Anda di halaman 1dari 118

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH

DALAM SERIAL KARTUN UPIN DAN IPIN


Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk
Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:
Muhammad Fiqri Fahrizal Yusuf
NIM. 11140510000017

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2018
Abstrak
Muhammad Fiqri Fahrizal Yusuf
Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Serial Kartun Upin dan
Ipin
Televisi merupakan salah satu media massa yang banyak
diminati orang-orang. Berbagai macam program ditayangkan
seperti misalnya sinetron, acara musik, dan juga kartun atau
animasi. Zaman sekarang ini banyak serial animasi atau kartun
yang menampilkan adegan-adegan yang tidak pantas, seperti
kekerasan ataupun pornografi. Banyak juga acara kartun yang
tidak mendidik sehingga orang tua harus selektif dalam memilih
program acara yang tepat untuk anak-anaknya. Namun tidak
semua serial kartun menampilkan adegan yang tidak pantas, salah
satunya adalah Upin dan Ipin yang ditayangkan di MNC TV yang
kaya akan nilai Islam, dakwah dan juga nilai bertoleransi.
Berdasarkan konteks di atas, maka pertanyaan
penelitiannya adalah, apa saja pesan dakwah dalam serial kartun
Upin dan Ipin dan apa pesan dakwah yang paling dominan dalam
serial kartun Upin dan Ipin.
Untuk melakukan penelitian, peneliti menggunakan
metode analisis isi atau content analysis. Peneliti
mengkategorisasikan dan selanjutnya peneliti menggunakan
rumus Holsty untuk mencari koefisien reabilitas kategori antar
juri dan untuk mengukur rata-rata perbandingan keputusan antar
juri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang
mengemukakan ketepatan dan mengidentifikasi isi pesan dakwah
seperti nilai akidah, syariah, dan akhlak. Dengan menggunakan

i
analisis kuantitatif, data yang berupa dialog-dialog atau
percakapan pada tayangan kartun animasi Upin dan Ipin.
Dari hasil penelitian, peneliti menemukan hasil penting
yang menunjukan kategori-kategori pesan dakwah dalam
tayangan serial kartun Upin dan Ipin. Pesan dakwah yang paling
dominan dalam tayangan serial kartun Upin dan Ipin ialah
kategori pesan akhlak yaitu berjumlah 44%, selanjutnya ada
kategori dakwah syariah sebanyak 38%, dan yang paling terendah
ialah nilai dakwah akidah sebanyak 18%. Kemudian ketiga
kategori tersebut dibuat turunannya.
Kata Kunci : Analisis Isi, Nilai Dakwah, Serial Kartun
Upin dan Ipin.

ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Isi Pesan
Dakwah Dalam Serial Kartun Upin dan Ipin”. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad saw beserta para sahabatnya. Penyusunan skripsi ini
dimaksudkan untuk melengkapi syarat yang harus ditempuh
untuk mendapat gelar Strata 1 sebagai Sarjana Sosial (S.Sos)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang
telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Pada
kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas dukungan, bantuan,
bimbingan, dan doa dari berbagai pihak kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Masran, M.A, dan Fita Faturokhmah, M.Si, selaku
ketua dan sekretaris Prodi. Studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. S. Hamdani, M.A. selaku dosen pembimbing yang
telah meluangkan waktunya dan memberikan bimbingan dan juga
semangat agar saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

iii
4. Dr. A. Ilyas Ismail, M.A, selaku dosen penasihat
akademik yang bersedia membimbing dan memberikan banyak
masukan serta saran selama penulisan proposal skripsi.
5. Segenap dosen fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
pengalamannya kepada peneliti. Peneliti berharap semoga ilmu
yang diberikan dapat bermanfaat bagi peneliti dan masyarakat
luas.
6. Segenap staf perpustakaan utama yang telah memberikan
pelayanan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penelitian.
7. Segenap staf perpustakaan fakultas yang telah
memberikan pelayanan kepada peneliti sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penelitian.
8. Segenap staf akademik yang telah memudahkan peneliti
dalam mengurus segala bentuk surat yang dibutuhkan dan
persyaratan lain untuk bisa menyelesaikan rangkaian penelitian
dan perkuliahan.
9. Kepada tiga juri : Erwan Rahadi M.Pd (juri 1), Mulyadi
Zarly M.Pd (juri 2), Hj. Afiah M.Pd (juri 3) yang telah
memberikan waktunya untuk menjadi juri dalam penelitian ini.
Semoga atas bantuannya mendapatkan balasan terbaik dari Allah
SWT.
10. Kedua orang tua tercinta, ayah Muhammad Yusuf, dan
ibu Masfah M.Pd yang selalu memberikan dukungan, restunya
dan atas rasa cinta, perhatian, kasih sayang, semangat, serta doa

iv
yang tiada henti-hentinya kepada penulis dan juga selalu bekerja
keras demi untuk membiayai masa depan penulis
11. Kepada kakak dan adik tercinta. Ririn Suhartiningsih dan
Rizky Trie Hernowo, yang selalu memberikan semangat dan
motivasi agar penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga
kesuksesan selalu mengiringi kita dan dapat membahagiakan
kedua orangtua kita.
12. Sahabat Penulis, Riza Ardila, yang selalu ada untuk
penulis sejak awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan. Semoga
tali silaturahim kita terus terjaga.
13. Rumpa Family, Puspa, Devi, Ery, Biren, Ayu, Novia,
Tayoy, Irvan, Kokoy, Anggi, Aray, Faisal, Nanay, Fauzi, Yazid,
Tomo, Labong yang selalu ada di setiap suka maupun duka.
Semoga kekeluargaan ini terus terjaga.
14. Sahabat Bismillah, Nursolehah, Inne Pujianti, Farhaniah
Nurfadila, Tiara, Inah, Widya, Salfania, Loli, Elsa yang selalu
menjadi teman berbagi ilmu dan juga pengalaman selama di
kampus. Semoga kita sukses di masa depan.
15. Keluarga Besar KPI 2014, beserta teman-teman KPI A
2014. Terima kasih telah menjadikan warna dalam kehidupan
penulis di kampus dan juga terima kasih telah membuat cerita
indah yang terjadi di bangku kuliah.
16. Sahabat-sahabat KKN Sketsa 095, Wahyu, Riyadi, Zaka,
Fachrul, Ubed, Handiko, Puan, Pinka, Rifda, Amel, Almira,
Mitha, Ang, Muna yang telah memberikan kesan, pesan dan
pengalaman yang tak terlupakan selama KKN.

v
17. Keluarga Kuat Iman Project, Zehan, Riza, Reza, Rais,
Naufal, Eko, Rofi, Jordi, Arras, Hanif, Rialdi, Dzil, dan Ucon
yang selalu memberikan rasa aman dan nyaman ketika bermain
dan belajar bersama kalian. Terima kasih sudah mau berteman
dengan saya. Semoga kesuksesan mengiringi kita semua.
18. Les Copaque dan MNC TV, yang telah menerbitkan dan
menayangkan serial kartun Upin dan Ipin yang membuat penulis
terinspirasi untuk mengambil judul tentang Upin dan Ipin.
19. Pembaca skripsi ini semoga banyak manfaat yang dapat
diambil dari penelitian ini.

Jakarta, 10 Oktober 2018

Penulis

vi
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................... 6

1. Batasan Masalah ................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... 7

1. Tujuan Penelitian ................................................................ 7

D. Tinjauan Pustaka ................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................... 11

A. Analisis Isi ....................................................................... 11

B. Ruang Lingkup Dakwah .................................................. 12

C. Pengertian Serial Kartun Upin dan Ipin ........................... 26

D. Kartun Sebagai Media Dakwah ....................................... 27

E. Analisis Isi Pesan Dakwah ............................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................ 30

A. Pendekatan Penelitian ....................................................... 30

B. Pendekatan Analisis Isi ..................................................... 34

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA ....................... 36

A. Isi Pesan Dakwah dalam Serial Kartun Upin dan Ipin .... 37

vii
B. Pesan Dakwah yang Dominan dalam Serial Kartun Upin
dan Ipin .................................................................................... 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................... 64

A. Kesimpulan ...................................................................... 64

B. Saran ................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 66

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Kategori Pesan Akidah ...................................... 44


Tabel 2 Nilai Kesepakaan Antar Juri Pesan Akidah .................... 46
Tabel 3 Rincian Kategori Pesan Syariah ..................................... 49
Tabel 4 Nilai Kesepakatan Antar Juri Pesan Syariah .................. 53
Tabel 5 Rincian Kategori Pesan Akhlak ...................................... 56
Tabel 6 Nilai Kesepakatan Antar Juri Pesan Akhlak ................... 59
Tabel 7 Prosentase Pesan ............................................................. 60

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat media
komunikasi semakin berkembang, media dan strategi dalam
berdakwah juga mengalami kemajuan. Kegiatan dakwah dapat
disampaikan dengan berbagai macam cara. Banyak sekali media
yang dapat dimamfaatkan untuk menyampaikan pesan dakwah.
Salah satunya seperti, televisi, radio, dan bisa juga melalui media
cetak atau pers, seperti koran, majalah, dan buku. Media massa
memiliki banyak kekuatan yang membuatnya sangat penting dan
strategis dalam dakwah, terutama untuk pencitraan dan
pembentukan prilaku Islami dalam masyarakat.
Kegiatan dakwah merupakan suatu aktivitas yang sangat
mulia, dimana setiap muslim dapat melakukan amar ma‟ruf nahi
munkar sehingga tujuan dakwah yakni agar mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat dapat tercapai. Para pelaku
dakwah harus mampu memanfaatkan media massa untuk
berdakwah. Salah satunya dengan menggunakan media elektronik
seperti televisi.
Dakwah adalah aktivitas yang sangat penting dalam Islam.
Dengan dakwah Islam dapat tersebar dan diterima oleh manusia.
Dalam kehidupan masyarakat, dakwah berfungsi menata
kehidupan yang agamis menuju terwujudnya masyarakat yang
harmonis dan bahagia. Ajaran Islam yang disiarkan melalui

1
2

dakwah dapat menyelamatkan manusia dan masyarakat pada


umumnya dari hal-hal yang membawa pada kehancuran.1
Adapun tujuan dakwah antara lain sebagai berikut:
a) Mengajak manusia manusia yang telah memeluk agama
Islam untuk selalu mengingatkan taqwaan kepada Allah SWT.
b) Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih
muallaf.
c) Mengajak manusia agar beriman kepada Allah (memeluk
agama Islam).
d) Mendidik dan mengajarkan anak-anak agar tidak
menyimpang dari fitrahnya.2

Islam adalah agama dakwah, yang menyebarluaskan


kebenaran dan mengajak orang-orang yang belum
memercayainya untuk percaya, menumbuhkan pengertian dan
kesadaran agar umat Islam mampu menjalani hidup sesuai
dengan perintah dianggap sebagai tugas suci yang merupakan
tugas setiap muslim. Dengan demikian setiap muslim
berkewajiban untuk berdakwah.3
Semakin banyak film-film layar lebar yang ditayangkan di
bioskop, televisi, bahkan berbentuk VCD sayangnya kebanyakan
film-film tersebut hanya menceritakan dunia glamour saja dan
sangat minim akan nilai-nilai moral. Film hiburan baru-baru ini
cenderung menciptakan mimpi-mimpi dan memanjakan imajinasi

1
Mohammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah,(Jakarta: Prenada Media, 2004),
h.37.
2
Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Kiat Sukses
Berdakwah, (Jakarta: Hamzah, 2006), cet. Ke-1, h. 53
3
Mohammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 37.
3

penonton. Kebanyakan film atau serial kartun di televisi


diproduksi hanya untuk bisnis belaka yang lebih mengutamakan
keuntungan daripada pendidikan dan juga agama. Hal ini adalah
pembodohan secara tidak langsung kepada generasi penerus
bangsa. Film tidak hanya dimintai oleh remaja atau dewasa,
bahkan saat ini banyak film kartun yang disuguhkan khusus
untuk anak-anak.
Menurut Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Psikologi
Komunikasi film memberikan pengaruh yang besar terhadap jiwa
manusia. Hal ini berhubungan dengan ilmu jiwa sosial tentang
gejala “identifikasi psikologi” yaitu orang merasa terlibat dengan
tokoh yang ditampilkan sehingga ia ikut merasa apa yang
dirasakan oleh tokoh tersebut.4 Film bersifat audio visual yaitu
gambar dan suara, film mampu menceritakan banyak hal dalam
waktu singkat. Ketika penonton menonton film tersebut seakan-
akan menembus ruang dan yang dapat menceritakan kehidupan
dan bahkan dapat memengaruhi audiens.
Perkembangan teknologi komunikasi yang selalu memberikan
inovasi-inovasi terbaru kepada penggunanya memunculkan
beraneka ragam media komunikasi dan tentunya umat Islam juga
dapat memanfaatkan media komunikasi sebagai mediator untuk
menyampaikan pesan moral yang baik dan juga sebagai media
berdakwah para da‟i.
Film kartun adalah film yang mengandung gambar-gambar
yang dilukis dan disusun secara berangkai, sehingga apabila

4
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Edisi Revis
i, (Bandung; RemajaRosdaKarya, 2005), h. 236.
4

proyeksi kepada media akan menimbulkan citra hidup dan


membentuk sebuah kisah cerita atau film yang dibuat dengan
menggambar setiap frame, merupakan gambar dengan posisi
yang berbeda, sehingga kalau diserikan akan menimbulkan kesan
bergerak.5
Bukan saja untuk hiburan, tapi juga untuk penerangan dan
pendidikan. Dalam ceramah-ceramah penerangan atau pendidikan
kini banyak digunakan film sebagai alat pembantu untuk
memberikan penjelasan.6 Menurut Wawan Kuswandi dalam
bukunya Komunikasi Massa Sebuah Analisis Isi Media Televisi
persoalan yang saat ini ditakuti beberapa kalangan dan tokoh
masyarakat diri seperti tokoh dalam film tersebut, misalnya tokoh
Naruto dan Sasuke yang mewabah dalam kepribadian anak.
Tokoh dalam kartun anak tersebut membela kebenaran dan
melawan kejahatan dengan cara tidak nalar bahkan terkesan
sadis.7 Dari sekian banyak film kartun yang masuk dan tayang di
Indonesia, hanya beberapa film yang mengandung edukasi dan
pengetahuan mengenai Agama. Kebanyakan kartun mengandung
unsur hiburan, namun tidak ada pengetahuan tentang pendidikan
maupun agamanya.
Miskinnya film-film kartun animasi yang bertemakan
pendidikan Islam membuat orangtua muslim bingung. Ingin
melarang anak nonton kartun yang tidak mendidik, tapi orangtua

5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafah Komunikasi,
(Bandung: Citra Aditya Bhakti, 2000), h. 215-217.
6
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafah Komunikasi, h.
206.
7
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Isi Media Televisi,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 63.
5

tidak memiliki alternatif tayangan yang positif. Serial Kartun


Upin dan Ipin merupakan kartun anak-anak yang didalamnya
mengajarkan tentang pendidikan, agama, dan juga membantu
sesama. Tokoh utama dalam serial kartun tersebut ialah dua anak
kembar yang bernama Upin dan Ipin yang dikenal sebagai anak
yang baik dan juga rajin membantu sesama.8 Meskipun serial
Upin dan Ipin sering dikaitkan dengan kampanye Israel dan
Amerika Serikat, namun artikel-artikel tersebut tidak dapat
sepenuhnya dipercaya.9
Hal ini dikarenakan masih banyaknya orang-orang yang
menganggap Upin dan Ipin adalah kartun yang menipu atau
kartun orang kafir seperti pada baju Upin dan Ipin yang memakai
logo U dan I yang artinya ialah USA dan Israel. Bahkan Rambo
(nama ayam peliharaan Atok Dalang) badannya berbentuk logo
bendera Israel. Kekurangan lain dalam kartun ini di Indonesia
ialah ditayangkan ketika waktu jam belajar, mengaji dan juga
waktu shalat Maghrib yaitu pukul 18.00-19.00. Tentu ini menjadi
permasalahan yang sangat besar karena Upin dan Ipin banyak
mengandung nilai-nilai dakwah untuk mengajak anak-anak rajin
beribadah kepada Allah SWT.
Sudah jelas bahwa dakwah adalah sifatnya mengajak orang
berbuat kebaikan. Dakwah islam merupakan faktor dalam

8
www.tribunnews.com. Upin dan Ipin karya Mantan Mahasiswa ITB,
diakses pada tanggal 14 Agustus 2018, pada pukul 16.00.
9
Jawa Pos, “Upin-Ipin Kok Disebut Agresi Israel, diakses melalui
https://www.pressreader.com/indonesia/jawa-
pos/20180123/281586651018218, padaa tanggal 25 November 2018 pada
pukul 23:54.
6

mewujudkan masyarakat yang berkualitas seperti firman Allah


dalam Qur‟an surat An-Nahl (125):

‫ِّك ِب ْالح ِْك َم ِة َو ْال َم ْوعِ َظ ِة ْال َح َس َن ِة ۖ َو َجاد ِْل ُه ْم‬ ِ ‫ْادعُ إِلَ ٰى َس ِب‬
َ ‫يل َرب‬
ۖ ‫ض َّل َعنْ َس ِبيلِ ِه‬ َ ْ‫َّك ه َُو أَعْ لَ ُم ِب َمن‬ َ ‫ِي أَحْ َسنُ ۚ إِنَّ َرب‬َ ‫ِبالَّتِي ه‬
َ ‫َوه َُو أَعْ لَ ُم ِب ْال ُم ْه َتد‬
‫ِين‬

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”

Oleh karena itu berdasarkan latar belakang tersebut penulis


mengambil judul pada penelitian ini yaitu “ANALISIS ISI
PESAN DAKWAH DALAM SERIAL KARTUN UPIN DAN
IPIN.”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti
membatasi masalah agar ruang lingkup pada penelitian kali ini
fokus, terarah, dan tidak meluas. Seperti diketahui film kartun
zaman sekarang hanya mengandung unsur hiburan semata namun
tidak ada unsur nilai edukasi maupun nilai dakwahnya. Serial
kartun Upin dan Ipin merupakan kartun yang sering ditayangkan
di televisi mulai dari pagi, siang, dan sore.
7

Tayangan Upin dan Ipin banyak mengandung pesan-pesan


yang kuat seperti edukasi, nilai moral, dan juga nilai toleransi
yang sangat kuat. Agar pembahasan ini terfokus pada satu
permasalahan maka peneliti membatasi penelitian ini pada
Analisis isi pesan dakwah dalam serial kartun Upin dan Ipin edisi
Ramadhan tahun 2007.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana pesan dakwah dalam serial kartun Upin dan
Ipin khususnya tentang edisi Ramadhan tahun 2007?
b. Apa pesan dakwah yang dominan dalam serial kartun
Upin dan Ipin khususnya tentang edisi Ramadhan tahun 2007?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat
disimpulkan bahwa tujuan penelitian ini adalah

a. Untuk mengetahui apa saja pesan-pesan dakwah yang


terdapat pada serial kartun Upin dan Ipin.
b. Untuk mengetahui apa pesan dakwah yang paling
dominan dalam serial kartun Upin dan Ipin.

2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
8

1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi


ilmiah dalam pengembangan ilmu komunikasi khususnya pada
kajian analisis isi pesan.
b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan


kontribusi yang positif dalam perkembangan studi tentang
komunikasi dan juga tentang ilmu dakwah terhadap anak.
Khususnya bagi peneliti dan akademisi serta umumnya bagi
masyarakat luas. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
informasi awal bagi penelitian serupa dimasa yang akan datang.

D. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dilakukan agar penelitian yang sedang
dilakukan tidak terjadi duplikasi dan juga untuk mengidentifikasi
persamaan dan perbedaan penelitian yang diangkat dengan
melihat dan membandingkan pembahasan dari teori penelitian ini
dengan penelitian lain. Adapun tinjauan pustaka yang digunakan
adalah sebagai berikut:

a. “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Buku Pejuang Subuh


Karya Hadi E. Halim” ditulis oleh Ahmad Rian Lisandi,
mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang lulus tahun 2014. Persamaan dalam
penelitian ini adalah metode yang digunakan sama, yaitu metode
penelitian kuantitatif. Perbedaanya pada skripsi ini adalah dia
menggunakan buku sebagai medianya, sedangkan saya melalui
televisi.
9

b. “Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Film 5 Menara Karya


Affandi Abdul Rachman” ditulis Adrian Budi Kusuma,
mahasiswa jurusan ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Malang. Persamaannya pada latar belakang yaitu membahas
pesan dakwah melalui film atau televisi. Perbedaanya pada
skripsi ini adalah dia menggunakan metode penelitian Kualitatif
sedangkan saya memakai metode penelitian Kuantitatif.
c. “Analisis Isi Pesan Edukasi Dalam Tayangan Kartun
Animasi Adit Sopo dan Jarwo di MNC TV” ditulis oleh Anetty
Herawati mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lulus tahun 2014.
Persamaanya ialah sama-sama mengangkat film kartun yang isi
pesan dakwahnya sangat kuat didalamnya dan juga memakai
metode penelitian Kuantitatif. Perbedaannya adalah skripsi ini
membahas tentang nilai edukasi didalamnya sedangkan saya
membahas nilai dakwahnya.
E. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini bersifat sistematis dan


mempermudah tahapan demi tahapan maka penulis membaginya
menjadi lima bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan

Terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan


Masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Metode Penelitian,
Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori dan Sistematika Penulisan.

BAB II: Landasan Teoritis


10

Bab ini menjelaskan secara umum teoritis mengenai Pengertian


Analisis Isi, Pengertian Ruang Lingkup Dakwah, Pengertian
Serial Kartun, Kartun Sebagai Media Dakwah, dan Analisis Isi
Pesan Dakwah.

BAB III: Gambaran Umum

Dalam bab ini akan dikemukakan Biografi Penulis Serial Kartun


Upin dan Ipin yaitu Haji Burhanuddin bin Mohamad Ramzi,
SejarahSingkat (Serial Kartun), Profil Serial Kartun Upin dan
Ipin, Deskripsi Isinya, Karateristik, dan Kandungan Dakwah.

BAB IV: Temuan Dan Analisis Data

Dalam bab ini berisi temuan dan analisis isi pesan dakwah yang
berkaitan dengan serial kartun Upin dan Ipin, serta pesan dakwah
yang paling dominan dalam serial kartun Upin dan Ipin.

BAB V: Penutup

Dalam bab ini peneliti akan memberikan kesimpulan dan saran


berdasarkan hasil penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis Isi
1. Pengertian Analisis Isi

Analisis isi (content analysis) digambarkan oleh para ahli


sebagai studi ilmiah tentang isi komunikasi. Analisis isi adalah
studi tentang isi dengan mengacu pada makna , konteks, dan
maksud yang terkandung dalam pesan. Teori analisis isi Holsti
adalah teknik untuk membuat kesimpulan secara sistematis dan
obyektif dengan cara mengidentifikasi karateristik khusus suatu
pesan. Klaus Krippendorff mendefinisikan analasis isi sebagai
teknik penelitian untuk membuat kesimpulan yang valid dan
dapat ditiru dari teks ke konteks penggunanya.

Penggunaan analisis isi dilakukan jika seorang peneliti


ingin memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang
disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi dapat juga
digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti
surat kabar, buku, film, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat,
peraturan, undang-undang, musik, iklan, dan sebagainya.1

Analisis isi juga dapat digunakan untuk studi-studi yang


bersifat eksplorasi dan deskriptif. Hardjana menjelaskan teknik
analisis isi umumnya memberikan manfaat untuk ketiga kegiatan

1
Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi,
(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press, 2006), h. 68.

11
12

yaitu: (1) Membuat paparan tentang apa, bagaimana, dan kepada


siapa suatu komunikasi itu ditayangkan; (2) Membuat inferensi
tentang anteseden mengenai sebab musabab mengapa suatu
komunikasi dinyatakan; dan (3) Membuat inferensi tentang apa
dampak dari komunikasi yang dinyatakan itu.2

Menurut Burhan Bugin, metode analisis isi merupakan


suatu teknik sistematik untuk menganalisis isi pesan dan
mengolah pesan, atau suatu alat untuk mengobservasi dan
menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari
komunikator yang dipilih.3 Dengan demikian metode analisis isi
sangat tepat digunakan dalam bidang keilmuan komunikasi
karena objek dalam penelitian ini adalah isi pesan yang
disampaikan oleh suatu media komunikasi.

B. Ruang Lingkup Dakwah


1. Pengertian Dakwah

Secara etimologi, dakwah berasal dari bahasa Arab,


da‟watan yang merupakan bentuk masdar dari kata kerja da‟a,
yad‟u yang artinya menyeru, memanggil, mengajak, dan
menjamu. Dakwah Islam dapat dipahami sebagai ajakan, seruan,
serta panggilan kepada umat Islam untuk mengajak orang lain
masuk ke dalam Sabilillah (Jalan Allah) secara menyeluruh

2
Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, h. 71.
3
Burhan Bugin (ed.), Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi
Metodologi Ke Arah Ragam Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2003), h. 134.
13

(Kaffah), baik melalui lisan, tulisan, maupun perbuatan.4 Menurut


Nasarudin Latif, “Dakwah artinya setiap usaha atau aktivitas
dengan lisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak,
serta memanggil manusia lainnya untuk beriman dan menaati
Allah SWT., sesuai dengan garis-garis aqidah, syariah, dan
akhlak Islamiah”.5

Secara terminologi atau istilah, dakwah menurut M.


Natsir adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan
kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi
Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini,
dan yang meliputi amar ma‟ruf nahi munkar dengan berbagai
macam cara dan media yang diperbolehkan akhlak dan
membimbing pengalamannya dalam perikehidupan
bermasyarakat dan perikehidupan bernegara.6

Sedangkan menurut Toha Yahya Omar, dakwah adalah


mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang
benar sesuai dengan perintah Tuhan, yaitu keselamatan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dakwah juga bisa diartikan
sebagai proses penyampaian ajaran agama Islam kepada umat
manusia. Sebagai suatu proses, dakwah tidak hanya merupakan
usaha penyampaian saja, tetapi juga merupakan usaha untuk
mengubah way of thinking, way of feeling, dan way of life

4
Samsul Munir Amin., Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam,
(Jakarta: Amzah, 2008), cet. Ke-1 h. 5.
5
Rafi‟udi dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah,
(Bandung: Pustaka Setia, 2001), cet. Ke-2.
6
Samsul Munir Amin., Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. cet.
Ke-1. h. 13.
14

manusia sebagai sasaran dakwah ke arah kualitas kehidupan yang


lebih baik. Dakwah merupakan kewajiban individual (fardhu
„ain) seorang muslim, akan tetapi dalam tataran tertentu juga
merupakan kewajiban kolektif (fardhu kifayah).7

2. Tujuan Dakwah

Untuk membina masyarakat agar terjadi perubahan dalam


diri mereka, dapat melakukan kegiatan yang positif, dan
berkelakuan baik setelah mendengarkan dakwah. Secara umum
tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup manusia di dunia dan akhirat yang diridhoi
oleh Allah SWT.

Menurut Samsul Munir Amin, tujuan dakwah pada


dasarnya dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:8

1) Tujuan Umum Dakwah (Major Objective), yaitu sesuatu


yang hendak dicapai dalam seluruh aktifitas dakwah. Ini berarti
tujuan dakwah yang bersifat umum dan utama, dimana seluruh
gerak langkahnya proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan
kepadanya. Tujuan utama adalah nilai-nilai atau hasil akhir yan
ingin dicapai atau diperoleh oleh keseluruhan aktifitas dakwah.
Untuk tercapainya tujuan utama inilah maka semua penyusunan
rencana dan tindakan dakwah harus mengarah ke sana. Tujuan
dakwah di atas masih bersifat umum atau global, oleh karena itu
masih juga memerlukan perumusan-perumusan secara terperinci

7
Toha Yahya Omar., Ilmu Dakwah, (Jakarta: Wijaya, 1984) , h.1
8
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 60-62.
15

pada bagian lain. Sebab menurut anggapan sementara tujuan


dakwah yang utama itu menunjukan pengertian bahwa dakwah
kepada seluruh umat baik yang sudah memeluk agama maupun
yang dalam keadaan kafir atau musyrik.
2) Tujuan Khusus Dakwah (Minor Objective), yaitu
perumusan tujuan dan penjabaran, dari tujuan umum dakwah.
Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh aktifitas
dakwah dapat jelas diketahui ke mana arahnya, ataupun jenis
kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah,
dengan cara apa, bagaimana, dan sebagaimana secara terperinci.
Sehingga tidak terjadi overlapping antar juru dakwah yang satu
dengan yang lainnya hanya karena masih umumnya tujuan yang
hendak tercapai. Tujuan khusus dakwah sebagai terjemah dari
tujuan umumnya dakwah dapat disebutkan antara lain sebagai
berikut:
e) Mengajak manusia manusia yang telah memeluk agama
Islam untuk selalu mengingatkan taqwaan kepada Allah SWT.
f) Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih
muallaf.
g) Mengajak manusia agar beriman kepada Allah (memeluk
agama Islam).
h) Mendidik dan mengajarkan anak-anak agar tidak
menyimpang dari fitrahnya.9
3. Pesan Dakwah

9
Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Kiat Sukses
Berdakwah, (Jakarta: Hamzah, 2006), cet. Ke-1, h. 53
16

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pesan


mengandung arti perintah, nasihat, permintaan, amanat yang
harus dilakukan atau disampaikan pada orang lain, baik secara
lisan maupun tulisan.10

Pengertian kalimat perintah menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI) adalah kalimat yang mengandung intonasi dan
makna perintah atau larangan. Jenis-jenis kalimat perintah di
antaranya adalah kalimat perintah ajakan, kalimat perintah
larangan, kalimat perintah permohonan, kalimat perintah
mengizinkan, kalimat perintah sindiran, kalimat perintah saran
dan kalimat perintah bersyarat.

Nasihat adalah suatu petunjuk yang memuat pelajaran


terpetik dan baik dari si penutur yang bisa dijadikan sebagai
bahan referensi atau alasan bagi si mitra tutur untuk melakukan
suatu hal.

Permintaan memiliki 2 arti. Permintaan berasal dari kata


dasar minta. Permintaan adalah sebuah homonim karena arti-
artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya
berbeda. Permintaan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata
benda sehingga permintaan dapat menyatakan nama dari
seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan.

10
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hlm.
181.
17

Amanat adalah pesan moral dalam cerita yang ingin


disampaikan pengarang kepada pembaca berupa nilai-nilai luhur
yang bisa dijadikan teladan atau dijadikan contoh. Penyampaian
pesan dalam cerita selalu di dasarkan pada tema dan tujuan yang
sudah ditentukan oleh pengarang ketika menyusun rancangan
cerita. Amanat atau pesan dalam sebuah tulisan cerita tidak selalu
tersurat (jelas), namun dapat juga tersirat (tersembunyi).
Umumnya amanat atau pesan bisa ditelusuru melalui percakapan
para tokoh dalam sebuah cerita. Apabila tema berkaitan dengan
arti, maka sebuah amanat berkaitan dengan makna. Lalu apabila
tema mempunyai sifat yang sangat lugas, khusus, dan objektif
maka amanat mempunyai sifat kias, umum, dan subjektif.

Pesan dakwah menurut Toto Tasmara adalah “semua


pernyataan yang bersumber dari Al-Qur‟an dan sunah baik
tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan (risalah) tersebut”.11
Islam sendiri sebagai ajaran yang universal, mengatur kehidupan
manusia dari seluruh aspeknya yang berasal dari tauhid mutlak.
Aspek-aspek hidup dan kehidupan manusia tersebut ialah aspek
ekonomi politik, hukum, pendidikan, sosial, keluarga,
kebudayaan dan lain sebagainya.

Sedangkan Drs. Wahidin Saputra dalam bukunya


Pengantar Ilmu Dakwah, menjelaskan materi atau pesan dakwah
yang harus disampaikan adalah mencakup akidah, syariah, dan
akhlak, dan kemudian syariah dibagi menjadi dua cabang pokok,

11
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama,
1997), cet. Ke-2, h. 43
18

yaitu ibadah dan mu‟amalah.12 Titik singgung mengenai materi


atau pesan dakwah yang harus disampaikan oleh seorang da‟I
kepada mad‟u berdasarkan keterangan di atas adalah: aqidah
dengan pokok-pokok keimanannya (arkan al-iman), syari‟ah yang
menjadi dua cabang pokok yaitu ibadah dan muamalah, serta
akhlak, yaitu akhlak kepada sang Khalik, kepada manusia, hewan
dan tumbuhan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pesan-
pesan atau materi-materi dakwah yang harus disampaikan kepada
mad‟u atau objek dakwah adalah berkaitan dengan masalah-
masalah sebagai berikut:

a. Pesan Aqidah

Aqidah secara etimologis berarti ikatan, atau


sangkutan. Sedangkan secara praktis, aqidah berarti kepercayaan,
keyakinan, atau iman13 Sedangkan secara terminologis, menurut
Hasbi dan telah dikutip oleh Hassan Saleh adalah “keyakinan
akan kebenaran sesuatu, yang terhujam dalam-dalam pada lubuk
hati seseorang, sehingga mengikat kehidupannya, baik dalam
sikap, ucapan, dan tindakannya”. Pembahasan mengenai aqidah
Islam umumnya pada arkanul iman (rukun iman yang enam)
antara lain:

1) Iman kepada Allah


2) Iman kepada Malaikat

12
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Rajawali Pers,
2011), h. 8
13
E. Hassan Saleh, Studi Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan
IMTAQ dan Pengembangan Wawasan, (Jakarta: Penerbit ISTN, 2000), cet.
Ke-2, h. 55
19

3) Iman kepada KitabNya


4) Iman kepada RasulNya
5) Iman kepada Hari Kiamat
6) Iman kepada Qadha dan Qadar
Akidah ini merupakan pondasi bagi setiap muslim
yang menjadi dasar dan memberikan arah bagi hidup dan
kehidupannya. Aqidah merupakan tema bagi dakwah Nabi
Muhammad SAW ketika beliau pertama kali melakukan dakwah
di Mekkah. Aqidah merupakan tiang penyangga atau pondasi
pada keimanan seseorang dalam meyakini suatu kepercayaan.
Ibarat gedung yang mempunyai tiang yang berdiri tegak, dia tidak
akan mudah roboh bila pondasinya kuat. Sama halnya dengan
manusia, jika aqidah sebagai pondasi imannya lemah, maka
imannya pun akan lemah dan rapuh sehingga mudah roboh
keyakinannya.

b. Pesan Syariah

Secara bahasa (etimologi) kata syariah berasal dari


bahasa Arab yang berarti peraturan atau undang-undang, yaitu
peraturan-peraturan mengenai tingkah laku yang mengikat, harus
dipatuhi, dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.14

Syariah hal yang sifatnya pokok (dasar), maka Islam


juga mengatur manusia melalui praktek. Jika aqidah posisinya
menjadi pokok utama, maka diatasnya dibina suatu perundang-

14
M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT. Pustaka
Firdaus, 1994), cet. Ke-1, h. 343.
20

undangan (syariat) sebagai cabangnya. Syariah dalam Islam


adalah hubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam rangka
menaati semua peraturan/hukum Allah guna mengatur hubungan
antara manusia dengan Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup
antara sesama manusia.15

Ketetapan ilahi yang mengatur hubungan manusia


dengan Tuhan disebut ibadah, dan ketetapan ilahi yang mengatur
hubungan manusia dengan sesama disebut muamalah. Syariah
terdapat dalam Al-Qur‟an dan kitab-kitab hadits. Kalau kita
berbicara tentang Syariah yang dimaksud adalah firman Tuhan
dan sunnah Nabi Muhammad SAW. syariah bersifat fundamental,
mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari fiqih. Ia juga
merupakan ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu
berlaku abadi.

Dalam pesan Syariah yang dianalisis adalah ibadah


dan muamalah. Ibadah memberikan latihan rohani yang
diperlukan manusia. Semua ibadah ada dalam Islam meliputi:
shalat, puasa, zakat, haji yang bertujuan membuat roh manusia
senantiasa tidak lupa kepada Tuhannya dan bahkan menjadi lebih
dekat lagi dengan Tuhannya. Kita telah mengetahui, bahwa misi
manusia di alam ini adalah beribadah kepada Allah. Kita juga
telah mengetahui bahwa ibadah adalah mengoptimalkan
ketundukan yang disertai dengan mengoptimalkan kecintaan
kepada Allah. Ibadah di dalam Islam mencakup agama secara

15
Asmuni Syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya:
Al-Ikhlas, 1983), h. 61.
21

keseluruhan dan meliputi seluruh kehidupan dengan berbagai


macam isinya.16 Dalam muamalah yang berasal dari fiil madi
“amala” berarti bergaul dengannya, berurusan (dagang).

Muamalah merupakan ketetapan ilahi yang mengatur


hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya
(alam sekitarnya). Dalam muamalah membahas tentang
hubungan dalam keluarga yang merupakan satuan terkecil
masyarakat yang anggota-anggotanya terikat secara bathiniah dan
hukum karena pertalian darah dan pertalian pernikahan. Ikatan
itu, memberikan kedudukan tertentu kepada masingmasing
anggota keluarga, hak dan kewajiban, serta tanggung jawab
bersama.

c. Pesan Akhlak

Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa


Arab, bentuk jama dari khula, yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku, atau tabiat. Akhlak dari segi istilah (terminologi)
adalah budi pekerti, yang berarti perpaduan dari hasil rasio dan
rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku. Menurut
Ibn Manzhur berkata, khulq dan khuluq (dengan satu dhammah
dan dengan dua dhammah) berarti budi pekerti, dan agama. Kata
ini dipakai untuk menyatakan perangai seseorang yang tidak
terdapat di dalam fitrahnya (dibuat-buat). Khulk dalam kamus Al-
Munjid berarti budi pekerti, perangai tingkah laku, atau tabiat. Di

16
Yusuf al-Qardhawi, Ibadah dalam Islam, (Jakarta: Akbar Media
Eka Sarana, 2005), cet. Ke-1, h. 118.
22

dalam Da‟iratul Ma‟arif dikatakan akhlak adalah sifat-sifat


manusia yang terdidik.17

Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa akhlak


ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam
dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir
berupa perbuatan baik, disebut akhlak mulia (akhlak mahmudah),
atau perbuatan buruk, yang disebut akhlak tercela (akhlak
madzmumah) sesuai dengan pembinaannya. Dalam akhlak
tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak
Khalik dengan perilaku manusianya. Dengan kata lain, dalam
pengertian ini, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan
lingkungannya, baru menggambarkan nilai akhlak hakiki,
manakala suatu tindakan atau perilaku tersebut berdasarkan
kepada kehendak Khalik (Tuhan).18

Sedang akhlak kepada Allah diartikan sebagai sikap


atau perbuatan yang seharusnya dilakukan dengan cara tidak
menyekutukan-Nya, dan bertaubat serta mensyukuri nikmat-Nya,
selalu berdoa dan memohon kepada-Nya dan selalu mencari
keridhoan-Nya.

Sedang akhlak terhadap sesama manusia berkaitan


dengan perlakuan seseorang terhadap sesama manusia. Tidak
melakukan hal-hal negatif seperti membunuh, menyakiti badan

17
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1992), cet. Ke-2, h.1
18
Harun Nasution, dkk, Ensiklopedia Media Islam Indonesia
Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. Ke-1
h. 71.
23

atau mengambil harta tanpa alasan yang beanr. Kemudian jika


bertemu mengucapkan salam, dan ucapan yang baik, tidak
berprasangka buruk, saling memaafkan, dan ucapan yang baik,
mendoakan dan saling membantu. Kemudian akhlak terhadap
lingkungan yaitu berkaitan dengan perlakuan seseorang terhadap
hewan dan tumbuhan atau benda-benda tak bernyawa lain.

Untuk itu, salah satu materi dakwah islam dalam


rangka memanifestasikan penyempurnaan martabat manusia serta
membuat harmonis tatanan hidup masyarakat, disamping aturan
formal yang terkandung dalam syariah, salah satu ajaran etis
Islam adalah akhlak. Materi akhlak ini sangat luas sekali, yang
tidak hanya bersifat lahiriah, tetapi juga sangat melibatkan
pikiran.

4. Metode Dakwah

Dalam segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu


“meta” (melalui) dan “hodos” (jalan, cara).19 Dengan demikian,
bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa
metode berasal dari bahasa Jerman yaitu methodica, artinya
ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari
kata metodos, artinya jalan, dalam Bahasa Arab disebut thariq.20

19
Muhammad Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
1991), h. 61.
20
Hasanuddin, Hukum Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996),
h. 35.
24

Menurut Masdar Helmy, metode dakwah dapat diartikan


sebagai jalan atau cara untuk mencapai tujuan dakwah yang
dilaksanakan secara efektif dan efisien.21 Menurut Toto Tasmara,
metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan seorang
da‟i (komunikator) kepada mad‟u untuk mencapai suatu tujuan
atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini mengandung arti
bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan
human oriented menempatkan pengfghargaan yang mulia atas
diri manusia.22

5. Media Dakwah

Kata media berasal dari bahasa latin, median yang


merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi berarti
alat perantara.23 Media adalah segala sesuatu yang bisa dijadikan
alat perantara yang membantu juru dakwah dalam menyampaikan
dakwahnya secara efektif dan efisien.24 Dalam kamus
Telekomunikasi, media berarti sarana yang digunakan untuk
komunikator yang akan menyampaikan pesan kepada komunikan,
apabila komunikan jauh tempatnya, banyak atau bedanya. Jadi
segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
berkomunikasi disebut media komunikasi. Menurut Laswell,
komunikasi meliputi lima unsur: (a) komunikator (communicator,

21
Masdar Helmy, Dakwah dalam Alam Pembangunan, (Semarang:
CV. Toha Putera, 1973), h. 21.
22
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama,
1997), h. 43.
23
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-
Ikhlas, 1986), h. 17.
24
Abdul Karim, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, (Jakarta: Media Dakwah,
1940), h. 225.
25

source, sender); (b) pesan (message); (c) media (channel, media);


(d) komunikan (communicate, receiver, receipent); (e) efek
(effect, impact, influence).25

Pada zaman modern seperti sekarang ini, seperti televisi,


video, kaset, rekaman, majalah, dan surat kabar.26 Secara umum
media-media benda yang dapat digunakan sebagai media dakwah
dikelompokan pada:

a. Media visual, yakni bahan-bahan atau alat yang


dioperasikan untuk kepentingan dakwah indra penglihatan
perangkat media visual yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan dakwah adalah film slide, transparasi, overhead
proyektor (OHP), gambar, foto dan lain sebagainya.
b. Media Audio, yakni alat-alat yang dapat dioperasikan
sebagai sarana pertunjukan kegiatan dakwah yang ditangkap
melalui indra pendengaran. Media audio sudah bisa digunakan
orang untuk berbagai kegiatan secara efektif. Media audio ini
cukup tinggi efektifitasnya dalam penyebaran informasi, terlebih
lagi untuk media audia yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dua arah seperti, telepon atau handphone, radio,
tape recorder. Dengan media audio komunikasi dapat
berlangsung tanpa batas dan jarak.
c. Media Audio Visual, yakni media penyampaian informasi
yang dapat menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio)

25
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, h.
18.
26
Gozali, Kamus Istilah Komunikasi, (Bandung: Djambatan, 1992), h.
227.
26

secara bersamaan. Pada saat mengkomunikasikan pesan dan


informasi. Adapun yang termasuk dalam media audio visual
adalah televisi, film, sinetron, dan video.
d. Media Cetak, yakni media untuk menyampaikan
informasi melalui tulisan yang tercetak. Media cetak merupakan
media yang sudah lama dikenal dan mudah dijumpai di mana-
mana. Adapun yang termasuk dalam media cetak antara lain ada
buku, majalah, surat kabar, bulletin, brosur, dan lain-lain.27
C. Pengertian Serial Kartun Upin dan Ipin
1. Pengertian Serial Kartun

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia serial kartun


adalah film yang menciptakan khayalan gerak sebagai hasil
pemotretan rangkaian gambar yang melukiskan perubahan posisi
disertai dengan gambar yang bisa bergerak dengan penampilan
yang lucu, berkaitan dengan keadaan yang sedang berlaku.
Kartun adalah gambar dengan penampilan lucu yang
mempresentasikan suatu peristiwa. Orang yang membuat kartun
disebut kartunis. Beberapa jenis gambar kartun yang dikenal saat
ini ialah kartun editorial, gag cartoon, dan strip komik.

Kartun editorial atau kartun politis biasanya ditujukan


untuk menyatakan pandangan politik atau sosial dengan cara
menyindir. Sementara itu, gag cartoon dimaksudkan untuk
melucu tanpa menyindir. Strip komik ialah gambar kartun dalam
bentuk komik singkat. Kartun dapat pula digunakan sebagai
ilustrasi, misalnya dalam buku, majalah, atau kartu ucapan. Selain

27
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 116-125.
27

itu, kartun juga berkembang dalam media lainnya, yaitu film, dan
dikenal sebagai animasi.28

2. Upin dan Ipin

Upin dan Ipin (juga dikenali sebagai Upin dan Ipin dan
kawan-kawan) ialah sebuah seri animasi yang tayang di Malaysia
yang dihasilkan oleh Les‟ Copaque dan ditayangkan di channel tv
9 Malaysia. Awalnya Upin dan Ipin ditayangkan khusus untuk
menyambut bulan suci Ramadhan pada tahun 2007 untuk
mendidik anak-anak mengenai arti dan kepentingan dari bulan
suci Ramadhan. Kata Safwan, “Kami memiliki seri animasi
empat menit ini untuk menguji penerimaan pasar lokal serta
mengukur bagaimana reaksi pada kemampuan penceritaan kami.”
Sambutan meriah terhadap kartun pendek ini mendorong Les‟
Copaque agar menerbitkan satu musim lagi menyambut bulan
suci Ramadhan seterusnya. Selain tayang di Malaysia, Upin dan
Ipin juga tayang dibeberapa Negara seperti Indonesia, Thailand,
Filipina, dan Turki. Seiring berjalannya waktu, Upin dan Ipin kini
ditayangkan tidak hanya dengan episode Ramadhan saja, tapi kini
episode banyak nilai dakwah dan juga nilai edukasi yang sangat
kuat di serial kartun tersebut. Seperti episode “Taraweh”, “Esok
Nak Mula Puasa”, “Puasa Pertama”, “Nikmat”, “Lailatul
Qadar”, “Sunat”, dan “Idul Fitri.”

D. Kartun Sebagai Media Dakwah

28
Alex Rezaldy, Kartunku Kartunmu, (Yogyakarta: Media Group
Yogya, 2016), h. 8-9.
28

Kartun yang kita ketahui pada zaman sekarang cukup banyak


tayang di stasiun tv di Indonesia. Banyak serial kartun pilihan di
tv-tv zaman sekarang yang bisa kita atau anak kecil
menontonnya. Tapi hanya sedikit yang menyajikan nilai dakwah
ataupun edukasi maupun toleransi yang tinggi didalamnya.
Kebayakan kartun zaman sekarang hanya mencari unsur hiburan
semata yang bertujuannya hanya untuk menghibur para
penontonnya tanpa adanya nilai agama didalamnya. Misal seperti
Tayo, Spongebob, Doraemon, Naruto, dan lain-lain. Kebanyakan
kartun zaman sekarang banyak mengandung unsur kekerasan dan
juga banyak perkataan kasar didalamnya.

Upin dan Ipin merupakan salah satu serial kartun yang


disukai anak-anak. Karena karakternya yang mudah diingat dan
filmnya sangat menyenangkan untuk di tonton. Selain itu film ini
mengandung nilai dakwah, nilai edukasi dan nilai toleransi.
Dengan menonton tayangan Upin dan Ipin, diharapkan anak-anak
lebih memahami pesan moral yang terkandung didalamnya
khususnya tentang agama. Maka dari itu film ini sangat layak
untuk dijadikan salah satu media dakwah oleh anak-anak.

E. Analisis Isi Pesan Dakwah

Analisis isi ialah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah


bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.
Sedangkan pesan dakwah ialah menyampaikan sesuatu dihadapan
orang banyak dengan tujuan agar menjalani hidup lebih baik lagi.
Seperti yang telah digambarkan pada bagian awal, dakwah dapat
29

dilakukan melalui dua cara, yaitu lisan maupun sebuah kegiatan.


Kegiatan dakwah tidak hanya terbatas pada menyampaikan tapi
juga menyeru dalam melakukan kebaikan sesuai dengan petunjuk
yang ada pada Al-Qur‟an dan juga sunnah. Seruan ini bertujuan
agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dalam proses penyampaian ini tentunya dibutuhkan teknik


dan ilmu khusus agar orang yang mendapatkan seruan tergerak
untuk melakukan seruan tersebut dan tidak dilakukan secara asal-
asalan yang mungkin saja tidak membuat objek dakwah tergerak
tapi bahkan kehilangan simpati. Dampak panjangnya ajaran yang
benar akan perlahan-lahan ditinggalkan karena metode
penyampaian yang salah.

Ilmu dakwah adalah suatu petunjuk yang berisi mengenai


cara-cara atau tuntutan untuk menarik perhatian orang lain agar
mengikuti seruan yang disampaikan. Tentu saja dalam Agama
Islam ada beberapa kaidah yang tidak boleh dilanggar para
pendakwah seperti ajakan dengan kekerasan, ancaman, dan juga
berbau politik29.

29
Fathul Bahri An-Nabiry, Meniti Jalan Dakwah, (Jakarta: Amzah,
2008) cet Ke-1, h. 33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan


penelitian kuantitatif. Penelitian analisisi isi kuantitatif digunakan
untuk mengkaji pesan-pesan dalam film yang akan menghasilkan
suatu kesimpulan tentang kecenderungan isi, tema, dan lain
sebagainya. Menurut Berelson dan Kerlinger, analisis isi
merupakan suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis
komunikasi secara sistematik, objektif, dan kuantitatif terhadap
pesan yang nampak.

Holsti mendefinisikan analisis isi sebagai metode analisis


isi pesan dalam suatu yang sisitematis menjadi petunjuk untuk
mengamati dan menganalisis pesan-pesan tatanan yang
disampaikan oleh komunikator.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah film dalam serial


kartun Upin dan Ipin, sedangkan objek dari penelitian ini adalah
isi pesan dakwah yang terkandung dalam serial kartun Upin dan
Ipin edisi Ramadhan tahun 2007.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

30
31

Tempat penelitian akan dilaksanakan salah satunya di


tempat yang disetujui juri. Mengingat dalam penelitian
dibutuhkan juri untuk menganalisis isi film tersebut. Adapun
waktu penelitian akan berlangsung selama kurang lebih empat
bulan, yakni dari bulan Juni hingga bulan Oktober tahun 2018.

4. Teknik Pengumpulan Data


a. Observasi Teks

Melakukan pengamatan secara langsung dan tidak


terikat terhadap objek penelitian dan unit analisis dengan cara
menonton dan mengamati dengan teliti dialog-dialog. Kemudian
mencatat, memilih, dan menganalisanya sesuai dengan model
penelitian yang digunakan. Data yang diperoleh dari rekaman,
Kemudian dipilih visual atau gambar dari potongan-potongan
adegan yang diperlukan untuk penelitian dan dikategorisasi oleh
juri sesuai kriteria yang telah ditentukan.

b. Dokumentasi

Berbentuk buku, arsip, internet, surat kabar yang


penulis kumpulkan data-datanya dan mengkaji berbagai literatur
yang relevansinya dengan materi penelitian yang berhubungan
dengan serial kartun Upin dan Ipin.

5. Teknik Analisis Data

Analisis dilakukan dengan mengkategorisasikan setiap


paragraf yang masuk ke dalam tiga kategori pesan dakwah,
kemudian di analisis untuk mencariisi pesan dakwah apa yang
32

terkandung di dalamnya. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam


menganalisa data:

a. Menurut Moch. Ali Aziz dalam bukunya


yangberjudul Ilmu Dakwah, pesan dakwah terdiri dari tiga aspek
yakniakidah, syariah, dan akhlak. Berdasarkan kategori tersebut,
makadibuat definisi operasional sebagai berikut:
1) Pesan aqidah: yang dimaksud dengan akidah
adalah hal-hal yang membahas tentang keyakinan, keimanan
yang termasuk dalam rukun iman.
2) Pesan syariah: yang dimaksud dengan syariah
adalah hal-hal yang memuat tentang berbagai aturan dan
ketentuan yang berasal dari Allah SWT dan Rasulullah saw
dalam hal ibadah. Ibadah meliputi shalat, puasa, zakat, dan haji.
Sedangkan muamalah berkenaan dengan pergaulan hidup antar
sesama manusia seperti perkawinan, kewarisan, pidana, dan
peradilan.
3) Pesan akhlak: yang dimaksud dengan akhlak
adalah hal-hal yang membahas tentang etika, moral, budi pekerti
manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan sesama
manusia dan dengan alam sekitarnya.1
b. Memasukkan data ke dalam lembar koding sesuai dengan
kategoriyang telah ditentukan.
c. Untuk memperoleh reabilitas dan validitas kategori-
kategori isi film dimintakan pengujian kategori kepada tiga juri

1
Mohammad Ali Azis, Ilmu Dakwah, h. 94-95
33

untuk mengisi lembarkoding dengan beberapa kategori yang telah


ditentukan.
d. Hasil dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai
koefisien reabilitas dihitung dengan rumus Holsty,2 yaitu:
Koefisien Reabilitas: 2M
N1+N2

Keterangan:

2M = Nomor keputusan yang sama antar juri


N1,N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri

Setelah itu diperoleh rata-rata nilai keputusan antar juri


(komposit reabilitas), dengan menggunakan rumus:

Komposit Reabilitas: ___N (x antar juri)


1 + (N-1) (x antar juri)
Keterangan:
N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reabitas antar juri

e. Kemudian dilakukan penghitungan prosentase mengnai


pesan dakwah yang dominan yang terdapat dalam film ini,
selanjutnya menganalisa data. Prosentase pesan dakwah yang
dominan dihitung dengan rumus

P= F x100%
N

2
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi,
(Jakarta: UIN Press, 2006), h.76.
34

Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah

6. Pedoman Penulisan
Pedoman dalam teknik skripsi ini penulis merujuk pada
buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesisi, dan
Disertasi)” oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

B. Pendekatan Analisis Isi

Salah satu perdebatan yang berlangsung di kalangan para


pengguna analisis isi adalah apakah analisis isi itu pendekatan
kuantitatif atau kualitatif. Barelson berpendapat bahwa analisis isi
adalah pendekatan kuantitatif. Menurut B. Barelson, analisis isi
adalah teknik penelitian untuk deskripsi yang objektif, sistematis,
dan kuantitatif dari isi komunikasi yang nyata. Silverman dalam
diskusinya tentang metode kualitatif, tidak mengakui analisis isi
sebagai teknik analisis data kualitatif, karena analisis isi
merupakan metode kuantitatif.

Menurut Abrahamson, analisis isi dapat digunakan untuk


mengkaji hampir seluruh jenis komunikasi. Analisis isi dapat
memfokuskan baik pada aspek-aspek kuantitatif maupun
kualitatif dari pesan-pesan komunikasi. Dengan demikian pada
dasarnya dapat digunakan dalam pendekatan kuantitatif dan
pendekatan kualitatif.
35

Noeng Muhajir menyatakan bahwa analisis isi dapat


digunakan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kuantitatif dioperasikan dengan cara mengemukakan ketepatan
dalam mengidentifikasi isi dari pesan dakwah yang muncul,
seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang-ulang dari
kata tertentu. Sedangkan metode pendekatan kualitatif adalah
menggunakan seperangkat tema sebagai suatu bentuk pedoman
dalam membahas seluruh isi pesan dengan mencoba
menerangkan bagaimana tema tersebut kemudian dikembangkan
oleh suatu sumber media dengan meneliti masalah yang ada
didalamnya yang tidak mencakup jumlah. George dan Kraucer,
sebagaimana di kutip Muhajir, menyatakan bahwa content
analysis qualitative lebih mampu menyajikan nuansa dan lebih
mampu melukiskan prediksinya lebih baik.3

3
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:
Rake Sarasin, 2000), h. 69.
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada pembahasan bab ini, penulis akan menguraikan data


dalam memperoleh validitas dan reliabilitas tentang isi pesan
dakwah dalam serial kartun Upin dan Ipin. Data yang diolah
berupa dialog atau percakapan didalam tayangan kartun tersebut
yang mengandung pesan dakwah. Pengolahan data dalam serial
kartun Upin dan Ipin sesuai dengan kategori yang telah
ditentukan, yaitu kategori aqidah, syariah, dan akhlak. Kemudian
ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi. Untuk memperoleh
reliabilitas dan validitas kategori isi pesan dalam serial kartun
Upin dan Ipin, peneliti mengadakan pengujian kategori kepada
tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang-orang yang
mengerti dan paham tentang akidah, syariah, dan akhlak. Koder
terdiri dari juri 1 Erwan Rahadi, M.Pd., juri 2 Mulyadi Zarly,
M.Pd., dan juri 3 Hj. Afiah M.Pd. Hasil dari kesekapakatan tim
juri kemudian dijadikan sebagai koefisien reabilitas. Selanjutnya
barulah mencari komposit reabilitas yaitu kesepakatan rata-rata
antar juri. Barulah kemudian mencari pesan dakwah yang paling
dominan. Untuk mencari koefisien reabilitas kategori antar juri,
peneliti menguraikan rumus dari Holsti1 , yaitu:
Koefisien Reabilitas: 2M
N1+N2

1
Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN
Press, 2006), h.76.

36
37

Keterangan:
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1,N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim juri
Setelah itu diperoleh rata-rata nilai keputusan antar
juri(komposit reabilitas), dengan menggunakan rumus:

Komposit Reabilitas: __N (x antar juri)


1 + (N-1) (x antar juri)

Keterangan:
N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien reabitas antar juri

A. Isi Pesan Dakwah dalam Serial Kartun Upin dan Ipin


1. Pesan Dakwah Akidah
a. Iman Kepada Allah
Meyakini dengan sepenuh hati, baik dengan lisan
maupun perbuatan bahwa Allah itu ada dengan segala sifat dan
kesempurnaan-Nya sebagai Tuhan. Beriman kepada Allah berarti
mau menyembah-Nya serta tunduk dan patuh terhadap perintah-
Nya serta menjauhi semua larangan-Nya. Iman kepada Allah
merupakan fondasi dasar dalam ajaran Islam. Adapun dialog atau
percakapan dalam serial kartun tersebut yang mengandung iman
kepada Allah dapat dibaca dari cuplikan sebagai berikut:
38

“Iiis, teraweh... sembahyang teraweh ni ade di bulan


puase aje. Siapa rajin buat, banyak pahala puase die, faham?”
Kutipan percakapan diatas merupakan bentuk kalimat
nasihat karena saat itu Opah menasihati Upin dan Ipin yang
menanyakan mengenai sholat taraweh tapi menyebutnya dengan
tawareh. Terjadi saat Upin dan Ipin dan juga Opah yang sedang
menunggu Kak Ros didepan rumah untuk melakukan shalat
taraweh di hari pertama. Sembari menunggu Kak Ros mereka
menanyakan apa itu Taraweh kepada Opah. Dan Opah pun
menjawab bahwa Taraweh itu ada di bulan puasa aja. Siapa yang
mengerjakan shalat taraweh akan mendapatkan pahala yang
besar. Percakapan tersebut mengandung pesan dakwah akidah
iman kepada Allah karena membahas mengenai amal untuk
mendapatkan pahala dari Allah.
Kemudian adapula pesan lain Aqidah mengenai iman
kepada Allah sebagai berikut:
“Lu punya Tuhan tau lo, kasihan, mana boleh main-main.
Nanti lu punya Tuhan malah lah”
Kutipan percakapan diatas merupakan bentuk kalimat
perintah larangan karena saat itu Mei-mei melarang Upin, Ipin,
dan Rajoo untuk membatalkan puasanya. Percakapan tersebut
menjelaskan ketika Upin dan Ipin sedang bermain siang-siang di
bulan puasa bersama Rajoo dan juga Mei-Mei. Karena cuaca hari
itu sangat panas. Upin dan Ipin pun kelelahan, namun karena
merek menang. Rajoo pun berniat mentraktir mereka minum.
Tapi Mei-Mei berkata bahwa Tuhan kalian itu pasti tahu walau
orang lain tidak melihatnya. Nanti Tuhan kalian marah.
39

Percakapan diatas mengandung pesan dakwah akidah iman


kepada Allah karena membahas tentang Tuhan yang selalu
melihat hal itu menandakan bahwa mereka beriman kepada
Tuhannya.
Selanjutnya ada juga percakapan pesan Akidah yang
lain tentang iman kepada Allah, yaitu:
“Tak ape..kita siapkan makan tuk orang berbuka banyak
dapat pahala”
Kutipan percakapan diatas merupakan bentuk kalimat
nasihat karena percakapan tersebut terjadi pada saat Upin dan
Ipin bersama Atok Dalang yang sedang menyiapkan acara buka
bersama di masjid. Ketika selesai menyiapkan untuk acara buka
bersama. Upin mengeluh karena pekerjaan ini membuatnya lelah.
Namun Atok Dalang menasihati bahwa menyiapkan makan untuk
orang berbuka dapat pahala. Percakapan diatas mengandung
pesan dakwah akidah iman kepada Allah karena membahas
mengenai berbuat baik untuk orang lain dan akan mendapat
pahala dari Allah.

b. Iman Kepada Malaikat


Iman kepada malaikat yaitu meyakini tanpa ragu di
dalam hati dan pikiran bahwa selain menciptakan manusia Allah
juga menciptakan malaikat dari cahaya/nur, dan bahwa malaikat
adalah makhluk yang paling taat dan tidak sekalipun berbuat
maksiat. Adapun dialog atau percakapan yang mengandung pesan
akidah iman kepada Malaikat yaitu:
40

“Kalian tau tak, kenapa malaikat diperintahkan turun ke


bumi?”
Kutipan percakapan merupakan bentuk amanat,
karena percakapan tersebut terjadi saat Upin dan Ipin sedang
berkumpul diruang tamu bersama Kak Ros dan juga Opah.
Menjelaskan pentingnya malam Lailatul Qadar bagi umat Islam
karena para Malaikat akan turun ke bumi untuk mencatat amal
baik semua perbuatan manusia. Percakapan ini merupakan
amanat atau pesan moral yang membuat penonton lebih
mengetahui tentang malaikat, percakapan tersebut juga
mengandung pesan akidah iman kepada Malaikat karena
membahas mengenai para malaikat yang turun ke bumi untuk
mencatat semua amal perbuatan manusia.
Selanjutnya ada dialog tentag pesan akidah iman
kepada Malaikat, yaitu:
“Mereka turun itu ade tugas untuk mencatat ape semuaa
perbuatan manusia, macem Upin dan Ipin, nanti mereka tulis:
Upin dan Ipin cucu opah males, main bunga api.. terus, tak buat
ibadah lebih. Kasihan...”
Kutipan percakapan diatas ialah lanjutan dari
percakapan sebelumnya dimana Opah menjelaskan pentingnya
malam Lailatul Qadar. Dan juga menjelaskan malaikat turun ke
bumi untuk mencatat semua perbuatan manusia. Seperti
contohnya yang diberitahu Opah yaitu Upin Ipin malas nanti akan
dicatat oleh Malaikat contothnya seperti itu. Percakapan tersebut
merupakan sebuah nasihat yang disampaikan oleh Opah kepada
Upin dan Ipin.
41

c. Iman Kepada Kitab Allah


Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah
mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah
menurunkan kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang
berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat
manusia.
Dalam percakapan yang penulis teliti, tidak ditemui
kalimat-kalimat yang masuk ke dalam kategori Iman kepada
Malaikat Allah.
d. Iman Kepada Rasul Allah
Yang dimaksud iman kepada rasul ialah meyakini
dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-orang yang
telah dipilih oleh Allah SWT. untuk menerima wahyu dari-Nya
untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar menjadi
pedoman hidup demi memperoleh kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Adapun percakapan pesan akidah yang mengandung
iman kepada Rasul Allah, yaitu:
“Minum air dulu..”
Kutipan percakapan diatas merupakan bentuk kalimat
perintah karena Opah memerintahkan Ipin untuk berbuka puasa
mengikuti sunah Rasulullah, yaitu meminum air putih dulu.
Percakapan menceritakan tentang Upin dan Ipin yang hendak
berbuka puasa. Namun karena Ipin yang tidak sabaran ia hendak
langsung memakan ayam goreng terlebih dahulu. Namun Opah
mencegahnya dan menyuruh Ipin meminum air terlebih dahulu.
Kutipan itu mengandung pesan dakwah akidah iman kepada
Rasul Allah karena Opah menyuruh Upin dan Ipin berbuka puasa
42

untuk mengikuti cara Rasul yaitu dengan minum air putih terlebih
dahulu.
Selanjutnya adapula dialog lain tentang pesan akidah
iman kepada Rasul, yaitu:
“Eiys.. makan ni kurma dulu..!”
Kutipan diatas merupakan bentuk kalimat perintah
karena Opah memerintahkan Ipin untuk berbuka puasa mengikuti
sunah Rasulullah, yaitu memakan kura dahulu setelah meminum
air putih. Percakapan tersebut menceritakan tentang Upin dan
Ipin yang hendak berbuka puasa. Namun ketika Ipin sudah selesai
meminum air putih, ia langsung hendak memakan ayam goreng.
Namun Opah kembali melarangnya dan menyuruh Ipin memakan
kurma terlebih dahulu sebelum memakan ayam goreng. Kutipan
itu mengandung pesan dakwah akidah iman kepada Rasul Allah
karena Opah menyuruh Upin dan Ipin berbuka puasa untuk
mengikuti cara Rasul yaitu dengan memakan kurma.
e. Iman Kepada Hari Akhir
Meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah
menetapkan hari akhir sebagai tanda akhir dari kehidupan di
dunia dan awal dari kehidupan di akhirat.Allah menjelaskan
mengenai hari akhir di dalam Al-Qur‟an bertujuan agar manusia
dapat beriman kepada Allah dan hari akhir, karena pada dasarnya
semua yang hidup pasti akan merasakan kematian. Karena itu,
manusia janganlah lengah, lupa diri, ataupun terpesona dengan
kehidupan di dunia yang sifatnya hanya sementara.
43

Dalam percakapan yang penulis teliti, tidak ditemui


kalimat-kalimat yang masuk ke dalam kategori Iman kepada hari
akhir.

f. Iman kepada Qada dan Qadar


Iman kepada qada dan qadar artinya percaya dan
yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT. telah menentukan
tentang segala sesuatu bagi makhluk-Nya. Adapun salah satu
dialog atau percakapan didalam kartun ini, ialah:
“Hah, malem lailatul qadar? Ape itu malem lailatul
Qadar?”
Kutipan percakapan diatas menceritakan tentang Upin
dan Ipin yang bertanya kepada Opah apa itu malam Lailatul
Qadar. Opah pun menjelaskan bahwa malam itu ialah malam
yang penuh rahmat bagi umat Islam. Kutipan ini mengandung
pesan dakwah akidah iman kepada qada dan qadar karena
percaya dengan ketetapan Allah yaitu adanya malam lailatul
qadar dibulan Ramadhan. Kalimat tersebut merupakan amanat
atau pesan moral yang membuat penonton mengetahui apa itu
lailatul qadar.
Berikut ini adalah tabel rincian pesan yang
mengandung kategori Akidah menurut kesepakatan 3 juri.
Kesepakatan antar juri didapatkan dari 16 coding sheet yang telah
dikategorikan kedalam pesan akidah.
44

Tabel 1
Rincian Kategori Pesan Akidah
Episode/Scene Kutipan Keterangan
"Hayo dose!" Iman
Kepada
taraweh/1
Allah
(Ayoo dosa!) (Nasihat)
“Iiis, teraweh... sembahyang teraweh ni ade di
bulan puase aje. Siapa rajin buat, banyak Iman
pahala puase die, faham?” Kepada
Taraweh/2
Allah
(is, Taraweh. Sholat taraweh ini Cuma ada di
(Nasihat)
bulan puasa, siapa yang rajin sholat, dia
pahalanya banyak, paham?)
“iss iss iss, kita senang cikgu dengan bulan Iman
Esok nak puasa, sebab banyak pahala. Betul kan Ipin?” Kepada
Mula Puasa/1 (kita senang bu guru dengan adanya bulan Allah
puasa, karena banyak pahala. Betul kan Ipin?) (Nasihat)
“Tak apa lambat-lambat..yang penting dapat
pahala. Kite kena makan sebelum adzan subuh” Iman
Esok nak Kepada
Mula Puasa/5 (tidak apa terlambat. Kan yang paling penting Allah
dapat pahala. Kita harus makan sebelum adzan (Nasihat)
subuh)
Iman
Esok nak "Bismillahirrahmanirrahiim..., Nawaitu shoma Kepada
Mula Puasa/5 ghodi „a Adai fardhu syahri ramadhana Allah
hadziisanati lillahi ta‟ala.” (Amanat)
“Lu punya Tuhan tau lo, kasihan, mana boleh Iman
Puasa main-main. Nanti lu punya Tuhan malah lah” Kepada
Pertama/3 (kalian punya tuhan. Gaboleh berbohong. Nanti Allah
tuhan kalian marah) (Perintah)
Iman
Kepada
Nikmat/1
Allah
“Bismillahirrahmanirrahim..” Amanat)
“Minum air dulu..” Iman
Nikmat/1
(Minum air dulu). Kepada
45

Rasul
Allah
(Perintah)
“Eiys.. makan ni kurma dulu..!” Iman
Kepada
Nikmat/1 Rasul
Allah
(makan kurma dulu) (Perintah)
“Hah, malem lailatul qadar? Ape itu malem Iman
lailatul Qadar?” Kepada
Lailatul
Qada dan
Qadar/1
(Hah, malam lailatul qadar? Apa itu malam Qadar
lailatul Qadar?) (Amanat)
“Malem lailatul qadar itu malam yang penuh
rahmat bagi umat Islam, malam yang lebih baik
dari seribu bulan, para malaikat turun ke bumi
Iman
dengan izin Allah. Untuk menyambut malam
Kepada
Lailatul lailatul qadar."
Qada dan
Qadar/1 (Malam lailatul qadar itu malam yang penuh
Qadar
rahmat bagi umat islam, malam yang lebih baik
(Amanat)
dari malam seribu bulan, para malaikat turunn
ke bumi dengan izin Allah. untuk menyambut
malam lailatul Qadar.)
“Kalian tau tak, kenapa malaikat diperintahkan Iman
Lailatul turun ke bumi?” Kepada
Qadar/1 (Kalian tau enggak, kenapa malaikat Malaikat
diperintahkan turun ke bumi?) (Amanat)

“Mereka turun itu ade tugas untuk mencatat


ape semuaa perbuatan manusia, macem Upin
dan Ipin, nanti mereka tulis: Upin dan Ipin
cucu opah males, main bunga api.. terus, tak
Lailatul Malaikat
buat ibadah lebih. Kasihan...”
Qadar/1 (Nasihat)
(Malaikat turun ke bumi itu ada tugas untuk
mencatat semua perbuatan manusia, contohnya
Upin dan Ipin cucu nenek malas, main
kembang api terus, tidak banyak berbiadah)
46

“Bagus, tau tak, barang siapa beramal dengan


penuh keimanan, mengaharap pahala dari Iman
Lailatul Allah, maka diampunilah dosa yang telah lalu”. Kepada
Qadar/1 (Bagus, tahu enggak, barang siapa yang Allah
beramal dengan penuh keimanan, mengharap (Nasihat)
pahala dari Allah, maka diampunilah dosa yang
telah lalu).
“tak ape..kita siapkan makan tuk orang berbuka Iman
banyak dapat pahala” Kepada
Idul Fitri/5
(tidak apa-apa, kita menyiapkan makan buat Allah
orang buka puasa itu banyak dapat pahala) (Nasihat)
“issh Ipin makan kurma dulu lah. Sunah. Dapat Iman
pahala” Kepada
Idul Fitri/5 Rasul
(Ipin makan kurma dulu. Sunah dan dapat Allah
pahala) (Perintah)

Tabel 2

Nilai Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akidah


Antar Koefisien
Item Kesepakatan Ketidaksepakatan
Juri Reliabilitas
1 dan 2 16 15 1 0,94
1 dan 3 16 16 0 1
2 dan 3 16 15 1 0,94
Total 2,88
Nilai Rata-rata (x)= 0,96
Komposit Reabilitas: __N (x antar juri)
1 + (N-1) (x antar juri)

__3 (0,96) = 2,88 = 0,99


1 + 2 (0,96) 2,92
47

Dengan demikian, pesan akidah yang terkandung


dalam Serial Kartun Upin dan Ipin berjumlah 0,99 berdasarkan
kesepakatan juri. Hal ini berarti, terjadi kesepakatan yang sangat
tinggi antara ketiga orang juri atau koder tentang pesan akidah.

2. Pesan Dakwah Syariah


a. Ibadah
Syariah Ibadah adalah sebutan yang mencakup segala
apa yang dicintai dan diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa
ucapan, atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.
Adapun contoh percakapan dalam serial kartun ini, yaitu :
“Orang Islam wajib puasa, Tuhan suruh, supaye kite
tahu, macem mane rasanye orang yang kelaparan”
Kutipan percakapan tersebut merupakan kalimat
nasihat, karena menceritakan tentang Upin dan Ipin yang
menanyakan kepada Opah kenapa kita harus berpuasa. Opah
menjawabnya dengan menasihati Upin dan Ipin bahwa puasa itu
salah satu ibadah wajib yang diperintahkan oleh Allah kepada
umatnya. Karena supaya tahu rasanya jadi orang yang kelaparan.
Selanjutnya adapun percakapan lainnya tentang pesan syariah
ibadah, yaitu:
“Kau orang puase penuh? Aku puase setengah hari aje,
udah dapat makan”
Kutipan diatas merupakan bentuk amanat atau pesan
moral karena membuat penonton menyadari bahwa anak sekecil
Upin dan Ipin sudah puasa penuh. Kalimat tersebut menjelaskan
48

tentang Fizi yang menceritakan kepada cikgu/gurunya bahwa ia


berpuasa setengah hari aja. Dan juga ia terheran-heran kepada
Upin dan Ipin karena berpuasa sampai Maghrib. Ini menjelaskan
bahwasannya berpuasa pun harus belajar terlebih dahulu yaitu
dengan berpuasa setengah hari lama kelamaan nanti juga terbiasa
berpuasa sampai Maghrib. Selanjutnya ada juga percakapan
tentang pesan syariah ibadah, yaitu:
“Tak ape, dengar orang baca Qur‟an aja dah ibadah,
maka dari itu Opah cakap, kalau di surau lepas sembahyang
jangan main-main..”
Percakapan tersebut merupakan kalimat nasihat,
karena ini menjelaskan tentang Upin dan Ipin yang dinasihati
sama Opahnya karena ia hendak bermain selepas shalat. Namun
Opah bilang lebih baik mendengarkan orang yang membaca Al-
Quran bisa dapet pahala karena itu juga sudah termasuk ibadah.
Ini menjelaskan bahwa mendengarkan Al-Quran sudah ibadah
dan mendapatkan pahala.
b. Muamalah
Muamalah adalah istilah yang dipergunakan untuk
permasalahan selain ibadah. Muamalah merupakan ketetapan
ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan
dengan lingkungannya (alam sekitarnya). Adapun salah satu
contoh percakapan didalam kartun terebut, yaitu:
“Lahh kenapa. Sunat tu hukumnya wajib bagi laki-laki?”
Menceritakan tentang Upin dan Ipin yang takut
disunat lalu mengadu sama Opah agar tidak disunat. Kalimat
tersebut merupakan bentuk amanat atau pesan moral karena
49

membuat penonton mengetahui pentingnya sunat untuk laki-laki.


Opah menjelaskan pentingnya sunat bagi laki-laki. Dan
hukumnya ialah wajib. Hal ini mengandung pesan syariah
muamalah karena Opah menjelaskan kewajiban laki-laki muslim
untuk sunat.
Selanjutnya ada juga percakapan yang menjelaskan
tentang syariah muamalah, yaitu:
“Mana ada. Kalau kena gigit macam harimau pun dah
mati. Lagian sunat tuh buat menjaga kebersihan diri.”
Kalimat tersebut merupakan bentuk amanat atau pesan
moral karena membuat penonton mengetahui pentingnya sunat
untuk laki-laki. Percakapan tersebut menceritakan tentang Upin
dan Ipin yang ketakutan untuk disunat. Lalu bercerita bahwa
sunat itu rasanya seperti digigit harimau seperti yang diceritakan
Mail. Namun Opah menjelaskan bahwa sunat itu rasanya seperti
digigit semut. Hal ini mengandung pesan syariah muamalah
karena Opah menjelaskan kewajiban sunat bagi laki-laki muslim.
Tabel 3

Rincian Kategori Pesan Syariah


Episode/Scene Kutipan Keterangan
"Atok ni tak sembahyang ke?" Ibadah
Taraweh/1
(Kakek enggak sholat?) (Amanat)
"Alah, sembahyang sunah aje" Ibadah
Taraweh/1
(Alah, sholat sunah doang). (Amanat)
"Opah sembahyang tawareh ni ape?" Tanya
Ipin. “Iiis, teraweh bukan tawareh.” Jawab
Ibadah
Taraweh/2 Opah.
(Amanat)
("Nek, sholat taraweh itu apa?" Tanya Ipin.
"Ish, sholat taraweh, bukan tawareh." Jawab
50

Opah).
“Heh, tuh lah, aku satu hari puase dapat satu
ringgit” Ibadah
Taraweh/5
(Ya begitulah, aku puasa satu hari, dapat satu (Amanat)
ringgit.)
“Tak pergi surau pule tuh. Ish-ish-ish...” Ibadah
Taraweh/6 (Amanat)
(enggak pergi ke masjid pula).
Kak Ros cepatlah, kite orang nak pergi
Ibadah
sembahyang taraweh dah nih?”
Taraweh/7 (Perintah)
(Kak Ros, ayo cepet. Kita jadi kan pergi sholat
taraweh?)
“Kau orang puase penuh? Aku puase setengah
hari aje, udah dapat makan” Ibadah
Taraweh/8
(Kamu puasanya penuh? Aku Cuma puasa (Amanat)
setengah hari, udah dapet makan).
“Bismillahirrahmanirrahim, Ibadah
Taraweh/9
alhamdulillahirabbil‟alamin….” (Amanat)
"saya puasa setengah hari aje cikgu itupun dah
Esok Nak baik” Ibadah
Mula Puasa/1 (aku puasa setengah hari aja bu guru itu juga (Amanat)
sudah baik)
“betul tuh cikgu. Aku hari ini nak makan
banyak-banyaklah karena esok tak boleh
Esok Nak Ibadah
makan lah”
Mula Puasa/1 (Amanat)
(benar tuh bu guru. Aku hari ini mau makan
banyak karena puasa besok tidak boleh makan)
“Cepat masuk mandi, lekas sembahyang
Esok Nak mengaji! Ibadah
Mula Puasa/2 (Cepat masuk, mandi, langsung sholat, dan (Perintah)
ngaji.)
Esok Nak “Puase itu apa opah?” Ibadah
Mula Puasa/3 (Puasa itu apa nek?) (Amanat)
“Puase itu kite tak boleh makan, tak boleh
Esok Nak minum dari pagi sampai petang” Ibadah
Mula Puasa/3 (Puasa itu, kita enggak boleh makan dan (Amanat)
minum dari pagi sampai sore).
Esok Nak “Orang Islam wajib puasa, Tuhan suruh, Ibadah
Mula Puasa/3 supaye kite tahu, macem mane rasanye orang (Nasihat)
51

yang kelaparan”
(Orang Islam wajib puasa, Perintah Allah.
Supaya kita tahu, bagaimana rasanya menjadi
orang yang kelaparan).
“Sahur itu pagi-pagi kite bangun, kite makan,
kite minum, habis itu boleh lah kite tahan
Esok Nak puasa. Dah-dah, habiskan makanan itu cepat!” Ibadah
Mula Puasa/3 (Sahur itu kita bangun pagi-pagi, untuk makan (Amanat)
dan minum. Habis itu kita puasa. Yaudah
habiskan makanan itu cepat!).
“Hei...hari ini kite puasa lah, tak ade sarapan
Puasa lah.. kite nak tunggu sampe buka”. Ibadah
Pertama/1 (Hari ini kita puasa, enggak ada sarapan lah, (Amanat)
kita tunggu sampai buka).
“Bismillahirrahmanirrahiim.. Allohumma laka Ibadah
Nikmat/1 shumtu wabbika amanttu waalarifkika aftarthu (Amanat)
birrahmatika ya arrahman rahimin”
“Ya sudah, habiskan. Opah hendak bersiap ke
masjid nak sembahyang teraweh”. Ibadah
Nikmat/1
(Yasudah, habiskan. Nenek mau siap-siap ke (Amanat)
masjid, mau sholat tarawih).
“Alalah.. kasihan ni cucu-cucuku, keletihan,
baru satu hari puasa. Ya dah, Opah hendak ke
masjid dulu” Ibadah
Nikmat/2
(Kasihan sekali cucu-cucuku, kecapekan baru (Amanat)
sehari puasa. Yaudah, nenek mau ke masjid
dulu).
“Sembahyang dan puase itu wajib, semua
orang islam mesti buat. Ibadah lebih itu
Lailatul berdo‟a, baca Qur‟an ramai-ramai”. Ibadah
Qadar/1 (Nasihat)
(Sholat dan puasa itu wajib, semua orang Islam
harus ngelakuinnya. Ibadah lainnya itu seperti
berdoa, membaca quran sama-sama).

Lailatul “Tak ape, dengar orang baca Qur‟an aja dah Ibadah
Qadar/1 ibadah, maka dari itu Opah cakap, kalau di (Nasihat)
surau lepas sembahyang jangan main-main..”
52

(Tidak apa-apa, dengerin orang baca alquran


itu aja sudah ibadah, makanya opah sering
bilang, kalau di masjid abis sholat jangan main-
main).
“Betul itu Opah, lain kali kalau imam berdo‟a,
tadahlah tangan, ini tak, lepas sembahyang dah
Lailatul pergi main-main..” Ibadah
Qadar/1 (Betul tuh nek, lain kali kalau imam sedang (Nasihat)
berdoa, kalian menadahkan tangan. Ini enggak.
Habis sholat langssung pergi main).

“Alah, sana pasang pelita, lepas itu pergi ke


Lailatul masjid!” Ibadah
Qadar/1 (Halah, sana pasang bendera, habis itu pergi ke (Perintah)
masjid!)
“Lahh kenapa. Sunat tu hukumnya wajib bagi
laki-laki?” Muamalah
Sunat/3
(Lah kenapa? Sunat itu hukumnya wajib bagi (Amanat)
laki-laki?)
“Mana ada. Kalau kena gigit macam harimau
pun dah mati. Lagian sunat tuh buat menjaga
Muamalah
Sunat/3 kebersihan diri.
(Amanat)
(Mana ada? Kalau digigit harimau kita sudah
mati. Sunat itu untuk menjaga kebersihan diri)
Ibadah
Sunat/4
“Assalamualaikum Upin Ipin” (Amanat)
“heh Mail. Kau tipu yee kau kata sunat macam
kena gigit harimau. Macam gigit semut ajee
pun” Muamalah
Sunat/8
(Hey Mail. Kamu berbohong ya? Kata kamu (Amanat)
sunat rasanya kaya digigit harimau. Kaya
digigit semut aja)
Ibadah
Idul Fitri/1
“hey. Inget puasa” (Nasihat)
“kakak kalau kite tak puasa 1 hari boleh?” Ibadah
Idul Fitri/1
(kakak kalau kita gak puasa 1 hari saja boleh?) (Amanat)
53

“kite orang nak buka bersama disini tok” Ibadah


Idul Fitri/4
(kita mau buka puasa bersama disini kakek) (Amanat)
“hoy shalat maghrib dulu lah baru makan” Ibadah
Idul Fitri/5
(hey shalat maghrib dulu baru makan) (Perintah)
“hah bagus..kalian semua jangan lupa shalat
taraweh ye” Ibadah
Idul Fitri/6
(Bagus. Kalian semua jangan lupa shalat (Nasihat)
taraweh ya)
“Upin ipin kau dah siap?? Kita nak pergi shalat
hari raye nih” Ibadah
Idul Fitri/7
(Upin Ipin kalian sudah siap? Kita mau pergi (Amanat)
shalat idul fitri)

Tabel 4

Rincian Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Syariah


Antar Koefisien
Item Kesepakatan Ketidaksepakatan
Juri Reliabilitas
1 dan 2 33 28 5 0,85
1 dan 3 33 28 5 0,85
2 dan 3 33 31 2 0,94
Total 2,64

Nilai Rata-rata (x)= 0,88


Komposit Reabilitas: __N (x antar juri)
1 + (N-1) (x antar juri)

__3 (0,88) = 2,64 = 0,96


1 + 2 (0,88) 2,76
54

Dengan demikian, pesan syariah yang terkandung


dalam Serial Kartun Upin dan Ipin berjumlah 0,96 berdasarkan
kesepakatan juri. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kesepakatan
yang sangat tinggi dari ketiga dewan juri tentang pesan syariah.
3. Pesan Dakwah Akhlak
a. Akhlak Mahmudah
Akhlak mahmudah merupakan sifat-sifat baik (terpuji)
yang dibawa manusia sejak lahir, yang tertanam dalam jiwanya
dan selalu ada padanya. Adapun salah satu contoh percakapan di
serial kartun ini, yaitu:
“Nah, kamu berdue jangan buat bising mase di surau
nanti ya?”
Kalimat tersebut merupakan bentuk kalimat nasihat
karena saat itu Kak Ros menasihati Upin dan Ipin agar tidak
berisik di dalam masjid nanti ketika orang lain sembayang. Dari
percakapan tersebut dapat dipahami bahwa kalimat ini
mengandung pesan akhlak mahmudah yaitu ketika Kak Ros
menasihati kedua adiknya agar tidak berisik di dalam masjid.
Selanjutnya ada juga adegan atau percakapan tentang
akhlak Mahmudah, yaitu:
“Cikguu, saya tak puasa. Tapi saya suka datangnya bulan
puasa”
Kalimat tersebut merupakan bentuk kalimat amanat
karena dengan adanya kalimat tersebut membuat penonton
menyadari pentingnya toleransi antar beragama karena saat itu
Mei-Mei yang ditanya oleh cikgu/guru siapa yang suka dengan
datangnya bulannya puasa. Mei-Mei yang merupakan keturunan
55

Tionghoa menjawab ia tidak puasa. Tapi sangat suka dengan


datangnya bulan puasa karena penuh berkah. Ini menjelaskan
bahwa adanya pesan akhlak mahmudah yaitu sikap toleransi yang
ditunjukkan oleh Mei-Mei dalam percakapan diatas. Selanjutnya
ada juga percakapan lainnya, yaitu:
“Assalamualaikum Atok too Atok”
Kalimat tersebut merupakan bentuk kalimat amanat
karena membuat penonton menyadari pentingnya mengucap
salam. Percekapan tersebut tentang Upin dan Ipin yang
mengucapakan salam kepada Atok Dalang ketika datang ke
masjid dan bertemu dengan Atok Dalang. Sebenarnya hampir
disetiap adegan atau percakapan diserial kartun tersebut banyak
mengucapakan salam kepada Atok Dalang. Hal ini menandakan
adanya pesan dakwah akhlak mahmudah saat Upin Ipin
mengucapkan salam. Karena mengucapkan salam merupakan
perilaku terpuji.
b. Akhlak Mazmumah
Jika akhlah mahmudah merupakan akhlak baik yang
terdapat dalam diri manusia, maka akhlak madzmumah
merupakan kebalikan dari akhlak mahmudah, yaitu akhlak buruk
(tercela) yang terdapat dalam diri seseorang. Salah satu cerita
atau percakapan yang ada di serial kartun ini, yaitu:
“kau ni asyik makan aje. Pantes badan kau..mmmm”
Kalimat tersebut merupakan bentuk kalimat amanat
atau pesan moral karena dengan adanya kalimat tersebut
membuat penonton menyadari bahwa kita tidak boleh meledek
orang. Kalimat tersebut terjadi ketika Fizi yang mengejek Ehsan
56

karena badannya yang besar. Karena Ehsan ingin makan yang


banyak sebelum besok sudah mulai puasa. Hal ini menunjukkan
adanya pesan akhlak mazmumah yaitu ketika Fizi mengejek
Ehsan, karena perbuatan tersebut termasuk ke dalam perbuatan
tercela. Lalu ada lagi percakapan yang mengandung Akhlak
Mazmumah, yaitu:
“Yasudahlah, aku nak main mercon”
Kalimat tersebut merupakan bentuk kalimat amanat
atau pesan moral karena membuat penonton mengetahui untuk
jangan main petasan karena membuat orang yang sedang sholat
terganggu. Menceritakan tentang malam lailatul qadar dimana
Upin dan Ipin mengajak teman-temannya untuk mengaji ke
masjid namun teman-temannya menolah. Dan Fizi menjawab
mau bermain petasan. Percakapan itu mengandung pesan akhlak
mazmumah karena Fizi lebih memilih bermain petasan daripada
mengaji di masjid, bermain petasan di sekitar masjid merupakan
pebuatan tercela.
Selanjutnya ada lagi percakapan tentang perbuatan
tercela atau Akhlak Mazmumah, yaitu:
“hooh aku gurau aje”
Kalimat tersebut merupakan bentuk kalimat amanat
karena membuat penonton mengetahui untuk tidak berbohong.
Menceritakan tentang Upin dan Ipin yang bilang ke Mail kalau
sunat itu rasanya seperti digigit semut tidak seperti digigit
harimau. Dan Mail berkata ia berbohong sedikit aja. Hal ini
masuk kedalam pesan akhlak Mazmumah karena berbohong
merupakan perbuatan tercela.
57

Tabel 5

Rincian Kategori
Episode/Scene Kutipan Keterangan
“Nah, kamu berdue jangan buat bising mase di
surau nanti ya?” Mahmudah
Taraweh/3
(Nah, Kamu berdua jangan berisik ya nanti di (Nasihat)
masjid?")
“Assalamualaikum…Atook too Atok” Mahmudah
Taraweh/4
("Assalamu'alaikum. Kakek.") (Amanat)
“Lepas berbuke hari pertama tu, kita orang
tertidur” Mahmudah
Taraweh/6
(Habis buka puasa hari pertama, kita (Amanat)
ketiduran).
“kau ni asyik makan aje. Pantes badan
Esok Nak kau..mmmm” Mazmumah
Mula Puasa/1 (kamu ini asyik makan saja. Pantas badan (Amanat)
kamu..)
Esok Nak "Oy tak baiklah ejek-ejek olang mah" Mahmudah
Mula Puasa/1 (tidak baik mengejek orang) (Nasihat)
“Cikguu, saya tak puasa. Tapi saya suka
Esok Nak datangnya bulan puasa” Mahmudah
Mula Puasa/1 (Bu Guru, saya tidak puasa. Tapi saya suka (Amanat)
dengan datangnya bulan puasa)
Esok Nak “terima kasih cikgu..” Mahmudah
Mula Puasa/1 (terima kasih bu guru) (Amanat)
“hoy, hari raye ni aku nak dibelikan 4 baju
Esok Nak baru” Mazmumah
Mula Puasa/2 (Amanat)
(hari raya nanti aku dibelikan 4 baju baru)
Esok Nak “Hem. Maghrib, cepat balik” Mahmudah
Mula Puasa/2 (Udah Maghrib, ayo pulang). (Perintah)
“Nah, malem ini tidur, besok pagi bangun
Esok Nak sahur”. Mahmudah
Mula Puasa/3 (Yaudah, sekarang tidur, besok pagi bangun (Perintah)
untuk sahur).
Esok Nak “Nah, baca bismillah” Mahmudah
Mula Puasa/5 (Baca Bismillah dulu). (Amanat)
58

Puasa Mahmudah
Pertama/2 (Amanat)
“Assalamualaikum Atok too Atok”
“Kite lagi nunggu adzan maghrib.. mau buke,
bising!” Mahmudah
Nikmat/1
(Kita lagi nunggu adzan maghrib, mau buka, (Amanat)
berisik!)
“Eits.... Berdo‟a dulu lah!” Mahmudah
Nikmat/1
(Eits, Berdoa dulu). (Perintah)
“Hah.. singkat betul, itu do‟a orang laper..
Berdo‟a yang betul!” Mahmudah
Nikmat/1
(Hah. Pendek banget, itu doa orang kelaparan, (Perintah)
berdoa yang benar!)
“Kau ini Ros.. jangan berulah pada adikmu..” Mahmudah
Nikmat/1
(kamu ini ros. Jangan mengerjai adikmu) (Perintah)
Lailatul “Eh.., tak baik ejek orang..” Mahmudah
Qadar/1 (Heh, Enggak baik ngejek orang). (Nasihat)
“Ih mercon, mana boleh, bikin bising orang nak
Lailatul sembahyang” Mahmudah
Qadar/2 (Ih, petasan, enggak boleh, bikin berisik orang (Perintah)
yang mau sholat).
Lailatul “Yasudahlah, aku nak main mercon" Mazmumah
Qadar/2 (Yasudah, aku mau main petasan). (Amanat)
“Assalamualikum Mail ooh Mail” Mahmudah
Sunat/2
(Assalamualaikum Mail) (Amanat)
“hooh aku gurau aje” Mazmumah
Sunat/2
(Iya, aku berbohong). (Amanat)
“terimakasih” Mahmudah
sunat/7
(Terima Kasih) (Amanat)
“Walaikumsalam tok” Mahmudah
sunat/4
(Walaikumsalam kakek) (Amanat)
Mahmudah
sunat/7
“permisi” (Amanat)
Mahmudah
sunat/8
“Assalamualaikum…Upin..Ipin” (Amanat)
sunat/8 “kaka tolong ambilkan biscuit dengan susu buat Mahmudah
59

teman-teman kita orang” (Perintah)


(kaka tolong ambilkan biskuit dan susu buat
teman-teman kami)
Mahmudah
sunat/8
“Terima kasih Kak Ros” (Amanat)
“hihi maaflah. Nah kalian berdua susun kue
dalam toples tuh” Mahmudah
Idul Fitri/1
(maaf. Nah kalian berdua susun kue kedalam (Amanat)
toples itu)
“hey Jarjit mereka puasalah. Hormatilah” Mahmudah
Idul Fitri/2
(hey Jarjit mereka puasa. Hormatilah) (Nasihat)
“halah tipu saja. hayaa Jarjit tak baik makan
ditempat orang puasa” Mahmudah
Idul Fitri/2
(berbohong saja. Tak baik makan didepan (Nasihat)
orang yang puasa)
“iyelah tuh. Mari tolong atok” Kata Atok
Dalang, “baik tok” Jawab Upin dan Ipin. Mahmudah
Idul Fitri/4
(Perintah)
(iyalah. Mari bantu kakek) (baik kakek)
“hoy lepas teraweh lah kita main” Mahmudah
Idul Fitri/6
(setelah shalat taraweh kita main) (Amanat)
“kakak kita minta maaf yee kalau ada salah” Mahmudah
Idul Fitri/8
(Kakak kita minta maaf ya kalau punya salah) (Amanat)
“iyee maafken kaka juga ye” Mahmudah
Idul Fitri/8
(Iya maafkan kakak juga ya) (Amanat)
“Opah maafken kita juga ye” Mahmudah
Idul Fitri/8
(Nenek maafkan kita juga ya) (Amanat)
“hah masuklah. Makan. Aku nak makan lagi
nih. Cum jangan malu-malu” Mahmudah
Idul Fitri/9
(Masuklah. Makan. Aku mau makan lagi. ayo (Amanat)
jangan malu-malu)
“yeyy Abang Salleh belanjakan” Mahmudah
Idul Fitri/9 (Amanat)
(yay Abang Salleh belanjakan)

Tabel 6
60

Rincian Kesepakatan Juri Mengenai Pesan Akhlak


Antar Koefisien
Item Kesepakatan Ketidaksepakatan
Juri Reliabilitas
1 dan 2 38 35 3 0,92
1 dan 3 38 34 4 0,89
2 dan 3 38 37 1 0,97
Total 2,78

Nilai Rata-rata (x)= 0,93


Komposit Reabilitas: __N (x antar juri)
1 + (N-1) (x antar juri)

__3 (0,93) = 2,79 = 0,97


1 + 2 (0,93) 2,86

Dengan demikian, pesan akhlak yang terkandung dalam


Serial Kartun Upin dan Ipin berjumlah 0,97 berdasarkan
kesepakatan juri. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
kesepakatan yang sangat tinggi dari ketiga dewan juri tentang
pesan akhlak.

B. Pesan Dakwah yang Dominan dalam Serial Kartun Upin


dan Ipin
Hasil perhitungan kesepakatan ketiga orang juri pada tiap-tiap
episode dan scene dalam Serial Kartun Upin dan Ipin yang
dianalisis ini memiliki nilai pesan dakwah yang berbeda. Seperti
61

yang telah dijelaskan di atas, secara keseluruhan, pesan dakwah


yang terdapat dalam Serial Kartun Upin dan Ipin ini dengan total
jumlah komposit reliabilitas adalah nilai Akidah 0,99, nilai
syariah berjumlah 0,96, dan nilai akhlak berjumlah 0,97.
Untuk mengetahui pesan dakwah yang dominan dalam Serial
Kartun Upin dan Ipin dengan prosentase pesan, dihitung dengan
menggunakan rumusan sebagai berikut:

P = F x 100%
N

Keterangan:
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Populasi

1) Pesan Akidah
P = 16 x 100% = 18%
87
Berdasarkan keseluruhan pesan akidah yang diteliti,
didapatkan prosentase pesan sebesar 18%. Data ini didapatkan
dari hasil perhitungan keseluruhan kesepakatan antar juri
mengenai pesan akidah yang ada di serial kartun Upin dan Ipin
dalam episode “taraweh”, “esok nak mula puasa”, “puasa
pertama”, “nikmat” “lailatul qadar”, dan “idul fitri”.

2) Syariah
62

P = 33 x 100% = 38%
87
Berdasarkan keseluruhan pesan syariah yang diteliti,
didapatkan prosentase pesan sebesar 38%. Data ini didapatkan
dari hasil perhitungan keseluruhan kesepakatan antar juri
mengenai pesan syariah yang ada di serial kartun Upin dan Ipin
dalam episode “taraweh”, “esok nak mula puasa”, “puasa
pertama”, “nikmat” “lailatul qadar”, “sunat” dan “idul fitri”.

3) Akhlak
P = 38 x 100% = 44%
87
Berdasarkan keseluruhan pesan akhlak yang diteliti,
didapatkan prosentase pesan sebesar 44%. Data ini didapatkan
dari hasil perhitungan keseluruhan kesepakatan antar juri
mengenai pesan akhlak yang ada di serial kartun Upin dan Ipin
dalam episode “taraweh”, “esok nak mula puasa”, “puasa
pertama”, “nikmat” “lailatul qadar”, dan “idul fitri”.

Tabel 7
Prosentase Pesan
No. Kategori Frekuensi Prosentase
1 Akidah 16 18%
2 Syariah 33 38%
3 Akhlak 38 44%
Total 87 100%
63

Dengan demikian, pesan dakwah yang paling dominan yang


terdapat pada tayangan serial kartun Upin dan Ipin adalah pesan
Akhlak dengan hasil prosentase 44% berdasarkan hasil
perhitungan kesepakatan dari ketiga orang juri. Adapun hasil
prosentase pesan membuktikan bahwa pesan Akhlak adalah
pesan yang paling dominan, hal ini disebabkan oleh begitu
banyaknya dialog ataupun percakapan yang mengarah pada nilai-
nilai akhlak baik itu akhlak mahmudah atau mazmumah. 87 dari
hasil perhitungan kesepakatan dari ketiga orang juri pula,
didapatkan bahwa pesan syariah menempati urutan kedua dengan
prosentase 38% dan akidah menempati urutan ketiga dengan
prosentase 18%.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menjelaskan dan menganalisa pembahasan-
pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pesan-pesan dakwah dalam serial kartun Upin dan Ipin
meliputi :
a. Pesan akidah yaitu hal-hal yang membahas tentang
keyakinan, keimanan yang termasuk dalam rukun iman. Pesan
akidah meliputi Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman
kepada Kitab Allah, Iman kepada Rasul Allah, Iman kepada Hari
Akhir, dan Iman kepada Qadha dan Qadar.
b. Pesan syariah yaitu hal-hal yang memuat tentang berbagai
aturan dan ketentuan yang berasal dari Allah SWT dan
Rasulullah saw dalam hal ibadah. Ibadah meliputi shalat, puasa,
zakat, dan haji. Sedangkan muamalah membahas tentang
pergaulan hidup antar sesama manusia seperti perkawinan,
kewarisan, pidana, dan peradilan. Pesan syariah meliputi ibadah
dan muamalah..
c. Pesan akhlak yaitu hal-hal yang membahas tentang etika,
moral, budi pekerti manusia dalam hubungannya dengan Tuhan,
dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya. Pesan
akhlak yang terkandung dalam serial kartun Upin dan Ipin
meliputi akhlak mahmudah (terpuji) dan akhlak mazmumah
(tercela)

64
65

2. Pesan dakwah yang paling dominan dalam serial kartun


Upin dan Ipin adalah pesan akhlak dengan prosentase 44%,
diikuti oleh pesan syariah dengan prosentase 38%, kemudian
pesan akidah paling rendah yaitu 18%.

B. Saran
Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis
memberikan beberapa saran antara lain:
1. Kepada praktisi atau ilmuwan dakwah yang bergerak
dalam bidang dakwah agar lebih memperhatikan media
komunikasi atau media digital khususnya tayangan kartun
sebagai sarana dakwah. Karena pada saat ini banyak tayangan
kartun yang sangat efektif dan juga efisien dalam menyampaikan
pesan-pesan dakwah.
2. Bagi penonton serial kartun, hendaknya tidak hanya
sekedar menonton sebagai sarana hiburan atau kesenangan saja,
namun pelajarilah nilai-nilai apa saja yang terkandung di
dalamnya. Jika terdapat nilai-nilai yang baik, maka itu merupakan
ajakan ke jalan yang baik dan benar maka sepatutnya dapat
diikuti dan dipraktekkan dalam kehidupan nyata.
3. Masyarakat dan penonton agar lebih selektif dalam
memilih tontonan yang mendidik dan bermanfaat juga
mengawasi adik atau siapapun yang masih dibawah umur untuk
menonton tayangan yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Abrahamson, M. Social Research Methods. Amerika Serikat:


Prentice Hall, 1983.

Al-Bahy, Muhammad. Islam Agama Dakwah Bukan Revolusi.


Jakarta: Kalam Mulia, 1997.

Al-Hasani, Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki. Kiat Sukses


Berdakwah. Jakarta: Hamzah, 2006.

Al-Qardhawi, Yusuf. Ibadah dalam Islam. Jakarta: Akbar Media


Eka Sarana, 2005.

Amin, Samsul Munir. Rekonstruki Pemikiran Dakwah Islam.


Jakarta: Amzah, 2008.

An-Nabiry, Fathul Bahri. Meniti Jalan Dakwah. Jakarta: Amzah,


2008.

Arifin, Muhammad. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi


Aksara, 1991.

As, Asmaran. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada, 1992.

Atmowiholo, Ariswendo. Mengarang Itu Gampang. Jakarta: PT


Suberta Citra Pustaka, 1995.

66
67

Aziz, Mohamad Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media,


2004.

Departe, em Aga,a Republik Indonesia. Alqur'an dan


Terjemahannya. Surabaya: CV Jaya Sakti, 1989.

Djaliel, Rafi'udi dan Maman Abdul. Prinsip dan Strategi


Dakwah. Bandung: Pustaka Setia, 2001.

Gozali. Kamus Istilah komunikasi. Bandung: Djambatan, 1992.

Hasanuddin. Hukum Dakwah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Helmy, Masdar. Dakwah dalam Alam Pembangunan. Semarang:


CV. Toha Putera, 1973.

Jumroni, and Suhaimi. Metode-Metode Penelitian Komunikasi.


Jakarta: UIN Press, 2006.

Karim, Abdul. Dasar-dasar Ilmu Dakwah. Jakarta: Media


Dakwah, 1940.

Kasman, Suf. Jurnalisme Universal: Mendasari Prinsip-Prinsip


Dakwah Bi Al-Qalam. Jakarta: Teraju, 2005.

Krippendorff, Klaus. Content Analysis: An Introduction to its


Methodology. London: Sage Publication, 2004.

Krisyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:


Perdana Media Group, 2007.
68

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:


Rake Sarasin, 2000.

Mujieb, M. Abdul. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: PT. Pustaka


Firdaus, 1994.

Nasution, Harun. Ensiklopedia Media Islam Indonesia Pengantar


Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Nurgiantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah


Mada University Press, 1995.

Omar, Toha Yahya. Ilmu Dakwah. Jakarta: Wijaya, 1984.

Rahmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: PT.


Remaja Rosdakarya, 1993.

Ramadhan, Nugraha Sumaryadi. Mei 31, 2009.


http://noe2xpoenya.blogspot.co.id/2009/05/media-
dakwah-islam.html (accessed Februari 22, 2018).

Rezaldy, Alex. Kartunku Kartunmu. Yogyakarta: Media Group


Yogya, 2016.

Safee, Mohamad. Upin dan Ipin Kisah Dua Malam. Shah Alam:
Mitra Media, 2014.

Saleh, E. Hassan. Studi Islam di Perguruan Tinggi Pembinaan


IMTAQ dan Pengembangan Wawasan. Jakarta: Penerbit
ISTN, 2000.
69

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: Rajawali


Pers, 2011.

Suhendi, Hendi. Fiqh Mu'amalah. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2007.

Syukri, Asmuni. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya:


Al-Ikhlas, 1983.

Tsamara, Toto. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Prata,


1997.

INTERNET :

Jawa Pos. Januari 28, 2018.


https://www.pressreader.com/indonesia/jawa-
pos/20180123/281586651018218 (accessed November
25, 2018).

Ramadhan, Nugraha Sumaryadi. Mei 31, 2009.


http://noe2xpoenya.blogspot.co.id/2009/05/media-
dakwah-islam.html (accessed Februari 22, 2018).

Wikipedia. 2 22, 2018. https://id.wikipedia.org/wiki/Novel


(accessed februari 22, 2018).
70
Lampiran

71
Sejarah Penyiaran Upin Ipin

Musim pertama (2007)

Musim pertama Upin & Ipin disiarkan pada 7.30


malam Jumat, Sabtu dan Minggu, bersamaan dengan
menyambut bulan Ramadhan dan Idul Fitri, yang menceritakan
Upin dan Ipin yang sedang belajar menghayati bulan yang
mulia. Empat episode pertama diperkenalkan pada awal bulan
puasa, diikuti untuk hari berikutnya antara 22 September dan
11 Oktober yang disiarkan ulang dan diakhiri dengan dua
episode baru bersamaan dengan menyambut Lebaran. Seri ini
memenangi anugerah Animasi Terbaik di Festival Film
Antarabangsa Kuala Lumpur 2007.

Upin & Ipin: Setahun Kemudian (2008)

Musim kedua pula disiarkan pada pukul 7.00 malam


setiap episode. Musim kali ini terdiri dari 12 episode, yang
episode yang paling awal disiarkan pada hari Jumat, Sabtu dan
Minggu sepanjang bulan Ramadan (tayangan pertama di
separuh awal bulan, ulangan di separuh akhir bulan) dan
episode kedepannya lagi bersamaan dengan menyambut Hari
Raya Idul Fitri dari 1 hingga 6 Syawal.

Upin & Ipin dan Kawan-Kawan (2009)

Musim ketiga Upin & Ipin bermula pada 2 Februari


2009. Sehingga pertengahan bulan Mei, tiga episode
ditayangkan (termasuk siaran ulang) setiap minggu pada hari
Senin hingga Sabtu, jam 7 malam, diikuti siaran tiga dalam
satu pada hari Minggu, dari pukul 7.00 hingga 7.30 malam.

Mulai 14 Mei, waktu siaran Upin & Ipin ditayangkan


kepada ujung minggu, yaitu Jumat hingga Minggu, jam 5.30
petang. Selain itu, syarikat TM diumumkan sebagai sponsor
utama seri Upin & Ipin dan Kawan-Kawan hingga kini.

Pada bulan September, siaran Upin & Ipin


dikembalikan kepada setiap hari Senin hingga Minggu dengan
episode-episode baru bersamaan dengan menyambut bulan
puasa dan cuti sekolah akhir tahun. Episode baru terkini selama
ini, Kembara ke Pulau Harta Karun (bagian VIII) keluar pada
30 Desember 2009.

Upin dan Ipin di Youtube

Upin dan Ipin dapat ditonton di YouTube dengan akun


resmi yaitu “lescopaque” yang dikendalikan oleh pihak Les‟
Copaque. Sehabis episode 24 pada musim ke-3 Upin dan Ipin.

VCD / DVD

 Upin & Ipin (ep. 1-6), 2007


 Upin & Ipin: Setahun Kemudian (Edisi Ramadhan) (ep. 7-
12), 2008
 Upin & Ipin: Setahun Kemudian (Edisi Syawal) (ep. 13-18),
2008
 Upin & Ipin dan Kawan-kawan Vol. 4 (ep. 19-12), Jun 2009
Penghargaan

 2007 Festival Film Antarabangsa Kuala Lumpur

 2009 Anugerah Shout


 2010 Indonesia Kids Choice Awards

Tokoh-tokoh Dalam Serial Upin & Ipin

Upin dan Ipin

Upin dan Ipin (pengisi suara Nur Fathiah Diaz) adalah


dua orang saudara kembar asal Melayu yang tinggal bersama
kakak dan opah mereka dalam sebuah rumah di Kampung
Durian Runtuh. Mereka berdua kehilangan kedua-dua ibu bapa
sewaktu mereka masih bayi. Kuburan orangtua mereka
ditunjukkan dalam sebuah episode berjudul Hari Raya dan
Istimewa Hari Ibu.

Upin lahir lima menit lebih awal dari Ipin dan oleh
karena itu memandang serius peranannya sebagai kakaknya
Ipin. Upin lebih pandai bersuara dan menjadi tokoh utama di
balik perbuatan nakal yang dilakukan oleh mereka berdua. Ipin
lebih periang dan pandai dalam pembelajaran dibandingkan
dengan kakaknya dan gemar makan ayam goreng. Ipin juga
cenderung sering mengulang satu kata menjadi tiga kali dalam
satu kalimat, khususnya “Betul betul betul”.

Untuk membedakan saudara kembar yang berkepala


botak ini, Upin memiliki sehelai rambut di kepalanya dan
selalu memakai baju kuning yang tertulis huruf U. Sementara
Ipin tidak memiliki rambut, memakai baju biru yang tertulis
huruf I, dan selalu memakai kain merah pada lehernya.

Kak Ros

Kak Ros (Noor Ezdiani Ahmad Fauwzi [musim 1]; Ida


Shaheera [musim 2]) merupakan kakak sulungnya Upin dan
Ipin. Dari luar dia nampak galak tetapi sebenarnya ia adalah
seorang kakak yang penuh kasih sayang. Dia suka mengambil
kesempatan untuk mempermainkan adik-adiknya.

Opah

Mak Uda (Hjh. Ainon Ariff) merupakan neneknya


Upin, Ipin dan Ros. Beliau berhati murni dan sering
memanjakan Upin dan Ipin. Ia mengetahui banyak hal duniawi
dan keagamaan. Ia lebih sering dipanggil Opah.

Cikgu Jasmin

Cikgu Jasmin (Jasmin Ally) ialah guru kelas Upin dan


Ipin dan kawan-kawan di Tadika. Pada sebuah episode
bernama Adat, dia ketahuan tidak berpuasa ketika bulan
Ramadan dengan sebab yang tidak jelas. Mungkin karena
sedang datang bulan. Walau pun begitu, Cikgu Jasmin tetap
memainkan peranan sebagai seorang tenaga pengajar yang luas
pengetahuan, berdedikasi dan dekat dengan murid-muridnya.
Cikgu Melati

Cikgu Melati adalah guru yang menggantikan Cikgu


Jasmin karena harus melanjutkan pendidikannya ke Kuala
Lumpur.
Jarjit Singh

Jarjit (Mohd Shafiq Mohd Isa) adalah seorang anak-


anak laki-laki berketurunan India Punjabi. Meskpiun sebaya
usianya dengan teman-teman sekelasnya yang lain tetapi
suaranya besar seolah-olah sudah dewasa. Jarjit juga dikenali
karena kepandaian berjenaka dan berpantunnya, khususnya
pantun dua baris yang bermula dengan “Dua tiga”. Ketika
diperkenalkan dulu, Jarjit seolah-olah disisihkan ketika
mencoba untuk ikut bermain dengan yang lainnya, tetapi lama-
kelamaan teman-temannya membiasakan diri dengan sifatnya
Jarjit ketika bermain.

Mohammad Al Hafezzy (Fizi)


Fizi (Ida Rahayu Yusoff) adalah salah satu temannya
Upin dan Ipin. Dia bersifat penuh keyakinan dan amat
dimanjakan oleh orangtuanya. Kadang-kadang dia lebih
kelihatan suka menyombongkan diri dan mengejek,
terutamanya memanggil Ehsan dengan julukan “Intan Payung”
(anak manja). Sesekali Ehsan didapati menunjukkan sikap
mengecut, tetapi sebenarnya baik hati dan dekat orangnya.

Ehsan bin Azaruddin

Ehsan (Mohd. Syahmid Abdul Hamid) ialah sepupunya


Fizi yang tinggal disebelah rumahnya. Dia juga menyandang
jabatan sebagai “ketua kelas” dalam ruang kelas Upin dan Ipin
di tadika, dengan beralaskan botwie pada pakaian sekolahnya
sebagai bukti. Meskipun suka makan, menyendiri dan cerewet,
dia tetaplah seorang kawan setia. Fizi suka memanggilnya
“Intan Payung”.

Mei Mei

Mei Mei (Yap Ee Jean, Tang Ying Sowk) merupakan


yang seorang keturunan Cina yang sopan, rajin, dan waras
sekali pemikirannya di kalangan kawan-kawan Upin dan Ipin.
Mei-Mei adalah anak terpintar di kelasnya. Dalam musim
pertama Upin & Ipin, meskipun berketurunan Cina dan bukan
beragama Islam, Melainkan Agama Konghucu. Mei Mei
sempat mengingatkan Upin dan Ipin agar „tidak
membangkitkan kemurkaan Tuhan mereka‟ dengan tidak
berpuasa.

Ismail bin Mail

Mail (Mohd Hasrul) merupakan yang paling rajin di


kalangan kawan-kawan Upin dan Ipin, bukan saja di sekolah,
bahkan juga gigih mencari rezeki dengan membantu ibunya
menjual ayam goreng. Kadangkala dia juga melibatkan diri
dalam perbuatan nakal saudara kembar ini tetapi gegabah dan
sulit memberi tumpuan. Mail diperkenalkan dalam seri
Setahun Kemudian, ketika dia sulit untuk menunaikan ibadah
puasa walaupun sudah cukup umur tetapi karena dia juga
membantu ibunya menjual makanan di Pasar Ramadan.
Akhirnya dia berpuasa juga semenjak episode Berpuasa
bersama Kawan Baru.
Susanti

Susanti (Sarah Nadhirah Azman) merupakan anak


perempuan yang berasal dari sebuah keluarga yang berasal dari
Jakarta, Indonesia. Baru tinggal di Malaysia ini, dan belum
terbiasa dengan obrolan anak-anak lainnya. Pertama kali
muncul pada episode “Berpuasa Bersama Kawan Baru”.
Nampaknya diam-diam Mail tertarik dengan Susanti. Susanti
juga muncul di episode “Diri Bersih Badan Sihat”, dan “Sapy
oh Sapy”

Dzul dan Ijat


Dzul (Mohd Amirul Zarizan) & Ijat (Muhammad Izzat
Ngathiman) merupakan dua orang teman sekelas Upin dan Ipin
yang sering dilihat berdampingan. Ijat tidak pandai berbicara
sehingga memerlukan bantuan Dzul untuk “menterjemahkan”
kata-katanya. Walaupun Dzul dan Ijat jarang keluar mereka
tetap teman baik Upin Ipin. Ijat pernah berbicara dalam 2
episode yakni “Gosok Jangan Tak Gosok”, ketika Ijat berteriak
ketakutan karena tidak mau periksa gigi, dan “Seronoknya
Membaca” ketika Ijat membaca buku yang bertuliskan Gagak
Yang Haus.

Devi

Devi (Maheswary Mohan) ialah anak perempuan


berbangsa India yang bersekolah pada tadika yang sama
dengan Upin dan Ipin. Walaupun tidak akrab dengan mereka
berdua, namun Devi bersahabat dengan Mei Mei. Devi pernah
terlihat dalam episode “Gosok Jangan Tak Gosok”, “Kami 1
Malaysia”, dan “Jejak si Rembo”.

Atok Dalang

Isnin bin Khamis, atau lebih dikenali sebagai Tok


Dalang (Abu Shafian Abdul Hamid) merupakan ketua
penghulu Kampung Durian Runtuh dan dalang wayang kulit
yang berkali-kali menjuarai pertandingan wayang kulit (seperti
yang dilihat pada koleksi piala di rumahnya). Seperti Nenek,
Kakek Dalang banyak diminta pertolongannya oleh Upin, Ipin
dan kawan-kawan, di samping memberi nasihat kepada
mereka. Kakek Dalang mempunyai beberapa batang pokok
rambutan untuk dijual buahnya, dan seekor ayam jantan
peliharaan bernama Rembo. Ahli waris Tok Dalang yang dapat
dikenali adalah Tajol yang berumah tangga di kota, dan dari
Tajol ini lahirlah cucu Tok Dalang yakni Badrol (tokoh utama
Geng).

Uncle Muthu

Muthu (Mohd Shafiq Mohd Isa), disapa sebagai Uncle


Muthu oleh para pemuda di kampung, merupakan satu-satunya
penjual makanan di Kampung Durian Runtuh dan bapaknya
Rajoo. Antara makanan dan minuman yang dihidangkan di
warungnya ialah nasi dagang, nasi goreng, nasi ayam, teh tarik,
Milo dan sebagainya. Dalam arti kata lain, tidak ada bedanya
gerai Muthu dengan restoran yang dijumpai di kota.
Rajoo

Rajoo (Kannan Rajan) ialah anak laki-laki kepada Muthu


seorang kawan karib Upin dan Ipin yang lima tahun lebih tua
berbanding saudara kembar itu dan oleh karena itu seolah-olah
menjadi kakak mereka. Dalam film Geng, Rajoo dikenali
karena memiliki talenta istimewa yaitu berkomunikasi dengan
hewan apalagi menjadi penerjemah bahasanya Oopet. Rajoo
mempunyai seekor lembu bernama Sapy yang juga dijadikan
alat pengangkut pribadinya.
Abang Salleh

Salleh A Sally (Ros Hasrol Ahmad) terkenal sebagai


laki-laki feminim yang galak dan sirik. Dalam seri TV Upin &
Ipin, ia dilihat bertugas sebagai penjaga perpustakaan dalam
perpustakaan keliling (episode Seronoknya Membaca). Dalam
film Geng, Salleh bersekongkol dengan karakter jahat Pak
Mail dan Singh untuk menculik makhluk aneh (ibu Oopet)
demi keuntungan. Pak Mail dan Singh adalah ayah dari Mail
dan Jarjit.

Ah Tong

Ah Tong (Mohd Shafiq Mohd Isa):Seorang pedagang


yang berpakaian serba merah dan selalu berbicara dengan
dialek Cina yang kuat. Dalam seri TV Upin & Ipin, dia dilihat
dalam episode Ambil Galah Tolong Tunjukkan di mana dia
membeli rambutan dari Upin, Ipin dan kawan-kawannya.
PROFIL LES COPAQUE

Les' Copaque Production Sdn Bhd ialah sebuah


organisasi pembuatan animasi 3 dimensi berstatus MSC yang
berpusat di Shah Alam, Selangor, Malaysia. Les Copaque bukan
saja mengerjakan bidang animasi bahkan menjadi organisasi
pembuatan penuh yang juga melibatkan pengemukaan idea,
rekaman suara dan pasca penerbitan yang disertakan dengan
karya animasinya. Studio ini banyak melibatkan tenaga kerja dari
bakat-bakat muda.

Les' Copaque didirikan oleh Haji Burhanuddin Md Radzi dan


Hajah Ainon Ariff sebagai penerbit. Mereka menamakan studio
mereka untuk satu jaringan bahasa Melayu "last kopek" yang
artinya "peluang terakhir" dan diubah ejaannya menjadi seolah-
olah bahasa Prancis.
Logo Les Copaque adalah Katak kecil bernama Si Polan. Simbol
ini lahir dari Peribahasa Melayu Bagai katak di bawah
Tempurung, Yang Berarti Seseorang yang Wawasannya luas,
bodoh, dan Orang yang penglihatannya tidak luas, luasnya
Bagaikan Tempurung

Si Polan, Namun ia duduk di atas Tempurung Kelapa, yang


berarti Keinginan untuk bermimpi besar dan kemampuan mereka
untuk berpikir di luar kotak.
Coding Sheet Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Serial Kartun
Upin dan Ipin

Episode 1. (Taraweh)
No. Kutipan Akidah Syariah Akhlak
"Atok ni tak sembahyang ke?"
1
(Kakek enggak sholat?)
"Alah, sembahyang sunah aje"
2
(Alah, sholat sunah doang).
"Hayo dose!"
3
(Ayoo dosa!)
"Opah sembahyang tawareh ni ape?" Tanya Ipin. “Iiis,
teraweh bukan tawareh.” Jawab Opah.
4
("Nek, sholat taraweh itu apa?" Tanya Ipin. "Ish, sholat
taraweh, bukan tawareh." Jawab Opah).
“Nah, kamu berdue jangan buat bising mase di surau
5 nanti ya?”
(Nah, Kamu berdua jangan berisik ya nanti di masjid?")
“Iiis, teraweh... sembahyang teraweh ni ade di bulan
puase aje. Siapa rajin buat, banyak pahala puase die,
faham?”
6
(is, Taraweh. Sholat taraweh ini Cuma ada di bulan
puasa, siapa yang rajin sholat, dia pahalanya banyak,
paham?)
“Assalamualaikum…Atook too Atok”
7
("Assalamu'alaikum. Kakek.")
Ehsan : “Heh, tuh lah, aku satu hari puase dapat satu
8 ringgit”
(Ya begitulah, aku puasa satu hari, dapat satu ringgit.)
“Lepas berbuke hari pertama tu, kita orang tertidur”
9
(Habis buka puasa hari pertama, kita ketiduran).
“Tak pergi surau pule tuh. Ish-ish-ish...”
10
(enggak pergi ke masjid pula).
Episode 2. (Esok Nak Mula Puasa)

Kak Ros cepatlah, kite orang nak pergi sembahyang


11 taraweh dah nih?”
(Kak Ros, ayo cepet. Kita jadi kan pergi sholat taraweh?)
“Kau orang puase penuh? Aku puase setengah hari aje,
udah dapat makan”
12
(Kamu puasanya penuh? Aku Cuma puasa setengah hari,
udah dapet makan).
“Bismillahirrahmanirrahim,
13
alhamdulillahirabbil‟alamin….”
No. Kutipan Akidah Syariah Akhlak
14 "saya puasa setengah hari aje cikgu itupun dah baik”
(aku puasa setengah hari aja bu guru itu juga sudah baik)
“betul tuh cikgu. Aku hari ini nak makan banyak-
15 banyaklah karena esok tak boleh makan lah”
(benar tuh bu guru. Aku hari ini mau makan banyak karena
puasa besok tidak boleh makan)
16 “kau ni asyik makan aje. Pantes badan kau..mmmm”
(kamu ini asyik makan saja. Pantas badan kamu..)
17 "Oy tak baiklah ejek-ejek olang mah"(tidak baik mengejek
orang)
“iss iss iss, kita senang cikgu dengan bulan puasa, sebab
18 banyak pahala. Betul kan Ipin?”
(kita senang bu guru dengan adanya bulan puasa, karena
banyak pahala. Betul kan Ipin?)
“Cikguu, saya tak puasa. Tapi saya suka datangnya bulan
19 puasa”
(Bu Guru, saya tidak puasa. Tapi saya suka dengan
datangnya bulan puasa)
20 “terima kasih cikgu..”
(terima kasih bu guru)
21 “hoy, hari raye ni aku nak dibelikan 4 baju baru”
(hari raya nanti aku dibelikan 4 baju baru)
“Tak apa lambat-lambat..yang penting dapat pahala. Kite
22 kena makan sebelum adzan subuh”
(tidak apa terlambat. Kan yang paling penting dapat pahala.
Kita harus makan sebelum adzan subuh)
23 “Hem. Maghrib, cepat balik”
(Udah Maghrib, ayo pulang).
24 “Cepat masuk mandi, lekas sembahyang mengaji!
(Cepat masuk, mandi, langsung sholat, dan ngaji.)
25 “Puase itu apa opah?”
(Puasa itu apa nek?)
“Puase itu kite tak boleh makan, tak boleh minum dari pagi
26 sampai petang”
(Puasa itu, kita enggak boleh makan dan minum dari pagi
sampai sore).
“Orang Islam wajib puasa, Tuhan suruh, supaye kite tahu,
27 macem mane rasanye orang yang kelaparan”
(Orang Islam wajib puasa, Perintah Allah. Supaya kita
tahu, bagaimana rasanya menjadi orang yang kelaparan).
28 “Nah, malem ini tidur, besok pagi bangun sahur”.
(Yaudah, sekarang tidur, besok pagi bangun untuk sahur).

Opah : “Sahur itu pagi-pagi kite bangun, kite makan, kite


minum, habis itu boleh lah kite tahan puasa. Dah-dah,
29 habiskan makanan itu cepat!”
(Sahur itu kita bangun pagi-pagi, untuk makan dan minum.
Habis itu kita puasa. Yaudah habiskan makanan itu cepat!).
30 “Nah, baca bismillah”
(Baca Bismillah dulu).
31 "Bismillahirrahmanirrahiim..., Nawaitu shoma ghodi „a
Adai fardhu syahri ramadhana hadziisanati lillahi ta‟ala.”
Episode 3. (Puasa Pertama)
No. Kutipan Akidah Syariah Akhlak
“Hei...hari ini kite puasa lah, tak ade sarapan lah.. kite nak
32 tunggu sampe buka”.
(Hari ini kita puasa, enggak ada sarapan lah, kita tunggu
sampai buka).
“Lu punya Tuhan tau lo, kasihan, mana boleh main-main.
33 Nanti lu punya Tuhan malah lah”
(kalian punya tuhan. Gaboleh berbohong. Nanti tuhan kalian
marah)
34 Episode 4. (Nikmat)
“Assalamualaikum Atok too Atok”
No. Kutipan Akidah Syariah Akhlak
“Kite lagi nunggu adzan maghrib.. mau buke, bising!”
35
(Kita lagi nunggu adzan maghrib, mau buka, berisik!)
“Eits.... Berdo‟a dulu lah!”
36
(Eits, Berdoa dulu).
37 “Bismillahirrahmanirrahim..”
“Hah.. singkat betul, itu do‟a orang laper.. Berdo‟a yang
betul!”
38
(Hah. Pendek banget, itu doa orang kelaparan, berdoa yang
benar!)
“Bismillahirrahmanirrahiim.. Allohumma laka shumtu
39 wabbika amanttu waalarifkika aftarthu birrahmatika ya
arrahman rahimin”
“Minum air dulu..”
40
(Minum air dulu).
“Eiys.. makan ni kurma dulu..!”
41
(makan kurma dulu)
“Kau ini Ros.. jangan berulah pada adikmu..”
42
(kamu ini ros. Jangan mengerjai adikmu)
“Ya sudah, habiskan. Opah hendak bersiap ke masjid nak
sembahyang teraweh”.
43
(Yasudah, habiskan. Nenek mau siap-siap ke masjid, mau
sholat tarawih).
“Alalah.. kasihan ni cucu-cucuku, keletihan, baru satu hari
puasa. Ya dah, Opah hendak ke masjid dulu”
44
(Kasihan sekali cucu-cucuku, kecapekan baru sehari puasa.
Yaudah, nenek mau ke masjid dulu).

Episode 5. (Lailatul Qadar)


No. Kutipan Akidah Syariah Akhlak
“Eh.., tak baik ejek orang..”
45
(Heh, Enggak baik ngejek orang).
“Hah, malem lailatul qadar? Ape itu malem lailatul
Qadar?”
46
(Hah, malam lailatul qadar? Apa itu malam lailatul
Qadar?)
“Malem lailatul qadar itu malam yang penuh rahmat
bagi umat Islam, malam yang lebih baik dari seribu
bulan, para malaikat turun ke bumi dengan izin Allah.
Untuk menyambut malam lailatul qadar."
47
(Malam lailatul qadar itu malam yang penuh rahmat
bagi umat islam, malam yang lebih baik dari malam
seribu bulan, para malaikat turunn ke bumi dengan izin
Allah. untuk menyambut malam lailatul Qadar.)
“Kalian tau tak, kenapa malaikat diperintahkan turun
ke bumi?”
48
(Kalian tau enggak, kenapa malaikat diperintahkan
turun ke bumi?)
“Mereka turun itu ade tugas untuk mencatat ape
semuaa perbuatan manusia, macem Upin dan Ipin,
nanti mereka tulis: Upin dan Ipin cucu opah males,
main bunga api.. terus, tak buat ibadah lebih.
49 Kasihan...”
(Malaikat turun ke bumi itu ada tugas untuk mencatat
semua perbuata manusia, contohnya Upin dan Ipin
cucu nenek malas, main kembang api terus, tidak
banyak berbiadah)
“Sembahyang dan puase itu wajib, semua orang islam
mesti buat. Ibadah lebih itu berdo‟a, baca Qur‟an
ramai-ramai”.
50
(Sholat dan puasa itu wajib, semua orang Islam harus
ngelakuinnya. Ibadah lainnya itu seperti berdoa,
membaca quran sama-sama).
“Tak ape, dengar orang baca Qur‟an aja dah ibadah,
maka dari itu Opah cakap, kalau di surau lepas
sembahyang jangan main-main..”
51
(Tidak apa-apa, dengerin orang baca alquran itu aja
sudah ibadah, makanya opah sering bilang, kalau di
masjid abis sholat jangan main-main).
“Betul itu Opah, lain kali kalau imam berdo‟a,
tadahlah tangan, ini tak, lepas sembahyang dah pergi
main-main..”
52
(Betul tuh nek, lain kali kalau imam sedang berdoa,
kalian menadahkan tangan. Ini enggak. Habis sholat
langssung pergi main).
“Bagus, tau tak, barang siapa beramal dengan penuh
keimanan, mengaharap pahala dari Allah, maka
diampunilah dosa yang telah lalu”.
53
(Bagus, tahu enggak, barang siapa yang beramal
dengan penuh keimanan, mengharap pahala dari Allah,
maka diampunilah dosa yang telah lalu).
“Alah, sana pasang pelita, lepas itu pergi ke masjid!”
54 (Halah, sana pasang bendera, habis itu pergi ke
masjid!)
“Ih mercon, mana boleh, bikin bising orang nak
sembahyang”
55
(Ih, petasan, enggak boleh, bikin berisik orang yang
mau sholat).
“Tak nak lah, aku mau ikut baca Qur‟an”
56
(Enggak mau ah, aku mau ikut baca Alquran).
“Yasudahlah, aku nak main mercon
57
(Yasudah, aku mau main petasan).

Episode 6. (Sunat)
No. Kutipan Akidah Syariah Akhlak
“Assalamualikum Mail ooh Mail”
58
(Assalamualaikum Mail)
“hooh aku gurau aje”
59
(Iya, aku berbohong).
“terimakasih”
60
(Terima Kasih)
“Lahh kenapa. Sunat tu hukumnya wajib bagi laki-laki?”
61
(Lah kenapa? Sunat itu hukumnya wajib bagi laki-laki?)
“Mana ada. Kalau kena gigit macam harimau pun dah mati.
Lagian sunat tuh buat menjaga kebersihan diri.
62
(Mana ada? Kalau digigit harimau kita sudah mati. Sunat
itu untuk menjaga kebersihan diri)
63 “Assalamualaikum Upin Ipin”
“Walaikumsalam tok”
64
(Walaikumsalam kakek)
65 “permisi”
66 “Assalamualaikum…Upin..Ipin”
“heh Mail. Kau tipu yee kau kata sunat macam kena gigit
harimau. Macam gigit semut ajee pun”
67
(Hey Mail. Kamu berbohong ya? Kata kamu sunat rasanya
kaya digigit harimau. Kaya digigit semut aja)
“kaka tolong ambilkan biscuit dengan susu buat teman-
teman kita orang”
68
(kaka tolong ambilkan biskuit dan susu buat teman-teman
kami)
69 “Terima kasih Kak Ros”

Episode 7. (Idul Fitri)


No. Kutipan Akidah Syariah Akhlak
“hihi maaflah. Nah kalian berdua susun kue dalam
toples tuh”
70
(maaf. Nah kalian berdua susun kue kedalam toples
itu)
71 “hey. Inget puasa”
“kakak kalau kite tak puasa 1 hari boleh?”
72
(kakak kalau kita gak puasa 1 hari saja boleh?)
“hey Jarjit mereka puasalah. Hormatilah”
73
(hey Jarjit mereka puasa. Hormatilah)
“halah tipu saja. hayaa Jarjit tak baik makan ditempat
orang puasa”
74
(berbohong saja. Tak baik makan didepan orang yang
puasa)
“kite orang nak buka bersama disini tok”
75
(kita mau buka puasa bersama disini kakek)
“iyelah tuh. Mari tolong atok” Kata Atok Dalang,
76 “baik tok” Jawab Upin dan Ipin.
(iyalah. Mari bantu kakek) (baik kakek)
“tak ape..kita siapkan makan tuk orang berbuka
banyak dapat pahala”
77
(tidak apa-apa, kita menyiapkan makan buat orang
buka puasa itu banyak dapat pahala)
“issh Ipin makan kurma dulu lah. Sunah. Dapat
78 pahala”
(Ipin makan kurma dulu. Sunah dan dapat pahala)
“hoy shalat maghrib dulu lah baru makan”
79
(hey shalat maghrib dulu baru makan)
“hah bagus..kalian semua jangan lupa shalat taraweh
80 ye”
(Bagus. Kalian semua jangan lupa shalat taraweh ya)
“hoy lepas teraweh lah kita main”
81
(setelah shalat taraweh kita main)
“Upin ipin kau dah siap?? Kita nak pergi shalat hari
raye nih”
82
(Upin Ipin kalian sudah siap? Kita mau pergi shalat
idul fitri)
“kakak kita minta maaf yee kalau ada salah”
83
(Kakak kita minta maaf ya kalau punya salah)
“iyee maafken kaka juga ye”
84
(Iya maafkan kakak juga ya)
“Opah maafken kita juga ye”
85
(Nenek maafkan kita juga ya)
“hah masuklah. Makan. Aku nak makan lagi nih. Cum
jangan malu-malu”
86
(Masuklah. Makan. Aku mau makan lagi. ayo jangan
malu-malu)
“yeyy Abang Salleh belanjakan”
87
(yay Abang Salleh belanjakan)
Hasil Coding Sheet

Akidah Syariah Akhlak


No. Juri I Juri II Juri III Juri I Juri II Juri III Juri I Juri II Juri III
1   
2   
3   
4   
5   
6   
7   
8   
9   
10   
11   
12   
13   
14    
15   
16   
17   
18   
19   
20   
21   
22   
23   
24   
25    
26   
27   
28   
29   
30   
31   
32   
33    
34   
35   
36   
37   
38   
39   
40   
41     
42   
43   
44   
45   
46   
47  
 
48   
49   
50   
51   
52   
53   
54   
55  
 

56   
57   
58   
59   
60   
61   
62   
63   
64  
 

65   
66     
67     
68   
69     
70   
71   
72   
73   
74   
75   
76  
 

77   
78     
79     
80     
81   
82   
83   
84   
85   
86   
87   

Anda mungkin juga menyukai