Anda di halaman 1dari 102

PEMIKIRAN DAKWAH

HABIB MUHAMMAD RIZIEQ HUSEIN SYIHAB, MA

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

FARWAH QURAISYIAH
NIM : 109051000069

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2014 M
{

PEI{IKIRAN DAI(WAH
IIABIB MUIIAMMAD RIZIEQ HUSEIN SYIHAB, MA, DPMSS

Skripsi
Diajukan KepadaFakultasIlmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi PersyaratanMemperolehGelar
Sa{ anaKomunikasilslam(S.Kom.I)

Oleh:

FARWAH OURAISYIAH
NIM: 109051000069

101993031004

JURUSAN KOMTINIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAI(WAH DAN ILMU KOMTINIKASI
INIVERSITAS ISLAM NBGARI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435H12014M
r!
1i'

PANITIA UJIAN
PENGESAT{AN

:
Skripsiini berjudulPemikiran DakwahHabib MuhammadRizieq Husein
Syihab, MA telah diujikan dalam sidangmunaqasah FakultasIlmu Dakwahdan
Ilmu KomunikasiUIN Syarif HidayatullahJakartapada tanggal23 Januari2014.
Skripsi ini telah diterima sebagaisalah satu syarat memperolehgelar Sarjana
KomunikasiIslam(S.Kom.t)pada programstudiKomunikasiPenyiaran Islam.

Jakarta,23Januafi20l4

SidangMunaqasah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Anggota


Merangkap
\i
,rt/V
//,/*'

Drs.Jumroni.i-.si
NIP 196305
ls 199203
l 006 19710816

Anggota,

PengujiII

NrP 109700903 1001


199603 NIP 197108

1004
NrP l 9660110199303
f.'
t

LEMBAR PENYATAAN
{...;l
'
Denganini sayamenyatakanbahwa ;

1. Skripsi ini hasil karyaasli sayayang diajukan untukmemenuhi salahsatupersyaratan

untukmemperolehgelarstrata I uIN Syarif HidayatullahJakarta.

2. Semuasumber yangsaya gunakandalam penulisanini sayatelah cantumkansesuai

ketentuanyang berlakudi UIN Syarif HidayatullahJakarta.

3. Jika di kemudianhariterbukti bahwakarya ini bukan hasil asli karyatulis sayaatau

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka sayabersedia dikenakansanksi yang

berlakudi UIN SvarifHidavatullahJakarta.

l5 Januari2014
Jakarta,

FarwahQuraisyiah
ABSTRAK

Farwah Quraisyiah
109051000069
Pemikiran Dakwah Habib Muhamad Rizieq Husein Syihab, MA, DPMSS

Skripsi ini dibuat dengan mengambil judul tentang Pemikiran Dakwah


Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, MA, DPMSS, karena penulis ingin
mengetahui bagaimana pemikiran dakwah Habib Muhammad Rizieq Husein
Syihab, MA, DPMSS. Yang dimaksud dengan pemikiran dakwah ialah proses,
cara atau perbuatan memikir seseorang dengan menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu problem yang memerlukan
pemecahan untuk memanggil atau mengajak umat manusia menuju tatanan
masyarakat yang harmonis, yang menjujung tinggi nilai kemuliaan, dan
menghindarkan diri dari prilaku keji. Habib Rizieq adalah seorang mubaligh yang
ahli ibadah, beliau juga sangat memuliakan ilmu, dengan sifat kesederhanaan dan
ketegasannya dalam mensyiarkan agama, beliau banyak dikenal masyarakat.
Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah: Bagaimana
Pemikiran Dakwah Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, MA, DPMSS?
Habib Rizieq di kenal masyarakat terutama di lingkungan sekitar
kediamannya Jalan Petamburan 3 sebagai seorang mubaligh yang tegas dan
pemikiran beliau itu sama seperti seorang intelektual muslim. Selain itu, beliau
juga suka berdakwah dan materi yang sering beliau bahas dalam berdakwah tidak
lepas dari pembahasan fiqh, ibadah, syariah dan muamalah. Dakwah beliau selalu
didasarkan pada Qur’an dan Sunnah dan menjadikan Al-Qur’an sebagai referensi
utamanya pada konsep-konsep pendakwah dalam melaksanakan dakwah ke
masyarakat.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif
yang bersifat deskriptif analisis, yaitu metode prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan prilaku yang dapat diamati yang memiliki beberapa langkah penerapan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori dakwah, dengan membahas
pemikiran dakwah dan unsur-unsur dakwah. Unsur-unsur dakwah tersebut terdiri
dari: Subjek Dakwah (Da’i), Objek Dakwah (Mad’u), Materi Dakwah, Metode
Dakwah, Media Dakwah, Tujuan Dakwah. Sehingga seseorang dapat mengetahui
dan mengerti apa itu pemikiran dakwah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemikiran dakwah Habib
Rizieq meliputi amar ma’ruf nahi munkar yang ditegakkan secara tegas dan keras.
Cara ini digunakan karena sudah ketentuan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah agar
masyarakat mempunyai rasa kewajiban dalam menegakkan amar ma’ruf nahi
munkar yang merupakan bagian dari tegaknya syari’at Islam.

i
KATA PENGANTAR


 

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahirobbil ‘alamiin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat,

taufik, dan hidayahNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga

selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Penulisan skripsi ini berhasil diselesaikan dengan tujuan untuk memenuhi tugas akhir

pendidikan Strata Satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti menyadari tanpa

bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, penelitian skripsi ini tidak akan

selesai, untuk itu pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan. M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta

sebagai pembimbing penulis. Tiada kata yang pantas terucap selain terimakasih yang

sebesar-besanya karena kesediannya untuk meluangkan waktu di tengah-tengah

kesibukannya, guna memberikan arahan, masukan, diskusi, dan membimbing kepada

penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Wakil Dekan Bidang Akademik, Suparto Sunoko, M.Ed, Phd. Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum, Drs. Jumroni, M.Si. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama, Drs. Wahidin Saputra, MA.

ii
4. Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Rachmat Baihaqy, MA. Sekretaris Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam, Hj. Umi Musyarofah, MA.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan

ilmu yang tak ternilai, sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Segenap staf akademik dan staf perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, MA, selaku narasumber utama. Terimakasih

atas kesediaan waktunya untuk wawancara dan foto bareng bersama penulis dalam

rangka pengumpulan data-data penulis.

8. Habib Muhsin Ahmad Al-Attas, Syarifah Fadhlun Bin Yahya, Syarifah Rufaidah Syihab,

Intan Azizah Bin Yahya, terima kasih atas waktu dan bantuannya untuk melengkapi

skripsi penulis.

9. Kedua Orang Tuaku tercinta, Abah Sayyid Abdul Muthalib Alaydrus dan Umi Syarifah

Munirah Syihab yang memiliki peran yang sangat penting dan tak terkira, yang telah

memberikan do’a tulus ikhlas, motivasi, dan kasih sayang serta dukungan moril dan

materil kepada peneliti untuk tetap semangat. Serta terima kasih pula kepada kakakku

Muhammad Syafiq Ridho Alaydrus dan adik-adikku Ahmad Jawad Murtadho Alaydrus,

Adibah Hanuna Alaydrus, Abdullah Qaswar Alaydrus dan Zahira Haliya Alaydrus yang

selalu membantu dan mensupport agar semangat dalam menyelesaikan skripsi.

10. Teman-teman KPI B angkatan 2009 yang telah bersama-sama berjuang dan menimba

ilmu di kampus kita tercinta ini, terutama untuk Siti Muslipah yang sudah mau menjadi

teman terbaik disaat suka maupun duka.

iii
11. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada sahabat dunia maya Annisa Mahirah, terima

kasih atas motivasi, do’a, bantuan dan semangat yang kamu berikan untuk penulis.

12. Berbagai Pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam

kelancaran penulis skrisi ini, jazakallah atas dukungannya.

Terima kasih atas semua yang telah meluangkan waktunya untuk sharing dan berbagi

info serta memberikan inspirasi dalam penyusunan skripsi sehingga skripsi ini selesai tepat pada

waktunya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua Amin….

Dan Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk

menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi semua pihak Amin...

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 15 Januari 2014

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 6

E. Metodologi Penelitian ........................................................... 6

F. Tinjauan Pustaka ................................................................... 9

G. Sistematika Penulisan ........................................................... 11

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PEMIKIRAN DAKWAH

A. Dakwah ................................................................................ 12

1. Pengertian Dakwah ......................................................... 13

2. Unsur-Unsur Dakwah...................................................... 18

a. Subjek Dakwah (Da’i)..................................................... 18

b. Objek Dakwah (Mad’u) ................................................ 18

c. Metode Dakwah ............................................................. 19

v
d. Materi Dakwah ............................................................... 20

e. Media Dakwah ............................................................... 21

f. Tujuan Dakwah ............................................................... 23

BAB III BIOGRAFI HABIB RIZIEQ

A. Riwayat Hidup dan Pendidikan Habib Rizieq ..................... 26

1. Riwayat Hidup Habib Rizieq .......................................... 26

2. Riwayat Pendidikan Habib Rizieq .................................. 29

B. Karya-karya Habib Rizieq..................................................... 32

C. Kiprah Dakwah Habib Rizieq ............................................... 33

D. Pengalaman Karir Habib Rizieq............................................ 36

BAB IV PEMIKIRAN HABIB RIZIEQ

Konsep Dakwah Habib Rizieq .............................................. 39

1. Pengertian Dakwah Menurut Habib Rizieq ..................... 39

2. Unsur-unsur Dakwah Menurut Habib Rizieq .................. 40

4. Pemikiran Habib Rizieq Dengan Kekerasan ................... 56

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 65

B. Saran-Saran ........................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 67

LAMPIRAN

vi
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah adalah suatu kewajiban bagi setiap umat Islam, baik bagi

sekelompok orang maupun bagi setiap individu yang mengerti dan mengamalkan

ajaran-ajaran Islam. Dakwah juga merupakan pekerjaan mengkomunikasikan

pesan Islam kepada manusia yang harus dipahami secara tepat dan benar, yang

sejalan dengan ketentuan Al-Qur’an dan Hadits.

Dakwah tidak dapat dipisahkan dari Islam yang merupakan agama

Rahmatan lil Alamin yang menanamkan kasih sayang terhadap sesama mahluk

hidup, tidak saling menyakiti tapi saling menjaga dan memelihara. Islam

merupakan agama dinamis yang menganjurkan umat untuk terus bergerak,

menjalankan silaturahmi, dan saling tolong menolong dalam menyampaikan

setiap kebaikan dan mencegah keburukan. Seperti firman Allah yang tertuang

dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 110 :

              

  
              

Artinya : “ Kamu (umat Islam) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah
dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada
yang beriman namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik”.1

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: SYGMA PT Sygma
Examedia Arkanleema, 2009), h. 64.

1
2

Dalam melaksanakan tugas dakwah, seorang da’i dihadapkan pada

kenyataan bahwa individu-individu yang akan didakwahi memiliki

keberagaman dalam berbagai hal, seperti pemikiran-pemikiran (ide-ide),

pengalaman, kepribadian, dan lain-lain.2

Seorang da’i wajib mengenal objek dakwah yang meliputi pemikiran

persepsi, pemikiran orientasi, dan kesulitan-kesulitan objek dakwah. Dengan

demikian ia dapat memberikan solusi dan terapi yang tepat bagi persoalan

yang dihadapi oleh objek dakwah. Oleh karenanya ajaran dan bimbingan yang

mereka sampaikan kepada umat manusia akan memiliki pengaruh yang

efektif.

Aktivitas berpikir berlangsung terus menerus selama manusia masih

mencari dan mengembangkan pemikirannya, sehingga melahirkan hal-hal yang

bermanfaat, bukan saja bagi dirinya sendiri melainkan bagi masyarakat, bangsa

dan negara. Objek berpikir yang dimiliki manusia sangatlah luas. Maka dari

itu, akal manusia perlu arah dalam berpikir untuk mengarahkan dan

membimbing manusia dalam kebaikan, begitu juga seorang Habib Muhammad

Rizieq Husein Syihab yang lebih lanjutnya penulis mencantumkan nama beliau

Habib Rizieq.

Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, MA, yang popular dikenal

sebagai Habib Rizieq menjadi sosok yang dikenal sebagai penegak amar

ma’ruf nahi munkar sejak mendeklarasikan dan memimpin Front Pembela

2
Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006),
h. 36.
3

Islam tahun 1998 hingga kini. Tujuan berdirinya FPI adalah untuk melakukan

amar ma’ruf nahi munkar3.

Dalam mencapai amar ma’ruf, FPI mengutamakan dengan metode

bijaksana dan lemah lembut melalui langkah-langkah mengajak dengan hikmah

(kebijaksanaan, lemah lembut) memberi mau’idzah hasanah (nasihat yang

baik), dan berdiskusi dengan cara yang terbaik. Sedangkan dalam melakukan

nahi munkar, FPI mengutamakan sikap yang tegas melalui langkah-langkah

menggunakan kekuatan/kekuasaan bila mampu dilakukan maka nahi munkar

dilakukan dengan menggunakan hati, yang tertuang dalam ketegasan sikap

untuk tidak menyetujui segala bentuk kemungkaran.

Tujuan lain terbentuknya FPI adalah untuk membantu pemerintah

dalam menumpas problem sosial kemasyarakatan seperti prostitusi, perjudian

serta transaksi miras dan narkoba.

Jika mendengar nama Habib Rizeq dengan ormasnya maka terbesit

dibenak adalah sosok yang keras, radikal, anarkis, dan pengusung Islam

fundamentalis serta oleh Syafi’i Ma’arif4 FPI dikatakan sebagai segerombolan

“preman berjubah5”. Hal ini didukung dari liputan-liputan media massa yang

menonjolkan berita-berita tentang aksi anarkis yang kerap dilakukan oleh FPI

dan dan amar ma’ruf nahi munkar yang selalu diteriakan oleh Habib Rizieq.

3
Habib Rizieq Syihab, Dialog FPI: Amar Ma’ruf Nahi Munkar, (Jakarta: Pustaka Ibnu
Sidah, 2008), h. 127
4
Syafi’i Ma’arif adalah salah satu tokoh senior dalam bidang pemikiran Islam di
Indonesia. Beliau orang yang pertama kali menjuluki FPI sebagai preman berjubah karena baginya
FPI adalah kelompok radikal yang kerap melakukan kekerasan atas nama agama.
5
Voaislam.com, “Syafi’i Ma’arif : Kalau Beragama Secara Hitam Putih, Mungkin Lebih
Baik Jadi Atheis”, diakses pada 5 Januari 2014 dari http://m.voa-
islam.com//news/liberalism/2009/10/23/1479/syafii-maarif-kalau-beragams-secara-hitam-putih-
mungkin-lebih-baik-jadi-atheis/
4

Sisi negative yang diciptakan media massa terhadap Habib Rizeq dan FPI

membentuk opini buruk masyarakat terhadap sosok Habib Rizieq dan FPI.

Peran Habib Rizieq dalam tubuh FPI sangatlah penting. Segala ide

dan perintah dikomandokan oleh beliau. FPI merupakan transformasi dari

Habib Rizieq, bisa dikatakan bahwa FPI adalah Habib Rizieq dan Habib Rizieq

adalah FPI. Relasi dalam FPI tertuju pada satu pusat Tokoh, yaitu Habib

Rizieq, jika seseorang membicarakan FPI berarti orang tersebut membicarakan

Habib Rizieq.

Sosok Habib Rizieq jarang ditemukan, adanya sosok ulama yang

mampu mengkombinasikan kemampuan berbicara/berceramah dengan

kemahiran menulis. Sosok ulama intelektual, pendakwah dan selalu ada

dibarisan terdepan dalam membasmi maksiat. Bahkan belaiu, di samping

seorang pembicara ulung dan seorang penulis mahir juga sebagai organisator

yang terus memimpin dan membesarkan gerakan dakwah FPI ke berbagai

pelosok Nusantara hingga mancanegara.

Karakter beliau dalam berdakwah sudah diberi “cap” sebagai habib

yang keras, yang selalu bertindak anarki dalam melakukan pembersihan

tempat-tempat maksiat yang lebih sering disebut “sweeping”. Apa yang

dilakukan beliau dengan FPI dalam hal “menyeweeping” tempat-tempat

maksiat menjadi berita hangat dan sepertinya wajib untuk disorot secara

langsung oleh media massa. Perusakan dan penghancuran tempat-tempat

maksiat yang menurut sebagian masyarakat adalah tindakan anarkis dijadikan

sajian utama oleh media massa.

Dilihat dari segala tindakan yang dilakukan beliau apakah sebenarnya

kerangka dakwah yang beliau gunakan? apakah ada hubungan dakwah beliau
5

dengan tindakannya? ataukah pola pikir beliau tentang dakwah memengaruhi

tndakan kekerasan yang selama ini beliau lakukan? haruskah dakwah yang

beliau syiarkan dibarengi dengan kekerasan? Apa sebenarnya definisi amar

ma’ruf nahi munkar yang selama ini menjadi tujuan beliau dalam berdakwah?

pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang mungkin banyak

terbesit dari masyarakat yang mengetahui sosok beliau, karena melihat kiprah

beliau didunia dakwah sudah meluas maka tidak dapat dipungkiri masyarakat

pun mengenal beliau secara luas. Maka dari itu penulis tertarik untuk

membahas penelitian ini dengan tema “Pemikiran Dakwah Habib

Muhammad Rizieq Husein Syihab”.

B. Batasan dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Pembatasan masalah pada skripsi ini dibatasi pada pemikiran

dakwah Habib Rizieq.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah utama

yang akan dibahas dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Bagaimana pemikiran dakwah Habib Rizieq?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk : mengetahui pemikiran Habib Rizieq, mengetahui apa yang dimaksud

dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar serta hubungan antara kekerasan dengan

amar ma’ruf nahi munkar.


6

D. Manfaat Penelitian

1. Akademis

Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan ilmu dakwah,

sehingga diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran

jelas mengenai hal-hal apa saja yang memberikan pengaruh terhadap

seorang da’i. Dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

referensi dan perbandingan bagi studi-studi selanjutnya, dengan demikian

akan menambah wawasan tentang kajian pemikiran dakwah yang sesuai

dengan syariat Islam.

2. Praktis

Penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan dan wawasan bagi

para praktisi maupun aktivis dakwah pada umumnya yang didapatkan dari

pemikiran dakwah Habib Rizieq dan sebagai pijakan para pengembang

dakwah yang mempunyai kewajiban menyampikan dakwah Islam kepada

masyarakat. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan

dan masukan bagi pelaku komunikasi khususnya bagi Habib Rizieq.

E. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Metode Penelitian

Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan representatif dalam

penelitian ini, maka penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif yang

bersifat deskriptif analisis, yaitu metode prosedur penelitian yang


7

menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan prilaku yang dapat diamati yang memiliki beberapa langkah

penerapan.

Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor,

sifat serta hubungan antara fenomena yang di teliti. Adapun secara deskriptif

adalah bahwa data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka-angka. Hal ini disebabkan oleh penerapan metode kualitatif. 6

Metode penelitian deskriptif bertujuan mengumpulkan informasi

aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah

atau memberikan kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat

perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam

menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk

menetapkan rencana dan kepusan pada waktu yang akan datang.7

Langkah pertama adalah mendeskripsikan gagasan primer yang

menjadi bahasan utama. Gagasan primer diperoleh dari hasil wawancara

mendalam dengan narasumber. Langkah selanjutnya adalah membahas

gagasan primer tersebut yang pada hakikatnya adalah memberikan penafsiran

penulis terhadap gagasan yang telah dideskripsikan.

6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2007),
h. 9-10.
7
Jalaluddin Rakhmat,Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002), h. 25.
8

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Habib Rizieq selaku tokoh yang akan

diteliti oleh peneliti, dan objek pada penelitian ini adalah pemikiran dakwah

dari Habib Rizieq.

3. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara ialah percakapan dengan maksud tertentu yang

dilakukanoleh kedua belah pihak, penulis sebagai pewawancara dengan

mengajukan beberapa pertanyaan kepada individu yang bersangkutan.8

Dalam hal ini, wawancara di lakukan dengan Habib Rizieq, keluarga

(Syarifah Fadhlun (istri Habib Rizieq), Rufaidah Syihab (anak

pertamaHabib Rizieq), sahabat (Habib Muhsin Al-Attas), dan mad’u yang

sekaligus orang terdekat keluarga Habib Rizieq (Intan Azizah Bin Yahya).

Peneliti mewawancarai mereka karena mereka sangat dekat dengan Habib

Rizieqdan mereka tahu baik dan buruknya beliau. Karena itu, peneliti akan

menjadi sampel untuk memperoleh informasi mengenai “Pemikiran

Dakwah Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab”.

2. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data melalui pengumpulan dokumen-

dokumen untuk memperkuat informasi. Dokumentasi dapat dilakukan

untuk mencari data mengenai permasalahan yang diteliti dari berbagai

8
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 186.
9

macam dokumen seperti arsip, artikel dan buku-buku yang berkaitan

dengan permasalahan yang penulis teliti.

3. Tempat dan waktu

Penelitian ini di laksanakan di kediaman Habib Rizieq, Petamburan

3 no 83 Jakarta Pusat pada tanggal 7 September 2013 dan 16 Desember

2013 dengan Habib Rizieq, tanggal 21 November 2013 dengan Rufaidah

Syihab, tanggal 28November 2013 dengan Syarifah Fadhlun, tanggal 6

Desember 2013 dengan Habib Muhsin Al-Attas di kediaman Habib

Muhsin Al-Attas Depok 1 Perumnas Jl. Mangga Raya no. 78 dan Intan

Azizah Bin Yahya di kediaman Intan Azizah Bin Yahya Jalan Palmerah

Barat 6 no. 85 Rt 003 Rw 010 Jakarta Barat.

F. Tinjauan Pustaka

Setelah diadakan penelitian dengan baik di Perpustakaan Umum UIN

(Universitas Islam Negeri Jakarta) dan juga di Perpustakaan FDK (Fakultas

Dakwah dan Komunikasi) UIN Jakarta ternyata tidak terdapat skripsi atau

tulisan lain tentang Pemikiran Dakwah Habib Muhammad Rizieq Husein

Syihab Dengan demikian ada judul skripsi yang hampir sama dengan

penelitian terdahulu seperti :

1. Metode Dakwah Habib Rizieq Husein Syihab pada Majelis Ta’lim Jami’

Al-Ishlah Jakarta Pusat. skripsi ini disusun oleh Siti Masyitoh ( NIM

107053002485), Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, UIN Syarif Hidyatullah. Penelitian ini dibatasi bagaimana

metode dakwah Habib Rizieq dalam Pengajian Al-Ishlah.


10

2. Strategi Dakwah Front Pembela Islam (FPI) Dalam Menanggulangi

Dampak Negatif Globalisasi. Skripsi ini disusun oleh Dodiana Kusuma

(103051028452), Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah.

Penelitian ini dibatasi bagaimana strategi dakwah FPI dalam

menanggulangi dampak negative globalisasi.

Dari kedua penelitian diatas yang penulis jadikan sebagai tinjauan

kepustakaan, penulis tidak menemukan penelitian yang berjudul pemikiran

dakwah Habib Rizieq. Penelitian ini berbeda dengan penelitian

sebelumnya, karena pada penelitian ini penulis membahas seorang tokoh

yang memiliki peranan penting dalam penyebaran dakwah yang

mempunyai ciri khas ketegasan konsisten dalam berdakwah. Selain itu

tokoh yang diteliti adalah sosok seorang ulama yang memprioritaskan nahi

munkar dalam berdakwah yang mana jarang dilakukan oleh para ulama

lain yang mendahulukan amar ma’ruf.

Organisasi islam yang dimiliki beliau juga sangat dikenal luas

sebagai organisasi yang paling lantang memberantas kemaksiatan.

Dakwah beliau tidak hanya bil-Lisan atau bil- Hal saja, namun lebih dari

itu banyak sekali pemikirannya yang tertuang didalam bentuk buku,

makalah dan lainnya sebagai referensi bagi da’I atau masyarakat umum

yang ingin mengetahui syiar dakwah.


11

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi penulis dapat dirinci sebagai berikut :

BAB I

Pendahuluan: Pada bab pertama ini penulis menyampaikan latar belakang

masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.

BAB II

Tinjauan Teoritis : Pada bab kedua ini penulis membahas teoritis tentang

pengertian pemikiran, dakwah dan unsur-unsur dakwah.

BAB III

Biografi Habib Rizieq: Latar Belakang dan Masa Kecilnya, Pendidikan

dan Perkembangan Pemikiran, Kegiatan dan Karier, Karya- karya Habib Rizieq.

BAB IV

Hasil Penelitian: Pengertian Dakwah menurut Habib Rizieq, Unsur-unsur

Dakwah menurut Habib Rizieq serta Pemikiran Dakwah dan Kekerasan Habib

Rizieq.

BAB V

Penutup: Kesimpulan dan saran-saran.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG

PEMIKIRAN DAN DAKWAH

A. Pengertian Pemikiran Dakwah

1. Pengertian Pemikiran

Pemikiran adalah proses, cara, atau perbuatan memikir. Pemikiran

berasal dari kata pikir yang artinya akal budi, ingatan, angan-angan, ahli,

sedangkan berpikir yaitu menggunakan akal budi untuk

mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu problem yang memerlukan

pemecahan sedangkan pemikir adalah orang yang cerdik dan pandai yang

hasil pemikirannya dapat dimanfaatkan orang banyak, seperti filosof. 1

Secara terminologi, ada beberapa perbedaan pendapat yang

dikemukakan oleh para ahli tentang pemikiran, di antaranya ialah :

1. Nur Cholis Majid (Cak Nur) dalam bukunya khazanah intelektual


Islam yaitu : “Dari kegiatan berpikir, tumbuh ilmu pengetahuan dan
industri. Akal kecendrungan untuk memperoleh penemuan yang tak
dipunyai sebelumnya. Karena itu ia pun mempelajari kembali orang
terdahulu dalam hal ilmu pengetahuan atau menambahnya dengan
pengetahuan atau penemuan. Pikiran dan pemikiran seseorang dapat
diarahkan kepada kenyataan secara satu persatu dan dikaji sifat-sifat
aslinya sedikit demi sedikit. Lalu dikaitkan pada kenyataan yang pada
akhirnya timbul pengetahuan dan pengajaran bagi kehidupan
manusia”.2

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),h.
872-873.
2
Nurcholis Madjid, Khazanah Intelektual Islam, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1985),
h. 307-308 .

12
13

2. Samsul Nizar berpendapat bahwa pemikiran adalah upaya cerdas


(ijtihady) dari proses kerja dan kalbu untuk melihat fenomena dan
berusaha mencari penyelesaiannya secara bijaksana.3
3. Thoha Jabir Alwani berpendapat bahwa pemikiran atau berpikir adalah
kata benda dari aktivitas akal yang ada di dalam diri manusia, baik
kekuatan akal berupa kalbu, ruh, atau dengan pengamatan atau
pendalaman untuk menemukan makna yang tersembunyi dari
persoalan yang dapat diketahui untuk sampai pada hukum atau
hubungan atar sesuatu.4

Dari beberapa makna dan pengertian tersebut, dapat diketehui bahwa

pemikiran adalah sebuah pendayagunaan otak untuk memecahkan persoalan,

mengambil keputusan dan melahirkan sesuatu yang baru.

2. Pengertian Dakwah

Secara etimologis, kata “dakwah” berasal dari bahasa Arab yang

mempunyai arti: panggilan, ajakan, dan seruan. Sedangkan dalam ilmu tata

bahasa Arab, kata dakwah adalah bentuk dari isim masdar yang berasal dari

kata kerja : ‫ دعىة‬,‫ يدعى‬,‫دعا‬ artinya : menyeru, memanggil, mengajak.

Dalam pengertian yang integralistik dakwah merupakan suatu proses

yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk

mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara

bertahap menuju perikehidupan yang Islami.

Secara terminologi, ada beberapa perbedaan pendapat yang

dikemukakan oleh para ahli tentang dakwah, di antaranya ialah :

3
Samsul Nizar, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya
Media Pratama, 2001), h. 6.
4
Thoha Jabir Alwani, Krisis Pemikiran Modern Diagnosisi dan Resep Pengobatannya,
(Jakarta: LKPSI, 1989), h. 67.
14

1) M. Quraish Shihab mengatakan bahwa dakwah adalah seruan atau ajakan

kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih

dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. 5

2) Hamka berpendapat bahwa seruan dan panggilan untuk menganut suatu

pendirian yang pada dasarnya berkonotasi positif, terletak pada aktivitas

yang memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar.6

3) Dalam buku Retorika Dakwah dan Publisistik dalam kepemimpinan,

definisi dakwah terbagi menjadi dua segi :

a. Pengertian dakwah secara umum adalah suatu ilmu pengetahuan yang

berisi cara-cara, tuntunan-tuntunan bagaimana seharusnya menarik

perhatian manusia untuk menganut, menyetujui, melaksanakan suatu

ideologi, pendapat pekerjaan tertentu.

b. Pengertian dakwah menurut ajaran Islam ialah mengajak manusia

dengan cara bijaksana pada jalan yang benar sesuai dengan perintah

Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereke di dunia dan di

akhirat.7

Dari beberapa definisi di atas paling tidak dapat diambil

kesimpulan tentang dakwah:

1. Dakwah itu adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar dan

terencana.

5
M. Quraish Shihab,Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyaraka,(Bandung: Mizan, 1999), Cet. Ke-XIX, h. 194.
6
Hamka, Pelajaran Agama Islam, ( Jakarta: Bulan Bintang, 1956), h. 233.
7
A H. Hasanuddin, Retorika Dakwah dan Publisistik dalam kepemimpinan,
(Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 34.
15

2. Usaha dakwah itu adalah untuk memperbaiki situasi yang lebih baik

dengan mengajak manusia untuk selalu ke jalan Allah SWT.

3. Proses penyelengaraan itu adalah untuk mencapai tujuan yang bahagia

dan sejahtera, baik di dunia maupun akhirat.

Dalam kaitannya dengan makna dakwah, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan secara seksama, agar dakwah dapat dilaksanakan

dengan baik.

 Pertama, dakwah sering disalah artikan sebagai pesan yang datang dari

luar. Pemahaman ini akan membawa konsekuensi kesalahlangkahan

dakwah, baik dalam formulasi pendekatan atau metodologis, maupun

formulasi pesan dakwahnya. Karena dakwah dianggap dari luar, maka

langkah pendekatan lebih diwarnai dengan pendekatan interventif, dan

para dai lebih mendudukkan diri sebagai orang asing, tidak terkait dengan

apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh masyarakat.

 Kedua, dakwah sering diartikan menjadi sekadar ceramah dalam arti

sempit. Kesalahan ini sebenarnya sudah sering diungkapkan, akan tetapi

dalam pelaksanaannya tetap saja terjadi penciutan makna, sehingga

orientasi dakwah sering pada hal-hal yang bersifat rohani saja. Istilah

“dakwah pembangunan” adalah contoh yang menggambarkan seolah-olah

ada dakwah yang tidak membangun atau dalam makna lain, dakwah yang

pesan-pesannya penuh dengan tipuan sponsor.

 Ketiga, masyarakat yang dijadikan sasaran dakwah sering dianggap

masyarakat yang vacum ataupun steril, padahal dakwah sekarang ini


16

berhadapan dengan satu setting masyarakat dengan beragam corak dan

keadaannya, dengan berbagai persoalannya, masyarakat yang serba nilai

dan majemuk dalam tata kehidupannya, masyarakat yang berubah dengan

cepatnya, yang mengarah pada masyarakat fungsional, masyarakat

teknologis, masyarakat saintifik dan masyarakat terbuka.

 Keempat, Sudah menjadi tugas manusia untuk menyampaikan saja,

sedangkan masalah hasil akhir dari kegiatan dakwah diserahkan

sepenuhnya kepada Allah SWT. Ia sajalah yang mampu memberikan

hidayah dan taufik-Nya kepada manusia, Rasulullah SAW sendiripun tidak

mampu memberikan hidayahnya kepada orang yang dicintainya. Akan

tetapi, sikap ini tidaklah berarti menafikan perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi dari kegiatan dakwah yang dilakukan. Dakwah, jika ingin berhasil

dengan baik, haruslah memenuhi prinsip-prinsip manajerial yang terarah

dan terpadu, dan inilah mungkin salah satu maksud hadis Nabi,

“Sesungguhnya Allah sangat mencintai jika salah seorang di antara kamu

beramal, amalnya itu dituntaskan.” (HR Thabrani). Karena itu, sudah tidak

pada tempatnya lagi kalau kita tetap mempertahankan kegiatan dakwah

yang asal-asalan.

 Kelima, secara konseptual Allah SWT akan menjamin kemenangan hak

para pendakwah, karena yang hak jelas akan mengalahkan yang bathil.

Akan tetapi, sering dilupakan bahwa untuk berlakunya sunatullah yang

lain, yaitu kesungguhan. Hal ini berkaitan dengan erat dengan cara
17

bagaimana dakwah tersebut dilakukan, yaitu dengan al-Hikmah,

mau’idzatil hasanan, dan mujadalah billatii hiya ahsan.

Berbicara tentang dakwah adalah berbicara tentang komunikasi,

karena komunikasi adalah kegiatan informatif, yakni agar orang lain

mengerti, mengetahui dan kegiatan persuasif, yaitu agar orang lain

bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu faham

atau keyakinan, melakukan suatu kegiatan atau perbuatan dan lain-lain.

Keduanya (dakwah dan komunikasi) merupakan bagian integral yang

tidak dapat dipisahkan.

Dakwah adalah komunikasi, akan tetapi komunikasi belum tentu

dakwah, adapun yang membedakannya adalah terletak pada isi dan

orientasi pada kegiatan dakwah dan kegiatan komunikasi. Pada

komunikasi isi pesannya umum bisa juga berupa ajaran agama, sementara

orientasi pesannya adalah pada pencapaian tujuan dari komunikasi itu

sendiri, yaitu munculnya efek dan hasil yang berupa perubahan pada

sasaran. Sedangkan pada dakwah isi pesannya jelas berupa ajaran Islam

dan orientasinya adalah penggunaan metode yang benar menurut ukuran

Islam. Dakwah merupakan komunikasi ajaran-ajaran Islam dari seorang

da’i kepada ummat manusia dikarenakan didalamnya terjadi proses

komunikasi.
18

B. Unsur-unsur Dakwah

1. Subyek Dakwah

Subyek dakwah di sini adalah da’i yaitu seseorang sebagai pelaku

dakwah atau komunikator. Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah

baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan, individu, kelompok,

organisasi atau lembaga. Da’i sering disebut “muballigh” (orang yang

menyampakan ajaran Islam). Seorang da’i selaku subyek dakwah adalah

unsur terpenting yang menduduki peranan strategis.

2. Obyek Dakwah

Obyek dakwah ialah sasaran, penerima, khalayak, jama’ah,

pembaca, pendengar, pemirsa, audience, komunikan yang menerima

dakwah Islam. Obyek dakwah adalah amat luas, ia adalah masyarakat yang

beraneka ragam latar belakang dan kedudukannya.

Dengan mengetahui klasifikasi obyek dakwah, memudahkan bagi

da’i melakukan penyesuaian dalam penyampaian isi pesan dakwahnya,

tergantung permasalahan kehidupan yang dihadapi masyarakat, sehingga

dakwah dapat menyentuh langsung di hati obyek (sasaran) dakwah. Seperti

misal, Jika yang menjadi obyek dakwah adalah kebanyakan golongan

petani, makai diberikan penjelasan bagaimana cara bertani yang baik

sehingga hasil pertaniannya meningkat dan bagaimana peningkatan

tersebut sekaligus merupakan bagian dari ibadahnya kepada Allah.

Demikian pula bagi buruh, sehingga peningkatan mutu kerjanya sama

dengan mutu ibadahnya.


19

Hal ini akan mendorong mereka untuk lebih memahami bagaimana

beribadah dengan baik akan membantu mereka untuk memperoleh

pendapatan yang lebih baik. Sudah barang tentu da’i yang bertugas di

kalangan buruh atau petani atau lainnya haruslah mereka yang memiliki

pengetahuan yang cukup mengenai dunia buruh dan tani. Dalam hal ini,

khutbah atau tabligh perlu disesuaikan degan persoalan buruh dan petani.

Di samping itu perlu dilakukan kegiatan yang lebih konkret seperti latihan

keterampilan kerja, pemilihan bibit dan pupuk, sehingga mereka merasa

diperhatikan. Tak lupa juga masalah bagaimana memasarkan hasil tani.

Lapangan kerja apa saja yang sedang dibutuhkan dan dagang apa saja yang

sedang laku dan seterusnya.

3. Metode Dakwah

Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan suatu kegiatan

dakwah adalah karena menggunakan metode yang efektif ditentukan.

Metode ini adalah satu skema, satu rancangan bekerja untuk menyusun

satu macam masalah menjadi satu sistem pengetahuan. Secara etimologi,

istilah metode berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata ”metodos” yang

berarti cara atau jalan. Dengan demikian, metode berarti ilmu pengetahuan

yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang di tempuh untuk

mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien. Tidak semua

metode cocok untuk setiap sasaran dakwah untuk setiap sasaran yang akan

dipengaruhi. Begitu pula dalam hal dakwah. Dalam hal ini Allah

memberikan pedoman pokok dalam surat surat an-nahl ayat 125:


20

‫ك‬
َ ‫ن ۚ إِّنَ رَ َّب‬
ُ‫س‬َ ْ‫حسَنَتِ ۖ َوجَا ِد ْل ُهمْ ّبِاَلتِي هِيَ أَح‬
َ ْ‫عظَ ِت ال‬
ِ ْ‫ح ْكمَ ِت وَا ْلمَى‬
ِ ْ‫ك ّبِال‬
َ ‫ادْعُ ِإلَىٰ سَبِيلِ رَ ِّب‬

َ‫عَل ُم ّبِا ْل ُمهْ َتدِين‬


ْ ‫سبِيِلهِ ۖ وَهُ َى َأ‬
َ ْ‫عن‬
َ ‫ل‬
َ‫ض‬َ ‫ن‬
ْ َ‫هُ َى َأعْلَ ُم ّبِم‬

Artinya: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang
lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

4. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah pesan-pesan atau segala sesuatu yang harus

disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah, keseluruhan ajaran Islam,

yang ada di dalam Kitabullah maupun sunnah Rasul-Nya, yang pada

pokoknya mengandung tiga prinsip, yaitu: Aqidah, yang menyangkut

sistem keimanan/kepercayaan terhadap Allah swt. dan ini menjadi

landasan yang fundamental dalam keseluruhan aktifitas seorang muslim,

baik yang menyangkut sikap mental maupun sikap lakunya dan sifat-sifat

yang dimiliki. Hal ini merupakan manifestasi masalah-masalah yang

berkitan dengan keyakinan (keimanan) yang meliputi: Iman kepada Allah,

iman kepada Malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada

Rasul-rasul-Nya, iman kepada hari akhir, iman kepada Qadla dan qadar.

Syari’at, yaitu rangkaian ajaran yang menyangkut aktivitas

manusia muslim di dalam semua aspek hidup dan kehidupannya, mana

yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh, mana yang halal dan

haram, mana yang mubah dan sebagainya, dan ini juga menyangkut

hubungan manusia dengan sesamanya (hablun minallah dan hablun

minannas). Pembahasan yang termasuk dalam syari’ah meliputi : (a)


21

ibadah, (dalam arti khusus) yaitu: thaharah, sholat, zakat, puasa, haji. (b)

Mu’amalah, (dalam arti luas): a.). al-qanunul khas (hukum perdata): yaitu

munakahah (hukum nikah), waratsah (hukum waris). b). al-qanunul ’am

(hukum publik) yaitu: jinayah (hukum pidana), khalifah, hukum niaga,

Jihad (hukum perang dan damai).

Akhlaq, yaitu menyangkut tata cara berhubungan baik secara

vertikal dengan Allah. maupun secara horizontal dengan sesama manusia

dan seluruh makhluk-makhluk Allah. Ada pun pembagian akhlak adalah:

(a). akhlak terhadap khaliq (b). akhlaq terhadap mahluk, meliputi: akhlak

terhadap manusia; (diri sendiri, tetangga, masyarakat). ahlak tehadap

bukan manusia (flora, fauna, dan lain-lain). Keseluruhan ajaran Islam

menjadi materi dakwah, tidak ada lain adalah bersumber dari al-Qur’an

dan al-Hadits. Oleh karena itu pengkajian, pendalaman, pengamalan

materi dakwah menjadi sangat dominan bagi pelaksana dakwah (da’i).

5. Media Dakwah

Kata media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu medion, yang

berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.8 Dengan

demikian dapat di rumuskan bahwa dakwah media dakwah ialah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang telah

ditentukan.

8
Ali Yafie, Teologi Sosial telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan,
(Yogyakarta: LKPSM, Oktober 1997), h. 91-92.
22

Seorang da’i atau juru dakwah dalam menyampaikan ajaran Islam

kepada umat manusia tidak akan lepas dari sarana atau media. Kepandaian

untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah satu unsur

keberhasilan dakwah. Terlebih dalam mengantisipasi perkembangan

zaman saat ini dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang

ditandai dengan kemajuan kecanggihan teknologi. Ketertinggalan umat

Islam dan ketertutupan dari dunia luar, sedikit banyak menjadi salah satu

penyebab ketidak berhasilan dakwah.9

Menurut Hamzah Ya’qub media dakwah di klasifikasikan menjadi


lima jenis, yaitu :
a. Lisan, adalah media yang paling mudah dengan mempergunakan lidah
dan suara.
b. Tulisan, media ini berfungsi menggantikan keberadaan da’i dalam
proses dakwah. Tulisan dapat menjadi alat komunikasi da’i dan mad’u.
c. Lukisan, gambar atau ilustrasi, media ini berfungsi sebagai penarik
mad’u.
d. Audio visual, media ini dapat merangsang indera penglihatan dan
pendengaran mad’u.
e. Akhlak, cara yang langsung di manifestasikan dalam tindakan dan
tingkah laku da’i.10

Sementara ini, dilihat dari segi sifatnya media dakwah dapat

digolongkan menjadi dua kategori : media dakwah tradisional berupa

berbagai macam seni dan media dakwah modern. Media dakwah

tradisional berupa berbagai macam seni dan peretunjuan tradisional,

dipentaskan secara umum terutama hiburan yang bersifat komunikatif.

Sedangkan media dakwah yang modern diistilahnya pula dengan media

9
Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 157.
10
Hamzah Yaqub, Publisistik Islam Dakwah dan Ledership,(Bandung: CV
Diponegora, 1982), h. 13
23

elektronik yaitu media yang dihasilkan dari teknologi seperti ; televisi,

radio, pers, internet dan sebagainya.11

6. Tujuan Dakwah

Sebagai bagian dari kegiatan dakwah Islam tentunya mempunyai

tujuan. Secara hakiki dakwah mempunyai tujuan menyampaikan

kebenaran ajaran yang ada dalam al-Qur’an-al-Hadits dan mengajak

manusia untuk mengamalkanya.

Tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktivitas dakwah sama

pentingnya dengan unsur-unsur dakwah lainnya, seperti subyek dan obyek

dakwah, metode dan sebagainya. Bahkan lebih dari itu tujuan dakwah

sangat berpengaruh terhadap penggunaan metode dan media dakwah,

sasaran dakwah sekaligus strategi dakwah juga ditentukan atau

dipengaruhi olehnya (tujuan dakwah). Ini disebabkan karena tujuan

merupakan arah gerak yang hendak dituju oleh aktivitas dakwah.

a. Tujuan Umum Dakwah

Tujuan umum dakwah merupakan suatu yang hendak dicapai

dalam seluruh aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang masih

bersifat umum dan utama, di mana seluruh langkahnya proses dakwah

harus diarahkan kepada manusia.

11
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Sinar Grafika Mediacita, 2009),
h. 115.
24

b. Tujuan Khusus Dakwah

Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh

aktivitas dakwah dapat jelas diketahui kemana arahnya ataupun jenis

kegiatan apa yang hendak dikerjakan, sehingga tidak terjadi

overlapping antara juru dakwah yang satu dengan lainnya yang hanya

disebabkan karena masih umumnya tujuan yang hendak dicapai.

Manusia memiliki akal dan nafsu, akal senantiasa mengajak ke

arah jalan kebahagiaan dan sebaliknya nafsu selalu mengajak ke arah

yang menyesatkan. Di sinilah dakwah berfungsi memberikan

peringatan kepadanya, melalui amar ma’ruf nahi munkar kebahagiaan

hidup di dunia maupun di akhirat tercapai. Itulah tujuan dan cita-cita

sesungguhnya dari dakwah Islam.

Tujuan khusus dakwah ini secara operasional dapat dibagi lagi

ke dalam beberapa tujuan, yakni :

a. Menganjurkan dan menunjukkan perintah-perintah Allah.

b. Menunjukkan larangan-larangan yang bersifat perbuatan dan pekataan.

c. Menunjukkan keuntungan-keuntungan bagi kaum yang bertaqwa

kepada Allah SWT.

d. Menunjukkan ancaman Allah bagi kaum yang ingkar kepada Allah.12

Dengan demikian tujuan dakwah Islam adalah memberi pengertian

kepada umat Islam agar melaksanakan segala ajaran Allah SWT yang

12
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983),
h.51-53.
25

terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul sebagai pedoman jalan

hidupnya.

Tujuan dakwah ini dapat dibagi menjadi, tujuan yang berkaitan

dengan materi dan objek dakwah. Dilihat dari aspek tujuan objek dakwah

ada empat tujuan yang meliputi: tujuan perorangan, tujuan untuk keluarga,

tujuan untuk masyarakat, dan tujuan manusia sedunia.

Sedangkan tujuan dakwah dilihat dari aspek materi, menurut

Masyhur Amin ada tiga tujuan yang meliputi :

 Pertama, tujuan akidah, yaitu tertanamnya akidah yang mantap bagi tiap-
tiap manusia.
 Kedua, tujuan hukum, aktivitas dakwah bertujuan terbentuknya umat
manusia yang mematuhi hukum-hukum yang telah disyariatkan oleh Allah
SWT.
 Ketiga, tujuan akhlak, yaitu terwujudnya pribadi muslim yang berbudi
luhur dan berakhlakul karimah.

Dari keseluruhan tujuan dakwah dilihat dari aspek maupun materi dakwah,

maka dapat dirumuskan tujuan dakwah adalah untuk memperoleh

kebahagiaan dunia dan akhirat.


BAB III

BIOGRAFI HABIB RIZIEQ

A. Riwayat Hidup dan Pendidikan Habib Rizeq

1. Riwayat Hidup Habib Rizieq

Habib Rizieq lahir di Jakarta pada 24 Agustus 1965M/27 Rabiuts

Tsani 1385 H dari pasangan Habib Husein Syihab dan Sidah Al-Attas.

Rumahnya terletak di Jl. Petamburan III No. 83, Tanah Abang, Jakarta

Pusat. Beliau tidak dilahirkan dalam lingkungan pesantren. Meski

demikian, semenjak usia dini, usaha belajar ilmu agamanya sangat besar.

Menginjak usia empat tahun, ia rajin mengaji di masjid-masjid

Habib Rizieq lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya (Alm)

Habib Husein Syihab adalah pejuang kemerdekaan1. Sang ayah yang lahir

tahun 1920-an, sebelum meninggal di Polonia, Jatinegara, berkata kepada

seorang anggota keluarganya, ”Tanyakan kepada putra saya ini, kalau

sudah besar mau menjadi ulama atau jagoan. Kalau mau jadi ulama, didik

agamanya dengan baik. Kalau mau jadi jagoan, berikan dia golok.” Saat

Habib Rizieq berusia 11 bulan dalam kandungan Ayahnya meninggal lalu

Ibunya berjuang seorang diri untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai

perias pengantin dan penjahit pakaian. Ibunya meninggal pada 19

Muharram 1343 H/3 Desember 20122.

1
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq, Jakarta, 16 Desember 2013
2
Yudi Ma’ruf, “Macam-macam Habib di Indonesia,” artikel diakses pada 10
April 2013 dari http://habibindonesia.blogspot.com/2013/03/habib-muhammad-rizieq-
bin-husein bin.html?m=1

26
27

Beliau menikah pada 11 September 1987 dengan Syarifah Fadhlun

dan dikaruniai 7 orang putri yaitu, Rufaidah Syihab, Humaira Syihab,

Zulfa Syihab, Najwa Syihab, Mumtaz Syihab, Fairuz Mumtaz dan Zahra

Syihab. Beliau menikah dengan Syarifah Fadhlun pada tahun 1987 namun

istrinya langsung ditinggalkan karena beliau harus melanjutkan studinya

ke Riyadh dan pulang ke Indonesia setiap setahun sekali 3. Setiap beliau

pulang ke Indonesia kesempatan itu digunakan dengan sebaik-baiknya,

beliau pasti menyempatkan mengajak jalan istrinya kadangkala jalan

bareng dengan sahabatnya Habib Muhsin dengan membawa istri mereka.

Setelah lulus beliau pulang ke Indonesia lalu dikaruniai putri pertama yang

diberi nama Rufaidah Syihab. Beliau mendapatkan beasiswa kembali

namun ditolak dengan alasan ingin berdakwah dulu di Indonesia dan masih

ingin bersama keluarganya4.

Setelah menikah, Habib Rizieq bersama istri dan anaknya tinggal

dirumah sederhana yang berlokasi di jalan Petamburan 3, diujung jalan

rumahnya beliau membuka toko yang menjual minyak wangi dan

perlengkapan shalat. Dirumahnya pun dibuka pengajian setiap malam

Jumat dengan membawa Wirdul-Lathif dan Ratib Haddad. Alhamdulillah

jamaah pengajian semakin banyak dan menjadi pengikut setia hingga kini.

Dengan banyaknya pengikut maka beliau berdakwah semakin gigih dan

berawal itu pula beliau dikenal seperti sekarang ini.

3
Wawancara pribadi dengan Syarifah Fadhlun, Jakarta, 28 November 2013.
4
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq.
28

Walaupun kini beliau sudah menjadi orang yang dikenal diseluruh

Indonesia namun beliau tetap menjalani hidup yang sederhana. Padahal

sangat mungkin beliau untuk hidup kaya dan mewah mengingat posisi dan

jaringan sosial yang beliau punya. Pilihan hidup apa adanya ini yang

menjaga Habib Rizieq berada dalam akar budaya dan sosial para

pengikutnya.

Habib Rizieq dimata istri dan anak-anaknya itu seorang yang tegas,

tegas membela mana yang hak dan membasmi mana yang bathil. Di dalam

keluarga Habib adalah sosok suami dan ayah yang baik. Habib juga adil

tidak membeda-bedakan anak5. Tegas dalam membuat peraturan baik

peraturan rumah maupun peraturan yang sudah ada hukumnya, seperti

Habib tidak mengiiznkan anaknya mengendarai motor jika belum punya

SIM. Mungkin orang-orang berpikir Habib itu kasar seperti yang selalu

media beritakan. Itu adalah berita yang “sok tau”. Habib selalau

menerapkan Al-Qur’an dan Sunnah dalam kehidupan keluarga karena itu

adalah sumber perintah Allah. Habib juga sebagai sosok yang ramah,

murah senyum dan humoris namun beliau bisa menempatkan saat-saat

serius dengan becanda6.

Habib Rizieq adalah seorang Ayah yang sangat memperhatikan

pendidikan anak-anaknya terutama pendidikan agama tapi tidak

mengesampingkan pendidikan umum. Dalam hal pelaksanaan ibadah juga

beliau sangat tegas. Akhlaqul Karimah juga tak lupa beliau tanamkan

5
Wawancara pribadi dengan Syarifah Fadlun
6
Wawancara pribadi dengan Syarifah Fadhlun
29

dalam keseharian anak-anaknya. Habib Rizieq adalah seorang yang tegas

dalam mendidik anak-anaknya, tapi juga seorang yang humoris dan santai

saat bercengkrama dengan anak-anaknya. Karena itu, ia menjadi sosok

yang disegani tapi juga disayangi.7

2. Riwayat Pendidikan Habib Rizieq

Jejang pendidikan beliau dimulai di SDN 1 Petamburan (Jakarta)

pada tahun 1975 beliau lulus. Setelah lulus beliau ingin lanjutkan

bersekolah di SMP 40 Pejompongan (Jakarta) namun karena letak sekolah

yang cukup jauh dari rumahnya maka beliau pindah ke SMP Kristen

Bethel Petamburan yang jaraknya tak jauh dari rumahnya dan lulus pada

tahun 1979.

Walaupun bersekolah di sekolah Kristen namun beliau tidak

mendapatkan perlakuan diskriminatif dari pihak sekolah terutama guru.

Memang ada beberapa oknum yang melakukan aksi misionarisnya kepada

beliau namun beliau dapat menolaknya tanpa harus berselisih paham yang

berkelanjutan. Hingga kini beliau tetap menjalin hubungan yang baik

dengan pendeta dan masyarakat Kristen yang ada disekitar lingkungan

rumahnya. Toleransi tetap beliau pegang, selama saling menghargai tidak

ada alasan untuk saling membenci. Biarkan mereka beragama sesuai

dengan keyakinan yang mereka anut8.

Lalu beliau melanjutkan pendidikan di SMA Islamic Village,

Tangerang. Kemudian beliau mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan

7
Wawancara pribadi dengan Rufaidah Syihab, Jakarta, 21 November 2013
8
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq
30

studinya ke King Saud University, Riyadh – Arab Saudi, mengambil

jurusan Fiqh dan Ushul yang diselesaikan dalam waktu empat tahun

dengan predikat cum-laude.Disana beliau tidak langsung menjalani

aktifitas kuliah tapi mengambil kelas materikulasi terlebih dahulu. Selama

menjadi mahasiswa beliau dikenal sebagai mahasiswa yang tekun, cerdas

dan disiplin. Pada saat ujian tiba seminggu sebelumnya beliau pasti

mengurung diri dikamar agar lebih konsentrasi dalam belajar. Jika sudah

seperti ini semua temannya tidak akan berani mengganggu karena beliau

mempunyai waktu dimana harus belajar dengan serius dan waktu becanda

dengan teman9.

Beliau juga dikenal sebagai kutu buku, beliau bisa menghabiskan

waktu berjam-jam hanya untuk membaca buku maka tidak heran jika

wawasan yang beliau punya sangat luas dan mempunyai ide-ide yang

selalu cemerlang. Beliau tidak memilih-memilih buku dalam membaca

tidak selalu buku Islam tapi semua buku dari agama mana pun. Beliau

mengatakan jangan hanya karena seorang Muslim maka buku yang dibaca

cuma buku Islam saja, kita perlu tau semua agama untuk memperkaya

ilmu kita.

Buku itu jendela dunia, siapa yang banyak membukanya maka

banyak pula pengalaman yang didapat. Tidak hanya soal agama saja yang

beliau kuasai akan tetapi hal-hal yang menyangkut Ekonomi, Sosial,

Politik, Hukum, Kenegaraan dan dunia Internasional pun beliau

9
Wawancara pribadi dengan Habib Muhsin, Depok, 6 Desember 2013
31

menguasainya. Kedisiplinan dalam menimba ilmu beliau itu yang banyak

diacungi jempol oleh apara rekannya termasuk sahabatnya yaitu Habib

Muhsin.

Kemudian beliau meneruskan studi mengambil S2 di University

Antar Bangsa Malaya–Kuala Lumpur, Malaysia jurusan Studi Islam dan

bergelar Master. Kini Kandidat Doktor di USIM (Universitas Sians Islam

Malaysia).

Selain mengenyam pendidikan formal beliau juga menjalani

pendidikan non formal dengan mengikuti majelis-majelis taklim

diantaranya10 :

a. Majelis Habib Abdullah Al-Faqih Al-Attas.

b. Majelis Habib Muhsin bin Ahmad Al-Attas.

c. Majelis Habib Syeikh Al-Jufri.

d. Majelis Habib Alwi bin Ahmad Jamalulail.

e. Majelis Habib Ali bin Ahmad Assegaf.

f. Majelis Habib Abdurrahman Assegaf.

g. Majelis KH. Abdullah Syafi’i Al-Batawi.

h. Majelis KH. Syukron Ma’mun.

i. Majelis KH. Aminullah Al-Batawi.

10
“Biografi Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab”, Suara Islam, 5 Oktober
2012, h. 15
32

Dan pendidikan non-formal di luar Negeri yaitu :

a. Majelis Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki (Mekkah).

b. Majelis Habib Muhammad Al-Haddar (Madinah).

c. Majelis Habib Zein bin Ibrahim bin Smith (Madinah).

d. Majelis Habib Salim Asy-Syathri (Madinah).

e. Majelis Habib Abdul Qadir Assegaf (Jeddah).

B. Karya-karya Habib Rizieq

1. Koleksi MP3 ceramah. CD ini berisi kumpulan dakwah ceramah Habib

Rizieq Syihab dimulai pada tahun 2000 hingga kini. Kumpulan-

kumpulan ceramah tersebut antara lain:

a. Kajian Ilmiah Kritik Tafsir Liberal.

b. Hikmah Haji dan Umroh.

c. Kemaksiatan Terorganisir.

d. Ketika Amar Makruf Nahi Mungkar Ditinggalkan.

e. Membongkar Kebohongan Ahmadiyah.

f. Membedakan Bom Syahid dengan Bom Bunuh Diri.

g. Hikayat Sang Anak Yatim.

h. Islam vs Demokrasi.

i. Mewaspadai Gerakan Sepilis dan Kesesatan Ahmadiyah.

j. Nabipun Memperingati Maulidnya.

k. Perang Melawan Ahmadiyah.

l. Strategi Kaum Kafir Merusak Kaum Muslim.

m. Tata Tertib Aksi FPI 2.


33

2. Kumpulan–kumpulan shalawat yang disusun oleh Habib Rizieq Bin

Husein Syihab, salah satunya iaa\lah sholawat Kisah sang Rasul.

3. Karangan buku Habib Rizieq Bin Husein Syihab dengan judul “Amar

Ma’ruf Nahi Munkar” cetakan pertama dan ke dua, tentang perjuangan

Front Pembela Islam (FPI), profil dan Tanya jawab tentang berbagai

tuduhan terhadap gerakan nasional anti ma’siat di Indonesia. Buku ini

adalah hasil karyanya yang dirampungkan dalam sel penjara yang

sempit dan pengap di rumah tahanan Salemba – Jakarta Pusat pada

tahun 2003.

4. Karangan buku Habib Rizieq Syihab dengan judul “ Wawasan

Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah” berisi kupas tuntas dengan

ilmiah dan factual berbagai persoalan kebangsaan.

5. Karangan buku Habib Rizieq Syihab dengan judul “Hancurkan

Liberalisme Tegakkan Syariat Islam” berisi kritik tajam dan tepat

sasaran terhadap kaum Liberalis yang ingin menyerang ajaran Islam

dengan ideologi bebas mereka.

6. Karangan buku “Markaz Syariah” berisi Materi Ta’lim Bulanan

7. Penulis di berbagai Tabloid Islam

C. Kiprah Dakwah Habib Rizieq

Perjuangan dakwah beliau dimulai sejak mendeklarasikan dan

memimpin Front Pembela Islam tahun 1998. FPI didirikan pada 17

Agustus 1998/ 25 Rabiuts Tsani 1419 H. FPI dideklarasikan sebagai

wadah kerjasama Ulama-Umat dalam menegakkanamar ma’ruf nahi


34

munkar di seluruh sector kehidupan. Kernanya, FPI harus peduli terhadap

persoalan dakwah, aqidah dan syari’at, akhlaq dan moral, sosial dan

kemasyarakatan, pendidikan dan kebudayaan, ekonomi dan industry,

politik dan keamanan, pengetahuan dan teknologi serta sektor-sektor

kehidupan umat manusia lainnya. Dan dari sini FPI sudah memposisikan

diri sebagai organisasi amar ma’ruf nahi munkar.

Latar belakang didirikannya FPI adalah merajalelanya kezholiman

dan maraknya kema’siatan di tengah masyarakat. Yang oleh karenanya

telah terjadi kerusakan dimana-mana, bahkan telah mengundang berbagai

musibah di seantero negeri. Sehingga tidak bisa tidak harus ada dari bagian

umat ini yang sudi tampil ke depan untuk melawan kezholiman dan

memerangi segala kemungkaran, dengan segala resiko perjuangannya,

agar terhindar dari segala malapetaka yang bisa menghancurkan negeri

dengan segala isinya. Utuk itulah Front Pembela Islam lahir.11

Eksistensi FPI yang sampai kini masih bertahan banyak

memunculkan pro dan kontra, umat yang pro dengan kehadiran FPI adalah

umat yang rindu akan tegaknya syariat Islam di Indonesia sedangkan yang

kontra adalah mereka yang merasa hidupnya terusik karena sudah terbiasa

dengan kemaksiatan dan FPI muncul untuk membasminya. Hambatan dan

rintangan muncul dan coba menghantam FPI beserta para aktivisnya.

Dimulai dari persitiwa Ketapang hingga dibunuhnya dua orang yakni

penasihat dan deklataror FPI. Hingga kini beliau senantiasa menjadi

11
Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab, Dialog FPI Amar Ma’ruf Nahi
Munkar, (Jakarta: Ibnu Sidah, 2008, cet . ke 2), h 217
35

sasaran tembak, kritik, kecaman, tuduhan, tudingan, hinaan, fitnah dan

caci maki, bahkan teror, ancaman dan intimidasi serta target

pembunuhan12. Di tahun 2002, beliau dijebloskan dalam sel tahanan

Salemba, di tahun 2008 kembali dikurung dalam sel tahanan Polda Metro

Jaya. Sebabnya sederhana yaitu dakwah beliau dianggap provokasi dan

gerakan Amar Ma’ruf Nahi Munkarnya di anggap radikal dan anarkis,

sedangkan kritik dan protes beliau dianggap penghinaan dan penistaan

terhadap penguasa13.

Menurut pernyataan beliau media massa terlalu menyudutkan

pemberitaan tentang FPI. Padahal FPI tidak melulu berkegiatan dalam hal

“sweeping” tempat-tempat maksiat dan bertindak anarkis. Di akhir tahun

2004 pasca Tsunami, FPI dan Habib Rizieq memimpin langsung seribu

relawan FPI ke aceh untuk mengevakuasi, mengurus dan memakamkan

tidak kurang dari 70.000 mayat, selama empat bulan. Beliau hanya

memakai kaos dengan celana santai panjang mengangkat mayat yang

sudah membusuk menimbulkan bau menyengat. Beliau juga tidur ditenda

bersamaan dengan aktivis lainnya. Tidak diistimewakan. Pada saat gempa

Yogyakarta, tsunami Pangandaran, Ciamis, banjir di Poso dan Kalimantan,

hampir rata-rata musibah Nasional FPI turut berpartisipasi14.

Peran Habib Rizieq dalam tubuh FPI sangat penting selain sebagai

pusat komando beliau juga merupakan pusat wacana. Ide dan gagasan

12
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq.
13
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq
14
KabarNet.com artikel diakses pada 3 November 2013 dari
http://kabarnet.wordpress.com/2013/10/28/inilah-kegiatan-sosial-fpi-yang-tak-dimuat-
media/
36

yang berkembang di FPI berasal dari Habib Rizieq.tujuan FPI

memperjuangkan masyarakat yang religious. Kalau FPI dikatakan ingin

mendirikan Negara Islam itu lebih menjurus kea rah politik sedangkan FPI

bukan organisasi politik dan bukan untuk tujuan politik.15

Selain membawahi sebuah organisasi Islam beliau juga aktif

berceramah di seluruh Indonesia dan mengisi pengajian-pengajian.Dulu

beliau bisa dikatakan tidak pernah dirumah karena padatnya jadwal

ceramah namun karena sekarang usia beliau sudah bertambah dan

kesehatan menurun maka kegiatannya ceramahnya dibatasi untuk menjaga

kondisi beliau mengingat beliau sudah beberapa kali masuk RS karena

over schedule dan kelelahan.

D. Pengalaman Karir Habib Rizieq

Habib Rizieq juga pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah

Madrasah Aliyah Jami’at Khair16 sampai tahun 1996. Walaupun sudah

tidak menjabat sebagai kepala sekolah, Beliau masih aktif mengajar di

sekolah tersebut sebagai guru bidang fiqih atau ushul fiqh dan ilmu waris

(faraidh). Selama menjadi Kepala Sekolah dan kini guru agama sikap tegas

beliau selalu diperlihatkan. Disiplin dan wibawa menjadi suatu daya tarik

15
Habib Rizieq, Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah, (Jakarta: Suara
Islam Press, 2012), h. 261
16
Jamiat Kheir adalah lembaga swasta yang bergerak di bidang pendidikan dan
berperan penting dalam sejarah perjuangan Indonesia. Berpusat di jalan KH. Mas Mansyur
no 17 Tanah Abang Jakarta Pusat. Jamiat Kheir pada awalnya adalah suatu perkumpulan
sosial dan menampung aspirasi dari Alawiyyin (keturunan Nabi Muhammad yang biasanya
dipangil Habib/Sayyid) , Al-Masyaikh dan Al-Ajami. Disini pula Habib Rizieq
menyekolahkan putri-putrinya hingga tingkat akhir/Aliyah.
37

tersendiri bagi murid-murid yang diajarinya. Materi yang disampaikan

menjadi lebih cepat dipahami.

Habib Rizieq juga pernah menjabat Dewan Syari’at BPRS At-

Taqwa, Tangerang. Sebelum menjadi Ketua FPI, beliau pernah menjadi

pimpinan atau pembina sejumlah majlis ta’lim se-Jabodetabek, beliau juga

mempunyai majeslis ta’lim yang bernama Al-Ishlah. Majelis ta’lim ini

pada awal didirikan hanya dapat menampung beberapa jamaah saja namun

kini sudah berubah semakin luas dan dapat menampung ratusan jamaah.

Materi yang sering dibawa pada majelis ta’lim ini adalah yang berkaitan

dengan fiqh, ibadah, syariah dan mu’amalah namun tidak mungkin pula

kajian tentang Negara dan sector-sektor kehidupan lain dibahas disini.

Lalu dari mulai berdirinya FPI (tahun 1998) sampai Munas tahun lalu

beliau menjabat sebagai Ketua Umum FPI dan kini beliau sudah menjadi

Imam Besar FPI semenjak diselenggarakannya Munas FPI tahun lalu.

Beliau juga dijadikan sebagai Dewan Pembina Forum Umat Islam

(FUI), Dewan Pembina Dewan Imamah Nasional (DIN), Dewan Pembina

Komite Pembebasan Aqsha (KPA), Dewan Pembina Hilal Merah

Indonesia (HILMI), Dewan Penasihat Rabithah Al-Alawiyah dan Dewan

Pembina Laskar Anti Korupsi Pejuang 45.

Beliau dinobatkan sebagai Mufti Besar Kesultanan Sulu Malaysia

pada 19 Maret 2009 / 23 Rabi’ul Awwal 1430 H dengan gelar Datuk

Paduka Maulana Syar’i Sulu17. Gelar itu beliau dapatkan ketika beliau

17
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq
38

berada dalam penjara terkaita insiden monas 2008. Dirinya juga sempat

ditawarkan menjadi dosen di Universitas di Malaysia tempat beliau

menamatkan studi S2nya.

Beberapa jabatan karir beliau :

a. The Top Leader of Islamic Defender Front/Imam Besar FPI.

b. The Grand Mufti of Sultanate of Sulu Darul Islam/Mufti besar

Kesultanan Sulu.

c. The President Director of The Shariah Centre/Presiden

Direktur Syariah Center.

d. Guru Ilmu Fiqh dan Ilmu Waris (Faraidh) di Jamiat Kheir.

e. Penulis buku.

f. Penulis artikel di berbagai Tabloid dan majalah Islam.

Beliau kini juga sedang mendirikan pesantren agrokultural yang

berstandar Internasional. Pesantren tersebut berlokasi di Bogor. Beliau

berharap dengan dibangunnya pesantren ini agar dapat melahirkan

generasi penerus bangsa, Negara dan agama. Serta menjadi mujahid yang

selalu menegakkan syariat Islam terutama dalam hal amar ma’ruf nahi

munkar. Allahumma Aamiin.


BAB IV

ANALISIS DAN TEMUAN

Pemikiran Dakwah Habib Rizieq

1. Definisi Dakwah menurut Habib Rizieq

Dakwah ialah memanggil, menyeru dan menghimpun manusia

untuk suatu perkara dan menganjurkan mereka untuk mengamalkannya.

Amar ma‟ruf nahi munkar adalah bagian dari dakwah. Dimana amar

ma‟ruf bertujuan untuk mengajak kepada kebaikan dan nahi munkar

bertujuan untuk mencegah kemungkaran. Amar ma‟ruf nahi munkar

merupakan salah satu pilar dasar agama Islam. Kewajiban menegakkan

kedua hal itu adalah merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa

ditawar bagi siapa saja yang mempunyai kekuatan dan kemampuan

melakukannya.

Amar ma‟ruf nahi munkar berasa dari kata bahasa Arab (amr /

ma‟ruf) merupakan mashdar atau kata dasar dari fi‟il atau kata kerja (amr)

yang artinya memerintah atau menyuruh. Jadi, Al-Amru artinya perintah,

sedangkan nahyi yaitu perkara yang keji. Yang dimaksud amar ma‟ruf

ialah ketika engkau memerintahkan orang lain untuk bertauhid kepada

Allah, menaati-Nya, bertaqarrub kepada-Nya, berbuat baik kepada sesama

manusia, sesuai dengan jalan fitrah dan kemaslahatan. Serta nahi munkar

adalah mencegah atau menentang perbuatan yang keji.

39
40

Secara umum berdakwah dengan amar ma‟ruf nahi munkar harus

dilaksanakan secara bersamaan, karena keduanya merupakan kesatuan

yang tak terpisahkan. Kurang tepat jika ada orang yang mengatakan

mendahulukan amar ma‟ruf lebih utama ketimbang nahi munkar. Dan

tidak benar orang yang hanya menjalankan amar ma‟ruf tanpa

menegakkan nahi munkar. Karena dalam keduanya harus ada

keseimbangan sehingga tercipta hubungan yang harmonis yang pada

akhirnya mengantarkan kepada hasil kerja yang maksimal sesuai dengan

tuntutan Syari‟at Islam1.

Dakwah mempunyai medan yang terbagi menjadi 3 yaitu, dakwah,

hisbah dan jihad.

1) medan dakwah, berdakwah dengan nasihat yang baik dan

berdakwah dengan dialog serta diskusi.

2) medan hisbah2, dakwah disini lebih tegas dan keras dari medan

dakwah yang pertama. Hisbah lebih mengorbankan waktu dan tenaga.

3) medan jihad, ini adalah medan dakwah paling akhir dan paling

banyak mengorbankan waktu, tenaga, harta bahkan nyawa3. Medan

dakwah yang pertama sudah banyak dilakukan oleh para kiyai, ulama dan

ustadz-ustadz yang ada di Indonesia bahakan seluruh pelosok dunia.

2. Unsur-unsur Dakwah Menurut Habib Rizieq

1
Habib Rizieq, Dialog FPI: Amar Ma‟ruf Nahi Munkar, (Jakarta: Pustaka Ibnu
Sidah, 2008), h. 58
P
3
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq, Jakarta, 16 Desember, 2013
41

1. Tentang Da‟i

Habib Rizieq menegaskan bahwa dakwah itu lahan juang bukan

lahan bisnis, dakwah itu tuntunan bukan tontonan. Jadi sudah seharusnya

seorang da‟i dapat menempatkan dakwah sesuai fungsinya dan da‟i yang

seperti itu bisa dikatakan seorang da‟i yang professional.

Menurut Habib Rizieq da‟i dan aktivits dakwah yang ada pada saat

ini lebih disibukkan dengan amar ma‟ruf hingga melupakan nahi munkar.

bahkan ada sebagian dari mereka yang menolak penerapan Syari‟at Islam

di Indonesia dengan alih-alih bahwa nahi munkar itu adalah dakwah secara

radikal dan anarkis.

Menurut Habib Rizieq penegakkan amar ma‟ruf nahi munkar

bersifat wajib bagi kaum muslimin terutama mereka yang lebih

mengetahui dan mempunyai ilmu pengetahuan agama yang lebih

mendalam dan luas yakni para da‟i dan aktivis dakwah. Karena jika

mereka menyeru kepada amar ma‟ruf nahi munkar tapi mereka sendiri

tidak melaksanakannya maka dapat disebut sebagai munafik dan orang-

orang seperti ini akan diazab oleh Allah karena Allah akan lebih murka

terhadap orang-orang yang menipu ajaran Allah dengan dusta.

Maka dari itu hisbah dilakukan oleh Habib Rizieq karena hanya

sedikit yang berhisbah dalam menegakkan syariat Islam dan karena

sedikitnya ulama, ustad dan kiyai yang melakukannya maka kemaksiatan

menjadi semakin bersarang bahkan berakar dan melahirkan kemunkaran.

Jika 2 medan dakwah diatas sudah tidak bisa lagi dilakukan demi tegaknya
42

syari‟at Islam maka jihad adalah opsi terakhir untuk menegakkan syari‟at

Islam sampai titik perjuangan terakhir.

Setiap perjuangan memiliki resiko dan hambatan. Kadar dari resiko

dan hambatannya pun beragam dari yang kecil hingga yang besar, dari

mulai dicibir, dicemooh, tidak direspon, diabaikan, habisnya waktu dan

tenaga bahkan korban nyawa. Itu semua adalah hal yang harus diterima

dari sebuah perjuangan.

Habib Rizieq memandang hambatan yang menghampiri sepak

terjang dakwahnya adalah ujian yang diberikan Allah agar beliau semakin

tegar dan gigih dalam menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar di Indonesia.

Rasulullah pun bisa dilihat perjuangannya dalam menyebarkan Islam

mendapatkan ujian yang datang bertubi-tubi.

Hambatan dakwah yang datang dari Habib Rizieq sebenarnya itu

hanya karena pembelokan informasi yang dilakukan media massa. Media

massa yang secara gencar terus menerus memunculkan sisi negative dari

Habib Rizieq dan FPI membuat masyarakat menjadi antipati terhadap

Habib Rizieq, FPI dan dakwahnya. Media seharusnya meliput berita bukan

membuat berita. Itu sangat disayangkan oleh Habib Rizeq.

Namun masyarakat kini sudah bisa memilah-milah dan memfilter

mana berita yang baik dan buruk, mana fakta dan settingan. Hal itu dapat

dilihat semakin dicaci dan dipaksa bubarnya FPI semakin banyak

simpatisan dan masyarakat yang ikut bergabung didalamnya, semakin

banyak jumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang tadi berjumlah 131
43

DPC menjadi 276 DPC di akhir tahun 2013 dan semakin banyak juga

orang-orang yang mengenal sosok Habib Rizieq4.

2. Tentang Mad‟u

Mad‟u adalah seseorang yang dijadikan sarana untuk menerima

dakwah bagi seorang da‟i. Menurut Habib Rizieq, ada beberapa golongan

manusia yang menjadi mad‟u dan arakteristiknya pun bermacam-macam

ada yang dari kalangan pejabat pemenerintah, alat Negara, pengusaha,

ulama, santri, bahkan awan, rakyat biasa dan kaum abangan5. Karena

berbeda-beda karakteristik maka dari itu cara berdakwah Habib Rizeq

kepada mereka pun berbeda-beda sesuai kadar pemahaman mereka.

3. Tentang Materi Dakwah

Habib Rizieq dalam berdakwah ada pun materi yang dibawakannya

harus komprehensif, baik yang terkait Aqidah dan Syariah mau pun

Akhlaq. Dan itu mencakup aneka disiplin ilmu agama, mulai dari Tafsir,

Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Tarikh, dan lain sebagainya 6. Habib Rizieq pun

juga membawa materi-materi yang sedang ada hubungannya dengan

berita-berita terhangat yang sedang diperbincangkan agar tidak out of date

atau kadaluarsa sehingga masyarakat pun menjadi tertarik untuk

mendengarkan dakwah Habib Rizieq.

4
Suara-Islam.com, “Habib Rizieq: FPI Bukan Musuh Negara, FPI Musuh
Kezhaliman”, artikel diakses pada 28 Agustus 2013 dari http://suara-
islam.com/mobile/detail/8150
5
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq.
6
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq.
44

4. Tentang Metode Dakwah

Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai

suatu tujuan. Sedangkan metode dakwah ialah cara-cara tertentu yang

dilakukan oleh seorang da‟i kepada mad‟unya untuk mencapai suatu

tujuan tertentu. Adapun bentuk-bentuk metode dakwah yang Habib Rizieq

lakukan tetap mengutamakan ketiga metode yaitu:

1. Al-Hikmah

Al-Hikmah memiliki arti adil dan bijaksana, lafadz hikmah

juga dapat di artikan sebagai mencegah dari kedzaliman.

2. Al Maudidzatul Al-Hasanah

Metode Mau‟idzah Al-hasanah mengandung arti cara

pengajaran yang baik. Sedangkan menurut beberapa komentar ahli

bahasa dan pakar tafsir, ada beberapa deskripsi dari pengertian Al-

Mau‟izah Al-Hasanah adalah sebagai berikut :

a) Pelajaran dan nasehat yang baik, berpaling dari hal perbuatan

jelek maupun dorongan dan motivasi.

b) Suatu ungkapan dengan penuh kasih sayang yang dapat

terpatri dalam kalbu, penuh kelembutan sehingga terkesan

dalam jiwa, tidak melalui cara-cara pelarangan dan

pencegahan, mengejek, melecehkan, menyudutkan atau

menyalahkan, dan dapat melembutkan hati yang keras.

c) Dengan tutur kata yang lemah lembut, pelan-pelan, bertahap

dan sikap kasih sayang dalam konteks dakwah, dapat membuat


45

seseorang merasa dihargai rasa kemanusiaannya sehingga akan

mendapat respon positif dari mad‟u.

3. Al-Mujadalah Bi-al-lati Hiya Ahsan

Metode ini mengandung arti pembicaraan yang dialogis.

Mujadalah bukanlah pembicaraan monolog atau monoton,

melainkan pembicaraan atau diskusi yang dilandasi para argumen

yang berbeda dengan penggunaan dalil yang ada.

Namun Habib Rizieq tetap memegang teguh prinsip

dakwahnya yang lain yaitu menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar

sehingga penyampain dakwah kepada masyarakat dirasa lebih

komplit dan penerapan Syari‟at Islam akan lebih tegak.

Dalam melakukan metode dakwah amar ma‟ruf nahi

munkar Habib Rizieq menjelaskan bahwa ada beberapa syarat

untuk menjadi seorang penegak amar ma‟ruf nahi munkar karena

ini bukan hal yang dapat dilakukan dengan sembarang.

Muhtasib adalah orang yang melakukan amar ma‟ruf nahi

munkar7. Dan baginya ada empat syarat. Syarat-syarat seorang

muhtasib yaitu:

a. Islam: seorang muhtasib harus beragam Islam bukan kafir

b. Aqal : seorang muhtasib harus berakal, tidak gila atau idiot

c. Baligh : seorang muhtasib harus dewasa bukan anak-anak

7
Ibid, h. 119
46

d. Mampu : seorang muhtasib memiliki kemampuan mengingkari

kemunkaran baik melalui tangan, lisan dan hati.

Adapun adab yang harus dimiliki oleh seorang muhtasib

ialah 1) ilmu, yakni seoarng muhtasib harus memahami hisbah

dengan baik hal ini mencakup pengertian, rukun, syarat, batasan,

larangan dan tata cara pelaksanaannya serta segala sesuatu yang

berkaitan dengan hukum tentang amar ma‟ruf nahi munkar. 2)

wara‟, yakni seorang muhtasib seyogyanya memiliki tingkat kehati-

hatian yang tinggi, tidak ceroboh dalam menentukan sikap dan

langkah dalam beramar ma‟ruf nahi munkar, sehingga terhindar

dari kesewenang-wenangan dan segala tindak tidak terpuji dalam

hisbahnya. 3) husnul khuluq, seorang muhtasib seyogyanya

berakhlaq mulia, seperti penyabar, lembut, santun, ramah, arif,

bijak, jujur, amanat dan lain sebagainya dari akhlaq yang terpuji.

Muhtasab Alaihi adalah orang yang melakukan

kemunkaran dan perlu dilakukan tindakan hisbah terhadapnya.

Bagi muhtasab alaihi tidak ada syarat khusus kecuali wujudnya

harus sebagai insan (manusia). Artinya siapapun ia, muslim atau

kafir, dewasa atau anak-anak, gila atau waras, pria atau wanita,

kaya atau miskin, ulama atau awam, pejabat atau rakyat, selama ia

manusia dan melakukan kemunkaran maka telah wajib dilakukan

tindakan hisbah terhadapnya8.

8
Ibid, h. 121
47

Muhtasab fihi adalah kemunkaran yang dilakukan9. Dan ia

memiliki syarat, yaitu:

1. Berbentuk munkar walaupun bukan maksiat

Munkar memiliki definisi lebih umum dari maksiat,

setiap maksiat adalah munkar namun tidak semua munkar

adalah maksiat contoh anak kecil yang meminum khamr

itu disebut suatu kemunkaran walaupun bukan maksiat

bagi si anak tersebut.

2. Kemunkarannya sedang berlangsung

Kemunkaran yang sedang berlaku, tidak lagi

ditegakkan hisbah terhadapnya, melainkan cukup nasihat

agar tidak terulang lagi atau ditegakkan sanksi hukuman

bagi kemunkaran yang ada sanksinya seperti tindak

pidana.

Kemunkaran yang akan datang, seperti orang yang

berniat dan ber‟azam untuk berbuat munkar, maka selama

belum diwujudkan dalam bentuk perbuatan, tiada hisbah

terhadapnya, kecuali menasehatinya agar mengurungkan

niat dan „azamnya.

3. Kemunkarannya dilakukan secara terang-terangan

Kemunkaran yang dilakukan dirumah pribadi

dengan pintu dan jendela tertutup tanpa ada suara maupun

9
Ibid, h. 122
48

bau kemunkaran dari dalamnaya (seperti alat judi atau bau

khamr, dsb) maka tidak boleh dilakukan hisbah hanya

berdasarkan data intelijen karena itu meruapak bagian

dari tajassus yang dilarang agama. Kecuali setelah ada

laporan yang dua orang adil (berakhlaq mulia) yang bukan

bagian dari upaya tajassus si pelaku hisbah (muhtasib).

4. Kemunkarannya disepakati

Kemunkaran yang masih dikhilafiahkan tidak

boleh dilakukan tindakah hisbah terhadapnya. Andaikata

terjadi perselisihan antara dua golongan atau lebih tentang

penegakan hisbah terhadap suatu masalah khilafiah maka

Negara lah yang berhak mengambil keputusan.

Ihtisab adalah upaya penegakkan amar ma‟ruf nahi munkar.

Penegakan hisbah harus dilakukan dan melwati delapan tahap yaitu;

pembuktian adanya kemunkaran, pemberitahuan tentang terjadinya

kemunkaran kepada si pelaku kemunkaran tersebut, pencegah

kemunkaran dengan nasihat dan wejangan, pencegah kemunkaran

dengan protes, kecaman dan peringatan, pencegah kemunkaran

dengan ancaman dan peringatan keras, pencegahan kemunkaran

dengan tangan, pencegah kemunkaran dengan tangan, kaki dan

kekuatan tenaga, bahkan senjata bila perlu, dan pencegahan

kemunkaran dengan kekuatan pasukan bersenjata10.

10
Ibib, h. 124
49

5. Tentang Media Dakwah

Media adalah perantara. Media dakwah adalah perantara atau

alat yang digunakan seorang pendakwah untuk menyebarkan syi‟ar

dakwahnya kepada masyarakat agar mencakup ruang lingkup yang

lebih luas..

Media yang digunakan Habib Rizeq pun sama halnya seperti

para mubaligh yang lain, yaitu media cetak dan elektronik. Di media

cetak Habib Rizieq menyalurkan dakwahnya melalui tulisan-tulisan

dan ide-ide pemikirannya dituangkan dalam bentuk artikel atau kolom

tanya jawab. Media cetak atau elektronik itu sama saja tergantung

bagaimana memanfaatkannya dan tahu kapan itu dimanfaatkan11.

6. Tentang Tujuan Dakwah

Tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktivitas dakwah

yang sama pentingnya dengan unsur-unsur dakwah. Ini di sebabkan

karena tujuan dakwah merupakan arah gerak yang hendak dituju oleh

aktivitas dakwah. dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari

dan Muslim dari Umar bin khattab Rasulullah saw. bersabda :

َٔ ‫هلل‬
ِ ‫ َٔ اًََِب نِكُمِ ايْشِ اٍ يَب ََٕ ٖ فًٍََْ كَب َذْ ِْجْشَ ُرُّ اِنَٗ ا‬, ‫د‬ ِ ‫َب‬ُِٛ‫ا ًََب أَ عًَْبلُ ثِب ان‬
ٍ‫ْجَُٓب ِأَ ايْشَ َاح‬ُُِٛ‫َص‬ٚ ‫َب‬َْٛ ‫سْٕ نِ ِّ َٔ يٍَْ كَب َذْ ِْجْشَ رُُّ اِنَٗ ان ُذ‬
ُ ‫هلل َٔ َس‬
ِ ‫سْٕ نِِّ كَب َذْ ِْجْشِ رُُّ اِنَٗ ا‬ ُ ‫َس‬
)‫ِّْ (سٔاِ انجخبس٘ ٔ يسهى عٍ عًش اثٍ انخطبة‬َٛ‫َُْكِحَُٓب فَِٓجْشَ رُُّ اِنَٗ يَب َْب جَشَ اِن‬ٚ
Artinya : “Sesungguhnya segala pekerjaan bergantung
dengan niat, dan bahwasanya bagi setiap urusan
(perkara) tergantung dengan apa yang

11
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq.
50

diniatkannya. Maka barang siapa yang berhijrah


menuju keridhaan Allah dan Rasul-Nya, maka
hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya, an
barang siapa yang hijrah karena dunia (harta atau
kemegahan dunia) atau karena wanita yang
dinikahinya, maka hijrahnya itu kearah yang
ditujuinya.“ (HR.Bukhari dan Muslim dari Umar
bin Khatab).
Tujuan dakwah Habib Rizieq adalah mengembalikan

manusia pada ajaran kebaikan dan mengajak mereka untuk

mencegah kemunkaran. Sama seperti para da‟i lainnya, mereka

berdakwah untuk mensyiarkan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-

Qur‟an dan As-Sunnah. Penegakan Syariat Islam di Indonesia

adalah tujuan dakwah Habib Rizieq, karena segala macam

kemaksiatan yang ada di Indonesia saat ini sudah tidak bisa

ditolerir. Pembiaran sebuah kemaksiatan dalam hal apapun akan

membawa dampak dan akibat yang sangat fatal baik bagi

kehidupan pribadi maupun bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

Adapun akibat-akibat yang ditimbulkan dari dibiarkannya

sebuah maksiat yaitu:

1. Hilangnya rasa aman, baik di tingkat pribadi maupun masyarakat12.

Allah subhanahu wata‟ala berfirman: “Turunlah kamu berdua

dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebahagian yang

lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripadaKu, lalu barangsiapa

mengikuti petunjukKu, ia tidak akan seat dan ia tidak akan celaka. Dan

12
Al-Hafizh Ibnul Qayyim Al Jauziyah, Akibat Berbuat Maksiat, (Jakarta: Gema
Insani Press, 1993), h.31
51

barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya

penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari

kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaha: 123-124).

2. Tersebarnya kerusakan di dalam kehidupan bermasyarakat13.

Kerusakan ini ditimbulkan apabila generasi ini tumbuh tanpa ada

perbaikan (amar ma‟ruf nahi mungkar). Nabi shallallahu „alaihi wasallam

memberikan perumpamaan tentang hal ini dalam haditsnya, beliau

shallallahu „alaihi wasallam bersabda:

‫َُخٍ فَصَب َس‬ِٛ‫ كًََثَمِ قَٕوٍ اسْزًََُٕٓا عَهَٗ سَف‬،‫َٓب‬ِٛ‫ حُذُٔدِ اهللِ َٔانَٕاقعِ ف‬ٙ‫يَثَمُ انقَبئِىِ ف‬
ِ‫ َأسْفَهَِٓب إِرَا اسْزَقَٕا ِيٍَ انًَبء‬ٙ‫ٍَ ف‬ِٚ‫ َٔكَبٌَ انَّز‬،‫ثَعْضُُٓىْ أعْالْب َٔثَعْضُُٓىْ َأسْفَهََٓب‬
،‫جَُِب خَشْقبً َٔنَىْ َُؤرِ يٍَْ فَٕقََُب‬ِٛ‫ َص‬ٙ‫ َنْٕ أ َّب خَشَقَُْب ف‬:‫ فَقَبنُٕا‬،ْ‫يَشُّٔا عَهَٗ يٍَْ َفْٕقُٓى‬
‫جْٕا‬ َ َ َٔ ‫ِٓىْ َجَٕا‬ِٚ‫ذ‬ٚ‫ َٔإٌْ أخَزُٔا عَهَٗ أ‬،ً‫عب‬ًَٛ‫فَئٌِْ رَشَكُُْٕىْ َٔيَب أسَادُٔا َْهَكُٕا ج‬
ً‫عب‬ًَٛ‫ج‬
Artinya: “Perempumaan orang yang menegakkan hudud
(hukum) Allah dan orang yang melanggarnya adalah seperti suatu
kaum yang melakukan undian di atas kapal, maka sebagian
mereka mendapatkan bagian di lantai atas dan yang lain di lantai
bawah. Maka apabila yang berada di lantai bawah hendak
mengambil air, mereka melewati orang-orang yang berada di
lantai atas. Maka mereka pun berkata-kata seandainya kami
melubangi yang menjadi bagian kami (bagian bawah kapal), tentu
kami tidak mengganggu orang-orang yang di atas kami (karena
tidak melewati mereka ketika mengambil air). Maka apabila
mereka dibiarkan melakukan apa yang mereka inginkan, maka
binasalah semuanya, dan apabila mereka dicegah (dari niatnya),
maka selamatlah mereka dan selamatlah seluruh penghuni kapal.”
(HR. Al-Bukhari).

Demikianlah menegakkan hudud Allah akan mewujudkan

keselamatan bagi yang menyuruh dan orang yang disuruh apabila

tidak maka binasalah pelaku kemaksiatan karena maksiatnya dan

orang yang diam (tidak mencegahnya) karena ridhanya mereka. Al-

Hafidz ibnu Hajar berkata: “Di dalam hadits ini ada penjelasan

13
Ibid, h. 38
52

bahwa penyebab turunnya adzab karena ditinggalkannya amar

ma‟ruf nahi munkar.”

3. Paceklik, kekeringan yang panjang dan hilangnya keberkahan

pada rizki-rizki mereka14.

Hal ini dikarenakan banyaknya kamaksiatan yang

dilakukan dan tidak ada yang menasehati dan mendakwahi mereka

untuk meninggalkan kemaksiatan mereka, sebagaimana firman

Allah subhanahu wata‟ala,

ْ‫ِْٓى ثَشَكَبدٍ يٍَِّ انسًََّبءِ َٔاألَسْضِ َٔنَـكٍِ كَزَّثُٕا‬َٛ‫ََٔنْٕ أٌََّ أَْْمَ انْقُشَٖ آيَُُٕاْ َٔارَّقَٕاْ نَفَزَحَُْب عَه‬
ٌَُٕ‫َ ْكسِج‬ٚ ْ‫فَؤَخَزََْبُْى ثًَِب كَبَُٕا‬
Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.” (QS. Al-A‟raf: 96).

4. Tidak diijabahnya do’a15.

Ini adalah perkara yang mengerikan karena seseorang

hamba sangat fakir kepada Allah, maka apabila dia berdo‟a

kemudian tidak dikabulkan oleh Allah, maka dia termasuk orang

yang celaka. Tidak terkabulnya do‟a karena ditinggalkannya amar

ma‟ruf nahi mungkar. Hal ini ditunjukkan oleh sabda Nabi,

ْ‫ْكُى‬َٛ‫َجْعََثَ عَه‬ٚ ٌَْ‫ُٕشِكٍََّ انهَُّّ أ‬َٛ‫َ ِذ ِ نَزَؤْيُشٌَُّ ثِبنًَْعْشُٔفِ َٔنَزَُْ ٌََُّٕٓ عٍَِ انًُُْْكَشِ َأْٔ ن‬ِٛ‫َٔانَّزِٖ َ ْفسِٗ ث‬

ْ‫تُ نَكُى‬ِٛ‫سْزَج‬َٚ َ‫عِقَبثبً يٍِْ عُِْ ِذ ِ ثُىَّ نَزَذْعَُُُّّ َفال‬

Artinya: “Demi yang jiwaku di tanganNya hendaklah


kalian beramar ma‟ruf dan nahi munkar, atau (kalau tidak)

14
Ibid, h. 42
15
Ibid, h. 30
53

hampir-hampir Allah akan menurunkan adzab kepada kalian


kemudian kalian kemudian kalian berdo‟a dan tidak dikabulkan.”

5. Turunnya berbagai macam musibah, baik yang nampak maupun

yang tersembunyi16.

Apabila dalam suatu negeri tidak ditegakkan amar ma‟ruf

dan tidak ada pengingkaran terhadap kemungkaran dan

kemaksiatannya. Dan kemaksiatan apabila tersembunyi, maka

dampaknya hanyalah untuk pelakunya saja. Adapun apabila

dilakukan dengan terang-terangan dan tidak ada yang

mengingkarinya, maka dampaknya akan menimpa seluruh

manusia, ini sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Anfal: 25.

ِ‫ذُ انْعِقَبة‬ِٚ‫ٍ ظَهًَُٕاْ يُِكُىْ خَآصَّخً َٔاعْهًَُٕاْ أٌََّ انهَّّ شَذ‬


َ ِٚ‫جٍََّ انَّز‬ِٛ‫َٔارَّقُٕاْ فِزَُْخً الَّ رُص‬

Artinya: “Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak


khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu.
Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaanNya.” (QS. Al-
Anfal: 25)

Turunnya laknat yaitu dijauhkan dari rahmat Allah, karena

laknat itu tidak terjadi melainkan karena seseorang melakukan dosa

besar. Dan Allah telah mengabarkan bahwasanya Dia telah

melaknat orang-orang sebelum kita yaitu Bani Isra`il karena

mereka meninggalkan amar ma‟ruf nahi munkar. Allah subhanahu

wata‟ala berfirman,

‫َىَ رَِنكَ ثًَِب عَصَٕا‬ْٚ‫سَٗ اثٍِْ يَش‬ِٛ‫مَ عَهَٗ ِنسَبٌِ دَأُٔدَ َٔع‬ِٛ‫ ِإسْشَائ‬َُِٙ‫ٍَ كَفَشُٔاْ يٍِ ث‬ِٚ‫نُعٍَِ انَّز‬

ٌَُٕ‫َفْعَه‬ٚ ْ‫َزََُب ٌََْْٕ عٍَ يُُّكَشٍ فَعَهُُِٕ نَجِ ْئسَ يَب كَبَُٕا‬ٚ َ‫َعْزَذٌَُٔ كَبَُٕاْ ال‬ٚ ْ‫َّٔكَبَُٕا‬

16
Ibid, h. 42
54

Artinya: “Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israil


dengan lisan Daud dan „Isa putera Maryam. Yang demikian itu,
disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka
satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang
mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu
mereka perbuat itu.” (QS. Al-Ma`idah: 78-79).

6. Punahnya hukum dan syiar Islam17.

Ini adalah bahaya yang paling besar dari sekian bahaya

ditinggalkannya amar ma‟ruf nahi munkar. Karena tidaklah hukum-

hukum Islam dan syiar-syiarnya menjadi asing melainkan karena mereka

tidak mengenal Islam. Hal itu disebabkan karena tidak adanya para

penyeru kepada yang ma‟ruf dan penentang kemungkaran. Maka kita

dapati saat ini orang-orang Islam yang justru mempermainkan dan

memperolok-olok hukum dan syiar Islam. Padahal memperolok-olok dan

mempermainkan syariat Islam adalah salah satu perbuatan yang bisa

mengeluarkan seseorang dari Islam, maka hendaklah kita berhati-hati

dari hal yang demikian.

7. Orang-orang fasik, orang-orang yang berdosa dan orang-orang

kafir berkuasa18.

Kemaksiatan-kemaksiatan dikemas indah, dan kemungkaran

kemungkaran tersebar luas serta terus menerus terpampang nyata.

8. Munculnya kebodohan, lenyapnya ilmu, terpuruknya umat dalam

kesewenang- wenangan dan tenggelam tidak berakhir19.

17
Ibid, h. 41
18
Ibid, h. 36
19
Ibid, h. 37
55

Cukuplah menjadi sebab turunnya adzab Allah Azza wa Jalla

kepada orang yang meninggalkan perkara amar ma‟ruf dan nahi munkar.

Penegakkan amar ma‟ruf nahi munkar di suatu masyarakat akan

mengantarkan kepada penciptaan kondisi yang mendorong manusia untuk

berlomba dalam berbuat baik, dan saling menjaga serta melindungi dari

segala bentuk kerusakan. Penegakan amar ma‟ruf nahi munkar adalah

benteng yang kokoh untuk menjaga, melindungi, memelihara, bahkan

meningkatkan iman dan taqwa umat. Pada saat iman dan taqwa umat itu

baik, maka segala pintu keberkahan terbuka baginya pintu yang dimaksud

adalah kebahagiaan hidup yang mencakup berbagai sektor kehidupan

yakni ibadah, muamalah, politik, ekonomi, sosial, budaya, politik,

keamanan, ilmu pengetahuan, teknologi, industry dan sektor kehidupan

lainnya20.

Karena pada dasarnya agama dan Negara itu suatu kesatuan.

Dimana Negara berperan sangat penting dalam pencehag, melarang dan

menghilangkan kemunkaran. Seperti contoh diberlakukannya perda anti

Miras untuk wilayah kabupaten di Provinsi se-Indonesia adalah suatu

bentuk berperannya Negara terhadap tegaknya amar ma‟ruf nahi munkar.

Bgeitupula Polri seharusnya menjadi polisi amar ma‟ruf nahi munkar.

Namun menurut Nurcholis Madjid Negara dan agama adalah

sesuatu yang harus dipisahkan fungsi dan posisinya. Bahwa agama harus

disisihkan dari peranan Negara yang mencakup berbagai sektor kehidupan.

20
Habib Rizieq, Mrkaz Syariah: 25 Materi Ta‟lim Bulanan Petamburan,
(Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah, 2010), h.9-24.
56

Tegasnya, nilai-nilai agama jangan dibawa-bawa untuk menyelesaikan

masalah Megara. Karena kesuksesan duniawi tidak tergantung dengan

ketekunan beribadat atau rajinnya melakukan kegiatan religious semuanya

bisa dicapai dengan mengarahkan kemampuan intelektual.21

3. Pemikiran Dakwah Habib Rizieq dan Kekerasan

Tidak ada seorangpun yang memungkiri bahawa sikap lembut dan

bijak adalh sikap yang terpuji, bahkan harus dikedepankan di berbagai

situasi dan kondis apalagi dalm beramar ma‟ruf nahi munkar.

Kekerasan adalah cerminan dari dua sikap yaitu pertama cerminan

dari kekasaran sikap dan kebengisan hati lalu yang kedua ketegasan

sikap dan ketegaran prinsip22.

Untuk yang pertama jelas dilarang karena bertolak belakang

dengan prinsip kelembutan yang diajarkan Islam. Sedang untuk yang

kedua, sama sekali tidak bertentangan dengan prinsip kelembutan, karena

ia hanya merupakan tindak lanjut dari suuatu proses amar ma‟ruf nahi

munkar dengan kelembutan yang tak terselesaikan.

Amar ma‟ruf nahi munkar adalah kewajiabn dan jika ia tidak bisa

ditegakkan dengan sempurna kecuali dengan sikap tegas dan keras, maka

sikap tersebut menjadi wajib demi tegak dan sempurnanya kewajiban amar

ma‟ruf nahi munkar.

21
Didin Saefudin, Pemikiran Modern dan Postmodern Islam: Biografi
Intelektual 17 Tokoh, (Jakarta: PT Grasindo, 2003), h. 223
22
Wawancara pribadi dengan Habib Rizieq.
57

Sikap tegas dan keras pada kondisi seperti ini bukan kekerasan

yang tercela, karena ini menjadi perantara perjuangan yang lazim demi

sempurnanya amar ma‟ruf nahi munkar yang diperjuangkan. Kekerasan

seperti ini dibolehkan didalam Al-Qur‟an (Q.S Al-Fath: 29, At-Taubah: 73

& 123 dan At-Tahrim: 9) dan As-Sunnah.

Sikap tegas dan keras dalam perjuangan ini sering disalah artikan

sebagai tindakan anarkis, brutal, main hakim sendiri dan tidak adanya

toleransi. Habib Rizieq sering difitnah sebagai ulama fundamental yang

sering mendahulukan kekerasan ketimbang berbincang-bincang dengan

musyawarah.

FPI pun disebut-sebut sebagai perantara Habib Rizieq dalam

menyalurkan ide fundamentalnya sehingga nama “ormas anarkis” atau

“sekelompok preman berjubah” pun melekat dalam diri FPI. Munculnya

aksi kekerasan dan nalar pemurnian yang mengharamkan keragaman dan

hak-hak sipil-politik serta budaya. Menurut Zuhairi Misrawi

fundamentalisme berbasis agama merupakan ancaman serius dalam

konteks berbangsa dan bernegara karena ada pemaksaan pemahaman

agama yang dangkal.23

Habib Rizieq menyesalkan terlalau cepatnya menyematkan sebagai

gerakan radikal dan fundamentalis pada dirinya dan FPI. Dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia keluaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

terbitan Balai Pustaka bahwa disebutkan fundamentalis ialah penganut

23
Zuhairi Misrawi, Pandangan Muslim Moderat, (Jakarta: PT Kompas Media
Nusantara, 2010), h.48
58

gerakan keagamaan yang bersifat kolot dan reaksioner yang selalu

merasa perlu kembali ke ajaran agama yang asli seperti tersurat dalam

kitab suci. Dimana maksud kolot disini ialah tidak modern, kuno tua.

Reaksioner ialah bersifat menentang kemajuan dan pembaruan.

Dan menurut kamus yang sama ekstrem ialah sangat keras dan

teguh, fanatic. Serta radikal ialah amat keras menuntut perubahan.

Bilamana stempel-tempel diatas dimaksudkan sebagai golongan

yang memegang tehuh ajaran agama, patuh kepada Allah dan Rasul-Nya

Habib Rizieq menerimanya dan semoga termasuk kaum didalamnya.

Membela dan mempertahankan agama adalah melakukan upaya

untuk menjaga keberlangsungan pengamalan ajaran agama secara aman

dan tenang dengan menjauhkan segala bentuk kekerasan yang

membahayakan kemurnian agama24. Pengertian tersebut mencakup upaya

melawan penindasan terhadap agama, memerangi kezhaliman dan

menentang kemunkaran. Hal inilah yang menjadi substansi peperangan

Rasulullah SAW. Dan hal ini pula yang menjadi substansi penghancuran

sarang kemaksiatan. Jadi keduanya mempunyai kesamaan substansial.

Ada sebuah kisah bahwa suatu hari kaum munafik ada yang

mendirikan masjid untuk niat kemudharatan namun mereka

menyampaikan alasan sambil bersumpah kepada Rasulullah bahwa masjid

itu dibangun untuk kebajikan, melindungi kaum lemah serta kemudahan

beribadah. Seusai masjid itu dibangun mereka mengundang Rasulullah

24
Habib Rizieq, Dialog FPIAmar Ma‟ruf Nahi Munkar, (Jakarta, Pustaka Ibnu
Sidah, 2008), h. 77
59

untuk mengikuti shalat didalamnya. Karena pada saat itu Rasulullah akan

berangkat ke Tabuk maka Rasulullah hanya berucap Insyallah. Sepulang

beliau dari Tabuk malaikat Jibril membawa wahyu Allah yang

memberitahukan permasalahan masjid tersebut. Lalu Rasulullah pun

mengutus para sahabat untuk menghancurkan masjid tersebut tanpa ada

sedikitpun keraguan.

Dari kisah diatas dapat diambil pelajaran penting mengenai

penghancuran sebuah tempat maksiat yaitu :

1. Tempat maksiat sebagai tempat kemunkaran layak dihancurkan

apapun nama yang diberikan dengan maksud menyembunyikan niat

tempat tersebut dibangun apalagi nama yang jelas-jelas

berkonotasikan kemaksiatan

2. Bila “masjid” saja dihancurkan karena dibangun tidak sesuai dengan

fungsinya malah dijadikan tempat maksiat bagaimana dengan tempat-

tempat hiburan, ajang prostitusi, praktek dukun, pabrik miras, lokasi

judi, media porno dan sebagainya.

Kisah Fath Makkah pun merupakan bagian dari pengancuran

kemunkaran yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Sedemikian rupa

yang dilakukan oleh para Nabi namun Allah SWT tidak pernah

mengecamnya apalagi meyebut tindakan tersebut sebagai tindakan

“anarkis”. Inilah yang dijadikan pedoman Habib Rizieq bahwa tempat

maskiat dan kemunkaran harus diberantas dengan cara dihancurkan

karena aksi ini menjadi pilihan terakhir yang harus dilaksanakan.


60

Dalam penghancuran atau pembakaran tempat maksiat yang

menjadi system dari penegakan amar ma‟ruf nahi munkar maka

terdapat 5 hukum didalamnya yaitu :

1. Wajib : jika kemunkarannya tidak bisa dihilangkan kecuali

dengan dihancurkan dan dibakar.

2. Mandub : jika manfaat penghancuran/pembakaran jauh

lebih besar daripada mudharatnya, dan kemudharatan

tersebut mudah dihindarkan.

3. Mubah :jika manfaat penghancuran/pembakaran jauh lebih

besar daripada mudharatnya, dan kemudharatan tersebut

sulit dihindarkan.

4. Makruh : jika manfaat dan mudharatnya seimbang.

5. Haram : jika mengantarkan kepada mudharat yang lebih

besar.

Jadi untuk menetukan hukumnya harus dilakukan pengkajian yang

mendalam dengan ijtihad yang ekstra hati-hati dan harus dilakukan oleh

ahlinya.

Selain penetapan hukum dalam pengahncuran tempat maksiat

Habib Rizieq juga mempunyai mekanisme perjuangan amar ma‟ruf nahi

munkar yang diletakkan organisasinya (FPI) dalam melakukan

“sweeping´dan memberangus tempat maksiat25. Mekanismenya adalah

sebagai berikut:

25
Ibid, h. 242
61

1. Pengambilan keputusan berdasarkan syari‟at Islam

Untuk mengambil suatu keputusan, apalgi yang berkaitan dengan

gerakan fisik amar ma‟ruf nahi munkar, seperti melakukan tindakan

tegas terhadap sarang ma‟siat, maka Habib Rizieq beserta FPI harus

mengkajinya terlebih dahulu. Bahan keputusan dikaji secara ilmiah oleh

para ahli sesuai Qur‟an, Hadist dan ijtihad lainnya.

2. Pelaksanaan keputusan dengan menempuh prosedur hukum formal

Negara terlebih dahulu.

Ini dalam rangka menghindari jebakan melawan hukum Negara

untuk memelihara kesinambungan perjuangan organisasi, khususnya

menyangkut gerakan fisik dalam melawan kemunkaran. Prosedur

hukum formal ini meliputi: menghimpun dakta dan data sebagai bukti

hukum adanya kemunkaran yang melanggar hukum agama dan Negara,

menghimpun dukungan konkrit masyarakat sekitar yang telah diganggu

dan dirugikan oleh kemunkaran tersebut, membuat laporan dan tuntutan

ke seluruh instansi Negara yang berwenang baik eksekutif, legislative

dan yudikatif sesuai dengan tingkat wilayah permasalahan.


62

3. Penggunaan dan pemanfaatn kekuatan umat saat prosedur menemui

jalan buntu.

Jika pada saat prosedur hukum formal Negara menemui jalan

buntu, dan penegakan amar ma‟ruf nahi munkar sudah tidak bisa bisa

segera dilaksanakan, berbagai pertimbangan telah dilakukan dengan

cermat sesuai syariat maka Habib Rizieq dan organisasinya akan

mengambil tindakan tegas dengan melibatkan segenap komponen umat.

Jadi menurut Habib Rizieq terserah jika media ataupun siapa saja

yang menyebut bahwa tindakan penegakan amar ma‟ruf nahi munkar

yang dilakukan olehnya beserta ormasnya itu adalah tindakan yang

tergesa dan mendahulukan aksi anarkis, radikal sampai-sampai

membuat julukan sebagai “preman berjubah”. Karena “keras” atau

“tidak keras”, “ekstrim” atau “tidak ekstrim” itu adalah persepsi orang.

Bahkan FPI pun masuk dalam kategori organisasi fundamentalis

radikal, hal ini karenakan FPI bukan hanya ingin mempertahankan

Islam dari ancaman para sekularis tetapi karena mereka juga

mempunyai agenda politik untuk menegakkan norma-norma Islam

dalam kehidupan masyarakat Indonesia26. Menurut Muhammad

Shahrur27, amar ma'ruf nahi munkar adalah salah dari empat doktrin

yang ditengarai menjadi pemicu lahirnya tindak terorisme di dunia

26
Afadlal dkk, Islam Dan Rdikalisme Di Indonesia, (Jakarta: LIPI Press, 2005),
h. 122
27
Alumnus Magister Fakultas Dakwah Universitas Islam As-Syafi'iyyah,
Jatiwaringin Jakarta; Aktifis di Ikatan Da'i Muda Progressif (IDMASSIF ) dan menjadi
anggota di Jaringan Islam Liberal (JIL)
63

Islam28. Itulah sebabnya Habib Rizieq dan FPI disebut sebagai teroris

dan preman berjubah.

Sebenarnya eksistensi FPI itu tidak selalu berkaitan dengan

kekerasan, anarkis, radikal dan semacamnya. Karena banyak pula aksi

sosial yang dilakukan FPI, misalnya FPI membantu mengevakuasi

korban longsor, banjir, Tsunami, gempa bumi dan lainnya. Label

kekerasan yang melekat pada sososk Habib Rizieq san FPI itu tidak

memungkinkan karena adanya settingan dari media massa. Menurut

Jalaludin Rakhmat teknologi komunikasi yang ada saat ini bukan hanya

menyajikan realitas atau berita fakta. Namun media massa saat ini dapat

membuat realitas buatan dengan teknik-teknik presentasi (menonjolkan

objek dengan special effects).29

Bila kita menerima realitas itu tanpa berpikir kritis, kita akan

membentuk gambaran dunia yang keliru. Informasi yang kita terima

tidak netral. Bila kita tidak menyadari hal itu kita dapat terjebak pada

pandangan-pandangan yang salah yang akhirnya berpengaruh pada

tindakan kita yang salah.

Gerakan amar ma‟ruf nahi munkar ini dimaksudkan untuk

membendung sekaligus melawan arus syetan yang sedang menggiring

umat menuju kehancuran. Karena gerakan amar ma‟ruf nahi munkar yang

28
Prio Pratama, “Membaca Ulang Amar Ma'ruf Nahi Munkar dalam Bingkai
Kebebasan”, diakses pada 2 Januari 2014 dari
http://islamlib.com/?site=1&aid=1694&cat=content&title=suara-mahasiswa
29
Jalaludin Rakhmat, Islam Aktual, (Bandung: Mizan Pustaka, 1991), h. 74
64

dilakukan saat ini hanyalah tindak lanjut dari perjuangan yang jauh sejak

lama sudah dilakukan oleh para ulama pembawa Islam di Indonesia. Habib

Rizieq mengatakan bahwa“Kita bukan perintis perjuangan kita hanya

penerus perjuangan para pendahulu”. Allahumma aamiin.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah peneliti mengkaji Pemikiran Dakwah Habib Rizieq, peneliti

mengambil kesimpulan bahwa:

1. Dari segi efek kognitif (pengetahuan), keluarga, kerabat dan mad’u Habib

Rizieq berpendapat bahwa pemikiran dakwahnya melalui hisbah yang

beliau lakukan, keras dan tegas namun berprinsip serta pengajaran ilmu

fiqih serta karya tulisnya adalah pendidikan sosial yang diajarkan secara

praktis dan dipraktekannya di dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,

beliau juga tetap melaksanakan dakwah dengan ketiga metode dakwah

yang utama yaitu bil hikmah, ma’uizatil hasanah dan mujadalah serta

beliau juga mengembangkan dakwahnya dengan membangun pesantren

yang nantinya bertujuan melahirkan generasi penerus perjuangan dakwah.

2. Dari segi efek efektif (perasaan), keluarga, sahabat dan mad’u beliau

sangat mengenal Habib Rizieq, mereka menilai beliau sebagai seorang

yang ahli ibadah, menjalankan risalah Rasulullah. Beliau memiliki sifat

tegas dalam mengambil keputusan, keras dalam berprinsip dan juga sangat

disiplin dalam semua hal. Sosoknya yang berwibawa dan berkharismatik

dapat membuat mad’u dan para jamaah menjadi simpatik

3. Dari segi konotatif (tindakan), seorang mad’u merasakan puas ketika

Habib Rizieq menjelaskan materi yang sedang di bahas pemikiran beliau,

cukup bagus, sesuai dengan apa yang di sampaikannya dan dapat

65
66

direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari serta tentang amar ma’ruf nahi

munkarnya yang menjadi ciri khas beliau dalam berdakwah. Beliau juga

sangat rinci dalam menjelaskan sebuah materi, jika ada mad’u yang

bertanya satu pertanyaan maka beliau dapat menjelaskannya hingga ke

akar-akarnnya dan hal itu membuat mad’u merasa sangat puas atas

penjelasan beliau.

Saran-saran

1. Saran untuk Habib Rizieq, lanjutkan perjuangan menegakkan syariat Islam

terutama amar ma’ruf nahi munkar karena masyarakat perlu pemahaman

luas dan pengertian yang mendalam tentang amar ma’ruf nahi munkar.

2. Saran peneliti untuk Habib Rizieq, pertahankan ketegasan sikap dan

ketegaran prinsip yang dimiliki Habib Rizieq karena masyarakat Indonesia

butuh sosok yang bisa dijadikan panutan untuk membawa Indonesia lebih

baik dan menjadi NKRI Bersyariah.

3. Saran untuk masyarakat, lebih cerdas dalam memilah berita mana yang

fakta dan mana yang buatan. Serta dapat memahami dan mengkaji ulang

apa itu amar ma’ruf nahi munkar.

63
DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku :

Afadlal dkk. Islam Dan Rdikalisme Di Indonesia. Jakarta: LIPI Press, 2005.

Alwani, Thoha Jabir. Krisis Pemikiran Modern Diagnosisi dan Resep Pengobatannya.
Jakarta: LKPSI, 1989.

Amin, Samsul Munir. Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: AMZAH,


2008.

Badruttamam, Nurul. Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher. Jakarta: Grafindo Khazanah


Ilmu, 2005.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: SYGMA PT Sygma


Examedia Arkanleema, 2009.
Faizah dan Effendi, Lalu Muchsin. Psikologi Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2006.
Hamka. Pelajaran Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1956.

H. Hasanuddin, A. Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan. Surabaya:


Usaha Nasional, 1982.

Al-Jauziyah, Al-Hafizh Ibnul Qayyim. Akibat Berbuat Maksiat. Jakarta: Gema Insani
Press, 1993.
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Madjid, Nurcholis. Khazanah Intelektual Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1985.
Misrawi, Zuhairi. Pandangan Muslim Moderat. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara,
2010.

Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Rosdakarya, 2007.

Nizar, Samsul. Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya


Media Pratama, 2001.

Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya,


2002.

_______________ Islam Aktual. Bandung: Mizan Pustaka, 1991.

Saefudin, Didin. Pemikiran Modern dan Postmodern Islam: Biografi Intelektual 17


Tokoh. Jakarta: PT Grasindo, 2003.

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam


Kehidupan Masyaraka. Bandung: Mizan, 1999.

64
Rizieq, Habib. Dialog FPI: Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Jakarta: Pustaka Ibnu Sidah,
2008
___________ Wawasan Kebangsaan Menuju NKRI Bersyariah. Jakarta: Suara Islam
Press, 2012.
___________ Markaz Syariah: 25 Materi Ta’lim Bulanan Petamburan. Jakarta:
Pustaka Ibnu Sidah, 2010.
Yafie, Ali. Teologi Sosial Telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan.
Yogyakarta: LKPSM, 1997.

Yaqub, Hamzah.Publisistik Islam Dakwah dan Ledership. Bandung: CV Diponegora,


1982.

Majalah :

“Biografi Habib Muhammad Rizieq Syihab”, Suara Islam, 5 Oktober 2012.

Website :

KabarNet.com. Artikel diakses pada 3 November 2013 dari


http://kabarnet.wordpress.com/2013/10/28/inilah-kegiatan-sosial-fpi-yang-tak-dimuat-
media/
Ma’ruf , Yudi. “Macam-macam Habib di Indonesia.” Artikel diakses pada 10 April
2013 dari http://habibindonesia.blogspot.com/2013/03/habib-muhammad-rizieq-bin-
husein bin.html?m=1
Pratama, Prio. “Membaca Ulang Amar Ma'ruf Nahi Munkar dalam Bingkai
Kebebasan”. Artikel diakses pada 2 Januari 2014 dari
http://islamlib.com/?site=1&aid=1694&cat=content&title=suara-
mahasiswa
Suara-Islam.com. “Habib Rizieq: FPI Bukan Musuh Negara, FPI Musuh Kezhaliman”.
Artikel diakses pada 28 Agustus 2013 dari http://suara-
islam.com/mobile/detail/8150

Voaislam.com. “Syafi’I ma’arif : Kalau Beragama Secara Hitam Putih, Mungkin


Lebih Baik Jadi Atheis”.Artikel diakses pada 5 Januari 2014 dari
http://m.voa-islam.com//news/liberalism/2009/10/23/1479/syafii-maarif-
kalau-beragams-secara-hitam-putih-mungkin-lebih-baik-jadi-atheis/

65
LEMBAR WAWANCARA TERTULIS DENGAN HABIB MUHAMMAD RIZIEQ

HUSEIN SYIHAB, MA, DPMSS

Nama : Habib Muhammad Rizieq Husein Syiha, MA, DPMSS

Jabatan : Imam Besar FPI

Waktu wawancara : Sabtu, 7 September 2013 pukul 16:00 wib

Tempat wawancara : Kediaman Habib Rizieq

1. Siapa nama lengkap Habib ?

Jawab: Muhammad Rizieq Husein Syihab

2. Tempat dan tanggal lahir Habib. ?

Jawab: Jakarta 24 Agustus 1965

3. Siapa nama orang tua Habib ?

Jawab: Sayyid Husein Syihab dan Syarifah Sidah Al-Attas

4. Habib anak keberapa dari berapa saudara dan siapa nama saudara-saudara Habib ?

Jawab: Saya mempunyai 6 orang saudara.

5. Siapa nama istri dan anak-anak Habib ?

Jawab: Syarifah Fadlun Yahya (Istri), Syarifah Rufaidah Syihab, Syarifah Humaira Syihab,

Syarifah Zulfa Syihab, Syarifah Najwa Syihab, Syarifah Mumtaz Syihab, Syarifah Fairuz

Syihab dan Syarifah Zahra Syihab.

6. Bisakah Habib menceritakan latar belakang keluarga Habib ?

Jawab: Saya lahir dilingkungan keluarga sederhana. Ayah saya Habib Husein Syihab,

adalah seorang pejuang kemerdekaan. Tokoh yang dekat dengan ulama Betawi terkemuka
seperti Habib Ali Kwitang, Jakart Pusat, ini menjadi pemimpin Pandu Arab Indonesia.

Ayah saya bekerja pada Rode Kruis (kini Palang Merah Indonesia) dibagian Logistik dan

secara diam-diam memberikan makanan kepada gerilyawan dan para pejuang kemerdekaan

RI namun akhirnya ketahuan dan ayah saya ditangkap namun berhasil lolos walaupun

harus tertembak pangkal pahanya. Ayah saya meninggal disaat saya berusia 11 bulan. Ibu

saya bekerja sebagai penjahit pakaian serta perias pengantin, profesi itulah yang menjadi

pekerjaan utama ibu saya untuk menghidupi saya beserta 6 orang saudara saya. Ibu saya

wafat pada 19 Muharram 1343 H/3 Desember 2012.

7. Riwayat Pendidikan Habib ?

Jawab: Jejang pendidikan saya dimulai di SDN 1 Petamburan (Jakarta). Saya ingin

bersekolah di SMP 40 Pejompongan (Jakarta) namun pindah ke SMP Kristen Bethel

Petamburan karena jaraknya yang lebih dekat dengan rumah. Lalu saya melanjutkan

pendidikan di SMA Islamic Village, Tangerang. Kemudian melanjutkan studi ke King

Saud University, Riyadh – Arab Saudi, yang diselesaikan dalam waktu empat tahun

dengan predikat cum-laude. Kemudian saya meneruskan studi mengambil S2 di University

Malaya – Kuala Lumpur, Malaysia. Kini Kandidat Doktor di USIM (Universitas Sians

Islam Malaysia).

8. Apakah keluarga Habib sebelumnya pernah mengira Habib akan menjadi seorang yang

sukses seperti sekarang sampai dunia barat pun mengenal habib ?

Jawab: Saya dan Keluarga tidak pernah menganggap bahwa saat ini saya atau kami sudah

sukses, karena kesuksesan hidup yang hakiki adalah manakala seseorang sudah mampu

ISTIQOMAH di jalan Allah SWT. Sedang kami masih jauh dari keistqomahan, dan masih

terus berharap agar bisa menjadi orang yang Istiqomah.


9. Bisakah Habib menjelaskan sekilas perjalanan karir Habib Dalam berdakwah ?

Jawab: Perjuangan dakwah saya dimulai sejak mendeklarasikan dan memimpin Front

Pembela Islam tahun 1998 hingga kini saya senantiasa menjadi sasaran tembak, kritik,

kecaman, tuduhan, tudingan, hinaan, fitnah dan caci maki, bahkan teror, ancaman dan

intimidasi serta target pembunuhan. Di tahun 2002, saya dijebloskan dalam sel tahanan

salemba, di tahun 2008 kembali dikurung dalam sel tahanan polda meto jaya. Sebabnya

sederhana yaitu dakwah saya dianggap provokasi dan hasutan Amar Ma’ruf Nahi

Munkarnya di anggap radikal dan anarkis, sedangkan kritik dan protes saya dianggap

penghinaan dan penistaan terhadap penguasa.

10. Apa definisi dakwah menurut Habib dan bagaimana tujuan dasar dalam dakwah tersebut?

Jawab: dakwah itu terbagi menjadi 3 medan,dakwah yang dilakukan secara lembut dan

santun, hisbah atau namar ma’ruf nahi munkar dilakukan secara tegas dan keras serta jihad

ini dilakukan lebih keras dari hisbah bahkan harus berkorban nyawa. Masyarakat yang

seperti apakah, yang menjadi mad’u Habib ?

Jawab: Majemuk sekali, dari mulai yang santri sampai yang abangan, dari mulai yang

pejabat sampai rakyat jelata.

11. Menurut Habib Seorang Da’i yang profesional itu seperti apa ?

Jawab: Da'wah itu bukan tontonan, tapi tuntunan. Da'wah itu bukan profesi, tapi

kewajiban. Da'wah itu bukan lahan bisnis perdagangan, tapi lahan juang yang penuh

pengorbanan. Nah, Da'i Sejati itu yang telah menempatkan Da'wah pada fungsi yang

sebenarnya tersebut.
12. Metode, Media dan materi apa saja yang Habib. Gunakan dalam berdakwah ?

Jawab: Metode Da'wah yang utama itu ada tiga : Pertama, Bil Hikmah yaitu dengan ilmu

yang manfaat sehingga terwujud dalam bentuk kesuri-tauladanan. Kedua, Bil Mau'izhoh

Hasanah yaitu Nasihat dan Pelajaran yang baik baik secara lisan mau pun tulisan. Ketiga,

Bil Mujadalah yaitu Dialog dengan cara yang terbaik. Nah, ketiga metode tersebut wajib

saya gunakan. Ada pun materi, ya harus komprehensif, baik yang terkait Aqidah dan

Syariah mau pun Akhlaq. Dan itu mencakup aneka disiplinnilmu

agama, mulai dari Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Tarikh, dan lain sebagainya. Sedang

Media Da'wah, ya apa saja yang manfaat dan kita mampu menggunakannya, baik dalam

bentuk media cetak mau pun elektronik.

13. Banyak yang bilang bahwa Habib selalu menggunakan kekerasan dalam berdakwahnya di

organisasi yang habib pimpin. Apakah ada kaitannya ideology yang habib punya dengan

kekerasan yang kata orang2 sering habib lakukan?

Jawab: "Keras" atau "Tidak Keras", dan "Ekstrim" atau "Tidak Ekstrim", itu kan

tergantung persepsi yang menilainya. Dulu, Diponegoro dan Imam Bonjol itu disebut

"Ekstrimis" oleh Belanda, tapi kita menyebutnya "Pahlawan". Soal saya, silakan anda nilai

sendiri.

14. Hambatan dan tantangan apa saja yang Habib Alami dalam berdakwah selama ini ?

Jawab: Da'wah yang lembut saja pasti ada tantangan, apalagi Hisbah yang tegas, terlebih

Jihad yang keras, niacaya tantangannya akan semakin hebat lagi. Belajarlah dari tantangan

perjuangan Nabi SAW yang diinfokan Allah SWT dalam Surat Al-Anfaal ayat 30, bahwa

beliau mengjadapi tantangan Makar Penjara / Pembungkman, dan Makar Pembunuhan,

serta Makar Pengusiran.


15. Apa saja masalah dan problematika umat Islam menurut Habib, sehingga umat Islam perlu

adanya dakwah?

Jawab: Semakin maraknya kemaksiatan (sindikat pemurtadan, perdukunan, miras,

narkotikan, pelacuran, pemerkosaan, pornoaksi/pornografi, premanisme hingga bebasnya

tempat prostitusi) yang dilakukan sehingga sudah menjadi hal lumrah jika berbuat maksiat

dan terkesan adanya pembiaran dari pemerintah.

16. Apa harapan Habib bagi Indonesia khususnya dalam menyikapi syiarnya dakwah Islam di

Indonesia?

Jawab: Tekad kami menuju NKRI BERSYARIAH, yaitu NKRI yang menerapkan Syariat

Islam secara Kaaffah.

Jakarta, 7 September 2013


LEMBAR WAWANCARA TERTULIS’

Nama : Syarifah Rufaidah Syihab

Status dalam keluarga : anak pertama

Jabatan : Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Mesir

Waktu wawancara : Kamis, 21 November 2013 pukul 17:00 wib

Tempat wawancara : Kediaman Habib Rizieq

1. Apa yang saudari ketahui tentang sosok Ayahanda (Habib Rizieq) terutama di dalam

keluarga?

Jawab : Habib Rizieq adalah seorang Ayah yang sangat memperhatikan pendidikan

anak-anaknya terutama pendidikan agama tapi tidak mengesampingkan pendidikan

umum. Dalam hal pelaksanaan ibadah juga beliau sangat tegas. Akhlaqul Karimah juga

tak lupa beliau tanamkan dalam keseharian anak-anaknya. Habib Rizieq adalah seorang

yang tegas dalam mendidik anak-anaknya, tapi juga seorang yang humoris dan santai saat

bercengkrama dengan anak-anakny. Karena itu, ia menjadi sosok yang disegani tapi juga

disayangi.

2. Apakah di dalam keluarga Habib Rizieq menerapkan kepada anak-anaknya cara hidup

beliau?

Jawab : Hidup beliau dipenuhi dengan kedisiplinan, ketekunan, keuletan,

kedermawanana, keadilan dalam berbagai hal, semangat yang tinggi, rasa percaya diri

dan rasa kasih sayang. Cara hidup tersebut beliau terapkan dalam proses pendidikan

anak-anaknya agar mereka dapat lebih cepat dan lebih baik dalam menyerap hal-hal
tersebut. Beliau ingin agar anak-anaknya dapat menjalani hidup dengan berpedoman Al-

Qur’an dan As-Sunnah yang merupakan sumber pembelajaran bagi manusia.

3. Apakah di dalam pembahasan berdakwah Habib Rizieq juga diterapkan kepada

keluarganya?

Jawab : selama 20 tahun Habib berdakwah, beliau telah banyak membahas berbagai

masalah terutama yang sedang berkembang di masyarakat luas. Dan seringkali beliau

mengajak anak-anak dan istrinya berkumpul untuk membahas apa yang sedang beliau

gaungkan dimasyarakat agar kami lebih mengerti dan memahami secara mendalam.

Dengan begitu kami dapat dengan mudah melaksanakan ajakan/dakwah ayah kami yaitu

Habib Rizieq.

4. Apa yang saudari ketahui tentang pemikiran beliau?

Jawab : dasar segala sesuatu yang beliau lakukan adalah Qur’an dan Sunnah. Oleh karena

itu, apa yang diperintahkan/diajarkan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah sanagat beliau

perjuangkan penerapannya dalam ruang lingkup keluarga maupun ruang lingkup yang

lebih besar yaitu berbangsa dan bernegara. Begitu juga sebalikanya, apa yang dilarang di

dalam Al-Qur’an dan Sunnah sangat beliau perjuangkan peniadaannya. Perjuangan beliau

dalam menerapkan sesuatu (yang baik) dan menghilangkan sesuatu (yang buruk), atau

yang lebih dikenal dengan istilah amar ma’ruf nahi munkar, sangat menjunjung tinggi

hokum yang berlaku. Beliau bersama dengan organisasinya selalu mengikuti prosedur

standar (pelaporan ke pihak yang berwenang) dalam berbagai aksinya. Beliau mebagi

medan perjuangan menjadi 3 :

1. Dakwah : harus dengan santun.

2. Hisbah : amar ma;ruf nahi mungkar harus jelas, tegas dan instruktif.
3. Jihad : perang dijalan Allah pasti keras, karena ada harta benda yang musnah, badan

yang terluka, darah yang tertumpah dan nyawa yang melayang.

5. Apa harapan saudari untuk Ayahanda dan dakwahnya di Indonesia?

Jawab : saya sebagai anak ingin Ayah kami selalu diberi kesehatan oleh Allah, agar

beliau dapat terus berjuang untuk agama dan Negara. Dan juga saya berdoa agar beliau

diberi keistiqamahan dalam menegakkan yang hak. Selain itu saya berharap, selain beliau

membawahi sebuah ormas, beliau dapat mempimpin sebuah lembaga pendidikan formal

agar beliau dapat mencetak pejuang-pejuang muda dengan berbekal ilmu yang cukup

untuk terus berusaha mencari keridhoan Allah SWT.

Jakarta, 21 November 2013


LEMBAR WAWANCARA TERTULIS’

Nama : Syarifah Fadhlun Yahnya

Status dalam keluarga : Istri

Jabatan : Ibu Rumah Tangga

Waktu wawancara : Kamis, 28 November 2013 pukul 10:30 wib

Tempat wawancara : Kediaman Habib Rizieq

1. Siapa nama lengkap umi?

Jawab : Syarifah Fadhlun Yahya

2. Sudah berapa umi berkeluarga dengan Habib Rizieq?

Jawab : saya menikah dengan Habib dari tahun 1987. Pada saat itu kami menikah namun

saya sudah ditinggal habib yang ingin melanjutkan studinya ke Luar Negeri. Habib pulang ke

Indonesia hanya setahun sekali. Habib menyelesaikan studinya selama 4 tahun dan ditahun

kelima Alhamdulillah saya dikaruniai putrid pertama. Hasil pernikahan saya dengan Habib

dikaruniai 7 orang putri.

3. Apa saja yang umi ketahui dari sosok Habib Rizieq terutama di dalam keluarga?

Jawab : Habib itu seorang yang tegas, tegas membela mana yang hak dan membasmi mana

yang bathil. Di dalam keluarga Habib adalah sosok suami dan ayah yang baik. Habib juga

adil tiak membeda-bedakan anak. Tegas dalam membuat peraturan baik peraturan rumah

maupun peraturan yang sudah ada hukumnya, seperti Habib tidak mengiiznkan anaknya

mengendarai motor jika belum punya SIM. Mungkin orang-orang berpikir Habib itu kasar

seperti yang selalu media beritakan. Itu adalah berita yang “sok tau”. Habib selalau

menerapkan Al-Qur’an dan Sunnah dalam kehidupan keluarga karena itu adalah sumber

perintah Allah. Habib juga sebagai sosok yang ramah, murah senyum dan humoris namun
beliau bisa menempatkan saat-saat serius dengan becanda. Habib biasanya jika sudah tidak

ada kegiatan beliau hobi menghabiskan waktu dirumah dengan membaca buku, Habib

seorang kutu buku. Beliau dimata kami, istri, anak-anak dan keluarga adalah sosok yang

benar-benar bertanggung jawab walaupun Habib itu kegiatannya banyak namun Habib tidak

melupakan tugasnya sebagai ayah dan suami.

4. Habib mempunyai pengajian bulanan yang diberinama Al-Ishlah. Apa materi yang sering

dibahas oleh Habib dan apakah umi selalu mengikuti pengajian dan dakwah yang Habib

lakukan?

Jawab : iya benar setiap awal bulan selalu diadakan pengajian yang Alhamdulillah dihadiri

oleh para jamaah dan jumlahnya terus meningkat. Habib dalam setiap dakwahnya selalu

memberikan materi yang pastinya berkaitan dengan amar ma’ruf nahi munkar namun akhir-

akhir ini Habib lebih sering menegaskan materi soal PERSATUAN. Alasan Habib selalu

membawa materi ini kepada para jamaah adalah Habib sedih melihat perpecahan dalam

Islam. Banyak kelompok-kelompok yang sebenarna tujuannya adalah sama menjunjung

syariat Islam di Indonesia namun malah berperang dengan saudarnya sendiri. Habib ingin

semuanya ini bersatu menjadi kesatuan yang kuat dengan begitu kita semua akan dengan

mudah melawan musuh-musuh yang suka mengobok-obok Islam contohnya JIL. Kelompok

A dan B sama-sama ingin memberantas nahi munkar namun Cuma karena masalah beda

ushul/beda furu’nya lalu saling berantem dan saling mengkafirkan. Sesama saudara seIslam

pun seperti itu bagaiman kita mau membasmi penyakit-penyakit yang dibawa oleh musuh-

musuh Islam nanti. Seharusnya untuk melawan asebuah penyakit kita harus menyusun

antibody yang kuat maka penyakitpun tidak cepat menyerang apalagi menjalar. Itu yang

Habib sering tegaskan kepada para jamaahnya.

5. Selama umi mendampingi Habib apa suka dan duka yang umi rasakan?

Jawab : dalam dakwah itu pasti ada hambatan, rintangan dan resiko. Sebagai istri dari seorang

pejuang Islam dan pendakwah seperti Habib, itu udah resiko saya jika dibenci atau saya
dicerca sama masyarakat. Lagipula saya tidak menyalahkan masyarakat seutuhnya kalau

mereka benci dengan Hbib dan organisasinya karena berita yang mereka dapat itu adalah

sepenuhnya tanggung jawab media yang selalu tidak berimbang dalam memberitakan Habib

dan organisasinya. Media hobi memberitakan sisi negative Habib dan FPI yang terlalu dibuat-

buat, tidak sesuai fakta dan lapangan. Karena berita negative melulu yang ditayangkan ditv

maka masyarakat pun akhirnya terdoktrin dengan berita tersebut lalu membenci Habib.

Seharusnya media itu meliput berita bukan membuat berita. Mereka tidak sadar sudah

membuat fitnah yang besar. Kami keluarga besar Habib dan FPI paling hanya tersenyum dan

sabar jika melihat tayangan di televise yang menjelek-jelekan Habib dan FPI. Sekarang kami

berpikir kebenaran mau disembunyikan sedemikian rupa pasti akan terkuak kami

menyerahkan semuanya kepada Allah SWT dan bagi masyarakat yang memang ingin tau

Habib sosoknya sebagai apa jadilah masyarakat yang cerdas bisa memfilter mana berita yang

masuk akal bisa dipercaya kebenarannya dan mana berita yang dimanipulasi hanya untuk

sekedar menaikkan rating semata. Karena pada dasarnya mereka bersikap begitu karena

mereka belum mengenal Habib secara langsung. Kan ada pepatah “tak kenal maka tak

saying” maka berkenalan dengan Habib lalu bisa tahu dengan pasti bagaimana sosok beliau.

Banyak yang tadinya membenci Habib dengan membabi buta setelah ketemu dengan beliau

dan berbincang-bincang mereka bilang Habib ini tidak seburuk yang media beritakan.

6. Apa harapan umi untuk Habib beserta dakwahnya di Indonesia?

Jawab : sebagai istri saya berharap agar Habib selalu diberikan kesehatan oleh Allah agar

dakwahnya bisa berlangsung sampai seterusnya, Habib diberikan kesabaran atas hambatan

dan rintangan yang dihadapi dalam berdakwah karena itu merupakan resiko seorang pejuang

dan yang terakhir saya berharap serta meminta doa kepada para masyarakat Islam seluruhnya

agar cita-cita Habib untuk mendirikan pondok pesantren segera terwujud. Insyallah ponpes

ini berstandar internasional, berbasis pendidikan formal dari MI, Mts sampai Aliyah. Habib

mempunyai cita-cita mulia yaitu mendirikan pondok pesantren agar lahir generasi penerus
yang akan memperjuangkan Islam dan dengan istiqamah berjihad dijalan Allah. Habib

merasa sudah tidak muda lagi jadi Habib ingin ada yang menggantikan perjuangannya nanti.

Untuk lahan ponpes ini sudah ada dipuncak dan sudah “:didesign” bangunannya doakan

semoga cepat penyelesaian pembangunannya.

Jakarta, 28 November 2013


LEMBAR WAWANCARA TERTULIS

Nama : Habib Muhsin Al-Attas, Lc


Jabatan : Ketua Umum Dewan Tanfidzi DPP-FPI
WaktuWawancara : Jum’at, 6 Desember 2013 pukul 08.00 WIB
TempatWawancara : Kediaman Habib Muhsin Al-Attas. Depok 1 Perumnas Jl. Mangga
Raya no 78

1. Siapakah nama lengkap Habib ?

Muhsin Ahmad Al-Attas

2. Sejak kapan Habib mengenal Habib Rizieq?

Saya mengenal Habib Rizieq tahun 1980an akhir sejak saya mendapat kesempatan

melanjutkan studi ke Riyadh Universitas King Saud kebetulan beliau sudah duluan disana,

saya mendapat referensi dari Habib Muhammad Al-Attas untuk belajar disana. Saya dengan

Habib sama-sama difakultas Pendidikan.

3. Apa saja yang Habib ketahui tentang Habib Rizieq dan Bagaimana sosok Habib Rizieq

dimata Habib?

Habib Rizieq adalah seorang tekun, ulet dalam menuntut ilmu, teguh dalam berprinsip, kuat

dalam menghadapi masalah. Dia akan lantang menyuarakan mana yang hak dan yang bathil.

Dia mempunyai kecerdasan yang luar biasa, bisa dibilang itu kutu buku. Selama kami

belajar disana saat musim ujian tiba beliau pasti selalu mengurung diri dikamar hanya untuk

lebih konsentrasi belajar. Jika beliau sudah begitu kami sebagai teman-temannya tidak

berani mengganggu namun jika masa ujian sudah lewat malah beliau yang datang ke kamar

kami lalu mengajak kami becanda atau bertukar pikiran. Karena tekun dan kutu buku itulah

yang membuat beliau berwawasan luas, cerdas. Beliau bukan nhanya seorang mubaligh tapi
juga ilmuwan yang melahirkan pemikiran-pemikiran. Habib Rizieq itu tegas dan keras.

Karena dalam berdakwah kita mempunyai 3 medan, pertama itu dakwah ini dilakukan

dengan lemah lembut dan santun, yang kedua itu hisbah yaitu dengan tegas dan terakhir itu

jihad ini harus mengorbankan harta dan jiwa, resikonya lebih besar. Habib Rizieq sudah

mempunyai 2 medan itu yaitu dakwah dan hisbah hanya jihad saja yang belum beliau

lakukan namun memang diperlukan pasti beliau akan lakukan. Jadi kalau ada yang bilang

Habib Rizieq itu dalam berdakwah keras apakah sesuai dengan pemikirannya bisa dibilang

iya karena kerasnya beliau itu memang menyesuaikan apa yang diwajibkan dalam

berdakwah. Keras itu kan tergantung orang mengartikannya. Habib pernah bilang keras itu

ada 2, yaitu : ketegasan sikap atau kebengisan hati.

4. Apa yang Habib ketahui tentang pemikiran dakwah Habib Rizieq?

Saya kira Habib Rizieq bisa memilah-milah mana orang awam mana orang yang intelek atau

wawasannya sudah luas, maka Habib dapat menyesuaikan penyampaian dakwahnya kepada

mereka sesuai taraf ilmu yang mereka punya juga. Kalau dikalangan pejabat maka beliau

akan menyampaikan dakwahnya menggunakan bahasa intelektual. Habib itu banyak

menguasai hal-hal mengenai hukuj, social, ekonomi dan politik. Ditambah dengan

pengalaman beliau pernah dipenjara maka pengetahuan beliau tentang pasal-pasal atau

hukum dan sejenisnya sudah bisa beliau kuasai. Maka dari itu jika beliau berhadapan dengan

kalangan seperti itu beliau dapat menyesuaikan ilmunya.

5. Sebagai sahabat dan teman seperjuangan dengan Habib Rizieq, bentuk dukungan seperti apa

yang Habib berikan untuk beliau?

Kita memberikan masukan-masukan karena Habib dengan kecerdasan dan keluasan ilmunya

Habib tentu saja membutuhkan sarn-saran dari sahabt-sahabatnya terutama oranh-orang


terdekatnya harus lebih yerbuka. Sebagus apapun sebuah pemikiran untuk mengukuhkannya

dan menjadikan itu baik butuh saran dari teman atau bisa dibilang “sparring partner” jadi

adu argumentasi dengan begitu ada kematangan dalam pola pikir. Pemikiran yang matang

adalah pemikiran yang keluar dari seseorang yang lalu kemudian dibicarakan dengan orang

lain unutk mendapatkan pengakuan atas kekurangan atau memperkuat sehingga orang0orang

yakin dengan pemikirannya. Kita selalu mendukung atas pemikiran-pemikiran yang keluar

Habib.

6. Apa harapan Habib untuk Habib Rizieq dan syiar dakwahnya bagi Umat Islam Indonesia?

Sudah 15 tahun FPI berdiri dan sudah banyak pula memberikan sumbangsih dakwah yang

luar biasa. Walaupun banyak halangan dan rintangan Alhamdulillah Habib Rizieq dapat

membawahinya dengan baik maka sekarang waktunya beliau jadi Bapak bangsa. Untuk

organisasi biarkan kami sebagai teman-teman dan partnernya yang mengurusinya,

mengelolanya dan melanjutkan visi dan misi organisasi. Habib sudah saatnya menangani

masalah bangsa, Negara bahkan dunia internasional. Habib sudah saatnya turun langsung

untuk menangani masalah-masalah pelik tersebut, insyallah Habib bisa memegang

semuanya dan menyelesaikan masalah-masalah tersebut sehingga Negara dapat menjadi

lebih baik bahkan bisa jadi Negara kita dijadikan contoh bagi Negara lain. Menjadi seorang

pemimpin itu kan tidak harus sebagai Presiden jabatannya malah ada seorang Presiden yang

perintah-perintahnya dan omongannya tidak didengar. Jadi cukup menjadi orang yang

berpengaruh yang omongannya didengar, intruksinya dipatuhi maka itu sudah dapat disebut

sebagai pemimpin dan sosok seperti itu sudah terlihat dalam diri Habib Rizieq.
Jakarta, 6 Desember 2013
LEMBAR WAWANCARA TERTULIS

Nama : Intan Azizah Bin Yahya

Jabatan : Ibu Rumah Tangga, Jamaah pengajian Habib Rizieq

WaktuWawancara : Jum’at, 6 Desember 2013 pukul 16.00 WIB

TempatWawancara : Kediaman Intan Azizah. Palmerah Barat 6 rt 03 rw 010 no 85

Jakarta Barat

1. Siapa nama ibu?

Intan Azizah Bin Yahya

2. Dimanakah rumah ibu?

Palmerah Barat

3. Sejak kapan ibu mengenal Habib Rizieq?

Saya mengenal Habib sejak tahun 1985 karena saya berteman dengan Habib dan saudar-

saudaranya. Saat itu Habib belum menikah.

4. Menurut ibu bagaimana pemikiran dakwah Habib Rizieq ?

Habib itu orangnya tegas. Dalam pemikiran dakwahnya beliau menyesuaikan dengan level

mad’u dalam artian jika mad’unya itu orang awam maka beliau dakwah dengan kalimat-

kalimat ringan dalam penyampaian begitu pun jika mad’unya kalangan intelektual sudah

pasti menggunakan bahasa intelektual. Habib juga membagi dakwahnya ada tiga, ada

dakwah, ada hisbah dan jihad. Karena habib menjunjung tinggi amar ma’ruf nahi munkar

dan itu bagian dari hisbah maka dari itu beliau sangat tegas dan keras dalam

mengamalkannya. Kalo dakwah kan lemah lembut banyak ustadz yang bisa melakukannya.
5. Menurut ibu apakah dakwah Habib Rizieq dapat memberikan daya tarik terhadap para

Jama’ah dalam setiap ceramahnya ?

Sangat menarik sekali, karena cara penyampaian beliau itu sangat mudah diterima, pahami

dan ditelaah. Cepat diresapi makna dan pesan dari materi yang disampaikannya. Sosok

beliau yang kharismatik juga menjadi salah satu daya tarik jamaah setiap mendengarkan

ceramahnya.

6. Menurut ibu apakah aktivitas dakwah yang Habib Rizieq lakukan di luar rumah dan di

rumah sudah efektif ?

Saya termasuk jamaah yang selalu hadir dalam setiap pengajian atau jika ada kajian

dakwah dimana beliau yang menjadi penceramahnya. Saya rasa aktivitas dakwah yang

beliau lakukan sudah cukup efektif, dirumah beliau membuka pengajian rutin setiap kamis

pagi untuk ibu-ibu dan pengajian tiap awal bulan untuk seluruh kalangan. Belum lagi

beliau punya organisasi FPI dimana didalamnya juga ada FMI (Front Mahasiswa Islam)

ada laskar untuk perempuan dan lainnya. Beliau juga berdakwah keluar kota maupun ke

luar Negeri. Di dalam rumah beliau juga tetap mencontohkan ajaran Islam kepada

keluarganya.

7. Apa saja materi dakwah yang sering di sampaikan oleh Habib Rizeq ?

Habib seperti mubaligh-mubaligh lainnya berdakwah membawa materi yang berkaitan

dengan fiqh, syariah dan muamalah. Namun sekarang ini beliau sering membawakan

materi tentang ukuwah islamiyyah. Beliau ingin sekali umat Islam jangan terpecah belah,

mempunyai golongan-golongan sendiri, mengkotak-kotakkan kelompok. Islam itu harus

bersatu, jika bersatu maka akan jadi kuat dan itu akan mempermudah terlaksananya amar

ma’ruf nahi munkar.


8. Adakah hambatan dalam mengikuti aktivitas dakwah Habib Rizieq ?

Hambatan yang sangat mencolok sebenarnya tidak ada namun sekarang jamaah dan

simpatisan beliau semakin lama semakin banyak jadi agak susah jika ingin bertemu dan

sekedar bertanya ilmu kepada beliau ditambah semakin sempitnya tempat karena penuhnya

jamaah yang datang.

9. Manfaat apa saja yang sudah di peroleh setelah mengikuti syiar dakwah dalam kehidupan

sehari-hari ?

Alhamdulillah banyak sekali manfaat yag bisa saya petik selama saya rajin mengikuti syiar

dakwah beliau. Saya semakin tau apa itu Islam yang sebenarnya, bagaimana

mengamalkannya, apa saja hokum-hukumnya. Pengetahuan agama saya semakin luas dan

mendalam sehingga bisa saya realisasikan dalam kehidupan sehari-hari saya.

Jakarta, 6 Desember 2013


Peneliti beserta Habib Rizieq dan Istri (Syarifah Fadlun)
Putri sulung Habib Rizieq (Rufaidah Syihab) Salah satu Mad’u (Intan Azizah bin Yahya)

Sahabat Habib Rizieq (Habib Muhsin Al-Attas)


Karya Tulis dan Koleksi Ceramah Habib Rizieq

Anda mungkin juga menyukai