Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I )
Oleh :
Skripsi
Oleh :
Dibawah Bimbingan
M. Hudri. M. Ag.
NIP: 197206061998031003
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sidang Munaqasyah
Anggota,
Penguji I Penguji II
Pembimbing,
M. Hudri, M.Ag
NIP. 197206061998031003
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
kita telah diberi nikmat Iman dan Islam, serta nikmat sehat sebagai bentuk kasih
sayang-Nya kepada kita semua. Berkat rahmat dan hidayah-Nya lah skripsi ini
bisa terselesaikan.
Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, dan Insya Allah
kepada kita semua sebagai umatnya yang masih taat dan patuh mengikuti ajaran
serta sunnah-sunnahnya.
Bab demi bab terselesaikanlah sudah dalam sebuah bentuk karya ilmiah
skripsi yang Insya Allah berguna untuk penulis dan orang lain nantinya. Halangan
serta tantangan dalam penulisan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan para dosen
orang yang selalu berhubungan langsung maupun tidak langsung kepada penulis,
dan hanya ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada mereka semua,
diantaranya ;
1. Orang tua penulis, Ayahanda H. Ahmad Solihin (Alm) dan Ibunda Hj. Mutiah
yang senantiasa memberi semangat, doa, cinta dan kasih sayang, serta
berbagai dorongan yang tak terhingga, untuk mereka skripsi ini penulis
persembahkan.
ii
2. DR. Arief Subhan. MA, selaku Dekan Fak. Ilmu Dakwah dan Komunikasi
Dakwah.
jajaran karyawan dan kru jurusan dan Fakultas ilmu Dakwah dan
Komunikasi.
terselesaikan.
7. Ketua penguji beserta anggota penguji yang telah menguji dan memberikan
kepada bapak H. Nasir Tajang selaku ketua harian, bapak H. Anwar Sadat
10. Kakak-kakak penulis semuanya terima kasih atas dukungan, doa dan
Fadilah yang telah mengurus, memberikan kasih sayang baik dari segi materi
maupun non materi selama penulis menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah
semester awal telah kita lewati, susah senang kita bersama. Jay, Hasan,
Husin, Aang, Marel, Iwan, Panjul, Anton, Doelmith, Merliza, Fitri, Khilda,
Sulis, Betty, Rohay, Nina, Imas dan semuanya tanpa terkecuali. Spesial
ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk sahabatku Deden Nurdin Salim
doa tulusnya untuk penulis. Bisri, Endri, Khoerudin (Buluk), Ade (Bondeng),
Angel, Nay, Abid, Ipin, Papua, Sidiq, Dito & Anis, Somad, Penjoel & Dian,
Faizah, Ajeng, Hana dan semuanya terima kasih atas motivasi dan doanya.
Akhirnya hanya kepada Allah jualah kami berserah diri. Dan mudah-
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFRTAR ISI................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 8
D. Metodologi Penelitian .............................................................. 8
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 12
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 13
v
BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG YAYASAN BAITUL
MAAL BANK RAKYAT INDONESIA (YBM BRI)
A. Profil YBM BRI
1. Sejarah Singkat YBM BRI................................................. 37
2. Visi dan Misi YBM BRI. ................................................... 42
3. Keunggulan Berzakat Melalui YBM BRI.......................... 42
4. Prestasi YBM BRI.... ......................................................... 45
B. Sumber dan Penggunaan Dana ZIS.... ..................................... 45
C. Struktur Organisasi YBM BRI................................................. 47
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 97
B. Saran-saran............................................................................... 98
vi
BAB I
PENDAHULUAN
dapat diragukan lagi. Dengan harta orang dapat memperoleh apa yang
kebutuhan hidupnya. Karena itu banyak orang yang berusaha keras mencari
menyadari, bahwa harta kekayaan itu adalah titipan Allah padanya, dan
mengatur tata cara mendapatkan dan memanfaatkan harta benda. Tata aturan
1
2
tekanan penguasa”. Oleh karena itu, agama menetapkan ‘amilin atau petugas-
mengumpulkan dana zakat infak dan wakaf dari masyarakat. Dana ini tidak
hanya berasal dari perorangan, melainkan juga dari berbagai perusahaan dan
lembaga. 4
lembaga. 5
pekerja (amil) yang diberi kewenangan untuk mengambil dana-dana zakat dari
3
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, (Bandung : PT. Mizan Pustaka, 2007), cet, ke-1
h. 506
4
Eri Sudewo, Manajemen Zakat, (Ciputat : IMZ, 2004), h. 189
5
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Zakat, (Yogyakarta: Teras,
2009), cet ke-1, h. 4
3
Allah swt. 6
Taubah; 103.
⌦
☺
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan 7 dan mensucikan 8 mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa
bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
Mengetahui”.(Q.S. At-Thaubah: 103). 9
dan kondisi kategori mustahik menjadi kategori muzakki. Target ini adalah
target besar yang tidak dapat dicapai dengan mudah dan dalam waktu yang
singkat. 10
Serta boleh juga lembaga zakat ditunjang dengan fasilitas lengkap. Bahkan
6
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Zakat, h. 47
7
Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan
kepada harta benda.
8
Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan
memperkembangkan harta benda mereka.
9
Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 297
10
Lili Bariadi,dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005), h. 25
4
bisa saja lembaga zakat tiba-tiba memilki dana yang besar karena mendapat
terpaku pada yang sifatnya charity murni. Program yang bersifat sosial ini,
singkat dan habis setelah program itu dilaksanakan. Program charity murni tak
menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan hasil zakat secara baik, tepat dan
terarah sesuai dengan tujuan zakat itu disyariatkan. Dalam pendekatan fikih,
60 sebagai berikut: 12
☺
☺
11
Eri Sudewo, Manajemen Zakat, h. 218
12
Masdar F. Mas’udi dkk, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS, (Jakarta : Pirac, 2004), h. 8
5
⌧ ⌧ ☺
Sejak Islam datang ke tanah air kita, zakat telah menjadi salah satu
satu persatu tanah air kita dikuasai oleh penjajah Belanda, Pemerintah
Kolonial itu mengeluarkan Bijblad Nomor 1892 tanggal 4 agustus 1893 yang
penyelewengan keuangan zakat oleh para penguasa atau naib bekerja untuk
gaji atau tunjangan untuk membiayai hidup dan kehidupan mereka beserta
kesalehan sosial. Zakat dibayarkan oleh aghniya, orang yang dipandang kaya
perintah zakat dapat dipahami sebagai satu kesatuan sistem yang tak
pendapatan antara orang kaya dan miskin. Di samping itu, zakat juga
Pada dasarnya zakat bukan hanya sebagai bagian dari ibadah wajib
yang harus ditunaikan umat Islam yang telah memenuhi syarat, tetapi
bawah, sesuai dengan salah satu tujuan zakat yaitu pemerataan rezeki untuk
Oleh sebab itu penulis memandang perlu adanya kajian sesuai dengan
16
Lili Bariadi,dkk, Zakat dan Wirausaha, h. 1
17
Nurudin Mhd. Ali, Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal, cet ke-1, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2006), h. 1-2.
7
1. Pembatasan Masalah
surat kuasa dan pendayagunaan dana ZIS melalui agen sosial pada
2. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
8
2. Manfaat Penelitian
agen sosial.
shadaqah lainnya.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
a. Jenis penelitian
18
Anas Sudjana, Metode Riset dan Metode Bimbingan Skripsi, (Yogyakarta: Reproduksi UD
Darma, 1980), h. 16
9
Dilihat dari jenis penelitian, maka penelitian ini adalah deskriptif, data
resmi lainnya. 19
b. Pendekatan Penelitian
bermaksud untuk meneliti sesuatu secara mendalam. Dalam hal ini yang
19
Burhan Bungin, analisis Data Penelitian kualitatif, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2003), Cet ke-2, h. 39
20
Pusat bahasa Departemen pendidikan Nasional RI, Kamus Besar bahasa Indonesia, Edisi
ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 246
10
melalui surat kuasa dan pendayagunaan dana ZIS melalui agen sosial pada
a. Wawancara
b. Observasi
yang tersusun dalam dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dan
21
Dr. Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya),
cet. Ke-11, h. 135
22
Drs. Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 1995), h. 71
23
Sutrisno Hadi, Metodologi Riset II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM, 1984), h. 141
11
kantor ketua harian YBM BRI serta karyawan dalam lembaga tersebut
c. Dokumentasi
Hidayatullah Jakarta.
Kav. 44-46 Jakarta Selatan Tromol Pos 94. Adapun waktu penelitian
5. Analisis Data
24
Sugiono, Metode Penulisan administrasi, (Bandung : Penerbit al-Fabeta 2005), Cet, ke- 12,
h. 166
12
E. Tinjauan Pustaka
sama dengan yang dituliskan oleh penulis, namun tentunya ada sudut
perbedaan dalam hal pembahasan maupun obyek kajian dalam penelitian ini,
Komparatif Antara lembaga Amil Zakat Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat
Indonesia Dan Baitul Maal Wat Tamwil Al-Karim Ditinjau Dari Hukum
lembaga amil zakat Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia dan
distribusi zakat ditinjau dari hukum Islam, pada dasarnya obyek dan
melalui agen sosial pada Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia
(YBM BRI).
Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI)” pada dasarnya obyek kajian pada
skripsi ini sama dengan obyek kajian yang digunakan oleh penulis yakni
Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI) namun terdapat
melalui surat kuasa dan pendayagunaan dana ZIS melalui agen sosial
yang dilakukan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI).
surat kuasa dan pendayagunaan dana ZIS melalui agen sosial yang
F. Sistematika Penulisan
sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab, dengan susunan sebagai
berikut :
penulisan.
disertakan dengan dasar hukumnya, hikmah dan manfaatnya. Pada bab ini
menerangkan sejarah dan profil YBM BRI, sumber dan penggunaan dana ZIS
SOSIAL PADA YBM BRI, dalam bab ini penulis menerangkan, strategi
fundraising melalui surat kuasa dan pendayagunaan dana ZIS melalui agen
militer.
1
Pusat bahasa Departemen pendidikan Nasional RI, Kamus Besar bahasa Indonesia,
Edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 1092
2
B.N. Marbun, SH, kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar harapan, 2005), Cet ke-2,
h. 340
3
Komarudin, Ensiklopedi Manajemen, (Jakarta : Bumi aksara, 1994), Cet Ke 1, h. 539
4
Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimansyah, manajemen Strategi sebuah Konsep
Pengantar, (Jakarta: Lembaga penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999), h. 8
15
16
banyak diadopsi dan diberikan pengertian yang lebih luas dengan bidang
terbatas pada konsep atau seni seorang Jendral di masa perang, tetapi
puncak).
sebagai kiat, cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematik dalam
organisasi. 5
itu. 6
5
Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit bidang Pemerintah dengan
Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 2000), h. 147
6
Amirullah, dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategik ,(Yogyakarta: Graha Ilmu,
2002), cet. Ke-1, h. 4
17
mencapai tujuan
7
Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani, (Jakarta: Logos,
2000), Cet ke-1, h. 127
8
Onong Uchayana effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Rosda
Karya, 1992), h. 32
9
Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pengembangan dalam Islam,
(Jakarta: Firma Jakarta, 1998), h. 6
18
dijalankan.
organisasi.
10
Mudrajad Kuncoro, Strategi “Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?”, (Jakarta:
Erlangga, 2005), h. 1
19
2. Pengertian Fundraising
derma. 13
aturannya lebih seperti pelangi dari pada sebuah rumus. Anda harus
melukis dengan paduan warna dan perasaan yang halus. Dan anda pasti
11
Peter Salim, Salim’s Ninth Collegiate English-Indonesia Dictionary, (Jakarta: Modern
English Press,2000),h. 607
12
Pusat bahasa Departemen pendidikan Nasional RI, Kamus Besar bahasa Indonesia,
hal..612.
13
Ibid, h. 234
14
April Purwanto, Manajemen Fundraising bagi organisasi pengelola zakat,
(Yogyakarta:Teras, 2009), Cet ke-1, h.3
15
Michael Norton, Menggalang Dana,(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2002), h. 11.
20
mengenai meminta uang tetapi lebih mengenai menjual ide bahwa donor
orang menyumbang adalah bagian yang sangat penting dari imbauan yang
disajikan. 17
yang mana dalam kegiatan itu, penggalangan dana menjual ide orang-
16
Ibid, h. 15
17
Ibid, h. 12
21
yang diberikannya.
b. Kemampuan meminta
Banyak orang tidak nyaman bila harus meminta uang. Orang yang
selalu meminta maaf atau ragu-ragu, orang tidak akan member apa-
pengalaman.
d. Kegigihan
18
Ibid, h. 20
22
harus mencoba mencari jalan untuk mengubah sikap orang itu, atau
mendukung.
e. Kejujuran
f. Keterampilan sosial
g. Keterampilan berorganisasi
dari setiap donor. Semua ini harus tersusun rapih sehingga tidak
ada acara atau peristiwa di masa lalu atau sumbangan dari seorang
ilham pada para donor yang ada dan untuk menciptakan acara-
j. Menangkap peluang
24
hasil. 19
a. Menentukan kebutuhan
bertambah
1) Pengembangan modal
19
Ibid, h. 20-28
20
Ibid, h. 51
21
Ibid, h. 54
25
sumbangan
lainnya
pemerintah
d. Menilai Peluang
mengurus sesuatu. 24
antara benua Asia dan benua Australia; atau bangsa, budaya, bahasa yang
usaha di bidang keuangan yang menarik uang dalam bentuk simpanan dan
24
Pusat bahasa Departemen pendidikan Nasional RI, Kamus Besar bahasa Indonesia,
Edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1108
25
http://bkd.dumaikota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1
89%3Asurat-kuasa&catid=74%3Atata-naskah-dinas&Itemid=106&lang= di akses pada
tanggal 27 april 2010
26
Pusat bahasa Departemen pendidikan Nasional RI, Kamus Besar bahasa Indonesia,
Edisi ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hal. 104
27
Depdiknas, Kamus Besar bahasa Indonesia, h. 924
28
Ibid, h. 430
27
Indonesia:
dengan baik. 29
Kata guna dalam Bahasa Arab yaitu: Al-Istitsmar berasal dari kata
langsung. 30
29
Pusat bahasa Departemen pendidikan Nasional RI, Kamus Besar bahasa Indonesia,
hal. 242
30
http://www.siwakz.net/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=53&artid=171.
Diakses tanggal 09 juni 2010.
28
b) Untuk fakir miskin, muallaf, dan ibnu sabil, pembagian zakat itu dititik
yang dikandung dalam pembagian zakat itu lebih kentara dan terasa.
bahwa,
d) Dana-dana yang tersedia dari pengumpulan zakat itu yang belum yang
giro, deposito atau sertifikat atas nama Badan amil Zakat yang
bersangkutan. 31
sebagai berikut:
31
Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, hal. 68
29
kalimat ini adalah zakat yang diwujudkan dalam bentuk lain dari
suatu usaha atau memberikan suatu lapangan kerja baru bagi fakir
miskin.
antara lain :
32
Ibid, h.62-63
30
antara lain :
menunjang pembangunan.
dan sebagainya). 34
1. Pengertian Zakat
(masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. 35 Dalam
33
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 12
34
Ibid h. 1085
35
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, (Jakarta : Litera AntarNusa, 1973), Cet. ke-2 h. 34
36
Lili Bariadi,dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005), h. 4
37
Ibid, h. 4
31
Zakat dari segi istilah fikih berarti “Sejumlah harta tertentu yang
☺
☺
38
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2005), Cet, ke-6 h. 83
39
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 34
40
Lili Bariadi,dkk, Zakat dan Wirausaha, h. 7
32
Zakat atas penghasilan atau zakat profesi adalah suatu istilah yang
muncul dewasa ini. Adapun istilah ulama’ salaf bagi zakat atas
yang dihasilkan dari profesi non-zakat yang dijalani, seperti gaji pegawai
☺ ☺
41
Fakhruddin, M.Hi, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, (UIN-Malang Press:
Malang, 2008), Cet. 1, h. 133
42
Didin Hafiduddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Gema Insani: Jakarta, 2002),
h. 94
33
☺
☺
☺ ⌧
Artinya:“ Hai orang-orang yang beriman, nafkankanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah
memilih kamu memilihyang buruk-buruk lalu nafkahkan dari
padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan
ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (Q.S.Al-
baqarah : 267)
Sementara itu, para peserta muktamar Internasional Pertama
April 1984 M) telah sepakat tentang wajibnya zakat profesi apabila telah
g. rikaz. 43
maupun waktunya.
43
Ibid, h. 95
34
Artinya:“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik lebih baik
dari sedekah yang diirngi dengan sesuatu yang menyakitkan
44
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, h. 23
45
A. Syaifudin, Ekonomi dan Masyarakat, (Jakarta: Raja Wali Pres, 1987), h.13
35
mengumpulkan harta dan memenuhi kas saja, dan bukan pula sekedar
untuk menolong orang yang lemah dan yang mempunyai kebutuhan serta
utama adalah agar manusia lebih tinggi nilainya dari pada harta, sehingga
orang-orang miskin;
46
Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, h. 848
47
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, h. 40
36
bukunya adalah: 48
a. Zakat menjaga dan memelihara harta dari incaran mata dan tangan
kemanusiaan yang tinggi) dan mengikis sifat bakhil (kikir) dan serakah
masyarakat.
48
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, h. 86
37
situasi yang harmonis aman dan tentram lahir dan bathin. Akhirnya
49
Hasan Rifai Al-Faridy, Panduan Zakat Praktis, (Jakarta: Dompet Dhuafa Republika,
2003), h 41-43
PK ! „ì
8Õ å [Content_Types].xml
¢ (
‚B’O” HL
ø¯Ý w@" i PLdãsÄ ‚ öÁ~Ÿ (Œ„£ ÁUëV|¬. `ê±C ¸G ú€M¦B-
cv8êlÀ¬oE‡ !1lÀh5W‹ tf )ÐY[0 ¾Î´`wÁ u¦ ©ûˆa FA§Å :Sà èTÙ ¦ ”È c b A€K gT ¦ E
€Ý ê7 [{]Ö>`–1«W
ô2Í 6`”1kh \qzà- ° jHf–iêÕ ®0-5‹Y- è-
Ó 6` t l@ÖÛÅ‚Ža æ@§® p…i)Ð1l ¾B5éÓhŸ 5Ž«k nG{Ùh]Ÿ Ò
= ’ðÔ [- s ¤4 k !T
ò ùåú Ø ž·ÅÀì}¢Î àiÉJëR·¾ÕŒ€óH¾nF0ÆXû « - µš èÑPk - µš èÑPF0JCµô NkèÀL§ª ð
…aHpH˶]P— $ a ¦…X€@þ,/ ´HŽ ŒrG ù¼Ž-£óL|Û c ç ß*
¦Þ ²1¹Ú¢ 8FÐ^!Ç Üö¼p >Ì!
ñ½ºFà ´FÀ' †1J0¥T”Y\ó„ 4" ¶Ï¸â\Ø~¯ Á…í»°ýÊ ³|³û‚ì²@h"RWÈ9M©³$è a\ØþK‡íÃú¸ZF> Ó
ãÜ
½¸ísï_ÊŠ-\4OH‰óÞP]¹%« › ñæ—
«rã ]Š?¯<--ãY @°C²Fyš›8 $ ¶RØ4³© @ˆ,õbô”…¦úÉ ÂGLjÖi%”š¶›e¥æ ðÑ(4O‘•Õ
„ úCsŠˆ¬~ò£ðyÞ ¢æ ð±G &|*]˜ÅI˜äD´ ¨Í ÛåY›dó”÷=É q çòÁÔ£7…Æ#ÙuœŸ6‚³T-
¾@L-Y›‚ƃÜuœŸÖ¿Ï : ‡=LËL ¦ Õ²ºbì:ΟèÛû5
þÿëíéñ3ÿ|8¶ïøõ ^¬ux߯( è!ðÖzéýô¸¦)¼÷8ToÛ:p\# ö- æÿ¯i„ï=
Ð:|\Ó.×{
Ç5êTïq~,8® Šz C¢ãšB}ÿq¢óläüþã §‰ 5¥÷8¿ D ®\Ü
„ÏÁŠ 1
à»à;”Ü Îx ‘éxY ¼‰¸àµt23ÅiSš(úö O+,ì1 ùþ¤Ý?¬î˜ÙS4ÐT5(ŒŽz-
G ?çïÕ ‹ ½ )¢ '2ì»å¢=ál¥,ñä «¢D60‰¤ Öì&
–+J Ëd ¬”2 :Ywµ#êu]otþm@÷aªCo ú Ôù™Jòÿ6 ƒwøEî 0Ê ÚÝX(\Â|Ì”¸È6 ( ¼`x·šªÜ
ºkõÇ Ý
ÿÿ PK ! §í› ! < word/fontTable.xml¼”KnÛ0 †÷ z ûFÔ#~!r`+ö2‹Â
9 -S ‘ HÆjÖ½B{ Þ«è :$e#ˆâÚBÑŠ°aÿ ŽF矻û/¼
Ti&E†¢ Œ *
¹cbŸ¡§ÍúÓ Ú ±#µ 4C/T£ûùÇ wí¬”Âè ö
=S ªŒifa¨‹Šr¢odC Ü+¥âÄÀ_µ eY²‚>Èâ™Sa ãQ¨hM
<[W¬Ñ¨ËÖ^“-•j×(YP-¡X^û|œ0 æ]uA; „CÕ Æ©
-i |–œø€† ©i 1 Rg Ç°F8Á·8…O
¿R ÚLEE”¦æ ˆ½\ Îê—£ª\^ ß0STGý@ #Ûšú=šíáƳÞâ
-0Æñb½F^‰2”ƒ2ž¤Q§ÄP”¿¦ ’œ 8&(Ìåq!‘Ï
äév¹:C N="9©ÙV1‡ªObí X")p€ï $tË´öñ×’ˆ âø5‰ „E~R ‘˜:¢×“Ø
Îî
ˆ%´„E`›"ý/ âÕéµ»– áÛåÛ–ˆ/µD„ ·Ä’€Ï÷
©Í# çØÄ? |ûõõ{w¦=Û$ÀÈ^ðH¿Þm–Iä念ÍÒ>
|Ó F£éÃxœ¯{Œ g 0Û9ÛL0-Ú,9áàšsÝb ‡ï ;H†Ùfø Y8 «W$¬m0N{$ð% pxCI, CýG×Øñá×?-ðÎï
Òä-kð%× ‡‹ƒ´›¨zþ ÿÿ PK ! Am#Ç â docProps/core.xml
¢ (
|’QOƒ0 ÇßMü
¤ïPÊ”L ,Q³'—˜¸Eã[mo[ ”¦íÆøö ØØ0Æ·ÞÝÿ~½û·éìX Þ ´ •Ì Bä d r“¡ÕrîO‘g,•œ •„
5`Ð,¿½I™JX¥áUW
´ `<G’&a*C[kU‚±a[(© œBºâºÒ%µ.Ô ¬(ÛÑ à(
c\‚¥œZŠ[ ¯ ":!9 j¯‹
À † J Ö` |ÑZÐ¥ù³¡«\)Ka åv: {Íæ¬/
ê£ ƒ°®ë žtc¸ù þX¼¼u«úB¶^1@yÊYb…- OñåèNfÿõ Ìöé!p ¦ ÚJç+ ºë9'Z«wÐÔ•æƵ "×ÇÁ0-
”u ØCG §.¨±
÷¢k ü±É©QBCÇùUi/Òp í_È£i' b·Pç_?'pÏ9’ôþ +çå åΔ ŸD>¹_’Ir %aøÙn4êo ê åi¶ ‰$ôÃØ
'ñ’L“0- Ï€Þœñ¯Ì ÿÿ PK ! ©È\ªŒ Ú ( customXml/item1.xml
¢$ ( ²I²
Î/-JN-V NÍIM.IM .©ÌIµUŠq
pÔ‹ öQR
ø%æ bJ
¹9yÅVI¶J %% VúúÅÉ ©¹‰Åzù ©y@¹´ü¢ÜÄ ·(]??--39Õ%?¹475¯DßÈÀÀL?)3)'3?½(±
£ j UŒ²³Ñ‡{ÆŽ—
ÿÿ PK ! (‡q¥Ï word/webSettings.xmlŒ ËN 1
E÷HüÃ({š E…F ©„PÙP¨ÄcŸf< H‰ Ù Ð~=æ±aÇòÚWÇÇ«õGŠÍ;° ÂÞ\.ZÓ z -zóò¼¹¸6 ‡£‹„Л#ˆY
çg«ÚUØ?A)Ú”F)( ÷f.%wÖŠŸ!9YP ÔÝDœ\ÑÈ KÓ <Ü’ K€Å^µíÒ2DWÔ@æ ÅüÒê h•xÌL-DT$Å-
^r Í Ž”KHá â ¦*Àök¬÷Ž øº½ÿN.Fª»‡; öÏ[Ã' ÿÿ PK ! ’òGÓç â doc
Props/app.xml
¢ (
Dalam sepuluh tahun terakhir ini memang ada kemajuan yang cukup
pesat dalam penggalangan dana ZIS yang dilakukan oleh lembaga sosial
Darut Tauhid (DT) di Bandung, dan POS Keadilan Peduli Ummat (PKPU) d
jakarta. 2
Begitu juga dengan YBM BRI setiap tahunnya selalu ada kemajuan
dalam melakukan kegiatan penghimpunan dana ZIS. Total dana yang telah
1
Didin Hafiduddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Gema Insani: Jakarta, 2002),
h. 93
2
Kurniawati, Kederwanan Kaum Muslimin; Potensi dan Realita Zakat Masyarakat di
Indonesia (Jakarta: Piramedia, 2004), h. 4
55
56
kenaikan pada Tahun 2008, yang mana pada tahun tersebut YBM-BRI
kenaikan pada Tahun 2009 berada pada peringkat ke-3. Peringkat pertama
Tahun 2002 yaitu sebesar 317% dan peringkat kedua Tahun 2008 dengan
Untuk saat ini dalam mengoptimalkan potensi dana ZIS yang ada di
kuasa sebagai strategi penggalangan dana ZIS dengan sasaran para pekerja
BRI muslim. Terbukti untuk dana ZIS, peningkatan penerimaan Tahun 2009
sebesar 19,17% (zakat sebesar 19,18% dan infaq 17,75%) dengan jumlah
kantor pusat sebanyak 7.070 karyawan BRI, dan pemotongan yang masih
BRI dalam menghimpun dana ZIS dari setiap karyawan BRI yang
3
Laporan Kinerja YBM-BRI 2009, h. 1
57
dipotong dengan cara mengisi surat kuasa di bagian MSDM melalui unit
Menurut Nasir Tajang selaku ketua harian YBM BRI, ada dua
alasan yang mendasar penggunaan surat kuasa dalam menggalang dana ZIS
upah (zakat profesi) seluruh pekerja BRI muslim secara otomatis untuk
membayar zakat. Kedua, tingkat loyalitas pekerja BRI masih cukup tinggi,
a. Tepat sasaran sesuai dengan target fundraising YBM BRI yaitu para
c. Dana ZIS dapat terhimpun dengan cepat, karena upah pekerja BRI
diminimalisir.
4
Wawancara pribadi dengan Divisi Fundraising Anwar Sadat. Jakarta, 3 Mei 2010
5
Wawancara pribadi melalui telepon dengan Ketua Harian Nasir Tadjang. Jakarta, 25
Mei 2010
58
a. Menentukan Kebutuhan
tingkat :
baik dari karyawan BRI maupun dari muzakki lainnya, dana ZIS
bertambah.
6
Michael Norton, Menggalang Dana, (jakarta; Yayasan Obor Indonesia, 2002), h. 51
7
Wawancara pribadi dengan Divisi Fundraising Anwar Sadat. Jakarta, 3 Mei 2010
59
Sukses dengan satu proyek tidak saja memberi lembaga itu rasa
selama ini masih belum optimal, bisa lebih optimal lagi. Dan
b. Perkembangan Lembaga
1) Pengembangan Modal
8
Ibid, h. 54
60
cukup terbuka. 9
dengan cara ini dana yang ada dapat bergulir terus menerus
Dalam hal ini dana abadi yang dimiliki YBM BRI belum
dikotak-katik. Saat ini, dana abadi yang dimilki YBM BRI hanya
Dalam hal ini YBM BRI masih terfokus menarik para pekerja
9
Lili Bariadi,dkk, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED, 2005), h. 2
10
Wawancara pribadi dengan divisi pendayagunaan Ahmad Fakih, Jakarta 17 Mei 2010
11
Wawancara pribadi dengan Divisi Fundraising Anwar Sadat. Jakarta, 3 Mei 2010
61
c. Menilai Peluang
dari hasil penghimpunan dana ZIS pada tahun 2008 yaitu kurang
tentang ZIS.
YBM BRI baru menghimpun sekitar 25% dari potensi dana ZIS
yang ada. 12
12
Wawancara pribadi dengan Divisi Fundraising Anwar Sadat. Jakarta, 3 Mei 2010
62
publik. 13
2. Analisis SWOT
13
Wawancara pribadi melalui telepon dengan Ketua Harian Nasir Tadjang. Jakarta, 25
Mei 2010
14
Sondang P. Siagian, Manajemen Strategik, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2004), cet. Ke-5,
h. 172
63
dapat :
muncul. 17
15
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik;Pengantar Proses Berpikir
Strategik,(Jakarta : Binarupa Aksara,1996), h. 47
16
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis:Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian.Penerjemah Yanivi Bachtiar dan Christine (Jakarta:Salemba Empat, 2008), h. 200
17
Michael Norton, h. 70
64
1) Strength (kekuatan)
ZIS
ZIS.
2) Weakness (kelemahan)
18
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis:Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian, h. 201
19
Wawancara pribadi dengan Divisi Fundraising Anwar Sadat. Jakarta, 3 Mei 2010
20
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis:Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian, h. 202
21
Wawancara pribadi dengan Divisi Fundraising Anwar Sadat. Jakarta, 3 Mei 2010
65
BRI
3) Opportunity (peluang)
ZIS yang masih baru, namun jika melihat pada peluang yang ada
4) Threath (ancaman)
22
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis:Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian, h. 201
23
Wawancara pribadi dengan Anwar Sadat. Jakarta, 3 Mei 2010
24
Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis:Formulasi, Implementasi, dan
Pengendalian, h. 201
66
mustahik. 25
Muslim BRI
Pekerja BRI
a. Beragama Islam
25
Wawancara pribadi dengan Anwar Sadat. Jakarta, 3 Mei 2010
26
http://ybmbri.or.id/download/567993SE%20No.%20555%20Thn%202009%20ttg%20P
emotongan%20Upah%20Untuk%20ZIS.pdf diakses pada 28 April 2010, jam15.55
67
diterima Pekerja.
Kuasa.
68
Pekerja BRI.
keterangan :
a. Potongan Zakat
lain-lain
YBM BRI.
69
MSDM
2) Dana ZIS yang terkumpul dari pekerja BRI Kanwil, Kanins, dan
faktor yang dijadikan tolok ukur bagi umat Islam untuk memilih lembaga yang
dipercaya dalam pengelolaan ZIS. Kekhawatiran umat Islam bahwa dana yang
ada sampai atau tidak kepada yang berhak sering menjadi penyebab kurang
38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat Bab V pasal 28, telah mengatur
27
Masdar F. Mas’udi dkk, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS, (Jakarta : Pirac, 2004), h.
18
71
yaitu: fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, sabilillah dan ibnu
sabil.
pendayagunaan harta ZIS, meliputi: harta ZIS yang telah terkumpul, para
fakir miskin) dan kondisi kategori mustahik menjadi kategori muzakki. Target
ini adalah target besar yabg tidak dapat dicapai dengan mudah dan dalam
waktu singkat. Untuk itu, penyaluran zakat disertai dengan pemahaman yang
28
Ibid., h. 38
72
kita dapat mencari solusi yang tepat demi tercapainya target yang telah
dicanangkan. 29
terencana dan terprogram secara sistematik dan terstruktur. Upaya ini tentunya
YBM BRI melibatkan BRI di setiap cabang dan unit-unit, karena disetiap
wilayah ada BRI unit-unit dan berfungsi sebagai agen-agen sosial yang
dengan BRI di seluruh Indonesia unit, kanwil, kanin, cabang, pembantu dan
kepada mustahiq.
29
Lili Bariadi,dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005), h. 25
30
Masdar F. Mas’udi dkk, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS, h. 115
31
Wawancara pribadi dengan divisi pendayagunaan Ahmad Fakih, Jakarta 17 Mei 2010
73
mustahiq.
tahun 2009 juga mengalami peningkatan sebesar 23% dari tahun sebelumnya
sebelumnya. Adapun total dana yang telah disalurkan YBM-BRI dari Tahun
penurunan yang sangat drastis sebesar 62% yaitu hanya sejumlah 19.824
mustahik, yang mana pada Tahun 2008 sebanyak 52.558 mustahik. Penurunan
bencana, terutama bencana banjir yang selama ini dibantu dengan pemberian
nasi bungkus.
32
Laporan kinerja YBM BRI tahun 2009, h. 5
33
Wawancara pribadi dengan divisi pendayagunaan Ahmad Fakih, Jakarta 17 Mei 2010
74
e. Merekomendasikan mustahik
mustahik.
mendapatkan bantuan.
Sebatas ini tidak ada persyaratan yang ketat untuk menjadi agen
BRI yang amanah untuk dilibatkan menjadi agen sosial. Tetapi tidak
a) Biodata Pemohon
c) Keahlian
bantuan beasiswa)
j) Pemberi Rekomendasi
l) Pengakuan Pemohon
berikut:
tersebut.
5) Sistem Pengawasan
mustahik binaannya. 34
dalam ajaran Islam, maka dana ZIS yang dihimpun oleh BAZ/LAZ
34
Wawancara pribadi melalui telepon dengan Ketua Harian Nasir Tajang. Jakarta, 25
Mei 2010
77
irigasi. 35
sebagai berikut:
☺
☺
⌧ ⌧ ☺
dilakukan, mana yang berhak menerima dana dan mana yang tidak berhak
menerima dana ZIS. Rujukan dari ayat al-Qur’an tadi menjadi prinsip dan
dalam mendistribusikan dana ZIS YBM BRI masih merujuk delapan asnaf
35
Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia (Malang: UIN Malang, 2008), h.
306
78
besar yaitu:
a. Kelompok Permanen
Termasuk dalam kelompok ini adalah fakir, miskin, amil dan muallaf.
kepada mereka akan terus menerus atau dalam waktu lama walaupun
b. Kelompok Temporer
ibnu sabil, empat golongan mustahik kini diasumsikan tidak selalu ada
penyaluran dana kepada mereka tidak akan terus menerus atau tidak
36
Lili Bariadi,dkk, Zakat dan Wirausaha, h. 23
79
di daerah.
Indonesia. 37
pekerjaan atau ada pendapatan tetapi tidak mencapai 50% dari had
37
Kurtanto Noor Aflah dan Mohd. Nasir Tajang, ed., Zakat dan Peran Negara (Jakarta:
FOZ, 2006), h. 151-154
38
Masdar F. Mas’udi dkk, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS, h. 20
80
yang memiliki harta atau pendapatan halal yang hanya bisa memenuhi
1) Bantuan Hidup
2) Bantuan Pendidikan
3) Bantuan Kesehatan
2. Asnaf Muallaf
yang lemah niatnya untuk memasuki Islam. Mereka diberi bagian dari
zakat agar niat mereka memasuki Islam menjadi kuat. Mereka terdiri
kejelekannya.
alasan berikut:
memeluk Islam.
81
mengeluarkan zakat. 39
a) Bantuan Hidup
b) Bantuan Pendidikan
d) Bantuan Kesehatan
3. Asnaf Riqab
seperti pada masa pra Islam mungkin sudah tidak ada lagi, tetapi
Islam yang tertindas baik oleh penjajah atau dominasi golongan lain.40
Dengan kata lain hamba Islam atau orang yang terbelenggu di bawah
39
Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Penerjemah Agus Effendi dan
Bahruddin Fanamy (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 283
40
Lili Bariadi,dkk, Zakat dan Wirausaha, h. 14
82
syariat Islam.
b) Bantuan Hidup
4. Asnaf Gharimin
tafsir atau fiqih dibatasi pada orang yang punya hutang untuk
41
Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, h. 302
83
5. Asnaf Fisabilillah
kehabisan bekal.
b) Bantuan Transportasi.
dampak yang luas dan jangka panjang. Daya manfaat bisa diukur dari
yang luas dan jangka panjang disini adalah sejauh mana mustahik itu
44
Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, h. 303
45
Kurtanto Noor Aflah dan Mohd. Nasir Tajang, ed., Zakat dan Peran Negara, h. 126
46
Wawancara pribadi dengan divisi pendayagunaan Ahmad Fakih, Jakarta 17 Mei 2010
85
ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang berat bagi pemerintah dan
fisik tubuhnya.
2. Bantuan Kesehatan
47
Laporan Kinerja YBM-BRI 2009, h. 7
86
baru.
kita yang menderita karena ketidakmampuan fisik. Ada yang tidak bisa
Mereka yang sakit atau punya penyakit berat tak lepas dari
daerah yang mengalami gizi buruk. Dan tak kalah pentingnya adalah
3. Bantuan Pendidikan
beasiswa bagi siswa dari keluarga yang tidak mampu, peralatan sekolah,
48
Ibid.,h. 7
88
sekolah)
bermaterai)
tempat tinggal
pekerja BRI.
beasiswa.
49
Wawancara pribadi dengan divisi pendayagunaan Ahmad Fakih, Jakarta 17 Mei 2010
50
Laporan Kinerja YBM-BRI 2009, h. 8
89
dilegalisir sekolah
formulir permohonan
BRI/Bapekis BRI Kantor Cabang atau dari Pekerja BRI, yang akan
diproses.
4. Memberdayakan Masyarakat
2) Usaha halal
4) Ramah lingkungan
perniagaan
51
Ibid, h. 7
91
dana ZIS: 52
52
Lili Bariadi,dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005), h. 24
92
bila terkumpul melalui lembaga amil ZIS, maka ia akan lebih berdaya guna,
lebih optimal, dan lebih efektif dibandingkan apabila kita menyalurkan zakat
dimensi tersebut.
di dunia dan akhirat. Di samping itu, Zakat, infak dan sedekah dapat
seperti tidak adanya sanksi bagi muzakki yang tidak mau atau enggan
yaitu:
menerimanya
Hal ini ditandai dengan dua kenyataan: 1) terus meningkatnya jumlah dana
faktor utama dan penting yakni kesadaran umat Islam di Indonesia dalam
konsumtif, tetapi belakangan ini telah banyak pemanfaatan dana ZIS untuk
kegiatan produktif, upaya ini diharapkan dapat merubah strata sosial dari
aspek yang terkait, yakni: mustahik, ashnaf zakat yang delapan, amiliin,
YBM BRI dalam upaya penghimpunan dana ZIS, untuk saat ini lebih
mengoptimalkan potensi dana ZIS yang ada di lingkungan BRI, YBM BRI
penggalangan dana ZIS dengan sasaran para pekerja BRI muslim. Dengan
kata lain YBM BRI mendapatkan dana ZIS dari pemotongan upah para
karyawan (zakat profesi) yang bersedia untuk memberikan zakat, infak atau
shadaqahnya kepada YBM BRI melalui surat kuasa yang dikirimkan oleh
95
menghimpun dana ZIS melalui sistem pemotongan upah ini setiap tahunnya
terus meningkat, terbukti pada tahun 2004 YBM BRI menjadi pemenang ke-
berarti YBM BRI sudah optimal dalam melakukan penghimpunan, dari hasil
data yang ada saat ini YBM BRI baru mengumpulkan sebesar kurang lebih
25% dari potensi dana ZIS yang ada di lingkungan BRI. Untuk itu YBM BRI
selalu berusaha untuk mengoptimalkan potensi dana ZIS dengan cara terus
oleh YBM BRI yaitu dengan melibatkan para karyawan BRI itu sendiri yang
ZIS yaitu agar pendistribusian atau pendayagunaan dana ZIS tepat sasaran
sesuai dengan kriteria mustahik yang perlu dibantu, para agen sosial juga ikut
dalam menghimpun dan mendayagunakan dana ZIS pada YBM BRI, maka
dapat dikatakan semua berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan,
setiap tahunnya hasil dari laporan kinerja baik dari penghimpunan maupun
pendayagunaan YBM BRI pernah meraih dua kali penghargaan Zakat Award
yaitu pada tahun 2004 pemenang I dan 2005 sebagai pemenang II Kategori
96
1) Hampir 90% yang menjadi muzakki dan donatur adalah karyawan BRI
sendiri.
sasaran.
mudah mengakses laporan kinerja dan keungan YBM BRI melalui kanwil,
kanca, kantor unit bahkan dapat mengakses melalui internet dan media
lainnya.
5) Menurunkan saldo psikologis, artinya jika tahun ini dana yang terhimpun
YBM BRI besar, maka saldo yang disisakan diturunkan dengan tujuan
Melihat peran lembaga ZIS yang demikian itu, umat Islam semakin
lembaga.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam upaya penghimpunan dana ZIS melalui surat kuasa dengan cara
otomatis oleh divisi MSDM di berbagai unit kerja, dana yang terkumpul
BRI.
97
98
harus selalu ada koordinasi dengan pihak YBM BRI guna melaporkan
B. Saran
seluruh Indonesia.
Aflah, Kurtanto Noor dan Mohd. Nasir Tajang, ed., Zakat dan Peran Negara.
Jakarta: FOZ, 2006
Ali, Mohammad Daud. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. Jakarta: UI-
Press,1988
Ali, Nurudin Mhd. Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2006
Amirullah, dan Cantika, Sri Budi. Manajemen Strategik. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2002, cet. Ke-1
Al-Faridy, Hasan Rifai. Panduan Zakat Praktis. Jakarta: Dompet Dhuafa
Republika, 2003
Al-Zuhayly, Wahbah. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2005, cet, ke-6
Bariadi, Lili. dkk, Zakat dan Wirausaha. Jakarta: CED, 2005
Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian kualitatif. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2003, Cet ke-2
Company Profile YBM BRI
Depag RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, (Semarang : PT. Kumudasmoro
Grafindo, 1994)
Effendi, Onong Uchayana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Rosda Karya, 1992
Fakhruddin. Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia. UIN-Malang Press:
Malang, 2008
Hadi, Sutrisno. Metodologi Riset II. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM, 1984
Hafiduddin, Didin. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Gema Insani: Jakarta,
2002
Hidayat, Komarudin. Ensiklopedi Manajemen. Jakarta: Bumi aksara, 1994, Cet
Ke 1
http://bkd.dumaikota.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=189
%3Asurat-kuasa&catid=74%3Atata-naskah-dinas&Itemid=106&lang= di
akses pada tanggal 27 april 2010
Http://ybmbri.or.id/download/982604suplemenybm-bripdf diakses pada tanggal
28 April 2010.
http://www.siwakz.net/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=53&artid=
171. Diakses tanggal 09 juni 2010
Inayah, Gazi, Teori Komprehensip Tentang Zakat dan Pajak. Yoyakarta: PT Tiara
Wacana Yogya, 2003
99
100
Indonesia bukanlah negara yang menjadikan agama, apalagi agama tertentu sebagai
dasar negara, namun demikian memberikan gerak kepada seluruh masyarakatnya
untuk mengaktualisasikan keyakinan dengan seluas-luasnya. Kebebasan tersebut
dijamin sepenuhnya melalui dasar negara tertinggi yaitu UUD 1945. Penjaminan ini
menjadi kunci dan keterpanggilan masyarakat untuk memberikan potensi yang
dimiliki untuk dipersembahkan kepada kemajuan agama.
Sekarang ini, permasalahan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah
kemiskinan dan kebodohan. Jumlah orang miskin di Indonesia menurut data BPS
selalu berada di atas 30 juta atau diatas 15% dari jumlah pendudukan Indonesia.
Kalau hasil pengukuran Bank Dunia (2$/hari) jumlah orang miskin di Indonesia
hampir 50%, yaitu sebesar 49% atau 108,78 juta jiwa.
B. Penghimpunan
Total dana yang telah diamanatkan ke YBM-BRI sejak berdirinya Tahun 2001
sampai Tahun 2009 sebesar Rp. 38.310.252.284,-. Khusus Tahun 2009, jumlah donasi
ke YBM-BRI sebesar Rp. 11,841,121,098,- (untuk pertama kalinya perolehan
mencapai puluhan milyar dalam satu tahun) dan mengalami kenaikan sebesar 45%.
Kenaikan Tahun 2009 tersebut tidak sebesar dibanding kenaikan pada Tahun 2008,
yang mana pada tahun tersebut YBM-BRI mengalami kenaikan sebesar 89%. Kalau
Untuk dana ZIS, peningkatan penerimaan Tahun 2009 sebesar 19,17% (zakat
sebesar 19,18% dan infaq 17,75%) dengan jumlah muzakki sekitar 9.000 melalui
pemotongan langsung di Divisi MSDM BRI kantor pusat sebanyak 7.070 karyawan
BRI, dan pemotongan yang masih manual diperkirakan + 2.000 muzakki, sekitar 27%
dari jumlah karyawan BRI yang muslim.
Kenaikan/Penurunan
2008 2009
Jumlah %
1. ZIS 7,471,799,340 8,903,919,069 1,432,119,729 19.17%
a. Zakat 7,392,144,357 8,810,125,834 1,417,981,477 19.18%
b. Infaq 79,654,982.98 93,793,234 14,138,251 17.75%
2. Non ZIS 152,250,677 238,736,625 86,485,948 56.80%
a. Bunga Bank 17,319,283 26,540,122 9,220,839 53.24%
b. Bagi Hasil Syariah 125,831,708 196,496,303 70,664,595 56.16%
c. Refund Pajak Bagi Hasil 9,099,686 15,700,200 6,600,514 72.54%
3. Dana Kemanusiaan & Baksos 214,280,000 2,340,452,513 2,126,172,513 992.24%
4. Dana Bergulir 220,908,000 258,488,900 37,580,900 17.01%
5. Lain-lain 110,597,915 99,523,990 (11,073,925) -10,01%
Total Penerimaan 8,169,935,932 11,841,121,098 3,671,285,166 44.94%
Berkaitan dengan target bahwa pada Tahun 2009 ditargetkan perolehan dana
secara keseluruhan sebesar Rp 12.300.000.000,- atau naik sebesar 50% dari Tahun
2008, tapi realisasinya Rp 11.841.121.099,-, atau naik hanya 45%. Khusus masalah
ZIS ditargetkan sebesar Rp 9.785.000.000,- atau naik sebesar 30% dari Tahun
sebelumnya, realisasinya sebesar Rp 8.903.919.070,- atau naik hanya sebesar 20%.
Adapun yang melebihi target terdapat di tiga item yaitu pada perolehan non ZIS,
Dana Kemanusian dan perolehan lain-lain. (Lihat Tabel 4)
D. Pendayagunaan
Sebagaimana halnya dengan penerimaan, penyaluran YBM-BRI pada Tahun
2009 juga mengalami peningkatan sebesar 23% dari tahun sebelumnya (Tahun
2008). Tapi peningkatan penyaluran tersebut tidak sebesar peningkatan penyaluran
BADAN PELAKSANA
Ketua, Keuangan,