Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom I)
Oleh :
Eem Huzaimah
NIM : 107053002870
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi
Islam (S.kom. I)
Oleh :
Eem Huzaimah
NIM : 107053002870
Pembimbing,
Sidang Munaqosah
Anggota:
Penguji 1 Penguji II
Pembimbing
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
2. Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan
hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
Eem Huzaimah
ABSTRAK
EEM HUZAIMAH
“IMPLEMENTASI FUNGSI MANAJEMEN PADA LAYANAN
KESEHATAN CUMA-CUMA (LKC) CIPUTAT - TANGERANG”
Dibawah bimbingan
Dr. Sihabudin Noor, MA
Nip:1969 0221 199703 1001
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas dasar berkat rahmat Allah yang bersifat Rahman dan
Rahim, yang senantiasa mewarnai setiap langkah dan niat tulus, sehingga meski
dengan melewati perjalanan yang teramat panjang dan rumit, serta rasa
pengharapan yang sangat mendalam, mungkin tenaga, waktu, dan biaya yang
digunakan untuk penyusunan skripsi ini tidak ada artinya bila dibandingkan
dengan manfaat yang besar dari keberadaan skripsi ini. Semua penulis pasrahkan
Tangerang. ”
tak terhingga kepada semua pihak yang telah dengan sabar membantu dan
1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Jakarta.
ii
3. H. Mulkannasir, BA. Spd. MM selaku Sekertaris Jurusaan Manajemen
Hidayatullah Jakarta.
telah berbagi Ilmu Pengetahuan tanpa balas jasa serta pengalaman kepada
penulis. Semoga kebaikan Bapak Ibu dibalas pahala yang berlipat ganda.
6. Pak Tono, yang telah membantu dan melayani penulis dengan ramah
tamah dan tangan terbuka dalam mencari data dan informasi mengenai
keperpustakaan.
9. Ayahanda tercinta Alm Muhammad Jayadi Bin H. Nurali Bin Nadi Bin
Sitan (Semoga selalu berada di tempat yang Allah Ridhoi) yang selalu
iii
mendo’akan Ananda dari sana. Mamih Romlah yang selalu memberikan
kasih sayang dan perhatian yang tulus baik moril maupun material serta
penulisan. Dan untuk kakak ku, Abu Hasan yang selalu berkorban demi
yang selalu menemani dan menghibur penulis di saat penulis merasa lelah
dan jenuh dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita menjadi keluarga
motivasi kepada penulis yang selalu ada untuk aku dan yang mewarani
hidupku.
selesaikan.
12. Teman-teman KKN UIN 2010 Lintas Fakultas. Teima Kasih Atas Kerja
iv
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun
demikian penulis tidak berkecil hati, dan berharap semoga skripsi ini dapat
diri penulis dalam penyajian laporan, bentuk tulisan maupun isi dan bahasa
laporan skripsi ini, oleh karena itu kritik, saran maupun perbaikan yang bertujuan
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Manajemen ........................................................................... 14
B. Pelayanan .............................................................................. 28
vi
BAB III : TINJAUAN UMUM LAYANAN KESEHATAN CUMA-
CIPUTAT-TANGERANG
Pelayanan Kesehatan............................................................. 73
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 75
B. Saran-Saran ........................................................................... 77
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
yang didanai dari dana Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf (Ziswaf).
kewajiban, tetapi lebih dari pada itu, zakat dikelola dengan baik dan
kegiatan sosial dimana seorang kaya membantu seorang yang miskin sebagai
wujud amal shaleh, sebagai suatu ritual keagamaan, pembayaran zakat masih
1
Husayn Syahatah, Akuntansi Zakat (Jakarta: Penerbit pustaka Progresif, 2004), h.xii.
2
Sofwan Idris. Gerakan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat (Pendekatan
transformative), ( Jakarta : PT. Citra Putra Bangsa, 1997), Cet. Ke- 1. h. 249.
1
2
Islam adalah agama peduli sosial, yang peduli kepada masyarakat tak
Wakaf telah mengakar dan menjadi tradisi umat Islam dimanapun juga.
lembaga keagamaan Islam lainnya di bangun diatas tanah Wakaf. Wakaf tidak
rumah sakit layanan kesehatan Cuma-cuma dibangun oleh dana zakat dan
melakukan hal-hal yang inovatif dengan pengelolaan dana zakat yang baik dan
tepat sasaran, dana zakat dan wakaf harus dikelola secara produktif yang dapat
hingga yang paling bawah. Masyarakat menengah keatas dengan kondisi sosial
ini rakyat Indonesia (umat Islam) merasakan betul minimnya sarana kesehatan
miskin, bila mereka jatuh sakit, keluarga miskin kehilangan daya untuk
mahal sehingga makin sulit dijangkau keluarga miskin. Tak jarang ketika
sakit, mereka pasrah tanpa berbuat lebih banyak untuk mengobati sakitnya itu.
pengobatan yang sangat tinggi, bahkan diantara mereka ada yang mengambil
ataupun ke dukun dan orang pintar. Dalam kondisi yang demikian, mereka
4
Zakat dan Empoering- Jurnal Pemikiran dan Gagasan, 2009, h.68.
5
Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Direktorat Pengembangan Zakat
dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004, h.
91.
4
sulit memahami budaya sehat, hal ini karena keterbatasan dana yang mereka
yang dapat meningkatkan kemampuan kerja mereka dan secara tidak langsung
kesehatan.
masyarakat dan keadilaan sosial serta menjadi suatu ketetapan hukum dalam
upaya meningkatkan daya guna bagi masyarakat. Oleh karena itu Zakat dan
Wakaf sebagai sesuatu kekuatan aktual Islam yang perlu dikelola oleh sebuah
lembaga khusus yang menangani ZIS dan Wakaf yaitu salah satunya Lembaga
6
Suraiyah, “Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Pelayanan Kesehatan Cuma-Cuma
(LKC).”( Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta,
2005), h.5.
7
Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Direktorat Pengembangan Zakat
dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004, h.
92.
5
pelayanan kesehatan.
kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial. Pelayanan kesehatan ini diberikan
adalah Pelayanan Poli Umum, Poli Khusus (Bedah, kulit, jantung, saraf),
Pelayanan Poli gigi, Poli gizi, dan kebidanan. Seluruh pelayanan diberikan
Cuma-Cuma sukses dan mencapai target yang ingin dicapai, maka adanya
cita-cita dan harapan para pasien dapat diperoleh secara sempurna dan
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh."
Imam Thabrani9:
pasien yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas pelayanan atau pada
pengelola (LKC) yang bersangkutan. bila pelayanan atas jasa yang diterima
dan memuaskan, sebaliknya bila pelayanan yang diterima lebih rendah dari
kepada pasien adalah memiliki karyawan yang profesional, tersedia sarana dan
setiap pasien dari awal hingga selesai. Mampu melayani secara cepat dan
8
Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik (Jakarta:
Gema Insani, 2005), Cet. Ke-2, h. 3.
9
Ibid., h. 1.
10
Kasmir. Etika Customer Service (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2005), h.5.
7
masalah ini dengan penelitian yang dituangkan dalam sebuah skripsi dalam
1. Pembatasan Masalah
yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang akan diteliti.
2. Perumusan Masalah
Dhuafa?
Pelayanan Kesehatan?
8
1. Tujuan Penelitian
Pasien Dhuafa.
Pelayanan Kesehatan.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penyusun
pelajaran
b. Bagi Akademik
wawasan mereka.
c. Bagi pembaca
Dijadikan sebagai alat evaluasi agar bisa menjadi lebih baik dan lebih
meningkatkan pengalaman.
9
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Loxy Moleong adalah sebagai
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.11
Cuma Ciputat-Tangerang.
April 2011.
a. Wawancara
11
Lexy J. Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009) , h. 4.
12
W. Gulo, Metodelogi Penelitian (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002),
h. 116.
10
S. Sos. Bapak Suroso, SE, Bapak Nur Salim, dr. Yeni Purnama sari,
Mirna Peni S. Si, Apt, Ibu Rahayu, Ibu Rita, yang berkaitan dengan
penulis teliti.
b. Observasi
c. Dokumentasi
13
W. Gulo, Metodelogi Penelitian, h. 116.
11
analisis, yaitu suatu teknik analisis data; dimana penulis terlebih dahulu
7. Tehnik Penulisan
E. Tinjauan Pustaka
lebih lanjut kemudian menyusun menjadi karya ilmiah maka langkah awal
yang penulis lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu dan melihat buku-buku
yang akan dijadikan reverensi oleh penulis. Setelah penulis melakukan kajian
tentang:
Manajemen Pada Layanan Kesehatan Cuma-Cuma. Dalam hal ini dilihat dari
segi judul berbeda, baik itu dari segi pembahasan yang diteliti sungguh jauh
F. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
jenis pelayanan.
TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
yang berarti mengatur.1 selain itu, kata “to manage” mempunyai sinonim
memimpin atau dapat juga diartikan sebagai “pengurusan”. Dalam hal ini
1
Melayu SP. Hasibuan, Manajemen Dasar : Pengertian dan Masalah (Jakarta : PT.
Gunung Agung, 1986), cet.II, h. 2.
2
Jhon M, Echols, Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta : PT Gramedia, 1996), h.375.
3
Abdul Sani, Manajemen Organisasi (Jakarta : Bina Aksara, 1987 ), h.1.
14
15
roda organisasi.4
4
Miftah Thoha , Kepemimpinan dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku (Jakarta :
PT. RajaGrafindo Persada, 1993), cet. ke - 5, h.10.
5
Joseph L.Massie, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta : Erlangga, 1999), h. 9.
6
George R. Terry dan Laslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara,
2005), cet. Ke-9, h.1.
7
M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta : Ghalla Indonesia, 1996), h. 2.
16
lain.8
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
8
Sondang P. Siagian, M.P.A., Filsafat Administrasi edisi Revisi (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2006), cet. Ke-3 h. 5.
9
Panglaykin dan Tanzil, Manajemen Suatu Pengantar (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1999),
cet. Ke-15, h. 27.
10
Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Revisi (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), cet. Ke-10. h. 1.
11
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-1. h. 695.
12
Yayat M. Herujito, Dasar-Dasar Manajemen (Jakarat: PT. Grasindo, 2004), Cet. Ke-2.
h. 3.
17
ditetapkan.15
13
Ahmad Fadli Hs, Organisasi dan Administrasi edisi Revisi (Jakarta: Man Halun
Nasyi-in Press, 2002), cet. Ke-3. h. 26.
14
T. Hani Handoko, M.B.A. Manajemen edisi Kedua (Yogyakarta: Bpfe, 1991 ), h. 8
15
T. Hani Handoko, M.B.A. Manajemen edisi Kedua , h. 8.
18
memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dan sasaran
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fayol ada:17
a. Planning
yang akan datang dan apa yang harus di perbuat agar dapat mencapai
tujuan-tujuan itu.
b. Organizing
16
Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management
(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1980), h.19.
17
Zaini Muhtarom, Dasar-Dasar Manajemen (Yogyakarta : Al Amin Press dan IKFA,
1996), h. 38.
19
c. Staffing
d. Motivating
tujuan.
e. Controlling
sebagai Berikut:
a. Planning (perencanaan)
tujuan
b. Organizing (penggorganisasian)
d. Pengarahan
e. Controlling (pengawasan)
ditetapkan.18
kerja.
bawahan.
untuknya.
18
T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta :
PT. Liberty, 1985), h. 23-25.
21
ditetapkan sebelumnya.
ditentukan sebelumnya.
a. Perencanaan (Planning)
20
H. Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Revisi, h. 3.
21
Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management, h. 25.
23
tersebut.22
sebagai berikut:
4) Penetapan metode
b. Penggorganisasian
bahasa latin) yang berarti alat atau badan, pada dasarnya ada 3 (tiga
22
Zaini Muchtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, h. 62.
23
Ibid., h. 63.
24
kerja sama yang harmonis dan kerja sama tersebut berdasarkan atas
mencapai tujuan.24
tersebut.25
c. Penggerakan (Actuating)
24
Djati Juliatriasa dan Jhon Suprihanto, Manajemen Umum Sebuah Pengantar
(Yogyakarta : BPFF, 1998), Cet. Kr-2, h. 14.
25
Sowewarno Handayaningrat, Ilmu Administrasi dan Manajemen, h. 26.
26
Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Managemen,h. 26.
25
usaha organisasinya.27
organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi
pengorganisasiannya.29
d. Pengawasan (Controlling)
yang dikehendaki.31
27
Ibnu Syamsi, Pokok-Pokok Organisasi dan Manajemen (Jakarta: : Bina Aksara , 1998)
cet ke-2, h. 96.
28
Sondang P. Siagian. Fungsi-Fungsi Manajemen (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), cet ke-
2, h. 128.
29
Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management, h.
26.
30
Sarwoto, Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen (Jakarta: Ghalian Indonesia, 1991)
, cet, ke-18, h. 89.
31
Ibid, h. 94.
26
32
Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Management, h.
26.
33
Sodang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajemen, h. 169.
27
3. Unsur-Unsur Manajemen
tersedia dalam suatu pelaksanaan kegiatan. Dalam hal ini Abdul Syani
bagian di antaranya :
a. Man, yakni tenaga kerja manusia, sumber daya manusia (SDM) yang
ada pada sebuah lembaga, SDM yang ada akan berpengaruh pada
yang dilaksanakan.
sebuah proses dakwah. Disamping itu, dana juga dapat diperoleh dari
e. Machines, yakni alat-alat yang diperlukan, dalam hal ini alat-alat yang
tersedia.
28
f. Market, yakni tempat untuk menawarkan hasil produksi dalam hal ini,
kearah tujuan yang akan dicapai. Karena begitu pentingnya unsur manusia
B. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
pelanggan.37
34
Abdul Sani, Manajemen Organisasi (Jakarta: Bina Aksara, 1987) , h. 28.
35
Zaini Muchtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, h.43.
36
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka,
2002), edisi, ke-3, h. 642.
37
Kasmir, Etika Customer Service (Jakarta: PT. Raja Grapindo, 2006), h.15.
29
serta pendapatan.39
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat
pelanggan.41
38
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara,2010), Ed.
1, Cet. 9, h.17.
39
Herbert N. Casson, Petunjuk Praktis dalam Berusaha (Surabaya: Usaha Nasional,
1981), h. 13 .
40
Atep Adya Brata, Bisnis dan Hukum Perdata Dasar SMK (Bandung : Armico, 1999),
h. 93.
41
Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pengembangan: Model Konseptual,
Penerapan Citizens Character & Standar Pelayanan Minimal (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2005), h.3.
30
ditunjukan oleh Sumber Daya Manusia dan Sarana serta Prasarana yang
dimiliki.
berjalan terus secara berantai dari mulut kemulut. Dengan kata lain,
42
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, Konsepsi dan
Aplikasi (Jakarta: PT Raja Grapindo Rosada , 1998), Cet, 1, h. 2.
43
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, h.186.
31
masyarakat. Image ini harus selalu dibangun agar citra perusahaan dapat
selalu meningkat.
diberikan.
ini harus didukung oleh sarana dan prasarana yang dimiliki dan sebaiknya
pelayanan yang akan diberikan, pelayanan yang baik juga perlu didukung
44
Kasmir, Etika Customer Service, h. 31-32.
32
dimiliki juga harus dioperasikan oleh manusia yang berkualitas pula. Jadi
dapat dikatakan kedua faktor tersebut saling menunjang satu sama lainnya.
Berikut ini beberapa ciri pelayanan yang baik bagi perusahaan dan
dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang untuk menerima tamu harus
33
harus mampu melayani dari awal sampai tuntas atau selesai. nasabah
tanggung jawabnya.
e. Mampu Berkomunikasi
juga akan terjamin. Dalam hal ini kualitas manusia tersebut perlu
cepat.
umumnya.
a. Akses
b. Komunikasi
c. Kompetensi
yang dibutuhkan
45
Ibid., h. 33-39.
46
Philip Kottler, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian (Jakarat : Erlangga, 1995), Edisi Ke-6 Jilid 2, h.107.
36
d. Kesopanan
penuh perhatian
e. Kredibilitas
f. Reabilitas
g. Cepat tanggap
h. Kepastian
meragukan.
47
Fandy Tjiptono, Prinsip-Prinsip Total Cuality Cervice (Yogyakarta: Andi, 2001), cet.
2, h.14.
37
b. Keandalan (realibility)
d. Jaminan (assurance)
dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko atau
keraguan.
e. Empati
bagi masyarakat.
dikutif oleh Dzul Kifli, ada empat macam bentuk untuk merealisasikan
a. Pelayanan itu sendiri sebagai produk yang dijual. Dalam hal ini
produk yang terdiri dari elemen, quality dan style yang harus
berlangsung
berlangsung
penjualan berlangsung.
orang yang dilayani, maka petugas yang melayani harus memiliki empat
criteria pokok. Yaitu: tingkah laku yang sopan, cara penyampaian yang
sesuai dan berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima orang yang
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
48
Dzul Kifli,” Manajemen Pelayanan Haji dan Umroh PT. Patuna Tour dan Travel.
”(Skripsi SI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 21.
39
3. Jenis Pelayanan
trayek, ijin usaha, akta, kartu tanda penduduk, sertifikat tanah, dan lain
sebagainya.
rencana dan mencapa tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien.
49
Diakses pada 21 Februari 2011 dari
sehttp:/id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101214040008AAACTIMEz
BAB III
CIPUTAT-TANGERANG
didirikan pada tanggal 6 November 2001 dan diresmikan oleh Wakil Presiden
seperti Gerai Sehat (klinik gratis), Aksi Layanan Sehat (layanan kesehatan
kesehatan ribuan jiwa korban bencana alam dan konflik, seperti bencana
banjir nasional 2002 dan 2007, konflik Ambon, bencana tanah longsor
Bandung dan bencana tsunami Aceh dan gempa Nias. Serta tsunami Yogya
dan Pangandaran.1
lembaga atau perusahaan yang halal dan illegal dalam bidang kesehatan.
1
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
40
41
untuk kesehatan.2
masalah baru. LKC telah berevolusi menjadi sebuah model yang melibatkan
masyarakat juga membantu dari berbagai sisi, seperti tenaga dengan menjadi
relawan LKC. Dengan model ini, besar biaya kesehatan per keluarga miskin
masyarakat tidak mampu yang besar dan luas, dan program-program unggulan
yang strategis, efektif, efisien dan terukur, serta pengelolaan lembaga yang
afiliasi LKC pada Yayasan Dompet Dhuafa yang telah berkiprah selama 14
yang unik. Dan puluhan perusahaan lokal maupun multinasional besar yang
telah menaruh kepercayaan pada LKC untuk bekerja sama menjadi sebuah
bukti nyata.3
2
Suraiyah, “ Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Layanan Kesehatan Cuma-Cuma
(LKC),” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta,
2005), h. 45.
3
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
42
VISI LKC
Terwujudnya Keluarga Sehat Mandiri
Misi LKC
1. Mengoptimalkan upaya promosi kesehatan bagi keluarga dhuafa.
2. Menjalankan pelayanan kesehatan keluarga dhuafa yang ramah,amanah
dan professional.
3. Membina model pelayanan kesehatan masyarakat dhuafa yang terpadu.
Strategi LKC
1. Optimalisasi Promosi kesehatan keluarga.
2. Pemberdayaan kesehatan keluarga mandiri.
3. Pelayanan kesehatan bermutu dan terpadu.
4. Pembinaan Kampung sehat.
5. Pembentukan Masyarakat siaga bencana.
6. Bermitra dengan Pemerintah dan Swasta, NGO nasional dan internasional
dalam program kesehatan masyarakat.
7. Memiliki budaya organisasi unggul.
8. Membentuk karyawan yg berkarakter social entrepreneur.4
Kepanjangan dari :
4
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
43
5
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
44
Budaya Organisasi ini tidak hanya sekedar teori yang ada di LKC,
Board of Directors
Direktur
dr. Yamin Setiawan, MARS
Umum Program
Keperawatan & Suroso, SE Roby Suryadi,
Kebidanan Amd
Rahayu Rahmani,
Amd Logistik
Siti Rostinah
6
Wawancara Pribadi dengan Bambang Muhartono, Ciputat, 23 Juni 2011.
45
ini dijalankan dengan baik pada masing-masing Divisi. Direktur LKC tugasnya
jawab secara All atau secara keseluruhan, apapun yang terjadi dalam LKC di
kemudian poli-poli yang lain seperti Poli DM, yang berkaitan dengan rawat jalan
bukan rawat inap. Kedua, Penunjang Medis, bertanggung jawab pada pelayanan
Dapurpun termasuk tanggung jawab Penunjang Medis. karena bagian dapur yang
memasak untuk pasien rawat inap yang harus diperhatikan gizinya, serta
rawat inap dikebidanan dan pasien yang dirujuk apabila LKC tidak bisa
menangani, ini semua menjadi tangung jawab kebidanan. Ketiga Departemen ini,
sebulan sekali kumpul untuk koordinasi, setiap Departemen memiliki alur yang
sama.7
7
Wawancara Pribadi dengan Rita, Ciputat, 8 Juli 2011.
46
pengeluaran Setiap bulan yang diserahkan ke Dompet Dhuafa dan LKC. dan yang
juga dengan kepala bagian masing-masing Departemen, selain itu SDM bertugas
Tujuan adanya pelatihan dan pembinaan ini untuk menciptakan dan menghasilkan
Karyawan yang baik yang dapat mencapai target pekerjaan. Karyawan yang
berprestasi akan diberi hadiah berupa materi, SDM ini lebih keinternal LKC
Gedung serta barang-barang dan asset yang dimiliki LKC, peminjaman barang
karyawan yang membutuhkan barang, maka logistik ini yang belanja dan
8
Wawancara Pribadi dengan Rita, Ciputat, 8 Juli 2011.
47
1. Logistik Umum Bertanggung jawab pada Alat Tulis Kantor (ATK), kain pel,
bahwa barang-barang yang dibeli sudah menjadi asset LKC. Barang yang sudah
tidak dipakai tapi masih bagus, barang tersebut di lelang dan uangnya dimasukan
ke infaq. Departemen Logistik dan Rumah Tangga saling bekerja sama, Manager
Pelayanan Medis dan Manager Operasional ini yang menjadi pilar LKC.9
dan Inovasi program LKC, program yang sudah ada lebih dikembangkan, dan
membuat program yang belum dikembangkan oleh kesehatan lain, LKC biasanya
pelayanan LKC, lebih banyak hubungan kepada Donatur dan Mitra, Corsec lebih
yaitu:
1. Sekertaris Umum, Corsec umum ini lebih kehumasan misalnya donatur yang
masuk, Corsec lah yang menggedor donatur dan menanggapi komplen donatur
9
Wawancara Pribadi dengan Rita, Ciputat, 8 Juli 2011.
48
kemudian dikelola oleh corsec dan diberikan pada Divisi yang dikomplen oleh
masing, Sekertaris juga yang menyimpan dokumen lembaga dan kerja sama
jawab pada berjalannya Website LKC dan Pear LKC atau Jurnalis LKC.
Sekertaris umum lebih ke pembicaraan atau lisan dan bahasa yang dapat
pencitran lembaga baik diluar maupun di dalam menjadi tugas Corsec. Corsec
dana dari donatur dan Sponsorship, Fundraising ini tidak bisa diganggu apapun,
karena khusus untuk penggalangan dana, Corsec sebagai penggedor donatur dan
Dana , apabila Donatur sudah Deal dengan program yang sudah ditawarkan maka
Divisi Program yang mengetahui apa saja yang di perlukan untuk program yang
akan dijalankan, yang diperlukan oleh Divisi Program dilaporkan kepada SDM
yang mengatur, mengelola dan mencetuskan program. Ketiga Divisi ini saling
10
Wawancara Pribadi dengan Rita, Ciputat, 8 Juli 2011.
49
Kemudian ada rapat Khusus BOD (Board of Directors) dalam rapat ini
membahas masalah yang baru atau yang lama dan sekaligus laporan apa yang
sudah dilakukan dan akan dilaksanakan dan mencari solusi untuk masalah
yang timbul. Dan sebulan sekali Rapat Pimpinan 14 orang kumpul untuk
di LKC antara lain berupa komputer, ruangan meeting, ruang ukhuwah, ruang
resepsionis, ruang P2L, kamar pasien, mushola, gudang, toilet karyawan, toilet
pasien, ruang bekerja yang berada di lantai 3, gudang, koperasi, apotek, dapur,
lain gedung LKC yang beralamat di Jl. Ir H Juanda No.34, Ciputat Mega Mal
F. Program-Program LKC
menyediakan layanan kesehatan dasar plus bagi kaum duafa (fakir &
Sementara dan Rujukan rumah sakit. Kelak, rujukan rumah sakit akan
11
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
51
Aksi Layan Sehat merupakan salah satu unit layanan luar gedung
lingkungan. Target utama Aksi Layan Sehat adalah daerah kumuh dan
barisan relawan medis dan non medis juga mobil medis lengkap dengan
fasilitasnya.12
a. Pengobatan Umum
b. Kesehatan Gigi
c. Pemeriksaan KIA
d. Imunisasi
Aksi Layan Sehat hadir secara periodik di satu wilayah kumuh dengan
model pengelolaan daerah binaan. Selain itu, Aksi Layan Sehat juga
menjadi alternatif bagi kaum dhuafa (fakir & miskin) yang sulit
menjangkau Gerai Sehat. Atas dasar itu, pemilihan daerah pun selalu
12
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
13
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
52
yang dilandasi ikatan ukhuwah. Dalam program ini kaum duafa dilibatkan
dijalankan pada unit layanan dalam Gedung, yaitu Gerai Sehat, dan unit
layanan luar gedung, yaitu Aksi Layan Sehat dan Aksi Tanggap Bencana.
14
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
53
miskin).
bencana.
2002 dan 2007, Bencana Longsor Garut, sampai yang terakhir Konflik
Ambon. Selain ACT DD, LKC juga bekerja sama dengan berbagai
LKC adalah milik masyarakat dan merupakan amanah bagi para pengelolanya.
Untuk itu, LKC menerapkan sistem kepesertaan bagi kaum dhuafa (fakir dan
15
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
16
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
54
1. fotokopi KTP
Apabila disetujui maka mereka akan mendapat kartu peserta dan dapat berobat
secara cuma-cuma. Kartu peserta LKC berjangka waktu 1 tahun. Jika masa
melakukan survey ulang kelayakan. Dari hasil survey ulang akan diputuskan
H. Mitra LKC
1. Adhimix
2. Bank Indonesia
3. KFC
4. P&G
5. BPmigas
6. ANTV
7. Eramuslim digest
8. Indosat18
17
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
18
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http://lkc.eramuslim.com/index.php/profil
BAB IV
kegiatan atau program yang akan dijalankan dapat berjalan secara efektif dan
yang baik, maka dari itu diperlukanlah suatu manajemen yang baik dalam
kinerja para karyawan dan memberikan kepuasan pada pasien agar mereka
55
56
a. Perencanaan (Planning)
fungsi-fungsi yang lain, yang mana perencanaan ini hal yang terpenting
dalam manajemen.
yaitu balai pengobatan, dari segi operasionalnya LKC ini adalah balai
sama seperti balai pengobatan lainnya yaitu Unit Pelayanan Dasar seperti ;
poli klinik umum, poli klinik gigi, laboratorium dasar dan farmasi.1
1
Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 20011.
57
2) Departemen Program
penunjang medis.
LKC ini mempunyai keterbatasan sarana untuk itu apabila ada pasien
rujukan keberbagai rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan LKC.
Kegiatan sehari-hari LKC sama dengan pengobatan yang lain, tetapi LKC
1) Program Promotif
Kesehatan dan daerah yang kumuh. Untuk program yang diluar LKC
bahwa akan ada pelayanan kesehatan yang gratis khusus untuk dhuafa.
2) Program Prepentif
dilakukan oleh LKC agar pasien dhuafa tidak terkena penyakit yang
telah direncanakan.
2
Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 20011.
59
Sehingga LKC tidak merujuk dirumah sakit yang sudah bekerja sama
dirumah sakit Mitra LKC Selalu penuh sehingga kadang pasien dhuafa
tidak dapat kamar, untuk itu LKC sedang proses pembangunan Rumah
Sehat Terpadu (RST). RST ini merupakan pengembangan dari LKC yang
2. Tujuan
3. Prosedur
terlebih dahulu di survey dan ditentukan oleh Tim Survey Layak atau
b. Pengorganisasian (Organizing)
tujuan. Pembagian kerja harus jelas, sebab dengan itu maka program-
orang, maka akan mencegah terjadinya pekerjaan yang dilakukan oleh satu
agar sebuah pekerjaan dapat dilakukan dengan rapih, jelas dan teratur.
Sehingga apa yang menjadi tujuan dan maksud yang telah direncanakan
oleh suatu lembaga dapat tercapai sesuai dengan rencana yang sudah
ditentukan.
yang mengatur arus pekerjaan yang terdiri dari : Direktur, Jajaran manajer,
sama, kejujuran, dan musyawarah. Tidak hanya itu saja, LKC juga
mungkin juga LKC ini bukan hanya tempat bekerja mencari nafkah. Tapi
3
Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 20011.
4
Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 2011.
62
maksimal.
c. Penggerakan (Actuatting)
dan efisien sehingga program dapat berjalan kearah tujuan yang telah
ditetapkan.
selama ini Di LKC Pelayanan berjalan cukup baik sesuai dengan berbagai
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai maka perlu adanya tindakan
5
Wawancara pribadi dengan Yeni purnama Sari, Ciputat, 8 April 20011.
63
tugas yang telah diperintahkan oleh atasan sesuai dengan tugas masing-
sehingga menjadi jelas apa yang telah diperintahkan oleh pimpinan dan
bawahan agar dapat berkerja lebih baik dan selalu berpretasi untuk
d. Pengawasan (Controlling)
merupakan hal yang harus dilakukan dalam setiap kegiatan agar supaya
6
Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 20011.
65
dijalankan.
(LKC)
kumuh dan Miskin), atau daerah tersebut memang benar-benar jauh dari
jauh, jadi untuk mengatasinya dibuatlah Pos Sehat. Ada beberapa Pos
Sehat yang dimulai dari Majelis Taklim dari masjid-masjid, Jadi Pos Sehat
itu bekerja Sama dengan Majelis Taklim Masjid, Jadi di Masjid tersebut
itupun kalau Pos Sehat ini bekerja Sama dengan Masjid, Sistem Pos Sehat
Pos Sehat melatih kader-kader karena diPos Sehat ini yang menjadi medis
pelaporan dan status pasien. Status pasien ini diisi oleh dokter tapi
Pelatiahn Ilmu resep. Pelatihan ilmu resep ini mempelajari persiapan resep
yang sederhana pada kader. Yang terakhir pelatihan untuk survey dan
dua, satu untuk LKC dan satu lagi untuk Puskesmas. Kadang kalau ada
mitra yang membiayai maka Tim Pos Sehat membuat laporannya tiga.
Pertama Pos Sehat melihat tempat, dan bertemu dengan Pejabat Daerah Rt,
Rw, Ibu Majelis Taklim. Jika cocok dari segi tempat dan lingkunganya
maka Pos Sehat membuat Draf MOU (Kesepakatan kerja sama). Setelah
7
Wawancara Pribadi dengan Mirna Peni, Ciputat, 8 April 2011.
67
itu pos Sehat silaturahmi kepuskesmas untuk menaungi pos sehat tersebut.
Tahap selanjutnya pelatihan. Tim pos Sehat ini ada peresmian dan
baksos, dan seaklian memperkenalkan kalau ditempat itu akan ada Pos
Sehat. Pos Sehat dibuka seminggu dua kali, pos Sehat yang sudah
Pos Sehatpun ada kendalanya. Kendala yang dialami Pos Sehat adalah
berbagai macam perbedaan pendapat Karena Pos Sehat ini berbagai multi
dan komunikasi.8
yang didapat.9
ALS ini pendekatan kepada member, kalau LKC kan member yang
datang, kalau ALS itu jadi tim kita yang datang kearea dhuafa dimana ALS
8
Wawancara Pribadi dengan Mirna Peni, Ciputat, 8 April 2011.
9
Wawancara Pribadi dengan Mirna Peni, Ciputat, 8 April 2011.
68
Indosat, kalau yang ALS yang lain kita banyak mitranya yang kerja sama
dengan ALS. TIP TOP juga kerja sama dengan ALS ketika ada launcing di
ciputat . ada 4 wilayah khusus kerja sama dengan TIP TOP termasuk di
selama satu tahun dan kemudian diperpanjang sampai sekarang pakai dana
CSR dari Indosat, yang di TIP TOP pun sama dari dana CSR, sedangkan
yang di TIP TOP ini Bay Event berdasarkan permintaan mitra, kalau mitra
melakukan Aksi, Ketika mitra ini ada launcing dan bagi-bagi keuntungan
Waktu bekerja sama dengan TIP TOP ini tidak ditentukan artinya
bertahun tidak dan perbulan pun tidak hanya berdasarkan permintaan. ALS
ini berdasarkan Sponsor yang meminta. Pada tahun 2006 ALS disponsori
oleh pesantren kuningan buntet dananya dari salah satu alumni santri yang
untuk berobat kerumah sakit, meringkan dhuafa yang sakit, ALS ada
69
berobat. Khusus indosat kalau yang berobat 200 pasien maka PMT nya 100
untuk Anak-anak usia 1-5 tahun PMT tersebut berisi: Susu, Biskuit, dan
makanan ringan yang lain. Nilai nominalnya 10- 15 ribu per Anak Setiap
kasus gizi yang berada dibawah gizi buruk, untuk gizi kurang dilakukannya
yaitu CFC (Crafectif Fidding Center). Untuk gizi Kurang yang ditangani
adalah balita-balita yang berada dibawah garis kuning atau garis kurang.
gizi kurang agar balita-balita tidak jatuh kepada gizi buruk. Program
gizi tapi kalau dalam program Pidi itu menggali kebiasaan unik ditengah
10
Wawancara Pribadi dengan Suroso, Ciputat, 6 maret 2011.
70
kemudian ternyata disitu ada mereka yang memiliki balita yang berat
digali dan diambil perilaku yang menyimpang itu, tapi menyimpang dalam
tambahannya yaitu nasi goreng di kasih sayur dan kunyit. Sehingga anak-
anak bertambah nafsu makannya, Menu ini yang akan digali oleh Tim Pidi
dan dibuatkannya Tabel, berapa perilaku yang unik dan berapa perilaku
dibuatlah Pos Gizi Seperti Posyandu tapi berbeda. Pos Gizi ini selama 10-
12 hari untuk 12 balita yang memiliki gizi kurang di pos gizi sudah kita
biarkan bermain disitu dibuat mainan anak yang edukatif plus dengan
PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih), dilakukan oleh TIM Pidi selama
10 hari dengan menu yang berbeda setiap hari. Setelah memasak dan
11
Wawancara Pribadi dengan Nur Salim, Ciputat, 8 April 2011.
71
dan ditularkan oleh masyarakat yang lain hasilnya luar biasa dapat
Tim Pos Gizi kunjungan kerumah. dalam rentangan waktu dua minggu
perubahan berat badan berubah hampir 12 gram. Jika kadernya aktif Balita
Ada dua kampung yang sedang dilakukan Pos Gizi yitu kampung
Babakan dan kampung Baru kemajuannya luar biasa. Dua kampung ini
lumayan sulit untuk pelaksanaan karena dua kampung ini sedang musim
tanam yang tidak bisa diganggu, mereka mempunyai waktu malam hari,
sedangkan malam hari tidak bisa dilakukan program Pidi tersebut karena
program ini goal menaikan berat badan balita dari garis kuning kegaris
hijau, kalau berada dibawah garis merah paling tidak naik diatas garis
kuning, merehabilitasi gizi kurang menjadi gizi baik. Kedua merubah pola
tersebut menjadi perilaku yang baru hasil dari cloning yang mempunyai
12
Wawancara Pribadi dengan Nur salim, Ciputat, 8 April 2011.
72
Kendala Pos Gizi yaitu Pertama mencari waktu yang sulit. Secara
teoritis Pidi dengan membuat dan membentuk pos gizinya bukan di jam
makan pokok balita, misalnya balita sarapan jam 7 maka pelaksanaan pidi
jam 9 dan jam 10 sedangkan di jam tersebut kadang balita tidur dan
Ibunya masih diladang. Kedua Jarak syarat utama pidi yaitu geografis yang
sangat menantang dan jauh dan mesti naik keatas bukit yang sulit untuk
menjadi penanggung jawab dan mendampingi Pos Gizi yang tidak berjalan
yang akan direkrut itu minimal bisa baca tulis kalau tidak Tim Pos Gizi
agak repot karena harus mengajari mereka baca tulis. Dalam satu kampung
yang bisa baca tulis bisa dihitung sementara mereka itu sibuk kerja diluar.
waktu diserahkan kepada bapak dan ibu atau masyarkat setempat dengan
melakukan penekanan kepada Ibu dan Bapak jangan di jam makan Pokok
balita.
Untuk Program Pidi ini belum ada Mitra. Program Pidi ini masih
Kesehatan
kesehatan Cuma-Cuma. tentu saja pelayanan yang baik tidak akan terwujud
tanpa harus didukung oleh sarana yang memadai di layanan kesehatan Cuma-
Cuma.
tujuannya agar pasien layak atau tidak menjadi dhuafa dan berobat di LKC
LKC dalam memberikan Pelayanan Yang baik kepada pasien tentu saja
13
Wawancara Pribadi dengan Nur Salim, Ciputat, 8 April 2011.
74
5. Sarana Fasilitas Pelayanan yang cukup dari segi dana yang sesuai dengan
anggaran.15
adalah:
1. Di LKC ini dari segi pelayanan Perawatan medis dan Rawat Rujukan dan
butuh penanganan yang serius dirujuk oleh pihak LKC karena LKC tidak
mempunyai fasilitas yang belum lengkap dan dirujuk kerumah sakit yang
2. Dari segi Pembiayaan LKC lembaga non profit dari Ziswaf dari Dompet
pendanaan. Pasien yang ada di LKC untuk menjadi member di Survei dan
dibantu lepas kalau persyaratannya tidak lengkap maka tidak akan menjadi
member.16
14
Wawancara Pribadi dengan Bambang Murtono, Ciputat, 11 Maret 2011.
15
Wawancara Pribadi dengan Yeni purnama Sari, Ciputat, 8 April 2011.
16
Wawancara Pribadi dengan Bambang Muhartono, Ciputat, 11 Maret 2011.
17
Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 2011.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
selama ini berjalan cukup baik. upaya yang dilakukan yaitu mengarahkan,
dalam pelayanan kesehatan yaitu Pos Sehat, Aksi Layanan Sehat, Dan
75
76
yaitu: di LKC ini dari segi pelayanan perawatan medis dan rawat rujukan
yang dibutuhkan penangan yang serius maka LKC merujuk kerumah sakit
yang sudah bekerja sama dengan LKC karena LKC tidak mempunyai
fasilitas yang belum lengkap, dari segi dana LKC lembaga non profit dan
tersedia dan faktor dana yang diluar anggaran. Faktor-faktor inilah yang
B. Saran
Brata, Atep Adya. Bisnis dan Hukum Perdata Dasar SMK. Bandung : Armico,
1999.
Dzul Kifli.” Manajemen Pelayanan Haji dan Umroh PT. Patuna Tour dan Travel.
” Skripsi SI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.
Fadli Hs, Ahmad. Organisasi dan Administrasi edisi Revisi. Jakarta: Man Halun
Nasyi-in Press, 2002.
78
79
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Revisi. Jakarta:
Bumi Aksara, 2007.
Siagian, M.P.A., Sondang P. Filsafat Administrasi edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2006.
WAWANCARA
Gambar 2.11
Trnsisi Masalah
Epidemiologi Semakain
Demografi Kompleks
dll
Kesehatan
-Hak Asasi Masalah perilaku dan Promosi
-Investasi lingkungan Kesehatan
-Karunia Tuhan
UU 23/92 UU
Era Globalisasi
22/99 PP
Desentralisasi
25/2000 dll
Kesehatan Merupakan asset yang penting bagi manusia dan setiap orang
berhak memperoleh kesehatan yang optimal. Pos Sehat ini didirikan untuk membantu
masyarakat miskin yang daerahnya masih jauh dari pelayanan kesehatan. Daerah
yang kumuh dan kurangnya pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih. Kurang
seperti inilah LKC membuat program Pos Sehat untuk membantu masyarakat miskin
1
Dokumen LKC
sehingga apa yang sudah menjadi tujuan Pos Sehat terwujud yaitu menjadikan
Bappenas,2006
3. Penanggulangan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada Ibu hamil,
kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang
yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya;
a. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki
c. Desa=Kelurahan=Nagari
PRINSIP FUNDAMEN
Gambar 2.22
Proses Pemberdayaan
Kemitraan Masyarakat
Pembelajaran
Mampu memelihara
Sesuai social budaya dan meningkatkan
Kesehatannya
Mempengaruhi Lingkungan
2
Dokumen LKC
Dari Gambar di atas, Pos Sehat ini saling bekerja sama dengan masyarakat
sesuai dengan sosial budaya masyarakat. Sehingga program ini dapt memberiakn
mendirikan Pos Sehat untuk memudahkan masyarakat dhuafa berobat. Dan dapat
Gambar 2.33
LANJUTAN
PROGRAM
ASSESMENT
1. Masalah Akses
PENGENALAN, PelKes Potensi
Dana mandiri POS SEHAT
MITRA LOKAL &
POTENSI MITRA
2. Mitra Masyarakat
MASYARAKAT
(Ormas)
PERMINTAAN
MASYARAKAT
3
Dokumen LKC
Terdapat empat phase dalam menjalankan Program Pos Sehat. Terutama
masyarakat. Phase ketiga Pos Sehat ini tidak hanya untuk peserta saja melainkan
untuk masyarakat dimana Pos Sehat ini dibentuk. Phase selanjutnya, melakukan
dengan masyarakat.
1. TUJUAN
a. Tujuan Umun
b. Tujuan Khusus
SES
1. Masyarakat Miskin
SPASIAL
KOMUNITAS
PROGRAM
E. OPERASIONALISASI KONSEP
4
Dokumen LKC
4. Pelayanan Kuratif Gratis
5. Adanya program Promotif dan Preventif secara aktif yang bersedia dilakukan
7. Bersumber pada dana Caring Community, CSR, yang bersinergi dengan dana
KLB
3. Berfokus pada upaya ketahanan kesehatan keluarga (Ibu, Anak, Remaja dan
wabah).
kesehatan.
FASE AWAL
FASE MENENGAH
3) Monev berkala
FASE LANJUTAN
1) Kemandirian Manajemen
2) Monev berkala
Fase 1
masing-masing
masyarakat
Fase 3
Tabel 4.16
SEHAT Pembiayaan
5
Dokumen LKC
6
Dokumen LKC
Ya DKM At CC Ruangan di
Ya DKM At CC Klinik
LKMT Takwa
Pedati Mamuriyah +)
AlIkhwan Al Ikhwan
Musyawarah Konsultasi
SpPD
Dari tabel di atas menjelaskan bahwa Pos Sehat selama ini berjalan bekerja
sama dengan organisasi masyarakat seperti Masjid dan Majelis taklim yang dananya
diperoleh dari Zakat, Infak, Shodakoh masjid dan dana dari CSR dari Majelis Taklim.
Tempat : LKC
kurang lengkap) apabila ada penyakit yang serius. poli Umum, IGD
program yang ada di LKC Program Sigab, Pos Sehat, ALS (Aksi layanan
Sehat), dari Indosat, Positif Defience, (penyuluhan gizi buruk) untuk daerah
J: Karena LKC ini dananya dari Zakat, Infak, Shodaqoh, dan wakaf (Ziswaf)
J: Pasien puas atau gak puas, sebelum menjadi member di LKC di Survey
dulu oleh tim surveyer yang dilihat, di nilai dari kedhuafaannya dinilai dari
gaji, rumah, seandainya dari tim survey layak untuk menjadi member dan
menjadi anggota dalam waktu satu tahun, kadang ada pasien dia menjadi
dhuafa tetapi dari LKC itu dia tidak layak untuk jadi Dhuafa
J: Bimbingan rohani masih ada dan tidak semua pasien diperlukan binroh
Pewawancara Terwawancara
Tempat : LKC
J: Jenis Pelayanan; ada Poli umum, Poli IGD, poli kebidanan, poli bersalin,
poli spesialis, Poli TB, Poli DM, poli gigi, rawat inap, unit rujukan, apotik
/faramsi/laboratorium.
persahabatan , Rumah sakit PMI, Rumah Sakit Darmais, Rumah Sakit Pasar
Sejabodetabek.
kesehatan?
J: Sementara ini rata-rata biasanya dalam bekerja kesulitan itu pasti ada,
misalnya; pasien tidak ada keluarganya, yang tidak ada keluarganya biasanya
J: Untuk mengatasinya biasanya kalau yang tidak ada keluarganya kita coba
Pewawancara Terwawancara
kesehatan?
J: Sementara ini rata-rata biasanya dalam bekerja kesulitan itu pasti ada,
misalnya; pasien tidak ada keluarganya, yang tidak ada keluarganya biasanya
J: Untuk mengatasinya biasanya kalau yang tidak ada keluarganya kita coba
Pewawancara Terwawancara