Anda di halaman 1dari 83

PREVALENSI INSOMNIA PADA MAHASISWA

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan

Oleh:

ZIYAN ALHARIZ
2012101010130

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SYIAH
KUALA BANDA ACEH
2023
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN

iii
LEMBAR PENGESAHAN

iv
PERSEMBAHAN

“Sesungguhnya bersama kesulitan akan selalu ada kemudahan. Maka apabila


engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan
lainnya), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”
(Qs. Al-Insyirah : 6-8)

Barangsiapa menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, Allah akan memudahkan baginya
jalan menuju surga (HR. Muslim)

Alhamdulillah, Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kupersembahkan kepada Allah


SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang yang memberikanku kekuatan,
membekaliku dengan ilmu serta rahmat yang tiada putus. Mohon ampun atas khilaf dan
lupa terhadap syukur akan nikmat-Mu ya Allah. Semoga keberhasilan hari ini menjadi
langkah yang engkau ridhai untuk masa depanku dalam meraih kesuksesan. Ya Rabb,
sampaikan salam dan rinduku pada rasul-Mu, Muhammad SAW.

Yang terkasih dan tercinta almarhum ayahanda Amsal Amri dan Ibunda Niswar atas
untaian doa yang tidak putus dan ridhomu atas setiap langkah dan kesuksesan saat ini yang
aku raih. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan limpahan kasih sayang-Nya
kepada kalian. Allahumma aamiin.. .

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada pembimbing skripsiku, Ibu Ns. Martina,
M.Kep., Sp. Kep.J dan bapak Ns. Rudi Alfiandi, M.Kep yang
dengan kesabaran dan dukungannya sehingga aku bisa ke tahap ini.
Terimakasih tak terhingga kepada Bapak Dr. Marthoenis, M.Sc., MPH dan Ibu Ns. Farah
Dineva.R, S.Kep., MSN yang telah bersedia menjadi penguji sidang skripsiku serta telah
memberikan banyak saran dan masukan selama proses penelitian. Terimakasih juga kepada
seluruh Fkep 20, tim penyusunan skripsi, dosen serta staff Fakultas Keperawatan
Universitas Syiah Kuala.

Terima kasih juga kepada diri sendiri yang telah mampu menyelesaikan tugas ini
dengan tepat waktu. Kemudian Kepada teman terbaik Bang Alvi dan Razi
untuk segala bentuk pengorbanan dan tanpa henti mendoakan, semoga Allah
merahmati dan menyayangi kalian sekalian

Ziyan Alhariz

v
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
FAKULTAS KEPERAWATAN

SKRIPSI
5 Desember 2023

XV + VI BAB + 35 Halaman + 4 Tabel + 1 Skema + 12 Lampiran

ZIYAN ALHARIZ
2012101010130

PREVALENSI INSOMNIA PADA MAHASISWA


DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA

ABSTRAK

Insomnia merupakan suatu rangkaian masalah tidur, seperti kesulitan dalam


memulai tidur, kesulitan untuk mempertahankan tidur dengan sering terbangun di
malam hari, serta sulitnya untuk kembali tidur setelah terjaga. Salah satu kelompok
yang paling sering mengalami insomnia adalah mahasiswa. Berdasarkan penelitian pada
populasimahasiswa, terungkap bahwa sebagian besardari mereka mengalami insomnia,
ternasuk insomnia kronis. Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan munculnya
insomnia di kalangan mahasiswa, salah satunya kebiasaan minum kopi dan
lamanya durasi penggunaan gadget. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran insomnia pada mahasiswa di Universitas Syiah Kuala. Jenis penelitian
yang digunakan, yaitu deskriptif eksploratif dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik, serta Fakultas Hukum. Teknik pengambilan sampel
menggunakan cluster random sampling berjumlah 380 responden (n=380). Alat
pengumpulan data menggunakan kuesioner Insomnia Severity Index versi
Indonesia (ISI-INA) yang disebarkan melalui google form. Data pada penelitian
ini dianalisis menggunakan aplikasi pengolahan data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat insomnia pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala
berada pada kategori insomnia ringan (46,1%). Diharapkan mahasiswa dapat
mengurangi konsumsi kopi dan durasi penggunaan gadget sehingga dapat
meningkatkan kualitas tidur.

Kata Kunci : Insomnia, Mahasiswa


Daftar Bacaan : 6 Buku, 32 Jurnal, 1 Sumber Online

vi
MINISTRY OF EDUCATION, CULTURE,
RESEARCH, AND TECHNOLOGY

SYIAH KUALA UNIVERSITY


FACULTY OF NURSING

UNDERGRADUATE THESIS
5 December 2023

XV + VI Chapter + 35 Pages + 4 Tables + 1 Scheme + 12 Appendixes

ZIYAN ALHARIZ
2012101010130

PREVALENCE OF INSOMNIA IN UNIVERSITY STUDENTS


AT SYIAH KUALA UNIVERSITY

ABSTRACT

Insomnia is a series of sleep problems, such as difficulty in initiating sleep,


difficulty maintaining sleep by waking up frequently at night, and difficulty
returning to sleep after being awake. One of the groups that most often experience
insomnia is university students. Based on research on the student population, it
was revealed that most of them experienced insomnia, including chronic
insomnia. There are various factors that cause insomnia among students, one of
which is the habit of drinking coffee and the duration of gadget use. This study
aims to determine the description of insomnia in students at Syiah Kuala
University. The type of research used, namely descriptive exploratory with a
quantitative approach. The study population was students of the Faculty of
Economics and Business, Faculty of Social and Political Sciences, and Faculty of
Law. The sampling technique used cluster random sampling totaling 380
respondents (n = 380). The data collection tool used the Indonesian version of the
Insomnia Severity Index (ISI-INA) questionnaire which was distributed via
google form. The data in this study were analyzed using data processing
applications. The results showed that the level of insomnia in Syiah Kuala
University students was in the mild insomnia category (46.1%). It is expected that
students can reduce coffee consumption and duration of gadget use so as to
improve sleep quality.

Keywords: Insomnia, College Students


Reading List: 6 Books, 32 Journals, 1 Online Source

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala keberkahan dan nikmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Prevalensi

insomnia pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala” sebagai salah satu syarat

dalam melaksanakan tugas akhir Sarjana Keperawatan di Fakultas Keperawatan

Universitas Syiah Kuala. Shalawat beserta salam juga tak lupa disampaikan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia kepada alam

yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ns. Martina,

M.Kep., Sp. Kep.J dan Ns. Rudi Alfiandi, M.Kep sebagai dosen pembimbing

yang telah meluangkan banyak waktu, pikiran dan tenaga dalam membimbing

penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga penelitian ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Kesempatan yang berbahagia ini penulis juga mengucapkan terima kasih

atas bantuan dari berbagai pihak diantaranya:

1. Dr. Teuku Tahlil, S.Kp., MS selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Syiah Kuala.

2. Dr. Ns. Darmawati, S.Kep., M.Kep., Sp. Mat selaku Wakil Dekan I

Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala.

3. Dr. Ns. Marlina, S.Kep., M.Kep., Sp. MB selaku Wakil Dekan II Fakultas

Keperawatan Universitas Syiah Kuala.

4. Dr. Ns. Hilman Syarif, M.Kep., Sp. Kep. MB selaku Wakil Dekan III

Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

viii
5. Dr. Marthoenis, M.Sc., MPH dan Ns. Farah Dineva.R, S.Kep., MSN

selaku Dosen Penguji 1 dan Desen Penguji 2

6. Ns. Syarifah Rauzatul Jannah, S. Kep., MNS., Ph.D selaku Ketua Jurusan

Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

7. Ns. Nurhasanah, M.Kep selaku Koordinator Program Studi Keperawatan

Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

8. Seluruh Dosen dan Staf Kependidikan Fakultas Keperawatan Universitas

Syiah Kuala yang membantu penulis dalam kelancaran penyusunan skripsi

ini.

9. Teristimewa untuk Ayah Alm. Amsal Amri yang mengajarkan dan

memberi pengalaman hidup yang selalu ada di pikiran dan hati penulis dan

Ibu Niswar yang memberikan seluruh tenaga untuk merawat penulis dan

tak henti- hentinya dengan sabar mendoakan serta memberikan semangat

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman Angkatan 2020 di Fakultas Keperawatan Universitas Syiah

Kuala terkhusus sahabat seperjuangan yang telah banyak membantu dari

awal perkuliahan Barlian, Kabir dan Khairunnas yang telah menemani dan

memberikan semangat selama menempuh pendidikan, serta teman-teman

lainnya yang telah memberikan semangat, dukungan dan doanya kepada

penulis.

ix
11. Sahabat saya Abang Fajri Alghani, Razi Jilly, Abang Alvi Haris, M. Aghil

Alzikra, M Fathin dan M Zharfan yang telah memberikan semangat dan

doanya kepada penulis selama ini sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT dapat membalas kebaikan pihak

yang sudah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari masih

banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi penelitian ini. Oleh karena itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Banda Aceh, 05 Desember 2023

Ziyan AlHariz

x
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...................................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.....................................................ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................iv
PERSEMBAHAN...................................................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................................vi
ABSTRACT..........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR SKEMA................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................5
C. Tujuan Penelitian..............................................................................5
D. Manfaat Penelitian............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................7


A. Konsep Insomnia..............................................................................7
B. Konsep Tidur..................................................................................12
C. Konsep Mahasiswa.........................................................................14

BAB III KERANGKA KONSEP....................................................................16


A. Kerangka Konsep............................................................................16
B. Pertanyaan Penelitian......................................................................17
C. Definisi Operasional.......................................................................17

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN.......................................................18


A. Jenis dan Desain Penelitian............................................................18
B. Populasi dan Sampel.......................................................................18
C. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................20
D. Alat Pengumpulan Data..................................................................20
E. Teknik Pengumpulan Data.............................................................22
F. Etika Penelitian...............................................................................24
G. Pengolahan Data.............................................................................25
H. Analisa Data...................................................................................27

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................28


A. Hasil Penelitian...............................................................................28
B. Pembahasan....................................................................................31

xi
BAB VI PENUTUP..........................................................................................34
A. Kesimpulan.....................................................................................34
B. Saran...............................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA
BIODATA
PENULIS
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................19

Tabel 4.1 Proporsional Sampel..............................................................................22

xiii
DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka Kerja Penelitian.....................................................................18

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian


Lampiran 2. Rincian Anggaran Biaya
Penelitian
Lampiran 3. Lembaran Permohonan Menjadi
Responden Lampiran 4. Lembaran Persetujuan Menjadi
Responden Lampiran 5. Kuesioner
Lampiran 6. Surat Pengumpulan Data
Awal Lampiran 7. Lembar Etik Penelitian
Lampiran 8. Surat Izin Penelitian
Lampiran 9. Surat Selesai
Penelitian Lampiran 10. Master Tabel
Lampiran 11. Hasil Uji Penelitian
Lampiran 12. Hasil Uji Turnitin

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk

menpertahankan kesehatan. Manusia yang memiliki kualitas tidur yang baik

akan memiliki fungsi bio-psiko-sosial yang sehat. Begitu juga sebaliknya,

kualitas tidur yang buruk dapat menimbulkan gangguan pada fungsi bio-

psiko- sosial sehingga manusia juga akan terganggu untuk menjalani

kehidupan sehari-hari. Sekitar 90% orang dewasa di Amerika Serikat yang

menikmati tidur yang baik merasa sangat efisien dalam menyelesaikan tugas-

tugas sehari- hari mereka. Sebaliknya, hanya 46% dari populasi yang

mengalami masalah tidur yang sama efisiennya. Hasil penelitian ini juga

menunjukkan bahwa kurang dari 10% orang dewasa di Amerika Serikat yang

mengutamakan tidur di atas aspek lain dalam kehidupan sehari-hari, seperti

kebugaran, gizi, pekerjaan, kehidupan sosial, dan hobi. (National Sleep

Foundation, 2018).

Salah satu masalah kesehatan mahasiswa saat ini yaitu kurangnya

kebutuhan tidur. Kebutuhan waktu tidur normal idealnya yaitu 7-8 jam

perhari. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kuantitas

tidur kurang dari 7-8 jam, seperti jadwal perkuliahan yang padat dan

kompleks, tuntutan untuk mengerjakan tugas kuliah hingga larut malam,

kebiasaan menonton film hingga larut malam, serta penggunaan ponsel yang

berlebihan (Sulistyana, 2019). Hasil survei indeks pola hidup sehat American

Internasional Assurance (AIA), yang dilakukan oleh perusahaan riset global

1
2

Taylor Nelson Sofrens (TNS), menunjukkan bahwa meskipun masyarakat

Indonesia menginginkan waktu tidur selama 7-8 jam, namun kenyataannya

mereka hanya dapat merealisasikan 6 jam tidur setiap harinya. Hal ini

disebabkan oleh semakin meningkatnya aktivitas yang dilakukan oleh

masyarakat Indonesia (Fenny & Supriatmo, 2016).

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh National Sleep Foundation

(2018) menunjukkan bahwa insomnia terjadi pada 67% dari 1.508 orang di

Asia Tenggara, dan sekitar 7,3% diantaranya adalah mahasiswa di Indonesia.

Angka prevalensi insomnia di Indonesia mencapai sekitar 67%. diantaranya

55,8% kasus insomnia dikategorikan sebagai insomnia ringan, sementara

23,3% mengalami insomnia sedang dan 20,9% mengalami insomnia berat.

Salah satu gangguan tidur yang paling sering terjadi adalah insomnia.

Insomnia merupakan salah satu bentuk gangguan tidur yang ditandai dengan

kesulitan tidur di awal periode tidur, terbangun di malam hari dan kesulitan

untuk tidur kembali, serta bangun lebih awal. Seseorang yang mengalami

insomnia akan mengalami penurunan kualitas dan waktu tidur yang cukup.

Oleh karena itu, gangguan tidur seperti insomnia sering dijadikan keluhan

karena berdampak pada kegiatan sehari-hari seperti aktivitas sosial,

pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya (Zou et al, 2019).

Insomnia bisa menjadi pemicu kecemasan dan depresi, meskipun tidak

selalu memenuhi kriteria untuk diagnosis gangguan mental. Selain itu,

insomnia juga dapat muncul sebagai gejala utama dalam gangguan mental

yang lebih dominan, sering kali menghasilkan perubahan suasana hati yang

cenderung
3

ditunjukkan oleh reaksi cepat marah atau ketidakstabilan emosi. (American

Psychiatric Association, 2013).

Insomnia tidak hanya berdampak pada psikologis seseorang namun juga

berdampak pada fisik, seperti peningkatan nafsu makan yang berpotensi

menyebabkan obesitas, diabetes, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan

gangguan sistem imun. Selain itu, insomnia juga dikaitkan dengan gangguan

psikologis seperti depresi, kecemasan, dan penurunan daya ingat, karena tidur

memainkan peran penting dalam memperbaharui otak dan konsolidasi

memori. (Fernando & Hidayat, 2020).

Salah satu kelompok yang paling sering mengalami insomnia adalah

mahasiswa. Berdasarkan penelitian pada populasi mahasiswa, terungkap

bahwa sebagian besar dari mereka mengalami insomnia, ternasuk insomnia

kronis (Putrindashafa et al 2020). Selain itu, penelitian Fernando dan Hidayat

(2020) menyatakan bahwa dari 93 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, sebanyak 35,5% mahasiswa

mengalami insomnia berat. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Nurdin et

al (2018) pada Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin sebanyak 53

responden (24,9%) tingkat insomnia proporsi tertinggi adalah mereka yang

berada pada kategori transient insomnia, yaitu 98 responden (45.6%).

Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan munculnya insomnia di

kalangan mahasiswa, salah satunya kebiasaan minum kopi sering kali terkait

dengan kejadian insomnia. Kandungan kafein dalam kopi dapat mempercepat

denyut jantung, menyebabkan gangguan tidur. Selain itu, di era modern ini,
4

mahasiswa cenderung terpapar oleh penggunaan gadget sebelum tidur.

Interaksi dengan gadget sebelum tidur dapat merangsang tubuh dan pikiran,

mengganggu kualitas tidur seseorang (Ranti et al 2022).

Stres akademik pada mahasiswa terjadi akibat individu menghadapi

tekanan dan ketidaknyamanan selama proses belajar. Jika tekanan tersebut

melebihi kapasitas individu, hal itu dapat menimbulkan gejala seperti sakit

kepala, perubahan emosional yang cepat, dan masalah tidur seperti insomnia

(Girsang 2020).

Beberapa dampak negatif lain yang dapat ditimbulkan pada mahasiswa

yang tidak memiliki kuantitas tidur yang cukup yaitu sulit atau bahkan

hilangnya konsentrasi saat belajar di kelas, sering merasa mengantuk pada

jam perkuliahan, lambat dalam memahami materi perkuliahan, kurang

semangat untuk memperhatikan penjelasan dari dosen saat jam perkuliahan,

dan dapat menurunkan motivasi belajar secara keseluruhan (Sulistyana,

2019).

Hasil wawancara dari 10 orang mahasiswa Universitas Syiah Kuala,

sebanyak 50% mahasiswa mengatakan sulit tidur pada malam hari, 40%

mahasiswa mengatakan baru bisa tertidur menjelang subuh serta 60%

mahasiswa susah tidur karena sudah berubah pola tidur akibat stres tugas

kuliah dan tidur di siang hari. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis

tertarik meneliti tentang prevalensi insomnia pada mahasiswa Universitas

Syiah Kuala.
5

B. Rumusan Masalah

Insomnia adalah masalah umum di kalangan mahasiswa, dan salah satu

penyebab utamanya adalah konsumsi kopi dan lama nya durasi penggunaan

gadget. Mahasiswa membutuhkan antara 6,5-8 jam tidur yang terus-menerus

setiap harinya. Beberapa dampak negatif lain yang dapat ditimbulkan pada

mahasiswa yang tidak memiliki kuantitas tidur yang cukup yaitu sulit atau

bahkan hilangnya konsentrasi saat belajar di kelas, sering merasa mengantuk

pada jam perkuliahan, lambat dalam memahami materi perkuliahan, kurang

semangat untuk memperhatikan penjelasan dari dosen saat jam perkuliahan,

dan dapat menurunkan motivasi belajar secara keseluruhan.

Sementara itu penelitian terkait insomnia pada mahasiswa khususnya

mahasiswa Universitas Syiah Kuala masih tergolong sedikit. Oleh karena itu,

peneliti tertarik untuk meneliti “Prevalensi Insomnia pada Mahasiswa

Universitas Syiah Kuala”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi

insomnia pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada peneliti

berupa pengalaman, pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam

mengenai prevalensi insomnia pada mahasiswa tingkat akhir.


6

2. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

mahasiswa tentang insomnia pada mahasiswa tingkat akhir Universitas

Syiah Kuala. Mahasiswa akan memperoleh pemahaman yang lebih dalam

mengenai prevalensi insomnia pada diri mereka sendiri maupun pada

teman sejawat yang mengalami masalah serupa.

3. Bagi Profesi Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa hasil

ilmiah yang dapat menjadi tambahan informasi tentang insomnia, sehingga

dapat digunakan sebagai acuan dalam memberikan promosi kesehatan

tentang gangguan tidur. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan pemahaman

mahasiswa tentang insomnia dan cara mengatasi masalah tersebut.


BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

A. Konsep Insomnia

1. Pengertian Insomnia

Insomnia adalah kondisi gangguan tidur yang terjadi ketika

seseorang mengalami kesulitan berulang dalam memulai atau menjaga

tidur, walaupun ada kesempatan untuk melakukannya. Gejala ini

seringkali diikuti oleh gangguan fungsi saat bangun dan beraktivitas

pada siang hari. (Nurdin et al., 2018).

Insomnia merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak mampu

mendapatkan tidur yang adekuat, baik secara kualitas maupun kuantitas,

sehingga individu tersebut hanya mendapatkan sedikit waktu tidur atau

mengalami kesulitan tidur (Hardiyanti & Amalia, 2020).

2. Klasifikasi Insomnia

Menurut Levenson et al (2015)terdapat dua jenis insomnia yaitu :

a. Insomnia akut merupakan insomnia dalam rentang waktu dua


hingga tiga minggu, seringkali dipicu oleh stres dan kekhawatiran.

b. Insomnia kronis merupakan insomnia yang berlangsung lebih dari


satu bulan.

7
8

Menurut Bjornsdottir et al (2013),klasifikasi insomnia berdasarkan

bentuk yaitu:

a. Difficulty in Initiating Sleep

Jenis ini sering kali dipicu karena tidur yang terjaga serta disertai

kecemasan dan faktor lain.

b. Difficulty in Maintaining Sleep

Seringkali terbangun secara tiba-tiba, atau pada situasi tertentu

seperti merasa pusing tiba-tiba lalu terbangun.

c. Early Morning Waking

Umumnya dialami oleh orang tua dan biasanya disebabkan karena

demensia, depresi, gejala menopause, penyakit parkinson , dan

konsumsi obat-obatan.

3. Etiologi Insomnia

Insomnia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ritme sirkardian,

perubahan hormon, serta kondisi medis tertentu seperti lesi di otak,

tumor, stroke, GERD, alzheimer, hipertiroid, asma dan parkinson.

Gangguan mood seperti bipolar, ansietas, depresi dan psikotik. Selain

itu, keberadaan media atau perangkat elektronik di kamar tidur,

penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid, statin,

alphablocker, betablocker, SSRI dan ACE inhibitor. Faktor lain seperti

onfeksi parasit, kehamilan, faktor genetik dan tingkat stres (Anggara &

Annisa, 2019)
9

4. Patofisiologi Insomnia

Tidur adalah siklus biologis yang bekerja 24 jam yang bertujuan

untuk memulihkan stamina dan kesiapan dalam melakukan aktivitas

sehari-hari. Tidur dan terbangun diatur oleh batang otak, thalamus,

hypothalamus dan beberapa neurohormon dan neurotransmitter juga

dihubungkan dengan tidur. Hasil yang diproduksi oleh mekanisme

serebral dalam batang otak, yaitu serotonin. Serotonin merupakan

neurotransmitter yang berperan sangat penting dalam mengatur rasa

kantuk dan fungsi utama otak. Serotonin dalam tubuh diubah menjadi

melatonin, sebuah hormon katekolamin yang secara alami diproduksi

oleh tubuh.

Adanya lesi pada pusat pengatur tidur di hypothalamus dapat

menyebabkan gangguan dalam keadaan siaga tidur. Katekolamin yang

dilepaskan akan menghasilkan hormon norepineprin yang akan

merangsang otak untuk melakukan peningkatan aktivitas. Stres juga

merupakan salah satu faktor pemicu, dimana dalam keadaan stress atau

cemas, kadar hormon katekolamin akan meningkat dalam darah yang

akan merangsang sistem saraf simpatetik sehingga seseorang akan terus

terjaga (Levenson et al, 2015).

5. Manifestasi Klinis Insomnia

Manifestasi klinis dari insomnia meliputi kesulitan dalam memulai

tidur, sulit mempertahankan tidur hingga sering terbangun, bangun

terlalu awal di pagi hari, dan tidur yang tidak berkualitas. Meskipun ada
10

kesempatan dan kondisi yang memungkinkan untuk tidur, setidaknya

terdapat satu gangguan yang dirasakan pada siang hari seperti

kelelahan, sulit berkonsentrasi, gangguan memori, masalah dalam

interaksi sosial atau pekerjaan, perubahan mood atau mudah macet, rasa

tertidur di siang hari, kurang energi dan motivasi, sering membuat

kesalahan, risiko kecelakaan saat bekerja atau berkendara, nyeri kepala,

dan gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kurang tidur (Susanti,

2015).

6. Faktor Penyebab Insomnia

Beberapa faktor risiko terjadinya insomnia telah diteliti. Faktor-

faktor yang diidentifikasi berpotensi mempengaruhi insomnia termasuk

jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendapatan, dan tingkat

pendidikan. Sebuah analisis meta dari 29 penelitian terkait insomnia

menunjukkan bahwa 41% perempuan memiliki risiko lebih tinggi untuk

mengalami insomnia dibandingkan dengan laki-laki. Studi lain yang

dilakukan oleh National Sleep Foundation menunjukkan bahwa 57%

perempuan mengalami insomnia setidaknya beberapa malam dalam

seminggu. Penelitian lain menemukan bahwa kejadian insomnia

cenderung meningkat seiring bertambahnya usia dan juga pada individu

dengan status sosial dan ekonomi yang lebih rendah (Susanti, 2015).

Penyebab insomnia pada mahasiswa melibatkan faktor-faktor

lingkungan tempat tinggal mereka, seperti tingkat kebisingan,

kebersihan, dan suhu lingkungan. Selain itu, pola hidup juga

memainkan peran penting, seperti kebiasaan merokok, pola makan yang

tidak teratur,
11

konsumsi kopi, dan pola tidur yang tidak sehat. Beberapa mahasiswa

sering mengalami tidur yang terlambat karena berbagai alasan seperti

tugas kuliah, keterlibatan dalam organisasi, atau bersosialisasi dengan

teman-teman. Selain faktor-faktor yang disebutkan di atas, kemajuan

teknologi juga menjadi penyebab, seperti penggunaan internet yang

berlebihan melalui media sosial atau game online. Penggunaan obat-

obatan, narkoba, atau psikotropika juga dapat menjadi faktor penyebab

insomnia pada mahasiswa, begitu juga dengan kondisi kesehatan

tertentu seperti penyakit kronis (Gunes & Arslantas, 2017).

7. Penatalaksanaan

Menurut Levenson, et al, (2015) penatalaksanaan yang dapat

dilakukan pada orang yang mengalami insomnia adalah melakukan

behavioral treatment untuk memperbaiki kebiasaan pola tidur. Contoh

behavioral treatment sebagai berikut:

a. Kontrol stimulus

Kontrol stimulus yaitu dengan cara menciptakan lingkungan yang

menenangkan dan nyaman untuk mempermudah proses tertidur.

b. Terapi kognitif

Terapi ini dilakukan melalui latihan untuk membangun pola pikir

yang positif dan yakin dapat tertidur.

c. Pembatasan tidur

Menghindari waktu tidur yang berlebihan pada siang hari, sehingga

memudahkan proses tidur di malam hari.


12

Teknik relaksasi singkat sebelum tidur seperti meditasi dan

pernapasan dalam memiliki potensi untuk meningkatkan mutu tidur.

Selain itu, latihan relaksasi mental melalui yoga juga terbukti

membantu. Praktik tersebut bermanfaat karena relaksasi dapat

menenangkan pikiran, menciptakan ketenangan pada tubuh, dan

mempermudah proses tidur (Reza et al, 2019).

B. Konsep Tidur

1. Definisi Tidur

Tidur adalah suatu proses yang kompleks, jauh lebih dari sekadar

menutup mata dan menghitung domba . Ini adalah kondisi

ketidaksadaran yang aktif yang diinduksi oleh tubuh, di mana otak

mengalami periode relatif istirahat sambil tetap responsif terhadap

rangsangan internal secara khusus (Brinkman et al., 2023). Tidur adalah

elemen penting dalam proses fisiologis manusia yang tidak hanya

menjaga kesehatan, tetapi juga melanjutkan bio-pisko-sosio dan budaya

(Haryati et al., 2020).

2. Fungsi tidur

Tujuan dan fungsi tidur masih belum sepenuhnya dipahami dengan

jelas, namun diyakini bahwa tidur memiliki peran dalam menjaga

keseimbangan mental, emosional, serta kesehatan fisik seperti

mengurangi stres pada berbagai sistem tubuh seperti paru-paru,

kardiovaskular, dan endokrin. Beberapa peneliti mengemukakan bahwa

fungsi tidur termasuk menghemat energi, mensintesis zat-zat penting,

dan mengeliminasi
13

koneksi sel otak yang tidak diperlukan. Beberapa ilmuwan menekankan

bahwa tidur memiliki peran khusus dalam pembelajaran, memori,

regulasi emosi, serta penguatan sistem kekebalan tubuh. (Reza et al,

2019).

Tujuan yang pasti dari tidur masih belum sepenuhnya dijelaskan.

Beberapa teori terkemuka telah menyelidiki aktivitas otak dalam upaya

mengungkapkan mengapa kita membutuhkan tidur. Teori-teori tersebut

termasuk teori Ketidakaktifan, teori kekekalan energi, teori Pemulihan,

dan teori plastisitas otak (Brinkman et al, 2023)

3. Tahapan dan Siklus Tidur

Menurut Brinkman, et al (2023) ada beberapa tahapan dan

siklus, yaitu:

a. Non-rapid eye movement (NREM) tahap 1 merupakan tahap saat

seseorang tidur secara dangkal dan masih rentan terbangun dengan

mudah. Tahap ini berlangsung sekitar 1 hingga 7 menit. Pola

gelombang alfa yang teratur dalam elektroensefalogram (EEG),

dengan frekuensi sekitar 8 hingga 13 siklus per detik, menjadi ciri

khas tahap ini.

b. NREM tahap 2 berlangsung sekitar 10 hingga 25 menit pada awal

siklus tidur, namun seiring berjalannya waktu dapat terbentuk hingga

sekitar 50% dari total durasi tidur selama malam. Meskipun lebih

dalam dari tahap sebelumnya, seseorang pada tahap ini masih rentan

terbangun oleh rangsangan yang kuat. Aktivitas gelombang otak

dalam pola elektroensefalogram (EEG)bertegangan rendah.


14

c. NREM tahap 3 berlangsung sekitar 20 hingga 40 menit. Pada

awalnya, pola gelombang otak dalam elektroensefalogram (EEG)

menunjukkan tingkat keaktifan tinggi dengan frekuensi gelombang

yang lebih lambat.

d. Rapid eye movement (REM) adalah fase tidur yang sering terkait

dengan aktivitas bermimpi. Pada fase ini, terjadi kelumpuhan otot

tubuh secara menyeluruh, kecuali pada otot-otot ekstraokular. Hal ini

dianggap sebagai mekanisme yang menghalangi saraf untuk memicu

gerakan fisik selama tidur, sehingga memungkinkan pengalaman

bermimpi tanpa adanya reaksi otot yang sebenarnya.

C. Konsep Mahasiswa

1. Definisi Mahasiswa

Mahasiswa Merujuk kepada seseorang yang sedang dalam proses

pembelajaran dan pendidikan di lembaga pendidikan tinggi seperti

perguruan tinggi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional tahun 2012, mahasiswa

adalah individu yang sedang menimba ilmu di lembaga pendidikan

tersebut. Sedangkan definisi mahasiswa dalam Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990 adalah peserta didik yang

secara resmi terdaftar dan mengikuti proses belajar di perguruan tinggi

tertentu.

2. Dinamika dan Problematika Mahasiswa

Mahasiswa merupakan bagian penting dari generasi muda yang

diberi kesempatan untuk mengejar pendidikan formal di perguruan


15

tinggi. Sebagai penerus masa depan yang memiliki potensi intelektual

yang besar, peran dan tanggung jawab siswa mencakup dua aspek

utama. Pertama, mereka diharapkan mempertahankan semangat

perjuangan dan ideologi bangsa sebagai generasi penerus. Kedua,

mereka memiliki tanggung jawab profesional untuk mempersiapkan diri

sebagai ahli di bidang-bidang tertentu. Hal ini bertujuan agar

mahasiswa dapat ikut serta secara aktif dalam proses kemajuan dan

pembangunan negara (Kurniawan, 2020).

Respon yang beragam terhadap berbagai tuntutan yang dihadapi

oleh mahasiswa adalah hal yang alami. harapannya bahwa mahasiswa

memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai tuntutan tersebut

dengan sikap positif serta mampu menyesuaikan diri dengan berbagai

tantangan dari luar, sambil tetap memperhatikan kebutuhan internal

mereka. Menanggapi semua hal ini tidaklah mudah, dan inilah mengapa

banyak mahasiswa menghadapi kesulitan dalam mengatur waktu

mereka dengan efisien. Misalnya, alokasi waktu untuk tugas kuliah,

keterlibatan dalam organisasi, menjalin hubungan sosial, serta

menyisihkan waktu untuk istirahat. Kesulitan dalam mengatur waktu,

terutama dalam hal istirahat, dapat berdampak negatif pada pola tidur

yang seharusnya diperoleh oleh tubuh (Kurniawan, 2020).

Dari permasalahan di atas, terlihat bahwa mahasiswa cenderung

mengabaikan kebutuhan istirahat sehingga terlibat dalam aktivitas yang

berlebihan, menyebabkan tubuh terpapar stresor secara berlebihan.


16

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, stres yang berlebihan dapat

mengganggu pola tidur dan memicu insomnia, yang pada akhirnya

menyebabkan sejumlah masalah, baik dalam bidang akademik maupun

sosial. Selain dari manajemen waktu yang kurang baik, penggunaan

smartphone juga berdampak pada kurangnya kesadaran waktu dan

kurangnya waktu istirahat. Situasi ini meningkatkan risiko terjadinya

insomnia pada mahasiswa (Kurniawan, 2020).


BAB III
KERANGKA
A. Kerangka Konsep KONSEP

Kerangka konsep merupakan kerangka teoritis atau konseptual yang

membantu memfasilitasi pemahaman tentang hubungan konsep atau variabel.

Kerangka konsep bertujuan untuk menjelaskan atau memprediksi hubungan

beberapa konsep atau variabel yang dipilih untuk menjelaskan masalah atau

fenomena yang diteliti (Grant & Osanloo, 2014).

Kerangka konsep dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan konsep

Insomnia oleh Charles M. Morin (1993) yaitu Insomnia merupakan suatu

rangkaian masalah tidur, seperti kesulitan dalam memulai tidur, kesulitan untuk

mempertahankan tidur dengan sering terbangun di malam hari, serta sulitnya

untuk kembali tidur setelah terjaga.

Skema 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Tidak Ada

Ringan
Prevalensi Insomnia pada
mahasiswa di Universitas
Syiah Kuala Sedang

Berat

16
17

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep di atas, maka yang menjadi

pertanyaan penelitian adalah “bagaimana prevalensi insomnia pada

mahasiswa Universitas Syiah Kuala ”.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan gambaran variabel yang akan

diteliti dan berisi instrumen penelitian beserta hasil ukur yang nantinya

digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi operasional Alat Ukur Cara ukur Skala ukur Hasil ukur

Insomnia Insomnia adalah Kuesioner Angket Ordinal Kategori insomnia;


gangguan tidur yang Insomnia (google form) Tidak ada: 0-7 poin
ditandai dengan Severity Index Ringan: 8-14 poin
kesulitan dalam (ISI) yang Sedang:15-21 poin
memulai tidur, terdiri dari 7 Berat: 22-28 poin
menjaga tidur, atau pertanyaan
terbangun terlalu
dini dari tidur,
sehingga
mengganggu kualitas
tidur mahasiswa dan
dapat menyebabkan
gangguan dalam
aktivitas sehari-hari.
BAB IV
METODOLOGI
PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain Cross Sectional,

yang melibatkan pengamatan data pada satu titik waktu tertentu.

Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan

deskriptif eksploratif, dengan tujuan untuk mengetahui prevalensi

insomnia pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala berjumlah 27.905 mahasiswa.

Pada penelitian ini peneliti hanya mengambil 3 fakultas yang dipilih secara

acak, dan didapatkan Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebanyak 3.231

mahasiswa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebanyak 2.366

mahasiswa dan Fakultas Hukum sebanyak 1.833 mahasiswa (Portal Data

Mahasiswa Aktif USK, 2023).

2. Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah cluster random

sampling, yaitu teknik sampling daerah yang digunakan untuk menetapkan

sampel dalam kasus di mana objek penelitian atau sumber data memiliki

cakupan yang sangat luas, seperti populasi suatu negara, provinsi, atau

kabupaten (Sugiyono, 2012).

18
19

Untuk menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian,

peneliti menggunakan rumus Slovin. Rumus ini berguna dalam

menghitung jumlah sampel yang diperlukan untuk studi yang sedang

dilakukan. Besaran sampel yang akan diteliti sebagai berikut:

N
𝑛=
𝑁. 𝑒2 + 1
7409
𝑛=
7409 (0,05)2 + 1
7409
=
7409 (0,0025) + 1
7409
=
19,5225

= 379,51

= 380

Keterangan : n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

e : Nilai kritis (batas kesalahan) yang diinginkan adalah

5% Berdasarkan data populasi diambil dari tiga Fakultas di Universitas

Syiah Kuala yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik dan Fakultas Hukum dari angkatan 2020, 2021, dan 2022 maka

pengambilan sampel pada penelitian ini dihitung berdasarkan

setiap

fakultas.

Tabel 4.1 Proporsi Sampling

Fakultas Jumlah Perhitungan strata Hasil


Mahasiswa
20

Fakultas Ekonomi dan Bisnis 3231 (3223/7430) x 380 165


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 2366 (2367/7430) x 380 121
Fakultas Hukum 1833 (1833/7430) x 380 94
Total 7430 380

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah

Kuala, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Syiah Kuala dan

Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Kota Banda Aceh

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 07 November sampai 21 November

2023.

D. Alat Pengumpulan Data

1. Alat Pengumpulan Data

a. Bagian A, terdiri dari data demografi yang berguna untuk mengetahui

karakteristik responden yang terdiri dari nama, NIM, jenis kelamin,

semester dan tempat tinggal saat ini.

b. Bagian B, terdiri dari kuesioner Insomnia Severity Indeks (ISI)

pertama kali disusun oleh Charles M. Morin pada tahun 1993.

Kuesioner Insomnia Severity Indeks (ISI) yang telah diterjemahkan ke

dalam bahasa Indonesia pada penelitian Garnis Swanenghyun (2015)

adalah sebuah instrumen subjektif singkat untuk mengukur gejala dan

akibat insomnia. Setiap pertanyaan diberi skoring masing-masing

yaitu 7 item
21

pertanyaan dengan skala likert. Untuk item pertanyaan nomor 1, 2,

dan 3 memiliki beberapa pilihan, “Tidak Ada” memiliki skor 0,

“Sedikit” memiliki skor 1, “Sedang” memiliki skor 2. “Parah”

memiliki skor 3, dan “Sangat Parah” memiliki skor 4. Untuk item

pertanyaan nomor 4 memiliki beberapa pilihan, “Sangat Puas”

memiliki skor 0, “Puas” memiliki skor 1, “Cukup Puas” memiliki skor

2. “Tidak Puas” memiliki skor 3, dan “Sangat Tidak Puas” memiliki

skor 4. Untuk item pertanyaan nomor 5 memiliki beberapa pilihan,

“Sama Sekali Tidak Terlihat” memiliki skor 0, “Sedikit” memiliki

skor 1, “Cukup” memiliki skor 2. “Sangat” memiliki skor 3, dan “Luar

Biasa Terlihat” memiliki skor 4. Untuk item pertanyaan nomor 6

memiliki beberapa pilihan, “Sama Sekali Tidak Khawatir” memiliki

skor 0, “Sedikit” memiliki skor 1, “Cukup” memiliki skor 2. “Sangat”

memiliki skor 3, dan “Luar Biasa Khawatir” memiliki skor 4. Untuk

item pertanyaan nomor 7 memiliki beberapa pilihan, “Sama Sekali

Tidak Berpengaruh” memiliki skor 0, “Sedikit” memiliki skor 1,

“Cukup” memiliki skor 2. “Sangat” memiliki skor 3, dan “Luar Biasa

Berpengaruh” memiliki skor 4. Kuesioner Insomnia Severity Indeks

(ISI) dikategorikan menjadi 4 kategori penilaian yaitu: Tidak ada

dengan skor 0-7 poin, Ringan dengan skor 8-14 poin, Sedang dengan

skor 15-21 poin, dan Berat dengan skor 22-28 poin.

2. Uji Instrumen

a. Uji Reliabilitas dan Uji Validitas


22

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat

ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan

tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Dewi, 2018).

Sedangkan, uji validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu

Instrumen dalam pengukuran (Dewi, 2018). Alat ukur valid jika r

hitung lebih besar dari r tabel dan alat ukur dianggap reliabel untuk

digunakan apabila memiliki Cronbach Alpha >0, 70 (Polit & Beck,

2012).

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Swanenghyun (2015),

telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur Insomnia

Severity Index versi Indonesia (ISI-INA) pada remaja jalanan di

Yogyakarta. Pengujian dilakukan secara acak terhadap 55 responden

dan melibatkan dua kali pemeriksaan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ISI versi Indonesia menunjukkan tingkat validitas dan

reliabilitas yang tinggi, dengan hasil nilai (r) sebesar 0,997, serta

Alpha Conbach's pada dua waktu pemeriksaan yang mencapai 0,989

dan 0,929.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan Pengumpulan Data

Persiapan terkait pengumpulan data dilakukan setelah peneliti

mendapatkan izin dari Dosen Pembimbing, Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Syiah Kuala, dan mendapat izin dari Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakultas Hukum serta

memperoleh surat lulus uji etik.


23

2. Tahap Pengumpulan Data

a. Peneliti membuat surat izin penelitian di Fakultas Keperawatan

Universitas Syiah Kuala

b. Peneliti menjumpai bagian kemahasiswaan fakultas tempat Penelitian

untuk meminta izin penelitian.

c. Setelah mendapat izin, peneliti meminta bantuan enumerator yang

berjumlah 6 orang yang berasal dari fakultas tersebut dalam proses

pengumpulan data. Sebelumnya peneliti telah menyamakan persepsi

dengan enumerator terkait penelitian yang akan dilakukan.

d. Peneliti kemudian menyebarkan google form yang yang terdiri dari

informed consent, data demografi dan kuesioner Insomnia Severity

Indeks (ISI) kepada setiap enumerator di tiap fakultas yang diteliti

untuk disebarkan kepada mahasiswa melalui grup angkatan yang

menjadi responden.

e. Peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan serta

ketentuan penelitian secara umum. Selain itu, peneliti menyampaikan

kepada responden bahwa jika ada kendala dalam pengisian kuesioner,

maka peneliti mempersilahkan responden untuk mengirimkan pesan

secara langsung kepada peneliti untuk menanyakan terkait hal yang

menjadi kendala tersebut.

f. Responden mencentang kolom pernyataan bahwa responden mengisi

kuesioner secara mandiri dan jujur.


24

g. Responden mengisi kuesioner yang terdiri dari informed concent data

demografi, dan kuesioner Insomnia Severity Indeks (ISI)

h. Responden mengirimkan tanggapannya setelah mengisi seluruh item

pernyataan.

i. Peneliti dan enumerator mengingatkan kembali responden yang belum

mengirimkan tanggapannya dari batas waktu yang telah ditentukan,

selama 3 minggu.

F. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah dinyatakan lulus uji etik oleh Komite Etik

Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala. Terdapat beberapa prinsip

etik yang diaplikasikan selama penelitian, yaitu :

1. Autonomy (Kemandirian)

Prinsip ini diterapkan untuk menghormati otonomi setiap responden.

Peneliti memberikan informed consent kepada responden sebelum

penelitian dilakukan. Informed consent berisi informasi yang berhubungan

dengan penelitian seperti tujuan, manfaat dan dampak penelitian. Setiap

responden berhak menentukan pilihan untuk berpartisipasi atau tidak

dalam penelitian ini dan peneliti pun berkewajiban menghargai keputusan

responden.

2. Non-maleficence

Prinsip yang berhubungan dengan risiko bahaya yang dipastikan oleh


25

peneliti tidak dialami oleh responden. Penelitian ini diawali dengan

penjelasan terkait tujuan, dan manfaat penelitian sehingga responden tidak

merasa cemas. Selanjutnya, penelitian tidak memungut biaya sehingga

responden tidak dirugikan secara finansial.

3. Confidentiality

Prinsip yang berhubungan dengan kerahasiaan peneliti terkait data

responden yang diperoleh. Penelitian ini bersifat anonim untuk menjaga

kerahasiaan identitas responden. Selain itu, semua data akan dimusnahkan

ketika tidak digunakan lagi dalam kurun waktu satu tahun. Data akan

disimpan di gdrive peneliti dan akan di hapus setelah penelitian selesai.

4. Benficience

Prinsip ini berhubungan dengan manfaat yang diperoleh oleh responden

atau kelompok tertentu lainnya. Penelitian ini tidak memberikan manfaat

secara langsung. Namun diharapkan dengan adanya publikasi penelitian,

manfaat secara tidak langsung dapat diperoleh setiap orang yaitu berupa

tambahan sumber referensi yang berhubungan dengan insomnia.

5. Justice
Prinsip yang berhubungan dengan keadilan peneliti terhadap semua

responden yang berpartisipasi. Peneliti memastikan bahwa seluruh

responden mendapatkan informasi yang sama terkait penelitian ini.

G. Pengolahan Data

1. Editing
26

Peneliti melakukan pemeriksaan kelengkapan data dengan meninjau

kembali kesesuaian antara pernyataan atau pertanyaan dengan jawaban

responden, dan keseragaman data yang diperoleh.

2. Coding

Peneliti memberikan kode pada setiap data yang sudah terkumpul.

Pemberian kode dilakukan dengan menggunakan Statistic Product and

Service Solution (SPSS). Tahapan ini bertujuan untuk memudahkan

peneliti mengklasifikasikan data yang diperoleh dan memudahkan

pengolahan data Kode setiap responden diawali dengan 1-380 sesuai

dengan jumlah responden. Pengkodean data demografi dimulai dari data

Fakultas, kode 1 untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 2 untuk Fakultas

Hukum, 3 untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Pada jenis kelamin

diberikan kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan. Pada

angkatan diberikan kode untuk 2020, kode 2 untuk 2021, kode 3 untuk

2022. Untuk tempat tinggal diberikan kode 1 untuk Rumah sendiri, kode 2

untuk Bersama Saudara, kode

3 untuk Rumah Sewa, kode 4 untuk Kos dan kode 5 untuk Asrama.

Pengkodean untuk konsumsi kopi diberikan kode 1 untuk ya dan kode 2

untuk tidak. Pengkodean untuk penggunaan gadget diberikan kode 1 untuk

kurang dari 2 jam/hari, kode 2 untuk lebih dari 2 sampai 6 jam/hari dan

kode 3 untuk lebih dari 6 jam/hari.

3. Tabulating
27

Peneliti menyusun data dengan menggunakan SPSS. Penyusunan data

yang dilakukan bertujuan agar data lebih mudah dianalisis oleh peneliti.

Peneliti melakukan data entry dari seluruh data yang sudah di coding.

H. Analisa Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis univariat

atau statistika deskriptif untuk mengetahui prevalensi insomnia pada

mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Pendekatan analisis ini umumnya fokus

pada pembuatan distribusi frekuensi dan persentase setiap variabel.

Selanjutnya data yang diperoleh dimasukkan ke dalam tabel distribusi

frekuensi yang ditentukan dari masing-masing variabel dengan menggunakan

rumus:

𝑓
𝑃= 𝑥 100%
𝑁

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi

teramati N = Jumlah

responden
28

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pengumpulan data dilaksanakan mulai tanggal 7 November 2023 hingga

tanggal 21 November 2023 menggunakan google form yang ditujukan pada

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta

Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala yang berjumlah 380 responden. Hasil

penelitian ini sebagai berikut :

1. Data demografi

Data demografi dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, tempat tinggal

saat ini, konsumsi kopi dan durasi penggunaan gadget. Distribusi data

demografi dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 5.1
Distribusi Data Demografi pada Mahasiswa
di Universitas Syiah Kuala (n=380)

Data Demografi Frekuensi Persentase


Fakultas
Ekonomi dan Bisnis 165 43.4
Ilmu Sosial dan 121 31.8
Politik
Hukum 94 24.7
Jenis Kelamin
Laki-Laki 134 35.3
Perempuan 246 64.7
Angkatan
2020 127 33.4
2021 126 33.2
2022 127 33.4
Tempat tinggal saat ini
Rumah sendiri 154 40.5
Bersama saudara 30 7.9
Rumah sewa 45 11.8
Kos 138 36.3
Asrama 13 3.4
29

Konsumsi kopi
Ya 211 55.5
Tidak 169 44.5
Penggunaan gadget
Kurang 2 jam/hari 9 2.4
2-6 jam/hari 162 42.6
Lebih dari 6 jam/hari 209 55

Distribusi data demografi pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebanyak 164 (43.2%), Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik sebanyak 122 responden (32.1%), Fakultas Hukum sebanyak responden

94 (24.7%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 246 responden (64.7%),

tempat tinggal di rumah sendiri sebanyak 154 responden (40.5%),

mengkonsumsi kopi sebanyak 211 responden (55.5%), penggunaan gagdet

lebih dari 6 jam/hari sebanyak 209 responden (55%).

2. Gambaran insomnia pada mahasiswa di Universitas Syiah Kuala

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi insomnia pada Mahasiswa
di Universitas Syiah Kuala (n=380)

No. Tidak Sedikit Sedang Parah Sangat


Masalah tidur Ada Parah
f % f % f % f % f %
1 Kesulitan untuk 49 12,9 120 31,6 128 33,7 63 16,6 20 5,3
memulai tidur
2 Sulit untuk 86 22,6 116 30,5 139 36,6 30 7,9 9 2,4
mempertahankan
tidur
3 Terbangun lebih 78 20,5 151 39,7 118 31,1 27 7,1 6 1,6
cepat dari
biasanya
Sangat Puas Cukup Tidak Sangat
Puas Puas Puas Tidak
Puas
4 f % f % f % f % f %
Seberapa puas/ 28 7,4 68 17,9 126 33,2 118 31,1 40 10,5
tidak puaskah
saudara dengan
kebiasaan tidur
saat ini?
30

Sama Sedikit Cukup Sangat Luar Biasa


Sekali Terlihat
Tidak
Terlihat
f % f % f % f % f %
5 Menurut 71 18,7 110 28,9 123 32,4 59 15,5 17 4,5
pengamatan
orang lain,
seberapa
terlihatkah
pengaruh
masalah tidur
pada kualitas
tidur saudara?
Sama Sedikit Cukup Sangat Luar Biasa
Sekali Khawatir
Tidak
Khawatir
f % f % f % f % f %
6 Seberapa 57 15,0 104 27,4 116 30,5 66 17,4 37 9,7
khawatir/kesal
Saudara dengan
masalah tidur saat
ini

Sama Sedikit Cukup Sangat Luar Biasa


Sekali Berpengaruh
Tidak
Pengaruh
f % f % f % f % f %
7 Menurut 26 6,8 83 21,8 134 35,3 91 23,9 46 12,1
Saudara,
seberapa
pengaruhkah
masalah tidur
Saudara saat ini
pada kegiatan
sehari-hari
(seperti:
mengantuk di
siang hari,
perasaaan,
kemampuan
untuk
mengerjakan
pekerjaan rumah
harian,
konsentrasi,
ingatan dan
lainnya) ?
Sumber: Data Primer (diolah 2023)
31

Bedasarkan tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa mayoritas menjawab

sedang untuk pertanyaan 1, mayoritas reaponden menjawab sedang untuk

pertanyaan 2, mayoritas responden menjawab sedang untuk pertanyaan 3,

mayoritas menjawab cukup untuk pertanyaan 4, mayoritas menjawab cukup

untuk pertanyaan 5, mayoritas responden menjawab cukup untuk pertanyaan 6,

dan mayoritas responden menjawab cukup untuk pertanyaan 7.

Gambaran insomnia pada mahasiswa di Universitas Syiah Kuala disajikan

pada tabel berikut ini.

Tabel 5.3
Distribusi insomnia pada mahasiswa di Universitas Syiah Kuala (n=380)
Insomnia Frekuensi Persentase
Tidak ada 84 22.1
Ringan 175 46.1
Sedang 106 27.9
Berat 15 3.9
Total 380 100

Tabel 5.2 menunjukkan tingkat insomnia pada mahasiswa Universitas

Syiah Kuala berada pada kategori ringan yang berjumlah sebanyak 175

responden (46.1%).

B. Pembahasan

1. Gambaran insomnia pada mahasiswa di Universitas Syiah Kuala

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 380 mahasiswa

menunjukkan bahwa tingkat insomnia pada mahasiswa Universitas

Syiah Kuala berada pada kategori ringan (46.1%). Hasil penelitian

lainnya yang dilakukan oleh Alqudah et al (2019) di Yordania

menunjukkan bahwa

tingkat insomnia ringan sebanyak 49.9%. Penelitian serupa oleh Gress-


32

Smith et al (2015) dengan hasil tingkat insomnia ringan yaitu 47.2%.

Hal ini berarti mahasiswa memiliki kemampuan untuk menjaga

kebutuhan tidurnya, baik secara kualitas maupun kuantitas.

Sesuai data demografi yang terdapat di kuesioner mengenai jenis

kelamin responden pada penelitian ini yaitu mayoritas jenis kelamin

perempuan sebanyak 64.7%, hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Prayitno dan Lontoh (2023) terhadap insomnia pada

mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara menunjukkan

sebanyak 70% responden adalah perempuan. Dan penelitian lainnya

yang dilakukan oleh Permata Suhadi et al (2021) menunjukkan bahwa

hasil jenis kelamin perempuan sebanyak 69.1% responden. Menurut

Zulfiani (2015) sindrom pramenstruasi pada perempuan bisa berdampak

pada timbulnya insomnia. Penyebabnya adalah ketidakseimbangan

hormonal, terutama peningkatan hormon estrogen yang mengakibatkan

gangguan dalam proses kimiawi tubuh. Hal ini menyebabkan

penurunan kadar serotonin dan menghasilkan gangguan tidur seperti

insomnia Hasil yang didapat disebabkan oleh lebih banyaknya jumlah

sampel dengan jenis kelamin perempuan dibandingkan jenis kelamin

laki-laki.

Berdasarkan tempat tinggal, didapati hasil dari penelitian ini

sebanyak 40.5% di rumah sendiri. Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Putrindashafa et al (2020) sebanyak 53.6%

responden mahasiswa Universitas Mulawarman tinggal di rumah

sendiri. Sebagian besar dari responden tinggal di rumah sendiri

sebagai tempat tinggal


33

mereka saat ini dan memiliki kenyamanan yang lebih besar dalam

kehidupan sehari-hari.

Hasil dari penelitian ini mayoritas mahasiswa mengkonsumsi kopi

sebanyak 55.5% . Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ranti et al (2022) sebanyak 70.4% responden memiliki kebiasaan

minum kopi. Penelitian lainnya Suhadi et al (2021) yang dimana pada

universitas udayana mayoritas mengkonsumsi kopi sebanyak 58.1%.

Konsumni kopi pada mahasiswa disebabkan oleh kecanduan yang

membuat mahasiswa melakukan aktivitas, dan juga Aceh menjadi

Provinsi yang memiliki tradisi minum kopi yang menjadi gaya hidup.

Pada penelitian ini durasi penggunaan gadget didapati hasil lebih

dari 6 jam/hari sebanyak 55%. Ini sejalan dengan hasil penelitian dari

Fernando dan Hidayat (2020) di Universitas Pahlawan Tuanku

Tambusai dengan hasil lebih dari 5 jam/hari sebanyak 64.5%. Hal ini

disebabkan karna selain digunakan untuk hiburan, gadget juga

digunakan oleh mahasiswa untuk mengerjakan tugas. Penggunaan

smartphone yang berlebihan dapat berakibat negatif bagi penggunanya.

Ketergantungan pada smartphone yang terlihat dari perilaku pengguna

yang mengesampingkan waktu tidur dan dapat menyebabkan durasi

tidur yang lebih pendek (Todang, 2021).


34

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:

Tingkat prevalensi insomnia pada mahasiswa di Universitas Syiah

Kuala adalah ringan dengan persentase 46.1%. Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis sebanyak 164 responden (43.2%), Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik sebanyak 122 responden (32.1%), Fakultas Hukum

sebanyak 94 responden (24.7%). Responden berjenis kelamin perempuan

sebanyak 246 responden (64.7%). Persentase responden yang bertempat

tinggal di rumah sendiri sebanyak 154 responden (40.5%). Mayoritas

mahasiswa mengkonsumsi kopi sebanyak 211 responden (55.5%).

Persentase mahasiswa yang menggunakan gadget lebih dari 6 jam

sebanyak 209 responden (55%).

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan tentang penelitian

ini sebagai berikut :

1. Bagi Pengembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan evidence based

pengetahuan empiris terkait prevalensi insomnia pada mahasiswa di

Universitas Syiah Kuala.


35

2. Bagi Pengembangan Metodologi Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi

untuk penelitian berikutnya, dapat menambah ilmu pengetahuan

khususnya dalam riset ilmu keperawatan dan dapat menjadi acuan di masa

yang akan datang sehingga untuk meningkatkan kualitas pelayan

kesehatan dalam aspek keperawatan psikiatri.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menjadi sumber informasi dan bahan bacaan untuk meneliti

lebih lanjut terkait prevalensi insomnia pada mahasiswa secara lebih

spesifik dan diharapkan memperluas jangkauan populasi sampel sehingga

penelitian selanjutnya diharapkan lebih baik.


36

DAFTAR PUSTAKA

Abdulghani, H. M., Alrowais, N. A., Bin-Saad, N. S., Al-Subaie, N. M., Haji, A.


M., & Alhaqwi, A. I. (2012). Sleep disorder among medical students:
relationship to their academic performance. Medical teacher, 34(sup1), S37-
S41.

American Psychiatric Association. (2013) Diagnostic and statistical manual of


mental disorders-fifth edition. Washington, DC. Penerbit: Library of
Congress

Anggara, M. (2019). Hubungan jenis kelamin terhadap simtom insomnia pada


mahasiswa yang sedang melakukan penulisan skripsi di fk umsu (Doctoral
dissertation).

Alqudah, M., Balousha, S. A., Al-Shboul, O., Al-Dwairi, A., Alfaqih, M. A., &
Alzoubi, K. H. (2019). Insomnia among medical and paramedical students in
Jordan: impact on academic performance. BioMed research
international, 2019.

Bjornsdottir, E, Janson, C, Sigurdsson, JF, Gehrman, P, Perlis, M., Juliusson, S&


Benediktsdottir, B. (2013). Gejala insomnia pada pasien dengan apnea tidur
obstruktif sebelum dan setelah dua tahun pengobatan tekanan saluran napas
positif. Sleep , 36 (12), 1901-1909.

Brinkman JE, Reddy V, Sharma S. (2023) Physiology of Sleep. Treasure Island


(FL). Penerbit: Stat Pearls

Chaudhary, N. S., Grandner, M. A., Jackson, N. J., & Chakravorty, S. (2016).


Caffeine consumption, insomnia, and sleep duration: Results from a
nationally representative sample. Nutrition, 32 (11-12), 1193-1199.

Depdiknas. (2012). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Penerbit: Gramedia


Pustaka Utama.

Dewi, N. (2018). Interaksi antar kelompok kapal penangkap ikan mini purse seine
view project fisheries capture studies in karimunjawa islands view project.
https://www.researchgate.net/publication/328600462

Fenny, F., & Supriatmo, S. (2016). Hubungan kualitas dan kuantitas tidur dengan
prestasi belajar pada mahasiswa fakultas kedokteran. Jurnal Pendidikan
Kedokteran Indonesia: The Indonesian Journal of Medaical Education, 5(3),
140-147.

Fernando, R., & Hidayat, R. (2020). Hubungan lama penggunaan media sosial
dengan kejadian insomnia pada mahasiswa fakultas ilmu kesehatan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai tahun 2020. Jurnal Ners, 4(2), 83-
89.
37

Guneş, Z., & Arslantaş, H. (2017). Insomnia in nursing students and related
factors: A cross‐sectional study. International journal of nursing practice,
23(5),

Grant, C., & Osanloo, A. (2014). Understanding, selecting, and integrating a


theoretical framework. Administrative issues journal, 4(2), 4.

Gress‐Smith, J. L., Roubinov, D. S., Andreotti, C., Compas, B. E., & Luecken, L.
J. (2015). Prevalence, severity and risk factors for depressive symptoms and
insomnia in college undergraduates. Stress and Health, 31(1), 63-70.

Hardiyanti, A. Y. (2020). Hubungan tingkat stres dengan gangguan insomnia pada


mahasiswa/i bimbingan penyuluhan Islam semester delapan tahun akademik
2019/2020 IAIN Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).

Haryati, H., Yunaningsi, S. P., & Junuda, R. A. F. (2020). Faktor yang


mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas
Halu Oleo: Factors affecting the sleep quality of Halu Oleo University
Medical school students. Jurnal Surya Medika (JSM), 5(2), 22-33.

Kurniawan, M. F. (2020). Identifikasi faktor penyebab insomnia pada mahasiswa


keperawatan fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah malang
(Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia)

Levenson, JC, Kay, DB, & Buysse, DJ (2015). The Pathophysiology of


insomnia. Peti , 147 (4), 1179-1192.

Morin, CM., & Barlow, D. H. (1993). Insomnia: Psychological assessment and


management. New York (NY): Guilford Press.

National Sleep Foundation’s (2018) Sleep in America Poll Shows Americans


Failing to Prioritize Sleep.(Diakses pada 12 Maret 2023) : https://www.
sleepfoundation.org/press-release/national-sleepfoundations-2018-sleep-
americar-poll-showsamericans-failing

Nolowala, A. D., Putrono, S., & Widiyanto, B. (2016). Efektivitas pemberian


posisi tidur 30° dan 45° terhadap peningkatan kualitas tidur pasien dengan
asma bronkhial di rumah sakit panti wilasa citarum.

Notoadmojo, S. (2018). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurdin, M. A., Arsin, A. A., Thaha, R. M. (2018). Kualitas hidup penderita


insomnia pada mahasiswa Quality of Life of Patients with Insomnia to
students. Jurnal mkmi, 14, 128-38.

Polit,D., & Beck, C. T. (2012). Nursing research: Generating and assesing


evidenence for nursing practice. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins
38

PPRI. (1990). Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 30 tahun 1990


tentang pendidikan tinggi. Jakarta: Pemerintah RI.

Prayitno, D. D., & Lontoh, S. O. (2023). Hubungan konsumsi minuman kopi


terhadap insomnia pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara
angkatan 2021-2022. Tarumanagara Medical Journal, 5(1), 41-46.

Putrindashafa, A., Rotinsulu, D. J., & Fikriah, I. (2020). Pengaruh Sikap Higiene
Tidur terhadap Kejadian Insomnia pada Mahasiswa Universitas
Mulawarman. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 2(4), 458-466.

Ranti, N. B. P., Boekoesoe, L., & Ahmad, Z. F. (2022). Kebiasaan Konsumsi


Kopi, Penggunaan Gadget, Stress dan Hubungannya dengan Kejadian
Insomnia pada Mahasiswa. Jambura Journal of Epidemiology, 1(1), 20-28.

Reza, R. R., Berawi, K., Karima, N., & Budiarto, A. (2019). Fungsi tidur dalam
manajemen kesehatan. Medical Journal Of Lampung University, 8(2), 247-
253.

Sinaga, D. (2014). Buku Ajar Statistik Dasar. Jakarta: UKI PRESS

Sitompul, D.F. Dan Girsang, E. (2020) “Hubungan Stres Dengan Insomnia Pada
Mahasiswa/I Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia Stambuk
2017-2019 Menjelang Ujian Blok,” Jkm, 13(1), Hal. 32–36.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suhadi, T. P., Samatra, D. P. G. P., & Nuartha, A. A. B. N. (2021). Faktor-faktor


yang mempengaruhi kejadian insomnia pada mahasiswa psskpd angkatan
2016 di fakultas kedokteran universitas udayana. J Med Udayana, 10(4), 80-
5.

Sulistyana, C. S. (2019). Hubungan kuantitas tidur dengan motivasi belajar


mahasiswa di kelas. Jurnal ners lentera, 7(1), 53-64.

Susanti, L. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian insomnia di


poliklinik saraf RS Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4 (3).

Swanenghyun, G., 2015. Validitas dan Reabilitas Alat Ukur Insomnia Severity
Index Versi Indonesia (ISI-INA) Pada Remaja Jalanan di Yogyakarta.
Universitas Gajah Mada

Tharida, M., & Desreza, N. (2020). Hubungan perilaku merokok dengan


gangguan pola tidur (Insomnia) pada dewasa di wilayah kecamatan ulee
kareng kotamadya banda aceh. Journal of Healthcare Technology and
Medicine, 6(2), 1112-1126.
39

Tondang, A. C. P. (2021). Hubungan antara Smartphone Addiction dan Stres


dengan Kejadian Insomnia pada Siswa kelas IX di SMP Negeri 8 Kota
Bekasi Tahun 2021 (Doctoral dissertation, Ilmu Kesehatan Masyarakat).

Zou, Y., Chen, Y, Yu, W, Chen, T, Tian, Q, Tu, Q.& Lü, Y. (2019). The
prevalence and clinical risk factors of insomnia in the Chinese elderly based
on comprehensive geriatric assesment in Chongqing population.
Psychogeriatrics.

Zulfiani, V. (2015). Pengaruh sindrom premenstruasi terhadap kejadian


insomnia. Jurnal Agromedicine, 2(2), 81-85.
BIODATA PENULIS

A. Identitas Pribadi:
1. Nama : Ziyan Alhariz
2. Tempat/tanggal Lahir : Banda Aceh/09 November 2002
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Status : Anak ke-3 dari 3 bersaudara
5. Agama : Islam
6. Pekerjaan : Mahasiswa
7. Alamat : Desa Blangkrueng, Kec.Baitussalam
8. No hp 082160921998
9. Email : ziyan091102@gmail.com

B. Identitas Orang Tua:


1. Ayah:
a. Nama : Alm. Dr. H. Amsal Amri, M. Pd
b. Pekerjaan : Dosen
2. Ibu:
a. Nama : Dra. Hj. Niswar
b. Pekerjaan : Guru
3. Alamat : Desa Blangkrueng, Kec.Baitussalam

C. Riwayat Pendidikan
1. TK : Tk Bungong Seulepok :2006-2007
2. SD : SDN 16 Kota Banda Aceh : 2008-2014
3. SMP : MTsN Model Banda Aceh : 2014-2017
4. SMA : SMAN Laboraturium USK : 2017-2020
5. Perguruan Tinggi : Fakultas Keperawatan : 2020-sekarang
Universitas Syiah Kuala
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan Hormat,

Ziyan Alhariz, Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Syiah

Kuala, akan melaksanakan penelitian dalam rangka memenuhi salah satu syarat

mendapatkan gelar sarjana keperawatan. Penelitian tersebut berjudul

“Prevalensi Insomnia Pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala”.

Untuk itu saya memerlukan kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi

dalam penelitian ini sebagai responden dan mengisi instrumen yang saya

berikan. Informasi yang dikumpulkan akan dirahasiakan dan hanya digunakan

untuk penelitian ini.

Bila Saudara/i bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, silahkan tanda

tangani surat persetujuan sebagai bukti yang diberikan. Bila terdapat hal yang

kurang dipahami, Saudara/i dapat menanyakan secara langsung kepada peneliti.

Atas perhatian dan kesediaan Saudara/i, saya ucapkan terima kasih.

Banda Aceh, 5 Desember 2023


Hormat Saya,

Ziyan AlHariz
Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan setuju untuk

menjadi responden dalam penelitian dengan judul “Prevalensi Insomnia Pada

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala” yang dilakukan oleh Ziyan AlHariz,

mahasiswa Program Reguler A Fakultas Keperawatan UniversitasSyiah Kuala.

Saya mengetahui informasi yang didapatkan dari hasil pengisian

instrumen penelitian ini dapat sangat bermanfaat bagi peningkatan dan

pengembangan bidang keperawatan di masa yang akan datang. Saya memahami

bahwa penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat negatif bagi saya ataupun

keluarga saya. Saya mengerti bahwa data yang telah diberikan dijaga

kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian.

Demikian lembar persetujuan ini dibuat dengan sadar dan tanpa ada

unsur paksaan dari siapapun.

Responden

( )
Lampiran 5

KUESIONER PENELITIAN

PREVALENSI INSOMNIA PADA MAHASISWA


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

A. Data Demografi

1. Nama :

2. Nim :

3. Fakultas :

4. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

5. Angkatan : 2020 2021

2022

6. Tempat Tinggal Saat Ini : Rumah Sendiri Kos

Rumah Sewa Bersama

Saudara Asrama

7. Konsumsi kopi : Iya Tidak

8. Durasi penggunaan gadget : <2 jam/hari >2-6 jam/hari

>6 jam/hari
B. KUESIONER Insomnia Severity Indeks
Untuk setiap pertanyaan, mohon Saudara/i beri centang pada kolom yang
sesuai dengan kondisi Saudara/i satu minggu terakhir.

No Masalah Tidur Tidak Ada Sedikit Sedang Parah Sangat


Parah
1. Kesulitan untuk memulai
tidur
2. Sulit untuk
mempertahankan tidur

3. Terbangun lebih cepat


dari biasanya

Sangat Puas Puas Cukup Tidak Sangat


Puas Puas Tidak Puas

4. Seberapa puas/ tidak


puaskah saudara dengan
kebiasaan tidur saat ini?

Sama Sekali Sedikit Cukup Sangat Luar Biasa


Tidak Terlihat
Terlihat
5. Menurut pengamatan
orang lain, seberapa
terlihatkah pengaruh
masalah tidur pada
kualitas tidur saudara?

Sama Sekali Sedikit Cukup Sangat Luar Biasa


Tidak Khawatir
Khawatir

6. Seberapa khawatir/kesal
Saudara dengan masalah
tidur saat ini
Sama Sekali Sedikit Cukup Sangat Luar Biasa
Tidak Berpengaruh
Berpengaruh

7. Menurut Saudara,
seberapa pengaruhkah
masalah tidur Saudara
saat ini pada kegiatan
sehari-hari (seperti:
mengantuk di siang hari,
perasaaan, kemampuan
untuk mengerjakan
pekerjaan rumah harian,
konsentrasi, ingatan dan
lainnya) ?
Lampiran 6

SURAT PENGAMBILAN DATA AWAL


Lampiran 6
Lampiran 7

HASIL UJI ETIK


Lampiran 8

SURAT IZIN PENELITIAN


Lampiran 8
Lampiran 8
Lampiran 9

\
Lampiran 9

MASTER TABEL PREVALENSI INSOMNIA PADA


MAHASISWA UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Lampiran 9
Lampiran 9
Lampiran 9
Lampiran 9
Lampiran 9
Lampiran 9
Lampiran 9
Lampiran 9
Lampiran 9
Lampiran 10

Hasil Uji Penelitian

Fakultas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Fakultas Ekonomi dan Bisnis 165 43,4 43,4 43,4
Fakultas Hukum 94 24,7 24,7 68,2
Fakultas Ilmu Sosial dan 121 31,8 31,8 100,0
Politik
Total 380 100,0 100,0

Angkatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2020 127 33,4 33,4 33,4
2021 126 33,2 33,2 66,6
2023 127 33,4 33,4 100,0
Total 380 100,0 100,0

Tempat tinggal saat ini


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Rumah Sendiri 154 40,5 40,5 40,5


Bersama Keluarga 30 7,9 7,9 48,4
Rumah Sewa 45 11,8 11,8 60,3
Kos 138 36,3 36,3 96,6
Asrama 13 3,4 3,4 100,0
Total 380 100,0 100,0
Lampiran 10

Konsumsi kopi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 211 55,5 55,5 55,5


Tidak 169 44,5 44,5 100,0
Total 380 100,0 100,0

Durasi penggunaan gadget


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <2 Jam 9 2,4 2,4 2,4


2-6 Jam 162 42,6 42,6 45,0
>6 Jam 209 55,0 55,0 100,0
Total 380 100,0 100,0
Lampiran 10

Hasil Uji Turnitin

Anda mungkin juga menyukai