Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun Oleh:
Syifa’ul Umah Febrianti
NIM 11140520000059
NIM : 11140520000059
NIM 11140520000059
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI
DI PONDOK PESANTREN UMMUL QURA
TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Oleh:
Syifa’ul Umah Febrianti
NIM. 11140520000059
Dibawah Bimbingan
Sidang Munaqasyah
Ketua Sekretaris
Ir. Noor Bekti Negoro, S.E., M.Si Artiarini Puspita Arwan, M.Psi
NIP. 19650301 199903 1 001 NIP. 19861109 201101 2 016
Anggota
Penguji I Penguji II
Pembimbing
bismillahirrahmanirrahim
i
penulis dalam menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S1) di Jurusan
Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
untuk memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan
skripsi ini.
3. Artiarini Puspita Arwan, M.Psi., selaku Sekretaris Jurusan
Bimbingan dan Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Seluruh Dosen dan staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang
bermanfaat kepada penulis selama menempuh Pendidikan di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Segenap Staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayayullah Jakarta yang telah
berbaik hati dalam memberikan referensi buku-buku yang
dibutuhkan penulis, sehingga bisa terselesainya skripsi ini.
6. Kepada seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Ummul
Qura Pondok Cabe Pamulang Tangerang Selatan yang sudah
memberikan izin penelitian dan memberikan data selama
proses penelitian berlangsung.
7. Kepada kedua adikku tercinta, Fatimatuz Zahro’ dan
Muhammad Faatih Dliyaaulhaq, terimakasih kalian telah
memberikan dukungan dengan selalu menghibur penulis
disaat jenuh untuk tetap bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Juga kepada Rohman Safi’i S.Sos dan Widia Shintia Bella
S.Pd., yang tak pernah lelah memberikan dukungan,
masukan, dan menemani penulis dalam penyelesaian tugas
akhir ini.
iii
9. Teman-teman Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam
angkatan 2014 yang selalu memberikan semangat, saran dan
masukan kepada penulis.
10. Semua pihak yang tidak tercantum dalam pengantar ini yang
telah membantu dan berpartisipasi dalam menyelesaikan
skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
v
1. Pengertian Bimbingan ................................ 22
2. Pengertian Agama ...................................... 25
3. Definisi Bimbingan Agama ........................ 27
4. Tujuan Bimbingan Agama ......................... 28
5. Fungsi Bimbingan Agama .......................... 29
6. Metode Bimbingan Agama ......................... 29
7. Materi Bimbingan Agama .......................... 32
8. Syarat-syarat Pembimbing Agama ............. 37
B. Perilaku Hidup Bersih ...................................... 38
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ...................... 49
D. Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ........ 51
E. Kerangka Berpikir ........................................... 53
F. Hipotesis .......................................................... 56
vi
L. Analisis Data ................................................... 71
1. Uji Normalitas ........................................... 71
2. Uji F-Test ................................................... 72
3. Uji Regresi Linier Berganda ....................... 72
4. Uji Parsial (Uji t) ........................................ 73
5. Uji Koefisien Determinasi .......................... 74
6. Uji Koefisien Korelasi ................................ 75
vii
3. Uji Regresi Linier Berganda ....................... 106
4. Uji Parsial (Uji t) ........................................ 109
5. Uji Koefisien Determinasi .......................... 112
6. Uji Koefisien Korelasi ................................ 114
D. Temuan Hasil Penelitian .................................. 118
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.6 Blue Print Skala Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Santri Sebelum Uji Instrumen ................................. 67
Tabel 3.7 Blue Print Skala Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Santri Sesudah Uji Instrumen .................................. 68
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov Test ..... 103
ix
Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi ....................................... 113
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat-surat
Lampiran 3. Dokumentasi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pondok Pesantren merupakan sebuah lembaga
Pendidikan Agama Islam dan tertua di Indonesia, didirikan oleh
para ulama dan para wali pada abad pertengahan. Pondok
Pesantren merupakan tempat belajar ilmu-ilmu Islam dan
menyebarkannya kepada masyarakat luas. Oleh karena itu tujuan
Pondok Pesantren pada awal berdirinya dititik beratkan untuk
menyiapkan tenaga mubaligh atau da’i dan akan menyampaikan
ajaran Islam kepada masyarakat.1 Secara umum, potret pesantren
adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional dimana para
siswanya tinggal bersama dan belajar ilmu keagamaan di bawah
bimbingan seorang guru yang lebih dikenal dengan sebutan kyai
atau ustadz.
Biasanya pesantren dipimpin oleh seorang kyai. Untuk
mengatur kehidupan pondok pesantren, kyai menunjuk seorang
santri senior untuk mengatur adik-adik kelasnya, mereka
biasanya dalam pesantren disebut “lurah pondok”. Tujuan para
santri dipisahkan dari orang tua dan keluarga mereka adalah agar
mereka belajar hidup mandiri dan dapat meningkatkan hubungan
yang baik dengan kyai dan juga Tuhan. Ada beberapa elemen
pesantren yang membedakan dengan lembaga Pendidikan lain,
yaitu (1) pondok tempat menginap para santri, (2) santri: peserta
1
Sriharini, “Pondok Pesantren Dan Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat”, (Yogyakarta: Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2003), h 41.
1
2
2
Imam Syafe’i, “Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan
Karakter”, Al - Tadzkiyyah Jurnal Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung, vol 8, Mei 2017, hal 88.
3
Ali Yafie, Teologi Sosial Telaah Kritis Persoalan Agama dan
Kemanusiaan, (Yogyakarta: LKPSM, 1997), h 25.
3
4
Eka Yanuarti, “Pengaruh Sikap Religiusitas terhadap Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong”, Jurnal Kajian
Keislaman dan Kemasyarakatan, Vol 3, no 1, 2018 hal 21-22.
5
5
Wawancara pribadi dengan Ustadzah Siti Falihatul Fitria, di asrama putri
Pondok Pesantren Ummul Qura Tangerang Selatan, pada tanggal 27 Oktober
2019.
6
6
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
(Jakarta: Kemenkes RI, 2011), h 27.
7
Arikah Proverawati dan Eni Rahmawati, Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat, (Yogyakarta: Nuha Medika, 2012), h 21.
8
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur‟an Tematik,
(Jakarta: Kamil Pustaka, 2017), h 195-196.
7
9
Tramtib DKI Jakarta. dkk, Pemasyarakatan Gerakan Disiplin Nasional
Melalui Jalur Agama, (Jakarta: Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
1997), h 9.
10
Tramtib DKI Jakarta. dkk, Pemasyarakatan Gerakan Disiplin
Nasional Melalui Jalur Agama, (Jakarta: Pemerintah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, 1997), h 9.
8
14
Ani Widiastuti dan Dewi Susanna, “Kondisi Lingkungan dan Personal
Hygienie Dengan Kejadian Penyakit Kulit Di Asrama Pondok Pesantren “A”
Kabupaten Bekasi Tahun 2014”, Jurnal Departemen Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, h 9-10.
15
Kaushik Talukdar and Rupali Baruah, “Prevalence of Skin Infection
and Personal Hygiene Practices Amongst Primary School Children: A
Community Based Cross-Sectional Study in Kamprup (Rural) District of Assam”,
India: international Journal of Scientific Study, vol 3 issue 3 (June 2015), h 12-14.
10
16
Alyssa Vivas. Dkk, “Knowledge, Attitudes, and Practices (KAP) of
Hygiene Among School Children in Angolela Ethiopia”, (Ethiopia: J Prev Med
Hyg, 13 April 2011), h 4-5.
17
Benjamin A Miko. Dkk, “Determinants of Personal and Household
Hygiene among College Students in New York”, (New York: Am J Infect Control,
25 February 2013), h 6.
11
18
Tim Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Pedoman Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h 91.
19
LANDASAN TEORI
A. Bimbingan Agama
1. Pengertian Bimbingan
Secara harfiyyah kata bimbingan merupakan
terjemahan dari bahasa Inggris “guidence” yang berarti:
menunjukkan, memberikan jalan, menuntun, bantuan,
arahan, pedoman, dan petunjuk. Kata guidance berasal dari
kata dasar “to guidence” yang artinya “menunjukan,
menuntun, mempedomani, menjadi penunjuk jalan, dan
mengemudikan. 19 Secara terminologi, bimbingan adalah
suatu usaha membantu orang lain dengan mengungkapkan
dan membangkitkan potensi yang dimiliki sehingga dengan
potensi itu ia akan memiliki kemampuan untuk
mengembangkan dirinya secara wajar dan optimal, yakni
dengan memahami dirinya maupun mengambil keputusan
untuk hidupnya. Maka dengan itu ia akan dapat mewujudkan
kehidupan yang baik, berguna dan bermanfaat untuk masa
kini dan masa yang akan datang. 20 Adapun definisi
bimbingan sendiri menurut para ahli memiliki pendapat yang
berbeda-beda berdasarkan sudut pandang masing-masing.
Diantara pendapat para ahli tentang definisi bimbingan
adalah sebagai berikut:
19
M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta: Golden Terayon Press, 1982), Cet ke-1, h. 1.
20
M. Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling)
Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h 6.
22
23
21
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), h
4-5.
22
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:
Amzah, 2010), h 3.
23
Sutirna, Bimbingan dan Konseling (Pendidikan Formal dan
Nonformal dan Informal), (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013), h 3-4.
25
2. Pengertian Agama
Agama dalam segi bahasa dikenal dengan kata ad-
Dien yang artinya menguasai, menundukkan, balasan dan
kebiasaan. Sedangkan didalam bahasa sempit berarti
undang-undang atau hukum. 24 Agama menurut M. Arifin
dibagi menjadi dua aspek, yaitu:25
a. Aspek subyektif (pribadi manusia). Agama mengandung
pengertian tentang tingkah laku manusia, yang dijiwai
oleh nilai-nilai keagamaan yang berupa getaran batin,
yang dapat mengatur dan mengarahkan tingkah laku
tersebut kepada pola hubungan dengan masyarakat serta
alam sekitarnya.
b. Aspek obyektif (doktriner). Agama dalam pengertian ini
mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan yang bersifat
menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan
kehendak ajaran tersebut. Berdasarkan aspek ini agama
juga dapat diartikan peraturan yang bersifat ilahi (dari
Tuhan) yang menuntun orang-orang berakal budi kearah
ikhtiar untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan
memperoleh kebahagiaan hidup di akhirat.
Menurut Arif Budiman, melihat agama dalam dua kategori
yakni:26
24
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Grafindo Persada,
2011), h. 9.
25
M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta: Golden Terayon Press, 1982), Cet ke-1, h. 1-2.
26
Arif Budiman, Agama Demokrasi Dan Keadilan, (Jakarta: PT
Gramedia, 1993). H 20.
26
27
Zakiah Darajat, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1982), h 52.
28
Mastuhu, Metodologi Penelitian Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Prasada, 2006), h 1.
27
29
M. Arifin, Pokok-pokok Pikiran Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h. 25.
30
Farid Imam Sayuti, Pokok-pokok Bahasan Tentang Bimbingan
Penyuluhan Agama Sebagai Teknik Dakwah, (Jakarta: Bulan Bintang, 2007), h
25.
28
31
M. Arifin, Pokok-pokok Pikiran Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1979), h 29.
32
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam,
(Yogyakarta: UII Press, 2001), h 36.
29
33
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam,
(Yogyakarta: UII Press, 2001), h 36.
30
34
M Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam,
(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah,2008), hlm 120.
35
Khairul Umam dan Achyar Aminudin, Bimbingan dan Penyuluhan,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), hlm 123.
36
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h 160.
37
Bimo Walgito, Bimbinggan dan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada, 1988), cet. III, h 66.
31
38
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana
Ilmu, 2001), h 97.
32
39
Asmunir Syukri, Strategi-strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al
Ikhlas, 1983), h 104.
40
M. Bambang Pranowo, dkk, Materi Bimbingan dan Penyuluhan Bagi
Penyuluh Agama Islam Terampil, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2003), h 5-35.
41
Al-Qur’an Robbani (Jakarta: PT Surya Prima Sinergi), QS. Al Maidah
ayat 73.
33
42
Subarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, (Jakarta: Bina
Aksara, 1989), h 129.
43
Al-Qur’an Robbani (Jakarta: PT Surya Prima Sinergi) QS. Al-Imran:
132.
35
44
Ibid, QS. Ibrahim: 7.
45
Al-Qur’an Robbani (Jakarta: PT Surya Prima Sinergi), QS. At -
Taubah: 9.
46
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 1998), h 357-358.
36
47
M. Hamdan Rasyid, Pesona Kesempurnaan Islam (Indahnya
Pancaran Ajaran Islam Dalam Aspek Kehidupan), (Jakarta: Zahira Press, 2009), h
300-301.
48
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 1998), 359.
37
49
Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, Bimbingan dan Konseling Islam di
Sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h 142.
38
50
Asti Nurlaeli, “Peranan Lingungan Sebagai Sumber Pembelajaran
Geografi Dalam Menumbuhkan Sikap Dan Perilaku Keruangan Peserta Didik”.
Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 14 Nomor 1, (April 2014), h 44.
51
Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007), h 97.
52
Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007), h 134.
40
53
Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://kbbi.web.id/bersih, diakses pada
14 Januari 2020 pukul 01.43.
41
54
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur‟an Tematik,
(Jakarta: Kamil Pustaka, 2017), h 187.
55
Rulan Permata Sari, “Wawasan Kebersihan Lingkungan dan
Keberagamaan; Praktik Kebersihan Lingkungan Pada Civitas Akademika UIN
Imam Bonjol Padang”, Indonesian Journal of Religion and Society, volume 01
nomor 01 (2019), h 81.
42
56
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
(Kemenkes RI, 2011), h 7.
57
Ahmad Khalid, Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori
Perilaku Media dan Aplikasinya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h 29.
43
58
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur‟an Tematik,
(Jakarta: Kamil Pustaka, 2017), h 195.
59
Notoatmodjo, Ilmu Perilaku Kesehatan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
h 118-119.
44
60
Tim Lembaga Penelitian Universitas Islam Jakarta, Konsep Agama
Islam Tentang Bersih dan Implikasinya Dalam Kehidupan Masyarakat, (Jakarta:
1993), h 31.
46
ْ ْ َ َّ
) (زواه مسلم عن أبي ما لك ألاشعسي.ىز شط ُس ْلا ًْ َم ِان
ُ الط ُه
61
Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur‟an Tematik,
(Jakarta: Kamil Pustaka, 2017), h 195-196.
48
kelompok. Bersih dan sehat secara lahir dan batin yang saling
melengkapi. Bersih dan sehat yang membuahkan kedamaian,
solidritas, tolong menolong, dan kasih sayang. 62
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
Penerapan PHBS terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi. Menurut Lawrence Green menjelaskan bahwa
faktor perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama: 63
1. Faktor Pemudah (predisposing factor)
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap anak-
anak terhadap perilaku hidup bersih dan sehat sehingga
faktor ini menjadi pemicu terhadap perilaku yang menjadi
dasar bagi tindakannya akibat tradisi atau kebiasaan,
kepercayaan, tingkat pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi,
seperti pengetahuan, sikap, keyakinan dan nilai yang dimiliki
seseorang yang tidak merokok.
2. Faktor Pemungkin (enambling factor)
Faktor ini merupakan pemicu terhadap perilaku yang
memungkinkan suatu motivasi atau tindakan terlaksana.
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau
fasilitas kesehatan jamban, dan makanan yang bergizi.
Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau
memungkinkan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat.
62
Shobahussurur, “Pola Hidup Bersih dan Sehat”, (Jakarta: Berita
Muhammadiyah), Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, (selasa 25 Maret 2011).
63
Notoatmodjo, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007), h 89.
50
64
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
(Kemenkes RI, 2011), h 27.
65
Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2017, (Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2018), h 263-264.
52
66
M. Hamdan Rasyid, Pesona Kesempurnaan Islam (Indahnya
Pancaran Ajaran Islam dalam Seluruh Aspek Kehidupan), (Jakarta: Zahira Press,
2009), h 283-284.
54
67
Shobahussurur, “Pola Hidup Bersih dan Sehat”, (Jakarta: Berita
Muhammadiyah), Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, (selasa 25 Maret 2011).
55
F. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat
sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya
masih lemah sehingga harus di uji secara empiris. 68 Berdasarkan
perumusan masalah yang telah dikemukakan maka hipotesis
yang akan di jawab dan dibuktikan dalam penelitian ini adalah:
68
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian
Kuantitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h 137.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan
menggunakan penelitian kuantitatif, menurut Azwar penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya ditekankan pada
data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode
statistik. Pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian untuk
pengujian hipotesis dan menyandarkan kesimpulan hasilnya
pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. 69
Arikunto menyatakan penelitian kuantitatif merupakan
penelitian yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan
data, interpretasi data hingga hasil dari penelitian tersebut
ditampilkan dengan angka yang disertai dengan table, grafik,
gambar dan lainnya. 70
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian survey, yaitu penelitian yang mengambil
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai
alat pengumpulan data yang pokok.71 Kuesioner adalah daftar
pertanyaan atau pernyataan yang tersusun dalam suatu lembaran
yang diajukan kepada responden untuk menghimpun sejumah
data yang dibutuhkan.
69
Sarifuddin Azwar, Penyesuaian Sekala Psikologi, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2007), h 5.
70
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h 236.
71
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei,
(Jakarta: LP3ES,1995), cet ke-2, h 3.
57
58
72
Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian, (Yogyakarta:
Ar Ruzz Media, 2011), h. 28.
73
Ibid, h. 29.
59
D. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini yaitu
subjek darimana data tersebut diperoleh. 74 Sumber data dalam
penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari
sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek
penelitian. 75 Sumber data pertama dalam penelitian ini yaitu
santri dan pengurus Pondok Pesantren Ummul Qura di
Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan.
2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber
kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. 76
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan serta buku-buku.
E. Populasi dan Sampel
Sugiyono menyatakan bahwa populasi merupakan
keseluruhan penelitian. Sebagai suatu populasi, maka subyek ini
harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang mampu
membedakannya dari subyek lain. 77 Pada penelitian ini,
karakteristik populasi yang digunakan merupakan seluruh santri
Pondok Pesantren Ummul Qura Pondok Cabe. Jumlah seluruh
74
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h 172.
75
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana,
2010), h 122.
76
Ibid, h 122.
77
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2018),
130-131.
60
Dimana:
n = anggota sampel
N = jumlah populasi
d = perkiraan tingkat kesalahan yang digunakan sebesar 10%
(margin eror).
78
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian
Kuantitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 137.
61
79
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan
Analisis Data Sekunder, (Jakarta: PT Raja Grafindo Prasada, 2011), h 75.
80
Ibid, h 118.
81
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2009), h 39.
62
82
Husaini Umar dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian
Sosial (Edisi Kedua), (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 52.
83
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi
aksara, 2011), h. 128.
84
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R7D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 92.
65
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
85
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2018), h
152-153.
86
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 211.
66
87
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h 141.
88
J. Supranto dan Limakrisna Nandan, “Petunjuk Praktis Penelitian
Ilmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi”, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2013), h 97.
67
.807 45
89
J. supranto dan Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian
Ilmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2013), h 99-100.
70
.869 37
90
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana,
2010), h 164-169.
71
2. Uji F-Test
Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji anova.
Untuk mengetahui apakah secara serentak (bersama-sama)
koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh nyata
atau tidak terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan
pada uji F ini adalah:
a. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak
b. Jika F hitung ˂ F tabel maka H0 diterima
Hasil uji F dapat dilihat dalam table ANOVA dalam
kolom sig. menggunakan taraf signifikansi 5% (0.05), jika
nilai signifikansi ˂ 0.05 maka dapat dikatakan terdapat
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun jika nilai
signifikansi > 0.05 maka tidak terdapat pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas dan
variabel terikat. Uji F bisa dilakukan dengan bantuan
software SPSS 20.0.
3. Teknik analisis regresi linear berganda
Regresi linier berganda adalah hubungan dimana
antara variabel terikat (Y) dihubungkan dengan lebih dari
satu variabel bebas, baik itu dua, tiga, dan seterusnya (X1,
X2, X3,……, Xn), namun masih menunjukkan diagram
hubungan yang liniear. Analisis ini untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen, apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif. Hal ini karena penelitian
ingin menguji hubungan antara beberapa variabel bebas
73
91
Priyatno, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data
Penelitian dengan SPSS, (Yogyakarta: Gaya Media, 2010).
92
Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h 268.
74
93
Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h 248.
75
94
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualit atif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2011), cet ke-14, h 187-188.
95
Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h.
260.
96
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif),
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h 234.
76
97
Ibid, h 235.
BAB IV
98
Wawancara dengan salah satu pengurus Pondok Pesantren Ummul
Qura, Ust Arif Aminullah pada tanggal 13 Februari 2020 pukul 16:00 WIB.
77
78
99
Wawancara dengan salah satu pengurus Pondok Pesantren Ummul
Qura, Ust Arif Aminullah pada tanggal 13 Februari 2020 pukul 16:00 WIB.
79
100
Wawancara dengan salah satu pengurus Pondok Pesantren Ummul
Qura, Ust Arif Aminullah pada tanggal 13 Februari 2020 pukul 16:00 WIB.
101
Budi, Pesantren Ummul Qura Tangerang Selatan,
https://www.laduni.id/post/read/63937/pesantren-ummul-qura-tangerang-selatan,
diakses pada 14 Februari 2020 pukul 18.34.
80
102
Budi, Pesantren Ummul Qura Tangerang Selatan,
https://www.laduni.id/post/read/63937/pesantren-ummul-qura-tangerang-selatan,
diakses pada 14 Februari 2020 pukul 18.34.
81
103
Budi, Pesantren Ummul Qura Tangerang Selatan,
https://www.laduni.id/post/read/63937/pesantren-ummul-qura-tangerang-selatan,
diakses pada 14 Februari 2020 pukul 18.34.
82
LURAH PUTRA
Riski Pujiana
SEKRETARIS BENDAHARA
LURAH PUTRI
Syarifah Sakinah
SEKRETARIS BENDAHARA
Shoba Qudsiyyah Nida Nurjanah, S.Pd
104
Wawancara langsung dengan santri Pondok pesantren Ummul Qura
pada tanggal 13 Februari 2020 Pukul 17.00 WIB.
87
105
Wawancara langsung dengan santri Pondok pesantren Ummul Qura
pada tanggal 13 Februari 2020 Pukul 17.00 WIB.
88
Waktu Kegiatan
Jenis
Jam
No Kegiata
Operasional Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming
n
106
Wawancara langsung dengan santri Pondok pesantren Ummul Qura
pada tanggal 13 Februari 2020 Pukul 17.00 WIB.
89
107
Syarif Rahmat, Kitab Munajat (Wirid dan Do‟a Dalam Al-Qur‟an),
(Tangerang Selatan: Sabila Press, 2013), h 32
92
b. Mushola
Pondok Pesantren Ummul Qura memiliki satu
Mushola hasil dari pembebasan tanah sekitar Pondok
Pesantren. Kegiatan utama yang dilakukan di
Mushola tersebut adalah shalat berjama’ah, masing-
masing santri diwajibkan untuk shalat fardhu
berjama’ah di mushola dengan sebelum berjama’ah
biasanya mereka membiasakan untuk melantunkan 4
kitab (Aqidatul Awam, Hidayatus Sibyan, Su’abul
Iman, Tuhfatul Atfal) secara bergantian sesuai
jadwal. Pengawasan shalat berjama’ah dilakukan
oleh kepengurusan organisasi santri pondok
pesantren yang biasa mereka sebut OSPP, hal itu
mereka lakukan mulai dari pengarahan atau
pengingatan pada tiap-tiap waktu shalat sampai
sanksi bagi santri yang tidak mengikuti shalat
berjama’ah tanpa alasan yang jelas, pemberian sanksi
itupun dilakukan oleh OSPP dibawah pengawasan
dewan kelurahan.
Selain dipergunakan untuk shalat berjama’ah,
mushola ini juga digunakan untuk kegiatan para
santri putra, adapun kegiatan-kegiatan tersebut
adalah halaqoh (duduk melingkar) baca Al-Qur’an
dengan masing-masing firqoh 6 sampai 7 santri
sesuai tingkatan masing-masing, pelatihan
muhadharah tiga bahasa, Khutbah hingga kegiatan-
kegiatan santri putra lainnya. Kegiatan halaqoh Al-
93
108
Wawancara langsung dengan ketua pengurus Pondok Pesantren
Ummul Qura Ust Riski Pujiana pada tanggal 16 Februari 2020 Pukul 13:56 WIB.
95
109
Wawancara langsung dengan ketua pengurus putri Pondok Pesantren
Ummul Qura Ustadzah Syarifah Sakinah pada tanggal 14 Februari 2020 Pukul
18:45 WIB.
96
110
Wawancara langsung dengan ketua pengurus Pondok Pesantren
Ummul Qura Ust Riski Pujiana pada tanggal 16 Februari 2020 Pukul 13:56 WIB.
111
Wawancara langsung dengan Ustadzah Siti Falihatul Fitria pada
tanggal 15 Februari 2020 Pukul 16:00 WIB.
97
B. Identifikasi Responden
Responden dalam penelitian ini adalah santri Pondok
Pesantren Ummul Qura di Pondok Cabe Pamulang
Tangerang Selatan. Jumlah responden dalam penelitian ini
sebanyak 80. Jumlah tersebut sesuai dengan perhitungan
sampel yang telah dihitung menggunakan rumus slovin.
Adapun hasil dari identifikasi terhadap responden dalam
penelitian ini maka dapat dideskripsikan sebagai berikut:
99
40%
60%
laki-laki perempuan
9%
35%
56%
40%
60%
Mts MA
101
2%
39%
55%
4%
Unstandardized
Residual
N 80
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 6.44425063
Absolute .070
Negative -.070
Kolmogorov-Smirnov Z .628
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara
bersama-sama, apakah keduanya memiliki pengaruh
yang nyata atau tidak. Pengambilan keputusan pada uji F
ini adalah:
a. Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak
b. Jika F hitung ˂ F tabel maka H0 diterima
Hasil uji F dapat dilihat dalam table ANOVA
dalam kolom sig. menggunakan taraf signifikansi 5%
(0.05), jika nilai signifikansi ˂ 0.05 maka dapat
dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel
terikat. Namun jika nilai signifikansi > 0.05 maka tidak
terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
antara variabel bebas dan variabel terikat. Uji F ini
dilakukan dengan menggunakan software SPSS 20.0 for
Windows sebagai berikut:
105
ANOVAa
Total 5927.800 79
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 26.453 11.500 2.300 .024
a
Coefficients
B Std. Beta
Error
Model Summary
a
1 .714 .510 .491 6.182 .510 26.376
112
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualit atif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2011), cet ke-14, h 187-188.
114
Correlations
Kebersihan 80 80 80 80
Aqidah 80 80 80 80
N
Ibadah 80 80 80 80
Akhlak 80 80 80 80
113
Muzzayin Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama, (Jakarta: PT Golden Terayon Press, 1991), h 1.
114
Tim Lembaga Penelitian Universitas Islam Jakarta, Konsep Agama
Islam Tentang Bersih dan Implikasinya Dalam Kehidupan Masyarakat, (Jakarta:
1993), h 12.
117
115
M Rusaini Rusin. dkk, “Laporan Hasil Penelitian Pandangan Ulama
Terhadap Sikap Hidup Bersih dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Sekitarnya
di Wilayah DKI Jakarta”. (Jakarta: Balai Penelitian Pusta Penelitian dan
Pengabdan Pada Masyarakat IAIN Syarif Hidayatullah, 1996). h 2.
116
Samsul Munir Amin, Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami,
(Jakarta: Amzah, 2007), h 17.
118
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan:
1. Hasil analisis melalui uji-F yang menunjukkan bahwa
hasil F hitung 26.376 > F table 2.72, hal ini menunjukkan
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara
serentak antara variabel X1 (aqidah), X2 (ibadah), X3
(akhlak) terhadap variabel Y perilaku hidup bersih dan
sehat santri. Dari hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa
adanya pengaruh yang positif (+) dan signifikan antara
variabel X3 (akhlak) terhadap variabel Y perilaku hidup
bersih dan sehat santri di Pondok Pesantren Ummul
Qura. Sedangkan variabl X1 Aqidah dan variabel X2
Ibadah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Y perilaku hidup bersih dan sehat santri di
Pondok Pesantren Ummul Qura.
2. Secara serentak terdapat tingkat keeratan hubungan
antara variabel X (bimbingan aqidah, ibadah dan akhlak)
terhadap variabel Y (perilaku hidup bersih dan sehat).
Hal ini terlihat dari nilai R sebesar 0.714. Kemudian
berdasarkan nilai Determinasi (R Square) terlihat bahwa
kontribusi variabel X (bimbingan aqidah, ibadah dan
akhlak) sebesar 51% mempengaruhi variabel Y,
126
127
128
129
LEMBAR KUESIONER
2. Perempuan
Kelas : …………………………….
Pendidikan : 1. Mts
2. MA
Akhlak
kategori
No Aspek No Indikator No Pernyataan F/UF
4 3 2 1
Materi Iman kepada
1. 1.1 1.1.1 Saya yakin bahwa Allah ada F
Aqidah Allah
1.1.2 Saya meyakini bahwa terdapat pujaan selain Allah UF
1.1.3 Saya meyakini bahwa Allah adalah pencipta alam semesta F
Saya meyakini bahwa Allah Maha Melihat semua
1.1.4 F
perbuatan manusia
Saya meyakini bahwa hanya kepada Allah, manusia akan
1.1.5 F
kembali
Saya mohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada
1.1.6 UF
Allah jika dalam kesulitan
Iman kepada Saya meyakini bahwa Allah menciptakan malaikat untuk
1.2 1.2.1 UF
malaikat membantu tugas-Nya
Saya bebas melakukan kesalahan jika tidak dilihat oleh
1.2.2 UF
Kyai/Ustadz
Iman kepada Saya meyakini Rasul sebagai utusan Allah yang
1.3 1.3.1 F
Rasul memberikan petunjuk bagi manusia
Saya meyakini bahwa Allah mengutus para Rasul sebagai
1.3.2 F
teladan bagi manusia
Rasul adalah seorang manusia yang bisa saja berbuat
1.3.3 UF
salah, oleh karena itu tidak bisa dijadikan pedoman
Iman kepada Saya meyakini Al-Qur’an sebagai petunjuk tentang
1.4 1.4.1 F
Kitab kebaikan dan keburukan
1.4.2 Saya meyakini Al-Qur’an sebagai penerang jiwa F
Saya secara suka rela membaca, memahami, mengkaji dan
1.4.3 F
mengamalkan isi Al-Qur’an
Iman kepada Saya meyakini bahwa segala perbuatan di dunia akan di
1.5 1.5.1 F
hari akhir mintai pertanggung jawabannya di akhirat
Iman kepada
1.6 1.6.1 Saya meyakini bahwa sesuatu bisa terjadi tanpa izin Allah UF
takdir Allah
Materi Dua kalimat
2. 2.1 2.1.1 Saya dapat mengerti makna dua kalimat syahadat F
Ibadah syahadat
Saya meyakini bahwa seluruh ibadah yang dilakukan
2.1.2 F
hanya ditunjukkan kepada Allah
Saya melaksanakan shalat lima waktu karena takut kepada
2.2 Shalat 2.2.1 F
Allah
2.2.2 Saya melakukan wudhu dengan benar F
Saya berusaha melaksanakan ibadah shalat sunnah ba’da
2.2.3 F
dan qobla shalat lima waktu
Saya melaksanakan shalat tahajjud agar tidak terkena
2.2.4 UF
hukuman
2.2.5 Saya melaksanakan shalat dhuha karena ingin dipuji UF
Saya meyakini bahwa shalat dapat menghindari diri dari
2.2.6 F
perbuatan keji dan munkar
2.2.7 Setiap sehabis shalat, saya selalu berdoa kepada Allah F
2.3 Puasa 2.3.1 Saya melaksanakan ibadah puasa Ramadhan F
2.3.2 Saya melaksanakan ibadah puasa sunnah Senin Kamis F
Saya memahami hikmah puasa yakni sebagai media untuk
melatih kesabaran. Sebagai sarana untuk menjaga
2.3.3 F
kesehatan dan untuk memperoleh kejernihan hati dalam
berfikir dan beragama
Saya memiliki pengetahuan zakat, infaq dan shadaqoh
2.4 Zakat 2.4.1 berarti saya telah mensucikan diri dari harta yang bukan UF
miliki kita
Saya belajar bahwa haji sebagai media untuk berlatih
2.5 Haji 2.5.1 F
menghadap kesulitan dan merendahkan diri
Akhlak
Materi
3. 3.1 terhadap diri 3.1.1 Saya bersabar dalam menghadapi segala hal F
Akhlak
sendiri
3.1.2 Ketika melakukan kesalahan, saya bertaubat kepada Allah F
3.1.3 Saya mensyukuri nikmat yang Allah berikan F
3.1.4 Saya bertawakal kepada Allah F
Ketika dalam keadaan senang maupun sedih saya selalu
3.1.5 F
ikhlas menjalaninya
3.1.6 Saya mempunyai rasa optimis dalam hal yang positif F
3.1.7 Saya selalu bersikap jujur F
3.1.8 Saya makan dan minum sesuai tuntunan agama F
Saya mengendalikan diri dari perbuatan yang tercela dan
3.1.9 F
yang tidak sesuai dengan ajaran agama
Akhlak
3.2 terhadap 3.2.1 Saya menghormati dan patuh kepada orang tua F
orang tua
Akhlak
terhadap
3.3 3.3.1 Saya selalu iri hati terhadap orang lain F
sesama
muslim
3.3.2 Saya cuek ketika teman saya sedang sakit UF
3.3.3 Saya berbuat baik kepada sesama muslim F
3.3.4 Saya menolong teman yang sedang kesusahan F
3.3.5 Saya memanfaatkan lingkungan dengan baik F
LEMBAR VALIDITAS SKALA VARIABEL PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
kategori
No Aspek No Indikator No Pernyataan F/UF
4 3 2 1
Kebersihan
1. 1.1 Kebersihan badan 1.1.1 Saya mandi minimal sehari dua kali F
pribadi
1.1.2 Saya malas mandi pagi dan sore UF
1.1.3 Saya mandi menggunakan sabun mandi F
1.1.4 Saya mandi bergantian handuk bersama teman UF
1.1.5 Saya menggunakan alas kaki ketika keluar asrama F
Kebersihan Saya menggunakan pakaian yang sama lebih dari
1.2 1.2.1 UF
pakaian satu hari
1.2.2 Saya mencuci pakaian dua hari sekali F
1.2.3 Saya suka meminjam pakaian dengan orang lain UF
1.2.4 Saya mengganti pakaian dalam dua kali sehari F
1.2.5 Saya mensetrika pakaian sebelum dipakai F
1.2.6 Saya mencuci pakaian dengan detergen F
1.2.7 Saya mencuci sprei dan selimut setiap minggunya F
Kebersihan mulut Saya malas menggosok gigi sehabis sarapan dan
1.3 1.3.1 UF
dan gigi sebelum tidur
1.3.2 Saya menggosok gigi dua kali sehari F
1.4 Kebersihan kuku 1.4.1 Saya memotong kuku seminggu sekali F
1.4.2 Saya malas membersihkan kuku UF
Kebersihan Sebelum makan saya mencuci tangan dengan sabun
1.5 1.5.1 F
mencuci tangan dan air bersih
Saya mencuci alat makan dengan sabun dan air
1.5.2 F
bersih setelah makan
Kebersihan
Saya membersihkan telinga dengan cotton bud
1.6 telinga dan 1.6.1 F
seminggu sekali
hidung
Kebersihan
1.7 1.7.1 Saya keramas dengan menggunakan sampo F
rambut
1.7.2 Saya keramas seminggu sekali F
Pola makan
1.8 1.8.1 Saya makan tiga kali sehari F
bergizi dan bersih
1.8.2 Saya makan makanan empat sehat lima sempurna F
Saya meletakkan makanan di tempat terbuka dalam
1.8.3 keadaan makanan tidak terbungkus atau tidak UF
tertutup rapat
Kebersihan Kebersihan
2. 2.1 2.1.1 Saya merapikan tempat tidur setelah bangun tidur F
lingkungan kamar/ asrama
Saya membiarkan banyak baju bergelantungan di
2.1.2 UF
kamar
Saya meletakkan sepatu dan sandal di rak dengan
2.1.3 F
rapih
2.1.4 Saya malas membersihkan kamar setiap hari UF
Kebersihan kamar Saya menggunakan air bersih secukupnya untuk
2.2 2.2.1 F
mandi/ WC mandi
Saya menyiram kamar mandi/ WC setelah buang
2.2.2 F
air kecil/ besar
Saya membersihkan kamar mandi dan
2.2.3 F
mengurasnya setiap seminggu sekali
Saya malas membuang sampah sesuai pada tempat
Ketersediaan
2.3 2.3.1 yang telah disediakan sesuai jenisnya (organic dan UF
tempat sampah
non organik)
Saya membersihkan dapur setelah
2.4 Kebersihan dapur 2.4.1 F
menggunakannya (memasak, dll)
Kebersihan kelas Saya membersihkan kelas secara teratur sesuai
2.5 2.5.1 F
dan mushola jadwal piket
Kebersihan
Saya membantu membersihkan halaman pondok
2.6 lingkungan 2.6.1 F
jika terlihat kotor
pondok
Saya malas melaksanakan jadwal piket di pesantren
2.6.2 UF
dengan rutin
Jika ada kerja bakti di pondok, saya ikut membantu
2.6.3 F
membersihkan lingkungan pondok
Lampiran 7. Hasil uji word
A. Uji normalitas
Unstandardized
Residual
N 80
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 6.44425063
Absolute .070
Negative -.070
Kolmogorov-Smirnov Z .628
ANOVAa
Total 5927.800 79
Coefficientsa
Model Correlations
(Constant)
Model Summary
Model Summary
1 3a 76 .000
a. Predictors: (Constant), Akhlak, Aqidah, Ibadah
Correlations
Kebersihan 80 80 80 80
Aqidah 80 80 80 80
N
Ibadah 80 80 80 80
Akhlak 80 80 80 80