SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Disusun Oleh :
Ratri Gumelar
09250022
Pembimbing
Asep Jahidin, S.Ag., M.Si.
19750830 200604 1 002
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Disusun Oleh :
Ratri Gumelar
09250022
Pembimbing
Asep Jahidin, S.Ag., M.Si.
19750830 200604 1 002
HALAMAN PERSEMBAHAN
MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
.
.
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lansia
(Studi Kasus Program Pelayanan Kesejahteraan Lansia Di UPT Panti Wredha
Budhi Dharma Kota Yogyakarta, Ponggalan UH.7/003 Rt 14 Rw V, Yogyakarta).
Dan juga shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad
saw, semoga lantunan shalawat yang penulis lantunkan selama pengerjaan skripsi
ini, dapat merasuk ke dalam jiwa yang selalu mengharap syafaatnya dihari akhir.
Segala upaya untuk menjadikan skripsi ini mendekati sempurna telah
penulis lakukan, namun keterbatasan yang dimiliki penulis maka akan banyak
dijumpai kekurangan baik dalam segi penulisan maupun segi ilmiah. Adapun
terselesaikannya skripsi ini tentu tidak akan berhasil dengan baik tanpa ada
dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Prof. Dr. Musya Asyari, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan
kepada penulis untuk bisa melakukan pendidikan di Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sampai akhir.
vii
2. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Terima
kasih atas bimbingan yang telah diberikan kepada penulis selama ini
dalam proses akademik di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Drs. H. Zainudin, M.Ag dan Noorkamilah, M.Si, selaku Ketua Program
Studi dan Sekretaris Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Terima kasih atas dorongan dan bantuan yang telah diberikan
kepada penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini.
4. Asep Jahidin, S.Ag., M.Si, selaku pembimbing penulis. Terima kasih atas
bimbingan, masukan, dan kesabaran beliau dalam proses penyusunan
skripsi mulai dari pembuatan proposal sampai terselesaikannya karya
ilmiah ini.
5. Kepada Bapak Heri Supriyanto, S. Sos selaku Kepala UPT Panti Wredha
Budhi Dharma Kota Yogyakarta dan segenap karyawan serta penghuni
Panti Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin
dan membantu penulis dalam mengadakan penelitian.
6. Yang tercinta Ibuku Rr. Dwi Tartiwi, S.Pd, Bapakku Suharyono, dan
Kakakku Dini Sakti Lestari, Amd, dan Bripda Tri Yuniyanto yang tidak
pernah lelah mendorong penulis untuk selalu semangat menyelesaikan
karya ilmiah ini dengan baik.
viii
ix
Abstrak
Skripsi ini berjudul Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lansia (Studi
Kasus Program Pelayanan Kesejahteraan Lansia Di UPT Panti Wredha Budhi
Dharma Kota Yogyakarta, Ponggalan UH. 7/003 Rt 14 Rw V, Yogyakarta).
Ketertarikan penulis untuk meneliti lansia karena selama ini permasalahan yang
dihadapi para lansia kurang diperhatikan oleh banyak pihak. Baik dalam kondisi
fisik, mental, maupun spiritualnya. Oleh karena itu penulis tertarik meneliti
tentang seberapa jauh pengaruh kesejahteraan sosial lansia kaitannya dengan
program pelayanan bagi para lansia serta hambatan yang dihadapi di UPT Panti
Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta.
Penelitian ini didapat dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif. Penulis mengumpulkan data dengan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Peneliti memperoleh data wawancara dari Pekerja Sosial dan para
lansia di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta. Temuan penelitian
di lapangan menghasilkan bahwa program yang diadakan oleh pihak panti tidak
menjadikan salah satu faktor utama dalam peningkatan kesejahteraan sosial
mereka. Antara pihak satu dan lainnya berbeda-beda dalam menyikapi program
kegiatan dari pihak panti. Ada yang merasa itu sudah cukup baik dan memuaskan
dan ada juga yang hanya pasrah mengikuti alur dari pihak panti. Karena
keterbatasan kondisi fisik maupun mental pada akhirnya tidak semua program
kegiatan dapat terlaksana dengan baik, artinya setiap kegiatan tidak semua dapat
diikuti bersama, hanya kegiatan tertentu saja. Hasil dari penelitian ini menyatakan
bahwa peningkatan kesejahteraan sosial lansia dalam kaitannya dengan program
kegiatan di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta kurang
terealisasikan dengan baik karena kondisi fisik lansia satu dan lainnya tidak sama.
ix
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
MOTTO ......................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR.................................................................................
vii
ABSTRAK...................................................................................................
xi
xii
BAB I.
BAB II.
PENDAHULUAN .....................................................................
A. Penegasan Judul....................................................................
C. Rumusan Masalah.................................................................
10
10
11
11
12
21
GAMBARAN
UMUM
UPT
PANTI
WREDHA
30
30
B. Luas Wilayah........................................................................
31
33
35
35
36
36
37
xii
BAB III.
I. Jenis Pelayanan.....................................................................
38
39
39
41
UPT
PANTI
WREDHA
BUDHI
DHARMA
KOTAYOGYAKARTA ...........................................................
42
42
49
53
66
BAB IV.
85
PENUTUP.................................................................................
88
A. Kesimpulan...........................................................................
88
B. Saran-saran ...........................................................................
91
93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENEGASAN JUDUL
Judul skripsi penelitian ini PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL
LANSIA
(STUDI
KASUS
PROGRAM
PELAYANAN
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1996), Hlm. 1060.
2. Kesejahteraan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keamanan,
keselamatan,
ketentraman,
kesenangan
hidup,
kemakmuran,
dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1989), Hlm. 794.
M. Fadhil Nurdin, Pengantar Studi Kesejahteraan Sosial, (Bandung : Angkasa, 1990),
Hlm. 27.
3
peneliti
menyimpulkan
bahwa
kesejahteraan
sosial
Argyo Demartoto, M.Si, Pelayanan Sosial Non Panti Bagi Lansia (Surakarta : Sebelas Maret
University Press, 2006), Hlm. 13.
atau seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas yang mana
kemampuan fisik dan kognitifnya semakin menurun.7
Lansia menurut Keputusan Menteri Sosial R.I. nomor : HUK. 3-150/107 tahun 1971, seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut
usia setelah yang bersangkutan mencapai usia 55 tahun, tidak
mempunyaikekuatan untuk menafkahi dirinya sendiri dan memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari sehingga hanya menerima nafkah dari
orang lain.8
kurang
diperhatikan
oleh
masyarakat
sekitar.
Sehingga
tubuhnya tidak berfungsi lagi dengan baik, namun dengan usia yang sudah
lanjut perlu adanya ketentraman dalam hidup mereka. Mereka sebagai
lansia ingin hidup sejahtera, damai, dan tidak lagi memikirkan hal-hal
yang membebani pikiran mereka diusia yang sudah tidak muda lagi.
Seseorang yang sudah lansia biasanya merasa terpuruk dengan
kehidupannya yang baru, sehingga dibutuhkan adanya persiapan secara
sosial dan psikologis untuk menghadapi kemungkinan baru yang akan
muncul dalam kondisinya menjadi tua. Persiapan itu tentunya seperti
persiapan untuk menghadapi kehilangan pasangan hidup, berpisah dengan
anak-anak dan cucu, ketidakcocokan hubungan antara anak dan menantu,
tidak terpenuhinya tuntutan ekonomi, kesepian, kurang terjalinnya
hubungan antar tetangga, kerabat, dan sejawat.
Masalah yang timbul ketika manusia sudah menjadi lansia adalah
lansia sering dinilai tidak kreatif, kembali kemasa anak-anak, egois, keras
kepala, suka mencela, bingung, kurang menjaga kebersihan, penyakitan,
dan kurang merasa bahagia. Kemudian ada juga masalah yang terjadi pada
lansia yaitu gangguan perasaan dan merasa terpuruk karena saat sudah
menjadi tua meninggalkan sesuatu yang belum mampu diraih dalam
hidupnya seperti sudah tidak punya pasangan hidup atau teman curhat.
Seperti yang selama ini terjadi seputar masalah kasus lansia di
Indonesia terdata 23 juta lansia saat ini, sekitar 58 persen dari jumlah
lansia tersebut masih potensial. Pada 2020 diperkirakan jumlah lansia di
Indonesia akan berlipat ganda menjadi 28,9 juta atau naik menjadi 11,11
sudah naik menjadi 91.931 orang . Para lansia memperoleh pembinaan dari
524 posyandu khusus lansia yang tersebar di 17 kecamatan. Kepala Dinas
Kesehatan Bantul dr. Siti Noor Zaenab Syech Said, Kamis (29/5)
mengatakan, usia harapan hidup masyarakat Bantul saat ini sekitar 70
tahun untuk perempuan dan 69 tahun untuk laki-laki. Lima tahun lalu, usia
harapan hidup untuk perempuan masih 68 tahun, sementata laki-laki 67
tahun.11
Di Bantul terdapat pula program Bina Keluarga Lansia atau BKL,
kegiatan BKL di Bantul ini di wujudkan dengan adanya12:
1)
2)
3)
4)
pemerintah.
Pemerintah
lebih
memperhatikan
nasib
lansia.
mereka yang sudah rapuh tidak kuat lagi untuk bekerja keras sehingga
mereka hanya menunggu dan membutuhkan bantuan yang datang.
Penulis melihat kondisi kesejahteraan sosial lansia di UPT Panti
Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta,yang mana program kegiatan
yang sudah berjalan selama ini masih kurang membangkitkan semangat
dan kurangnya para lansia untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut. Sehingga penulis ingin mengetahui lebih mendalam terhadap
program kegiatan di panti tersebut dan pengaruhnya terhadap kondisi
kesejahteraan sosial para lansia. Jumlah keseluruhan lansia di UPT Panti
Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta adalah 53 orang lansia yang
terdiri dari 19 laki-laki dan 34perempuan. Daya tampung maksimal di
panti sekitar 60 orang. Namun disini penulis akan menentukan 10 orang
lansia berdasarkan jumlah 5 laki-laki dan 5 perempuan lansia untuk
menjadi informan dalam penelitian.
Sebelumnya penulis studi pendahuluan ke UPT Panti Wredha
Budhi Dharma Kota Yogyakarta yang tujuannya untuk mengetahui kondisi
para penghuni panti dan program pelayanan untuk para lansia. Selain itu
penulis ingin mengetahui permasalahan yang ada di panti terkait programprogram kegiatan disana. Selain itu penulis ingin mengetahui sejauh mana
kesejahteraan para lansia serta peningkatan program kegiatan yang sudah
ada di panti terhadap kondisi para lansia. Sehingga penulis menentukan
rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
C. RUMUSAN MASALAH
Dengan adanya permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana program pelayanan kesejahteraan lansia di UPT Panti Wredha
Budhi Dharma Kota Yogyakarta?
2. Apa pengaruhnya terhadap peningkatan kesejahteraan lansia di UPT Panti
Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta?
3. Apa hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program pelayanan
kesejahteraan di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta?
D. TUJUAN PENELITIAN
Melihat rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dimaksudkan
untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui sejauh mana kondisiprogram pelayanan kesejahteraan
lansia di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui lebih mendalam pengaruhnya terhadap peningkatan
kesejahteraan lansia di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Kota
Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program
pelayanan kesejahteraan di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Kota
Yogyakarta.
10
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat serta berguna
terutama :
a.
Secara Teoritis
Penelitian
ini
diharapkan
mampu
memberikan
sumbangan
Secara Praktis
Memberikan kontribusi yang positif bagi para insan akademik dan
menambah pengetahuan bagi masyarakat luas pada umumnya,
khususnya dalam hal ini kepada para keluarga lansia atau lembaga
yang peduli pada lansia, mengenai pentingnya kesejahteraan sosial
lansia.
F. KAJIAN PUSTAKA
Dalam penelitian ini, telah dilakukan penelusuran terhadap
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dikaji
yaitu, sebagai berikut :
1.
11
Lansia
KesejahteraanLansiadiUPT
(Studi
Panti
Kasus
Wredha
Program
Budhi
Pelayanan
Dharma
Kota
G. LANDASAN TEORI
1.
13
Widhi Purnomo, Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Penderita
Hipertensi Di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Ponggalan Umbulharjo Yogyakarta, Skripsi
tidak diterbitkan, (Jurusan Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Yogyakarta), tahun
2012.
14
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1989), Hlm. 794.
15
M. Fadhil Nurdin, Pengantar Studi Kesejahteraan Sosial, (Bandung : Angkasa, 1990), Hlm. 27.
12
Kesejahteraan
adalah
suatu
tata
kehidupan
dan
a.
16
17
Miftachul Huda , Pekerjaan Sosial & Kesejahteraan Sosial ,(Yogyakarta : Pustaka Pelajar ,
2009), Hlm. 72.
13
warga
negara
agar
dapat
hidup
layak
dan
Jadi
dapat
disimpulkan bahwa
kesejahteraan sosial
18
14
a.
Definisi Lansia
dinamis
memungkinkan
terselenggaranya
usaha-usaha
b.
Kriteria Lansia
Menurut WHO, batasan-batasan lanjut usia yaitu20 :
19
15
1.
c.
2.
3.
4.
1.
2.
pelayanan kesehatan;
3.
4.
5.
6.
7.
8.
21
16
d.
1.
2.
3.
4.
Dalam Keputusan Menteri Sosial R.I. nomor : HUK. 3-150/107 tahun 1971, seseorang dinyatakan sebagai orang jompo
atau lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai usia 55 tahun,
tidak mempunyai kekuatan untuk menafkahi dirinya sendiri dan
22
Ibid.
17
23
24
18
memperhatikan
fungsi,
pengetahuan,
keahlian,
25
19
e. Kebutuhan Lansia
Kebutuhan lansia dibagi menjadi :
1.
Kebutuhan spiritual
Sebagai manusia yang mempunyai Tuhan harus lebih
mendekatkan diri pada sang Pencipta, lebih banyak bersyukur
kepada Allah, rajin shalat dan berzikir, berdoa, serta mengikuti
pengajian dan berinteraksi dengan orang-orang. Seperti lansia
yang tentunya lebih banyak beribadah dan mendekatkan diri
dengan Allah untuk bekal di akhirat.
2.
Kebutuhan psikososial
Pemenuhan akan kebutuhan ini bisa dalam bentuk ingin
diperhatikan, serta didengar nasihat dan ceritanya. Seperti
lansia, sebagian dari mereka senang bercerita tentang masa lalu
dan ingin ada yang mendengarkan. Karena lansia merasa
kesepian jika tidak ada teman yang menemani bicara.
3.
20
H. METODE PENELITIAN
Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dan didalamnya ada penentuan subjek dan objek, metode
pengumpulan data, serta analisis data. Berikut akan penulis paparkan
secara detail :
1.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field
research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan
dilapangan
untuk
mendapatkan
pengamatan
tentang
suatu
Pendekatan Penelitian
27
21
a.
b.
Sehingga
mereka
hanya
bisa
berbaring
bahkan
ditempatkan di ruang isolasi agar lebih kondusif. Namun ada beberapa dari
para lansia yang kondisi fisiknya masih kuat dan sehat namun kurang aktif
29
Robert K. Yin, Studi Kasus : Desain dan Metode, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 1997),
Hlm. 18.
30
Ibid, Hlm. 13.
22
dalam kegiatan tertentu karena kurangnya minat dan motivasi dari teman
lainnya. Sehingga program kegiatan yang seharusnya membangkitkan
semangat dan memotivasi diri untuk bangkit belum terealisasikan dengan
baik.Disini peneliti mencoba menggali lebih dalam lagi mengenai program
kegiatan bagi para lansia baik yang berjalan maupun yang belum berjalan
dengan baik dan pengaruhnya terhadap kondisi kesejahteraan sosial bagi
para lansia.
3.
23
4.
suatu
penelitian
penting
adanya
metode
31
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2005),
Hlm. 55.
24
pewawancara
dengan
informan
atau
orang
yang
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta ; LP3ES, 1995),
Hlm.145.
33
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Kencana, 2008), Hlm. 108.
25
pada
kesempatan
berikutnya.34Tujuan
penulis
b. Observasi Partisipan
Observasi partisipan adalah suatu bentuk observasi khusus
dimana peneliti tidak hanya menjadi pengamat yang pasif,
melainkan juga mengambil berbagai peran dalam situasi tertentu
dan berpartisipasi dalam peristiwa-peristiwa yang akan diteliti.35
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu
teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian,
direncanakan dan dicatat secara sistematis dan dikontrol keandalan
(reabilitas) dan kesahihannya (validitas).36
Observasi adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan panca indera mata sebagai alat bantu utamanya
selain panca indera lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan
34
26
c. Dokumentasi
Metode
dokumentasi
adalah
salah
satu
metode
bertentangan
dan
bukan
mendukung,
peneliti
37
38
27
5.
Analisis Data
Setelah data diperoleh maka tugas yang harus dilakukan
adalah menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan akhir
dalam penelitian. Data harus segera dianalisis setelah dikumpulkan
dan dituangkan dalam bentuk laporan lapangan. Tujuan analisis
data ialah untuk meringkas data dalam bentuk yang mudah
dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga hubungan anatar
problem penelitian dapat dipelajari dan diuji.40
Analisis data untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi.Penelitian kualitatif
bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Penelitian deskriptif bermaksud membuat penyandaraan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat populasi tertentu.41Deskriptif adalah menggambarkan
atau melukiskan sesuatu hal, yaitu berupa gambar-gambar atau
foto-foto, dan hasil wawancara yang didapat dari data lapangan
atau peneliti menjelaskan hasil penelitian dengan gambar-gambar
39
Robert K. Yin, Studi Kasus : Desain dan Metode, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 1997),
Hlm. 104.
40
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : UIN-Maliki Press, 2010), Hlm. 120.
41
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi
Aksara, 1996), Hlm. 4.
28
dengan
teori
yang
berlaku
dengan
42
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi
Aksara , 1996), Hlm. 129.
43
file:///C:/Users/USER/Downloads/Deskriptif%20Kualitatif.htm. Akses tanggal 6 Januari 2013.
29
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data-data yang didapat selama penelitian, maka
diperoleh beberapa kesimpulan mengenai Peningkatan Kesejahteraan
Sosial Lansia (Studi Kasus Program Pelayanan Kesejahteraan Lansia Di
UPT Panti Wredha Budhi Dharma Kota Yogyakarta, Ponggalan UH. 7/003
Rt 14 Rw v, Yogyakarta). Kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:
1.
2.
4.
5.
88
6.
aktifitas
sehari-hari,
tuna
netra,
katarak,
dan
8.
89
B. SARAN-SARAN
1.
dan
menghargai
sehingga
mengurangi
tingkat
2.
90
3.
91
C. KATA PENUTUP
Alhamdulillah robbil Alamin, penulis selalu mengucapkan kata
syukur kehadirat Allah Swt, sedalam-dalamnya dengan segala limpahan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
oleh penulis. Dengan terwujudnya skripsi ini, penulis menyadari bahwa
karya ilmiah ini belum mendekati sempurna dan banyak sekali mungkin
kesalahan penulis yang tidak disengaja untuk itu penulis meminta maaf
sedalam-dalamnya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penuis butuhkan.
Kemudian ketika saran-saran yang penulis paparkan baik untuk
pihak panti, lansia, serta pekerja sosial di UPT Panti Wredha Budhi
Dharma Kota Yogyakarta hanya pendapat dari penulis yang sebenarnya
92
93
DAFTAR PUSTAKA
Buku-Buku :
Argyo Demartoto, M.Si, Pelayanan Sosial Non Panti Bagi Lansia, Surakarta :
Sebelas Maret University Press, 2006.
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada, 2005.
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Jakarta : Kencana, 2008.
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta : Bumi Aksara , 1996.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1989.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1996.
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta ;
LP3ES, 1995.
Meleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2010.
Miftachul Huda , Pekerjaan Sosial & Kesejahteraan Sosial , Yogyakarta :
Pustaka Pelajar , 2009.
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian, Yogyakarta : UIN-Maliki Press, 2010.
M. Fadhil Nurdin, Pengantar Studi Kesejahteraan Sosial, Bandung : Angkasa,
1990.
Undang-Undang :
Keputusan Menteri Sosial nomor HUK. 3-1-50/107 tahun 1971.
Keputusan Menteri Sosial RI nomor 07/HUK/KEP/II/1984, Pola Dasar
Pembangunan Bidang Kesejahtraan Sosial.
Undang-Undang nomor 4 tahun 1965.
Undang-Undang RI nomor 11 tahun 2009.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998.
Undang-Undang nomor 39 tahun 1999.
Skripsi :
Widhi Purnomo, Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia
Penderita Hipertensi Di UPT Panti Wredha Budhi Dharma Ponggalan
Umbulharjo Yogyakarta, Skripsi tidak diterbitkan, (Jurusan Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Yogyakarta), tahun 2012.
Internet :
file:///C:/Users/USER/Downloads/Deskriptif%20Kualitatif.htm.
http://health.kompas.com/read/2009/05/20/18285832/.90.Persen.Lansia.Masih.Pro
duktif.di.Yogya.
http://knibonline.wordpress.com/2012/09/07/pemkab-bantul.
http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2013/05/31/226351/10/Menyeja
hterakan-Lansia.
www.hukumonline.com/berita/baca/lt50b5c4b780530/uu-kesejahteraan-lansia.
www1.kompas.com/read/xml/2008/05/29/1907278/jumlah.lansia.di.bantul.terus.b
ertambah.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN
NAMA
JABATAN
HASIL WAWANCARA
WAKTU
PELAKSANAAN
13-12-2013
Pak H
Pekerja
Sosial
1. Mengapa
para
Panti
Wredha
Budhi Dharma?
Karena tidak punya anak,
tidak
punya
keluarga
ya
itu
nanti
seandainya
meninggal
bisa
disemayamkan di makam
jogja sini.
2. Syarat
untuk
masuk
usia
berapa
sampai berapa?
Syaratnya tu ya umur 60th
ke
atas,
tidak
pnya
anu
dari
petugas
panti
Seandainya
sini.
tidak
menyesuaikan
aturan
bisa
dengan
disini
bisa
dikembalikan
ke
masyarakat.
kebanyakan
tidak
Tapi
tidak
dikembalikan
anu,
kok
merasa
dirawat
beradaptasi
atau
Kerja
Transmigrasi.
3. Apa saja kegiatan lansia
di panti sehari-harinya?
Kegiatan ya ada siraman
rohani, Islam itu hari
senin
sama
kamis,trus
sama
simbah-
yang
mampu.
mau
dan
Masalahnya
simbah-simbah
ini
kan
yang
4.
dan
darimana
Pak?
Dari
Kantor
Dinas
sama
untuk
pengajarnya
kita
kami
yang
di
korsi
heeh itu.
5. Kegiatan
yang
sudah
masuk
kami
kami
dalami
permasalahannya,
kami
sharing/terapi
kelompok.
6. Berapa
kali
biasanya
bosen
ngomong
di
ajak
meneh
opo
menggali
permasalahan
tapikan
kalau
menggali
permasalahan
itu
kan
Geguyon
terus
menunggu
pokoknya,
saja
kuatkan
terapi
kelompok?
Ya itu dua minggu sekali
itu, biasanya ada 5 orang
1 rumah itu 4 kamar ada
yang 2 ada yang 1 la itu
tapi
untuk
sharingnya
harus
betul-betul
bisa ngimbangi.
8. Harapan
apa
yang
lansia
terkait
kegiatan
yang
diselenggarakan
oleh
pihak panti?
finishnya,
lebih
di
kuatkan
ibadahnya,
asline
simbah-
izin
keluar
diperbolehkan?
kamu
jangan
simbah
kesini
yang
cucu
sudah
hambatan
yang
dirasakan
peksos/
kegiatan
untuk lansia?
Iya,
karena
simbahnya
yang
simbah-
itukan
anu
ada
pemarah,
disinikan
tekankan
kami
aturannya
ingatnya
dia
jajan
duitku?
perawat
nganggo
akhirnya
sama
peksos
ngeh
dulu
dia
masuk
umur
dan
bisa
keluar
dari
kamarnya pak?
Gak
bisa
dia
tetap
kamar
mereka
sudah
ke
puskesmas
permanen
kata
19-12-2013
Pak NC
10
perlu
diberikan
perhatian,
maka
terkadang
saya
sering
disana
mereka
gak
supaya
kesepian.
saya
masuk
pada
para
disini
saya
para
lansia
bebaskan
menurut
11
melakukan
pendekatan
pada
lansia
dalam
tapi
para
malah
kantor
di
terus.
duduk-duduk
para
karyawan
jarang
juga
datengin simbah-simbah.
Pekerja
setiap
sosial
ada
disini
kegiatan
pernah
mau
12
lebih
sama
mengerti
simbah-simbah
kondisinya
gimana
mbak.
gimana-
itu
pramukti
Makanya
kalau disini
saya
dan gak
dan
ini
dekat
simbah-simbah
daripada
yang
tahun-
tahun lalu.
16. Bagaimana
menurut
untuk
para
program
untuk
para
13
lansia
semakin
dikurangi.
masalah
Kalau
dana
anggaran
untuk
pelayanan
terkadang
untuk
ya
mengikuti
kegiatan,
suka
malas
maunya
nyantai
saja.
kegiatan
yang
Kalau
karena
kurang
berperan
harapan
bapak
14
saja
melakukan
dengan
tapi
pendekatan
simbah-simbah,
konseling
disini
juga
belum
ada,
untuk
simbah
lebih
lagi
agar
menarik
program
simbah-simbah tertarik.
3.
24-01-2014
Bu R
Pekerja
Sosial
agar
lebih
beribadah
karena
pada
dasarnya
semua
15
tergerak
hatinya
kepada
Beberapa
dari
Allah.
lansia
16