Anda di halaman 1dari 98

1

STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH SHIHAB


DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN AJARAN
ISLAM (Studi Tentang Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-
dasar Ajaran Islam)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:
Farah Fitriana
NIM: 11150510000102

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M/ 1440 H
STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH
SHIHAB DALAM MENINGKATKAN
PEMAHAMAN AJARAN ISLAM (Studi Tentang
Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran
Islam)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)

Oleh:
Farah Fitriana
NIM. 11150510000102

Pembimbing

Dr. H. Abdul Rozak A. Sastra, MA


NIP. 196005091988031001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/1440 H

2
ABSTRAK
Farah Fitriana
11150510000102
Strategi Komunikasi Prof. Quraish Shihab dalam
Meningkatkan Pemahaman Ajaran Islam (Strudi Tentang
Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam)
Strategi dalam berdakwah sangatlah diperlukan agar
pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima baik sesuai yang
diinginkan.prof. Quraish Shihab dalam buku Islam yang Saya
Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam, strategi Komunukasi dilakukan
dengan perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi
strategi. Strategi komunikasi yang dilaukan Prof. Quraish Shihab
melalui buku Islam yang Saya Anut, Dasar- dasar Ajaran Islam
adalah untuk meningkatkan pemahaman ajaran Islam agar tidak
terjadi kekeliruan dalam memahami agama.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah
kualitatiif, dengan metode analisis deskriptif yang menggunakan
teori Fred. R. David. Teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara, dokumentasi dan studi keputakaan. Sedangkan untuk
analisis data, analisis yang digunakan adalah menggunakan
metode tringulasi yaitu menggabungkan dokumentasi wawancara
ditambah dengan studi kepustakaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi
komunkasi yang dilakukan Prof. Quraish Shihab dalam
meningkatkan pemahaman ajaran Islam dengan cara perumusan
strategi komunikasi yaitu mempersiapkan materi perencanaan
syrategi komunikasi, menentukan metode, memanfaatkan media
sebagai alat komunikasi. Adapun implementasi strategi yaitu
Prof. Quraish Shihab menyelipkan kata-kata mutiara dibeberaapa
halaman untuk memperjelas pembahasan dan menggunakan
bahasa umum agar dapat dipahami oleh masyarakat. Pada proses
evaluasi strategi komuikasi dilakukan dengan, menulis buku
sesuai dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat maupun hal-
hal yang memang perlu dibahas serta teliiti dalam menulis agar
menghindari kekeliruan bagi pembaca.

Kata kunci: Quraish Shihab, Buku Islam yang Saya Anut,


Dasar-dasar Ajaran Islam, Islam

ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirrabbil‟alamiin, puji serta syukur
senantiasa selalu tercurahkan kehadirat Allah SWT. atas
limpahan nikmat, anugerah, serta kekuataan dalam lahir dan batin
yang tak terbatas yang telah diberikan kepada penulis sehingga
penulis dapat memulai dan menyelesaikan penelitian ini dengan
sebaik-baiknya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
uswatun hasanah kita, baginda Nabi Muhammad SAW. beserta
keluarga dan para sahabatnya yang dengan keluhuran budi
pekertinya menjadikan simbol penyelamatan manusia dari zaman
kegelapan menuju zaman yang sangat terang benderang seperti
sekarang ini. Alhamdulillahirrabbil‟alamiin, atas limpahan
nikmat ilmu darinya penulis dapat menyelesaikan penelitian
skripsi yang berjudul “Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab
dalam Meningkatkan Pemahaman Ajaran Islam (Studi tentang
Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam)”.
sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana dan
merupakan kewajiban akademis di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam proses
menyelesaikan skripsi ini tentu tak luput dari berbagai macam
kesulitan yang beragam yang penulis lalui baik itu dari segi
internal maupun eksternal, serta dari segi materi dan non materi.

iii
iv

Menyusun skripsi merupakan proses pembelajaran diri


yang menguji pikiran, kesabaran, keberanian, dan ketekunan
dalam proses menuju diri yang lebih baik terhadap pencapaian
prestasi sebagai mahasiswa strata satu yang tentu saja masih
terdapat kekurangan yang harus direnungi, diperbaiki, dan
dievaluasi agar tercipta sebuah motivasi diri yang hakiki sebagai
pembelajaran diri ke arah yang lebih baik lagi.
Sebagai tanda syukur, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya untuk Bapak dan Ibu tercinta yaitu
Muchtar Thoyyibi dan Nini Dwi Aryani yang dengan penuh rasa
cinta dan kasih sayang yang tulus mengasuh, mendidik, serta
selalu mendo‟akan penulis sehingga bisa mengenyam pendidikan
formal tingkat perguruan tinggi sampai selesai. Kemudian juga
tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak akademis, non akademis, narasumber, serta
keluarga yang dengan tulus memberian do‟a, bantuan baik secara
moril maupun materil, motivasi, bimbingan dan pengarahan yang
sangat berharga dari berbagai pihak yaitu:
1. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag. selaku
Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor,
M.Ag. selaku wakil dekan II Bidang Administrasi Umum
dan Dr. Cecep Castrawijaya, M.A. selaku wakil Dekan III
Bidang Kemahasiswaan.
2. Dr. Armawati Arbi, M.Si. selaku Ketua Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Dr. Edi Amin,
v

M.A. selaku sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran


Islam.
3. Dr. H. Abdul Rozak A. Sastra, MA. selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu di
tengah kesibukannya untuk membimbing, mengarahkan,
memotivas dan membagi ilmu kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan
dan kebaikan kepada beliau.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah mengajar dan membagi ilmunya
kepada penulis, semoga berkah berlimpah pahala dan
dapat menjadi ilmu yang bermanfaat.
5. Keluarga besar tercinta dimanapun berada yang selama ini
sudah memberikan perhatiannya dengan penuh kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan
segera.
6. Kakak tercinta Anisah Chairani, Nadia Iffatul Ulya, dan
Adik tercinta Wilda Shafiya yang selalu memberikan
support dan do‟a kepada penulis agar selalu semangat
dalam mengerjakan skripsi.
7. Khotami Diki Nisyadin, seseorang yang yang telah
menjadi support system dari kejauhan agar penulis terus
bersemangat mengerjakan skripsi.
8. Seluruh narasumber baik itu Prof. Quraish Shihab dan
para pembaca setia karya dari Prof. Quraish Shihab
ataupun mas Labib selaku sekertaris dari Prof Quraish
Shihab serta pak Agus dan mba Rosa yang membantu
mengatur jadwal wawancara penulis bersama narasumber
sehingga data skripsi ini menjadi valid.
9. Seluruh sahabat terbaik, sahabat seperjuangan, yang ikut
andil dalam memberikan bantuan dan dorongan motivasi.
Untuk seluruh teman-teman satu angkatan khususnya
untuk KPI C angkatan 2015 yang sudah bersama-sama
berjuang dalam menimba ilmu dan saling memberikan
semangat satu sama lain selama empat tahun ini.
10. Grup Hunting yang selalu mau direpotkan oleh penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Sahabat seperti keluarga Nur Qudsia Ramadhana dan
Alifa Rizkia Leman yang selalu mendoakan dan memberi
semangat penulis.
12. Sahabat Pondok Pesantren Darunnajah Niniek Hanifah,
Sofwatunnida, Alifah Nur Ru‟fah membantu penuliis
dalam menemani wawancara narasumber dalam skripsi.
13. Teman-teman KKN 182 Evi Vitriah, Restu, Pratiwi yang
sering memberikan waktunya untuk menghilangkan penat
ditengah penulis mengerjaka skripsi.
14. Pekerja rumah tangga dirumah mba Ida yang baik hati
selalu membantu penulis dalam memberikan semangat
dalam bentuk membuat makanan-makanan cemilan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari
kekurangan, namun penulis berharap agar skripsi ini dapat
bermanfaat dan berguna sebagai refrensi baik bagi para
pembaca, penelita lama, maupun peneliti.

vi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................. 7
C. Rumusan Masalah ................................................................. 8
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 9
F. Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................... 9
G. Metode Penelitian ............................................................... 12
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................... 17
A. Strategi ................................................................................ 17
B. Komunikasi ......................................................................... 19
a. Pengertian komunikasi ................................................ 19
b. Komponen-komponen komunikasi ............................. 21
c. Proses komunikasi....................................................... 24
C. Strategi komunikasi ............................................................ 25
D. Buku Sebagai Media Dakwah ............................................ 27
BAB III PROFIL PROF. QURAISH SHIHAB DAN
SEKILAS TENTANG BUKU ISLAM YANG
SAYA ANUT… .......................................................... 32
A. Profil Prof. Quraish Shihab................................................. 32
1. Karya Prof. Quraish Shihab ........................................ 37
B. Sekilas Tentang Buku Islam yang Saya Anut ..................... 42
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN .............. 48
A. Perumusan Strategi Komunikasi yang Dirumuskan Prof.
Quraish Shihab Melalui Buku Islam Yang Saya Anut ......... 48
1. Mempersiapkan Materi Dakwah ........................................ 48
2. Menentukan Metode ........................................................... 51
3. Pemanfaatan Media ............................................................ 55

vii
viii

B. Implementasi strategi yang dilakukan Prof. Quraish Shihab


melalui buku Islam yang Saya Anut....................................... 56
C. Evaluasi strategi yang Dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab
Melalui Buku Islam yang Saya Anut ..................................... 57
BAB V PENUTUP ...................................................................... 58
A. Kesimpulan ................................................................................. 59
B. Saran .......................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 61
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam,
memaparkan ajaran Islam yang Prof. Quraish Shihab anut
sekaligus menjelaskan dasar-dasar ajaran Islam yang
memiliki keragaman pendapat menurut masing-masing
mazhab. Tidak perlu memaksakan diri berpendapat bahwa
ajaran Islam dalam segala rinciannya harus hanya satu. Tidak
perlu dan tidak wajar hal sikap tersebut, setelah semuanya
memercayai nili-nilai yang disepakati dadri ajaran Islam
seperti Keesaan Allah, Kerasulan Nabi Muhammad SAW,
Keniscayaan Hari Kiamat, Wujud Malaikat dan Kebenaran
Kitab suci, dan nilai lainnya yang telah disepakati bersama.
Mempelajari Islam selama puluhan tahun Prof. quraish
Shihab sangat menghormati pendapat para ulama , namun
bukan berarti menerima ataupun mengamalkannnya. Buku
Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam merupakan
kesimpulan dari upaya mempelajari Islam, namun bukan
berarti apa yang dihidangkan dalam buku adalah kebenaran
yang tidak mengandung kemungkinan salah, barik dalam
pendapat yang Prof. Quraish Shihab tuangkan , ide yang
dikutip, maupun dalam kesalahan kutipan. Karena tidak ada
manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan.1

1
Quraish Shihab, Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam
(Jakarta: Lentera Hati) hlm 30

1
2

Dakwah Islam adalah segala aktifitas yang mengubah satu


situasi, kondisi, konstelasi seperti yang dikehendaki Islam.2
Dakwah pada mulanya dipahami sebagai perintah Allah SWT
yang tertuang dalam Al-Qur‟an. Bagi setiap Muslim yang taat
kepada Allah SWT, maka perintah berdakwah menjadi wajib
dilaksanakan. Ketika dakwah itu dilaksankaan dengan baik,
maka setiap muslim akan meyadari bahwa berdakwah adalah
kebutuhan hidup. Dakwah menjadi suatu kebutuhan hidup
manusia, maka dakwah juga akan menjadi suatu aktifitas atau
kebiasaan setiap muslim dimanapun dan kapanpun mereka
berada. Kemudian aktifitas berdakwah berkembang dalam
berbagai situasi dan kondisi dengan berbagai dinamikanya.3
Keberlangsungan dakwah ditengah masyarakat menjadi
tanggang jawab stiap muslim. Sebagaimana firman Allah
SWT dalam kitab suci al-Qur‟an. Surat al-Imran ayat 104:

ِ ‫اْل ِْي ويأْمرو َن بِالْمعر‬


‫وف َويَْن َه ْو َن َع ِن الْ ُمن َك ِر‬ ِ
ُْ َ ُ ُ َ َ َْْ ‫َولْتَ ُكن ِّمن ُك ْم أ َُّمةٌ يَ ْدعُو َن إ ََل‬
‫ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُحو َن‬ َ ِ‫َوأ ُْولَئ‬
Artinya:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali
Imran [3]: 104)

2
Endang Saifudin, WAWASAN ISLAM Pokok-pokok Pikiran tentang
Paradigma dan Sistem Islam.
3
Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islam: Solusi
Islam atas Problema- Problema Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,
1994), h.35
3

Berdasarkan firman Allah SWT diatas, dapat kita


simpulkan bahwa sesama umat muslim saling mengingatkan
dan Allah juga mengajarkan untuk menasihati sesama
muslim dengan cara yang baik- baik dan menjauhkan sesama
manusia dari perdebatan. Dalam al-Qur‟an juga
menyebutkan bahwa seorang muslim harus mewujudkan
tutur katanya, Islam dalam perbuatannya dan Islam juga
dalam jiwanya. Semua anjuran-anjuran tersebut harus kita
interpretasikan dan mewujudkannya melalui teori- teori
yang mendukung proses dakwah. Tidak semata-mata
berdakwah menyerukan nilai-nilai Islam, mengajak untuk
berada di jalan Allah SWT namun tidak memikirkan
bagaimana metode dan cara yang tepat dalam berdakwahnya.
Berkembangnya kehidupan manusia saat ini, dalam
berdakwah harus memerlukan strategi dalam
penyampaiannya. Seorang da‟i sangat berperan sebagai
subjek dakwah yang memiliki strategi, pola pikir yang
berkaitan dengan sistem. Dakwah sebagai sebuah sistem, dan
strategi adalah salah satu bagian dari yang sejajar dengan
unsur-unsur dakwah seperti tujuan dakwah, objek dakwah
dan sumber dakwah. Hal yang juga harus diperhatikan
seorang da‟i adalah mampu menyampaikan pesan dakwah
dengan baik kepada mad‟u.
Secara umum dakwah dapat dilakukan dengan berbagai
cara, yaitu dakwah bil- lisan, dakwah bil- hal, dan dakwah
4

bil-qalam.4 Kegiatan dakwah bil- qolam ini ternyata sudah


dilakukan oleh ulama-ilama klasik terdahulu, yaitu dengan
membuat kitab-kitab yang sampai sekarang masih kita
gunakan sebagai rujukan dalam aktivitas kita sehari-hari.
Ulama terdahulu menulis kitab untuk mengharapkan ridho
kepada Allah serta menyebarkan kebaikan kepada seluruh
umat manusia. Da‟i yang akan menuliskan sebuah karya
tulisan haruslah memiliki pemahaman yang mendalam,
bukan hanya sekedar memahami dakwah “ammar ma‟ruf
nahi munkar” melainkan harus memenuhi beberapa syarat,
salah satunya menggunakan metode dakwah yang
representatif, menggunakan bahasa yang bijaksana dan jelas.5
Dakwah tulisan saat ini bukan permasalahan tentang
fiqih saja, namun sudah meliputi berbagai aspek yang
berkaitan dengan kehidupan manusia. Sangat dibutuhkan
keahlian khusus untuk menjadikan karya tulis sebagai media
dakwah.6 Keahlian inilah yang tidak banyak dimiliki oleh
para da‟i. Berdakwah melalui tulisan sangat dibutuhkan
keahlian khusus, oleh karena itu menjadi suatu nilai lebih
jika seorang da‟i mampu menulis dan baik juga dalam
retorikanya.
Dakwah diharuskan agar selalu berkembang,
terlebih peradaban masa sekarang bisa disebut sebagai

4
Asep Samsul M. Romli, Komunikasi Dakwah Pendekatan Praktis
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013),hlm. 24
5
M. Munir, dkk, Metode Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2009), hlm. 5-
6.
6
Syamsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Amzah, 2009), hlm. 11
5

“peradaban masyarakat informasi”. Masyarakat akan mencari


wadah sebanyak-banyaknnya untuk mendapatkan banyak
informasi, karena ini sangat berpenngaruh unutk dijadikan
alat membentuk pendapat publik (public opinion) yang
mempengaruhi perilaku dan pikiran manusia.
Strategi adalah suatu perencanaan yang strategis
untuk mencapai suatu tujuan tertentu . Dalam konteks
dakwah, strategi juga sangat dibutuhkan oleh seorang da‟i
dalam menyampaikan dan menyebarluaskan dakwahnya.
Salah satunya adalah Prof. Dr. M. Quraish Shihab seorang
da‟i yang menggunakan tulisan berbentuk buku sebagai
media dalam menyampaikan dakwah. Ada beberapa
kemungkinan yang akan mempengaruhi keberhasilan da‟i
dalam menyampaikan dakwahnya:7
1. Karena pesan dakwah seorang da‟i memang relevan
dengan kebutuhan masyarakat sehingga masyarakat
memiliki antusias yang tinggi terhadap pesan dakwah
yang disampaikan.
2. Penmapilan seorang da‟i memiliki daya tarik tersendiri
dalam menarik perhatian mmasyarakat, penmapilan
seorang da‟i menjadi sangat penting.
3. Kondisi masyarakat sedang haus akan siraman rohani,
sehingga pesan-pesan dakwah yang disampaikan akan
cepat diterima oleh masyarakat. Walaupun pesan dakwah

7
Ahmad Syafi‟i Ma‟arif dan Sahid Tuhu Leley, Alqur‟an dan Tantangan
Moderenisasi (Yogyakarta: Siprs, 1990) Cet. Ke -1, hlm 2
6

yang disampaikan kurang jelas, merekapun akan


memahami lebih jauh maksud dan tujuannya.
4. Adanya pesan-pesan dakwah yang dikemas secara
krreatif dan unik sehingga menarik perhatian masyarakat.
Dakwah Islam yang dikemas secara unik dan menarik
akan lebih muda dan cepat diterima oleh masyarakat,
karena dengan metode atau cara dalam penyampaian
pesan dakwah bersifat ringan.

Contoh: acara kesenian, dongeng, drama, bercerita dsb.


Saat ini banyak strategi unntuk berdakwah kepada
masyarakat dalam menyiarkan ajaran Islam. Masuk dalam
era keterbukaan informasi, dakwah melalui tulisan sangat
mengimbangi banyaknya informasi dan meluasnya media
massa dalam kehidupan masyarakat. Dakwah yang yang
disertakann dengan tulisan sangat memudahkan masyarakat
dalam memperdalam isinya serta dapat dikaji ulang secara
seksama. Banyak masyarakat khususnya pemula yang
membutuhkan penjelasan mengenai Islam secara singkat dan
padat.
Buku yang ditulis Prof. Quraish Shihab dengan judul
Islam yang Saya Anut, Dasar-Dasar Ajaran Islam adalah
mengenai Islam dengan penjelasan didalamnya tidak panjang
dan membosankan, namun juga tidak terlalu singkat. Banyak
buku yang membahas menngenai Islam, tapi sebagian besar
isinya sangat luas dan sulit dipahami untuk para pemula,
adapun yang sederhana penjelasannya, tapi isinya belum
7

mencakup apa saja yang harus diketahui umat muslim.


Mengatasi hal-hal itu, Prof. Quraish Shihab memiliki
starategi tersendiri dalam meningkatkan pemahaman
mengenai Islam kepada pembacanya dengan cara
menjelaskan pokok-pokok ajaran Islam dengan sederhana
namun mencakup apa saja yang memang harus dipahami.
Hal ini yang sangat menjadi daya tarik masyarakat
untuk membaca dan belajar mengenai Islam lebih mudah.
Karena sesungguhnya sebagai umat muslim harus paham
pokok-pokok ajaran agama Islam. Buku Islam yang Saya
Anut, Dasar-Dasar Ajaran Islan menjadi salah satu karya
Quraish Shihab yang akan menjelaskan Islam secara
sederhana dan mengena.
Oleh karena itu, berdasarkan penjabaran masalah
diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
yang lebih mendalam, dalam bentuk penelitian yang berjudul
“STRATEGI KOMUNIKASI PROF. QURAISH
SHIHAB DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN
AJARAN ISLAM (Studi Tentang Buku Islam yang Saya
Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam)”

B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan
diatas maka penulis membatasi masalah agar ruang lingkup
pada penelitian ini lebih fokus, terarah, dan tidak meluas.
Penulis memfokuskan kepada strategi dakwah Prof. Quraish
8

Shihab dalam meningkatkan pemahaman ajaran Islam melalui


buku Islam yang Saya Anut, Dasa-dasar Ajaran Islam.

C. Rumusan Masalah
Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis maka perlu
dibuatkan perumusan maslah sebagai berikut:
1. Bagaimana perumusan strategi komunikasi yang
dilakukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang
Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam?
2. Bagaimana implementasi strategi komunikasi yang
dirumuskan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam
yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam?
3. Bagaimana evaluasi strategi komunikasi yang dilakukan
oleh Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya
Abut, Dasar-dasar Ajaran Islam?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang disampaikan, maka
adanya tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perumusan strategi komunikasi yang
dilakukan oleh Prof. Quraish Sihab melalui buku Islam
yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam.
2. Untuk mengetahui implementasi strategi komunkasi yang
dilakukan oleh Prof. Quraish Sihab melalui buku Islam
yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam.
9

3. Untuk mengetahui evaluasi strategi komunikasi yang


dilakukan oleh Prof. Quraish Sihab melalui buku Islam
yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademisi
Dalam penelitian ini diharapkan dapat berguna yaitu
untuk menambah wawasasan keilmuan dakwah bagi
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komuikasi khususnya
jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, sehingga dapat
dijadikan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktisi
Diharapkan penelitian ini dapat berguna sebagai
masukan kepada aktivis untuk bisa berdakwah dengan
cara yang menarik dan memberikan pemikiran mengenai
perkembangan dakwah melalui buku guna memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk terus mengembangkan dan
meningkatkan dakwah Islam.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu


Langkah awal yang penulis lakukan sebelum menyusun
skripsi ini menjadi sebuah karya ilmiah. Penulis mengkaji
terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Adapun penelitian
yang dikaji berkaitan dengan pembahasan penelitan sebagai
berikut:
Tiara Rahmadaniar Rahmadaniar jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2018
10

menenliti tentag Strategi Dakwah Akun Youtube


Muslimdaily.com dalam Mensosialisasikan Jilbab peniliti
tertarik dengan penjelasannya tentang kajian teoritis
mengenai tahapan-tahapan strategi yang diambil dari ahli
Fred R David. Namun secara garis besar penelitiannya
berbeda dengan penelitian yang dibuat penulis mengenai
Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab dalam meningkatkan
pemahaman mengenai Islam (Studi tentang Buku Islam yang
Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam).
Boby Rahman mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah
tahun 2010, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta meneliti tentang
Strategi Dakwah Majelis Az-Zikra dalam Menciptakan
Keluarga Sakinah di Daerah Sawangan Depok. Dalam
skripsi ini menganalisis tentang lembaga titian keluarga
sakinah yang merupakan sebuah lembaga yang bernaung
dibawah yayasan Az-Zikra, Sawang Depok. Lembaga ini
memiliki dua strategi yang mereka terapkan dalam
menerapkan tujuan yaitu kelurga sakinah untuk setiap lapisan
masyarakat. Strategi tersebut adalah pembinaan untuk ruhyah
yang didalamnya terdapat pembekalan program-program
tausiyah, ceramah dan konsultasi, kegiatan dzikir dan doa
bersama ditujukan untuk para anggota secara khusus dan
jamaah majlis Az-Zikra secara umum. Berbeda dengan skripsi
yang penulis buat yang hanya bertujuan untuk mengetahui
Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab melalui buku “Islam
yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam”.
11

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN


Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2009 meneliti tentang
Strategi Dakwah PBNU melalui website www.nu.or.id.
Penelitian ini memfokuskan perihal dakwah yang dilakukan
PBNU mmelalui media onlie. Teori yang digunakan ialah
teori SWOT yaitu (Strengts, Weakness, Opertunities, Threats)
berbeda dengan skripsi penulis yang memfokuskan mengenai
Strategi Dakwah Prof. Quraish Shihab melalui buku “Islam
yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam”.
Achmad Riad Firdaus jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunkasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014 meneliti tentang
Strategi Dakwah Ustadz H. Gustiri dalam meningkatkan
pemahaman pendengar tentang ajaran Islam melalui
Program Optimis (obrolan seputar Iman dan Islam) di
Radio CBB 105,4 FM. Penelitian ini secara garis besar
memiliki strategi melalui media elektronik radio dengan
memiliki program Optimis (Obrolan seputar Iman dan Islam).
Sedangkan penulis memfokuskan kepada strategi dakwah
Prof. Quraish Shihhab melaui buku “Islam yang Saya Anut,
Dasar-dasar Ajaran Islam”.
Sitty Anisa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2016 meneliti tentang Strategi
Dakwah Komunitas Pejuang Subuh dalam Mengajak
Sholat Subuh Berjamaah di Jakarta. Dalam penelitian ini
menjelaskan strategi dakwah yang dilakukan komunitas
12

pejuan subuh melalui media online dan offline dengan


mempostinng berbagai manfaat dan keutamaan sholat subuh
berjamaah di masjid agar masyarakat mau sholat berjamaah di
masjid , penelitian ini berbeda dengan skripsi penulis yang
lebih memfokuskan kepada strategi dakwah Prof. Quraush
Shihab dalam meningkatkan pemahaman ajaran Islam melalui
buku.

G. Metode Penelitian
1. Paradigma dan Metode Penelitian
Paradigma penelitian merupakan kerangka berfikir
yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti
terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti
terhadap ilmu atau teori dekonstruksi sebagai suatau
pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang
apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari. Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana
peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian
sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.8
Metodologi penelitian merupakan seperangkat cara
yang sistematik, logis, dan rasional yang digunkan oleh
peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis dan menyajikan data untuk menarik
kesimpulan. Dalam penelitian ini metode yang digukan
adalah kualitatif deskriptif. Menurut Natsir dalam

8
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Prenada
Media Group, 2005) cet II, h. 38
13

bukunya, kualitatif deskrpitif adalah mempelajari


masalah-masalah yang ada dimasyarakat serta tata cara
yang berlaku dalam masyarakat termasuk tentang
hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang
sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu
fenomena.9
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah
kualitatif, yaitu pendekatan yanng mennghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang yang dan perilaku yang diamati.10
3. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Prof. Quraish Shihab
dan yang menjadi objeknya adalah Strategi dakwah yang
dilakukan Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang
Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam.
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu
terhitung dari bulan Juni hingga November 2019. Lokasi
penilitian di Kantor Pusat Studi Ilmu al-Qur‟an.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam adalah upaya
penghimpunan data yang akurat untuk keperluan

9
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif dan Praktik, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2013). hal,
10
Lexy J. Meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT
Remaja Rosdakarya 1991), cet, ke-1. h 138
14

proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai data.


Data yang diperoleh dengan teknis ini adalah dengan
cara tanya jawab dan bertatap muka langsung.
Sedangkan pedoman wawancara yang digunkan
penulis ini tidak tersruktur, yaitu pedoman yang hanya
memuat garis besar pertanyaan yang akan diajukan.
Komunikan yang akan diwawancarai oleh penulis
adalah Prof. Quraish Shihab sekaligus pambaca buku
Islam yang Saya Anut.
b. Observasi
Metode ini dapat diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan sistematik fenomena-fenomena yang
diselidiki. Penulis menggunakan metode ini sebagai
penguat dan pelengkap data yang diperoleh dengan
metode wawancara dan dokumentasi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data pendukung yang
memperkuat data primer yang didapat dari sumber
data berupa dokumentasi dan laporan. Menurut
Hasanuddin Saleh metode dokumetasi adalah untuk
mencari data mengenai variabel-variabel yang berupa
catatn buku, surat kabar, agenda, notulen, foto, dan
sebagianya.11
d. Studi Kepustakaan
Peneliti juga melakukan studi kepustakaan dengan
buku-buku yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi,
11
Hasanuddin Saleh, Metodology Research (Bandung: Tarsit, 1989) h 134
15

Strategi, Ilmu Dakwah serta hasul-hasil dari penelitian


sebelumnya yang memiliki kesamaan objek penelitian
dan kesamaan teori dalam mengkaji buku.
6. Sistematika Penulisan
Penulisan pada penelitian ini menjadi lebih dipahami,
diperlukan adanya sistematika penulisan. Pada sistematika
penulisan terdiri dari bab dan sub bab yang dijelaskan,
sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Penulisan pada penelitian ini menjadi lebih dipahami,
diperlukan adanya sistematika penulisan. Pada sistematika
penulisan terdiri dari bab dan sub bab yang dijelaskan,
sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan Latar Belakang, Batasan Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Tinjauan Kajian Terdahulu, Metode Penelitian dan
Sistematika Penelitian.
BAB II: KAJIAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori yang digunakan dalam
penelitian ini, Strategi, komunikasi, Strategi komunikasi,
Buku sebagai media dakwah.
BAB III: GAMBARAN UMUM.
Bab ini Gambaran Umum menjelaskan tentang profil
Prof. Quraish Shihab dan buku Islam yang Saya Anut.
16

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN


Bab ini merupakan hasil data yang setelah melakukan
pengumpulan dan pengamatan melalui wawancara
mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, observasi, dan
sttudi kasus melalui buku Islam yang Saya Anut.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memberikan kesimpulan dan saran dari masalah
yang dibuat melalui adanya hasil pengumpulan,
pengamatan, dan analisis data tentang strategi dakwah
Prof. Quraish Shihab dalam meningkatkan pemahaman
Ajaran Islam melalui buku Islam yang Saya Anut.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Strategi secara etimologi berasal dari kata majemuk
bahasa Yunani, yaitu Stratos yang memiliki arti pasukan
dan kata agein berarti pemimpin. Dapat disimpulkan
strategi berarti perihal memimpin pasukan.1
Strategi adalah sekumpulan pilihan kritis unuk
perencanaan dan perancangan tindakan dan alokasi
sumber daya dalam mencapai sasaran dengan
memperhatikan keunggulan kompetitif dan sinergis yang
ideal, sebagai arah, cakupan, dan perspektif yang ideal
dari individu atau organisasi.
Menurut Steiner dan Miner, strategi adalah
“penempaan” misi perusahaan, penetapan sasaran
organisasi dalam meningkatkan kekuatan eksternak dan
internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk
mencapai sasaran dan memastikan implementasinya
secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi
akan tercapai.2
Menurut Onong Uchyana Effendi, strategi pada
dasarnya adalah perencanaan planning dan management

1
Ali Murtopo, Strategi Kebudayaan (Jakarta: Center for Strategic and
International Studies-CSIS, 1978), h. 7.
2
George Steiner dan John Miner, Kebijakan dan Stategi Manajemen Edisi
Kedua, Penerjemah Ticoalu dan Agus Dharma (Jakarta: Penerbit Erlangga,
1997), h. 18.

17
18

untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai suatu


tujuan, strategi tidak hanya sebagai peta jalan yang
menunjukkan arah melainkan harus menunujukkan
bagaimana cara operasinya.3
Menurut Din Syamsudin dalam bukunya,
menjelaskan strategi itu adalah:
1. Rencana dan cara untuk mencapai tujuan
2. Seni dalam mensiasati rencana untuk mencapai tujuan
3. Penyesuain terhadap lingkungan untuk menampilka
fungsi dan peran penting dalam mencapai
keberhasilan.4
2. Tahapan-tahapan Strategi
Menurut Fred R. David, proses strategi tidak sebatas
merumuskan konsep hingga implementasi, melainkan juga
disertai dengan evaluasi untuk mengukur sejauh mana
strategi itu tercapai.untuk mencapai tujuan yang
diinginkan proses strategi terdapat beberapa tahapan
diantaranya: 5
1. Perumusan Strategi yaitu hal-hal yang termasuk dalam
perumusan strategi, pengembangan tujuan mengenai
peluang dan ancaman baik external maupun internal,
serta memilih strategi untuk dilaksanakan.

3
Onong Uchyana Effendi, Teori dan Praktek Ilmu Komunikasi (Bandung,
PT. Remaja Rosdakarya). Cet. Ke- 6, h. 32
4
Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani
(Jakarta: Logos, 2000) Cet. I, h. 127
5
Fred R. David, manajemen Strategi Konsep (Jakarta: Prenhallindo,
2002), hlm 5
19

2. Implementasi Strategi yaitu sering dikatakan sebagai


tindakan strategi, karen implementasi berarti mobilisasi
untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi
tindakan. Untuk mencapai implementasi yang sempurna
maka dibutuhkan adanya kedisiplinan, motivasi dan kerja
keras.
3. Evaluasi Strategi yaitu proses dimana manajer
membandingkan antara hasiil-hasil yang diperoleh dengan
tingkat pencapaian tujuan. Tentu ini adalah tahap terkahir
yang telah dirumuskan dari tahap-tahapa sebelumnya.
Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas,
tahapan-tahapan strategi harus jelas dan terukur, visi misi,
tujuan, sasaran objek. Strategi berarti sebuah cara untuk
menetukan kemana arah sebuah perusahaan atau organisasi,
agar tercapainya sebuah tujuan yang sudah ditentukan.
Penting untuk sebuah perusahaan atau organisasi
menggunakan strategi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Strategi akan tidak berjalan dengan baik apabila strategi yang
digunakan oleh sebuah perusahaan atau organisasi tidak tepat
pada kebutuhannya.

B. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu
communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran
pikiran. Secara terminologis komunikasi berarti proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
20

orang lain dan yang terlihat dalam komunikasi adalah


manusia.6 Komunikasi merupakan proses pembagian dan
pertukaran ide, informasi, pengetahuan, sikap atau
perasaan di antara dua atau lebih orang yang mempunyai
dan menggunakan tanda dan simbol-simbol yang sama.7
Definisi komunikasi menurut para ahli adalah
sebagai berikut:
1. Menurut Bernard Berelson dan Garry Steiner dalam
buku Human Behavior, komunikasi adalah
penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan
lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan
lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya
biasanya dinamakan komunikasi.8
2. Menurut Harold D. Laswell, komunikasi adalah
segala sesuatu yang harus dipertautkan dengan
komponen-komponennya yaitu “Who Says What In
Which Channel To Whom With What Effect” yang
didalamnya mencakup siapakah komunikatornya?
Pesan apa yang disampaikan? Media yang digunakan?
Siapa komunikannya? Dan efek yang ditimbulkan?9

6
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004), h. 3-4.
7
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 37.
8
Rosady Ruslan, Kiat & Strategi Kampanye Public Relations,
(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2002), h. 17.
9
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008), h. 29-30.
21

3. Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah upaya


yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-
asas penyampaian informasi melainkan juga
pembentukan pendapat dan sikap.10
4. Menurut Edward Depali komunikasi adalah proses
penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang
disampaikan oleh lembaga tertentu, mengandung arti,
dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada
penerima pesan.11
Berdasarkan pengertian dari para ahli, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses
penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan
untuk memberi tahu, mengubah sikap, serta memberikan
pendapat baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui media tertentu dan menimbulkkan efek atau
umpan balik dengan maksud dan tujuan tertentu.

b. Komponen-Komponen Komunikasi
Proses dalam berkomunikasi dapat berjalan lancar
dan sesuai rencana apabila komunikasi memperhatikan
memuat komponen-komponen sebagai berikut12:
1. Komunikator

10
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 10.
11
H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2000) h. 13.
12
Suranto A, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011), h.7-9.
22

Komunikator adalah orang yang mempunyai


kebutuhan untuk berkomunikasi. Kebutuhannya dapat
berupa keinginan untuk memperoleh pengakuan sosial
sampai pada keinginan untuk mempengaruhi sikap
dan tingkah laku orang lain.
2. Komunikan
Komunikan adalah orang menerima, memahami, dan
menginterpretasi pesan. Penerima bersifat aktif, selain
menerima pesan melakukan pula proses interpretasi
dan memberikan umpan balik. Sehingga dapat
dikatakan efektif apabila makna pesan dapat dipahami
secara bersama.
3. Encoding
Encoding adalah suatu aktivitas internal pada
komunikator dalam menciptakan pesan melalui
pemilihan simbol-simbol verbal dan non verbal yang
disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa serta
disesuaikan dengan karakteristik komunikan.
4. Pesan
Pesan adalah seperangkat simbol-simbol baik verbal
maupun non verbal atau gabungan keduanya yang
mewakili keadaan khusus komunikator untuk
disampaikan kepada pihak lain. Pesan merupakan
unsur yang sangat penting, komunikasi akan efektif
apabila komunikan menginterprestasi makna pesan
sesuai keinginan komunikator.
5. Saluran atau Media
23

Penggunaan saluran atau media dalam komunikasi


interpersonal semata-mata dilakukan karena kondisi
yang tidak memungkinkan berkomunikasi secara tatap
muka.
6. Decoding
Penerima mendapatkan macam-macam data dalam
bentuk “mentah” berupa kata-kata dan simbol-simbol
yang harus diubah kedalam pengalaman pengalaman
yang mengandung makna.
7. Respon
Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk
dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan.
Respon dapat bersifat positif, netral, maupun negative.
Pada hakikatnya respon merupakan informasi bagi
sumber sehingga ia dapat menilai efektivitas
Komunikasi untuk selanjutnya menyesuaikan diri
dengan situasi yang ada.
8. Gangguan (Noise)
Dapat terjadi dalam komponen-komponen manapun
dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja
yang mengganggu dan atau membuat kacau
penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk bersifat
fisik dan psikis.
9. Konteks Komunikasi
Konteks komunikasi memiliki tiga dimensi yaitu
ruang, waktu, dan nilai. Konteks ruang menunjuk pada
lingkaran konkret dan nyata tempat terjadinya
24

komunikasi. Konteks waktu menunjuk pada waktu


kapan komunikasi dilaksanakan.

c. Proses Komunikasi
1. Proses komunikasi secara primer
Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang atau simbol sebagai media, seperti bahasa
isyarat, gambar, warna, dan lain-lain yang dilakukan
secara langsung tanpa ada media lain atau yang kedua
sebagai alat penyampai. Lambang bahasa yang paling
banyak digunakan dalam komunikasi karena hanya
bahasa yang mampu “menerjemahkan” pikiran
seseorang yang abstrak sekalipun.13
2. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi sekunder adalah proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media
pertama. Media kedua digunakan komunikator dalam
melancarkan komunikasinya karena komunikan
berada di tempat yang lebih jauh atau jumlahnya

13
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta
Press,2007),h. 48.
25

banyak. Medianya seperti surat, telepon, surat kabar,


majalah, atau televisi.14

A. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi merupakan paduan antara
perencanaan komunikasi (communication planning) dengan
manajemen komunikasi (management communication) untuk
mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut,
strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana
operasionalnya secara taktis harus dilakukan. Dalam arti
bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu
tergantung dari situasi dan kondisi.15 Dengan demikian
strategi komunikasi adalah keseluruhan perencanaan, taktik,
cara yang akan dipergunkan untuk melancarkan komunikasi
dengan memperlihatkan keseluruhan aspek yang ada pada
proses komunikasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.16
Dalam strategi komunikasi, peran komunikasi
sangatlah penting dan harus bersifat dinamis sehingga
komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan
perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi.
Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi dapat data
sewaktu-waktu, terlebih jika komunikasi langsung melalui
media massa. Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat

14
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 16.
15
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2004), h. 29.
16
Muhammad Ami, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara,
2004), Cet. Ke-6, h. 65-66
26

pada komponen media atau komponen komunikasi, sehingga


efek yang diharapkan tak kunjung tercapai. Strategi
komunikasi dapat diartikan sebagai berikut:
1. Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan, dan
mempromosikan suatu visi komunikasi dan satuan tujuan
komunikasi dalam suatu rumusan yang baik.
2. Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten,
komunikasi yang dilakukan berdasarkan satu pilihan
(keputusan) dari beberapa opsi komunikasi.
3. Strategi berbeda dengan taktik, strategi komunikasi
menjelaskan tahapan konkret dalam rangkaian aktivitas
komunikasi yang berbasis pada satuan teknik bagi
pengimplementasian tujuan komunikasi. Adapun taktik
adalah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu
berdasarkan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Tujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi
perubahan perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi
manajemen.17
Strategi dalam komunikasi adalah kemampuan untuk
mengatur suatu cara terbaik agar apapun yang menjadi tujuan
seseorang dapat tercapai. Kemampuan ini merupakan
kemampuan untuk memilih pola pembicaraan tercapai dengan
cara menyusun struktur kerangka pembicaraan dalam pikiran
sebelum pemisahan berlangsung dan dengan menggunakan
bahasa dan pemilihan kata yang tepat.

17
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 37.
27

C. Buku Sebagai Media Dakwah


Menyampaikan informasi di zaman smodern saat ini
tidak hanya cukup menggunakan lisan kepada masyarakat
karena informasi yang disampaikann hanya dappat
menjangkau jarak yang terbatas. Maka da‟i harus
mengembangkan hal-hal yang baru agar pesan dakwah yang
disampaikan dapat sampai kepada masyarakat luas dan dalam
jangkauan yang jauh.
Berkembangnya teknologi komunikasi yang menjadi
sarana untuk menghubungkan satu masyarakat dengan
masyarakat lain. Kehebatan teknologi ini sanagat
mempengaruhi seluruh kegiatan manusia, termasuk dalam
kegiatan dakwah sebagai poola penyampain informmasi dan
pengetahuan.18
Salah satu cara yang dilakukan da‟i dalam
menyampaikan dakwah adalah melalui media cetak.
Penerapan dakwah melalui media cetak berarti berdakwah
melalui tulisan dari da‟i untuk masyarakat yang isinya dapat
dihayati dan bisa dibaca ulang oleh seluruh masyarakat.
Menulis ini adalah salah satu tradisi intelektual muslim.
Berdakwah menggunakan media cetak memerlukan
bakat mengarang karena ini meruakan sarana komunikasi
tulisan. Dalam Islam, faktor tulisan dan menulis ini
merupakan media awal yang sama usianya dengan media

18
Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar
Ilmu Komunikasi Da‟wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet 1, h. 33
28

tatap muka.19 Manfaat buku bagi masyarakat tidak hanya


untuk media pendidikan dan pengajaran, melainkan buku juga
dapat dimaknai sebagai media dakwah.20 Buku yang menjadi
sarana dakwah berarti memiliki pengetahuan keagamaan yang
mengantarkan pemmbacanya kepada pengetahuan yang
ma‟ruf dan hasanah.21
Menulis merupakan tradisi intelektual muslim. Tradisi
ini adalah dorongan Islam dari penguasaan ilmu yang terdapat
dalam diri seseorang sehingga dari penguasaan ilmu tersebut
dapat disampaikan melalui media tulisan dan dapat dijadikan
sebuah buku yang didalamnya terdapat pesan-pesan yang
terkandung dan nantinya dapat dijadikan contoh dalam
kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Dalam al-Qur‟an juga
dijelaskan surat Al-Alaq ayat 1-5:

         

          

    


Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan

19
Djamalul Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, (Jakarta: Gema
Insani Press, 1999) Cet ke-1 hlm. 128
20
Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar
Ilmu Komunikasi Da‟wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997) Cet 1, h. 42
21
Ibid, Hal. 42
29

perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa


yang tidak diketahuinya”.

Ayat diatas menjelaskan bahwa sebagai umat muslim


haruslah banyak membaca sesuatu yang bermanfaat dan
menambah ilmu. Karena ilmu bisa disampaikan melalui
sebuah pena atau tulisan yang dapat dibaca dan memeberikan
pengajaran yang belum diketahui. Ali bin Abi Thalib pernah
berkata “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”. Ucapan Ali ini
menjadi sebuah renungan akan pentingnya menuangkan ilmu
pengetahuan ke dalam bentuk tulisan seperti buku.
Ilmu yang hanya disimpan dalam pemikiran
pemiliknya saja, tanpa ditulis maka akan berakhhir setelah
kematian pemilik ilmu. Lain hal akan terjadi jika ilmu diikat
dalam bentuk buku akan tetap bermanfaat bahkan setelah
pemilik ilmu telah tiada. Andaikann Imam Al- Ghazali tidak
menuangkan ilmu dan penngetahuannya melalui sebuah buku
maka tentu hingga saat ini masyarakat tidak pernah
mengetahui kefakihan Imam Al-Ghazali dalam menguasai
ilmu agama melalui kitab-kita yang ditulisnya.
Peristiwa ini menggerakkan para ulama untuk
melakukan aktivitas ilmiah dan meulis karya-karya
intelektual. Menggalakkan tradisi penulisan khususnya buku
merupakan upaya melanjutkan tradisi yang baik dari para
ulama terdahulu. Mengikat ilmu dengan menuliskannya
menjadi sebuah buku adalah cara agarilmu yang dimiliki
seseorang memberikan manfaat yang besar untk masyarakat.
Di era yang maju saat ini, banyak media yang bisa
digunakan untuk berdakwah. Selain media massa, koran,
30

majalah, radio dan televisi ternyata ada sarana yang efektif


juga untuk menyampaikan dakwah, yakni melalui buku.
Melihat minat masayarakat yang saat ini mulai menyukai
buku sebagai sumber ilmu dan pengetahuan, menjadikan
dakwah melalui buku bisa dijadikan alternatif yang cukup
representatif.
Salah satunya adalah Prof. Quraish Shihab yang sangat
gemar menulis sehingga beliau tidak pernah merasa kesulitan
dalam membuat sebuah tulisan. Hasil dari karya tulis ini dapat
diabadikan seumur hidup dan dakwah melalui buku juga
isinya dapat kita kaji terus selama kita merasa masih ada yang
kurang kita pahami.
Terdapat beberapa jenis tulisan yang dipilih oleh
penulis dakwah. Sehingga seseorang yang akan berdakwah
dapat memilih jenis tulisan yang sesuai dengan
penguasaannya, minat dan bahan yang akan ditulisnya.
Adapun jenis-jenis tulisan dakwah:
1. Artikel, adalah tulisan yang berisi mengenai fakta yang
ada di tengah masyarakat, ulasan atau kritik disertai
dengan gagasan atau pendirian subjektif yang disertai
argumentasi berdasarkan teori keilmuan.
2. Kolom, suaru jenis artikel yang khas, unik dan lebih
memiliki daya tarik diantara artikel-artikel di media
massa. Isinya hanya pendapat saja, tidak ada angka
statistik dan bukti pengalaman waktu lampau yang
mendukung pendapat itu, hanyalah argumentasi
berdasarkan pandangan subjektif dari penulis.
3. Resensi Buku, penulisan dakwah melalui resensi buku
berjasa sebagai perantara antara oenulis dan pembaca.
31

Dengan ini pembaca akan lebih mudah mengakui


kekuatan dan kelemahan buku yang baru terbit.
4. Feature, tulisan kreatif yang dirancang untuk memberikan
informasi kejadian, situasi dengan cara menghibur.
Feature dapat dikatakan tulisan yang ringan. Kekhasannya
terdapat pada unsur menghibur (gaya penulisannya) dan
boleh subjektif (cara penuturannya).22
5. Buku, alat komunikasi yang dapat terlihat dalam bentuk
lembaran-lembaran yang dijilid dan berisi tulisan tangan
atau cetakan.23 Dapat didefiniskan buku adalah
sekumpulan informasi atau bacaan yang disusun dalam
satu jilid atau bundel cetakan.
Pemanfaatan uku sebagai media dakwah dapat
dilakukan sebagai bentuk srana dan uaya memberi
pemhaman yangg mampu memeberikan perubahan bagi para
pembacanya. Telah banyak diakui bahwa dakwah melalui
buku merupakan salah satu bentuk media yang cukup efektif.
Dengan begitu seorang da‟i telah menyediakan sumber
bacaan bagi masyarakat untuk mempelajari ajran-ajaran
Islam.

22
Acep Kusmawan, Berdakwah Lewat Tulisan,( Bandung: Mujahid
Press,2004) cet ke-1 hlm. 138-140
23
Komaruddin, dkk, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2000) hlm. 34
BAB III
PROFIL PROF. QURAISH SHIHAB DAN SEKILAS
TENTANG BUKU ISLAM YANG SAYA ANUT.

A. Profil Prof. Quraish Shihab


Quraish Shihab adalah seorang ulama, cendekiawan
muslim Indonesia, dan juga mufasir (ahli tafsir) Al-Quran
yang mampu menerjemahkan dan menyampaikan al-qur‟an
dalam konteks masa kini dan masa modern.1 Nama
lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir
tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan. Ia
berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar.
Ayahnya, Prof. KH. Abdurrahman Shihab adalah seorang
ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Ayahanda Quraish
Shihab adalah seorang wiraswastawan dan juga menjadi
mubaligh yang dari muda gemar berdakwah dan mengajar
ilmu-ilmu keagamaan.2
Quraish kecil telah menjalani pergumulan dan kecintaan
terhadap al-Qur‟an sejak umur 6-7 tahun. Pendidikan
formalnya dimulai dari sekolah dasar di Ujung pandang.
Setelah itu ia melanjutkan ke sekolah lanjutan tingkat pertama
di kota Malang sambil “nyantri” di Pondok Pesantren Darul
Hadis al-Falaqiyah di kota yang sama. Untuk mendalami
studi keislamannya, Quraish Shihab dikirim oleh ayahnya ke
al-Azhar, Cairo, pada tahun 1958 dan diterima di kelas dua

1
https://bio.or.id/biografi-quraish-shihab/
2
M. Quraish Shihab, Wawasa al-Qur‟an dan Tafsir Maudhu‟i atas
pelbagai persoalan umat, (Bandung: Mizan, 2003), h. vii

32
33

sanawiyah. Di Cairo ia melanjutkan studinya ke Universitas


al-Azhar pada Fakultas Ushuluddin, Jurusan Tafsir dan
Hadits. Pada tahun 1967 ia meraih gelar LC (setingkat sarjana
S1). Dua tahun kemudian (1969), Quraish Shihab berhasil
meraih gelar M.A. pada jurusan yang sama dengan tesis
berjudul “al-I‟jaz at-Tasryri‟i al-Qur‟an al-Karim
(kemukjizatan al-Qur‟an al-Karim dari Segi Hukum)”.3
Pada tahun 1973 ia dipanggil pulang ke Ujung pandang
oleh ayahnya yang ketika itu menjabat rektor, untuk
membantu mengelola pendidikan di IAIN Alauddin. Ia
menjadi wakil rektor bidang akademis dan kemahasiswaan
sampai tahun 1980. Di samping mendududki jabatan resmi
itu, ia juga sering mewakili ayahnya yang uzur karena usia
dalam menjalankan tugas-tugas pokok tertentu. Berturut-turut
setelah itu, Quraish Shihab diserahi berbagai jabatan, seperti
koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia
bagian timur, pembantu pimpinan kepolisian Indonesia Timur
dalam bidang pembinaan mental, dan sederetan jabatan
lainnya di luar kampus. Di celah-celah kesibukannya ia masih
sempat merampungkan beberapa tugas penelitian, antara lain
Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia (1975)
dan Masalah Wakaf Sulawesi Selatan (1978).
Untuk mewujudkan cita-citanya, ia mendalami studi
tafsir, pada 1980 Quraish Shihab kembali menuntut ilmu ke
almamaternya, al-Azhar, mengambil spesialisasi dalam studi

3
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an Fungsi dan Peran Wahyu
dalam kehidupan Masyarakat. hlm 6
34

tafsir al-Qur‟an. Ia hanya memerlukan waktu dua tahun untuk


meraih gelar doktor dalam bidang ini. Disertasinya yang
berjudul “Nazm ad-Durar li al-Biqa‟i Tahqiq wa
Dirasah (Suatu Kajian terhadap Kitab Nazm ad-Durar karya
al-Biqa‟i)” berhasil dipertahankannya dengan predikat summa
cum laude dengan penghargaan Mumtaz Ma‟a Martabah asy-
Syaraf al-Ula (sarjana teladan dengan prestasi istimewa).
Tahun 1984 adalah babak baru tahap kedua bagi
Quraish Shihab untuk melanjutkan kariernya. Untuk itu ia
pindah tugas dari IAIN Ujung Pandang ke Fakultas
Ushuluddin di IAIN Jakarta. Di sini ia aktif mengajar bidang
Tafsir dan Ulum Al-Quran di Program S1, S2 dan S3 sampai
tahun 1998. Di samping melaksanakan tugas pokoknya
sebagai dosen, ia juga dipercaya menduduki jabatan
sebagai Rektor IAIN Jakarta selama dua periode (1992-1996
dan 1997-1998). Setelah itu ia dipercaya menduduki jabatan
sebagai Menteri Agama selama kurang lebih dua bulan di
awal tahun 1998.4 Hingga kemudian dia diangkat sebagai
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik
Indonesia untuk negara Republik Arab Mesir merangkap
negara Republik Djibauti berkedudukan di Kairo.
Kehadiran Quraish Shihab di Ibukota Jakarta telah
memberikan suasana baru dan disambut hangat oleh
masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai aktivitas
yang dijalankannya di tengah-tengah masyarakat. Di samping

4
Hamdani Anwar, Telaah Krtis Terhadap Tafsir al-Misbah Karya M.
Quraish Shihab, hlm. 171
35

mengajar, ia juga dipercaya untuk menduduki sejumlah


jabatan. Di antaranya adalah sebagai Ketua Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Pusat (sejak 1984), anggota Lajnah
Pentashih Al-Qur‟an Departemen Agama sejak 1989. Dia
juga terlibat dalam beberapa organisasi profesional, antara
lain Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-
Indonesia (ICMI). Selanjutnya ia juga tercatat sebagai
Pengurus Perhimpunan Ilmu-ilmu Syariah, dan Pengurus
Konsorsium Ilmu-ilmu Agama Dapertemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Aktivitas lainnya yang ia lakukan adalah
sebagai Dewan Redaksi Studi Islamika: Indonesian journal
for Islamic Studies, Ulumul Qur „an, Mimbar Ulama, dan
Refleksi jurnal Kajian Agama dan Filsafat. Semua penerbitan
ini berada di Jakarta.
Di samping kegiatan tersebut di atas, M.Quraish
Shihab juga dikenal sebagai penulis dan penceramah yang
handal. Berdasar pada latar belakang keilmuan yang kokoh
yang ia tempuh melalui pendidikan formal serta ditopang oleh
kemampuannya menyampaikan pendapat dan gagasan dengan
bahasa yang sederhana, tetapi lugas, rasional, dan
kecenderungan pemikiran yang moderat, ia tampil sebagai
penceramah dan penulis yang bisa diterima oleh semua
lapisan masyarakat..
Quraish Shihab memang bukan satu-satunya pakar al-
Qur‟an di Indonesia, tetapi kemampuannya menerjemahkan
dan meyampaikan pesan-pesan al-Qur‟an dalam konteks masa
kini dan masa modern membuatnya lebih dikenal dan lebih
36

unggul daripada pakar al-Qur‟an lainnya. Dalam hal


penafsiran, ia cenderung menekankan pentingnya penggunaan
metode tafsir maudu‟i (tematik), yaitu penafsiran dengan cara
menghimpun sejumlah ayat al-Qur‟an yang tersebar dalam
berbagai surah yang membahas masalah yang sama,
kemudian menjelaskan pengertian menyeluruh dari ayat-ayat
tersebut dan selanjutnya menarik kesimpulan sebagai jawaban
terhadap masalah yang menjadi pokok bahasan. Menurutnya,
dengan metode ini dapat diungkapkan pendapat-pendapat al-
Qur‟an tentang berbagai masalah kehidupan, sekaligus dapat
dijadikan bukti bahwa ayat al-Qur‟an sejalan dengan
perkembangan iptek dan kemajuan peradaban masyarakat.
Quraish Shihab banyak menekankan perlunya
memahami wahyu Ilahi secara kontekstual dan tidak semata-
mata terpaku pada makna tekstual agar pesan-pesan yang
terkandung di dalamnya dapat difungsikan dalam kehidupan
nyata. Ia juga banyak memotivasi mahasiswanya, khususnya
di tingkat pasca sarjana, agar berani menafsirkan al-Qur‟an,
tetapi dengan tetap berpegang ketat pada kaidah-kaidah tafsir
yang sudah dipandang baku. Menurutnya, penafsiran terhadap
al-Qur‟an tidak akan pernah berakhir. Dari masa ke masa
selalu saja muncul penafsiran baru sejalan dengan
perkembangan ilmu dan tuntutan kemajuan. Meski begitu ia
tetap mengingatkan perlunya sikap teliti dan ekstra hati-hati
dalam menafsirkan al-Qur‟an sehingga seseorang tidak
mudah mengklaim suatu pendapat sebagai pendapat al-
Qur‟an. Bahkan, menurutnya adalah satu dosa besar bila
37

seseorang mamaksakan pendapatnya atas nama al-


Qur‟an. Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir yang
pendidik. Keahliannya dalam bidang tafsir tersebut untuk
diabdikan dalam bidang pendidikan.
Kini Quraish Shihab menjabat sebagai direktur Pusat
Studi al-Qur‟an (PSQ) Jakarta dan Guru Besar Pasca Sarjana
UIN Syarif Hidayatullah. Selain itu beliau juga aktif
menyampaikan gagasan dan pemikirannya dalam berbagai
forum dan kajian ilmiah, yang dilakukan sebagai bentuk
pertanggungjawaban intelektual dan penyebaran ilmu.
Dalam melalui bahtera kehiduapannya, Quraish Shihab
ditemani oleh istri tercinta Fatmawati. Bersama saling
bertukar pikiran serta membina rumah tangga dengan kelima
anaknya yaitu, Najla, Najwa, Naswa, Ahmad, dan Nahla.
1. Karya Prof. Quraish Shihab
Quraish Shihab menulis berbagai tulisan dan
diberbagai wilayah kemudian dipaparkan segala
permasalahan kehidupan dalam konteks kemasyarakatan
Indonesia kontemporer. Tulisannya bernuansa sejuk,
sederhana dan mudah dipahami, sehingga tidak
mengherankan bila diantara karya bukuna menjadi best
seller dan mengalami cetak ulang berkali-kali.5 Berikut
merupakan karya-karya dari Prof. quraish Shihab:
a. Tafsir al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya
(Ujung Pandang, IAIN Alauddin, 1984);

5
Hamdani Anwar, Telaah Krtis Terhadap Tafsir al-Misbah Karya M.
Quraish Shihab, hlm. 173
38

b. Menyingkap Tabir Ilahi; Asma al-Husna dalam


Perspektif al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 1998);
c. Untaian Permata Buat Anakku (Bandung: Mizan
1998);
d. Pengantin al-Qur'an (Jakarta: Lentera Hati, 1999);
e. Haji Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan,
1999);
f. Sahur Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan
1999);
g. Panduan Puasa bersama Quraish Shihab (Jakarta:
Penerbit Republika, Nopember 2000);
h. Panduan Shalat bersama Quraish Shihab (Jakarta:
Penerbit Republika, September 2003);
i. Anda Bertanya,Quraish Shihab Menjawab Berbagai
Masalah Keislaman (Mizan Pustaka)
j. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Ibadah
Mahdah (Bandung: Mizan, 1999);
k. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Al Qur'an
dan Hadits (Bandung: Mizan, 1999);
l. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Ibadah dan
Muamalah (Bandung: Mizan, 1999);
m. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Wawasan
Agama (Bandung: Mizan, 1999);
n. Fatwa-Fatwa M. Quraish Shihab Seputar Tafsir Al
Quran (Bandung: Mizan, 1999);
o. Satu Islam, Sebuah Dilema (Bandung: Mizan, 1987);
39

p. Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Departemen Agama,


1987);
q. Pandangan Islam Tentang Perkawinan Usia Muda
(MUI & Unesco, 1990);
r. Kedudukan Wanita Dalam Islam (Departemen
Agama);
s. Membumikan al-Qur'an; Fungsi dan Kedudukan
Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung:
Mizan, 1994);
t. Lentera Hati; Kisah dan Hikmah Kehidupan
(Bandung: Mizan, 1994);
u. Studi Kritis Tafsir al-Manar (Bandung: Pustaka
Hidayah, 1996);
v. Wawasan al-Qur'an; Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai
Persoalan Umat (Bandung: Mizan, 1996);
w. Tafsir al-Qur'an (Bandung: Pustaka Hidayah, 1997);
x. Secercah Cahaya Ilahi; Hidup Bersama Al-Qur'an
(Bandung; Mizan, 1999)
y. Hidangan Ilahi, Tafsir Ayat-ayat Tahlili (Jakarta:
Lentara Hati, 1999);
z. Jalan Menuju Keabadian (Jakarta: Lentera Hati,
2000);
aa. Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-
Qur'an (15 Volume, Jakarta: Lentera Hati, 2003);
bb. Menjemput Maut; Bekal Perjalanan Menuju Allah
SWT. (Jakarta: Lentera Hati, 2003)
40

cc. Jilbab Pakaian Wanita Muslimah; dalam Pandangan


Ulama dan Cendekiawan Kontemporer (Jakarta:
Lentera Hati, 2004);
dd. Dia di Mana-mana; Tangan Tuhan di balik Setiap
Fenomena (Jakarta: Lentera Hati, 2004);
ee. Perempuan (Jakarta: Lentera Hati, 2005);
ff. Logika Agama; Kedudukan Wahyu & Batas-Batas
Akal Dalam Islam (Jakarta: Lentera Hati, 2005);
gg. Rasionalitas al-Qur'an; Studi Kritis atas Tafsir al-
Manar (Jakarta: Lentera Hati, 2006);
hh. Menabur Pesan Ilahi; al-Qur'an dan Dinamika
Kehidupan Masyarakat (Jakarta: Lentera Hati, 2006);
ii. Wawasan al-Qur'an Tentang Dzikir dan Doa (Jakarta:
Lentera Hati, 2006);
jj. Asmâ' al-Husnâ; Dalam Perspektif al-Qur'an (4 buku
dalam 1 boks) (Jakarta: Lentera Hati);
kk. Sunnah - Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?;
Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran (Jakarta:
Lentera Hati, Maret 2007);
ll. Al-Lubâb; Makna, Tujuan dan Pelajaran dari al-
Fâtihah dan Juz 'Amma (Jakarta: Lentera Hati,
Agustus 2008);
mm. 40 Hadits Qudsi Pilihan (Jakarta: Lentera Hati);
nn. Berbisnis dengan Allah; Tips Jitu Jadi Pebisnis Sukses
Dunia Akhirat (Jakarta: Lentera Hati);
41

oo. M. Quraish Shihab Menjawab; 1001 Soal Keislaman


yang Patut Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati,
2008);
pp. Doa Harian bersama M. Quraish Shihab (Jakarta:
Lentera Hati, Agustus 2009);
qq. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Jin dalam al-Qur'an
(Jakarta: Lentera Hati);
rr. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Malaikat dalam al-
Qur'an (Jakarta: Lentera Hati);
ss. Seri yang Halus dan Tak Terlihat; Setan dalam al-
Qur'an (Jakarta: Lentera Hati);
tt. M. Quraish Shihab Menjawab; 101 Soal Perempuan
yang Patut Anda Ketahui (Jakarta: Lentera Hati, Maret
2010);
uu. Al-Qur'ân dan Maknanya; Terjemahan Makna disusun
oleh M. Quraish Shihab (Jakarta: Lentera Hati,
Agustus 2010);
vv. Membumikan al-Qur'ân Jilid 2; Memfungsikan
Wahyu dalam Kehidupan (Jakarta: Lentera Hati,
Februari 2011);
ww. Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW, dalam
sorotan Al-Quran dan Hadits Shahih (Jakarta: Lentera
Hati, Juni 2011);
xx. Do'a al-Asmâ' al-Husnâ (Doa yang Disukai Allah
SWT.) (Jakarta: Lentera Hati, Juli 2011);
42

yy. Tafsîr Al-Lubâb; Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari


Surah-Surah Al-Qur'ân (Boxset terdiri dari 4 buku)
(Jakarta: Lentera Hati, Juli 2012)

Sekian banyak bahkan mungkin ada yang belum


disebutkan oleh penulis tetaoi hal ini tidak membuatnya
berhenti berkarya. Sampai kapanpun beliau akan terus
menulis membuatkan karya-karya terbaik yang
masyarakat bisa gunakan sebagai sumber pembelajaran.
Melihat jumlah karyanya yang tidak sedikit mka beliau
termasuk ulama sekaligus mufassir produktif. Karena dari
buku-buku yang ia tulis ini termasuk dari dakwah beliau
untuk masyarakat. Segala hal yang beliau ketahui
ditumpahkan melalui tulisannya yang dibuat menjadi
sebuah buku yang sampai sekarang masih bisa terus kita
baca.

B. Sekilas Tentang Buku Islam yang Saya Anut


Buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam
adalah karya yang ditulis dari Prof. Quraish Shihab. Buku ini
diterbitkan oleh Lentera Hati pada Januari 2018 terlahir atas
permintaan banyak orang yang ingin mengetahui Islam
secara rigkas dan padat.
Dalam bukunya menjelaskan Islam secara sederhana
dan mengena. Dari sisi fiqih Imam Syafi‟i, dari sisi akidah
Imam Asy‟ari, dan dari sisi akhlak Imam Ghazaly. Melalui
buku Islam yang Saya Anut, Dasar-dasar Aajaran Islam
43

penulis berharap dapat memberi gambaran sedikit mendekati


utuh dalam satu buku tentang dasar-dasar ajaran Islam,
terutama kepada masyarakat yang belum mengenal, sedang
belajar atau mereka yang menyalahpahaminya.
Dalam buku ini, terdapat sebelas bagian yang dibahas,
yaitu:
1. Agama
Menjelaskan bahwa pengertian dari agama
sangatlah luas. Sulit mendefinisikan agama secara jelas
dan sempurna, karena yang mendefinisikannya datang
dari agama yang berbeda-beda. Namun jika ingin
mendefinisikannya secara sederhana bisa dikatakan
agama adalah hubungan antara ruh manusia dengan ruh
gaib, yang dia percaya bahwa kemaslahatannya
bergantung/ ditentukan oleh kekuatan tersebut sehingga
ia terdorong untuk berhubungan dan menyesuaikan diri
dengan apa yang dikehendaki kekuatan tersebut.
2. Manusia dan Evolusinya
Mengenai evolusi manusia Prof. Quraish Shihab
dalam bukunya menjelaskan manusia itu mengalami
evolusi: bayi, anak-anak, muda, dewasa, tua, bahkan
meninggalkan dunia. (Q.S. Ghafir [40]:72). Sementara
ulama juga menjelaskan bahwa evolusi manusia
merupakan tahap-tahap yang dilalui sejak awal-bahkan
sebelum sebelum kehadorannnya di pentats bumi ini
samapai dengan kembali menemui penciptanya dengan
“keberadaannya di surga atau neraka.
44

3. Agama Islam
Mengapa Allah meletakkan taklif untuk
manusia? Karena kasihNya. Semua agama memberi
tuntunan kepada manusia dalam bentuk kewajiban
unntuk melaksanakannya. Dalam Islam ini maka
dinamai taklif. Menurut bahasa agama Islam adalah
kewajiban keagamaan yang Allah letakkan di pundak
manusia yang menuntutnya melaksanakan dan atau
meninggalkan apa yang ditetapkan Allah selama yang
bersangkutan telah memenuhi syarat-syaratnya.
4. Ajaran Islam
Islam perlu diketahui sebelum masuk dalam
pokok-pokok ajaran Islam kita lebih dulu mengetahui
apa makna kata Islam anatara lain adalah damai. Dari
kata itu sendiri sudah tercermin bahwa agama ini
mendambakan kedamaian dalam pribadi dan
masyarakat, baik lahir maupun batin. Para ulama juga
menggambarkan tiga unsur pokok dari ajaran Islam
yaitu:
a. Akidah/ kepercayaan
b. Syariah/ pengamalan ketetapan hukum
c. Akhlak/ budi pekerti
Kemudian dijelaskan juga Islam ditujukan
kepada semua manusia, tanpa membedakan ras, warna
kulit atau status sosial. Islam mengajarkan rahmatan lil
alamin (rahmat untuk semesta alam). Islam pun
menyeluruh, dalam arti tidak ada satu persoalan yang
45

diperlukan oleh manusia untuk kebahagiannya di dunia


dan di akhirat kecuali semua telah dihidangkan.
5. Rukun Iman
Rumah belum manjadi rumah yang utuh kecuali bagian-
bagian selain fondasi yang harus melengkapinya.
Demikian juga dengan iman dan Islam. Apa yang
disebut denga” rukun iman dan rukun Islam” belum
menggambarkan Islam, tapi sisinya yang terpenting.
Dalam kepercayaan/ iman mayoritas ulama menyebut 6
pokok yang menjadi rukunnya: percaya kepada wujud
Allah, percaya tentang wujud malaikat, percaya kepada
kita-kitab suci, percaya kepada rasul-rasul yang Dia utus,
percaya kepada hari kemudian setelah kematian, percaya
kepada takdir Allah. Keeanam rukun inilah yang wajib
kita ketahui pada dasar-dasar mempelajari ajaran Islam.
6. Akidah
Sangat penting diketahui setiap umat muslim
karena akidah itu adalah hal yang harus diyakini
pemeluknya umat muslim serta mengikatnya sehingga
tidak boleh lepas dari kepercayaan/ keyakinannya
menyangkut Tuhan, alam raya, manusia dan hidup di
dunia maupun di akhirat nanti, serta hubungan antara
keduanya.
7. Rukun Islam
Islam yang dimaksud dalam rukun Islam ini adalah
hal-hal yang harus kita amalkan-setelah memenuhi
syarat-syaratnya. Tanpa pengamalannya seseorang tidak
dinilai sebagai muslim yan baik, bahkan tidak dinilai
46

muslim bila ia mengingkarinya. Rukun Islam terdiri dari


lima yaitu bersyahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah
dan nabi Muhammad adalah Rasul-Nya, melaksanakan
shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan,
Haji.
8. Aspek Hukum Rukun-Rukun Islam
Bila kita memperhatikan tata cara rukun Islam
berkaitan dengan shalat, zakat, puasa dan haji secara
jelas maka kita akan menemukan hal-hal pasti yang
ditentukan , baik berkaitan dengan waktu, tempat atau
bilangan sampa teknis pelaksanaanya.
9. Dapatkah Ajaran Islam Diterapkan?
Al-Qur‟an melukiskan masyarakat Islam sebagai
masyarakat yang terus maju dan berubah, “seperti
tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia
dan tegak lurus diatas pokoknya; tanaman itu
mennyenagkan hati penanam-penanamnya sehinngga
menjengkelkan orang kafir”
10. Islam adalah Akhlak
Akhlak adalah bagian yang sangat penting, bahkan
Islam adalah Akhlak, Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya aku hanya diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia" (HR. Bukhari
Adabul Mufrad, Ahmad, dan Hakim).
Sebagaimana dijelaskan oleh penulis, akhlak ini
memiliki banyak jenisnya seperti:
47

a. akhlak kepada Allah SWT (beriman, membenarkan


informasi-Nya, menjalani perintah dan menjauhi
larangan-Nya, menerima takdir-Nya dengan sabar,
syukur, ridha),
b. kepada Nabi Muhammad SAW, kepada sesama
manusia (orangtua, saudara, sahabat, tetangga, tamu,
lawan),
c. kepada binatang, dan kepada alam lingkungan
termasuk benda yang dianggap tidak bernyawa.
Semuanya memiliki porsi sendiri dan sepatutnya
ditempatkan dan dipraktekkan secara adil.
11. Beragama dengan Ikhlas
Penulis membahas mengenai ikhlas yang
merupakan syarat diterima amal. Ada juga yang
membahas mengenai orang-orang yang terlihat biasa
saja mungkin saja memiliki derajat yang tinggi di sisi
Allah, dan orang-orang yang terlihat shalih belum tentu
dianggap mulia di sisi Allah. Karena mungkin saja
semua amalnya dianggap nihil karena tidak ikhlas, riya,
sombong, menganggap sesat orang lain sembarangan,
atau alasan lainnya yang hanya Allah yang tahu. "Bila
seseorang telah memercayai rukun Iman dan
melaksanakan rukun Islam, walau secara minimal, dan
berakhlak baik sesuai tuntunan Allah, walau tidak
mencapai puncak akhlak, maka jalan apapun yang dia
tempuh selama bercirikan kedamaian akan dapat
mengantarkannya ke tempat istimewa di sisi Allah
SWT"
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Perumusan Strategi Komunikasi yang Dirumuskan Prof.


Quraish Shihab Melalui Buku Islam Yang Saya Anut
Data yang ditemukan dalam penelitian ini, strategi
yang dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab ketika
berkomunikasi melalui buku adalah memperhatikan langkah-
langkah perumusan strategi komunikasi. Dengan perencanaan
yang tersusun dengan baik dan matang maka dakwah akan
berlangsung secara efektif dan efisien. Hal ini dapat terjadi
karena da‟i akan mengetahui apa saja hal-hal yang perlu
disampaikan.
Prof. Quraish Shihab kemudian menyusun langkah-
langkah perumusan strategi komunikasi baik mengenai
perumusan sasaran pencapaian tujuan, metode, tindakan dan
prioritas pelaksanaan, dan lain-lainnya. Strategi komunikasi
Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut
yang diantaranya:
1. Mempersiapkan Materi Dakwah
Sebelum prof. Quraish Shihab merumuskan
materi dakwahnya yang akan beliau sampaikan melalui
buku, beliau terlebih dahulu mempelajari dan memahami
peristiwa apa saja yang terjadi di tengah masyarkat atau
yang sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat.
Dalam proses itu baik secara langsung atau tidak
langsung. Oleh karena itu prof. Quraish Shihab perlu
menentukan cara-cara yang tepat agar tema yang
ditentukannya tidak keluar dari tujuan yang akan

48
49

dicapainya. Prof. Quraish Shihab mengatakan ketika


akan menulis buku Islam yang Saya Anut:
“Ada orang-orang yang mau masuk Islam atau
orang-orang yang sudah masuk Islam tetapi
belum mengerti Islam. Ada juga orang-orang
yang sudah memeluk agama Islam lama tetapi
belum mengerti Islam. Ada juga yang sudah
mengerti tetapi sebagian ada salah paham
mengenai Islam. Yang lainnya lagi ada orang
yang salah paham dengan saya. Hal-hal inilah
yang mendorong saya menulis. Referensi yang
bisa saya dapatkan ketika menulis adalah
berfkir, teman-teman, macam-macam buku, dan
internet juga bisa digunakan. Tetapi yang
biasanya saya jadikan rujukan dalam membuat
tulisan adalah saran dari teman”.1

Pernyataan Prof. Quraish Shihab tersebut


menunjukkan cara beliau merumuskan tema dakwahnya.
Beliau meluaskan pemahamannya dengan membaca
buku-buku, bertanya kepada teman juga memahami apa
yang sedang menjadi permasalahan ditengahh
masyarakat. Hal ini dilakukan agar Prof. Quraish Syihab
dapat membantu menjawab permasalahan yang sedang
terjadi ataupun memang hal itu perlu dibicarakan.
Merumuskan materi dakwah secraa aktual dilakukan
Prof. Quraish shihab guna mengetahui sasaran
dakwahnya dan buku mengenai Islam itu universal yang
mana semua kalanganpun dapat membaca.

1
Wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, pada tanggal 27
Agustus 2019
50

Menyikapi hal-hal diatas Prof. Quraish Shihab


memiliki cara-cara tersendiri dalam melengkapi kegiatan
dakwahnya. Prof. Quraih Shihab mengatakan:
“Sebagai muslim, sebagai orang yang memiliki
sedikit ilmu kita berkewajiban membagi ilmu, itu
adalah kewajiban kita. َ ‫اْلَ ِّق ەۙ َوتَ َو‬
‫اص ْوا‬ ْ ِ‫اص ْوا ب‬
َ ‫تَ َو‬
َّ ِ‫ ب‬. Sedikit yang saya miliki dan saya pahami
‫الص ْب‬
saya akan bagi kepada orang. Membaginya itu
bisa dengan berbagai misalnya dengan menulis,
bisa dengan bicara, dan bisa juga dengan
perbuatan. Jadi kita bisa menyebarkan apa yang
kita bisa bagi kepada orang-orang. Itulah yang
saya tempuh dengan tulisan-tulisan saya, ada
ceramah saya juga dan saya juga berusaha
tampil seperti apa adanya saja. Kenapa seperti
itu? Karena yakin tugas kita ini adalah berbagi.
Karena itu saya tidak pernah beranggapan
bahwa apa yang saya tulis itu pasti benar.
Semua orang itu bisa salah, orang yang jauh
lebih hebat dari saya juga bisa salah”.2

Ungkapan ini diperkuat juga dengan pernyatan


dari pembaca karya-karya Prof. Quraish Shihab yaitu
Nadia menyebutkan:
“Prof Quraish Shihab memiliki kekhasan dengan
luas dan dalamnya ilmu yg beliau miliki, namun
sangat bisa menyampaikan dengan sangat
ringan, tidak kaku, humoris dan memberikan
contoh yang baik”.3

2
Wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, pada tanggal 27
Agustus 2019
3
Wawancara mendalam dengan Nadia Iffatul Ulya, pada tanggal 13
September 2019
51

Selain dari pada Nadia yang menjadi pembaca,,


Rabicha juga memberikan pernyataan tentang kekhasan
dari Prof. Quraish Shihab yaitu:
“Beliau bukan hanya berbeda dengan Da‟I
kebanyakan tapi beliau juga memiliki kekhususan
yang tidak memiliki yang lain. Dari buku yang
beliau tulis, ceramah yang beliau sampaikan
terlihat jelas kadar keilmuannya yang sangat
mumpuni. Beliau bisa menyelaraskan ilmu yang
beliau pahami dengan keadaan zaman sekarang.
Tanpa mengurangi esensi islam itu sendiri”.4
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Prof.
Quraish Shihab dalam berdakwah tidak dibuat-buat yaitu
selalu berusaha tampil apa adanya didepan masyarakat.
Karena dalam memberikan ilmu kepada orang lain
tidaklah kita merasa diri ini paling benar biarlah orang
akan menilai tetapi kita sudah melakukan yang terbaik
untuk ditampilkan kepada masyarakat.
2. Menentukan Metode
Metode dakwah Prof. Quraish Shihab dalam buku
Islam yang Saya Anut adalah meyebarkan apa yang bisa
kita bagi kepada orang lain termasuk bercerita tentang
pemaham Islam yang beliau anut secara singkat namun
padat dan menyelipkan mutiara nasihat untuk pembaca
resapi. Hal ini juga disampaikan oleh Prof. Quraish
Shihab:
“Kita bisa menyebarkan apa yang kita bisa bagi
kepada orang-orang. Itulah yang saya tempuh
dengan tulisan-tulisan saya”

4
Wawancara mendalam dengan Rabicha Hilma, pada tanggal 27
September 2019
52

Buku Islam yang Saya Anut terlihat ringan karena


Prof. Quraish Shihab berusaha menjelaskan mengenai
dasar-dasar ajaran Islam secara singkat namun padat.
Bahasa yang digunakan Prof. Quraish Shihab dalam
menulis buku ini ringan sehingga bagi pemula yang
sedang belajar memahami ajaran Islam dapat dengan
mudah memahami begitupun bagi para muslim yang telah
paham mengenai ajaran Islam semakin meluas juga
pemahamannya mengenai ajaran Islam. Disampaikan oleh
Prof. Quraish Shihab:
“Kenapa seperti itu? Karena yakin tugas kita ini
adalah berbagi. Karena itu saya tidak pernah
beranggapan bahwa apa yang saya tulis itu pasti
benar. Semua orang itu bisa salah, orang yang
jauh lebih hebat dari saya juga bisa salah.”

Uniknya selain sederhana bahasanya adalah dalam


setiap bab buku ini diberikan mutiara nasihat agar dapat
menjadi siraman hati bagi pembaca dengan menggunakan
bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Prof.
Quraish Shihab sangat serius dalam mempersiapkan buku
ini dengan melihat peristiwa-peristiwa apa yang ramai
diperbincangkan masyarakat dan atau perlu masyrakat
ketahui aga tidak keliru.
Bila dikaitkan dengan metode strategi dakwah Al-
Bayanuni, ebliau membagi menjadi tiga metode startegi
dakwah, yaitu: strategi sentimenntil (al- manhaj al- athifi)
adalah dakwah yang memfokuskan hati ke hati dan
menggerakan perasaan serta batin seseorang, strategi
rasonal (al- manhaj al-„aqli) adalah metode yang
53

menggunakan akal pikiran, dan strategi indrawi (al-


manhaj al- hissi) adalah strategi menggunakan
eksperimen atau strategi ilmiah.
Penulis menemukan strategi yang digunakan oleh
Prof. Quraish Shihab termasuk dalam tiga hal diatas.
Strategi sentimentil yang dilakukan oleh Prof. Quraish
Shihab yaitu dengan cara menuliskan nasihat kepada para
pembaca melalui kutipan nasihat mutiara pada setiap bab
dalam buku Islam yang Saya Anut menggunakan bahasa
yang ringan mudah dipahami oleh pembaca namun
menyentuh hati.
Prof. Quraish Shihab juga menggunakan metode
strategi rasional yaitu membuat para pembaca selain
mengajak untuk memahami dasar-dasar ajaran Islam
tetapi juga mengajak para pembaca buku Islam yang Saya
Anut untuk berfikir tenntang perbedaan pemahaman.
Seperti yang dikatakan oleh Prof. Quraish Shihab:
“Dalam buku yang saya tulis apa-apa saja yang
saya pahami mengenai Islam belum tentu saya
amalkan atau belum tenttu perlu diamalkan, tetapi
terkadang yang saya pahami ini berbeda dengan
yang dipahami orang. Saya memahami dasar-
dasar ajarannya, tetapi boleh jadi apa yang saya
pahami ternyata saya salah paham tetapi ya itulah
Islam yang saya anut dan saya pahami”.
Hal inilah akan membuat para pembaca juga ikut
berfikir kembali atas apa yang disampaikan Prof. Quraish
Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut. Tidak semua
yang disampaikan perlu diikuti dan belum tentu juga apa
yang dianut Prof. Quraish Shihab perlu kita annut juga.
54

Nadia sebagai pembaca buku Islam yang Saya Anut juga


menyatakan:
“Islam adalah agama yang sangat arif serta
mudah (tidak memberatkan), rasionalitas dalam
mempelajari agama juga tertera dengan jelas,
sehingga dalam belajar agama bukan hanya
berdasarkan doktrin tapi juga mengkaitkan
dengan logika”.

Semua yang disampaikan dan dijelaskan Prof.


Quraish Shihab dalam buku Islam yang Saya Anut tak lain
atas pemikiran dan pengalaman, teman-teman beliau
tetapi tak lain juga berasal dari buku dan kitab. Hisyam
sebagai pembaca buku juga menyampaikan:
“buku ini ikut mengingatkan kita semua para
ummat muslim untuk bersama-sama berefleksi dan
memaknai agama Islam secara semestinya demi
terciptanya ummat muslim yang hakiki. Umat
yang memelopori perdamaian dan kemajuan
peradaban”.

Pernyataan ini membuktikan bahwa Prof. Quraish


Shihab sangat menguasai materi yang akan beliau
sampaikan melalui bukunya.
Selanjutnya Prof. Quraish Shihab juga
menggunakan metode strategi indrawi. Strategi ini
erupakan eksperimen atau strategi ilmiah yaitu praktek
keagamaan, keteladanan, dan pentas drama. Praktik
keagamaan yang dilakukan oleh Prof. Quraish Shihab
dalam kegiatannya beliau mengisi ceramah-ceramah di
stasiun televisi khususnya pada bulan Ramadhan kita akan
55

sering melihat tausiah dari Prof. Quraish Shihab, youtube,


ataupun datang ke majlis. Sudah dijelaskan juga dalam
penampilannya Prof. Quraish Shihab berusaha tampil apa
adanya saja.
3. Pemanfaatan Media
Media komunikasi yang digunakan Prof. Quraish
Shihab adalah malalui buku Islam yang Saya Anut. Buku
adalah salah satu sarana komunikasi Prof. Quraish Shihab
yang beliau gunakan sehingga dapat dibaca oleh
bermacam kalangan. Dakwah melalui buku juga
masyarakat dapat mengkaji isinya jika ada hal-hal yang
belum terlalu dipahami atau mungkiin berbeda
pemahamannya. Membuat sebuah tulisan menjadi buku
Prof. Quraish shihab juga membutuhkan proses,,
menurutnya:
“Waktu yang saya habiskan untk menulis sebuah
tulisan menjadi buku itu berbeda- beda.
Terkadang dalam sehari saya tidak menulis, satu
hari setengah halaman, di hari lain sepuluh
halaman, jadi tidak menentu sesuaikan saja
dengan suasana hati. Hal pendukung yang
mendorong saya menulis itu ibu dan anak-anak.
Ibu yang mengatur suasanya, siap-siapkan apa
saja yang saya butuhkan, anak-anak datang
bertanya banyak hal.”
56

B. Implementasi strategi yang dilakukan Prof. Quraish


Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut
Prof. Quraish Shihab dalam menjalani strategi
komunikasi memilih buku sebagai wadah dalam
mensosialisasikan, beliau meyebutkan:
“berharap dari buku yang saya terbitkan ini
mudah-mudahan bisa membantu mewujudkan
pemahaman tentang Islam yang benar paling tidak
menurut yang saya pahami.”

Mengembangkan aktifitas dakwah demi


tercapainya tujuan yang maksimal, Prof. Quraish Shihab
menggunakan buku sebagai wadah dalam mewujudkan
pemahaman Islam yang benar menurut yang beliau
pahami. Dengan berdakwah melalui buku ini apa saja
yang telah disampaikan mengenai pemahaman ajaran
Islam bisa tertulis secara baik dan ketika masyarakat
membutukan dapat dibaca kembali melalui bukunya.
Tujuan Prof. Quraish Shihab adalah memberikan
pemahaman secara jelas kepada masyarakat mengenai
dasar-dasar ajaran Islam dan dapat mengamalkannya pada
kehidupan sehari-hari, baik dalam masalah pribadi,
keluarga maupun sosial masyarakat. Pencapaian ini agar
terperoleh kehidupan yang berkah, serta terhindar dari
kekeliruan dalam perbuatan.
57

C. Evaluasi strategi yang Dilakukan oleh Prof. Quraish


Shihab Melalui Buku Islam yang Saya Anut.
Prof. Quraish Shihab menjelaskan dalam membuat
sebuah tulisan itu perlu kepercayaan diri dan perlu berfikir
secara baik. Tidak perlu juga kita mengikuti maunya
orang lain, ikuti saja apa maunya kita.
“Apapun yang mau saya tulis ya kan saya tulis.
Yang kedua saya tidak takut salah. Menulis buku
itu tidak seperti meulis surat cinta, jadi tidak perlu
takut. Saya tulis apa yang akan saya tulis
kemudian saya baca, setelah itu saya baca sekali
lagi barulah saya kirim ke editor, dia datang
menemui saya dan kami diskusiakan bersama apa
yang salah tulis kemudian saya baca kembali.
Semuanya pasti ada salahnya, walaupun anda
berusaha benar pasti tetap ada salahnya dan saya
tidak malu. Orang yang lebih hebat dari sayapun
pasti ada salahnya, Imam Syafi‟i juga ada
salahnya.”

Menghasilkan sebuah karya yang baik memang


perlu proses yang cukup panjang. Namun perjalana Prof.
Quraish Shihab dalam berdakwah melalui buku tidaklah
membuatnya terbebani. Bahkan beliau merasa tidak
pernah ada hambatan selama berdakwah melalui buku
karena menulis adalah hobi dari Prof. Quraish Shihab.
Beliau juga mengatakan bahwa kita haruslah sungguh-
sungguh dalam membuat sebuah tulisan dan pemahaman.
Karena kesungguan itulah akan jadi baik.5

5
Wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, pada tanggal 27
Agustus 2019
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulan oleh
penulis dalam penelitian ini, dapat menyimpulkan beberapa
hal terkait Strategi komunikasi Prof. Quraish Shihab dalam
Meningkatkan Pemahaman Ajaran Islam Melalui buku Islam
yang Saya Anut, Dasar-dasar Ajaran Islam yaitu:
1. Perumusan strategi komunikasi yang dilakukan Prof.
Qiuraish Shihab dalam meningkatkan pemahaman ajaran
Islam melalui buku, yaitu:
a. Mempersiapkan materi yang disampaikan dengan
mempelajari dan memahami peristiwa apa saja yang
terjadi di tengah masyarkat atau yang sedang ramai
diperbincangkan oleh masyarakat. Dalam proses itu
baik secara langsung atau tidak langsung.
b. Menentukan metode dengan cara meyebarkan apa yang
bisa kita bagi kepada orang lain termasuk bercerita
tentang pemaham Islam yang beliau anut secara
singkat namun padat dan menyelipkan mutiara nasihat
untuk pembaca resapi.
c. Pemanfaatan media yaitu menggunakan buku. Salah
satu sarana dakwah Prof. Quraish Shihab yang beliau
gunakan sehingga dapat dibaca oleh bermacam
kalangan.

58
59

2. Implementasi strategi komunikasi yang dilakukan oleh


Prof. Quraish Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut
yaitu:
Buku sebagai wadah untuk mensosialisasikan
tujuan dari perumusan strategi komunikasi dan membantu
mewujudkan pemahaman tentang Islam yang benar paling
tidak menurut yang Prof. Quraish Shihab pahami. Tujuan
khususnya adalah menjadikan buku sebagai wadah dalam
mewujudkan pemahaman Islam yang benar menurut yang
beliau pahami.
3. Evalusai strategi komunikasi yang dilakukan Prof. Quraish
Shihab melalui buku Islam yang Saya Anut.
Membuat tulisan yang akan dijadikan buku
membutuhkan beberapa proses sehingga menjadi sebuah
bacaan yang baik dibaca oleh masyaravkat yaitu apapun
yang mau Prof. Quraish Shihab tulis ya akan beliau tulis.
Yang kedua Prof. Quraish Shihab tidak takut salah.
Menulis buku itu tidak seperti meulis surat cinta, jadi
tidak perlu takut. Tulis apa yang akan ditulis kemudian
dibaca, setelah itu Prof. Quraish Shihab baca sekali lagi
barulah beliau kirim ke editor, kemudian editor datang
menemui Prof Quraish Shihab dan mereka diskusiakan
bersama apa yang salah tulis kemudian Prof. Quriash
Shihab baca kembali. Akan tetapi dalam hal evaluasi,
berkomunikasi melalui buku tidaklah mudah seperti
berkomunikasi secara tatap muka. Kemunngkinan
kesalahan dalam pemulisan dapat memberikan
60

kesalahpahaman bagi pembaca buku. Dalam menulis


sebuah buku haruslah memiliki ketelitian yang tinggi agar
dapat menghindari kekeliruan dalm penulisan.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka
penulis akan memberikan saran yang berkenaan dengan
penelitian yang telah dilakukan, yaitu:
1. Semoga bagi pembaca buku Islam yang Saya Anut, Dasar-
dasar Ajaran Islam ini dapat benar memahami dasar-dasar
ajaran Islam dan dapat juga mengamalkan ajaran Islam
yang menurut para pembaca perlu diamalkan.
2. Bagi pihak editor hendaknya lebih teliiti lagi mengenai
pemeriksaan tulisan dalam buku. Masih banyak kesalahan
tulisan yang sedikit menjadi rancu dalam membacanya.
Sangat disayangkan jika dalam buku yang mennjelaskan
dasar-dasar ajaran Islam ini banyak sekali kata-kata yang
salah (typo).
3. Karena buku ini adalah bagian dari trilogi sehingga jika
hanya membaca satu buku saja dirasa kurang.
4. Semoga Prof. Quraish Shihab dapat membuat tulisan-
tulisan yang sederhana lagi, sehingga bagi pemula seperti
saya dapat mudah mempelajari Ajaran Islam melalui buku.
DAFTAR PUSTAKA

Aamin, M. Mashur. Metode Dakwah Islam dan Berbagai


Keputusan Pembangnan tentang Aktivitas Keagamaan.
(Yogyakarta: Sumbangsih.1980)

Abidin, Djamalu Ass. Komunikasi dan Bahasa Dakwah. (Jakarta:


Gema Insani Press. 1999)

Acep, Kusmawan. Berdakwah Lewat Tulisan. ( Bandung:


Mujahid Press. 2004)

Ancok, Djamaludin dan Fuad Nashori Suroso. Psikologi Islam:


Solusi Islam atas Problema- Problema Psikologi.
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1994)

Anwar, Hamdani. Telaah Krtis Terhadap Tafsir al-Misbah Karya


M. Quraish Shihab

Ardani, Moh. Fiqih Dakwah. (Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama.


2006)

Aziz, Moh. Ali. Ilmu Dakwah Edisi Revisi. ( Jakarta: Kencana.


2004)

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Jakarta:


Prenada Media Group. 2005)

Effendi, Onong Uchyana Effendi. Teori dan Praktek Ilmu


Komunikasi, (Bandun. PT. Remaja Rosdakarya).

Endang, Saifudin. WAWASAN ISLAM Pokok-pokok Pikiran


tentang Paradigma dan Sistem Islam.

Ghazali, Bahri. Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka


Dasar Ilmu Komunikasi Da‟wah. (Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya. 1997

Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif dan Praktik.


(Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2013)

61
62

Ilahi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya. 2010)

Ismail, Nawari dan Ki. Muna Al- Mahfudz. Filsafat Dakwa,


Ilmu Dakwah, dan Penerapannya. ( Jakarta: Bulan
Bintang. 2004)

Komaruddin, dkk, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, (Jakarta:


Bumi Aksara. 2000) hlm. 34

Machfoeld, A. Ki Moesa. Filsafat Ilmu Dakwah dan


Penerapannya. (Jakarta: PT Bulan Bintang. 2004)

Malaikah, Mustafa. Manhaj Dakwh Yusuf Al-Qordhowi Harmoni


antara Kelembutan dan Ketegasan. (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar. 1997)

Meleong, J. Lex. Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung: PT


Remaja Rosdakarya 1991)

Munir Muhammad dan Wahyu Ilahi. Manajemen Dakwah.


(Jakarta: Kencana. 2006)

Munir, M. dkk. Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media. 2009)

Munir, Samsul. Ilmu Dkawah. (Jakarta: Amzah. 2009)

Murtopo, Ali. Strategi Kebudayaan (Jakarta: Center for Strategic


and International Studies-CSIS. 1978)

Poerwadarminto, W. J. S.. Kamus Umum Bahasa Indonesia.


(Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Depdikbud. Balai Pustak. 1984)

R. David Fred. Manajemen Strategi Konsep. (Jakarta:


Prenhallindo. 2002)

Rafi‟udin dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi


Dakwah. (Bandung cv. Pustaka Setia. 1997)

Rasyid, Abdul Shaleh. Manajemen Dakwah, (Jakarta: Bulan


Bintang. 1993)
63

Saeful, Asep Muhtadi dan Agus Ahmad Safei. Metode Penelitian


Dakwah. (Bandung: Pustaka Setia. 2003)

Said bin Ali bin Wahif Al-Qathani. Dakwah Islam Dakwah Bijak

Saleh, Hasanuddin. Metodology Research (Bandung: Tarsit.


1989)

Samsul, Asep M. Romli. Komunikasi Dakwah Pendekatan


Praktis. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013)

Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur‟an Fungsi dan Peran


Wahyu dalam kehidupan Masyarakat

Shihab, M. Quraish. Wawasa al-Qur‟an dan Tafsir Maudhu‟i atas


pelbagai persoalan umat, (Bandung: Mizan, 2003)

Sihata, Abdullah. Dakwah Islamiah. (Jakarta; Bulan Bintang


2003)

Steiner, George dan John Miner, Kebijakan dan Stategi


Manajemen Edisi Kedua, Penerjemah Ticoalu dan Agus
Dharma (Jakarta: Penerbit Erlangga. 1997)

Suparta, Muzier dan Hefni. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana


2003)

Syafi‟i, Ahmad Ma‟arif dan Sahid Tuhu Leley. Alqur‟an dan


Tantangan Moderenisasi. (Yogyakarta: Siprs. 1990)

Syamsudin, Din. Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat


Madani. (Jakarta: Logos. 2000)

Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Straegi Dakwah Islam. (Surabaya:


Usaha Nasional. 1994)

Tasmara, Toto. Komunikasi Dakwah. (Jakarta: Gaya Media


Pratama. 1997)
64

Sumber Lain

Wawancara mendalam dengan Prof. Quraish Shihab, pada


tanggal 27 Agustus 2019

Wawancara mendalam dengan Nadia Iffatul Ulya, pada tanggal


25 September 2019

Wawancara mendalam dengan Hisyam Hadi, pada tanggal 25


September 2019

Wawancara mendalam dengan Nafiatul Iza, pada tanggal 25


September 2019

Internet

https://bio.or.id/biografi-quraish-shihab/

applikasi Ensiklopdi Hadist


65

Transkip Wawancara Penelitian


Penulis : Farah Fitriana
Narasumber : Prof. M. Quraish Shihab
Hari/Tanggal : Selasa, 27 Agustus 2019
Waktu Wawancara : 11.15 WIB
Tempat Wawancara : Kantor Pusat Studi Ilmu Al-Qur‟an,
Ciputat, Tanggerang Selatan
Tipe Wawancara : Tatap Muka

Penulis : Bagaimana Prof. Quraish Shihab dalam


merumuskan tahap-tahap dan tujuan dakwah
yang disampaikan melalui buku?

Narasumber : Ada orang-orang yang mau masuk Islam atau


orang-orang yang sudah masuk Islam tetapi
belum mengerti Islam. Ada juga orang-orang
yang sudah memeluk agama Islam lama tetapi
belum mengerti Islam. Ada juga yang sudah
mengerti tetapi sebaguan ada salah paham
mengenai Islam. Yang lainnya lagi ada orang
yang salah paham dengan saya. Hal-hal inilah
yangg mendorong saya menulis. Dalam buku
saya ini kan yang pertama berbicara tentang
Islam yang saya anut, boleh jadi berbeda dengan
yang lain dan pasti berbeda walaupun kita
sebagai umat musim sama-sama dalam
prinsipnya tetapi dalam perinciannya berbeda.
66

Maka itu saya jelaskan dalam buku yang pertama


ini buku Islam yang Saya Anut. Dalam buku yang
saya tulis apa-apa saja yang saya pahami
mengenai Islam belum tentu saya amalkan atau
belum tetntu perlu diamalkan, tetapi terkadang
yang saya pahami ini berbeda dengan yang
dipahami orang. Saya memahami dasar-dasar
ajarannya, tetapi boleh jadi apa yang saya pahami
ternyata saya salah paham tetapi ya itulah Islam
yang saya anut dan saya pahami. Saya berharap
dari buku yang saya terbitkan ini mudah-
mudahan bisa membantu mewujudkan
pemahaman tentang Islam yang benar paling
tidak menurut yang saya pahami.
Penulis : Strategi apa yang disiapkan Prof. Quraish
Shihab agar penyampaian dakwah melalui
buku dapat diterima oleh semua kalangan
atau pembaca khususnya bagi pemula yang
ingin belajar tentang Islam?
Narasumber : Sebagai muslim, sebagai orang yang memiliki
sedikit ilmu kita berkewajiban membagi ilmu, itu
َّ ‫صوْ ا بِال‬
adalah kewajiban kita. ‫صبْر‬ ِّ ‫صوْ ا بِ ْال َح‬
َ ‫ق ە َوتَ َوا‬ َ ‫تَ َوا‬
Sedikit yang saya memiliki dan saya pahami saya
akan bagi kepada orang. Membaginya itu bisa
dengan berbagai misalnya dengan menulis, bisa
dengan bicara, dan bisa juga dengan perbuatan.
Jadi kita bisa menyebarkan apa yang kita bisa
67

bagi kepada orang-orang. Itulah yang saya


tempuh dengan tulisan-tulisan saya, ada ceramah
saya juga dan saya juga berusaha tampil seperti
apa adanya saja. Kenapa seperti itu? Karena
yakin tugas kita ini adalah berbagi. Karena itu
saya tidak pernah beranggapan bahwa apa yang
saya tulis itu pasti benar. Semua orang itu bisa
salah, orang yang jauh lebih hebat dari saya juga
bisa salah.
Penulis : Bagaimana cara memfilter bacaan melalui
social media ataupun buku menurut Prof.
Quraish Shihab?
Narasumber : Kalau kita baca dan kita ragu, harus kita selidiki.
“Tabayyun” benar atau tidaknya. Agar disini
membaca dan memahaminya dengan fikiran dan
harus juga memilih-milih bacaan.
Penulis : Apa saja yang Prof. Quraiish Shihab
persiapkan ketika ingin menulis sebuah buku?
Narasumber : Macam-macam yang saya persipakan sehingga
menjadi sebuah tulisan. Mungkin peristiwa-
peristwa yang sedang ramai diperbincangkan,
bisa jadi tidak ramai dibicarakan tetapi menurut
saya dibutuhkan atau perlu dibahas maka saya
akan tulis. Menurut saya yang paling repot
memang dalam menulis itu adalah menentukan
apa yang mau ditulis. Jika sudah sperti itu hal
yang akan saya lakukan adalah berfikir saja,
68

bertanya dengan teman mengenai apa yang kira-


kira bisa saya tulis. Hampir atau banyak buku-
buku yang saya tulis itu adalah atas saran dari
teman seperti buku Islam yang Saya Anut,
Kaidah Tafsir dan lainnya ya hampir semuanya,
terakhir juga ada buku saya akan terbit tentang
Moderasi itu atas permintaan dari pak Menteri
Agama. Kemarin ini lagi akan terbit buku saya
yang sangat sederhana tetapi saya belum tau
judulnya apa, karena judul itu juga dibicarakan
dengan penerbit nanti. Buku yang baru ini nanti
kira-kira namanya Menuju Lubuk Wadah
Kosakata..
Penulis : Faktor apa yang yang menjadi pendukung
dan pemghambat Prof. Qurasih Shihab dalam
menjalankan strategi dakwah melalui tulisan-
tulisannya?
Narasumber : Saya tidak pernah merasa ada hambatan ketika
menulis tulisan. Karena menulis itu adalah hobi
saya. Kalau refernsi yang saya dapatkan ini tidak
sulit karena zaman sudah canggih bisa saya cari
lewat internet, bisa juga dari buku-buku yanng
sudah ada. Waktu yang saya habiskan untk
menulis sebuah tulisan menjadi buku itu berbeda-
beda. Terkadang dalam sehari saya tidak menulis,
satu hari setengah halaman, di hari lain sepuluh
halaman, jadi tidak menentu sesuaikan saja
69

dengan suasana hati. Hal pendukung yang


mendorong saya menulis itu ibu dan anak-anak.
Ibu yanng mengatur suasanya, siap-siapkan apa
saja yang saya butuhkan, anak-anak datang
bertanya banyak hal. Alhamdulilllah selama ini
saya tidak pernah merasa ada hambatan semua
lancar.
Penulis : Bagaimana Prof Quraish Shihab mengetahui
hal-hal yang sedang terjadi di masyarakat,
sehingga Prof. Quraish Shihab menuliskan
buku yang isinya menguaraikan pembahsan
tentang dasar-dasar pemahaman ajaran
Islam?
Narasumber : Ketika mendalami suatu kata demi kata, kita
harus membaca dan berfikir mana pendapatnya
yang lebih benar dan mana yang butuh
penjelasan. Namun memang sebelumnya sudah
ada kerangka. Apa saja yang akan dibicarakan
dibuatlah kerangka untuk mempermudah
penjelasannya.
Penulis : Bagaimana Proses penyusunan sebuah buku
sebelum diterbitkan?
Narasumber : Ketika mendalami suatu kata demi kata, kita
harus membaca dan berfikir mana pendapatnya
yang lebih benar dan mana yang butuh
penjelasan. Namun memang sebelumnya sudah
ada kerangka. Apa saja yang akan dibicarakan
70

dibuatlah kerangka untuk mempermudah


penjelasannya.. Yang kedua saya tidak takut
salah. Menulis buku itu tidak seperti meulis surat
cinta, jadi tidak perlu takut. Saya tulis apa yang
akan saya tulis kemudian saya baca, setelah itu
saya baca sekali lagi barulah saya kirim ke editor,
dia datang menemui saya dan kami diskusiakan
bersama apa yang salah tulis kemudian saya baca
kembali. Semuanya pasti ada salahnya, walaupun
anda berusaha benar pasti tetap ada salahnya dan
saya tidak malu. Orang yang lebih hebat dari
sayapun pasti ada salahnya, Imam Syafi‟i juga
ada salahnya.
Jika ingin menulis sebuah tulisan itu, yang harus
diperhatikan adalah kesungguhan dan pemahamannya. Karena
dengan kesungguhan itu akan jadi baik.

Prof. Dr. Quraish Shihab


71

Transkip Wawancara Penelitian


Penulis : Farah Fitriana
Narasumber : Nadia Iffatul Ulya S.E.I., M. Si
Hari/Tanggal : Jum‟at, 13 September 2019
Waktu Wawancara : 11.15 WIB
Tempat Wawancara : Rumah Narasumber
Tipe Wawancara : Tatap Muka

Penulis : Apakah anda sering membaca karya-karya


dari Prof. Quraish Shihab? Buku apa saja
yang telah dibaca?
Narasumber : Ya, 3 buku favorit saya adalah kematian adalah
nikmat, Yang Hilang dari Kita: akhlak, Islam
yang saya anut
Penulis : Apa yang paling menarik dari pembahasan
dalam buku Islam yang Saya Anut?
Narasumber : Belajar tentang Islam dari prespektif Prof Quraish
Shihab, dibahas dengan lugas tentang rukun
Islam dan Rukun Iman.
Penulis : Kenapa memilih buku Islam yang Saya Anut
sebagai refernsi dalam belajar memahami
dasar-dasar ajaran Islam?
Narasumber : Dalam penjelasan beliau (prof quraish), poin poin
pilar agama dijelaskan dengan sangat gamblang
dan mudah untuk dipahami. Pendekatan yang
dipakai juga sangat relevan untuk semua orang
bahkan yang baru belajar tentang Islam.
72

Penulis : Menurut anda apa yang membedakan Prof.


Quraish Shihab dengan da’i yang lainnya?
Narasumber : Tiap tiap da'i memang memiliki ciri khas masing
masing. Prof Quraish Shihab memiliki kekhasan
dengan luas dan dalamnya ilmu yg beliau miliki,
namun sangat bisa menyampaikan dengan sangat
ringan, tidak kaku, humoris dan memberikan
contoh yang baik.
Penulis : Apa yang anda pahami setelah membaca buku
Islam yang Saya anut dasar- dasar ajaran
Islam?
Narasumber : Islam adalah agama yang sangat arif serta mudah
(tidak memberatkan), rasionalitas dalam
mempelajari agama juga tertera dengan jelas,
sehingga dalam belajar agama bukan hanya
berdasarkan doktrin tapi juga mengkaitkan
dengan logika.
Penulis : Apakah ada kekurangan dari buku Islam
yang Saya Anut menurut ibu?
Narasumber : Karena buku ini adalah bagian dari trilogi
sehingga jika hanya membaca satu buku saja
dirasa kurang.

Nadia Iffatul Ulya S.E.I., M. Si


73

Transkip Wawancara Penelitian


Penulis : Farah Fitriana
Narasumber : Nafiatul Iza (Mahasiswi UNPAD)
Hari/Tanggal : Minggu, 15 September 2019
Waktu Wawancara : 10.00 WIB
Tempat Wawancara : Cafe 1/15
Tipe Wawancara : Tatap Muka

Penulis : Apakah anda sering membaca karya-karya


dari Prof. Quraish Shihab? Buku apa saja
yang telah dibaca?
Narasumber : Tidak, saya baru pernah membaca buku Islam
yang Saya Anut, Dasr-dasar Ajaran Islam
Penulis : Kenapa memilih buku Islam yang Saya Anut
sebagai refernsi dalam belajar memahami
dasar-dasar ajaran Islam?
Narasumber : Saya memilih buku ini karena menurut saya
pembahasannya meruntut. Jadi dnegan buku ini
saya dibuat paham, dimulai dari pembahasan
pengertian mengenai agama dari beragam
pandangan dan ahli.. selanjutnya penjelasan
mengenai dasar-dasar agama Islam disajikan
dengan sederhana dan jelas.
Penulis : Menurut anda apa yang membedakan Prof.
Quraish Shihab dengan da’i yang lainnya?
Narasumber : Menurut saya, yang membedakannya adalah cara
penyampaian dan substansinya. Prof. Quraish
74

Shihab memberikan uaraian dengan sederhana


juga, tetap dapat diterima sangat logika.
Sosoknya yang sangat menghormati dan
menghargai keberagamaan menjadikan orang
yang mendengar atau membaca apa yang beliau
utarakan tidak merasa menjadikannya yang
paling benar, tetapi tetap membawa kita utuk
berfikir dan mencerna sesuai dengan kapasitas
kita.
Penulis : Apa yang anda pahami setelah membaca buku
Islam yang Saya anut dasar- dasar ajaran
Islam?
Narasumber : Yang saya pahami setelah membaca buku
tersebut adalah agama bukan suatu hal untuk
diperdebatkan.

Nafiatul Iza
75

Transkip Wawancara Penelitian

Penulis : Farah Fitriana


Narasumber : Hisyam Hadi (Mahasiswa Al-Azhar Cairo)
Hari/Tanggal : Selasa, 17 September 2019
Waktu Wawancara : 18.00 WIB
Tempat Wawancara : Pondok Pesantren Darunnajah
Tipe Wawancara : Tatap Muka

Penulis : Apakah anda sering membaca karya-karya


dari Prof. Quraish Shihab? Buku apa saja
yang telah dibaca?
Narasumber : Tidak terlalu juga, diantara bukunya yang pernah
saya baca yaitu Al maidah ayat 51, Satu Firman
Beragam Penafsiran dan islam yang saya anut.
Penulis : Apa yang paling menarik dari pembahasan
dalam buku Islam yang Saya Anut?
Narasumber : Didalamnya tentu membahas tentang nilai nilai
pokok dalam ajaran islam dan bagaimanakah
Islam sesungguhnya yang beliau bagi dalam 3
aspek dasar yaitu akidah syariah dan akhlak.
Dalam hal akidah beliau mengukuti pandangan
Imam Abu Hasan al Asy‟ari sementara untuk
syariah beliau mengikuti paham Imam Syafii dan
untuk akhlak dalam kitab ini beliau menerangkan
bahwa karakteristik ajaran islam dalam ranah
akhlak mencakup kepada semua makhluk baik
76

manusia hewan maupun lainnya sehingga


menuntun kita untuk dapat memahami perbedaan
yang terjadi dalam lingakaran kehidupan kita.
Penulis : Kenapa memilih buku Islam yang Saya Anut
sebagai refernsi dalam belajar memahami
dasar-dasar ajaran Islam?
Narasumber : Dengan penyampaian beliau yang menentramkan
tak heran bila saya dan tentunya banyak orang
akan memilih buku ini sebagai refrensi dalam
belajar memahami dasar- dasarr Islam.
Penulis : Menurut anda apa yang membedakan Prof.
Quraish Shihab dengan da’i yang lainnya?
Narasumber : Keilmuan beliau yang tentu tak diragukan serta
pembawaan diri beliau yang membedakan
dengan dai lainnya.
Penulis : Apa yang anda pahami setelah membaca buku
Islam yang Saya anut dasar- dasar ajaran
Islam?
Narasumber : Paling tidak buku ini ikut mengingatkan kita
semua para ummat muslim untuk bersama-sama
berefleksi dan memaknai agama Islam secara
semestinya demi terciptanya ummat muslim yang
hakiki. Umat yang memelopori perdamaian dan
kemajuan peradaban.
Penulis : Apakah ada kekurangan dari buku Islam
yang Saya Anut menurut ibu?
77

Narasumber : Penjelasan yang dipaparkan dalam buku ini


memang bisa dikatakan cukup namun tak cukup
baik apalagi tak membaca keseluruhan trilogi
dari buku tersebut.

Hisyam Hadi
78

Transkip Wawancara Penelitian


Penulis : Farah Fitriana
Narasumber : Rabicha Hilma (Mahasiswi Al-Azhar
Cairo)
Hari/Tanggal : Jum‟at, 27 September 2019
Waktu Wawancara : 10.21 WIB
Tempat Wawancara : -
Tipe Wawancara : Via WhatsApp

Penulis : Apakah anda sering membaca karya-karya


dari Prof. Quraish Shihab? Buku apa saja
yang telah dibaca?
Narasumber : Mungkin belum bisa dikatakan sering. Saya
hanya baru membaca tiga buku dari banyaknya
buku-buku yang telah beliau tulis. Diantaranya;
islam yang saya anut, islam yang saya pahami
dan jilbab. Namun saya tetap berusaha benar-
benar mengabil inti pembahasan buku yang
saya baca.
Penulis : Apa yang paling menarik dari pembahasan
dalam buku Islam yang Saya Anut?
Narasumber : Setelah membaca beberapa buku lain yang
bertemakan penjelasan keislaman. Buku islam
yang saya anut ini lah yang bagi saya paling pas
dengan tema besarnya. Beliau bisa menjadikan
buku ini sangat padat namun tak bertele-tele.
Apa yang beliau bahas bisa mencakup
79

keseluruhan agama islam secara globalnya. Jadi


buku ini cocok bagi pemula yang ingin
mengetahui apa itu islam. Yang menarik dari
buku ini beliau mampu menyederhakan
pembahasan pokok islam dari sisi fiqhnya,
akidah dan akhlaknya. Adapun dari sisi fiqhnya
beliau berhasil mengurai secara padat perihal
madzhab-madzhab lain yang ada dan madzhab
yang akhirnya diambil oleh kebanyakan muslin
di Indonesia. Begitupula dalam sisi akidah
beliau juga memaparkan perihal pemahaman
akidah-akidah yang masyhur dalam islam dan
tak lupa menjelaskan akidah asy‟ari yang
menjadi pedoman muslim Indonesia.
Begitupula beliau juga turut memasukan
penjelasan prihal akhlak atau perilaku
bermuamalah dengan orang lain. Tiga
pembahasan pokok ini cukup beliau paparkan di
bukunya. Inti-inti dari setiap pembahasannya
sangat mengena bagi para pembacanya.).
Penulis : Kenapa memilih buku Islam yang Saya Anut
sebagai refernsi dalam belajar memahami
dasar-dasar ajaran Islam?
Narasumber : Penjelasan yang langsung pada inti-inti
permasalahan memudahkan saya untuk
menyederhanakan pemahaman keislaman yang
begitu kompleks. Membaca buku beliau ini
80

bukan hanya berhasil meringkas pembahasan


keislaman yang begitu banyaknya. Tapi juga
mengingatkan saya urgensi pembahasan pokok
islam yang harus lebih diperhatiakan langsung
ke akarnya. Bukan malah mempermasalahkan
cabang-cabang yang malah ketika ditarik keatas
pembahasan akarnya belum kuat. Yang ini juga
menjadi fenomena zaman sekarang, orang-
orang hanya hobi mempermasalahkan dan
memperdebatkan furu‟ (cabang) tapi lupa
menguatkan pemahaman aslun nya (akar).
Penulis : Menurut anda apa yang membedakan Prof.
Quraish Shihab dengan da’i yang lainnya?
Narasumber : Keilmuan yang kuat dan sumber pengambilan
ilmu yang jelas (sanad) menjadi titik penting
seorang penceramah atau Da‟i. beliau bukan
hanya berbeda dengan Da‟I kebanyakan tapi
beliau juga memiliki kekhususan yang tidak
memiliki yang lain. Dari buku yang beliau tulis,
ceramah yang beliau sampaikan terlihat jelas
kadar keilmuannya yang sangat mumpuni.
Beliau bisa menyelaraskan ilmu yang beliau
pahami dengan keadaan zaman sekarang. Tanpa
mengurangi esensi islam itu sendiri.
Penulis : Apa yang anda pahami setelah membaca
buku Islam yang Saya anut dasar- dasar
ajaran Islam?
81

Narasumber : Yang saya pahami setelah membaca buku ini


adalah metode yang baik atau cara
penyampaian kepada khalayak umum sehingga
tidak adanya lagi yang gagalpaham atas
keislaman. Dan ringkasnya buku ini juga
mengajak kita mencerminkan islam yang indah
bukan hanya pada tubuh internalnya saja tapi
juga ekternalnya.
Penulis : Apakah ada kekurangan dari buku Islam
yang Saya Anut menurut ibu?
Narasumber : Untuk pemula dan yang ingin meluruskan ke
gagal pahaman tentang islam buku ini sangat
cocok dan cukup untuk menggambarkan islam
secara global. Namun, jika ingin mengetahui
lebih dalam, mendetail dan permasalah yang
kompleks lagi saya sarankan untuk membaca
buku lain untuk mendampingi.
82
83
84
85
86
87

Anda mungkin juga menyukai