TAHUN 1980-2004
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Disusun Oleh :
EVA KHOPIPAH
NIM: 1111022000032
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa Skipsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan
merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang
lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan piagiat atau replikasi maka skripsi
dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skdpsi
baru dan kelulusan serta gelamya dibatalkan.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari
menjadi tanggung jawab saya.
GERAKAN DAKWAH HIZBIJT TAHRIR INDONESIA
TAHUN 1980- 2004
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sariana Humaniora (S.Hum)
Oleh:
Eva Khopipah
NIM: 1111022000032
Pembimbing. )
O'@"J
Dra. Hi. Tati Hartimah. M.A
NIP: 19550731 198903 2 001
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 03 Maret
2016. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Humaniora (S.Hum) pada program studi Sejarah dan K.ebudayaan Islam.
Jakarla, 03 Matet2016
SIDANG MUNAQASYAH
Anggota
Penguji I
fir,*
Dr. Parlindunsan Siregar, M.Ag
NIP: 19590115 199403 1002 95702271 19903 1 001
o'w
Dra. Hi. Tati Hartimah. M.A
NIP: 19550731 198903 2 001
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
ii
Semoga doa-doa Ayah dan Ibu untukku semasa hidup tetap didengar oleh
Allah dan di ijabah oleh-Nya.
6. Abang Udin dan po AA yang selama ini menggatinkan posisi Ayah dan
Ibu sebagai kepala keluarga, yang tidak henti-hentinya memberikan
dorongan baik materiil maupun moril dan tidak pernah bosan mendo’akan
penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita. Penulispun tak
lupa mengucapkan terima kasih pada kakak-kakakku Nur Seha,
Muhammad Wasi, Abdul Ghofur, Abu Hasan, Mas’ud, Mulkillah,
Mas’dah, dan adik penulis Muhammad Zaki dan Siti Hardiyanti
Rahmadani yang selalu memberi semangat dan do’a kepada penulis.
7. Buat sahabat-sahabatku, Khoirunnisa, Hammatun Ahlazzikriyah, Wira
Kurnia dan Siti Nur Azizah terima kasih banyak sudah hadir dalam sejarah
hidupku dan makasih juga sudah membagi kecemburuan, cinta serta
canda, tawa yang tidak mungkin dapat penulis lupakan.
8. Teman-teman SKI Seperjuangan angkatan 2011, yang tidak dapat penulis
sebutkan namanya satu-persatu.
9. Sahabat “Kostn As-salam” Yayah Tsamaniyah yang dengan sabar
menghadapi penulis yang selalu mengeluh, mengeluh dan menggerutu
untuk menyelesaikan Skripsi ini. Terimakasih juga untuk Tazkia
Tulfahiroh, Lia Hera Wati, Ummi, Wanti Mumtaz, dan Himmatul Ulya
telah menjadi keluarga yang sangat peduli terhadap penulis.
10. Seluruh dosen fakultas Adab dan Humaniora, yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi penulis.
11. Seluruh Staf Akademik Fakultas Adab dan Humaniora, dan juga pimpinan
dan seluruh staf perputakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
telah memberikan fasilitas dan kemundahan bagi penulis untuk
mendapatkan buku-buku yang digunakan sebagai referensi dalam
penulisan skripsi.
12. Bapak Ismail Yusanto, selaku Jubir HTI yang telah bersedia
diwawancarai dan memberikan data lengkap tentang Hizbut Tahrir.
iii
13. Para karyawan/karyawati Perpustakaan Utama dan fakultas Adab dan
Humaniora yang telah menyediakan fasilitas dalam rangka penulisan
skripsi ini.
14. Dan terakhir teman-teman serta kolega yang tidak penulis sebutkan satu
persatu disini.
Dengan segala hormat dan ucapan yang luar biasa penulis haturkan
terima kasih atas segala bimbingan dan do’a yang penulis selama ini
dapatkan, walaupun penulis sangat menyadari skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca demi lebih baiknya skripsi ini.
Akhirnya, mudah-mudahan penulisan skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan dapat menjadi sedikit sumbangsih keilmuan
diantara sekian banyak ilmu Allah subhanaullahi wata’ala. Amin.
Eva Khopipah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Permasalahan ..................................................................... 4
1. Identifikasi Masalah ................................................ 4
2. Pembatasan Masalah................................................. 5
3. Rumusan Masalah .................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 6
D. Tinjauan Pustaka ............................................................... 7
E. Metode Penelitian .............................................................. 9
F. Kerangka Teori .................................................................. 11
G. Sistematika Penulisan......................................................... 12
v
BAB IV PERGERAKAN DAKWAH HTI 1980-2004
A. Dakwah Intern Anggota HTI ............................................... 41
B. Dakwah Ekstern Anggota HTI ............................................ 43
C. Pandangan dan Sikap HTI Terhadap Sistem Pemerintahan
Indonesia 1980-2004 .......................................................... 44
1. Pemerintahan Soeharto (1968-1998) .............................. 44
2. Pemerintahan BJ. Habibie (1998-1999).......................... 52
3. Pemerintahan Abdurrahman Wahid (1999-2001)........... 57
4. Pemerintahan Megawati (2001-2004) ............................ 59
D. Pandangan dan Sikap HTI Terhadap Isu Politik- Keagamaan
di Indonesia ........................................................................ 60
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahrir Indonesia (HTI) pada tahun 1980-an, memandang sebagian besar umat
Islam tidak mudah menerima syariat Islam kaffah (total) diterapkan dalam sistem
penyadaran terhadap umat Islam akan perlunya sayriat Islam kaffah. Langkah
pertama yang dilakukan HTI dalam melakukan penyadaran, yakni dengan cara
meskipun aktivitasnya tidak terlibat langsung dalam dunia perpolitikan. Studi ini
1
2
Semarang, Surabaya, Malang dan Jember. Adapun aktivitas dakwah HTI di kota-
politik tidak membuat HTI ikut andil dalam pemilu maupun bersaing untuk
pandangan mereka bahwa, situasi saat ini tidak lagi sesuai dengan syariat Islam
kaffah di mana Islam telah membatasi bentuk pemerintahan hanya satu, yakni
pemerintahan yang menjalankan hukum sesuai dengan apa yang telah diturunkan
Allah SWT.4
Pada dasarnya segala macam upaya yang dilakukan HTI dalam gerakan
dakwahnya adalah agar syariat Islam kaffah dapat ditegakkan, sehingga sistem
khilafah yang pernah bisa diterapkan kembali. Bagi umat Islam sendiri diakui atau
tidak Islam sangat membutuhkan sebuah sistem negara yang Islami dalam kontek
3
Imam Tholkhah dkk, Gerakan Islam Kontemporer di Era Reformasi, (Jakarta: Badan Litbang
Agama dan Diklat Keagamaan, Departemen Agama RI, 2002), h. 45-46
4
Afdlal dkk, Islam dan Radikalisme di Indonesia, ( jakarta: LIPI Pres, 2004), h. 266-267
5
Hizbut tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir, Partai Politik Islam Ideologis, Bogor : Pustaka Thoriqul
Izzah, 2000), h. 67
3
kampus bukan lah sebuah perkara yang mudah, terutama dalam menghadapi
berpendapat, membentuk organisasi dan lain sebagainya. Hal ini yang kemudian
berdakwah. Organisasi HTI ini memiliki basis ideologi, pemikiran, dan stategi
memiliki karakter yang lebih militan, radikal, dan eksklusif. Berbagai ormas yang
ada di Indonesia pada umumnya memiliki kesamaan visi yaitu ingin mendirikan
sebagai presiden telah membuat keadaan politik lebih terbuka dan transparan. Hal
ini terlihat dari amandemen UUD 1945 Pasal 28E ayat 3 menyatakan dengan
tegas bahwa setiap warga negara bebas untuk berpendapat dan bebas untuk
organisasi yang lama terbelenggu oleh rezim Soeharto untuk mulai menampakkan
statusnya di depan masyarakat salah satunya HTI. HTI sendiri secara resmi
6
Imdadun Rahmat, Arus Baru Islam Radikal: Transmisi Revivalisme Islam Timur Tengah Ke
Indonesia, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005), h. 14.
7
http://www.kemendagri.go.id/media/docume (Akses tanggal 13 Desember 2014 pukul 23 : 05
WIB)
4
Selain itu, di era Reformasi HTI tidak hanya bergerak dalam bidang
dakwah, tetapi juga bergerak di bidang politik, hal ini terbukti dengan berbagai
macam kegiatan yang telah diadakan oleh HTI dalam mengampanyekan sistem
pelatihan, pembinaan dan pengkaderan. Contoh kegiatan yang paling besar adalah
dibuatnya berupa media elektronik dan cetak. Penggiringan opini ini dimaksudkan
B. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
8
Hizbut tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir, Partai Politik Islam Ideologis, Bogor : Pustaka
Thoriqul Izzah, 2000), h. 68
5
b. Gerak langkah dakwah HTI dalam sosialisasi Islam Kaffah yang dilakukan
2. Pembatasan Masalah
pembatasan masalah pada skripsi ini. Oleh karena itu, penulis akan membatasi
masalah dalam skripsi ini, yang fokus kajiannya Gerakan Dakwah Hizbut
mensosialisasikan syariat Islam kaffah kepada masyarakat luas dan pada tahun
3. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah penelitian pada skripsi ini adalah sebagai berikut :
1980-2004?
2004
Adapun dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1980-2004.
tahun 1980-2004.
sama.
7
D. Tinjauan Pustaka
memastikan apakah ada judul atau tema yang sama dengan skripsi ini. Setelah
Skripsi karya Abdah ini, yang berjudul Hizbut Tahrir Indonesia : Sejarah
era 1980-an. Namun Pembahasan selanjutnya juga tentang profil juru bicara HTI,
khilafah dan Daulah, syariat islam, sistem ekonomi Islam dan kritik terhadap
“Pergerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) : Studi Kasus Aktivitas HTI di Institut
Pertanian Bogor (IPB)”10 dalam skripsi ini dimulai dari latar belakang gerakan HT
alqur’an dan hadits serta yang ditunjukkan kepada ijma dan kias, metode dakwah
9
Abdah, Hizbut Tahrir Indonesia : Sejarah Perkembangan dan Ideologi Pemikiran, (Jakarta :
fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2008)
10
Nur hanafiah yang berjudul, Pergerakan Hizbut Tahir Indonesia (HTI) : Studi Kasus
Aktivitas HTI di Institut Pertanian Bogor (IPB), (Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia, 2007)
8
yang digunakan HT, serta kegiatan yang dilakukan oleh HT seperti berdakwah
untuk mengubah keadaan masyarakat yang dinilai jauh dari nilai-nilai ke Islaman
untuk menjadi lebih Islami, serta keanggotaan Hizbut Tahrir ini menjelaskan
Institut Pertanian Bogor yang dibawa masuk oleh Abdurrahman Al-bagdadi, serta
profil BKIM IPB terkait tentang visi, misi, dan tujuan organisasi, program kerja,
bagaimana upaya perluasan pergerakan aktivitas HTI di IPB dalam wilayah sosial
politik kampus.
dengan sistem-sistem lain, misalnya seperti sistem monarki, dan demokrasi yang
menurut HTI, hal itu sangat berbahaya buat Negara. Sedangkan menurut sistem
Khilafah, wewenang harus dilimpahkan kepada orang-orang yang lebih tua dan
yang memiliki sifat jujur, alim, bijaksana dan adil serta harus sesuai dengan
adalah evolusi dari sistem dan mekanisme yang berkembang dalam tradisi arab
Maka karena fokus dari skripsi ini tentang sistem Khilafah, dan tidak
11
H. Yanika Rahmat Bachtiar, Khilafah Islamiyah : Telaah Atas Gerakan Hizbut Tahir
Indonesia. (Jakarta : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah, 2006)
9
mengulas tentang sistem Khilafah yang lebih unggul dari sistem demokrasi atau
monarki dan sistem lain, dan tidak secara lebih jauh dan mendalam. Sedangkan
penelitian yang akan penulis lakukan adalah tentang gerakan dakwah Hizbut
E. Metode Penelitian
sehingga metode yang digunakan dalam penelitian sejarah pada umumnya, yakni,
heuristik atau pengumpulan data, kritik sumber baik intern maupun ekstrn,
interpretasi atau penafsiran, dan yang terakhir adalah tahap historiografi atau
sejarah.
yang penulis gunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yaitu :
sumber primer yang bersifat tertulis, berupa sumber yang diterbitkan seperti
koran, dokumen, buletin, buku-buku yang di terbitkan oleh Hizbut Tahrir sendiri
dan sumber yang tidak diterbitkan misalnya, dokumen yang diberikan HTI sperti
AD/ART yang berikan oleh juru bicara Hizbut Tahrir, kemudian wawancara dan
pengamatan langsung.
12
MuhamadArif, PengantarKajainSejarah, Bandung: YramaWidya, 2011, h 32.
13
Fakultas Ilmu sosial dan ilmu politik, “Panduan penyusunan proposal &penulisan skripsi”,
(Jakrta: UIN Jakarta, 2012), Hal.12
10
disertasi, majalah, surat kabar, jurnal serta sumber elektronik dari website milik
beberapa lembaga yang memiliki koleksi buku maupun dokumen terkait tema
penelitian ini, seperti Universitas Indonesia (UI) untuk mencari buku-buku, hasil
beberapa sumber yang telah penulis dapat, baik sumber primer, sekunder maupun
sumber elektronik guna mendapat sumber yang valid dan relevan dengan tema
kajian.
untuk mengungkap masalah yang ada, dalam hal ini penulis berusaha melihat
fakta yang penulis dapat dari pengumpulan data dan kritik sumber, sehingga
hasil dari penelitian sejarah secara sistematik yang telah diatur dalam pedoman
11
penulisan skripsi, sehingga penelitian ini bukan hanya baik dari segi isi tetapi juga
historiografi.14
F. Kerangka Teori
kemukakan oleh Rafael Raga Maran, dalam bukunya yang berjudul Pengantar
Sosiologi Politik mengatakan bahwa Gerakan sosial adalah sebuah upaya yang
dilakukan oleh sekolompok orang yang kurang lebih bersifat keras dan
dirinya sebagai partai yang berideologi Islam, yakni HTI (Hizbut Tahrir
tetapi HTI berkeyakinan bahwa ideologi Islam kaffah bisa berdiri dibumi pertiwi.
14
Hariyono, MempelajariSejarahSecaraEfektif, Yogyakata: Pustaka Jaya, 1995 hal, 109
15
Rafael Raga Maran, Pengantar Sosiologi Politik , (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2007), hal. 65
12
sebagai partai politik tidak membuat HTI ikut andil dalam pemilu maupun
terlepas dari pandangan mereka bahwa, situasi saat ini tidak lagi sesuai dengan
syariat Islam kaffah di mana Islam telah membatasi bentuk pemerintahan hanya
satu, yakni pemerintahan yang menjalankan hukum sesuai dengan apa yang telah
Gerakan yang dilakukan oleh HTI dalam skripsi ini yaitu sebagai organisasi
Ideologi Islam Kaffah di Indonesia dan aktivitas dakwah yang mereka tempuh
untuk mewujudkan cita-citanya. Berdasarkan uraian fakta diatas studi ini ingin
Oleh karena itu berdasarkan uraian fakta diatas studi ini ingin menguji teori
gerakan sosial yang dengan pendekatan konflik yang dikemukakan oleh Rafael
Raga Maran dalam bukunya menjelaskan bahwa masalah sosial adalah yang
masalah sosial yang terjadi adalah penindasan dan diskriminasi yang dilakukan
G. Sistematika Penulisan
permasalahan yang akan menjadi pembahasan dalam lima bab dan menyajikan ke
dalam tiga bagian yaitu bagian awal, bagian pertengahan dan bagian terakhir.
16
Rafael Raga Maran, Pengantar Sosiologi Politik , Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2007, Hlm 78
13
Bagian awal terdiri atas halaman sampul, halaman judul, halaman Abstrak,
halaman kata Pengantar, dan halaman Daftar Isi. Pada bagian pertengahan terdiri
stematika penulisan.
dakwah HTI tentang dakwah HTI, bab ini memuat sumber hukum khilafah, dan
anggota HTI dan Dakwah ekstern, pandangan dan sikap HTI terhadap sistem
cukup besar pengaruhnya di dunia Islam. Berbeda dengan gerakan Islam lainnya,
sejak pendiriannya Hizbut Tahrir mengklaim dirinya sebagai partai politik. Hizbut
Tahrir didirikan pada tahun 1953 oleh syekh Taqiyuddin an-Nabhani di al-Quds,
dari Yordania, Suriah, dan Lebanon. Setelah Taqiyuddin wafat tahun 1979 Hizbut
Tahrir dipegang oleh Abdul Qadim Zallum yang wafat pada Maret 2003, yang
Negara Arab di Timur Tengah, termasuk benua Afrika, seperti Mesir, Libya,
Sudan, Aljazair, dan Maroko. Selain itu, Hizbut Tahrir telah berkembang ke
beberapa Negara Eropa seperti Austria, Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, Rusia,
dan Turki. Negara Asia seperti Brunei Darussalam, Jepang, Malaysia, Pakistan,
1
Syamsu Hilal, Gerakan Dakwah Islam di Indonesia (Jakarta: Pustaka Tarbiyatuna, 2003), h.
104.
2
Hussein bin Muhsin bin Ali Jabir, Membentuk Jama’atul Muslim, ali bahasa:Abu Fahmi
(Jakarta: Gema Insani Press, 1999), h. 244.
14
15
Sebagai sebuah kelompok, Hizbut Tahrir telah lahir sejak awal tahun 1952
bersama dengan Dawud Hamdan, Munir Syakir, Adil al-Nablusi, dan Ghanim
Abduh mengajukan izin pendirian partai politik kepada kementrian dalam negeri
itu dalam lingkup negara maupun Internasional ia sangat tertutup yang hanya bisa
dikehahui hanya pimpinan Hizbut Tahrir Internasional saja, dan saat ini yang
memimpin wilayah Indonesia dipegang oleh M. Ismail Yusanto. Saat ini yang
3
Merupakan sebuah faham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah Negara
dengan mewujudkan suatu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai
tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kpentingan nasional, dan nasionalisme juga
dapat dikatakan sebagai bentuk rasa ingin mempertahankan negaranya, baik secara internal
maupun eksternal. Para nasionalis menganggap bahwa Negara merupakan beberapa kebenaran
politik yang diambil dari teori romantisme yaitu “Identitas budaya”, debat liberalism yang
menganggap bahwa kebenaran bersumber pada kehendak rakyat. Ikatan nasionalisme tumbuh di
tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Yang diakibatkan saat manusia mulai hidup
bersama dalam suatu wilayah tertentu dan tak beranjak dari situ. saat itu, naluri mempertahankan
diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempat hidup dan
menggantungkan diri.
4
Khamami Zada dan Arief Arofah, Diskursus Politik Islam, (Jakarta: LSIP, 2004), h. 84
5
www.eramuslim.com
16
dirinya sebagai partai politik yang merupakan pengembangan Hizbut Tahrir yang
sangat asing untuk didekati. Pada masa reformasi ini kebebasan dalam mengakses
dalam mengemukakan pendapat baik secara lisan ataupun tulisan dan kebebasan
dalam mengakses informasi secara luas. Inilah yang menyebabkan mereka tak
wacana dan praktek baru yang diusungnya tersebut karena mereka tidak
mulai muncul pada masa awal Orde Baru di bangun dan mencapai tahap
kematangan ketika Orde baru ambruk di terjang oleh krisis ekonomi dan
Pada tanggal 28 Mei tahun 2000 peratama kalinya Hizbut Tahrir Indonesia
Hizbut Tahrir Indonesia mulai eksis di Indonesia. Hizbut Tahrir Idonesia (HTI)
secara konsisten membangun kembali Khilafah Islamiyah yang telah runtuh pada
6
Muhammad Muhsin Rodhi, Tsaqofah dan Metode Hizbut Tahrir dalam mendirikan Negara
Khilafah Islamiyah, terj. Muhammad Bajuri dan Romli Abu Wafa, (Bagil : Al-Izzah, 2008)
17
Islamiyah yaitu dengan cara penyeruan penegakan syariat Islam sebagai solusi
syariat, tanpa itu, hanyalah sia-sia saja. Meskipun ia mengklaim sebagai partai
politik, Hizbut Tahrir tidak terdaftar secara formal di Departemen Kehakiman dan
HAM dan pada tingkat praktis, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tidak antusias
tahun 2002 yang dihadiri oleh tokoh-tokoh Hizbut Tahrir Internasional dan
Nasional, serta tokoh-tokoh Islam dari organisasi lain, Hizbut Tahrir resmi
dari munculnya organisasi ini dalam konteks Indonesia yang kemudian di kenal
dengan Hizbut Tahrir Indonesia atau biasa di sebut dengan HTI. Dan ia juga
perkembangannya dapat kita lihat dari kualitas anggotanya dan intensitas kegiatan
7
Philip K, Hitti, History Of The Arabs, Jakarta :PT. Serambi Ilmu Semesta, 2013, Hlm. 915
8
Organisasi Transnasional ini adalah sebuah gerakan yang bukan “asli” Indonesia , HTI
sendiri sebenarnya merupakan representasi dari Islam Transnasional , mengingat keberadaan
organisasi “politik” ini tidak lahir dari pergumulan identitas keindonesiaan yang otentik, melaikan
“dipindahkan”, dibawa” atau di “inpor”dari negara lain yang cenderung tidak mau meng-
“Indonesia.”
18
HTI di ruang publik, yaitu dalam bentuk pawai , seminar, dialog dan diskusi
kepengurusan Hizbut Tahrir Indonesia secara resmi dipegang teguh oleh Ismail
Syahabi.9
tanggal 2 Desember 1962 pasangan dari H. Sadali Abdul Hadi dan ibu Hj.
Beliau adalah anak tertua dari enam bersaudara yang terdiri dari 4 laki-laki
Pamungkas, Farida Belami, Yuniar Vida Aprilla, dan Imamuddin Iluiyadi, dari
Semasa kecil beliau sudah dikenal sebagai anak yang sholeh dan supel
9
Afadlal, et al, Islam dan Radikalisme di Indonesia, (Jakarta : LIPI Press, 2005), h. 266
10
Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Ismail Yusanto, (Jakarta, 02 Oktober 2015)
19
bangdingkan dengan murid lainnya. Setelah masuk SMP dan MA beliau aktif
sebagai ketua kelas dan juga aktif sebagai ketua rohis. setelah lulus MA ia masuk
Pesantren Budi Mulia yang di pimpin oleh Amien Rais, dan ia juga menjadi santri
kalong di Pondok Pesantren Krapyak yang di pimpin oleh KH. Ali Maksum,
tahun 1991. Dan beliau ini adalah termasuk generasi pertama HT di Indonesia.
Selain itu ia juga alumnus S2 dari salah satu perguruan tinggi di STIE Institut
2. Pengalaman Organisasi
saat itu hanya sebatas organisasi kecil mamun sangat besar dampaknya dan
berperan penting di berbagai organisasi yang kelak akan diikuti. Sejak kecil beliau
memang sudah sangat aktif dalam berorganisasi, karena menurutnya hanya dari
11
Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Ismail Yusanto, (Jakarta, 02 Oktober 2015)
20
beliau aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), selain aktif di HMI ia juga
beliau juga aktif di jamaah Shalahuddin UGM sampai 1985 ia bertemu dengan
se Jawa di kampus UGM. Pada saat itulah ia mulai berubah hidup dan
sampai saat ini. Dan bahkan ia aktif sebagai Juru bicara HTI. 12
3. Aktivitas Dakwahnya
merupakan bentuk dakwah yang pertama kali beliau lakukan sampai saat ini. Ia
sudah mulai berdakwah pada masa ia masih menjadi pelajar, karena kecintaan
beliau terhadap Islam itulah yang menjadi motivasi tersendiri untuk ia memulai
berdakwah.
Dakwah yang ia lakukan yaitu menggunakan metode bi Al- lisan, dan penulis
antaranya adalah :
12
Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Ismail Yusanto, Jakarta, 02 Oktober 2015
21
umat.
ini biasa mereka sebut Halaqoh Islam dan peradaban yang biasanya
e. Khutbah Jum’at
1. Dakwah Bi Al-qalam
Indonesia tentu akan menjadi pusat perhatian dan teladan bagi para
tinggi.13
dalam aktivitas dakwahnya, bahkan ia mongorbakan harta, jiwa raga, waktu dan
metode ini dapat dilakukan dengan dengan memberi contoh yang baik.
Karya-karya yang beliau tulis dan telah ia publikasikan antara lain yaitu :
berbagai macam masalah dan di terbikan oleh Republika, Kompas dan Media
Pada saat itu, hubungan antara negara dan agama dalam sejarah Indonesia
di tandai dengan sikap bersaing dan saling curiga antara dua institusi tersebut.
Bahkan gerakan Islam politik dicurigai dan dianggap sebagai pesaing kekuasaan
yang dapat mengusik sosial politik negara. Secara historis anggapan ini dapat di
13
Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Ismail Yusanto, jakarta, 02 Oktober 2015
24
mengerti betapa tajamnya perbedaan yang pernah muncul antara kubu pendukung
maka dengan di terimanya pancasila sebagai asas dan ideologi negara merupakan
kekecewaan Islam politik yang pertama dalam perjuangan politiknya. Umat Islam
sebagai organisasi politik. Tetapi HTI berbeda dengan organisasi yang dikenal
saat ini. Karena HTI tidak mendaftarkan diri secara formal sebagai parpol yang
14
Hafidz abdurrahman, Hizbut Tahrir Masuk Parlemen Mengapa Tidak ?, dalam majalah
Hidayatullah, Surabaya : 2005, h. 41
25
ikut dalam pemilu, ia mendeskripsikan partai politik dalam pengertian yang luas
menasehatinya seca benar. Hal itu dilakukan oleh HTI karena menurutnya dalam
situasi sekarang ini banyak partai islam yang justru membingungkan umat Islam
sendiri. Oleh karena itu HTI tidak mengikuti partai-partai lain yang berdasarkan
Islam untuk ikut andil dalam pemilu yang kemudian dapat menjadi anggota
legislatif.15 Namun tidak menutup kemungkin jika Nanti HTI akan berubah
menjadi partai politik, seperti yang di lakukan HT di negara lain seperti Yordania,
Dan sistem ini bisa terwujud hanya jika HTI masuk dalam sistem parlemen.
Namun untuk menjadi partai politik peserta pemilu ini sangat memerlukan waktu
HTI memang salah satu Organisasi Islam yang bergerak di luar sistem
pemerintahan, terlebih pada parlemen yang menjadi wakil rakyat sekaligus wadah
dakwah, HTI tidak pernah membatasi dalam posisi seperti ini, ada banyak hal
Karena keberadaan dan segala sesuatu yang dilakukan HTI adalah menyampaikan
pikiran yang sudah dilakukan sejak HTI didirikan sampai saat ini.17
Adalah hal yang sangat ironis apabila partai tersebut tidak berlandaskan Islam
seperti partai komunis, sosialis, kapitalis, nasionalis, kesukuan atau partai yang
karena tugas untuk mencapai kekuasaan melalui tangan umat merupakan sesuatu
hal yang terbuka, bukan dengan cara bersembunyi. Yang tidak kalah pentingnya,
bersifat fisik, sehingga media-media yang di gunakan bersifat damai dan tidak
pemerintah juga dilakukan oleh majelis umat18. Oleh karena itu, Majelis umat
harus ada dalam sistem pemerintahan. Majelis umat ini berfungsi sebagai
wakil dalam menyampaikan aspirasi umat baik secara individu maupun kolektif. 19
aspirasi warga negara, baik muslim maupun non muslim. Mereka mewakili umat
17
Hizbut Tahrir, h. 85
18
Majlis Umat adalah wakil rakyat yang menjadi anggota majlis Umat yang dipilih langsung
oleh umat, bukan ditunjuk atau ditetapkan oleh Khilafah.
19
Manifesto Hizbut Tahrir Untuk Indonesia, h. 17
27
Karena majelis ini mewakili umat, maka akan lebih ideal apabila anggotanya
menjadikan semua warga negara berhak menjadi wakil dan berhak mewakilkan
kepada siapa saja, baiak itu muslim maupun non muslim, pria maupun wanita.
Inilah yang disebut HTI dengan sistem khilafah, Sistem Khilafah memberikan hak
manusia, terlepas dari agama, suku, ras, maaupun jenis kelamin. Khilafah tidak
boleh melakukana diskriminasi antara manusa yang satu dengan yang lain,
20
Taqiyuddin, al-nabhani, Nizam al-Hukum fi al-Islam,( Beirut Libanon: Daar al-Umah), h.
216
21
Taqiyuddin, al-nabhani, Nizam al-Hukum fi al-Islam, (Beirut Libanon : Daar al-Umah), h.
216
BAB III
A. Pengertian Dakwah
Dakwah secara etimologi berasal dari bahasa Arab, yaitu da’a, yad’u,
kata da’watun yang artinya panggilan atau undangan atau ajakan Istilah ini seiring
diartikan sama dengan kata tabligh, amar ma’ruf dan nahi munkar, mau’idzhoh
berbeda. Dakwah bermakna upaya lewat perkataan dan perbuatan untuk menyeru
serta mengubah manusia untuk berpihak kepada da’i atau melalui ucapan dan
yang diinginkan da’i. Seperti penjelasan yang diatas bahwa dakwah menurut
istilah, dakwah dipahami sebagai sebuah usaha mengajak orang lain melalui
perkataan dan perbuatan agar mereka mau memeluk islam, mengamalkan aqidah
dan syariatnya.
1
Dr. M. Bahri ghazali, Dakwah Komunikatif : membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Da’wah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 5
2
Nurul Badruttamam, Dakwah kolaboratif tarmizi Taher,( Jakarta : Grafindo Khazanah Ilmu,
2005), h. 96
28
29
perjalanan dakwah yang dilakukan oleh rasulullah SAW selama aktivitas beliau
diterima oleh kaum Quraisy yakni dengan berdakwah, dakwah inilah yang
terhadap masyarakat yang awam dengan Islam maka ia akan mengenal dan
memahami tentang islam. Seperti halnya tugas seorang nabi dan Rasul mereka di
Islam ke seluruh dunia sudah terbukti bahwa Nabi Muhammad SAW telah
mendakwahkan Islam yang kemudian di lanjutkan oleh para Shabat, tabiut tabiin,
menempuh beberapa marhalah (Tahapan) yang mudah diketahui oleh orang yang
banyak orang melalui perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW. Dari perjalanan
masing tahapan. Semua itu sebagai upaya untuk meneladani Rasulullah SAW
Pada Preode Makkah dakwah yang ialakukan ada 2 tahap yang pertama,
sedangkan metode yang dilakukan pada masa Preode Madinah berbeda dengan
preode Makkah yaitu Tahapan penerapan masyariat islam (Tathqiq Ahkam Al-
urusan masyarakat dengan syariat Islam, melakukan perjanjian dengan warga non
SAW sebagai suri tauladan dalam setiap perjalanan dakwahnya. 4 Dalam upaya
3
Abu Za’rur, Seputar Gerakan Islam : Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Jamaah al-Islami,
Front Islam untuk Pembebasan (FIS), Gerakan Salafi, Tanzhimul Jihad, Jamaah Tabligh, dll.
Penj. Yahya Abdurrahman (Bogor : Al-Azhar Press, 2012). H. 214.
4
Khamami Zada dkk, Diskursus Politik Islam, (Ciputat : LSIP, 2004 ). H. 92-93
31
kehidupan kepada sistem Islam, maka metode dan cara mengembandakwah secara
Sedangkan menurut para ulama fiqh amar makruf nahi mungkar ini adalah
menyuruh pada kebaikan (amar makruf) ketika kebaikan itu secara jelas
dan seluru wilayah berisi perintah dan larang, maka perintah yang diemban oleh
Allah kepada rasul-nya adalah perintah untuk melakukan kebaikan (amar makruf),
dan larangan yang diembankan oleh Allah kepada Rasul-Nya adalah larangan
untuk melakukan perbuatan mungkar (nahi mungkar). Ini merupakan sifat Nabi
dan orang-orang yang beriman. Sebagaimana dalam Firman Allah Swt dalam
dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain.
6
Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar”
5
Ali Mustafa Yaqub, MA, Panduan Amar Makruf Nahi Mungkar, (Jakarta: PT Pustaka
Firaus,2012), h. 5
6
Al-Quran dan Terjemahan
32
Adapun kedudukan amar makruf nahi mungkar dalam Islam adalah sangat
Sedang menurut Hizbut Tahrir, ayat al Qur’an tersebut bukan sekedar seruan dari
Allah tetapi merupakan qarinah (indikasi) yang bersifat kewajiban untuk amar
jama’ah yang dimaksud menurut paham Hizbut Tahrir harus berbentuk partai
politik dan kegiatan amar ma’ruf nahi munkar itu dalam bentuk aktifitas politik
seluruh tindakan dan aktivitasnya, juga sebagai akidah dalam menentukan sikap
terhadap berbagai ideologi dunia dan berbagai peristiwa atau kejadian dalam
masyarakat. Selain itu, halal- haram selalu dijadikan sebagai tolak ukur bagi
metode yang ditempuh dalam melakukan aktivitas dakwah ini dilakukan melalui
tiga tahap : (1) marhalah tsaqif (pembinaan dan pengkaderan) untuk melahiran
orang-orang yang meyakini fikrah Hizbut Tahrir dan untuk membentuk kerangka
sebuah partai, (2) marhalah tafa’ul ma’a al-ummah (berinteraksi) dengan umat
7
Hachdar Nashir, Gerakan Islam Syariat (Reploduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia),
(Jakarta : PSAP (Pusat Studi Agama dan Peradaban) Muhammadiyah, 2007), Cet 1, h. 406
33
yaitu tahap pengabilalihan kekuasaan, dan penerapan islam secara utuh serta
menerapkan syariah Islam secara kaffah.9 jadi Khilafah bisa disebut sebagai
kepala negara Daulah Khilafah maka, tidak boleh ada paksaan dalam pemilihan
khilafah. Pemilihan harus berlangsung atas dasar prinsip ridha wa Al- ikhtiyar
(kerelaan dan kebebasan memilih), sebagaimana umat Islam di masa lalu telah
kepada Khalifah diberikan umat dengan syarat Khalifah yang terpilih akan
Khilafah adalah sistem politik Islam Khilafah juga tidak sama dengan
sistem diktator, tapi juga bukan sistem demokrasi salah satu prinsip penting dari
khilafah, yang sekaligus membedakan dari sistem lainnya yaitu baik diktator
maupun demokrasi adalah bahwa kedaulatan yakni hak untuk menetapkan hukum,
yang menentukan yang benar dan salah, yang menentukan yang mana yang halal
dan haram itu semua ada ditangan manusia. Karena itu, baik Khalifah maupun
8
Hizbut Tahrir, Titik Tolak Perjalanan dakwah Hizbut tahrir, terj. Muhammad Maghfur,
(Bogor: K Pustaka Thariqul Izzah, 2000). h. 23
9
Hizbut tahrir, Manifesto Hizbut tahrir Untuk Indonesia, 2009, h. 14
34
umat, sama-sama terikat kepada syariah Islam.10 Sistem Khilafah adalah sistem
pemerintahan yang khas, yaitu pemerintahan yang berlaku bagi seluruh umat
Islam. Sedangkan dalil atas kedua perkara tersebut adalah Al-Qur’an dan as-
sunnah. Serta apa yang di tunjukan oleh keduanya, yakni Ijma sahabat dan Qiyas,
di samping itu Hizb merujuk pula pada berbagai pendapat para imam mujtahid.
Setelah melakukan rangkaian di atas, Hizbut Tahrir lalu memilih dan menetapkan
dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia, dengan cara mendirikan
hukum lain yang ditunjukkan oleh al-Quran dan as-Sunnah, yaitu Ijmak Sahabat
10
Hizbut tahrir, Manifesto Hizbut tahrir Untuk Indonesia, 2009, h. 15
11
Moh. Kunardi dan harmaly Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, fakultas
Hukum UI dan CV. Sinar bakti, (Jakarta, 1988), h. 171
35
dan Qiyas.12 Hizbut Tahrir telah memilih dan menetapkan ide-ide, pendapat dan
menjelaskan tentang Dua dalil terpenting adalah yang Pertama, karena ada dalil
yang mewajibkan umat Islam untuk berhukum pada hukum yang diturunkan
Allah13 kedua, karena ada dalil yang melarang tegas berhukum dengan selain
seorang Muslim menerapkan selain hukum Allah, ia menjadi kafir (murtad) jika ia
ber-i’tiqâd (berkeyakinan secara pasti) akan benarnya hukum itu dan ber-i’tiqâd
pula bahwa hukum Islam tidak layak diterapkan. Jika Muslim tersebut tidak ber-
Menurut pandangan Hizbut Tahrir, umat Islam saat ini hidup dalam
keadaan Darul Kufur, yaitu pemerintahan yang memakai hukum selain hukum
Islam. Hizbut Tahrir menginterpretasikan bahwa keadaan seperti ini adalah sama
seperti pada masa Rasulullah SAW ketika beliau berdakwah di Makkah.16 Oleh
karena itu pada fase Makkah inilah yang di jadikan panutan oleh Hizbut Tahrir
12
An-Nabhani, Muqaddimah ad-Dustûr, h. 8
13
(QS an-Nisa’ [4]: 65; QS al-Maidah [5]: 48).
14
(QS al-Maidah [5]: 44).
15
An-Nabhani, Muqaddimah ad-Dustûr, h. 8
16
Hizbut Tahrir, Strategi Dakwah Hizbut Tahrir, terj. Abu Fuad dan Abu Raihan, (Bogor :
Pustaka Thoriqul Izzah, 2000). H. 57-73
36
saqofah Hizb yang terarah dan intensif, sampai pada akhirnya bisa berhasil
merasakan serta mengenal Hizbut Tahrir serta ide-idenya dan apa yang
tahap berikutnya.17
Ummah)
17
Khamami Zada dan Arief R Arofah, Diskursus Politik Islam, (Jakarta : LSIP, 2004). h. 93
37
terhadap ide-ide dan hukum-hukum Islam yang telah ditabanni oleh Hizb, sehigga
mereka akan berjalan bersama- sama Hizb dalam usahanya menegakkan Daulah
masyarakat banyak secara kolektif. Pada tahap ini Hizb melakukan kegiatan-
pribadi-pribadi yang islami, yang mampu memikul tugas dakwah dan siap
politik. Ke dua, Pembinaan ثقافة جواعيةTsaqafah Jama’iyah bagi umat dengan cara
secara terbuka kepada masyarakat umum. Aktivitas ini dapat dilakukan melalui
Juga, untuk menggalang kekuatan rakyat sehingga mereka dapat dipimpin untuk
18
Hizbut tahrir, Strategi Dakwah Hizbut Tahrir, tej. Abu Fuad dan Abu Raihan, (Bogor :
Pustaka Thariqul Izzah, 2000), h. 57-73
38
ide kufur, selain untuk menentang aqidah yang rusak, ide-ide yang sesat dan
untuk memurnikan dan menyelamatkan masyarakat dari ide-ide yang sesat itu,
19
Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Ismail Yusanto, ( Jakarta, 02 Oktober 2015)
39
al-Hukum)
melalaikannya.21
yang anarkis tetatapi HTI ini mengikuti sesuai dengan langkah-langkah dakwah
yang dilakukan oleh Rasullullah SAW. Jadi kegiatan HTI secara keseluruhan
adalah kegiatan yang bersifat politik, baik sebelum maupun sesudah proses
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa para aktivis Hizbut Tahrir
meyakini bahwa bila masyarakat sadar akan Islam, dan Islam mampu menjawab
20
Hizbut Tahrir, h. 32-34
21
Hizbut tahrir, mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir, (Bogor :
Pustaka Thoriqul Izzah, 2009), h. 42-43
40
tergantung pada tuntutan masyarakat untuk mendirikan apa yang disebut Khilafah
Islamiyah.
BAB IV
Islam, juga dengan merubah perasaan yang dimiliki anggota masyarakat menjadi
perasaan Islam, ridho perasaan yang di ridhoi Allah, dan juga marah dan benci
terhadap apa yang dimurkai dan dibenci Allah. Merubah interaksi yang ada di
Pusat dari seluruh aktivitas politik adalah aktivitas akal dan hati dengan
(halaqoh) ini hukumnya fardhu ain bagi masing-masing umat yang tidak boleh
Islam dan umat yang terdidik yang bangkit dengan ideologi Islam . kebangkitan
22
Hizbut Tahrir, mengenal Hizbut tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir, (Bogor : Pustaka
Thariqul Izzah, cet. III, 2009), h. 29
41
42
ketika umat telah terdidik sehingga terdapat pemahaman untuk melaksanakan atau
Ideologi Islam tersebut. Dengan demikian akan mampu tercipta penerapan hukum
fikrah dan thariqah-nya antara lain dilakukan melalui media cetak yaitu : 1).
Majalah Al-wa’ie, merupakan majalah yang terbit sebulan sekali, Tabloid Media
Umat Memperjuangkan Kehidupan Islam, ini terbit biasanya dalam satu bulan dua
kali, 2). Bulletin mingguan yang diberi nama “Al-Islam” bulletin ini terbit reguler
setiap minggu, distribusikan oleh para anggota HTI terutama pada hari Jum’at di
“Al-Islam” memiliki dua maksud yakni yang pertama, untuk membantu wawasan
dan membangun kesadaran umat Islam untuk kembali merengkuh Islam dalam
daulah Khilafah al-Islamiyah.23 Judul dalam buletin Al-Islam biasa dimuat untuk
dengan alamat http://Hizbut Tahrir.or.id. Dalam situs resmi HTI ini terdapat
23
Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Ismail Yusanto, Jakarta, 02 Oktober 2015
43
beberapa hal yang mudah diakses dan di download, baik tentang berita,
pertanyaan resmi organisasi dan artikel-artikel tentang HTI itu sendiri. Bahkan
pengajian dan khutbah juga sebagai media efektif untuk mempengaruhi umat
Islam. keenam, steaming, juga di jadikan media dakwah yang efektif, karena
Khilafah al-Islamiyah dan sikap, solusi dan gagasan yang ditawarkan oleh HTI
tidak hanya dengan demonstrasi yang dihadiri oleh aktivitas dan simpatisan yang
Pimpinan HTI. Kajian intensif yang dikemas dalam bentuk halaqah Islam dan
peradaban juga menjadi media, mengingat yang menjadi sasaran adalah orang-
orang terdidik, misalnya mahasiswa, pelajar, dosen, guru, dan tokoh Islam. adapu
tema yang yang diangkat dalam halaqoh biasanya tentang “Khilafah Islamiyyah”
sebagai satu-satunya sistem untuk menjadi solusi dari berbagai problem keumatan
Selain melakukan pembinaan Internal untuk kader atau anggota, Hizbut Tahrir
juga melakukan pembinaan untuk umat secara umum, wujudnya beraneka ragam,
mulai dari kontak personal hingga kegiatan yang mengumpulkan massa dalam
jumlah yang besar. Seperti seminar, tabligh akbar, konferensi dan lain-lain.
Bahkan khusus setiap bulan Rajab. Hizb juga fokus pada satu tema, yakni tentang
44
Khilafah. Ini karena pada bulan Rajablah umat Islam kehilangan Khilafah. 24
Tepatnya pada 28 rajab 1342 H. Saat itu Khilafah Utsmaniyah dihapuskan oleh
Mustafa Kemal. Sejak itulah umat ini terus menderita dan tak henti dilanda
prahara. Karena itu dibulan Rajab anggota Hizb juga mengadakan kegiatan-
kegiatan ini tujuannya agar umat Islam kembali mengingat memori umat tentang
yang benar dan dengan pemikirannya yang cemerlang. Hizbut Tahrir berusaha
mengembalikan umat Islam pada kemuliaan dan keagungan yang pernah dimiliki
dan bangsa. Sehingga Negara umat Islam kembali menjadi Negara nomor satu di
1980-2004
Perubahan sistem politik yang terjadi pada tahun 1968 yang di tandai oleh
lengsernya Presiden Soekarno. Hal ini tidak terlepas dari terjadinya konflik
ideologi pada masa Orde Lama,26 di mana umat Islam menginginkan agama
sebagai dasar negara sedangkan sebagian yang lain (sosialis, komunis, dan
24
Al-wa’ie, Khilafah Membendung Neoliberalisme & Neoimperialisme, No. 178 tahun XV, 1-
30 Juni 2015
25
Hafidz Abdurrahman, Islam Politik dan Spiritual (Singapore : Lisan Ul-Haq (Pengemban
Pemikiran Islam), 1998), h. 231.
26
Untuk mengethui lebih lanjut mengenai sistem politik Orde Lama, lihat :Sejarah Indonesia
Modern 1200-2008, M.C. Ricklefs
45
politik yang semakin tidak stabil menyebabkan birokrasi menjadi lemah sehingga
melahirkan sebuah sistem politik baru, yakni sistem politik Orde Baru 28 yang
perpolitikan. Akan tetapi pada kenyataannya, perubahan yang terjadi tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan bangsa Indonesia sebab kondisinya tidak jauh
berbeda dengan Orde Lama, yakni dalam perjalanan politik Orde Baru kekuasaan
dihilangkan dalam dunia perpolitikan. Hal ini terlihat dari adanya kebijakan yang
membatasi dan tidak sedikit isu menyudutkan umat Islam, sehingga umat Islam
kebijakan yang di keluarkan era ini, beberapa kebijakan terkait dengan ini antara
lain DOM di Aceh, peristiwa tanjung Priok dan lain-lain dan termasuk UU ormas.
27
Tiar anwar Bachtiar dan Pepen Irpan Fauzan, Persis dan Politik: Sejarah Pemikiran dan Aksi
Politik Persis 1923-1997, (Jakarta: Pembela Islam Media, 2012) h. 123-125.
28
untuk memahami lebih jauh mengenai sistem politik Orde Baru, lihat : Repolitisasi Islam,
bahtiar effendy
29
M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, (Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta,
2008), h. 586.
30
Azyumardi Azra dan Syaiful Umam, (ed.), Menteri-menteri agama dan RI:Biografi dan
Politik, (Jakarta: PPIM, 1998), h. 328
46
sebab tidak sedikit dakwah-dakwah yang disampaikan para da’i dinilai sering
memiliki surat izin dari aparat keamanan setempat sebelum menyapaikan dakwah.
Kondisi ini secara tidak disadari telah memicu adanya ketegangan di antara umat
dengan umat Islam, karena tidak ada organisasi Islam yang supportif terhadap
pemerintah.31
fatwa atau hukum baik terhadap pemerintah maupun masyarakat dalam rangka
amar makruf nahi munkar dalam agama dan masalah-masalah sosial, serta
dengan pemeluk agama lain dan bertindak sebagai media komunikasi antara
Jika dilihat dari fungsi MUI ketika itu bisa dikatakan pula sebagai
penyalur antara umat Islam dengan pemerintah. Namun keberadaan MUI sendiri
tidak begitu saja setiap pendapat atau fatwa yang dikeluarkannya dapat terlepas
yang diakui oleh pemerintah sebagai sebuah lembaga yang sah setelah adanya
31
Azyumardi Azra dan Syaiful Umam, (ed.), Menteri-menteri agama dan RI:Biografi dan
Politik, (Jakarta: PPIM, 1998), h. 328.
47
pancasila. Kebijakan pemberlakuan asas tunggal dilakukan oleh Orde Baru yang
dibuat melalui pendekan legalistik yang berawal dari ketetapan MPR RI Nomor
dari Nomor 8 tahun 1985. 4 maka dengan adanya keputusan ini baik organisasi
masa maupun partai politik, semua harus mencantumkan pancasila sebagai asas
merubah asas mereka yang sebagian berasas Islam yang kemudian menjadi
berasaskan pancasila.
Islam dan negara di Indonesia. Menurut Imam Aziz, pola hubungan antara
keduanya secara umum dapat digolongkan kedalam dua pola yaitu, antagonistik
mencirikan adanya ketegangan antara Islam dan rezim Orde Baru, sedangkan
Islam dan negara Orde baru, bahkan tempat kesamaan untuk mengurangi konflik
Abul Aziz Thaba, telah terjadi agama dan negara Orde Baru yang bersifat
negara di Indonesia.32
32
A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewargaan (Civic Education),( Jakarta :
ICCE UIN Syarif Hidayatullah , 2010). h. 100
48
dapat dilihat dari kecurigaan dan pengekangan kekuatan Islam yang berlebihan
yang dilakukan presiden Seharto. Sikap serupa merupakan kelanjutan dari sikap
Orde Lama maupun Orde Baru. Sebagai hasil dari kebijakan semacam ini, bukan
saja para pemimpin dan aktivis politik Islam gagal untuk menjadikan Islam
sebagai ideologi dan agama negara (pada 1945 dan 1950-an), tetapi mereka juga
sering disebut sebagai kelompok yang secara politik “minoritas”. Lebih dari itu,
bahkan politik Islam, menurut bahtiar Effendy, sering dicurigai oleh negara
sebagai simbol politik di kalangan aktivitas muslim di awal kekuasaan Orde Baru
peminggiran Islam dari arena politik nasional. Kebijakan politik kontrol dan
dapat ditenggarai pada sejumlah peristiwa kekerasan negara atas kelompok Islam
33
Bachtiar Effendy, Repolitisasi Islam Pernahkah Islam Berhenti Berpolitik ?, (Bandung :
Mizan Media utama, 2000), h. 48
49
di era 1980-an yang dianggap sebagai penentang Asas tunggal Pancasila ciptaan
Orde Baru. Kekerasan politik dan peminggiran Islam dari pentas politik nasional
yang dilakukan rezim Orde Baru atas kekuatan Islam melahirkan kesimpulan di
kalangan ahli akan sifat antagonik hubungan Islam dan negara Orde Baru. Sejak
awal berdirinya Orde Baru hingga awal 1980-an Islam dianggap sebagai ancaman
islam dan rezim Orde Baru. Hal ini ditandai dengan lahirnya kebijakan-kebijakan
politik Presiden Soeharto yang di nilai positif bagi umat Islam. Menurut Effendy,
sendiri. Sedangkan menurut Thaba, sikap akomodatif negara terhadap Islam lebih
disebabkan oleh pemahaman negara terhadap perubahan sikap politik umat Islam
asas tunggal Pancasila. Perubahan sikap umat Islam pada paruh kedua 1980-an,
34
A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewargaan (Civic Education), (Jakarta : ICCE
UIN Syarif Hidayatullah, 2010). h. 102
50
lahirnya Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila yang langsung dipimpin oleh
Islam di Indonesia, seperti gerakan NII. Jelas bahwa perjuangan apapun tidak
didukung oleh suatu budaya politik yang sepadan. Umat Islam di Indonesia
Dakwah yang dilakukan HTI sendiri ketika zaman Orde baru adalah masa-
masa sulit yang di hadapi para aktivis. Dakwah yang dilakuan dalam satu malam
adalah satu kegiatan mereka bisa berpindah tempat tiga kali. Apalagi setelah
terjadinya pristiwa Tanjung Priok Tahun 1984. Para pendakwah harus mengumpat
agar tidak diketahui di dalam masjid atau musholla dan tanpa menggunakan
pengeras suara, alat perekam, foto, atau semacamnya. Dan ketika selesai para
peserta pulang secara bergantian. Semua itu mereka lakukan agar tidak tiketahui
35
Bachtiar Effendy, Repolitisasi Islam Pernahkah Islam Berhenti Berpolitik ?, (Bandung :
Mizan Media utama), 2000. Hlm. 160
36
Alfin dan Nazaruddin Sjamsuddin, Profil Budaya Politik Indonesia, (Jakarta : Pustaka
Utama Grafiti, 1991). h. 75-76
51
selama 11 tahun. 37
Sedangkan Hizbut Tahrir sendiri ketika masa Orde Baru belum siap untuk
melakukan reformasi. karena Hizbut Tahrir sendiri belum memiliki modal berupa
potensi yang mumpuni ketika itu. Sebab ketika masa Orde Baru, kebebasan umat
Islam dalam melakukan inovasi terlalu dibatasi dan dipersempit, bahkan dikebiri
dengan ditutupnya pintu ijtihad. Sehingga mereka tidak bisa berbuat banyak,
kecuali hanya ber-taqlid kepada orang-orang “Orde Baru”. Maka ketika Orde
Reformasi itu muncul, umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa begitu juga Hizbut
Tahrir Indonesia, mereka tidak memiliki pondasi yang kuat, mereka bingung,
tidak tahu harus berbuat apa . karna dalam keadaan bingung. Tidak ada jalan lain
Indonesia saat ini- mungkin hanya niru-niru saja. Dan yang sangat menyedihkan
adalah, bahwa saat ini, di tengah zaman 'orde reformasi' Islam, ternyata masih
banyak juga orang-orang 'orde baru' yang berkeliaran. Mereka secara terang-
otoritas dalam memonopoli kebenaran. Sehingga kalau ada orang yang tidak
37
Jamhari, Jajang Jahroni, Gerakan salafi Radikal di Indoneisia, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada 2004). h, 173
52
Mundurnya Soeharto dari jabatannya pada tahun 1998 dapat dikatakan sebagai
tanda akhirnya Orde Baru, untuk kemudian digantikan “Era Reformasi“. Era
perpolitikan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik namun adanya tokoh-tokoh
penting pada masa Orde Baru di jajaran pemerintahan pada masa Reformasi38 ini
sering membuat beberapa kalangan mengatakan bahwa Orde Baru masih belum
berakhir. Oleh karena itu Era Reformasi sering disebut sebagai “Era Pasca Orde
karenanya pada masa itu banyak bermunculan kekuatan yang berbasis organisasi-
dirinya, termasuk kekuatan organisasi atau ormas trans nasional seperti Hizbut
Tahrir. Pasca Reformasi inilah, kehidupan sosial politik berubah total. Momentum
ini sangat di manfaatkan untuk keluar dari persembunyiannya. Hal ini dianggap
perlu, di samping itu agar ide-ide HT lebih dikenal oleh masyarakat, HT juga
38
Reformasi adalah perubahan sesuatu menuju kondisi yang lebih baik. gerakan reformasi
adalah gerakan yang mengajak seluruhsegmen masyarakat untuk memperbaiki apa yang telah
rusak diberbagai bidang dan membawa kehidupan ke tingkat yang lebih tinggi dalamkemajuan
manusia.
39
M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, (Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta,
2008). Hlm. 588
53
masyarakat.
bukti dari hal ini. Dalam hal ini ada yang malu-malu (timid) atau parsial
undang membolehkan, ada juga yang mulai sejak awal begitu periode orde baru
kelompok politik Islam sendiri. Hal ini merupakan suatu kenyataan yang
suatu kelompok kepentingan tunggal. Hal ini sudah jelas dibuktikan dengan
pada ideologi dan simbol keislaman maupun yang berbasis dukungan umat Islam.
Euporia40 politik yang tidak terelakkan dari proses reformasi. Proses reformasi
yang terjadi memang memberikan angin segar kebebasan bagi warga negara
yang tidak bisa ditunda. Demokrasi menuntut lebih dari sekedar pemilu.
pertama di masa reformasi hampir sama dengan pemilu pertama tahun 1955
kenaikan perolehan suara PDI P. Keempat, kegagalan PAN, yang dianggap paling
mengingatkan pada kekalahan yang dialami Partai Sosialis, pada pemilu 1955,
pada sistem politik Indonesia. Di tingkat makro, perubahan ini terlihat dari adanya
40
Euporia adalah masa setelah keluar dari suatu kurun yang panjang represi politik, karena
banyak kepentingan politik yang sodok menyodok berebut posisi, dan tidak adanya ptoritas pilitik
yang mempunyai kemaun mencegah hal seperti itu.
41
Azyumardi Azra, Negara dan Civil Society, Jakarta : Paramadina, 2005, h. 28
42
Poesponegoro dan Marwati Djoened, Sejarah nasional Indonesia VI, (Jakarta : Balai Pustaka,
2008). h. 659-663
55
arah yang lebih demokratis.43 Paling tidak, pintu menuju proses demikratisasi
sejak saat itu menjadi terbuka lebih lebar. Secara lebih parsial, kecenderungan itu
terlihat dari adanya bercorak sentralistis ke corak yang lebih terdesentralisasi, juga
multipartai,44 pelaksanaan pemilu yang relatif lebih demokratis, adanya pers yang
bebas, dan upaya menjadikan birokrasi dan militer sebagai kekuasaan profesional
demokrasi saat ini. Ada yang mengatakan bahwa reformasi adalah proses
demokrasi dalam memasuki era Indonesia baru menuju rakyat sentausa, adil dan
makmur.
liberalisasi parpol
pemberian kebebasan pers
kebebasan berpendapat dan
pencabutan UU Subversi.
43
Time “ Tentang Berakhirnya Sebuah Era, kompas, (Jumat, 29 Mei 1998). h. 12
44
Azyumardi Azra, Negara dan Civil Society,( Jakarta : Paramadina, 2005), h. 158
56
tersebut dari Indonesia pada Oktober 1999. Keputusan tersebut terbukti tidak
populer di mata masyarakat sehingga hingga kini pun masa pemerintahan Habibie
sering dianggap sebagai salah satu masa kelam dalam sejarah Indonesia.
Walaupun pengesahan hasil Pemilu 1999 sempat tertunda, secara umum proses
pemilu multi partai pertama di era reformasi jauh lebih Langsung, Umum, Bebas
dan Rahasia (Luber) serta adil dan jujur dibanding masa Orde Baru. Hampir tidak
ada indikator siginifikan yang menunjukkan bahwa rakyat menolak hasil pemilu
yang berlangsung dengan aman. Realitas ini menunjukkan, bahwa yang tidak mau
menerima kekalahan, hanyalah mereka yang tidak siap berdemokrasi, dan ini
bukan lah sebuah perkara yang mudah, terutama dalam menghadapi kebijakan
berpendapat, membentuk organisasi dan lain sebagainya. Hal ini yang kemudian
berdakwah. Organisasi HTI ini memiliki basis ideologi, pemikiran, dan stategi
Selain itu, di era Reformasi ini HTI tidak hanya bergerak dalam bidang
dakwah, tetapi juga bergerak di bidang politik, hal ini terbukti dengan berbagai
macam kegiatan yang telah diadakan oleh HTI dalam mengampanyekan sistem
pelatihan, pembinaan dan pengkaderan. Contoh kegiatan yang paling besar adalah
dibuatnya berupa media elektronik dan cetak. Penggiringan opini ini dimaksudkan
Setelah legsernya Soeharto dan setelah B.J. Habibie menjabat setahun, Pada
intelijen dan militer masih mengaharapkan B.J Habibie tetap menjadi presiden RI.
Akan tetapi prediksi serta analisa para intelijen menemui suatu ke-galauan jika
dipaksakan menjabat. Salah satu kekecewaan rakyat pada habibie seperti yang kita
ketahui yakni hilang dan lenyapnya Timor-timor dari pangkuan NKRI, yang
45
Jamhari, Jajang Jahroni, Gerakan salafi Radikal di Indoneisia, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada 2004). h, 173-174
58
dihawatirkan kondisi negara ini semakin tidak menentu, bisa jadi kerusuhan tahun
98 terulang kembali jika habibie dipaksakan terpilih. Seperti yang kita ketahui
kala itu, berkat Amien Rais terbentuklah koalisi partai-partai islam disamping
golkar juga mendukung, pada akhirnya Abdurrahman Wahid atau Gus Dur
itu. Akhirnya Pada Oktober 1999, MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai
presiden dan Megawati sebagai wakil presiden untuk masa bakti 5 tahun. Wahid
konflik antar etnis dan antar agama, terutama di Aceh, Maluku, dan Papua.
Di Timor Barat, masalah yang ditimbulkan rakyat Timor Timur yang tidak
mempunyai tempat tinggal dan kekacauan yang dilakukan para militan Timor
yang besar. Yang ketika itu MPR yang semakin memberikan tekanan menantang
meluap-luap.
46
M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, (Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta,
2008), h. 711-713
59
Pada Sidang Umum MPR pertama pada Agustus 2000, Presiden Wahid
hari kepada wakil presiden Megawati. Megawati mengambil alih jabatan presiden
tak lama kemudian. Dan dilantik sebagai presiden Republik Indonesia pada
tanggal 23 Juli 2001. Adapun wakilnya adalah Hamzah Haz. Dan mengumumkan
utama, yaitu, adanya pelanggaran hak asasi manusia (HAM), tingginya angka
besar, yaitu pemilihan umum. Sistem pemilu kali ini, rakyat dapat memilih atau
menentukan wakilnya dan presiden secara langsung. Pemilu dilakukan dalam dua
tahap yaitu, tahap pertama untuk menentukan para anggota legislatif, pada tanggal
5 April 2004 yang diikuti oleh 24 partai politik. Yang kedua putaran kedua untuk
memilih presiden. Pemilu untuk presiden dan wakilnya pada putaran pertama
47
M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, (Jakarta : PT. Serambi Ilmu Semesta,
2008), h. . 718-720
60
Kalla dan Mega-Hasyim. Oleh karena itu parapemenang pemilu presiden dan
wakil presiden putaran pertama tidak ada yang berhasil mencapai 50% suara.
Jusuf kall. Kemenangan ini merupakan babak baru bagi Indoesia di bawah
Indonesia.
Isu Politik dan keagamaan di Indonesia. Seperti halnya yang di katakan oleh jubir
“Pertanyaan serupa juga bertajuk, “Membaca Arah Rezim Baru Jokowi JK,”
pada 30 Oktober 2014 lalu. Hadir sebagai pembicara dalam diskusi bulanan itu
Zuhairi Misyrawi (Tim Media Jokowi JK), Eggi Sudjana (Tim Kampanye
Probowo Hatta), Ari Junaidi (Dosen Fisip UI) dan saya sendiri.48
Begitu juga sistem pemerintahan yang di pimpin oleh Soeharto, BJ. Habibie,
Gus Dur, dan megawati itu semua sistemnya yang mereka pimpin adalah sama
yang berbeda hanya orang-orangnya saja.49 Kapan sebenarnya kita bisa berharap
sebuah pemerintahan baru akan menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Sesungguhnya perubahan ke arah yang lebih baik hanya bisa kita harapkan bila
negara ini diatur dengan sistem yang baik dan dipimpin oleh orang yang baik.
48
www. Hizbut Tahrir IndonesiaHizbut Tahrir Indonesia,( akses 30 Agustus 2015), pukul 15
: 45 WIB
49
Wawancara Pribadi dengan H. Muhammad Ismail Yusanto, ( Jakarta, 02 Oktober 2015)
61
Kebaikan bisa dilahirkan hanya bila kita hidup dalam sistem kehidupan
Islam melalui penerapan syariah Islam secara kaffah. Inilah satu-satunya sistem
yang akan membawa rahmatan lil’alamin atau kebaikan bagi negeri ini, sekarang
dan yang akan datang. Dengan syariah Islam, seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat dan bernegara akan diatur dengan cara yang benar. Ekonomi akan
tumbuh, stabil dan akan memberikan keadilan dan kesejahteraan kepada seluruh
rakyat. SDA yang melimpah itu akan dikelola oleh negara untuk rakyat. Dengan
syariah akan terwujud sistem pendidikan dan budaya yang akan membentuk SDM
yang beriman dan bertakwa serta mampu menjawab tantangan kemajuan zaman.
dengan urusan Tasyri. Sebab, yang dibahas dalam hal ini adalah kekuasaan (As-
Sulthan), yang bukan sistem pemerintahan seperti yang ada di Indonesia ini yang
dalam hal ini menyerahkannya kepada seluruh kaum muslim, yaitu seluruh umat
Islam, baik itu laki-laki maupun perempuan. Setiap muslim bagi Hizbut Tahrir,
(Khilafah) untuk melaksanakan syari’at Allah dalam hal ini, umat akan
sukarela dan penuh kebebasan dari kedua belah pihak dengan demikian, antara
kedua belah pihak tadi telah terealisasi akad kekhalifahan, dan bukan akad ijarah
(kontrak kerja) sebab akad khilafah adalah akad untuk melaksanakan syari’at,
bukan akad untuk melayani umat ataupun mengambil manfaat dari kekuasaan
62
yang dimiliki oleh seorang khalifah jika terdapat suatu perbuatan-perbuatan yang
berorientasi pada manfaat bagi umat tersebut – yang bertentangan dengan syariat,
maka syariatlah yang wajib dilaksanakan jadi dalam hal ini, khalifah diangkat
sebuah sistem yang sangat berbeda dengan sistem apapun, yaitu sistem khilafah
adalah sistem yang dijalankan oleh manusia sebagai pemerintahan yang benar-
benar baik untuk manusia yang di tinjau dari dalil-dalil syari’at yang menjadi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
khususnya politik Islam di awal reformasi sampai saat ini merupakan bentuk
seluruh kaum muslimin di dunia untuk menegakkan sistem kaffah. Karena Islam
khilafah ini. Artinya, sistem khilafah ini satu-satunya sistem pemerintahan bagi
Daulah Islam. Sistem khilafah berbeda dengan sistem pemeritahan yang lain
seperti yang di anut oleh sistem pemerintahan Indonesia yakni ideologi pancasila
sebagai ideologi negara, dan HTI berkeyakin bahwa sitem Khilafah bisa di
terapkan di Indonesia. tetapi jika dilihat dari aspek asas yang menjadi landasan
63
64
kaffah.
syar’i, karena politik adalah mengurus dan memelihara urusan masyarakat banyak
gerakan dakwah yang dilakukan HTI pada tahun 1980-2004 mereka mulai dari
Seperti halnya kegiatan yang paling besar adalah Konferensi Khilafah dan Jakarta
elektronik dan cetak. Penggiringan opini ini dimaksudkan supaya masyarakat bisa
B. SARAN-SARAN
Dari apa yang dipaparkan diatas, tentu penulis merasakan adanya berbagai
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa banyak sekali kekurangan yang ada
pada penelitian ini, oleh karenanya penulis menyarankan kepada beberapa elemen
1. Akademisi, kajian yang saya lakukan ini hanya mengulas pada aspek politik
Penulis menyarankan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isu dan opini
Sumber Primer
a. Buku
b. wawancara
c. majalah
Sumber Sekunder
A’la al- Maududi, Abul, Khilafah dan Kerajaan, Bandung: Mizan, 1984.
Ali, Fachry dan Bahtiar Effendy, Merabah jalan Baru Islam, Bandung : Mizan,
1986
Ali Syu’aibi, Gils Kibil, Meluruskan Radikalisme Islam, Ciputat: Pustaka Azhary,
2004
66
67
Aripin, Jaenal dkk, Kajian Islam Kontemporer, Jakarta : Lembaga Penelitan UIN
Syarif Hidayatullah, 2007
Azra, Azyumardi, dkk, Islam Negara dan Civil Society, Jakarta: Param`adina,
2005.
Dkk, Afdlal Islam dan Radikalisme di Indonesia, Jakarta: LIPI Pres, 2004
Karim, Abdul, dkk, Wacana politik Islam Kontemporer, Yogyakarta: Suka Press,
2007
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah, Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 2003
Maarif, Ahmad Syafii, Islam dan Masalah Kenegaraan, Jakarta: Pustaka LP3S
Indoesia, 1985
Mahmud, Ahmad, Dakwah Islam Jilid Dua, Bogor : Pustaka Thariqol Izzah, 2003
Mohammad, dkk, Herry, Tokoh-Tokoh Islam yang berpengaruh Abad 20, Jakarta :
Gema Insani, 2006,
Noer, Deliar Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900 – 1942, Jakarta : Pustaka
LP3S indonesia, 1980.
Soejono dan Leirissa, Sejarah Indonesia VI, Zaman Jupang dan Zaman Republik
Indonesia ± 1942-1998
Zada, Khamami, dkk, Diskursus Politik Islam, Rempoa Ciputat : LSIP, 2004
KORAN
Reformasi Perlu Tindakan Bukan janji, ( Kompas, senin, 4 Mei 1998 ) Karya
:Lukman Sutrisno
SUMBER WEB
DPP HTI Online, "Kaleidoskop Aktivitas Politik Dan Dakwah Hizbut Tahrir
Indonesia", dalam Internet, http://www.hizbut-tahrir.or.id
http://www.kemendagri.go.id/media/docume
LAMPIRAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SURAT KETERANGAN
NIM 111t022000032
i.iovember 20i 5.
I akarta, 02 Oktober 20 I 5
NOTARIS - PPAT
SARINANDHE DJ., SH
SIC MENTERI KEHAKIMAN DAN IIAK ASASI MANUSIA RI
NO : C-t7 IIT 03.01 TH. 2001, TA-IyGGAL 2r MARET 200r
SIC KEPALA BA.DAI\I PERTANAIIAN NASIONAL
NO 25-D(-2MI, TANGGAL 31 DESEMBER 2OO1
AKTA
Il:iil: lrll /. I
Pihak Kedua
Nomor
c2.-
lJakarta.
(21 Perkumpulan dapat rnembentuk strul<tur kepengurusar
I sesuai dengan tingkatan dan membuka kantor di seluruh
I wilayaf, Republik Indonesia berdasarkan keputusan Dewan
I
I mashalihttl ummah).
Trer
1.,
Membangun kesadaran umum tentang Islam di tengah
masya.rakat (tafau'l ma'al ummahl
(41 Melakukan tausiyah kepada para pemirnp in ,arnrnat agol.
a. Rapat Anggota;
b. Pengurus ;
c. Pengawas ;
Susunan Perkumpulan
Perkumpulan bergerak dalam wilayah Republik Indonesia dal
tersusun ddam tingkatan sebagai berikut:
( 1) PUSAT rneliputi wilayah seluruh Indonesia atau kesatuan
Provinsi-provinsi yang dipimpin oleh Pirnpinan Pusat. --------
(2) PROVINSI (Muhafadzoh\ meliputi suatu Provinsi atau
kesatuan Daerah-Daerah da-lam Provinsi yang dipimpin oleh
Pimpinan Propinsi.
(3) DAERAIJ (Madinahl meliputi suatu Kabupaten/Kota atau
kesatuan Cabang-cabang daJarn Daerah yang dipirnpin oleh
Pirnpinan Daera-h.
(4) CABANG (Mahaligah\ meliputi suatu Kecamatan atau
kesatuar Ranting-ranting dalarn Cabang yang dipimpin oleh
Pimpina-n Cabang. -.-. ------------
I dakwah sedunia.
T-
I tzt Untuk mewujudkan visi dan misi Perkumpulan,
Perkumpulan melakukan hubungan baik dan ke4'asama
dengan berbagai pihak di dalam maupun di luar negeri. ------
-- BAB 1/
-. PIIIPITYAII
I
perti8a anggota Dewan Pimpinan Pusat dan hasilnya
-_T---
idisetujui sekurang-kurangnya setengah dari yang hadir
ditambah satu orang.
l_ -- pasal 1?
-f- - --pimpinan Ratrting
l
I
I (2)
Pimpinan l)aerah di tingkat masing-masing sesuaj
dengan
kebutuhan.
Pgsal22
-- Gugus Tugas
yaag
(1) Gugus Tugas adalah unsur Pembantu Pimpinan
jangka waktu
<liserahi tugas dalam bidang tertentu selama
tertentu.
Gugus Tugas dibentuk oleh Pirnpinan Pusat'
Pirnpinan
tzr
I
Provirsi, Pimpinan Daerah apabila dipa-ndang perlu'
untuk
.- LAIIBAITG
.- Pasal 26 -----------------.
- La-mba-ag
Perkumpula;r ini berlambalg .Bendera Laa llaha Ilallah
trlluharnmadur Rasululla.L, di atas dasar warna hitarn dan atau
putih, di bawahnya bertuliskan ..HIZBUT TAHRIR IIYDONESIA".
------ BAB X --------------
PIRSELISIIIA]T
- Pa$l 27
- Perselisihare
(1) Apabila terjadi perselisihan antara a-rrggota perkurnpuiarn
dengan Pcrkumpulan atau sesarna anggota perkumpulan
yang berkaitan dengan Perkumpulan, maka penyele-
saiannya akan dilakukan dengan musyawarah.
TEIIPAT KEDUDUXAN
Pimpinan hrsat Hizbut Tahrir lndonesia berkedudukal di ---------
Jakarta.
.-.--- Pasal 2 ---------------
.----- USAHA - -- ----:-- -- -- -- -
1. Penerbitan buku-buku.
2. Penerbitan majalah.
3. Penerbitan tabloid/buletin
4. Penerbitan media Audio-Visua-l. ----------
5. dan lain-lain yang halal.
.----- Pa.sal 3 . -------------
I(EAITGGOTAAIII
l. Jenis keanggotaan : ---------------
a. Ca-lon Anggota (Daris);
b. Alggota (Hizbi): --------
I Perkumpulan i ----------------
e. Mendaftarkan diri dan mernbayar iuran anggota yar,g ------
I pimpinan ; ----------------
b. Anggota berkewajiban : - --------------
i. Mengikuti pembinaan intensif ; ------------,
ii. Menghadiri pertemuan-pertemuan perkumpulan ; -----
iii. Membayar iuran anggota, yang besarnya -----------------
I ditentukan oleh pimpinan ;
-r-
I i". Membayar infaq, yang pelaksanaannya diatur oleh -____
j pimpinan ; ----------------
lo.
la.
ii.
Menyatakan pendapat ; --------
lu Anggota : ----------------
i. Mendapatkan pembinaan ; --------------__
ii. Menyatakan pendapat ; ---------------,
iii, Memiliki hal< suara, memilih, dan dipilih dalarn suatu_
I musyawarah ; ----------------
,
a. Meninggal dunia ;
i
baiti ; ---------------
Ketua Lajnah Fa aliyah -------------------- : Ir.Eny Dwiningsih,
I M.Si; ---------------
Ketua Lajnal. Siyasiyah -------------- -.--- -- : Ir-Pratma Yulia ---
I
Sunjandari ; -------
Ketua Lajnah Tsaqafiyah ------------------ : Ir.Dedeh Wahidah;
Ketua Lajnah Mashlahiyah --------------- : Dr.Ir. tuni, M.Si ; -
DEMIKIAN AI(TA INI
-Dibuat dan diselesaikan di Bekasi padajarir, hari, talggal, bulan
dan tahun seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan -
I l-hib,M.Ei; -------
Sekretaris Umum/Juru Bicara ------------ : lr.H.Ismail ---------
I Yusanto,
MM, alias
.l tr.tt.ur.tsm"tt ------
I
wilayah setempat-
----- Pasat a -------------..-
---- PUSAT
1. Pusat adalah kesatuan Provinsi/Wilayah ditingkat nasional --
yang terdiri dari sekurang-kurangnya 25o/o (duapuluh lima ---
persen) Provinsi yang berfungsi sebagai rnelakukan
pembinaan, pemberdayaan serta koordinasi Daerah serta ----
menyelengga-rakan aktivitas perkumpulan
2. Pengesahar Pusat ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat ----
berdasarkan h asil ketetapan Pemilihan Pimpinan
(intikhob) dari calon-calon yang diusulklal dan dipilih oleh ----
semua anggota perkumpulan
.----- Pasal 9 ---------------
-------- PEMILIIIA]T PTMPIITAN
1. Syarat anggota Pimpinan Perkumpulan : ----------------
a. Anggota Perkumpulan ; ----------------
b. Telah memenuhi kewajiban umurn dal khusus anggota ; -
c. Memiliki kecakapan dan berkemampuan menjalankal ----
|
-tr,tinut^ alrta ini telah ditandatangani dengan
1".-p,.,-^.
| -Diberikan sebagai salinan J'ang sama bunyinl'a. -------
Bekasi, enarn Mei tahun duaribu ------
empatbelas ;
(06-os-2014)