Peraturan
Hidup
dalam Islam
Karya Syeikh Taqiyuddin An-Nabhani
Pemikiran tentang
manusia, alam semesta
dan kehidupan. Serta
hubungan ketiganya
dengan sebelum dan
sesudahnya (Uqdatul
Kubra)
Uqdatul Kubro
Penciptaan Pembangkitan
Manusia,
Sebelumnya Alam Sesudahnya
Semesta,
Kehidupan
Syariat Perhitungan
Landasan Iman
• Keturunan
• Ketenteraman
• Keajaiban
• Pemikiran
Peran Akal
• Memikirkan hal-hal yang
terindera saja, seperti
keberadaan Allah
• Tidak bisa memikirkan hal-
hal yang tidak terindera,
seperti wujud Allah
Manusia Memiliki:
Hajat Jalan Menuju Iman
Naluri
Akal
Tidak Pencipta tidak
Manusia Bersifat:
mungkin ada boleh
Alam Lemah
dengan memiliki sifat
semesta Tergantung
sendirinya, lemah,
Terbatas
Kehidupan pasti ada tergantung
berjalan dalam pencipta dan terbatas
keteraturan
dengan kompleksitas
yang tinggi Tuhan pasti
menurunkan aturan
untuk mengatur alam
Jika dibiarkan tanpa semesta, tetapi tidak
aturan, akan terjadi mungkin Tuhan turun
kekacauan. Karena langsung untuk
itu perlu aturan menyerahkan aturan
itu pada manusia
Diperlukan Membawa
utusan risalah
Kemungkinan sumber al-Quran
Buatan Muhammad
Terbantah karena :
• Muhammad buta huruf
• Gaya bahasa al-Quran sangat berbeda dengan gaya
bahasa Hadits, tidak pernah tercampur sama sekali,
padahal Rasulullah hidup bersama al-Quran selama 23
tahun
Kalamullah
• Terbukti karena jika bukan buatan siapa-siapa,
sementara wujudnya ada, pastilah Tuhan yang
menurunkannya.
Karena Al-Quran terbukti
benar dari Tuhan, maka:
• Segala sesuatu yang ada di
dalamnya adalah benar
• Islam adalah agama yang benar
• Tuhan yang dimaksud adalah Allah
SWT
• Qadha-qadar, malaikat, akhirat, nabi
dan kitab terdahulu, syariat,
semuanya adalah benar
Konsekuensi Iman
• Meyakini segala sesuatu yang
didoktrinkan dalam Islam
• Terikat dengan aturan yang
diturunkan oleh Allah SWT, karena
kita harus mempertanggungjawabkan
semuanya di hadapan-Nya.
Bab II
Qadha &
Qadar
Pemahaman keliru tentang
perbuatan manusia
• Jabbariyah: hamba tidak bisa memilih
perbuatannya, ditentukan Allah semua
• Mu’tazilah: hamba bebas memilih
perbuatan dan qadhanya, Allah tidak turut
campur
• Ahlussunnah: jika hamba ingin
melakukan sesuatu, maka Allah
menciptakan perbuatan itu
Wilayah Perbuatan
MUKHAYYAR MUSAYYAR
Mengatur hubungan
manusia dengan
Bersifat:
Lemah Jika dibiarkan tanpa
Manusia
Tergantung aturan, akan terjadi
Alam semesta
Terbatas kekacauan. Karena itu
Kehidupan
perlu aturan
berjalan dalam
keteraturan
dengan kompleksitas
yang tinggi
Materi dan Ruh
• Menggabungkan materi dengan ruh
adalah menjadikan aturan Allah sebagai
panduan dalam menjalani kehidupan
• Kesesuaian perbuatan dengan hokum
syara, belum pasti tergolong sebagai
perbuatan yang melibatkan ruh, kecuali
jika ada kesadaran bahwa ia melakukan
itu karena Allah memerintahkannya
Asumsi keliru tentang ruh dan jasmani