Anda di halaman 1dari 70

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP

EFEKTIFITAS DA’WAH PADA ERA MILENIAL DESA BEBIDAS


KECAMATAN WANASABA LOMBOK TIMUR

Oleh:
UBAIDILLAH
NIM: 2018104121056

PROGRAM STUDY BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM


STID MUSTAFA IBRAHIM AL-ISLAHUDDINY
KEDIRI LOMBOK BARAT
2021

i
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP
EFEKTIFITAS DA’WAH PADA ERA MILENIAL DESA BEBIDAS
KECAMATAN WANASABA LOMBOK TIMUR

SKRIPSI
Diajukan kepada STID Mustafa Ibrahim Al-Islahuddiny untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar sarjana sosial

Oleh:
UBAIDILLAH
NIM: 2018104121056

PROGRAM STUDY BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM


STID MUSTAFA IBRAHIM AL-ISLAHUDDINY
KEDIRI LOMBOK BARAT
2021

ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh Lalu Medi Saputra, NIM: 2018104121056 dengan judul


“Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Efektifitas Da’wah Pada Era
Milenial Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba Lombok Timur” telah memenuhi
syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal .............. 2022.

Pembimbing I Pembimbing II

Tidak tahuu nzxb znxbznxbznxbx Belum tahuuxbsahxbhxashxas


NIDN: - NIDN: 2130048701

iii
NOTA DINAS

Hal : Ujian Skripsi

Kediri , .......................2022

Yang terhormat
Ketua STID Mustafa Ibrahim Al-Islahuddiny
di- Kediri

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan hormat, Setelah setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi kami
berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa :
Nim :
Prodi : Bimbingan Penyuluhan Islam
Judul : Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Efektifitas
Da’wah Pada Era Milenial Desa Bebidas Kecamatan
Wanasaba Lombok Timur
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi program
studi komunikasi dan penyiaran islam STID Mustafa Ibrahim Al Islahudiny. Oleh
karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera di munaqasyahkan
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

TGH. lllllllllllllllllllllllllllllllllllllll Uswatun niamiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii


NIDN: - NIDN: 2130048701

iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa :
Nim :
Prodi : Bimbingan Penyuluhan Islam
Menyatakan bahwa skripsi dengan Judul “ Pengaruh Penggunaan Media
Sosial Terhadap Efektifitas Da’wah Pada Era Milenial Desa Bebidas Kecamatan
Wanasaba Lombok Timur” ini adalah secara keseluruhannya adalah hasil
penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Jika saya terbukti melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, saya siap menerima
sanksi yang ditentukan oleh lembaga.

Lombok Barat, 2022

Saya yang menyatakan

Ubaidill maksumm
NIM:

v
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi oleh Lalu Medi Saputra, NIM: 2018104121056 dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Media Sosial Terhadap Efektifitas Da’wah Pada Era Milenial Desa
Bebidas Kecamatan Wanasaba Lombok Timur” telah dipertahankan didepan
dewan penguji program studi komunikasi dan penyiaran islam STID Mustafa
Ibrahim Al Islahudiny pada tanggal

Dewan penguji

TGH. Mukhtamar Ibrahim, M.HI ( )


(Ketua Sidang/Pem 1)

Uswatun Ni’ami,S,HI., M.H ( )


(Sekretaris Sidang /Pem II)

TGH. Mukhtamar Ibrahim, M.HI ( )


(Penguji Netral)

Mengetahui

Ketua

Dr. H. Habiburrahman, M.Pd


NIDN:

vi
Motto:
Hidup berakal matipun beriman

vii
PERSEMBAHAN

Berawal dari lubuk hatiku yang paling dalam skripsi ini kupersembahkan kepada
orang-orang tersayang:

Orang tuaku: ayahanda & ibunda serta adikku yang selalu membberikan curahan
kasih sayang, dukungan, do’a, nasehat, serta kesabarannya dalam
membesarkanku, mendidik, membiayai dan menyekolahkanku sampai
mendapatkan pendidikan yang tinggi serta meraih gelar sarjanaku.

viii
KATA PENGANTAR

‫الر ِحي ِْم‬


َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ِ‫س ِم هللا‬
ْ ‫ِب‬

Segala puji bagi Allah maha adil dan bijaksana, yang telah
menempatkan manusia dalam keadaan yang lemah tidak berdaya, dan atas
rahmatnya pula kita diberikan berbagai macam nikmat, salah satunya nikmat
kesehatan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini, dan shalawat serta salam penulis panjatkan bagi pejuang revolusioner yang
didambakan oleh umat islam Nabi Muhammad SAW.
Waktu terus berjalan seiring dengan perubahan zaman yang terus bergulir
tatanan hidup. Menjadi pengganti yang lama ke yang baru dan menorehkan
tinta peradaban manusia. Separuh zaman manusia selalu berinteraksi antara
satu dengan yang lainnya, sehingga memunculkan sebuah bangunan peradaban
yang saling bahu membahu mencapai kejayaan zaman. Komunikasi berperan
sebagai jembatan kesuksesan mencari titik temu dan benang merah
problematika kehidupan, kiprah manusiapun perlu diperhitungkan dalam
cetakan sejarah, maka disinilah perlunya bingkai sejarah dibuat dengan
menelusuri berbagai macam ilmu pendidikan yang diperankan oleh manusia
dalam memperoleh pintu peradaban yang tertuang dalam penulisan skripsi ini,
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Habiburrahman, M.Pd selaku ketua STID Mustafa Ibrahim Al
Islahuddiny Kediri Lombok Barat.
2. Sirajudin, SH.I,. M.H.I Selaku Ketua Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam
3. TGH. Mukhtamar Ibrahim, M.HI, selahu pembimbing I dan Uswatun
Ni’ami, S.H.I., M.HI selaku pembimbing II, yang memberikan
bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus menerus dan tanpa
bosan ditengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan
skripsi ini lebih matang dan cepat selesai.
4. Kepada kedua orang tua yang telah tulus ihlas dalam memberikan
biaya dan do’a sehingga saya dapat menyelesaikan perkuliahan.

ix
5. Kepada keluarga semua saya berterima kasih atas dukungan yang
diberikan selama ini
6. Kepada semua teman-teman dikampus yang telah memberikan
dukungan dan bantuan ketika perkuliahan berjalan saya ucapkan
semoga kita semua sukses dan dilindungi tuhan yang maha kuasa

Lombok Tengah Pebruari 2022

Penyusun

Ubaidillah maksum
NIM: 2018146237463

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i


HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii
NOTA DINAS PEMBIMBING........................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...............................................................v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
ABSTRAK .......................................................................................................... ivx
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................
E. Hipotesis ......................................................................................................
F. Kajian Terdahulu .........................................................................................
G. Sistematika Pembahasan ..............................................................................
BAB II KAJIAN TEORI .........................................................................................
A. Teori Efek Komunikasi Massa (Effects Theory) .............................................
B. Teori Dakwah.....................................................................................................
C. Efektivitas Da’wah Bil Lisan ............................................................................
D. Media Sosial.......................................................................................................
E. Media Sosial Facebook ......................................................................................
F. Milenial ..............................................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...................................................................
B. Populasi dan Sampel .....................................................................................
C. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................................

xi
D. Variabel Penelitian .......................................................................................
E. Desain Penelitian .........................................................................................
F. Instrumen Penelitian ....................................................................................
G. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................
H. Teknik Analisis Data...................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN ..........................................
A. Hasil penelitian...............................................................................................
B. Pembahasan ....................................................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Koefisien Korelasi Positif....................................................36

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Penggunaan media sosial


facebook.........................................................................................38

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Penggunaan Media Sosial Facebook..............41

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Efektifitas Da’wah........................................42

Tabel 4.4 Data Hasil Angket Penggunaan Media Sosial Facebook Dan
Efektifitas Da’wah.........................................................................43

Tabel 4.5 Tabel perhitungan korelasi Data hasil angket Penggunaan Media
Sosial Facebook Dan Efektifitas Da’wah......................................45

xiii
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP
EFEKTIFITAS DA’WAH PADA ERA MILENIAL DESA BEBIDAS
KECAMATAN WANASABA LOMBOK TIMUR
Oleh:
Hermawan
NIM: 2018104121056

ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu apakah ada pengaruh penggunaan
media sosial terhadap efektifitas da’wah di era milenial Desa Bebidas ? (studi
kasus akun facebook Al-Islamiyah Bebidas)
Untuk menjawab persoalan tersebut maka digunakan penelitian kuantitatif
korelasional yang berguna untuk mendapatkan data tentang pengaruh variabel
devenden dengan indevenden. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan
angket skala liker lima alternatif pilihan kemudian diananlisis dengan
menggunakan cara analisis statistik deskriptif dan analisis korelasi produk
momen.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa hipotes alternatif yang telah
diajukan diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif Penggunaan Media
Sosial Terhadap Efektifitas Da’wah Pada Era Milenial Desa Bebidas
Kecamatan Wanasaba Lombok Timur.

Kata kunci: pengaruh, efektifitas, da’wah, milenial

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dakwah pada era milenial benar-benar harus memanfaatkan media,

utamanya media-media baru. Perkembangan teknologi komunikasi telah

mengubah cara orang berkomunikasi. Saat ini, hampir setiap orang

menggunakan internet dalam mengirim, mencari, dan membaca informasi.

Dalam berinteraksi pun kebanyakan melalui media sosial dibanding

komunikasi secara langsung. Hal ini sangat dimungkinkan terjadi setidaknya

dipengaruhi beberapa faktor, antara lain pesatnya perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi, juga kecenderungan masyarakat milenial yang

sangat bergantung pada media.

Kaitannya dengan dakwah, peran media sangat strategis dalam upaya

penyampaian pesan dakwah. Media mampu menembus batas-batas ruang dan

waktu. Artinya, meski dengan jarak jauh komunikasi memungkinkan

dilakukan. Tidak hanya itu, media juga menawarkan kecepa waktu dalam

menyediakan beragam informasi. Media saat ini tumbuh kian pesat. Dulu,

media elektronik seperti televisi dan radio menjadi pilihan favorit dalam

mencari informasi. Keunggulannya adalah mampu mengirim pesan suara dan

gambar (visual). Saat ini realita itu mulai bergeser. Publik tidak lagi berpusat

pada media elektronik sebagai sumber informasi. Justru, kegandrungannya

saat ini beralih ke new media (internet).

1
Perkembangan media baru sebenarnya merujuk pada perubahan dalam

proses produksi media, distribusi, dan penggunaan. Media baru tidak terlepas

dari aspek digitality, interactivity, hyper-textuality, dispersal dan virtuality.

Dalam konsep digitality semua proses media digital diubah (disimpan) ke

dalam bilangan, sehingga keluarannya (output) dalam bentuk sumber online,

digital disk, atau memory drives yang akan diubah dan diterima dalam layar

monitor atau dalam bentuk hardcopy. Konsep Interactivity merujuk kepada

adanya kesempatan di mana teks dalam media baru mampu memberikan users

untuk „write back into the text‟. Sedangkan konsep dispersal media baru lebih

kepada proses produksi dan distribusi media menjadi decentralised dan

mengandalkan keaktifan individu (highly individuated).

Batasan new media sering disamakan dengan digital media, yang

semestinya new media lebih pada konteks dan konsep budaya kontemporer

dari parktik media dari pada seperangkat teknologi itu sendiri (medium). New

media merupakan media yang dapat meningkatkan interaksi sosial antar

manusia contohnya melalui beberapa jejaring sosial namun tetap sesuai kaidah

dan norma kesopan-santunan.

Media baru yang saat ini sedang populer adalah handphone atau

smartphone. Zaman sekarang, bagi sebagian besar masyarakat handphone

adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bahkan sangat diperlukan. karena

semakin berkembangnya teknologi handphone tidak hanya digunakan untuk

media komunikasi saja seperti sms atau telpon saja. Sekarang banyak

handphone yang menyediakan fitur-fitur untuk browsing, chatting dan lain-

2
lain. New Media merupakan perkembangan baru dari media-media yang telah

digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk digital tentu

memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya.

Banyak aplikasi sosial media yang bermunculan di era globalisasi ini.

Mulai dari menulis blog hingga sekarang dapat melakukan video siaran

langsung melalui aplikasi. Instagram menjadi salah satu contoh dari aplikasi

media sosial. Menurut Miliza Ghazali berpendapat bahwa instagram adalah

“sebuah aplikasi sosial yang populer dalam kalangan telefon pintar, nama

Instagram diambil dari kata “insta” yang asalnya “instan” dan “gram”

dari kata “telegram”1. Dalam kata lain instagram merupakan alat untuk

mengirimkan informasi-informasi berupa foto dan video. Dengan kreatifitas

dan inovasi, media sosial tidak digunakan sekedar mencari informasi saja

namun dapat juga dijadikan sebagai sarana dalam menyampaikan ajaran

agama kepada para pemeluknya. Misalnya dengan membuat sebuah video

dakwah lalu mengunggah di instagram. Dengan membuat video kreatif yang

dapat menyebarkan ajaran agama Islam yang dikemas secara lebih modern.

Penyebaran ajaran dakwah yang identik dengan membosankan, kini bisa

menjadi menarik perhatian banyak orang khususnya kaum remaja.

Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan

yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan

kebahagiaan di dunia dan akhirat2. Sedangkan menurut Quraish Shihab

1
Miliza Ghazali. (2016). Buat Duit Dengan Facebook dan Instagram: Panduan Menjana
Pendapatan dengan Facebook dan Instagram. Publishing House.h.90
2
Toha Yahya Oamr. (2004). Islam dan Dakwah. PT. Al Mawardi Prima. h,70

3
mengartikan bahwa dakwah ialah seruan menuju keinsafan atau usaha

mengubah pribadi dan khlayak menjadi lebih baik3.

Terkait aktivitas dakwah, media sosial dapat menjadi salah satu saluran

atau sarana dalam penyampaian pesan dakwah4. Berbagai video dakwah

berisikan pesan ajaran agama Islam tersebar di media sosial seperti Instagram

dan facebook. Video dakwah tersebut berisikan ajaran- ajaran agama Islam

yang disampaikan oleh ustad-ustad ternama. Pesan ajaran dakwah yang

dikemas secara menarik dengan video membuat para penerima dakwah

(mad’u) lebih tertarik akan dakwah tersebut. Selain itu, pesan dakwah yang

disampaikan pun dapat diterima secara mudah oleh penerima dakwah (mad’u).

Mad’u yaitu orang-orang yang menerima pesan dakwah dari da’i.

Dakwah sudah memasuki seluruh lapisan wilayah dan ruang lingkup

kehidupan sehari-hari masyarakat. Sehingga aspek kehidupan tidak dapat

dipisahkan dari sudut pandang dakwah, dakwah merupakan tolak ukur serta

penilaian Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Dakwah menggunakan media

sosial adalah salah satu inovasi dalam penyampaian ajaran Islam yang sudah

memasuki revolusi industri 4.0. Yang mana revolusi industri 4.0 ini menjadi

tantangan dan sekaligus peluang untuk memanfaatkan internet khususnya

media sosial untuk mengajak kebaikan5. Dakwah dengan media sosial bisa

dikatakan sebagai inovasi dan kreatifitas terbaru dalam penyampaian syiar

3
Bella Nadyantana Mulia. (2018). Efektivitas Media Sosial Instagram @Fuadbakh Sebagai Media
Dakwah (Ditinjau Dari Teori Jarum Hipodermik) [Skripsi]. IAIN Ponorogo.h.98
4
Musthofa, M. (2016). Prinsip Dakwah via Media Sosial. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu
Agama,16(1), 51–55. https://doi.org/10.14421/aplikasia.v16i1.1175
5
Widodo, A. (2019). Dakwah di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Khabar, 1(1), 49 – 65.
https://doi.org/10.37092/khabar.v1i1.120

4
agama Islam. Hal tersebut dapat memudahkan para da’i dalam memperluas

wilayah dakwahnya. Media sosial sebagai media berdakwah menjadi

kesempatan dan tantangan untuk menyebarkan kebaikan Islam. Pada era

revolusi 4.0 bagaimana para da’i untuk memanfaatkan media sosial sebagai

ajang menyebarkan ajaran agama Islam.

Dalam proses berdakwah salah satu tujuan dai adalah agar mad’u bisa

mengerti dan melaksanakan pesan dakwah yang disampaikan oleh sang dai6.

Bukan saja hanya satu orang saja melainkan kepada orang banyak. Dan akan

lebih baik lagi apabila mad’u tersebut juga menyebarkan pesan dakwah kepada

orang lain. Dengan begitu proses dakwah yang dilakukan berarti sudah efektif.

Karena efek sangat penting dalam proses komunikasi yang baik. Salah satu

media dakwah yang dilakukan oleh akun facebook pondok pesantren Al-

Islamiyah bebidas hampir 90 persen melakukan kajian da’wahnya dengan

memanfaatkan akun facebook milik pondok yaitu akun AL-Islamiyah Bebidas

secara live baik kajian pengajian, diskusi seputar agama dan solawatan yang

dimodifikasi dengan ceramah-ceramah agama yang tentu akan menyentuh

lapisan berbagai lapisan masyarakat terutama dikalangan generasi milenial.

Maka dapatlah dikaji bagaimana pengaruh media sosial facebook terhadap

efektifitas da’wah pada generasi milenial di Desa Bebidas.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini merujuk pada latar belakang

permasalahan yang ada yakni: apakah ada pengaruh penggunaan media sosial
6
Elsa Carina Putri. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Efektivitas Dakwah
(Studi kasus: Isntagram @nunuzoo) [Skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5
terhadap efektifitas da’wah di era milenial Desa Bebidas ? (studi kasus akun

facebook Al-Islamiyah Bebidas)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh penggunaan media sosial terhadap efektivitas dakwah? (studi kasus

akun facebook Al-Islamiyah Bebidas)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dan kegunaan dari penelitian ini adalah

1. Secara akademis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperdalam kajian teori tentang

efek komunikasi massa dari Schramm dan Robert, selain itu juga untuk

memperdalam teori efektivitas dari Stewart, L Tubbs dan Silvia Moss.

2. Secara Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

pedoman untuk para pendakwah dalam menyebarkan dakwah islamnya

kepada para masyarakat khususnya para generasi melenial.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan formal mengenai hubungan antara

variabel, dan diuji secara langsung7. Dalam hal ini, pernyataan tersebut dapat

benar atau salah. Hipotesis dapat diartikan adalah suatu jawaban sementara

dari pertanyaan dalam penelitian. Tukey mengatakan hipotesis penelitian

7
Morrisan. (2012). Metode Penelitian Survei: Jakarta Pustaka Kencana.h.35

6
berfungsi mengemukakan pertanyaan: apakah kita memiliki bukti yang

menyakinkan bahwa sesuatu tengah terjadi atau telah terjadi8.

Adapun tujuan dari hipotesis dalam penelitian adalah memberikan arah

bagi peneliti apa yang akan dilaksanakan. Selain itu hipotesis juga dapat

mencegah peneliti melakukan penelitian coba-coba. Hipotesis juga membantu

peneliti menghindari variabel-variabel penggangu dan variabel yang

membingungkan. Dan paling penting hipotesis membantu peneliti untuk

melakukan kuantifikasi variabel9.

Dalam penelitian ini peneliti membagi hipotesis menjadi dua macam

yaitu:

(H1) : diduga ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap efektivitas

dakwah.

(H0) : diduga tidak ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap

efektivitas dakwah.

F. Kajian Terdahulu

Pertama, skripsi karya Elsa Carina Putri yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Media Sosial Terhadap Efektivitas Dakwah (Studi kasus:

instagram @nunuzoo)”. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2018. Penelitian ini membahas tentang

penggunaan media sosial terhadap efektivitas dakwah yang dilakukan akun

instagram @nunuzoo. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil dan

8
Ibid,h.35
9
Ibid, h.36

7
kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang sangat kuat dan

positif antara penggunaan media sosial dengan efektivitas dakwah.10

Kedua, skripsi karya Afifah Nur Hidayah Isnaini yang berjudul

“Efektivitas Dakwah Pada Followers Akun Instagram @Nunuzoo Dikalangan

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Skripsi Fakultas Dakwah Dan

Komunikasi, Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Sunan

Kalijaga tahun 2018. Penelitian ini membahas efektivitas pemanfaatan

instagram sebagai media dakwah dengan konten video dakwah komedi yang di

buat oleh Nurul Azka dikalangan mahasiswa KPI UIN Sunan Kalijaga.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan teori efektivitas milik Stewart L. Tubbs dan Silvia Moss.

Adapun hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah diperolehnya angka

3,65 dimana angka tersebut masuk dalam kategori efektif.11

Ketiga, artikel jurnal karya Zakiyah Romadlany dan Farhan yang

berjudul “Penggunaan Instagram Sebagai Trend Media Dakwah Masa Kini

Studi Akun Instagram Pondok Pesantren Nurul Jadid”. Penelitian ini

diterbitkan oleh El-Furqon jurnal Ushuluddin dan Ilmu Keislaman volume 05

no.01 februari 2019. Penelitian ini membehas tentang penggunaan instagram

sebagi tren media dakwah masa kini. Penelitian ini merupakan studi kasus

tentang respon santri Pondok Pesantren Nurul Jadid. Dengan menggunakan

10
Elsa Carina Putri. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Efektivitas Dakwah
(Studi kasus: Isntagram @nunuzoo) [Skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11
Afifah Nur Hidayah Isnaini. (2018). Efektivitas Media Dakwah Pada Followers Akun Instagram
@nunuzoo Di Kalangan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta [Skripsi, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta]. http://digilib.uin- suka.ac.id/32675/

8
metode deskriptif kualitatif penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa

terdapat respon baik dan pesan yang diposting banyak dijadikannya sebagi

acuan atau motivasi untuk memenjadi lebih baik.12

Keempat, artikel jurnal karya Ulya Dinillah dan Aka Kurnia SF yang

berjudul “Media Sosial Instagram Sebagai Media Dakwah (Analisis Isi Pada

Akun @tentangislam dan @harakahislamiyah)”. Artikel ini diterbitkan oleh

Kagangga Journal of Communication Science volume 1 nomor 1 Desember

2019. Penelitian ini menjabarkan tentang penggunaan instagram sebagai media

dakwah oleh akun @tentangislam dan @harakahislamiyah. Penelitian ini

termasuk dalam penelitian kualitatif dan menghasilkan kesimpulan bahwa

pesan dakwah yang dibagikan selama bulan Maret-Mei 2019 pada akun

@tentangislam lebih banyak menggunakan komunikasi persuasif secara

emosional sedangkan akun @harakahislamiyah lebih banyak menggunakan

komunikasi persuasif secara rasional.13

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan merupakan suatu susunan atau urutan dari

penulisan skripsi untuk memudahkan dalam memahami isi skripsi ini, maka

dalam sistematika penulisan, penulis membagi lima bab.

12
Zakiyah Romadlany, & Farhan. (2019). Penggunaan Instagram Sebagai Trend Media Dakwah
Masa Kini Studi Akun Instagram Pondok Pesantren Nurul Jadid. El-Furqania : Jurnal Ushuluddin
Dan Ilmu-Ilmu Keislaman, 5(1), 105–123.
13
Dinillah, U., & Sf, A. K. (2019). Media Sosial Instagram Sebagi Media Dakwah (Analisis Isi
Pada Akun @tentangislam dan @harakahislamiyah). KAGANGA KOMUNIKA: Journal of
Communication Science, 1(1), 54–67.

9
Bab I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Definisi

Operasional, Rumusan Masalah, Tujuan, Dan Manfaat Penelitian, Telaah

Pustaka, Hipotesis, Dan Sistematika Penulisan.

Bab II Landasan teori, dalam penelitian ini landasan teori berisi tentang: 1.

Pengaruh penggunaan media sosial dan 2. Efektifitas Dakwah pada generasi

milenial

Bab III Metode penelitian, berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian,

Tempat Dan Waktu Penelitian, Populasi Dan Sampel.

Bab IV Hasil Penelitian Berupa 1) Gambaran Lokasi Penelitian, 2)

Gambaran Umum Subyek, 3) Penyajian Data, 4) Analisis Data, dan 5)

Pembahasan

Bab VKesimpulan, Saran-Saran dan Kata Penutup.

10
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Teori Efek Komunikasi Massa (Effects Theory)

Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass

communication, artinya komunikasi yang menggunakan media massa. Hafied

mendefinisikan komunikasi massa adalah suatu proses komunikasi yang

berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada

khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti

radio, televisi, surat kabar dan film14. Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan

komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan pada khalayak

yang tersebar, heterogen dan anonym, melalui media cetak maupun media

elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan

sesaat15.

Sedangkan Bittner memberikan definisi paling sederhana komunikasi

massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada jumlah

besar orang16. Dari definisi tersebut dapat diketahui komunikasi massa itu

harus di sampaikan melalui media massa. Adapun contoh media massa

diantara radio siaran, televisi, surat kabar, majalah, maupun film. Efek

komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi di dalam diri penerima,

karena menerima pesan-pesan dari suatu sumber17. Perubahan perilaku

14
Hafied Cangara. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Rajagrafindo Persada.h.89
15
Jalaludin Rakhmat. (2010). Psikologi Komunikasi. Remaja Karya.h.67
16
Khomsahrial Romli. (2016). Komunikasi Massa. Jakarta PT. Gramedia.h,87
17
Wiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

11
biasanya didahului oleh perubahan sikap, dan perubahan sikap didahului oleh

perubahan pengetahuan. Efek dapat diketahui melalui tanggapan khalayak

yang biasa digunakan sebagai umpan balik. Jadi, umpan balik merupakan

darana untuk mengetahui efek.

Menurut Schramm dan Robert, beranggapan bahwa efek adalah perubahan

perilaku manusia yang setelah diterpa media pesan media massa. Efek dari

pesan yang disebarkan oleh komunikator melalui madia massa timbul pada

komunikan sebagai sarana komunikasi. Oleh karena itu efek melekat pada

khalayak sebagai akibat dari perubahan psikologis. Sehingga efek merupakan

tingkah laku komunikan setelah menerima apa yang disampaikan oleh

komunikator melalui media massa. Dalam penelitian ini, pemilik akun

instagram @kajian.ustadz.abdulsomad berperan sebagai komunikator yang

dimana memberikan pesan-pesan ajaran dakwah berupa video bergenre

dakwah melalui media massa yaitu akun instagram kepada para mad’u yang

berperan sebagai komunikan.

Terdapat tiga dimensi efek komunikasi massa yaitu, efek kognitif, efek

afektif, dan efek behavior18.

1. Efek Kognitif (Cognitive Effect)

Efek kognitif adalah apabila pesan yang disampaikan komunikator

kepada komunikan melalui media massa memiliki makna pengetahuan

atau informatif. Sehingga si penerima pesan mendapatkan efek yaitu

mendapatkan informasi terkait pesan yang diterima dari media massa


18
Markus Utomo Sukendar. (2017). Psikologi Komunikasi: Teori dan Praktek. CV. Budi
Utama.h.90

12
tersebut. Efek ini terjadi apabila ada perubahan pengetahuan, dipahami

dan dipersepsi oleh komunikan. Dengan media massa kita dapat

memperoleh informasi yang tidak kita ketahui sebelumnya tanpa perlu

mengecek dan menyaksikan secara langsung. Sehingga pengaruh media

sosial pada masyarakat modern saat ini lebih kuat karena mereka dapat

memperoleh informasi dari media sosial tersebut.

2. Efek Afektif (Affective Affect)

Efek afektif merupakan apabila setelah komunikan menerima pesan

yang didapatkan dari komunikator melalui media massa dapat merasakan

daripada isi pesan tersebut, misal perasaan senang, sedih, terharu dan

lainnya. Sehingga isi pesan tersebut mampu memengaruhi perasaan si

penerima pesan. Efek ini lebih tinggi dari pada efek kognitif karena tujuan

dari komunikasi bukan sekedar memberi tahu khalayak tentang sesuatu,

tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan isi dari

pesan yang disampaikan.

3. Efek Behavior (Behavioral Effect)

Efek behavior adalah efek yang terjadi pada komunikan setelah

menerima pesan dari komunikator melalui media massa yang dapat

memengaruhi komunikasinya untuk mengikuti atau meniru pesan yang ia

dapatkan. Sehingga efek behavior ini menimbulkan sebuah perilaku,

tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh si penerima pesan. Contoh dari

efek behavior ini adalah adegan kekerasan di televisi atau film akan

menyebabkan orang menjadi beringas. Siaran masak-masak yang disiarkan

13
akan menyebabkan ibu-ibu rumah tangga terinspirasi untuk memasak

makanan yang ditayang di televisi tersebut. Dari peryataan tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa efek komunikasi massa dapat mempengaruhi

perilaku, tindakan, dan gerakan khalayak yang tampak pada kehidupan

sehari-hari. Perilaku manusia yang terjadi merupakan suatu tindakan dan

reaksi alamiah dalam menanggapi faktor rangsangan dari eksternal

atau internal. Faktor yang mempengaruhinya seperti genetika, intelektual,

emosi, sikap, budaya, etika wewenang, hubungan dan persepsi.

B. Teori Dakwah

Dakwah ditinjau dari segi bahasa berasal dari bahasa Arab dakwah dan

kata da’a, yad’u yang berarti panggilan, ajakan, seruan. Seruan dan panggilan

ini dilakukan dengan suara, kata-kata, dan perbuatan. Adapun yang dimaksud

dengan ajakan atau seruan disini ialah usaha seorang dai yang berusaha untuk

lebih dekat dan mengenal mad’unya untuk dituntun kepada jalan Allah swt.

Dakwah secara bahasa mempunyai makna bermacam-macam, antara lain: a).

memanggil dan menyeru, seperti dalam firman Allah dalam surah Yunus ayat

25: “Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan memberikan

petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus

(Islam)19. b). Menegaskan atau membela, baik terhadap yang benar ataupun

yang salah, yang positif maupun negatif. c). Doa (permohonan kepada Allah).

d). Mengajak dan meminta.

19
Departemen Agama RI. (2007). AL-QUR’AN AL-HIKMAH. CV Diponegoro.h,90

14
Kata dakwah tersebar didalam Al-Quran sebanyak 198 kali. Menurut

Andy Dermawan, dakwah merupakan ajakan atau seruan untuk mengajak

kepada seseorang atau sekelompok orang untuk mengikuti dan mengamalkan

ajaran dan nilai-nilai Islam20. Individu yang belum Islam diajak menjadi

Muslim dan yang sudah Islam diajak untuk menyempurnakan keislamannya.

Toha Yahya Omar, dakwah merupakan usaha menyempurnakan dan

menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat manusia

konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia meliputi

al-amar bi al-ma’ruf an-nahyu an al-munkar dengan berbagai macam cara

dan media yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya

dalam perikehidupan bermasyarakat dan perikehidupan bernegara. Syikhul

Islam Ibnu Taimiyah mendefinisikan dakwah mengajak seseorang agar

beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa oleh para Rasul-Nya

dengan cara membenarkan apa yang mereka perintahkan21. M. Quraisy Shibab

mendefinisikan dakwah sebagai sebuah seruan atau ajakan kepada situasi yang

lebih baik terhadap peribadi maupuan masyarakat. perwujudan dawkah bikan

sekedar usaha peningkatan pemahaman keagamaan dalam tingkah laku dan

pandangan hidup saja, tapi juga menuju sasaran yan lebih luas 22. Moh Ali

Aziz memberikan pengertian secara singkat bahwa dakwah yaitu kegiatan

peningkatan iman menurut syariat Islam23.

20
Syamsuddin AB. (2016). Pengantar Sosiologi Dakwah. Kencana.Jakarta,h,23
21
Pirol, A. (2017). Komunikasi Dan Dakwah Islam. Deepublish. h.56
22
Ibid,h.56
23
Aziz, M. A. (2019). Ilmu Dakwah: Edisi Revisi. Prenada Media.

15
Berdasarkan definisi dakwah dari para tokoh diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa dakwah adalah usaha ajakan dan seruan kepada seluruh

umat manusia untuk percaya kepada Allah swt dan para rosulnya beserta apa

yang dibawanya untuk meningkatkan keimanan dengan perantara lisan, tulisan

dan perbuatan menuju jalan yang lurus. Setidaknya terdapat dua jenis dakwah

yang terdapat di al-Quran yaitu pertama pesan yang maknanya memanggil

akal atau diistilahkan sebagai pendayagunaan akal. Kedua pesan yang

maknanya menghimbau rasa serta hati atau diistilahkan sebagai

pendayagunaan rasa24. Tujuan utama dari dakwah adalah untuk mengubah

tingkah laku manusia dari tingkah laku negatif ke tingkah laku positif.

Samsul Munir Amin membagi secara garis besar, bentuk dakwah

terdapat tiga macam yaitu: dakwah lisan (da’wah bi al-lisan), Dakwah tulis

(da’wah bi al-qalam) dan dakwah tindakan (da’wah bi al- hal)25:

1) Da’wah bil lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui lisan, yang

dilakukan antara lain dengan ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan lain-

lainnya26. Metode ceramah ini sudah sering dilakukan oleh para juru

dakwah di tengah-tengah masyarakat, baik ceramah majelis taklim,

khutbah jum’at dimasjid- masjid atau pengajian-pengajian. Dalam

perkembangannya dakwah bil lisan dapat menggunakan teori komunikasi

24
Dinillah, U., & Sf, A. K. (2019). Media Sosial Instagram Sebagi Media Dakwah (Analisis Isi
Pada Akun @tentangislam dan @harakahislamiyah). KAGANGA KOMUNIKA: Journal of
Communication Science, 1(1), 54–67.
25
Amin, S. M. (2008). Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. AMZAH.
26
Sunarso, D. B. (2019). Peran Kantor Urusan Agama dan Penyuluh dalam Memberikan
Bimbingan Perkawinan pada Masyarakat di Udapi Hilir Prafi Kabupaten Manokwari: Hasil
Penelitian. Myria Publisher.

16
modern dengan mengembangkan melalui publikasi penyiaran antara lain

melalui radio, televisi, media massa dan lain-lainnya.

2) Da’wah bil hal yaitu dakwah dengan perbuatan nyata dimana aktivitas

dakwah dilakukan dengan melalui keteladanan dan tindakan amal nyata.

Dakwah bil hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal

ini dimaksudkan agar penerima dakwah mengikuti jejak dan hal ikhwal

da’i. Pada saat pertama kali Rasulullah tiba di kota Madinah, beliau

mencontohkan dakwah bil hal dengan mendirikan Masjid Quba dan

mempersatukan kaum Anshor dan kaum Muhajirin dalam ikatan ukhuwah

Islamiah. Dalam perkembangannya dakwah bil hal dikembangkan melalui

kegiatan-kegiatan untuk saling tolong menolong sesama manusia.

3) Da’wah bil qalam yaitu mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada

jalan yang benar menurut perintah Allah SWT lewat seni tulisan. Dakwah

bil qalam sebagai konsep dakwah melalui pena yaitu dengan membuat

tulisan. Da’wak h bil qalam bisa didentikkan dengan istilah da’wah bil

khitabah. Seiring perkembangan zaman kini da’wah bil qalam dapat

dikembangkan melalui media massa seperti media sosial.

Adapun Unsur da’wah bil lisan menurut27 Moh. Ali Aziz terbagi menjadi

Da’i yaitu orang yang memberikan dan menyampaikan pesan dakwah baik

dalam bentuk lisan, tulisan maupun perbuatan.

a. Mad’u yaitu orang yang menerima pesan dakwah yang disampaikan

dari da’i.

27
Moh. Ali Aziz. (2008). Ilmu Dakwah. Jakarta, Kencana.h.45

17
b. Maddah yaitu pesan atau materi dakwah yang disampaikan da’i

kepada mad’u. Materi atau pesan dakwah dapat digolongkan menjadi

tiga bagian yaitu akidah, syariah, dan akhlaq. Akidah meliputi Rukun

Iman. Syariah meliputi ibadah, muamalah. Akhlaq meliputi akhlaq

kepada Allah dan akhlaq kepada makhluk.

c. Wasilah yaitu alat atau media yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dakwah.

d. Tahriqah yaitu metode dakwah yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dakwahnya.

Sedangkan Pembagian metode dakwah ada tiga macam:

1) Bil al Hikmah (kebijaksanaan) yaitu cara penyampaian pesan dakwah

yang sesuai dengan keadaan penerima dakwah.

2) Mau’idzah hasanah yaitu metode dengan memberikan nasehat yang

baik, berupa petunjuk ke arah yang lurus dengan bahasa yang baik

yang dapat menggugah hati penerima dakwah.

3) Mujadalah yaitu metode dengan diskusi, metode ini digunakan apabila

kedua metode di atas tidak mampu diterapkan, dikarenakan objek

dakwah mempunyai tingkat kekritisan yang tinggi.

C. Efektivitas Da’wah bil lisan

Menurut etimologi efektivitas merupakan kata serapan dari bahasa

inggris yaitu effective. Sedangkan menurut definisi istilah efektivias berarti

dapat membawa hasil, sedangkan menurut kegiatan belajar mengajar

pengertian efektivitas adalah kegiatan berkenaan dengan sejauh mana suatu

18
yang telah direncanakan yang dapat terlaksanakan atau tercapai 28. Moh. Nazir

memberikan pengertian efektifitas yaitu suatu ukuran yang menyatakan

seberapa jauh target kualitas, kuantitas, waktu yang dipakai telah sesuai dengan

target yang dikehendaki29. Sedangkan Agung Kurniawan dalam bukunya

Transformasi Pelayanan Publik mengartikan efektifitas sebagai kemampuan

melaksanakan tugas, fungsi daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang

tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya 30.

Efektivitas dapat disimpulkan adalah sebuah tolak ukur, untuk mengetahui

sejauh mana apa yang sudah dirancang atau direncanakan telah direalisasikan

atau terwujud. Menurut Stewart, L Tubbs dan Silvia Moss efektivitas dari

sudut pandang komunikasi suatu komunikasi dipandang efektif apabila

komunikasi tersebut menimbulan lima hal yaitu31:

1) Pengertian, yaitu penerimaan yang cermat dari isi stimulasi seperti yang

dimaksudkan komunikator.

2) Kesenangan, yaitu tidak semua komunikasi ditujukan untuk

menyampaikan informasi dan membentuk pengertian, melainkan

mengupayakan orang agar merasa senang.

3) Mempengaruhi sikap, yaitu dimana sikap maupun tindakan orang dengan

menggunakan manipulasi psikologis, sehingga orang tersebut bertindak

atas kehendaknya sendiri (komunikasi persuasif).

28
Zakiah Drajat. (1996). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta, Bumi Aksara.
29
Afifah Nur Hidayah Isnaini. (2018). Efektivitas Media Dakwah Pada Followers Akun Instagram
@nunuzoo Di Kalangan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta [Skripsi, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta]. http://digilib.uin- suka.ac.id/32675/
30
Ibid, h.46
31
Jalaludin Rakhmat. (1986). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.h,78

19
4) Hubungan sosial yang baik, yaitu kita tergantung dan menghubungkan diri

dengan orang lain dalam interaksi dan asosiasi, pengendalian dan

kekuasaan, serta cinta dan kasih sayang.

5) Tindakan, yaitu hasil kumulatif semua proses komunikasi, bukan saja

memerlukan pemahaman tentang seluruh mekanisme psikologis yang

terlibat dalam proses komunikasi tetapi juga faktor-faktor yang

memengaruhi perilaku manusia.

Bentuk nyata dari efek dalam proses komunikasi adalah terjadinya

perubahan pendapat atau perilaku khalayak yang diakibatkan oleh pesan yang

menyentuhnya. Komunikator adalah unsur terpenting dalam proses

komunikasi karena untuk mencapai efektifitas mereka perlu menyusun dan

menyampaikan pesan ke khalayak umum secara baik. Efektivitas dakwah

dapat dilihat dari apakah suatu proses komunikator (da’i) dapat sampai dan

diterima komunikan (mad’u), sehingga mengakibatkan perubahan perilaku

komunikan. Perubahan perilaku tersebut meliputi aspek-aspek pengetahuan,

sikap dan perbuatan komunikan yang mengarah arau mendekati tujuan uang

ingin dicapai proses komunikan tersebut. Dan dalam kaitan dakwah, maka

efektivitas dakwah tercermin pada sejauh mana mitra dakwah mengalami

perubahan, dalam hal makin lengkap dan benarnya akidah, akhlak, ibadah dan

muamalah32. Setidaknya terdapat dua hal yang menentukan efektivitas proses

komunikasi dakwah yaitu pertama apakah pesan yang disampaikan

komunikator sampai (didengar, dilihat, dirasakan, dan difahami) oleh

32
Haramain, M. (2019). Dakwah Moderasi Tuan Guru: Kajian Pemikiran dan Gerakan
Dakwah Tuan Guru KH. Muhammad Zainuddin Abd. Madjid. IAIN Parepare Nusantara Press.

20
komunikan, dan kedua, kalau memang sampai apakah pesan tersebut diterima

sehingga menimbulkan perubahan pada diri komunikan33.

Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan

dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Dalam

komunikasi ini diharapkan orang yang menerima pesan dapat berubah sesuai

dengan pesan yang disampaikan. Menurut Wiryanto, pengaruh adalah tokoh

formal dan informal di masyarakat yang memiliki ciri-ciri kosmopolitan,

inovatif, kompeten dan aksesibel dibandingkan dengan pihak yang

dipengaruhi. Sementara itu, Surakmad dalam bukunya yang berjudul

Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Teknik juga menyatakan bahwa

pengaruh adalah : “kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan

juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang

ada di sekelilingnya.34 Sehingga, disimpulkan bahwa pengaruh merupakan

suatu perubahan bentuk sikap atau tindakan seseorang setelah mendapatkan

stimulus atau pesan yang diberikan dari komunikator.

Dakwah selalu diarahkan untuk memengaruhi tiga aspek perubahan pada

diri mitra dakwah, yaitu aspek pengetahuan (knowledge), aspek sikapnya

(attitude) dan aspek perilakunya (behavioral)35. Jalaluddin Rahmat juga

menyatakan terdapat tiga proses perubahan perilaku, yaitu efek Kognitif, efek

afektif dan efek behavior36. Efek Kognitif artinya setelah menerima pesan

dakwah, mad’u akan menyerap isi dakwah tersebut melalui proses berfikir.

33
Ibid,56
34
Winarno Surakhmad. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Teknik. Transito.h.78
35
Aziz, M. A. (2019). Ilmu Dakwah: Edisi Revisi. Prenada Media.h.70
36
Ibid, h.70

21
Efek ini terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, dan

dimengerti oleh mad’u tentang isi pesan yang diterimanya. Jadi dengan

menerima pesan dakwah, diharapkan mad’u mengubah cara berfikirnya

tentang ajaran agama sesuai dengan pemahaman yang sebenarnya. Efek

afektif artinya perubahan sikap mad’u setelah menerima pesan dakwah. Sikap

adalah sama dengan proses belajar dengan tiga variabel sebagai penunjangnya,

yaitu perhatian, pengertian dan penerimaan. Pada tahap ini pula penerima

dakwah dengan pengertian dan pemikirannya terhadap pesan dakwah akan

merasakan perasaan emosi, sikap serta nilai. Efek behavior artinya yang

merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang memiliputi pola-pola

tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku sehingga penerima dakwah atau

mad’u akan mengubah sikapnya sesuai dengan ajaran atau pesan dakwah yang

diterima.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi unsur

efektifitas dalam komunikasi (dakwah) adalah:

a. Pengertian,

b. Kesenangan,

c. Memengaruhi sikap,

d. Hubungan sosial yang baik,

e. Tindakan.

D. Media Sosial

Media sosial adalah adalah sarana yang dibuat untuk memudahkan

interaksi sosial dan komunikasi dua arah. Dengan semua kemudahan yang

22
diberikan oleh media sosial ini, penyebaran informasi dari satu individu ke

individu lain menjadi sangat mudah37. Dengan demikian, media sosial adalah

media online yang penggunanya dapat saling berpartisipasi melalui blog,

jejaring sosial, forum dan dunia virtual. Blog dan jejaring sosial merupakan

bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh

dunia. Media sosial digunakan untuk bersosialisasi satu sama lain dan

dilakukan secara online yang memungkin-kan manusia saling berinteraksi

tanpa dibatasi ruang dan waktu.

Media sosial adalah aplikasi berbasis internet yang penggunanya dapat

membuat web page pribadi, kemudian dapat saling terhubung berbagi

informasi dan berkomunikasi38. Blog dan jejaring sosial adalah bentuk dari

media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Sedangkan Abdul Choliq mendefinisikan media sosial adalah sebuah media

yang berisi percakapan yang terjadi di dunia maya atau internet melalui

aplikasi atau software39. Sosial media saat ini antara lain: Blog, Twitter,

Facebook, Wikipedia, Instagram dan Youtube.

Menurut Shirky, dalam buku Hadi Purnama yang berjudul media sosial di

era pemasaran 3.0 corporate and marketing communication menyatakan

bahwa media sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan

pengguna untuk berbagi, bekerja sama di antara pengguna dan melakukan

37
Cindy Rizal Putri Paramitha, Analisis Faktor Pengaruh Promosi Berbasis Sosial Media
Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggal dalam Bidang Kuliner, Tesis, Fak. Ekonomi UNDIP,
Semarang, 2011, hlm. 17.
38
Habibi, M. (2018). Optimalisasi Dakwah Melalui Media Sosial Pada Era Milenial. Jurnal Al
Hikmah: Jurnal Dakwah, 12(1). https://doi.org/10.24260/al- hikmah.v12i1.1085
39
Choliq, A. (2018). Dakwah Melalui Media Sosial Facebook. Jurnal Dakwah Tabligh, 16(2),
170–187. https://doi.org/10.24252/jdt.v16i2.6118

23
tindakan secara kolektif yang semuanya berada diluar kerangka instusional

maupun organisasi40. Dalam kata lain, media sosial adalah sebuah alat

teknologi komunikasi yang dapat memudahkan manusia dalam melakukan

proses komunikasi atau berinteraksi dengan manusia lainnya, baik melalui

kata-kata, gambar, maupun video. Menurut Boyd menerangkan bahwa media

sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu

maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi dan

berkolaborasi41. Media sosial memiliki kekuatan pada user-generated content

(UDC) dimana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor

sebagaimana di institusi media massa.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah

sarana di dunia maya yang dapat menghubungkan individu maupun kelompok

untuk salaing berkomunikasi dan kerjasama dalam bentuk kata-kata, gambar,

maupun video.

E. Media Sosial Facebook

Facebook adalah situs jejaring sosial (social networking) atau disebut

juga layanan jaringan sosial secara online, yang memungkinkan penggunanya

saling berinteraksi dan berbagi informasi di seluruh dunia42. Facebook adalah

website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam

komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan hubungan

40
Rulli Nasrullah. (2015). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi.
Simbiosa Rekatama Media.h.40
41
Afifah Nur Hidayah Isnaini. (2018). Efektivitas Media Dakwah Pada Followers Akun Instagram
@nunuzoo Di Kalangan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta [Skripsi, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta]. http://digilib.uin- suka.ac.id/32675/
42
Arifin, Hasnul. (2009). Nongkrong Asyik di Internet Dengan Facebook. Jakarta: Buku Kita,h.30

24
dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga dapatmenambahkan teman-

teman mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang

lain dapat melihat tentang dirinya43

Facebook atau disingkat FB adalah sebuah situs website jejaring sosial

populer yang diluncurkan pada 4 Februari 2004.Facebook didirikan oleh Mark

Zuckerberg, seorang Mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan

murid Ardsley High School. Dari definisi yang telah dijabarkan diatas maka

dapat disimpulkan bahwa facebook adalah suatu situs jejaring

sosial/networking yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi sosial

di seluruh dunia.

Menurut Horrigan44, terdapat dua hal mendasar yang harus diamati

untuk mengetahui intensitas penggunaan intenet seseorang, yakni frekuensi

internet yang sering digunakan dan lama menggunakan tiap kali mengakses

internet yang dilakukan oleh pengguna internet. The Graphic, Visualization &

Usability Center, the Georgia Institute of Technology menggolongkan

pengguna internet menjadi tiga kategori dengan berdasarkan intensitas internet

yang digunakan: 1) Heavy users (lebih dari 40 jam per bulan). 2) Medium

users (antara 10 sampai 40 jam per bulan) 3) Light users (kurang dari 10 jam

per bulan).

43
Saputra, Angga. 2010. Analisis Pengaruh Kepuasan, Kualitas, Dan Experiential Marketing
Terhadap Word Of Mouth Situs Jejaring Sosial Facebook Pada Mahasiswa Fe Undip Semarang.
Skripsi Universitas Dipenogoro,h.36
44
Horrigan, J B. 2002. New Internet Users: What They do Online, What 7KH\'RQ¶Wand
Implications for WKH1HW¶VIXWXUH.h.25

25
F. Milenial

Milenial adalah sebutan satu generasi berdasarkan demografi dan

disebut juga generasi Y. Mereka terlahir pada saat revolusi teknologi

informasi dan komunikasi serta jumlah populasinya yang cukup besar, yaitu

sekira 34 persen dari penduduk Indonesia. Umumnya, generasi milenial lahir

dalam rentang tahun 1981 sampai 1994

Dengan demikian generasi ini adalah mereka yang berumur 15 hingga

35 tahun. Generasi ini sudah mengenal teknologi seperti komputer, video

games, smartphone, dan ketergantungan dengan internet. Generasi ini dikenal

sangat ketergantungan dengan internat, senang menghabiskan hidupnya di

jejaring media daring, dan selalu mengikuti perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi dalam rangka pemanfaatan teknologi mutakhir

untuk memudahkan aktivitas sehari-hari. Generasi ini melihat dunia, tidak

secara langsung melainkan mereka berselancar di dunia maya. Mulai dari

berkomunikasi, berbelanja online dan mendapatkan informasi dan kegiatan

lainnya. Banyak dari kalangan millennial melakukan semua komunikasi

melalui text messaging atau chatting dunia maya dengan membuat akun media

sosial seperti twitter, facebook, line dan sebagainya.

26
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

merupakan kegiatan penelitian yang mengumpulkan, mengolah, menganalisis,

dan penyajian data berdasarkan jumlah atau banyaknya yang dilakukan secara

objektif untuk memecahkan auatu persoalan atau menguji suatu hipotesis

untuk mrngrmbangkan prinsip-prinsip umum45.

Penelitian kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang bersifat

induktif, objektif, dan ilmiah, dimana data yang diperoleh berupa angka-angka

(score, nilai) atau pernyataan-pernyataan yang di nilai, dan dianalisis dengan


46
analisis statistik . Sedangkan Cohen dan Manion mendefinisikan penelitian

kuantitatif yaitu penelitian sosial yang menggunakan metode-metode dan

pernyataan-peryataan empiris. Pernyataan empiris merupakan pernyataan

dekriptif tentang “apa itu kasus” di “dunia nyata” dari pada apa yang

“seharusnya” terjadi47.

Sedangkan Malhotra menulis penelitian kuantitatif adalah penelitian

yang terstruktur dan mengkuantifikasikan data untuk dapat

45
Duli, N. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan
Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS. Deepublish.h,54
46
Iwan Hermawan. (2019).Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif dan
Mixed Method ). Hidayatul Quran.h,56
47
Cohen, L., & Manion, L. (1980). Research methods in education. Croom Helm.

27
digeneralisasikan48. Dari definisi para tokoh diatas maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian kualitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk

meneliti sesuatu data yang berupa angka dengan menggunakan analisis

statistik untuk dapat digeneralisasikan. Model penelitian ini merupakan model

paling baik guna mengumpulkan data asli untuk mendeskripsikan keadaan

populasi.

B. Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.49Populasi menurut

Sugiyono, merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kwualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanyan.50

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa populasi adalah

keseluruhan individu yang akan diteliti atau seluruh individu yang mendukung

setiap gejala yang timbul. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah semua remaja milenial yang memiliki akun facebook dan tetap aktif

mengikuti kajian di akun facebook Pondok Pesantren Alislamiyah Bebidas

sebanyak 46 orang.

Adapun sampel Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.51. Sedangkan Menurut

Arikunto menjelaskan apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka

48
Ansori, M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Edisi 2. Airlangga University Press.h.78
49
Rahayu Kariadinata dan Maman Abdurrahman, Dasar- Dasar Statistik Pendidikan,(Bandung:
Pustaka Setia,2012).h.309.,. h. 22.
50
Sugiyono,Metode Penelitian pendidikan Kuantitatif Kualitatif R&B, (Bandung: Alfabeta,
2014), Cet. 20, h. 64.
51
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung:Alfebeta, 2014), h. 80.

28
lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian

populasi, dan jika subjeknya besar maka diambil antara 10-15% atau 20-25%

atau lebih.52. Jadi, sampel merupakan bagian dari populasi yang berfungsi

sebagai wakil untuk menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan cara non probability sampling dimana teknik ini adalah

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang yang sama bagi

setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel.53 Teknik sampel ini

meliputi penyampelan sistematis, penyampelan kuota, penyampelan

insidental, purposive sampling, penyampelan jenuh, snowball sampling.

Penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Sampel jenuh yaitu teknik

pengambilan sampel bila semua anggota digunakan sebagai sampel sehingga

penelitiannya dinamakan penelitian populasi54, maka sampel dalam penelitian

ini diambil selurunya dari pupulasi yang ada sehingga jumlah sampelnya 46

orang, maka penelitian ini tergolong penelitian populasi.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai

Bulan Februari 2022. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-

islamiyah Bebidas Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba dengan alasan pondok

pesantren ini memiliki akun facebook yang digunakan sebagi media da’wah

dalam menyampaikan pesan pesan da;wahnya.

52
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta,2006),h. 130.
53
Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 58.
54
Alfira Mulya Astuti, Metode Statistika (Mataram: Jurusan Pendidikan matematika, 2013), h. 7.

29
D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas.

Yaitu variabel yang menentukan arah atau perubahan tertentu pada

variabel terikat, sementara variabel bebas berada pada posisi yang lepas

dari “pengaruh” oleh variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah penggunaan media sosial (X)

2. Variabel Terikat.

Yaitu variabel yang “dipengaruhi” variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah efektifitas dakwah (Y)

E. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi

dengan tujuan penelitian itu.55 Desain penelitian pada dasarnya merupakan

keseluruhan proses pemikiran dan penentuan yang matang tentang hal-hal

yang akan dilakukan. “Desain penelitian merupakan landasan berpijak serta

dapat pula dijadikan dasar penelitian oleh peneliti sendiri maupun orang lain

dengan kegiatan penelitian”56

Dengan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa desain suatu penelitian

harus meneliti arah dan tujuan jela yang disusun secara terencana, terstruktur

serta sistematis sehingga data yang diperoleh dalam suatu penelitian yang

merupakan produk penelitian mencerminkan karakter populasi yang diteliti

untuk selanjutnya dapat diaplikasikan dalam masyarakat. Sesuai dengan

55
Metode Research, (Jakarta:Bimi Aksara,2004), h.22
56
Margono,Metodologi Penelitian pendidikan (Jakarta :PT Reneka Cipta,2004),h.I00.

30
masalah yang dikaji dalam penelitian ini serta memperhatikan jenis data dan

macam data, maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif,

karena data-data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini

berbentuk angka-angka yang memerlukan perhitungan dengan menggunakan

analisis statistik . Desain Penelitian yang digunakan adalah penelitian

korelasional.

F. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data yang valid, reliabel, dan objektif, maka

diperlukan alat atau instrumen yang disusun sedemikian rupa sehingga

diperoleh data yang akurat. Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data.57 Seorang peneliti

yang mengadakan penelitian ketika akan mencari data tentunya akan

menggunakan instrument penelitian sebagai alat bantunya, alat yang

digunakan sangat berhubungan erat dengan metode yang akan digunakan

dalam penelitian ini, karena itu peneliti menyajikan beberapa pedoman yang

akan peneliti gunakan ketika akan melakukan penelitian. Antara lain, yaitu :

a. Instrumen Angket

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan–pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.58

Pedoman angket berisi tentang penggunaan media sosial facebook dan

efektifitas dak’wah. Sedangkan jenis angket yang digunakan adalah

57
Ibid., h. 160
58
Suharsimi sukanto , prosedur penelitian(Jakarta :PT Rineka cipta ,2006),h,I53

31
angket tertutup dimana semua pertanyaan-pertanyaan telah tersedia

jawabannya siswa hanya akan memilih salah satunya saja. Angket

tersebut menggunakan skala likert dengan 4 (empat) alternatif jawaban

yakni (a ) selalu, (b)sering (c), kadang- kadang, (d) tidak pernah. Dengan

ketentuan skor sebagai berikut : Jika responden menjawab (a)

memperoleh skor 4, Jika responden menjawab (b) memperoleh skor 3,

Jika responden menjawab skor (c ) memperoleh skor 2. Jika responden

menjawab skor (d) memperoleh skor 1.59

b. Instrument observasi

Observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan

perhatian dengan sesuatu objek dengan meggunakan seluruh alat

indera.60 Sedangkan menurut Margono observasi diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematik dengan gejala yang tampak

pada objek penelitian.61. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa

observasi adalah pengamatan dengan proses terjadinya sesuatu kegiatan

dalam situasi tertentu. Dalam melakukannya harus secara langsung dalam

artian bahwa dalam melakukan pengamatan peneliti mengamati secara

langsung apa yang nampak/terjadi di lokasi penelitian. Data yang ingin

diperoleh dengan menggunakan motode observasi ini adalah tentang

gambaran umum lokasi penelitian.

59
Ibid,h.45
60
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian... h.160
61
Ibid., h. 156

32
G. Teknik Pengumpulam Data

Dalam melakukan penelitian ini untuk memperoleh hasil penelitian

yang valid, peneliti menggunakan beberapa metode, penggunaan metode ini

adalah untuk mendukung lancarnya penelitian, adapun yang dipakai dalam

penelitian adalah:

1. Metode angket

Angket merupakan suatu daftar pertanyaan tertulis yang harus dijawab

oleh siswa, yang menjadi sasaran dari angket tersebut ataupun orang lain.

Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan-pertanyaan tertulis

yang di gunakan untuk memperoleh informasi dari responden .

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa angket adalah

suatu pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan

tertulis yang diedarkan kepada subyek penelitian untuk memperoleh

informasi atau jawaban metode angket ini di gunakan untuk

mengumpulkan sejumlah data penelitian.

2. Metode Dokumentasi.

Menurut Suharsimi, metode dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.62 Teknik

pengumpulan data dengan metode dokumentasi ini yaitu meminta secara

langsung tentang data-data yang diperlukan kepada responen.

62
Ibid, h. 274.

33
H. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan dalam

mengelola data yang telah diperoleh di lapangan, sehingga dapat diperoleh

berbagai informasi yang berdaya guna dan berhasil sebagaimana yang

diharapkan. Analisis data dalam penelitian ini harus sesuai dengan metode

penelitian yang digunakan, yaitu metode penelitian kuantitatif dengan analisis

statistik. Tetapi sebelum melakukan analisis dengan statistik tersebut

dilakukan pengujian dengan instrument dan uji prasarat untuk analisis

statistik setelah itu baru dilakukan uji hipotesis. Untuk mendapatkan data

yang akurat sesuai dengan hipotesis yang diajukan, maka peneliti

menggunakan analisis statistik. Tetapi sebelum melakukan analisis dengan

statistik tersebut dilakukan pengujian dengan instrument dan uji prasarat

untuk analisis statistik setelah itu baru dilakukan uji hipotesis.

1. Uji Persyaratan Analisis Statistik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data penelitian

yang sudah didapatkan berdistribusi normal atau tidak, data yang perlu

diuji normalitasnya adalah data tentang penggunaan media sosial

da’wah dan efektifitas da’wah, Rumus yang digunakan adalah rumus:

Chi-kuadrat yaitu

 f o  f h 2
x2  
fh

Keterangan :

34
X2 = chi-kuadrat

Fo = frekuensi yang diperoleh dari sampel

Fh = frekuensi yang diharapkan (persentasi luas tiap bidang dikali n

).63

Dalam hal ini peneliti tidak menggunakan uji homogenitas

karena penelitian ini bukan tergolong penelitian eksperimen yang

fungsinya untuk membandingkan dua kelompok sampel tetapi

penelitian ini mencari pengaruh penggunaan media da’wah dengan

efektifitas da’wah sehingga uji hipotesisnya dapat menggunakan rumus

korelasi produk momen.

2. Uji hipotesis

Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesisnya yang telah

dirumuskan sebelumnya yaitu diduga ada pengaruh penggunaan media

sosial terhadap efektivitas dakwah maka digunakan rumus korelasi

product moment dimana penggunaan media sosial sebagai variabel (X)

dan efektifitas da’wah sebagai variabel (Y) maka peneliti dapat

memasukkan Nilai total baik nilai X maupun Nilai Y kedalam rumus

korelasi produk momen sehingga peneliti dapat mengetahui pengaruh

penggunaan media sosial dengan efektivitas dakwah. Adapun rumusnya

sebagai berikut:

N  XY   X  Y 
rxy 
N  X 2

 NX  N  Y 2   Y 
2 2

63
Ibid. , h. 261

35
Keterangan :

rxy 
Angka indeks korelasi “r” product moment

N  Jumlah subyek penelitian

 X  Jumlah skor variabel X


 Y  Jumlah skor variabel Y dan

 XY  Jumlah perkalian antara skor X dan Y.64


Adapun kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus

korelasi produk momen angka kasar dengan mengkonsultasikan tabel

produk momen dengan jumlah sampel penelitian yang digunakan dan

taraf signifikan 5% dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

jika maka hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan

diterima dan jika maka hipotesis nihil (Ho) yang

diajukan diterima.

Tabel 3.1
Kriteria Koefisien Korelasi Positip65
Nilai Validitas Interprestasi
0,800-1,00 Sangat Tinggi
0,600-0,800 Tinggi
0,400-0,600 Cukup
0,200-0,400 Rendah
0,000-0,200 Sangat Rendah

64
Rahayu Kariadinata dan Maman Abdurrahman, Dasar- Dasar Statistik Pendidikan,(Bandung:
Pustaka Setia,2012).h.309.
65
Ibid, h.309-310

36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilaksanakan, diperoleh data

mengenai validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan sebagai

instrumen untuk memperoleh data dalam penelitian. Validitas instrumen

merupakan langkah yang harus ditempuh oleh peneliti guna mengecek apakah

instrumen yang peneliti gunakan mampu mengukur variabel yang ingin

diteliti. peneliti melakukan uji coba validitas. Angket yang telah disebarkan

oleh peneliti sebanyak 26 item angket tentang penggunaan media sosial

kepada 36 orang responden yang memiliki dan mengikuti akun facebook

pondok pesantren Al-Islamiyah Bebidas, peneliti mendapatkan 22 butir angket

yang valid dan 4 item angket yang tidak valid sehingga item angket yang tidak

valid digugurkan atau tidak dipakai oleh peneliti untuk diberikan kepada

responden sesungguhnya yaitu sampel penelitian yang berjumlah 46 orang.

Untuk menghitung validitas angket ini peneliti menggunakan rumus korelasi

product momen angka kasar dengan perhitungan melalui program excel 2013.

Adapun hasil perhitungan Uji reliabilitas angket yang telah diberikan

kepada responden, dapat dilakukan dengan internal consistency dengan teknik

belah dua ganjil genap yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan

rumus korelasi product moment kemudian hasilnya dimasukan ke dalam

37
rumus spearman brown sebagaimana dijelaskan pada bab tiga.66 Adapun hasil

instrumen tes yang telah peneliti dapatkan tertera pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket Penggunaan media sosial
facebook67
NO Total X Y X2 Y2 XY
1 85 44 41 1936 1681 1804
2 78 40 38 1600 1444 1520
3 81 44 37 1936 1369 1628
4 78 34 44 1156 1936 1496
5 79 47 32 2209 1024 1504
6 78 37 41 1369 1681 1517
7 75 42 33 1764 1089 1386
8 80 36 44 1296 1936 1584
9 76 36 40 1296 1600 1440
10 73 39 34 1521 1156 1326
11 74 38 36 1444 1296 1368
12 68 34 34 1156 1156 1156
13 71 37 34 1369 1156 1258
14 64 30 34 900 1156 1020
15 58 28 30 784 900 840
16 80 46 34 2116 1156 1564
17 64 34 30 1156 900 1020
18 78 38 40 1444 1600 1520
19 74 39 35 1521 1225 1365
20 67 28 39 784 1521 1092
21 71 32 39 1024 1521 1248
22 63 34 29 1156 841 986
23 62 28 34 784 1156 952
24 85 44 41 1936 1681 1804
25 62 32 30 1024 900 960
26 47 24 23 576 529 552
27 73 39 34 1521 1156 1326
28 61 30 31 900 961 930
29 64 30 34 900 1156 1020
30 58 28 30 784 900 840
31 83 43 40 1849 1600 1720
32 78 40 38 1600 1444 1520

66
Ibid hal 153.
67
Hasil Perhitungan Reliabilitas Angket penggunaan media soaial facebook tanggal 8
Pebruari 2022.

38
33 82 45 37 2025 1369 1665
34 70 31 39 961 1521 1209
35 79 47 32 2209 1024 1504
36 81 39 42 1521 1764 1638
Total 1317 1283 49527 46505 47282

Uji reliabilitas instrument angket menggunakan rumus Sperman

Brown dengan teknik belah dua ganjil genap.

DIK:

  1317
 2  49527
2  1734489
  1283
 2  46505
 
 1646089
2

  47282
  36

N        
=
N   2
   
2
N   2
   
2

3647282   (1317 )1283 
=
3649527   1734489 3646505   1646089 

1702152  1689711
=
1782972  1734489 1674180  1646089 

12441 12441
= =
4848328091 1361935953

12441
=
36904,416

= 0,337

39
Selanjutnya dimasukan kerumus Sperman Brown dengan teknik belah

dua ganjil genap.

= = 0,504

Hasil di atas kemudian dikonsultasikan pada r tabel prodact

moment dengan taraf kepercayaan 5% dan N = 36 diperoleh =

0,329 karena > maka angket tersebur reliabel sehingga

peneliti dapat menggunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian.

Adapun Uji normalitas data angket penggunaan media sosial

facebook dilakukan menggunakan prosedur berikut ini:

1) Mencari skor terbesar dan skor terkecil


Skor terbesar = 82
Skor terkecil = 42
2) Banyak kelas

K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 46
= 1 + 3,3 (1,662)
= 6,48 = 6
3) Rentang Kelas

R = Nilai maksimal – nilai minimal


= 82 - 42
= 40
4) Panjang Kelas

R 40
P =  6,66  7
K 6

40
5) Tabel uji normalitas data penggunaan media sosial facebook

Tabel 4.2
Uji Normalitas Data Penggunaan Media Sosial Facebook
INTERVAL f0 fh F0-Fh (f0-fh)2 (f0-fh)2/fh
42-48 3 1.24 1.76 3.0976 2.49806452
49-55 6 6.13 -0.13 0.0169 0.00275693
56-62 13 15.62 -2.62 6.8644 0.43946223
63-69 15 15.62 -0.62 0.3844 0.02460948
70-76 6 6.13 -0.13 0.0169 0.00275693
77-83 3 1.24 1.76 3.0976 2.49806452
46 45.98 5.4657146
Harga fh= 2,7%x 46= 1,24; 13,34% x 46= 6,13 ; 33,96% x 46 =
15,62; 33,96% x 46 =15,62; 13,34% x 46 = 6,13; 2,7 x 46 = 1,24

6) Membandingkan x 2 hitung dengan x 2 tabel

db = k – 1

=6–1

=5

α = 5 % diperoleh x 2 tabel = 11,07, x 2 hitung 5,465

7) Kaidah Keputusan

Jika x 2 hitung ≥ x 2 tabel, maka distribusi data tidak normal dan

Jika x 2 hitung ≤ x 2 tabel, maka distrubis data normal

Ternyata x 2 hitung < x 2 tabel atau 5,465 < 11,07 maka data hasil

penggunaan media da’wah facebook berdistribusi normal.

Adapun Uji normalitas data angket efektifitas da’wah dilakukan

dengan cara yang sama sebagai berikut:

1) Mencari skor terbesar dan skor terkecil

Skor terbesar = 90

41
Skor terkecil = 55
2) Banyak kelas

K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 46
= 1 + 3,3 (1,662)
= 6,48 = 6
3) Rentang Kelas

R = Nilai maksimal – nilai minimal


= 90 - 55
= 35
4) Panjang Kelas

R 35
P =  5,83  6
K 6

5) Tabel penolong uji normalita data efektifitas da’wah

Tabel 4.3
Uji Normalitas Data Efektifitas Da’wah
INTERVAL f0 Fh F0-Fh (f0-fh)2 (f0-fh)2/fh
55-60 2 1.24 0.76 0.5776 0.46580645
61-66 7 6.13 0.87 0.7569 0.12347471
67-72 9 15.62 -6.62 43.8244 2.80565941
73-78 15 15.62 -0.62 0.3844 0.02460947
79-84 11 6.13 4.87 23.7169 3.86898858
85-90 2 1.24 0.76 0.5776 0.46580645
46 45.98 7.75434508
Harga fh= 2,7%x 46= 1,24; 13,34% x 46= 6,13 ; 33,96% x 46 =
15,62; 33,96% x 46 =15,62; 13,34% x 46 = 6,13; 2,7 x 46 = 1,24

6) Membandingkan x 2 hitung dengan x 2 tabel

db = k – 1
=6–1
=5
α = 5 % diperoleh x 2 tabel = 11,07 dan x 2 hitung 7,75

42
7) Kaidah Keputusan

Jika x 2 hitung ≥ x 2 tabel, maka distribusi data tidak normal dan

Jika x 2 hitung ≤ x 2 tabel, maka distrubis data normal

Ternyata x 2 hitung < x 2 tabel atau 7,75 < 11,07 maka data

efektifitas da’wah berdistribusi normal.

Adapun data yang telah peneliti dapatkan mengenai penggunaan

media sosial facebook dan efektifitas da’wah yang telah didapatkan tertera

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4
Data Hasil Angket Penggunaan Media Sosial Facebook Dan Efektifitas
Da’wah 68

Penggunaan Media Efektifitas


NO Nama Res
Sosial Facebook (X) Da’wah (Y)
1 Arisah 49 66
2 Dendi Gunawan P 56 66
3 Hendra Irawan 65 78
4 Hamdan Harwadi 50 66
5 Hesti Juniati 60 71
6 Johariah 42 55
7 Khairul Padli 65 77
8 Laili Agustina 61 72
9 Lidia Lestari 67 78
10 M. Rafi`i 52 65
11 Moh. Samsul Hadi 62 72
12 Nasrullah 80 83
13 Nuriani 68 78
14 Rabiatun Islamiah 54 66
15 Rina Prestika 69 75
16 Rinda 60 71
17 Saibah 45 60
18 Saimah 64 78

68
Data hasil angket Penggunaan Media Sosial Facebook Dan Efektifitas Da’wah 8 Agustus 2022.

43
19 Supiyati 65 76
20 Susi Yuliarni 68 78
21 Topan Sanjaya 62 72
22 Umar Aditya 69 79
23 Wawan Mirzani 55 66
24 Susilawati 55 65
25 Tutik Walhidatul Hida 64 78
26 Yayan Puspita Angg 74 79
27 Yulistina Pratama 65 78
28 Aan Zalarrohim 67 80
29 Baiq. Rosmayanti 83 90
30 Fathul Hadi 65 78
31 Hairul Basri 48 66
32 Hamzanwadi Efendi 68 78
33 Hendri Irawan 65 77
34 Heri Irawan 57 71
35 Herli 76 80
36 Husniatun 60 72
37 Jizan Fahrozi 57 70
38 Lena Juliana Erawati 74 80
39 Lia Hidayatun 60 72
40 M. Yudi 62 76
41 Malinda Sriningsih 75 90
42 Mitayani 62 79
43 Mursani 70 80
44 Novia Roscalina 57 79
45 Rinawati 78 80
46 Zuhratun Apriani 70 80

Data yang telah disajikan akan dianalisis dengan menggunakan

statistik dengan uji hipotesis menggunakan rumus korelasi produck

momen. Selanjutnya pada analisis data akan dicantumkan tabel pembantu

untuk menghitung besarnya korelasi atau pengaruh penggunaan media

sosial facebook dengan efektifitas da’wah di kalangan generasi milenial

desa Bebidas.

44
Tabel 4.5
Tabel perhitungan korelasi Data hasil angket Penggunaan Media Sosial
Facebook Dan Efektifitas Da’wah 69

NO Nama Res X Y X2 Y2 XY
1 Arisah 49 66 2401 4356 3234
2 Dendi Gunawan P 56 66 3136 4356 3696
3 Hendra Irawan 65 78 4225 6084 5070
4 Hamdan Harwadi 50 66 2500 4356 3300
5 Hesti Juniati 60 71 3600 5041 4260
6 Johariah 42 55 1764 3025 2310
7 Khairul Padli 65 77 4225 5929 5005
8 Laili Agustina 61 72 3721 5184 4392
9 Lidia Lestari 67 78 4489 6084 5226
10 M. Rafi`i 52 65 2704 4225 3380
11 Moh. Samsul Hadi 62 72 3844 5184 4464
12 Nasrullah 80 83 6400 6889 6640
13 Nuriani 68 78 4624 6084 5304
14 Rabiatun Islamiah 54 66 2916 4356 3564
15 Rina Prestika 69 75 4761 5625 5175
16 Rinda 60 71 3600 5041 4260
17 Saibah 45 60 2025 3600 2700
18 Saimah 64 78 4096 6084 4992
19 Supiyati 65 76 4225 5776 4940
20 Susi Yuliarni 68 78 4624 6084 5304
21 Topan Sanjaya 62 72 3844 5184 4464
22 Umar Aditya 69 79 4761 6241 5451
23 Wawan Mirzani 55 66 3025 4356 3630
24 Susilawati 55 65 3025 4225 3575
25 Tutik Walhidatul 64 78 4096 6084 4992
26 Yayan Puspita A 74 79 5476 6241 5846
27 Yulistina Pratama 65 78 4225 6084 5070
28 Aan Zalarrohim 67 80 4489 6400 5360
29 Baiq. Rosmayanti 83 90 6889 8100 7470
30 Fathul Hadi 65 78 4225 6084 5070
31 Hairul Basri 48 66 2304 4356 3168

69
Tabel perhitungan korelasi Data hasil angket Penggunaan Media Sosial Facebook Dan
Efektifitas Da’wah tanggal 9 pebruari 2022.

45
32 Hamzanwadi 68 78 4624 6084 5304
33 Hendri Irawan 65 77 4225 5929 5005
34 Heri Irawan 57 71 3249 5041 4047
35 Herli 76 80 5776 6400 6080
36 Husniatun 60 72 3600 5184 4320
37 Jizan Fahrozi 57 70 3249 4900 3990
38 Lena Juliana 74 80 5476 6400 5920
39 Lia Hidayatun 60 72 3600 5184 4320
40 M. Yudi 62 76 3844 5776 4712
41 Malinda Sriningsih 75 90 5625 8100 6750
42 Mitayan 62 79 3844 6241 4898
43 Mursani 70 80 4900 6400 5600
44 Novia Roscalina 57 79 3249 6241 4503
45 Rinawati 78 80 6084 6400 6240
46 Zuhratun Apriani 70 80 4900 6400 5600
Jumlah 2900 3426 186484 257398 218601

DIK:

  2900
 2  186484
2  8410000
  3426
 2  257398
 
 11737476
2

  218601
  46

N        
N   N   
rxy =
       
2 2 2 2

46218601   (2900 )3426 


=
46186484   8410000 46257398   11737476 
10055646  9935400
=
8578264  8410000 11840308  11737476 

46
120246 120246 120246
= = = = 0,914
168264 102832  1730292364 8 131540 ,577

Dalam menganalisis data penelitian ini, peneliti melaksanakan

serangkaian kegiatan seperti mengelompokan data, mengolah data, dan

melakukan pembuktian melalui uji hipotesis. Setelah data teranalisis maka

peneliti selanjutnya menguji hipotesis penelitian yang telah diajukan

Adapun hasil analisis data yang telah peneliti dapatkan setelah dianalisis

menunjukkan bahwa thitung sebesar 0,914 sedangkan t-tabel produck

momen jumlah sampel 46 pada tarap kesalahan 5% sebesar 0,291 sehingga

thitung > ttabel yakni 0,914 > 0,291, Maka penggunaan media sosial

facebook memiliki hubungan yang kuatdenagn efektifitas da’wah di

kalangan generasi milenial desa Bebidas sesuai dengan kriteria pengujian

hipotesis yang peneliti rujuk dalam bukunya Rahayu Kariadinata dan

Maman Abdurrahman angka korelasi menunjukan hampir pada angka 1

yaitu 0,914 hal ini tergolong memiliki hubungan yang sangat kuat.

B. Pembahasan
Dari latar belakang masalah yaitu kecanggihan teknologi yang mampu

membantu memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi dan mencari

informasi. Dalam penelitian ini mengidentifikasi bahwa perlunya inovasi dan

kreatifitas baru dalam menyampaikan pesan dakwah agar dapat menarik minak

dan perhatian masyarakat. Da’i kini dapat memanfaatkan teknologi informasi

untuk menarik minat masyarakat yang bergantung pada media sosial. Seperti

yang dilakukan oleh pemilik akun facebook pondok pesantren Al-Islamiyah

Bebidas.

47
Dalam penelitian ini menggunakan teori efek komunikasi massa oleh

Schramm dan Robert dan juga konsep efektifitas Stewart, L Tubbs dan Silvia

Moss. Menurut Schramm dan Robert, efek merupakan adanya perubahan

perilaku yang dilakukan manusia setelah menerima pesan yang didapatnya

melalui media massa. Menurut teori ini, efek melekat pada khalayak sebagai

akibat dari perubahan psikologis yang meliputi efek kognitif, efek afektif, dan

efek behavior yang diterima oleh komunikan setelah mendapat pesan dari

komunikator. Sedangkan dalam konsep efektivitas, Stewart, L Tubbs dan

Silvia Moss berpendapat bahwa komunikasi dianggap efektif apabila

komunikasi tersebut menimbulkan pengertian, kesenangan, mempengaruhi

sikap, hubungan sosial yang baik dan tindakan.

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan

bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat dan positif antara penggunaan

media sosial terhadap efektivitas dakwah. Hubungan positif tersebut diartikan

variabel X dan Y berhubungan searah. Semakin lama pengaruh penggunaan

media sosial maka akan semakin besar juga efektivitas dakwahnya. Dalam hal

ini, pengaruh penggunaan media sosial pada akun facebook pondok pesantren

Al-Islamiyah Bebidas terhadap efektivitas dakwah meliputi mad’u atau

followersnya mudah memahami isi pesannya yang disampaikan, mad’u atau

followers juga merasakan kenyamanan dengan cara berdakwah menggunakan

video dakwah siaran langsung di facebok pondok. Dan mad’u atau followers

juga tertarik untuk menyampaikan pesan dakwah kepada orang lain dengan

cara saling bertukar informasi pada keluarga yang lain bahkan desa-desa lain

48
diluar bebidas atau lintas kecamatan meminta para ustaz dari pondok

pesantren untuk mengisi pengajian setiap minggu ditempat mereka masing-

masing dan itu terus dilakukan siaran langsung oleh tim dan itu live secara

langsung diakun facebook pondok pesantren Al-Islamiyah Bebidas.

Metode da’wah yang digunakan oleh para ustazs di pondok pesantren

dalam menyampaikan misi da’wahnya tetap menggunakan cara yang telah

diajarkan oleh para ulama-ulama terdahulu yaitu menggunakan pembacaan

kitab-kitab para ulama secara langsung kemudian dijelaskan secara rinci

dengan menggunakan bahasa daerah yang tentu dapat dipahami oleh

masyarakat setempat. Pantang untuk menyampaikan pengajian tanpa

menggunakan kitab sehingga materi yang disampaikan juga memiliki

kepastian hukum yang jelas dan rinci sebab yang dibutuhkan oleh masyarakat

adalah bagaimana hukum-hukum itu dapat mereka praktikkan serta ilmu

tauhid yang dapat dipahami dengan cara yang sederhana dan itu berhasil

dilakukan.

Hasil dari penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Media Sosial

Terhadap Efektivitas Dakwah (Studi Kasus Akun facebook pondok pesantren

Al-Islamiyah Bebidas)” diperoleh H1: terdapat pengaruh antara penggunaan

media sosial terhadap efektivitas dakwah di kalangan generasi milenial Desa

Bebidas.

Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad

Hanafi bahwa media sosial facebook mempengaruhi motivasi belajar

49
mahasiswa FISIP Universitas Riau70. Selain itu dalam penelitian lain dari Desi

Anggraini bahwa penggunaan media sosial instagram dalam penyampaian

pesan dakwah cukup efektif, maksudnya adalah dapat memberikan pesan-

pesan dakwah seperti akhlak, akidah, dan syariah71. Penelitian lain dari Bella

Nadyantana juga diungkapkan bahwa akun instagram @fuadbakh terbukti

cukup berperan sebagai media dakwah.

70
(Hanafi & Yasir ", Pengaruh Media Sosial Facebook Terhdap Motivasi Belajar FISIP Universitas
Riau, 2016).
71
Desi Anggraini", Pengaruh Media Sosial Instagram Terhdap Motivasi Belajar Fisip Universitas
Riau, 2016).

50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media sosial facebook berpengaruh terhadap efektifitas

da’wah pada generasi milenial desa bebidas hal ini berdasarkan hasil uji

korelasi produk moment sederhana yang telah dilakukan dalam penelitian ini,

diperoleh nilai r = 0,914. Yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang

positif dan sangat kuat antara pengaruh penggunaan media sosial terhadap

efektivitas dakwah. Arti positif adalah hubungan antara variabel X dan Y

searah. Maksud searah disini, semakin lama pengaruh penggunaan media

sosial, maka semakin meningkat efektivitas dakwah.

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada pemilik akun facebook pondok pesantren Al-Islamiyah

Bebidas agar lebih meningkatkan baik dari segi kuantitas maupun kualitas

dalam berdakwahnya menggunakan media sosial. Agar para penonton atau

mad’unya tidak hanya sekedar mendapatkan ilmu pengetahuan seputar

agama Islam, tetapi juga dapat menginspirasi dan juga lebih menarik

perhatian sehingga dapat menghibur penonton.

2. Bagi masyarakat dengan adanya teknologi komunikasi semakin caggih,

mayarakat diharapkan harus semakin cerdas dalam memanfatkan media

51
sosial ke hal yang positif. Sehingga masyarakat yang cerda nantinya bisa

mendapatkan manfaat yang banyak dari media sosial

3. Bagi Da’i diharapkan lebih kreatif dalam melakukan dakwahnya. Para

pendakwah harus mengetahui sasaran mad’unya karena apabila da’i tidak

mengetahui karakteristik para mad’unya, maka akan sulit untuk menarik

perhatian mad’unya.

4. Bagi akademis diharapkan untuk mampu memanfaatkan kecanggihan

teknologi komunikasi seperti media sosial secara maksimal, terutama

untuk menunjang proses pembelajaran.

52
DAFTAR PUSTAKA

Afifah Nur Hidayah Isnaini. (2018). Efektivitas Media Dakwah Pada Followers
Akun Instagram @nunuzoo Di Kalangan Mahasiswa UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta [Skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta].
http://digilib.uin- suka.ac.id/32675/

Amin, S. M. (2008). Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. AMZAH.

Aziz, M. A. (2019). Ilmu Dakwah: Edisi Revisi. Prenada Media.

Arifin, Hasnul. (2009). Nongkrong Asyik di Internet Dengan Facebook. Jakarta:


Buku Kita

Ansori, M. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Edisi 2. Airlangga University


Press

Alfira Mulya Astuti, Metode Statistika (Mataram: Jurusan Pendidikan


matematika, 2013)

Bella Nadyantana Mulia. (2018). Efektivitas Media Sosial Instagram @Fuadbakh


Sebagai Media Dakwah (Ditinjau Dari Teori Jarum Hipodermik)
[Skripsi]. IAIN Ponorogo.h.98

Cindy Rizal Putri Paramitha, Analisis Faktor Pengaruh Promosi Berbasis Sosial
Media Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggal dalam Bidang
Kuliner, Tesis, Fak. Ekonomi UNDIP, Semarang, 2011

Choliq, A. (2018). Dakwah Melalui Media Sosial Facebook. Jurnal Dakwah


Tabligh, 16(2), 170–187. https://doi.org/10.24252/jdt.v16i2.6118

Cohen, L., & Manion, L. (1980). Research methods in education. Croom Helm.

Dinillah, U., & Sf, A. K. (2019). Media Sosial Instagram Sebagi Media Dakwah
(Analisis Isi Pada Akun @tentangislam dan @harakahislamiyah).
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science, 1(1), 54–
67.

Departemen Agama RI. (2007). AL-QUR’AN AL-HIKMAH. CV Diponegoro.h,90

Dinillah, U., & Sf, A. K. (2019). Media Sosial Instagram Sebagi Media Dakwah
(Analisis Isi Pada Akun @tentangislam dan @harakahislamiyah).
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science, 1(1), 54–
67.

53
Duli, N. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk
Penulisan Skripsi & Analisis Data Dengan SPSS. Deepublish.

Elsa Carina Putri. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap


Efektivitas Dakwah (Studi kasus: Isntagram @nunuzoo) [Skripsi]. UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Elsa Carina Putri. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap


Efektivitas Dakwah (Studi kasus: Isntagram @nunuzoo) [Skripsi]. UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hafied Cangara. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Rajagrafindo Persada.

Horrigan, J B. 2002. New Internet Users: What They do Online, What


7KH\'RQ¶Wand Implications for WKH1HW¶VIXWXUH.

Haramain, M. (2019). Dakwah Moderasi Tuan Guru: Kajian Pemikiran dan


Gerakan Dakwah Tuan Guru KH. Muhammad Zainuddin Abd.
Madjid. IAIN Parepare Nusantara Press.
Habibi, M. (2018). Optimalisasi Dakwah Melalui Media Sosial Pada Era Milenial.
Jurnal Al Hikmah: Jurnal Dakwah, 12(1). https://doi.org/10.24260/al-
hikmah.v12i1.1085

Iwan Hermawan. (2019).Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif,


Kuantitatif dan Mixed Method ). Hidayatul Quran.

Jalaludin Rakhmat. (1986). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya.

Jalaludin Rakhmat. (2010). Psikologi Komunikasi. Remaja Karya.

Khomsahrial Romli. (2016). Komunikasi Massa. Jakarta PT. Gramedia.

Miliza Ghazali. (2016). Buat Duit Dengan Facebook dan Instagram: Panduan
Menjana Pendapatan dengan Facebook dan Instagram. Publishing
House.

Musthofa, M. (2016). Prinsip Dakwah via Media Sosial. Aplikasia: Jurnal Aplikasi
Ilmu-Ilmu Agama,16(1), 51–55.
https://doi.org/10.14421/aplikasia.v16i1.1175

Morrisan. (2012). Metode Penelitian Survei: Jakarta Pustaka Kencana.

Markus Utomo Sukendar. (2017). Psikologi Komunikasi: Teori dan Praktek. CV.
Budi Utama.

Margono,Metodologi Penelitian pendidikan (Jakarta :PT Reneka Cipta,2004).

54
Moh. Ali Aziz. (2008). Ilmu Dakwah. Jakarta, Kencana.

Rulli Nasrullah. (2015). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan


Sosioteknologi. Simbiosa Rekatama Media.

Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta, 2010),

Rahayu Kariadinata dan Maman Abdurrahman, Dasar- Dasar Statistik


Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia,2012).

Rahayu Kariadinata dan Maman Abdurrahman, Dasar- Dasar Statistik


Pendidikan,(Bandung: Pustaka Setia,2012)

Saputra, Angga. 2010. Analisis Pengaruh Kepuasan, Kualitas, Dan Experiential


Marketing Terhadap Word Of Mouth Situs Jejaring Sosial Facebook
Pada Mahasiswa Fe Undip Semarang. Skripsi Universitas Dipenogoro,

Sugiyono,Metode Penelitian pendidikan Kuantitatif Kualitatif R&B, (Bandung:


Alfabeta, 2014), Cet. 20

Suharsimi sukanto , prosedur penelitian(Jakarta :PT Rineka cipta ,2006)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:


Rineka Cipta,2006)

Syamsuddin AB. (2016). Pengantar Sosiologi Dakwah. Kencana.Jakarta,h,23

Sunarso, D. B. (2019). Peran Kantor Urusan Agama dan Penyuluh dalam


Memberikan Bimbingan Perkawinan pada Masyarakat di Udapi Hilir
Prafi Kabupaten Manokwari: Hasil Penelitian. Myria Publisher.

Toha Yahya Oamr. (2004). Islam dan Dakwah. PT. Al Mawardi Prima

Pirol, A. (2017). Komunikasi Dan Dakwah Islam. Deepublish.

Widodo, A. (2019). Dakwah di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Khabar, 1(1), 49
– 65. https://doi.org/10.37092/khabar.v1i1.120

Winarno Surakhmad. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Teknik.


Transito

Wiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wirawan, Metode Research, (Jakarta:Bimi Aksara,2004),

55
Zakiyah Romadlany, & Farhan. (2019). Penggunaan Instagram Sebagai Trend
Media Dakwah Masa Kini Studi Akun Instagram Pondok Pesantren
Nurul Jadid. El-Furqania : Jurnal Ushuluddin Dan Ilmu-Ilmu Keislaman,
5(1), 105–123.

Zakiah Drajat. (1996). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta, Bumi Aksara.

56

Anda mungkin juga menyukai