Anda di halaman 1dari 71

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PASCA

DARING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH


TERHADAP SISWA-SISWI DI MI MUHAMMADIYAH SUDUNG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Ilmu Tarbiyah

Jurusan Pendidikan Agama Islam

DISUSUN OLEH:
TIKA ISLAMIATI
NIM.181038

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH


PROGAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BLORA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

i
NOTA PEMBIMBING II

Lamp :3 (Tiga) Eksemplar


Hal :Naskah Skripsi
a.n. Sdr. Tika Islamiati
Kepada
Pembimbing II STAI Muhammadiyah Blora
Di-
Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb.
Setelah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa di
bawah ini:
Nama : TIKA ISLAMIATI

NIM : 181038

Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Judul Skripsi : “ Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)


Pasca Daring Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Fiqih Terhadap Siswa-Siswi Di MI Muhammadiyah
Sudung Tahun Pelajaran 2021/2022 ”.

Maka selaku pembimbing I kami berpendapat bahwa skripsi tersebut


sudah layak untuk dapat dimunaqasahkan .
Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Pembimbing II Tanggal Tanda Tangan

Sholihul Anwar, M.Pd.I ........................ .......................

ii
NOTA PEMBIMBING I

Hal :Naskah Skripsi


a.n. Sdr. Tika Islamiati
Kepada Yth.
Pembimbing I STAI Muhammadiyah Blora
di-
tempat
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bersama ini disampaikan skripsi mahasiswa STAI Muhammadiyah Blora
Nama : TIKA ISLAMIATI

NIM : 181038

Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Judul Skripsi : “ Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)


Pasca Daring Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Fiqih Terhadap Siswa-Siswi Di MI Muhammadiyah
Sudung Tahun Pelajaran 2021/2022 ”.

Skripsi tersebut telah kami teliti, koreksi dan pembetulan seperlunya,


kemudian kami serahkan kepada saudara selaku pembimbing II.
Waalaikumsalam Wr. Wb.

Pembimbing I Tanggal Tanda Tangan

Widodo, M.Pd.I ........................ .......................

iii
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHMMADIYAH BLORA
Status : Terakreditasi B
SK.BAN.PT.NO.192/SK/BAN-PT/AK-XVIII/S/IX/2017
Kampus : Jl. Raya Blora – Cepu KM.04 telp. (0296)5298724, 510007
Fax. (0296) 5298724

PENGESAHAN
Skripsi Saudara
Nama : TIKA ISLAMIATI
NIM : 181038
Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Judul Skripsi : “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Pasca Daring
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Terhadap Siswa
Siswi Di MI Muhammadiyah Sudung Tahun Pelajaran
2021/2022”
Telah dimunaqasahkan oleh majlis Penguji STAI Muhammadiyah di Blora dan
dinyatakan lulus dengan predikat cumloude/baik/cukup, pada tanggal:
...................
Dan dapat diterima sebagai syarat penyelesaian Studi Program Sarjana Strata I
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.
MAJELIS PENGUJI
Ketua Tanggal Tanda Tangan

, M.Pd.I ......................... ........................


Sekretaris

, M.Pd.I ......................... ........................


Penguji I

, M.Pd. ......................... .......................


Penguji II

, M.Pd. ......................... ......................

iv
MOTTO

“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan


nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran.”

(QS. Al-Ashr : 3)

“Kesabaran bukan hanya kemampuan untuk menunggu, melainkan


bagaimana kita bersikap saat menunggu."

(Penulis)

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati,didalam skripsi ini penulis


persembahkan kepada :

1. Cinta pertama dan panutanku, Ayahanda Sukirno. Pintu surgaku, Ibunda


Kisniwati. Untuk kedua orang tua ku yang selama ini telah memalui banyak
perjuangan dan rasa sakit. Saya berjanji tidak akan membiarkan semuanya itu
sia-sia. Saya ingin melakukan yang terbaik untuk setiap kepercayaan yang
diberikan. Terima kasih telah menjadi orang tua yang sempurna.
2. Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora.
3. Kepada dosen pembimbing yang senantiasa membimbing dan mengarahkan
dalam pembuatan skripsi ini.
4. Semua teman-teman mahasiswa dan mahasiswi STAI Muhammadiyah Blora
terlebih lagi teman-temanku PAI angkatan 2018/2019 yang selalu
memberikan motivasi dukungan selama menyusun skripsi.
5. Segenap Keluarga besar MI Muhammadiyah Sudung yang telah berkenan
membimbing di saat proses penelitian.
6. Untuk orang yang paling istimewa dalam hidupku. Terima kasih atas
dukungan, kebaikan, perhatian, dan kebijaksanaan. Terima kasih karena
memberitahu saya cara hidup dengan jujur dan bahagia.
7. Terkadang saya merasa seperti tidak berada di tempat lain. Saya hanya
merasa tidak ada yang bisa memahami saya. Tetapi kemudian saya ingat
bahwa saya memiliki kalian, Teman. Sejujurnya saya tidak tahu apa yang
akan saya lakukan tanpa kalian sahabatku. Terima kasih telah menjadi
manusia terbaik.
8. Serta pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

vi
ABSTRAK

Islamiati, Tika. 2022. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Pasca Daring
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Terhadap Siswa-Siswi Di Mi
Muhammadiyah Sudung. Skripsi, Pai, Stai Muhammadiyah Blora.

Kata Kunci : Upaya guru , Peningkatan Prestasi Belajar Siswa,


Pembelajaran Daring

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya guru PAI dalam


meningkatkan prestasi belajar siswa dan mengetahui prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dilakukan di MI Muhammadiyah Sudung yang latar belakang dalam
penelitian ini adalah sistem pembelajaran dilakukan melalui perangkat personal
computer (PC) atau laptop dan HP yang terhubung dengan koneksi jaringan
internet. Guru mengaku sulit jika pembelajaran daring tidak seefektif kegiatan
pembelajaran tatap muka langsung, dikarenakan beberapa materi harus dijelaskan
secara langsung dan lebih lengkap. Tidak semua guru juga bisa mengoperasikan
PC atau Laptop dan HP, sehingga pembelajaran daring hanya efektif untuk
penugasan dan kemungkinan hasil pengerjaannya diberikan ketika akan masuk.

Diantara Upaya guru PAI meningkatkan prestasi belajar siswa adalah :


dengan menggunakan metode yang sudah disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan, memberikan BK dalam hal pendalaman materi, memberikan pertanyaan
yang dapaat merangsang keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dan
memberikan PR setiap akhir materi seta melakukan ulangan setiap satu bulan
sekali. Adapun kendala yang dialami guru PAI yaitu factor eksternal yang
bersumber dari luar diri siswa itu sendiri dan factor internal yang berasal dari
dalam siswa yang mempengaruhi kecerdasannya. Upaya-upaya yang dilakukan
guru PAI ini memberikan hasil yang baik, prestasi belajar siswa semakin
meningkat meskipun dalam proses yang cukup Panjang dan dengan grafik yang
tidak terlalu pesat.

vii
Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam
penelitian ini meliputi redaksi data, data display, kesimpulan atau verifikasi .
Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi, yaitu triangulasi
sumber dan triangulasi teknik.

viii
PERNYATAAN

Penulis menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga dengan skripsi ini tidak berisi satuan pikiran-pikiran orang lain,
kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Blora, 26 Januari 2022

Yang menyatakan,

TIKA ISLAMIATI

NIM. 181038

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT pencipta manusia dan alam semesta.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kapada Rasul Muhammad SAW
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul "UPAYA GURU
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PASCA DARING DALAM
MENINGKATKAT PRESTASI BELAJAR FIQIH TERHADAP SISWA-
SISWI DI MI MUHAMMADIYAH SUDUNG TAHUN PELAJARAN
2021/2022”

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan


guna meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) jenjang Strata-1 Program Studi
Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah
Blora, dan penelitiannya bertujuan untuk mengetahui, menganalisa suatu masalah
yang diangkat dalam skripsi ini dan mengambil manfaat dari hasil kesimpulannya.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak H. Sukisno, M.Pd.I selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam


Muhammadiyah Blora.
2. Bapak Sholihul Anwar, M.Pd.I selaku pembimbing II dan Bapak Widodo,
M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak/Ibu Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin
disebutkan satu per satu.
Akhirnya, sebagai hamba yang lemah, penulis menyadari bahwa skripsi ini
tidak luput dari berbagai kelemahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis harapkan
saran dan kritik dari pembaca. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi penulis sendiri.
Blora, 20 Desember 2022
Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i


NOTA PEMBIMBING II ................................................................................................ ii
NOTA PEMBIMBING I ................................................................................................iii
PENGESAHAN ............................................................................................................. iv
MOTTO.......................................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................... vii
PERNYATAAN ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR..................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................................... 6
A. GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.......................................................... 6
1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam ................................................. 6
2. Peran Guru Agama Islam ............................................................................. 8
3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru ............................................................... 9
4. Syarat Guru Profesional ............................................................................. 11
5. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengajar ....................... 15
B. PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ............................. 16
1. Pengertian Prestasi Belajar ........................................................................ 16
2. Aspek-aspek Prestasi Belajar ..................................................................... 18
3. Faktor-Faktor Prestasi Belajar .................................................................. 18
C. UPAYA GURU PAI ......................................................................................... 19
1. Pengertian Upaya Guru .............................................................................. 19
2. Konsep Mendisiplinkan .............................................................................. 20

xi
3. Penambahan jam pelajaran ........................................................................ 21
4. Melalui Motivasi ......................................................................................... 21
D. FIQIH .............................................................................................................. 22
1. Pengertian Fiqih .......................................................................................... 22
2. Sumber Hukum Fiqih ................................................................................. 24
E. KAJIAN PENELITIAN YANG RELEVAN................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................................... 28
A. Metode Penelitian ............................................................................................ 28
B. Tempat Penelitian ............................................................................................ 29
C. Sumber Data .................................................................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................. 30
E. Teknik Keabsahan Data .................................................................................. 32
F. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 33
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................ 35
A. Gambaran MI Muhammadiyah Sudung ........................................................ 35
1. Sejarah ........................................................................................................ 35
2. Visi dan Misi Madrasah .............................................................................. 37
3. Letak Geografis ........................................................................................... 37
4. Struktur Organisasi .................................................................................... 39
5. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan ........................................................ 40
6. Sarana dan Prasarana ................................................................................ 41
B. Upaya Guru PAI meningkatkan prestasi Belajar .......................................... 42
1. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................... 42
2. Prestasi belajar yang mengalami penurunan ............................................. 48
3. Kendala Guru PAI dalam meningkatkan Prestasi Belajar siswa .............. 49
4.Fasilitas Pendukung Yang Menunjang Proses Pembelajaran Dalam ........ 52
BAB V PENUTUP........................................................................................................ 55
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 55
B. Saran ................................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 57
Lampiran - lampiran

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan seseorang yang
memberikan pelajaran dan menanamkan nilai-nilai moral kepada peserta didiknya
agar dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang disesuaikan dengan kaidah-
kaidah keislaman. Guru Pendidikan Agama Islam juga menghadapi
tanggungjawab yang berat, untuk itu guru PAI harus memiliki persiapan dan
potensi yang memadai guna tercapainya suatu hasil pendidikan yang maksimal.

Peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pandangan paradigma baru


yaitu pihak-pihak sekitar lingkungan sekolah yang berasal dari guru Pendidikan
Agama Islam dan peserta didik, untuk memajukan pendidikan yang seimbang
antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan iman dan taqwa yang pada
akhirnya diharapkan mampu menerapkan pembelajaran moral secara maksimal. 1

Saat ini Corona menjadi pembicaraan yang hangat. Di belahan bumi


manapun, corona masih mendominasi ruang publik. Virus ini menyerang infeksi
saluran pernapasan seperti batuk dan pilek namun sifatnya lebih mematikan. Salah
satu dampak paling mencolok merebaknya Covid-19 terhadap pendidikan di
Indonesia adalah percepatan penghapusan ujian nasional (UN) bagi siswa jenjang
pendidikan dasar dan menengah, yang semula dijadwalkan baru akan dilakukan
pada 2021. Dampak penting lain yang dialami pendidikan di Indonesia, yang juga
dialami banyak Negara adalah metode pembelajaran yang secara mendadak harus
dilakukan secara jarak jauh atau melalui moda pembelajaran dalam jaringan
(daring).

1
Zamhuri, S.Ag (https://metrojambi.com/read/2018/05/14/31141/peranan-guru-
pendidikan-agama-islam-pai-pada-sekolah-dalam-meningkatkan-moral-peserta-
didik#:~:text=Menurut%20Imam%20Al%2DGhazali%2C%20tugas,mendekatkan%20diri%20k
epada%20Allah%20SWT.&text=Peran%20guru%20PAI%20dalam%20kegiatan,hasil%20akhir
%20dari%20peserta%20didik.) 17 Januari 2022| 09:24 WIB

1
2

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer


(PC) atau laptop dan HP yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru
dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di
media sosial seperti WhatsApp (WA) ataupun media lainnya sebagai media
pembelajaran. Beberapa guru di sekolah mengaku, jika pembelajaran daring ini
tidak seefektif kegiatan pembelajaran tatap muka langsung, karena beberapa
materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. Selain itu materi yang
disampaikan secara daring belum tentu bisa dipahami semua siswa. Berdasarkan
pengalaman mengajar secara daring, sistem ini hanya efektif untuk memberi
penugasan, dan kemungkinan hasil pengerjaan tugas-tugas ini diberikan ketika
siswa akan masuk, sehingga kemungkinan akan menumpuk.

Mengamati pengalaman dari beberapa guru tersebut, maka guru juga harus
siap menggunakan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Guru harus
mampu membuat model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter
siswa di sekolahnya. Guru harus terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media
daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif, mudah diakses, dan
dipahami oleh siswa. 2

Pembelajaran fiqih di madrasah adalah suatu kegiatan interaksi antara


pendidik dan peserta didik yang memanfaatkan sumber belajar untuk memberikan
pengetahuan mengenai fiqih yakni ketentuan hukum yang mengatur berbagai
aspek kehidupan manusia, baik secara pribadi, masyarakat maupun dengan Allah
dimana diperoleh dari dalil-dalil yang jelas dimana diajarkan di madrasah.

Dari hasil penelitian diatas, adapun masalah yang di hadapi dalam


pembelajaran Fiqih di MI Muhammadiyah Sudung adalah kurangnya minat dan
semangat peserta didik kelas 5 saat guru menyampaikan materi , karena peserta
didik kelas 5 telah ketergantungan pembelajaran daring yang menggunakan HP
(handphone) saat di rumah. Sehingga peserta didik telah mengandalkan HP untuk

2
Sri Harnani, S.Pd ( https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-
daring-di-masa-pandemi-covid-19 ) | 20 Januari 2022 | 10.20 WIB
3

mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Salah satu solusinya untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan merubah metode pembelajaran yang lebih
menyenangkan, seperti metode jigsaw atau yang lainnya. Metode tersebut
digunakan Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Menurut Rosyid Moh. Zaiful, dkk (2019: 9) mengartikan prestasi belajar


yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap mahasiswa dalam periode
tertentu dan dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu
kegiatan pembelajaran yang disertai perubahan yang dicapai mahasiswa. Menurut
Djamarah (2012: 23) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang
diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu
sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Istilah prestasi di Kamus Ilmiah Populer
di definisikan sebagai hasil yang telah dicapai.

Dari beberapa pengertian prestasi belajar, dapat disimpulkan bahwa


prestasi belajar adalah hasil atau perubahan pembelajaran yang dicapai dan suatu
proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku
sebagai hasil dari terbentuknya respons utama, dengan syarat bahwa perubahan
atau munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau
oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal.

Berdasarkan ulasan latar belakang di atas, peneliti bermaksud untuk


melaksanakan penelitian dengan judul “UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI) PASCA DARING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR FIQIH TERHADAP SISWA-SISWI DI MI MUHAMMADIYAH
SUDUNG TAHUN PELAJARAN 2021/2022”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut:
4

1. Bagaimana upaya guru pendidikan agama islam (PAI) PASCA


DARING dalam meningkatkan prestasi belajar fiqih terhadap siswa-
siswi di MI Muhammadiyah Sudung Tahun Pelajaran 2021/2022 ?
2. Bagaimana prestasi belajar mata pelajaran fiqih pasca daring siswa-
siswi di MI Muhammadiyah Sudung Tahun Pelajaran 2021/2022 ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka dapat ditentukan tujuan penelitian
sebagai berikut:

 Untuk Mengetahui prestasi belajar mata pelajaran fiqih pasca


daring siswa-siswi di MIMuhammadiyah Sudung Tahun Pelajaran
2021/2022.
 Untuk Mengetahui Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pasca Daring dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih terhadap
siswa-siswi di MI Muhammadiyah Sudung Tahun Pelajaran
2021/2022.

D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi :

a. Peneliti
Untuk memperoleh pengetahuan mengenai Upaya Guru
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkat prestasi
belajar siswa Pasca Daring.
b. STAI Muhammadiyah Blora
Sebagi tambahan referensi yang digunakan oleh mahasiswa
maupun perguruan tinggi.
c. MI Muhammadiyah Sudung
Agar dapat digunakan sebagai bahan masukan dan sumbangan
pemikiran mengenai Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Pasca Daring.
5

d. Pembaca
Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai
Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkat
prestasi belajar siswa Pasca Daring.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa pendidik
adalah orang yang mendidik. Sedangkan mendidik mempunyai arti
memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan
pikiran. Kata guru dalam Bahasa Arab adalah MUALLIM dan dalam
Bahasa inggris teacher, yang mempunyai arti sederhana yakni A person
whose occupation is teaching others yang artinya guru adalah seseorang
yang pekerjaannya mengajar orang lain. 3
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru pasti ada
upayanya, hal ini dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu,
rencana yang dapat tercapai dengan maksimal dan sesuai dengan apa
yang diinginkan dalam proses pembelajaran tersebut.
Upaya menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia diartikan
sebagai usaha kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk
mencapai tujuan. Upaya juga berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai
suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar 4. Upaya
juga diartikan sebagai bagian yang dimainkan oleh orang atau bagian
dari tugas utama yang harus dilaksanakan5. Pengertian tersebut dapat
dipahami bahwa upaya adalah sesuatu hal yang dilakukan seseorang
dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Pendapat lain mengatakan bahwa
upaya adalah usaha atau ikhtiar6.

3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosda, 2013), h. 222
4
Departemen Penddikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), h. 1250
5
Safuan Alfandi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Solo : Sendang Ilmu, 2005), h 351
6
Abduh Zulfidar Akaha, Belajar dari Akhlaq Ustadz Salafi, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,
2008), h.20

6
7

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama


mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Pendapat lain
mengatakan bahwa guru sebagai yang mengendalikan, memimpin dan
mengarahkan even pengajaran. Guru sebagai subjek (pelaku pemegang
peranan pertama) pada pengajaran.
“Guru adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab
untuk mendidik dan mengajarkan anak didik dengan pengalaman yang
dimilikinya, baik dalam wadah formal maupun wadah non formal, dan
melalui upaya ini maka anak didik bisa menjadi orang yang cerdas dan
beretika tinggi”. 7Menurut pendapat lain, “Guru adalah kurikulum
berjalan, sebaik apapun kurikulum dan sistem pendidikan yang ada,
tanpa didukung oleh mutu guru yang memenuhi syarat, maka semua
akan sia-sia”.8
Guru agama mempunyai tugas yang sangat berat, yaitu dengan
ikut serta membina kepribadian siswa di samping
mengajarkanpengetahuan agama kepada siswa. Guru agama harus
membawa seluruh siswanya kepada arah pembinaan pribadi yang sehat
dan baik.
Setiap guru agama juga mempunyai tugas Pendidikan yaitu
dengan memelihara dan membimbing fitrah dengan menciptakan
lingkungan Pendidikan yang yang sesuai fitrah itu sendiri, kearah
tujuan yang ingin dicapai dalam Pendidikan islam, yaitu menjadikan
manusia yang berkepribadian yang baik sesuai dengan tuntunan agama.
Guru-guru di madrasah harus menyadari bahwa peserta didik
perlu bimbingan dan pembinaan ekstra. Guru juga harus menguasai
karakter setiap siswa, psikologi siswa, serta pengusaan terhadap ilmu

7
Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2016), h. 34
8
Kunandar, Guru Profesional, Implementasi KTSP, dan Sukses dalam Sertifikasi Guru,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 40
8

yang akan diajarkannya kepada peserta didik itu harus cukup baik.
Materi agama sangat baik di biasakan sejak dini, misalnya yang
berkaitan dengan ibadah seperti sholat , menghafal surat-surat pendek
serta doa sehari-hari. Ibadah dibiasakan sejak di sekolah dasar, sehingga
akan menumbuhkan rasa senang melakukan ibadah tersebut. Kebiasaan
tersebut akan berdampak pada kepribadian siswa, dan sangat penting di
dalam Pendidikan agama. Setiap guru juga harus ingat bahwa ia adalah
unsur terpenting dalam Pendidikan agama di sekolah.

2. Peran Guru Agama Islam


Peran adalah sesuatu yang dilakukan oleh seseorang dalam
suatu peristiwa. Dalam arti lain peran yaitu pelaksanaan hak dan
kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya, peran sendiri
menentukan apa yang harus diperbuat oleh seseorang bagi masyarakat
dan kesempatan-kesempatan apa yang diberikan kepadanya serta
mengatur perilaku seseorang. Sedangkan yang dimaksud dengan peran
guru adalah keseluruhan tingkah laku yang harus dilakukan oleh guru
dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru”.9
Aspek-aspek yang berkaitan dengan misinya sebagai pendidik
antara lain :
a) Sebagai pendidik dan pengajar, bahwa setiap guru berperan
melakukan transfer ilmu pengetahuan, mengajarkan, dan
membimbing anak didiknya serta mengajarkan tentang segala
sesuatu yang berguna bagi mereka dimasa depan. Pendidik adalah
seseorang yang bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses
pertumbuhan dan perkembangan potensi anak didik.
b) Sebagai anggota masyarakat, guru berperan membangun interaksi
dan hubungan sosial masyarakat, dan menjadi bagian dari
masyarakat.

9
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),
h. 165
9

c) Sebagai administrator, seorang guru berperan melaksanakan semua


administrasi sekolah yang berkaitan dengan pendidikan dan
pembelajaran.
d) Sebagai pengelola pembelajaran, bahwa guru berperan aktif dalam
menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi
belajar mengajar di dalam maupun di luar sekolah10.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru


Pada dasarnya tugas dan tanggung jawab guru dalam
pembelajaran harus dilaksanakan oleh guru yang terkait, sesuai
dengan profesinya sebagai pendidik dan pengajar. Tugas
pendidik yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan dan
menyucikan serta membawa hati manusia untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
Adapun tugas pendidik dalam pendidikan Islam adalah sebagai
berikut:
a) Sebagai pengajar (intruksional), bertugas merencanakan program
pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun serta
mengakhiri dengan pelaksanaan penilaian setelah program dilakukan.
b) Sebagai pendidik (educator), yang mengarahkan peserta ddidik pada
tingkat kedewasaan dan berkepribadian kemil seiring dengan tujuan
Allah SWT menciptakannya.
c) Sebagai pemimpin (managerial), yang memimpin, mengendalikan diri
sendiri, peserta didik dan masyarakatyang terkait, terhadap berbagai
masalah yang menyangkut upaya pengarahan, pengawasan,
pengorganisasian, pengontrolan, dan partisipasi atas program
pendidikan yang dilakukan. 11
Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) adalah seorang pendidik
agama harus bekerja profesional dan menyadari banar-benar

10
Imam Wahyudi, Mengejar Frofesionalisme Guru, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2012), h. 45-
46
11
Abdul Mujib, dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 91
10

pekerjaannya sebagai amanah dari Allah SWT. Tugas guru PAI tersebut
sejalan dengan amanah pendidikan yang bukan hanya dilihat dari aspek
profesi tetapi juga dari kewajiban seseorang yang mengetahui
pengetahuan untuk mengajarkan ilmunya kepada orang lain yang
dilandasi oleh keikhlasan dan keinginan mencapai ridho Allah SWT.
Guru profesional mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial, intlektual,
moral, dan spiritual.
Tanggung jawab pribadi (kemampuannya dalam memahami
dirinya). Tanggung jawab sosial (memahami dirinya sebagai bagian
yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta melalui kemampuan
interaktif yang efektif). Tanggung jawab intlektual (penguasaan
berbagai perangkat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk menunjang tugastugasnya sebagai seorang guru). Tanggung
jawab spiritual dan moral (penampilan seorang guru mencerminkan
sebagai seseorang yang beragama Islam yang perkataan, perbuatan,
serta tingkah lakunya senantiasa tidak menyimpang dari norma-norma
agama dan moral).

Adapun mengenai tanggung jawab guru tersebut meliputi


beberapa hal, diantaranya:

a) Guru bertanggung jawab sebagai pendidik


b) Guru bertanggung jawab sebagai profesinya
c) Guru bertanggung jawab sebagai pengajar
d) Guru bertanggung jawab sebagai pendamping dan pembimbing
peserta didik
e) Guru sebagai pengemban kurikulum, mulai dari silabus, RPP, dan
rekayasa yang lainnya
f) Guru bertanggung jawab terhadap pengelolaan kelas12.

12
Mulyana Z, Rahasia Menjadi Guru Hebat, (Jakarta: Grasindo, 2013), h. 40
11

Tugas dan tanggung jawab seorang guru PAI tersebut tidak


hanya di tuntut di dunia saja tapi juga sampai akhirat, oleh karenanya
hal tersebut harus benar-benar di perhatikan, menjadi seorang guru
tidaklah semudah yang kita bayangkan, guru mengemban sebuah

amanah yang begitu besar, hal ini harus menjadi kesadaran bagi
seorang guru bahwa bagitu penting dan mulianya tugas tersebut, maka
hendaknya dalam segala hal yang akan kita kerjakan niatkanlah hanya
untuk memperoleh pahala dan ridho dari Allah SWT, dengan
demikian segala sesuatu yang dikerjakan tersebut akan memperoleh
pahala yang berlipat dan memperoleh keberkahan dalam hidup
seseorang.

4. Syarat Guru Profesional


Secara etimologi profesi yang berarti pekerjaan yang mempunyai
arti orang yang ahli ataupun tenaga ahli. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Profesional memiliki pengertian sebagai berikut :
1) Bersangkutan dengan profesi
2) Memerlukan kepandaian khusu untuk menjalankannya
3) Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. 13
Menurut UU No 14 Tahun 2005 Bab 1 Pasal 1 Ayat 4
menerangkan bahwa pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang
dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian
kecakapan yang memenuhi standar mutu serta membutuhkan pendidikan
profesi. 14
Dalam UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional sangat
diperlukan karena untuk meningkatkan martabat guru sendiri dan
meningkatkan mutu pendidikan nasional. Ini tertera di pasal 4 yang
berbunyi “Kedudukan guru sebagai tenaga professional sebagaimana yang

13
Ali Mudlofir, Pendidik Profesional, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2012), h. 1
14
Ibid, h. 6
12

dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) yang berfungsi untuk meningkatkan


martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk mutu
pendidikan nasional”.
Menurut Wrdiman Djojonegoro, guru yang bermutu baik memiliki
4 kriteria utama, yaitu :
1) Kemampuan professional, meliputi kemampuan kecerdasan, sikap,
dan prestasi kerja.
2) Upaya professional adalah upaya seorang guru untuk mengubah
kemampuan profesionalnya ke dalam tindakan mendidik dan
mengajar secara nyata.
3) Waktu yang dicurahkan untuk kegiatan professional menunjukkan
untensitas waktu seorang guru yang dikonsentrasikan untuk tugas
profesinya.
4) Kesesuaian antara keahlian dan pekerjaan , guru yang bermutu
adalah mereka yang dapat membelajarkan siswa secara tuntas,
benar dan berhasil. Untuk itu guru harus menguasai keahlian, baik
dalam disiplin ilmu maupun metodologi mengajar. 15
Menurut Sulani, Adapun untuk mencapai tujian pendidikan
seorang guru memiliki syarat pokok sebagai berikut :
1) Syarat syakhsiyah yakni seorang guru PAI harus memiliki
kepribadian yang dapat diandalkan.
2) Syarat ilmiah yakni seorang guru PAI harus memiliki pengetahuan
yang luas.
3) Syarat idhofiyah yakni seorang guru PAI harus mengetahui,
menghayati, dan menyelami peserta didik yang di hadapinya,
sehingga dapat menyatukan dirinya untuk membawa peserta didik
menuju tujuan yang ditetapkan. 16
Dalam pandangan islam , syarat guru pendidikan agama islam
harus orang yang bertakwa yaitu beriman, berilmu, dan berakhlakul

15
Suyanto & Asep, Menjadi Guru Profesional, (), h. 28
16
Muhamad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media grup,
2008) h.129
13

karimah sehingga tidak saja efektif mengajar tetapi efektif mendidik,


sebab, mendidik dengan keteladanan lebih efektif daripada mengajar
dengan perkataan. 17
Menurut UUD SISDIKNAS tentang syarat menjadi guru
Pendidikan agama islam dibahas pada pasal 41 ayat 1, 2, dan 3 bahwa
pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut :
1) Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai
dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani,
serta harus memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
Pendidikan nasional.
2) Pendidik untuk Pendidikan formal pada jenjang Pendidikan usia
dini, Pendidikan dasar, Pendidikan menengah, dan Pendidikan
tinggi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.
3) Ketentuan mengenai kualifikasi pendidik sebagimana dimaksud
dalam ayat 1 dan 2 diatur lebih lanjut dengan parturan pemerintah.
Sebagai seorang yang berprofesional guru di harapkan dapat
digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar para siswa-
siswinya. Cara yang dilakukan oleh seorang guru sebagai berikut :
a) Membangun rasa percaya diri pada siswa
Kepercayaan diri perlu di latih, secara umum siswa
yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi cenderung
berhasil meraih kesuksesan di bandingkan dengan siswa
yang percaya dirinya rendah. Terkadang guru kurang
mendukung pembelajaran untuk siswanya sehingga
mematahkan rasa percaya diri pada siswa.
b) Membangun daya ingat siswa
Dalam kegiatan belajar mengajar, yang perlu guru
lakukan adalah berusaha membangkitkan memori jangka
Panjang yang di miliki siswa. Karena dengan
membangkitkan memori jangka Panjang tidak akan hilang.

17
Marno dan Idris, Op.cit hlm. 31
14

Upaya yang bisa dilakukan guru untuk menumbuhkan


memori jangka Panjang misalnya, pemberian bahan ajar
yang menaruk, bermaksa dan berkesan, serta di angkat dari
masala-masalah kontekstual yang dialami oleh siswa. Daya
ingat yang baik merupakan kebutuhan siswa untuk belajar
optimal, dikarenakan hasil belajar siswa di sekolah di ukur
berdasarkan penguasaan siswa atas materi yang diajarkan.
c) Membangun motivasi siswa
Motivasi merupakan kondisi psikologi yang
mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu. Dalam
pembelajaran, motivasi dapat katakan sebafai keseluruhan
daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dan memberikan
arah kegiatan. Sehingga dapat mencapai tujuan dalam
proses belajar. Motivasi juga sangat diperlukan, sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar,
tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar dengan
efektif.
Pada hakikatnya, motivasi dibagi dalam dua jenis,
yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
1) Motivasi intrinsik
Motovasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari
dalam diri individu sendiri (berdasarkan kemauan diri
sendiri) tanpa adanya paksaan ataupun dorongan dari orang
lain.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ini yang berakibat pengaruh dari luar
individu, karena adanya ajakam, suruhan, atau dorongan
15

dari orang lain , sehingga dengan keadaan demikian siswa


mau belajar.18
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh
guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu :
a) Menjelaskan tujuan belajar kepada siswa secara jelas
dan terukur
Pembelajaran dimulai dari penjelasan guru
mengenai tujuan yang akan dicapainya dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Makin jelas tujuan yang
hendak dicapai, maka makin bisa mendorong
munculnya motivasi dalam belajar.
b) Memberikan hadiah
Setiap anak ingin di hargai, maka memberikan
hadiah untuk siswa yang berprestasi, baik prestasi besar
maupun kecil. Hal ini dapat membuat semangat mereka
untuk bisa belajar lebih giat lagi.
c) Membuat saingan/kompetisi
Guru berusaha membuat persaingan yang sehat
diantara siswanya. Tujuan melakukan hal tersebut untuk
meningkatkan prestasi belajar atau berusaha
memperbaiki hasil prestasi yang baik.

5. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengajar


Upaya guru dalam dunia Pendidikan sangat berperan sekali dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Guru beraktivitas
dengan melakukan dalam rangka membimbing, mengajar, mendidik, dan
melakukan transfer ilmu dalam proses belajar mengajar harus dilakukan
oleh seorang guru yang memiliki usaha tinggi yang disertai dengan
kemampuan profesionalnya.19

18
Marno dan Idris, Op.cit hlm. 61
19
Muhammad Nurdin, op.cit.h.138
16

Memberikan pengetahuan pada siswa adalah suatu hal yang mudah


tetapi untuk membentuk jiwa dan akhlak siswa yang sukar, sebab siswa
yang dihadapi adalah makhluk hidup yang memiliki otak dan potensi yang
dipengaruhi oleh sejumlah norma hidup sesuai dengan ideologi, falsafah
dan bahkan agama. Pendidikan tersebut tidak dilakukan semata-mata
dengan sebuah perkataan, melainkan dengan sikap, tingkah laku, dan
perbuatan guru mempunyai peran yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, guru harus melakukan usaha
yang bisa meningkatkan prestasi belajar siswa

B. PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Wikipedia Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya
hasil dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari
pengertian Prestasi tersebut, maka pengertian Prestasi diri adalah hasil atas usaha
yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan
kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam
menghadapai situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang yang
berPrestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang
menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh. Karakter-karakter
tersebut menunjukan bahwa untuk meraih Prestasi tertentu.
Menurut Djamarah (2012:23) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam
diri individu sebagai hasil dari ativitas dalam belajar. Pendapat lain dari
Helmawari (2018:36) menyatakan bahwa prestasi belajar dalah hasil dari
pembelajaran. Prestasi ini diperoleh dari evaluasi atau penilaian, setiap anak akan
memiliki hasil belajar atau prestasi yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Prestasi juga diperoleh dari hasil pembelajaran setiap dinilai dan di
evaluasi dapat rendah, sedang, ataupun tinggi.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam
melakukan kegiatan. Menurut Gagne (1985:40) menyatakan
17

bahwa Prestasi Belajar dibedakan menjadi lima aspek, 20 yaitu :


kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan
keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110)
bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat
dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat
tersebut, Prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah
dicapai siswa dalam proses pembelajaran. Preatasi tidak mungkin dicapai
atau dihasilkan oleh seseorang selama ia tidak melakukan kegiatam
dengan sungguh-sungguh. Untuk mendapatkan prestasi sangat diperlukan
pengorbanan. Karena dalam mencapai prestasi banyak rintangan dan
hambatan yang mengahadang.
Menurut poerwodarminto Mila Ratnawati, Prestasi belajar dapat
diartikan sebagau prestasi yang dicapai oleh seorang siswa pada jangka
waktu tertentu dan di catat dalam rapor sekolah.
Menurut Yaspir Gandhi Wirawan dan Murjono, prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya yang
dicantumkan dalam nilai raportnya. Prestasi belajar siswa dapat
mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam belajar. 21
Dari definisi di atas dapat dikemukakan oleh para ahli tersebut
bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku seseorang yang terjadi
sebagai hasil latihan atau pengalaman yang telah dilalui. Jadi belajar itu
pada dasarnya adalah merupakan suaru pembawaan kearah perubahan
yang positif, perubahan itu terjadi karena usaha kesengajaan.

20
Robert Mills Gagne,. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan. (terjemah Mistina
Hidayati). 1985 hal 200
21
Hasan Basri, Pradikma Baru system pembelajaran, (Bandung:cv pustaka setia, 2015)
cet.ke 1, hal 154
18

2. Aspek-aspek Prestasi Belajar


Menurut Tohirin (2011:151) mengemukakan pendapatnya bahwa
pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar peserta didik , mempunyai
aspek-aspek tertentu diantaranya :
a) Kognitif adalah kegiatan mental (otak) yaitu : pengetahuan,
pemahaman penerapan, dan penilaian
b) Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai,
mencakup sifat dan perilaku seperti perasaan, minatm sikap, dan
emosi.
c) Psikomotor adalah aspek yang berkaitan dengan ketrampilan atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman
belajar.
Menurut Wahab (2015:242) menyatakan bahwa aspek-aspek
belajar yaitu :
Perubahan adalah keadaan yang berubah dan peralihan keadaan
yang sebelumnya seperti pola piker, perilaku sebelumnya.
a) Tingkah baru adalah hal-hal yang baru saja dilakukan
b) Kematangan merupakan suatu keadaan atau tahap pencapain proses
pertumbuhan dan perkembangan.
3. Faktor-Faktor Prestasi Belajar
Menurut Rosyid dkk, (2019:10) mengemukakakn bahwa faktor
prestasi belajar yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang datangnya dari diri peserta didik berupa faktor
fisiologis (Kesehatan dan keadaan tubuh), Psikologis (Minat,bakat,emosi,
dan kelelahan). Sedangkan Faktor eksternal adalah faktor ynag berasal dari
luar diri peserta didik yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan alam.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses
pembelajaran antara lain:
a) Tujuan, adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan
dicapai dalam kegiatan belajar mengajar
19

b) Guru, adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu


pengetahuan kepada siswa di sekolah
c) Anak didik, adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah
d) Kegiatan pengajaran, adalah terjadinya interaksi antara guru
dengan siswa dengan bahan sebagai perantaranya
e) Bahan dan alat evaluasi, adalah suatu bahan yang terdapat di dalam
kurikulum yang sudah dipelajari oleh siswa guna kepentingan
ulangan
f) Suasana evaluasi, pelaksanaan evaluasi biasanya di laksanakan
didalam kelas akan mempengaruhi suasana kelas. Sistem silang
adalah teknik lain dari kegiatan pengelompokan siswa dalam
rangka evaluasi. Sistem ini dimaksudkan untuk mendapatkan data
hasil evaluasi yang benar-benar objektif22.
Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi hasil belajar
siswa adalah faktor lingkungan sekolah yang meliputi guru dan siswa serta
hubungan antara keduanya dalam proses kagiatan belajar mengajar di
kelas. Sehingga apabila guru dapat mengelola kelas dengan baik dalam
proses kegiatan belajar mengajar maka siswa akan cenderung
mendapatkan hasil yang baik.

C. UPAYA GURU PAI


1. Pengertian Upaya Guru
Menurut bahasa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia upaya
adalah usaha, ikhtiar, untuk mencapai suatu maksud, ememcahkan
persoalan, mencari jalan keluar (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2008:1534). Menurut Dimyati dan Mudjiono upaya adalah usaha mendidik
dan mengembangkan cita-cita belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2013:107).
Upaya merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam
proses belajar mengajar dengan tujuan untuk emberikan pengalaman,
pengetahuan dan pemahaman bagi peserta didik sehingga peserta didik
22
Syaiful Bahri Djamarah Dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2013), h.109
20

dapat meiliki kemampuan akademis maupun kemampuan emosional


(Isjoni,2013:82).
Berdasarkan pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan upaya
adalah usaha atau memecahkan suatu masalah dalam mengembangkan
cita-cita belajar yang memberikan pengalaman kepada peserta didik
sehingga memiliki kemampuan akademis maupun ekonomis.
Menurut Hamka Abdul Aziz, 2012:19 , guru merupakan sosok
yang digugu dan ditiru. Digugu artinya di percayai, sedangkan ditiru
artinya dicontoh atau diikuti. Menurut Zainal Aqib dan Ilham Rohmanto,
2007:149, guru juga disebut sebagai pendidik professional dengan tugas
utama yaitu : mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa upaya guru
pendidikan agama islam (PAI) adalah usaha dan ikhtiar seorang guru yang
memegang peranan penting dalam pendidikan yang mempunyai tugas dan
tanggungjawab yang memberikan bimbingan terhadap siswa agar
terbentuk pribadi muslim yang baik.

2. Konsep Mendisiplinkan
Menurut KBBI disiplin berarti tata tertib di sekolah, kemiliteran,
dan lain sebagainya (ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib di
sekolah). Disiplin merujuk pada instruksi sistematis yang diberikan kepada
murid. Untuk mendisiplinkan berarti menginstruksikan orang unutk
mengikuti tatanan tertentu melalui aturan-aturan tertentu (Mohamad
Mustari, 2014:35)

Menurut Muchdarsyah Sinungan, 2008:145, Disiplin adalah


sebagai sikap menatal yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku
perorangan, kelompok, atau masyarakat berupa ketaatan terhadap
peraturan-peraturan yang ditetapkan pemerintah, norma dan kaidah yang
berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu.
21

Selain itu disiplin diri merujuk pada latihan yang membuat orang
yang merelakan dirinya untuk melaksanakan tugas tertentu atau
menjalankan pola perilaku tertentu, walaupun bawaannya adalah malas.
Maka, disiplin dri adalah perundukan diri untuk mengatasi hasrat yang
mendasar.

Dari Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa mendisiplinkan


siswa adalah mengusahakan siswa untuk mematuhi dan menaati peraturan-
peraturan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Penambahan jam pelajaran


Penambahan waktu belajar siswa di sekolah tentunya akan
memberikan dampak positif jika dikelola dengan baik. Selain dapat
menambah pengetahun siswa, kebijakan tersebut juga diharapkan mempu
melindungi siswa dari berbagai kebiasaan negative. Selain itu dengan
tinggal lebih lama disekolah, hubungan emosional yang baik antara guru
dan siswa pun akan lebih terbangun.

Adanya pendapat yang mengatakan bahwa penambahan jam


belajar akan menimbulkan kejenuhan pada siswa. Kejenuhan ini dialami
oleh siswa bukan disebabkan oleh lamanya waktu belajar, melainkan
karena penyampaian materi pembelajaran yang terkesan monoton.
Artinya, metode mengajar yang digunakan oleh guru di kelas akan sangat
berpengaru terhadap minat belajar siswa.

Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, tidak ada alasan guru


untuk menolak kebijakan tersebut. Berbagai upaya untuk meningkatkan
prestasi dan kualitas peserta didik hendaknya di dukung penuh.

4. Melalui Motivasi
Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
keefektifan pembelajaran. Menurut Callahan and Clark (1988) menyatakan
bahwa motivasi adalah tenaga pendorong yang menyebabkan adanya
22

tingkah laku kea rah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan belajar
dengan sungguh0sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. 23

Dalam hal ini Frandsen mengemukakan bagaimana menyusuri


tugas-tugas, agar dapat menimbulkan motivasi bagi murid, antara lain :

a) Tugas adalah sesuatu yang kita buat, baik mudah maupun sukar.
Oleh karena itu pendidik harus mengerti cara-cara membangkitkan
kemampuan murid-murid yang lemah, agar merasa mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan tugas.
b) Tugas berhubungan dengan kehidupan murid sehari-hari.
c) Guru hendaknya memberikan kntrol terhadap pekerjaan urid.
d) Guru hendaknya adil dalam memberikan tugas-tugas karena murid
akan bekerja dengan baik apabila mereka merasa aman dan
dihargai.

D. FIQIH
1. Pengertian Fiqih
Menurut bahasa “Fiqih” berasal dari kata “Faqiha Yafqahu-
Faqihan” yang berarti mengerti atau paham. Paham yang dimaksud adalah
upaya aqilah dalam memahami ajaran-ajaran islam yang bersumber dari
Al-Qur’an dan As-Sunnah. Didalam Al-Qur’an tidak kurang dari 19 ayat
yang berkaitan dengan kata fiqh, seperti di dalam surat At-Taubah ayat
122.

Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama

23
Dr.E. Mulyasa, M.Pd.Kurikulum Berbasis Kompetensi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,
hal.112
23

dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah


kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

Dari ayat diatas , dapat dipahami bahwa arti fiqih adalah


peahaman, sedangkan objek yang dipahami bersifat umum, bisa berupa
kalimat yang digunakan dalam komunikasi atau dialog, berupa ciptaan
Allah, berupa tubuh manusia dan fungsinya, dan sebagainya. Semua diseru
oleh Allah untuk dipahami manusia.

Adapun arti Fiqih secara terminology ada beberapa pendapat yang


mendefinisikannya :
a) Al-Imam Muhammad Abu Zahro’ mendefinisikan fiqih dengan :
“fiqih adalah ilmu yang berkaitan dengan hukum-hukum syara’
amaliyah dari dalil-dalilnya yang terperinci”.
b) Abdul Hamid Hakim mendefinisikan dengan :”Ilmu yang berkaitan
dengan hukum-hukum syara’ yang hukum-hukum itu didapatkan
dengan cara berijtihad”.
c) Imam Abu Hanifah mendefinisikan : “Ilmu yang menerangkan
perihal hak-hak dan kewajiban”.
d) Ulama-ulama Syafi’iyah menerangkan : “Fiqih adalah ilmu yang
menerangkan segala hukum syara’ yang berkaitan dengan amaliyah
orang mukhalaf yang dinistibathkan dari dalil-dalil yang
terperinci”.
e) Abdul Qhab Khallaf, fiqih adalah : “Fiqih adalah pengetahuan yang
berkaitan dengan hukum-hukum syara’ amaliyah, yang hukum-
hukum itu didapatkan dari dalil-dalil yang terperinci dan fiqih juga
merupakan kumpulan hukum-hukum Syara’ amaliyah yang akan
diambil faedahnya dari dalil-dalil yang terperinci”
Dengan berbagai definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
arti “Fiqih” adalah ilmu mengenai pemahaman tentang hukum-hukum
syara’ yang berkaitan dengan amaliyah orang mukhalaf, baik amaliyah
anggota badan maupun amaliyah hati, hukum-hukum syara’ itu didapatkan
24

berdasarkan dan ditetapkan berdasakan dalil-dalil tertentu (Al-qur’an dan


Al-Hadits ) dengan cara ijtihad.
Fiqih Secara Istilah Mengandung Dua Arti:
a) Pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at yang berkaitan
dengan perbuatan dan perkataan mukallaf (mereka yang
sudah terbebani menjalankan syari’at agama), yang diambil
dari dalil-dalilnya yang bersifat terperinci, berupa nash-
nash al Qur’an dan As sunnah serta yang bercabang darinya
yang berupa ijma’ dan ijtihad.
b) Hukum-hukum syari’at itu sendiri. Jadi perbedaan antara
kedua definisi tersebut bahwa yang pertama di gunakan
untuk mengetahui hukum-hukum (Seperti seseorang ingin
mengetahui apakah suatu perbuatan itu wajib atau sunnah,
haram atau makruh, ataukah mubah, ditinjau dari dalil-dalil
yang ada), sedangkan yang kedua adalah untuk hukum-
hukum syari’at itu sendiri (yaitu hukum apa saja yang
terkandung dalam shalat, zakat, puasa, haji, dan lainnya
berupa syarat-syarat, rukun-rukun, kewajiban-kewajiban,
atau sunnah-sunnahnya24.

2. Sumber Hukum Fiqih


Ilmu fiqih adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui hukum-
hukum Allah SWT yang meliputi tingkah laku kehidupan sehari-hari dan
diambil dari dalil-dalil yang jelas. Ilmu ini digunakan sebagai pedoman
hidup umat islam, dan kita sebagai umat islam diperintahkan untuk
mematuhi perintah dari Allah SWT dan menjauhi semua larangannya.
a) Al-Qur’an
Al-qur’an menjelaskan rambu-rambu masalah akidah
dengan secara rinci namun masalah ibadah dan hak-hak antar sesame
dengan cara garis besar. Banyak hukum-hukum mengenai ibadah
24
https://muslim.or.id/83-fiqih-islam.html
25

dalam Al-Qur’an disebutkan seperti hukum shalat,puasa, zakat dan


tidak dijelaskan cara melakukan shalat atau kadar yang dikeluarkan
dalam zakat.
Terutama dalam masalah hukum-hukum mualat sosial,
sistem politik membantu kita memahaminya dan memudahkan untuk
mempraktekannya dalam situasi yang berbeda dengan tetap
berpegang dengan pemahaman yang besar.
Penguraian garis besar juga menegaskan bahwa Al-qur’an
dirinci oleh Rasulullah SAW dalam menentukan mekanisme hukum,
kadarnya, dan batasannya. Karenanya, Al-Qur’an memberikan
isyarat tentang tugas sunnah dalam hal ini

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa


yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah”. (Al-Hasyr:7)
b) As-Sunnah
Menurut Ulama Hadits Sunnah adalah “Apa-apa yang
datang dari nabi SAW berupa perkataan, perbuatan, persetujuan,
sifat-sifat beliau baik sifat jasmani ataupun akhlaq. Sunnah
merupakan sumber syari’at islam setelah Al-Qur’an. Sunnah
berfungsi merinci garis besar Al-Qur’an menjelaskan yang
membatasi yang mutlak dan memberikan penjelasan hukum.
Sunnah sampai ke kita dengan mealui jalan periwayatan
secara berantai hingga ke Rasulullah SAW sebab masa kenabian
sudah usai. Jadi seorang ahli fiqh mencari dalil terlebih dahulu dari
Al-qur’an kemudian dari sunnah.
c) Ijma’
Menurut Imam Ibnu Taimiyah Ijma’ adalah “Kesepakatan
seluruh ulama islam terhadap suatu masalah dalam satu waktu.
Apabila telah terjadi ijma’ seluruh mujahidin terhadap suatu hukum,
maka tidak boleh bagi seseorang menyelisihi ijma’ tersebut.
26

Disamping itu ijma’ dilakukan berdasarkan dalil didalamnya sebab


tidak mungkin ulama dalam masa tertentu melakukan kesepakatan
tanpa dalil syariat. Karenanya, para ulama mutaakhir (generasi
belakangan) ingin mengetahui ijma’ maka yang dicari bukan dalil
ijma’ namun kebenaran adanya ijma’ itu sendiri, apakah benar
periwayatannya atau tidak.
d) Qiyas
Menurut ulama ushul qiyas adalah “memberlakukan suatu
hukum yang sidah ada nashnya kepada hukum yang tidak ada
nashnya berdasarkan kesamaan illat. Dibandingkan dengan ijma’,
qiyas lebih banyak memberikan pengaruh dalam pengambilan
hukum yang dilakukan oleh para ulama fiqh.
Qiyas tidak disyaratkan kesepakatan ulama fiqh. Masing-masing
ulama memiliki kebebasan untuk melakukan qiyas dengan syarat-
syarat yang sudah disepakati oleh para ulama.

E. KAJIAN PENELITIAN YANG RELEVAN


1. Penelitian yang dilakukan oleh Khusna Rahma Denti, ( 2019 ). Yang
berjudul : “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas X Smk Negeri 1 Tulang Bawang Tengah
Kabupaten Tulang Bawang Barat”. Hasil penelitian tersebut diketahui
bahwa untuk meningkatkan kedisiplinan belajar Smk Negeri 1 Tulang
bawang dengan cara penekanan terhadap siswa melalui kegiatan
pembiasaan kedisiplinan siswa seperti budaya peduli terhadap lingkungan,
sholat dhuhur berjamaah, mengaji sebelum pembelajaran dimulai, dan
membiasakan tata krama yang baik, sopan santun yang baik serta
menggunakan pelaksana aturan sebagai alat untuk menegakkan disiplin. 25
Persamaan penelitian in terletak pada upaya yang dialami guru dalam
meningkatkan kedisiplinan pembelajaran pada siswa.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Endi Ferdiyanto, ( 2020 ). Yang berjudul :
“Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkat Belajar Siswa
Di SMP Pgri 1 Batanghari”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

25
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015), 170
27

upaya guru Pendidikan Agaa Islam dalam meningkatkan hasil belajar siswa
di smp pgri 1 batanghari sudah baik. Faktor yang mempengaruhi guru PAI
adalah anak didik, pendidik, tujuan Pendidikan, alat Pendidikan, dan
lingkungan yang mempunyai peranan penting terhadap keberhasilan atau
tidaknya Pendidikan agama26.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Sartika, (2016). Yang berjudul : “Upaya
Guru PAI Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SDN Kaliabang
Tengan VII Bekasi Utara”. Hasil penelitian ini menggunakan metode-
metode yang dapat disesuaikan dengan materi pembelajaran, metode yang
digunakan guru sangat menarik dan menyenangkan. Prestasi belajar siswa
dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam
belajar.27

26
Zuhairini, Slamet AS dan Abdul Ghofur, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam,
(Surabaya : Usaha Nasional, 2001), h. 28.
27
Hasan Basri, Pradikma Baru system pembelajaran, (Bandung:cv pustaka setia, 2015)
cet.ke 1, hal 154
28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode ialah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses
penelitian. Penelitian sendiri adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian
langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna dapat
memecahkan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pernyataan-
pernyataan tertentu.28 Metode penelitian secara umum yaitu sebagai suatu
kegiatan ilmiah yang dilakukan secara bertahap dimulai dengan penentuan
topik, pengumpulan data, dan menganalisis data, sehingga nantinya
diperoleh suatu pemahaman dan pengertian atas topik.
Metode penelitian juga disebut dengan “metodologi penelitian”
dalam makna yang lebih luas bisa berarti “desain”. Rancangan ini berarti
rumusan tentang objel atau subjek yang akan diteliti.
Penilitian adalah upaya untuk mengembangkan pengetahuan,
mengembangkan dan menguji teori. Menurut Mc Millan dan Schumacher
berpendapat bahwa ada lima langkah yang digunakan untuk
pengembangan pengetahuan melalui penelitian, yaitu
a) Mengidenfitikasi masalah penelitian
b) Melakukan studi empiris
c) Melakukan replikasi atau pengulangan
d) Menyatukan sintesis dan mereview
e) Menggunakan dan mengevaluasi oleh pelaksana

Metode ini digunakan untuk penelitian kualitatif. Metode ini juga


dilakukan untuk mendeskripsikan apakah prestasi belajar PAI akan
meningkat dengan upaya guru PAI tersebut. Metode penelitian kualitatif
adalah metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan

28
Sumadi suryabrata, Metodologi penelitian, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
1983), h 59
29

untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti sebagai


instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan dengan cara
purposive dan snowbaal.

Penelitian kualitatif ada dua tujuan, yaitu pertama,


menggambarkan dan mengungkapkan , sedangkan yang kedua yaitu
menggambarkan dan menjelaskan. Kebanyakan peneliti kualitatif bersifat
deskriptif dan eksplanatori.

B. Tempat Penelitian
Penelitian ini berlokasi di MI Muhammadiyah Sudung , dukuh
sudung Desa Wado Kecamatan Kedungtuban. Adapun waktu penelitian
mulai dilakukan pada bulan November.

C. Sumber Data
Menurut Mahmud , sumber data adalah subyek tempat asal data
dapat diperoleh, dapat berupa bahan pustaka, atau orang (informan atau
responden). 29 Sumber data yang disebut informan yaitu seseorang yang
menjadi sumber dalam merespon/menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh penulis melalui wawancara. Sumber data adalah subjek dari
mana asal data penelitian itu diperoleh. Sumber data itu adalah mereka
yang disebut narasumber, informan, partisipan, temen, guru dalam
penelitian. Sumber data dapat diperoleh berdasarkan dari dua sumber yaitu
:

1) Sumber data primer

Sumber data primer adalah kata-kata dan tindakan orang yang


diamati atau diwawancarai. Sumber data primer dihimpun melalui
catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tape, pengambilan
foto atau film.

29
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), h. 151
30

2) Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah segala bentuk dokumen baik


dalam bentuk tertulis maupun foto, data sekunder ini tidak bisa
diabaikan dalam suatu penelitian terutama dokumen tertulis seperti
buku, majalah ilmiah, arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Sumber data sekunder dikenal sebagai data-data pendukung


atau pelengkap data utama yang digunakan oleh peneliti. Jenis data
sekunder yang diperlukan penulis meliputi wawancara, penilaian,
dan observasi. Adapun sumber data sekunder diperoleh dari:

a. Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Sudung


b. Wali Kelas 5 MI Muhammadiyah Sudung

Sumber data sekunder juga diperoleh dari sumber literatur


mengenai upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan
hasil belajar.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data 30.
Metode pengumpulan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Wawancara ( Interview )

Wawancara adalah percakapan dengan maksdu tertentu yang


dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas
pertanyaan. 31 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

30
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatn Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung : Alfabeta, 2011) h. 308
31
Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm. 135.
31

mengatahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah


respondennya sedikit.

Menurut Cholid Narbuko, wawancara adalah proses tanya jawab


dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam dua orang atau
lebh bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi
atau keterangan-keterangan32. Berdasarkan penjelasan diatas peneliti
menggunakan wawancara tersetruktur yaitu wawancara yang dilakukan
oleh pewawancara kepada Guru PAI MI Muhammadiyah Sudung dan
Siswa Kela V MI Muhammadiyah Sudung, teknik wawancara disini
penulis digunakan untuk mencari keterangan tentang meningkatkan
prestasi belajar peserta didik.

2. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.


Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh
data-data tentang sejarah berdirinya, visi, misi, struktur organisasi, daftar
guru, daftar siswa, sarana dan prasarana serta hasil belajar siswa kelas 5
di MI Muhammadiyah Sudung.

Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan lebih dapat


dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di sekolah, di
tempat kerja, di masyarakat.

3. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi


merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang penting

32
Cholid Narbuko, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), 83
32

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan33. Karena metode ini terdiri


dari dua macam yaitu observasi partisipan dan non partisipan. Maka
dengan berbagai pertimbangan, penulis dalam penelitian ini
menggunakan metode observasi non partisipasi seorang pengamat bisa
melakukan pengumpulan data tanpa harus melibatkan diri langsung
kedalam situasi dimana peristiwa itu berlangsung.

Teknik observasi ini digunakan peneliti untuk memperoleh data


tentang prestasi belajar siswa, peneliti melakukan observasi pada saat
sebelum jam belajar dimulai, dan saat pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan oleh Guru Pendidikan Agama Islam.

E. Teknik Keabsahan Data


Teknik pengecekan keabsahan data merupakan hal yang
sangat menentukan kualitas hasil penelitian, teknik yang Peneliti
gunakan dalam pengecekan dan keabsahan data yaitu Triangulasi.
“Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai cara dan
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat Triangulasi sumber, teknik
dan waktu”34. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
dan sumber data yang telah ada.

1. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek kembali


derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. 35 Peneliti
menggunakan dengan cara menmbandingkan data hasil
pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa
yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan
secara pribadi.
2. Triangulasi teknik yaitu alat yang digunakan untuk menguji
keabsahan data dengan cara mengecek data/sumber yang sama

33
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R,&D, (Bandung:
Alvabeta, 2012),145.
34
Sugiyono, Metode penelitian., h. 273
35
Ibid,330-331
33

dengan teknik yang berbeda, teknik yang Penulis gunakan dalam


penelitian ini yakni dengan melakukan wawancara tidak terstruktur
yang kemudian disesuaikan dengan observasi non partisipan, dan
dokumentasi. Jika sama maka data tersebut sudah kredibel dan jika
berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan, untuk memastikan data mana yang
dianggap benar.

F. Teknik Analisis Data


Menurut Nasution (1988) menyatakan bahwa analisis telah mulai
sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan,
dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data
kualitatif adalah bersifat indukatif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau
menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan
data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang
sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima
atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang
dapat dikumpulkan secara berulamg-ulang dengan teknik triangulasi,
ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi
teori.36

Ada berbagai cara untuk menganalisis data, tetapi secara garis


besarnya dengan langkah-langkah sebagai berikut ;

1. Reduksi Data merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan


kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. bagi
peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat
mendefinisikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli.
Melalui diskusi, maka wawasan peneliti akan berkembang, sehingga

36
Sugiyono, Metode penelitian, h.335
34

daoat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan


pengembangan teori yang signifikan. 37
2. Penyajian Data (Data Display) ialah menyajikan data dalam bentuk
matrik, network, chart, atau grafik dan sebagainya. Dengan demikian,
peneliti dapat menguasai data dan tidak terbenam dengan setumpuk
data.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, setelah data terkumpul ,


dipilah-pilah dan disajikan baik dari hasil wawancara, observasi maupun
dokumentasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan
dengan menggunakan metode induktif, yaitu penarikan kesimpulan dari
hal-hal yang khusu menuju kepada hal-hal yang umum, yaitu data upaya
Guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar fiqih yang dihasilkan dari
wawancara dan observasi terhadap beberapa responden dapat
digeneralisasikan, kemudian penuli menarik kesimpulan menjadi suatu
penemuan baru yang merupakan hasil akhir dari penilaian ini.

37
Ibid h.339
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran MI Muhammadiyah Sudung


1. Sejarah
MI Muhammadiyah Sudung didirikan di dukuh Sudung, dimana
dukuh Sudung merupakan bagian dari wilayah Desa Wado, Kecamatan
Kedungtuban, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, yang terletak
ditengah persawahan. Sebelum tahun 1951 Pendidikan Agama Islam dan
Pendidikan sangat memprihatinkan, anak-anak yang seharusnya belajar
atau sekolah karena sarana pendidikan yang begitu jauh jaraknya dan
terbentur dengan sarana jalan yang memprihatinkan, akhirnya anak-anak
Dukuh Sudung pada waktu itu menjadi seorang penggembala sapi, kerbau,
kambing, dan membantu orang tua mereka di sawah, yang sebenarnya
tidak pantas dilakukan oleh anak-anak seusia mereka, memang ada
sebagian kecil yang bersekolah.

Kemudian pada tahun 1953-1962, beberapa generasi muda yang


masih sekolah di Yogyakarta dan sebagian yang sudah lulus, dengan
tamatan anak yang bersekolah di Yogyakarta. Akhirnya menjadi
pendorong untuk mengangkat dukuh Sudung kearah yang lebih baik.
Berkat kesadaran yang cukup tinggi, generasi muda yang tamat sekolah
bersama masyarakat, akhirnya pada tanggal 12 Agustus 1962 berdirilah
sebuah sekolah yaitu MI Muhammadiyah Sudung yang terletak di dukuh
Sudung RT 07 RW 06 desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten
Blora.38

38
Data Wawancara dengan Bp Sardi, S.Ag selaku kepala MI Muhammadiyah Sudung,
Selasa, 15 November 2022 08.40 WIB.

35
36

Gambar 4.1 Letak lokasi MI Muhammadiyah Sudung 39

Adapun tokoh-tokoh yang mempelopori berdirinya MI


Muhammadiyah Sudung adalah :

1) Lasdan Haryono : Pemuda (Alm)


2) H. Abdi Salam : Tokoh Masyarakat (Alm)
3) Abdurrohman : Kepala Dusun (Alm)
4) Mono Ptowijoyo : Bayan (Alm)
5) Norsyahid : Modin (Alm)
6) M. Sulaiman : Pemuda
7) Basiran : Tokoh Masyarakat
8) Paiman : Tokoh Masyarakat
9) Suratno : Tokoh Masyarakat

Dengan gigihnya para pengurus MI Muhammadiyah Sudung pada


waktu itu dalam rangka untuk memajukan MI Muhammadiyah 40. Para
pendiri dan tokoh berusaha untuk merenovasi bangunan MI
Muhammadiyah Sudung dengan bangunan semi permanen, sampai dengan

39
https://www.google.com/maps/place/Madrasah+Ibtidaiyah+Muhammadiyah+Sudung
/@-
7.1970732,111.47333,17z/data=!3m1!4b1!4m6!3m5!1s0x2e77608efffc4cb3:0xd99267daba3815
db!8m2!3d-7.1970785!4d111.4759049!16s%2Fg%2F1pzvg3ykh?entry=ttu 17 November 2022
19.15 WIB
40
Data Wawancara dengan Bp Sardi, S.Ag selaku kepala MI Muhammadiyah Sudung,
Selasa, 15 November 2022 08.45 WIB.
37

tahun 2009 kemarin bantuan MEDP cair dan sekarang MI Muhammadiyah


Sudung mempunyai 6 ruang kelas dan 1 ruang perpustakaan permanen ,
serta 1 kantor dan 1 ruang komputer semi permanen.

2. Visi dan Misi Madrasah


MI Muhammadiyah Sudung dalam melaksanakan proses
pendidikan mempunyai visi dan misi yang ditargetkan dapat tercapai,
adapun visi dan misi MI Muhammadiyah Sudung sebagai berikut : 41

a) Visi
“Unggul dalam prestasi, santun dalam budi pekerti”
b) Misi
Misi MI Muhammadiyah Sudung sebagai berikut :
1) Mewujudkan siswa yang berprestasi, tuntas dalam menimba
ilmu, gemar membaca dan menulis, berprestasi tinggi dalam
setiap lomba.
2) Mewujudkan siswa yang beriman dan bertaqwa, beraqidah
sholih, taat beragama, tartil dalam membaca al-qur’an.
3) Mewujudkan siswa yang berakhlakul karimah, berbakti kepada
orang tua dan guru, memiliki kejujuran dan dapat dipercaya,
memiliki rasa ukhuwah.

3. Letak Geografis
Secara geografis mudah dijangkau dari segala arah melalui banyak
transportasi. Dengan titik koordinat (-7.196890,111.475922 ). MI
Muhammadiyah Sudung ini terletak di Dukuh Sudung RT 007 RW 006
Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora di atas tanah
seluas 488 m2, di tengah-tengah sawah.42

41
Data dokumentasi MI Muhammadiyah Sudung Rabu 9 November 2023 09.00 wib
42
Data Dokumentasi Kurikulum Tahun Pelajaran 2021/2022 di MI Muhammadiyah
Sudung, Selasa 15 November 2022 08.55 WIB.
38

a) Deskripsi Umum Madrasah


1) Keadaan Fisik Sekolah Pada Umumnya 43:

Nama Sekolah :MI Muhammadiyah Sudung

Alamat : Dukuh Sudung RT 007 RW 006

Desa Wado Kecamatan

Kedungtuban Kabupaten Blora

Kode Pos : 58381

Nama Yayasan : PDM Majelis Pendidikan Dasar


dan Menengah Kabupaten Blora

Alamat Yayasan :Jl. Reksodiputro No. 17 Telp/Fax


: (0296) 532069 Blora 58218

Status Terakreditasi :B

NPSN : 60712050

Wilayah Kegiatan : Kabupaten

Tahun Didirikan : 1962

Kepemilikan Tanah : Milik Yayasan

Status Tanah : Sertifikat Hak Milik

Luas Tanah : 488 m2

Status Bangunan Milik : Milik Yayasan

43
Data Dokumentasi Emis MI Muhammadiyah Sudung, Selasa 1 November 2022 09.00
WIB.
39

Gambar 4.2 Data Emis Keadaan MI Muhammadiyah Sudung 44

4. Struktur Organisasi
Madrasah juga memiliki gambaran tugas yang di sederhanakan
dalam sebuah struktur organisasi. Dengan adanya struktur itu kita dapat
mengetahui proses birokrasi yang harusnya dalam madrasah. Untuk lebih
lengkapnya, mengenai struktur guru MI Muhammadiyah Sudung dapat
penulis sajikan dalam struktur tersebut 45:

Komite Madrasah : Rusmijan

Kepala Madrasah : Sardi, S.Ag

Wakil Kepala Madrasah : Dwi Rahayu Pujiastuti, S.Pd.I

Operator Madrasah : Tika Islamiati

Bendahara : Siti Edi Priyana Manullang, S.Ak.

Penjaga : Joko Pujianto

Wali Kelas :

44
https://emis.kemenag.go.id/sarana-prasarana/aset-tetap?tipe=lahan Kamis, 17
November 2022 09.45 Wib
45
Data Dokumentasi MI Muhammadiyah Sudung tahun pelajaran 2021/2022, Rabu 16
November 2022 08.45 WIB.
40

Kelas 1 : Murtingah, S.Pd.I

Kelas 2 : Asih Khoiriati, S.Pd.I

Kelas 3 : Sukijan, S.Pd.I

Kelas 4 : Maisaroh, S.Pd.I

Kelas 5 : Atmi Muryani, S.Ag

Kelas 6 : Dwi Rahayu Pujiastuti, S.Pd.I

5. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan


Jumlah guru dan karyawan MI Muhammadiyah Sudung sejumlah
10 orang dengan rincian : 1 orang kepala madrasah, 6 orang guru kelas , 2
orang tenaga kependidikan, dan 1 orang penjaga madrasah.

Berdasarkan data observasi yang telah di peroleh penulis secara


keseluruhan, data jumlah siswa MI Muhammadiyah Sudung sebanyak 74
siswa, dan guru di MI Muhammadiyah Sudung merupakan lulusan S1. 3
guru PNS, 4 orang sudah Sertifikasi , 2 orang tenaga kependidikan dan 1
orang penjaga madrasah.

Jumlah siswa MI Muhammadiyah Sudung pada tahun 2021/2022


sebanyak 72 siswa yang terbagi pada 46 :

Table 4.1

Jumlah
No. Kelas
Laki-laki Perempuan

1 I 7 8

46
Data Dokmentasi Emis MI Muhammadiyah Sudung, Rabu 16 November 09.15 WIB.
41

2 II 5 5

3 III 7 4

4 IV 4 8

5 V 6 8

6 VI 7 3

6. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana membantu proses kegiatan berjalan lancar,
teratur, efektif, serta efisien. Sarana dan prasarana yang dimiliki MI
Muhamadiyah Sudung untuk mendukung kegiatan belajar mengajar
meliputi gedung terdiri dari 6 ruang kelas , 1 ruang komputer, 1 ruang
perpustakaan, 1 ruang Kantor guru, 2 kamar mandi siswa, 2 kamar mandi
guru, 1 ruang gudang.

Kondisi Sarana dan Prasarana MI Muhammadiyah Sudung tahun


pelajaran 2021/2022 47

Tabel 4.2

No. Nama Ruang Jumlah Ukuran


1. Ruang Kelas I 1 6x7 m2
2. Ruang Kelas II 1 6x7 m2
3. Ruang Kelas III 1 6x7 m2
4. Ruang Kelas IV 1 15x 10 m2
5. Ruang Kelas V 1 7x8 m2
6. Ruang Kelas VI 1 7x8 m

7. Perpustakaan 1 7x8 m2

47
Data Dokumentasi Buku Sarana dan Prasarana MI Muhammadiyah Sudung, Selasa 16
November 2022 10.00 WIB.
42

8. Kantor Guru 1 7x8 m2


9. Ruang Komputer 1 7x8 m2
10. Gudang 1 7x8 m2
11. KM/WC 4 2x2 m2

B. Upaya Guru PAI meningkatkan prestasi Belajar MI


Muhammadiyah Sudung
1. Deskripsi Hasil Penelitian
Guru mempunyai peran sangat penting dalam pendidikan. Tugas
guru yaitu untuk mendidik, mengajar serta melatih. Dalam kata mendidik
berarti guru mampu meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Kata mengajar juga memiliki arti yaitu guru mampu meneruskan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan, sedangkan melatih yaitu guru
mampu mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada peserta didiknya.
Oleh karena itu guru mampu memiliki kompetensi yang berkaitan dengan
tugas dan tanggung jawabnya serta bertugas membimbing dan membina
peserta didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif , dan
mandiri.
Guru memegang peranan dalam kegiatan belajar mengajar, untuk
itu mutu pendidikan di suatu sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan
yang dimiliki seorang pendidik dalam menjalankan tugasnya. Dalam
pembelajaran, guru memberikan pendidikan akademik sesuai dengan
materi yang ada, sehingga mendidik peserta didik dalam melakukan
perilaku dan sopan santun yang baik dan membimbing peserta didik agar
melakukan perilaku yang terhindar dari perilaku yang menyimpang.
Guru melakukan pembelajaran jarak jauh, agar selama pandemi
peserta didik tidak sepenuhnya bermain. Setelah diterapkannya kebijakan
pembelajaran jarak jauh tersebut guru juga harus menguasai
komputer/laptop bahkan alikasi yang lain yang bias digunakan untuk
media pembelajaran jarak jauh.
43

Berdasarkan hasil penelitian diketahui kepala Madrasah melakukan


kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh. Berikut hasil kutipan wawancara :
“Iya mbak, madrasah menerapkan pembelajaran jarak jauh yang
sudah ditetapkan oleh pihak pemerintah, sehingga madrasah mau
nggak mau juga harus mengikuti pembelajaran jarak jauh, pihak
madrasah juga bekerjasama dengan pihak orang tua murid agar
anaknya didampingi saat pembelajaran jarak jauh itu
dilaksanakan.”48

Guru juga melakukan bimbingan kepada siswa dalam proses


belajar mengajar, guru melakukan awalan berdoa terlebih dahulu untuk
menumbuhkan perilaku yang mengandung nilai-nilai Pendidikan Agama
Islam dengan pembiasaan kecil.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru melakukan tanya jawab
mengenai materi yang diajarkan oleh peserta didik, kemudian guru juga
melakukan evaluasi terhadap pembelajaran. Terkadang guru tidak
memberikan motivasi terhadap peserta didik dikarenakan banyaknya
materi yang diajarkan. Dalam proses pembelajaran hanya mempunyai
waktu 2 x 36 dalam seminggu sehingga guru hanya dituntut untuk
menyampaikan materi saja.
Pernyataan saudara Bapak Sardi, S.Ag selaku Kepala Madrasah
Ibtidaiyah Muhamadiyah Sudung berdasarkan sistem penilaian yang
diterapkan bapak/ibu guru dalam pembelajaran jarak jauh. Berikut hasil
kutipan wawancara ;
“Dengan sistem penilaian di madrasah kita, guru menggunakan
sistem penilaian dengan cara tes tertulis maupun lisan untuk
mengetahui nilai pengetahuannya mbak. Kadang juga sama seperti
pembelajaran tatap muka mbak, guru juga menggunakan sistem
penilaian dengan cara Tugas. Setiap guru kelihatannya sangat
banyak menggunakan sistem pembelajaran secara tugas mbak.”49

48
Data wawancara dengan Bapak Sardi, S.Ag selaku Kepala Madrasah, Selasa 15
November 2022 09.00 WIB.
49
Data Wawancara dengan Bapak Sardi, S.Ag selaku kepala Madrasah di MI
Muhamadiyah Sudung , Selasa 15 November 2022 08.45 WIB
44

Pernyataan saudara Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku wali kelas 5 MI


Muhammadiyah Sudung berdasarkan proses pembelajaran dengan cara
daring. Berikut hasil kutipan wawancara :
“ Iya betul mbak, di madrasah kita menerapkan proses
pembelajaran dengan cara daring. Tetapi saya kurang setuju
dengan adanya daring tersebut, dikarenakan peserta didik tidak
disiplin waktu, jadi lebih banyak untuk bermain daripada
belajarnya. Bahkan anak jadi lebih menggunakan hp untuk youtube
dan game dan juga menunda tugas yang diberikan oleh guru.”50

Pada proses pembelajaraan tentunya guru selalu melakukan


evaluasi untuk mengetahui tingkat kepemahaman peserta didik. Ketika
guru mengetahui capaian hasil belajar peserta didik yang rendah maka
guru memberikan motivasi dan perbaikan nilai. Yang guru lakukan kepada
peserta didik ketika hasil belajarnya di bawah KKM adalah memanggil
peserta didik kemudian diberikan hak untuk berbicara mengenai
permasalahan yang dialami kemudian guru juga menghubungi orang tua
guna untuk melakukan pembinaan solusi atas masalah tersebut.

Tidak sepenuhnya guru menggunakan media dalam pembelajaran


dikarenakan guru selalu menyesuaikan keadaan siswa dan tersedianya
fasilitas di sekolah. Metode yang di gunakan guru juga bervariasi
terkadang guru menggunakan metode ceramah, power point yang
dicampur dengan metode lain agar proses pembelajaran berjalan secara
efektif. Upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar dengan cara
:
1) Guru menggunakan metode-metode yang sudah disesuaikan
dengan materi yang akan diajakan.
Pembelajarannya banyak yang sering membuat peserta didik
bosan dan suntuk, untuk itu guru melakukan pembelajaran tersebut
dengan menggunakan metode pembelajaran. Dalam hal ini guru di

50
Data Wawancara dengan Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku wali kelas 5 MI
Muhammadiyah Sudung, Rabu 16 November 2022 09.15 WIB.
45

tuntut kreatifitasnya ketika memberikan materi agar materi tersebut


dapat menarik peserta didik tidak mengalami kebosanan dan
kesuntukan.
Tetapi alangkah baiknya di usia peserta didik yang masih dini
mereka sudah diajarkan hal-hal yang sudah benar dan sesuai dengan
ilmu fiqh yang akan berdampak kepada jenjang pendidikan
selanjutnya. Agar peserta didik terbiasa melakukan hal-hal yang baik,
serta untuk membentengi dirinya ketika hendak berbuat tidak baik.
Metode-metode yang digunakan oleh guru kelas 5 disesuaikan
dengan materi yang akan diajarkan, misalnya materi ketentuan sholat
sunnah dengan menggunakan metode ceramah. Sedangkan yang materi
Al-quran dan hadist menggunakan metode demostrasi. Bu Atmi juga
banyak mengambil materi sesuai dengan modul yang digunakan. 51
Pernyataan saudara Ibu Dwi Rahayu Puji Astuti, S.Pd.I selaku
wali kelas 6 MI Muhammadiyah Sudung berdasarkan proses
pembelajaran dengan cara daring. Berikut hasil kutipan wawancara :
“Iya mbak, terkadang saya menggunakan daring. Tetapi
dengan adanya daring saya kurang maksimal, karena siswa
tidak bisa memahami dengan jelas. Jadi saya menggunakan
sistem luring atau tatap muka, sehingga saya menggunakan
mushola untuk pembelajaran luring. Sedangkan untuk ujian
pihak madrasah memberi kebbijakan dengan cara sistem
berbasis computer (CBT) menggunakan HP. Karena jumlah
laptop atau komputer tidak mencukupi jumlah siswa. Dengan
cara ini pun siswa juga mengalami kendala karena membaca
di HP tidak maksimal sehingga konsentrasi siswa juga kurang
maksimal.”52

Terkadang Al-qur’an juga membahas tentang berbagai macam


hal yang dapat dipergunakan dalam menyampaikan sebuah materi.
Memang didalam dunia pendidikan, seorang muslim seharusnya
menjadikan Al-qur’an sebagai pedoman dalam mengajar.

51
Data Wawancara dengan Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku Wali kelas 5 di MI
Muhammadiyah Sudung, Kamis , 17 November 2022 08.40 WIB
52
Data Wawancara dengan Ibu Dwi Rahayu Puji Astuti, S.Pd.I selaku wali kelas 6 di MI
Muhammadiyah Sudung, Jum’at, 18 November 2022 10.00 Wib
46

Menjadikannya sebagai referensi awal dalam segala hal yang akan


diajarkan.
2) Memberikan bimbingan konseling (BK) dalam hal pendalaman
materi

Bimbingan konseling (BK) atau pendalaman materi diberikan


untuk peserta didik yang bermasalah. Masalah yang dialami siswa
berkaitan dengan nilai yang diperoleh siswa dibawah kkm 53. Siswa
yang nilainya dibawah kkm biasanya ada permasalahan dari pihak
keluarga, misalnya perceraian orang tua, kurang perhatian dari orang
tua, kemudian dengan lingkungan bermainnya dengan teman sebaya.
Dengan adanya hal tersebut, maka guru wajib memberikan BK atau
pendalaman materi terhadap siswa yang bermasalah.

Dikarenakan guru sudah menemukan akar permasalahan oleh


siswa tersebut, kemudian guru dengan sepenuh hati memberikan
pendalaman materi. Jika siswa mempunyai masalah tersebut, maka
siswa akan terasa sulit dalam menerima materi yang diajarkan oleh
guru. Guru dituntut untuk profesional, yaitu tidak membawa masalah
pribadi ke dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

3) Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang


keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
Di dalam kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru,
siswa dibuat agar lebih aktif dalam belajar sehingga semua siswa
mampu menerima dan memahami setiap pembelajaran yang
disampaikan. Dan harus sesuai dengan metode-metode yang
ditetapkan sebelumnya. Guru berusaha meberikan pertanyaan yang
merangsang keaktifan siswa yang bertujuan untuk dapat mengetahui
seberapa jauh siswa dapat menerima materi pelajaran atau

53
Data dokumentasi buku daftar nilai kelas 5 MI Muhammadiyah Sudung, Rabu 16
November 2022 08.15 WIB.
47

mengetahui sejauh mana daya tangkap siswa pada pelajaran yang di


sampaikan guru.
Pernyataan saudara Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku wali kelas
5 MI Muhammadiyah Sudung berdasarkan mengatasi kendala siswa
yang tidak konsentrasi dalam belajar. Berikut hasil kutipan
wawancara :
“Iya mbak, Guru juga harus mengetahui siapa saja siswa
yang tidak konsentrasi dalam pembelajaran tersebut.
Kemudian guru akan memberikan pencerahan bagi siswa-
siswa yang belum semangat dalam mengikuti pelajaran
dikelas.”54

Pertanyaan tersebut akan menjadi cara yang jitu untuk guru


dan bertujuan membangkitkan semangat belajar.
4) Memberikan PR ( Pekerjaan Rumah) setiap akhir materi dan
melakukan ulangan setiap 1 bulan sekali.
Pekerjaan Rumah atau yang disebut dengan PR ini digunakan
guru kepada siswa untuk membantu siswa supaya menguasai setiap
bab materi yang di berikan. Memberikan PR serta ulangan 1 kali
kepada siswa bertujuan agar lebih siap lagi dalam mengikuti tes
semester.
Peserta didik ada juga yang menyepelekan PR (Pekerjaan
Rumah) yang diberikan gurunya. Sehingga guru juga harus
mennggunakan cara agar peserta didik mau mengerjakan PR
tersebut.
Pernyataan saudara Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku wali kelas
5 MI Muhammadiyah Sudung berdasarkan yang dilakukan guru agar
siswa mengerjakan tugas.

54
Data Wawancara dengan Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku Wali kelas 5 di MI
Muhammadiyah Sudung, Kamis , 17 November 2022 08.45 WIB
48

Berikut hasil kutipan wawancara :


“sebagai guru juga harus lebih pintar agar peserta didik mau
mengerjakan PR nya tepat waktu mbak, mungkin dengan cara di
beri hadiah seperti jajan, pensil, ataupun buku tulis.”55

2. Prestasi belajar yang mengalami penurunan


Prestasi belajar siswa mengalami penurunan secara drastic.
Sehingga guru melakukan kerjasama dengan orang tua siswa. Pada
hakikatnya memiliki tujuan yang sama dalam Pendidikan anak, yaitu
mendidik, membimbing, membina, serta memimpin anaknya menjadi
orang dewasa serta dapat memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat
kelak. Guru senang melihat peserta didiknya memiliki prestasi begitu juga
dengan orang tua senang dan bangs melihat anaknya berprestasi.
Gambar 4. Peserta didik yang mendapatkan prestasi di kelasnya

Untuk dapat mewujudkan harapan tersebut, tentunya harus ada


kerja sama yang baik antara guru dan orang tua. Kerjasama yang baik
antara guru dan orang tua sangatlah penting dikarenakan kedua belah
pihak tersebuut yang menjadi panutan bagi peserta didik pada masa
pandemi disebabkan guru dan peserta didik tidak berhadapan langsung
melainkan dengan pembelajaran secara daring.
Pernyataan saudara Bapak Sardi, S.Ag selaku kepala MI
Muhammadiyah Sudung berdasarkan kerjasama guru dan orang tua pada
masa pandemi. Berikut hasil kutipan wawancara :

55
Data Wawancara dengan Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku wali kelas 5 MI
Muhammadiyah Sudung, Rabu 16 November 2022 09.20 WIB.
49

“iya mbak pihak sekolah mengadakan kerjasama antara guru dan


orang tua peserta didik dengan berbagai kegiatan, yaitu meliputi
kegiatan pembelajaran pada masa pandemic”56

Materi yang dipelajari juga sangatlah bervariasi, tidak hanya dalam


bentuk visual maupun video. Dengan itu guru harus melakukan berbagai
cara agar perserta didik lebih semangat dalam belajar yakni dengan
menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan, memberi
hadiah untuk peserta didik yang mendapatkan nilai yang tertinggi.
Sehingga membuat prestasi peserta didik MI Muhammadiyah Sudung
Abie Sebastian wicaksono mengalami penurunan, hal ini seperti yang di
sampaikan oleh peserta didik mengatakan bahwa :
“Prestasi saya selama diterapkannya pembelajaran daring, bisa
dikatakan menurun karena selama pembelajaran daring saya
harus belajar tanpa didampingi oleh seorang guru inilah yang
menyebabkan saya merasa tidak menguasai materi. Berbeda
dengan dijelaskan guru secara langsung.”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut disimpulkan bahwa Prestasi


peserta didik yang menurun diakibatkan dengan semangat belajar yang
kurang dan jika diberi tugas oleh guru , peserta didik hanya mengandalkan
google saja. Dan juga beberapa factor yang menjadi kendala peserta didik
dalam belajar seperti dalam proses pembelajaran peserta didik tidak
didampingi langsung oleh guru, seiring dengan waktu perlahan-lahan niat
peserta didik semakin menurun.

3. Kendala Guru PAI dalam meningkatkan Prestasi Belajar siswa


Adapun kendala yang dating dari faktor eksternal maupun faktor
internal sekolah, masih juga dari penjelasan dari Ibu Atmi Muryani, S.Ag.
bahwa setiap permasalahan selalu ada dalam di setiap penyelenggaraan
sekolah, namun di MI Muhammadiyah Sudung tidak ada kendala ataupun

56
Data Wawancara dengan bapak Sardi, S.Ag selaku kepala MI Muhammadiyah Sudung,
Rabu 16 November 2022 09.20 WIB.
50

masalah yang tidak dapat diselesaikan pasti ada jalan keluarnya. Kendala
itu hanya dari siswa yang kurang memperhatikan pelajaran PAI dan siswa
yang kurang mampu dalam pelajaran PAI selain itu tidak ada.

Hasil dari wawancara dengan guru kelas 5 di MI Muhammadiyah


Sudung tersebut, Kendala menjadi Guru PAI dalam meningkatkan prestasi
belajar yakni siswa yang kurang mampu dalam pelajaran PAI , siswa yang
belum bisa baca tulis Al-Qur’an, kurangnya memperhatikan pada saat
pelajaran PAI. Anak dibiarkan bermain diluar , sehingga kurangnya
pengawasaan orang tua.

Pernyataan saudara Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku wali kelas 5


MI Muhammadiyah Sudung berdasarkan hambatan saat daring. Berikut
hasil kutipan wawancara :

“iya mbak, sebagian guru mengalami kendala dalam system


pembelajaran pasca daring, karena pembelajaran saat daring
peserta didik banyak yang tidak efektif belajar. Pihak orang tua
pun juga kesulitan dalam mendampingi anaknya.”57
Kebiasaan anak-anak yang terlalu dimanja terhadap orang tua
sehingga mengakibatkan anak tersebut menyuruh orang tuanya untuk
mengerjakan tugas ataupun PRnya , kemudian anak tersebut dengan asyik
nya ngegame sampai larut malam. Sedangkan disekolah selalu diajarkan
sikap yang mandiri dalam segala hal.

Pernyataan saudara Maulidya Gisel Gunawan , selaku siswa kelas


5 MI Muhammadiyah Sudung berdasarkan hambatan yang dilakukan saat
pembelajara daring. Berikut hasil kutipan wawancara :

“terkadang kita malas mengerjakan PR, karena sudah keenakan


main HP. Kita sering juga mengalami kurangnya pemahaman
dalam materi yang disampaikan oleh guru. Dengan adanya
pembelajaran jarak jauh ini, kita dituntut untuk mengerjakan tugas
dengan tepat waktu. Pembelajaran jarak jauh atau daring ini

57
Data Wawancara dengan Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku wali kelas 5 MI
Muhammadiyah Sudung, Rabu 16 November 2022 09.25 WIB.
51

menurut kita kurang setuju karena kita mengalami kesusahan


untuk belajarnya.”58

Gambar 4.3 Wawancara dengan Maulidya Gisel Gunawan siswa


kelas 5 MI Muhammadiyah Sudung

Menurut Mitra Pendidikan, untuk meningkatkan prestasi belajar


siswa tidak mudah. Banyak Hambatan yang ditemui dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa. Kendala tersebut guru terkadang tidak
terungkapkan, dikarenakan sulit mengenali apa dan bagaimana kesulitan
belajar siswa yang dialaminya. 59

Adapun kendala utama prestasi belajar yang diteridentifikasi :

a) Kendala Internal
Kendala ini adalah hambatan yang berasal dari dalam siswa
itu sendiri. Misalnya intelegensi question (IQ) atau kecerdasan

58
Data wawancara dengan siswa Maulidya Gisel Gunawan selaku kelas 5 MI
Muhammadiyah Sudung, Kamis 17 November 2022 10.20 WIB.
59
Mitra Pendidikan (21 November 2022) Kendala atau hambatan prestasi belajar siswa.
Diakses pada tanggal 28 April 2023 https://www.matrapendidikan.com/2013/11/kendala-
prestasi-belajar-siswa.html
52

siswa tersebut. Faktor ini sangat mempengaruhi siswa


meningkatkan hasil belajar yang optimal.
Siswa yang memiliki nilai IQ di bawah standar akan sulit
menggapai hasil belajar yang memuaskan. Siswa tersebut juga
akan merasa malas untuk belajar dan sering menghiraukan apa
yang disampaikan guru saat dikelas. Konsentrasi belajar juga
sangat rendah sehingga siswa sulit memusatkan perhatian pada apa
yang sedang dipelajari dan akan kesulitan untuk menerima apa
yang sedang guru sampaikan. Siswa akan merasa bosan menjalani
aktivitas yang bersifat monoton. Tidak menemukan hasil bagi
dirinya sehingga menjadi hambatan untuk meraih prestasi belajar
secara optimal.
b) Kendala Eksternal
Kendala eksternal merupakan hambatan yang bersumber
dari luar diri siswa. Diluar jangkauan kemampuan siswa yang
mengatasinya, misalnya kendala strategi dan metode pembelajaran
yang dijalankan guru, ekonomi orang tua, lingkungan belajar, dan
struktur materi pelajaran yang sulit.
Kendala guru juga terjadi ketika seorang siswa
menyepelekan guru sehingga siswa tersebut enak bermain sendiri.
Ketika guru menyuruhnya untuk menulis, siswa tersebut malah
mengabaikan. Guru juga akan melakukan ice breaking agar siswa
tersebut mengikuti dan tidak bosan60.

4. Fasilitas Pendukung Yang Menunjang Proses Pembelajaran Dalam


Pencapaian Prestasi Belajar
Sarana pendukung dalam pembelajaran PAI ini digunakan
sebagai pembelajaran Wudhu yang diberikan kepada siswa kelas 5.
Praktek wudhu dilaksanakan siswa dengan bergantian yang di pantau
oleh guru. Hal ini dilakukan agar siswa mengerjakan wudhu dengan

60
Data Wawancara dengan Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku wali kelas 5 MI
Muhammadiyah Sudung, Kamis 17 November 2023 08.45 WIB.
53

baik dan benar. Dengan mempunyai tujuan agar siswa-siswi terbiasa


dengan sholat berjamaah, serta memupuk kebersamaan antar teman
dan ketenangan pada jiwa siswa-siswi. Selain itu sholat juga
merupakan kewajiban umat muslim yang harus dilaksanakan dan tidak
boleh di tinggalkan.

Gambar 4.3 Sholat Dzuhur Berjamaah Kelas 5 MI Muhammadiyah


Sudung

Suasana tempat ibadah siswa, sekolah menyediakan ruangan


yang cukup nyaman dipakai oleh siswa. Meskipun siswa tersebut
belum disiplin dan rapi pada saat menggunakan fasilitas yang
disediakan. Siswa cenderung menggunakan mukena dengan tidak baik,
habis menggunakan mukena terkadang juga meletakkan dengan
sembarangan dan tidak dilipat yang benar, hal tersebut dikarenakan
takut telat saat masuk kelas. Hal seperti itu merupakan gambaran
dimana selalu ada pembelajaran yang dapat kita berikan kepada setiap
siswa, menjadikan mereka siswa yang lebih baik.
Dalam mengajar guru memberikan kebebasan kepada siswa
dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Suasana belajar ini
guru benar-benar memberikan kebebasan kepada siswa-siswi agar
54

merasakan kenyamanan dalam belajar. Dikarenakan siswa-siswi masih


suka bermain61, guru PAI juga sering kali menggunakan metode
pembelajaran yang sangat menarik. Hal ini berdampak pada nilai-nilai
yang di dapat pada pelajaran PAI sangat baik, bahkan nilai siswa
sebagian besar diatas KKM. Pihak guru juga menurunkan nilai KKM,
yang awalnya nilai 75 diturunkan menjadi nilai 70. Dikarenakan siswa
mengalami kesulitan mendapatkan nilai tertinggi. Sebagian besar siswa
juga ada yang mendapatkan nilai diatas KKM.

61
Data Wawancara dengan Ibu Atmi Muryani, S.Ag selaku wali kelas 5 MI
Muhammadiyah Sudung, Kamis 17 November 2022 10.00 WIB
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan penelitian, temuan-temuan dan
pembahasan temuan penelitian dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Diantaranya upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa adalah
a. Menggunakan metode-metode yang dapat disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
b. Metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran
dapat menarik dan menyenangkan.
c. Memberikan bimbingan konseling (BK) dalam hal
pendalaman materi.
d. Memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
merangsang keaktifan siswa dalam belajar.
e. Memberikan pengayaan, mengulang materi bagi siswa yang
mendapatkan nilai rendah dengan waktu yang sama namun
tempatnya berbeda.
f. Memberikan PR (Pekerjaan Rumah) setiap akhir materi dan
melakukan ulangan setiap 1 bulan sekali.
2. Upaya yang dilakukan guru PAI kelas 5 MI Muhammadiyah
Sudung memberikan hasil yang baik, ditujukan dalam sebuah
usahanya yaitu :
a. Melakukan pembiasaan dalam aspek afektifnya. Karena
aspek ini diperoleh melalui proses internalisasi yaitu suatu
proses kearah pertumbuhan batiniyah siswa. Sehingga
siswa akan lebih menyadari bahwa suatu nilai yang
terkandung dalam suatu pengajaran ajaran islam.
b. Diberikan nilai pada materi pelajaran yang ada kaitannya
dengan Pendidikan Agama Islam.

55
56

c. Diberikan penghargaan baik berupa hadiah ataupun pujian


bagi siswa yang memiliki keunggulan prestasi baik dari
aspek kognitif dan psikomotorik.
d. Diberlakukan hukuman yang sifatnya mendidik bagi siswa
yang tidak melaksanakan tugas.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, ada beberapa saran yang dapat
disampaikan sebagai berikut :
1. Bagi guru pada umumnya, hendaknya selalu meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan kreatifitasnya sebagai
bekal dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar proses
tersebut dapat mengembangkan potensi yang ada pada peserta
didik sesuai dengan kecapakannya.
2. Bagi siswa , agar lebih serius dalam dan mendukung setiap bentuk
pembelajaran yan akan disampaikan guru.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib, dan Jusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:


Kencana, 2010),

Abduh Zulfidar Akaha, Belajar dari Akhlaq Ustadz Salafi, (Jakarta :


Pustaka Al-Kautsar, 2008),

Cholid Narbuko, “Metodologi Penelitian”, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009),

Departemen Penddikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,


(Jakarta: Balai Pustaka, 2002)
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015)
Gagne, Robert M. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan.
(terjemahan Mistina Hidayati.) 1985 hal 200
Hasan Basri, Pradikma Baru system pembelajaran, (Bandung:cv pustaka
setia, 2015)

Imam Wahyudi, Mengejar Frofesionalisme Guru, (Jakarta: Prestasi


Pustaka, 2012),

Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa, (Bandung:


PT Remaja Rosdakarya Offset, 2016),

Kunandar, Guru Profesional, Implementasi KTSP, dan Sukses dalam


Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011),

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian. (Bandung : PT Remaja Rosda


Karya,2002)

57
58

Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2000),

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia,


2011),

Mulyana Z, Rahasia Menjadi Guru Hebat, (Jakarta: Grasindo, 2013),

Safuan Alfandi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Solo : Sendang Ilmu,


2005),

Sri Harnani, S.Pd ( https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-


pembelajaran-daring-di- masa-pandemi-covid-19 ) | 20 Januari 2022 | 10.20
WIB
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatn Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D, (Bandung : Alfabeta2015.)

Sugiyono, Metode penelitian, Bandung : Alfabeta.2011


Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R,&D,
(Bandung: Alvabeta, 2012),145.

Syaiful Bahri Djamarah Dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,


(Jakarta : Rineka Cipta, 2013),

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:


Rajawali Pers, 2011),

Zamhuri, S.Ag
(https://metrojambi.com/read/2018/05/14/31141/peranan-guru-pendidikan-
agama-islam-pai-pada-sekolah-dalam-meningkatkan-moral-peserta
didik#:~:text=Menurut%20Imam%20Al%2DGhazali%2C%20tugas,mendekatk
59

an%20diri%20kepada%20Allah%20SWT.&text=Peran%20guru%20PAI%20da
)lam%20kegiatan,hasil%20akhir%20dari%20peserta%20didik.) 17 Januari
2022| 09:24 WIB
Zuhairini, Slamet AS dan Abdul Ghofur, Metodik Khusus Pendidikan
Agama Islam, (Surabaya : Usaha Nasional, 2001),
https://muslim.or.id/83-fiqih-islam.html

Anda mungkin juga menyukai