Anda di halaman 1dari 86

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA


KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM
HANG NADIM MALAY SCHOOL
BATAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUSTAKIM
NIRM. 1207.17.1902

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
IBNU SINA BATAM
TAHUN 2020
TAHUN 2020 PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
DIPERSYARATKAN UNTUK UJIAN MUNAQASYAH

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Nur’aini, M.Ag Syofian Iddian, S.Pd.I., MA

NIDN : 2112037401 NIDN : 2105058004

Tanggal : ………………………. Tanggal : ……………………………..

NAMA : MUSTAKIM

NIRM : 1207.17.1902

TAHUN AKADEMIK : 2020

ii
BUKTI PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
NAMA : MUSTAKIM

NIRM : 1207.17.1902

JURUSAN : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TANDA
NO NAMA TANGGAL
TANGAN

Dr. Hj. Nur’aini, M.Ag

1 NIDN: 2112037401

(Ketua)

Dr. Afi Parnawi, M.Pd

2 NIDN: 2110018201

(Penguji I)

Dr. H. Hamzah, M.Ag

3 NIDN: 2107037302

(Penguji II)

Neri Aslina, SHI., MA

4 NIDN: 1003068304

(Sekretaris)

iii
MOTTO

‫َواَل تَ ِهنُ ْوا َواَل تَحْ َزنُ ْوا َواَ ْنتُ ُم ااْل َ ْعلَ ْو َن اِ ْن ُك ْنتُ ْم ُّمْؤ ِمنِي َْن‬

Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih


hati, padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya jika
kamu beriman (QS. Ali Imran :139)1

1
Al – Quran dan Terjemah, Mushaf alm- Fattah, (Bandung : Mikraj Khazanah Ilmu,
2014), hal 35

iv
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, karya skripsi ini penulis persembahkan

untuk:

1. Kedua orang tua penulis (Bapak Madfur dan Ibu Admi) yang selalu

memberikan do’a, mencurahkan kasih sayang, perhatian, motivasi

dan materi yang tulus kepada penulis, hormat dan bakti penulis akan

selalu tertuju untuk beliau.

2. Abang dan kakak tersayang, M. Sidik, Nur Amin, Fatonah, Nastain

terimakasih atas do’a dan dukungan, sehingga penulis jadi semangat

untuk menyelesaikan studi hingga sampai sarjana.

3. Semua saudara-saudara penulis dan seluruh keluarga besar yang

telah mendukung penulis.

v
LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dari prodi

Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Ibnu Sina Batam

seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Skripsi yang saya kutip

dan hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya

sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima

sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Batam, 06 Desember 2020

MUSTAKIM
NIRM. 1207.17.1902

vi
ABSTRAK

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada upaya
guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V
Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam. Untuk mengetahui
apakah faktor pendukung dan penghambat upaya guru pendidikan agama islam
dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Hang
Nadim Malay School Batam. Penelitian ini bersifat kualitatif murni. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 81 siswa. Teknik
pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data
diperoleh dari analisis sebelum dilapangan dan analisis selama dilapangan. Data
yang diperoleh dalam penelitian ini melalui wawancara menunjukkan hasil bahwa
upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan disiplin siswa kelas V
sekolah dasar Hang Nadim Malay School Batam berupa memberikan motivasi
dan contoh kepada siswa serta memberi sanksi yang mengedukasi apabila siswa
kelas V melakukan kesalahan dalam hal kedisiplinan. Adapun faktor pendukung
dan penghambat yang penulis ketahui selama penelitian diantaranya. Faktor
pendukung anatara lain, siswa mendapatkan apresiasi berupa hadiah,
mendapatkan dukungan yang baik dari guru, serta guru-guru yang memiliki
keahlian dibidang nya msing-masing. Sedangkan faktor penghambatnya adalah
dari lingkungan keluarga yang kurang disiplin, dari lingkungan masyarakat serta
teman yang kurang baik, dan pada masa pendemi ini, siswa agak sulit dalam
menerima pembelajaran di sebabkan kurang perhatian dari orang tua dan guru
yang bersangkutan.

Kata Kunci :Guru Pendidikan Agama Islam, dan Kedisiplinan Siswa.

vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala Puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan taufik

dan hidayah-Nya sehingga penulis tetap berada dalam kesabaran dan kekuatan

lahir dan batin dan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan

salam buat junjungan alam Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul membawa

manusia dari alam yang kandas kea lam yang berasas sehingga dunia maupun

akhirat, aamiin.

Skripsi ini disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Strata 1 Sekolah Tinggi

Agama Islam Ibnu Sina Batam dengan judul " Upaya Guru Pendidikan Agama Islam
Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay

School Batam". Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan atas usaha keras Penulis,

juga berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak terkait. Pada kesempatan ini

Penulis menyampaikan rasa terimakasih yang setulus-tulusnya kepada smeua

pihak yang telah membantu berupa ide, pemikiran, buku-buku rujukan, moril,

maupun materil. Terutama ucapan terimakasih Penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Andi Ibrahim, B.A selaku Ketua Yayasan Ibnu Sina Kota Batam.

2. Bapak Dr. Muhammad Juni Beddu, Lc, MA. selaku Ketua STAI Ibnu Sina

Batam.

3. Bapak Dr. Afi Parnawi, M.Pd. selaku Wakil Ketua I STAI Ibnu Sina Batam.

4. Bapak Hendra Findi Prasetyo, S.E., MM. selaku Wakil Ketua II STAI Ibnu

Sina Batam.

5. Bapak Dr. H. Hamzah, M.Ag. selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam.

viii
6. Bapak Bayu Mujrimin, M.Pd.I. selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Agama

Islam.

7. Ibu Dr. Hj. Nur’aini, M.Ag. selaku pembimbing I yang membantu dan

membimbing dalam penyusunan Skripsi ini.

8. Bapak Syofian Iddian, S.Pd., MA. selaku pembimbing II yang membantu

dalam penyusunan Skripsi ini.

9. Abdul Hafid, S.Ag., MM., M.Pd. selaku Penasihat Akademik.

10. Seluruh Dosen STAI Ibnu Sina Batam yang telah mencurahkan seluruh

ilmunya sehingga penulis bisa seperti sekarang ini.

11. Semua staf dan karyawan perpustakaan STAI Ibnu Sina Batam yang telah

memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan demi kelancaran

penulis dalam menyelesaikan karya tulis yang sederhana ini.

12. Bapak Abdul Azis Nasution, S.Pd. Selaku kepala Sekolah Dasar islam Hang

Nadim Malay School Batam telah memberikan ijin penelitian sehingga

penelitian ini dapat selesai. Serta para guru dan Staf tata usaha Sekolah Dasar

islam Hang Nadim Malay School Batam.

13. Meipi Sugiarti, S.Pd. selaku Guru Pendidikan Agama Islam dan Seluruh

siswa kelas V yang telah bekerja sama dalam penelitian ini.

14. Segenap Guru SMA Al Azhar Batam (tempat penulis melakukan PPL) yang

telah membagi ilmu & pengalamannya serta menyemangati penulis agar

segera menyelesaikan skripsi secepat mungkin.

15. Teman-teman seperjuangan (Prodi PAI, HESY dan PIAUD) semester VIII

tahun 2020 yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

ix
16. Semua pihak yang terkait dengan ikhlas telah memberikan bantuan baik

materi maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, dalam penulisan

Skripsi ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Semoga apa yang telah kita

lakukan menjadi amal saleh di sisi Allah SWT. yang mendapat balasan di dunia

maupun diakhirat kelas. Aamiin.

Batam, 06 Desember 2020

Penulis

MUSTAKIM
NIRM. 1207.17.1902

x
Daftar Isi

PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING........................................................ii


BUKTI PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI.............................................iii
MOTTO.................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN..................................................................................................v
LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Fokus Penelitian........................................................................................8
C. Permasalahan.............................................................................................8
1. Identifikasi Masalah ………………………………………………...8
2. Batasan Masalah …………………………………………………….9
3. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………. 9
D. Tujuan Penelitian.....................................................................................10
E. Kegunaan Penelitian................................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Deskripsi Konseptual Fokus Penelitian...................................................12
B. Hasil Penelitian yang Relevan.................................................................29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................36
B. Metode dan Prosedur Penelitian..............................................................36
C. Data dan Sumber Data.............................................................................37
D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data................................................37
E. Prosedur Analisis Data............................................................................39

xi
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum/ lokasi tentang Latar Penelitian.................................40
B. Temuan dan Hasil Pembahasan...............................................................60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan..............................................................................................62
B. Saran........................................................................................................63

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS

xii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 4.1 Daftar Pendidik Dan Tenaga Pendidik ………………………………40

Tabel 4.2 Keadaan Siswa/i Per-Kelas …………………………………………..41

Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana …………………………………………...42

Tabel 4.4 Jadwal Mata Pelajaran Kelas V……………………………………….42

Tabel 4.5 Daftar Mata Pelajaran Sekolah Dasar Hang Nadim Malay School

Batam…………………………………………………………….......43

Tabel 4.6 Nama siswa/siswi kelas V Sekolah Dasar Hang Nadim Malay

School…………………………………………………………………44

xiii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pendidikan Islam mengajarkan kesadaran dalam keimanan manusia

terhadap seluruh ilmu yang diciptakan Allah dan ketaatan terhadap Allah

sebagai pemilik ilmu. Secara epistemologis, sumber ilmu adalah Allah, yang

Maha Mengetahui segala sesuatu. Hukum-hukum yang diciptakan-Nya dapat

dipahami dengan berbagai metode dan pendekatan.

Wahyu membicarakan pristiwa yang memiliki daya jangkauan universal

apabila dilihat dari penggunaan kalimat-kalimatnya, sehingga hukum-hukum

Allah tidak mengenal istilah kedaluarsa. Hal tersebut terjadi karena

kebenaran dalam hukum-hukum Allah seirama dengan fitrah alami dan fitrah

manusiawi yang bergerak diatas hak prerogatife Allah.

Sebaliknya, yang mangkir dari hukum-hukumnya yang eternal

senantiasa mengalami keputus asaan, rasa takut, dan semakin melemah daya

pikiran dalam menyelesaikan masalah duniawi. Menurut Akhdhiyat yang di

kutip oleh Hasan Basri mengatakan bahwa fitrah manusia yang berjalan

seirama dengan hukum-hukum Allah akan menemui diri ya sendiri yang

awalnya tercipta dalam keadaan suci dari dosa.

Semua seluk beluk yang berhubungan dengan pendidikan dan

pengetahuan berlandaskan pada kemampuan kognitif atau kemampuan rasio

yang disebut dengan rasionalitas. Pada dasarnya (an sich), rasionalitas

bersifat netral, dengan kemampuan menyamakan dan membedakan


2

melakukan inferensi dengan logika dedukatif atau indukatif. Kemampuan

tersebut diistilahkan dengan kecerdasan yang oleh Plato disebut sebagai

innate ideas. Dari pemahaman itulah dihasilkan ilmu-ilmu formal seperti

logika, Matematika, Statistika, yang bersifat netral. Sumber pengetahuan

bukan hanya berakar dari akal fikiran manusia dengan kemampuan

kognitifnya tetapi karena di lengkapi dengan kecerdasan memahami sarwa

yang ada real dan menantang manusia untuk menduga-duga dalam

memikirkan dan memahaminya pada setiap kajian dan yang mungkin terjadi

secara fenomeonologis. Kejadian sebagaimana yang tampak dan dirasakan

manusia merupakan hakikat keberadaan alam yang tidak pernah pasti dan

mutlak. Perubahan yang terjadi pada alam memungkinkan pertumbuhan

semua ilmu pengetahuan bersifat universal yang kebenarannya relative,

sebagai wujud dari adanya kebenaran mutlak.2

Sekolah merupakan masa-masa penting dalam kehidupan anak. Masa

pendidikan dasar adalah pembelajaran tentang keteraturan dan kedisiplinan,

anak-anak harus selalu memperhatikan keteraturan dan berdisiplin dalam

setiap geraknya yaitu: berbicara, tidur, makan, berpakaian, datang dan pulang

sekolah, juga disiplin dalam menjaga barang-barang miliknya. Proses

pendidikan bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa, memahami

lingkungan, perbedaan individual siswa, potensi dan karakteristik tingkah

laku siswa, pengukuran proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran,

kesehatan mental, dan motivasi, serta disiplin lain yang relevan.3

2
Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islan, (Bandung: Pustaka Setia, 2017), hal 17
3
Sudarwan Danim & Khairil, Psikologi Pendidikan (Dalam Perspektif Baru), (Bandung:
Alfabeta, 2010), hal 7
3

Konsep teologi untuk pendidikan, telah memberikan kepada kita bahwa

hakikatnya teologi pendidikan adalah hal yang perlu pertama kali dipikirkan

dan dirumuskan oleh pakar pendidikan Islam, karena memang teologi itu

adalah ajaran yang paling mendasar dalam Islam mewarnai dan

mengendalikan seluruh aspek kehidupan, salah satu aspek pendidikan.

Dengan demikian, ajaran Islam rahmatanlilalamin dan Islam shalihun li

kulli zaman wamakan, benar-benar bisa terwujud seperti yang perlu

diperlihatkan oleh ulama terdahulu yang berhasil membangun peradaban

Islam yang Universal.

Guru yang professional adalah guru yang kompeten (berkemampuan).

Guru harus memiliki keahlian ganda yang berupa keahlian dalam bidang

pendidikan dan keahlian dalam bidang studi yang diajarkannya. Kompetensi

itu menurut Richard D. Kellough adalah:

a. Guru harus menguasai pengetahuan tentang materi pelajaran yang

diajarkannya.

b. Guru merupakan anggota aktif organisasi profesi guru, membaca

jurnal profesional, melakukan dialog dengan sesama guru,

mengembangkan kemahiran metedeologi, membina siswa dan materi

pelajaran.

c. Guru memahami proses belajar dalam arti siswa memahami tujuan

belajar, harapan-harapan dan prosedur yang terjadi di kelas.


4

d. Guru adalah “perentara Pendidikan” yang tidak perlu tahu segala-

galanya, tetapi paling tidak tahu bagaimana dan dimana dapat

memperoleh pengetahuan.

e. Guru melaksanakan perilaku sesuai model yang diinginkan didepan

siswa.

f. Guru terbuka untuk berubah, berani, mengambil resiko dan siap

bertanggung jawab.

g. Guru tidak berpresangka gender, membedakan jenis kelamin, ednis,

agama, penderita cacat dan status sosial.

h. Guru mengorganisasi kelas dan merencanakan pelajaran secara cermat.

i. Guru merupakan komunikator-komunikator yang efektif.

j. Guru harus berfungsi secara efektif sebagai pengambil keputusan.4

Chaerul Rochman mengatakan disiplin merupakan kepatuhan atau

ketaatan terhadap semua aturan dan tatanan yang dijunjung oleh masyarakat. 5

Peran Guru Pendidikan Agama Islam sangat diperlukan untuk menanamkan

dan mengembangkan sikap dan moral yang baik terhadap siswa. Sikap moral

yang harus ditanamkan adalah sebagai berikut: (1) tolong menolong dalam

berbuat kebajikan, (2) khusnuzon (baik sangka), (3) menghargai diri dan orang

lain, (4) menerima tanggung jawab bagi perbutan yang dilakukan diri sendiri,

(5) positif terhadap guru dan teman sekelas, (6) menjaga milik sendiri dan

menjaga milik teman lain, (7) ketepatan waktu mengerjakan tugas pelajaran,

dan (8) jujur, adil dan bijaksana kepada diri sendiri dan orang lain.
4
Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2017),
hal 57.
5
Chaerul Rachman, Membangun Disiplin dalam Mendidik, (Bandung: CV. Putra Setia,
2011), hal 9.
5

Mengacu pada penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa ilmu pendidikan

Islam penting dipelajari oleh setiap muslim yang berkeinginan agar

pendididkan yang diselenggrakannya dapat berjalan lancer dan mencapai

tujuan yang ditargetkannya. Ilmu pendidikan Islam berfungsi dalam rangka

pembuktian terhadap teori-teori kependidikan Islam, juga memberikan

informasi tentang peleksanaan pendidikan dan pengembangannya, serta

menjadi pengkoreksi terhadap penyelenggaraan pendidikan Islam.Pendidikan

agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam meyiapkan peserta didik

untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, dan

berakhlak mulia dalam menjalankan ajaran agama Islam. Dari sumber

utamanya kitab suci al-Quran dan Hadits melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran dan latihan serta penggunaan pengalaman.6

Dilihat dari penjelasan diatas maka dari itu seorang guru pendidikan

Agama Islam sangat berperan penting dalam meninggkatkan kedisiplinan

siswa karena dilihat dengan kondisi lingkungan yang dihadapi peserta didik

dapat mempengaruhi tingkah laku maupun ibadah siswa tersebut.

Disiplin merupakan suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib

dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 7 Kedisiplinan dapat

dilakukan dan diajarkan kepada anak di sekolah maupun di rumah dengan cara

membuat semacam peraturan atau tata tertib yang wajib dipatuhi oleh setiap

anak.

6
Rian Nuryadin, Teologi Untuk Pendidikan Islam, (Yogyakarta: K-Media,2015), hal 27-
28.
7
Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2014), hal 35-36
6

Tata tertib dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok

yang telah dibuat oleh seseorang. Kedisiplinan itu akan timbul dengan

sendirinya dari jiwa karena adanya sebuah dorongan untuk menaati tata tertib.

Disiplin yang dikehendaki oleh seseorang itu tidak hanya muncul karena

kesadaran, tetapi ada juga karena paksaan. Disiplin yang muncul karena

kesadaran disebabkan seseorang menyadari bahwa hanya dengan disiplin lah

yang didapatkan kesuksesan dalam segala hal. Disiplin mengontrol perbuatan

diri sendiri menjadi starting point untuk menata perilaku orang lain. Misalnya,

disiplin untuk tidak marah, tergesa-gesa dan gegabah dalam bertindak.8

Disiplin kebanyakan dilakukan melalui paksaan biasanya dilakukan

dengan terpaksa pula. Keterpaksaan akan timbul karena takut akan dikenakan

sanksi atau hukum akibat pelanggaran terhadap peraturan. Adanya

pengawasan dari pemimpin akan timbul sikap disiplin, tetapi tidak adanya

pengawasan dari pemimpin maka pelanggaran dilakukan.

Pendidikan dasar adalah pembelajaran tentang keteraturan dan

kedisiplinan, anak-anak harus selalu memperhatikan keteraturan dan

berdisiplin dalam setiap geraknya yaitu: berbicara, tidur, makan, berpakaian,

datang dan pulang sekolah, juga disiplin dalam menjaga barang-barang

miliknya. Proses pendidikan bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa,

memahami lingkungan, perbedaan individual siswa, potensi dan karakteristik

tingkah laku siswa, pengukuran proses dan hasil pendidikan dan

pembelajaran, kesehatan mental, dan motivasi, serta disiplin lain yang relevan.

8
Jamal Ma‟mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, (Yogyakarta: Diva Press, 2010),
hal. 95
7

Menanamkan kedisiplinan merupakan kewajiban bagi semua pihak.

Tidak pandang pejabat, pelajar, mahasiswa, pedagang, petani, guru sampai

presiden sekalipun. Disiplin merupakan modal utama dalam menggapai

kesuksesan. Sehingga menanamkan kedisiplinan sejak dini merupakan

keharusan bagi seluruh masyarakat, karena kedisiplinan sudah menjadi salah

satu prioritas yang harus dimiliki siapapun.

Membiasakan hidup disiplin negeri ini masih sangat minim sekali. Hal

ini dapat dilihat dari banyaknya ketidakteraturan terjadi dimana-mana, di

lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Melihat hal tersebut,

perlu kiranya kita menanamkan kesadaran berdisiplin dalam kehidupan sehari-

hari supaya terjadi keteraturan diberbagai bidang.

Tanpa di sadari segala kegiatan yang manusia jalani memerlukan

kedisiplinan salah satunya belajar, belajar membutuhkan kedisiplinan dan

keteraturan. Dengan disiplin belajar setiap hari, lama kelamaan kita akan

menguasai bahan itu. Keteraturan ini hasilnya akan lebih baik daripada belajar

hanya pada saat akan ujian saja.9 Penerapan disiplin berlaku bagi semua anak

dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah, teman, dan saudara. Disiplin

harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini dalam lingkungan keluarga,

yang kemudian proses tersebut berlanjut dibangku sekolah dan akhirnya dapat

dikembangkan di lembaga masyarakat. Penanaman disiplin yang dimulai sejak

dini diharapkan mampu membentuk kepribadian yang baik ketika ia tumbuh

kembang menjadi dewasa.

9
Purwanto, Orang Muda Mencari Jati Diri Di Zaman Modern, (Yogyakarta: Penerbit
Kanasius, 2010), hal. 147.
8

Berdasakan latar belakang masalah diatas peneliti tertarik untuk

mengangkat masalah ini dengan judul “Upaya Guru Pendidikan Agama

Islam dalam Meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar

Islam Hang Nadim Malay School Batam”.

B. Fokus Penelitian
1. Dapat menumbuhkan semanggat dan pengetahuan mengenai betapa

pentingnya disiplin.

2. Topik permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini penting untuk

diteliti.

C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah penulis paparkan dalam latar belakang

masalah, bahwa pokok kajian ini adalah upaya guru pendidikan agama

Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar

Islam Hang Nadim Malay School Batam. Berdasarkan persoalan pokok

tersebut, maka masalah-masalah yang menjadi kajian ini dapat

diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Bagaimana Upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay

School Batam?

b. Apa saja faktor Pendukung dan penghambat upaya guru pendidikan

agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V Sekolah

Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam?


9

2. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus

dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Mengingat

banyaknya permasalahan yang mencakup kajian ini maka untuk

mempermudah dalam melakukan penelitian agar tidak terjadi kesalahan

dalam memahami masalah yang diteliti dan mengingat keterbatasan

waktu, tenaga, serta biaya maka penulis membatasi salah satu yang

diteliti. Penulis memfokuskan ini pada:

1. Upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay

School Batam.

2. Upaya guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V

Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam.

3. Faktor pendukung upaya guru pendidikan agama Islam dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Hang

Nadim Malay School Batam.

4. Faktor penghambat upaya guru pendidikan agama Islam dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Hang

Nadim Malay School Batam.

3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:
10

a. Bagaimana upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay

School Batam?

b. Bagaimana faktor-faktor pendukung dan penghambat upaya guru

pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas

V Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam?

D. Tujuan Penelitian

a. Untuk Mengetahui Bagaimana upaya guru pendidikan agama Islam

dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar Islam

Hang Nadim Malay School Batam.

b. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat

upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan

siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam.

E. Kegunaan Penelitian
Penulis berharap, dengan adanya hasil penelitian ini dapat mendatangkan

manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

a. Bagi Siswa

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

pemahaman siswa dan pengetahuan serta memahami mengenai betapa

pentingnya kedisiplinan.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan sebagai

referensi dalam mengembangkan pemanfaatan kedisiplinan sehingga


11

dapat meningkatkan kualitas nilai kedisiplinan, serta dapat memberikan

tambahan informasi.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan

pertimbangan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dengan

memaksimalkan fungsi dari siswa yaitu dalam hal peningkatan kualitas

kedisiplinan.

d. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu acuan dalam

rangkaian menindak lanjuti penelitian dalam lingkup yang lebih luas dan

dapat menambah pengetahuan peneliti.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual Fokus Penelitian


1. Upaya

Indra WS menuturkan upaya adalah usaha, ikhtiar (untuk mencapai

suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, daya upaya).

Menurut Tim Penyusunan Departemen Pendidikan Nasional “upaya adalah

usaha, akal atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan

persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya. Poerwadarminta

mengatakan bahwa upaya adalah usaha untuk menyampaikan maksud, akal

dan ikhtisar.10

Peter Salim dan Yeni Salim mengatakan upaya adalah “bagian yang

dimainkan oleh guru atau bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diperjelas bahwa upaya adalah bagian

dari peranan yang harus dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan

tertentu. Dalam penelitian ini di tekankan pada bagaimana usaha guru

dalam mencapai tujuannya pada saat proses pembelajaran.11

2. Guru Pendidikan Agama Islam

Hadari Nawawi dikutip oleh M. Dahlan guru adalah orang yang

mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah (kelas). Secara lebih

khusus lagi, ia mengatakan bahwa guru berarti orang yang bekerja dalam

bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam


10
Indrawan WS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang: Lintas Media, 2016), hal 568.
11
Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Modern English
Press,2015), hal 1187.
13

membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing. Artinya, guru

tidak hanya memberi materi didepan kelas, tetapi juga harus aktif dan

berjiwa kreatif dalam mengarahkan perkembangan murid.

Guru menurut paradigma baru ini bukan hanya bertindak sebagai

pengajar, tetapi juga sebagai motivator dan fasilitator proses belajar

mengajar yaitu realisasi atau aktualisasi potensi-potensi manusia agar dapat

mengimbangi kelemahan pokok yang dimilikinya. Sehingga hal ini berarti

bahwa pekerjaan guru tidak dapat dikatakan suatu pekerjaan yang mudah

yang dilakukan oleh sembarang orang.

Guru merupakan orang pertama yang memperkenalkan ilmu

pengetahuan dengan pengajarannya baik didalam sekolah maupun di luar

lingkungan sekolah, di sekolah guru sebagai pendidik utama pengganti

orang tua sehingga apa yang dilakukan oleh guru akan ditiru oleh anak

didiknya, guru sebagai orang yang paling tahu bahkan dianggap paling

benar dalam segala hal, sehingga apa yang diucapkan akan cenderung

diikuti.12

Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada

anak didik. Kemudian guru dalam pandangan masyarakat adalah orang

yang melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak harus di

lembaga pendidikan formal, tetapi bias juga di masjid, disurau atau

Mushola, di rumah dan sebagainya.

Teori Dri Atmaka yang dikutip oleh Sardiman pengertian Pendidik

atau guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan


12
M. Dahlan, Menjadi Guru Yang Bening Hati, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hal 4-5.
14

bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik fisik dan spiritual.

Menurut Husnul Khotimah dikutip oleh Sardiman adalah orang yang

menfasillitasi proses peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke

peserta didik. Prey Kats menggambarkan peran guru adalah sebagai

komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasehat-nasehat, motivator,

sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan

sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang

diajarkan.13

Ngalim Purwanto dikutip pada buku yang sama guru adalah orang

yang pernah memberikan sesuatu ilmu atau kepandaian kepada seseorang

maupun kepada sekelompok orang. Mulyasa dikutip dalam buku yang sama

juga guru adalah seseorang yang memiliki kualifikasi akademik dan

kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani, dan rohani, serta

mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional.14

Marimba dikutip oleh Hasan Basri mengartikan Pendidikan Agama

Islam sebagai usaha untuk membimbing keterampilan jasmaniah dan

rohaniah berdasarkan nilai-nilai terkandung dalam ajaran Islam menuju

terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Ukuran-

ukuran Islam ditujukan pada akhlak anak didik, perilaku konkret yang

memberi manfaat kepada kehidupan sehari-hari.

13
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar – Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2011), hal 143.
14
Dewi Safitri, Menjadi Guru Profesional, (Tembilahan: PT Indragiri Dot Com, 2019), hal 7-
9.
15

Hasan Langgulung dalam buku yang sama mengatakan bahwa

Pendidikan Agama Islam ialah Pendidikan yang memiliki 4 macam fungsi ,

yaitu:

1. Fungsi Edukatif, artinya mendidik dengan tujuan memberikan Ilmu

pengetahuan kepada anak didik agar terbatas dari kebodohan.

2. Fungsi Pengambangan kedewasaan berpikir melalui proses transmisi

ilmu pengetahuan.

3. Fungsi penguatan keyakinan terhadap kebenaran diyakini dengan

pemahaman ilmiah.

4. Fungsi ibadah sebagai bagian dari pengabdian hamba kepada Sang

Pencipta yang telah menganugerahkan kesempurnaan jasmani dana

rohani kepada manusia.

Pendidikan Agama Islam adalah paradigma atau model pendidikan

yang merujuk kepada nilai-nilai ajaran Islam. Yang menjadikan Al-Quran

dan As-Sunah sebagai sumber formal dan materi pendiidkan.15

Hemat Penulis Guru pendidikan Agama Islam adalah guru atau

tenaga pendidik yang secara berkelangsungan mentransformasikan ilmu

dan pengetahuannya terhadap siswa disekolah, dengan tujuan agar para

siswa tersebut menjadi pribadi-pribadi yang berjiwa Islami dan memiliki

sifat, karakter, dan perilaku yang disadarkan pada nilai-nilai ajaran Islam.

Operasional guru yang dimaksud dalam kajian ini adalah setiap

orang yang melakukan pekerjaan mendidik dalam arti luas, yakni segala

usaha memanusiakan manusia (humanisasi) yakni dalam bentuk


15
Hasan Basri, Filsafat Pendiidkan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2017), hal 13-14.
16

internalisasi nilai dan transper pengetahuan dan keterampilan. Dalam

pengertian lain, yakni segala usaha yang bermakna pendewasaan manusia.

Di samping itu, Islam menambahkan, juga segala bentuk penjagaan,

pencegahan dan pelarangan manusia terhadap kemungkaran (destruksi

dunia-akhirat).

Salah satu surat kelompok Madaniyah yakni ar-Rahman / 55 ayat 1-

4 secara eksplisit disebutkan bahwa Ar-Rahman (Allah SWT) sebagai

pendidik utama, yang telah mengajarkan al-Quran dan kepandaian

berbicara kepada Muhammad SAW. Dalam al-Qur`an disebutkan:

.......... )٤( َ‫) َعلَّ َمهُ ْالبَيَان‬٣( َ‫ق اإل ْن َسان‬


َ َ‫) َخل‬٢( َ‫) َعلَّ َم ْالقُرْ آن‬١( ‫الرَّحْ َم ُن‬
)٤-١‫(سورة الرحمن‬

Artinya: Allah Yang Maha Pengasih. Yang telah mengajarkan al-Qur`an.

Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.(Q.S Ar-

Rahman:1-4).16

Guru pendidikan Agama Islam tidak hanya bertugas untuk

mengajarkan apa yang menjadi materi bahan ajar di sekolah, tetapi lebih

dari pada itu guru pendidikan agama Islam mempunyai tugas untuk

mendidik, mengarahkan, dan menanamkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai

Islami terhadap para siswa.

Kerangka dasar seperti itu, maka dapat disimpulkan bahwa profil

pendidik muslim adalah:

a. Benar-benar manusia tauhid, yakni beriman dan berakidah murni

(mukhlisina lahu ad-din).


16
Al – Quran dan Terjemah, Mushaf alm- Fattah, (Bandung : Mikraj Khazanah Ilmu, 2014),
hal 267
17

b. Beribadah dengan taat kepada Allah.

c. Gemar membaca atau mencari ilmu pengetahuan (ilmu duniawi dan

ukhrawi).

d. Memiliki bangunan keilmuan yang utuh antara ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) dengan ilmu keagamaan.

e. Gemar melakukan karya-karya konstruktif (amal saleh) sebagai

manifestasi tugas kekhalifahan, terutama pada tugas-tugas profesinya

sebagai pendidik.

f. Tidak berpuas diri dalam ilmu (rasikh fi al-‘ilm) dan berorientasi

keunggulan (fastabiq al-khairat).

g. Senantiasa mencari keridaan Allah dalam tugas-tugas profesi dan di

luar tugas profesi, yang dibuktikan dengan tanggung jawab dan dedikasi

yang tinggi sebagai pendidik.

h. Memandang profesi pendidik sebagai bagian dari

tugas kerisalahan dalam mengajak manusia (da’wah) kepada jalan

Allah (Islam).

i. Senantiasa meneladani Rasulullah dan berupaya menjadikan dirinya

sebagai teladan bagi anak didiknya.

j. Memiliki pikiran yang luas dan lapang dada menerima kritik.

k. Memiliki kesadaran sebagai warasat al-anbiyā`.

Berpola hidup bersih dan sehat.

3. Kedisiplinan
18

Disiplin berasal dari bahasa latin “discipline” yang berarti latihan

atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, disiplin adalah tatatertib,

mendefinisikan disiplin merupakan suatu sikap konsisten dalam

melakuakan sesuatu. Disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul

dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang

berlaku dalam organisasi. Dari beberapa devinisi diatas maka

disiplinmerupakan kesadaran dan peroses membiasakan diri untuk

mengikuti dan melaksanakan aturan atau norma dalam masyarakat.17

Oktapianus Saputra Purba mengemukakan kedisiplinan merupakan

salah satu proses pembentukan prilaku siswa didalam kelas, siswa yang

disiplin dapat membangun suasana pembelajaran dikelas terarah pada

tujuan.18

Perbaikan dilakukan melalui pemberian sanksi dan melalui kondisi

pisikologis guru, namun hendaknya guru waspada agar murid tidak merasa

di intimidasi atau ingin balas dendam.19 Bagi siswa yang menganggap

mata pelajaran terlalu mudah dapat diberikan materi pengayaan atau

pembahasan yang lebih kompleks pada mata pelajaran yang terkait.20

hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergolak terus

menerus dalam keadaan bentur membentur tanpa hentinya dengan gejala


17
Agustin Sukses Dakhi, Kiat Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa, (Jakarta: Deepublish,
2020), hal 2
18
Oktapianus Saputra Purba, Penerapan Reward and Consequences Sebagai Upaya Melatih
Kedisiplinan Siswa Didalam Kelas, (Banten: Universitas Pelita Harapan, 2019), hal 12.
19
Ahmad Ali Budaiwi, Imbalan Dan Hukuman Pengaruhnya Bagi Pendidikan Anak
(Gema Insani 2012), hal 59
20
Achmad Badaruddin, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling Klasikal
(Malang Kreatifindo 2015), hal 32-34
19

lainnya, hukum adalah peraturan, yang mengikat baik rakyat maupun

penguasa.21

Salah satu instrument yang penting dalam system menejemen mutu

ISO adalah kebijakan sekolah, dalam mendefinisikan sebagai prinsip-

prinsip yang mengatur tindakan yang diarahkan kepada tujuan-tujuan

tertentu menurut Titmus kebijakan senantiasa berorentasi kepada masalah

dan berorentasi kepada tindakan.22

Istilah bahasa inggris lainnya, yakni discipline, berarti: tertib, taat,

atau mengendalikan tinggakah laku, penguasaan diri, kendali diri, latihan

membentuk, meluruskan, atau menyempurnakan sesuatu sebagai

kemampuan mental atau karakter moral hukuman yang diberikan untuk

melataih atau memperbaiki, kumpulan atau system peraturan-peraturan

bagi tingkah laku.23

Mohamad Mustari menuturkan disiplin merupakan suatu tindakan

yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan

peraturan.24 Kedisiplinan dapat dilakukan dan diajarkan kepada anak di

sekolah maupun di rumah dengan cara membuat semacam peraturan atau

tata tertib yang wajib dipatuhi oleh setiap anak.

Merina Azizah Dwi Dayanti menuturkan disiplin merupakan sikap

atau prilaku seseorang yang taat dan patuh terhadap peraturan yang ada

21
Retno Listyarti Stiadi, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMK Dan MAK Kelas X
(Jakarta 2018), hal 47
22
Asmoni, Kebijakan Peningkatan Mutu SMK (Jakarta: Media Publishing, 2018), hal 313
23
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Perestai Siswa, (Jakarta: Grasindo,
2018), hal 30 - 31
24 ?
Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014), hal. 35-36.
20

dan dilakukan karena adanya kesadaran diri yang timbul pada diri

seseorang sehingga terciptalah ketertiban dan keteraturan dalam bersikap.25

Maman Rachman yang dikutip oleh Tulus Tu’u menjelaskan

pentingnya disiplin bagi siswa sebagai berikut

1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak

menyaimpang.

2. Membantu siswa memahamidan menyesuaikan diri dengan

tuntutan lingkungan.

3. Cara menyelesaikantuntutan yang ingin ditunjukan peserta didik

terhadap lingkungannya.

4. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan

individu lainnya.

5. Menjauhkan siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.

6. Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.

7. Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang

baik, positif dan bermaanfaat baginya dan lingkungannya.

8. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan

lingkungannya.26

Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap

penting bagi kebaikan dan keberhsilan dirinya , selain itu kesadaran diri

menjadi motif sangat kuat terwujutnya disiplin. Pengikutan dan ketaatan

25
Merina Azizah Dwi Dayanti, Kedisiplinan Dengan Hasil Belajar Siswa, (Semarang:
Universitas Negeri Semarang, 2016), hal 7.
26
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Perestasi Siswa, (Jakarta: PT Grasindo), hal
35-36
21

sebagai langkah penerapan dan peraktek atas peraturan-peraturan yang

mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya

kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang

kuat. Tekanan dari luar dirinya sebagai upanya mendoronng,menekan dan

memaksa agar disiplin diterapkan dalam diri seseorang sehingga peraturan-

peratuaran diikuti dan diperaktekkan.27

Langkah mewujudkan tujuan pendidikan secara maksimal, maka

pemerintah mengupayakan menciptakan suatu wadah yakni sekolah yang

merupakan salah satu tempat berlangsungnya kegiatan proses belajar

mengajar. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan hanya

bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami murid sebagai

siswa di sekolah. Agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar,

maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib sekolah dengan penuh rasa

disiplin yang tinggi.

Dyah Lutfiana mengemukakan kedisiplian merupakan proses

pengajaran, bimbingan dan dorongan yang dilakukan oleh orang tua kepada

anak untuk membentuk prilaku yang baik mengenai ketaatan, kepatuhan,

keteraturan dan ketertiban yang berkaitan dengan prilaku anak.28

Kedisiplinan berkaitan dengan pengendalian diri. Kedisiplinan yang

sudah terbentuk dalam pribadi anak, diharapkan dapat meringankan beban

orang tua untuk mengontrol perilaku yang negatif dan di lingkungan

27
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Perestasi Siswa …... hal 48-49
28
Dyah Lutfiana, Tingkat Kedisiplinan Orang Tua Ditinjau Dari Prilaku Jajan Anak Usia 6-5
Tahun, (Semarang: Universitas Negri Semarang, 2017), hal 3
22

sekolah, disiplin dapat mengarahkan dan mengendalikan aktivitas anak

dalam proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar meningkat.

Anak yang berdisiplin adalah anak yang dapat mengontrol diri (self

control). Kontrol diri dapat diketahui dari beberapa indikator, antara lain:

berkemampuan mengendalikan perilaku dan emosi, mematuhi peraturan

yang berlaku, mencegah diri dari perilaku yang tidak sesuai, bersabar, dan

fokus mengerjakan tugas, Menurut M. Musrofi cara yang dilakukan untuk

meningkatkan prestasi akademik peserta didik diantaranya adalah

meningkatkan kedisiplinan anak.29

Foucault yang dikutip oleh Mukhamad Ilyasin menuturkan disiplin

merupakan teknologi politis terhadap tubuh untuk menjadikan individu

patuh dan berguna.30 Disiplin sebagai anatomi politis yang baru. Dalam

rezim ini tubuh tak lagi disiksa melainkan dilatih, diatur dan dibiasakan

untuk melaksanakan aktifitas yang berguna.

Catatan presensi siswa merupakan bagian penting dalam kerangka

pendidikan siswa, tidak hanya dalam membantu mereka berdisiplin dalam

belajar, melainkan membentuk habitus yang baik dalam menemukan dan

menghayati nilai-nilai hidup seperti, keteguhan, kesetiaan, tanggung jawab

dll, catatan kehadiran siswa tak dapat dilepaskan dari misi utamanya,

penting bagi pengembangan pendidikan karakter disekolah.31

29
M. Musrofi, Melesatkan Prestasi Akademik Siswa, Cara Praktis Meningkatkan Prestasi
Akademik Siswa Tanpa Kekerasan dan Tanpa Harus Menambah Jam Belajar, (Yogyakarta: PT
Pustaka Intan Madani, Anggota IKAPI, 2010), hal. 3
30
Mukhamad Ilyasin, Penerapan Disiplin Belajar Era Moderen, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media,
2019) hal 50
31
Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter, (Jakarta: Grasindo, 2017), hal 245
23

Mukhamad Ilyasin menuturkan disiplin merupakan mekanisme

control yang teliti atas tubuh. Melalui disiplin tubuh dilatih agar menjadi

tubuh yang terampil. Namun juga teru menerus diuji dan dikoreksi

sehingga keterampilan, kecekatan dan dan kesiap sediaan ini akhirnya

menjadi mekanisme yang dengan begitu saja bekerja dalam tubuh itu

sendiri.32

Darmono dkk, yang dikutip oleh Muhammad Sobri, Moerdiyanto

menjelaskan bahwa disiplin mengandung arti pengendalian dan pengarahan

diri (self control and self direction). Individu dapat mengendalikan diri

tanpa pengaruh dari luar. Pengendalian diri memiliki makna menguasai

perilaku diri sendiri dengan berpegang pada norma-norma dan aturan-

aturan yang sudah menjadi milik sendiri. Individu yang menguasai

perilakunya sendiri adalah individu yang mempunyai kesadaran mematuhi

segala peraturan dan nilai yang menjadi pedomannya. Individu tetap

mematuhi peraturan yang berlaku meskipun tidak ada yang mengawasi atau

mengancam dengan sanksi tertentu.33

Hidayatullah yang dikutip oleh Muhammad Sobri dan Moerdiyanto

menjelaskan bahwa disiplin adalah suatu ketaatan didukung oleh kesadaran

yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan tugas dan kewajiban serta

bertindak sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan

tertentu.34 Dapat disimpulkan disiplin adalah kepatuhan individu untuk

32
Ibid….hlm 50-51
33
Muhammad Sobri, Moerdiyanto, Pengaruh Kedisiplinan Dan Kemandirian Belajar
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Madrasah Aliyah Di Kecamatan Praya Harmoni Sosial, Volume
1 Nomor 1, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2014), hal 48.
34
Ibid…..48
24

melaksanakan aturan-aturan yang berlaku dalam kelompok sosial;

mengendalikan dan mengarahkan diri dalam bertingkah laku dengan penuh

kesadaran. Disiplin siswa di sekolah, dapat diartikan dengan ketaatan dan

kepatuhan siswa melaksanakan aturan-aturan yang berlaku dalam

lingkungan sekolah secara konsisten dan bersungguh-sungguh guna

kelancaran proses belajar mengajar.

Soegeng Prijodarminto yang dikutip oleh Titi Mirawati Asim

disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian

perilaku yang menunjukkan nilainilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, atau

keterkaitan terhadap sesuatu peraturan tata tertib.35

Belajar dengan disiplin yang terarah dapat menghindarkan diri dari

rasa malas dan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar, yang pada

akhirnya akan dapat meningkatkan daya kemampuan belajar siswa. Disiplin

adalah kunci sukses dan keberhasilan. Dengan disiplin seseorang menjadi

yakin bahwa disiplin akan membawa manfaat yang dibuktikan dengan

tindakannya. Setelah berprilaku disiplin, seseorang akan dapat merasakan

bahwa disiplin itu pahit tetapi buahnya manis. Disiplin memberikan

manfaat yang besar dalam diri seseorang. Sepintas bila kita mendengar

kata disiplin maka yang selalu terbayang usaha untuk menyekat, mengawal

dan menahan. Padahal tidak demikian, sebab disiplin bermakna melatih,

mendidik dan mengatur atau hidup teratur. Artinya kata disiplin itu tidak

terkandung makna sekatan, tetapi juga latihan. Untuk itulah kedisiplinan


35
Titi Mirawati Asim, Pengaruh Bimbingan Manajemen Diri Dalam Meningkatkan
Kedisiplinan Belajar Siswa Journal of EST, Volume 2 Nomor 2, (Makassar: Universitas Negeri
Makassar, 2016), hal 106
25

sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan suatu kehidupan yang teratur

dan meningkatkan prestasi dalam belajar karena sifatnya yang mengatur

dan mendidik. pendekatan juga perlu dalam hal ini, pendekatan

pembelajaran merupakan konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi,

menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis

tertentu.36

Sikap disiplin yang baik adalah terciptanya aktivitas yang mampu

mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosail berdasar

pengalaman-pengalamannya sendiri. Sikap disiplin harus mampu dimiliki

oleh setiap siswa dalam hal meningkatkan serta mengembangkan

kemampuan yang dimilikinya. Sikap tersebut dapat terlatih dan dilatih.

Dilatih yaitu siswa sendiri yang berusaha untuk meningkatkan

kedisiplinannya, apakah dengan mencari literatur atau bertanya kepada

orang lain. Sedangkan dilatih yaitu meminta bantuan kepada seseorang

yang berkompeten dalam bidangnya untuk dibimbing dalam meningkatkan

sikap disiplin.

Hal yang paling sederhana untuk memanage waktu dan beberapa

kegiatan adalah dengan membuat jadwal, yang terdiri dari banyaknya

waktu yang dibutuhkan dan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Fungsi

jadwal adalah: untuk menghemat waktu dan tenaga. Sebagai bentuk control

dalam penggunaan waktu, untuk membentuk kedisiplinan dan hidup

tertib.37
36
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsep dan Aplikasinya Dalam Lembaga
Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2011), hal 186
37
Lucas Formiatno, Belajar Mendengarkan, (Yogyakarta: Pustaka Anggrek, 2010), hal 163
26

Disiplin adalah kunci kekuatan . sedangkan kekuatan adalah ikhtiar

untuk menggapai kemenangan. Disiplin adalah sumber kekuatan . disiplin

adalah kunci kemenangan. Disiplin adalah jalan kemuliaan. Dan rasulullah

SAW adalah manusia yang paling disiplin, disiplin dalam memohon ampun

pun bertaubat kepada Allah SWT. Disiplin dalam beribadah kepada-Nya.

Disiplin dalam menjaga kebeningan hati disiplin dalam dakwahnya, disiplin

dalam melatih fisiknya, disiplin dalam kebersihan, disiplin dalam menepati

janji, disiplin dalam mengemban amanah, disiplin dalam berbagai urusan

lainnya.

Beberapa upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam mendisiplinkan

siswa:

a) Membuat tata tertib yang jelas dan menyeluruh, maksudnya mudah

dipahami siswa.

b) Menerapkan sanksibagi setiap pelanggaran tata tertib, sebab tanpa

tata tertib peraturan tidak akan berjalan efektif.

c) Ciptakan keteladanan dari atas kepala sekolah , guru, dan staf

merupakan contoh keteladanan bagi siswa.

d) Sediakan perpustakaan yang lengkap berisi buku,majalah, jurnal,

dan Koran harian ruangan perpustakaan dibuat nyaman.

e) Sediakan kegiatan ekstrakulikuler yang beragam, sesuai sesuai

bakat siswa sehingga pikiran dan tenaga mereka terarahkan ke hal-

hal positif.
27

f) Buatlah tempat ibadah yang bersih dan nyaman ditempat ibadah

inilah siswa di motivasai secara berkala melalui nilai-nilai agama.

g) Melakukan dialog terprogram dengan wali murid, terutama terkait

siswa-siswa yang sering melanggar tata tertib.38

Siswa atau anak-anak paling senang dengan hadiah, berapapun

harganya ini adalah trik ampuh agar siswa semangkin semangat dalam

bermain, bagi yang menang bisa menjawab pertanyaan, atau menyebutkan

rumus akan mendapatkan hadiah, dengan cara tersebut mereka akan

termotivasi ketika bermain dan berusaha menjadi juara di kelimpoknya,

hadiah juga berfungsi sebagai bukti penghargaan terhadap aktifitas siswa.

Pengaruhnya mereka akan selalu merindukann suasana belajar.39

Kedisiplinan Rasulullah diajarkan kepada para sahabatnya, sehingga

tidak heran jika dalam waktu yang relative singkat, islam bias bangkit dan

kokoh menjadi peradaban yang sangat kuat dari timur hingga barat utara

hingga selatan. Seperti dalam sabda Rasulullah: Mukmin yang kuat lebih

disukai dari pada mukmin yang lemah, walaupun didalam keduanya adalah

kebaikan.(HR.Muslim)

Air yang jatuh setetes demi setetes diatas bongkahan batu besar,

maka lama kelamaan batu itu akan cekung bahkan berlubang, itu karena

yang jatuh secara terus menerus kecil namun konsisten dan disiplin, yang

38
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan Teori, Kebijakan, Dan Praktik, (Jakarta: Kencana
2017), hal 43-45
39
Yasin Yusuf dan Umi Auliya, Sirkuit Pintar Melejitkan Kemampuan Matematika Dan
Bahasa Inggris Dengan Metode Ular Tangga, (Jakarta Selatan 2011), hal 30-31
28

artinya tiada yang mustahil bagi Allah SWT jika semua itu sudah

dikehendaki olen-Nya sesukar apapun hal itu.

Bentuk dan contoh Kedisiplinan Peserta didik:

1. Masuk sekolah tepat waktu pada jam yang telah ditentukan oleh

peraturan di sekolah.

2. Mengakhiri kegiatan belajar dan pulang sesuai jadwal yang

ditentukan.

3. Menggunakan kelengkapan seragam sekolah sesuai peraturan.

4. Menjaga kerapian dan kebersihan pakaian sesuai dengan peraturan

sekolah.

5. Apabila berhalangan hadir ke sekolah (tidak masuk sekolah), maka

harus menyertakan surat pemberitahuan ke sekolah.40

Surat Al-Qashash ayat 77, telah dijelaskan dengan disiplin kita dapat

menyeimbangkan kepentingan dunia dan akhirat:

‫ك ِمنَ ٱل ُّد ْنيَا ۖ َوَأحْ ِسن َك َمٓا‬


َ َ‫َصيب‬ َ ‫وٱ ْبت َِغ فِي َمٓا َءاتَ ٰىكَ ٱهَّلل ُ ٱل َّد‬
َ ‫ار ٱلْ َءا ِخ َرةَ ۖ َواَل ت‬
ِ ‫َنس ن‬

..... َ‫ض ۖ ِإ َّن ٱهَّلل َ اَل يُ ِحبُّ ْٱل ُم ْف ِس ِدين‬


ِ ْ‫َأحْ َسنَ ٱهَّلل ُ ِإلَ ْيكَ ۖ َواَل تَب ِْغ ْٱلفَ َسا َد فِى ٱَأْلر‬
)٧٧: ‫(سورة القصص‬

Artinya:"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu


(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."(Q.S: Al- Qashas:
77).41

40
Agus Wibowo, Pendidikan Karakter, Strategi Membagun Karakter Bangsa Berperadapan,
(Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal. 85-86.
41
Al – Quran dan Terjemah, Mushaf alm- Fattah, (Bandung : Mikraj Khazanah Ilmu,
2014), hal 198
29

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Penulis melihat dalam beberapa literatur yang terkait dengan judul yang

sedang penulis susun, maka terdapat beberapa penelitian yang relevan di

antaranya:

1. Noviananda Dwi Ningrum Haryadi dengan judul skripsi upaya guru

pendidikan agama Islam dalam meningkatkan karakter kedisiplinan

siswa di SMP Negeri 1 Baki.

Hasil penelitian menunjukkan Upaya Guru Pendidikan Agama

Islam dalam meningkatkan karakter disiplin ialah melalui kegiatan-

kegiatan seperti penguatan pendidikan karakter, literasi, shalat dhuha,

shalat dhuhur, shalat jumat secara berjamaah untuk meningkatkan

kedisiplinan peserta didik.

Guru-guru memberikan bimbingan dan arahan terhadap peserta

didik dalam hal berdisiplin agar peserta didik bisa menanamkan dan

memperbaiki diri agar berdisiplin secara terus menerus dan secara

bertahap. Dalam peningkatan karakter disiplin terdapat faktor

pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung yaitu antara lain

keluarga, teman, guru, serta lingkungannya yang selalu memberi

dukungan kearah yang lebih positf. Sedangkan faktor penghambat

meliputi kurangnya perhatian dari orang tua, lingkungan teman yang

tidak baik (selalu mengajak pada hal-hal yang negatif).42

42
Noviananda Dwi Ningrum Haryadi, upaya guru pendidikan agama Islam dalam
meningkatkan karakter kedisiplinan siswa di SMP Negeri 1 Baki, (Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2019), hlm 11.
30

Hasil Penelitian diatas dengan penelitian yang akan diteliti

terdapat perbedaan yaitu penelitian diatas membahas karakter

kedisiplinan sedagkan penelitian yang akan dilakukan terkait dengan

meningkatkan kedisiplinan.

2. Khusna Rahma Denti denan judul skripsi upaya guru pendidikan

agama islam dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa kelas X

SMK Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang

Barat.

Hasil penelitian menunjukkan Guru hendaknya bisa menjadi

contoh dalam bersisiplin, misalnya tepat waktu, siswa tidak akan

memiliki disiplin manakala melihat gurunya sendiri juga tidak

disiplin.Guru harus menghindari kebiasaan datang terlambat masuk ke

kals. Salah satu upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam

meningkatkan kedisiplinan belajar adalah: Melaksanakan sholat

dzuhur berjama’ah, Membaca Al-Quran sebelum pembelajaran

dimulai, Memberikan sanksi atau hukuman.

Faktor pendukung Sarana dan prasarana disini sudah sangat

baik seperti hal kedisiplinan belajar siswa dalam waktu kegiatan

beribadah khususnya putri sudah disediakan mukena untuk sholat dan

ketika raktik baca tulis Al-Quran didalam masjid juga telah disediakan

Al-Quran dan buku-buku yang berhubungan dengan materi itu sudah

disediakan, tersedia alat-alat kebersihan seperti sapu, cikrak, sikat

lantai, untuk digunakan sebagai alat kebersihan dilingkungan sekolah.


31

Faktor Penghambat Dilihat dari karakter pada siswa yang

berbeda-beda, dari keterlambatan siswa ketika datang ke sekolah

sehingga guru PAI harus mengarahkan siswa agar tertib disiplin dalam

mengikuti pelajaran yang ada di sekolah, Ada unsur keterpaksaan

siswa dalam menjalankan pembiasaan kedisiplinan belajar. Seharusnya

setiap menhgikuti proses pembelajaran itu harus ikhlas dari hati.43

Hasil Penelitian diatas dengan penelitian yang akan diteliti

terdapat perbedaan yaitu penelitian diatas membahas kedisiplinan

belajar sedagkan penelitian yang akan dilakukan terkait dengan

meningkatkan kedisiplinan yang lingkupnya lebih luas.

3. Khusnul Khotimah dengan judul skripsi peran guru pendidikan agama

islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa melaksanakan shalat

berjamaah Studi pada SMK N I Wonosegoro Kabupaten Boyolali

Tahun 2018.

Hasil penelitian menunjukkan Berdasarkan analisis yang telah

dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Kedisiplinan shalat berjama‟ah siswa di SMK N I Wonosegoro

termasuk kategori sekolah yang paling baik diantara SMK yang

lainnya. Akan tetapi, masih sedikit siswa yang memiliki kesadaran

untuk melaksanakan shalat berjamaah. Peran guru Pendidikan Agama

Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa melaksanakan shalat

bejama‟ah di SMK N I Wonosegoro mempunyai peran yang banyak


43
Khusna Rahma Denti, upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan
kedisiplinan belajar siswa kelas X SMK Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang
Bawang Barat, (Metro: IAIN, 2019), hlm 52.
32

antara lain: Sebagai pembimbing, sebagai motivator, sebagai suri

tauladan, dan sebagai evaluator.

Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama‟ah di SMK N I

Wonosegoro. Adapun faktor pendukung Peran guru Pendidikan

Agama Islam dan guru yang lain, sudah maksimal dalam

membimbing, mengarahkan, memotivasi, mengevaluasi, dalam

mendisiplinkan shalat berjama‟ah di sekolah, ketersediaan tempat

ibadah dan prasaranannya. Faktor pengahambat dalam mendisiplinkan

shalat berjama‟ah Kondisi masjid yang kurang luas, 72 minimnya

perhatian orang tua dalam hal ibadah putra-putrinya, belum meratanya

kesadaran siswa tentang pentingnya shalat berjamaah.44

Hasil Penelitian diatas dengan penelitian yang akan diteliti

terdapat perbedaan yaitu penelitian diatas membahas kedisiplinan

siswa melaksanakan shalat berjamaah sedagkan penelitian yang akan

dilakukan terkait dengan meningkatkan kedisiplinan yang lingkupnya

lebih luas.

4. Sikha Basti Nursetya dengan judul skripsi Upaya Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa Kelas X Smanegeri 1 Wates Dalam Mengikuti

Pembelajaran Penjasorkes Melalui Reinforcement (Penguatan).

Hasil penelitian menunjukkan Belajar merupakan hal yang

wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa Belajar pada


44
Khusnul Khotimah, peran guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa melaksanakan shalat berjama’ah Studi pada SMK N I Wonosegoro Kabupaten
Boyolali Tahun 2018, (Salatiga: IAIN: 2019), hlm 71.
33

umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung

dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan

di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah.Belajar yang

dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki

dampak yang tidak baik.Dengan demikian, tujuan dari disiplin belajar

adalah mampu mencapai prestasi belajar sejati.Maksud dari prestasi

belajar sejati adalah menjadi dirinya, sekali lagi menjadi diri

sejatinya.45

Hasil Penelitian diatas dengan penelitian yang akan diteliti

terdapat perbedaan yaitu penelitian diatas membahas kedisiplinan

siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes sedagkan penelitian

yang akan dilakukan terkait dengan meningkatkan kedisiplinan yang

lingkupnya lebih luas.

5. Ayu Azhari dengan judul skripsi Upaya Guru Meningkatkan

Kedisiplinan Di Kelas VII MTs Al-Madaniyah Jempong Barat Dalam

Pembelajaran Aqidah Akhlak Tahun Pelajaran 2016/2017.

Hasil dari paparan dan data-data yang ditemukan di lapangan,

maka penulis menyimpulkan ada empat upaya guru dalam

meningkatkan kedisiplinan di kelas VII MTs Al- Madaniyah Jempong

Barat dalam pembelajaran aqidah akhlak tahun pelajaran 2016/2017.

Yaitui melakukan absen di awal waktu masuk kelas, pemberian

disiplin dari guru, kereativitas guru melakukan menejemen atau


45
Sikha Basti Nursetya, Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas X Smanegeri 1
Wates Dalam Mengikuti Pembelajaran Penjasorkes Melalui Reinforcement (Penguatan),
(Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta: 2013), hlm 72.
34

mengelolah kelas, membantu peserta didik dengan memberikan

nasehat.

Ada lima problem-problem yang dihadapi oleh guru aqidah

akhlak dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VII MTs Al-

Madaniyah Jempong barat dalam pembelajaran aqidah akhlak tahun

ajaran 2016/ 2017 yaitu: keadaan individu peserta didik, perbedaan

karkter peserta didik, masih bersifat anak-anak, kurangnya

komunikasi, jumlah murid banyak. Ada lima soliusi yang ditempuh

oleh guru dalam mengatasi problem ketika meningkatkan kedisiplinan

siswa di kelas VII MTs Al- Madaniyah Jempong Barat dalam

pembelajaran aqidah akhlak tahun pelajaran 2016/2017. Yaitu :

memahami keadaan individual siswa, memahami perbedaan karakter

siswa, membina komunikasi yang baik, membuat vkelompok belajar,

menciptakaan proses pembelajaran yang menarik.46

Hasil Penelitian diatas dengan penelitian yang akan diteliti

terdapat perbedaan yaitu penelitian diatas membahas Upaya Guru

Meningkatkan Kedisiplinan Di Kelas VII MTs Al-Madaniyah

Jempong Barat Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Tahun Pelajaran

2026/ 2017.

46
Ayu Azhari, Upaya Guru Meningkatkan Kedisiplinan Di Kelas VII MTs Al-Madaniyah
Jempong Barat Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak Tahun Pelajaran 2016/2017, (Mataram:
IAIN: 2017), hlm 66.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Islam Hang Nadim

Malay School Batam. Alasan memilih lokasi penelitian di Sekolah Dasar Islam

Hang Nadim Malay School Batam, karena mudah terjangkau dari tempat

tinggal penulis, masih terdapat permasalahan disiplin siswa kelas V masih

rendah dalam belajar. Alasan kedua adalah kemudahan akses informasi dari

lapangan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai November tahun

2020.

B. Metode dan Prosedur Penelitian


Penelitian menjelaskan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan

serta prosedur pelaksanaannya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah

pendekatan kualitatif, sedangkan metode penelitian sesuai dengan jenis

penelitian kualitatif yang digunakan. Prosedur penelitian menjelaskan langka-

langka penelitian.47

Subjek dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam, kepala

Sekolah Dasar Islam Hang nadim Malay School Batam dan siswa kelas V.

Subjek ini akan memberikan data data primer adalah data yang diperoleh

langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data

tersebut menjadi data sekunder kalau dipergunakan orang yang tidak

47
Team Teaching STAI Ibnu Sina Batam., Metode Penelitian, (Bantul: Lembaga Ladang Kata,
2020), hal 24.
36

berhubungan langsung dengan penelitian yang bersangkutan. Data primer yang

penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah data tentang upaya guru

pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V di

Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam.

C. Data dan Sumber Data


1. Sumber primer diambil di lokasi penelitian

2. Sumber sekunder buku-buku tentang Guru Pendidikan Agama Islam dan

Disiplin Siswa.

3. Sumber tersier dalam ensiklopedia, Jurnal, Penelitian yang Relevan dan

media social.

D. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah untuk mendapatkan

data. Metode pengambilan data dalam penelitian kualitatif antara lain:

wawancara, observasi, analisa terhadap karya (tulis, film dan karya lain),

analisa dokumen, analisa catatan pribadi, studi kasus, dan, riwayat hidup. 48

Adapun teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan secara langsung dan pencatatan secara

cermat serta sisrematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi

dilapangan yang diteliti. Alasan penulis menggunakan metode observasi

48
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2010), hal 194.
37

non-partisipan karena observasi ini telah memiliki tujuan ditentukan dalam

mendapatkan data sehingga ada pembuktian faktual terhadap informasi

yang diperoleh saat melakukan observasi, pengumpulan data dengan

menggunakan metode ini untuk melihat secara langsung kondisi dilapangan

tentang meningkatkan kedisiplinan siswa Hang Nadim Malay School

Batam.

b. Wawancara

Wawan cara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal yang

bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas dan diiginkan.49 Jenis

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

semiterstruktur atau bebas terstruktur yang termasuk dalam kategori

mendalam (in-depth interview), yaitu jenis wawancara yang memiliki

pedoman, tapi peneliti dibebaskan mengajukan pertanyaan diluar pedoman

yang telah dibuat jika memang pertanyaan tersebut penting untuk diajukan.

Dalam hal ini wawancara semiterstruktur ini akan terlihat tidak kaku, dan

terlalu formal, sehingga memungkinkan subyek yang diwawancarai merasa

lebih nyaman.50

Wawancara ini dilakukan dengan cara merekam suara subyek yang

diwawancarai dengan menggunakan tape recorder agar lebih

mempermudah peneliti dalam membuat transkip wawancara. Adapun yang

49
Nasution, Metodologi Research, Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hal
133.
50
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta
2010), hal 122.
38

akan penulis wawancara dalam penelitian ini adalah 2 guru dan 48 siswa

kelas V Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam yang aktif.

Melalui metode ini, peneliti dapat mengetahui hal-hal secara lebih

mendalam tentang situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak

biasa ditemukan melalui pengamatan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu metode yang digunakan dalam

penelitian social. Pada intinya metode ini merupakan metode yang

digunakan untuk menelusuri data historis. Sebagian besar data yang tersedia

ialah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, dan

sebagainya.51

Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk memperoleh data gambaran

mengenai kegiatan para siswa siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Hang

Nadim Malay School Batam dalam meningkatkan kedisiplinan. Sifat utama

data ini tak terbatas oleh ruang dan waktu sehingga memberi peluang untuk

mengetahui hal-hal yang pernah terjadi diwaktu silam.

E. Prosedur Analisis Data

Kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama proses

pengumpulan data. Dalam hal ini teknik pengumpulan data dibagi sebagai

berikut:

1. Analisis sebelum dilapangan.

2. Analisis selama dilapangan.

51
Team Teaching STAI Ibnu Sina Batam, Metode Penelitian Kualitatif, Kepustakaan,
Kuantitatif dan Tindakan Kelas, (Bantul: Ladang Kata, 2020) hal 18
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum/ lokasi tentang Latar Penelitian


Objek penelitian pada skripsi adalah SD Islam Hang Nadim Malay

School merupakan sebuah lembaga pendidikan umum yang bernuansa Islami

dan merupakan pendidikan formal yang bernaung di bawah Yayasan

Pendidikan Islam. Lokasi sekolah ini berdomisili di Jln. Mentarau Tiban V

Sekupang Batam, Kepulauan Riau. Adapun tujuan dari Pendirian SD Islam

Hang Nadim Malay School, untuk membantu masyarakat dalam memberikan

ilmu pengetahuan agama dan umum yang memiliki anak usia sekolah dasar.

Sehingga nantinya, bisa diandalkan dan diharapkan menjadi anak-anak yang

berguna bagi kemajuan agama, nusa, bangsa serta menjadi generasi penerus

bangsa yang berkualitas.52

1. Identitas Sekolah

Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Haji Abdul Ghani

No. SK. Pendirian : 2007-01-23

No. Tanggal SK. Pendirian : 2011-08-11

No. SK. Oprasional : 125/YPHAG/IV/2006

Tanggal SK. Oprasional : 2006-07-30

Nama Sekolah : SD Islam Hang Nadim Malay School

NPSN : 11002160
Email :hangnadim_malayschool@yahoo.co.id

52
Dokumen Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam: Senin, 09 November
2020
40

Alamat Madrasah : Jln. Mentarau Tiban V Sekupang


Batam, Kepulauan Riau.
Nama Kepala Sekolah : Abdul Azis Nasution, S.Pd.

Tahun Berdiri : 2007

Akreditasi : Terakreditasi A

No. SK. Akreditasi : 1339/BAN-SM/SK/2019

Tanggal SK. Akreditasi : 30-11-201953

2. Visi Sekolah

“Terwujudnya SD Islam unggul dan rujukan dalam pendidikan guna


menghasilkan lulusan yang memiliki karakter keislaman, kebangsaan dan
kecendikiaan bertaraf internasional dengan menjunjung titah perintah
Allah dan Rasul”.
3. Misi Sekolah

Memandang kepada visi tersebut di atas, “Misi” Sekolah Dasar Islam

Hang Nadim Malay School Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, adalah

sebagai berikut:

Menyelenggarakan pembelajaran internalisasi berkarakter keislaman


peserta didik.
a. Pembiasaan makan dan minum secara Islami (berdoa sebelum dan
sesudah makan serta makan menggunakan tangan kanan dan sambil
duduk)
b. Pembiasaan membaca hadits dan doa setiap apel pagi
c. Pembiasaan sholat sunnah dhuha setiap hari
d. Pembiasaan sholat wajib berjamaah
e. Mengadakan kegiatan rohis setiap hari Jum’at
53
Dokumen Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam: Senin, 09 November
2020
41

Menyelenggarakan pembelajaran internalisasi nilai-nilai kebangsaan


peserta didik.
a. Pembiasaan senyum, salam, sapa, santun.
b. Pembiasaan hormat bendera setiap datang ke sekolah
c. Menyanyikan lagu wajib nasional setiap awal pembelajaran pagi
Menyelenggarakan pembelajaran agar memiliki wawasan,
Pengetahuan, dan keterampilan diri peserta didik bertaraf internasional.
a. Mengadakan ekstrakurikuler akademik untuk persiapan Kompetensi
Siswa Nasional (KSN)
b. Mengadakan jadwal pemantapan untuk kelas VI
c. Mengadakan kegiatan Pendidikan Karakter
d. Mengadakan program gerakan membaca sebelum memulai
pembelajaran.
e. Mengadakan program unggulan tahfidz
f. Pembiasaan Engslish Day dan Lughatul ‘Arabiyah
g. Mengadakan program Project Based Learning (PJBL)
Menyelenggarakan pembelajaran ekstrakurikuler sesuai minat dan
bakat peserta didik.
a. Mengadakan ekstrakurikuler seni musik, seni suara, bela diri,
menggambar, pramuka, tilawatil qur’an untuk persiapan Festival
dan lomba.
b. Mengadakan ekstrakurikuler olahraga untuk persiapan O2SN
4. Keadaan Guru, dan Siswa Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay

School

Berikut daftar tenaga pengajar di Sekolah Dasar Islam Hang

Nadim Malay Schoolyang mengampu dibidangnya masing-masing:


42

Tabel 4.1 Daftar Pendidik Dan Tenaga Pendidik

No Nama Jabatan/Status

1 Abdul Azis Nasution, S.Pd Kepala Sekolah

2 Rukoyah Siti, S.Pd. Wakil Kepala Sekolah

3 Lisa Salminda, S.Pd. Kurikulum

4 Meipi Sugiarti, S.Pd.I Keagamaan

5 Kemma Gemini, S.Pd Kehumasan

6 Dwi Ariyanti Kesiswaan

7 Sri Wahyuni Ningsih, S.Pd Sarana dan Prasarana

8 Tanti Anggraini, S.Pd.I Perpustakaan

9 Desima Sari Administrasi

10 M. Irda Firdaus Tata Usaha

11 Ernawati, S.Pd Wali Kelas IA

12 Nurul Hanizah Wali Kelas IB

13 Badruddin Wali Kelas IIA

14 Miarti, S.Pd Wali Kelas IIB

15 Siti Rukoyah, S.Pd Wali Kelas IIC

16 Siti Zulaikha Putri, S.Pd Wali Kelas IIIA

17 Siti Zulaikha Putri, S.Pd Wali Kelas IIIB

18 Risky Naufal, S.Pd Wali Kelas IIIC

19 Siti Zulaikha Putri, S. Wali Kelas IIIA

20 Tanti Anggraini, S.Pdi. Wali Kelas IIIB

21 Risky Naufal, S.Pd. Wali Kelas IIIC


43

22 Sri Wahyuni Ningsih, S.Pd Wali Kelas IVA

23 Kemma Gemini R, S.Pd. Wali Kelas IVB

24 Dwi Ariyanti, S.Pd. Wali Kelas VA

25 Fauzi Pardial, S.Pd Wali Kelas VB

26 Meipi Sugiarti, S.Pd.I Wali Kelas VC

27 Lisa Salminda, S.Pd Wali Kelas VIA

28 Rika Juita, S.Pd., M.Pd. Wali kelas VIB

29 Ida Dwi Rahayu, S.Pd. Wali kelas VIC

30 Devi Haryani, S.Pd. Wali kelas VID

Sumber Data: Bidang Tata Usaha Sekolah Dasar Islam Hang Nadim
Malay School Batam54

Tabel 4.2 Keadaan Siswa/i Per-Kelas


JUMLAH SISWA/I

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6

48 81 75 59 81 104

Sumber Data: Bidang Tata Usaha Sekolah Dasar Islam Hang nadim
Malay School Batam

5. Sarana dan Prasarana

Baitul Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam

memiliki beberapa sarana dan prasarana sebagai berikut:

Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana


54
Dokumen Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam: Senin, 09 November
2020
44

NO Nama Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang Guru 1 Baik

3 Ruang Tata Usaha 1 Baik

4 Ruang Kelas 16 Baik

5 Ruang Lab 1 Baik

6 Ruang Perpustakaan 1 Baik

7 Ruang UKS 1 Baik

8 Ruang BK 1 Baik

9 Toilet Guru 2 Baik

10 Toilet Siswa 4 Baik

11 Kantin 1 Baik

12 Ruang Aula 1 Baik

13 Tempat Ibadah 1 Baik

Sumber Data: Bidang Tata Usaha Sekolah Dasar Hang Nadim Malay

Scool 55

6. Kegiatan Belajar Mengajar siswa/siswi kelas V Sekolah Dasar Hang

Nadim Malay School Batam

55
Dokumen Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam: Senin, 09 November
2020
45

Tabel 4.4 Jadwal Mata Pelajaran Kelas V


Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

PHD PHD PHD PHD Evaluasi


SBdp PJOK Matematika B.Inggris PHD
Al-Qur’an Al-Qur’an Tematik Tematik Rohis
Evaluasi Evaluasi dan Evaluasi dan Evaluasi PAI
dan Persiapan Persiapan dan Evaluasi dan
Persiapan pembelajaran pembelajaran Persiapan Persiapan
pembelaja Pembelaj pembelajaran
ran aran

7. Daftar Mata Pelajaran Siswa / Siswi Kelas V Sekolah Dasar Hang

Nadim Malay School Batam

Tabel 4.5 Daftar Mata Pelajaran Sekolah Dasar Hang Nadim Malay Scool
Batam
No Pokok
1 PHD
2 Arab Melayu
3 B.Arab
4 B.inggris
5 Tahfidz
6 Matematika
7 PAI
8 PJOK
Sumber Data: Bidang Tata UsahaSekolah Dasar Hang Nadim Malay Scool

Tabel 4.6 Nama siswa/siswi kelas V Sekolah Dasar Hang Nadim Malay
Scool
NAMA SISWA 5A L/P
46

Ahmad Febryan Maulana L


Aina Mazaya Chalista P
Aura Lailatul Qadar P
Bayo Anugrah Ramadhan Lubis L
Callysta Ariendra Kusuma P
Daffa Gani Yuudai L
Diandra Vira Aprilia P
Farras Almer Abiyu L
Felicia Nabilah Zahty P
Izz Parvez Aufa L
Katrina Salsabila P
Khansa Jauza Azzahra P
Luthfiah Rajwa Fadhillah Hanggi P
Luthfianka Ratu Artika P
Muhammad Agil Ababil L
Muhammad Ataya Naufal Putra Santoso L
Muhammad Fahri Gani Putra L
Muhammad Rifki Rafly L
Muhammad Tamalaki Syamsil Bahya L
Ocean Pang Shong Yang L
Rafael Ben Arfa L
Raffi Arya Bin Nasri L
Rafif Althaf Daifullah L
Ravi Ghaly Zafran L
Rion Maurice Womersley L
Rival Vernando L
Syafira P
Syareefa Nakisha Alfada Meyza P
47

NAMA SISWA 5B L/P

Abdul Azizul Hakim L


Ataya Rizka L
Athifa Elysia Leilani P P
Balqis Putri Indo Jelita P
Dilla Salsabilla P
Dion Al Rasyad Sundoyo L
Frisya Putri Budiman P
Hazahra Sudirman P
Janeta Quin Amyra P
Kamalia Syadza Atsilah P
Khilwa Khumaira Zaen P
Maylaf Afra Nazrana P
Mohammed Rocky Perdana L
Muhammad Azzaky Sufyan L
Muhammad Dwi Gianno L
Muhammad Fathan Alimansyah L
Janeta Quin Amyra P
Kamalia Syadza Atsilah P
Khilwa Khumaira Zaen P
Maylaf Afra Nazrana P
Mohammed Rocky Perdana L
Muhammad Azzaky Sufyan L
Muhammad Dwi Gianno L
Muhammad Fathan Alimansyah L
Muhammad Teguh Pratama L
Mutiara Sevia Andhini P
Princessa Urantia Dallymartha P
48

Rafifatu Rifda Humaira P


Rangga Novandra L
Rayya Humaira P
Rizky Emeraldy Riduan L
Siti Nur Atiara P
Sofi Maulidia P
Syawal Alfarezy L
Syifa Nadinda P

NAMA SISWA 5C L/P

Andafa Syahmi Bima L


Anindya Sherin Kumari P
Athallah Radityan Arrafif L
Atilla Fachrizi Husaini L
Dwi Zahara Putri P
Fitria Salsabila Yusuf P
Gustia Yo Melia Panjaitan P
Harits Shilah Al 'Adhawi L
Jihan Ramadani P
Keyla Latisha Dinda Aditiawan P
Keyla Saydina Putri P
Khoerul Mizan Al-Arrayyan L
Kiswah Alkamilah Siregar P
Latisha Desta Azzahra P
Muhammad Aditya Nauval Ardhani L
Muhammad Arel Amiraldi L
Muhammad Haycel Chandrawinata L
Muhammad Rifky Raudhiansyah L
49

Muhammad Rizky Maulana L


Muhammad Zaqi Emeraldi Putra L
Narendra Nazri Taufan Harahap L
Nayla Wijaya P
Riauati Ningsi P
Siti Nur Faralina P
Tiara Putri Febriani P
Valda Abqori Firjatuloh. S P
Yanneza Kartini Rangkuti P
Sumber Data: Bidang Tata Usaha Sekolah Dasar Hang Nadim Malay
School56

B. Temuan Penelitian

1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

Temuan peneliti yang dilapangan menunjukkan bahwa Upaya Guru

Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas

V Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam berikut:

a. Membiasakan Sikap Disiplin

Kedisiplinan siswa sangat penting untuk kemajuan siswa dan

sekolah. Sekolah yang tertib akan menciptakan proses pembelajaran

yang baik. Kita tahu bahwa orang – orang yang besar, orang – orang

yang hebat terlahir dari kebiasaan yang disiplin.

Kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan)

siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di

sekolah meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan

56
Dokumen Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam: Senin, 09 November
2020
50

siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan

sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat

kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah,

yang juga dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah.

Penyebabnya bisa dari lingkungan keluarga karna di keluarga

tidak biasa disiplinkan pendidikan anak utamanya dari keluarga, jika

didalam keluarga terbiasa didisiplinkan maka dimanapun berada dia

akan senantiasa disiplin.

Guru menanamkan disiplin melalui teknik inner control yaitu

guru menjadi teladan bagi siswanya, kegiatan peneladan yang

dilakukan oleh guru berupa guru tidak pernah terlambat datang

kesekolah, cara berpakaian guru yang rapi dan sopan, tutur kata dan

bahasa yang digunakan baik dan sopan serta mengajarkan sopan

santun, beretika dan mengajarkan untuk saling menghormati, baik

kepada guru maupu kepada siswa.

Sekolah Islam Hang Nadim Malay School Batam sistimnya

tidak seperti di sekolah lain di Sekolah Islam Hang Nadim Malay

School Batam tidak ada sanksi-snaksi yang sangat kejam,sangsi yang

di berikan kepada siswa itu seperti tanggung jawab, seperti di panggil

satu sampai dua kali jika tidak patuh maka di panggil orang tua siswa.

Faktor ekonomi keluarga bisa juga membuat anak menjadi

tidak disiplin disekolah. Anak yang harus membantu orang tua untuk

mencari nafkah demi melanjutkan kehidupan di hari esok yang bisa


51

membuat konsentrasinya menjadi terpecah. Tak jarang anak yang

bekerja dari ia pulang sekolah hingga malam menjelang tidur. Belum

lagi rasa lelah karena harus bekerja membanting tulang membantu

kehidupan perekonomian orang tuanya itu terbawa hingga ke sekolah

yang membuat anak terpaksa harus sering melanggar disiplin sekolah.

Lingkungan sekolah yang kurang nyaman dan peraturan yang

membuat siswa terlalu terikat bisa membuat beberapa siswa menjadi

tidak disiplin atau peraturan yang ada disekolah sering tidak dijalankan

sehingga membuat para siswa merasa peraturan tersebut bisa dilanggar

karena tidak ada sanksi yang diberikan bagi siswa yang melakukan

pelanggaran disiplin di sekolah.

b. Memberikan Penghargaan/Hadiah

Ketika siswa patuh terhadap tata tertib sekolah akan diberikan

hadiah/penghargaan pada saat kenaikan kelas atas kedisiplinannya dari

teacher – teachernya, penghargaan tersebut tidak hanya di berikan

untuk siswa akan tetapi ada juga penghargaan untuk teacher.

Pemberian apresiasi terhadap anak memiliki peranan yang sangat

penting. Dengan orang tua memaksakan kehendak mereka dan tidak

mengapresiasi usaha serta pencapaian mereka, anak dapat menjadi

lebih tertutup, memicu tumbuhnya sikap tidak peduli, dan bahkan bisa

membiat anak stress, karena terus merasa usaha dan pencapaiannya

tidak dihargai, sehingga bukan tidak mungkin anak kemudian akan

mempertanyakan kegunaan dari eksistensinya di dunia.


52

Apresiasi sendiri penilaian atas suatu usaha atau pencapaian.

Apresiasi tidak harus diberikan dalam wujud benda, tetapi bisa juga

diberikan dalam bentuk pujian, ucapan selamat, atau ungkapan

kebanggaan. Karena pemberian apresiasi berupa benda terlalu sering

justru bisa menimbulkan dampak negatif terhadap karakter anak.

c. Pemberian Tanggung jawab

Guru tidak memberikan sanksi kepada siswa tetap diberikan

tanggung jawab artinya sanksi dan tanggung jawab itu berbeda,

tanggung jawab artinya anak bertanggung jawabatas apa yang telah

dilakukannya, contohnya diberikan hafalan, Do’a dan surah surah

pendek artinya tidak ada hukuman fisik.

Jika ada siswa yang datang terlambat maka siswa di beri

tanggung jawab, tanggung jawab yang diberikan di sekolah Dasar

Islam Hang Nadim Malay School Batam ialah siswa diberikan hafalan,

misalnya hafalan surah pendek, hafalan hadis dan do’a.

Ada beberapa aspek fundamental yang selayaknya di

pertimbangkan oleh orang yang hendak memberikan tanggung jawab

sebagai teknik pendidikan untuk mengontrol siswa di dalam kelas,

tanggung jawab itu sendiri bukan merupakan tujuan, akan tetapi

tanggung jawab merupakan sarana untuk memperbaiki perilaku siswa

yang salah dan untuk meluruskan respon murid yang tidak sempurna,

penting sekali anak yang dikenai tanggung jawab memahami tujuan

dibalik itu, yaitu keinginan guru yang kuat untuk memperbaiiki


53

muridnya dan membimbingnya pada jalan pembelajaran. Upaya

menciptakan kedisiplinan berlaku bagi seluruh warga sekolah,

tanggung jawab diberikan tak hanya kepada siswa melainkan guru juga

ketika tidak melaksanakan kedisiplinan yang ada di sekolah.

Pendidikan hendaknya berpedoman pada prinsip hukuman agar

tidak lagi berbuat kesalahan, maka akan didapatkan dua macam titik

pandang, baik berupa hasil wawancara dan dokumen-dukomen dalam

penerapan tata tertib sekolah yang disertai hukuman atau sanksi

dibutuhkan sebgai usaha dalam membuat siswa jera dan tidak

mengulangi perbuatan yang melanggar peraturan yang pada akhirnya

dapat dirasakan pengarunya bagi siswa dalam membentuk

keperibadian yang bermoral dan berdisiplin.

d. Mematuhi Tata Tertib Yang Telah Dibuat

Hukum peraturan atau adat yang secara resmi di anggap

mengikat dan dilakukan oleh penguasa atau pemerintah, undang-

undang dan sebagainya untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat

keputusan yang ditetapkan oleh hakim, Tata tertib sekolah dibuat

secara resmi oleh pihak yang berwenang dengan melihat berbagai

macam pertimbangan yang sesuai dengan situasi dan kondisi

lingkungan sekolah tersebut. Tata tertib sekolah memuat hal-hal yang

diwajibkan maupun hal-hal yang dilarang untuk siswa selama mereka

berada di lingkungan sekolah, dan apabila ternyata terjadi pelanggaran

tata tertib yang dilakukan oleh siswa maupun warga sekolah lainnya,
54

maka pihak sekolah memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi

sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tata tertib di Sekolah Islam

Hang Nadim Malay School Batam rata-rata siswa mematuhi tata tertib

yang di laksanakan oleh pihak sekolah. Apabila siswa melanggar tata

tertib di Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam,

Insyaallah siswa yang ada di sekolah Hang Nadim menerima apapun

aturan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah.

Peraturan patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah laku

seseorang dalam suatu lingkup atau organisasi tertentu yang jika

melanggar akan dikenakan hukuman atau sangsi. Di Sekolah Hang

Nadim Malay School Batam sebagian peraturan sudah di terapkan

akan tetapi masih ada beberapa peraturan yang harus selalu di ingatkan

kepada seluruh warga sekolah agar selalu mengikuti peraturan.

Sehingga terciptanya lingkungan yang di siplin.

Kebijakan yang ada di sekolah Dasar Hang Nadim Malay

School Batam banyak, seperti pemantauan proses pembelajaran,

kemudian melakukan evaluasi bersama guru-guru kegiatan-kegiatan

seperti itu terus dilakukan sehingga kita tau visi misi mana yang belum

tercapai.

e. Memberikan Motivasi

Faktor lain yang dapat menyebabkan rendahnya motvasi

belajar tidak adanya gairah atau passion siswa dalam mengikuti


55

pelajaran tertentu. Hal ini bisa saja karena berminat atau tidak

menyukai pada mata pelajaran tertentu. Mungkin karena mata

pelajaran yang dianggap terlalu mudah, terlalu sulit atau dirasa tidak

bermenfaat dalam kehidupan sehari-harinya.

Hal ini siswa memerlukan informasi yang lebih banyak tentang

keterkaitan mata pelajaran yang diikuti dengan kehidupannya baik

dalam bidang pribadi, sosial maupun karirnya untuk siswa yang

menganggap pelajaran yang sulit dapat dilakukan diagnosis kesulitan

belajar sehingga dapat di ketahui lebih dalam tentang penyebab

kesulitan belajar sehingga dapat diketahui lebih dalam tentang

penyebab kesulitan belajar agar dapat penanganan yang tepat. Salah

satu kemungkinan yang bisa terjadi adalah siswa memiliki pengalaman

buruk pada masa lalu yang dengan mata pelajaran tidak disukai atau

dianggap sulit.

Setiap pagi sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar

dan pembiasaan terdapat kegiatan motivasi dan bukan hanya kepala

sekolah saja yang menyampaikan motivasi tersebut namun guru-guru

juga dapat memberikan motovasai kepada rekan-rekan sejawatnya

sehingga siswa mampu menerapkan kedisiplinan. membangkitkan kita

untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan

membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

f. Mencatat Kehadiran Setiap Hari


56

Pencatatan presensi siswa. Oleh karna itu catatan presensi siswa

bukanlah sekedar tugas tambahan. Melainkan bagian yang tak

terpisahkan dari sebuah proses pendidikan. Catatan presensi siswa

yang akurat dapat membantu proses pendampingan siswa dengan baik.

Kehadiran siswa adalah kehadiran dan keikut sertaan siswa secara

fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di

sekolah. Sedangkan ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara

fisik siswa terhadap kegiatan-kegiatan sekolah. Pada jam-jam efektif

sekolah, siswa memang harus berada di sekolah. Kalau tidak ada di

sekolah, seyogyanya dapat memberikan keterangan yang sah serta

diketahui oleh orang tua atau walinya Siswa yang hadir di sekolah

hendaknya dicatat oleh guru dalam buku presensi. Sementara siswa

yang tidak hadir di sekolah dicatat dalam buku absensi. Dengan

perkataan lain, presensi adalah daftar kehadiran siswa, sementara

absensi adalah buku daftar ketidakhadiran siswa.

g. Memperhatikan Konsentrasi Siswa Saat Mengikuti Pembelajaran

Di Kelas

Konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses

Perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-

nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai

bidang studi. Prosespembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuan

pembelajaran itu tercapai. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan


57

pembelajaran tergantung pada proses pembelajaran yang dijalani oleh

siswa. Jika konsentrasi siswa rendah, maka akan menimbulkan

aktivitas yang berkualitas rendah pula serta dapat menimbulkan

ketidakseriusan dalam belajar dan daya pemahaman terhadap materi

pun menjadi berkurang. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

rendahnya daya pemahaman siswa adalah konsentrasi.

Konsentrasi siswa yakni sudah dilakukan dengan pembiasaan

menghapal hadits dan do’a setiap pagi jadi anak-anak tersebut di

bariskan terlebih dahulu didepan kelas mereka itu di tuntut

memperhatikan teachernya didepan sehingga mereka tidak ada yang

berdekatan karna jarak yang telah di atur.

2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Upaya Guru Pendidikan Agama

Islam Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam.

1. Faktor Pendukung

Hasil penelitian penulis menemukan faktor pendukung dalam

peningkatan karakter kedisiplinan siswa. Dalam hal ini faktor

pendukung sangatlah dibutuhkan dan sangat penting tujuannya ialah

untuk meningkatkan kualitas peserta didik dan untuk mengukur

keberhasilan dalam peningkatan kedisiplinan di Sekolah Dasar Islam

Hang Nadim Malay School Batam. Faktor pendukung dalam

peningkatan kedisiplinan siswa antara lain bisa dilihat dari keluarga,

teman, guru, serta lingkungan masyarakat.


58

Keluarga yang paling berperan sangat penting terutama orang

tua siswa dalam mendisiplinkan anaknya dan mengajarkan kebaikan

terhadap anaknya serta dorongan untuk menyemangati anak agar

anak tersebut senang, nyaman, dan disiplin yang diajarkan oleh

keluarga tertanam pada dirinya selalu memberikan masukan, nasehat

yang positif agar anak menjadi lebih baik lagi.

Teman yang baik, semangat yang diberikan teman bisa

mendorong seorang siswa menjadi dirinya sendiri tidak mudah

terpengaruh dengan teman yang berperilaku negatif, dengan

dikelilingi teman yang baik maka akan tertanam juga kedisiplinan

yang baik. Guru banyaknya guru yang komit terhadap agama

walaupun bukan guru agama sangat berpengaruh bear untuk peserta

didik karna engan guru yang mendidik dan mengajarkan keisiplinan

dengan cara baik maka peserta didik juga akan terdorong untuk

meningkatkan kedisiplinan agar terus tertanam pada dirinya.

Lingkungan di dalam lingkungan juga sangat berpengaruh

dimana lingkungan terdapat orang-orang yang saling mendukung

bukan merendahkan akan membawa diri kedalam hal-hal yang

positif juga jadi pengaruh lingkungan sangatlah besar.

2. Faktor Penghambat
59

Faktor penghambat dari hasil penelitian ini juga terdapat

faktor penghambat yang mana bisa mengurangi kelancaran dalam

meningkatkan mutu kualitas pendidikan sekolah.

Hal ini peneliti menemukan faktor penghambat diantaranya

yaitu kebanyakan dari keluarga karena adanya beberapa keluarga

dengan tipe masing-masing misal keluarganya merantau ataupun

broken home lalu masuk sekolah terlambat pada saat itu jam pertama

pelajaran agama pasti guru agama bertanya kok terlambat siswa

bilang kesiangan selanjutnya guru bertanya lagi kalau kesiangan

sholat subuh, kaitannya dengan kendali disiplin siswa bilang tidak

sholat subuh, mengapa tidak karena tidak dibangunkan, bisa saja

karna siswa berbohong atau memang tidak dibangunkan. Anak yang

bolos bilang pamit dari rumah sekolah padahal tidak sampai sekolah

itu juga sebagai penghambat kedisiplinannya.

C. Pembahasan Temuan Penelitian


Hasil yang ditemukan oleh peneliti selama penelitian terkait upaya

guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas

V sekolah dasar islam hang nadim malay school batam yakni:

1. Kedisiplinan siswa sangat penting untuk kemajuan siswa dan sekolah.

2. Ketidak disiplinan sebagian besar terjadi karena factor keluarga yang

tidak menerapkan kedisiplinan.

3. Pemberian apresiasi terhadap anak yang disiplin penting sebagai

motivasi untuk senantiasa selalu konsisten.


60

4. Upaya menciptakan kedisiplinan berlaku bagi seluruh warga sekolah,

sanksi diberikan tak hanya kepada siswa melainkan guru juga

mendapatkan sanksi ketika tidak melaksanakan kedisiplinan.

5. Kebijakan pemantauan proses pembelajaran, kemudian melakukan

evaluasi bersama guru-guru kegiatan-kegiatan seperti itu terus dilakukan

sehingga kita tau visi misi mana yang belum tercapai.

6. Setiap pagi sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan

pembiasaan terdapat kegiatan motivasi.

7. Konsentrasi siswa yakni sudah dilakukan dengan pembiasaan menghapal

hadits dan do’a setiap pagi.

8. Tata tertib di Sekolah Islam Hang Nadim Malay School Batam rata-rata

siswa sudah mematuhi tata tertib yang di laksanakan oleh pihak sekolah.

9. Sekolah Islam Hang Nadim Malay School Batam tidak ada sanksi-snaksi

yang sangats kejam.

Faktor-faktor pendukung dan penghambat upaya guru pendidikan agama

Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar Islam

Hang Nadim Malay School Batam adapun faktor pendukungnya siswa diberi

apresiasi, siswa diberi hadiah pada saat penerimaan raport,saling

mengingatkan antar warga sekolah. Sedangkan faktor penghambatnya dari

keluarga yang tidak biasa didisiplinkan, karena pendidikan anak utamanya

dari keluarga.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kedisiplinan,

siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Hang Nadim Malay School Batam,

disiplin itu sendiri merupakan taat terhadap peraturan yang telah ditentukan,

hasil dari penelitian yakni guru memberikan motivasi dan contoh. Karena kita

ketahui bahawa anak-anak pada usia Sekolah Dasar Islam lebih mudah

memahami contoh dari pada teori.

Upaya-upaya yang dilakukan meliputi memberi sanksi yang bermutu

seperti hafalan-hafalan surah pendek hadits dan do’a serta hadiah atau

apresiasi. Selain itu terdapat penemuan yang tak kalah penting sebagai upaya

peningkatan kedisiplinan diantaranya: Upaya menciptakan kedisiplinan

berlaku bagi seluruh warga sekolah, Kebijakan pemantauan proses

pembelajaran, kemudian melakukan evaluasi bersama guru-guru kegiatan-

kegiatan.

Faktor-faktor pendukung dan penghambat upaya guru pendidikan agama

Islam dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas V Sekolah Dasar Islam

Hang Nadim Malay School Batam adapun faktor pendukungnya siswa diberi

apresiasi, siswa diberi hadiah pada saat penerimaan raport, saling

mengingatkan antar warga sekolah. Keluarga yang paling berperan sangat

penting terutama orang tua siswa dalam mendisiplinkan anaknya dan

mengajarkan kebaikan terhadap anaknya serta dorongan untuk menyemangati


62

anak agar anak tersebut senang, nyaman, dan disiplin yang diajarkan oleh

keluarga tertanam pada dirinya selalu memberikan masukan, nasehat yang

positif agar anak menjadi lebih baik lagi.

Faktor penghambatnya dari keluarga yang tidak biasa didisiplinkan, karena

pendidikan anak utamanya dari keluarga, adanya beberapa keluarga dengan

tipe masing-masing misal keluarganya merantau ataupun broken home lalu

masuk sekolah terlambat pada saat itu jam pertama pelajaran agama pasti guru

agama bertanya kok terlambat siswa bilang kesiangan selanjutnya guru

bertanya lagi kalau kesiangan sholat subuh, kaitannya dengan kendali disiplin

siswa bilang tidak sholat subuh, mengapa tidak karena tidak dibangunkan, bisa

saja karna siswa berbohong atau memang tidak dibangunkan. Anak yang bolos

bilang pamit dari rumah sekolah padahal tidak sampai sekolah itu juga sebagai

penghambat kedisiplinannya.

B. SARAN
Saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Bagi pihak sekolah :

a. Untuk guru PAI Sekolah Dasar Malay School Batam untuk lebih

berupaya mengontrol kedisiplinan siswa saat sedang di luar

lingkungan sekolah.

b. Lebih menyesuaikan cara mendidik dengan karakter siswa agar

siswa lebih mudah untuk menuruti perintah dari guru.

c. Memberikan motivasi yang lebih kepada siswa agar terus semangat

dalam berperilaku disiplin dimana saja.


63

d. Tetap rendah hati serta ramah sehinnga siswa nyaman dengan upaya

guru untuk meningkatkan kedisiplinan siswa

2. Bagi para peneliti selannjutnya

Bagi para peneliti selanjutnya agar lebih teliti dan menerapkan

metode penelitian dengan sangat baik serta memiliki data yang valid

sebelum membuat laporan penelitian agar mrnjadi landasan yang dapat

digunakan dalam proses siding skripsi.


DAFTAR PUSTAKA
Al – Quran dan Terjemah, Mushaf alm- Fattah, Bandung : Mikraj Khazanah
Ilmu, 2014.

Achmad Badaruddin, Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling


Klasikal Malang Kreatifindo 2015.

Agus Wibowo, Pendidikan Karakter, Strategi membagun Karakter Bangsa


Berperadapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

Agustin Sukses Dakhi, Kiat Sukses Meningkatkan Disiplin Siswa, Jakarta:


Deepublish, 2020.

Ahmad Ali Budaiwi, Imbaalan Dan Hukuman Pengaruhnya Bagi Pendidikan


Anak Gema Insani 2012.
Asmoni, Kebijakan Peningkatan Mutu SMK, Jakarta: Media Publishing, 2018.

Chaerul ranchman, Membangun Disiplin Dalam Mendidik, Bandung: CV. Putra


Setia, 2011.

Dewi Safitri, Menjadi Guru Profesional, Tembilahan: PT Indragiri Dot Com,


2019.

Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter, Jakarta: Grasindo, 2017.

Dyah Lutfiana, Tingkat Kedisiplinan Orang Tua Ditinjau Dari prilaku Jajan Anak
Usia 6-5 Tahun, Semarang: Universitas Negri Semarang, 2017.

Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islan, Bandung: Pustaka Setia, 2017.

Indrawan WS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jombang: Lintas Media,


2016.

Jamal Ma‟mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Yogyakarta: Diva Press,
2010.

Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan Teori, Kebijakan, Dan Praktik, Jakarta:


Kencana 2017.

Lucas Formiatno, Belajar Mendengarkan, Yogyakarta: Pustaka Anggrek, 2010.

M. Dahlan, Menjadi Guru Yang Bening Hati, Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012.

M. Musrofi, Melesatkan Prestasi Akademik Siswa, Cara Praktis Meningkatkan


Prestasi Akademik Siswa Tanpa Kekerasan Dan Tanpa Harus Menambah
Jam Belajar, Volume 5 Nomor 2, Yogjakarta: PT Pustaka Intan Madani,
Anggota IKAPI, 2010.

Merina Azizah Dwi Dayanti, Kedisiplinan dengan Hasil Belajar Siswa,


Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2016.

Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada, 2014.

Muhammad Sobri, Moerdiyanto, Pengaruh Kedisiplinan dan Kemandirian


Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Madrasah Aliyah di Kecamatan
Praya Harmoni Sosial, Volume 1 Nomor 1, Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta, 2014.

Mukhamad Ilyasin, Penerapan Disiplin Belajar Era Moderen, Yogyakarta: Ar-


ruzz Media, 2019.

Nasution, Metodologi Research, Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Oktapianus Saputra Purba, Penerapan Reward And Consequences Sebagai Upaya


Melatih Kedisiplinan Siswa Didalam Kelas, Banten: Universitas Pelita
Harapan, 2019.

Peter Salim dan Yeni Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Modern
English Press,2015.

Purwanto, Orang Muda Mencari Jati Diri Di Zaman Modern, Yogyakarta:


Penerbit Kanasius, 2010.

Retno Listyarti Stiadi, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMK Dan MAK


Kelas X, Jakarta 2018.

Rian Nuryadin, Teologi Untuk Pendidikan Islam, Yogyakarta: K-Media,2015.

Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar – Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo


Persada, 2011.

Sudarwan Danim & Khairil, Psikologi Pendidikan (Dalam Perspektif Baru),


Bandung: Alfabeta, 2010.

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D Bandung:


Alfabeta 2010.

Team Teaching STAI Ibnu Sina Batam, Metode Penelitian Kualitatif,


Kepustakaan, Kuantitatif dan Tindakan Kelas, Bantul: Ladang Kata, 2020.
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Perestai Siswa, Jakarta: Grasindo,
2018.

Yasin Yusuf dan Umi Auliya, Sirkuit Pintar Melejitkan Kemampuan Matematika
Dan Bahasa Inggris Dengan Metode Ular Tangga, Jakarta Selatan 2011.

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsep dan Aplikasinya Dalam Lembaga


Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011.
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3

List Pertanyaan wawancara dengan kepala sekolah PAI di Sekolah

Dasar Hang Nadim Malay School

1. Apakah penting kedisiplinan seorang siswa menurut bapak?

2. Apa penyebab perilaku tidak disiplinnya siswa?

3. Pernahkan sekolah memberikan penghargaan/hadiah kepada siswa atau

guru atas kedisiplinannya?

4. Bagaimana jika guru terlambat datang kesekolah apakah ada sangsi yang

di berikan?

5. Apakah peraturan yang ada di sekolah sudah dilaksanakan sepenuhnya

oleh warga sekolah?

6. Kebijakan apa yang bapak lakukan untuk mewujudkan visi dan misi

sekolah?

7. Bagaimana bapak memberikan motivasi kepada seluruh warga sekolah

agar dapat menjalankan peraturan yang ada dengan penuh kesadaran?


List Pertanyaan wawancara dengan Guru PAI kelas V di Sekolah Dasar

Hang Nadim Malay School

1. Apakah di Sekolah Hang Nadim Malay School guru selalu mencatat

kehadiran setiap hari?

2. Bagaimana jika ada siswa yang datang terlambat ke sekolah?

3. Bagaimana konsentrasi siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas ?

4. Menurut guru bagaimana sikap siswa terhadap tata tertib yang ada di

sekolah tersebut?

5. Bagaimana sikap guru apabila sebagaian siswa banyak melanggar tata

tertib sekolah?

6. Upaya apa saja yang dilakukan dalam menanamkan kedisiplinan sekolah

agar siswa memiliki sikap disiplin?

7. Apakah guru memberikan sanksi pada siswa?


List Pertanyaan wawancara dengan siswa kelas V di Sekolah Dasar Hang

Nadim Malay School

1. Bagaimana sikap seorang guru, jika pelajaran berlangsung dikelas ada

siswa yang bermain sendiri dan berbicara dengan teman ?

2. Bagaimana tanggapan seorang guru, jika kamu telat masuk kelas ataupun

terlambat masuk sekolah?

3. Apa saja yang kalian ketahui mengenai sanksi yang ada disekolah?

4. Apakah guru memberikan sanksi?

5. Apakah siswa yang melanggar peraturan sekolah langsung mendapatkan

hukuman?

6. Jika ada yang melanggar peraturan/tidak berperilaku disiplin, konsekuensi

yang adik terima apa dari guru /pihak sekolah?

7. Sanksi apa yang diberikan bapak/ibu guru apabila kalian keluar sekolah

pada saat jam belajar berlangsung tanpa izin terlebih dahulu?


LAMPIRAN 4

Dokumentasi Sarana dan Prasarana

Dokumentasi dengan kepala sekolah dan guru mapel PAI Sekolah Dasar Islam

Hang Nadim Malay School Batam


RIWAYAT HIDUP PENULI S

Mustakim Lahir di Sei Solok 01 Juni 1997, anak ke 6 (Enam) dari 6 (Enam)

bersaudara dari pasangan seorang ayah Madfur dan ibu Admi. Sejak kecil tinggal

di Batam. Menempuh pendidikan di SD 008 Sei Solok Riau, SMP di PKBM AL-

Ihsan Batam, SMA di PKBM AL- Ihsan Batam, melanjutkan Pendidikan ke

Sekolah Tinggi Stai Ibnu Sina Batam, pada Tahun 2017. Adapun hobi penulis

adalah olahraga futsal dan bersepeda, selain itu penulis juga mengikuti kesenian

beladiri Tarung Derajat. Adapun kegiatan sehari yaitu mengajar di Yayasan TPQ

Raudhatul Jannah Tiban Raya, Kelurahan Tiban Baru Kecamatan Sekupang Kota

Batam.

Anda mungkin juga menyukai