Anda di halaman 1dari 109

SKRIPSI

MOTIVASI ORANGTUA MEMILIH SEKOLAH BERBASIS AGAMA


ISLAM DI MTS MA’ARIF 11 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH

OLEH :

SAMSUDIN
NPM. 1601010194

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)


Falkultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

T.A 1441H/2020M
MOTIVASI ORANGTUA MEMILIH SEKOLAH BERBASIS AGAMA
ISLAM DI MTS MA’ARIF 11 SEPUTIH BANAYAK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Oleh:

SAMSUDIN
NPM. 1601010194

Pembimbing I: Dr. Mahrus As‟ad M.Ag.


Pembimbing II: Dr. Abdul Mujib M.Pd.I

Jurusan: Pendidikan Agama Islam (PAI)


Falkultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

T.A 1441H/2020M

ii
iii
iv
v
ABSTRAK

MOTVASI ORANGTUA MEMILIH SEKOLAH BERBASI AGAMA


ISLAM DI MTs MA’ARIF 11 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH

OLEH:
SAMSUDIN
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang.berdasrkan hal itu tujuan penelitian ini adalah untung mengetahu
pandangan orangtua tentang sekolah berbasis agama Islam, untuk mengetahui
motivasi Orangtua menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis agama Islam MTs
Ma‟arif 11 Seputih Banyak Lampung Tengah. Salah satunya pandangan Orangtua
tentang sekolah berbasis agama Islam ialah sekolah yang memiliki porsi
pendidikan agama lebih banyak, di banding sekolah umum, sekolah yang
memeiliki nuansa Islami, sekolah yang dapat mendidik karakter anak melalui
pendidikan agama. Motivasi Orangtua menyekolahkan anaknya di sekolah
berbasis agama Islam terbagai menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
motivasi intrinsik Orangtuua menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis agama
Islam ialah agar anakya menjadi anak yang soleh sholehah mengetahui kaidah
kaidah agama keinginan agar anak taat beribadah, motivasi ekstrinsik orangtua
menyekolahkan anakya di sekolah berbasi agama Islam ialah karena sekolah
agama Islam memiliki porsi pendidikan agama yang lebih banyak di banding
sekolah umum, karena sekolah berbasis agama Islam memiliki kurikulum, visi
misi yang di desain untuk mempelajarai apa yang di perintahkan Allah SWT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Motivasi Orangtua memilih sekolah
berbasis agama Islam di MTs Ma‟arif 11 seputih banyak Lampung Tengah.Jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan model penelitian kualitatif. Sedangkan
sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data wawancara, observasi, dokumentasi. Sedangkan teknik
penjamin keabsahan dara penelitian ini, yaitu triangulasi sumber, teknik dan
waktu. Kemudian untuk analisis data dilakukan dengan mereduksi data,
menyajikan data, dan menarik kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi Orangtua memilih sekolah
berbasis agama islam di MTs Ma‟arif 11 seputih banyak lampung tengah sudah
dilakukan cukup baik dan dinilai cukup efektif. Hal tersebut terbukti dilihat dari
banyak nya Orangtua memilih sekolah berbasis agama islam untuk pendidikan
anaknya.

vi
ORISINILITAS PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Samsudin

NPM : 1601010194

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan Bahwa skripsi ini secara keseluuruhan adalah asli hasil penelitian
saya kecuali bagian bagian tertentu yang di rujuk dari sumbernya dan di sebutkan
dalam daftar pustaka.

Metro,30 juni 2020


Yang menyatakan

Samsudin
1601010194

vii
MOTTO

            

          

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya”. (Q.S. At-Taubah : 122.). 1

1
Q.S At-taubah:122

viii
PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala atas

segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu diberikan kepada peneliti dalam

melaksanakan segala upaya penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa IAIN

METRO. Adapun segala ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan dalam penyelesaian tugas akhir, maka Skripsi ini peneliti

persembahkan kepada :

1. Orangtua tercinta yaitu Bapak Abdurahman, bapak Sriadi dan Ibu poniah,

terima kasih atas segala do‟a, dukungan dan kasih sayang yang telah

diberikan.

2. kakak tercinta agus ahmad rozi yang telah memberikan dorongan dengan

semangat kepada saya selama saya menempuh studi.

3. Almamater Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan

Agama Islam IAIN Metro.

4. Sahabat-sahabatku seperjuangan dan sahabat-sahabat karibku yang

senantiasa memberi semangat dan motivasi selama saya menempuh studi.

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik dan
hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan
skripsi ini adalah sebagian salah satu bagia dari persyratan untuk menyelesaikan
pendidikan program starta satu (S1) Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN
Metro guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.) upaya
yang di lakukan dalam pnyelsaian Skripsi ini penulis telah menerima banyak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, Oleh karenanya penulis mengucapkan
terimaksih kepada ibu Prof.Dr.Hj.Enizar,M.Ag. selaku rektor IAIN Metro,
Dr.Hj.Akla,M,Pd. Selaku dekan tarbiyah dan ilmunpendidikan, Dr Mahrus As‟ad
M.Ag. selaku pembimbig I Dan Dr.Abdul Mujib M,Pd.I selaku pembimbing II,
Yang telah memberi bimbingan yang snagat berharga dalam mengarahkan dan
meberi motivasi.
Penuulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Miftahul Huda
S,Pd,I.selku kepala madrasah MTs Ma‟arif 11 Seputih banyak Lampung Lengah
dan terimakasih bapak dan ibu guru dan staf karyawan Mts Ma‟arif 11 seputih
banyak lampung tengah, yang telah menyediakan waktu dan fasilitas dalam
rangka pengumpulan data.
Kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat di harapkan dan akan di
terima dengan kelapangan dada, dan akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pengembanagan ilmu pengetahuan agama islam

Metro 20 Juni 2020


Penulis

SAMSUDIN
NPM.1601010194

x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iv
PENGESAHAN ............................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ORISINILITAS ................................................................................................ vii
MOTTO............................................................................................................ viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix
KATAPENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6
D. Penelitian yang Relevan ........................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 10
A. Motivasi ................................................................................... 10
1. Pengertian Motivasi ........................................................... 10
2. Macam-Macam Motivasi.................................................... 11
3. Motivasi Orangtua ............................................................. 11
4. Bentuk Motivasi Yang di Berikan Orangtua ...................... 13
B. Sekolah Berbasis Agama Islam ................................................ 17
1. Ciri-ciri Sekolah Berbasis Agama Islam ............................ 18
2. Jenis–jenis Sekolah Berbasis Agama Islam ....................... 19
3. Keunggulan dan kelemahan Sekolah Berbasis Agama Islam. 22
4. Madrasah Tsanawiyah (MTs) ............................................ 25

xi
C. Peran Orangtua Dalam Memotivasi Untuk
Pendidikan Anak ...................................................................... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 31
A. Jenis dan Sifat Penelitian ......................................................... 31
1. Jenis Penelitian ................................................................... 31
2. Sifat Penelitian ................................................................... 31
B. Sumber Data ............................................................................. 32
1. Sumber Primer ................................................................... 32
2. Sumber Sekunder ............................................................... 33
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 33
1. Wawancara (Interview) ...................................................... 33
2. Dokumentasi ..................................................................... 34
3. Observasi ........................................................................... 34
D. Teknik Penjaminan Keabsahan Data ....................................... 35
1. Triangulasi Sumber ............................................................ 35
2. Triangulasi Teknik ............................................................. 35
E. Teknik Analisa Data2 ............................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 38
A. Tujuan Umum .......................................................................... 38
1. Deskripsi lokasi penelitian ................................................ 38
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ......................................... 46
3. Peran Orangtua Dalam Motivasi Unuk PendidikanAnak .. 53
B. Temuan Penelitian.................................................................... 55
C. Pembahsan................................................................................ 59
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 61
A. Kesimpulan .............................................................................. 61
B. Saran......................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

xii
DAFTAR TABEL

Data guru MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak ..................................................... 42


Jumlah ketenagaan Madrasah .......................................................................... 43
Data Siswa MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Lampung Tengah ..................... 43
Saran dan prasarana.......................................................................................... 44
Struktur Organisasi MTs Ma‟arif 11 seputih banyak Lampung Tengah ......... 45

xiii
DAFTAR GAMBAR

1. Struktur Organisasi MTs Ma‟arif 11 seputih banyak Lampung Tengah

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat keterangan bimbingan skripsi


2. Surat Izin Prasurvey
3. Surat balesan prasurvey
4. Surat Izin Research
5. Surat balesan izin Research
6. Surat Tugas
7. Outline
8. Alat pengumpul data
9. Kartu konsultasi bimbingan skripsi
10. Surat keterangan bebas pustaka jurusan PAI
11. Surat keterangan bebas pustaka
12. Foto kegiatan penelitian
13. Daftar riwayat hidup

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang bersifat mutlak dan tidak bisa

dipisahkan dari kehidupan manusia, baik dari kehidupan pribadi, keluarga

maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui pendidikan akan

terbentuk pribadi-pribadi yang berkualitas seperti yang diharapkan oleh tujuan

pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan sarana utama dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Berdasarkan asas pendidikan seumur hidup, maka pendidikan menjadi

tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.2 Oleh karena itu

pendidikan dalam tiga tempat, yaitu pendidikan di keluarga, pendidikan di

sekolah, dan pendidikan di masyarakat. Ketiganya saling mempengaruhi

satu sama lain, dan harus saling mendukung demi terciptanya pendidikan

yang baik untuk membentuk anak menjadi baik. Pendidikan di lingkungan

keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk mendapatkan

pengetahuan yang dijadikan dasar ke jenjang selanjutnya, di manaorangtua

bertindak sebagai guru dan bertanggung jawab terhadap anak-anaknya

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa keluarga khususnya orangtua

merupakan lembaga pertama dan utama bagi anak-anak mereka,” orangtua

adalah orang yang menjadi pendidik dan membina utama yang berada di

2
Suwanto, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), h.5
2

lingkungan keluarga”.3 Dengan begitu dapat dipahami bahwa orangtua adalah

ayah dan ibu mereka, sebagai pelindung, pemelihara, sekaligus pendidik yang

pertama dan utama dalam keluarga bagi anak-anaknya.

Dengan begitu ketika zaman terus berkembang, maka orangtua pun

semakin dituntut untuk menjadi orangtua masa kini yang harus memiliki

strategi khusus bagi masa depan anak-anaknya, karena Proses informasi yang

cepat, “anak pada dasarnya memiliki kebiasaan dari orangtuanya, sebagai

seorang anak tentunya selalu mengikuti prilaku induknya. Kebiasaan

kebiasaan yang di tanamkan orangtua dan pendidik di sekitar anak waktu kecil

itulah yang akan mempengaruhinya”4 Hal ini menjadikan Orangtua khawatir

akan dampak negatif yang terjadi dikalangan anak-anak dan remaja.

Pada dasarnya sekolah merupakan suatu lembaga yang membantu bagi

tercapainya cita-cita keluarga dan masyarakat, dalam bidang pengajaran yang

tidak dapat dilakukan secara sempurna di rumah saja. Bagi umat Islam,

lembaga pendidikan yang dapat memenuhi harapan ialah lembaga pendidikan

Islam, artinya bukan sekedar lembaga yang di dalamnya diajarkan pelajaran

agama Islam, melainkan lembaga pendidikan yang secara keseluruhan

bernapaskan Islam. Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan

yang layak. Selain memberikan pendidikan di dalam keluarga orangtua sangat

berperan penting dalam memilih sekolahan yang mampu mendidik

anaknya dengan baik yang dapat memberikan ilmu yang bermanfaat.

3
H.M Arifin, Timbal Balik Pendidikan Agama Dilingkungan Sekolah dan Keluarga,
(Jakarta; Bulan Bintang, 2008), h.97
4
Azizah maulana erzad,peran orangtua dalam mendidik anak sejak dini di lingkungan
keluarga.jurnal peran orangtua dalam mendidik anak.Vol.5.No.2.Desember.2017.h.416
3

Sekolah bebasis Agama Islam yang dapat dilakukan dalam rangka

perkembangan generasi anak perlu di ciptakan iklim yang sehat sehingga

memungkinkan kreatifitas generasi muda berkembang secara wajar dan

bertanggung jawab. Ajaran Agama adalah dasar utama dalam mengantisipasi

kenakalan anak termasuk didalamnya mendidik, membentuk dan mengarahkan

sesuai dengan ajaran Islam sehingga dapat terwujud tingkat kedewasaan anak

yang sempurna.

Besarnya harapan dan keinginan para orangtua akan kecerdasan

anaknya, melahirkan antusiasme dan kepedulian terhadap setiap kegiatan

percerdasan yang di perlukan bagi anak-anaknya5. Proses belajar mengajar di

sekolah berbasis Agama Islam atau Madrasah Tsanawiyah di setiap harinya

disajikan rumpun mata pelajaran Agama Islam (Al-qur‟an Hadist, Fiqih,

Aqidah Akhlak, dan Sejarah Kebudayaan Islam) dan pembelajaran umum,

ketika pembelajran umum menyampaikan materinya ditekankan pada

penyisipan nilai-nilai keIslaman kepada siswa yang berkaitan dengan

kehidupan siswa sehari-hari, karena Madrasah Tsanawiyah merupakan

lembaga pendidikan formal yang mempunyai ciri keIslaman serta mempunyai

kurikulum pendidikan agama Islam yang lebih lengkap. Madrasah adalah

Lembaga pendidikan yang menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai

mata pelajaran dasar yang diberikan sekurang-kurangnya 30% disamping mata

pelajaran umum.

5
Jurnal equalibrium pendidikan sosiologi vol IV. NO.2 november2016.h.137
4

Dari sinilah orangtua sudah sepatutnya termotivasi untuk

mengarahkan pendidikan anaknya ke sekolah yang terbaik. “motivasi dapat

dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka,

maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak

suka itu”6. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat

dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku

yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya yang di dalamnya terdapat

ilmu pengetahuan tentang keagamaan yang lebih.

Sementara itu berdasarkan hasil prasurvey yang telah dilakukan pada

tanggal 22 November 2019 di MTs Maarif 11 seputih banyak kelas VII

dengan keseluruhan jumlah siswa 74 yang terbagi menjadi 2 kelas, kelas A

dan kelas B, kelas a yang terdiri dari 34 siswa dan kelas b 30 siswa kelas VII

68 siswa kelas IX siswa, bahwasannya orangtua ingin menanamkan nilai-

nilai Agama Islam sejak dini terhadap anaknya, agar tidak terjerumus pada

pergaulan bebas yang terjadi pada saat ini, menurut pandangan Islam

pergaulan bebas adalah tindakan yang dapat merusak akhlak pada diri

seseorang, dengan begitu maka orangtua sudah seharusnya termotivasi

untuk memilih Sekolah berbasis agama Islam sebagai lembaga pendidikan

yang tepat bagi anaknya. Hal ini terjadi karena Sekolah Berbasis agama

Islam sebagai salah satu pendidikan yang menanamkan pendidikan umum

dan juga memberikan pendidikan dibidang Agama, oleh sebab itu sudah

6
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Pt, Raja Grafindo
Persada, 2011), h.75
5

sewajarnya Sekolah Berbasis Islam menjadi pilihan Orangtua dalam

menyekolahkan anaknya.

Selain itu,” tujuan ajaran Agama di berikan tuhan kepada manusia

ialah agar manusia hidup selamat,” 7nilai-nilai religi juga merupakan salah

satu faktor penting dan menjadi daya pikat yang tinggi bagi para orangtua

murid, hal ini disebabkan para orang tua berkeinginan agar putra-putrinya

kelak menjadi anak yang sholeh dan sholihah, punya intregritas

agama yang tinggi, ahli ibadah dan berakhlaqul karimah. Terutama pada era

kesremawutan global, maraknya pergaulan bebas, issu peredaran narkoba,

maraknya alat komunikasi berbasis IT yang berkonotasi sangat mudah

untuk akses tayangan kekerasan maupun pornografi.

Orangtua murid MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak mayoritas bekerja

sebagai buruh petani. Latar belakang pendidikan dari mereka sebagian besar

hanya lulusan SMA hanya beberapa saja lulusan dari perguruan tinggi, itu

semua dikarenakan rendahnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan.

Rata-rata orangtua murid MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak memiliki basic

keagamaan yang kuat, akan tetapi sebagian besar dari mereka sangat

antusias dalam menyekolahkan anaknya di sekolah yang memiliki basis

keislaman.

Berangkat dari masalah pendidikan tersebut penulis tertarik untuk

mengangkat masalah tersebut untuk dijadikan sebagai penelitian dengan

7
Amir syamsudin.pengembangan nilai-nilai Agama dan moral pada Anak usia dini.jurnal
pendidikan anak,Vol.1.Desember.2012.h.106
6

judul Motivasi orangtua Memilih Sekolah Berbasis Agama Islam Terhadap

Pergaulan Bebas Di MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pertanyaan penelitian

yang dapat peneliti ajukan adalah, “apa saja motivasi Orangtua memilih sekolah

berbasis Agama Islam di MTs Ma‟arif 11 seputih Banyak”

C. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi orangtua memilih

sekolah berbasis agama Islam di MTs Ma‟arif 11 Seputuh Banyak

Lampung tengah.

2. Manfaat penelitian

A Secara rinci, manfaat dari penelitian ini sebgaai berikut:

a. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah keilmuan dalam

bidang kajian pendidikan Islam khususnya tentang motivasi orangtua

memilih sekolah berbasis agama Islam.

b. Manafaat Praktis

Adapun manfaat secara praktis yang diharapkan diantaranya:

1) Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

gambaran secara umum tentang apa motivasi Orangtua dalam

mengirimkan anaknya kesekolah berbasis agama Islam agar


7

sekolah MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Melahirkan generasi-

generasi penerus yang berakhlakur kharimah.

2) Bagi Orangtua, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

kesadaran OrangTua dalam mengawasi memantau, membimbing

untuk pendidikan anak.

3) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

dalam mengembangkan kemampuan peneliti

4) Bagi Mahasiswa umum, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

kajian fenomena sosial.

5) Bagi masyarakat luas, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

salah satu referensi agar mengetahui dan dapat meniru sesuatu

lembaga yang berlandaskan keislaman (sekolah berbasis agama

Islam) sehingga menjadi bahan ajuan untuk lembaga kedepannya

D. Penelitian Yang Relevan

Setelah menelaah hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan

motivasi orangtua menyekolahkan anak di sekolah berbasis Islam di Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang terkait dengan tema tersebut antara lain:

1. Riska Nur Laila Dewi, (2015) dari Universitas Negeri Yogyakarta

berjudul “Motivasi OrangTua Memilih Sekolah Berbasis Agama Di MI

Tahassus Prapagkidul Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.8 Di

dalam skripsi ini disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

8
Riska Nur Laila Dewi, Motivasi Orang Tua Memilih Sekolah Berbasis Agama Di MI
Tahassus Prapagkidul Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Universitas Negeri Yogyakarta,
2015.
8

OrangTua termotivasi menyekolahkan anaknya di mts Ma‟arif 11 seputih

banayak dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor-faktor intrinsik

yang menyebabkan OrangTua termotivasi menyekolahkan anaknya di

MTs Ma‟arif 11 yaitu berakhlak mulia, memahami fiqh ibadah,

memahami Al-Qur‟an, memiliki pengetahuan agama, dan berprestasi.

Sedangkan faktor ekstrinsik yang menyebabkan orangtua termotivasi

menyekolahkan anaknya di Mts Ma‟arif 11 seputih banyak yaitu

ketertiban sekolah, porsi pendidikan agama, memiliki pengetahuan

Agama, visi dan misi sekolah, kurikulum pembelajaran,dorongan dari

keluarga, dorongan dari lingkungan masyarakat

2. Aulia Azizah, (2012) dari IAIN Antasari berjudul “ Motivasi Orang

Tua Menyekolahkan Anak pada Madrasah Ibtidaiyah Anjir Muara kota

Tengah Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Batola. Hasil penelitian ini

menyatakan bahwa Motivasi orangtua Menyekolahkan Anak pada

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Anjir Muara kota Tengah kecamatan Anjir

kabupaten Batola adalah: agar anak mendapatkan pendidikan agama dan

umum yang bisa membekali hidupnya di dunia dan akhirat. Selain itu

anak mempunyai akhlak dan pribadi yang mulia, dapat mengembangkan

bakat, minat dan prestasi belajar yang dimiliki, sehingga anak dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik. 9

Persamaan penelitian ini yang akan peneliti lakukan adalah mengkaji

tentang motivasi orangtua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

9
Aulia Azizah, Motivasi OrangTua Menyekolahkan Anak pada Madrasah Ibtidaiyah
Anjir Muara kota Tengah Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Batola. IAIN Antasari, 2012
9

sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif. Yang membedakan

penelitian yang akan penulis laksanakan dengan penelitian yang sudah

ada, pada penelitian dengan judul diatas yaitu dua pola pembelajaran

sedangka penelitian yang akan penulis lakukan motivasi Orangtua

memilih sekolah berbasis agama siswa yang sekolah di sekolah berbasis

agam. sedangkan penelitian yang akan penulis laksanakan itu ingin

mengetahui motivasi Orangtua memilih sekolah berbasi agama Islam di

MTs Ma„arif 11 seputih banyak Lampung Tengah.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Kata “Motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertntu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan

sebagai kondisi inter (kesiapsiagaan). Berawal dari kat “Motif” itu, maka

motivasi dapat diartikan daya penggerak yang telah manjadi aktif, motif

menjadi aktif pada saat-saat tertntu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai

tujuan sangat disarankan/mendesak.10

Motivasi dapat diartikan sebagai daya yang telah menjadi aktif,

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah

laku.11 dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan

bertingkah laku selain itu Istilah “Motivasi berasal dari kata motif yang

dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang

menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat”. Dari pengertian di

atas dapat di simpulkan bahwa motivasi adalah usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu yang di berikan kepada seseoranguntuk

menggiatkan dan mengembangkan potensi-potensi yang di miliki serta

10
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 73
11
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, (
Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 1
11

memberikan arah yang jelas terhadap tujuan hendak di capai karena

kebutuhan yang terpenuhi

Dengan kata lain, bisa di katakan bahwa motivasi merupakan

kebutuhan yang ada dalam pribadi seseorang yang mendorong individu

dalam melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatau tujuan

yang diinginkan dirinya. firman Allah SWT:

          

    


Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang
benar.” ( Qs. Annisa ayat 9)12

Telah jelas dalam firman Allah SWT bahwasannya orangtua

harus memperhatikan keturunannya. “orangtua merupakan orang yang

terdeat dengan anak. Sikap dan tingkah laku orangtua akan menjadi

panutan bagi anaknya terutama anak yang masih kecil. Anak juga bagian

dari masyarakat sebagai generasi penerus”. 13 Oleh karena itu, orangtua

harus memotivasi memperhatikan, membimbing, dan mendidik seorang

anak dengn baik, sehingga tercapai kebahagiaan dunia akhirat.

2. Macam-Macam Motivasi

Adapun macam-macam motivasi ialah sebagi berikut:

12
Qs.Anissa..9
13
Dindin Jamaludin, Paradikma Pendidikan Anak Dalam Islam, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2013), h.136
12

a) Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud motivasi intrinsik ialah motivasi yang berasal dari

dalam diri seseoran , motivaasi intrinsik tidak perlu di rangsang dari luar,

Motivasi intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar

karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau

sejalan dengan kebutuhannya sendiri.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik mengacu pada motivasi yang datang dari luar

diri individu. Seseorang yang termotivasi oleh ekstrinsik tidak menikmati

kegiatan yang dilakukannya. Dimana seseorang terlibat dalam suatu

aktivitas hanya karena ingin 16 mengharapkan beberapa imbalan seperti

penghargaan, hadiah, uang atau pujian. Imbalan yang didapatkan bisa

memberikan kepuasan atau kesenangan walaupun kegiatan yang

dilakukan tidak memberikan rasa kepuasaan atau kesenangan dari dalam

dirinya sendiri14

2. Motivasi Orangtua

Secara umum motivasi diartikan sebagai dorongan yang

merangsang seseorang untuk berbuat atau melakukan aktivitas guna

memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga adanya motif manusia tidak

akan berbuat sesuatu, karena tidak terdapat hal yang mendorong dirinya.

14
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 90
13

Sebenarnya motivasi itu adalah fiksi ilmiah berbuat sesuatu dalam

upayanya memenuhi kebutuhan.

Menurut Wasty Soemanto bahwa: “ motivasi adalah suatu

perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang di tandai oleh

dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.”15

Kemudian Kartini Kartono mengemukakan bahwa “Motivasi

atau dorongan ialah desakan yang dialami untuk memuaskan kebutuhan-

kebutuhan hidup, dan merupakan kecenderungan untuk mempertahankan

hidup”16

Motivasi dalam diri manusia selalu berhubungan dengan

kehidupan dirinya, dengan motivasi selalu berhubungan dengan

kebutuhan dirinya, dengan motivasi itulah manusia akan bergerak

melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan, dari kebutuhan yang

paling mendasar hingga kebutuhan pada level yang tertinggi.

Kata “Motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertntu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat

diartikan sebagai kondisi inter (kesiapsiagaan). Berawal dari kat “Motif”

itu, maka motivasi dapat diartikan daya penggerak yang telah manjadi

15
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) h.203
16
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Pers,
2011), h.102
14

aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertntu, terutama bila kebutuhan

untuk mencapai tujuan sangat disarankan/mendesak.17

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, motivasi orangtua

dapat dipaham bahwa dorongan yang timbul pada diri seseorang secara

sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan

tertntu yang berasal dari Orangtua.

3. Jenis-Jenis Motivasi Yang Di Berikan Orangtua

Orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak

mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.

Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam

keluarga.

Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan

berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari

pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrat suasana dan

strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi

pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan

hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua

dan anak.Orangtua selain mendidik anaknya juga membimbing yaitu

menentukan anak dalam perkembangan supaya tidak terpengaruh oleh

hal-hal yang kurang baik, maka dari itu Orangtua selalu memberikan

bimbingan dan pengarahan agar anaknya selalu berbuat baik dan selalu

menjahui hal-hal yang dilarang dalam ajaran Islam. “ motivasi orangtua

17
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 73
15

juga merupakan suatu bentuk perhatian, pujian, pengawasan, maupun

tempat mereka mendapat nasehat”18

Sedangkan motivasi diartikan sebagai dorongan yang

merangsang seseorang untuk berbuat atau melakukan aktivitas guna

memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga adanya motif manusia tidak

akan berbuat sesuatu, karena tidak terdapat hal yang mendorong dirinya.

Sebenarnya motivasi itu adalah fiksi ilmiah berbuat sesuatu dalam

upayanya memenuhi kebutuhan.

Oleh karena itu dalam proses mendidik dan membimbing

tersebut, orangtua senantiasa memberikan motivasi agar dalam diri

seseorang anak dapat tumbuh dorongan atau minat untuk mencapai

tujuan tertentu.

Adapun bentuk motivasi yang di berikan orangtua dalam

menunjang keberhasilan anak antara lain:

1. Memberikan Contaoh Tauladan

Tauladan atau”modelling” contoh tauladan dari perbuatan dan

tindakan sehari-hari dari orangtua kepada anak-anaknya, anak anak

merupakan peniru terbesar di dunia ini mereka akan meniru apa yang di

lihat dan menyimpan apa yang mereka dengar, dengan demikian orangtua

sepatutnya akan memprlihatkan contoh-contoh yang positif untuk

anaknya dengan jalan dan cara yang bermacam-macam.

18
Syamsidar .Pengaruh Motivasi orangtua terhadap prstasi belajar siswa.Jurnal sains
Ekonomi Edukasi.Vol.IV,No.1.April2016.h.42
16

2. Memberi Bimbingan Dan Nasihat

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada

individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu

tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggupan dan keadaan

lingkungan keluarga serta kehidupan umumnya.19 yang di berikan kepada

seseorang agar mampu mempertimbangankan potensi (bakat, minat dan

kemampuan) yang dimiliki, mengenal dirinya sendiri, mengatasi

persoalan-persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan

hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain,

Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan

kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam

penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup, agar anak lebih terarah

dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai kemampuannya

sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya,

serta memiliki potensi yang berkembang secara optimal meliputi semua

aspek pribadinya sebagai individu yang potensial. Dalam upaya orang tua

memberikan bimbingan kepada anak yang sedang belajar dapat dilakukan

dengan menciptakan suasana diskusi di rumah. Banyak keuntungan yang

dapat diambil dari terciptanya situasi diskusi di rumah antara lain;

memperluas wawasan anak, melatih menyampaikan gagasan dengan baik,

terciptanya saling menghayati antara orang tua dan anak, orang tua lebih

memahami sikap pandang anak terhadap berbagai persoalan hidup, cita-

19
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam , (jakarta:Sinar Grafika
offset,2010), h.6
17

cita masa depan, kemauan anak, yang pada gilirannya akan berdampak

sangat efektif bagi daya dukung terhadap kesuksesan belajar anak. Selain

itu memberikan nasihat dapat diberikan orang tua pada saat anak belajar

di rumah.

Dengan demikian maka orang tua dapat mengetahui kesulitan-

kesulitan anaknya dalam belajar. Karena dengan mengenai kesulitan-

kesulitan tersebut dapat membantu usaha untuk mengatasi kesulitannya

dalam belajar, sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Penyediaan fasilitas belajar

Fasilitas merupakan sarana dan prasarana pendukung terjadinya

proses belajar, oleh sebab itu motibasi yang tidak kalah pentingnya dalam

balajar adalah kelengkapan fasilitas belajar, kelengkapan fasilitas belajar

yang diberikan oleh Orangtua akan menjadi anak semikin giat dalam

belajar dan memudahkan ia belajar dengan begitu kecakapan anak dalam

belajar akan terwujud.

4. Pemberian hukuman atau teguran

Hukuman adalah “hadiah begi prilaku negatif anak” hukman yang

diberikan oleh Orangtua terhadap anak memiliki maksud dan tutujan

supaya anak tidak mengulangi lagi kesalahan-kesalhan yang dibuatnya.20

5. Aajuran dan perintah

Anjuran adalah saran atau ajakan untuk berbuat atau melakukan

sesuatu yang berguna” misalnya anjuran untuk belajar setiap hari,

20
Abdullah Nashih, Pendidikan Anak dalam Islam, (Jakarta; Pustaka Amani, 2005), h. 70
18

anjuran untk selalu menepati waktu, anjuran untuk berhemat dan lain

sebaginya, anjuran yang di berikan orangtua untuk putra-putrinya di

upayakan mampu mendorong ke arah yang di inginkan oleh orangtua

anjuran yang lebih keras di sebut perintah

Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau melakukan

sesuatu, perintah orangtua adalah tindakan orangtua menyuruh putra

putrinya uuntuk melakukan sesuatu yang di harapkan mencapai tujuan

tertentu. Misalnya perintah orangtua untuk sholat tepat waktu, maka

dengan sendirinya putra-putrinya dengan sendrinya akan disiiplin

melakukan sholat.

Kewajiban Orangtua tugas-tugasnya dan selian menyampaikan ilmu

pengetahuan, juga harus mendidik, membimbing anaknya, menanamkan

nilai-nilai keagamaan dengan usaha mengantarkan anaknya kearah

kedewasaan. Dalam upaya mendidik dan membimbing tersebut salah satunya

adalah dengan cara menyekolahkan anak ke lembaga sekolah berbasis agam

Islam agar anak ternamankan ilmu kegamaan dan dapat menjauhkan anak

dari prilaku pergaulan bebas.

B. Sekolah Berbasis Agama Islam

Sekolah berbasis agama islam merupakan tempat media untuk

mempengaruhi orang lain agar dapat hidup lebih baik sesuai ajaran ilam dan
19

mentaati semua yang diperintahkan Allah dan menjahui semua yang dilarang

dengan kesadaran insani yang tertanam kuat dengan aspek keilmuan..21

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Sekolah berbasis

agama Islam juga merupakan sekolah yang bertujuan meningkatkan akhlakul

karimah dan nilai-nilai ke agamaan peserta didik, hal ini menunjukan bahwa

sekolah berbasis agama mempunyai peran dan kedudukan yang sangat

penting bagi pembentukan karakter anak, hal yang juga sangat menarik

sekolah berbasis agama Islam mampu menyusun kurikulum dengan

penerapan niali-nilai agama yang tercermin dalam setiap mata pelajaran.

para pendidik muslim sepakat bahwa tujuan dari pendidikan bukanlah

menjejalkan pemikiran siswa dengan fakta-fakta tetapi mempersiapkan

mereka untuk hidup secara tulus dan ikhlas, Sekolah-sekolah Islam yang

dimaksud bukan hanya lembaga pendidikan pesantren atau madrasah seperti

yang selama ini dikenal memiliki otoritas penyelenggaraan pendidikan

keagamaan. Lembaga pendidikan tersebut bisa sekolah umum yang dilandasi

dengan nuansa keislaman.

1. Ciri-ciri Sekolah Berbasis Agama Islam

pendidikan Islam memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu:

menggunakan label Islam yang diletakkan pada lembaganya, landasan

penyelenggaraannya didasarkan pada komitmen keislaman, atau program-

21
Jamila, “Pendidikan Berbasis Islam yang Memandirikan dan Mendewasakan”, Jurnal
EduTech, Vol.2 ,(2016)
20

program pendidikan yang dijalankan didasarkan pada pengembangan

nilai-nilai keislaman. 22

Dari ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa Sekolah berbasis

Agama Islam merupakan pendidikan formal yang membangun peserta

didik untuk menjadi individu yang taat kepada Agama Islam Pendidikan

bukan hanya sekedar menjadikan anak cerdas dalam intelektual, namun

cerdas dalam menegakan nilai-nilai norma dan ke agamaan, berani

amanah dan rela berkorban, Sekolah berbasis agama Islam merupakan

pendidikan formal yang membangun peserta didik untuk menjadi individu

yang taat kepada agama islam, di sisi lain sekolah tersebut juga berusaha

menanamkan karakter Nasionalisme kepada peserta didiknya.

2. Jenis–Jenis Sekolah Berbasis Agama Islam

Sekolah berbasis Islam adalah salah satu jenjang pendidikan

formal yang bernaung di bawah institusi Islam dan di bawah binaan

Kementerian Agama RI yang meliputi Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah

Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah, Pendidikan Guru

Agama, Pesantren. 23

1. RA (Roudhotul Athfal)

Raudhatul Athfal (RA) merupakan salah satu bentuk satuan

pendidikan anak pra sekolah pada jalur pendidikan formal yang

menyelenggarakan program pendidikan umum dan pendidikan

22
Pipit Widiatmaka, “Pembangunsn karkter nasionalmisme peserta didik di sekolah
berbasi agama islam”, jurnal pancasila dan kewarganegaraan, vol 1, (2016), 31
23
Kementrian Agama RI, Madrasah Indonesia: Madrasah Prestasiku, Madrasah
Pilihanku, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI, 2015), h. 34.
21

keagamaan Islam untuk anak berusia empat sampai enam tahun. RA

merupakan jalur pendidikan formal yang setingkat dengan Taman

Kanak-kanak (TK). Pada jenjang ini siswa diajak untuk belajar sambil

bermain. Memahami bentuk, warna, bermain, bernyanyi, menari,

membuat ketrampilan, menulis dan membaca, serta menggambar maupun

mewarnai.

2. MI (madrasah Ibtida’iyah)

MI adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan

pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 6

(enam) tingkat pada jenjang pendidikan dasar. Madrasah Ibtidaiyah (MI)

ini setara dengan Sekolah Dasar (SD) yang wajib ditempuh oleh seluruh

anak-anak Indonesia. MI merupakan jenjang lanjutan setelah RA. Pada

jenjang madrasah ibtida‟iyah ini siswa menerima pelajaran seperti halnya

sekolah umum dengan tambahan pelajaran agama seperti FIQIH, Aqidah

Akhlaq, alQur‟an Hadits dan juga Bahasa Arab. Untuk pelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam baru diberikan mulai kelas 3. Beberapa MI juga

mewajibkan adanya tadarus alQur‟an bagi siswanya dengan panduan dari

guru al qur‟an. Juga doa bersama maupun pembacaan asma‟ul husna

sebelum pelajaran dimulai ataupun hafalan surat-surat pendek sesuai

dengan jenjang sisw

Sekolah berbasis agama Islam merupakan sekolah yang bertujuan

meningkatkan akhlakul karimah dan nilai-nilai ke agamaan peserta didik,

hal ini menunjukan bahwa sekolah berbasis agama mempunyai peran dan
22

kedudukan yang sangat penting bagi pembentukan karakter anak, hal

yang juga sangat menarik sekolah berbasis agama Islam mampu

menyusun kurikulum dengan penerapan niali-nilai agama yang tercermin

dalam setiap mata pelajaran.

3. MTs (Madrasah tsanawiyah)

MTs adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 (tiga)

tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah

Dasar, MI atau bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau setara

Sekolah Dasar atau MI.

Pendidikan madrasah tsanawiyah ditempuh dalam waktu 3 tahun,

mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Murid kelas 9 diwajibkan mengikuti

Ujian Nasional yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan MTs dapat

melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah atau Sekolah Menengah

Atas/Sekolah Menengah Kejuruan. Kurikulum Madrasah Tsanawiyah

sama dengan kurikulum sekolah menengah pertama, hanya saja pada MTs

terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan agama Islam. Selain

mengajarkan mata pelajaran sebagaimana sekolah dasar, juga ditambah

dengan pelajaran-pelajaran seperti: Quran dan Hadis, Akidah Akhlak,

Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab

4. MA (Madrasah Aliyah)

Adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan

umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah


23

sebagai lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama, MTs atau bentuk lain

yang sederajat, diakui sama atau setara Sekolah Menengah Pertama atau

MTs. Aliyah adalah jenjang yang paling tinggi di madrasah. Pada tahun

kedua (yakni kelas 11), seperti halnya siswa SMA, maka siswa MA

memilih salah satu dari 4 jurusan yang ada, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu-ilmu Keagamaan Islam, dan

Bahasa.

Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti

Ujian Nasional (UN) yang akan menentukan kelulusan siswa. Lulusan

madrasah Aliyah dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

umum, perguruan tinggi agama Islam, atau langsung bekerja. MA

sebagaimana SMA, ada MA umum yang sering dinamakan MA dan MA

Kejuruan (di SMA disebut SMK) misalnya Madrasah aliyah Kejuruan

(MAK) dan madrasah aliyah program keteram

“ para pendidik muslim sepakat bahwa tujuan dari pendidikan

bukanlah menjejalkan pemikiran siswa dengan fakta-fakat tetapi

mempersiapkan mereka untuk hidup secara tulus dan ikhlas, komitmen

pembangunan akhalk ini adalah tujuan tertinggi dalam pendiikan di

sekolah berbasis Islam yang sesuai dengan cita-cita islam, serta untuk

melanjutkan keberlangsungan umat menjadi umat terbaik , umat terbaik

di sisni bukan hanya umat yang unggul dalam pengetahuan atau ke ahlian
24

tertentu, tetapi umat generasi penerus bangsa yang mampu mengajak pada

kebaikan dan mencegah keburukan serta beriman kepada Allah SWT". 24

Anak-anak yang bealajar di sekolash berbasis agama, akan

mendapatkan pembiasaan-pembiasaan yang menguatkan karakter mereka,

sehingga di samping anak akan menjadi generasi yang memiliki

kecerdasan yang kognitif mereka juga akan menjadi peserta didik yang

memiliki jiwa yang tangguh yang benar-benar menjadi investasi kebaikan

orangtua dunia akhirat.

3. Keunggulan Dan Kelemahan Sekolah Berbasis Agama Islam.

Pada zaman sekarang banyak Orangtua lebih hati-hati utamanya

saat memilih sekolah untuk buah hati mereka, tentunya hal ini sangatlah

wajar mengingat demi kesuksesan anak mereka kelak nanti di indonesia

tentunya banyak berdiri sekolah, mulai dari sekolah biasa dan ada pula

sekolah yang menawarkan keunggulan mulai dari fasilitas, program

unggulan, ekstrakulikuler dan masih banyak yang lainya.

Ada pun keunggulan dan kekurangan sekolah berbasi agama islam25;

1. Keunggulan Sekolah Berbasi Agama Islam

a) Siswa Memperoleh Pendidikan Umum Dan Agama,

siswa akan di berikan pendidikan umum dan juga agama presentase

pendidikan ini tentunya sama-sama besar sehingga di harapkan adanya ke

24
Ririn Nur Santi “Manajemen Peningkatan Ahklak Mulia Di Sekolah Berbasis Islam”,
jurnal kependidikan, Vol, II, No, 2, (2014) 47
25
Faridah Alawiyah,“Pendidikan Madrasah di Indonesia”, Jurnal Alawiyah, Vol.5,No.1
(2014): 51
25

seimbangan antara pengetahuan umum dan pengetahuan agama yang di

peroleh siswa.

b) Mengenal lebih Dekat Tentang Islam

Bagi umat Islam, lembaga pendidikan yang dapat memenuhi

harapan ialah lembaga pendidikan Islam, artinya bukan sekedar lembaga

yang di dalamnya diajarkan pelajaran agama Islam, melainkan

lembaga pendidikan yang secara keseluruhan bernapaskan Islam.

c) Membentuk Karakter Anak Sesuai Tuntunan Al-qur‟an Dan Hadis

Sekolah berbasi islam dapat membentuk karakter anak sesua

tuntunan al-qur‟an dan hadits, harapanya anak yang telah lulus dari

bangku sekolah dapat menjadi pribadi muslim yang memiliki akhlak

sesuia dengan ajaran islam.

1. Kelemhan Sekolah Berbasis Islam

Pada hakikatnya sekolah berbasis agama telah berkontribusi bagi

pencerdasan kehidupan bangsa, namun masih menghadapi berbagai

kendala yang sulit dihindarinya adapun hambatan terbesar yang dihadapi

madrasah adalah rendahnya kualitas proses pendidikan yang ada

didalamnya. Hal ini terjadi karena aspek manajemen, aspek kurikulum

dan aspek kualitas tenaga pendidiknya yang dinilai masih rendah. Pada

umumnya sekolah berbasis agama masih dihadapkan pada beberapa

kendala yang mempengaruhi mutu baik proses maupun hasil pendidikan,

baik berkenaan dengan latar belakang siswa dankeluarganya, dukungan

berbagai sumber pendidikan, kualifikasi dan rendahnya partisipasi dari


26

masyarakat. Persoalan yang dihadapi sekolah berbasis islam terutama

pada pencapaian mutu dipicu karena tidak terpenuhinya standar-standar

tertentu, seperti infrastruktur, pendidik dan tenaga kependidikan,

kurikulum, calon siswa, proses pembelajaran, dan manajemen

kelembagaannya. Pendirian Islam sering kurang mempertimbangkan

pemenuhan aspek mutu baik standar pelayanan pendidikan maupun

standar nasional pendidikan.

Dari pembahsan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu

pilihan orangtua saat ini ialah, dengan memasukan anak mereka ke

lembaga pendidikan yang berbasis agama, tentu ada bebrapa alesan yang

menyebabkan mereka cenderung untuk memilih sekolah berbasis agama.

Adapun keunggulan dan kelemahan dalam sekolah berbasis agama islam

namun Pelajaran agama yang lebih insentif daripada di sekolah umum,

pelajran agamanya tidak banyak sekitar 2 jam setiap minggunya di

bandingkan dengan sekolah terpadu untuk pelajaran agamanya lebih

banyak misal: Alqur‟an hadits, SKI, Fiqih, aqidah akhlak, selain pelajaran

agamanya lebih banyak juga di penuhi kegiatan tambahan yang positif,

kegiatan membaca Alqur‟an, Sholat berjamaah, namun di balik semua itu

sekolah berbasis agama hanya lebih menekankan mata pelajran khusus

atau pelajaran keagamaan di banding pelajaran umum.

4. Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Madrasah telah muncul sebagai lembaga pendidikan di dunia

pendidikan sejak abad ke sebelas masehi dan telah tumbuh dan


27

berkembang dari masa kejayaan pendidikan islam, di antaranya yang

terkenal adalah madrasah yang di bangun oleh perdana mentri Nizamul

mulk yang populer dengan nama Madrasah nizamiah demikian juga

madrasah yang di bangun oleh zainudin penguasa syiria dan mesir. 26,

Madrasah tsanawiyah adalah “lembaga pendidikan yang

menjadikan mata pelajran agama islam sebagai mata pelajran dasar yang

di berikan sekurang kurangnya 30% di samping mata pelajran umum”27

Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaslah bahwa madrasah

tsaniwiyah (MTs) merupakan lembaga pendidikan formal yang

mempunyai ciri ke islaman serta mempuinyai kurikulum pendidikan

Agama Islam yang lebih lengkap di bandingkan dengan sekolah umum

atau sekolah menengah pertama (SMP), dan di madrasah tsanawiyah yang

selalu menekankan pada nilai-nilai keagamaan, sehingga siswa

mendapatkan ilmu pengetahuan umum yang di sisipkan nilai-nilai- ke

Agamaan, selain itu proses pembelajaran di madrasah tsanawiyah di

setiap harinya di sisipkan rumpun mata pelajaran agama islam ( al Qur‟an

hadits, fiqih, aqidah akhlak dan sejarah kebudayaan Islam) dan

pembelajran umum, ketika pembelajaran umum penyampaian materi di

tekan kan pada penyisipan niali-nilai ke islaman kepada siswa-siswi

sehari hari berlangsung selama 3 tahun muali kelas VII sampai kelas IX.

26
Equalibrium “Pendidikan Sosiologi”. Jurnal pendidikan, vol IV. No.2 (2016):139
27
Haidar putra daulay, pendidikan islam (jakarta:kencana , 2006),h,55.
28

C. Peran Orangtua Dalam Memotivasi Pendidikan Anak

Motivasi dapat diartikan sebagai daya yang telah menjadi aktif,

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah

laku.28 dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan

bertingkah laku selain itu Istilah “Motivasi berasal dari kata motif yang

dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang

menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat”. 29

Dari pengertian diatas peranan Motivasi orangtua sangatt penting

dalam keluarga, motivasi orangtua adalah prilaku yang berkenaan dengan

orangtua dalam memegang posisi tertentu dalam lembaga keluarga yang di

dalamnya berfungsi untuk mengasuh, pembimbing, memotivasi dan

mendidik bagi anak. Orangtua sebagi komponen pokok dalam keluarga di

harapkan mampu memberi dorongan kepada puta-putrinya sehingga

tergerak untuk bertindak dengan cara tertentu, pengawasan yang di lakukan

orangtua dapat mengarahkan serta menjaga tingkah laku putra-putrinya ke

arah tingkah laku yang baik.

Adapun Macam-macam motivasi adalah:

c) Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud motivasi intrinsik ialah motivasi yang berasal dari

dalam diri seseoran , motivaasi intrinsik tidak perlu di rangsang dari luar,

Motivasi intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar

28
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, (
Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 1
29
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 73
29

karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau

sejalan dengan kebutuhannya sendiri.

d) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik mengacu pada motivasi yang datang dari luar

diri individu. Seseorang yang termotivasi oleh ekstrinsik tidak menikmati

kegiatan yang dilakukannya. Dimana seseorang terlibat dalam suatu

aktivitas hanya karena ingin 16 mengharapkan beberapa imbalan seperti

penghargaan, hadiah, uang atau pujian. Imbalan yang didapatkan bisa

memberikan kepuasan atau kesenangan walaupun kegiatan yang

dilakukan tidak memberikan rasa kepuasaan atau kesenangan dari dalam

dirinya sendiri30

Sedangakn peran Orangtua, Orangtua merupakan pendidik utama

dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-

mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari

pendidikan terdapat dalam keluarga. Pada umumnya pendidikan dalam

rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian

yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati

suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun

situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya

pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik

antara orang tua dan anak.31

30
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 90
31
Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. X, 2012 h. 35
30

Orangtua atau ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan

amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya..Pendidikan orangtua

terhadap anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih

sayang terhadap anak-anak, dan yang diterimanya dari kodrat. Orang tua

adalah pendidik sejati, pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu, kasih

sayang orang tua terhadap anak-anak hendaklah kasih sayang yang sejati

pula32

Adapun peran Orangtua sebagai motivasi untuk pendiikan anak

sebagai berikut:

1. Peran Orangtua sebagai Motivator

a. Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini

merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan karena si anak

memerlukan makan, minum, dan perawatan agar ia dapat hidup

secara berkelanjutan.

b. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik ssecara jasmaniah

maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya

lingkungannya yang dapat membahayakan dirinya.

c. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga ia

telah dewasa mampu berdiri ssendiri dan membantu orang lain.

d. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan

memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah

32
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya,
2009 Bandung, h. 80
31

SWT, sebagai tujuan akhir hidup muslim.9 Perlu dan

pentinganya peranan orang tua dalam pendidikan anaknya untuk

mencapai hasil yang diinginkan. 33

2. Peran Orangtua sebagai pendidik

Orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-

anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima

pendidikan”.34 Oranngtua sebagai pendidik memiliki tugas mendidik

dan mengajar anak-anaknya, oleh karena itu orangtua di tuntut untuk

bersikap lebih sabar dalam membimbing dan mengarahkan mereka

sebagaimana tugas guuru di sekolah sehingga saling melengkapi dan

memecahkan masalah-masalah atau kesulitan yang di hadapi anak

baik di sekolah maupun di rumah.

3. Peran Orangtua Sebagi Penegak Disiplin

Orangtua bertugas menanamkan dan menegakkan

kedisiplinan, pendisiplinan terhadap anak sanagat penting, namun

bukan berarti pedisiplinan yang kaku, anak perlu di biasakan dalam

hidup keteraturan, hubunganya dengan usaha meningkatkan prestasi,

orangtua dapat membuat jadwal pembagian tugas di rumah dan

jadwal belajar mereka, pendisiplinan secara teratur lama kelamaan

akan di rasakan anak, sehingga ia tidak akan terikat oleh peraturan.

33
Hasbullah,Dasar-dasar ilmu pendidikan.(jakarta:PT Raja Grafindo,2008),h,89
34
Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT.Bulan Bintang, 2010), h.35
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Sifat penelitian ini termasuk penelitian kualitatif lapangan.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur

analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara cara

kuantifikasi lainnya.35 Penelitian dengan pendekatan kualitatif pada

hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya,

berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa, dan tafsiran

mereka tentang dunia sekitarnya. 36

Lokasi penelitian adalah MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak

Adapun yang menjadi sumber penelitian adalah Motivasi orangtua

memilih Sekolah Berbasis Agama Islam.

2. Sifat Penelitian

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang

berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi

saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah

aktual sebagaimana adanya saat penelitian berlangsung. 37

35
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung:PTRemaja Rosdakarya,
2011), hlm. 6
36
Edi Kusnaidi, Metodologi Penelitian, (Metro:Ramayana Pers dan STAIN Metro,
2008), hlm. 27.
37
Juliansyah, Metodologi Penelitian, (Jakarta:PT Fajar Interpratama Mandiri, 2017),
hlm. 44-45.
33

Berdasarkan penelitian di atas, maka peneliti berupaya

mendeskrispsikan secara sistematis dan faktual tentang bagaimana

motivasi Orangtua memilih sekolah berbasis agama Islam . Subyek

dalam penelitirhan ini orangtua dan aiawa di MTs Ma‟arif 11 Seputih

Banyak.

B. Sumber Data

Sumber data merupakan hasil dari pencatatan peneliti, baik yang

berupa fakta atau pun angka. Jadi, data dapat diartikan segala fakta dan angka

yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk menyusun informasi. Informasi

adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.38

Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam,

yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Klarifikasi sumber data tersebut

bermanfat bagi sebagai acuan untuk memilah data yang seharusnya menjadi

prioritas dalam penelitian.

1. Sumber Primer

Sumber primer merupakan data pokok dalam sebuah penelitian.

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada

pengumpul data.39 Adapun data primer yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini adalah OrangTua dan siswa di MTs Ma‟arif 11 Seputih

Banyak.

38
Edi Kusnaidi, Metodologi Penelitian, (Metro:Ramayana Pers dan STAIN Metro,
2008), hlm.77.
39
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,
2012), hal.225.
34

2. Sumber Sekunder

Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.40 Dalam

mengumpulkan data tentang motivasi Orangtua memilih sekolah berbasis

agama , peneliti tidak hanya bergantung pada sumber primer. Melainkan

peneliti menggunakan sumber lain yaitu dengan sumber sekunder.

Sumber sekunder yang peneliti ambil yaitu buku-buku yang digunakan

dalam proses pembelajaran, sarana dan prasarana, fasilitas pembelajaran

pada MTs Ma‟arif 11 Seputuh Banyak.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.

Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam

penelitian ini adalah:

1. Wawancara (Interview)

Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi

verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. 41

Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal.

Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan

40
Ibid.,
41
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2011), h.111.
35

namun komunikasi dapat dilaksanakan melalui telephone. Sering

interview dilakukan antara dua orang tetapi dapat juga sekaligus di

interview dua orang atau lebih.

Teknik wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh data

yang akurat dari sumber data primer yang dibutuhkan untuk penelitian,

wawancara akan dilakukan dengan narasumber, untuk mendapatkan

informasi tentang motivasi orangtua memilih sekolah berbasis agama

Islam terhadap pergaulan bebas.

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah

pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.42 Metode

dokumentasi penulis gunakan untuk mencari data tentang profil sekolah,

visi dan misi, data siswa dan orangtua siswa pada MTs Ma‟arif 11

Seputih Banyak.

3. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang di lakukan untuk melakukan

kegiatan yang berupa pemusatan perhatian suatu objek, dengan

menggunakan semua panca indra. Metode observasi merupakan alat

pengumpulan data yang di lakukan dengan mengadakan pengamatan dan

pencatatan di lokasi penelitian secara langsung

Metode observasi dalam penelitian ini akan di gunakan untuk

mengetahui apa saja motivasi orangtua menyekolahkan anaknya di

42
Husaini Usman dan Purnomo Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2003), h. 73.
36

sekolah berbasis agama islam di MTs Ma‟arif 11 Seputih banayk, dan

data lain yang relevan dengan penelitian ini sebagai data penunjang

kelengkapan penelitian yang di lakukan.

D. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Teknik pengecekan keabsahan data merupakan hal yang sangat

menentukan kualitas hasil penelitian. Untuk mencapai apa saja yang

diharapkan oleh penelitian, maka digunakan teknik-teknik pemeriksaan data-

data yang memuat tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan

data. Oleh karena itu teknik yang peneliti gunakan dalam pengecekan

keabsahan data yaitu menggunakan triangulasi. “Triangulasai adalah

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai

waktu”.43 Dengan uraian diatas, maka meka dalam penelitian ini peneliti

meggnakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber ialah untuk mengkaji keabsahan data yang dilakukan

dengan cara mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber.

Adapun sumber data yang peneliti gunakan ialah orangtua dan siswa di

MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik adalah cara mengecek data pada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda. Pada triangulasi teknik ini data yang penulis

gunakan adalah wawancara, tes, dan dokumentasi. Misalnya data yang di

43
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 273.
37

peroleh dari wawancara dengan orangtua atau siswa yang ada di MTs

Ma‟arif 11 Seputih Raman lalu di cek dengan tes serta dokumentasi

tentang keseharian yang dilakukan siswa saat dirumah ataupun disekolah,

sejauh mana pergaulan yang dilakukan oleh siswa dan lainnya. Selain itu

peneliti juga melakukan pengecekan ulang terhadap informasi yang di

dapat, yang awalnya peneliti peroleh dari hasil wawancara.

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan

bahwasannya teknik penjamin keabsahan data dapat menggunakan

triangulasi. Triangulasi merupakan pengecekan keabsahan data yang

mencakup triangulasi sumber dan triangulasi teknik, dimana jika

menggunakan triangulasi sumber yaitu Orangtua, kemudian mengecek

kembali kebenaran data tersebut dengan menanyakan kepada siswa yang

di tuju. Selain itu triangulasi teknik menggunakan tiga teknik yaitu

wawancara, tes, dan doumentasi.

E. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Penelitian

kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati, demikianlah pendapat Bogdan dan

Guba.44 Analisis data bisa diartikan sebagai upaya yang dilakukan dengan

jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola,

44
Uhar Saharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung:Pt Refika Aditaama, 2012), h.181.
38

menemukan yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang

dapat diceritakan kepada orang lain.

Data yang telah terkumpul dianalisis secara induktif, dan berlangsung

secara terus-menerus. Analisis data yang dilakukan meliputi mereduksi data,

menyajikan data, display data, menarik kesimpulan dan melaksanakan

verifikasi.45 Oleh karena itu, di dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode berpikir induktif yaitu analisis yang berangkat dari data-data kasus

yang di peroleh dari narasumber kemudian menarik sebuah kesimpulan

umum mengenai motivasi orangtua memilih sekolah berbasis agama terhadap

pergaulan bebas siswa MTs Ma‟arif 11 Seputih banyak.

45
Ibid, h. 216.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tujuan Umum

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Sejarah Singkat MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Lampung Tengah.

Berawal dari ke inginan masyarakat untuk mendidrikan sekolah

madrasah yang mengembangkan intelektual dan ke takwaan maka

timbullah rasa yang cukup kuat untuk mewujudkannya, berkat dari

alasan ini akhirnya Madrasah Tsanawiyah tersebut dapat terealisasi

sesuai dengan keinginan dan kehendak masyarakat .

Madrasah tsanawiyah adalah suatau lembaga yang tingkatanya

setara dengan sekolah menengah pertama (SMP) madrasah tsanawiyah

berada di bawah nauangan kementrian Agama, sehingga mata

pelajranya yang merupakan rumpun PAI yang di ajarkan kepada siswa

tidak lebih sedikit dari mata pelajaran umum, selain itu tradisi di MTs

merupakan tradisi yang bercirikan islam.46

MTs Ma‟arif 11 Seputih Banayak Lampung Tengah didirikan

oleh jamiyah Nahdlatul ulama (NU) Kecamatan Seputih banyak pada

tanggal 2 januari MTs Ma‟arif 11 Seputih banyak Merupakan suatu

lembaga pendidikan swasta yang tahun 1977di atas tanah seluas 7,500

M2 Dengan alamat Jl.K.H Hasyim asy‟ary No 08 Desa Tanjung

46
Hasil wawancara dengan guru bahasa indonesia Mukharafik,S,Pd,i, minggu tanggal 14
juni 2020
40

Harapan kecamatan seputih banyak kabupaten lampung tengah,

sekolah MTs Ma‟arif juga merupkan sekolah yang memiliki misi

membuat lulusanya cerdas, kreatif, dan berakhlakul kharimah, serta

siap untuk bersaing menghadapi era globalisasi.47

Profil Madrasah tsanawiyah Ma‟arif 11 seputih banyak.

a) Nama Madrasah: MTs Ma‟arif 11

b) No Statistik Madrasah/NPSN: 121218020018/10816608

c) Akreditasi Madrasah: B

d) Alamat Lengkap Madrasah: Jl. KH. Hasyim Asy‟ari No 8A Gg V

e) Desa Tanjung Harapan Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten

Lampung Tengah Propinsi Lampung

f) NPWP Madrasah: 00-531-312.7-321-000

g) Nama Kepala Madrasah: Miftahul Huda. S. Pd.I.

h) No. Telp./ HP: 085269901205

i) Nama Yayasan: Lembaga Pendidikan MA‟ARIF NU

j) Alamat Yayasan: Jl. KH. Hasyim Asy‟ari No 8A Gg V

(RT/RW:16/04)

k) No. Telp. Yayasan: (0725) 7623293

l) No. Akte Pendirian Yayasan : 103/ I/ 1986

m) Kepemilikan Tanah: Yayasan

n) Status Tanah: Milik Yayasan

o) Luas Tanah: 7500 m2

47
Hasil observasi jum‟at tanggal 11 juni 2020
41

p) Status Bangunan: Yayasan

q) Luas Bangunan: 927 m2

r) Data Siswa dalam 3 tahun terakhir.

129 Sarana dan Prasarana

Diantara sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MTs Ma‟arif 11

adalah sebagai berikut: Ruang Kelas, Perpustakaan, R. Leb IPA, R. Leb

Biologi, R. Leb Fisika, R. Leb Kimia, R. Leb Komp, R. Leb Bahasa, R.

Pimpinan, R. Guru, R. Tata Usaha, R. Konseling Tempat Beribadah, R.

UKS Jamban Gudang, R. Sirkulasi Tempat Olahraga, R. Organisasi

Kesiswaan, dan

Studio Musik.48

b. Visi Misi dan tujuan MTs Ma‟arif 11 seputih Banyak.

Visi :

1) Menciptakan madrasah yang berkualitas

Misi:

1) Menciptakan iklim belajar yang kondusif.

2) Meningkatkan hasil UN DAN UAM

3) Meningkatkan hasil profisionalisme guru dan karyawan.

c. Tujuan Sekolah

MTs Ma‟arif 11 merupakan satu sekolah yang selalu berusaha

meningkatkan kualitas untuk perkembangan kemampuan dan keterampilan

siswa. Dalam hal ini MTs Ma‟arif 11 memiliki tujuan yang di capai di 49

48
Hasil observasi jum‟at 11 juni 2020
42

antaranya adalah:

a. Terciptanya guru bidang study yang perofesional pada bidangnya

b. Menghasilkan lulusan yang militan berkualitas dan bertanggung jawab

dalam mengamalkan ilmunya

c. Terciptanya lingkungan lingkungan sekolah yang asri indah dan bersih

sehingga kegiatan peroses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik

dan beraasil.

d. Siswa dapat hidup mandiri.

d. Keadaan Guru Dan Karyawan MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Lampung

Tengah

49
Hasil observasi senin 16 juni 2020
43

Tabel 4.1
Data guru MTs Ma’arif 11 Seputih Banyak

Jabatan Pendidikan Terakhir


Bidang
Nama
Ajar
Nama TMT Tingkat Jurusan Tahun
Miftahul Huda, 15 Juli
Kamad Strata 1 PAI 2008 B. Indonesia
S.Pd.I. 2005
15 Juli
Purwadi, S.Pd.I. Wakakum Strata 1 PAI 2007 Fikih
2010
Bibit Prayitno, 16 Juli
Wakasis Strata 1 PAI 2005 Bahasa Arab
S.Pd.I 2007
Hargo Wigiantoro, 15 Juli Akidah
Wakahum Strata 2 PAI 2010
M.Pd.I. 1987 Akhlak
Dwi Oktimkuswati, 15 Juli
Bendahara Strata 1 MTK 2002 Matematika
S.Pd. 2005
17 Juli
Suprayitno, S.Pd.I. Guru Strata 1 PAI 2009 SKI
2000
17 Juli
Yamroni, S.Pd.I. Guru Strata 1 PAI 2010 IPS Terpadu
2005
17 Juli Bahasa
Lyxe Orvia, S.Pd Guru Strata 1 B Inggris 2008
2005 Inggris
15 Juli
Nia Neliana, S.Pd Guru Strata 1 Biologi 2016 B. Lampung
2019
15 Juli
Mukharofik, S.Pd.I Guru Strata 1 PAI 2008 B Indonesia
2017
KH A Sadzili, 17 Juli
Guru Strata 1 PAI 2000 Aswaja
S.Pd.I. 2006
Dwi Agustiningsih, 15 Juli
Guru Strata 1 Fisika 2005 IPA Terpadu
S.Pd. 2010
Khoirul Makwa, 15 Juni Qur`an
Ka.Perpus Strata 1 PAI 2014
S.Pd.I 1999 Hadits
Anita Rahmawati, 15 Juli B. Inggris
Guru Strata 1 B.Inggris 2015
S.Pd 2010 /PKn
Retno Eva Afriana, 15 Juli
Guru Strata 1 Penjas 2014 Penjas/Orkes
S.Pd 2010
15 Juli
Lia Wulandari, S.Pd Guru Strata 1 Biologi 2014 IPA Terpadu
2010
Bestari Afkar 17 Juli
Guru Strata 1 B.Inggris 2017 Prakarya
Fahmi, S.Pd 2017
M. Hafidz 16 Juli
Guru Strata 1 PAI 2019 BTQ
Khusnadin, S.Pd 2013
44

Daroril Mustofa, 17 Juli


Ka TU Strata 1 MTK 2018 Aswaja
S.Pd 2013
Nur 17 Juli
Staff MA IPS 2016
Hidayaturrohmah 2019

Jumlah ketenagaan Madrasah


Tabel 4.2
NO NAMA JABATAN JUMLAH
1 Kepala Madrasah 1
2 Guru DPK 5
3 Guru Tetap 12
4 Guru tidak tetap 2
5 Pegawai TU 1
6 Pegawai kebersihan 1
7 Pegawai ke amanan 1
Jumlah
23

e. Keadaan Siswa MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Lampung Tengah


Tabel 4.3
Data Siswa MTs Ma’arif 11 Seputih Banyak Lampung Tengah
Kelas LK PR JUMLAH

7A 11 28 39
7B 11 25 36
Jumlah 21 44 75
8A 11 19 30
8B 15 22 37
8C 12 20 32
Jumlah 33 61 99
9A 15 25 40
9B 11 28 39
Jumlah 26 53 79
Jumlah total 80 166 246
45

f. Keadaan Sarana Dan Prasarana MTs Ma’arif 11 Seputih Banyak

Adapun fasilitas yang di miliki MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak

Lampung Tengah hampir cukup memadai meskipun belum cukup

menunjang kelancaran proses kegiatan belajar mengajar, sebagi mana

dapat di lihat pada tabel berikut:50

Saran Dan Prasarana


Tabel 4.4

No Nama saran dan Baik Rusak Rusak Jumlah


prasarana ringan berat
1 Ruang belajar/kelas 7 1 7
2 Ruang perpustakaan 1 1
3 Ruang lab IPA -
4 Lapangan 1
5 Ruang lab bahasa 1
6 Ruang lab komputer 1 1
7 Ruang UKS 1
8 Ruang ibadah 1 1
9 Ruang kepala 1 1
sekolah
10 Runag guru 1 1
11 Ruang tata usaha 1 1
12 Ruang gudang 1
13 Ruang dapur 1 1
14 Ruang KM/WC 1 1 1
Guru
15 Ruang KM/WC 1 1 2
siswa

50
Hasil wawancara dengan bapak Mukharafik wali kelas VIIIB rabu 17 juni 2020
46

Struktur Organisasi MTs Ma’arif 11 seputih Banyak Lampung Tengah


Tabel 4.5

Kepala Komite Madrasah Kepala madrasah


Mukharafik S.Pd.I Miftahul Huda S.Pd.I

Kepala usaha
Daroril Mustafa S.Pd

Wakil kepala
Bibit Prayitno S.Pd.I

Bendahara
Dwi Oktimkuswati
S.Pd.

Waka kurikulum Waka kesiswaan Waka humas


Purwadi S.Pd.I Bibit Prayitno S.Pd.i Hargo Wigiantoro
M.Pd

Guru

Peserta didik
47

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian


a. Pandangan Orangtua di Desa Sri Basuki Kecamatan Seputih

Banyak Tentang Sekolah Berbasis Agama Islam (MTs Ma’arif 11

Seputih Banyak Lampung Tengah)

Adanya lembaga pendidikan Islam akan sangat membantu

orangtua dalam mendidik putra-putrinya. Karena keterbatasan yang

dimiliki orangtua sehingga tidak dapat memberikan pendidikan agama

secara utuh kepada putra-putrinya. Untuk itu mereka membutuhkan

tempat atau lembaga yang dapat memberikan pengetahuan yang lebih

luas kepada putra-purinya.

Orangtua di desa sri basuki memandang bahwa sekolah

dengan basis Islam adalah suatu lembaga pendidikan yang

memberikan porsi pendidikan agama lebih banyak. Di sekolah,

melalui pendidikan agama yang cukup, diharapkan siswa-siswa akan

muncul kesadaran dan pemahaman yang benar mengenai tugas,

peran serta tanggung jawabnya sebagai hamba Allah, siswa, anak

dan anggota masyarakat51.

Pandangan orangtua mengenai sekolah berbasis Islam sangat

beragam. Pandangan yang mereka sampaikan berdasarkan pada

pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan. Sebagaimana

yang diperoleh dari hasil wawancara pada orang tua di Desa Sri

Basuki yang menyekolahkan anak di sekolah berbasis Islam52.

51
Hasil wawancara dengan guru Qur‟an hadit senin 17 juni 2020
52
Hasil wawancara dengan guru wali kelas VIIIb mukharafik S.Pd.i selasa 18 juni 2020
48

Pandangan mereka tentang sekolah berbasis Islam adalah

suatu lembaga pendidikan yang tidak hanya mengedepankan

pelajaran umum tetapi juga pelajaran agama.

Setiap orangtua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik

untuk anaknya, apalagi dalam hal pendidikan agama. Akan rugi ketika

anak tidak disekolahkan di sekolah keislaman karena mereka

tidak mendapatkan banyak pelajaran agama. Karena dengan

disekolahkan di lembaga pendidikan Islam anak akan banyak

mendapatkan pengetahuan tentang agama.

Motivasi orangtua dalam menyekolahkan anak di sekolah

berbasis Islam sangat beragam. Salah satunya adalah supaya anaknya

paham dengan norma-norma ajaran agama Islam yang sesuai

syariat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini

seperti yang diungkapkan NR selaku orangtua memaparkan

alasannya memilih sekolah berbasis Islam sebagai lembaga

pendidikan anaknya:

“Alasan saya memilih sekolah berbasis Islam, tentunya supaya


anak mendapatkan pendidikan agama dikesehariannya.
Apabila anak tidak biasa diberi pendidikan agama di
dalam kehidupan sehari-hari, mungkin anak akan mengerjakan
sesuatu yang melanggar ajaran yang sesuai syariat Islam.
Selain itu mas, saya ingin anak saya itu mengetahui dengan
benar norma-norma yang sesuai dengan ajaran syariat agama
Islam. Dan tidak hanya sebatas tau saja akan tetapi bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari” (Wawancara
kepada Ibu NR pada tanggal 9-06-2020).53

53
Hasil wawancara dengan Orangtua wali 9 juni 2020
49

Hal yang sama juga dituturkan oleh bapak SG mengenai

alasan menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis Islam:

“Sebenarnya anak yang memilih sekolah di MTs mas, akan


tetapi orangtua juga sangat mendukung keinginan anak
tersebut, karena dari orang tua pribadi juga suka dengan
yang berbau keagamaan, jadi orang tua juga menginginkan
anak memiliki pengetahuan secara mendalam mengenai bab
keagamaan supaya nantinya dapat diterapkan di kehidupan
keluarga dan masyarakat” (Wawancara
kepada Bapak SG pada tanggal 11-06-2020).54
Bapak HD juga memberikan paparan mengenai alasan beliau

menyekolahkan anak di sekolah berbasis Islam:

“Anak saya tak sekolahkan di sekolah keislaman karena di sana


pelajaran tentang agamanya lebih banyak mas, selain itu saya
juga ingin anak saya bisa benar-benar paham tentang ajaran
agama mas. Karena di zaman yang semakin maju ini kalau kita
tidak bisa membekali anak dengan ilmu agama yang kuat
nantinya anak bisa terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
Karena saya sebagai orang tua kurang tau mengenai agama
makanya saya pilih sekolah yang banyak agamanya mas
supaya anak saya lebih tau tentang agama” (Wawancara kepada
Bapak HD pada tanggal 17-06-2020).55

Orangtua menginginkan anaknya supaya tidak hanya pintar

illmu akan tetapi juga harus bagus akhlaknya, sebagaimana yang

diungkapkan oleh Ibu RM:

“Yang jelas motivasi saya menyekolahkan anak di sekolah


berbasis Islam itu namanya juga orang tua ya mas pasti
menginginkan anaknya tidak hanya pintar ilmu saja akan tetapi
juga harus memiliki akhlak yang bagus. Selain itu, di sekolah
dengan basis Islam mata pelajarannya banyak yang mengarah
ke keagamaan, dan alasan saya pribadi kurang mampu untuk
mengajari anak dalam hal seperti itu” (Wawancara kepada Ibu
RM pada tanggal 18-06-2020).56

54
Hasil wawancara dengan orangtua wali 17 juni 2020
55
Hasil wawancara dengan orangtua wali 17 juni 2020
56
Hasil wawancara dengan orangtua wali 18 juni 2020
50

Hal yang hampir sama juga dipaparkan oleh Ibu AA

mengenai alasan memilih sekolah berbasis Islam:

“Agar anak tau dan paham agama, menjadi anak yang


sholeh sholehah,hafidz hafidzoh, da‟i da‟imah. Karena anak
yang sholeh sholehah bisa menjadi tabungan orang tuanya
nanti ketika sudah meninggal, anak yang akan mendoakan
orang tuanya kelak” (Wawancara kepada Ibu AA pada tanggal
18-06-2020).57

Mempunyai anak yang sholeh dan sholehah adalah

harapan bagi setiap orangtua, menanamkan pendidikan agama harus

dimulai sejak sedini mungkin. Hal itu dapat dilakukan dengan

memilihkan lembaga pendidikan yang mampu memberikan

kebutuhan pengetahuan bagi anak. Hal tersebut seperti yang

diungkapkan oleh Bapak TH mengenai alasannya dalam

menyekolahkan anak di sekolah berbasis Islam58

Alasan saya, sebagai orang tua harus menanamkan pendidikan

agama sejak awal, bisa dengan memondokkan atau menyekolahkan

anak di lembaga pendidikan Islam. Supaya anak itu mempunyai

keimanan yang kuat, aqidahnya benar melebihi saya, kemudian

nanti ketika sudah dewasa supaya jadi orang yang bisa

membedakan halal dan haram, supaya tau mana yang benar mana

yang salah. Akan tetapi kalau tidak ditanamkan pendidikan agama

dari awal anak pintar tapi tidak bisa berbakti kepada kedua orang

57
Hasil wawancara dengan orangtua wali kamis 18 juni 2020
58
Hasil wawancara dengan orangtua wali bapak TH pada tanggal 14 juni 2020
51

tuanya ya percuma” (Wawancara kepada Bapak TH pada tanggal 14-

06-2020).59

b. Data Hasil Motivasi Orangtua Menyekolahkan Anaknya Di MTs

Ma’arif 11 Seputih banyak

Sekolah berbasis Islam dapat mengembangkan sikap

religiusitas pada anak melalui pelajaran dan kegiatan keagamaannya.

Mulai dari anak terbiasa berpamitan ketika hendak pergi. Seperti yang

diungkapkan oleh NR:

“Kalau di rumah ketika hendak mau pergi anak selalu


berpamitan, masuk rumah mengucapkan salam, kemudian
untuk sholat lima waktu anak sudah mulai tertib, anak juga
mulai mengerjakan puasa sunah, sholat tahajud seperti itu”
(Wawancara kepada Ibu NR pada tanggal 17-06-2020). 60

Pewawancara menanyakan kepada Bapak SG mengenai

perkembangan sikap religiusitas anak setelah sekolah di sekolah

berbasis Islam:

“Anak terbiasa dengan kegiatan yang dia lakukan di


sekolah, dalam hal sholat misalnya orang tua tidak harus
menyuruh anak sudah melaksanakannya meskipun kadang
telat, kadang juga melaksanakan sholat duha” (Wawancara
kepada Bapak SG pada tanggal 16-06-2020). Hal yang
senada juga diungkapkan oleh Bapak J dan Ibu TP.

Ibu RM juga mengungkapkan perkembangan sikap religiusitas

anak:

“Untuk perkembangan sikap religiusitas anak alhamdulillah


ada mas, dalam hal shalat, mengaji, puasa anak ada
perkembangannya. Meskipun dalam hal perilaku terkadang

59
Hasil wawancara dengan orangtua wali bapak TH pada tanggal 14 juni 2020
60
Hasil wawancara dengan ibu NR pada tanggal 17 juni 2020
52

masih bandel” (Wawancara kepada Ibu RM pada tanggal 16-


06-2020)61

Ibu SA juga mengungkapkan perkembangan sikap religiusitas

anak:

“Setelah anak saya pendidikan di sekolah Islam itu anak


saya jadi rajin mas, ketika adzan berkumandang anak
bergegas sholat mungkin karena disana sudah terbiasa dengan
didikan dari ustadz ustadzahnya juga mas” (Wawancara
62 kepada Ibu SA pada tanggal 17-06-2020)
Sekolah yang berbasis keislaman atau lembaga pendidikan

Islam saat ini banyak diminati para orang tua dalam menyekolahkan

anak-anaknya. Motivasi setiap orang tua dalam menyekolahkan

anak di sekolah berbasis Islam berbeda-beda. Di desa Sribasuki

beberapa orang tua menginginkan supaya anak paham tentang ajaran

agama, ada yang menginginkan supaya anak menjadi sholeh dan

sholehah, dan ada juga yang menginginkan anaknya menjadi seorang

hafidz- hafidzoh.

Motivasi tersebut dapat di deskripsikan sebagi berikut63.:

a) Faktor Intrinsik

Motivasi perubahan energi dalam diri seseorang yang di

tandai dengan munculnya “feeling dan di dahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan

Dilihat dari faktor intrinsik, motivasi orang tua di desa sri

basuki yang menyekolahkan anak di sekolah berbasis Islam

61
Hasil wawancara dengan orangtua wali Ibu RM 16 juni 2020
62
Hasil wawancra dengan orangtua wali ibu SA pada 17 juni 2020
63
Pajar, “pendidikan dan pengajaran” ,Jurnal pajar Vol.03, No.1 (2019):94
53

yaitu supaya anak memiliki bekal pengetahuan agama yang sesuai

syariat Islam. Setiap orang tua tentunya menginginkan anaknya

menjadi generasi penerus yang beriman, bertakwa, intelektual,

memiliki moral yang baik dan benar. Oleh karena itu orang

tua memeilih sekolah berbasis agama Islam agar anakanak paham

dengan ajaran islam dan di terapkan di kehidupan sehari hari.

b) Faktor Exstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Jadi

motivasi ekstrinsik itu muncul karena adanya dorongan dari luar.

Dilihat dari faktor ekstrinsik, faktor yang paling dominan

motivasi orang tua menyekolahkan anak di sekolah berbasis Islam

yaitu karena porsi mata pelajaran agama lebih banyak, karena

orang tua menginginkan agar anaknya dapat menjadi anak yang

berakhlak mulia dan memahami ajaran agama maka sudah pasti

orang tua akan mencari sekolah yang benar-benarmenyediakan

muatan pendidikan dan porsi pendidikan agama yang dapat

memenuhi harapan orang tua tersebut.

Maka dari itu orangtua memilih sekolah berbasis Islam

sebagai lembaga pendidikan anak yang menyediakan porsi

pendidikan agama yang cukup luas dengan pelajaran agama yang

rinci, mendetail dan dengan alokasi waktu yang cukup banyak,

sehingga memungkinkan siswa mendapatkan pengetahuan agama


54

yang luas dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

sesuai dengan kaidah ajaran agama Islam yang benar.

3. Peran Orangtua Dalam Meotivasi Pendidikan Anak

Tugas Orangtua terhadap anak-anaknya adalah memberi

pendidikan dan pembinaan terutama pendidikan yang sifatnya

membentuk kepribadian anak yang akan menjadi bekal hidup selanjutnya.

Dalam pendidikan keluarga ini orangtualah yang mempunyai peranan

yang sangat penting. Orangtua sebagai pemelihara, pelindung, serta

perkembangan anak selanjutnya. Maka peranan orangtua sebagai pendidik

dalam keluarga muslim itu diantaranya: meluruskan fitroh Islam setiap

anak yang dibawa sejak lahir. Karena menurut ajaran Islam setiap anak

yang dilahirkan telah mempunyai kecenderungan atau pembawaan untuk

beragama yang dikenal dengan istilah fitroh.Seperti disebutkan dalam Al-

Quran surat Ar-Rum ayat 30:

             

           
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah,

(tetaplah atas) fitroh Allah yang telah menciptakan manusia menurut

fitroh itu”.

Kemudian tentang fitroh itu tidak akan berjalan ke arah yang

lurus tanpa diarahkan dan bimbingan oleh orang lain. Sebagaimana

dijelaskan dalam hadist Nabi: “Setiap anak yang dilahirkan telah

membawa fitroh sehingga fasih lidahnya, maka orangtuanyalah yang


55

menjadikan anak tersebut yahudi, nasroni atau majusi”. Dari hadist

tersebut diatas menunjukkan bahwa fitroh Islam yang dibawa anak itu

tidak bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya pendidikan, bimbingan

dan pembinaan dari orangtua, oleh karena itu tugas orangtua

mengarahkan dan meluruskan serta mendampingi sehingga anak tumbuh

dewasa dengan sempurna. Suasana keagamaan maksudnya adalah

menjadikan rumah tangga itu menjalani kehidupan sehari-hari selalu

didasarkan atas perintah-perintah dan ajaran Islam, beramal, bertingkah

laku maupun kegiatan lainnya selalu diwarnai oleh ajaran Islam. Untuk

mencapai tujuan itu semua harus diberikan pendidikan yang bersifat Islam

baik itu membimbing, membina dan memelihara anak agar anak-anak itu

bisa selamat.

Menurut ajaran Islam pembinaan yang diberikan kepada anak

bukan hanya berdasar kepentingan keduniaan semata, tetapi akherat juga

harus diutamakan. Untuk mencapai suasana keagamaan anak harus diberi

bimbingan juga. Pendidikan agama yang bertujuan mencetak anak-anak

mau memahami dan mengamalkan ajaran agamanya. Mereka dibimbing

untuk menjadi manusia yang cerdas dan bertaqwa kepada Allah SWT dan

memiliki perilaku dan budi pekerti yang luhur serta perangai yang mulia.

Perlu diingat bagi orangtua bahwa sebaiknya semua tingkah laku

yang baik harus diberikan lewat perbuatan yang kongkrit dan dalam

beramal lewat keteladanan, sebab pemberian contoh iu lebih efektif

dibandingkan lewat perintah suruhan. Demikian selanjutnya bila semua


56

anggota rumah tangga menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya

pasti akan terbuka lebar kebahagiaan dan kesejahteraan seluruh anggota

keluarga itu dan semuanya saling menyayangi antara anggota keluarga.

Sabda Nabi Muhammad SAW: “Apabila Allah itu menghendaki anggota

rumah tangga itu tenang dan sejahtera, maka Allah memberikan kasih

sayang diantara mereka

B. Temuan Penelitian

1. Pandangan Oramgtua di Desa Sribasuki Tentang Sekolah Berbasis

Agama Islam

Pandangan orang tua mengenai sekolah berbasis Islam sangat

beragam. Pandangan yang mereka sampaikan berdasarkan pada

pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan. Sebagaimana yang

diperoleh dari hasil wawancara pada orang tua di Desa Singosari yang

menyekolahkan anak di sekolah berbasis Islam.

Pandangan mereka tentang sekolah berbasis Islam adalah suatu

lembaga pendidikan yang tidak hanya mengedepankan pelajaran

umum tetapi juga pelajaran agama.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh NR:

“Sekolah berbasis Islam itu sekolah yang banyak mengajarkan

pelajaran-pelajaran agama”(Wawancara kepada Ibu NR pada tanggal

17-06-2018)
57

Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik

untuk anaknya, apalagi dalam hal pendidikan agama. Akan rugi ketika

anak tidak disekolahkan di sekolah keislaman karena mereka tidak

mendapatkan banyak pelajaran agama. Karena dengan disekolahkan di

lembaga pendidikan Islam anak akan banyak mendapatkan

pengetahuan tentang agama.

2. Motivasi Orangtua Menyekolahkan Anak Di Sekolah Berbasis Islam

Menurut Wasty Soemanto bahwa:“ motivasi adalah suatu

perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang di tandai oleh

dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.”

Motivasi Orangtua dalam menyekolahkan anak di sekolah berbasis

Islam sangat beragam. Salah satunya adalah supaya anaknya paham

dengan norma-norma ajaran agama Islam yang sesuai syariat dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini seperti yang diungkapkan

Nurhayati selaku wali murid MTs Ma‟arif 11 seputih banyak selaku

orang tua memaparkan alasannya memilih sekolah berbasis Islam

sebagai lembaga pendidikan anaknya:

Alasan saya memilih sekolah berbasis Islam, tentunya supaya anak

mendapatkan pendidikan agama dikesehariannya. Apabila anak tidak

biasa diberi pendidikan agama di dalam kehidupan sehari-hari,

mungkin anak akan mengerjakan sesuatu yang melanggar ajaran yang

sesuai syariat Islam. Selain itu mas, saya ingin anak saya itu mengetahui

dengan benar norma-norma yang sesuai dengan ajaran syariat agama


58

Islam. Dan tidak hanya sebatas tau saja akan tetapi bisa menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari” (Wawancara kepada Ibu NR pada tanggal

18-06-2020).64

3. Perkembanagan Sikap Religius Pada Anak Yang Sekolah Di Sekolah

Berbasis Agama Islam

Sekolah berbasis Islam dapat mengembangkan sikap religiusitas

pada anak melalui pelajaran dan kegiatan keagamaannya. Mulai dari anak

terbiasa berpamitan ketika hendak pergi. Seperti yang diungkapkan oleh

NR:

“Kalau di rumah ketika hendak mau pergi anak selalu berpamitan, masuk
rumah mengucapkan salam, kemudian untuk sholat lima waktu anak sudah
mulai tertib, anak juga mulai mengerjakan puasa sunah, sholat tahajud
seperti itu” (Wawancara kepada Ibu NR pada tanggal 18-06-2020).

Pewawancara menanyakan kepada Bapak SG mengenai

perkembangan sikap religiusitas anak setelah sekolah di sekolah berbasis

Islam:

“Anak terbiasa dengan kegiatan yang dia lakukan di sekolah, dalam hal
sholat misalnya orang tua tidak harus menyuruh anak sudah
melaksanakannya meskipun kadang telat, kadang juga melaksanakan
sholat duha” (Wawancara kepada Bapak SG pada tanggal 18-06-
2020).

C. Pembahsan

Berdasarkan hasil penilitian yang menggunakan kualitatif serta

menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi dapat di

64
Hasil Wawancara Orangtua Wali,18Juni2020
59

kaitkan bahwa Memberikan pendidikan kepada anak adalah suatu kewajiban

orang tua yang harus di laksanakan. Ini berdasarkan nash-nash secara umum

dari Al Quran dan As Sunnah yang suci ataupun secara naluri insaniyah yang

sudah seharusnya peduli akan hal tersebut. Namun perlu dingat bahwa

memberi pendidikan untuk anak adalah bagaikan menorehkan tinta di atas

lembaran kosong. Kalau kita menorehkannya dengan tinta berkualitas jelek,

dengan asal-asalan, maka jangan harap akan mendapatkan hasil yang baik.

Lain halnya jika kita menorehkannya dengan tinta emas dan dengan penuh

kecermatan serta kehati-hatian insyaAllah kita akan mendapat hasil yang

memuaskan.

Pada dasarnya pendidikan itu bermula dari rumah, yang mana dikenal

dengan istilah Al Ummahat madrasatul uula lil abna’ yaitu para ibu adalah

tempat pendidikan pertama untuk sang anak ian, insya Allah kita akan

mendapat hasil yang memuaskan65.

Keluarga sebagai sebuah lembaga pendidikan yang pertama dan

utama. Keluarga diharapkan senantiasa berusaha menyediakan kebutuhan,

baik biologis maupun psikologis bagi anak, serta merawat dan mendidiknya.

Keluarga diharapkan mampu menghasilkan anak-anak yang dapat tumbuh

menjadi pribadi, serta mampu hidup di tengah-tengah masyarakat. Sekaligus

dapat menerima dan mewarisi nilai-nilai kehidupan dan kebudayaan. Menurut

Selo Soemarjan, keluarga adalah sebagai kelompok inti, sebab keluarga adalah

masyarakat pendidikan pertama dan bersifat alamiah.

65
Suwanto, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Aksara Baru, 1985), h.5
60

Dalam keluarga, anak dipersiapkan untuk menjalani tingkatan-

tingkatan perkembangannya sebagai bekal ketika memasuki dunia orang

dewasa, bahasa, adat istiadat dan seluruh isi kebudayaan, seharusnya menjadi

tugas yang dikerjakan keluarga dan masyarakat di dalam mempertahankan

kehidupan oleh keluarga.66

Dari sinilah orangtua sudah sepatutnya termotivasi untuk

mengarahkan pendidikan anaknya ke sekolah yang terbaik. “motivasi dapat

dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka,

maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka

itu”67. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam

diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih

baik dalam memenuhi kebutuhannya yang di dalamnya terdapat ilmu

pengetahuan tentang keagamaan yang lebih.

66
Selo soemarjan,Sosiologi Suatu Pengantar,(Yogyakatra Gajah Mada Pres,1962),h,127
67
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Pt, Raja Grafindo
Persada, 2011), h.75
BAB V

PENTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik beberapa

kesimpulan yang berkaitan dengan motivasi orangtua dalam menyekolahkan

anak di sekolah berbasis Islam. Diantaranya adalah

1. Pandangan Orantua Tentang Sekolah Berbasis Islam

Adapun pandangan orang tua memahami makna sekolah berbasis

Islam berbeda-beda. Diantaranya adalah:

a) Sekolah berbasis Islam menurut para orang tua adalah sekolah

yang dapat mendidik karakter anak yang bersumber dari nilai-nilai

agama Islam itu sendiri.

b) Sekolah memiliki nuansa islami mulai dari busana, program yang

menunjang keagamaan seperti, sholat dhuha setiap pagi, tadarus

dan sholat dzuhur berjamaah.

c) Sekolah yang memiliki porsi pendidikan agama lebih banyak

dibanding sekolah lain dengan indikator struktur program PAI

sekurang-kurangnya 5 jam pelajaran per minggunya.

d) Sekolah yang kurikulum, visi dan misi yang didesain untuk

mempelajari apa yang diperintahkan oleh Allah swt.


62

2. Motivasi Orangtua Menyekolahkan Anak Di Sekolah Berbasis

Islam

Adapun motivasi orang tua menyekolahkan anak di sekolah

berbasis Islam. Diantaranya adalah:

a) Orangtua menginginkan supaya anak paham dengan kaidah-

kaidah ajaran agama Islam dan dapat menerapkannya dengan baik

dan benar.

b) Orangtua menginginkan supaya anak menjadi sholeh dan sholehah

yang dapat berbakti kepada kedua orang tua.

c) Supaya anak memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat.

d) kamil, yaitu insan yang berakhlak mulia, berbudi pekerti, dan

memiliki kepribadian yang islami.

e) Supaya anak pintar mengaji, menjadi seorang hafidz dan hafidzoh.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang penulis uraikan di atas maka penulis

mengajukan beberapa saran guna perkembangan selanjutnya ke arah yang

lebih baik, yaitu:

a) Hendaknya orangtua mendidik anak supaya anak memiliki keimanan

dan ketakwaan yang kuat.

b) Hendaknya orangtua membekali anak dengan ilmu agama dan ilmu

umum yang cukup.


63

c) Hendaknya orangtua memperhatikan perkembangan pendidikan anak-

anaknya dengan memilihkan sekolah yang terbaik untuk anak-

anaknya
64

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Nashih, Pendidikan Anak dalam Islam, (Jakarta; Pustaka Amani, 2005)

Edi Kusnaidi, Metodologi Penelitian, (Metro:Ramayana Pers dan STAIN Metro,


2008

Equalibrium “Pendidikan Sosiologi”. Jurnal pendidikan, vol IV. No.2 (2016)

Faridah Alawiyah,“Pendidikan Madrasah di Indonesia”, Jurnal Alawiyah,


Vol.5,No.1 (2014)

Haidar putra daulay, pendidikan islam (jakarta:kencana , 2006)

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang


Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2009)

Hasan Basri Kelurga Sakinah,Yogyakarta:Pustaka Pelajar,1999

Hasbullah,Dasar-dasar ilmu pendidikan.(jakarta:PT Raja Grafindo,2008

Husaini Usman dan Purnomo Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT


Bumi Aksara, 2003)

Jamila, “Pendidikan Berbasis Islam yang Memandirikan dan Mendewasakan”,


Jurnal EduTech, Vol.2 ,(2016)

Juliansyah, Metodologi Penelitian, (Jakarta:PT Fajar Interpratama Mandiri,


2017)

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung:PTRemaja


Rosdakarya, 2011)

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja


Rosdakarya, 2009 Bandung,

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja


Rosdakarya, 2009 Bandung

Makmun, Syamsudin Abin, Psikologi Pendidikan (Bandung : Remaja


Rosdakarya, 1999)

Pajar, “pendidikan dan pengajaran” ,Jurnal pajar Vol.03, No.1 (2019):94


65

Pipit Widiatmaka, “Pembangunsn karkter nasionalmisme peserta didik di sekolah


berbasi agama islam”, jurnal pancasila dan kewarganegaraan, vol 1,
(2016)

Ririn Nur Santi “Manajemen Peningkatan Ahklak Mulia Di Sekolah Berbasis


Islam”, jurnal kependidikan, Vol, II, No, 2, (2014)

S. Nasution, Metode Research, (Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2011)

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam , (jakarta:Sinar Grafika


offset,2010)

Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,


2012)

Uhar Saharsaputra, Metode Penelitian, (Bandung:Pt Refika Aditaama, 2012)

Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. X, 2012

Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT.Bulan Bintang, 2010), h.35
LAMPIRAN-LAMPIRAN

FOTO HASIL PENELITIAN

Keterangan: Foto Gedung Kelas MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak


LampungTengah.

Keterangan: Foto Kegiatan Upacara Bendera MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak


lampung Tengah (sebelum pandemi)
Keteranagan: Foto Hasil Wawancara Dengan Drangtua Wali MTs Ma‟arif 11
Seputih Banyak Lampung Tengah

Keterangan:Foto Hasil Wawancara Dengan Orangtua Wali


Keterangan: Foto Hasil wawancara dengan orangtua wali MTs Ma‟arif 11 seputih
banyak lampung tengah

Keterangan : foto ruang guru MTs Ma‟arif 11 seputih banyak lampung Tengah
Keterangan : Foto dewan guru MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Lampung Tengah
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Samsudin dilahirkan d Sri Basuki Seputih Banyak Lampung Tengah pada


tanggal 10 juni 1996. Anak pertama dari bapak Sriadi dan Ibu poniah. Sekarang
Bertempat tinggal di dusun II RT 02/ RW 011 desa sribasuki Kecamatan septih
banyak Kabupaten Lampung Tengah. Pendidikan yang peneliti dapatkan bemula
dari lembaga pendidikan di SD Negeri 1 sribasuki, yang selesai pada tahun 2008.
Kemudian melanjutkan pendidikan MTs Darussalam seputih banyak sampai tahun
2011. Setelah itu untuk pendidikan menengah atas peneliti lanjutkan di MA
Darussalam Seputih Banyak Lampung Tengah, yang selesai pada tahun 2014.
Kemudian pendidikan masih dilanjutkan di IAIN Metro Jurasan PAI Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang dimulai dari tahun 2016 sampai saat ini.

Anda mungkin juga menyukai