Anda di halaman 1dari 106

PENGARUH MOTIVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

KETAATAN SISWA MENGIKUTI ISTIGHOTHAH DI MADRASAH


TSANAWIYAH BABUSSALAM TAMBAR JOGOROTO
JOMBANGTAHUNPELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Disusun Oleh:
Khoiro Ummatin
NIM.1113065
NIRM.2013.4.033.0601.1.100086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG
2017
PENGARUH MOTIVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP
KETAATAN SISWA MENGIKUTI ISTIGHOTHAH DI MADRASAH
TSANAWIYAH BABUSSALAM TAMBAR JOGOROTO
JOMBANGTAHUNPELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata satu (S1)
Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:
Khoiro Ummatin
NIM.1113065
NIRM.2013.4.033.0601.1.100086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG
2017
i
ii
iii
Pengaruh Motivasi Guru Pendidikan Agama Islam
Terhadap Ketaatan Siswa Mengikuti Istighothah
Di Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar
Jogoroto JombangTahunPelajaran 2016/2017

Khoiro Ummatin
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam,
Universitas Pesantren Tinggi Darul „Ulum Jombang
Pembimbing I: Mukhlisin, MP.d.I
Pembimbing II: Moh Makmun, M.H.I

Abstrak
Untuk menumbuhkan kesadaran dan ketaatan dalam diri siswa, guru sangat
berperan penting untuk memberikan motivasi terutama guru PAI.Dengan
adanya motivasi, siswa diharapkan agar terdorong untuk mengikuti
istighothah dengan rasa ikhlas.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
bagaimana guru PAI memotivasi siswa, Bagaimana ketaatan siswa
mengikuti istighothah, apakah ada pengaruh antara motivasi guru PAI
terhadap ketaatan siswa mengikuti istighothah, jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data observasi, wawancara,
angket dan dokumentasi. Sampel yang digunakan sebanyak 40 responden.
Teknik analisis data yang digunakan adalah rumus prosentase dan “regresi
linier sederhana”data diperoleh malalui penyebaran angket dengan hasil
prosentase motivasi guru PAI sebanyak 62,5% sedangkan ketaatan siswa
mengikuti istighothah sebesar 32,5%. Hasil analisis data diperoleh f
hitung= 3,368 dengan sig(p.vlue) sebesar 0,074, karena sig(p.value)>0,05
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi guru PAI terhadap ketaatan
siswa mengikuti istighothah di MTs Babussalam TambarJogoroto Jombang
.

Kata Kunci: Motivasi Guru Pendidikan Agama Islam, Ketaatan Siswa


Mengikuti Istighothah

iv
MOTTO
“Berangkat dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, yakin
pada kemampuan diri. Hasil akan diperoleh dengan adanya
ikhtiyar dan doa karena hanya kepada Allah tempat memohon
dan meminta”

v
PERSEMBAHAN

Puji syukur Alhamdulillah atas segala nikmat dan karunia yang telah
diberikan Allah swt, sehingga kemudahan dan kelancaran bisa saya rasakan
dalam penyusunan karya yang sederhana ini. Dengan kerendahan hati saya
persembahkan karya sederhana ini kepada:
Allah Swt yang maha segala-galanya tempat memohon perlindungan.
Dan Nabi Muhammad Saw.
Teruntuk kedua orang tuaku tercinta, ibuku dan bapakku yang selalu
medoakan aku disetiap sujudnya, yang telah mencurahkan segala kasih
dan sayang serta do‟a sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.
Kluargaku tercinta : saudaraku tersayang Dzurrotun ni‟mah dengan
kakak iparku Imam sholikin yang telah memberikan semangat serta
dukungan. Dan adikku ulul maghfiroh serta keponakan tersayangku A.M
Irsyad al-Haq dan A.M Jauhar baihaqi yang menjadi sumber senyumku.
Guru-guru dan dosen-dosen yang telah membimbingku dan
mengorbankan segenap waktu, tenaga serta fikirannya selama saya
belajar di Unipdu Peterongan Jombang.
Teman-teman seperjuanganku PAI-A khususon arek welek Alik,
Rosyidah, Sendi, Rosita, dan mala yang selalu memberikan motivasi dan
semangat ketika terselip rasa pesimis pada diri ini.
Dan teruntuk anggota MNC bukcan (Ninik), dekcan (Mella), new
mother(Pipit), si ganteng Agus MF dan nengku Mufid sang pelipur lara.
Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ini
yang selalu memberikan motivasi, perhatian dan do‟a, semoga Allah
senantiasa mengabulkan dan menuntun kalian untuk menggapai cita-cita.

vi
KATA PENGANTAR
ِ‫بِسْنِ اللّه الَّرَحْوي الّرَحِيْن‬
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq serta
hidayahnya sehingga penulisan karya ini dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam teta terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa petunjuk kebenaran yakni Agama Islam untuk seluruh umat
manusia hingga akhir zaman.
Penyusunan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana Pendidikan Agama Islam di Universitas Pesantren Tinggi Darul „Ulum
Jombang.
Selama penulisan dan penelitian hingga terselesainya karya ini, penulis
banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pada kesematan ini penulis ingin
menyampaikan ucaan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Drs. H. M. Zaimuddin Wijaya As‟ad, MS, selaku ketua yayasan
Universitas Pesantren Tinggi Darul „Ulum Jombang.
2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, M.A, selaku Rektor Universitas
Pesantren Tinggi Darul „Ulum Jombang.
3. Bapak Mujianto Sholichin, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Pesantren Tinggi Darul „Ulum Jombang.
4. Bapak Muhammad Syafi‟i, M.Pd.I, selaku Kaprodi Pendidikan Agama
Islam Universitas Pesantren Tinggi Darul „Ulum Jombang,
5. Bapak Mukhlisin, M.Pd.I selaku dosen pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktu guna memberikan bimbingan dan mengarahkan pada
penulisan skripsi ini.
6. Bapak Moh Makmun, M.H.I, selaku Dosen pembimbing 2 yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam penulisan Skripsi ini.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu
pengetahuan selama penulis menuntut ilmu di Universitas Pesantren
Tinggi Darul „Ulum Jombang.

vii
8. Bapak Siswadi, S.Pd selaku kepala sekolah MTs Babussalam Tambar
Jogoroto Jombang yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu guru Pendidikan Agama Islam di MTs Babussalam Tambar
Jogoroto Jombang yang telah memberikan waktu serta pengarahan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
10. Siswa siswi MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang yang telah
memberikan waktu luangnya bagi penulis untuk mengadakan penelitian.
11. Untuk teman-teman prodi PAI yang telah mendukung dan membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung selesainya Skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas akhir ini masih belum sempurna,
kaena keterbatasan waktu dan kemampuan.Oleh karena itu, dengan rendah hati
penulis moon maaf yang sebesar-besarnya dan mohon kritik dan sarannya kami
ucapkan.
Jazakumullah ahsanal jaza’, jaza’a kumullah khoiron katsiro.

viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
ABSTRAK ................................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO.............................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................ ix
TRANSLITERASI .................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar belakang masalah.................................................................... 1
B. Ruang lingkup penelitian ................................................................. 4
C. Rumusan masalah ............................................................................ 5
D. Tujuan dan manfaat penelitian ......................................................... 5
E. Hipotesis .......................................................................................... 6
F. Penelitian terdahulu ......................................................................... 7
G. Sistematika pembahasan .................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................. 10
A. Tinjauan tentang motivasi guru pendidikan agama islam ............... 10
1. Pengertian motivasi ..................................................................... 10
2. Tujuan motivasi ........................................................................... 11
3. Fungsi motivasi ........................................................................... 12
4. Bentuk motivasi........................................................................... 13
5. Pengertian guru pendidikan agama islam.................................... 14
6. Peran guru pendidikan agama islam sebagai motivator .............. 16
B. Konsep taat dalam dunia pendidikan ............................................... 17
1. Pengertian taat ............................................................................. 17
2. Bentuk-bentuk taat ...................................................................... 18
3. faktor-faktor yang mempengaruhi ketaatan ................................ 19
C. Istighothah........................................................................................ 19
1. Pengertian istighothah ................................................................. 19
2. Sejarah istighothah ...................................................................... 21

ix
3. Tujuan istighothah ....................................................................... 22
4. Manfaat istighothah ..................................................................... 22
5. Istighothah dalam dunia pendidikan ........................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 24
A. Desain penelitian.............................................................................. 24
B. Jenis dan sumber data ...................................................................... 24
C. Metode pengumpulan data ............................................................... 26
1. Observasi ..................................................................................... 26
2. Wawancara .................................................................................. 26
3. Angket ......................................................................................... 27
4. Dokumentasi................................................................................ 27
D. Desain pengukuran........................................................................... 28
E. Teknik analisis data.......................................................................... 29
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN ......... 31
A. Gambaran umum objek penelitian ................................................... 31
B. Penyajian data penelitian ................................................................. 38
C. Analisis data penelitian .................................................................... 46
BAB V PENUTUP ................................................................................... 69
A. Kesimpulan ...................................................................................... 69
B. Saran-saran ....................................................................................... 70

x
TRANSLITERASI
Untuk transliterasi Arab ke Indonesia menggunakan font Times New
Arabic. Adapun panduan transliterasinya sebagai berikut:

Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
‫ة‬ Ba' B Be
‫ث‬ Ta' T Te
‫ث‬ tha' Th Te dan Ha
‫ج‬ Jim J Je
Ha (dengan titik di
‫ح‬ h}a' h}
bawah)
‫خ‬ kha' Kh Ka dan Ha
‫د‬ Dal D De
‫ذ‬ Dhal Dh De dan Ha
‫ر‬ Ra' R Er
‫ز‬ Zai Z Zet
‫س‬ Sin S Es
‫ش‬ Syin Sh Es dan ha
Es (dengan titik di
‫ص‬ S}a>d s}
bawah)
De (dengan titik di
‫ض‬ D}ad d}
bawah)
Te (dengan titik di
‫ط‬ T{a' t}
bawah)
Zet (dengan titik di
‫ظ‬ Z}a z}
bawah)
‫ع‬ ‘ain ‘ Koma terbalik di atas
‫غ‬ Ghayn Gh Ge dan Ha
‫ف‬ Fa' F Ef
‫ق‬ Qaf Q Qi
‫ك‬ Kaf K Ka
‫ل‬ Lam L El
‫م‬ Mim M Em
‫ى‬ Nun N En
‫و‬ Wawu W We
‫هـ‬c Ha' H Ha
Hamza
‫ء‬ ‘ Apostof
h
‫ي‬ Ya' Y Ye

xi
Konsonan Rangkap karena Syiddah ditulis Rangkap
‫عِّدَة‬ Ditulis 'iddah

Ta' Marbu>t}ah
1. Bila dimatikan ditulis h

‫هيبت‬ Ditulis hi>bah


‫جزيت‬
Ditulis jizyah
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan
sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
Jika ta>’ marbu>t}ah terdapat pada susunan s}ifah-mawsu>f/na’t-man’u>t,
maka ditulis dengan h.
‫الوّرأة الصبلحت‬ Ditulis Al-Mar‘ah al-S{a>lih}ah

1. Bila ta>' marbu>t}ah terdapat pada susunan id}a>fah, maka ditulis t

‫زكبة الفطّر‬ Ditulis zaka>t al-fit}r

Vokal Pendek
Tanda Vokal Transliterasi
‫ــَــ‬ A
‫ــِــ‬ I
‫ــُــ‬ U

Vokal Rangkap
Tanda Vokal Transliterasi
ْ‫ـَـ ي‬ Ay
ْ‫ـَـ و‬ Aw

Vokal Panjang
Tanda Vokal Transliterasi
‫ـَـ ا‬ a>
ْ‫ـِـ ي‬ i>
ْ‫ـُـ و‬ u>

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Jumlah Pendidik Negeri Dan GTT Madrasah


Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang
Tahun Pelajaran 2016/2017 ...................................................... 37
Tabel 2 daftar struktur organisasi Madrasah Tsanawiyah
Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun
Pelajaran 2016/2017 ................................................................. 38
Tabel 3 data siswa Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar
Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017 ...................... 38
Tabel 4 data responden siswa Madrasah Tsanawiyah
Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun
Pelajaran 2016/2017 ................................................................. 41
Tabel 5 data hasil angket variabel (X) Madrasah Tsanawiyah
Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun
Pelajaran 2016/2017 ................................................................. 43
Tabel 6 data hasil angket variabel (Y) Madrasah Tsanawiyah
Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun
Pelajaran 2016/2017 ................................................................. 44
Tabel 7 guru pendidikan agama islam senantiasa memeberikan
nasihat pada siswa ................................................................... 47
Tabel 8 guru pendidikan agama islam senantiasa mengajak siswa
untuk aktif mengikuti kegiatan istighothah .............................. 48
Tabel 9 guru pendidikan agama islam memberikan hukuman jika
siswa tidak mengikuti istighothah ............................................ 48
Tabel 10 guru pendidikan agama islam memberikan reward jika
Siswa taat mengikuti istighothah...............................................49
Tabel 11 guru pendidikan agama islam senantiasa rajin mengikuti
kegiatan istighothah.................................................................50
Tabel 12 guru pendidikan agama islam tepat waktu saas mengikuti
Istighothah................................................................................50

xiii
Tabel 13 guru pendidikan agama islam bertutur kata baik......................51
Tabel 14 guru pendidikan agama islam bersikap baik pada siswa..........52
Tabel 15 guru pendidikan agama islam memberikan pujian jika siswa
Selalu taat mengikuti istighothah.............................................52
Tabel 16 guru pendidikan agama islam memberikan contoh yang baik
Pada siswa.................................................................................53
Tabel 17 distribusi frekuensi motivasi guru PAI.....................................54
Tabel 18 siswa taat pada perintah guru....................................................55
Tabel 19 siswa taat mengikuti kegiatan istighothah................................56
Tabel 20 siswa datang tepat waktu dalam mengikuti kegiatan
Istighothah................................................................................56
Tabel 21 siswa masih menunggu perintah guru saat
mengikuti kegiatan istighothah.................................................57
Tabel 22 siswa mengikuti kegiatan istighothah dengan antusias.............57
Tabel 23 siswa senantiasa memimpin kegiatan istighothah.....................58
Tabel 24 setelah mengikuti istighothah apakah siswa memahami
makna istighothah.....................................................................59
Tabel 25 siswa merasakan manfaat setelah mengikuti kegiatan
Istighothah ................................................................................59
Tabel 26 siswa merasakan ketenangan saat mengikuti kegiatan
Istighotah .................................................................................. 60
Tabel 27 siswa berusaha mengahafal susunan bacaan istighothah...........60
Tabel 28 distribusi frekuensi ketaatan siswa mengikuti istighothah.........61
Tabel 29 validitas variabel (X)..................................................................62
Tabel 30 validitas variabel (Y)..................................................................63
Tabel 31 Reliabilitas variabel (X).............................................................63
Tabel 32 Reliabilitas variabel (Y).............................................................64
Tabel 33 perhitungan anova......................................................................65
Tabel 34 perhitungan model summary......................................................66
Tabel 35 perhitungan coefficients.............................................................67

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh panutan dan identifikasi

bagi para peserta didik, dan lingkungannya.1 Guru adalah jabatan atau profesi

yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus mendidik. Dalam Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2006 tentang Guru dan Dosen. Bab 1 Pasal 1

menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah.2

Terdapat pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2006 salah satu

tugas guru adalah sebagai pembimbing. Sebagai pembimbing guru memiliki

berbagai hak dan tanggung jawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan

dan dilaksanakan. Istilah perjalanan merupakan suatu proses belajar, baik

dalam kelas maupun diluar kelas yang mencakup seluruh kehidupan.

Membimbing tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental,

emosional, kreatifitas, moral, dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks. 3

Salah satunya adalah membimbing pada spiritual siswa. Bentuk spiritual yaitu

tentang ibadah, ibadah merupakan penyembahan seseorang hamba terhadap

1
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Rosda karya, 2005), 37.
2
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas(Jakarta: Kencana, 2009), 3-4.
3
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, 41.

1
2

Tuhannya yang dilakukan dengan merendahkan diri serendah-rendahnya,

dengan hati yang ikhlas menurut cara-cara yang ditentukan oleh Agama.4

Secara garis besar, ibadah dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu

ibadah makhdhoh (ibadah murni atau ibadah yang waktu-waktunya sudah

ditentukan) seperti sholat, zakat, puasa, haji, dan sebagainya. Dan ibadah

ghoiru makhdhoh (ibadah yang waktu-waktunya tidak ditentukan) seperti

tolong menolong, kerja bakti, dzikir dan sebagainya.5 Contoh yang lain dalam

ibadah ghoiru makhdhoh adalah istighothah. Istighothah adalah beberapa

bacaan wirid tertentu yang dilakukan untuk memohon pertolongan pada Allah

Swt atas beberapa masalah hidup dan kehidupan yang di hadapi. Ibadah ini

dapat dilakukan kapan saja dan oleh siapa saja, salah satunya di lembaga

pendidikan formal.

Hal ini yang diterapkan pada siswa-siswi di MTs Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang. Kegiatan istighothah ini dilaksanakan oleh siswa-siswi

dari kelas VII sampai kelas X setiap pagi hari sebelum kegiatan belajar

mengajar (KBM) dimulai. Namun, dalam mengikuti kegiatan istighothah para

siswa-siswi tidak sepenuhnya melakukannya dengan semangat dan ikhlas.

Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran dalam diri siswa untuk

mengikuti kegiatan istighothah, sehingga rasa ketaatan siswa kurang

maksimal.

4
Slamet Abidin dan Moh Suyono, Fiqih Ibadah (Bandung: Pustaka Setia, 1998), 11.
5
Asep Ijaludin bahri, Pengruh Kegiatan Dzikir Istighotsah Terhadap Pembentukan Akhlak Terpuji
Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Peterongan Jombang (Skripsi, Fakultas Agama
Islam Unipdu Jombang, 2016), 12.
3

Untuk menumbuhkan kesadaran dan ketaatan dalam diri siswa, guru

sangat berperan penting untuk memberikan motivasi, terutama guru

Pedidikan Agama Islam. Guru Pendidikan Agama Islam bisa dikatakan

merupakan jabatan atau profesi yang memiliki kemampuan khusus mendidik

secara profesional dalam proses interaksi dengan peserta didik dalam

membentuk kepribadian utama berdasarkan ajaran Islam.6 Dalam hal ini

pemberian motivasi sangat dibutuhkan, Motivasi adalah “pendorongan” suatu

usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar

tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga tercapai hasil

atau tujuan tertentu. Fungsi dari motivasi adalah untuk mendorong timbulnya

kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan.7 Dengan adanya

motivasi, siswa diharapkan agar terdorong untuk mengikuti istighothah

dengan rasa ikhlas tanpa ada rasa paksaan dalam hatinya. Dengan demikian

akan muncul ketaatan dalam diri siswa untuk mengikuti istighothah secara

maksimal.

Dan dari hasil observasi peneliti tentang apa yang ada di lapangan

memperlihatkan bahwa ketika kegiatan istighothah sebagian siswa-siswi

masih menunggu diperintah oleh gurunya dan masih ada yang datang

terlambat dalam mengikuti kegiatan tersebut, hal ini menunjukkan jika belum

ada kesadaran diri dari para peserta didik akan kewajiban untuk melakukan

kegiatan istighothah tersebut, sehingga guru harus memberikan contoh dan

6
Khoiriyah, Sosiologi Pendidikan Islam (Yogyakarta:Teras, 2014), 141.
7
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), 161.
4

memotivasi peserta didiknya agar rasa ketaatan itu ada dalam diri para peserta

didik.8

Dari uraian di atas, peneliti berinisiatif untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Pengaruh Motivasi Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap

Ketaatan Siswa Mengikuti Istighothah Di Mts Babussalam Tambar Jogoroto

Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017”

B. Ruang Lingkup Penelitian

Dari judul “Pengaruh motivasi guru Pendidikan Agama Islam

terhadap ketaatan siswa mengikuti istighothah di Mts Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017” yang diteliti, maka penulis

perlu kiranya mengadakan ruang lingkup, supaya sedikit membantu dalam

memahami isi dari penelitian ini. Ruang lingkup penelitian ini sebagai

berikut:

1. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan, terhitung mulai

Nopember 2016 sampai dengan Maret 2017.

2. Variabel penelitian ini yaitu: motivasi guru Pendidikan Agama Islam

(variabel x) dan ketaatan siswa mengikuti kegiatan istighothah (variabel y).

3. Sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa VII dan VIII

sebanyak 40 siswa dan guru Pendidikan Agama Islam di MTs Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

4. Lokasi penelitian di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

8
Observasi lapangan pada tanggal 12 Desember 2016.
5

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah pembatas terhadap masalah agar penulis

tidak menyebar pembahasannya sehingga fokus pada salah satu masalah yang

diteliti. Setelah melihat latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya

adalah:

1. Bagaimana guru Pendidikan Agama Islam memotivasi siswa agar taat

mengikuti istighothah di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

Tahun Pelajaran 2016/2017?

2. Bagaimana ketaatan siswa dalam mengikuti istighothah di MTs

Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017?

3. Apakah ada pengaruh antara motivasi guru Pendidikan Agama Islam

terhadap ketaatan siswa mengikuti istighothah di MTs Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui guru Pendidikan Agama Islam memotivasi siswa

agar taat mengikuti istighothah di MTs Babussalam Tambar Jogoroto

Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

b. Untuk mengetahui ketaatan siswa dalam mengikuti istighothah di MTs

Babussalam Tamabar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

c. Untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh antara motivasi guru

Pendidikan Agama Islam terhadap ketaatan siswa mengikuti istighothah


6

di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Tahun Jombang Pelajaran

2016/2017.

2. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini nantinya diharapkan bisa

memberi informasi yang lebih jelas dan tegas tentang ada tidaknya

pengaruh motivasi dari guru Pendidikan Agama Islam terhadap ketaatan

siswa dalam mengikuti istighothah. Sehingga dari informasi tersebut

dapat diambil manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu:

a. Secara teoritis penelitian ini dapat memperbanyak verivikasi atau

bukti-bukti yang empiris dimana motivasi dari guru sangat berperan

penting untuk mengarahkan serta mendorong siswa untuk mengikuti

setiap kegiatan secara antusias dengan hati yang ikhlas tanpa ada rasa

paksaan.

b. Secara praktis penelitian ini digunakan untuk mengetahui ketaatan

siswa mengikuti istighothah melalui pemberian motivasi dari guru

Pendidikan Agama Islam.

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara atau yang masih

lemah dan perlu diuji kebenarannya. Secara empiris adapun hipotesis yang

peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah.

1. Hipotesis Alternatif (Ha), bahwa terdapat pengaruh yang positif antara

motivasi dari guru Pendidikan Agama Islam terhadap ketaatan siswa


7

mengikuti istighothah di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Hipotesis Nihil (Ho), bahwa tidak terdapat pengaruh yang positif antara

motivasi dari guru Pendidikan Agama Islam terhadap ketaatan siswa

mengikuti istighothah di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

Tahun Pelajaran 2016/2017.

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama, skripsi yang di susun oleh Asep Illajudin Bahri,

Tahun 2016 “Pengaruh Kegiatan Dzikir Istightosah Terhadap Pembentukan

Akhlak Terpuji Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Plus Darul Ulum

Peterongan” skripsi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Dari hasil

penelitian ini diketahui adanya pengaruh yang positif dari kegiatan dzikir

istighothah terhadap pembentukan akhlak terpuji siswa. Taraf signifikan 5%

adalah 0,31 sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis hitung diterima.

Kemudian yang kedua, skripsi Akhmad Khoirul Mundzir “ Pengaruh

Keteladanan Orang Tua Terhadap Ketaatan Beribadah Siswa di Madrasah

Aliyah Darul Hikmah Kedungmaling Sooko Mojokerto Tahun Pelajaran

2015/2016” jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara

keteladanan orang tua terhadap ketaatan beribadah siswa yakni sebesar 0,605

yang artinya mempunyai pengaruh kuat.


8

Jadi, sudah pernah dilakukan penelitian yang membahas tentang

ketaatan beribadah siswa dan kegiatan istighothah. Persamaan antara

penelitian saat ini adalah sama-sama membahas tentang istighothah. Letak

penelitian saat ini melanjutkan penelitian terdahulu. Namun, terdapat

perbedaan antara penelitian terdahulu dengan saat ini. Penelitian terdahulu

terfokus pada ketaatan beribadah siswa dan dzikir istighotah. Sedangkan pada

penelitian saat ini terfokus pada cara guru memotivasi agar siswa taat

mengkuti istighothah.

G. Sistematika Pembahasan

Dalam pembahasan proposal ini penulis membagi atas beberapa bab

yang masing-masing akan di uraikan secara berurutan:

Bab pertama yaitu pendahuluan yang meliputi tentang ; latar belakang,

ruang lingkup penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

hipotesis, penelitian terdahulu, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua yaitu Landasan teori yang meliputi tentang : tinjauan

tentang motivasi guru PAI yang berisi pengertian motivasi, tujuan motivasi,

bentuk-bentuk motivasi, pengertian guru Pendidikan Agama Islam, peran

guru PAI sebagai motivator,. Konsep taat dalam dunia pendidikan yang berisi

tentang : pengertian taat, bentuk-bentuk taat, faktor-faktor yang

mempengaruhi ketaatan. Tinjauan tentang istighothah berisi tentang

pengertian istighothah, sejarah istighothah, tujuan istighothah, manfaat

istighothah, dan istighothah dalam dunia pendidikan.


9

Bab ketiga yaitu metode penelitian yang meliputi tentang; desain

penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, desain

pengukuran, dan teknik analisis data.

Bab keempat yaitu penyajian dan analisis data penelitian meliputi

tentang ; penyajian data penelitian, dan analisis data penelitian

Bab kelima yaitu penutup meliputi tentang kesimpulan, dan saran.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan tentang Motivasi Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata Motif. Motif menurut M.Ngalim

Purwanto ialah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak

melakukan sesuatu .9 motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertent

demi mencapai suatu tujuan.

Motivasi adalah “pendorongan” suatu usaha yang didasari untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga tercapai hasil atau tujuan tertentu.10

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi

terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,

menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu.11

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan,

dorongan, dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada

ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dan diharapkan. Dorongan

merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan

atau pencapaian tujuan. Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan

mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan,


9
M Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), 60.
10
M Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), 71.
11
Dimyati dan Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), 80.

10
11

atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi.

Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupaka inti motivasi.

2. Tujuan Motivasi

Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. 12 Dan

tujuan merupakan sesuatu yang hendak dicapai oleh suatu perbuatan yang

apabila tercapai akan memuaskan individu. Adanya tujuan yang jelas dan

disadari akan mempengaruhi kebutuhan dan ini akan mendorong

timbulnya motivasi. Jadi, suatu tujuan dapat juga membangkitkan

timbulnya motivasi dalam diri seseorang.

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk

menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil

atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang guru tujuan motivasi adalah

menggerakkan atau memicu para siswanya agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk meningkatkan prestasi sehingga tercapai tujuan yang

diharapkan. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai,

makin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan.

Tindakan memotivasi akan lebih berhasil jika tujuannya jelas dan

disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang

dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi

harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan,

kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.13

12
Ibid., 80-81.
13
M Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, 73-74.
12

3. Fungsi Motivasi

Motivasi akan mempengaruhi kegiatan individu untuk mencapai

segala sesuatu yang diinginkan dalam segala tindakan. Fungsi motivasi

adalah mendorong timbulnya kelakuan yang mempengaruhi serta

mengubah kelakuan. Jadi fungsi motivasi itu meliputi berikut ini:

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi

maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

b. Memotivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan

perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan.

c. Memotifasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin

bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau

lambatnya suatu pekerjaan.14

Disini dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi sangat penting sekali

dimiliki oleh siswa, karena dengan adanya motivasi dalam diri siswa

ketika mengikuti proses kegiatan belajar maka hasilnya akan optimal.

Makin tepat motivasi diberikan maka makin tinggi pula keberhasilan

belajar. Jadi motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha siswa. Oleh

karena itu, guru harus mampu meningkatkan motivasi belajar para siswa.

4. Bentuk-bentuk Motivasi

Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi intrinsik

maupun ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong anak didik agar tekun

belajar dan aktif dalam melakukan segala kegiatan. Hal ini perlu disadari

14
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), 161.
13

oleh guru, untuk itu seoang guru biasanya memanfaatkan motivasi untuk

meningkatkan minat anak didik agar lebih bergairah belajar.

Motivasi sebagai kekuatan mental individu. Terdapat bermacam-

macam jenis atau bentuk motivasi guru, yaitu:

a. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

b. Memberikan hadiah (reward) dalam dunia pendidikan hadiah bisa

dijadikan sebagai alat untuk memberikan motivasi

c. Memberikan hukuman, meski hukuman sebagai reinforcement yang

negatif tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan

alat motivasi yang baik dan efektif.

d. Menumbuhkan kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dari

guru.

e. Memberikan pujian. Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat

dapat dijadikan sebagai alat motivasi.

f. Memberikan nilai dari kegiatan belajar dalam setiap pengetahuan yang

diajarkan pada para siswa.15

5. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Guru adalah pendidik yang menjadi contoh, panutan dan


identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungan. Dalam literatur
pendidikan agama islam guru biasa disebut dengan ustadh,
mu‟allim, murabby, murshid, mudarris, dan muaddib. Sebutan di
atas sekaligus mengandung pengertian dan makna guru itu sendiri
dalam pendidikan agama islam.16

15
Muthea Hamidah, “Peran Guru PAI Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Kecerdasan
Spiritual Siswa Di SMP 3 Kedungwaru Tulungagung Tahun 2014/2015” repository.uinjkt.ac.id.
pdf diakses pada 29 Januari 2017.
16
Nohan Riodani, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Perilaku Islami
Siswa di SMKN1 BoyolanguTulungagung” Repo.iain-tulungagung.ac.id/2054/1/.skripsi.pdf,
diakses pada 18 Desember 2016.
14

Guru adalah model (teladan, sentral bahkan konsultan) bagi anak

didik. Kata mudarris (menghapus, melatih, mempelajari) mengandung

maksud guru adalah berusaha mencerdaskan peserta didik, menghilangkan

ketidaktahuan atau memberantas kebodohan, serta melatih keterampilan

mereka sesuai bakat, minat, dan kemampuan. Kata muaddib (moral, etika)

guru adalah orang yang beradap sekaligus memiliki peran dan fungsi

untuk membangun peradaban yang berkualitas dimasa depan.

Dari sini kita ketahui bahwa guru pendidikan agama islam adalah

guru yang mengajar Agama (Islam) yakni pendidikan yang berdasarkan

pada pokok-pokok, kajian-kajian, dan asas-asas mengenai keagamaan

islam. Guru pendidikan agama islam bisa dikatakan merupakan jabatan

atau profesi yang memiliki kemampuan khusus mendidik secara

professional dalam proses interaksi dengan peserta didik dalam

membentuk kepribadian utama berdasarkan ajaran Islam.17

Dalam pandangan Al-Abrashy, Guru dalam Islam sebaiknya

memiliki sifat-sifat18 :

a. Zuhud yaitu tidak mengutamakan materi, mengajar dilakukan


karena mencari keridaan Allah.
b. Bersih tubuh : penampilan menyenangkan.
c. Bersih jiwa : tidak mempunyai dosa besar.
d. Tidak riya‟ : riya‟ menghilangkan keikhlasan
e. Tidak memendam rasa iri dan dengki.
f. Tidak menyenangi permusuhan.
g. Ikhlas dalam melaksanakan tugas.
h. Sesuai antara perkataan dan perbuatan.
i. Rendah hati (tidak sombong)
j. Bijaksana dan lemah lembut serta pemaaf
17
Khoiriyah, Sosiologi Pendidikan Islam (Yogyakarta:Teras, 2014), 141.
18
M.Athiyah Al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1974),
131.
15

k. Mengetahui karakter murid.

Sebagaimana kompetensi guru pada umumnya, guru pendidikan

agama islam juga harus mempunyai kompetensi yang mencakup empat

aspek kompetensi guru19 yaitu:

a. Kompetensi Pedagogik

Kemampuan pedagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta

didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Guru Pendidikan

Agama Islam seharusnya memiliki kemampuan pedagogik ini

sebaiknya mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan

pengelolaan pembelajaran sebelum melaksanakan tugasnya sebagai

guru PAI.

b. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang

mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi

peserta didik dan berakhlak mulia. Guru PAI mempunyai kompetensi

kepribadian selain yang tertulis tersebut yang ditambah dengan

kepribadian yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.

c. Kompetensi Profesional

Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi Standar Nasional Pendidikan.

19
E.Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, Dan Implementasi (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008), 75.
16

Dalam hal ini penguasaan materi PAI secara umum meliputi aspek

Aqidah, Ahklaq, Sejarah Kebudayaan Islam, dan fiqih.

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi social adalah kemampuan guru sebagai bagian

dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif.

6. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Motivator

Peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada

individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. Peranan ini bisa

berhubungan dengan pekerjaan atau kewajiban-kewajibannya. Manusia

bisa dilihat sebagai pelaku dari peranan sosial, seperti pengusaha, suami

atau istri, ibu atau ayah, ulama, guru (Pendidikan Agama Islam), dan lain

sebagainya.

Peranan guru seharusnya menunjukkan kelakuan yang layak

menurut masyarakat. Seorang guru senantiasa mengemban peranannya

dimana pun dan kapan pun baik dilingkungan keluarga, masyarakat,

maupun sekolah. Guru Pendidikan Agama Islam tidaklah lepas dari

kedudukan dan peranan tersebut. Peran guru adalah sebagai pengajar,

pendidik, teladan dan sebagai motivator.20 Secara spesifik guru dapat

dikatakan sebagai motivator harus memiliki beberapa kriteria yaitu:

a. Guru menunjukkan sikap ramah tamah tidak mudah marah.

b. Tidak mencela anak didiknya dan memberikan pujian yang wajar

kepada setiap keberhasilan siswa.

20
Khoiriyah, Sosiologi Pendidikan Islam, 139.
17

c. Membangkitkan minat siswa dalam belajar maupun dalam melakukan

setiap kegiatan.

d. Berilah komentar yang positif terhadap hasil pekerjaan siswa.

B. Konsep Taat Dalam Dunia Pendidikan

1. Pengertian Taat

Taat berarti senantiasa tunduk dan patuh (kepada Tuhan, perintah,

dan sebagainya). Sementara ketaatan berarti kepatuhan, kesetiaan,

kesalehan.21 Sikap taat timbul dari kesadaran kalbu dan jiwa. Sikap ini

merupakan bibit pertama yang harus dipupuk dalam jiwa anak didik

dengan cara yang lembut dan perlahan-lahan. Di dalam menanamkan

ketatan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak menimbulkan

hal-hal yang negatif atau yang membahayakan. Untuk itu, pendidik jangan

sekali-kali memakai cara paksaan agar tidak timbul reaksi-reaksi

kebalikannya dari pihak anak didik.22

2. Bentuk-bentuk Ketaatan

Bentuk taat pada siswa ada beberapa aspek yaitu:

a. Sikap mental yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil dan
pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan otak.
b. Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati,
untuk mentaati segala hal yang secara cermat dan tertib.
c. Pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku, norma,
sehingga pemahaman tersebut mampu menumbuhkan pengertian

21
Raharjo, Ilmu Jiwa Agama(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012), 38.
22
Samsul Munir Amin, Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami (Jakarta: Amzah, 2007),
121.
18

yang mendalam atau kesadaran bahwa ketaatan merupakan syarat


mutlak untuk mencapai keberhasilan.23

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketaatan

Taat atau patuh adalah sikap positif individu yang ditunjukan


dengan adanya perubahan sesuai dengan tujuan yang ditentukan. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi ketaatan siswa,24 yaitu:
a. Normativist merupakan ketaatan pada norma-norma hukum.
b. Integralist yaitu ketaatan yang didasarkan pada kesadaran dengan
pertimbangan-pertimbangan sosial.
c. Fenomenalist yaitu ketaatan berdasarkan suara hati
d. Hedonist yaitu ketaatan berdasarkan kepentingan diri sendiri.
e. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri siswa (intrinsik) seperti
kesehatan siswa, kemampuan intelektual anak.
f. Faktor –faktor yang bersumber dari luar diri siswa (ekstrinsik) seperti
keadaan keluarga meliputi cara orang tua menanamkan disiplin pada
anak, keadaan sekolah.

C. Istighothah

1. Pengertian Istighothah

Istighothah ditinjau dari segi Etimologi yaitu dari kata

“Istighothah” bentuk masdar dari fi‟il ma<d}iIstighothah yang berarti

memohon pertolongan. Adapun di tinjau dari segi Terminologi,

Istighothah adalah beberapa bacaan wirid tertentu yang dilakukan untuk

memohon pertolongan pada Allah Swt. Atas beberapa masalah hidup dan

kehidupan yang dihadapi.25

Istighothah termasuk do‟a namun do‟anya sifatnya lebih umum

karena do‟a termasuk isti‟adzah (meminta perlindungan sebelum

23
Normasari, Kepatuhan Siswa Kelas X Dalam Melaksanakan Peeraturan Sekolah Di SMK
Muhammadiah 3 Banjarmasin, Eprints.unlam.ac.id.pdf. diakses pada 24 Desember 2017.
24
Ibid., 321.
25
Asep Ijaludin Bahri, Pengruh Kegiatan Dzikir Istighotsah terhadap Pembentukan Akhlak Terpuji
Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum Peterongan Jombang (Skripsi, Unipdu Jombang,
2016), 13.
19

datangnya bencana) dan istighothah (dihilangkannya bencana). Istighothah

adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit.

Istighothah dan tawassul memiliki arti yang sama yaitu, memohon

kepada Allah akan datangnya manfa‟at atau terhindar dari bahaya dengan

menyebut nama seorang Nabi atau Wali karena memuliakan terhadap

keduanya.26

Dasar hukum mengenai istighothah banyak ditemukan dalam hadis


dan kitab-kitab fiqih. Diriwayatkan dari Haitsam Bin Hanasy,
berkata, “ kami bersama Ibnu Umar. Tiba-tiba kaki beliau terkena
mati rasa (stroke), maka salah seorang yang hadir mengatakan
kepada beliau “sebutkanlah orang yang anda cintai!” lalu Ibnu
Umar berkata: “ Ya Muhammad” maka seketika itu kaki beliau
sembuh. Sebagian kaum salaf juga meriwayatkan, bahwa seorang
laki-laki datang kepada Abdul Malik Bin Sa‟id Bin Abhar lalu
memeriksa perutnya. Lalu Abdul Malik berkata “anda punya
penyakit yang tidak bisa sembuh”. Laki-laki itu bertanya “penyakit
apa?” ia menjawab “tumor dalam perut”. Laki-laki itu berpindah
dan berkata : “ Allah, Allah, Allah, Tuhanku, aku tidak
mempersekutukan engkau dengan apapun. Ya Allah aku
memanjatkan do‟a kepada-Mu denga Nabi-Mu, Muhammad Nabi
Pembawa Rahmat SAW. Ya Muhammad sesungguhnya aku
memohon kepada Tuhanmu dan Tuhanku dengan engkau, agar
mengasihiku mengenai penyakit yang menimpaku.” Abu Hasyim
berkata: “sungguh telah sembuh penyakitmu”, saya (Malik)
berkata: “Do‟a ini dan semacamnya telah diriwayatkan dan
dilakukan oleh kaum salaf dan telah dikutip dari Ahmad Bin
Hanbal dalam kitab mansak karya Al-Marudzi tentang tawassul
dengan Nabi SAW.27

Berdaskan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan At-

Thabrani serta pendapat ulama sudah jelas bahwa istighothah masyru‟ah

(disyari‟atkan) sejak masa Rasulullah SAW.

26
A.Dimyati Romly, Buku Panduan Dan Bimbingan Ibadah (Jombang: Pondok Pesantren Darul
Ulum, 2016), 54.
27
Ibid, 57-58.
20

2. Sejarah Istighothah

Sejarah istighothah dalam tafsir mafa>tih} al-ghaib karya Fakhrudin

al-Razi, istighothah ini banyak dilakukan oleh orang Islam di seluruh

dunia berasal dari Rasulullah Saw ketika perang badar. Diriwayatkan dari

Umar bin Khatahab ra, ia berkata ”saat perang Badar, Nabi Muhammad

Saw melihat orang musyrik berjumlah 1000, sedangkan sahabatnya

berjumlah 313. Kemudian beliau menghadap kiblat sambil mengangkat

tangan dengan selendang surban di pundaknya seraya berdo‟a”. Kemudian

Allah mengabulkan permohonan Nabi dengan memberi bantuan pasukan

tambahan berupa seribu pasukan malaikat. Peristiwa ini dijelaskan pada al-

Qur‟an surat al-Anfa>l ayat 9.

)٩ ‫إذۡ تَسۡتَغِيثُوىَ َربَكُنۡ فَٲسۡ َتجَبةَ لَكُنۡ َأًِي هُوِّدُكُن بِأَلۡفٖ هِيَ ٱلۡوَٓلَٰئِكَتِ هُّرۡدِفِييَ( اال ًفبل‬

Artinya: (ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada


Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya aku akan
mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat
yang datang berturut-turut". (QS al-Anfa>l : 9)28

3. Tujuan Istighothah

Adapun tujuan istighothah yaitu sebagai alat mendekatkan dan

menyandarkan diri kepada Allah Swt. Di dalam istighothah terkandung

usaha-usaha pemuasan dan kerelaan dan kesadaran yang sejati. Dalam

konteks yang semacam ini dapat diketaui bahwa istighothah bertujuan

sebagai saran untuk mendekatkan diri pada Allah Swt, Sebagai sarana

menambah rasa iman, pengabdian dan kematangan cita-cita hidup, dan

28
Al-Qur‟an (al-Anfa>l 8:9), 261
21

sebagai sarana pengendalian diri, pengendalian nafsu yang sering menjadi

penyebab kejahatan.29

4. Manfaat Istighothah

Pada hakikatnya banyak sekali dampak positif atau manfaat dari

Dzikir salah satunya yaitu dengan istighothah, diantaranya 30 yaitu:

a. Untuk mendatangkan ridho Ilahi.

b. Mendatangkan keceriaan dan ketenangan batin.

c. Menguatkan hati dan badan.

d. Menjadi jalan sehingga Allah mengingat orang-orang yang ingat pada-

Nya.

e. Membangunkan hati dari sikap lalai (ghaflah), menjadikan doanya

terkabul, dan lain sebagainya.

f. Menghilangkan kesedihan dan kegelisahan hati.

g. Mendatangkan berbagai nikmat.

h. Mendatangkan kebahagiaan bagi pezikir dan orang yang duduk

dimajelisnya.

i. Membuahkan keselamatan dari sikap lalai yang merupakan penyebab

sengsaranya seorang hamba di dunia dan di akhirat.

Demikian dampak positif dan manfa‟at dzikir istighothah. Jika

ingin meraih semua dampak positif dan manfa‟atnya maka hendaknya

dilakukan dimana saja dan dalam kondisi bagaimana pun.

29
Ahmad Syafi‟i Mufid, Zikir Sebagai Pembinaan Kesejahteraan Jiwa (Surabaya: Bina Ilmu.
1985), 25.
30
Khoirul Amru Harahap Dan Reza Pahlevi Dalimunthe, Dahsyatnya Doa Dan Zikir (Jakarta:
Qultum Media, 2008), 97.
22

5. Istighothah dalam Dunia Pendidikan

Dari sudut pendidikan, istighothah bukanlah hal yang salah.

Sebagaimana telah dipahami bahwa istighothah adalah meminta

pertolongan agar terhindar dari kesulitan. Istighothah sebenarnya sama

dengan berdo‟a akan tetapi bila disebutkan istighothah konotasinya lebih

dari sekedar berdo‟a, karena yang dimohon dalam istighothah adalah

bukanlah hal yang biasa-biasa saja. Oleh karena itu istighothah sering

dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai dengan wirid-wirid

tertentu, terutama istighfar sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan

permohonan itu. Maka, dalam dunia pendidikan istighothah dilakukan

untuk membiasakan peserta didik untuk selalu berdo‟a dan memohon

pertolongan kepada Allah.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan yang akan diangkat yaitu pengaruh

motivasi guru Pendidikan Agama Islam terhadap ketaatan siswa mengikuti

istighothah di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran

2016/2017, maka jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini merupakan penelitian lapangan

yang memerlukan analisis statistik (data berupa angka) untuk memperoleh

kebenaran mengenai apa yang ingin diketahui.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini ada dua yaitu data tentang

guru Pendidikan Agama Islam sebagai motivator dan data tentang ketaatan

siswa mengikuti kegiatan istighothah.

Sedangkan sumber data adalah subyek dari mana asal data penelitian itu

diperoleh.31 Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini juga ada dua

yaitu:

1. Sumber data primer; yaitu sumber data utama penelitian yang meliputi

wakil kepala madrasah bidang kesiswaan, guru Pendidikan Agama Islam,

dan siswa.

31
V Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustakabarupress, 2014), 73.

23
24

2. Sumber data sekunder, yaitu sumber pendukung penelitian yang meliputi

data jumlah siswa, jadwal kegiatan, dan arsip-arsip lainnya.

Selanjutnya tentang populasi dan sampel dalam penelitian ini, bisa

dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengertian Populasi

Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas,

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.32 Dalam penelitian ini penulis meneliti sebagian dari pupolasi

siswa kelas VII dan VIII di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

berjumlah 96 siswa.

2. Pengetian Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang akan di teliti atau bagian

jumlah dari karakteristik yang dimilik oleh populasi.33 Pengambilan

sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik random sampling

adalah teknik yang di dalam pengambilan sampelnya diambil secara acak,

sehingga populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih

menjadi sampel. Dengan pengambilan sampel menggunakan teknik

random sampling 42% dari keseluruhan siswa di MTs Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang. Maka peneliti mengambil sampel dari populasi

tersebut, yang berjumlah 40 siswa.

32
Aziz Aimul Hidayat, Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data(Jakarta: Salemba
Medika, 2009), 68.
33
Ibid.., 68.
25

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk

mengumpulkan data.34 Adapaun metode yang digunakan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari

perubahan atau hal-hal yang akan diteliti. Pengumpulan data dengan cara

dengan cara observasi ini dapat digunakan apabila obyek penelitian adalah

pelaku manusia, proses kerja, atau responden kecil.35 Fungsi observasi

dalam penelitian ini adalah untuk menguji teori atau hipotesis yakni bisa

dilakukan dengan mengamati ketaatan siswa dalam melakukan kegiatan

istighothah.

2. Wawancara

merupakan metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai

langsung responden yang diteliti. Metode ini memberikan hasil secara

langsung. Metode dapat dilakukan apabila peneliti ingin mengethui hal-hal

dari responden secara mendalam serta jumlah responden sedikit.

Wawancara dilakukan dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

dan para guru Pendidikan Agama Islam serta siswa-siswi Madrasah

Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang.

34
Aziz Alimul Hidayat, Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah(Jakarta: Salemba Medika,
2007) 36.
35
Ibid, 36.
26

3. Angket/kuisioner

Angket/kuisioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu

penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut

kepentingan umum (orang banyak). 36 Angket/kuisioner ini dilakukan

dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-

formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk

mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya.

Angket/kuisioner ini merupakan alat ukur yang berupa beberapa

pertanyaan yang disebarkan kepada siswa untuk menggali data tentang

ketaatan mengikuti kegiatan istighothah. Angket ini digunakan sebagai

metode pokok untuk memperoleh informasi tentang Pengaruh Guru

Pendidikan Agama Islam Terhadap Ketaatan Siswa Mengikuti Istighothah

Di Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun

Pelajaran 2016/2017.

Perlu peneliti jelaskan bahwa bentuk angket ini bersifat tertutup

(closed form), artinya sampel tinggal memilih jawaban yang telah

disediakan yang dianggap paling cocok, sesuai dengan apa yang terjadi

pada pribadinya dan tidak diberi kesempatan untuk menyusun jawaban

sendiri.

4. Dokumentasi

Metode ini dimaksudkan untuk mengmpulkan data verbal yang Berbentuk

tulisan maupun foto dan sebagainya. Dokumentasi adalah yang diperlukan

36
Soekidjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 147-
148.
27

dalam penelitian ini adalah berupa letak geografis Madrasah Tsanawiyah

Babussalam Tambar, sejarah singkat berdirinya Madrasah Tsanawiyah

Babussalam Tambar, visi dan misi serta tujuan Madrasah Tsanawiyah

Babussalam Tambar, keadaan guru Madrasah Tsanawiyah Babussalam

Tambar,data jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar,

dan arsip-arsip serta foto.

D. Desain Pengukuran

Desaian pengukuran merupakan bagaimana cara peneliti memberikan

“label” pada data yang telah dikumpulkan. Beberapa skala yang biasa

digunakan dalam pengukuran adalah skala likert yaitu untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Skala guttman yaitu dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang

tegas terhadap suatu permasalahan yang dinyatakan, skala pengukuran dengan

tipe ini akan didapati jawaban yang tegas yaitu: “ya-tidak”; “benar-salah”;

“pernah-tidak pernah”; “positif-negatif” dan lai-lain. Skala rating yaitu berupa

angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Skala ratting ini lebih

fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi tetapi untuk

mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya. 37

Pada penelitian ini skala yang digunakan adalah skala likert, yaitu

skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi, seseorang

tentang gejala atau masalah yang ada di masyarakat atau yang di alaminya.

Skala likert menggunakan alternatif jawaban selalu, sering, kadang, dan tidak

37
Sugiono, Metode Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2012), 93-98.
28

pernah. Untuk pemberian skornya disesuaikan dengan sifat pertanyaannya

antara lain:

1. Jika menjawab “a” maka diberi skor 4.

2. Jika menjawab “b” diberi skor 3.

3. Jika menjawab “c” diberi skor 2.

4. Jika menjawab “d” diberi skor 1.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Rumus Prosentase

P = x100%

Keterangan.

f : frekuensi yang sedang diteliti presentasinya

N : Sumber of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

P : Angka prosentase

Sedangkan kriteria prosentase yang digunakan adalah sebagai berikut:

Nilai prosentase 75% - 100% dinyatakan baik kriteria 4

Nilai prosentase 56% - 75% dinyatakan cukup baik kriteria 3

Nilai prosentase 40% - 50% dinyatakan kurang baik kriteria 2

Nilai prosentase <40% dinyatakan tidak baik kriteria 1

Ketentuan di atas berdasarkan jumlah 100% dari 4 item pilihan

jawaban pada angket.


29

2. Regresi Linier Sederhana

Dalam perhitungan pada penelitian ini untuk mengetahui hasil dari

ada tidaknya pengaruh motivasi guru Pendidikan Agama Islam terhadap

ketaatan siswa mengikuti istighothah di MTs Babussalam tambar jogoroto

jombang tahun pelajaran 2016/2017 menggunakan program SPSS 18.

Adapun perhitungan manual dengan rumus sebagai berikut:

Y = a+b.X

Keterangan. 38

Y : subyek variabel terikat yang diproyeksikan

X : variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

a dan b: konstanta

Adapun taraf signifikan yang digunakan adalah 5% (0,05) = 0,329.

Jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak

Jika r hitung < r tabel maka Ho diterima

38
Syofian Siregar, Statistik Parametis Untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2014), 79.
BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Letak Geografis Mts Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

Madrasah Tsanawiyah Babussalam terletak di Dusun Tambar, Desa

Tambar, Kecamatan Jogoroto Kabupaten Jombang. Dimana Madrasah

Tsanawiyah Babussalam ini adalah salah satu sekolah swasta yang ada di

Jombang.

2. Sejarah singkat berdirinya Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang.

Yayasan Pendidikan Islam Babussalam Tambar berdiri sejak 10

Oktober 1947, yang memiliki jenjang pendidikan MI dan dikembangkan

dengan mendirikan RA pada tahun 1971. Barulah pada tanggal 01 Januari

1973 didirikanlah MTs Babussalam hingga saat ini.

Adapun nama-nama Kepala Madrasah yang pernah menjabat dan

sedang menjabat adalah sebagai berikut:

a. Bapak M. Adib Santoso (1973 – 1975)

b. Bapak Imam Istichori (1975 - 1978)

c. Bapak Muntaha (1978 - 1980)

d. Bapak Chusni Kamal (1980 - 1982)

e. Bapak Mulyono (1982 - 1994)

f. Bapak Nasibun (1994 - 2004)

g. Bapak Siswadi, S. Pd (2004 sampai sekarang)

30
31

Pada saat ini MTs Babussalam terus berbenah diri demi tercapainya

Visi dan Misi sekolah. Diantaranya : tersedianya ruang kelas baru yang

memadai, dan ditunjang dengan tenaga pendidik yang berkualitas baik dari

lulusan S1 maupun S2. Serta berbagai kegiatan ekstra kurikuler seperti :

Sholawat Al-Banjari, Pencaksilat (SH Teratai), Drum Band, dll.

3. Profil Sekolah

a. Nama Sekolah : MTs “BABUSSALAM”

b. Alamat

Dusun :Tambar

Desa : Tambar

Kecamatan : Jogoroto

Kabupaten : Jombang

No. Telpon : (0321) 850657

c. Nama Yayasan : Yayasan Pendidikan Islam Babussalam

d. Status Sekolah : Terakreditasi B

e. SK Kelembagaan:E.IV/PP.03.2/KEP/36.A/99 Tanggal 29 Maret 1999

f. NSM : 121235170065

g. Tipe Sekolah : A/B/C/D

h. Tahun Didirikan : 1974

i. Status Tanah : Sertifikat Wakaf

j. Luas Tanah : 1310 m2

k. Nama Kepala Sekolah: SISWADI, S.Pd

l. Nip. :-
32

m. Pengalaman Sebagai Kepala :9 Tahun

n. Pengalaman Sebagai Guru : 25 Tahun

4. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang.

a. Visi Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang.

MTsBabussalamTambar,sebagai lembaga pendidikan

mengemban amanat untuk mencapai dan mendukung Visi dan Misi

Pendidikan Nasional serta pendidikan di daerah masing – masing.

Oleh karena itu MTs. Babussalam Tambar perlu memiliki Visi dan

Misi Madrasah yang dapat dijadikan arah kebijakan dalam mencapai

tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Berdasarkan Visi Pemerintah

Kabupaten Jombang yaitu “Jombang Sejahtera untuk Semua”

Serta Mengacu Pada Visi Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Jombang “Terwujudnya masyarakat jombang yang taat

beragama, berwawasan luas, toleran, rukun, berpendidikan, mandiri,

dan sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan beragama pada semua

jenis dan jenjang pendidikan 2016”. Maka visi MTs.

BabussalamTambar adalah :

“Terwujudnya Generasi Yang Beriman, Berilmu Dan Beramal

Sholeh”

Dengan indikator visi :

1) Indikator beriman : Meyakini 6 rukun iman dan melaksanakan

sholat wajib dan sholat sunnah


33

2) Indikator berilmu : Unggul dalam prestasi akademik dan unggul

dalam prestasi non akademik

3) Indikator beramal Sholeh : Memiliki kemampuan memimpin

isitghosah, tahlil dan yasin serta memiliki sikap berbakti kepada

orang tua

b. Misi Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang.

Berdasarkan visi dan indikator visi, misi MTs Babussalam

Jombang adalah sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan pendidikan dengan mengamalkan rukun Iman

2) Membentuk siswa yang rutin melaksanakan sholat wajib, sholat

dhuha dan sholat rawatib

3) Menyelenggarakan pendidikan PAIKEM (Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)

4) Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran dengan

menyelaraskan antara otak, hati dan tangan (head, heart, hand)

5) Melaksanakan kegiatan hafalan yasin, tahlil dan istighosah

6) Membentuk siswa yang memiliki sikap berbakti kepada orang tua

c. Tujuan Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang.

1) Meningkatkan prestasi lulusan secara kualitatif dan kuantitatif

2) Mengembangkan pembelajaran inovatif yang mampu

mengeksplorasi potensi akademik peseta didik untuk semua bidang

keilmuan/mata pelajaran dan bidang terapan/teknologi


34

3) Mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler berbasis life skill

education yang sesuai dengan potensi, kebutuhan, bakat dan minat

peserta didik

4) Mengembangkan kemampuan pendidik dalam kegiatan penelitian

baik PTK, eksperimen, maupun studi kasus

5) Mengembangkan kecintaan terhadap nilai-nilai kejujuran,

keadilan, akhlakul karimah dan profesionalisme

6) Mengembangkan pembelajaran terpadu sikap, pengetahuan, dan

ketrampilan

7) Meningkatkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah

(MPMBM) berasaskan kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, dan

profesionalisme

8) Mengembangkan layanan prima dengan mengutamakan kepuasan

stakeholders (peseta didik dan orang tua peseta didik)

9) Membentuk peseta didik yang memiliki bobot imtak dan

akhlak/Budi pekerti baik

10) Mempersiapkan peseta didik agar mampu bersaing di era global

11) Membekali peseta didik agar menguasai Ilmu Dasar dan tanggap

teknologi, baik untuk bekal melanjutkan ke jenjang pendidikan

berikutnya

12) Mengembangkan kemampuan peseta didik untuk berfikir logis,

kritis, kreatif, inovatif, mandiri, berprakarsa dan berfikir secara

ilmiah
35

13) Untuk memperansertakan peseta didik dalam bermacam event

lomba, baik lokal, nasional maupun internasioanl

14) Meningkatkan daya saing dalam even prestasi

5. Keadaan guru dan karyawan Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang.

Guru ialah orang yang memiliki peran penting dalam proses

pembelajaran di sekolah. Sehingga, guru dijadikan tolak ukur dalam

berhasil tidaknya pendidikan disekolah.

Tabel 1
Data Jumlah Tenaga Pendidik Negeri dan GTT Madrasah Tsanawiyah
Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017

No Indikator Kriteria Jumlah (Orang)


1 Kualifikasi Pendidikan Guru <= SMA Sederajat 3
S1 15
S2 1
JUMLAH 19
2 Sertifikasi Sudah 8
Belum 11
JUMLAH 19
3 Gender Pria 12
Wanita 7
JUMLAH 19
4 Status Kepegawaian PNS -
GTT -
GTY 19
Honorer -
JUMLAH 19
5 Kelompok Usia Kurang dari 30 8
Tahun
31 - 40 Tahun 8
41 - 50 Tahun -
51 - 60 Tahun 3
diatas 60 Tahun -
JUMLAH 19
6 Masa Kerja Kurang dari 6 8
Tahun
6 - 10 Tahun 3
11 - 15 Tahun 4
36

16 - 20 Tahun 1
21 - 25 Tahun 1
26 - 30 Tahun 1
Diatas 30 Tahun 1
JUMLAH 19
Sumber: Dokumentasi MTS Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun 2016

Sedangkan struktur organisasi di Mts Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang dalam pelaksanaan tugas serta menghindari

kesimpangsiuran, maka diadakan pembagian tugas sesuai dengan

profesinya masing-masing, lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel

berikut.

Tabel 2
Daftar struktur organisasi Madrasah Tsanawiyah Babussalam
Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017
No Nama Jabatan
2 Nurul Asyhar, S.Pd.I Ketua Yaysan
3 Siswadi, S.Pd Kepala Sekolah
4 Mohk. Khusnul Khuluq, Bendahara
5 Agung Mahfudi, M.Pd Waka Kurikulum
6 Syamsul Huda, S.Pd Waka Kesiswaan
7 Misbahul Rohman, S.Pd Waka Sarpras
8 Imroatul Mufidah, S.Pd Waka Humas
9 Niswatin,S.Pd Kepala Perpustakaan
10 Umi Kulsum,M.Pd Bp/Bk
11 Khorikut Tofa,S.Kom Ktu
12 Rosalia Dewi Rofiqoh Staff TU
Sumber :Dokumentasi Dokumentasi MTS Babussalam Tambar
Jogoroto Jombang Tahun 2016
37

6. Keadaan siswa MTS Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

Tabel 3
Data siswa saat ini
Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

VII 30 27 53
VIII 18 25 43
IX 28 41 69
Jumlah 66 85 168

B. Penyajian data penelitian

Dalam sub bahasan ini penulis sajikan hasil dokumentasi dan hasil

kuesioner (angket) yang disebarkan di Madrasah Tsanawiyah Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang. Hasil angket tentang pengaruh motivasi guru

pendidikan agama islam terhadap ketaatan siswa mengikuti istighothah di

Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang tahun

pelajaran 2016/2017.

1. Penyajian data observasi

Hasil observasi peneliti yang dilakukan di lapangan melihat dan

mengamati kegiatan istighothah di MTs Babussalam Tambar Jogoroto

Jombang selama 2 bulan bahwa kegiatan istighothah dilaksakan setiap hari

sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai yang diikuti semua

siswa dan para dewan guru. Kegiatan ini adalah kegiatan rutin yang

diadakan oleh sekolah sebagai pengganti apel pagi.


38

Dari hasil observasi tersebut diperoleh bahwa dalam kegiatan

tersebut siswa mengikuti kegiatan dengan seksama yang dipimpin oleh

dewan guru dan siswa yang mendapatkan jadwal untuk memimpin.

Namun dalam kegiatan ini masih ada beberapa siswa yang datang

terlambat sehingga tidak mengikuti kegiatan istighothah.39

2. Penyajian data wawancara

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah

satu guru Pendidikan Agama Islam Di Mts Babussalam Tambar Jogoroto

Jombang diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Kapan kegiatan istighothah dilaksanakan disekolah?

Kegiatan istighothah dilaksanakan setiap hari sebelum kegiatan belajar

mengajar dimulai.

b. Siapa sajakah yang mengikuti kegiatan tersebut?

Seluruh siswa dan para dewan guru.

c. Apakah dalam pelaksanaannya siswa taat untuk selalu mengikuti

kegiatan tersebut?

Semua siswa selalu mengikuti kegiatan istighothah namun masih ada

beberapa siswa yang belum taat untuk mengikuti kegiatan ini.

d. Bagaimana cara anda mengatasi siswa yang tidak taat dalam

pelaksanaan kegiatan istighothah?

Siswa akan diperingatkan dan akan mendapat sanksi seperti memimpin

istighothah.

39
Observasi dilakukan pada tanggal 13 Maret 2017.
39

e. Bagaimana cara anda memberikan motivasi pada siswa agar selalu taat

mengikuti istighothah?

Ada banyak cara untuk memotivasi siswa salah satunya dengan cara

memberi contoh pada siswa. Jadi guru harus bisa menjadi teladan dan

anutan bagi para siswanya. Seperti contohnya guru harus datang tepat

waktu dan selalu mengikuti kegiatan tersebut. Dalam hal ini bias

menjadikan siswa termotivasi untuk selalu taat dan aktif mengikuti

kegiatan istighothah.

3. Penyajian data angket/ kuesioner

Untuk memperoleh data tentang pengaruh guru Pendidikan Agama

Islam terhadap ketaatan siswa mengikuti istighothah di Madrasah

Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran

2016/2017. Penulis menggunakan angket yang disebarkan kepada

responden. Angket tersebut terdiri dari variabel (X) tentang motivasi guru

Pendidikan Agama Islam sejumlah 10 pertanyaan. Dengan indikator guru

mengarahkan atau menggerakkan siswa untuk melakukan perbuatan yang

baik, guru mampu memberikan contoh dan menjadi teladan serta bertutur

kata yang ramah dan baik. Sedangkan angket variabel (Y) tentang ketaatan

siswa mengikuti istighothah sejumlah 10 pertanyaan. Dengan indikator

siswa senantiasa taat dan patuh terhadap perintah guru, senantiasa taat dan

mengikuti kegiatan istighothah, dan mengetahui manfaat dan tujuan

mengikuti istighothah.
40

Adapun data responden siswa Madrasah Tsanawiyah Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang adalah sebagai berikut:

Tabel 4
Data Tentang Responden Siswa Madrasah Tsanawiyah Babussalam
Tambar Jogoroto Jombang

No Nama Siwa Jenis Kelamin Kelas


1 M Wahyu Hidayat Saputro Laki-laki VII 2
2 Nina Aprelia Perempuan VII 2
3 Achniafaza Lailatul Rohma Perempuan VII 2
4 Rahmad Basit Laki-laki VII 2
5 Linda Permata Sari Perempuan VII 2
6 Tarisa Dwi Agustina Perempuan VII 2
7 Aditya Nugraha Laki-laki VII 2
8 Siti Nur Kholifah Perempuan VII 2
9 Hanni Carollyta Perempuan VII 2
10 Anang Ardiansyah Laki-laki VII 1
11 Putri Ninglis Tarena Perempuan VII 1
12 Neni Aprelia Perempuan VII 1
13 Ricky Firmansyah Laki-laki VII 1
14 Arina Khilwatal Khilmi Perempuan VII 1
15 Elsa Salsabila Perempuan VII 1
16 M Sholahuddin Laki-laki VII 1
17 Ella Mubarokah Perempuan VII 1
18 M Dani Izzulhaq Laki VII 1
19 Dicky Herianto Laki VIII 1
20 Maratus Sholicha Perempuan VIII 1
21 Lailatul Fitriah Perempuan VIII 1
22 Eka Indah Wijaya Perempuan VIII 1
23 M Ali Nurdin Laki-laki VIII 1
24 Anggia Murni L Perempuan VIII 1
25 Puput Eka Febriani Perempuan VIII 1
26 Ahmad Nurianto Laki VIII 1
27 Islachul Anwar Laki VIII 2
28 Bima Bachtiar Laki VIII 2
29 Alif Abdullah Laki VIII 2
30 Nurul Fitri Handayani Perempuan VIII 2
41

31 M Efendi Yusuf Laki-laki VIII 2


32 Merry Fersia Anggraini Perempuan VIII 2
33 Putri Aprilia Perempuan VIII 2
34 M Yusuf Muhyiddin Laki-laki VIII 2
35 Mareta Audina Perempuan VIII 2
36 Aditya Cahyono Putra Laki-laki VIII 1
37 Teo Anugrah Putra P Laki-laki VIII 1
38 Putri Wulandari Perempuan VIII 2
39 Puput Nagita Anasya Perempuan VII 1
40 Siti Nur Aisyah Perempuan VII 2

Dari setiap pertanyaan amgket yang telah dijawab oleh responden.

Peneliti memberikan empat pilihan jawaban yaitu jawaban a. Selalu diberi

skor : 4, b. Sering diberi skor : 3, c. kadang-kadang diberi skor : 2, dan

tidak pernah diberi skor: 1.

Untuk lebih jelas maka penulis sajikan angket yang telah penulis

sebarkan kepada responden dan masing-masing responden memberikan

jawaban berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Penyajian hasil angket terdiri dari penyajian tentang pengaruh guru

Pendidikan Agama Islam terhadap ketaatan siswa mengikuti istighothah di

Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun

Pelajaran 2016/2017.
42

Tabel 5
Data Hasil Angket Variabel (X) Tentang Motivasi Guru Penddikan Agama
Islam Di Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

No Nama Responden Motivasi Guru PAI


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor % Kriteria
1 M Wahyu Hidayat S 82 4
4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 33
2 Nina Aprelia 80 4
3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 32
3 Achniafaza Lailatul 67 3
4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 27
4 Rahmad Basit 82 4
4 2 4 4 4 3 4 3 3 2 33
5 Linda Permata Sari 87 4
3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 35
6 Tarisa Dwi Agustina 82 4
4 2 3 3 4 4 4 2 3 4 33
7 Aditya Nugraha 90 4
4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 36
8 Siti Nur Kholifah 95 4
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 38
9 Hanni Carollyta 82 4
3 4 4 4 2 2 4 4 4 2 33
10 Anang Ardiansyah 85 4
4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 34
11 Putri Ninglis Tarena 85 4
4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 34
12 Neni Aprelia 85 4
3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 34
13 Ricky Firmansyah 80 4
4 2 3 3 4 4 4 4 2 2 32
14 Arina Khilwatal K 90 4
4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 36
15 Elsa Salsabila 75 3
3 3 3 3 2 2 4 4 2 4 30
16 M Sholahuddin 70 3
3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 28
17 Ella Mubarokah 75 3
4 4 3 2 2 2 4 3 2 4 30
18 M Dani Izzulhaq 67 3
3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 27
19 Dicky Herianto 80 4
4 4 4 3 4 2 3 4 2 2 32
20 Maratus Sholicha 90 4
4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 36
21 Lailatul Fitriah 70 3
2 2 4 2 4 2 4 2 2 4 28
22 Eka Indah Wijaya 72 3
3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 29
23 M Ali Nurdin 72 3
2 2 2 3 3 3 4 4 4 2 29
24 Anggia Murni L 62 3
2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 25
25 Puput Eka Febriani 62 3
4 2 3 2 4 2 2 2 2 2 25
26 Ahmad Nurianto 70 3
4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 28
27 Islachul Anwar 80 4
4 4 2 3 3 3 4 3 4 2 32
43

28 Bima Bachtiar 67 3
2 4 3 2 4 2 3 2 2 3 27
29 Alif Abdullah 85 4
4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 34
30 Nurul Fitri Handa Y 72 3
3 2 3 3 4 3 4 3 2 2 29
31 M Efendi Yusuf 75 3
4 2 3 4 2 3 3 2 4 3 30
32 Merry Fersia A 80 4
4 2 3 2 3 4 4 4 3 3 32
33 Putri Aprilia 85 4
4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 34
34 M Yusuf Muhyiddin 82 4
3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 33
35 Mareta Audina 75 3
3 2 4 2 2 3 3 4 3 4 30
36 Aditya Cahyono P 90 4
4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 36
37 Teo Anugrah Putra P 80 4
4 4 4 3 4 2 3 4 2 2 32
38 Putri Wulandari 77 4
4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 31
39 Puput Nagita Anasya 92 4
4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 37
40 Siti Nur Aisyah 80 4
4 33 2 3 2 4 4 3 4 32
Total Responden : 40
Total Skor Motivasi Guru Pendidikan Agama Islam Di Mts Babussalam Tambar Jogoroto Jombang
:1266

Tabel 6
Data hasil angket variabel (Y) tentang ketaatan siswa mengikuti
istighothah di Mts Babussalam Tambar Jogoroto Jombang
No Nama Responden Ketaatan Siswa Mengikuti Istighothah
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor % Kriteria
1 M Wahyu Hidayat 2 4 3 2 3 2 4 3 2 3 28 70 3
2 Nina Aprelia 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 20 50 2
3 Achniafaza Lailatul 3 4 2 3 2 1 2 2 3 3 25 62 3
4 Rahmad Basit 3 4 4 3 2 2 2 4 3 2 29 72 3
5 Linda Permata Sari 3 4 3 3 4 1 2 4 3 4 31 77 4
6 Tarisa Dwi Agustina 3 4 4 2 4 1 2 3 3 2 28 70 3
7 Aditya Nugraha 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 29 72 3
8 Siti Nur Kholifah 4 4 4 2 4 1 2 4 4 3 32 80 4
9 Hanni Carollyta 2 3 2 2 4 1 2 2 4 3 25 62 3
10 Anang Ardiansyah 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 24 60 3
11 Putri Ninglis Tarena 2 4 4 2 4 1 3 4 4 4 32 80 4
12 Neni Aprelia 2 4 2 3 4 1 4 4 4 4 32 80 4
13 Ricky Firmansyah 3 4 3 3 2 2 2 2 2 4 27 67 3
44

14 Arina Khilwatal K 3 4 4 2 4 1 3 4 4 4 33 82 4
15 Elsa Salsabila 2 4 4 4 2 1 2 3 3 4 29 72 3
16 M Sholahuddin 3 4 3 4 2 2 2 3 3 4 30 75 3
17 Ella Mubarokah 4 4 4 4 2 1 4 3 4 4 34 85 4
18 M Dani Izzulhaq 3 4 3 3 3 2 4 4 3 2 31 77 4
19 Dicky Herianto 4 4 3 4 4 2 2 2 3 4 32 80 4
20 Maratus Sholicha 3 3 2 3 3 1 3 4 3 4 29 72 3
21 Lailatul Fitriah 2 3 4 2 3 1 2 3 3 4 27 67 3
22 Eka Indah Wijaya 2 4 2 2 2 1 2 2 3 4 24 60 3
23 M Ali Nurdin 3 4 3 3 2 1 2 4 4 3 29 72 3
24 Anggia Murni L 3 4 3 3 3 1 2 3 4 4 30 75 3
25 Puput Eka Febriani 3 4 4 3 2 1 2 2 2 2 25 62 3
26 Ahmad Nurianto 2 2 2 3 2 2 3 2 4 2 24 60 3
27 Islachul Anwar 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 27 67 3
28 Bima Bachtiar 2 2 2 4 4 4 3 2 3 4 30 75 3
29 Alif Abdullah 2 4 2 2 4 2 1 3 2 3 25 62 3
30 Nurul Fitri Handa Y 2 3 4 2 3 1 2 4 4 3 28 70 3
31 M Efendi Yusuf 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 21 52 2
32 Merry Fersia A 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 24 60 3
33 Putri Aprilia 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 26 65 3
34 M Yusuf Muhyiddin 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 23 57 3
35 Mareta Audina 4 3 4 2 2 1 2 2 3 3 26 65 3
36 Aditya Cahyono P 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38 95 4
37 Teo Anugrah Putra P 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 97 4
38 Putri Wulandari 3 4 3 3 3 1 3 4 4 4 32 80 4
39 Puput Nagita A 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 35 87 4
40 Siti Nur Aisyah 3 4 3 3 4 1 3 3 3 4 31 77 4
Total Reponden : 40
Total Skor Tentang Ketaatan Siswa Mengikuti Istighothah Di Mts Babussalam Tambar Jogoroto
Jombang : 1144

4. Penyajian data dokumentasi

Beberapa data yang peneliti peroleh dari dokumentasi ini yakni

data tentang letak geografis Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar


45

Jogoroto Jombang, sejarah singkat Madrasah Tsanawiyah Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang, Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Tsanawiyah

Babussalam Tambar Jogoroto Jombang, keadaan guru dan karyawan

Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang, data siswa

Madrasah Tsanawiyah Babussalam Tambar Jogoroto Jombang.

C. Analisis data penelitian

Setelah semua data tersebut disajikan dan agar terdapat kecocokan

didalam menyimpulkan maka langkah berikutnya adalah analisa data.

1. Analisis data tentang motivasi guru Pendidikan Agama Islam terhadap

Ketaatan Siswa Mengikuti Istighothah Di Mts Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Analisa data ini, digunakan untuk mengetahui motivasi guru

Pendidikan Agama Islam di Mts Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

Tahun Pelajaran 2016/2017. Dalam hali ini penulis menganalisis hasil

angket per item pertanyaan yang sudah disebarkan kepada responden atas

pendapatnya.

Untuk itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

prosentase sebagai berikut:

P = x100%

Keterangan.

f : frekuensi yang sedang diteliti presentasinya

N : Sumber of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)


46

P : Angka prosentase

Setelah itu penulis mengambil atau memilih frekuensi jawaban

alternative yang ideal sebagai kesimpulan.

Tabel 7
Guru Pendidikan Agama Islam senantiasa memberikan nasihat kepada siswa
No Alternatif Jawaban N F %
1 a. Selalu 40 25 62,5
b. Sering 11 27,5
c. Kadang-kadang 4 10
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 25 siswa (62,5%), Sering sebanyak 11 siswa (27,5% ), Kadang-

kadang sebanyak 4 siswa (10%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa guru senantiasa memberikan

nasihat kepada siswa tergolong cukup baik karena berada antara 56-75%.

Guru PAI senantiasa memberikan nasihat yang baik ketika siswa tidak

mematuhi perintah misalnya ketika siswa telat datang kesekolah dan tidak

mengikuti kegiatan istighothah.

Tabel 8
Guru Pendidikan Agama Islam senantiasa mengajak siswa untuk aktif
mengikuti istighothah
No Alternatif Jawaban N F %
2 a. Selalu 40 19 47,5
b. Sering 8 20
c. Kadang-kadang 12 30
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100
47

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 19 siswa (47,5%), Sering sebanyak 8 siswa (20% ), Kadang-

kadang sebanyak 12 siswa (30%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam

senantiasa mengajak siswa untuk aktif mengikuti istighothah tergolong

kurang baik karena berada antara 40-55%. Hasil dari wawancara dengan

salah satu guru PAI bahwa guru PAI selalu mengajak para siswanya untuk

mengikuti kegiatan tersebut secara rutin.

Tabel 9
Guru Pendidikan Agama Islam memberikan hukuman jika siswa tidak
mengikuti istighothah
No Alternatif Jawaban N F %
3 a. Tidak pernah 40 14 35
b. Kadang-kadang 23 57,5
c. Sering 3 7,5
d. Selalu 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 14 siswa (35%), Sering sebanyak 23 siswa (57,5% ), Kadang-

kadang sebanyak 3 siswa (7,5%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam

memberikan hukuman jika siswa tidak mengikuti istighothah tergolong

tidak baik karena berada antara <40%. Hukuman yang diberikan berupa

peringatan dan memimpin kegiatan istighothah pada kegiatan selanjutnya.


48

Tabel 10
Guru Pendidikan Agama Islam memberikan reward jika siswa taat dan
aktif mengikti istighothah
No Alternatif Jawaban N F %
4 a. Selalu 40 7 17,5
b. Sering 21 52,5
c. Kadang-kadang 12 30
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 7 siswa (17,5%), Sering sebanyak 21 siswa (52,5% ), Kadang-

kadang sebanyak 12 siswa (30%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam

memberikan reward jika siswa taat mengikuti istighothah tergolong tidak

baik karena berada antara <40%. Reward diberikan pada akhir tahun

pembelajaran untuk siswa yang teladan dan selalu aktif dalam mengikuti

setiap kegiatan yang diadakan disekolah.

Tabel 11
Guru Pendidikan Agama Islam senantiasa rajin mengikuti kegiatan
istighothah
No Alternatif Jawaban N F %
5 a. Selalu 40 20 50
b. Sering 8 20
c. Kadang-kadang 12 30
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 20 siswa (50%), Sering sebanyak 8 siswa (20% ), Kadang-

kadang sebanyak 12 siswa (30%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan
49

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam

senantiasa rajin mengikuti kegiatan istighothah tergolong kurang baik

karena berada antara 40-55%. Semua guru mengikuti kegiatan istighothah

jika ada jam mengajar dan berangkat lebih awal.

Tabel 12
Guru Pendidikan Agama Islam tepat waktu saat mengikuti istighothah
No Alternatif Jawaban N F %
6 a. Selalu 40 14 35
b. Sering 12 30
c. Kadang-kadang 14 35
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 14 siswa (35%), Sering sebanyak 12 siswa (30% ), Kadang-

kadang sebanyak 14 siswa (35%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam

tepat waktu saat mengikuti istighothah tergolong kurang baik karena

berada antara 40-55%. Ketika ada jam mengajar guru berangkat lebih awal

dan mengikuti kegiatan istighothah akan tetapi bagi guru yang tidak ada

jam mengajar tidak mengikuti kegiatan istighothah.

Tabel 13
Guru Pendidikan Agama Islam senantiasa bertutur kata baik dengan siswa
No Alternatif Jawaban N F %
7 a. Selalu 40 21 52,5
b. Sering 16 40
c. Kadang-kadang 3 7,5
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100
50

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 21 siswa (32,5%), Sering sebanyak 16 siswa (40% ), Kadang-

kadang sebanyak 3 siswa (7,5%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam

senantiasa bertutur kata yang baik tergolong kurang baik karena berada

antara 40-55%. Ketika mengingatkan siswa yang tidak taat untuk

mengikuti istighothah guru memberikan nasihat dengan bertutur kata yang

baik pada siswa agar siswa tergugah hatinya untuk selalu taat mengikuti

kegiatan tersebut.

Tabel 14
Guru Pendidikan Agama Islam bersikap baik pada siswa
No Alternatif Jawaban N F %
8 a. Selalu 40 17 42,5
b. Sering 15 37,5
c. Kadang-kadang 8 20
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 17 siswa (42,5%), Sering sebanyak 15 siswa (37,5% ), Kadang-

kadang sebanyak 8 siswa (20%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam

senantiasa bersikap baik pada siswa tergolong kurang baik karena berada

antara 40-55%. Sikap yang baik selalu dicontohkan pada siswa karena

guru sebagai teladan dan contoh, seperti tidak mudah mencela dan tidak

berkata yang tercela.


51

Tabel 15
Guru Pendidikan Agama Islam memberikan pujian jika siswa selalu taat
dan aktif mengikti istighothah

No Alternatif Jawaban N F %
9 a. Selalu 40 10 25
b. Sering 13 32,5
c. Kadang-kadang 17 42,5
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 10 siswa (25%), Sering sebanyak 13 siswa (32,5% ), Kadang-

kadang sebanyak 17 siswa (42,5%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam

senantiasa memberikan pujian jika siswa taat mengikuti istighothah

tergolong tidak baik karena berada antara <40%. Pujian diberikan agar

siswa merasa diperhatikan oleh gurunya sehingga timbul motivasi bagi

siswa.

Tabel 16
Guru Pendidikan Agama Islam memberikan contoh yang baik pada siswa

No Alternatif Jawaban N F %
10 a. Selalu 40 16 40
b. Sering 11 27,5
c. Kadang-kadang 13 32,5
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 16 siswa (40%), Sering sebanyak 11 siswa (27,5% ), Kadang-


52

kadang sebanyak 13 siswa (32,5%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Guru Pendidikan Agama Islam

memberikan contoh yang baik pada siswa tergolong kurang baik karena

berada antara 40-55%. Contoh yang baik seperti selalu mengikuti kegiatan

istighothah dan datang tepat waktu.

Sedangkan untuk mengetahui kriteria motivasi guru Pendidikan

Agama Islam, penulis menggunakan table distribusi frekuensi sebagai

berikut:

Table 17
Distribusi frekuensi motivasi guru PAI

No Motivasi guru PAI Frekuensi Prosentase%


1 Baik 25 62,5
2 Cukup baik 25 37,5
3 Kurang baik 0 0
4 Tidak baik 0 0
Jumlah 40 100
Hasil penelitian motivasi guru Pendidikan Agama Islam

menunjukkan dari responden 40 siswa sebagian besar memberikan

penilaian terhadap guru PAI mereka dalam memberikan motivasi

tergolong cukup baik yaitu berada pada prosentase 65-75%, terbukti 25

siswa memberikan penilaian baik (62,5%), sebanyak 25 siswa memberikan

penilaian cukup (37,5%).

2. Analisis data tentang motivasi guru Pendidikan Agama Islam terhadap

Ketaatan Siswa Mengikuti Istighothah Di Mts Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.


53

Analisa data ini, digunakan untuk mengetahui Ketaatan Siswa

Mengikuti Istighothah Di Mts Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

Tahun Pelajaran 2016/2017. Dalam hali ini penulis menganalisis hasil

angket per item pertanyaan yang sudah disebarkan kepada responden atas

pendapatnya.

Untuk itu dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus

prosentase sebagai berikut:

P = x100%

Keterangan.

f : frekuensi yang sedang diteliti presentasinya

N : Sumber of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

P : Angka prosentase

Setelah itu penulis mengambil atau memilih frekuensi jawaban alternative

yang ideal sebagai kesimpulan.

Tabel 18
Siswa taat pada perintah guru

No Alternatif Jawaban N F %
11 a. Selalu 40 7 17,5
b. Sering 18 45
c. Kadang-kadang 15 37,5
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 7 siswa (17,5%), Sering sebanyak 18 siswa (45% ), Kadang-

kadang sebanyak 15 siswa (37,5%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan
54

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa siswa taat pada perintah guru

tergolong tidak baik karena berada antara <40%. Karena belum adanya

kesadaran pada diri siswa sehingga rasa taat mereka kurang maksimal.

Seperti adanya sifat malas dan acuh pada perintah guru.

Tabel 19
Siswa taat mengikuti kegiatan istighothah

No Alternatif Jawaban N F %
12 a. Selalu 40 25 62,5
b. Sering 11 27,5
c. Kadang-kadang 14 35
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 25 siswa (62,5%), Sering sebanyak 11 siswa (27,5% ), Kadang-

kadang sebanyak 14 siswa (35%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa siswa taat mengikuti

istighothah tergolong cukup baik karena berada antara 56-75%. Dalam

kegiatan istighothah siswa mengikuti dan berangkat tepat waktu dan ada

pula yang datang terlambat bahkan tidak mengikuti kegiatan tersebut.

Tabel 20
Siswa datang tepat waktu dalam mengikuti kegiatan istighothah

No Alternatif Jawaban N F %
13 a. Selalu 40 14 35
b. Sering 14 35
c. Kadang-kadang 12 30
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100
55

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 14 siswa (35%), Sering sebanyak 14 siswa (35% ), Kadang-

kadang sebanyak 12 siswa (30%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa siswa tepat waktu dalam

mengikuti istighothah tergolong tidak baik karena berada antara <40%.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa yang datang tepat

waktu karena sudah terbiasa dengan rutinitas tersebut.

Tabel 21
Siswa masih menunggu perintah guru saat mengikuti istighothah

No Alternatif Jawaban N F %
14 a. Tidak pernah 40 7 17,5
b. Kadang-kadang 18 45
c. Sering 15 37,5
d. Selalu 0 0
Jumlah 40 40 100
Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 7 siswa (17,5%), Sering sebanyak 18 siswa (45% ), Kadang-

kadang sebanyak 15 siswa (37,5%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa siswa masih menunggu

perintah guru pada saat mengikuti istighothah tergolong tidak baik karena

berada antara <40%. Siswa yang masih menunggu komando dari guru agar

mengikuti istighothah masih ada rasa malas dalam dirinya.


56

Tabel 22
Siswa mengikuti kegiatan istighothah dengan antusias

No Alternatif Jawaban N F %
15 a. Selalu 40 14 35
b. Sering 8 20
c. Kadang-kadang 18 45
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 14 siswa (35%), Sering sebanyak 8 siswa (20% ), Kadang-

kadang sebanyak 18 siswa (20%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa siswa mengikuti istighothah

dengan antusias tergolong tidak baik karena berada antara <40%. Masih

terdapat rasa malas pada diri siswa sehingga dalam mengikuti istighothah

mereka kurang antusias.

Tabel 23
Siswa senantiasa meminpin kegiatan istighothah

No Alternatif Jawaban N F %
16 a. Selalu 40 4 10
b. Sering 0 0
c. Kadang-kadang 13 32,5
d. Tidak Pernah 23 57,5
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 4 siswa (10%), Sering sebanyak 0 siswa (0% ), Kadang-kadang

sebanyak 13 siswa (32,5%), dan tidak pernah 23 (57,5%). Dengan


57

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa siswa memimpin saat kegiatan

istighothah tergolong tidak baik karena berada antara <40%. Dari hasil

wawancara dengan siswa yang memimpin saat kegiatan istighothah,

mereka merasa senang karna mendapat tugas untuk memimpin langsung

kegiatan tersebut, karena tidak semua siswa mendapat kesempatan

memimpin istighothah.

Tabel 24
Setelah mengikuti istighothah apakah siswa siswa memahami makna
istighothah

No Alternatif Jawaban N F %
17 a. Selalu 40 5 12,5
b. Sering 13 32,5
c. Kadang-kadang 21 52,5
d. Tidak Pernah 1 2,5
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 5 siswa (12,5%), Sering sebanyak 13 siswa (32,5% ), Kadang-

kadang sebanyak 21 siswa (52,5%), dan tidak pernah 1 (2,5%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa setelah mengikuti itighothah

siswa memahami makna istighothah tergolong tidak baik karena berada

antara <40%. Siswa belum memahami makna istighothah karena pada saat

kegiatan tersebut siswa masih ada yang bercanda atau mengobrol dengan

sesama temannya.
58

Tabel 25
Siswa merasakan manfaat setelah mengikuti istighothah

No Alternatif Jawaban N F %
18 a. Selalu 40 14 35
b. Sering 12 30
c. Kadang-kadang 14 35
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 14 siswa (35%), Sering sebanyak 12 siswa (30% ), Kadang-

kadang sebanyak 14 siswa (35%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa siswa merasakan manfaat

setelah mengikuti istighothah tergolong tidak baik karena berada antara

<40%. Belum fahamnya siswa tentag manfaat istighothah sehingga mereka

belum merasakan manfaatnya.

Tabel 26
Siswa merasakan ketenangan saat mengikuti kegiatan istighothah

No Alternatif Jawaban N F %
19 a. Selalu 40 12 30
b. Sering 18 45
c. Kadang-kadang 10 25
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 12 siswa (30%), Sering sebanyak 18 siswa (45% ), Kadang-

kadang sebanyak 10 siswa (25%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan
59

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa siswa merasakan ketenangan

saat mengikuti istighothah tergolong tidak baik karena berada antara

<40%. Ada beberapa siswa yang merasakan ketenangan dalam hatinya

setelah mengikuti istighothah, dan ada pula yang merasa biasa saja saat

mengikuti istighothah.

Tabel 27
Siswa berusaha menghafal susunan bacaan istighothah

No Alternatif Jawaban N F %
20 a. Selalu 40 20 50
b. Sering 9 22,5
c. Kadang-kadang 11 27,5
d. Tidak Pernah 0 0
Jumlah 40 40 100

Dari hasil tabel tersebut di atas, siswa yang menjawab selalu

sebanyak 20 siswa (50%), Sering sebanyak 9 siswa (22,5% ), Kadang-

kadang sebanyak 11 siswa (27,5%), dan tidak pernah nihil (0%). Dengan

demikian dapat diambil kesimpulan bahwa siswa berusaha menghafal

susunan bacaan istighothah tergolong kurang baik karena berada antara

40-55%. Karena kegiatan ini dilakukan setiap hari jadi siswa berusaha

menghafal susunan istighothah dan ada pula yang memang sudah hafal.

Sedangkan untuk mengetahui kriteria ketaatan siswa mengikuti

istighothah, penulis menggunakan table distribusi frekuensi sebagai

berikut:
60

Tabel 28
Distribusi frekuensi ketaatan siswa mengikuti istighothah

No Ketaatan siswa mengikuti Frekuensi Prosentase%


istighothah
1 Baik 13 32,5
2 Cukup baik 25 62,5
3 Kurang baik 2 5
4 Tidak baik 0 0
Jumlah 40 100

Hasil penelitian ketaatan siswa mengikuti istighothah

menunjukkan dari responden 40 siswa terhadap ketaatan mengikuti

istighothah tergolong tidak baik yaitu berada pada prosentase <40%,

terbukti 13 siswa memberikan penilaian baik (32,5%), sebanyak 25 siswa

memberikan penilaian cukup (5%). Jadi dilihat dari hasil prosentase diatas

dapat disimpulkan bahwa ketaatan siswa mengikuti istighothah tidak baik

karena siswa kurang termotivasi untuk mengikuti secara rutin dan tepat

waktu.

3. Hasil pengujian data dengan SPSS

Sebelum melakukan analisis regresi data hasil penelitian, terlebih

dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas untuk mengetahui

sejauh mana kevalidan dan kereliabelan butir-butir soal yang digunakan di

dalam sebuah angket.

a. Uji validitas

1) Uji validitas soal variabel X


61

Tabel 29
Validitas Variabel X (Motivasi Guru PAI)
No Signifikan Hasil Artinya Keterangan
Soal
1 0,001 < 0,05 Valid Soal di pakai
2 0,003 < 0,05 Valid Soal di pakai
3 0,021 < 0,05 Valid Soal di pakai
4 0,029 < 0,05 Valid Soal di pakai
5 0,009 < 0,05 Valid Soal di pakai
6 0,000 < 0,05 Valid Soal di pakai
7 0,043 < 0,05 Valid Soal di pakai
8 0,016 < 0,05 Valid Soal di pakai
9 0,002 < 0,05 Valid Soal di pakai
10 0,039 < 0,05 Valid Soal di pakai
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 10 soal tersebut

mempunyai signifikan < 0,05 artinya soal tersebut dikatakan valid.

Adapun soal-soal yang sudah valid akan dipakai untuk uji

reliabilitas, dan uji regresi linier sederhana.

2) Uji validitas soal variabel Y(ketaatan siswa mengikuti istighothah)

Tabel 30
Validitas Variabel ketaatan siswa (Y)
No Signifikan Hasil Artinya Keterangan
Soal
1 0,000 < 0,05 Valid Soal di pakai
2 0,001 < 0,05 Valid Soal di pakai
3 0,000 < 0,05 Valid Soal di pakai
4 0,001 < 0,05 Valid Soal di pakai
5 0,000 < 0,05 Valid Soal di pakai
6 0,011 < 0,05 Valid Soal di pakai
7 0,003 < 0,05 Valid Soal di pakai
8 0,000 < 0,05 Valid Soal di pakai
9 0,000 < 0,05 Valid Soal di pakai
10 0,001 < 0,05 Valid Soal di pakai

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa 10 soal tersebut

mempunyai signifikan < 0,05 artinya soal tersebut dikatakan valid.


62

Adapun soal-soal yang sudah valid akan dipakai untuk uji

reliabilitas, dan uji regresi linier sederhana.

b. Uji reliabilitas

1) Uji reliabilitas variabel X (motivasi guru PAI)

Tabel 31
reliabilitas variabel X (motivasi guru PAI)
Reliability Statistics

Cronbach's N of
Alpha Items
,672 11

Dari hasil uji Reliabilitas diperoleh Cronbac‟s Alpha 0,672

dan r tabel (N: 40) adalah 0,312. Dapat disimpulkan bahwa 0,672 ≥

0,312 maka H0 ditolak, Ha diterima. Artinya semua soal tersebut

reliabel.

2) Uji reliabilitas variabel Y (ketaatan siswa)

Tabel 32
Reliabilitas variabel Y (ketaatan siswa)

Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,708 10
Dari hasil uji Reliabilitas diperoleh Cronbac‟s Alpha 0,708

dan r tabel (N: 40) adalah 0,312. Dapat disimpulkan bahwa 0,708 ≥

0,312 maka H0 ditolak, Ha diterima. Artinya semua soal tersebut

reliabel.
63

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Pengujin

validitas dan reliabilitas sudah sesuai, maka bisa dilanjutkan ke

analisis regresi untuk mengetahui pangaruh motivasi guru

Pendidikan Agama Islam terhadap ketaatan siswa mengikuti

istighothah.

c. Hasil Analisis Regresi Linier Sedehana

Analisis regresi linier sederhana ini digunakan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh variabel independent terhadap

variabel dependen. Artinya, apakah ada pengaruh motivasi guru

Pendidikan Agama Islam terhadap ketaatan siswa mengikuti

istighothah di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang.

1) Pengujian Hipotesis

H0 :Tidak ada pengaruh motivasi guru PAI terhadap ketaatan

siswa mengikuti istighothah di MTs Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Ha : adanya pengaruh pengaruh motivasi guru PAI terhadap

ketaatan siswa mengikuti istighothah di MTs Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Tingkat signifikansi menggunakan = 5 %

(signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standart yang sering

digunakan dalam penelitian).

Jika nilai sig. (p.value) > 0,05, maka H0 diterima

Jika nilai si.g (p.value) < 0,05, maka H0 ditolak


64

Hasil analisis untuk pengujian hipotesis dapat dilihat

pada tabel Anova di bawah ini :

Tabel 33

ANOVAb
Model Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
1 Regression 56,148 1 56,148 3,368 ,074a
Residual 633,452 38 16,670
Total 689,600 39
a. Predictors: (Constant), variabelx
b. Dependent Variable: variabely
Dalam tabel di atas diperoleh nilai F hitung sebesar

3,368 dengan nilai sig.(p. Value) sebesar 0.074. Karena sig. (p.

Value)> 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak atau 0.074 >

0.05, maka keputusan yang diambil adalah H0 dterima dan Ha

ditolak. Jadi tidak terdapat pengaruh antara motivasi guru

Pendidikan Agama Islam dengan ketaatan siswa mengikuti

istighothah di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang.

2) Menentukan besarnya pengaruh motivasi guru PAI

Table 34

Model Summaryb
Model Adjusted R Std. Error of Durbin-
R R Square Square the Estimate Watson
a
1 ,285 ,081 ,057 4,08287 1,117
a. Predictors: (Constant), variabelx
b. Dependent Variable: variabely
Hasil analisis ini dapat dilihat pada tabel di atas bahwa

diperoleh R Square sebesar 0,081, angka ini adalah hasil

pengkuadratan dari harga koefisien korelasi, atau 0.285 x 0.285 =

0.081. R square disebut juga dengan koefisien determinasi yang


65

berarti hanya 8,1 saja variabel ketaatan siswa dalam mengikuti

istighothah di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang yang

dipengaruhi oleh motivasi guru PAI, dan sisanya dipengaruhi oleh

variable yang lain. R square berkisar dalam rentang 0 sampai 1,

semakin besar harga R square maka semakin kuat hubungan antara

kedua variabel. Dan jika R square semakin rendah maka semakin

rendah pula hubungan yang ditimbulkannya.

Berdasarkan dari semua langkah-langkah analisis data dan

pengujian hipotesis memberikan gambaran bahwa dengan

persentase yang relatif kecil yaitu sekitar 8,1 % maka tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel motivasi guru Pendidikan

Agama Islam terhadap ketaatan siswa mengikuti istighothah di

MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran

2016/2017.

3) Penerapan rumus regresi linier sederhana

Yʼ = ɑ + bX

Dimana:

Yʼ : ketaatan siswa mengikuti istighothah di MTs Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang

a: harga Y jika X = 0 (harga konstan)

b : nilai koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau

penurunan variabel tergantung (dependent variabel).

X : motivasi guru PAI


66

Table 35

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 17,015 6,345 2,682 ,011
variabelx ,366 ,199 ,285 1,835 ,074
a. Dependent Variable: variabely
Sumber : pengolahan data SPSS 18.
Yʼ = 17,015 + 0,366 X

Atau dengan kata lain

Ketaatan siswa = 17,015 + 0,366 motivasi guru PAI

Artinnya jika ketaatan siswa bernilai 0 (siswa tidak taat

mengikuti istighothah) maka tingkat ketaatan siswa sebesar 17,015.

Sedangkan jika motivasi guru Pendidikan Agama Islam bernilai 1

maka tingkat ketaatan siswa akan naik sebesar 0,366 sehingga menjadi

(17,015 + 0,366) = 17,381

Dengan variabel motivasi guru PAI yang hanya menjelaskan

sebanyak 8,1 % variabel ketaatan siswa mengikuti istighothah di MTs

Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat variabel-variabel lain yang

mampu menjelaskan variabel ketaatan siswa dalam mengikuti

istighothah dengan baik. Variabel tersebut misalnya, lingkungan

sekolah, lingkungan keluarga, pergaulan siswa, faktor internal

siswa.DLL
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada akhir pembahasan skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi

Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Ketaatan Siswa Mengikuti

Istighothah Di Mts Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran

2016/2017” maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Hasil penelitian motivasi guru Pendidikan Agama Islam Di Mts

Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Menunjukkan dari responden 40 siswa sebagian besar siswa memberikan

penilaian terhadap guru Pendidikan Agama Islam mereka dalam

memberikan motivasi tergolong cukup baik yaitu berada pada prosentase

65-75%, terbukti 25 siswa memberikan penilaian baik (62,5%), sebanyak

25 siswa memberikan penilaian cukup (37,5%).

2. Hasil penelitian ketaatan siswa mengikuti istighothah Di Mts Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017 menunjukkan dari

responden 40 siswa terhadap ketaatan mengikuti istighothah tergolong

tidak baik yaitu berada pada prosentase <40%, terbukti 13 siswa

memberikan penilaian baik (32,5%), sebanyak 25 siswa memberikan

penilaian cukup (5%).

3. Hasil penelitian pengaruh motivasi guru Pendidikan Agama Islam

Terhadap Ketaatan Siswa Mengikuti Istighothah Di Mts Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017. Menunjukkan

67
68

nilai F hitung sebesar 3,368 dengan nilai sig.(p. Value) sebesar 0.074.

Karena sig. (p. Value)> 0.05, maka H0 diterima dan Haditolak atau 0.074

> 0.05, maka keputusan yang diambil adalah H0 dterima dan Ha ditolak.

Jadi tidak terdapat pengaruh antara motivasi guru Pendidikan Agama

Islam dengan ketaatan siswa mengikuti istighothah di MTs Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Tidak adanya pengaruh motivasi guru PAI terhadap ketaatan siswa

mengikuti istighothah karena guru PAI dalam memotivasi belum

memenuhi kriteria dari bentuk-bentuk motivasi. Bentuk-bentuk motivasi

ada enam seperti menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,

memberikan hadiah (reward), memberikan hukuman, menumbuhkan

kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dari guru, memberikan

pujian, memberikan nilai dari kegiatan belajar dalam setiap pengetahuan

yang diajarkan pada para siswa. Dari enam bentuk motivasi ini guru PAI

hanya memenuhi beberapa item saja. Jadi dapat disimpulkan motivasi guru

PAI belum maksimal sehingga tidak berpengaruh pada ketaatan siswa

dalam mengikuti kegiatan istighothah.

B. Saran

Berangkat dari kesimpulan di atas dan hasil penelitian, maka penulis

memberikan beberapa saran. Adapun beberapa saran tersebut adalah sebagai

berikut:

Bagi sekolah agar guru untuk memotivasi siswa lebih maksimal lagi

dengan cara memenuhi item bentuk-bentuk motivasi. Sebagai lembaga


69

pendidikan seharusnya agar maksimal dalam menanamkan pendidikan Islam,

dan lebih perhatian dan mampu memberikan contoh yang baik pada siswa

agar siswa dalam mengikuti kegiatan disekolah lebih taat serta semangat dan

tidak sering datang terlambat bahkan tidak mengikuti kegiatan.

Bagi orang tua sudah seharusnya menanamkan pendidikan agama pada

anak sedini mungkin, agar rasa taat pada siswa dalam melakukan kegiatan

keagamaan seperti istighothah di sekolah dapat terlaksana dengan baik dan

maksimal.

Bagi siswa sebagai peserta didik harus lebih taat dan semangat dalam

mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah seperti istighothah.


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Slamet dan Moh Suyono. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia.

Amin, Syamsul Munir. 2007. Menyiapkan Masa Depan Anak Secara Islami.
Jakarta: Amzah

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Daradjat, Zakiah. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: PT Bumi


Aksara

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Harahap, Khoirul Amru dan Reza Pahlevi Dalimunthe. 2008. Dahsyatnya Doa
Dan Zikir. Jakarta: Qultum Media.

Hidayat, Aziz Aimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika.

Khoiriyah. 2014. Sosiologi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras.

Mufid, Ahmad Syafi‟i. 1985. Zikir Sebagai Pembinaan Kesejahteraan Jiwa.


Surabaya: Bina Ilmu.

Muhid, Abdul. 2012. Analisis Statistik. Sidoarjo: Zifatama.

Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Musbikin, Imam. 2012. Mengatasi Anak Mogok Sekolah Dan Malas Belajar.
Yogyakarta: Laksana.

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Purwanto, M Ngalim. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Rahrjo. 2012. Ilmu Jiwa Agama. Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Siregar, Shofian. 2014. Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta :


PT bumi Aksara
Rohmah, Noer. 2015. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia.

Sanjaya, Wina. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametis untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:


PT Bumi Aksara.

Sujarweni, V Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru


Press.

Suliyanto.2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Galia


Indonesia.

Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:


PT Remaja Rosda Karya.

Syafa‟at, Aat,Dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah


Kenkalan Remaja. Jakarta: PT Raja Granfindo.

Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yonny, Asep Dan Sri Rahayu Yunus. 2011.Begini Cara Menjadi Guru Inspiratif
dan Disenangi Siswa. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Riodani, Nohan. 2016. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam


Meningkatkan Perilaku Islami Siswa di SMKN1 Boyolangu Tulungagung.
Repo.iain-tulungagung.ac.id/2054/1/.skripsi.pdf.

Bahri, Asep Ijaludin. 2016. Pengruh Kegiatan Dzikir Istighotsah Terhadap


Pembentukan Akhlak Terpuji Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Darul Ulum
Peterongan Jombang. “Skripsi”. Fakultas Agama Islam Unipdu Jombang.

Normasari, Kepatuhan Siswa Kelas X Dalam Melaksanakan Peeraturan Sekolah


Di SMK Muhammadiah 3 Banjarmasin, Eprints.Unlam.Ac.Id.Pdf Diakses
Pada 24 Desember 2017.

Hamidah Muthea. 2015. “Peran Guru PAI Sebagai Motivator Dalam


Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa Di SMP 3 Kedungwaru
Tulungagung Tahun 2014/2015” repository.uinjkt.ac.id. pdf.
ANGKET
PENGARUH MOTIVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TERHADAP KETAATAN SISWA MENGIKUTI ISTIGHOTHAH
DI MTs BABUSSALAM TAMBAR JOGOROTO JOMBANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

A. Petunjuk Pengisian
1. Silahkan anda membaca dan memahami setiap pertanyaan dalam angket
ini.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri
anda dengan cara memberikan tanda silang (x) pada pilihan yang ada.
B. Identitas responden
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin :
C. Daftar Pertanyaan Angket Untuk Mengetahui “MOTIVASI GURU
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM” variabel (x)
1. Apakah guru Pendidikan Agama Islam senantiasa memberi nasihat
kepada anda?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
2. Apakah guru Pendidikan Agama Islam senantiasa mengajak anda untuk
aktif mengikuti kegiatan istighothah?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
3. Apakah guru Pendidikan Agama Islam memberikan hukuman jika anda
tidak mengikuti kegiatan istighothah?
a. tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d.selalu
4. Apakah guru Pendidikan Agama Islam memberikan reward (hadiah)
jika anda mengikuti kegiatan istighothah dengan aktif?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
5. Apakah guru Pendidikan Agama Islam senantiasa rajin mengikuti
istighothah disekolah?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
6. Apakah guru Pendidikan Agama Islam senantiasa tepat waktu
mengikuti istighothah disekolah?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
7. Apakah guru Pendidikan Agama Islam senantiasa bertutur kata baik
dengan anda?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
8. Apakah guru Pendidikan Agama Islam senantiasa bersikap ramah
kepada anda?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
9. Apakah guru Pendidikan Agama Islam memberikan pujian jika anda
selalu taat dan aktif mengikuti kegiatan istighothah?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
10. Apakah dengan sikap guru yang ramah dan senantiasa memberikan
contoh yang baik membuat anda termotivasi untuk selalu taat dan aktif
dalam mengikuti kegiatan istighothah?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
D. Daftar Pertanyaan Angket Untuk Mengetahui “KETAATAN SISWA
MENGIKUTI ISTIGHOTHAH” variabel (y)
11. Apakah anda senantiasa taat pada perintah guru?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
12. Apakah anda taat mengikuti kegiatan istighothah di sekolah?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
13.Apakah anda datang tepat waktu dalam mengikuti kegiatan istighothah
di sekolah?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
14.Apakah dalam kegiatan istighothah anda masih menunggu perintah dari
guru atau teman?
a. tidak pernah b. Kadang-kadang c. sering d.selalu
15.Apakah anda mengikuti istighothah dengan antusias?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
16. Apakah dalam mengikuti kegiatan istighothah anda senantiasa
memimpin istighothah?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
17. Dengan aktif mengikuti istighothah apakah anda memahami tentang
makna istighothah?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
18. Apakah anda merasakan manfaat setelah mengikuti kegiatan
istighothah?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
19.Apakah anda merasakan sebuah ketenangan ketika mengikuti kegiatan
istighothah?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
20.Setelah mengikuti istighothah, Apakah anda berusaha menghafal
susunan bacaan istighothah?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
KISI-KISI ANGKET
No Variabel Sub Variabel Indikator No Keterangan
Item Soal

1 Motivasi Pengertian Mengarahkan atau 1 dan Angket


Guru dan fungsi menggerakkan 2
PAI (variabel motivasi siswa untuk
x) melakukan
perbuatan yang
baik
Bentuk- Memberikan 3 dan Angket
bentuk sanksi dan reward 4
motivasi
Pengertian Dapat memberikan 5 dan Angket
guru PAI dan dijakikan 6
contoh, teladan,
dan panutan
Peran guru Dapat 7, 8, Angket
PAI sebagai menunjukkan 9, dan
motivator sikap dan tutur 10
kata yang ramah
dan baik.
2 Ketaatan Bentuk- Siswa mentaati 11, Angket
Siswa bentuk dan dan mengikuti 12,
Mengikuti faktor-faktor kegiatan 13,
Istighothah ketaatan istighothah 14,
(variabel y) 15,
dan
16
Tujuan dan Mengetahui tujuan 17, Angket
manfaat dan manfaat 18,
istighothah mengikuti 19,
istighothah dan
20
PEDOMAN OBSERVASI

1. Observasi untuk mengamati kegiatan istighothah di MTs Babussalam

Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Observasi untuk melihat kapan dilaksanakan kegiatan istighothah di MTs

Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

3. Observasi untuk mengamati siapa saja yang mengikuti kegiatan

istighothah dan bagaimana pelaksanaannya di MTs Babussalam Tambar

Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017.

4. Observasi untuk mengetahui bagaimana siswa dalam mengikuti kegiatan

istighothah di MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun

Pelajaran 2016/2017.
PEDOMAN WAWANCARA

1. Kapan kegiatan istighothah dilaksanakan di sekolah?

2. Siapa sajakah yang mengikuti kegiatan istighothah?

3. Apakah dalam pelaksanaannya siswa taat untuk selalu mengikuti kegiatan

istightothah?

4. Bagaimana cara bapak mengatasi siswa yang tidak taat dalam pelaksanaan

kegiatan istighothah?

5. Bagaimana cara bapak memberikan motivasi pada siswa agar selalu taat

untuk mengikuti kegiatan istighothah?


PEDOMAN DOKUMENTASI

Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang:

1. Letak geografis MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun

Pelajaran 2016/2017.

2. Sejarah sisngkat berdirinya MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

Tahun Pelajaran 2016/2017.

3. Profil MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun Pelajaran

2016/2017.

4. Visi, Misi dan Tujuan MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun

Pelajaran 2016/2017.

5. Keadaan guru dan karyawan MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang

Tahun Pelajaran 2016/2017.

6. Keadaan siswa MTs Babussalam Tambar Jogoroto Jombang Tahun

Pelajaran 2016/2017.
Correlations
VAR VARX VARX VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR
VAR X1 X2 3 4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X
VARX1 Pearson 1 ,120 ,140 ,144 ,163 ,312* -,027 ,161 ,171 ,019 ,499**
Correlation
Sig. (2- ,462 ,388 ,374 ,316 ,050 ,870 ,320 ,292 ,909 ,001
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR X2 Pearson ,120 1 ,233 ,169 ,112 ,034 -,118 ,083 ,086 ,115 ,459**
Correlation
Sig. (2- ,462 ,148 ,296 ,492 ,834 ,467 ,610 ,599 ,480 ,003
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR X3 Pearson ,140 ,233 1 ,273 ,136 ,000 -,131 ,029 -,109 ,158 ,364*
Correlation
Sig. (2- ,388 ,148 ,088 ,403 1,000 ,421 ,858 ,502 ,329 ,021
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR X4 Pearson ,144 ,169 ,273 1 ,042 ,132 ,132 ,006 ,052 -,288 ,345*
Correlation
Sig. (2- ,374 ,296 ,088 ,795 ,416 ,418 ,970 ,751 ,071 ,029
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR X5 Pearson ,163 ,112 ,136 ,042 1 ,446** -,073 -,219 ,086 -,122 ,406**
Correlation
Sig. (2- ,316 ,492 ,403 ,795 ,004 ,655 ,174 ,599 ,454 ,009
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR X6 Pearson ,312* ,034 ,000 ,132 ,446** 1 ,047 ,079 ,447** ,141 ,655**
Correlation
Sig. (2- ,050 ,834 1,000 ,416 ,004 ,772 ,629 ,004 ,386 ,000
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR X7 Pearson -,027 -,118 -,131 ,132 -,073 ,047 1 ,468** ,057 ,171 ,322*
Correlation
Sig. (2- ,870 ,467 ,421 ,418 ,655 ,772 ,002 ,728 ,292 ,043
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR X8 Pearson ,161 ,083 ,029 ,006 -,219 ,079 ,468** 1 ,065 ,052 ,379*
Correlation
Sig. (2- ,320 ,610 ,858 ,970 ,174 ,629 ,002 ,692 ,752 ,016
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR X9 Pearson ,171 ,086 -,109 ,052 ,086 ,447** ,057 ,065 1 ,056 ,477**
Correlation
Sig. (2- ,292 ,599 ,502 ,751 ,599 ,004 ,728 ,692 ,731 ,002
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR X10 Pearson ,019 ,115 ,158 -,288 -,122 ,141 ,171 ,052 ,056 1 ,328*
Correlation
Sig. (2- ,909 ,480 ,329 ,071 ,454 ,386 ,292 ,752 ,731 ,039
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
VAR X Pearson ,499** ,459** ,364* ,345* ,406** ,655** ,322* ,379* ,477** ,328* 1
Correlation
Sig. (2- ,001 ,003 ,021 ,029 ,009 ,000 ,043 ,016 ,002 ,039
tailed)
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y
Pearson * ** **
1 ,376 ,496 ,412 ,165 ,230 ,151 ,184 ,229 ,115 ,613**
Correlation
Y11
Sig. (2-tailed) ,017 ,001 ,008 ,308 ,153 ,352 ,255 ,156 ,479 ,000

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pearson * ** *
,376 1 ,415 ,167 ,214 -,209 -,001 ,355 ,249 ,231 ,500**
Correlation
Y12
Sig. (2-tailed) ,017 ,008 ,303 ,185 ,195 ,994 ,025 ,122 ,151 ,001
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pearson ** ** *
,496 ,415 1 ,104 ,182 ,026 ,082 ,331 ,245 ,020 ,535**
Correlation
Y13
Sig. (2-tailed) ,001 ,008 ,521 ,262 ,876 ,616 ,037 ,127 ,902 ,000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pearson ** **
,412 ,167 ,104 1 ,008 ,460 ,246 ,017 ,086 ,280 ,512**
Correlation
Y14
Sig. (2-tailed) ,008 ,303 ,521 ,962 ,003 ,127 ,918 ,599 ,080 ,001
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pearson * * *
,165 ,214 ,182 ,008 1 ,231 ,194 ,344 ,322 ,327 ,597**
Correlation
Y15
Sig. (2-tailed) ,308 ,185 ,262 ,962 ,152 ,231 ,030 ,043 ,039 ,000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pearson
,230 -,209 ,026 ,460** ,231 1 ,291 ,025 -,168 ,076 ,396*
Correlation
Y16
Sig. (2-tailed) ,153 ,195 ,876 ,003 ,152 ,069 ,880 ,301 ,640 ,011
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pearson
,151 -,001 ,082 ,246 ,194 ,291 1 ,240 ,179 ,051 ,460**
Correlation
Y17
Sig. (2-tailed) ,352 ,994 ,616 ,127 ,231 ,069 ,135 ,269 ,757 ,003
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pearson * * * **
,184 ,355 ,331 ,017 ,344 ,025 ,240 1 ,440 ,266 ,608**
Correlation
Y18
Sig. (2-tailed) ,255 ,025 ,037 ,918 ,030 ,880 ,135 ,005 ,098 ,000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pearson * ** *
,229 ,249 ,245 ,086 ,322 -,168 ,179 ,440 1 ,324 ,534**
Correlation
Y19
Sig. (2-tailed) ,156 ,122 ,127 ,599 ,043 ,301 ,269 ,005 ,042 ,000
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pearson * *
,115 ,231 ,020 ,280 ,327 ,076 ,051 ,266 ,324 1 ,524**
Correlation
Y20
Sig. (2-tailed) ,479 ,151 ,902 ,080 ,039 ,640 ,757 ,098 ,042 ,001
N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Pearson ** ** ** ** ** * ** ** ** **
,613 ,500 ,535 ,512 ,597 ,396 ,460 ,608 ,534 ,524 1
Correlation
Y
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,001 ,000 ,011 ,003 ,000 ,000 ,001

N 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
KEGIATAN ISTIGHOTHAH DAN PENYEBARAN ANGKET
DI MTs BABUSSALAM TAMBAR JOGOROTO JOMBANG
Daftar Riwayat Hidup

Nama : Khoiro Ummatin


Nim : 1113065
Tempat / Tanggal Lahir : Jombang, 23 Agustus 1994
Nama Ayah : Saroni
Nama Ibu : Samrotun
Alamat : Gempoldampet, Ngrandulor,
Peterongan, Jombang
Riwayat Pendidikan :
1. RA Miftahul Falah Lulus Tahun 2001
2. MI Miftahul Falah Lulus Tahun 2007
3. MTsN Sumobito Lulus Tahun 2010
4. MA al-Urwatul Wutsqo Lulus Tahun 2013
5. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum
Masuk Tahun 2013-Sekarang

Anda mungkin juga menyukai