Anda di halaman 1dari 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN

PADA ANAK ATTENTION DEFICIT DISORDER MELALUI


METODE AL-BARQY BERBASIS APPLIED BEHAVIOR
ANALYSIS

RINI ASTUTI

PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta


Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail: pps.paudunj@gmail.com

Abstract: The purpose of this research is to obtain information on Al-Quran reading


comprehension for ADD children using Al-Barqy methode with ABA basic. Every child, even these
with special need, must be able to read Al-Quran.This research was taken from March to April
2013 in SDIT AL-KAMIL. The method applied is the Action Research by Kemmis and Taggard.
The subject is two 1st grade of elementary student. The result or quantitative data analysis shows
an enchancement of Quran reading comprehension on ADD children significantly. Mean while.
the result of qualitative data analysis can be determined from the materials, media and the best
way to improve Quran reading comprehension of ADD children. It also explained that the Al-
barqy method with ABA has been succesfully performed to increase the Quran reading
comprehension for ADD children in SDIT Al-KAMIL, Tapos Depok. This methode can be applied
in improving and developing Quran reading comprehension.

Keywords: Impoving Al-Quran Reading, Fun Methode

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang pemahaman
bacaan Al-Quran untuk anak-anak ADD menggunakan metode Al-Barqy dengan ABA dasar.
Setiap anak dengan kebutuhan khusus, harus mampu membaca Al-penelitian Quran. Penelitian ini
diambil dari bulan Maret sampai April 2013 di SDIT AL-KAMIL. Metode yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan oleh Kemmis dan Taggard. Subjek adalah dua kelas 1 siswa SD. Hasil atau
analisis data kuantitatif menunjukkan pemahaman bacaan Al-Quran pada anak-anak ADD
signifikan. Berarti sementara. hasil analisis data kualitatif dapat ditentukan dari bahan, media dan
cara terbaik untuk meningkatkan pemahaman bacaan Quran anak-anak ADD. Hal ini juga
menjelaskan bahwa metode Al-barqy dengan ABA telah berhasil dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman bacaan Quran untuk anak-anak ADD di SDIT Al-KAMIL, Tapos Depok. Metode ini
dapat diterapkan dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan memahami bacaan
Quran.

Kata Kunci: Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-qur’an, Metode Menyenangkan

Mengajarkan Al-Quran sejak membaca, menulis dan menghafal.


dini merupakan salah satu stimulasi Mengajarkan membaca Al-Quran
pengembangan potensi anak yaitu kepada anak-anak memerlukan cara
pengembangan kemampuan tersendiri apalagi jika anak tersebut
351
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

adalah anak berkebutuhan khusus. kemampuan membaca antara anak


Kesulitan membaca Al-Quran yang tersebut dengan teman sekelasnya.
dialami oleh anak berkebutuhan Anak ADD baru mampu membaca
khusus belum mendapat perhatian beberapa huruf hijaiyah, sedangkan
dari guru dan juga orang tua. Hal ini teman-teman sekelasnya sudah
merupakan kondisi yang mampu membaca seluruh huruf
memprihatinkan dan menjadi hijaiyah, bahkan ada yang sudah
perhatian peneliti untuk melakukan mampu membaca gabungan huruf
tindakan yang dapat mengubah hijaiyah.
kondisi. Metode belajar Al-Quran saat
Anak berkebutuhan khusus ini, membuat anak ADD sulit
yang menjadi perhatian penulis mencapai keberhasilan, maka perlu
adalah anak ADHD (Attention dicarikan solusi yang tepat. Salah
Deficit Hyperactivity Disorder) atau satu metode belajar Al-Quran yang
ADD (Attention Deficit Disorder). diduga cocok untuk mengajar
Anak ADHD atau ADD adalah anak membaca Al-Quran untuk anak
yang memiliki gangguan pemusatan ADHD/ADD adalah metode al-
perhatian (Flanagen, 2005: 21). Anak Barqy. Metode al-Barqy adalah
ADHD atau ADD memiliki tiga metode pembelajaran Al-Quran yang
gejala utama yaitu: impulsivitas dirancang dengan menggunakan
(kecenderungan menuruti dorongan bahasa yang lebih dekat dengan anak
hati), mudah terganggu konsentrasi yaitu membentuk kata lembaga
dan hiperaktivitas atau energi yang seperti ada-raja, maha-kaya, kata-
berlebihan. Penyebab kondisi ini wana, sama-laba dan juga dilengkapi
adalah adanya gangguan pada lobus dengan media pembelajaran yang
frontal otak anak. Hasil obervasi bervariasi. Untuk mengatasi kondisi
awal di kelas 1 SDIT AL-KAMIL anak yang mudah beralih
yang berlokasi di kecamatan Tapos, perhatiannya dan banyak bergerak,
diketahui terdapat dua orang anak penulis berpendapat bahwa metode
terdiagnosa ADD. Pengamatan awal, al-Barqy perlu dipadukan dengan
peneliti melihat adanya kesenjangan
352
Peningkatan Kemampuan…
Rini Astuti

metode ABA (Applied Behavior seperti gunnah, idgham dan lain-lain


Analysis). (Sami, 2010: ix). Kemampuan
membaca Al-Quran yang baik dan
Kemampuan Membaca Al-Quran benar memerlukan tahapan-tahapan
Anak ADHD/ADD tertentu, hal ini sesuai dengan teori
Kemampuan membaca Al- yang mengungkapkan bahwa
Quran adalah merupakan hal yang kemampuan membaca Al-Quran
penting dalam proses pembelajaran dapat dimiliki melalui beberapa
anak, karena hal ini adalah tahapan, yaitu tahap kemampuan
kemampuan dasar yang harus melafalkan huruf-huruf dengan baik
dimiliki oleh anak (Rauf, 2012: 27). dan benar, sesuai dengan makhroj
Kemampuan membaca Al-Quran dan sifatnya (Djaluddin, 2012: 17).
hendaknya dimiliki anak sejak dini. Tahap kemampuan membaca ayat-
Kemampuan membaca Al-Quran ayat Al-Quran sesuai dengan hukum-
merupakan bekal kehidup anak. hukum tajwid dan kemampuan
Kegiatan pengajaran membaca Al- membaca Al-Quran dengan lancar
Quran harus memperhatikan kaidah dan tetap memperhatikan kaidah-
syar’i. Kemampuan membaca Al- kaidah ilmu tajwid, sehingga mampu
Quran adalah kecakapan membaca melaksanakan anjuran Rasulullah
Al-Quran dengan bagus dan benar yaitu membaca 30 juz dalam
sesuai dengan tuntunan syari’at sebulan. Djalaluddin menyatakan
sebagaimana yang dijelaskan oleh bahwa kemampuan membaca Al-
ilmu tajwid (Annuri, 2007: 23). Quran dapat diraih melalui tiga
Kemampuan membaca Al- tahapan, yaitu mengenal karakteristik
Quran adalah keterampilan huruf, bunyi huruf, dan
melafadzkan setiap huruf dengan membacanya.
memberikan hak huruf (sifat-sifat Kemampuan membaca Al-
yang menyertainya seperti qolqolah Quran pada anak ADHD tidak sama
dan lain-lain) dan mustahaknya dengan kemampuan membaca Al-
(perubahan-perubahan bunyi huruf Quran anak pada umumnya, karena
ketika bersambung dengan huruf lain anak ADHD memiliki gangguan
353
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

fungsi otak yang bersifat kronis. ADHD/ADD adalah kecakapan


Adanya kelemahan pada fungsi dalam membaca huruf-huruf hijaiyah
kognitif yang ditimbulkan oleh sesuai dengan tanda bacanya atau
gangguan ini dapat menyebabkan barisnya yaitu fathah, kasroh,
berkurangnya prestasi, pengamatan dhommah dan tanwin secara benar
waktu yang buruk, penurunan daya dan dapat membaca kata dan kalimat
ingat verbal dan non verbal, kurang sesuai dengan tanda harokatnya
terampil membuat perencanaan, dengan benar.
kurang peka terhadap kesalahan dan
kurang cakap mengontrol perilaku Metode Al-Barqy
yang bertujuan. Hal ini berdampak Metode belajar Al-Quran
pada kemampuan membaca, menulis yang digunakan dalam penelitian ini
dan berhitung. Bahkan gangguan ini adalah metode Al-Barqi. Metode Al-
menimbulkan hambatan terhadap Barqy adalah salah satu metode
perkembangan bahasa (Dwijo, belajar membaca dan menulis Al-
2007:55). Quran yang ditemukan oleh
Pendapat di atas dapat Muhadjir Sulthon seorang dosen
disimpulkan bahwa kemampuan Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel
membaca Al-Quran untuk anak usia Surabaya pada tahun 1965. Metode
dini adalah kecakapan yang dimiliki ini disebut juga sebagai metode anti
dalam ketepatan pengucapan huruf- lupa karena struktur yang apabila
huruf hijaiyah sesuai dengan tanda- pada saat siswa lupa dengan huruf-
tandanya yang biasa disebut huruf atau suku kata yang telah
“makhrojul khuruf”, kecakapan dipelajari, maka akan dengan mudah
membaca kata dan kefasihan dapat mengingat kembali tanpa
membaca kalimat atau ayat. Setelah bantuan guru.
mampu membaca ayat dengan benar Muhadjir mengungkapkan
baru pada peningkatan pembelajaran pengajaran membaca dan menulis
tajwid sehingga mampu membaca huruf hijaiyah dengan metode Al-
Al-Quran dengan tartil. Kemampuan Barqy ada beberapa prinsip yang
membaca Al-Quran anak harus diperhatikan, antara lain harus
354
Peningkatan Kemampuan…
Rini Astuti

diajarkan secara gradual, dibaca diperlukan juga sebuah metode yang


langsung tanpa dieja, tidak dapat mengatasi perilaku anak.
diperkenalkan nama huruf hijaiyah, Penelitian ini memadukan metode
dituntut keaktifan siswa bersifat Al-Barqy dengan metode ABA.
praktis (diajarkan langsung dalam Terapi ABA (Applied Behavior
bentuk praktek), dan sederhana Analysis) adalah suatu metode
(diawali dengan menerangkan huruf- mengajar yang tanpa kekerasan yang
huruf yang mudah diucapkan) dasarnya menggunakan pendekatan
(Mujafar, 1999: IV). Syarat behavioral, metode ini memfokuskan
pengajaran metode Al-Barqy, antara penanganan pada pemberian
lain: (1) pendekatan dengan reinforcementpositif setiap kali anak
menggunakan 4 buah kata lembaga; berespon benar sesuai dengan
(2) sistem analitik sintetik instruksi yang diberikan (Handojo,
(memisahkan kata seperti ADA dan 2009: 269). Reinforcement adalah
RAJA); (3) menggunakan teknik tindakan mengikuti sebuah respon
menyanyi (menyanyi huruf kata tertentu dengan sebuah penguatan
lembaga); (4) bercerita (Omrod, 2008: 422). Tidak ada
menceritakan untuk memberi kesan hukuman (punishment) dalam terapi
pada peserta didik agar mengingat ini, tetapi bila anak berespon nsosialf
empat buah kata lembaga); (5) dan (salah atau tidak tepat) atau tidak
belajar konsentrasi. berespon sama sekali maka ia tidak
Metode Al-Barqy ada teknik akan mendapatkan imbalan
tambahan, yaitu teknik tranfer (reinforcement) positif yang ia sukai
(tehnik memperkenalkan huruf-huruf tersebut.
sulit yang disebut huruf kucing dan Metode yang digunakan
huruf macan yaitu huruf yang untuk meningkatkan kemampuan
memiliki perbedaan makhraj tapi membaca Al-Quran dalam penelitian
memiliki sifat huruf yang sama). ini adalah metode Al-Barqy yang
Untuk menangani anak ADD, selain traitmennya menggunakan metode
diperlukan metode yang ABA. Penggunaan kata lembaga dan
menyenangkan dan mudah teknik tranfer yang diaplikasikan
355
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

dengan cara memegang, menunjuk, pada penelitian dan trianggulasi data.


dan menyebutkan kartu-kartu huruf. Teknis analisis data menggunakan
Pemberian reward ketika anak analisis data kuantitatif yang akan
merespon instruksi dengan baik dijabarkan dengan tabel dan grafik
diharapkan akan memotivasi anak dan analisis data kualitatif yang
ADD dalam belajar membaca Al- disajikan.
Quran.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Hasil penelitian dari
Penelitian ini dilaksanakan di perolehan data hasil wawancara,
SDIT AL-KAMIL dengan observasi dan dokumentasi adalah
menggunakan metode Action kemampuan membaca Al-Quran
Research dari Kemmis dan Taggart. untuk anak ADD dengan
Prosedur kerja dalam penelitian menggunakan metode Al-Barqy
tindakan mencakup tahap berbasis ABA meningkat, yaitu
perencanaan (planning), tindakan kemampuan anak untuk membaca
(acting), observasi (observing) dan huruf hijaiyah, mengenal tanda baris
refleksi (reflecting), kemudian fatah, kasroh, dhommah dan tanwin,
berlanjut pada perencanaan ulang membaca kata dan membaca kalimat
pada siklus berikutnya (Kemmis dan sederhana telah terjadi peningkatan
Taggard, 1988: 5). Subjek penelitian yang signifikan pada subjek 1 dan
adalah dua orang siswa kelas 1 subjek 2 dibandingkan kemampuan
sekolah dasar. Instrumen yang awal sebelum tindakan. Peningkatan
digunakan adalah wawancara, kemampuan membaca Al-Quran
observasi dan dokumentasi. Validitas anak ADD adalah sebagai berikut:
instrumen penelitian ini subjek 1 sebanyak 75 poin dan
menggunakan pendapat pakar (expert subjek 2 sebanyak 86 poin. Dengan
judgment). Sedangkan teknik metode Al-Barqy berbasis ABA
keabsahan data yang digunakan antusias anak untuk belajar
adalah menggunakan perpanjangan meningkat. Fokus anak dalam belajar
pengamatan, peningkatan ketekunan pun mengalami peningkatan.
356
Peningkatan Kemampuan…
Rini Astuti

Metode Al-Barqy berbasis Hasil observasi secara


ABA telah berhasil meningkatkan kuantitatif pada siklus 2, Subjek 1
kemampuan membaca Al-Quran mendapatkan skor paling tinggi
anak ADD di SDIT AL-KAMIL, yaitu 129 dan Subjek 2 mendapatkan
Tapos Depok. Metode ini dapat skor 127. Dari hasil skor, terlihat
diterapkan untuk anak ADD dalam peningkatan yang signifikan jika
rangka memperbaiki dan dibanding dengan hasil skor pra-
meningkatkan kemampuan membaca intervensi. Secara keseluruhan
Al-Quran.Hasil peningkatan kemampuan membaca Al-Quran
kemampuan membaca Al-Quran subjek 1 meningkat mencapai
pada pra-intervensi dan akhir 92,14% sedangkan kemampuan
tindakan dapat dilihat dari tabel subjek 2 meningkat hingga mencapai
berikut: 90,71 %.
Tabel 1. Data Hasil Pra Intervensi dan Peningkatan kemampuan
Akhir Tindakan Kemampuan
membaca Al-Quran anak ADD
Membaca Al-Quran Anak ADD
dengan menggunakan metode Al-
Pra penelitian Siklus 1 Siklus 2
Skor % barqy
Skor berbasis
% ABA
skordapat dirinci
%
Subjek1 48 34,28 105 setiap75aspek kemampuan,
pada 129 92,14
tapi
Subjek 2 43 30,71 92 65,7 127 90,71
karena proses belajar membaca Al-
Quran dilakukan secara bertahap dari
Data tersebut jika
yang mudah dan berlanjut pada tahap
divisualisasikan dalam bentuk
yang lebih sulit, maka setiap aspek
diagram batang adalah sebagai
kemampuan tidak dapat disampaikan
berikut :

200 105 129 92 127


48 43
0
Subjek1 Subjek 2

Pra penelitian Skor Siklus 1 Skor Siklus 2 skor

Grafik 1. Perbandingan Hasil Asesmen Awal dan Asesmen Akhir Kemampuan Membaca
Al-Quran
pada setiap siklus. Pada siklus 1,
aspek yang dikembangkan adalah
357
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

kemampuan membaca huruf Dari data tersebut di atas jika


hijaiyah, mengenal tanda baris fatah, divisualisasikan dalam diagram
kasroh dan dhommah, membaca batang adalah sebagai berikut:
huruf sesuai tanda barisnya dan Data diatas terlihat
membaca kata sederhana. Sedangkan peningkatan kemampuan membaca
pada siklus 2 aspek yang huruf hijaiyah pada subjek 1

Awal Silklus I Siklus II

100
50
0
Mengenal Mengenal baris membaca membaca kata membaca
huruf hijiayah huruf berbaris kalimat

Grafik 2. Perbadingan Hasil Asesmen Awal dan Akhir Kemampuan Membaca Al-Quran
Per Aspek (Subjek 1)

dikembangkan adalah mengenal mengalami peningkatan dari pra-


tanda baris tanwin, membaca kata intervensi hingga akhir tindakan.
dan membaca kalimat. Tingkat pencapaian aspek membaca
a. Skor Subjek 1 berdasar per huruf hijaiyah mencapai hingga
aspek kemampuan 96,42% hal ini menunjukan bahwa
Berdasarkan hasil pra- anak mampu mengenal hampir
intervensi dan akhir tindakan seluruh huruf hijaiyah, namun ada
kemampuan anak dalam membaca beberapa huruf yang sulit atau masih
Al-Quran per aspek dapat dilihat belum dikuasai dengan baik dan
pada tabel berikut: masih memerlukan bantuan guru
Tabel 2. Tabel Pra-intervensi dan Akhir Tindakan Dalam Kemampuan Membaca Al-
Quran Per Aspek (Subjek 1)

Dimensi Awal % Siklus 1 % Siklus 2 %


Membaca Huruf Hijaiyah 48 85,71 53 94,64 54 96,43
Mengenal Baris/harokat 0 0 8 80 10 100
Membaca huruf
0 87,5
berbaris/harokat 0 41 73,21 49
Membaca kata 0 0 3 38 7 88
Membaca kalimat sederhana 0 0 0 0 9 90

358
Peningkatan Kemampuan…
Rini Astuti

untuk membacanya dengan benar. setiap kata dengan benar. Hal ini
Pada aspek mengenal tanda baris disebabkan karena anak masih
terlihat subjek 1 mengalami terkendala ketika membaca huruf
peningkatan yang signifikan, dengan baris yang berbeda.
kemampuan anak meningkat hingga Pada aspek membaca kalimat
100%. terlihat bahwa pada awal tindakan
Pada aspek membaca huruf anak belum bisa membaca kalimat.
berbaris fatah, kasroh dan dhommah Siklus 2 anak dapat membaca
tingkat pencapaiannya adalah 87,5%. kalimat dengan tingkat pencapai
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hingga 90%. Dengan kata lain anak
41 butir soal dapat disebutkan tanpa mampu membaca kalimat secara
bantuan dan 15 butir soal yang masih mandiri sebanyak 4 soal dan anak
memerlukan bantuan yaitu soal masih memerlukan bantuan untuk
menyebutkan huruf-huruf yang sulit. membaca 1 butir soal.
Subjek 1 masih kesulitan untuk
mengucapkan huruf-huruf yang sulit b. Skor Subjek 2 berdasarkan
dengan benar. Pada aspek membaca per aspek kemampuan
kata anak mengalami tingkat Berdasarkan hasil pra-
pencapai 87,5%. Hal ini intervensi dan akhir tindakan
menunjukkan bahwa kemampuan kemampuan anak dalam membaca
anak sudah mengalami Al-Quran dapat dilihat pada tabel
perkembangan yang cukup baik, berikut:
namun masih belum bisa membaca
Tabel 3. Tabel Pra-Intervensi dan Akhir Tindakan Dalam Kemampuan Membaca Al-
Quran Per Aspek (Subjek 1)

Dimensi Awal % Siklus 1 % Siklus 2 %

Membaca Huruf Hijaiyah 43 76,78 48 85,71 54 96,43


Mengenal Baris/harokat 0 0 8 80 10 100
Membaca huruf
0 0
berbaris/harokat 33 58,93 48 85,71
Membaca kata 0 0 3 38 7 88
Membaca kalimat sederhana
0 0 0 8 80
359
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

Data di atas jika menunjukkan bahwa anak secara


divisualisasikan dalam diagram mandiri dapat menjawab 20 butir
batang adalah sebagai berikut: soal dan 8 butir soal masih

Awal Silklus I Siklus II

60
40
20
0
Mengenal Mengenal baris membaca membaca kata membaca
huruf hijiayah huruf berbaris kalimat

Grafik 3. Perbadingan Hasil Asesmen Awal dan Akhir Kemampuan Membaca Al-Quran
Peraspek (Subjek 2)

Data di atas dideskripsikan memerlukan bantuan. Soal yang


bahwa melalui metode Al-Barqy memerlukan bantuan adalah soal
berbasis ABA kemampuan subjek 2 menyebutkan huruf-huruf yang sulit
pada aspek membaca huruf hijaiyah dengan tanda baris yang berbeda.
mengalami peningkatan dengan Pada aspek membaca kata, subjek 2
tingkat pencapaian hingga 96,42%. mengalami tingkat pencapai hingga
Hal ini menunjukkan bahwa 87,5%. Kemampuan anak meningkat
sebagian besar huruf hijaiyah telah sebanyak 27,5 %, anak mampu
dikuasai anak, tapi ada 2 butir soal melakukan secara mandiri 4 butir
yaitu soal 25 dan 27 yang masih soal dan melakukan 1 soal dengan
mendapat bantuan guru. Pada aspek bantuan.
mengenal tanda baris terlihat subjek Aspek kemampuan membaca
2 mengalami peningkatan kalimat anak mendapat skor 8, hal ini
kemampuan. Tingkat pencapaian berarti tingkat pencapaian anak pada
aspek mengenal tanda baris pada aspek ini adalah hingga 80%. Pada
subjek 2 adalah 100%. Pada aspek aspek membaca kalimat anak dapat
kemampuan membaca huruf berbaris melakukan secara mandiri 4 butir
fatah, kasroh dan dhommah, terlihat soal dan 1 butir soal memerlukan
subjek 2 mengalami peningkatan bantuan. Hasil analisis data kualitatif
sampai 85,71%. Hal ini membuktikan bahwa anak merasa
360
Peningkatan Kemampuan…
Rini Astuti

senang belajar Al-Quran dengan 2013:17). Memberikan media


media yang menyenangkan, siswa bergambar dalam proses
dapat dengan aktif melakukan proses pembelajaran terutama untuk anak
pembelajaran. Dengan suasana ADD yang memiliki rentang
belajar yang menyenangkan otak konsentrasi yang pendek dan memori
anak akan lebih mudah menerima yang bermasalah sangat penting
informasi. Kegiatan yang melibatkan untuk membantu proses
aspek visual, auditory dan kinestetik pembelajaran.
membuat anak tidak merasa bosan Metode Al-barqy yang
dalam belajar. Kegiatan yang menggunakan kata lembaga pada
menggunakan media belajar yang proses awal pembelajaran membuat
konkrit dan bahasa guru yang anak merasa mudah untuk menghafal
sederhana namun jelas membuat otak kata-kata tersebut. Setelah anak
reptil anak dapat menerima informasi hafal, kata-kata tersebut dipecah
dengan baik. Hal ini senada dengan menjadi kata kemudian menjadi suku
apa yang disampaikan oleh Chotib kata. Metode digunakan untuk anak
bahwa otak reptil membutuhkan ADD yang sering kali kesulitan
informasi yang sederhana, nyata dan dalam mengingat bentuk huruf. Hal
bisa diproses dengan cepat. ini senada dengan Kirk, dkk yaitu
Informasi yang demikian dapat terdapat tiga tahap belajar membaca,
diterima langsung oleh panca indera yaitu: belajar membaca keseluruhan,
(dilihat, didengar, dirasakan, dicium, membaca rinci dan membaca tanpa
dicecap), sebaliknya otak reptil tidak kesadaran rincian. Metode ini mirip
bisa melakukan proses yang bersifat seperti metode SAS (Struktur-
abstrak (Munif Chotib, 2013:12). Analitik-Sintetik). Melalui metode
Media gambar membuat anak SAS anak diperkenalkan dengan
tertarik dan senang. Hal ini sesuai kalimat, kemudian kalimat tersebut
dengan pernyatakan Chotib bahwa dirinci menjadi kata-kata , dipecah
informasi yang pertama diterima lagi menjadi suku kata selanjutnya
otak adalah berupa gambar, visual dipecah lagi menjadi huruf-huruf
atau display (Munif Chotib, (Mulyono, 2012:160).
361
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

Pengajaran yang bersifat seperti ini anak lebih mudah untuk


individual membuat anak dapat lebih menyerap informasi. Hal ini sesuai
fokus ketika belajar. Dengan teori behavior learning bahwa
pengajaran individual, guru bisa dengan memberikan reinforcement
lebih fokus memperhatikan kesulitan yang positif sebagai kunci dalam
dan hambatan yang dihadapi anak merubah perilaku, sehingga perilaku
ketika belajar. Guru dapat langsung yang baik akan terus dilakukan,
memberikan bimbingan yang sedangkan perilaku buruk akan
diperlukan anak pada saat belajar. dihilangkan (melalui time out,
Bimbingan guru sangat diperlukan hukuman, atau dengan kata “tidak”
ketika anak belum mampu (Handojo, 2009: 11). Peran guru
melakukannya secara mandiri, dalam menerapkan metode ini sangat
setelah mampu guru dapat diperlukan. Penerapan metode Al-
membiarkan anak melakukan Barqy berbasis ABA diperlukan
kegiatan secara mandiri. Hal ini keterampilan pendukung.
sesuai dengan pendapat Vigotsky Keterampilan pendukung
bahwa selama sesi ajaran orang yang diantaranya adalah keterampilan
lebih ahli (guru) menyesuaikan untuk berkomunikasi yang baik, guru
jumlah bimbingannya dengan level harus bisa mengatur intonasi suara,
kinerja siswa yang telah dicapai. kapan guru harus bersikap tegas
Ketika tugas yang akan dipelajari si kepada anak, kapan guru harus
murid adalah tugas yang baru maka memberikan penguatan atau reward
guru dapat menggunakan teknik secara tepat yang dapat mendukung
instruksi langsung. Ketika motivasi anak dalam belajar. Guru
kemampuan murid meningkat, maka harus memiliki kesabaran dalam
semakin sedikit bimbingan yang mengajar anak ADD, guru harus
diberikan (Santrock, 2010:63). sabar mengulang-ulang kegiatan
Anak lebih fokus dan mudah tanpa merasa kesal kepada anak.
diarahkan dengan aturan yang Pada proses pembelajaran
konsisten dengan pemberian reward guru mencontohkan cara pengucapan
dan punishment. Dengan kondisi huruf yang benar. Kegiatan
362
Peningkatan Kemampuan…
Rini Astuti

dilakukan secara berulang-ulang agar pra intervensi hingga skor setelah


terjadi penguatan dalam ingatan diadakannya tindakan. Hasil skor
anak. Hal ini sangat tepat dilakukan terakhir disimpulkan bahwa Subjek 1
untuk pengajaran anak ADD. Hal ini mengalami peningkatan 81 poin dan
sesuai teori Behaviorisme yang subjek 2 mengalami peningkatan 84
menyatakan bahwa bahasa diperlajari poin. Subjek 1 mengalami
melalui proses penguatan dan peningkatan sebanyak 57,86%
peniruan (Upton, 2012: 117). Guru sedangkan subjek 2 mengalami
telah melakukan proses pembelajaran peningkatan hingga 60%.
secara sistematis. Guru memulai Hasil analisa data yang
pembelajaran dengan sesuatu yang terkumpul selama dua siklus
konkrit yaitu media kartu-kartu. menunjukkan adanya perbedaan
Sesuai dengan karakteristik flascard yang signifikan sebelum dan sesudah
yaitu menyajikan pesan-pesan dilakukan program tindakan,
pendek pada setiap kartu yang sehingga disimpulkan bahwa metode
disajikan sehingga mudah diingat, Al-Barqy berbasis ABA dapat
dan juga menyenangkan (Prapto, meningkatkan kemampuan membaca
2012: 137). Al-Quran untuk anak ADD.
Berdasarkan penelitian tindakan
SIMPULAN yang telah dilaksanakan disimpulkan
Hasil pengumpulan, bahwa ciri-ciri pelaksanaan metode
pengolahan data dan evaluasi yang Al-Barqy berbasis ABA yang dapat
dilaksanakan setiap akhir siklus, meningkatkan kemampuan membaca
maka peneliti menyimpulkan bahwa Al-Quran anak ADD, sebagai
telah terjadi peningkatan kemampuan berikut:
membaca Al-Quran pada anak ADD 1. Pengajaran membaca
melalui metode Al-Barqy berbasis menggunakan kata lembaga
ABA secara signifikan. Data yaitu ADA RAJA, MAHA
kuantitatif telah menunjukkan KAYA, KATA WANA,
adanya peningkatan skor SAMA LABA.
kemampuan membaca dari kondisi
363
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

2. Pengajaran huruf-huruf ABA secara baik sebelum


yang sulit (huruf tranfer) memanfaatkan metode
diajarkan dengan tersebut untuk anak ADD.
menggunakan kartu-kartu 2. Untuk meningkatkan
huruf. kemampuan membaca Al-
3. Anak aktif melakukan Quran dengan
kegiatan memasangkan, menggunakan metode Al-
menunjuk dan menyebutkan Barqy berbasis ABA harus
huruf-huruf pada kartu. memperhatikan hal, sebagai
4. Media bervariasi berikut :
disesuaikan dengan a. Menggunakan kata
kebutuhan anak. Media lembaga, agar anak
berupa kartu-kartu huruf, lebih mudah
kartu kata bergambar, kartu mengingat kata-kata
kata, kartu kalimat tersebut.
dilengkapi dengan dadu dan Penggunaan kartu
ular tangga. bergambar ketika
5. Pemberian reward harus menceritakan kata
secara langsung dan lembaga akan
spontan. menarik perhatian
6. Kegiatan dilakukan anak dan anak
individual learning agar menjadi lebih
mencapai hasil yang antusias dalam
maksimal. belajar Al-Quran.
Rekommendasi hasil b. Menggunakan media
penelitian ini agar pembelajaran yang bervariasi
membaca Al-Quran untuk anak ADD berupa kartu-kartu
dapat optimal maka perlu huruf, kartu kata
diperhatikan hal-hal sebagai berikut: bergambar, kartu
1. Guru harus memahami kalimat, dadu dan
metode Al-Barqy berbasis permainan ular
364
Peningkatan Kemampuan…
Rini Astuti

tangga, agar anak e. Pemberian reward


lebih tertarik dalam berupa pujian,
belajar Al-Quran makanan atau
c. Kegiatan mainan secara
pembelajaran langsung dan
dilakukan dengan spontan sehingga
bermain sehingga anak akan merasa
anak aktif senang dan
melakukan kegiatan termotivasi untuk
seperti terus belajar
memasangkan, membaca Al-Quran.
memegang atau f. Melakukan
menunjuk dan pengembangan
menyebutkan. dengan membuat
Dengan kegiatan kata-kata lembaga
aktif anak lebih untuk huruf-huruf
mudah untuk yang sulit sehingga
mengingat huruf- anak bisa lebih
huruf yang mudah mengingat
dipelajarinya. huruf-huruf tersebut.
d. Pembelajaran
dilakukan secara DAFTAR PUSTAKA
individual agar anak Abdurahman, Mulyono. Pendidikan
lebih fokus dan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar. Jakarta: Rineka
dapat berkonsentrasi
Cipta , 2012.
lebih baik. Sehingga Abdur Rauf, Abdul Aziz. Anda pun
anak lebih mudah Bisa Menjadi Hafidz Al-
Quran.Jakarta: Markas
mengingat huruf-
Quran, 2012.
huruf yang Annuri, Ahmad. Panduan Tahsin
dipelajarinya. dan Tilawah Al-Quran &
Pembahasan Ilmu Tajwid.

365
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 7 Edisi 2, November 2013

Bogor: Prim Publishing, Omrod. Child Development. Canada:


2007. Pearson education, 2008.
Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Riyadh, Sa’ad. Mendidik Anak
Disertasi. Jakarta: Program Mencintai Al-Quran.
Pascasarjana Universitas Sukaharjo: Insan Kamil,
Negeri Jakarta. 2007.
Chotib, Munif. Kelasnya Manusia. Santrock,John W. Perkembangan
Bandung: Mizan Pustaka,2013. Anak.Jakarta: Erlangga, 2007.
Djaluddin. Cepat Membaca Al- Sami, Abdus dkk,.Al-Quranku
Quran dengan Metode dengan Tajwid Blok
Tunjuk Silang.Jakarta: Kalam Warna.Jakarta: Lautan
Mulia,2012. Lestari,2010.
Departemen Agama Republik Saputro, Dwijo. ADHD (Attention
Indonesia, 1993. Deficit/Hyperactivity
Flanagen ,Robb. ADHD Disorder). Jakarta: Sagung
KIDS.Jakarta: Prestasi Pustaka, Seto, 2009.
2005. Sarmini. Alhamdulillah Balitaku
Handojo. Autisme Pada Anak. Khatam Al-Quran.Bandung:
Jakarta: BIP, 2009. Khazanah Intelektual, 2012.
Hilmi, Irfan. Jangan Lupakan Sulthon, Muhadjir. Buku Belajar
Pendidikan Agama. Republika,2011. Mengaji Al-Barqi. Surabaya:
Jurnal Guru, No,1 Vol 3 Juli 2006 PenaSuci, 1999.
Mertler, Craig A. Action Research Sutadi, Rudi. Intervensi Tatalaksana
Mengembangkan Sekolah dan Perilaku (Applied Behavior
Memberdayakan Guru. Analysis) Pada Penyandang
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Autisme. Jakarta: Lembaga
2011. Intervensi Terapan Autisme,
Mills,Geoffrey E. Action Research : 2000.
A Guide for Teacher. Ohio: Syarifuddin, Ahmad. Mendidik Anak
Printice Hall, 2000. Membaca, Menulis, dan
Kemmis,S.& Mc. Taggar, R. The Mencintai Al-Quran. Jakarta:
Action Research Planne. GIP, 2004.
Australia: Victoria, 1988.

366

Anda mungkin juga menyukai