Oleh:
LILIK INDRI PURWATI
NPM. 14114631
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
LILIK INDRI PURWATI
NPM. 14114631
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Oleh:
LILIK INDRI PURWATI
vi
vii
MOTTO
1
Q.S Al-Qomar [54]:17
2
HR. Ibnu Majah
viii
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur dan bahagia, keberhasilan ini penulis persembahkan kepada :
1. kedua orangtua yanng penulis sayangi, cintai dan banggakan karena Allah, bapak
dengan penuh kasih sayang serta tak hentinya selalu mendoakan dalam
keberhasilan anak-anaknya.
2. Bulek Ida sekeluarga yang senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun
materil.
keberhasilanku.
4. Guru dan Dosen yang senantiasa membimbing, mengajari dan memberi nasehat
Komisariat IAIN Metro yang telah memberikan semangat bagi penulis untuk
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas taufik dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Sripsi ini.
Penulisan Skripsi ini adalah bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan
pendidikan program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan ilmu Keguruan (FTIK),
Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Metro guna memperoleh gelar S.Pd.
Dalam upaya penyelesaian penyusunan Skripsi ini, penulis telah banyak
mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis
mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro,
Dr. Hj. Akla, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Metro,
Dra. Isti Fatonah, M.A dan Muhammad Ali, M.Pd.I, selaku pembimbing satu dan dua
yang telah memberi bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan dan memberi
motivasi. Tak lupa juga rasa sayang dan terimakasih penulis haturkan kepada Ibu dan
keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan dalam segala hal. Serta
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini.
Kritik dan saran demi perbaikan Skripsi ini sangat diharapkan dan akan diterima
sebagai bagian untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik. Pada akhirnya penulis
berharap semoga hasil penelitian yang dilakukan kiranya dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan Agama Islam.
x
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ........................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
xi
1. Faktor Pendukung dalam Menghafal Al-Quran ........................ 29
C. Pembahasan .......................................................................................... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 75
B. Saran ..................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Surat Bimbingan Skripsi ................................................................................ 81
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
mukjizat dan karunia terbesar yang dimiliki umat islam. Allah telah
yang dilakukan oleh Allah kepada Al-Quran salah satunya adalah melalui
jutaan manusia.
yang dipilih oleh Allah, maka jumlahnya sangat sedikit. Minat untuk
menghafal Al-Quran juga jarang sekali muncul pada orang islam itu
lembaga formal maupun non formal. Salah satu dari lembaga non formal
kemampuan menghafal Al-Quran pada diri santri itu sendiri tidak berjalan
mudah. Banyak kendala yang menghambat baik dari segi sumber daya
manusia, santri, sistem yang ada, sarana prasarana, dan lain sebagainya.
(dengan pergi berguru ketempat yang jauh seperti Pesantren dan lain
objek penelitian.
fenomena yaitu banyak santri ketika di luar jam belajar lebih banyak
lamban dalam menghafal Al-Quran namun ada juga santri yang cepat
yang kuliah dan ada yang sudah bekerja, latar belakang santri yang
santri yang juga sudah bekerja. Namun dengan latar belakang santri yang
4
merasa kesulitan dalam menghafal Al-Quran dan ada pula santri yang
B. Pertanyaan Penelitian
menghafal Al-Quran.
1. Bagi Peneliti:
dan menghafalkannya.
Al-Quran.
2. Bagi Santri:
Al-Quran.
D. Penelitian Relevan
yang mirip dengan persoalan yang dikaji dalam penelitian ini, tulisan ini
masalah yang penulis teliti saat ini. Berikut beberapa literatur yang terkait
5
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Jurai Siwo Metro, 2016), h. 39.
7
variabel penelitian yang dilakukan oleh Heri Septiadi Ismanto yaitu terkait
Al-Quran.
6
Dalimatul Fitriyah, Faktor yang mempengaruhi Kecepatan Menghafal Al-Quran antara
Santri Mukim dan Nonmukim di Pesantren Zaidatul Ma’arif Kauman Parakan Temanggung, IAIN
Walisongo Semarang: 2008.
8
Metro .
BAB II
LANDASAN TEORI
macam alasan, salah satu alasannya adalah karena sulitnya Al-Quran itu
7
Q.S Al-Qomar [54]:17
8
Yusuf Al-Qaradhawi, Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Quran, (Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2006), h. 135.
10
dimiliki.
kata hafal yang artinya telah masuk diingatan atau dapat mengucapkan
luar kepala.
9
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 628.
10
Robin, Stephn, Judge, “Pengertian Kemampuan” dalam Wikipwdia.org diunduh pada
27 Maret 2018.
11
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, h. 338.
12
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfa Beta, 2003), h. 128
11
13
Manna’ Khalil Al-Qattab, Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran, (Jakarta: Pustaka Utera
AntarNusa, 1994), h. 15.
14
Rosihan Anwar, Ulum Al-Quran, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2013), h. 31-32
15
Ibid, h. 11
16
Abdul Shabur Syahin, Saat Al-Quran Butuh Pembelaan, (Jakarta: ERLANGGA, 2006),
h. 2
12
kesalahan.
17
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003), h. 128.
13
bacaan)18
c. Fashahah
Al-Quran)
harakat)
a. Tahfidz
18
Misbahul Munir, Ilmu dan Seni Qira’atil Quran, Pedoman Bagi Qari-Qari’ah Hafidh
Hafidhah dan Hakim dalam MTQ (Semarang: Binawan, 2015), h. 356-357.
19
Ibid., h. 198.
20
Bairus Salim, Qtest System (Sebuah System Tes untuk Mengukur Kompetensi
Membaca Al-Quran), (Lampung: Laduny, 2015), h. 60-62.
21
Podoluhur: Proposal dalam www.podoluhur.blogspot.com, yang diunduh pada 13 Maret
2018.
14
belajar.22
b. Tajwid
huruf adalah sifat asli yang selalu bersama dengan huruf tersebut.
22
Abdul Aziz Abdur Rauf Al-Hafizh, Pedoman Dauroh Al-Quran, (Jakarta: Markaz Al-
Quran), h. 147.
23
Ibid, h. 11.
24
Imam Al Hakim Wicaksono, Pemahaman Ilmu Tajwid (Pedoman Tata Cara Membaca
Al-Quran dengan Baik dan Benar), (Surakarta: SENDANG ILMU, 2005), h. 7.
15
sifat huruf (shifatul hurf), hukum tertentu bagi huruf (ahkamul hurf),
c. Kefasihan
d. Adab
25
Khalid BinAbdul Karim al-Lahim, Begini Cara Mengamalkan Al-Quran, (Jakarta: At-
Tazkia, 2010), h. 139.
16
26
Ahsin W. Al-Hafidz. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. h. 32-34
27
Sayyid Mukhtar Abu Syadi, Adab-Adab Halaqah Al-Quran (Belajar dari Tradisi
Ulama), (Solo: AQWAM, 2015), h. 162-168.
17
akan mulia. Al-Quran diturunkan pada bulan yang mulia yaitu bulan
hafalannya.
setiap ayat’.
a. Menggugurkan kewajiban
b. Pahala yang luarbiasa banyaknya
c. Menjadi manusia yang mulia
d. Memberikan syafa’at dihari kiamat
e. Menjadi kebanggaan allah swt.
f. Tidak diganggu setan
g. Memberi syafa’at bagi orang tuanya.29
...
Artinya “sebenarnya Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di
dalam dada orang-orang yang diberi Ilmu...” (QS. Al-Ankabut:49)
Maksudnya dalam hati para ulama dan penghafal Al-Quran.
kedua golongan ini adalah orang-orang yang istimewa bagi Al-
Quran, kandungan Al-Quran itu sendiri merupakan ayat-ayat nyata
28
Ibid., h. 30-52
29
Abdul Raziq, Belajar Al-Quran Bertajwid Tanpa Teori Tajwid Diiringi Irama Murotal
Timur Tengah dengan Metode BILQIS (Bimbingan Ilmu Al-Qur’an Intensif), (Tangerang: Nizhan
Press, 2015), h. 1
30
Romadhoni Massul, Metode Cepat menghafal dan memahami Ayat-Ayat Suci Al-Quran,
(Yogyakarta: Lafal Indonesia, 2014), h. 114-121
19
kalam-Nya.
31
Sayyid Mukhtar Abu Syadi, Adab-Adab Halaqoh Al-Qur’an (Belajar dari Tradisi
Ulama), (Solo: Aqwam, 2015), h 51.
32
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam,(Jakarta: Kalam, 2012), h. 2-3.
20
maksud.34
a. Metode Wahdah
Metode ini cara menghafalkannya yaitu dengan membacanya
per ayat, satu ayat bisa diulang hingga 10x untuk kemudian
dilanjutkan keayat berikutnya setelah dirasa ayat tersebut
sudah hafal.
b. Metode Kitabah
Kitabah artinya menulis. Pada metode ini penulis terlebih
dahulu menulis ayat-ayat yang akan dihafalnya pada secarik
kertas yang telah disediakan.Kemudian ayat tersebut dibacakan
hingga lancar dan benar bacaannya lalu dihafalkan.
33
Ibid h. 52
34
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Umum
Bahasa Indonesia, h. 649.
21
c. Metode Sima’i
Sima’i artinya mendengar. yang dimaksud dengan metode ini
adalah mendengarkan suatu bacaan untuk dihafalkannya.
d. Metode Gabunagan
metode ini merupakan gabungan dari metode-metode yang
pertama dan kedua, yakni metode Wahdah dan metode
Kitabah. Hanya saja kitabah di sini lebih memiliki fungsional
sebagai uji coba terhadap ayat-ayat yang telah dihafalnya.
e. Metode Jama’
Penerapan metode ini ialah dengan cara menghafal yang
dilakukan secara kolektif, yaitu ayat dihafal dibaca secara
bersama-sama, dipimpin oleh instruktur.35
1) Muroja’ah,
35
Ahsin W. Al-Hafidz. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. h. 63-66
36
Umar Al-Faruq, 10 Jurus Dahsyat Menghafal Al-Quran (Rahasia Sukses Gemilang
Para Hafiz Quran), (Surakarta: iyad Books, 2014), h. 134
37
Tim Yayasan Muntada Islami, Panduan Mengelola Sekolah Tahfizh, (Surakarta: Al-
Aqwam, 2012), h. 48-49.
22
jangka panjang.38
prosesnya.
38
Abdul Muhsin et al, Orang Sibukpun Bisa Menghafal Al-Quran (Rahasia, Cara dan
Kisah Orang-Orang Sibuk menjadi Penghafal Al-Quran), (Solo: PQS PUBLISHING, 2014), h. 57.
23
Al-Quran
1. Ikhlas
2. Tekad yang Kuat dan Bulat
3. Mengetahui nilai amalan yang anda lakukan
4. Mengamalkan hafalan
5. Meninggalkan dosa
6. Berdoa
7. Memahami makna ayat dengan benar
8. Menguasai ilmu tajwid yang benar
9. Mengulang-ulang bacaan
10. Sholat dengan membaca ayat-ayat yang sudah dihafal40
39
Amjad Qasim, Sebulan Hafal Al-Quran, (Solo: Zanzam, 2011), h. 85
40
Abdul Muhsin et al, Orang Sibukpun Bisa Menghafal Al-Quran (Rahasia, Cara dan
Kisah Orang-Orang Sibuk menjadi Penghafal Al-Quran), h. 33-60.
24
a) Ikhlas
amalannya terhapus.42
dalam Al-Quran.43
amalan hati yang paling berat namun besar pula pahala yang diraih.
41
Yusuf Al-Qaradhawi, Bagaimana Berinteraksi dengan Al-Quran, h. 135.
42
Ibid.
43
Khalid Bin Abdul Karim al-Lahim, Beginilah Cara Mengamalkan Al-Quran, (Jakarta:
Pusaka at-Tazkia, 2010), h. 14
44
Amjad Qasim, Sebulan Hafal Al-Quran, (Solo: Zamzam, 2011), h. 55.
25
Ikhlas bersumber dari niat yang tulus semakin ikhlas seseorang dalam
yang punya tekad. Mereka yang punya tekad memiliki ciri utama
45
Abdul Muhsin et al, Orang Sibukpun Bisa Menghafal Al-Quran (Rahasia, Cara dan
Kisah Orang-Orang Sibuk menjadi Penghafal Al-Quran), h. 41.
46
Amjad Qasim, Sebulan Hafal Al-Quran, h. 88.
47
Ibid., h. 43
26
d) Mengamalkan hafalan
e) Meninggalkan dosa
jauh dari Allah SWT. Menjadi seorang hamba yang sholeh dan
seorang hamba semakin dicintai oleh Allah SWT. Ibnu Umar r.a
SWT.
48
Khalid Bin Abdul Karim al-Lahim, Beginilah Cara Mengamalkan Al-Quran, h. 2
49
Ahmad Farid, Quantum Taqwa (hakikat, keutamaan dan karakter orang-orang
bertaqwa), (Solo: Pustaka Arafah, 2008), h. 105.
27
f) Berdoa
salah satu ibadah yang dicintai Allah SWT. Maka memperbanyak doa
50
Majdi Ubaid Al-Hafidz, 9 Langkah Mudah Menghafal Al-Quran (Rahasia Hafal Al-
Quran dengan Metode Belajar Paling Modern), Solo: AQWAM, 2015, h. 60.
51
Umar Al-Faruq, 10 Jurus Dahsyat Menghafal Al-Quran (Rahasia Sukses Gemilang
Para Hafiz Quran), h. 58.
52
Ibid., h. 52.
28
ilmu tajwid agar tidak salah dalam melafalkan bacaan dan tidak
i) Mengulang-ulang bacaan
menghafal Al-Quran.56
sebagai berikut:
hal ini usia dini lebih mempunyai daya rekam yang kuat terhadap
56
Umar Al-Faruq, 10 Jurus Dahsyat Menghafal Al-Quran, 2014, h. 48.
57
Ahsin W. Al-Hafidz. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. h. 56-61.
30
2) Menejemen Waktu
urusan kita supaya kita bisa menyediakan waktu yang cukup untuk
4) Setelah sholat
58
Amjad Qasim, Sebulan Hafal Al-Quran, h. 61.
59
Ahsin W. Al-Hafidz. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, h. 59-60.
31
untuk menghafal.
3) Tempat Menghafal
pandangamu ke depan.60
60
Amjad Qasim, Sebulan Hafal Al-Quran, h. 63.
61
Ahsin W. Al-Hafidz. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, h h. 61.
32
disebutkan:
3. Bacaan menyelidik
tajwid
62
Majdi Ubaid Al-Hafidz, 9 Langkah Mudah Menghafal Al-Quran, h. 169-184
63
Amjad Qasim, Sebulan Hafal Al-Quran, h. 125-120.
33
Al-Quran disebutkan:
64
Marsudianto, 40 Hari Bersama Al-Quran (Upaya membudayakan Tilawah Al-Quran),
(Lampung: Coqelat Visitama, 2014). h. 13.
65
Amjad Qasim, Sebulan Hafal Al-Quran, h. 80.
34
ketika kita dapat meyakinkan kepada diri sendri bahwa tidak ada
Al-Quran.
besar pula pahala yang akan didapatkan, hal ini sesuai dengan
66
Ibid., h. 81-82.
35
67
Abdul Muhsin et. Al, Orang Sibukpun Bisa Menghafal Al-Quran, h. 48.
68
Ash-Syeikh az_Zarnuji, Terjemah Ta’alim Muta;alim (Buku Panduan Bagi Kita untuk
menuntut Ilmu yang benar), (Surabaya: MUTIARA ILMU, 2012), h. 100.
69
Abu Yahya Badru Salam, Niat Penentu Amal, (Naashirussunnah, 2012), h.99.
36
c. Kekenyangan
berkonsentrasi.
70
Khalid Bin Abdul Karim al-Lahim, Beginilah cara mengamalkan Al-Quran. (Jakarta:
Pusaka at-Tazkia, 2010), h. 167.
37
hafalan itu sendiri yaitu niat yang tidak ikhlas karena Allah,
tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
ada dan berakhir dengan teori. Maka dapat diasumsikan bahwa sifat dan
71
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), h. 4.
72
Ibid, h. 6.
40
B. Sumber Data
diperoleh, merupakan hasil pencatatan baik yang berupa fakta dan angka
ini mencakup sumber data primer dan sekunder yakni sebagai berikut:
primer dalam penelitian ini adalah para asatid dan santri pondok
pesantren Darussalam.
penulis, seperti buku yang ditulis oleh Abdul Muhsin dengan judul
73
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi IV,
(Yogyakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h.129.
74
Winario Suratman, Pengantar Penenelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik,
(Bandung:Tarsito, 1985), h.163.
75
Cik Hasan Bisri, Penuntun Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi Bidang Ilmu
Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h.32
41
1. Wawancara
sedikit.76
76
Ibid., h. 194
42
maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face
dengan santri dan juga ustaz untuk mendapatkan data terkait informasi
77
Ibid., h. 194.
43
2. Observasi
78
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 158.
79
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian., h. 187.
80
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA,
2012), h. 204.
44
3. Dokumentasi
81
Ibid.,h.145.
45
keabsahan data dalam penelitian ini maka, untuk menjamin hal tersebut
analisa data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih
prosedur yang harus ada dalam kegiatan penelitian. Proses ini sangat
82
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R &
D, h. 372.
83
Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES,
1987), h.263
46
serta dapat “menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan orang lain84”. Jadi bentuk analisis
84
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), Edisi Revisi, h.248.
85
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2006), h. 106.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1998. Kegiatan tersebut meliputi ta’lim, tasqif, kajian bahasa Arab dan
Pondok Darussalam telah terdaftar dalam akte notaris Selvi Fitria Liu,
teknologi”.
Kemiri No. 02 15 A Iring Mulyo Metro Timur kota Metro (kode Pos
(IAIN) Metro
Negeri 4 Metro
Gambar .1
Denah Lokasi Pondok Pesantren Darussalam Metro
Kantor
Toilet Pondok SMK N 1
Metro
Masjid
gg
Darussalam
kamar
Ustadz
Kamar Mandi
Halaman
Tempat Pondok
Wudhu
jln
Jalan 15 A
ggghhhhhhhhhh
Kampus 1 IAIN Metro
50
Gambar .2
Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Darussalam Metro
Asatidz
Ust. Muhammad Ramadhan Habibi, Lc.MA
Ust. Mujirul Hasan
Ust. Muhammad Hummam, M.Pd.I
Ust. Mustaqim, M.Pd.I
Ust. Bairussalim, M.Pd.I
Ust. Adri Yusro, S.Pd
Ust. Mulyono
51
Tabel .1
Sarana Prasarana yang Ada di Pondok Pesantren Darussalam Metro
No Fasilitas Keterangan
1 Asrama akhwat 2 Ruang
2 Asrama ikhwan 2 Ruang
3 Ruang Belajar Lantai 1
4 Kediaman ustadz 1 Gedung
5 Kantor 1 Ruang
6 Masjid 1 Gedung
7 Ruang Wirausaha 1 Ruang
8 Kamar mandi 6 kamar
9 Meja belajar 30 buah
10 Papan tulis 4 buah
27 santri yang terdiri dari 15 santri ikhwan dan 12 santri. Terdapat 4 santri
diantaranya sudah hafiz 30 juz dan yang lainnya masih dalam proses
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang
berasal dari diri santri itu sendiri sedangkan faktor eksternal yaitu faktor
yang berasal dari luar santri Pondok Pesantren Darussalam. untuk lebih
jelasnya terkait keadaan ustadz dan santri dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel .2
Keadaan Ustadz di Pondok Pesantren Darussalam Metro
Tabel .3
Keadaan Santri Pondok Pesantren Darussalam Metro
Kemampuan
Status menghafal Al-
Nama / Quran
No
Inisial
Kurang
Pekerja Mahasiswa Baik baik
1 HA - √ √ -
2 Ha - √ √ -
3 MN - √ √ -
4 DN - √ - √
5 LI - √ √ -
6 EM √ - - √
7 RR √ √ - √
8 AK √ - - √
9 MS - √ √ -
10 Mt - √ - √
11 SH - √ √ -
12 RM - √ - √
13 WS √ - - √
14 MB - √ - √
15 Wg - √ - √
16 NR - √ - √
17 MA - √ √ -
18 Lt - √ - √
19 Tq - √ √ -
20 BN - √ - √
21 AA √ √ - √
22 UH √ - - √
23 WN √ √ - √
24 Ak - √ - √
25 Tr - √ √ -
26 AN - √ √ -
27 UL √ √ - √
keilmuan yang didapatkan dari kajian kitab, namun santri juga mampu
hari saja, tidak seperti pondok tahfidz pada umumnya yang melakukan
kegiatan pembelajaran pada siang dan malam hari. Sehingga saat ini
tahfiz.
Quran, terdapat kegiatan lain seperti kajian kitab. Kitab yang biasa
pada malam hari, yakni pada ba’da maghrib sampai dengan pukul
22.00 WIB, dan selepas sholat subuh sampai dengan pukul 06.30 WIB.
mahasiswa dan pekerja, oleh karena itu kegiatan santri saat siang hari
perkuliahan.
Darussalam Metro
berikut:
mengatakan bahwa:
Quran minimal satu hari satu juz. Setelah tilawah rutin dilakukan
1 juz Al-Quran.
menyatakan bahwa:
kemampuan menghafalnya.
menyatakan bahwa:
Quran.(O/P/F.1/09/06/2018)
bagi santri. Karena tidak adanya waktu khusus bagi santri untuk
berupa hukuman (iqob) yang tegas bagi santri yang memang belum
Menghafal Al-Quran
dalam hal ini bisa mencakup tempat yang nyaman dan sarana
yaitu, perlu adanya motivasi yang kuat baik motivasi dari dalam
peneliti melihat target yang dicapai santri untuk tasmi satu juz
harinya (O/P/F.2/10/06/2018).
ingin setoran, mushaf yang sesuai yaitu yang biasa digunakan para
peraturan yang tegas bagi santri yang tidak mampu mencapai target
maksiat, adanya motivasi yang kuat baik dari luar maupun dari
menghafal Al-Quran
yaitu, niat yang tidak istiqomah, dalam hal ini yaitu niat yang
adanya target dari santri itu sendiri, aktifitas santri yang berbeda-
mengingat dalam hal ini banyak hambatan yang harus dilalui santri
menyatakan bahwa:
cukup padat, terlebih lagi bagi santri yang juga sudah bekerja,
(P/O/F.4/10/06/2018)
C. Pembahasan
santri. Karena tidak adanya waktu khusus bagi santri untuk menghafal Al-
(iqob) yang tegas bagi santri yang memang belum mampu mencapai target
halaman tanpa ada kesalahan. Target hafalan yang harus dicapai bagi
meliputi Faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor
yang muncul dari dalam diri santri itu sendiri, sedangkan faktor eksternal
mujahadah, 2). keinginan yang kuat, 3). motivasi dari diri sendiri 4). jauhi
maksiat dan 5). Managemen waktu yang baik. Sedangkan faktor eksternal
Darussalam Metro meliputi: 1). Adanya musrif, 2). Mushaf yang sesuai,
3). Lingkungan yang mendukung, 4). Fasilitas yang memadai, 5). Adanya
kemampuan menghafal Al-Quran, 3). Niat yang tidak istiqomah, 4). Rasa
malas, 5). Kurangnya motivasi dari diri sendiri 6). Perasaan mudah
menyerah dan 7). Tidak adanya target hafalan dari santri itu sendiri.
seperti Hand Phone yang kurang bijak, 3). Kurangnya motivasi dari luar,
dan 4). Penggunaan waktu untuk hal yang kurang bermanfaat atau sia-sia.
Metro yaitu, meliputi: 1). Managemen waktu dengan baik, 2). Jangan
banyak alasan, 3). Lawan rasa malas 4). Jadikan setiap awal aktifitas
meninggalkan maksiat, 7) cari guru yang memang sudah hafidz 30 juz 8).
penggunaan Hand Phone, 13). Harus ada ustadz atau pengurus yang fokus
Merujuk dari teori yang penulis ambil yaitu teori yang dituliskan oleh
Abdul Muhsin dengan judul buku “orang sibukpun bisa mengafal Al-
hafalansaal sholat.
lapangan. Dalam hal ini peneliti menemukan teori baru terkait faktor-
terbagi lagi kedalam faktor internal dan faktor eksternal. faktor internal
waktu yang baik dan motivasi yang tinggi dari diri sendiri. sedangkan
faktor eksternal yaitu adanya musrif, mushaf yang sesuai, lingkungan yang
hal ini juga terbagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
mudah menyerah, dan tidak adanya target hafalan dari santri itu sendiri.
A. Kesimpulan
waktu yang masih kurang baik. Karena tidak adanya waktu khusus bagi
mengikat berupa hukuman (iqob) yang tegas bagi santri yang memang
dahulu dan mampu merutinkan tilawah minimal 1 hari 1 juz serta mampu
yang harus dicapai bagi santri yaitu mampu menghafal minimal 1 juz
dalam 1 tahun.
dan faktor penghambat. Dalam hal ini Faktor pendukungnya yaitu, terdiri
dari faktor Internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: 1).
mujahadah, 2). keinginan yang kuat, 3). motivasi dari diri sendiri 4). jauhi
76
maksiat dan 5). Managemen waktu yang baik. Sedangkan faktor eksternal
meliputi: 1). Adanya musrif, 2). Mushaf yang sesuai, 3). Lingkungan yang
baik, 4). Fasilitas yang memadai, 5). Adanya peraturan yang tegas.
menghafal Al-Quran, 3). Niat yang tidak istiqomah, 4). Rasa malas, 5).
Kurangnya motivasi dari diri sendiri 6). Perasaan mudah menyerah dan
7). Tidak adanya target hafalan dari santri itu sendiri. Sedangkan faktor
seperti Hand Phone yang kurang bijak, 3). Kurangnya motivasi dari luar,
meliputi: 1). Managemen waktu dengan baik, 2). Jangan banyak alasan,
3). Lawan rasa malas 4). Jadikan setiap awal aktifitas dimulai dengan
maksiat, 7) cari guru yang memang sudah hafidz 30 juz 8). Tentukan
penggunaan Hand Phone, 13). Harus ada ustadz atau pengurus yang fokus
B. Saran
Berikut ini beberapa saran yang berkenaan dengan penelitian ini yaitu:
1. Saran kepada santri, teruslah semangat dalam menghafal Al-Quran,
2. Kepada asatidz, mencoba untuk fokus dan luangkan lebih banyak waktu
Al-Quran serta lebih tegas terhadap santri yang belum mampu mencapai
Abdul Aziz Abdur Rauf Al-Hafizh. Pedoman Dauroh Al-Quran. Jakarta: Markaz Al-
Quran.
Abdul Muhsin et.al. Orang Sibukpun Bisa Menghafal Al-Quran (Rahasia, Cara dan
Kisah Orang-Orang Sibuk menjadi Penghafal Al-Quran). Solo: PQS
PUBLISHING, 2014.
Abdul Raziq. Belajar Al-Quran Bertajwid Tanpa Teori Tajwid Diiringi Irama
Murotal Timur Tengah dengan Metode BILQIS (Bimbingan Ilmu Al-
Qur’an Intensif). Tangerang: Nizhan Press, 2015.
Abdul Shabur Syahin. Saat Al-Quran Butuh Pembelaan. Jakarta: ERLANGGA, 2006.
Cik Hasan Bisri, Penuntun Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi Bidang Ilmu
Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Joko Subagyo. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2006.
Khalid Bin Abdul Karim al-Lahim. Beginilah cara mengamalkan Al-Quran. Jakarta:
Pusaka at-Tazkia, 2010.
79
Majdi Ubaid Al-Hafidz. 9 Langkah Mudah Menghafal Al-Quran (Rahasia Hafal Al-
Quran dengan Metode Belajar Paling Modern). Solo: AQWAM, 2015.
Sayyid Mukhtar Abu Syadi, Adab-Adab Halaqah Al-Quran (Belajar dari Tradisi
Ulama). Solo: AQWAM, 2015.
Syaiful Sagala. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa Beta, 2003.
HASIL WAWANCARA
A. PETUNJUK WAWANCARA
1. Wawancara
hasil wawancara.
B. IDENTITAS
Darussalam.
Waktu Pelaksanaan :
C. PERTANYAAN
2. 1. Apa saja faktor “adanya musrif yang selalu siap ketika santri ingin
pendukung setoran, mushaf yang sesuai, lingkungan yang saling
82
Peneliti,
HASIL OBSERVASI
A. PETUNJUK OBSERVASI
1. Observasi
hasil observasi.
B. IDENTITAS
Darussalam.
C. OBSERVASI
Peneliti,
PEDOMAN DOKUMENTASI
A. PETUNJUK PELAKSANAAN
B. IDENTITAS
Darussalam.
Kondisi
No Data yang Ingin di Ambil Tidak
Ada
Ada
Letak Giografis pondok pesantren Darussalam 15 A
1.
Iring Mulyo Metro Timur Kota Metro
Sejarah berdirinya pondok pesantren Darussalam
2.
Metro
3. Visi dan Misi pondok pesantren Darussalam Metro
4. Keadaan sarana dan prasarana
5. Data jumlah asatid pondok pesatren Darussalam Metro
6. Data jumlah santri pondok pesantren Darussalam
Struktur kepengurusan pondok pesantren Darussalam
7.
Metro
8. Makna logo pondok pesantren Darussalam Metro
9. Catatan dan foto kegiatan santri
10 Catatan dan foto asatid
88
KODING
Tanggal…..Bulan…..Tahun……
a. Pada tanggal 09 Juni 2018 Saya telah menemui ustadz Pondok Pesantren
W/U.1/F.1/09/06/2018
Keterangan koding:
W Wawancara
U.1 Wawancara kepada ustadz yang pertama di Pondok Pesantren
Darussalam Metro
F.1 Fokus pada pertanyaan pertama
09/06/2018 Waktu pelaksanaan wawancara (tanggal/bulan/tahun)
b. Pada tanggal 10 Juni 2018 saya telah menemui ustadz Pondok Pesantren
W/U.2/F.2/10/06/20418
Keterangan koding:
89
W Wawancara
U.2 Wawancara kepada ustadz yang kedua di Pondok Pesantren
Darussalam Metro
F.2 Fokus pada pertanyaan kedua
10/06/2018 Waktu pelaksanaan wawancara (tanggal/bulan/tahun)
c. Pada tanggal 11 Juni 2018 saya telah menemui santri Pondok Pesantren
W/S.1/F.1/11/06/2018
Keterangan koding:
W Wawancara
S.1 Wawancara kepada santri yang pertama di Pondok Pesantren
Darussalam Metro
F.1 Fokus pada pertanyaan yang diajukan pertama
11/06/2018 Waktu pelaksanaan wawancara (tanggal/bulan/tahun)
d. Pada tanggal 19 Juni 2018 saya telah menemui santri Pondok Pesantren
W/S.2/F.1/19/06/2018
Keterangan koding:
W Wawancara
S.2 Wawancara kepada santri yang kedua di Pondok Pesantren
Darussalam Metro
F.1 Fokus pada pertanyaan yang diajukan pertama
19/06/2018 Waktu pelaksanaan wawancara (tanggal/bulan/tahun)
e. Pada tanggal 20 Juni 2018 saya telah menemui santri Pondok Pesantren
W/S.2/F.1/20/06/2018
Keterangan koding:
W Wawancara
S.2 Wawancara kepada santri yang kedua di Pondok Pesantren
Darussalam Metro
F.1 Fokus pada pertanyaan yang diajukan pertama
20/06/2018 Waktu pelaksanaan wawancara (tanggal/bulan/tahun)
f. Pada tanggal 21 Juni 2018 saya telah menemui santri Pondok Pesantren
W/S.2/F.1/21/06/2018
Keterangan koding:
W Wawancara
S.2 Wawancara kepada santri yang kedua di Pondok Pesantren
Darussalam Metro
F.1 Fokus pada pertanyaan yang diajukan pertama
21/06/2018 Waktu pelaksanaan wawancara (tanggal/bulan/tahun)
91
Tanggal…..Bulan…..Tahun……
a. Pada tanggal 09 Juni 2018 Saya telah melakukan observasi terhadap aktifitas
aktifitas dalam:
O/P/F.1/09/06/2018
Keterangan koding:
O Observasi
P Peneliti
F.1 Fokus pada pertanyaan pertama
09/06/2018 Waktu pelaksanaan wawancara (tanggal/bulan/tahun)
b. Pada tanggal 10 Juni 2018 Saya telah melakukan observasi terhadap aktifitas
aktifitas dalam:
O/P/F.2/10/06/2018
92
Keterangan koding:
O Observasi
P Peneliti
F.2 Fokus pada pertanyaan kedua
10/06/2018 Waktu pelaksanaan wawancara (tanggal/bulan/tahun)
c. Pada tanggal 11 Juni 2018 Saya telah melakukan observasi terhadap aktifitas
aktifitas dalam:
O/P/F.3/11/06/2018
Keterangan koding:
O Observasi
P Peneliti
F.3 Fokus pada pertanyaan ketiga
11/06/2018 Waktu pelaksanaan wawancara (tanggal/bulan/tahun)
d. Pada tanggal 10 Juni 2018 Saya telah melakukan observasi terhadap aktifitas
aktifitas dalam:
O/P/F.4/10/06/2018
93
Keterangan koding:
O Observasi
P Peneliti
F.4 Fokus pada pertanyaan keempat
10/06/2018 Waktu pelaksanaan wawancara (tanggal/bulan/tahun)
Pembimbing I Pembimbing II
Gambar Foto Bersama dengan Beberapa Santri Akhwat, Tokoh Agama dan
Tokoh Masyarakat
99
Asatidz
Ust. Muhammad Ramadhan Habibi, Lc.MA
Ust. Mujirul Hasan
Ust. Muhammad Hummam, M.Pd.I
Ust. Mustaqim, M.Pd.I
Ust. Bairussalim, M.Pd.I
Ust. Adri Yusro, S.Pd
Ust. Mulyono
100
Kemampuan
Status menghafal Al-
Nama / Quran
No
inisial
Kurang
Pekerja Mahasiswa Baik baik
1 HA - √ √ -
2 Ha - √ √ -
3 MN - √ √ -
4 DN - √ - √
5 LI - √ √ -
6 EM √ - - √
7 RR √ √ - √
8 AK √ - - √
9 MS - √ √ -
10 Mt - √ - √
11 SH - √ √ -
12 RM - √ - √
13 WS √ - - √
14 MB - √ - √
15 Wg - √ - √
16 NR - √ - √
17 MA - √ √ -
18 Lt - √ - √
19 Tq - √ √ -
20 BN - √ - √
21 AA √ √ - √
22 UH √ - - √
23 WN √ √ - √
24 Ak - √ - √
25 Tr - √ √ -
26 AN - √ √ -
27 UL √ √ - √
101
No Fasilitas Keterangan
5 Kantor 1 Ruang
6 Masjid 1 Gedung
DATA INFORMAN
OUTLINE
Halaman Sampul
Halaman Judul
Halaman Persetujuan
Halaman Pengesahan
Abstrak
Halaman Orisinalitas Penelitian
Halaman Motto
Halaman Persembahan
Halaman Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
E. Latar Belakang Masalah
F. Pertanyaan Penelitian
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian
H. Penelitian Relevan
BAB V PENUTUP
C. Kesimpulan
D. Saran
106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
Ibu Ramini.
dan selesai pada tahun 2007, kemudian melanjutkan di MTs Mamba’ul Ulum, dan
Waton, dan selesai pada tahun 2013, kemudian melanjutkan pendidikan di IAIN
Mahasiswa Jurusan (HMJ) PAI, penulis juga mengikuti salah satu organisasi