Skripsi
oleh:
Syaiful hanif
NIM: 2116192
Dosen Pembimbing:
Jasmienti,SPd, M.Pd
NIP.197504012009122001
1
2
ABSTRAK
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini atas nama SYAIFUL HANIF, NIM : 2116192 dengan judul
memenuhi persyaratan ilmiah, telah diperiksa, dan disetujui untuk diajukan sidang
sebagaimana mestinya.
Dosen Pembimbing
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
berjudul “Pendidikan Akhlak Kepada Orang Tua Dalam Kisah Uwais Al-Qarni
Sang Penghuni Langit Kekasih Tuhan Semesta Alam”. Kemudian shalawat dan
salam penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW, yang telah meninggalkan dua
pegangan hidup untuk kita, sehingga kita dapat selalu dalam ridho Allah SWT
selama kita berpegang teguh kepada keduanya yaitu Al-qur‟an dan Sunnah.
mencapai gelar sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam (IAIN) Negeri Bukittinggi, dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan ribuan terimakasih kepada ayahanda Asril (alm) dan ibunda Netri
Hayati yang telah memberikan kasih sayang yang tidak bertepi, dan penulis
ucapan terimakasih kepada kakak dan adik-adik yang memotivasi penulis dalam
mendidik dan memberikan dorongan moril dan meteril dalam mewujudkan cita-
cita penulis.
berbagai pihak maka dari itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
1. Rektor Institut Agama Islam (IAIN) Negeri Bukittinggi Ibu Dr. Ridha
Ahida, M.Hum, wakil Rektor 1 Bapak Dr. Asyari, S.Ag, M.Si, wakil
5
Rektor 2 Bapak Dr. Novi Hendri, M.Ag, dan wakil rektor 3 Bapak Dr.
Negeri Bukittinggi.
2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Ibu Dr. Zulfani Sesmiarni
3. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam ibu Salmi Wati M.Ag
6. Seluruh dosen dan staff Institut Agama Islam (IAIN) Negeri Bukittinggi
8. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak tersebut oleh penulis satu
persatu.
bantuan yang telah penulis terima dari semua pihak dibalas oleh Allah
menyadari skripsi ini tidak luput dari kekurangan, untuk itu penulis
pembaca semoga skripsi ini dapat menambah ilmu pembaca, dan akhirnya
jawabkan oleh penulis diakhir zaman nanti dan semoga menjadi amal baik
Penulis,
Syaiful Hanif
NIM.2116192
7
DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
3. Macam-Macam Akhlak........................................................ 38
D. Kisah ......................................................................................... 50
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 84
B. Saran ......................................................................................... 85
DAFTAR KEPUSTAKAAN
10
BAB I
PENDAHULUAN
maupun jasmani.
Dalam ajaran Islam, kaidah untuk mengerjakan perbuatan baik dan buruk
telah tertera di dalam al-Quran dan Hadis. Nabi Muhammad saw adalah
teladan ideal dalam hal ini. Beliau adalah manusia utama yang menjadi
sumber rujukan akhlak umat Islam. Sebagaimana yang tercantum dalam al-
Muhammad saw Sebagai contoh atau suri tauladan bagi ummatnya. Beliau
perintah tersebut disampaikan kepada ummat. Sehingga tak ada celah bagi
dengan tatanan nilai dan norma. Potensi ini dapat dikembangkan melalui
bantuan orang tua atau orang dewasa dalam keluarga, sekolah dan
lahir manusia dalam keadaan fitrah, suci, bagaikan kertas putih yang
belum ternodai oleh tinta. Pada akhirnya dia terkontaminasi dan terbentuk
1
Damanhuri, Akhlak Perspektif Tasawuf Syeikh Abdrrauf As-Singkili. Jakarta: Lectura
Press, 2014, hal. 47.
12
dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda.
suatu keadaan jiwa yang diperlihatkan dalam perangai atau tingkah laku
dan menentukan, karena itu tugas pendidikan keluarga adalah mencari cara
membantu para ibu dalam tiap keluarga agar dapat mendidik anak-anaknya
sopan santun hanya berlaku bagi seorang anak terhadap orang tuanya,
Sesudah itu, tentu masih banyak yang harus dilakukan oleh kedua orang
Ibu dan ayah adalah kedua orang tua yang sangat besar jasanya
kepada anaknya, dan mereka mempunyai tanggung jawab yang besar. Jasa
2
Sayyid Qutb, Petunjuk Jalan, terj.: Abdul Hayyie al-Kattani, cet, 1, Jakarta: Gema
Insani Press, 2001, hal. 27.
3
Shihab, Birrul Walidain: Wawasan alQur‟an tentang Bakti Kepada Ibu Bapak
Tanggerang: Lentara Hati, 2014, hal. 1.
4
M. Ali Hasan, Kumpulan tulisan M. Ali Hasan (Jakarta: Prenada Media, 2003, hal. 211.
5
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia, 1997, hal. 167.
14
dan rasa terima kasih secara wajar. 6 Bahkan Allah telah menjadikan
kebencian orang tua, dan menjadikan kedua orang tua sebagai pintu tengah
karena harum surga yang tercium dari jarak perjalanan seribu tahun tidak
akan tercium oleh seorang yang durhaka kepada orang tuanya. Ini
hanya tidak akan masuk surga, tetapi mereka juga akan tetap berada di
6
M. Ali Hasan, Mengamalkan Sunnah Rasulullah, Jakarta: Prenada Media, 2003, hal.
181.
7
Abdul Aziz ibn Fauzan ibn Shalih al-Fauzan, Fiqih Sosial:Tuntunan dan Etika Hidup
Bermasyarakat, Jakarta: Tim Qisthi Press, 2007, hal. 239.
8
Abu Hamida, Super Berkah Buah Manis Berbakti Kepada Ibu Bapak (Bandung: Pustaka
Hidayah, 2009, hal. 13-14.
15
bahwa bakti kepada orang tua yang diperintahkan agama Islam adalah
sebuah keluarga yang normal dengan sendirinya akan memiliki rasa terima
budaya, pergaulan, dan pendidikan yang salah, rasa hormat dan terima
kasih ini mulai terkikis sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, Islam tidak
orang tua dan menjaga hak-hak mereka. Rasulullah saw sebagai teladan
utama yang menjadi kiblat segala laku perbuatan pengikutnya maka orang
tua yang tidak dapat memberikan contoh teladan yang baik kepada anak-
9
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al Qur‟an Vol1.
Jakarta: Lentera Hati, 2006, hal. 443.
16
anaknya, begitu pula anak-anaknya kepada orang tuanya, semua itu akan
terutama dari orang tuanya. Sebagai pihak yang terdekat dengan anak,
Kedua orang tua adalah yang menjadi perantara hadirnya anak di dunia.
Lebih dari itu, mereka adalah orang yang penuh kasih sayang, merawat,
kedua orang tua itulah yang lebih dahulu yang wajib dihormati dan tidak
boleh menyakitinya. Dasar manusia berbuat baik kepada orang tua adalah
prinsip dasar perlakuan anak terhadap orang tunya, kendati agama dan
yang baik, yaitu agar berbuat baik dan berbakti (terhadap kedua orang
tuanya) dan kami berpesan juga kepada mereka bahwa jika kedua orang
dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuan tentang orang tua), apalagi
orang tua dengan didasari cinta dan rendah diri, bukan didasari rasa takut
perbuatan bakti tersebut harus benar-benar tulus untuk kedua orang tua,
mendengar Nabi perang dan tanggal giginya. Begitu besar cintanya, dia
sangat ingin bertemu dengan Nabi Muhammad. Dia adalah seorang yang
11
Ibid. hal. 446
18
zuhud dan sangat patuh terhadap ibunya. Pemuda itu adalah Uwais al-
Qarni, pemuda yang sangat istimewa dimata Nabi. Dia tak dikenal di Bumi
diri Uwais bin Amir itu, dengan bersabda. “Dia itu (Uwais) adalah seorang
penduduk Yaman yang bersama ibunya. Uwais adalah seorang anak yang
dan Umar menjadi sangat penasaran terhadap sosok Uwais bin Amir al-
Qarni. Mereka ingin bertemu dan berhadapan langsung dengan orang yang
bernama Uwais bin Amir itu, agar bisa minta untuk dido‟akan olehnya.
dengannya. 12
Dia adalah pemimpin para ahli ibadah, tokoh para pribadi pilihan
dari para ahli zuhud. Dialah Uwais bin Amir Abu Amr al-Qarni al-Muradi
12
Saiful Hadi El-Sutha, Mau Sukses? Bebakti Pada Orang Tua! (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2009), hal. 9-10.
19
berjumpa Rasulullah saw. Sehingga Ia tidak bisa meraih tujuan luhur yakni
kepada kedua orang tua). Ia tekun mengurusi mereka dan patuh kepada
tetapi Allah swt mengetahui niatnya yang suci. Suatu keikhlasan yang
tiada duanya.
digapai kecuali oleh orang-orang yang suci yang terdiri atas sahabat Nabi,
sungguh, ini adalah kesaksian Ilahiyah, Kesaksian yang tidak ada lagi
mulut Rasulullah saw. Seorang pria seperti ini dinyatakan oleh Rasulullah
patuh lagi, lalai terhadap kewajibannya dan lebih sibuk dengan hal-hal
mereka. 13
juga disebabkan oleh karena tidak adanya panutan ketuhanan yang benar,
kepada petunjuk Tuhan dan keluar dari kegelapan, Maka para orang tua
masih ada anak yang belum memperlakukan orang tuanya dengan baik.
13
Syaikh „Ali Ahmad al-Jurjawi, Hikmah Dibalik Hukum Islam, Jakarta: Mustqim, 2003,
hal. 510-511.
14
Jamal Abdulrahman, Pendidikan ala kanjeng nabi, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2004,
hal.190.
21
sangat jauh dan menyimpang dari ajaran agama Islam. Salah satu sebuah
pendidikan Islam. Maka dari itu, seorang anak harus dibekali dengan
semakin sering dijumpai perilaku yang tidak patuh dan anak menjadi
sering sinis kepada orang tua. Jangankan mencium tangan kedua orang tua,
dan tindakan anak seakan-akan seperti pisau yang sering mengiris hatinya.
Lebih dari itu, seringkali seorang anak begitu mudah menyuruh orang
15
https://www.lampung77.com/2-kasus-anak-bunuh-orang-tua-kandung-yang-
menggegerkan-di-lampung/
22
demi kehidupan keluarga. Lebih parahnya lagi, ada sebagian anak yang
tidak mau memuliakan orang tuanya. Manakala orang tua semakin tua
membunuh.
kepada kedua orang tua, bahkan ada yang sampai tega membunuhnya.
kalangan remaja. Istilah Kebo nyusul gudel sekarang mungkin lebih pantas
untuk menyatakan realita. Orang tua yang mengikuti kemauan anak bukan
anak yang patuh terhadap orang tua, semua menjadi terbalik, anak-anak
B. Identifikasi Masalah
2. banyak anak yang tidak berpamitan dengan orang tua ketika akan
berangkat.
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Vandestra?
E. Tujuan Penelitian
Vandestra.
F. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Pembaca
kehidupannya.
G. Penjelasan Judul
1. Pendidikan Akhlak
tersebut.
a. Pendidikan
pe- dan akhiran -an yang artinya proses pengubahan sikap dan tata
perbuatan mendidikan.16
b. Akhlak
16
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
pustaka, 2007, hal 263.
17
Jalaludin Rakhmat, Psikologi komunikasi edisi revisi, Bandung: PT remaja rosdakarya,
2001, hal 73.
27
pertimbangan.19
Dengan demikian akhlak berarti sikap yang timbul dari dalam diri
mudah.
2. Orang tua
kandung“. Orangtua adalah ibu bapak yang dikenal mula pertama oleh
pendidikan.
18
Mahmud Yunus, Arab Indonesia, Ciputat: Mahmud Yunus Wa Dzuriyyah, 2007, hal.
120.
19
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2006, hal. 2.
28
3. Kisah
Menurut bahasa, kata kisah berasal dari bahasa arab, yaitu qassas.
Kata qassas sendiri merupakan jamak dari kata qisas yang berarti
Qur‟an tentang hal ihwal ummat yang telah lalu, kenabian yang
Orang tua Dalam Kisah Uwais Al-Qarni Sang Penghuni Langit Kekasih
H. Sistematika Penulisan
berikut:
orang tua. Orang tua, pengertian orang tua, dan tanggung jawab orang tua.
tujuan kisah.
penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik
pendidikan akhlak kepada orang tua dalam kisah Uwais al-Qarni, dan
KAJIAN TEORI
rangkaian kata yang terdiri dari dua kata yaitu pendidikan dan akhlak
pikiran”.22
22
Departemen Pendidikan Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2008, hal. 425.
13
31
bahwa:
pertumbuhan.24
bahwa pendidikan adalah suatu proses atau usaha dari orang dewasa
Akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu bentuk jamak dari kata
sebuah sifat yang melekat dalam jiwa seseorang dan perangai, budi
pekerti tingkah laku baik atau buruk yang ditunjukan oleh sikap dari
manusia.
para ahli:
pertimbangan”. 27
25
Wahyudi Dedi, Pengantar Akidah Akhlak dan Pembelajarannya, hal 2.
26
Oemar Hamalik, Kurikulum dan pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, hal. 57.
27
Anwar, Rosihon. Akhlak Tasawuf. bandung: pustaka setia, hal 13
33
Jika sikap itu yang darinya lahir perbuatan yang baik dan terpuji, baik
dari segi akal syara”, maka ia disebut akhlak yang baik, dan jika yang
lebih luas yaitu “Kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara
keseharian”.29
bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa
dipahami juga bahwa akhlak itu harus tertanam kuat/tetap dalam jiwa
dan melahirkan perbuatan yang selain benar secara akal, juga harus
masingmasing anak.30
baik. Dapat diartikan bahwa akhlak itu adalah dinamis tidak statis,
terus mengarah kepada kemajuan, dari tidak baik menjadi baik, bukan
30
Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam: Pendidikan Sosial Anak.
Penerjemah: Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim, Judul asli Tarbiyatul Aulad fil Islam, Bandung:
Remaja Rosda Karya Offset, hal, 93
31
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005,
hal, 274.
35
Adapun yang menjadi dasar akhlak dalam Islam adalah al-Qur‟an dan
Sunnah.
a. Al-Qur‟an
dibaca, akan tetapi isinya harus diamalkan. Oleh karena itu, al-
32
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2010, Cet-8, hal.121
36
sombong.
4. Ilmu pengetahuan
b. sunnah
apa yang telah digariskan dalam al-Qur‟an. Untuk itu hanya ada
3. Macam-macam Akhlak
berupa ketaatan pada aturan dan ajaran syariat Islam yang diwujudkan
dalam tingkah laku untuk beramal baik dalam bentuk amalan batin
seperti zikir dan doa, maupun dalam bentuk amalan lahir seperti
lainnya.
(akhlakul madzmumah).
a. Akhlak Terpuji
34
Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al Quran, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014, hal. 74-75.
40
b. Akhlak Tercela
bahwa akhlak terbagi atas dua bagian yang mana akhlak terpuji yaitu
cara yang baik. Berbakti terhadap orang tua adalah kewajiban bagi
sakit hati
35
Aminuddin,dkk, Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Agama
Islam, Jakarta: Graha Ilmu, 2006, hal. 96.
41
atau tidak
ketika hidup namun ketika orang tua telah meninggal seorang anak
1) Taati perintahnya
36
Muhammad Arifuddin, Duhai Anakku. Sidoarjo: Kelompok Masmedia Buana Pustaka,
2009, hal. 15
37
Ibid, hal. 20
42
orang tuanya meskipun sang anak lebih pintar, lebih kaya dan
38
fauzi ranchman, Islamic Relationship. Bandung: Erlangga, 2012, hal. 89
39
Ibid, hal, 89
40
Ibid, hal, 89
43
banyaknya istigfar
bahwa memenuhi hak orang tua dilakukan tidak hanya ketika orang
tua masih hidup, namun ketika orang tua telah meninggal, anak tetap
bapak. Ketika anak masih memiliki dan memenuhi hak orang tuanya,
41
Ibid, hal, 92
42
Tatik Ummu Hanan, Akhlak Islami Si Buah Hati. Solo: Pustaka Arafah, 2006, hal. 28.
44
Allah swt.
kepada orang tua berarti kita telah menjalankan dua hal sekaligus,
orang tua dan menjauhi perbuatan durhaka terhadap keduanya. Hal ini
artinya:
“Abu Hafs Amr bin Ali menceritakan kepada kami, Khalid bin
Al Harits menceritakan kepada kami, dari syu‟bah dari Ya‟la
bin Atha‟ dari ayahnya dari Abdillah bin Amr dari Rasulullah
bersabda: “Ridha Tuhan tergantung kepada ridha orang tua dan
kemarahan Tuhan tergantung kepada kemarahan orang tua”.43
43
MOH.Zuhri Dipl. TAFL dkk, Tarjamah Sunan At Tirmidzi jilid 3. CV. ASY SYIFA‟-
SEMARANG, 1992, hal. 433.
45
marah dan murka. Murka orang tua merupakan murka Allah. Maka
tua.
a. Berbakti kepada kedua orang tua adalah amal yang paling utama.
shalih tersebut.
meluaskan rezeki.
anak yang berbakti kepada orang tuanya. Anak yang berbakti kepada
orang tua juga akan memiliki nilai ibadah melebihi ibadahnya orang-
baik sesuai dengan ajaran islam. Islam memiliki tujuan pendidikan akhlak
berpendapat bahwa dalam ajaran islam, akhlak tidak dapat dipisahkan dari
iman. Iman merupakan pengakuan hati, dan akhlak adalah pantulan iman
C. Orang Tua
1. Pengertian
Menurut Miami dalam lestari orang tua adalah pria dan wanita
yang terkait dalam perkawinan dan siap sedia untuk memikul tanggung
bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang
46
Zakiah Darajat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Jakarta: CV Haji Msagung,
1993, hal, 67-70.
47
Jurnal Potensia, PG-PAUD FKIP UNIB, Vol. 2 No. 1.2017, hal. 42.
48
bagi anak.48
untuk mencapai keluarga sakinah dalam lindungan dan rida Allah swt.
Di dalamnya selain ada ayah dan ibu, juga ada anak yang menjadi
48
Ibid, hal. 42.
49
pendidikan seksual. 49
pendidikan, maka orang tua adalah pendidik pertama dan utama dalam
keluarga. Bagi anak, orang tua adalah model yang harus ditiru dan
yang terbaik bagi anak dalam keluarga. Sikap dan perilaku orang tua
49
Syaiful Bahri, Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam Keluarga, Jakarta, PT
Rineka Cipta, 2004, hal. 28.
50
Ibid, hal. 29
50
D. Kisah
1. Pengertian kisah
puluh enam kali dalam berbagai bentuk, baik fi‟il madly, mudari‟,
amar, maupun mashdar yang tersebar dalam berbagai ayat dan surat.51
akan urgensinya bagi umat manusia. Bahkan salah satu surat al-Qur‟an
surat Ali Imron ayat 62 yang artinya sesungguhnya ini adalah berita-
Qur‟an tentang hal ihwal umat-umat dahulu dan para nabi, serta
53
Manna‟ Khalil al-Qaththan dalam Usman, Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Teras, 2009, hal.
139.
54
Ibid, hal. 140.
55
Fajrul Munawir dkk, Al-Quran, (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga,
2005, Hlm. 107.
52
sangat berguna bagi upaya meyakini para Nabi dan rosul Allah.
bagi umat Islam yang harus ditanamkan semenjak usia dini. Tanpa
wahyu Allah swt yang terdapat dalam kitab Allah yang berisi
Nabi Yusuf as, yang kaya seperti Nabi Sulaiman, yang handal
Kisah tersebut ada yang patut kita teladani dan tidak perlu
diteladani. Kisah teladan dari selain para Nabi dan rasul dapat
teladan yang lain. Sedangkan kisah yang tidak patut diteladani juga
perbuatan yang sama. Dari dua model kisah yang baik dan buruk
diteladani.
3. Tujuan Kisah
d. Menjelaskan bahwa cara para nabi dalam berdakwah itu satu dan
Nabi-Nya
4. Penelitian relevan
nilai akhlak dalam kisah Uwais al- Qarni. Dari Universitas Islam
Uwais yang sesuai dengan PPK K.13 adalah religius yang berupa
dan dermawan.
55
Riwayat Muslim).
nilai pendikan akhlak dalam kisah Uwais al-Qarni hasil tela‟ah dari
kepada orang tua dalam kisah Uwais al-Qarni sang penghuni langit
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian terdahulu. 56
akhlak anak terhadap orang tua dalam kisah uwais al-Qarni dalam “kisah
uwais al-qarni sang penghuni langit kekasih tuhan semesta alam” karya
1. Sumber Data
sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun sumber data
56
Muhammad Iqbal Hasan , Pokok-pokok materi metodologi penelitian, Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002, hal. 11.
57
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: suatu pendektan praktek. Jakarta: Rineka
Cipta, 2002, hal. 107.
58
2018.
sekunder yang telah ditulis atau diolah oleh orang lain . 59 Data
Graha Ilmu.
58
Siswantoro, Metodologi Penelitian Sasta: Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2010, hal. 70.
59
Wirartha, I Made, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis Dilengkapi
Contoh-contoh dan Analisis Data. Yogyakarta: ANDI, 2006, hal. 36.
59
11. Yazid Bin Abdul Qodir Jawas, 2015, Birrul Walidain: Berbakti
Syafi‟I.
Setia.
kliping diary, sumber-sumber yang dimuat di web site, web blog, e-mail
dan sejenisnya.61
dengan pembahsan penulisan skripsi, dalam hal ini adalah buku kisah
membercheck. 62
61
Muhammad yaumi dan Muljono Damopoli, Action Research Teori, Model Dan
Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014, hal. 121.
62
Sugiono, Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan Rnd. Bandung: Alfabeta,
2008, hal. 247.
61
baik buku maupun dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.
atau konsep.63
replikatif dan shahih dari data atas dasar konteksnya. Teknik ini digunakan
analisis kajian ini adalah adanya masalah yang akan dikonsultasikan lewat
teori. Itu sebabnya yang dilakukan dalam content analysis harus memuat
kajian isi (content analysis) harus memuat tentang nilai-nilai dan pesan
yang jelas.
langit kekasih Tuhan semesta alam”, terlebih dahulu peneliti harus mebaca
kemudian dideskripsikan.
63
Muthar, Bimbingan Skripsi, Tesis Dan Artikel Ilmiah. Jakarta: Gaung Persada Press,
2007, hal. 201-203.
64
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), hal. 163
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN
kebaikan mereka tidak akan pernah bisa terbalas oleh seorang anak.
mereka.
berjasa dalam kehidupan kita. Karena cinta dan kasih sayang tulus
untuk selalu berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan, tinggi dan
tuanya:
65
kepada orang tua, hadits sebagai sumber hukum Islam yang ke dua
65
Mahmud, Azhari Ahmad. Potret 28 Tokoh Tabi‟in. Jakarta: Rabbani Press, 2001, hal,
133
66
Ibid, hal, 133
67
Ibid, hal, 137
68
El-Sutha, Saiful Hadi, Mau Sukses? Bebakti Pada Orang Tua!. Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2009, hal, 13
69
Muhammad Vandestra, Kisah Kehidupan Uwais AL-Qarni Sang Penghuni Langit
Kekasih Tuhan Semesta Alam, Xenohikari Dragon, 2018, hal. 8
66
menerima apa saja yang menjadi perintah orang tua, selama yang
sebagai berikut:
70
Muhammad Vandestra, Kisah Kehidupan Uwais AL-Qarni Sang Penghuni Langit
Kekasih Tuhan Semesta Alam, Xenohikari Dragon, 2018, hal. 9
67
bertemu dengan Nabi, namun belum saja dia sempat untuk bertemu
71
Ibid, ha.l 10
72
Ibid, hal. 10
73
Ibid, hal. 10
74
Ibid, hal. 10-11
68
Hal ini juga tertuang pada dalam kisah “Uwais al-Qarni Sang
orang tua ketika akan berpergian. Hal ini juga dilakukan oleh
Uwais al-Qarni seperti pada kisah di atas. Hal kecil yang dilakukan
perbuatan santun dan hormat terhadap orang tua. Sikap santun yang
75
Ibid, hal. 9
76
Ibid, hal. 9
69
77
Ibid, hal. 9
78
Ibid, hal. 9
79
Ibid, hal.10
70
Uwais amat patuh dan hormat kepada ibunya yang sakit dan
lumpuh.
hari. Logika sederhana Uwais, ketika fisiknya kuat, maka dia akan
80
Ibid, hal. 10
81
Ibid, hal 10-11
71
atau sholehah. Anak yang sholeh dan sholehah adalah anak yang
soleh termasuk dalam amal yang terus mengalir dan disukai oleh
anak untuk membalas jasa orang tua yang telah merawat dan
…
82
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: PT, Syigma Exemedia
Arkanleema, 2009, hal, 571.
72
menghendaki budi bahasa yang baik dan tutur kata yang lembut.
83
Muhammad Vandestra, op. cit.,hal. 5
84
Ibid, hal. 6
73
yang sopan.
lain, tidak kasar dan mengerti dengan keadaan atau situasi yang
ada. Apa yang disampaikan anak yang dikeluarkan dari mulut dan
85
Ibid, hal. 12
86
Ibid, hal. 13
87
Ibid, hal. 13
88
Ibid, hal. 14
74
89
Ibid, hal. 9
90
Ibid, hal. 9
91
Ibid, hal. 9
92
Ibid. hal. 9
75
dibutuhkan ketika orang tua semakin lanjut usia. Secara fisik orang
membantu kedua orang tua tidak hanya menunggu ketika orang tua
telah usia lanjut. Ketika orang tua masih mampu, tidak ada
93
Ibid, hal. 7
94
Ibid, hal. 7
95
Ibid, hal. 7
96
Ibid, hal. 8
76
97
Ibid, hal. 9
77
makhluk.
98
Nawawi, Imam, Ringkasan Riyadhus shalihin, Bandung: Irsyad Baitus-salam, 2006,
hal, 339.
78
perkara tersebut. Orang tua melayani kita sejak kita lahir, sejak
sayang . sungguh tidak pantas ketika tiba saatnya orang tua kita
perintah tersebut.
sopan kepada kedua orang tua. Dalam agama Islam hormat kepada
orang tua disebut birrul walidain. Hormat kepada orang tua sangat
kita jaga, namun juga disertai dengan sikap sopan dan santun
99
Tatapangarsa, Humaidi, Akhlak Yang Mulia, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1980, hal, 96.
79
tidak sekedar seperti orang masuk pasar. Terlebih lagi kita harus
orang tua ketika akan berpergian. Hal ini lah yang dilakukan oleh
banyak di antara mereka yang tidak lagi hormat dan santun kepada
orang tuanya.
saja untuk ibu beri hadiah berupa jilbab yang syar‟i, atau kepada
Bagi kaum Muslimin yang mana kedua orang tua atau salah
sholeh begitu luar biasa memberi manfaat bagi orang tua yang telah
dengan cara taat kepada Allah swt dan mengikuti tuntunan Rasul-
ilmu agama dan hal-hal yang dibenci Allah serta Rasul-Nya, maka
81
membesarkan anaknya.
tidak bersuara keras atau membentak. Uwais al-Qarni dalam hal ini
atau bos saja kita bisa berusaha santun meskipun terkadang hanya
orang tua. Kadang kita temui anak yang berkata kepada orang
lain, tidak kasar dan mengerti dengan keadaan atau situasi yang
ada.
tersebut, tapi niscaya itu akan membuat orang tua merasa bahagia.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
panutan dalam bertingkah laku kepada orang tua adalah sebagai berikut:
orang tua dengan sopan, berkata dengan perkataan yang baik terhadap
remaja terhadap orang tua yang mulai tidak beraturan. Hanya saja
B. Saran
tindakan dan lebih baiknya lagi lebih terbuka kepada orang tua agar
mendapatkan ridhanya.
86
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. Hasan, 2003, Kumpulan tulisan M. Ali Hasan, Jakarta: Prenada Media.
Aziz, Abdul ibn Fauzan ibn Shalih al-Fauzan, 2007, Fiqih Sosial; Tuntunan dan
Etika Hidup Bermasyarakat,Jakarta: Tim Qisthi Press.
Bahri, Syaiful, 2004, Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam Keluarga,
Jakarta, Pt Rineka Cipta.
Bin, Yazid, Abdul Qodir Jawas, 2015, Birrul Walidain: Berbakti Kepada Kedua
Orang Tua. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi‟I.
Daud, M. Ali, 1998, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
87
Daradzat, Dzakiah, 1993, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta
: CV. Ruhama.
El-Sutha, Saiful Hadi. 2009, Mau Sukses? Bebakti Pada Orang Tua!. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Hamida, Abu, 2009, Super Berkah Buah Manis Berbakti Kepada Ibu Bapak
Bandung: Pustaka Hidayah.
https://www.lampung77.com/2-kasus-anak-bunuh-orang-tua-kandung-yang-
menggegerkan-di-lampung/
I Made, Wirartha, 2006, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Tesis
Dilengkapi Contoh-contoh dan Analisis Data. Yogyakarta: ANDI.
Manna‟ Khalil al-Qaththan dalam Usman, 2009, Ilmu Tafsir, Yogyakarta: Teras.
Mansur, 2005, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Mukhtar. 2007, Bimbingan Skripsi, Tesis Dan Artikel Ilmiah. Jakarta: Gaung
Persada Press.
Munawir, Fajrul dkk. 2005, Al-Quran, Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan
Kalijaga.
88
Qutb, Sayyid, 2001, Petunjuk Jalan, terj: Abdul Hayyie al-Kattani, cet, 1, Jakarta:
Gema Insani Press.
Shihab, 2014, Birrul Walidain: Wawasan al-Qur‟an tentang Bakti Kepada Ibu
Bapak, Tanggerang: Lentara Hati.
Ummu, Tatik Hanan, 2006, Akhlak Islami Si Buah Hati. Solo: Pustaka Arafah.
Yaumi, Muhammad dan Muljono Damopoli, 2014, Action Research Teori, Model
Dan Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Zuhri, MOH, Dipl. TAFL dkk, 1992, Tarjamah Sunan At Tirmidzi JILID 3. CV.
ASY SYIFA „-SEMARANG