SKRIPSI
OLEH :
MURIDIAN WIJIATI
NIM. 1711250076
i
ii
iii
MOTTO
(Muridian Wijiati)
iv
PERSEMBAHAN
v
vi
vii
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahim
Lagi Maha Penyayang yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya sehingga
menurut Ki Hajar Dewantara pada Anak Usia Dini”. Sholawat beserta salam
SAW, keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu izinkanlah
1. Prof. Dr. H. Sirajuddin, M.M,Ag, M.H selaku Rektor IAIN Bengkulu yang
IAIN Bengkulu.
2. Dr. Zubaedi M. Ag. M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN
selesai.
ix
4. Fatrica Syafri, M. Pd. I selaku Ketua Prodi PIAUD yang telah menyediakan
5. Dr. Al-Fauzan Amin, M. Ag selaku penguji utama dan Wira Hadi Kusuma,
M. Si selaku penguji anggota, yang telah berkenan untuk menguji skripsi ini
7. Segenap dosen dan karyawan fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu
semua. Semoga semua jasa yang telah diberikan kepada penulis senantiasa
menjadi amal ibadah dan mendapat pahala dari Allah SWT. Aamiin
Muridian Wijiati
NIM. 1711250076
x
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
NOTA PEMBIMBING ................................................................................ ii
PENGESAHAN ............................................................................................ iii
MOTTO ........................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN VERIFIKASI PLAGIASI ............................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Penegasan Istilah ................................................................................ 7
C. Identifikasi Masalah ........................................................................... 8
D. Batasan Masalah................................................................................. 9
E. Rumusan Masalah .............................................................................. 9
F. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9
G. Manfaat Penelitian ............................................................................. 9
xi
9. Konsep Pendidikan Multikultural Ki Hajar Dewantara ................ 21
B. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini
1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini ......................................... 22
2. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini ............................................... 26
3. Karakteristik Anak Usia Dini ........................................................ 27
4. Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini............................... 31
5. Perkembangan Emosional Dengan Multikulrural
Anak Usia Dini .............................................................................. 36
6. Pendidikan Anak Usia Dini Ki Hajar Dewantara .......................... 38
C. Telaah Pustaka .................................................................................. 40
D. Kerangka Teoritik ............................................................................. 43
xii
B. Analisis Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pendidikan Multikultural Menurut Ki Hajar Dewantara Pada
Anak Usia Dini dan Penerapannya. ............................................... 69
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 79
B. Saran ................................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiiix
AFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Anak Usia Dini..................................................... 29
Tabel 2.2 Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia Dini......................... 33
Tabel 4.1 Implikasi Pendidikan Multikultural Ki Hajar Dewantara........... 74
Tabel 4. 2 Implementasi Pendidikan Multikultural Ki Hajar Dewantara.... 77
xi
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xii
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
bangun oleh rezim orde baru. inti dari cita-cita spirit reformasi adalah
maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Keragaman ini di akui
menghormati hak-hak orang lain adalah bentuk nyata sebagai bagian dari
multikulturalisme.2
1
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), h. 227.
2
M. Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural, h. 04.
1
2
etnis, agama, bahasa, gender, klas sosial, ras, kemampuan dan umur agar
sekaligus juga untuk melatih dan membangun karakter siswa agar mampu
politik, ekonomi.4
3
M. Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural, h. 25.
4
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016) h. 227.
5
Safrudin Aziz, Strategi Pembelajaran Aktif Anak Usia Dini, (Yogyakarta:
KALIMEDIA, 2017), h.68.
6
Undang-Undang No 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung:
Citra Umbara, 2010), h. 6.
3
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah
artikan sebagai bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak dalam
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit
Diponegoro, 2005), h. 412.
8
RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 324.
4
karena itu sejak dinilah anak di ajarkan atau diberi pengalaman akan
masyarakat.9
Anak usia dini adalah sosok peniru yang ulung mereka dapat
belajar dari suatu yang di lihat maupun yang didengar, dari pengalaman
9
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h. 20.
10
Sutri Atun, Pola Pengasuhan Anak Usia Dini Yang Ada Dalam Keluarga Ibu Dosen Di
Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu. Institut Agama Islam Negeri
Bengkulu, 2018. h. 03.
5
promlem kehidupannya.11
kulit maupun bahasa guru selalu memberi pengertian bahwa walaupun kita
beda kita tetaplah makhluk tuhan, selain itu ada juga kegiatan-kegiatan
11
Widya Ayu Puspita, Multikulturalisme Dalam Pendidikan Anak Usia Dini, (BP-
PAUDNI Regional II Surabaya).
12
Arman Man Arfa, Pendidikan Paud Berbasis Multikultural, Fakultas Uswah IAIN
Ambon, Oktober 2018, Vol 11, No. 02.
13
Lidya Agustin, (Kepala Sekolah PAUD Hang Tuah Kota Bengkulu), Wawancara pada
11 September 2020
6
kebudayaan.
(didepan harus memberi contoh yang baik), Ing Madyo Mangun Kurso
dengan metode permainan, tarian dan lagu. Dari apa yang telah peneliti
baca dari berbagai sumber dan juga peneliti melihat penerapannya maka ,
14
Rusman. 2015, Redefinisi Teori Among Ki Hajar Dewantara,
(https://www.kompasiana.com/rusman245/5500f04ca333114e75512706/redefinisi-teori-among-ki-
hajar-dewantara#), diakses 12 Oktober 2020
15
Nisaul Khoiriah, Pandangan Ki Hajar Dewantara Tentang Pendidikan Anak Usia Dini
dan Relevansinya Dengan Pendidikan Islam. Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2019. h. 20.
7
B. Penegasan Istilah
1. Pendidikan Multikultural
gender, etnik, ras, budaya, strata, sosial, dan agama sebagai bentuk
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
16
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 137 Tahun 2014
Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
.(https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud137-2014StandarNasionalPAUD.pdf), diakses
12 Oktober 2020
8
3. Ki Hajar Dewantara
C. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
multicultural
D. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini berjalan terarah dan dapat mencapai sasaran yang
pendidikan multikultural
E. Rumusan Masalah
F. Tujuan Penelitian
mengetahui :
Dewantara
G. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
pembelajaran multikultural.
c. Bagi orang tua sebagai bahan referensi dan informasi, agar dapat
LANDASAN TEORI
17
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2016), h.75-
76.
18
Rohimin, R. (2018). MENGGAGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MULTIKULTURAL BERBASIS AL-QURAN Jejak Dan Pengembangan Nilai-nilai
Multikulturalisme Dalam Pendidikan Agama Islam. Nuansa, 11(2).
11
12
dunia. Kebenaran dari pernyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-
kultur maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Sekarang ini
penduduknya berjumlah lebih dari 200 juta jwa, terdiri dari 300 suku
19
Yaya Suryana dan Rusdiana, Pendidikan Multikultural, (Bandung: CV. Pustaka Pelajar,
2015), h.4-5.
13
umum dapat dijelaskan bahwa kultur adalah ciri-ciri dan tingkah laku
lingkungan disekitarnya.21
(Multikulturalis).
budaya lainnya.22
20
Faisal Ismail, Sejarah dan Kebudayaan Islam Periode Klasik, (Yogyakarta: IRCiSiD,
2017), h. 15-16.
21
M. Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pilar Media, 2005), h. 3-8.
22
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016) h.187.
14
beragam, baik dalam hal budaya, suku, ras, etnis maupun agama.24
kerusuhan dan konflik yang berlatar belakang suku, adat, ras, dan
agama.
23
Yaya Suryana dan Rusdiana, Pendidikan Multikultural (Bandung: CV Pustaka Setia,
2015), h. 54.
24
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h.75-
76.
15
dan lain-lain.25
prasangka.26
multikultural, yaitu:
sesuai)
karakteristik dasarnya)
25
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, h. 191.
26
Suparlan Al Hakim dan Sri Utari, Pendidikan Multikultural Strategi inovatif
Pembelajaran dan Pluralis Masyarakat Indonesia (Wisma Kalimetro: Madani Media), 2018, h. 8-
9.
16
etnis)
yang ada pada para siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa,
gender, klas sosial, ras, kemampuan dan umur agar proses belajar
27
Banks, An Introduction to Multicultural, h. 29.
28
Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta:Pilar Media, 2005), h. 25-26.
17
bahasa, tradisi dan budaya serta agama tanah air dari sabang sampau
29
Suparlan Al Hakim dan Sri Utari, Pendidikan Multikultural Strategi inovatif
Pembelajaran dan Pluralis Masyarakat Indonesia (Wisma Kalimetro: Madani Media), 2018, h.78.
18
masyarakat.30
30
Yaya Suryana dan Rusdiana, Pendidikan Multikultural (Bandung: CV Pustaka Setia,
2015), h. 305-310.
31
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h.
198.
19
harmonis.
32
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, h. 98.
33
Suparlan Al Hakim dan Sri Utari, Pendidikan Multikultural Strategi inovatif
Pembelajaran dan Pluralis Masyarakat Indonesia (Wisma Kalimetro: Madani Media), 2018, h.
15.
20
ditanamkan secara sistematis sejak usia dini yaitu mulai dari jenjang
anak usia dini diyakin dapat berperan dalam membentuk watak anak
anak usia dini pada prinsipnya merupakan sebuah jalan baik untuk
dalam hidup.
34
Sulalah, Pendidikan Multikultural, (Malang: UIN Maliki Press (Anggota IKAPI),
2011), h. 66.
35
Sulalah, Pendidikan Multikultural, h.72.
21
36
Ki Hajar Dewantara, Menuju Manusia Merdeka Ki Hajar Dewantara, ( Yogyakarta:
Leutika, 2009), h. 43-44.
37
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama Pendidikan,
(Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa, 1977), h. 274.
22
laku dan segala keadaan hidupnya anak-anak itu sudah diisi oleh Sang
Anak usia dini adalah anak yang berumur 0-6 tahun yang
melewati masa bayi (0-12 bulan), masa batita (1-3 tahun), dan masa
prasekolah (4-6 tahun), disetiap masa yang dilalui oleh anak akan
yang berada pada rentang usia nol tahun sampai dengan delapan
38
Mutiara Magta, Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara Pada Anak Usia Dini, Jurnal
Anak Usia Dini, Vol. 7 Edisi 2 (November 2013).
39
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama Pendidikan,
(Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa, 1977), h. 241.
40
Novan Ardi Wiyani, Perkembangan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 16.
23
yaitu: kelompok bayi (0-2 Tahun), kelompok 3-55 Tahun dan 5-8
Tahun.41
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
41
Tadkiroatun Musfiroh, Cerita Untuk Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Tiara Wacana,
2008), h. 1-2.
42
Safrudin Aziz, Strategi Pembelajarn Aktif Anak Usia Dini Panduan Bagi Guru, Orang
Tua, Konselordan Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Kalimedia, 2017), h. 67-8.
43
Helmawati, Mengenal dan Memahami PAUD, (Bandung: PT Rosdakarya, 2015), h. 30.
24
dimulai dari usia 3-6 tahun ang disebut dengan prasekolah, dan
44
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014), h. 23.
45
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2011), h. 89-90.
25
menjadi baik. Namun jika kodrat anak sudah baik, maka pendidik
harus lebih lagi membantu anak agar memiliki kodrat yang lebih
baik lagi.49
46
Rohimin, R. (2017). Pendidikan spiritual anak usia dini: upaya penggalian narasi
edukatif Al Quran dalam pembinaan rasa keagamaan pada anak. NUANSA: Jurnal Studi Islam dan
Kemasyarakatan, 10(2), 170-178.
47
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014), h. 22-23.
48
Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), h.17.
49
Ki Hajar Dewantara, Menuju Manusia Merdeka Ki Hajar Dewantara, ( Yogyakarta:
Leutika, 2009), h. 3.
26
pendidikan anak usia dini yaitu Tri A: Asah artinya mengajak anak
pertama bagi anak karena melalui tnagan ibu anak dapat merasakan
50
Suprapto Raharjo, Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-1959, (Yogyakarta:
Garasi, 2014), h. 71-73.
51
Teguh Hariawan, 2015, Jejak Ki Hajar Dewantara Lihatlah Anak Sebagai Mawar
(https://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/552aba57f17e61ac37d623ac/jejak-ki-hajar-
dewantara-lihatlah-anak-sebagai-mawar), diakses 12 Oktober 2020
27
lingkungannya. 52
dan karsa. Adapun tujuan pendidikan anak usia dini secara khusus
52
Safrudin Aziz, Strategi Pembelajarn Aktif Anak Usia Dini Panduan Bagi Guru, Orang
Tua, Konselordan Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Kalimedia, 2017), h. 70-71.
53
Safrudin Aziz, Strategi Pembelajarn Aktif Anak Usia Dini Panduan Bagi Guru, Orang
Tua, Konselordan Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Kalimedia, 2017), h. 72.
54
Khoiriah, N. (2019). Pandangan Ki Hajar Dewantara Tentang Pendidikan Anak Usia
Dini dan Relevansinya Degan Pendidikan Islam (Doctoral dissertation, Iain Bengkulu).
28
memiliki keunikan.
c. Anak bersifat aktif dan energik hal ini tampak dalam segala
bosan.
d. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap
banyak hal.
diketahuinya.
g. Anak senang dan kaya fantasi dunia anak penuh dengan sesuatu
Disamping sifat diatas, ada juga sifat yang lain yang sangat kuat
dimiliki oleh anak, yakni keinginan meniru yang tinggi, ucapan, sikap,
dan prilaku yang tampak olehnya yang dibuat atau ditampilkan oleh
55
Cyrus T. Lalompoh dan Kartini Ester Lalompoh, Metode Pengembangan Moral dan
Nilai-Nilai Keagamaan bagi Anak Usia Dini, ( Jakarta: PT. Grasindo, 2017), h.35-39
56
Syamsul Yusuf, Perkembangan Peserta Didik, (Depok: PT Rajagrafindo Persada,
2013), h. 51.
30
keterampilan tangan
sederhana.
kisah-kisah.
3. Memiliki kesulitan
mempunyai temang
yang tetap.
baik
4. Dapat mengekspresikan
semua emosinya.
57
Itads, Cerita Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Tiara Wancana, 2008), h. 5-14.
32
a. Fisik Motorik
yaitu fisik motorik kasar dan fisik motorik halus. Kemampuan fisik
b. Kognitif
58
Novan Ardi Wiyani, Konsep Dasar PAUD, (Yogyakarta: Gava Media, 2016), h. 111.
59
Novan Ardi Wiyani, Konsep Dasar PAUD, h. 114.
33
c. Bahasa
sosial-emosional.
d. Sosial-Emosional
Tabel 2. 1
Kemampuan Sosial-Emosional Anak Usia Dini
usia Kemampuan Sosial-Emosional
nyamanan
(digendong)
memeluk
baru dikenal
mainannya sendiri
beraktivitas
giliran)
berkerja sama
berbeda)
kesalahan
memukul)
permainan
prilaku positif yang dilakukan oleh anak usia 0-6 tahun sebagai
60
Novan Ardi Wiyani, Konsep Dasar PAUD, h. 119.
61
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandi, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Pt Raja
Grafindo Persada, 2011), h. 64.
37
berikut:
a. Kesadaran Diri
b. Pengaturan diri
c. Motivasi
62
Mariana, E. (2018). Konsep Mutiple Intelligences Hoard Gardner Dalam Pendidikan
Anak Usia Dini (Doctoral dissertation, Iain Bengkulu).
38
d. Empati
e. Keterampilan Sosial
orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial,
umur 7 tahun, sudah sejak zaman belanda. Bahkan banyak pula saudara-
63
Agus Nggermanto, Quantum Quotient, (Bandung: Nuansa, 2002), h. 166.
39
kanak-kanak.64
belanda selama dua tahun (1913-1915), mendirikan taman lare atau Taman
keadaan yang paling baik didalam pendidikan anak. Orang tua adalah
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar menjadi
kehidupan bersama.67
64
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama Pendidikan,
(Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa, 1977), h. 278-279.
65
Suyadi, Ulfah Maulidya, Konsep Dasar PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015), h. 90.
66
Ki Hajar Dewantara, Menudju Manusia Merdeka Ki Hajar Dewantara, ( Yogyakarta:
Leutika, 2009), h. 104-105.
67
Ki Hajar Dewantara, Menudju Manusia Merdeka Ki Hajar Dewantara, h. 3.
40
akan memandu segala kekuatan fitrah kodrati yang terwujud dalam setiap
tingginya.68
D. Telaah Pustaka
lain:
68
Hermawan Syaiful, Ki Hajar Dewantara Putra Kraton Harapan Bangsa, (Yogyakarta:
C-Klik Media, 2020), h. 158-159.
69
V. Wiratna Sujaweti, Metodelogi Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah Dipahami,
(Yogyakarta:Pustaka Baru Pers, 2014), h. 57.
41
sejak dini sehingga masa depan masyarakat dapat tertera dengan baik
derajat manusia.72
70
Muthoifin, Pemikiran Pendidikan Multikultural Ki Hajar Dewantara, Jurnal Intizar,
Vol. 21, No. 2, 2015, IAIN Surakarta
71
Arman Man Arfa , Pendidikan PAUD Berbasis Multikultural, Jurnal Pemikiran Islam
dan Ilmu Sosial, Vol. 11, No. 02, 2018, IAIN Ambon
72
Tesis Farida Rohayati, Pendidikan Multikultural Menurut Ki Hajar Dewantara,
Yogyakarta, 2018, UIN Sunan Kalijaga
42
pendidikan multikultural pada anak usia dini. Oleh karena itu, peneliti
E. Kaerangka Teoritik
berikut:
Budaya Suku
Etnis bahasa
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dari berbagai sumber seperi buku referensi, buku-buku teks, jurnal ilmiah,
sastra.76
73
Mestika Zed, Metode Penelitian Pustaka, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h.
3.
74
Mestika Zed, Metode Penelitian Pustaka, h. 10-16.
75
Amir Hamzah, Metode Penelitian Kepustakaan Library Research,(Malang: CV.
Literasi Nusantara Abadi, 2020), h. 07-09.
76
Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu (FTT IAIN
Bengkulu), Pedoman Penulisan Skripsi (Bengkulu: Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu,
2015), h. 4.
44
45
metode yang digunakan untuk meneliti suatu objek yang berisi informasi
data-data yakni sumber data primer dan sumber data skunder, adapun
77
V. Wiratna Sujarweti, Metodelogi Penelitian lengkap, praktis, dan mudah dipahami,
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), h. 11.
46
2016
tahun 2017
tahun 2014
2018
karya Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A diterbitkan oleh PT
14) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini karya Suyadi dan
tahun 2015
untuk mendapatkan data yang akurat guna mendukung penelitian ini, maka
dengan penelitian
6. Menyimpulkan data.
berbagai teknik dan berbagai sumber data. Oleh sebab itu penelitian ini
80
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 241.
50
data. Analisis data adalah salah satu langkah penting untuk mengelola data
atau studi kepustakaan, maka teknik analisis data yang digunakan adalah
artinya penelitian isi teks dengan olahan filosofis dan dan teoritis. Analisis
Histori Research, karena salah satu jenis penelitian sejarah yaitu penelitian
81
V. Wiratna Sujarweni, Metodelogi Penelitian lengkap, praktis, dan mudah dipahami,
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), h. 103.
51
HASIL PENELITIAN
besar.82
82
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2016), h. 75.
83
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, h. 81.
52
53
menjadikan bangsa tersebut satu kesatuan dan bangsa yang besar. Oleh
karena itu sebagai kekayaan bangsa yang luar biasa maka keragaman
masyarakat.85
berhak memperoleh hak istimewa pada waktu itu, hak istimewa tersebut
84
Sulalah, Pendidikan Multikultural, (Malang: UIN Maliki Press (Anggota IKAPI),
2011), h. 27-28.
85
Choirul Mahfud, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2016), h. 7.
54
dan pengajaran.87
soewardi tidak sampai ulus dan terpaksa keluar karena sakit dan
86
Syaiful Hermawan, Ki Hajar Dewantara Putra Keraton Pahlawan Bangsa,
(Yogyakarta: C-Klik Media, 2020), H. 1-2.
87
Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), H. 140-141.
55
88
Suparto Raharjo, Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-1995, (Yogyakarta:
Garasi, 2014), H. 10-13.
89
Suparto Raharjo, Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-1959, (Yogyakarta:
Garasi, 2014), H. 17-20.
90
Suparto Raharjo, Ki Hajar, H. 21-23.
56
dasarnya).92
91
Suparto Raharjo, Ki Hajar, H. 25.
92
Ki Hajar Dewantara, Menuju Manusia Merdeka Ki Hajar Dewantara, ( Yogyakarta:
Leutika, 2009), h.3-4.
57
bakat kemauannya.93
saat ini suatu hari akan menjadi warga negara. Oleh karena itu,
lahir didunia itu seperti sehelai kertas yang belum ditulis sehingga
hak sepenuhnya dalam membentuk watak dan budi dalam diri anak.
93
Ramayulis, Dasar-Dasar Pendidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta:
Kalam Mulia, 2015), h. 71.
94
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama Pendidikan,
(Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa, 1977), h. 3-4.
58
Kedua, aliran negatif yang mengatakan bahwa anak itu lahir seperti
sudah ditulisi penuh namun tulisan tersebut suram, oleh sebab itu
bahagia baik untuk dirinya sendiri dan juga untuk masyarakat serta
memenuhi segala keperluan lahir dan batin yang kita peroleh dari
kodrat alam.98
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), fikiran, dan tubuh anak. Agar
dunianya.99
98
Ki Hajar Dewantara, Menuju Manusia, h. 18.
99
Suparto Raharjo, Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-19559, (Yogyakarta:
Garasi, 2014), h. 89.
100
Suparto Raharjo, Ki Hajar Dewantara, h. 84-85.
60
diri sendiri. Kodrat alam yang ada didalam diri seorang anak
101
Muchamad Tauchid, Perjuangan dan Ajaran Hidup Ki Hajar Dewantara,
(Yogyakarta: Persatuan Tamansiswa, 2011), h. 35.
102
Muchamad Tauchid, Perjuangan dan Ajaran Hidup, h. 38.
103
Muchamad Tauchid, Perjuangan dan Ajaran Hidup, h. 37.
104
Muchamad Tauchid, Perjuangan dan Ajaran Hidup Hidup Ki Hajar Dewantara,
(Yogyakarta: Persatuan Tamansiswa, 2011), h. 36.
61
105
Suparto Raharjo, Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-19559, (Yogyakarta:
Garasi, 2014), h. 72.
62
106
Suparto Raharjo, Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-19559, (Yogyakarta:
Garasi, 2014), h. 73.
107
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama Pendidikan,
(Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 1977), h. 28.
63
beradab. sifatnya kultur itulah yang selalu menjadi tanda dan ukuran
108
Ki Hajar Dewantara, Menuju Manusia Merdeka, (Yogyakarta: Leutika: 2009), h. 35-
36.
109
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Kedua Kebudayaan,
(Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 1967), h. 27-28.
110
Rohayani Farida, Pendidikan Multikultural Pada Anak Usia Dini Menurut Ki Hajar
Dewantara, (Yogyakarta: 2018)
64
yang satu dengan anak yang lain, baik dari latar belakang keluarga
dan lainya.
kebudayaan.111
111
Ki Hajar Dewantara, Menuju Manusia Merdeka, (Yogyakarta: Leutika: 2009), h. 43.
65
walaupun konsepsi beliau terlahir atas dasar teori Frobel dan Maria
anak-anak.112
hingga kini masih terdapat di desa atau kota-kota kecil yang patut
anak tetap bersatu jiwa dengan rakyatnya. Selain itu ada juga yang
112
Eka Pamuji Rahayu, S. Sugito. 2018. Implementasi Pemikiran Ki Hajar Dewantara di
Taman Kanak-Kanak. JPPM, 5 (1), 21.
66
113
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama Pendidikan,
(Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 1977), h. 275-277.
114
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama Pendidikan,
(Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 1977), h. 282.
115
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama, h. 296-297.
67
pembelajaran ilmu alam, ilmu kodrat, ilmu bumi, dan ilmu negeri
anak) dan tidak menyalahi adat tertib dan damai demi kepentingan
dalam hidup tumbuhnya jiwa raga anak-anak agar kelak dalam garis-
116
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama h. 80-81.
117
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama Pendidikan,
(Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 1977), h. 487-488.
68
budi pekerti bagi dirinya serta masyarakat yang berada dalam satu
berhubungan.119
strategi dan juga cara yang disebut dengan Sistem Trisentra atau
anak ada tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang
pergerakan pemuda.
dan sebagainya.
118
Muthoifin, Pemikiran Pendidikan Multikultural Ki Hajar Dewantara, Intizar, Vol. 21,
No. 2, 2015.
119
Ida Nurjanah, Pendidikan Multikultural dan Relevansinya Terhadap Pendidikan Islam
Di Indonesia, Al-Ikhtibar, Vol. 5, No. 1, 2018.
69
pengetahuan.
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
120
Ki Hajar Dewantara, Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama Pendidikan,
(Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, 1977), h. 70-74.
121
Syaiful Hermawan, Ki Hajar Dewantara Putra Keraton Pahlawan Bangsa,
(Yogyakarta: C-Klik Media, 2020), H. 160-163.
70
Tujuan pendidikan anak usia dini dan Metode pendidikan anak usia
122
Muthoifin, Pemikiran Pendidikan Multikultural Ki Hajar Dewantara, Intizar, Vol. 21,
No. 2, 2015.
71
dalam budi pekerti, pikiran, tubuh anak dengan kata lain pendidikan
pembelajaran.
antara Frobel, Montesori dan juga Ki Hajar. Disisi lain dapat pula
namun tujuannta tetap sama yaitu mengarah pada kebebasan diri anak
dimana anak belajar dari permainan yang ada di sekitarnya dan anak
budaya sendiri yang terdiri dari beragam kelompok, ras, suku, etnis,
tuntutan kodrat alam yang hak dan nyata menuju kearah kebudayaan
pada golongan pendidikan yang tidak bersumber dari satu agama. Dan
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai pengertian yang sudah disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara memberikan
pemahaman bahwa pendidikan multikultural merupakan suatu upaya pendidikan dalam bentuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan anak sesuai dengan potensi atau kodrat yang dimiliki oleh anak itu sendiri dan bersumberkan pada latar
belakang budaya anak itu sendiri agar tidak adanya pembedaan antara anak satu dengan anak lain. Ki Hajar menginginkan
siswanya (anak) mencapai semua hal sesuai dengan apa yang diinginkan oleh anak artinya bukan paksaan agar anak
memperoleh kemerdekaan lahir dan batin, serta mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan.
76
Tabel 4. 2
Implementasi Pendidikan Multikultural Ki Hajar Dewantara
No Pendidikan Pelajaran Metode Capaian Implementasi
1 Rumah Orang tua, anggota keluarga Melalui pemberian contoh 1. Anak akan menjadi pribadi
mendidik anak-anak agar mereka dan keteladanan, yang mudah bergaul
dapat memahami perbedaan dan pendampingan dan 2. Anak akan tumbuh dan
pentingnya kesamaan hak semua pembimbingan, dan berkembang menjadi pribadi
orang, menanamkan nilai-nilai sosial dialektika bersama yang humanis
dan nilai kemanusiaan, salin tolong- 3. Anak akan menunjukkan sikap
menolong, berbagi, dan lain-lain. toleran dan koopratif.
2 Sekolah Sekolah menanamkan nilai-nilai Melalui berbagai 1. Anak akan mempunyai
multikutural secara sistematis dan kebijakan baik dari aturan, kesadaran diri atas konsep
terkontrol, serta penyediaan pendidik strategi, pendekatan yang keadilan
yang profesional. senantiasa bermakna nilai- 2. Anak akan mampu patuh
nilai multikultural terhadap aturan dan
mengintrol diri
3. Anak akan tumbuh dan
berkembang dengan memiliki
motivasi tinggi
78
Dengan demikian, jelaslah bahwa pendidikan multikultural Ki Hajar Dewantara dapat membentuk kemampuan anak
untuk bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat, serta anak mampu meihat, mengenal, mengetahui keberagaman yang ada
tanpa membeda-bedakan satu sama lain sehinga dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kodrat anak, agar anak dapat menjadi manusia yang merdeka dan bahagia
Tujuannya agar anak mampu tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih
baik.
B. Saran
Dewantara Pada Anak Usia dini merupakan suaru hal yang sangat
79
80
banyak terpublikasikan.
dewantara pada anak usia dini memerlukan telaah dan penelitian lebih
lanjut.
Orang tua adalah guru pertama untuk anak, untuk itu haruslah orang
2. Bagi Pendidik
latar belakang budaya yang dimiliki oleh anak sebagai peserta didik
aspek perkembangannya.
dini.
i
81
4. Bagi Pembaca
ii
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Safrudin. 2017. Strategi Pembelajaran Aktif Anak Usia Dini Panduan Bagi
Guru, Orang Tua, Konselor, dan Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Kalimedia
Al Hakim, Suparlan dan Sri Untari. 2018. Pendidikan Multikultural Strategi
Inovatif Pembelajaran Dan Pluralitas Masyarakat Indonesia. Malang:
Madani Media
Arman Man Arfa, Pendidikan Paud Berbasis Multikultural, Fakultas Uswah IAIN
Ambon, Oktober 2018, Vol 11, No. 02.
Agus Nggermanto. 2002. Quantum Quotient, Bandung: Nuansa
Amir Hamzah. 2020. Metode Penelitian Kepustakaan Library Research, Malang:
CV. Literasi Nusantara Abadi
Ardi Wiyani Novan. 2016. Perkembangan Anak Usia Dini Berkebutuhan Khusus,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Atun,Sutri. 2018. Pola Pengasuhan Anak Usia Dini Yang Ada Dalam Keluarga
Ibu Dosen Di Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri
Bengkulu. Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Bahri, Husnul. 2019. Pendidikan Islam Anak Usia Dini Peletak Dasar Pendidikan
Karakter. Bengkulu: CV. Ziegie Utama
Cyrus T. Lalompoh dan Kartini Ester Lalompoh. 2017. Metode Pengembangan
Moral dan Nilai-Nilai Keagamaan bagi Anak Usia Dini, Jakarta: PT.
Grasindo
Dewantara, Ki Hajar. 1997. Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Pertama
Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa
Dewantara, Ki Hajar. 1967. Karya Ki Hajar Dewantara Bagian Kedua
Kebudayaan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa
Dewantara, Ki Hajar. 2009. Menuju Manusia Medeka. Yogyakarta: Leutika
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV
Penerbit Diponegoro
Eka Pamuji Rahayu, S. Sugito. 2018. Implementasi Pemikiran Ki Hajar
Dewantara di Taman Kanak-Kanak. JPPM, 5 (1), 21.
iii
Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu (FTT IAIN
Bengkulu). 2015. Pedoman Penulisan Skripsi (Bengkulu: Fakultas Tarbiyah
Dan Tadris IAIN Bengkulu).
Hermawan, Syaiful. 2020. Ki Hadjar Dewantara putra keraton pahlawan bangsa
, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Hamzah, Amir. 2020. Metode Penelitian Kepustakaan Library Research . Malang
: CV.LiterasiNusantara Abadi
Helmawati. 2015. Mengenal dan Memahami PAUD, Bandung: PT Rosdakarya
Iriana , fristiana. 2016. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Parama ilmu
Ismail, Faisal. 2017. Sejarah Dan Kebudayaan Islam Priode Klasik. Yogyakarta:
IRCiSod
Itads. 2008. Cerita Anak Usia Dini, Yogyakarta: Tiara Wancana
Ida Nurjanah, Pendidikan Multikultural dan Relevansinya Terhadap Pendidikan
Islam Di Indonesia, Al-Ikhtibar, Vol. 5, No. 1, 2018.
Khoiriah, N. (2019). Pandangan Ki Hajar Dewantara Tentang Pendidikan Anak
Usia Dini dan Relevansinya Degan Pendidikan Islam (Doctoral
dissertation, Iain Bengkulu).
Lidya Agustin, (Kepala Sekolah PAUD Hang Tuah Kota Bengkulu), Wawancara
pada 11 September 2020
Mukodi, Konsep Pendidikan Berbasis Multikultural Ala Ki Hajar Dewantara,
Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 4, No. 1, Juni 2012
Mutofin, Pemikiran Pendidikan Multikultural Ki Hajar Dewantara, Intizar, Vol.
21, No. 2, 2015
Mansur. 2011. Pendidikan Islam Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Mahfud, Choirul. 2016. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Magta, Mutiara. Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara Pada Anak Usia Dini.
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 7 Edisi 2, November 2013
Mariana, E. (2018). Konsep Mutiple Intelligences Hoard Gardner Dalam
Pendidikan Anak Usia Dini (Doctoral dissertation, Iain Bengkulu).
iv
Musfiroh Tadkiroatun. 2008. Cerita Untuk Anak Usia Dini, Yogyakarta: Tiara
Wacana
Puspita, Widya Ayu. Multikulturalisme Dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal
Ilmiah VISIP2TK PAUDNI, Vol. 8, No. 2, Desember 2013
Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 137 Tahun
2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini,
(https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud137-
2014StandarNasionalPAUD.pdf), diakses 12 Oktober 2020
Rahadjo, Suparto. Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-1959, Yogyakarta.
Ar-Ruzz Media.
Rohimin, Menggagas Pendidikan Agama Islam Multikultural Berbasis Al-Qur’an
Jejak dan Pengembangan Nilai-nilai Multikulturalisme dalam Pendidikan
Agama Islam, Nuansa, Vol. IX, No. 2, Desember 2018
Rohimin, Pendidikan Spiritual Pada Anak Usia Dini Upaya Penggalian Generasi
Edukatif Al-Qur’an dalam Pembinaan Rasa Keagamaan Pada Anak,
Nuansa,Vol. X, No. 2, Desember 2017
Ramayulis, 2015. Dasar-Dasar Pendidikan Suatu Ilmu Pengantar Pendidikan.
Jakarta: Kalam Mulia
Rusman. 2015, Redefinisi Teori Among Ki Hajar Dewantara,
(https://www.kompasiana.com/rusman245/5500f04ca333114e75512706/red
efinisi-teori-among-ki-hajar-dewantara#), diakses 12 Oktober 2020
Rohayati, Farida. Pendidikan Multikultural Menurut Ki Hajar Dewantara,
Yogyakarta, 2018, UIN Sunan Kalijaga
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta
Suyadi. 2014. Teori Perkembangan Belajar Anak Usia Dini. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sulalah. 2011. Pendidikan Multikultural Didaktika Nilai-Nilai Universal
Kebangsaan. Malang: UIN-MALIKI PRESS(ANGGOTA IKAPI)
Suryana, Rusdiana dan Yaya. 2015. Pendidikan Multikultural Suatu Upaya
Pengantar jati Diri Bangsa Konsep, Prinsip dan Implementasi. Bandung:
CV Pustaka Setia
v
Siradj, Said Aqil. 2015. Berkah Islam Indonesia Jalan Dakwah Rahmatan
Lil’alamin. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Sugandi, Nani M dan Syamsu Yusuf. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Depok:
PT Rajagrafindo Persada
Sujaweti Wiratna. 2014. Metodelogi Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah
Dipahami, Yogyakarta:Pustaka Baru Pers
Teguh Heriawan, 2015, Jejak Ki Hajar Dewantara Lihatlah Anak Sebagai Mawar
(https://www.kompasiana.com/www.teguhhariawan/552aba57f17e61ac37d6
23ac/jejak-ki-hajar-dewantara-lihatlah-anak-sebagai-mawar), diakses 12
Oktober 2020
Ulfah, Suyadi dan Maulidya. 2013. Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Undang-Undang No 20 tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bandung: Citra Umbara, 2010
Yusuf Syamsul. 2013. Perkembangan Peserta Didik, Depok: PT Rajagrafindo
Persada
Yaqin, Ainul. 2005. Pendidikan Multikultural Cross-Cutural Understanding
Untuk Demokrasi Dan Keadilan. Yogyakarta: Pilar Media
Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor
vi