SKRIPSI
OLEH:
YEZI JULI YANA
NIM. 1711240068
i
ii
iii
MOTTO
iv
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat, hidayah, dan taufik serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Dengan selesainya Skripsi ini dan
dengan rasa syukur yang mendalam, Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Ayahanda Mizuan Rahidi, Ibunda yang melahirkanku Nuryana(Almh) dan
Ibunda Nahara. Terima kasih untuk segala pengorbanan, nasihat, semangat,
kasih sayang dan do’a baik yang selalu kalian pinta untukku. Aku akan
selamanya bersyukur atas keberadaan kalian sebagai malaikat tak bersayapku.
2. Saya persembahkan Skripsi ini untuk kampus hijau dengan almamater saya
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan
Tadris, Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.
3. Kepada Dosen Pembimbing yang telah menemani dan membimbing saya dari
awal perjuangan hingga akhir penyelesaian. Terima kasih Bapak Dr. Adisel,
M.Pd selaku pembimbing akademik, Ibu Dra. Nurniswah, M.Pd pembimbing
1 dan Mam Fera Zasrianita M.Pd pembimbing 2 selaku pembimbing skripsi
atas semua ilmu yang telah saya terima dari kalian.
4. Kakakku Agustian Hariati, adikku Aprezi Wahyu Mayang Sari, masku Wandi
dan seluruh keluarga besar yang telah memberi motivasi, doa dan semangat
selama saya menyelesaikan Skripsi ini. Terima kasih untuk semua dukungan
yang telah kalian berikan kepada putri kecil yang dulu kalian harapkan
bergelar Sarjana.
5. Skripsi ini juga saya persembahkan kepada sahabat-sahabat terbaikku: Fenti,
Haveza, Yezi, Leni, Nina, Junita, dan Beti yang nama tersebut bersingkatkan
Fhaylentabet dan juga Ami Satriana, Lydea, Alen. Terima kasih telah
menyediakan pundak untuk menangis dan terima kasih untuk semangat yang
selalu terbungkus rapi dalam ucapan motivasi.
6. Kepada teman grup penikmat receh dengan beranggotakan Tukinem,
Tukiyem dan Tusiran yang selalu menemani keluh kesah selama penulisan
v
Skripsi, terima kasih telah menjadi badut penghibur dalam perjuanganku
mencapai gelar Starta 1 ini.
7. Pada kalimat terakhir halaman persembahan saya ingin mempersembahkan
Skripsi ini kepada seluruh orang baik yang telah banyak membantu dalam
segala hal yang saya perluhkan, yang namanya tak bisa saya sebutkan satu
persatu. Terima kasih untuk semuanya, baik waktu, ilmu dan motivasi dari
kalian semua.
vi
vii
viii
ABSTRAK
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Rabb sekalian alam. Dialah
dzat yang melimpahkan rahmat dan karunia yang tiada tara, yang dengan
perkenan-Nya juga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul :
“Implementasi Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Pada Pembelajaran Tematik
Terpadu Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SDN 76 Kota Bengkulu”.
Shalawat dan salam juga senantiasa dicurahkan bagi rasul junjungan tauladan
umat, Nabi Muhammad SAW. Juga bagi keluarga, para sahabat, dan seluruh
umatnya berpegang di jalan Islam hingga akhir zaman.
Skripsi ini disusun guna memenuhi dan melengkapi persyaratan dalam
memperoleh gelar sarjana pendidikan strata 1 Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu.
Penulis menyadari dan mengakui skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan,
karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Karena itulah penulis
mengharapkan adanya keritikan dan saran-saran perbaikan dari para pembaca
demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari dosen pembimbing dan semua pihak. Pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Sirajuddin,M.,M.Ag.,MH, selaku Rektor IAIN Bengkulu.
2. Dr. Zubaedi, M.Ag, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN
Bengkulu.
3. Nurlaili, M.Pd.I selaku Kepala Jurusan Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu.
4. Dra. Aam Amaliyah, M.Pd selaku ketua program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Jurusan Tarbiyah.
5. Kepala perpustakaan IAIN Bengkulu dam Staf untuk memperoleh referensi
yang penulis butuhkan.
6. Pembimbing akademik Dr. Adisel, M.Pd, Dra. Nurniswah, M.Pd pembimbing
1 dan Fera Zasrianita, M.Pd pembimbing 2 selaku pembimbing skripsi atas
x
semua ilmu yang telah saya terima dari kalian yang sudah membimbing saya
dari awal perjuangan hingga akhir penyelesaian
7. Bapak/ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman
yang telah membantu penulis menyelesaikan proposal ini.
8. Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Siswa-siswi SDN 76 Kota Bengkulu, yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Penulis hanya mampu berdo’a dan berharap semoga beliau-beliau yang
telah berjasa selalu diberikan rahmat dan karunia oleh Allah SWT. Dengan segala
kerendahan hati dan rasa sadar skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun
izinkanlah penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan maupun kepentingan lainnya.
xi
DAFTAR ISI
xii
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pendidikan
Karakter ................................................................................... 24
2. Pendidikan Karakter Tanggung Jawab ........................................ 26
a. Pengertian Pendidikan Karakter Tanggung Jawab ................. 27
b. Tujuan Pendidikan Karakter Tanggung Jawab ....................... 29
c. Bentuk Pendidikan Karakter Tanggung Jawab ....................... 29
d. Cara Mengembangkan pendidikan Karakter Tanggung
Jawab ....................................................................................... 30
e. Indikator Tanggung Jawab ...................................................... 32
3. Pembelajaran Tematik Terpadu ................................................... 32
a. Pengertian pembelajaran Tematik Terpadu ............................ 32
b. Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu ........................ 34
c. Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Tematik ......................... 36
d. Landasan-Landasan Pembelajaran Tematik Terpadu ............. 37
e. Keunggulan Pembelajaran Tematik Terpadu .......................... 42
f. Kelemahan Pembelajaran Tematik Terpadu ........................... 43
g. Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik Terpadu ..................... 43
4. Pandemi Covid-19 ....................................................................... 44
a. Pengertian Pandemi Covid-19 ................................................ 44
b. Dampak Covid-19 bagi Proses Pembelajaran di Sekolah ....... 45
c. Langkah Strategis dan Solusi bagi Dunia Pendidikan
Indonesia ................................................................................. 48
B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ................................................. 49
C. Kerangka Berfikir ............................................................................. 53
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian ........................................................... 62
1. Sejarah SD Negeri 76 Kota Bengkulu ......................................... 62
2. Profil SD Negeri 76 Kota Bengkulu ............................................ 62
3. Visi, Misi dan Tujuan .................................................................. 63
4. Kondisi Fisik, Fasilitas dan Pemeliharaan Lingkungan Sekolah
Satuan Pendidikan SDN 76 Kota Bengkulu ................................ 65
5. Pelaksanan Tugas Guru/Pendidik ................................................ 66
6. Struktur Organisasi SD Negeri 76 Kota Bengkulu ...................... 70
B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 71
1. Pemahaman Kepala Sekolah, Guru dan Peserta Didik Tentang
Pentingnya Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dan
Implementasinya Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Secara
Daring .......................................................................................... 71
2. Kendala dan Upaya dalam Proses Implementasi Pendidikan
Karakter Tanggung Jawab pada Pembelajaran Tematik
Terpadu Secara daring ................................................................ 75
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 81
1. Pemahaman Kepala Sekolah, Guru dan Peserta Didik Tentang
Pentingnya Pendidikan Karakter Tanggung Jawab dan
Implementasinya Pada Pembelajaran Tematik Terpadu Secara
Daring .......................................................................................... 81
2. Kendala dan Upaya dalam Proses Implementasi Pendidikan
Karakter Tanggung Jawab pada Pembelajaran Tematik
Terpadu Secara daring ................................................................ 83
D. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 86
B. Saran ................................................................................................. 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa ............................................................................................. 22
Tabel 2.2 Penelitian Relevan............................................................................ 52
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus Disease (COVID-19) atau lebih dikenal dengan Virus Corona. Wabah
penyebaran covid-19.
daring. Sehingga kini terbitlah Sulrat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang
Covid-19. Dalam surat edaran ini disebutkan bahwa tujuan dari pelaksanaan
Belajar Dari Rumah (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik
dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua. Selain itu isi
1
2
penanganan COVID-19.
2. Belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh daring dan luring
Belajar dari rumah secara daring menuntut tenaga pendidik untuk mampu
didik belajar di rumah, maka baik guru dan orang tua harus bekerja sama dalam
karakter. Misi utama pendidikan tidak sekadar membuat peserta didik pintar
dari segi intelektual namun juga berkarakter baik. Misi tersebut tetap harus
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab ll Pasal 3 sebagai
berikut:
1
Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari
Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Yirus D/Sease (Covid-19).
3
tidak hanya terkait upaya penguasaan dibidang akademik saja, namun harus
melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
kamil.3
dan budaya bangsa. Bagi umat Islam, sumber dasar pendidikan karakter yang
pertama adalah kitab suci Al-Quran. Al-Quran diturunkan Allah SWT. kepada
termaktub seluruh aspek pedoman hidup bagi umat Islam, sehingga Al-Quran
merupakan falsafah hidup muslim, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Al-
Quran merupakan ajaran Islam yang berlaku untuk semua umat manusia, baik
dalam bidang akidah, syariah, ibadah, akhlak, maupun muamalah, yang terdiri
2
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3
ayat 1.
3
Nurla Isna Aunillah, Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah,
(Jogjakarta: Laksana,2011), hal. 18.
4
dari aspek ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan ataupun
aspek pendidikan.4
ْ ُاختَهَف
﴾٤٦﴿ ٌَُُٕ ُْؤ ِيٚ ِّ َُْٔذًٖ َٔ َسحْ ًَتً نِّقَْٕ ٍوِٕٛا ف َ كَ ْان ِكتْٛ ََٔ َيب أََضَ ْنَُب َعه
ْ ٍَِّ٘ نَُٓ ُى انَّ ِزََٛبة إِالَّ نِتُب
Artinya:
“Dan Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Quran); ini
kepadamu (Muhammad), melainkan agar engkau dapat
menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu,
serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman.”(Q.S Al-Nahl [16]: 64)5
Adapun sumber ajaran Islam yang kedua merupakan sunnah (hadis)
Rasulullah SAW. yang mengemban risalah Islam. Segala yang berasal dari
merupakan pedoman hidup bagi umat Islam yang harus dijadikan panutan. Hal
ini karena sebagai Rasulullah SAW. beliau merupakan suri tauladan.6 hal
﴾١٢﴿ شًاَِّٛللاَ َكث َّ َُٕشْ جٚ ٌََّللاِ أُس َْٕةٌ َح َسَُتٌ نِّ ًٍَ َكب
َّ ِخ َش َٔ َر َك َشَْٜٕ َو ْاَّٛللاَ َٔ ْان َّ ُٕل
ِ َسسِٙنَقَ ْذ َكبٌَ نَ ُك ْى ف
Artinya:
“Sunguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat
Allah.”(Q.S Al-Ahzab [33]: 21)7
Pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan,
4
Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis
Agama dan Budaya Bangsa, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hal. 81.
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Surah Al-Nahl Ayat 64,
(Jakarta: Bintang Indonesia), hal. 273.
6
Anas Salahudin, Op. Cit., hal. 82.
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Surah Al- Ahzab Ayat 21,
(Jakarta: Bintang Indonesia), hal. 420.
5
dimilikinya sehingga pandai dalam berpikir, respek dalam bertindak, dan juga
melatih setiap potensi diri seseorang agar dapat berkembang ke arah yang
Nilai-nilai karakter dasar yang harus diajarkan kepada peserta didik sejak
dini diantaranya sifat dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur,
tanggung jawab, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil dan punya
kewajiban peserta didik, hal inilah yang menumbuhkan nilai karakter tanggung
jawab pada peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas
sebagaimana semestinya.
pribadi peserta didik. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan pada diri peserta
didik dapat terlihat pada Kompetensi Inti(KI) yang terlihat pada buku pegangan
8
Nurla Isna Aunillah, Op.cit., hal. 23.
6
karakter yang ada di dalam kompetensi inti seperti karakter tanggung jawab.
peserta didiknya agar aktif tanpa harus mengatakan bahwa ia harus aktif.
belajar daring.10
tanggung jawab ekstra serta tantangan bagi guru untuk mampu menciptakan
dan karakter peserta didik tersebut. Karena metode evaluasi dari pendidikan
karakter salah satunya dengan observasi langsung oleh guru, yang mengamati
sikap atau perubahan sikap baru yang muncul pada diri peserta didik. Belum
lagi kendala yang dihadapi guru dalam penerapan pebelajaran daring misalnya
pendidikan karakter pada pembelajran daring yang seolah baru booming ketika
9
Rifa Pramasanti, Dhi Bramasta, dan Subuh Anggoro, "Implementasi Pendidikan
Karakter Tanggung Jawab dan Kerja Sama dalam Pembelajaran Tematik Kurikulum 2013 Di SD
Negeri 2 Berkoh," Jurnal Papeda, Vol. 2, No.1, (Januari 2020), hal. 45.
10
Ibid.
7
kekurangan, maka pada pembelajaran daring pendidik harus sangat teliti dalam
mengajar tematik terpadu kelas I SDN 76 Kota Bengkulu yang juga menjadi
wali kelas di kelas tersebut. Sebelum maraknya kasus covid-19 ini di SDN 76
tidak melakukan pembelajaran tatap muka, dan SDN tersebut mengikuti surat
edaran itu. Dan setelah pembelajaran daring selama lebih kurang 7 bulan,
pendidik merasa karakter tanggung jawab peserta didik kurang karena lebih
baik, karena banyak yang lebih suka bermain, terlebih dengan sistem
pembelajaran daring yang membuat mereka lebih malas karena tugas yang
selama proses pembelajaran daring dari awal sampai akhir dan terkadang
11
Muji Astuti, “Metode Pembelajaran di SDN 76 Kota Bengkulu,” Wawancara
(Langsung), Pra-riset, Kota Bengkulu, 01 Oktober 2020.
8
seorang pelajar.
Bengkulu”.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
beberapa masalah yang perlu untuk dikaji dan diteliti. Namun, karena
pada :
D. Rumusan Masalah
76 Kota Bengkulu?
E. Tujuan Masalah
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
lebih luas.
2. Manfaat Praktis
jawabnya.
b. Bagi pendidik
daring.
d. Bagi peneliti
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pendidikan Karakter
Yunani karakter dari kata charassein, yang berarti membuat tajam dan
watak.12
pendidikan baru muncul pada akhir abad-18, dan untuk pertama kalinya
12
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi keempat,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2008)
13
Thomas Lickona, Educating For Character: How Our School Can Teach Respect and
Rresponsibility, (New York: Bantam Books, 1991), p. 22
14
13
sosial.14
Imam Machali dan Muhajir adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-
14
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidemensional,
(Jakarta: Bumi Aksara 2011), hal. 37.
15
Ibid., hal. 37.
16
Imam Machali, Muhajir, Pendidikan Karakter Pengalaman Implementasi Pendidikan
Karakter di Sekolah, ( Yogyakarta: Aura Pustaka, 2011), hal.7.
17
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementas, (Bandung:
Alfabeta,2012), hal. 23
14
Keempat hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, bahkan
pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah. Definisi ini
mengandung makna19:
18
Muchlas Samani, Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 25.
19
Siti Julaiha, "Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran", Dinamika Ilmu
Vol. 14. No 2 (Desember 2014), hal 228.
15
dirujuk sekolah/lembaga
yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga serta rasa dan karsa.
mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu,
yang baik shingga peserta didik menjadi faham (kognitif) tentang yang
benar dan yang salah, mampu merasakan (efektif) nilai yang baik dan
yang baik harus melibatkan bukan saja aspek pengetahuan yang baik
(moral knowing), akan tetapi juga merasakan dengan baik atau loving
20
Ibid.
16
good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action). Pendidikan
knowing the good, loving the good, and acting the good, yakni suatu
sehingga akhlak mulia bisa terukir menjadi habit of the mind, heart, and
pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa
membangun karakter
21
Ibid., hal. 229.
22
Ibid.
17
didik.
berikut:23
23
Heri Gunawan, Op. Cit., hal. 36.
18
awal peserta didik masuk sekolah hingga mereka lulus sekolah pada
utama, yaitu24: (1) Dapat dipercaya, (2) Rasa hormat dan perhatian,
(3) Tanggung jawab, (4) Jujur, (5) Peduli, (6) Kewarganegaraan, (7)
24
Ibid., hal. 32.
19
yang baik) yang berjumlah 99. Asma al-husna ini harus menjadi
Disiplin, (4) Visioner, (5) Adil, (6) Peduli, dan (7) Kerja Sama.
YME.
logis, kritis, kreatif dan inovatif, mandiri, ingin tahu, cinta ilmu)
manusia, meliputi (sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang
25
Muchlas Samani, Hariyanto, Op. Cit., hal. 135.
20
lingkungan.
c) Jujur
a) Agama
b) Pancasila
c) Budaya
26
Zubaedi, Op. Cit., hal. 73
27
Ibid.
22
berikut ini29.
Tabel 2.1
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
28
Ibid.
29
Ibid, hal. 74.
23
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung Sikap dan perilaku seseorang untuk
Jawab melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Namun dari sekian banyak nilai yang dikemukakan ada nilai inti
1) Naluri Makan
2) Naluri berjodoh
3) Naluri keibubapakkan
4) Naluri berjuang
30
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hal. 178.
31
Ibid.
25
1) Mudah diperbuat
mileu atau lingkungan. Salah satu aspek turut memberikan saham dalam
terbentuknya corak sikap dan tingkah laku seseorang adalah faktor mileu
perkataan ini, mileu adalah segala apa yang melingkupi manusia dalam
artiyang seluas-luasnya.35
1) Lingkungan alam
2) Lingkungan pergaualan
Artinya:
"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Setiap kalian
adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung
jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan
diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya.
Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga
suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan
rumah tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam
urusan harta tuannya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas
urusan tanggung jawabnya tersebut." (HR al-Bukhari dan HR
Muslim).
Hadis tersebut menegaskan, bahwa setiap individu mempunyai
35
Ibid.
27
dilakukan”.
tindakannya itu sesuai dengan nilai-nilai hidup yang luhur, apakah sesuai
seseorang yang dapat dimintai tanggung jawab yang dapat dipercaya, dan
melakukan apa yang diharapkan dari dia. Dengan kata lain seorang yang
36
Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo
Perseda, 2014), hal. 19.
28
orang tua yang tanggap terhadap kebutuhan mereka. Di sini, sekali lagi,
yang ingin kita berikan kepada anak-anak kita, dan apa yang kita
didik. Peserta didik yang terlatih atau dalam dirinya sudah tertanam nilai-
sebagai berikut :
didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai luhur dan tradisi
kekuatan.38
sebagai berikut :
37
Nurla Isna Aunillah, Op. Cit., hal. 83.
38
Nopan Omeri, Op. Cit., hal. 467.
30
3) Selalu waspada.
6) Mengakui semua perbuatannya, tidak hanya yang baik saja tapi juga
yang buruk.
yang perlu dikembangkan oleh guru pada peserta didiknya. Guru lah
bertanggung jawab, oleh karena itu ada beberapa hal yang dapat
39
Mohamad Mustari, Op, Cit., hal. 22.
40
Nurla Isna Aunillah, Op. Cit., hal. 83.
31
kesalahannya.42
tanggung jawab dalam kehidupan. Tentu saja dalam hal ini guru harus
41
Ibid, hal. 84
42
Ibid, hal. 86.
32
keberhasilan di kelas yaitu, tugas secara teratur, peran serta aktif dalam
mempunyai potensi dan motivasi yang unik dan khas yang perlu
peningkatan dan keseimbangan Soft Skill dan hard Skill yang meliputi
45
Feri Tirtoni, Pembelajaran Terpadu di SD, (Umsida Press, 2018), hal. 1.
34
sebagai berikut:47
46
Uum Murfiah, “Model Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar,” Jurnal Pesona
Dasar, (Online), Volume 1, No.5, (2017),
https://www.google.com/search?q=jurnal+uum+murfiah+tentang+pembelajaran+terpadu&oq,
Diakses pada 07 Januari 2021
47
Hasnawati, “Sistem Pembelajaran Terpadu di Sekolah,” Pembelajaran
Terpadu,Bermakna dan Efektif, (Online), Volume XII No 1, (Juni 2013),
https://www.google.com/search?safe=strict&ei=6v3-X67ODaDB3LUP-O6UwAU&q, Diakses
pada 07 Januari 2021.
35
dimiliki siswa.
terpadu meliputi:48
bidang studi
masing.
tidak terduga
3) Prinsip Evaluasi
48
Feri Tirtoni, Op. Cit., hal. 9
37
4) Prinsip Reaksi
pembelajaran.
1) Landasan Filosofis
humanisme.50
a) Kontruktivisme
49
Abd. Kadir, Hanun Asrohah, Op. Cit., hal. 18.
50
Trianto, Mengembangan Model Pembelajaran Tematik, (Jakarta : Prestasi Pustakarya,
2011), hal. 101.
38
b) Progresivisme
51
Abdul Munir, dkk. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik, (Jakarta : Direktorat
Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005), hal. 1
52
Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2006),
hal. 54.
39
peserta didik.
c) Humanisme
kelebihannya.
53
Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktis,
(Jakarta: Kencana, 2014), hal. 24.
40
َُّٓب انَُّبطُ إََِّب َخهَ ْقَُب ُكى ِّيٍ َر َك ٍش َٔأَُثَٗ َٔ َج َع ْهَُب ُك ْى ُشعُٕبًب َٔقَبَب ِئ َمََٚب أٚ
Artinya:
“Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”(Q.S. Al-Hujurat [49]: 13)54
Maka itu, peserta didik dalam pendidikan humanis-religius
fasilator.
54
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Surah Al-Hujurat Ayat 13,
(Jakarta: Bintang Indonesia), hal. 517.
55
Andi Prastowo, Op. Cit., hal. 25.
41
2) Landasan Psikologis
3) Landasan Yuridis
minat dan bakatnya (Pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
56
Samsudin, Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan SD/MI.
(Jakarta : Litera Prenada Media Group, 2008), hal. 49.
42
57
Abd. Kadir, Hanun Asrohah, Op. Cit., hal. 26.
43
2) Persiapan yang harus dilakukan oleh guru pun lebih lama. Guru
mata pelajaran.
secara sendiri-sendiri.
58
Ibid., hal. 26.
44
populer.
tematik.
4. Pandemi Covid-19
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
hingga kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia
(golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu
59
Ibid., hal. 25-26.
45
2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah
60
Merry Dame Cristy Pane, https://www.alodokter.com/virus-corona diaskes pada 22
maret 2021.
46
teknologi, ini bisa dilihat dari guru-guru yang lahir tahun sebelum
media daring.
1) Pemerintah
2) Orang Tua
sekolah perlu hadir door to door disemua peserta didik. Ini harus
48
3) Guru
belajar di rumah. Jika perlu guru hadir secara gagasan dalam door to
4) Sekolah
disampaikan kepada murid, terlebih dengan media daring tetap saja pihak
cerdas dan baik (smart and good citizenship) atau memiliki ahlak mulia dan
Pembentukan karakter pada peserta didik dapat dilakukan sejak dini kepada
dan kerja sama, di SD Negeri 2 Berkoh karakter tanggung jawab dan kerja
dilakukan oleh peserta didik untuk membentuk tanggung jawab dan kerja
karakter tanggung jawab dan kerja sama di dalam pembelaran dan faktor
muda yang lebih baik dari pada pribadi melalui pendidikan karakter.
yang berkarakter baik secara utuh dalam dimensi pikiran, cara berpikir,
akhlak siswa melalui proses mengetahui yang baik, mencintai yang baik,
dan bertindak yang baik. Proses itu menyangkut aspek kognitif, emosional,
dan fisik, sehingga akhlak yang luhur bisa terwujud diukir menjadi
orientasi keilmuan dan ilmu yang dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada
Tabel 2.2
Penelitian Relevan
C. Kerangka Berpikir
terpadu selalu mengandung proses. Proses harus tepat terhadap tipe tujuan
implementsi menjadi salah satu hal yang sulit dan menantang, yang harus
53
Pedoman Sekolah
Perilaku
Berkarakter pada
siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Peneliti tidak memberikan
61
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D¸ (Bandung: Alfabeta, 2017), hal. 9.
54
55
B. Setting Penelitian
surat izin penelitian diterbitkan oleh pihak Fakultas yaitu pada tanggal 29
C. Sumber Data
Sumber data primer atau data utama dalam penelitian ini adalah
diantaranya:
1. Metode Observasi
2. Metode Wawancara
62
Ibid, hal.
57
3. Metode dokumentasi
pengumpul data tidak perlu diuji. Namun, data yang dikumpulkan harus
diuji keabsahannya agar diperoleh data yang objektif. Ada beberapa teknik
63
Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis, Dan Mudah Dipahami
(Yogyakarta: Pusaka Baru, 2014), hal. 31
58
1. Triangulasi Sumber
berbagai data. Yang mana sumber data dalam penelitian ini terdiri dari
Kepalah Sekolah dan Guru SDN 76 Kota. Setelah data-data yang telah
diberikan oleh sumber data yang satu dengan yang lain itu akan di
cross check baik dari kepalah atau dari Guru yang satu dengan guru
yang lainnya.
2. Triangulasi Teknik
Kota Bengkulu.
64
Sugiyono, Metode Penelitian Evaluasi: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Kombinasi (Bandung: Alfabeta, 2018), hal. 290.
59
laporan.
Pengumpulan
data
Penyajian data
Reduksi data
Kesimpulan:
penarikan/verifikasi
65
Sugiyono, Op. Cit., hal. 246-247
60
66
Ibid.
67
Ibid, hal. 249.
61
68
Ibid, hal. 252.
62
BAB IV
a) Bapak Syamsudin
Setelah itu Pada Tahun 1987 pindah ke kota madya yang di pimpin
oleh :
a) Ibu Rohana
b) Bapak Salirhn
c) Bapak Makmun
Pada Saat ini Sekolah Dasar 76 Kota Bengkulu di kepalai oleh Bapak
Kota : Bengkulu
Provinsi : Bengkulu
62
63
Kecamatan : Selebar
ekstrakulikuler.
64
tinggi.
Tabel 4.1
Situasi dan Kondisi Sekolah
No. Nama dan kondisi sekolah Keadaan
1. Keadaan fisik sekolah Baik
2. Keadaan lingkungan sekolah Baik
3. Fasilitas sekolah yang meliputi jenis, kualitas Baik
dan kuantitas
4. nteraksi sosial antara sesama guru, sesama Baik
siswa, guru dan siswa.
5. Tata tertib untuk siswa dan guru. Baik
Tabel 4.2
Sarana dan Prasarana
No. Fasilitas Jumlah
1. Ruang Belajar/Kelas 9 Ruangan
2. Ruang Kepala Sekolah 1 Ruangan
3. Ruang Guru 1 Ruangan
4. Ruang TU 1 Ruangan
5. Ruang Perpustakaan 1 Ruangan
6. Ruang UKS/Komputer 1 Ruangan
7. Kamar Mandi/Wc Kepala Sekolah 1 Ruangan
8. Kamar Mandi/Wc Guru 1 Ruangan
9. Kamar Mandi/Wc Murid 1 Ruangan
10. Rumah Penjaga Sekolah 1 Ruangan
11. Gudang 1 Ruangan
12. Tempat Parkir 1 tempat
13 Komputer 1 Unit
14 Meja Guru 19 Unit
15. Kursi Guru 30 Unit
16. Meja Murid 180 unit
17. Kursi murid 360 Unit
18. Telepon/Fax 1 Unit
19. Mesin Ketik -
20. Mik 1 Unit
21. Printer 1 Unit
Sumber: Dokumen SD Negeri 76 Kota Bengkulu Tahun 2020.
66
samapai IC, mereka masuk pagi pukul 07.30 wib, dan pulang jam 09.30,
setelah itu kelas IIA sampai IIC masuk 09.30 wib dari pukul 12.00 wib.
Kemudian terakhir masuk kelas IVA sampai IVC (siang) dan pulang
pukul 16.00 wib. Ruang pertama sebelah kiri yaitu kelas VA sampai
kelas VC (pagi) yang kemudian di pakai kelas IIIA sampai IIIB (siang).
lain :
Tabel 4.3
Jumlah Fasilitas Olahraga SD Negeri 76 Kota Bengkulu
No. Fasilitas Sekolah Kuantitas Kualitas
1. Lap. Futsal 1 Baik
2. Lap. Volly 1 Baik
3. Lap. Basket 1 Cukup baik
4. Tenis Meja 1 Baik
5. Drum Band 1 set Baik
Guru 29 Guru terdiri dari 23 guru tetap, 4 orang guru tidak tetap (GTT)
dan 2 orang pegawai tidak tetap (PTT) serta 1 orang penjaga sekolah.
orang wanita dan 10 orang laki-laki. Sekolah ini terdapat 15 guru umum,
67
19 orang guru bidang studi, l orang guru kelas, 1 orang tata usaha, l orang
Tabel 4.4
Jumlah Guru dan Petugas Sekolah
b. Tugas Guru
keterampilan. Selain itu di sekolah ini guru juga merupakan orang tua
bagi siswa-siswi, maka dari itu selain mendidik guru juga mengasuh anak
didiknya.
dan dan petugas lainya selain penjaga sekolah yang bertugas menjaga
d. Keadaan Siswa
1) Jumlah siswa
530 orang yang terdiri dari 284 siswa laki-laki dan 246 siswi
Tabel 4.5
Jumlah Siswa SD Negeri 76 Kota Bengkulu
2) Kegiatan siswa
belajar juga ada olahraga dan keterampilan main pianika, ada juga
kegiatan kultum setiap hari jum"at, senam pagi setiap hari sabtu dan
Kepala Sekolah
Guru Kelas
Siswa
karakter tanggung jawab, demikian pun para peserta didik. Tanggung jawab
merupakan kesadaran untuk mmelakukan hal yang telah menjadi tugas dan
69
Syamsul Hidayat, Kepala Sekolah SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin, 08 Juni 2021, 11.00 WIB.
70
Armylita Apriyani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 08.50 WIB
71
Endah Krista Melia, Guru Tematik Kelas VI SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 09.20 WIB
72
Ottey Zul Apriani, Guru Tematik Kelas IV SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Rabu 09 Juni 2021, 09.05 WIB.
72
karakter tanggung jawab itu. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan peserta
didik.
dengan wali murid maupun peserta didik itu sendiri agar mereka
73
Annisa Nur Fadilah Aliyah, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Senin 07 Juni 2021, 09.20 WIB.
74
Dota Pratama, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara), Senin 07
Juni 2021, 09.30 WIB.
75
Syamsul Hidayat, Kepala Sekolah SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin, 08 Juni 2021, 11.00 WIB.
76
Armylita Apriyani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 08.50 WIB
73
tugas, atau tidak boleh main hp terus. Tapi jika tidak dalam situasi
ini untuk pengembangan karakter itu kita adakan seperti kultum,
hafalan.”77
Perencanaan sudah dilakukan sesuai dengan yang diarahkan, tetapi
demikian para guru tetap berupaya memantau para peserta didik selama
menggunakan kelas daring, maka guru mencari cara agar peserta didik
77
Endah Krista Melia, Guru Tematik Kelas VI SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 09.20 WIB
78
Resi Haryani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.05 WIB
74
disuruh membuat video atau gambar dari praktik yang ia lakukan. Dan
79
Armylita Apriyani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 08.50 WIB
80
Resi Haryani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.05 WIB
81
Armylita Apriyani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 08.50 WIB.
75
tahu dan mengingatkan apa yang terjadi pada peserta didik itu
sangat penting, mengingat masa pandemi ini para peserta didik banyak
muka itu sangat terasa bagi para guru, mereka merasa pembelajaran dan
penyerapan materi oleh peserta didik itu menjadi kurang efesien. Selain itu
guru juga merasa kesulitan menilai karena daring ini peserta didiknya tidak
dapat dipantau secara langsung, baik dalam kelas daring, bagaimana cara
82
Resi Haryani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.05 WIB.
83
Armylita Apriyani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 08.50 WIB.
84
Resi Haryani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.05 WIB
76
mengumpulkan tugas. Sepert yang dituturkan oleh para guru berikut ini:
“Lebih enak tatap muka, karena kalau tatap muka kita lebih tau
bagaimana karekter anak, bagaimana anak itu baik pengetahuannya,
sosial dan teman-temanya. Namun kalau daring terus terang agak
sulit kami menilainya karena kebanyakan daring ini anak tidak
mengerjakan tugas sudah itu kalau pun mengerjakan tugas beberapa
khasus yang ditemukan yang mengerjakan tugas itu orang tuanya.”85
karakter anak itu kalau belajar secara tatap muka. Senada yang dikatakan
para peserta didik selama dalam kelas daring, mereka yang kebanyakan
85
Armylita Apriyani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 08.50 WIB
86
Endah Krista Melia, Guru Tematik Kelas VI SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 09.20 WIB.
87
Resi Haryani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.05 WIB.
77
mengikuti kelas secara baik dan serius. Namun tidak menutup kemungkinan
mereka tidak hadir dalam kelas, alasannya karena sakit atau balik dusun.
“Mengikuti daring dengan baik dan serius serta tidak pernah tidak
hadir.”88
“Mengikuti kelas baik dan serius, pernah absen karena sakit”89
“Ya, serius, pernah telat kelas daring, juga saya pernah absen karena
sakit.”90
“Diikuti dengan baik. Pernah absen kadang karena sakit, kadang balik
dusun jadi tidak ada sinyal.”91
Adapun peserta didik yang terkendala karena hanya memiliki satu
“Jarang, karena hpnya punya abang jadi ada waktu megang hpnya.
Pernah izin kelas karena abang tidak memberi tahu ada kelas
daring.”92
Ada juga yang selalu hadir dalam kelas tetapi sering main-main
sang anak menjadi sering telat mengumpulkan tugas. Seperti yang peneliti
wawancarai ini:
88
Annisa Nur Fadilah Aliyah, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Senin 07 Juni 2021, 09.20 WIB.
89
Kayla Kencana M., Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.34 WIB.
90
M. Davin Nafazza, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.46 WIB.
91
Kayla Kencana M, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.57 WIB.
92
Khansa Nayla Husnah, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.28 WIB.
93
M. Hapid, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara), Senin 07 Juni
2021, 09.46 WIB.
78
peserta didik itu sangat berbeda dengan sisitem tatap muka. Pada
lewat grup atau personal chat guru yang bersangkutan. Ada juga cara
“Kalau ibu memberikan tugas itu yang ada di dalam buku paket.
Kalau mengumpulkan tugas itu ada saat-saatnya ibu melakukan kuis
anak-anak ibu suruh tetap berada di dalam grup whatsaap siapa cepat
menjawab begitu. Selebihnya mengumpulkan tugas kadang di sekolah
dan hanya lewat grup saja.”95
“Berbeda, kalau yang daring ini kurang efektif karena kita tidak tah
siapa yang mengerjakan tugasnya. Kalau dengan tatap muka kan
biasanya selesai menjelaskan bisa langsung dikasih tugas dan
langsung kumpul.”96
Peserta didik dalam mengerjakan tugas itu banyak yang
orang tua, kakak, atau anggota keluarga lainnya. Untungnya mereka tetap
94
M. Mabrur Riansyah, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.40 WIB.
95
Endah Krista Melia, Guru Tematik Kelas VI SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 09.20 WIB.
96
Penny Lusiana Anggraini, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Senin 07 Juni 2021, 10.20 WIB.
79
memori hp yang sering penuh, kehabisan kuota, orang tuanya sibuk bekerja,
atau ada peserta didik yang tidak memikiki hp sendiri. Sisi lainnya adalah
97
Dota Pratama, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara), Senin 07
Juni 2021, 09.30 WIB.
98
Veni Veronika, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara), Senin 07
Juni 2021, 09.44 WIB.
99
M. Hapid, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara), Senin 07 Juni
2021, 09.46 WIB.
100
M. Mabrur Riansyah, Murid kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.40 WIB.
101
Endah Krista Melia, Guru Tematik Kelas VI SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 09.20 WIB.
102
Penny Lusiana Anggraini, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Senin 07 Juni 2021, 10.20 WIB.
80
satunya yaitu dengan kuota gratis dari pemerintah untuk mengatasi masalah
kehabisan kuota. Jika peserta didik tidak memiliki hp maka itu diusahakan,
dia menumpang dengan teman atau langsung datang ke sekolah untuk diberi
sebentar-sebentar saja.
103
Armylita Apriyani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 08.50 WIB.
104
Resi Haryani, Guru Tematik Kelas V SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari wawancara),
Senin 07 Juni 2021, 09.05 WIB.
105
Endah Krista Melia, Guru Tematik Kelas VI SDN 76 Kota Bengkulu(hasil dari
wawancara), Selasa 08 Juni 2021, 09.20 WIB.
81
tanggung jawab sebagai kesadaran akan segala hal yang menjadi tugasnya
106
Mohamad Mustari, Nilai Karakter: Refleksi untuk Pendidikan. (Jakarta: Rajawali
Press, 2014).
82
menggunakan kelas daring, maka guru mencari cara agar peserta didik
107
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter. (Jakarta: Bumi Aksara, 2013).
108
Ibid.
83
agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.109 Evaluasi
ditemui akan dibahas bersama dan melibatkan wali siswa bila diperlukan.
ataupun kendala yang dihadapi guru pada umumnya adalah siswa itu
lingkungan dan belum tentu bisa menerima cara didik terlebih dalam
muka itu sangat terasa bagi para guru, mereka merasa pembelajaran dan
penyerapan materi oleh peserta didik itu menjadi kurang efesien. Selain itu
guru juga merasa kesulitan menilai karena daring ini peserta didiknya tidak
dapat dipantau secara langsung, baik dalam kelas daring, bagaimana cara
109
Ibid.
84
mengumpulkan tugas. Kalau dengan tatap muka memberi materi itu bisa
tugas seperti biasanya selesai menjelaskan bisa langsung dikasih tugas dan
langsung kumpul.
memori hp yang sering penuh, kehabisan kuota, orang tuanya sibuk bekerja,
atau ada peserta didik yang tidak memikiki hp sendiri. Sisi lainnya adalah
upaya yang dilakukan salah satunya yaitu dengan kuota gratis dari
tidak memiliki hp maka itu diusahakan, dia menumpang dengan teman atau
D. Keterbatasan Penelitian
karena keterbatasan peneliti dan faktor dari luar. Dikarenakan wabah covid-19
85
kian marak saat ini maka peneliti tidak bisa mengamati implementasi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai kesadaran akan segala hal yang menjadi tugasnya sesuai dengan
ketentuan baik untuknya, lingkungan dan masyarakat. Peserta didik pun sadar
akan pentingnya pendidikan karakter tanggung jawab. Kepala sekolah dan guru
tanggung jawab ini tidak sesuai dengan rencana karena terhambat beberapa
menggunakan kelas daring, maka guru mencari cara agar peserta didik tetap
86
87
dibahas permasalahan bersama saat rapat bersama guru dan kepala sekolah
dan tatap muka itu sangat terasa berbeda bagi para guru dan peserta didik.
memori hp yang sering penuh, kehabisan kuota, orang tuanya sibuk bekerja,
atau ada peserta didik yang tidak memikiki hp sendiri. Adapun dari segi
karakter tanggung jawab adalah siswa yang sering telat atau bahkan tidak
pembelajaran daring.
B. Saran
masyarakat.
88
pembantu mereka. Juga diharapkan agar para guru tematik agar lebih
Aji, Rizqon Halal Syah. 2020. "Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia:
Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran", SALAM; Jurnal Sosial &
Budaya Syar-i, Vol. 7 No. 5, diaskes pada 08 januari 2021.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Mustari, Mohamad. 2014. Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Perseda.
Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Praktis, Jakarta: Kencana.