SKRIPSI
Oleh :
Khoirunnisa Novia Ismiana
NIM. 12201183138
SKRIPSI
OLEH :
Khoirunnisa Novia Ismiana
NIM. 12201183138
2022
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
iv
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal …………… dan telah
dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata
satu Sarjana Pendidikan ( S.Pd.)
Sekretaris/Penguji ……………………………
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
UIN Tulungagung
PERNYATAAN KEASLIAN
vi
MOTTO PENULIS
1
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Wisma Haji Tugu, Al-Qur’an dan Terjemahnya, ( Bogor:
Wisma Haji Tugu Bogor: 2007), hal. 596
vii
PERSEMBAHAN
Sebuah kebahagiaan dan rasa syukur yang tiada tara penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan kesehatan sehingga skripsi ini bisa
terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
Nabiyullah Muhammad SAW. Penulis ingin memberikan ucapan terimakasih
kepada beberapa pihak yang telah ikut andil dalam memberikan dukungan melalui
dukungan serta bimbingan kepada penulis sampai bisa menyelesaikan tugas akhir.
Oleh karena itu penulis mempersembahkan skripsi ini untuk:
1. Bapak dan Ibu tercinta, Bapak H. Ponidi dan Hj. Maya Shofa yang telah
bekerja keras untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-
anaknya. Terimaksih atas segala dukungan dan doa yang tiada henti dalam
mengiringi langkahku. Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan
dan kesehatan serta memberikan perlindungan dan rahmatNya.
2. Terimakasih kepada saudara saudariku yang telah memberikan semangat
dan segala bentuk dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir sehingga
adiknya dapat semangat untuk meraih cita-citanya.
3. Kepada Muhammad Dicky Dhulkifly sebagai partner spesial saya,
terimakasih telah menjadi patner dalam segala hal yang baik, yang
menemani meluangkan waktunya, menghibur saya dalam kesedihan,
mendukung dan memberi semangat untuk terus maju dan jangan menyerah
dalam segala hal untuk meraih apa yang menjadi impian saya.
4. Orang-orang terdekat dan teman-teman saya yang telah memberikan
motivasi ,doa serta semangat dalam menyelesaikan tugas akhir.
5. Teman sekelas PAI H angkatan 2018 yang telah bersama-sama berjuang
untuk menempuh pembelajaran bersama dengan kebersamaan dan saling
memberikan semangat. Serta untuk teman-teman saya yang berada di
organisasi HMJ PAI.
6. Alamamater tercinta UIN Tulungagung.
viii
PRAKATA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.............................................................................................................79
Lampiran 2.............................................................................................................80
Lampiran 3.............................................................................................................81
Lampiran 4.............................................................................................................82
Lampiran 5.............................................................................................................84
Lampiran 6.............................................................................................................86
Lampiran 7.............................................................................................................87
Lampiran 8.............................................................................................................93
Lampiran 9.............................................................................................................98
Lampiran 10...........................................................................................................99
Lampiran 11.........................................................................................................101
Lampiran 12.........................................................................................................102
Lampiran 13.........................................................................................................103
xiii
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Peran Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih di MTsN 5 Jombang” ini ditulis oleh
Khoirunnisa Novia Ismiana, NIM 12201183138, pembimbing Bapak Moh.
Mashudi, M.Pd.I. NIDN. 2003018502
memotivasi peserta didik sebelum memulai pembelajaran agar peserta didik lebih
giat saat proses pembelajaran berlangsung.
ABSTRACT
ملخص
رسالة الجامعي بعنوان "دور معلمي التربيccة اإلسccالمية في تغلب صccعوبات تعليم الطالب في مccادة الفقccه في
المدرسة المتوسطة اإلسالمية الحكومية ٥جومبانج" كتبتccه خccير النسccاء نوفيccا إسccمينا (.)۱۲۲۰۱۱۸۳۱۳۸
المستشار :محمد مشهودي الماجستير.
التعليم مهم حياة النccاس وال يمكن فصcله ألنccه بccدون تعليم ال يمكن للنcاس أن ينمcو ويتطcور .نجcاح
التعليم يعتمد cبشكل كبير على العنصر البشري ،وخاصة المعلمين .في أنشطة لتعلم ،غالبًا تحدث المشكالت
التي يمكن أن تعيق العملية ،ألن عملية التعليم نشاط ديناميكي ،لذلك من الضروري مراقبة التغيccيرات الccتي
تحccدث لccدى الطالب باسccتمرار .لccذلك ،دور المعلمين مهم جccدًا في تغلب صccعوبات التعلم الccتي يواجههccا
الطالب.
ركccز البحث على )۱( :مccا دور معلمي التربيccة اإلسccالمية كمرشccدين في تغلب صccعوبات تعليم
الطالب في مادة الفقه في المدرسة المتوسطة اإلسccالمية الحكوميccة 5جومبccانج؟ ( )۲مccا دور معلمي التربيccة
اإلسccالمية كميسccرين في تغلب صccعوبات تعليم الطالب في مccادة الفقccه في المدرسccة المتوسccطة اإلسccالمية
الحكومية 5جومبانج؟ ( )۳ما دور معلمي التربية اإلسالمية كمحفccزين في تغلب صccعوبات تعليم الطالب في
مادة الفقه في المدرسة المتوسطة اإلسالمية الحكومية 5جومبانج.
استخدم البحث المنهج النوعي مع منهج دراسة الحالة .اسcتخدمت تقنيcات جمcع البيانcات المقcابالت
والمالحظة والتوثيق .المراحل المستخدمة :مرحلة ما قبل الميدان وتشمل :إعccداد تصccاميم البحث ،واختيccار
مكان البحث ،وإدارة التصاريح ،وفحص وتقييم الظروف الميدانية ، cواختيار واستخدام المخبرين ،وإعccداد
المعccدات البحثيccة المتعلقccة بقضccايا أخالقيccات البحث .مرحلccة العمccل الميccداني وتشccمل :فهم الخلفيccة البحثيccة
والتحضير لها ،والدخول إلى الميدان والمشاركة أثناء جمع البيانات .مرحلة تحليل البيانات وتشمل :التحليccل
أثناء جمع البيانات وبعد جمع البيانات.
وأظهرت النتائج أن دور معلمي التربية اإلسالمية في تغلب صعوبات تعليم الطالب كان جيccدًا ) ،
( ۱وكccان دور المعلمين كمرشccدين في تغلب صccعوبات تعليم الفقccه من خالل أسccوة يحتccذى بccه حيث يظهccر
المعلمccون سccلو ًكا جي cدًا يمكن أن يقلccدهم الطالب (۲ ).ثم كccان المعلمccون يسccاعدون الطالب ً
أيض cا في تغلب
صccعوبات التعليم .وأمccا دور المعلمين كميسccرين ،قccدم المعلم مصccادر التعليم الccتي قccد تكccون مفيccدة للطالب
وكccذلك اسccتخدام طccرق التعليم والوسccائط( ۳) .وكccان دور المعلمين كمحفccزين هccو تحفccيز الطالب قبccل بccدء
الدرس حتى يصبح الطالب أكثر نشاطًا أثناء عملية التعليم.
xvi
DAFTAR ISI
A. Konteks Penelitian
2
Rahmad Fauzi Lubis, Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Siswa, Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Vol.9 No. 1, Maret-Agustus 2020, hal. 2
2
5
Fadila Nawang Utami, Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD, Jurnal Ilmu
Pendidikan, Vol. 2 No. 1, April 2020, hal. 94
6
Elly Manizar, Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Belajar, TadribVol. 1, No. 2, Desember
2015, hal. 172-173
4
7
Fadila Nawang Utami, Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD, Jurnal Ilmu
Pendidikan, Vol. 2 No. 1, April 2020, hal. 94
8
Ibid, hal. 96
5
Maka dari itu proses belajar mengajar dapat dikatakan sukses atau
berhasil apabila guru mampu mengendalikan proses pembelajaran dengan
baik. Hal ini karena guru merupakan suatu ujung tombak dalam proses
pembelajaran. Dalam konteks peranan guru yang di harapkan yaitu
meliputi; (a) Guru sebagai sumber belajar, (b) Guru sebagai fasilitator, (c)
Guru sebagai pengelola pembelajaran, (d) Guru sebagai demonstrator, (e)
Guru sebagai pembimbing, (f) Guru sebagai motivator, (g) Guru sebagai
evaluator.10
Oleh karena itu penulis ingin mengetahui lebih dekat tentang peran
guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan belajar pada
siswa kelas VII di MTsN 5 Jombang yang penulis khusukan dalam
pembahasan ini tentang Mata Pelajaran Fikih. Memiliki semangat dalam
9
Ibid, hal. 98
10
Firman Mansir, Optimalisasi Peran Guru PAI Ideal dalam Pembelajaran Fiqh di Masa Pandemi
Covid-19, Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, Vol. 5, No. 2, Juli - Desember 2020, hal.
100
6
Pada saat ini tidaklah asing lagi apabila mendengar para pendidik
yang menyatakan keluhan-keluhan tentang pengajaran mata pelajaran
Fikih khususnya di sekolah. Salah satu sekolah tersebut adalah di MTsN 5
Jombang, yang mana ditemui masalah tentang kesulitan dalam pada mata
pelajaran Fikih, untuk kelas VII masih terdapat 20% siswa yang masih
belum memahami pelajaran yang disebabkan banyak faktor diantaranya
yaitu dari segi pemahaman siswa terhadap materi berbeda antara siswa
yang satu dengan siswa yang lainnya, yang dikarenakan latar belakang
sekolah siswa banyak yang dari sekolah umum. Tidak semua siswa dapat
langsung memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan adanya
masalah tersebut yang sangat berperan untuk membantu anak dalam
mengatasi kesulitan- kesulitan tersebut adalah guru yang bersangkutan ada
di dalam mengajarnya lebih memperhatikan anak-anak yang masih lemah
dalam menyampaikan materi pelajaran Fikih. Tinggi kedudukan guru,
7
terlebih guru agama islam, merupakan realisasi ajaran agama islam itu
sendiri. Islam memuliakan pengetahuan, sementara pengetahuan itu sendiri
didapat dari proses belajar mengajar sehingga terjadi interaksi antara yang
diajar dengan yang mengajar,dalam hal ini yang mengajar adalah guru.
Maka tidak boleh tidak, Islam pasti memuliakan guru.11
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
11
Jamal Ma’ruf Asmani, Tips menjadi Guru Inspiratif, kreatif, dan Inofatif,(Jogjakarta:Diva
Press,2009), hal. 72
8
D. Kegunaan Penelitian
2. Secara Praktis.
Penelitian tentang Peran Guru PAI Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata Pelajaran Fikih Di MTsN 5
Jombang, memperoleh teori praktis yaitu :
9
b. Bagi Lembaga
Sebagai masukan dan wacana bagi pengelola
Madrasah/Sekolah (kepala Madrasah/Sekolah, guru, staf, dan
karyawan) dalam upaya mengatasi kesulitan belajar pada peserta
didik kelas VII di MTsN 5 Jombang.
c. Bagi Perpustakaan UIN SATU Tulungagung.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan koleksi dan refrensi supaya dapat digunakan untuk sumber
belajar atau bacaan bagi Mahasiswa UIN SATU Tulungagung.
d. Penelitian yang akan datang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahamn kajian penunjang dan bahan pengembangan dalan
menyusun rancangan penelitian yang relavan.
e. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini juga dapat menambah pengalaman serta
pengetahuan bagi peneliti. Dan juga untuk menambah pengetahuan
penulis tentang bagaimana peran guru PAI dalam mengatasi
kesulitan belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran Fikih di
MTsN 5 Jombang.
E. Penegasan Istilah
10
12
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai Pustaka,2007 ) hal. 845
13
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka
2005), hal. 854
14
Muh. Zein, Peran Guru Dalam Pengembangan Pembelajaran, Vol. V, No. 2, Juli - Desember
2016, hal. 279
11
F. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang berbagai hal yaitu latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah,
sistematika pembahasan.
BAB V PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis menganalisis tentang bagaimana kegiatan
Peran guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar pada peserta didik kelas
VII di MTsN 5 Jombang serta apakah perkembangan dari nilai-nilai
tersebut dalam penerapannya pada peserta didik dari waktu ke waktu.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran-saran yang tertera.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
19
Sadirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 142
16
a. Informator
Peran guru sebagai seorang informator dalam proses
pembelajaran di laboratorium maupun studi lapangan dengan
cara berkomunikasi.
b. Organisator
Organisator Dalam proses belajar dan mengajar harus
diatur supaya waktu yang digunakan dapat efektif dan efisien.
Guru harus mampu mengatur kegiatan akademik seperti
workshop, silabus, jadwal pelajaran dan komponen lainnya
yang termasuk dalam kegiatan pembelajaran.
c. Motivator
Motivasi sangat penting bagi para peserta didik sebagai
perangsang dan dorongan dalam melakukan kegiatan
pembalajaran. Dengan adanya motivasi maka peserta didik
akan lebih bersemangat dalam belajar dan berkreatifitas.
d. Pengarah/pembimbing
Peran guru dalam hal ini sebagi pengarah dalam kegiatan
proses belajar peserta didik demi tercapainya tujuan yang telah
di impikan.
e. Inisiator
Guru merupakan profesi yang harus memiliki kemampuan
dalam segala hal. Peran guru sebagai inisiator maksudnya
seorang guru harus mampu memberikan ide-ide kreatif untuk
menunjang kegiatan belajar. Sementara itu para peserta didik
akan lebih senang dan nyaman dengan guru yang kreatif.
Sesuai dengan semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo”.
f. Transmitter
Dalam pengelolaan kelas, guru adalah penyebar
kebijaksanaan dan pengetahuaan pada para peserta didiknya.
17
g. Fasilitator
Komponen utama dalam pendidikan adalah seorang guru.
Guru menjadi fasilitas utama dalam suasana kegiatan belajar.
Kegiatan belajar akan senantiasa menyenangkan ketika seorang
guru mampu memfasilitasi peserta didik dengan mudah.
h. Mediator
Setiap pembelajaran membutuhkan medi pembelajaran
untuk lebih memudahkan peserta didik dalam belajar. Sehingga
guru dapat memberikan media pembelajaran yang kreatif.
Namun guru juga berperan sebagai media atau penengah ketika
terjadi permasalahan pada diskusi peserta didik.
i. Evaluator
Evaluator Setiap peserta didik akan mendapatkan
pencapaian yang berbeda-beda sesuai tingkatannya. Guru dapat
menentukan tingkat pencapaian peserta didik baik secara
akademik maupun perilaku sosialnya.20
22
Ibid, hal .124-126
19
23
Ibid, hal .124-126
21
24
Zikri Neni Iska, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Kizi Brother’s, 2008), hal. 2
22
25
Suparlan, Guru Sebagai Profesi (Yogyakarta: Hikayat Publising, 2006), hal. 33
26
Ibid, hal. 34
27
Rudi Hartono, Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid, (Bandung: Diva
Press,2013), hal. 52
23
32
Slameto, Belajar dan Faktorfaktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rrineka Cipta, 2003),
hal. 4
25
33
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002),
hal. 307-308
34
Fadila Nawang Utami, Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD, Jurnal Ilmu
Pendidikan ,Vol. 2, No. 1, April 2020, hal. 96-97
26
36
Sudarmaji, Gangguan Belajar pada Anak, (Jakarta: Prestasi Putra, 2002), hal. 76
37
Oemar hamalik, Metode Belajar,hal. 115
28
38
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor, hal. 67
39
Ibid, hal. 69
29
41
Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1995), hal.174
42
Ibid, hal. 176
33
43
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007),
hal. 335
34
B. Penelitian Terdahulu
44
Ibid, hal. 340
35
45
Herman FaidiSkripsi “Upaya Guru Agama Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas X
Pada Pelajaran Fiqih (Studi Kasus Di Smk Muhammadiyah 1 Surakarkata Tahun Pelajaran
2014/2015)” ( Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015)
46
M. Ilham NasutionSkripsi “Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Fiqih Di
Madrasah Tsanawiyah Alhidayah Talang Bakung Kota Jambi” ( Jambi: Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2018)
36
47
MardiahSkripsi “Peranan Guru Pai Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas II Pada
Mata Pelajaran Fiqh (Studi Kasus Di Madrasah Ibtidaiyah Adabiyah I Palembang) Tahun Ajaran
2019 / 2020” ( Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang, 2020)
48
Rini FebriantiSkripsi “Peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar pendidikan agama islam
(pai) di smp negeri 1 labuhanhaji aceh selatan” ( Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-
Raniry Darussalam Banda Aceh, 2020)
49
Evi VitrianaSkripsi “Peranan guru pai dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik di smp
karya bhakti lampung timur” ( Lampung: IAIN Metro, 2017)
37
pelajaran Fiqih.
3. Mardiah Peranan guru pai Sama-sama Penelitian tersebut
dalam mengatasi meneliti tentang fokus pada faktor
kesulitan belajar peran guru yang menjadi
siswa kelas II dalam pendukung dan
pada mata mengatasi penghambat dalam
pelajaran fiqh kesulitan proses
(studi kasus di belajar. belajar-mengajar
madrasah pada mata
ibtidaiyah pelajaran fikih.
adabiyah I
palembang) tahun
ajaran 2019 /
2020.
C. Paradigma Penelitian
50
Hardani, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Yogyakarta: Pustaka Ilmu 2020) , hal. 309
40
1. Pembimbing
2. Fasilitator
3. Motivator
Kesulitan
Belajar Pada
Mata Pelajaran
Fikih
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Peneitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagi upaya
untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang telah
dibentangkan, karena sifatnya menggunakan pendekatan analisis
deskriptif. Dengan kata lain penelitian ini berupaya menggambarkan,
menguraikan suatu keadaan yang sedang berlangsung berdasarkan
fakta dan informasi yang di peroleh dari lapangan kemudian dianalisis
berdasarkan Variabel yang satu dengan lainnya sebagai upaya untuk
memberikan solusi.
Dengan demikian karena data yang diperoleh berupa kata-kata atau
tindakan, maka jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif,
yakni jenis penelitian yang hanya menggambarkan, meringkas
berbagai kondisi atau berbagai variable. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Lexy Moleong, bahwa jenis penelitian deskriptif
adalah merupakan penelitian yang datanya dikumpulkan berupa kata-
kata, gambar dan bukan angka-angka.51
Dalam penelitian kualiatatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh
teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat
penelitian dilapangan.52 Jadi peneliti membiarkan permasalahan-
permasalahan muncul atau data dibiarkan terbuka untuk ditafsirkan.
Data yang terkumpul kemudian diamati dengan seksama, termasuk
uraian rinci dan catatan dari wawancara mendalam (interview), serta
hasil analisis dokumen dan pencatatan. Berdasarkan uraian di atas,
51
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2002), hal.
6
52
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hal. 15
42
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
D. Sumber Data
56
Ibid, hal. 223-224
57
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian, hal. 163
44
Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam, yaitu
sumber primer dan sumber sekunder.
1. Data Primer
Sumber primer adalah sumber yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data.58 Adapun yang dimaksud dengan data primer
adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara
lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat di
percaya, dalam hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan
dengan variabel yang diteliti.59 Penentuan responden sebagai sumber
primer, menggunakan teknik purposive sampling, yaitu: teknik
pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan
tertentu ini misalnya orang tersebut di anggap paling tahu tentang apa
yang kita harapkan.60
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih
lanjut. Data ini merupakan data penunjang dan pembanding data yang
berkaitan dengan penelitian ini. Menurut sumber lain, pengertian data
sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.61
58
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 62
59
Suharsimi Arikunto, Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Praktis), (Jakarta: Bumi Aksara,
2010), hal. 22
60
Sugiyono, Memahami Penelitian, hal. 55
61
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 193
45
62
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D),
(Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 63
63
Joko Subagyo, Metode Penelitian, (Jakarta: CV Rineka Cipta, 2004), hal. 39
46
2. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamat dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam
penelitian ini, teknik observasi yang digunakan yaitu observasi
partisipatif karena peneliti ikut serta dengan sumber data selama
kegiatan penelitian berlangsung. Observasi partisipatif merupakan
observasi yang dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai anggota
dan juga berperan serta dalam kehidupan objek penelitian.64
Selain itu menurut Nawawi dan Martini yang dikutip oleh
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani dalam bukunya yang berjudul
Metodologi Penelitian Kualitatif mengatakan bahwa observasi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur
yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam obyek
penelitian.65
Hasil observasi peneliti ini dicatat dalam catatan lapangan, karena
catatan lapangan adalah alat yang sangat penting dalam penelitian
kualitatif. Pada kegiatan dalam Observasi yaitu mengamati
pembelajaran Fikih yang terjadi di dalam kelas. Dalam Penelitian
64
Anas Sudjiono, Tekhnik Evaluasi Pendidikan Suatu Pengantar, (Yogyakarta: U.D.Rama,1986),
hal. 39
65
Afifiddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia,
2009), hal. 134
47
F. Analisa Data
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data yang
muncul pada catatan lapangan. Reduksi data akan muncul terus
menerus selama penelitian berlangsung pada saat pengumpulan
data, reduksi telah berlangsung dari awal sampai akhir penelitian.67
66
Ibid, hal. 183
67
Hardani, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Yogyakarta: Pustaka Ilmu 2020) hal. 164
48
68
M. Ilham Nasution, Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Fiqih Di Madrasah
Tsanawiyah Alhidayah Talang Bakung Kota Jambi, hal. 30
49
69
Hardani Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif (Yogyakarta: Pustaka Ilmu 2020) hal. 171
70
Nurul Aini dkk, Montase dan Pembelajaran (Montase sebagai pembangun daya fikir dan
kreatifitas anak usia dini),(Ponorogo: Uais Inspirasi Indonesia, 2018), hal. 73
71
Ibid, hal. 171
50
72
Mamik, Metodologi Kualitatif, (Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015), hal. 198
73
Sugiono Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Bandung: Alfabeta 2019), hal. 274
51
c) Triangulasi
Waktu juga merupakan salah satu yang mempengsruhi
dalam kredibilitas data. Seperti halnya ketika pagi hari
wawancara dengan narasumber yang masih segar dan belum
memiliki banyak masalah maka data dapat kredibel.
Dalampengujian kreadibilitas data, diperlukan pengecekn
berulang agar memiliki data yang kredibel.75
Dari ketiga jenis triangulasi diatas, data yang telah
didapatkan akan diuji kembali demi memiliki data yang valid.
Triangulasi juga diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan menggabungkan antara teknik,
ketepatan waktu, serta sumber dari data yang diperoleh
sehingga akan menjadi satu kesatuan data yang akan
berkesinambungan serta menguji kredibilitas data, dengan cara
mengecek melalui teknik dan berbagai sumber data.76
74
Ibid, hal.373
75
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Bandung: Alfabeta 2019), hal. 315
76
Ibid, hal 316
52
H. Tahapan-Tahapan Penelitian
A. Deskripsi Data
78
Wawancara dengan bapak Zainal Abidin selaku Guru Fikih di MTsN 5 Jombang pada tanggal
31 Mei 2022 pada pukul 09.20 WIB
79
Wawancara dengan bapak Zainal Abidin selaku Guru Fikih di MTsN 5 Jombang pada tanggal
31 Mei 2022 pada pukul 09.20 WIB
56
80
Wawancara Rizka selaku siswa di MTsN 5 Jombang pada tanggal 31 Mei 2022 pada pukul
09.40 WIB
81
Wawancara Adam selaku siswa di MTsN 5 Jombang pada tanggal 31 Mei 2022 pada pukul
09.40 WIB
57
82
Wawancara dengan bapak Zainal Abidin selaku Guru Fikih di MTsN 5 Jombang pada tanggal
31 Mei 2022 pada pukul 09.20 WIB
58
83
Wawancara dengan bapak Zainal Abidin selaku Guru Fikih di MTsN 5 Jombang pada tanggal
31 Mei 2022 pada pukul 09.20 WIB
84
Wawancara dengan bapak Zainal Abidin selaku Guru Fikih di MTsN 5 Jombang pada tanggal
31 Mei 2022 pada pukul 09.20 WIB
59
85
Wawancara Rizka selaku siswa di MTsN 5 Jombang pada tanggal 31 Mei 2022 pada pukul
09.40 WIB
86
Wawancara Adam selaku siswa di MTsN 5 Jombang pada tanggal 31 Mei 2022 pada pukul
09.40 WIB
60
“ Setiap masalah pada ada solusi dan jalan keluarnya. Setiap ada
anak yang perilakunya menyimpang itu bukannya malah kita jauhi,
tetapi kita dekati kita cari tau kenapa siswa tersebut memiliki perilaku
yang menyimpang. Seperti halnya siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Kita cari tau apa yang membuat siswa mengalami kesulitan
dalam belajar.”87
87
Wawancara dengan bapak Zainal Abidin selaku Guru Fikih di MTsN 5 Jombang pada tanggal
31 Mei 2022 pada pukul 09.20 WIB
88
Wawancara dengan bapak Zainal Abidin selaku Guru Fikih di MTsN 5 Jombang pada tanggal
31 Mei 2022 pada pukul 09.20 WIB
61
89
Wawancara Rizka selaku siswa di MTsN 5 Jombang pada tanggal 31 Mei 2022 pada pukul
09.40 WIB
63
B. Temuan Peneliti
C. Analisis Data
pada kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik. Dalam ranah guru
sebagai fasilitator, guru telah melaksanakan perannya sebagai
fasilitator dengan menyediakan buku-buku pelajaran di kelas, hanya
saja buku-buku tersebut tidak dapat dimiliki oleh peserta didik.
Sebagai fasilitator hendaknya seorang guru dapat menyediakan alat
bantu untuk memudahkan kelancaran pada proses pembelajaran. Salah
satu alat bantu itu adalah buku pelajaran yang akan memudahkan
peserta didik tersebut dalam belajar, jika setiap peserta didik memiliki
buku pelajaran tentunya akan memberikan banyak kesempatan peserta
didik untuk lebih banyak belajar yaitu tidak hanya di sekolah tetapi di
rumah juga peserta didik bisa belajar dengan banyak berlatih
mengerjakan latihan-latihan yang ada di buku pelajaran tersebut.
Dalam proses pembelajaran guru tidak hanya menggunakan
metode ceramah saja akan tetapi juga menggunakan metode permainan
(SnowBall). Metode ini efisien karena dapat memahami materi dan
mengingat materi yang disampaikan guru. Siswa juga tidak merasa
bosan dengan metode yang digunakan, karena jika hanya
menggunakan metode ceramah itu malah membuat siswa bosan ketika
guru menyampaikan materi.
Dari hasil penelitian di atas sesuai dengan pendapat Adams dan Dickey
Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar mereka mampu
menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalah nya sendiri, mengenal
diri sendiri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Murid-murid
membutuhkan bantuan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan pribadi,
70
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan pada lembaga pendidikan
di MTsN 5 Jombang menunjukkan bahwa peran guru PAI sebagai fasilitator
dalam mengatasi kesulitan belajar siswa guru hendaknya mampu
mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna bagi peserta didiknya.
Guru PAI sebagai fasilitator memiliki peranan yang sangat penting dalam
proses pembelajaran, karena sebagai fasilitator hendaknya guru dapat
memudahkan peserta didik dengan menyediakan sumber belajar dan
menggunakan media yang tepat dalam proses pembelajaran.
Penjelasan diatas sesuai dengan pendapat Rudi Hartono, menyatakan
bahwa Guru sebagai fasilitator tidak hanya terbatas menyediakan hal-hal yang
sifatnya fisik, tetapi lebih penting lagi adalah bagaimana memfasilitasi
peserta didik agar dapat melakukan kegiatan dan pengalaman belajar serta
memperoleh keterampilan hidup.92
90
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung, Sinar Baru Algesindo), hal .124-
126
91
Sadirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 142
92
Rudi Hartono, Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid, (Bandung: Diva
Press,2013), hal. 52
71
96
Sadirman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 142
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Aini, Nurul dkk. Montase dan Pembelajaran (Montase sebagai pembangun daya
fikir dan kreatifitas anak usia dini),(Ponorogo: Uais Inspirasi Indonesia,
2018)
Asmani, Jamal Ma’ruf, Tips menjadi Guru Inspiratif, kreatif, dan Inofatif,
(Jogjakarta:Diva Press,2009)
Darmadi, Hamid. Tugas, Peran, Kompetensi, dan Tanggung Jawab Menjadi Guru
Profesional, Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015
Depdikbud 1991
Hartono, Rudi. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid, (Bandung:
Diva Press,2013)
Iska, Zikri Neni. Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Kizi Brother’s, 2008)
Manizar, Elly. Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Belajar, TadribVol. 1, No.
2, Desember 2015
Mansir, Firman. Optimalisasi Peran Guru PAI Ideal dalam Pembelajaran Fiqh di
Masa Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah,
Vol. 5, No. 2, Juli - Desember 2020
Susanti, Elvi. Peranan Guru Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Siswa Sekolah Dasarnegeri 006 Setiang Kecamatan
Pucuk Rantau Kabupaten Kuantan Singingi, Jom Ftk Uniks, Vol. 1, No 1,
Desember 2019
Utami, Fadila Nawang. Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
SD, Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 2 No. 1, April 2020
Zein, Muh. Peran Guru Dalam Pengembangan Pembelajaran, Vol. V, No. 2, Juli
- Desember 2016
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
PROFIL SEKOLAH
NPSN : 20582386
Akreditasi : Akreditasi A
Fax :
Email : mtsnbakalanrayung@kemenag.go.id
Website : barakurikulum.wordpress.com
Jenjang : MTs
Status : Negeri
Kota : Jombang
Kabupaten : Jombang
Kecamatan : Ngusikan
Kelurahan : Keboan
81
Lampiran 2
Sejarah Berdirinya MTsN 5 Jombang
Pada awalnya, yaitu tahun 1970 berdiri lembaga PGAS Sunan Prapen 4
Tahun yang bertempat di desa Bakalan Rayung. Kemudian berdasarkan SK
Menteri Agama RI. No. 220 tahun 1970 tanggal 25 September 1970, PGAS Sunan
Prapen 4 Tahun berubah menjadi PGAN 4 Tahun Bakalan Rayung. Namun pada
tahun 1977 ada peraturan pemerintah bahwa satu kabupaten hanya ada satu PGAN
(PGAN 6 Tahun) yang ada di Jombang, sehingga PGAN 4 Tahun Bakalan
Rayung berubah nama menjadi MTsN Bakalan Rayung.
Pada Tahun 2018 akhir MTsN Bakalan Rayung berubah nama menjadi
MTsN 5 Jombang.
82
Lampiran 3
VISI & MISI MADRASAH
Visi
Misi
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
Lampiran 5
PEDOMAN PENGAMATAN ( Observasi )
Lampiran 6
PEDOMAN DOKUMENTASI
Lampiran 7
TRANSKIP WAWANCARA
Hasil Wawancara
1. Pertanyaan : Apa kesulitan yang dialami oleh siswa pada saat proses
pembelajaran?
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Jawaban :
Setiap masalah pada ada solusi dan jalan keluarnya. Setiap ada anak yang
perilakunya menyimpang itu bukannya malah kita jauhi, tetapi kita dekati kita cari
tau kenapa siswa tersebut memiliki perilaku yang menyimpang. Seperti halnya
siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kita cari tau apa yang membuat siswa
mengalami kesulitan dalam belajar. Pada siswa yang mengalami kesulitan belajar
guru akan memberikan motivasi bahwa belajar tidak hanya bisa disatu tempat,
tapi bisa bisa belajar ditempat lain selain disekolah misalnya dengan les dirumah
atau mencari reverensi dibanyak sumber. dengan dilakukannya motivasi ini adalah
agar siswa lebih giat lagi dalam belajar pada semua mata pelajaran, khususnya
mata pelajaran Fikih.
91
Hasil Wawancara
Jawaban :
Jawaban :
Guru selalu sabar mengajari kami walaupun kami kadang suka ribut di
kelas, kalau kami tidak bisa selalu diajari sampai bisa. Guru juga menjelaskan
kembali dengan detai materi yang belum kita fahami.
3. Dalam proses pembelajaran, metode apa yang kamu sukai saat materi
Fikih disampaikan?
Jawaban :
Jawaban :
Membaca kembali dirumah materi yang belum faham. Jika masih belum
faham , ketika disekolah saya bertanya kepada guru dan guru akan menjelaskan
dengan detail.
Hasil Wawancara
Jawaban :
Jawaban :
3. Dalam proses pembelajaran, metode apa yang kamu sukai saat materi
Fikih disampaikan?
Jawaban :
Guru dalam menyampaikan materi tidak selalu dengan ceramah saja tetapi
kadang juga dengan bermain, jadi kita enjoy saat menerima materi yang
disampaikan oleh guru. Karena kalau hanya ceramah saja kita mudah bosan dan
sering ngantuk
Jawaban :
Lampiran 8
DOKUMENTASI
Kegiatan Pembelajaran
96
Kegiatan SnowBall
Ruang Kelas
98
Lampiran 9
100
Lampiran 10
101
102
Lampiran 11
103
Lampiran 12
104
Lampiran 13
BIODATA PENULIS
NIM : 12201183136
Riwayat Pendidikan :
Gmail : khoirunnisanovia19@gmail.com