SKRIPSI
OLEH
KUSNUL WAHYUNINGTYAS
NIM 12206193069
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperolah gelar Strata Satu (S-1)
Sarjana Pendidikan (S.Pd) untuk Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini
OLEH
KUSNUL WAHYUNINGTYAS
NIM 12206193069
iv
v
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Tidak lupa sholawat serta
salam penulis panjatkan kepada junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW, yang
kita nantikan syafaatnya kelak di Yaumul Qiyamah. Sehubungan dengan
terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dukungan orang-orang tercinta.
Dengan rasa syukur dan terimakasih skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya Bapak Suparni dan Ibu Novita Maryani yang selalu
memberikan dukungan, motivasi, serta doa yang begitu besar demi kemudahan
dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Seluruh keluarga yang mendukung dan memberikan doa. Terimakasih karena
telah mendampingi dan memberikan bantuan serta semangatnya sehingga saya
bisa menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Susanto, M.Or selaku dosen pembimbing dan seluruh dosen UIN Sayyid Ali
Rahmatullah yang telah memberikan nasihat, semangat dan ilmu yang
bermanfaat.
4. Kepada teman saya Alfiana Fridha Allyza yang telah membantu dan bersama-
sama dalam proses pengerjaan skripsi, serta teman kuliah saya yang selalu
memberikan dukungannya.
5. Keluarga besar KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki yang telah
memberikan izin penelitian serta memberikan doa dan motivasi.
6. Semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini.
7. Skripsi ini saya persembahkan kepada almamater kebanggaan saya Program
Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
8. My journey will become happy ending, thank you for myself. It’s not always
easy, but that’s life. Be strong because there are better day ahead.
vii
MOTTO
1
Madina Quran, Al-quran Al-karim terjemahan, QS Al-Insyirah: 5-6
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
1. Bapak Prof. Dr. Maftukin, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag., selaku Wakil Rektor bidang
Akademika dan Pengembangan Lembaga Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
3. Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
4. Bapak Dr. Muhammad Zaini, MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
5. Ibu Errifa Susilo, M.Pd., selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Islam
Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
6. Bapak Dr. Susanto, M.Or., selaku pembimbing yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan sehingga penelitian skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam
Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah membimbing dan
memberikan wawasan sehingga studi ini dapat terselesaikan.
8. Ibu Titik Wahyuni S.Pd. dan Ibu Karomah S.Pd. selaku Kepala Sekolah KB
Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki yang telah memberikan izin
untuk melaksanakan penelitian dan seluruh guru yang telah membantu proses
penelitian.
9. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi, semangat,
dukungan dan doa demi kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan
skripsi ini.
ix
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan skripsi
ini.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima oleh Allah SWT serta
menjadi amal shalih. Akhirnya, skripsi ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca,
dengan harapan adanya saran dan dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan.
Semoga karya ini bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.
Peneliti,
Kusnul Wahyuningtyas
NIM. 12206193069
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................. iv
لملخص.................................................................................................................... xix
xi
1. Pengertian Peran Guru ............................................................................ 32
2. Pembelajaran Motorik Kasar .................................................................. 39
3. Senam Holistik Integratif........................................................................ 52
4. Keterkaitan Pembelajaran Motorik kasar dengan Senam
Holistik Integratif ................................................................................... 61
B. Kerangka Berfikir ................................................................................... 62
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 65
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
ABSTRAK
Kusnul Wahyuningtyas. 2023. Peran Guru dalan Pembelajaran Motorik Kasar melalui Senam Holistik
Integratif. Skripsi, Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Pembimbing
Skripsi : Dr. Susanto, M.Or
Kata Kunci : Peran Guru, Motorik Kasar, Senam Holistik Integratif.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh fakta di lapangan, bahwa guru memiliki cara yang menarik
dalam mengajarkan pembelajaran motorik kasar kepada anak dengan cara yang menyenangkan melalui
senam holistik integratif, banyak anak yang antusias dan bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran motorik kasar. bahwa kemampuan motorik kasar anak merupakan titik awal untuk
menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pembelajaran tentang motorik kasar anak perlu
diperhatikan dan diajarkan kepada anak sesuai dengan perkembangan usianya. Motorik Kasar merupakan
bagian dari kemampuan perkembangan anak, sehingga juga merupakan bagian penting dalam dunia
pendidikan. Motorik Kasar dilakukan melalui proses pembelajaran Senam Holistik Integratif di KB
Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki.
Fokus penelitian ini adalah untuk (1) Bagaimana Peran Guru sebagai Pengajar dalam
Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui Senam Holistik Integratif, (2) Bagaimana Peran Guru sebagai
Mediator dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui Senam Holistik Integratif, (3) Bagaimana
Peran Guru sebagai Evaluator dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui Senam Holistik
Integratif.
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki.
Sumber data diperoleh dari tiga macam sumber yakni people, place, dan paper. Dalam pengumpulan data
peneliti menggunakan metode observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Teknik analisis
data peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif, yaitu berupa reduksi data, penyajian data dan
menarik kesimpulan. Penelitian ini juga melakukan pengecekan keabsahan data dengan perpanjang
pengamatan, ketekunan pengamatan, triangulasi sumber, teknik dan waktu. Tahap penelitian
menggunakan tahap pra lapangan, tahap kegiatan lapangan, dan tahap analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Peran Guru sebagai Pengajar dalam Pembelajaran
Motorik Kasar Anak melalui Senam Holistik Integratif di lembaga KB Harapan Bunda dan TK Dharma
Wanita 1 Besuki, Guru sebagai pengajar memiliki tiga peran penting yang pertama yaitu mengarahkan
anak dengan membantu dalam diskusi dan kegiatan pembelajaran, kedua membimbing anak agar dapat
mengembangkan kemampuannya sesuai dengan potensi yang dimilikinya, ketiga menstimulasi atau
memberikan dorongan kepada anak agar semakin giat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Motorik
Kasar melalui Senam Holistik Integratif. (2) Peran guru sebagai Mediator dalam Pembelajaran Motorik
Kasar Anak melalui Senam Holistik Integratif di lembaga KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1
Besuki, Guru sebagai mediator bertugas untuk menyediakan setiap media pembelajaran, memberikan
motivasi dan semangat kepada anak dengan kalimat-kalimat penyemangat dan memberikan berbagai
macam-macam media pembelajaran hal tersebut bertujuan agar anak-anak tidak mudah bosan dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. (3) Peran Guru sebagai Evaluator dalam Pembelajaran Motorik Kasar
Anak melalui Senam Holistik Integratif di lembaga KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki
Sebagai evaluator guru berperan untuk merencanakan evaluasi dengan menyusun instrumen, komponen
dan tujuan evaluasi, kemudian melaksanakan proses evaluasi dengan mengambil data dan informasi
melalui aktifitas anak, cacatatan anekdot dan hasil karya, yang terakhir adalah melaporkan hasil evaluasi
ke dalam buku laporan capaian perkembangan anak.
Kesimpulan dari penelitian ini peran guru merupakan hal yang penting untuk dipahami, dengan
pemahaman yang dimiliki guru dapat menyampaikan pembelajaran motorik kasar secara tepat kepada
anak. Peran guru melalui senam holistik integratif adalah dengan melakukan perannya sebagai pengajar,
mediator dan evaluator dengan melatih dan mengajari anak kemampuan motorik kasar melalui gerakan-
gerakan senam. Sehingga senam holistik integratif dapat menjadi salah satu media pembelajaran motorik
kasar yang menyenangkan untuk anak dan membantu mengembangkan kemampuan motorik kasar anak.
xvii
ABSTRACT
Kusnul Wahyuningtyas. 2023. The Role of the Teacher in Gross Motor Learning through Integrative
Holistic Gymnastics. Thesis, Early Childhood Islamic Education Study Program, Faculty of
Tarbiyah and Teacher Training, Sayyid Ali Rahmatullah State Islamic University Tulungagung.
Thesis Supervisor : Dr. Susanto, M.Or
Keywords: Teacher's Role, Gross Motor, Integrative Holistic Gymnastics.
This research is motivated by facts in the field, that children's gross motor skills are the starting
point for determining children's growth and development. Learning about children's gross motor skills
needs to be considered and taught to children according to their age development. Gross Motoric is part
of the child's developmental abilities, so it is also an important part in the world of education. Gross
Motoric is carried out through the learning process of Integrative Holistic Gymnastics at Harapan Bunda
KB and Dharma Wanita 1 Besuki Kindergarten.
The focus of this research is to (1) What is the Role of the Teacher as a Teacher in Children's
Gross Motor Learning through Integrative Holistic Gymnastics, (2) What is the Role of the Teacher as
Mediator in Children's Gross Motor Learning through Integrative Holistic Gymnastics, (3) What is the
Role of the Teacher as an Evaluator in Gross Motoric Learning for Children through Integrative Holistic
Gymnastics.
The research method in this study used a qualitative approach with a descriptive research type.
The research was conducted at Harapan Bunda KB and Dharma Wanita 1 Besuki Kindergarten. Sources
of data obtained from three kinds of sources, namely people, place, and paper. In collecting data,
researchers used observation methods, in-depth interviews and documentation studies. Data analysis
techniques researchers used descriptive data analysis techniques, namely in the form of data reduction,
data presentation and drawing conclusions. This study also checked the validity of the data by extending
observations, observation persistence, source triangulation, technique and time. The research phase uses
the pre-field stage, field activity stage, and data analysis stage.
The results showed that, (1) The role of the teacher as a teacher in gross motor learning of
children through integrative holistic gymnastics at the KB Harapan Bunda and Kindergarten Dharma
Wanita 1 Besuki institutions, the teacher as a teacher has three important roles. The first is to direct the
child by helping in discussions and learning activities, secondly guiding children so they can develop
their abilities according to their potential, thirdly stimulating or encouraging children to be more active in
participating in Gross Motor learning activities through Integrative Holistic Gymnastics. (2) The role of
the teacher as a Mediator in Children's Gross Motor Learning through Integrative Holistic Gymnastics at
the Harapan Bunda KB institution and Dharma Wanita 1 Kindergarten Besuki, The teacher as a mediator
is tasked with providing each learning media, providing motivation and encouragement to children with
encouraging sentences and provide various kinds of learning media it aims so that children are not easily
bored in participating in learning activities. (3) The Role of the Teacher as an Evaluator in Children's
Gross Motor Learning through Integrative Holistic Gymnastics at the Harapan Bunda KB institution and
Dharma Wanita 1 Kindergarten Besuki As an evaluator the teacher's role is to plan the evaluation by
compiling instruments, components and evaluation objectives, then carrying out the evaluation process by
collecting data and information through children's activities, anecdotal notes and works, the last is
reporting the results of the evaluation in the child development achievement report book.
The conclusion from this study is that the role of the teacher is important to understand, with this
understanding the teacher can convey gross motor skills appropriately to children. The role of the teacher
through integrative holistic gymnastics is to carry out his role as a teacher, mediator and evaluator by
training and teaching children gross motor skills through gymnastic movements. So that holistic
integrative gymnastics can be one of the fun gross motoric learning media for children and helps develop
children's gross motor skills.
xviii
لملخص
اس . ۰۲۰۲.دور الماجستير في التعلم الخشن من خالل الجمباز التكاملي التكاملي .المهارة ،برنامج دراسةُك ْسنُل َوحْ يُونِ ْن ْغتْيَ ْ
التربية اإلسالمية في مرحلة الطفولة المبكرة ،كلية طربية والعلوم المهنية ،سيد علي رحمة هللا جامعة تولونغاغونغ
اإلسالمية .دليل المهارات :د .سوزانتو ،م
هذا البحث هو خلفية من حقيقة أن القدرات الحركية الخشنة للطفل هي نقطة البداية لتحديد نمو األطفال ونمائهم .يجب النظر
في التعرف على محرك الطفل الخشن وتعليمه للطفل وفقًا لتطور عمره .تعتبر المهارات الحركية الخشنة جز ًءا من قدرة نمو
ضا جزء مهم من عالم التعليم .يتم تنفيذ المهارات الحركية الخشنة من خالل عملية التعلم للجمباز التكاملي
الطفل ،لذا فهي أي ً
التكاملي في مركز أمل لتنظيم األسرة وروضة نساء الدارما ١بيسوكي
تركز هذه الدراسة على ( ) ١كيفية لعب دور المعلمين كمعلمين في تعليم األطفال الخشن من خالل الجمباز التكاملي التكاملي,
( ) ۰كيف دور المعلم ين كوسيط في التعلم اآللي الخشن لألطفال من خالل الجمباز الشمولي التكاملي ) ۲ ( ،كيفية دور
المعلمين كمقيمين في تعليم األطفال الخشن من خالل الجمباز التكاملي التكاملي
تستخدم طريقة البحث في هذه الدراسة نه ًجا نوعيًا مع نوع من البحث الوصفي .تم إجراء البحث في مركز أمل لتنظيم األسرة
وروضة نساء الدارما ١بيسوكي .يتم الحصول على مصادر البيانات من ثالثة مصادر ،وهي األشخاص والمكان والورق.
في جمع البيانات ،يستخدم الباحثون طرق المراقبة والمقابالت المتعمقة ودراسات التوثيق .تستخدم تقنيات تحليل البيانات
البحثية تقنيات تحلي ل البيانات الوصفية ،أي في شكل تخفيض البيانات وعرض البيانات واستخالص النتائج .كما درست
الدراسة صحة البيانات من خالل توسيع المالحظات ومثابرة المالحظات وتثليث المصادر والتقنيات والوقت .تستخدم مرحلة
البحث مرحلة ما قبل المجال ومرحلة النشاط الميداني ومرحلة تحليل البيانات .
أظهرت النتائج أن ( ) ١دور المعلمين كمعلمين في التعلم اآللي لألطفال من خالل الجمباز التكاملي التكاملي في مركز أمل
لتنظيم األسرة وروضة نساء الدارما ١بيسوكي ,المعلمون كمعلمين لديهم ثالثة أدوار مهمة أوالً ،وهي توجيه األطفال من
خالل المساعدة في المناقشات وأنشطة التعلم ،وثانيًا توجيه األطفال لتطوير قدراتهم وفقًا إلمكانياتهم ,ثالثًا ،تحفيز أو تشجيع
األطفال على أن يكونوا نشطين بشكل متزايد في متابعة أنشطة التعلم المهارات الحركية الخشنة من خالل الجمباز التكاملي
التكاملي ) ۰ ( .دور المعلمين كوسيط في تعليم األطفال الخشن من خالل الجمباز التكاملي التكاملي في مركز أمل لتنظيم
األسرة وروضة نساء الدارما ١بيسوكي ,المعلم كوسيط مكلف بتوفير كل وسيلة تعلم ,توفير الحافز والحماس لألطفال الذين
يعانون من جمل مشجعة وتوفير أنواع مختلفة من وسائل اإلعالم التعليمية التي تهدف إليها حتى ال يشعر األطفال بالملل
بسهولة في متابعة أنشطة التعلم ) ۲ ( .دور المعلم كمقيم في تعلم محركات األطفال من خالل الجمباز التكاملي التكاملي في
دورا في تخطيط التقييمات من خالل مركز أمل لتنظيم األسرة وروضة نساء الدارما ١بيسوكيحيث يلعب مقيمو المعلمون ً
تجميع األدوات والمكونات وأهداف التقييم ،ثم تنفيذ عملية التقييم من خالل أخذ البيانات والمعلومات من خالل نشاط الطفل ،
واالستشهادات القصصية والعمل ,هذا األخير يبلغ عن نتائج التقييم في كتاب تقرير تنمية الطفل.
االستنتاج من هذه الدراسة هو أن دور المعلم مهم لل فهم ،ومن خالل هذا الفهم يمكن للمدرس أن ينقل المهارات الحركية
اإلجمالية بشكل مناسب لألطفال .يتمثل دور المعلم من خالل الجمباز الشامل التكاملي في القيام بدوره كمعلم ووسيط ومق ِيِّم من
خالل تدريب وتعليم األطفال المهارات الحركية اإلجمالية من خالل حركات الجمباز .لذلك يمكن أن تكون الجمباز التكاملي
الشامل أحد وسائط التعلم الحركية الممتعة لألطفال وتساعد على تطوير المهارات الحركية اإلجمالية لألطفال.
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
terencana guna mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
menjadi salah satu modal bagi seseorang agar dapat berhasil dan mampu meraih
dini adalah Taman kanak-kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), dan Taman
Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi upaya dalam pemberian
kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya
seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena itu, PAUD memberi kesempatan bagia
anak untuk mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal. Atas dasar
selama masa perkembangan ini diperoleh anak dengan cara mengamati, meniru dan
disiplin, kemandirian, seni moral dan nilai-nilai agama, Anak mempunyai potensi
perkembangan motoriknya.
Peranan guru adalah serangkaian tingkah laku yang dilakukan dalam waktu
guru.6 Peran guru sebagai pendidikan merupakan peran yang berkaitan dengan tugas
yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak menjadi patuh terhadap
aturan-aturan dan norma dalam keluarga dan masyarakat, peran guru juga
4
Sapendi, Internalisasi Nilai-Nilai Moral Apada Anak Usia Dini. Jurnal: At-Turats Lain
Pontianak, Vol. l No 2, 2015. hal.21
5
M. Fadlilah. Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini. In Edutainment Pendidikan Anak Usia
Dini. (Pustaka Belajar, 2014)
6
Imam Syahid Arifudin. (2015). Peranan Guru Terhadap Pendidikan Karakter Siswa Di kelas V
SDN 1 Siluman. hal. 180
3
bertanggung jawab pada nilai-nilai moral anak, guru juga mengontrol aktifitas
anak agar tingkah laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada. 7
Menurut Hamalik, peran guru peran guru yang pertama sebagai pengajar,
salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru disekolah ialah memberikan
pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang
selaras dengan tujuan sekolah itu. kedua sebagai pembimbing, guru memberikan
diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum terhadap
sekolah, keluarga, serta masyarakat.8 Faderasi dan organisasi guru professional guru
Peran guru dan peserta didik yang dimaksud di sini adalah berkaitan dengan
peran dalam proses pembelajaran. Guru dan peserta didik merupakan faktor penentu
yang sangat dominan dalam pendidikan umumnya, karena guru dan peserta didik
merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan terjadinya
perubahan tingkah laku anak. Pada dasarnya peserta didik memerlukan peran guru
dalam setiap proses pembelajarananya. Tanpa adanya bimbingan dan arahan dari
guru sulit rasanya seorang peserta didik dalam mewujudkan tujuan hidupnya secara
optimal. Hal ini berdasarkan pada pemikiran bahwa manusia sebagai makhluk sosial
yang selalu membutuhkan bantuan dari orang lain untuk mencukupi semua
7
Juhji, Peran Urgen Guru dalam Pendidikan. Studi Didaktika. Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan,
Vol. 10 No. 01, 2016. hal. 51-62
8
Oemar Hamalik. Psikologi Belajar dan Mengajar. (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009).
Hal. 33.
9
Muhammad Surya, Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi. (Bandung: Alfabeta, 2013) hal.191
4
kepada anak.11
اس ِب ِصغَ ِار اْل ِع ْل ِم قَ ْب َل ِكبَ ِار ِه َ ُلربَّانِ ُّي الَّذِى ي
َ َّــر ِبــّى الن ُ ك ُْونـ ُ ْـوا َربَّانِ ِيّـْينَ ُحلَ َما َء فُقَ َها َء
َّ َعلَ َما َء َويُقَا ُل ا
Artinya : Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik
Hadits di atas menjelaskan jadilah yang pendidik yang selalu baik budi
bahasa dan lingkah lakunya, seorang pendidik adalah orang rela dan ikhlas dalam
banyak.
Gerak motorik kasar adalah gerak anggota badan secara kasar.12 Melalui
seperti berlari, berjalan, melompat, melempar. Motorik kasar erat kaitannya dengan
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini (PAUD) motorik kasar merupakan
gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot besar besar anak baik kaki maupun
tangan.13 Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu motorik
kasar dan motorik halus, motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki
10
Samat, B. L. P. (2022). Peran Profesi Keguruan.
11
Trianingsih, R. (2016). Pengantar praktik mendidik anak usia sekolah dasar. Al Ibtida: Jurnal
Pendidikan Guru MI, 3(2), 197-211.
12
Sunardi dan Sunaryo. Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. (Jakarta : Depdiknas
2007). Hal. 191
13
Bambang Sujiono. Metode Pengembangan Fisik (Edisi Revisi). (Jakarta : Universitas Terbuka
2007)
5
koordinasi dan keseimbangan hampir seperti orang dewasa.14 Motorik kasar adalah
Untuk merangsang motorik kasar anak dapat dilakukan dengan melatih anak untuk
Perkembangan motorik kasar merupakan hal yang sangat penting bagi anak
usia dini pada khususnya anak kelompok bermain, dan taman kanak-kanak.
pendidikan anak usia dini yaitu dari sisi apa yang dibantu, bagaimana membantu
yang tepat, bagaimana jenis latian yang aman bagi anak sesuai tahapan usia dan
melakukan gerakan dan tindakan fisik untuk seorang anak terkait dengan rasa
percaya diri dan pembentukan konsep diri.16 Oleh karena itu perkembangan motorik
kasar sama pentingnya dengan aspek perkembangan lain untuk anak usia dini.
Keterampilan motorik tidak akan berkembang melalui kematangan saja tetapi harus
mengembangkan otot-otot besar dan kecilnya pada setiap tingkatan usia. Artinya
pendidik memerlukan peralatan yang baik, namun yang lebih penting lagi adalah
sikap yang baik pada tingkatan anak dengan membiarkan anak mengetahui sesuatu
dan mencoba berbagai aktivitas motorik kasar dan halus yang sesuai dengan
14
Endang. R.S. Perkembangan Motorik. (Yogyakarta :UNY Press, 2018) hal. 17-18
15
Veny iswantiningtyas dkk. Meningkatkan kemampuan motorik kasar anak usia dini melalui
permainan tradisional gobak sodor. Program studi Pendidikan Anak Usia Dini FKIP, Universitas
Nusantara PGRI Kediri. Jurnal Pinus Vol.1 No.3 2015.
16
Endang R.S. Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini Sebagai Dasar Menuju Prestasi
Olahraga. FIK Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Olahraga.
17
Trijahjo Danny dkk. Konsep Dasar Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. Universitas
Kristen Satya Wagana.
6
tingkatan usianya.18 Perkembangan motorik kasar anak usia dini juga memerlukan
Pembelajaran motorik pada anak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
itu dari lingkungan anak maupun dari dalam diri anak sendiri.19 Untuk itu karena
perkembangan fisik dan motorik anak sangat penting dan sangat berpengaruh pada
kehidupan anak di masa mendatang, untuk itu perlu pemahaman yang lebih
mendalam bagi orang tua serta guru dalam mengembangkan kemampuan fisik serta
motorik pada anak.20 Kebutuhan pembelajaran motorik kasar pada anak usia dini
fisik motorik mencakup kegiatan yang mengarah pada kegiatan untuk melatih
motorik kasar dan halus yang terdiri atas gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, senam,
Banyak cara mengajarkan atau melatih fisik motorik anak salah satunya
yang unsurnya mampu melatih konsep kekuatan tubuh, kecepatan gerak, power,
18
Aisyahsiti, Perkembangan dan konsep dasar pengembangan anak usia dini, Tanggrang Selatan
: Universitas Terbuka. Jurnal Pengembangan, 2013.
19
Ananditha, Aries Chandra (2017) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perkembangan
Motorik Kasar pada anak Toodler. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 2 (1). pp. 40-8. ISSN 2541-
1396 E-ISSN : 2597-7539
20
Farida mayar dkk. Pentingnya Mengembangkan Fisik Motorik Anak Sejak Dini. Pendidikan
Anak Usia Dini Universitas Negeri Padang. Jurnal Pendidikan Tambusai. Volume 5, No.3. 2021.
21
Uswatun Hasanah. Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik melalui Permainan Tradisional
bagi Anak Usia Dini. STAIN Jurai Siwo Metro Lampung. Jurnal Pendidikan Anak. Volume 5, No.01.
2016.
7
daya tahan fisik, kelincahan, serta keseimbangan anak. 22 Dihubungkan dalam gerak
mendukung pembelajaran jasmani anak seperti kekuatan dan daya tahan otot. Senam
aspek yang ada dalam diri anak utamanya yaitu aspek kemampuan motorik kasar,
pembelajaran motorik dengan kegiatan senam dapat menambah rasa semangat anak
sangat dipengaruhi oleh program yang direncanakan oleh guru. Untuk itu guru
sangat berperan dalam pembelajaran motorik kasar anak usia dini. senam holistik
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan yang ada di lapangan. bahwa
guru memiliki cara yang menarik dalam mengajarkan pembelajaran motorik kasar
kepada anak dengan cara yang menyenangkan melalui senam holistik integratif,
banyak anak yang antusias dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran
Kabupaten Trenggalek, peneliti memilih dua tempat yaitu KB Harapan Bunda dan
22
Lestariningrum, A. (2019). pengaruh senam bebek berenang terhadap kemampuan motorik
kasar anak usia 3-4 tahun. Jurnal Imilah Efektor, 6(1), 1-6.
23
Anik, Lestariningrum. Pengaruh Senam Bebek Berenang terhadap kemampuan motorik kasar
anak usia 3-4 tahun. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Jurnal Ilmiah, Volume 6 No. 1 2019.
24
Ratnasari dkk. Pelaksanaan Program PAUD Holistik Integratif dalam mengoptimalkan
tumbuh kembang anak. Jurnal Pendidikan. Vol.9 No.1 2020.
8
Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik Kasar melalui Senam Holistik Integratif.
Guru memiliki peran yang penting dalam mendampingi dan membimbing anak
kegiatan yang dapat melatih motorik kasar anak. Melalui observasi yang telah
dilakukan pada kenyataannya guru memiliki cara yang kreatif dalam mengajarkan
kemampuan motorik kasar kepada anak yaitu melalui senam holistik integratif. Pada
kemampuan motorik kasar, contoh kegiatannya seperti senam, lempar tangkap bola,
bermain pijakan dan bermain kegiatan yang melibatkan fisik motorik anak.
Sehingga guru sudah cukup mampu dalam membuat permainan atau kegiatan yang
menarik dan sesuai dengan pengembangan motorik kasar anak, guru sudah cukup
Guru cukup memahami sebagaimana peran guru dan terampil dalam mengajarkan
kemampuan motorik kasar anak dan menjadikan anak aktif serta bersemangat dalam
proses pembelajaran motorik kasar, walaupun ada beberapa anak yang masih malu
semangat kepada anak agar mengikuti senam holistik integratif. Sedangkan hasil
kasar disusun dengan kreatif oleh guru, guru memiliki berbagai cara dalam
kegiatan yang kembali diulang, guru selalu mencari solusi dan bereksplorasi pada
setiap macam kegiatan yang akan diterapkan kepada anak. Peneliti akan mengamati
dan menggali informasi terkait Peran guru dalam pembelajaran Motorik Kasar Anak
melalui Senam Holistik Integratif di dua lembaga yang ada di Panggul Trenggalek
optimal, untuk melatih rasa berani atau kemandirian anak serta mengembangkan
integratif, pada prakteknya banyak anak yang antusias dalam mengikuti senam dan
diharapkan anak tidak hanya mengikuti senam namun juga ikut bernyanyi dan
mengikuti irama lagu senam holistik integratif. Anak usia dini memiliki kebutuhan
alami untuk bergerak secara bebas, anak sejak lahir diciptakan untuk dapat
menggerakkan motoriknya.
dengan kematangan syaraf dan otot, untuk itu perlu diajarkan mulai usia dini.
senam holistik integratif dapat menjadi salah satu media yang membantu guru dalam
gambaran diatas, maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai peranan
guru dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui senam holistik Integratif.
Sehingga peneliti membuat judul "Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik Kasar
B. Fokus Penelitian
diungkap atau digali lebih dalam. Fokus penelitian merupakan garis besar dari
pengematan penelitian, sehingga observasi dari analisa hasil penelitian lebih terarah.
Judul Penelitian mengenai “Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak
melalui Senam Holistik Integratif” maka fokus dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana peran guru sebagai pengajar dalam pembelajaran motorik kasar anak
2. Bagaimana peran guru sebagai mediator dalam pembelajaran motorik kasar anak
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini pastinya juga terdapat sebuah tujuan tersendiri agar sesuai
dengan apa yang diharapkan peneliti. Oleh karena itu peneliti menyantumkan tujuan
dari proposal yang ditulis agar jelas dan sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti.
Skripsi yang berjudul “Peran Guru dalam Pembelajaran motorik kasar anak melalui
D. Manfaat Penelitian
secara praktis. Secara praktis, bisa bermanfaat bagi penulis, dan lembaga
pendidikan. Dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat bermaafaat kepada berbagai
pihak :
1. Secara Teoritis
berikutnya.
2. Secara Praktis
ilmiah.
b. Bagi pihak sekolah yang diteliti hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
diselenggarakan.
e. Bagi peneliti sendiri hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
setrata satu (S1). Sehingga nantinya penelitian itu sendiri bisa belajar
E. Penelitian Terdahulu
sebagai acuan atau perbandingan untuk mencari sisi lain yang penting untuk diteliti
1. Penelitian yang dilakukan oleh Astita Luki Mei Aprida/2021. Yang berjudul
Perkembangan Motorik Kasar anak melalui pembelajaran jarak jauh, peran guru
model, sebagai evaluator, sebagai innovator, sebagai agen moral dan politik,
penelitian ini mengenai cara pembelajaran motorik kasar pada anak melalui
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Septiani/2019. Yang berjudul “Peran Guru
penulis dapat dilihat bahwasanya perkembangan motorik kasar anak usia dini di
Taman Kanak- Kanak Dharma Wanita Persatuan Korpri Bandar Lampung masih
kurang berkembang.
kasar pada anak melalui permainan bowling sedangkan penelitian ini mengenai
cara pembelajaran kemampuan motorik kasar pada anak melalui senam holistik
integratif.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Yulia Slamet/2020. Yang berjudul “Upaya Guru
Tradisional Egrang Batok Pada Anak Usia Dini”. Hasil penelitian ini
15
anak.
integratif.
perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun melalui senam irama di PAUD
dilakukan peningkatan perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun melalui
integratif.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Nafilla Intan Afifah/2019. Yang berjudul “Peran
guru dalam mengembangkan motorik kasar anak usia dini kelompok A RA AR-
berjudul “Pengaruh metode senam irama terhadap motorik kasar anak usia 5-6
Tegal”. Hasil dari penelitian pengaruh metode senam irama terhadap motorik
kasar anak usia 5-6 tahun di KB Fatimatuz Zahra Desa Payangan Kecamatan
Penelitian yang akan diteliti membahas pengaruh metode senam irama terhadap
motorik kasar anak usia 5-6 tahun sedangkan penelitian ini mengenai cara
integratif.
18
irama (penelitian tindakan pada anak usia 4-5 tahun di TK Kemala Bhayangkari
kasar anak kelompok B melalui senam irama sedangkan penelitian ini mengenai
cara pembelajaran kemampuan motorik kasar pada anak melalui senam holistik
integratif.
10. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Nurul Ihsani/2013. Yang berjudul “Upaya
irama.
integratif.
penelitian dengan konteks penenlitian yang berbeda serta pendekatan yang berbeda
yaitu dengan pembelajaran motorik kasar anak melalui senam holistik integratif
kasar anak. Sedangkan perbedaannya adalah pada tempat yang diteliti dan subjek
yang digunakan.
F. Definisi Istilah
1. Secara Konseptual
a. Peran Guru
dari tugas utama yang harus dilakukan.25 Dalam pengertian peran menurut
definisi para ahli menyatakan bahwa pengertian peran adalah aspek dinamis
dari kedudukan atau status. Seseorang yang telah melaksanakan hak dan
untuk sebutan guru itu terkait dengan beberapa istilah untuk pendidian, yaitu
ta’lim, ta’dib, dan tarbiyah. Istilah muallim lebih menekan guru sebagai
Istilah muadib lebih menekankan guru sebagai pembina moralitas dan akhlak
cakupan makna yang luas dan netral adalah ustadz yang dalam bahasa
belakang pendidikan bagi guru dari guru lainnya tidak selalu sama dengan
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
27
Marno dkk, Strategi Dan Metode Pengajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2009) hal. 15
28
Abdul, Hamid. Guru Profesional. Al Falah : Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan,
Volume 17 No. 2 2017.
29
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Sukses dalam Sertifikat Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 54
30
Annisatul Mufarokah, Strategi dan Model-model Pembelajaran, (Tulungagung: STAIN
Tulungagung Press, 2013), hal. 1.
24
Oleh karena itu, guru harus bisa membawa peserta didik ke tujuan yang
ingin dicapai serta seorang guru harus memiliki wawasan yang luas dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
(kelas) peran guru lebih spesifik sifatnya dalam pengertian yang sempit,
yakni dalam hubungan proses belajar mengajar. Peran guru adalah sebagai
sekaligus sebagai fasilitator belajar yang meliputi, Guru sebagai model, Guru
sebagai perencana, Guru sebagai peramal, Guru sebagai pemimpin, dan Guru
guru adalah serangkaian tingkah laku yang dilakukan dalam waktu tertentu
31
Faulina, Sundari. Peran guru sebagai pembelajar dalam memotivasi peserta didik usia SD.
Jurnal Prosiding diskusi panel Pendidikan, Universitas Indraprasta PGRI. 2017.
32
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1
33
Oemar, Hamalik Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem (Cet. VII,
Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 45.
34
M, Zein. Peran Guru dalam Pengembangan Pembelajaran. Jurnal Pengembangan. Volume 5,
No 2 Juli - Desember 2016.
25
b. Motorik Kasar
halusnya, seperti yang kita lihat, anak akan lebih dulu memegang benda-
benda yang ukurannya besar ari pada ukuran kecil, karena anak belum
terkoordinir antara susunan saraf, otak, dan spinal cord. Menurut Sujiono
senang, sedih, gemira, berlari, berinjit, berdiri diatas satu kaki, berjalan
jasmani yang melalui kegiatan pada pusat saraf dan otot yang terkoordinasi.
35
Amyeni, Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Bermain Sambil Beryoga Di
Taman Kanak-Kanak Darul Falah Padang. Jurnal Ilmiah Pesona PAUD. No.1 Vol.1, 2012.
26
besar, sebagaian besar atau seluruh anggota tubuh. Motorik kasar diperlukan
agar anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan
motorik dapat terbagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus.
penting, khususnya anak usia dini, perkembangan pada anak usia dini perlu
kehidupan anak usia dini. Perkembangan motorik kasar adalah suatu gerakan
36
Maysyah Hafifah, Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Melalui Bermain
Lempar Tangkap Bola Pada Kelompok A1 Di Tk ITQ Al-Ikhlas Tlatar Sawangan Magelang, Jurnal
Pendidikan , 2016.
37
Ade Agustiani, Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Dan Kepercayaan Diri Melalui
Bermain Gerak, Universitas Negeri Jakarta, Jurnal Pendidikan Usia Dini, No.9 Vol. 1, 2015.
27
melatih konsep kekuatan tubuh, kecepatan gerak, power, daya tahan fisik,
hak tumbuh kembang anak usia dini sebagai upayah peningkatan kesehatan,
baik antara orang tua dengan sekolah, orang tua satu dengan orang tua
38
Anik, Lestariningrum. Pengaruh Senam Bebek Berenang terhadap kemampuan motorik kasar
anak usia 3-4 tahun. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Jurnal Pendidikan, Volume 6 No. 1 2019.
39
Pradipta & Sukoco, Model senam buyung untuk pembelajaran motorik kasar pada siswa taman
kanak-kanak. Universitas negeri yogyakarta. Jurnal Keolahragaan, Volume 01. No.2, 2013.
40
Tri, Ratnasari dkk. Pelaksanaan Program PAUD Holistik Integratif dalam mengoptimalkan
tumbuh kembang anak.Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan, Volume 9 No. 2 2020.
28
2. Secara Operasional
` Peran guru tidak terlepas dari dalam dunia pendidikan, Peran guru dalam
menuju kedewasaan serta membentuk moral yang baik. Seorang guru juga
memiliki upaya yang harus dilakukan oleh guru dalam mendidik anak untuk
Salah satunya adalah pembelajaran mengenai motorik kasar anak yang perlu
sebuah gerakan yang dilakukan tubuh dengan melibatkan otot besar sehingga
berjalan, melompat dan berlari. Salah satu pembelajaran yang dapat dilakukan
dalam melatih motorik kasar anak adalah senam holistik integratif, Senam
menyenangkan.
gambaran diatas, maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam mengenai peranan
guru dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui senam holistik Integratif.
G. Sistematika Pembahasan
Bab II : Kajian pustaka, pada bab ini membahas tentang kajian pustaka yang
kajian pustaka ini meliputi kajian tentang penelitian terdahulu, Tinjauan Penelitian
Bab III : Metode penelitian, pada bab ini membahas tentang rancangan penelitian,
Bab IV : Hasil penelitian, pada bab ini membahas tentang paparan data atau temuan
Bab V : Pembahasan, dalam bab ini membahas temuan hasil pada rumusan masalah
Bab VI : Penutup, pada bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari hasil
KAJIAN PUSTAKA
A. Perspektif Teori
mana peserta didik membina sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang
mereka pelajari, dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru
dengan kerangka berfikir yang telah ada dimilikinya 41 maka dapat di pahami bahwa
memberikan ruang yang seluas-luasnya untuk memahami apa yang mereka telah
aspek perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi pokok
pengarah, pelatih, penilai dan pengevaluasi dari peserta didik. Dalam proses
pembelajaran kehadiran guru memiliki peran yang sangat penting. Seorang guru
mempunyai peran dan tanggung jawab yang sangat besar untuk mengajarkan dan
41
Conny semiawan, dkk. Pendekatan keterampilan proses, (jakarta: PT Gramedia, 1990)
42
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Hal.
4
30
31
mendidik muridnya. Guru harus memberikan contoh yang baik agar bisa ditiru anak,
dalam memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak, guru harus bisa
memiliki cara khusus agar bisa diterima dan mampu ditangkap oleh mereka.
otot-otot besar. Kemampuan menggunakan otot-otot besar ini bagi anak tergolong
kualitas hidup anak kemampuan gerak dasar dibagi menjadi tiga kategori, yaitu ;
otot-otot besar tubuh dan mencakup fungsi-fungsi lokomotor seperti duduk tegak,
berjalan, menendang dan melempar bola.43 Kemampuan motorik kasar anak akan
hak tumbuh kembang anak usia dini sebagai upayah peningkatan kesehatan, gizi,
43
Upton Penney, Psikologi Perkembangan. (Penerbit Erlangga 2012), hal. 61
44
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 tahun 2013 tentang PAUD Holistik Integratif
32
a. Pengertian Peran
yang terutama (dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa). Peranan juga
dikatakan pelaku atau lembaga yang punya arti penting bagi struktur sosial. 45
yang disandang untuk dibawakan oleh seorang aktor dalam sebuah pentas
drama dan konteks sosial peran diartikan sebagai suatu fungsi yang
b. Pengertian Guru
45
Wika niati, Peran Guru Paud Dalam Menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak Pada
Kelompok B Usia 5-6 Tahun Di TK Darma Wanita Kab.Seluma, Iain Bengkulu. Skripsi tidak diterbitkan,
2019.
46
Syaron Brigette dkk, Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Penyusun
RPJMD Kota Tomohon. Jurnal: Adsminitrasi Publik, Vol 04 N0 048, 2020.
33
berperan serta dalam usaha membentuk sumber daya manusia yang potensial
2005, guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi seseorang
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal. Guru
atas dapat disimpulkan bahwa guru adalah seseorang yang profesional dan
mengevaluasi.
c. Peran Guru
dan norma dalam keluarga dan masyarakat. Peran guru juga bertanggung
jawab pada nilai-nilai moral anak, guru juga mengontrol aktifitas anak agar
secara optimal. Hal ini berdasarkan pada pemikiran bahwa manusia sebagai
makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dari orang lain untuk
49
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Hal
4
50
Widya P.Pontoh, Peranan Komunikasi Interpersonal Dalam Meningkatkan Kemampuan Anak,
Jurnal: Acta Diuma, Vol 1 No 1, 2013.
35
Karena pada dasarnya proses belajar-mengajar dan hasil belajar peserta didik
sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang
dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
siswanya.
berhasil mana kala anak didik mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh
media.
orang tua. Untuk itu, sangat dibutuhkan seorang guru yang bertindak
didik.
keteladanan ini merupakan suatu contoh yang baik kepada anak didik,
penyampaian ilmu baru bagi anak didik. Peran ini diawali dengan
direncanakan.
spiritual.
38
mengajar.
a. Pengertian Pembelajaran
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
suatu gerak. Dengan kata lain, gerak (movement) adalah kulminasi dari suatu
kasar adalah gerakan yang melibatkan seluruh gerakan anggota tubuh dan
lain.54
53
Karwono, Belajar dan Pembelajaran serta pemanfaatan sumber belajar, (Depok: Rajawali Pers,
2017), h. 8
54
Nisa monicha, Peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan sirkuit. PG PAUD
Universitas PGRI Yogyakarta. Jurnal Pendidikan, Volume 01.No. 01, 2020.
41
membutuhkan ligkungan yang nyaman aman yang bebas dari rintangan, dan
pada kekerasan dan kekuatan otot. Perkembangan motorik ini berlanjut dari
55
Michael Johanes dkk, Perkembangan Media Audio Visual Dalam Pemelajaraan Keterampilan
Motorik Kasar Pada Tunagrahita Ringan, Jurnal Keolahragaan, vol , No 1, April 2016.
56
Dhias Fajar Widiya Permana. Perkembangan keseimbangan pada Anak Usia Dini usia 7-12
tahun ditinjau dari jenis kelamin, Jurnal Media Keolahragaan Indonesia, Vol 3,Edisi 1, 2013.
57
Fitri, A.F. Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini, (Penerbit Caramedia Comunication,
2020). hal 7
42
kepala ke bawah dan dari tengah ke arah luar.58 Berdasarkan paparan diatas
anak, misalnya ketika anak melihat mainan yang beraneka ragam, anak
mendapatkan keinginannya dan ini akan mempengaruhi self image anak atau
digunakan harus di pilih sesuai untuk anak usia dini. Dalam pemilihan model
58
Upton Penney, Psikologi Perkembangan. (Penerbit Erlangga 2012), hal. 61
43
mengalami cidera, anak merasa nyaman, tidak takut ataupun cemas dalam
berdiri sambil memegang bola, bola dilemparkan ke atas dan anak itu
4 m atau bentuk papan titian, diharapkan anak berjalan maju dan mundur
59
Yudha Febrianta. Model Pembelajaran motorik yang menyenangkan di pendidikan anak usia
dini Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 3, Nomor 3, Mei 2017.
44
berpijak kaki.
motorik tertentu. Kualitas motorik terlihat dari seberapa jauh anak tersebut
4) Mampu bekerjasama.
pribadi.
kesehatan.
saraf, kondisi fisik, motivasi yang kuat, lingkungan yang kondusif, aspek
psikologis, usia, jenis kelamin, serta bakat dan potensi.61 Berdasarkan teori
keturunan (sistem saraf, kondisi fisik, bakat dan potensi), faktor lingkungan
61
Heri Rahyubi. Teori-teori belajar dan aplikasi Pembelajaran
Motorik.(Majalengka:Refenrens, 2012)
47
2) Gross to Specific Motor Control. Pada fase ini anak terlebih dahulu
satu atau dua tangan untuk meraih dan memegang suatu benda yang
tahapan gerakan mulai dari kontrol gerak yang besar menuju gerakan
tanpa melalui proses latihan terlebih dahulu, namun dalam rangka yang
62
Heri Rahyubi. Teori-teori belajar dan aplikasi Pembelejaran Motorik.(Majalengka:Refenrens,
2012)
48
diperhatikan oleh semua pihak khususnya orang tua dan guru karena
63
Nur, L., Mulyana, E. H., & Perdana, M. A. (2017). Permainan Bola Kecil Untuk
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini pada Kelompok B di TK Pertiwi DWP Kota
Tasikmalaya. Jurnal Paud Agapedia, 1(1), 53-65.
49
terarah
- menangkap sesuatu
secara tepat
- melakukan gerakan
antisipasi
- menendang sesuatu
secara terarah
- memanfaatkan alat
permainan di luar kelas
- berjalan maju lurus,
berjalan diatas papan
titian, berjalan kedepan
dengan jinjit dan berjalan
mundur
- Melompat keberbagai
arah dengan satu atau
dua kaki
- Menyambungkan
berbagai objek dengan
berbagai bentuk dan
ukuran dengan satu atau
dua tangan
5-6 Tahun Melakukan gerakan - melakukan gerakan
10. Motorik secara terstruktur dan senam bersama
anak terkoordinasi antara - menggerakkan badan
kaki-tangan kepala sesuai irama musik
dalam meniru gerakan
- terampil menggunakan
senam dan tarian
tangan kanan dan tangan
kiri (melempar dan
mengangkap bola)
- melakukan kegiatan
kebersihan diri (mandi,
gosok gigi dan mencuci
tangan )
- melakukan gerakan fisik
dengan aturan (bermain
petak umpet, basket dll)
- mengekspresikan
gerakan sesuai dengan
imajinasi anak
yaitu:
52
No. Indikator
a. Pengertian Senam
pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah atas. Sebagai mata
sehat dan bugar.64 Senam merupakan salah satu kegiatan jasmani dan
olahraga yang dapat membuat tubuh menjadi sehat dan bugar. Menurut
pada lantai atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan,
64
Susanto, s. (2021, March 4), Pembelajaran PJOK materi kesehatan berbasis riset.
https://doi.org/10.31219/osf.io/n65uh
53
kebenaran, merumuskan apa itu senam, ciri dan kaidah kaidahnya yaitu:
Struktur dasar gerakan senam adalah susunan dasar dari satu gerakan
berhubungan dengan fase-fase gerak, yaitu fase awal, fase utama, dan fase
65
Nuryanti, dkk. Pengembangan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Kegiatan Senam
ceria, Jurnal Cakrawala Dini, Vol. 5 No. 2, 2015.
66
Istiqomah, U. Y., Haetami, M., & Purnomo, E. Peningkatan Pembelajaran Roll Depan Senam
Lantai Dengan Metode Variasi Bermain. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK),
8(9).
54
sebelum berjalan atau melompat disebut dengan fase utama dan gerakan
yang terjadi sesudah fase utama disebut fase akhir.67 Untuk dapat melakukan
gerekan senam irama secara spontan dan baik, guru dapat memberikan
dasar yang berhubungan mulai dari fase awal, fase utama, dan fase akhir.
67
Kiram Yanuar.H. Phil, Belajar Keterampilan Motorik, (Jakarta : Prenamedia Group, 2019),
hal,105
68
Ita Roeyana, Peningkatan Motorik Kasar Melalui senam Irama Anak Usia Dini 4-5 tahun‖,
Jurnal jiece, Vol.2 No. 2, 2017.
55
yang terbuat dari rajutan kain yang dipasang pada kerangka besi
berbentuk segi empat, shingga emiliki daya pantul yang sangat besar.
karakteristik yaitu :
sebagai berikut:
69
Erik Yunus Satrio. Pengembangan Senam PAUD Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Di
Pos PAUD Terpadu Bina Belita 4-5 tahun, Jurnal Kesehatan Olahraga, Vol.2 No. 3, 2014.
57
tersebut senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan
individu dapat menampilkan kerja yang lebih lama, penggunaan energi lebih
hemat, dan bekerja lebih efisien daripada individu yang tidak terlatih.
terlatih sehingga siswa mampu hidup lebih sehat, bahagia dan hidup lebih
maupun kasar
70
Farida Mulyaningsih, Analisis Senam Angguk Di Kabupaten Kulonporogo Yogyakarta‖,
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Vol 12, No 2, 2016.
71
Dini, Rosdiana. Model pembelajaran langsung dalam pendidikan jasmani dan kesehatan,
(Bandung :Alfabeta 2013), hal,124
58
adalah pemenuhan hak tumbuh kembang anak usia dini sebagai upayah
memunculkan komunikasi yang baik antara orang tua dengan sekolah, orang
tua satu dengan orang tua lainnya, dan dapat menambah pengetahuan dan
menyenangkan.
sebagai berikut :
bagi anak hampir sama adapun fungsi senam holistik integratif yaitu,
anggota tubuh. Selain itu senam holistik integratif memiliki irama dan musik
bertabrakan
bergantian
4) Gerakan kedua tangan ditekuk kedepan dan kaki melangkah ke-kiri dan
dipinggang
6) Gerakan keempat yaitu tangan diangkat keatas sambil kaki jalan ditempat,
dan kebelakang
tangan. Setelah itu gerakan menarik badan dengan satu tangan ditekuk,
gerakan beri salam dengan kedua tangan disatukan seperti memberi salam
ke-kanan
10) Gerakan kedelapan, mulai dari sini sudah masuk gerakan pendinginan.
kepala ditekuk ke-kiri dan ke-kanan kemudian ditaruh didada dan berayun
11) Gerakan ke sembilan anak yang cerdas tangan memegang kepala, anak
12) Gerakan ke sepeluh tangan di ayun ke-kiri dan ke-kanan badan juga ikut
13) Setelah selesai senam kemudian ditutup kembali dengan doa bersama
memberi pengaruh secara langsung kepada peserta didik agar dapat membantu
berlari. Motorik kasar adalah gerakan yang dilakukan anak melibatkan kelompok
otot-otot besar, seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuh anak.
62
integratif, karena senam holistik integratif sendiri merupakan senam yang dapat
B. Kerangka Berfikir
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
yang mengaitkan antara teori dengan berbagai faktor permasalahan yang dianggap
penting untuk diselesaikan, sehingga dalam hal lebih mengacu pada tujuan
72
Sugiyono, Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D,
(Bandung :Alfabeta, 2006 ), hal. 91.
63
yang dimiliki anak berkembang sesuai harapan. Pembelajaran motorik kasar dalam
efektif dan efisien. Salah satunya dengan memahami tentang pertumbuhan dan
kematangan anak.
motorik kasar anak melalui senam holistik integratif di dua lembaga yang ada di
motorik kasar anak. Maka peneliti memetakan alur penelitian seperti gambar
dibawah ini :
dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui Senam Holistik Integratif dapat
dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu, guru sebagai pengajar, guru sebagai
dalam mencapai sebuah tujuan pembelajaran. peran yang dilakukan oleh Guru
juga haruslah tepat dan sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran anak.
Agar hasil capaian yang didapatkan lebih maksimal dalam mencapai tujuan
METODE PENELITIAN
pengembangan teori sosial khususnya sosiologi dapat dibentuk dari empiris melalui
berbagai fenomena atau kasus yang diteliti. Dengan demikian teori yang dihasilkan
mendapatkan pijakan yang kuat pada realitas, bersifat kontekstual dan historis.
Metode penelitian kualitatif membuka ruang yang cukup bagi dialog ilmu dalam
konteks yang berbeda, terutama apabila ia difahami secara mendalam dan “tepat”. 73
kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi
tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrument seperti test,
dan bukan angka-angka, nyata atau sesuai berdasarkan temuan yang ada di
untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut biasa berasal
73
Rusliwa, gumilar Somantri. Memahami Metode Kualitatif, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Universitas Indonesia. Jurnal Pendidikan, Vol 9, No, 2 2005.
74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), hal 292
65
66
dari naskah wawancara, catatan lapangan foto, video, dokumen pribadi, catatan
atau memo dan dokumen resmi lainnya. Penelitian deskripsif dirancang untuk
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi
secara rinci atau lengkap tentang keadaan atau status fenomena obyek penelitian dan
tidak mencari kesimpulan yang berlaku secara umum. Adapun kesimpulan yang
berkaitan dengan Peran guru dalam Pembelajaran motorik kasar melalui Senam
Holistik Integratif.
B. Kehadiran Penelitian
peneliti dalam penelitian ini sangatlah utama. Dalam penelitian kualitatif peneliti
membutuhkan orang lain sebagai salah satu alat pengumpulan data. Dalam hal ini
75
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma baru (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hal. 57
67
Besuki. Kehadiran peneliti juga secara formal diketahui oleh pihak lembaga yaitu
dibuktikan dengan surat izin tertulis dari lembaga Pendidikan peneliti yaitu UIN
pada kondisi lapangan. Seperti melakukan pengamatan dan observasi pada saat
disini bertindak sebagai pengumpul data dan instrument aktif data-data yang ada
lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrumen pengumpul data
utama.
C. Lokasi Penelitian
sebenarnya dari objek yang diteliti untuk memperoleh data atau informasi yang
diperlukan.76 Skripsi yang berjudul “Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik Kasar
anak melalui Senam Holistik Integratif”. Dalam Penelitian ini Peneliti mengambil
Keberadaan dua lembaga ini berada di pegunungan sehingga perlu adanya perhatian
76
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung : Alfabeta Bandung,
2018), hal. 292.
68
menjadi tumpuan bagi orang tua anak (Desa Terbis dan sekitarnya) agar putra
lembaga Pendidikan ini sangat terbuka dengan kehadiran seorang peneliti untuk
terletak di desa jadi perlu adanya pengetahuan lebih mengenai kegiatan dan
proses pembelajaran yang baru agar lembaga semakin berkembang dan optimal
3. KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki ini merupakan salah satu
sekolah yang menyediakan data-data yang telah dibutuhkan oleh peneliti sebagai
yang terkait dengan fokus penelitian. Sumber data dalam penelitian adalah subjek
menggunakan observasi maka sumber datanya adalah benda, gerak atau proses
datanya adalah dokumen dan catatan.77 Adapun sumber data dalam penelitian ini
diperoleh dari :
Data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari sumber
pertama kalinya juga. Dalam penelitian ini sumber informasinya adalah guru
data dari mereka secara naratif mengenai paparan data hasil penelitian
lapangan sebagai hasil usaha gabungan dari apa yang dilihat dan didengar
yang kemudian dicatat secara rinci oleh peneliti tanpa ada sesuatu yang di
tinggalkan sedikitpun.
menggunakan perekam suara atau menulis hasil jawaban dari informan dalam
dari informan. Adapun dalam penelitian ini yang akan diwawancarai adalah :
77
Victorianus Aries Siswanto. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), hal. 41
70
Data sekunder adalah data yang secara tidak langsung dikumpulkan oleh
orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Contoh data yang diperoleh
dari laporan suatu lembaga untuk keperluan skripsi.78 Adapun yang akan
menjadi data sekunder dalam penelitian ini adalah data tentang latar belakang
objek penelitian, keadaan fasilitas kelas, visi misi, keadaan siswa dan guru,
Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki. Dalam penelitian ini, sumber data
a. People (orang), yaitu sumber data yang biasanya memberikan data berupa
jawaban lisan melalui wawancara. Sumber data dari peneliti ini meliputi
b. Place (tempat), yaitu sumber data yang menyajikan data berupa keadaan
diam dan bergerak. Dalam penelitian ini lokasi yang menjadi sumber data
ialah berupa tempat yang ada di KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita
78
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hal. 54-55
71
memperoleh data yang diperlukan.79 Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses
langkah yang amat penting diperoleh dalan metode ilmiah, karena pada umumnya
menguji hipotesa yang dirumuskan. Data yang dikumpulkan harus cukup valid
pengumpulan data, melakukan pengumpulan data, dan diakhiri dengan analisis data.
sebagai berikut:
sebagai instrument.
79
Moh. Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Gravia Indoneisa, 1998), hal. 211
80
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras,2011), hal. 83
72
melakukan observasi harus sering dilatih melalui hal yang sederhana hingga hal
Senam Holistik Integratif. Metode ini digunakan peneliti untuk mencari data
memberi informasi secara tepat dan akurat, maka diperlukan pedoman atau
observasi dapat berjalan dengan lancar serta tersusum dan terorganisir dengan
adalah untuk mengumpulkan data dengan cara menanyakan sendiri kepada objek
Tabel 3.1 Pedoman Lembar Observasi Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik
Kisi-kisi Observasi
Indikator : Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui
Senam Holistik Integratif
Sumber Data : Guru
Metode/Instrumen : Pengamatan
No. Aspek yang diamati
a. Mengamati alat yang digunakan dalam media pembelajaran Senam Holistik Integratif
e. Memberikan motivasi kepada anak yang diam dan tidak mau bergerak
e. Mengamati apakah hasil evaluasi sudah sesuai dengan perkembangan motorik kasar
anak
74
dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara
informasi.81 Ciri utama dari interview adalah kontak antara pencari informasi
Pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan yang meminta untuk di respon. Isi
dikaji dalam peneliti. Wawancara sebaiknya dilakukan secara tatap muka agar
Senam Holistik Integratif“ dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebagai berikut :
81
Rukaesih A. Maolani dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2015),
hal. 153
82
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 165
75
Kisi-kisi Wawancara
Indikator : Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui
Senam Holistik Integratif
Sumber Data : Guru
Metode/Instrumen : Tanya Jawab
a. Alat apa saja yang digunakan dalam pembelajaran senam holistik integratif?
b. Bagaimana cara guru menerapkan media Senam Holistik Integratif kepada anak?
c. Apakah guru sudah menerapkan senam holistik integratif di lembaga secara optimal?
3. Pengumpulan Dokumen
sumber tertulis atau dokumen yang ada pasa responden atau tempat, di mana
penelitian.
sistematis. Jadi metode dokumentasi tidak hanya sekedar pengumpulan data dan
menulis kutipan akan tetapi harus di analisis sesuai dengan fokus masalah.
Dokumentasi ini diperoleh pada kantor tata usaha (TU) tentang keadaan
Senam Holistik IntegratiF”, dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :
83
Sukardi, 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta : Bumi
aksara. Hlm 81
77
Kisi-kisi Dokumentasi
Indikator : Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui
Senam Holistik Integratif
Sumber Data : Lembaga KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki
Metode/Instrumen : Ceklist
No. Dokumen
c. kurikulum pembelajaran
d. Perangkat Pembelajaran (Prota, Prosem, RPPM dan RPPH)
2. Guru sebagai Mediator
a. Instrumen Evaluasi
b. Evaluasi harian, mingguan, dan semester
c. Evaluasi perkembangan motorik kasar anak
d. Raport anak
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan
mengorganisasikan data ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan
78
orang lain.84 Analisis data dalam penelitian kualitatif data diperoleh dari berbagai
(triangulasi) dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Menurut
Bogdan dan biklen analisis data adalah upaya yang dilakukan dalam proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari Miles
dicatat pada catatan lapangan yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian deskriptif
dan bagian reflektif. Catatan deskriptif yaitu catatan alami, (merupakan catatan
mengenai apa yang disaksikan, didengar, dilihat dan dialammmi sendiri oleh
peneliti tanpa adanya penafsiran dan pendapat dari peneliti terhadap fenomena
yang dialaminya). Catatan reflektif adalah catatan yang isinya kesan, pendapat,
komentar serta tafsiran peneliti mengenai apa penemuan yang dijumpai. Selain
84
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2018), hal. 245.
85
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta Bandung, 2018), hal.
243-246.
79
secara luas maka dengan melakukan reduksi data ini akan mendapatkan data
Karena dalam penelitian kualitatif ini peneliti merupakan kunci dari penelitian
maka dalam mereduksi data dilakukan dari awal hingga akhir penelitian.
Penyajian data bisa berbentuk tulisan, gambar, tabel dan grafik. Tujuan
gambaran terhadap keadaan yang terjadi. Dalam penyajian data agar lebih
yang sejenis. Hal ini dilakukan agar pembaca dapat memahami laporan
Melalui penelitian ini data yang dihasilkan disajikan dalam bentuk teks
naratif yang singkat, hal ini dikarenakan data yang didapatkan oleh peneliti
nantinya bisa ditarik kesimpulannya. Proses penyajian data ini merupakan proses
untuk mengarah pada hasil kesimpulan. Hal ini tentunya berdasarkan dari
dan sesuai dengan aspek yang dipelajari dan diakhiri dengan membentuk
berlangsungnya penelitian, seperti halnya proses reduksi data, sesudah data telah
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dicatat oleh peneliti, kemudian
untuk memperolah data yang sah maka perlu pengecekan keabsahan data.
peneliti juga harus menguji keabsahan data agar memperoleh data yang valid. Untuk
Teknik yang digunakan dalam pemeriksaan keabsahan data adalah sebagai berikut:
86
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatfi dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha, 2006),
Hal. 223
87
A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana, 2014), hal. 400
81
1. Perpanjangan Pengamatan
terhadap sumber data yang dahulu maupun yang baru. Berdasarkan data-data
memfokuskan pada data-data yang diperoleh, apabila masih kurang sesuai maka
2. Meningkatkan Ketekunan
3. Triangulasi
memanfaatkan sesuatu yang lain atau pengecekan data dari berbagai sumber,
a. Triangulasi Sumber
b. Triangulasi Teknik
sumber yang sama dengan data dengan teknik yang berbeda. Apabila teknik
c. Triangulasi Waktu
data yang lebih valid. Apabila data berbeda maka peneliti melakukan
sumber untuk menguji kredibilitas data dengan ,mengecek data yang telah
untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang
4. Pembahasan Sejawat
88
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R&D. (Bandung : Alfabeta Bandung,
2018), hal. 274.
83
H. Prosedur Penelitian
penyelesaian.
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini peneliti membuat rencana judul yang akan digunakan dalam penelitian
2. Tahap Persiapan
melalui Senam Holistik Integratif ke ketua jurusan Pendidikan islam anak usia
3. Tahap Pelaksanaan
Merupakan kegiatan inti dari suatu penelitian. Karena pada tahap pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti menyusun semua data yang telah terkumpul secara
sistematis dan terinci sehingga data tersebut mudah dipahami dan temuannya
5. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian merupakan tahap paling akhir dari sebuah penelitian. Pada
tahap ini, peneliti meyusun data yang telah dianalisis dan dikumpulkan dalam
84
bentuk skripsi, yaitu berupa lampiran penelitian dengan mengacu pada peraturan
Rahmatullah.
.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data
Paparan data dalam bab ini merupakan uraian yang disajikan oleh peneliti
dan yang peneliti amati selama proses penelitian. Paparan data merupakan gambaran
sebuah data yang diuraikan dengan kata-kata terkait hasil penelitian yang dilakukan
terhadap peran guru dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui Senam Holistik
Integratif. Penelitian ini menggunakan dua tempat yaitu di KB Harapan Bunda dan
Harapan Bunda, Ibu Ria Nur Fadhilah selaku guru kelas di KB Harapan Bunda dan
Ibu Yesi selaku Wali Murid KB Harapan Bunda. Sedangkan pada TK Dharma
Wanita 1 Besuki peneliti melakukan wawancara kepada Ibu karomah selaku kepala
sekolah TK Dharma Wanita 1 Besuki, Ibu Dwi Astuti selaku guru kelas di TK
Dharma Wanita 1 Besuki dan Ibu Defi selaku wali murid TK Dharma Wanita 1
Besuki.
Januari 2023 kedatangan peneliti bertujuan untuk mengantarkan surat izin penelitian
dan disetujui oleh Ibu Titik Wahyuni selaku kepala sekolah. Peneliti melakukan
85
86
Kasar Anak melalui Senam Holistik Integratif. Akan tetapi sebelum melakukan
Harapan Bunda, Letak geografis lembaga, sarana dan prasarana yang ada di
lembaga tersebut. Letak KB Harapan Bunda yaitu berada di RT.23 / RW.11 Dusun
Dulur, Desa Terbis, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek Jawa Timur yang
terletak jauh dari kecamatan dan sudah masuk ke pelosok desa. KB Harapan Bunda
dan disetujui oleh Ibu Karomah selaku kepala sekolah TK Dharma Wanita 1 Besuki.
dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui Senam Holistik Integratif. Sama
Dharma Wanita 1 Besuki yaitu berada di RT. 27 / RW. 04 Desa Besuki, Kecamatan
beberapa peran penting dalam proses pembelajaran motorik kasar melalui senam
holistik integratif diantaranya yaitu peran guru sebagai pengajar, sebagai mediator
dan sebagai evaluator. Hal tersebut bertujuan agar pembelajaran motorik kasar yang
87
secara optimal. Melalui pembiasaan senam holistik Integratif anak dapat belajar
mengangkat peran guru dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui senam
holistik integratif yang ada di KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki.
Berikut ini peneliti memaparkan data yang sesuai dengan apa yang ditemukan
dilapangan dan mengacu pada fokus penelitian. Adapun data yang dapat dipaparkan
sebagai berikut:
a. KB Harapan Bunda
Karena pada dasarnya proses belajar-mengajar dan hasil belajar peserta didik
sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang
dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar peserta
didik berada pada tingkat optimal. Salah satu yang harus diperhatikan oleh
guru bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini berarti bahwa guru harus belajar
optimal sehingga apa yang disampaikan itu betul-betul dimiliki oleh anak
didik.
penyampaian ilmu baru bagi anak didik. Peran ini diawali dengan
adalah RPPH atau rancangan pembelajaran harian, alat dan bahan yang
sesuai dengan RPPH serta lembar kerja. Proses pembelajaran di buka dengan
senam pagi, berdoa bersama, setelah itu membaca surat pendek, mengabsen
dengan tema, alat dan bahan kurang memadai, dan sarana dan prasarana
bahan, guru dapat memanfaatkan media elektronik dengan baik untuk proses
pembelajaran.
tersebut diharapkan setelah anak diberikan stimulasi yang baik oleh guru.
Anak dapat memahami sepenuhnya pembelajaran pada hari itu dan dapat
untuk berbaris kemudian merentangkan kedua tangan agar pada saat senam
dilakukan. Setelah itu guru menjadi pembimbing atau pemandu anak dalam
“Setiap pagi guru mengajak anak untuk senam holistik integratif sebagai
upaya dalam pembelajaran motorik kasar kepada anak, dengan 1 guru
sebagai pemandu senam dan guru lain sebagai pendamping anak. Kalo
tidak ada kendala, setiap pagi dilakukan kegiatan senam. Kadang
senamnya juga diganti mbak tidak hanya senam holistik integratif. Awal-
awal itu ada beberapa anak yang takut dan tidak mau bergerak tapi
karena sudah dibiasakan lama-lama anak menjadi bersemangat dan mau
bergerak mbak....yang ndak mau bergerak dulu itu ya seperti mas yhuren.
Kalo untuk kegiatan senamnya sendiri sudah dimulai sejak tahun 2018
hingga sekarang ”89
menyatakan bahwa:
“Kalo dengan senam sebelum belajar itu anak-anak ndak ngantuk dan
lebih semangat melakukan proses belajar mbak, selain itu dengan
pembelajaran senam holistik integratif kemampuan motorik kasar anak
menjadi lebih baik mbak”90
89
Wawancara dengan Kepala sekolah KB Harapan Bunda, tanggal 9 januari 2023, pukul 08.30
WIB
90
Wawancara dengan Guru kelas KB Harapan Bunda, tanggal 09 januari 2023, pukul 09.00
WIB
91
Terlihat seluruh anak bergerak mengikuti arahan dari ibu ria dan
91
Dokumentasi tanggal 20 Januari pukul 08.30
92
tangan. Dan membimbing anak untuk senam pagi dengan satu guru sebagai
anak dapat mengingat setiap gerakan dan menjadi sebuah pembiasaan yang
Setelah itu masuk pada kegiatan inti pembelajaran dan beristirahat untuk
bertanya kepada anak perasaan selama proses pembelajaran dan materi apa
yang telah diajarkan. Berdoa bersama dan salam penutup. Kekurangan guru
dengan baik dan kreatif serta guru dapat mengenal karakter anak masing-
terkait media yang digunakan, akan tetapi setelah itu anak bebas
menjadi teladan bagi anak, dan mengarahkan anak apabila anak tersebut
mengatakan:
92
Wawancara dengan Kepala sekolah TK Dharma Wanita 1 Besuki, tanggal 21 januari 2023
pukul 08.00 WIB
93
Wawancara dengan Guru kelas TK Dharma Wanita 1 Besuki, tanggal 21 Januari 2023 pukul
08.30 WIB
95
seperti bermain lempar tangkap bola, bermain bola basket, dan kegiatan yang
Melalui kegiatan senam dapat membantu koordinasi gerak tubuh anak serta
kegiatan tersebut, serta guru dengan sabar mendampingi anak dalam proses
speaker aktif dan guru sebagai pemandu senam, kegiatan senam sudah
dilakukan sejak tahun 2012 dan dilakukan setiap hari jumat pagi. Selain itu
anak dapat belajar motorik kasar dengan optimal. Selain bermanfaat untuk
a. KB Harapan Bunda
94
Dokumentasi tanggal 25 Januari pukul 08.30
97
dengan baik. Sebagai mediator guru pun menjadi perantara dalam hubungan
mediator guru pun menjadi penengah dalam kegiatan belajar anak, misalnya
menengahi atau memberikan jalan keluar dalam diskusi anak. Mediator juga
indoor berupa balok, lego, puzzle dll, media pembelajaran audio berupa
sound system, media pembelajaran visual gambar buah, hewan dll dan
penggunaan media yang beragam dan kreatif itu dapat menarik minat anak
untuk belajar, dengan demikian anak tidak akan mudah bosan dengan
holistik integratif alat dan dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah laptop
arahan serta stimulasi kepada anak untuk mengajak anak mengikuti senam
bersama, awalnya ada beberapa anak yang masih takut untuk mengikuti
menyiapkan alat dan bahan ajar yang dibutuhkan selama prose pengajar
dengan baik. Guru menyiapkan alat dan bahan ajar satu hari sebelum
95
Wawancara dengan Guru Kelas di KB Harapan Bunda, tanggal 11 januari 2023, pukul 08.00
WIB
99
yang akan digunakan selama proses belajar. Selain itu rpph dan alat
setiap proses pembelajaran yang diberikan oleh guru. Alat yang perlu
anak guru perlu menyiapkan alat yang berupa speaker aktif dan televisi,
agar anak dapat melihat dan menirukan gerakan senam holistik integratif.
96
Wawancara dengan ibu ria selaku guru di KB Harapan Bunda, tanggal 11 januari 2023, pukul
08.00 WIB
100
proses pembelajaran.97
untuk belajar, selain itu peran guru yang penting dilakukan mengembangkan
97
Dokumentasi tanggal 19 januari pukul 08.30
101
pembelajaran guru perlu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam
pembelajaran motorik kasar tapi memiliki manfaat lain yaitu dengan senam
dapat membuat tubuh anak menjadi sehat, melatih otot-otot anak melalui
belum memiliki lapangan untuk tempat anak melaksanakan senam hal ini
mengatakan:
kegiatan senam holistik integratif. Selain itu televisi yaang digunakan untuk
98
Wawancara dengan kepala sekolah KB Harapan Bunda pada tanggal 11 januari 2023 pukul
09.30 WIB
102
bisa dinyalakan.
yang dilakukan yaitu terkait dengan peran guru sebagai mediator dalam
tempat senam bersama. Sedangkan televisi yang sering tidak bisa digunakan
99
Dokumentasi tanggal 11 Januari pukul 09.30
103
Media pembelajaran merupakan salah satu cara atau alat bantu yang
dalam belajar. Media pembelajaran merupakan salah satu cara atau alat
bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan
macam media dan manfaatnya bagi anak. Sehingga media tersebut akan
tepat dalam setiap pembelajaran yang dilakukan oleh anak. Cara menerapkan
media kepada anak yaitu guru menerangkan terlebih dahulu mengenai media
leggo, alat ronce, media pembelajaran audio berupa speaker aktif, media
Dharma Wanita 1 Besuki. Guru telah memberikan media yang kreatif dan
mengatakan:
disajikan oleh guru. Setiap hari jumat guru mengajak anak untuk senam
pembelajaran yang kreatif dan menarik akan lebih memudahkan guru, wali
100
Wawancara dengan wali murid TK Dharna Wanita 1 Besuki pada tanggal 23 januari pukul
09.00 WIB
105
guru. Pada gambar gambar terlihat guru mengajak anak berbaris di depan
guru memanggil satu persatu anak untuk memasuki ruang kelas. 101
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk senam yaitu speaker
tangan agar leluasa dalam mengikuti gerakan. Setelah barisan rapi guru
Ketika ada beberapa anak yang kurang semangat atau kurang tertarik
101
Dokumetasi pada tanggal 24 januari pukul 08.00
106
Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Guru Kelas dalam
pembelajaran senam holistik integratif adalah speaker aktif dan HP. Dengan
mengenai mood yang kurang bagus, sehingga dari guru mendekati anak dan
guru dalam memberikan kalimat motivasi “Angel kenapa yaa? Angel coba
102
Wawancara dengan guru kelas TK Dharma Wanita 1 Besuki pada tanggal 24 januari 2022
pukul 08.30 WIB
107
lihat temen-temennya pada senam, asik yuk sama-sama senam yuk angel.
Senam itu menyehatkan badan loh” dengan begitu anak akan berfikir bahwa
anak-anak, agar guru bisa membimbing dan mengarahkan anak pada setiap
103
Dokumentasi pada tanggal 27 januari pukul 08.00
108
kepada anak, agar semua anak mau dan mengikuti kegiatan senam holistik
a. KB Harapan Bunda
penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun
oleh pendidik. Demikian pula dalam satu kali proses belajar-mengajar, guru
untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau
belum, dan apakah materi yang diajarkan selalu cukup tepat. Semua
penilaian.
109
seorang peserta didik termasuk kelompok peserta didik yang pandai, sedang,
temannya.
instrumen yang akan digunakan dalam proses evaluasi. Setelah itu bisa
yang dilakukan setiap hari kemudian di laporkan kepada wali murid atau
orang tua anak dalam bentuk laporan perkembangan anak. Guru sebagai
instrumen yang digunakan ialah hasil karya, catatan anekdot dan checlist.
Dengan senam holistik integratif penilaian pada point fisik motorik kasar
mengatakan:
motorik kasar anak menjadi berkembang sesuai harapan. Selain itu dengan
104
Wawancara dengan guru kelas di KB Harapan Bunda, 10 januari 2023 pukul 08.30 WIB
105
Wawancara dengan wali murid KB Harapan Bunda tanggal 10 januari 2023, pukul 09.00
WIB
111
data anak dan melaporakan hasil capaian evaluasi anak kepada orang tua.
salah satu point yang tercantum dalam evaluasi di raport anak. Dengan
senam holistik integratif sebagai pembiasaan, orang tua anak mendukung hal
evaluasi guru dapat menentukan apakah peserta didik yang diajarnya sudah
dilakukan bukan hanya untuk peserta didik akan tetapi dapat digunakan
untuk menilai kinerja guru itu sendiri. Berdasarkan hasil evaluasi apakah
Senada dengan yang apa yang dikatakan guru kelas di TK Dharma Wanita 1
Besuki, menjelaskan bahwa:
perkembangan anak pada point Jati Diri. Guru melakukan evaluasi dengan
107
Wawancara dengan kepala sekolah TK Dharma Wanita 1 Besuki, tanggal 25 januari 2023
pukul 08.00 WIB
108
Wawancara dengan guru kelas TK Dharma Wanita 1 Besuki, tanggal 25 januari 2023 pukul
08.30 WIB
114
melalui aktifitas dan kegiatan yang berkaitan dengan motorik kasar anak
109
Dokumentasi pada tanggal 10 februari pukul 08.30
115
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian peran guru dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui senam
guru sebagai pengajar dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui senam
guru sebagai mediator dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui senam
a. Guru menjadi penyedia dari setiap media atau alat dan bahan yang
integratif.
b. Guru menjadi pendorong dan pemberi motivasi kepada anak dalam proses
belajar.
guru sebagai evaluator dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui senam
dan tujuan evaluasi, utamanya motorik kasar anak melalui senam holisik
integratif.
anak atau raport, kemudian hasil diberikan kepada orang tua untuk
3. Guru memberikan
media-media belajar yang 3. Guru melampirkan hasil
3. Guru menstimulasi anak beragam dan bereksplorasi evaluasi anak ke dalam
dengan memberikan dalam penggunaan media buku laporan
dorongan kepada anak, pembelajaran perkembangan anak atau
serta menjadi contoh dan raport, kemudian hasil
teladan bagi anak. diberikan kepada orang tua
untuk mengetahui
perkembangan anak dalam
belajar.
PEMBAHASAN
motorik kasar anak melalui senam holistik integratif sangat diperlukan peran serta dari
seorang guru, hal tersebut dilakukan agar dalam mewujudkan pembelajaran motorik
kasar melalui senam holistik integratif dapat terlaksana dengan baik dan optimal.
Melalui peran guru sebagai pengajar, mediator, serta sebagai evaluator dalam
pembelajaran motorik kasar anak melalui senam holistik diharapkan bisa secara
langsung dirasakan perubahan oleh anak. Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti
merujuk pada hasil temuan yang diperoleh dari lapangan melalui pengumpulan data
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada uraian ini peneliti memaparkan mengenai
hasil peneliti sesuai dengan fokus penelitian serta diperkuat dengan teori-teori yang ada,
Peran guru merupakan hal sangat penting dalam mengelola suatu proses
belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil
belajar peserta didik berada pada tingkat optimal. Menurut oemar hamalik dalam
117
118
bukunya psikologi pendidikan peran guru yang pertama adalah sebagai pengajar. 110
modal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar serta mampu dan terampil
tersampaikan kepada anak dengan baik. Sebagai pengajar ia pun harus membantu
dikembangkan oleh anak, salah satunya yaitu aspek kemampuan motorik kasar
anak.
melalui kegiatan-kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan juga otak yang saling
terkoordinasi. Kemampuan sudah ada sejak anak dilahirkan sampai dengan setiap
110
Kirom, A (2017). Peran guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran berbasis
multikultural. Jurnal al murabbi, 3 (1). 69-80
111
Asep rohendi & laurens sabe. 2017. Perkembangan motorik. Bandug: alfabeta
119
kasar harus melalui perencanaan dan menentukan tujuan yang akan dicapai. 112 Maka
seorang guru perlu merencanakan pembelajaran motorik kasar seperti apa yang
kebebasan anak bergerak di dalam atau diluar ruangan. Seperti melompat, merayap,
dan menari sesuka hati anak dengan begitu anak dapat bereksplorasi terhadap
garakan-gerakan yang dilakukannya dan anak juga bisa mendapatkan gerakan baru.
pengembangan motorik kasar pada anak usia dini melalui metode gerakan ritmik
atau eksplorasi, yaitu metode yang digunakan yaitu gerakan senam, menari, dan
gerakan gerakan yang senada serasi yang dilakukan anak berkelompok dengan
gerakan ritmik atau gerakan berirama anak mempunyai dasar-dasar gerak untuk
dan TK Dharma Wanita 1 Besuki telah ditemukan beberapa peran penting guru
sebagai pengajar dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui senam holistik
integratif yang pertama yaitu, guru mengarahkan anak dalam proses pembelajaran
112
Wirda o, yeni, i & rajimahwati, R (2020). Pelaksanaan pembelajaran motorik kasar di PAUD
Sekolah alam Minangkabau Padang. SELING. Jurnal program studi PGRA, 6 (1), 27-35
113
Harmi saputri & azi matur rahmi. Metode pengembangan berbasis perkembangan motorik
kasar anak usia dini di taman kanak-kanak twin course pasaman barat. Universitas muhammadiyah
sukabumi & universitas pelita bangsa. Jurnal pendidikan tambusai. Volume 5, No. 1 ,2021.
120
adalah dapat mengarahkan dan membimbing anak dengan baik.114 Guru sebagai
keterampilan, budi pekerti dan kemampuan yang dimiliki anak. Sebagai pengarah
guru harus mampu memahami setiap karakter yang dimiliki oleh peserta didik. Guru
mengarahkan anak agar dapat mencapai tujuan secara optimal. 115 Guru
kasar anak, salah satunya dengan senam holistik integratif. Seperti yang sudah
yang dapat digunakan sebagai pembelajaran motorik kasar anak. Guru mengarahkan
setiap gerakan-gerakan yang ada di dalam senam holistik integratif dengan satu guru
sebagai pemandu dan guru lainnya sebagai pendamping anak. Dengan arahan dan
contoh langsung diharapkan anak dapat mengikuti setiap arahan yang diberikan
dengan baik.
integratif. Sebagai seorang pembimbing guru harus memiliki sifat yang sabar, penuh
kasih sayang, penuh perhatian dan ramah. Guru tidak hanya mengajar, namun juga
mendidik, mengasuh dan mebimbing kepribadian anak didik guna menyiapkan dan
114
Husain, R & Kaharu, A (2020). Menghadapi era abad 2.1 tantangan guru pendidikan anak
usia dini di kabupaten bone bolango. Jurnal obsesi : jurnal pendidikan anak usia dini, 5 (1), 85-92
115
Prihartini, Y. Buska, W. Hasnah, N. & DS. M, R (2019) peran dan tugas guru dalam
melaksanakan 4 fungsi manajemen EMASLIM dalam pembelajaran di workshop islamika : jurnal ilmu-
ilmu keislaman, 19 (02). 79-88
121
yang baik dengan anak. Tugas utama guru sebagai pembimbing adalah dengan
tumbuh dan berkembang dengan baik. Mengetahui strategi guru dalam mencapai
memberikan contoh langsung dan membimbing anak yang merasa kesulitan. 117
berkembang. Selain manfaaat lain melalui senam dapat menjadikan tubuh menjadi
sehat serta menjaga kebugaran jasmani. Guru membimbing anak dapat tumbuh dan
Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki yaitu Guru menstimulasi anak
dengan memberikan dorongan kepada anak, serta menjadi contoh dan teladan bagi
anak. Diharapkan anak dapat termotivasi dan tetap bersemangat dalam mengikuti
116
Hamid, A. (2017). Guru profesional al falah : jurnal ilmiah keislaman dan kemasyarakatan
17 (02), 274-285
117
Putra, A , Y, (2020) Strategi pembelajaran motorik kasar pada anak usia dini era pandemi
covid-19, golden age : jurnal ilmiah tumbuh kembang anak usia dini. 5 (4), 159-166
122
melalui stimulasi yang diberikan oleh guru. 118 Oleh karena itu seorang guru perlu
Menstimulasi motorik kasar anak dengan kegiatan yang dapat dilakukan anak dan
motorik kasar anak yaitu Senam Holistik Integratif. Selain itu guru menyiapkan alat
yang digunakan dalam kegiatan Senam Holistik Integratif. Setelah guru memberikan
contoh langsung kepada anak, melalui senam holistik integratif guru menjadi contoh
atau teladan yang membantu anak dalam mengikuti setiap gerakan-gerakan senam.
Dengan stimulasi tersebut diharapkan anak semakin giat dalam mengikuti proses
3. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan (sound system atau speaker
118
Fauziyah, N. (2013). Penggunaan media bahan alam untuk meningkatkan kretivitas anak.
Jurnal ilmiah visi. 8 (1), 23-30
119
Hidayanti, M. (2013). Peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan
bakiak. Jurnal pendidikan usia dini, 7 (1), 195-200
123
4. Mengajak anak berbaris bersama, dengan 3 baris kebelakang. Setelah itu guru
5. Mengajak anak untuk berdoa dan ice breaking telebih dahulu, agar anak merasa
7. Menutup kegiatan dengan berdoa kembali setelah itu duduk dan mensejajarkan
kaki
memiliki banyak manfaat selain sebagai pembelajaran motorik kasar senam juga
Hasil kesimpulan dari pemaparan diatas adalah peran guru sebagai pengajar
memiliki tiga point penting yaitu guru mengarahkan anak, membimbing anak dan
menstimulasi anak sehingga anak dapat tubuh dan berkembang dengan giat
mengikuti potensi dan minatnya. Dengan senam holistik integratif diharapkan anak
mendapat pembelajaran motorik kasar dengan baik, dan pemaparan mengenai teknis
kegiatan senam holistik integratif dapat memudahkan guru dalam mengajak anak
pembelajaran. Media pembelajaran memiliki banyak macam untuk itu seorang guru
124
harus mampu mengenali dan memahami setiap media sesuai fungsinya. Jenis media
dan media pembelajaran outdoor. Bila kita akan membuat suatu media pembelajaran
untuk anak usia dini maka diharapkan dapat melakukannya dengan persiapan dan
perencanaan yang teliti.120 Media yang digunakan harus sesuai dengan karakteristik
peserta didik sehingga media yang digunakan dapat memotivasi dan memberikan
peserta didik.
Media pembelajaran tidak hanya memberikan manfaat yang besar pada anak
usia dini namun juga memberikan manfaat bagi tenaga pendidik anak usia dini,
pedoman, arahan untuk mencapai tujuan. Dalam mengajar tentunya pendidik harus
perkembangan zaman, jenis permainan yang ada pun semakin beragam. Ternyata
motorik kasar anak seperti berjalan, berlari, melempar, menangkap, melompat, dan
meloncat. Ini bisa dibuktikan dengan adanya gerakan-gerakan dalam media audio
120
Ajar, B & PPG, P, P, G. (2010) Media pembelajaran anak usia dini
121
Khadijah, 2015. Media Pembelajaran AUD. Medan: Perdana Publishin.
125
holistik integratif merupakan salah satu media audio visual karena melalui gerakan-
Wanita 2 Besuki telah ditemukan beberapa peran penting guru sebagai mediator
dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui senam holistik integratif yang
pertama yaitu, Guru menjadi penyedia dari setiap media atau alat dan bahan yang
sebagai penyedia media hendaknya guru selalu siap dalam menyediakan media
pembelajaran yang dibutuhkan oleh anak. Sudah menjadi tugas guru bagaimana
digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, setelah disesuaikan guru bisa
digunakan untuk pembelajaran motorik kasar anak yaitu senam holistik integratif
menggunakan beberapa alat dan bahan, guru perlu menyiapkan, speaker aktif, sound
system dan video senam, selain itu tempat dilaksanakannya senam. Senam
122
Michael johanes dkk, pengembangan media audio visual dalam pembelajaran keterampilan
motorik kasar pada anak tunagrahita ringan. Universitas nusa cendana kupang. Jurnal Keolahragaan.
Volume 4. No.1 april 2016
123
Maemunawati, S. & Alif, M. (2020). Peran guru, orang tua, metode dan media pembelajaran :
strategi kbm di masa pandemi covid 19. 3M Media karya.
124
Pimayana, K, H. (2020). Meningkatkan keterampilan motorik halus berbatuan media kolase
pada anak usia dini. Purwadita : jurnal agama dan budaya, 4 (1), 91-100
126
dengan baik perannya sebagai penyedia media pembelajaran agar tujuan dari
Peran penting yang kedua adalah, Guru menjadi pendorong dan pemberi
motivasi kepada anak dalam proses belajar. Begitupun dengan proses pembelajaran
motorik kasar melalui Senam Holistik Integratif yang diteliti di KB Harapan Bunda
digunakan guru perlu memaksimalkan komunikasi dan interaksi antar anak.125 Guru
pembelajaran yang dibutuhkan anak, guru juga harus memastikan bahwa dalam
menggunakan media pembelajaran dengan anak sudah optimal dan baik. Tidak
Bagaimana cara guru dalam mengatasi anak yang kurang bersemangat dalam
penyemangat ataupun ice breaking agar anak semakin bersemangat. Selain melihat
pemberian dorongan dan motivasi kepada anak guru juga perlu melihat bagaimana
respon anak terhadap motivasi yang diberikan oleh gurunya. 126 Pada pembelajaran
motorik kasar melalui senam holistik integratif guru menghadapi anak yang kurang
semangat, guru mengajak anak menyanyi lagu yang digunakan untuk senam
125
Ruwaida, G. A., & Setiasih, O. (2022). Strategi Guru Pendidikan Anak Usia Dini dalam
Menghadapi era Society 5.0. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(5), 5406-5413.
126
Heriyanti, N. S., Thamrin, M., & Yuniarni, D. (2014). Pemberian motivasi belajar pada anak
usia 4-5 tahun di taman kanak-kanak mujahidin ii pontianak timur. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Khatulistiwa (JPPK), 3(8).
127
bersama, sehingga menjadi banyak anak tertarik dan menjadi lebih bersemangat
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran motorik kasar anak melalui Senam Holistik
Integratif.
Peran penting yang ketiga yang ditemukan pada saat melakukan penelitian di
media-media belajar yang beragam agar anak tidak mudah bosan dalam proses
belajar. Agar anak tidak cepat bosan dan berkonsetrasi pada proses pembelajaran
guru harus memberikan media pembelajaran yang tepat. 127 Seperti yang sudah
dijelaskan pada pemaparan diatas ada berbagai macam media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam menarik minat anak dalam belajar. Mengetahui berbagai
macam media pembelajaran merupakan hal yang penting dilakukan guru. Sebagai
seorang guru yang mendidik anak, guru harus memiliki sifat yang kreatif dan
inovatif dalam penggunaan media pembelajaran. Salah satu cara dalam membuat
media yang kreatif adalah dengan melibatkan anak, melibatkan anak berinteraksi
pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk anak. Salah satunya dalam pemilihan
media pembelajaran yang variatif dan berbasis digital sesuai dengan perkembangan
kreatif berbasis digital yaitu berupa video pembelajaran. 128 Contohnya penggunaan
teknologi media pembelajaran yaitu, video animasi atau video, gambar fotografi,
127
Zaini, H., & Dewi, K. (2017). Pentingnya media pembelajaran untuk anak usia dini.
Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1(1), 81-96.
128
Rahmawati, F., & Atmojo, I. R. W. (2021). Analisis Media Digital Video Pembelajaran Abad
21 Menggunakan Aplikasi Canva Pada Pembelajaran IPA. Jurnal Basicedu, 5(6), 6271-6279.
128
dan aplikasi berbasis teknologi. Senam holistik integratif masuk ke salah satu media
video-video senam diharapkan anak tetap bersemangat dan tertarik dalam mengikuti
nyaman
tersebut
audio, visual, audiovisual, outdoor dan indoor. Guru sebagai mediator berperan
berbagai macam media pembelajaran yang menarik semangat anak dalam belajar.
Selain itu ketepatan dalam penggunaan media pembelajaran perlu diperhatikan, oleh
karena itu dalam pemilihan media pembelajaran guru dengan anak harus
129
merupakan hal yang menarik bagi anak, melalui video senam holistik integratif
seorang peserta didik. Dalam proses evaluasi guru berperan untuk mengumpulkan
data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Peran
guru sebagai evaluator dimaksudkan agar guru mengetahui apakah tujuan yang telah
dirumuskan telah tercapai apa belum.129 Guru selalu mengadakan evaluasi atau
penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh
Pertama, untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah
pelaksanaan progam serta penilaian hasil belajar, baik yang dimanfaatkan untuk
kemampuan peserta didik. Ada berbagai macam instrumen evaluasi yang digunakan
anak usia dini diantaranya, catatan anekdot, hasil karya, unjuk kerja, dan portofolio.
129
Juhji, J. (2016). Peran Urgen Guru dalam Pendidikan. Studia Didaktika: Jurnal Ilmiah
Bidang Pendidikan, 10(01), 51-62.
130
perkembangan sikap disiplin anak di sekolah, guru akan mengamati dan mencatat
proses perkembangan anak.130 Penilaian atau evaluasi pada anak usia dini menurut
pencatatan dan dokumentasi tentang kegiatan anak. Penilaian tidak hanya digunakan
untuk mengukur keberhasilan suatu program, akan tetapi untuk memantau kemajuan
dan perkembangan anak. Pelaksanaan penilaian pada anak usia dini dilakukan secara
Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki evaluasi dilakukan guru dengan mengamati
Wanita 1 Besuki beberapa peran penting guru sebagai evaluator dalam pembelajaran
motorik kasar anak melalui senam holistik integratif yang pertama yaitu, Guru
melalui senam holisik integratif. Agar kegiatan evaluasi dapat dilaksanakan dengan
baik, penting bagi seorang guru untuk membuat perencanaan evaluasi. Perencanaan
evaluasi penting untuk dilakukan agar dalam pelaksanaan evaluasi mudah dipahami
baik dari segi teknik dan komponen sehingga hasil evaluasi akan mudah dipahami
oleh semua pihak yang berkepentingan.132 Hal-hal yang harus dilakukan dalam
130
Munaamah, M., Masitoh, S., & Setyowati, S. (2021). Peran Guru dalam Optimasi
Perkembangan Sikap Disiplin Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 9(3), 355-
362.
131
Veny Iswantinigtyas dan Widi Wulansari, Pentingnya Penilaian Anak Usia Dini, Proceeding
of The ICECRS, Jurnal Pinus. Vol. 1 No. 3, 2018, h. 199
132
Darmayanti, N. W. S., & Wijaya, I. K. W. B. (2020). Evaluasi Pembelajaran IPA. Nilacakra.
131
dengan pengamatan terhadap aktivitas anak, hasil karya dan catatan anekdot yang
kemudian dari tiga komponen tersebut akan digabungkan dan dilaporkan dalam
dengan mengambil data dan melihat aktivitas anak, hasil karya dan catatan anak
tujuan dari evaluasi.133 Hal ini mengharuskan pengamatan dilakukan secara objektif
sehingga kejadian yang diamati merupakan data yang faktual. Dengan melakukan
pengamatan melalui aktivitas anak, hasil karya, dan catatan menyeluruh anak dalam
belajar guru akan mendapatkan data evaluasi. Data yang diperoleh kemudian akan
anak. Laporan hasil belajar anak harus sesuai dengan tingkat capaian perkembangan
anak.134 Guru menentukan apakah hasil evaluasi anak sudah sesuai dengan tingkat
133
Iftitah, S. L. (2019). Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini (Vol. 111). Duta Media
Publishing.
134
Anhusadar, L. (2020). Evaluasi Pelaksanaan Standar Produk Hasil Belajar pada Satuan
Pendidikan Anak Usia Dini. Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 13(1), 34-45.
132
Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki sudah dilakukan dengan baik mulai dari
motorik kasar dilakukan dengan melihat aktifitas anak, catatan anak, dan hasil
karya. Dengan evaluasi yang tersusun dan terorganisir proses evaluasi akan
Peran penting yang ketiga adalah, Guru melampirkan hasil evaluasi anak ke
dalam buku laporan perkembangan anak atau raport, kemudian hasil diberikan
kepada orang tua untuk menjadi evaluasi anak. Dalam laporan tersebut
kemudian akan akan disampaikan kepada orang tua. 135 Laporan yang berisi tentang
catatan anak disusun secara lengkap agar dapat memberikan informasi yang lengkap
kepada orang tua anak. Laporan hasil evaluasi akan sangat bermanfaat khususnya
untuk mengetahui apakah anak sudah berkembang sesuai dengan usianya dan dari
laporan evaluasi guru dapat mengetahui minat potensi yang dimiliki anak. Hasil
yang harus didukung oleh peserta didik, kepala sekolah, dan orang tua. Dukungan
ini akan diperoleh apabila mereka memperoleh informasi hasil belajar yang lengkap
dan akurat. Pada penelitian di KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki
lampirkan pada laporan capaian perkembangan anak pada point jati diri, sehingga
untuk mengetahui bagaimana tingkat capaian perkembangan anak orang tua dapat
135
Nugraha, E. (2016). Evaluasi Pendidikan pada Jenjang PAUD. As-Sibyan: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 1(02), 106-118.
133
anak sudah tercapai secara optimal atau belum.136 Adapun tujuan evaluasi
1. Evaluasi gerak bertujuan untuk memberi makna dari hasil yang telah diraih oleh
anak
ketika terindikasi yang meliputi deteksi tentang status kesehatan anak, kepekaan
emosional
136
Mu’mala, K. A., & Nadlifah, N. (2021). Optimalisasi Permainan Lompat Tali dalam
mengembangkan Motorik Kasar Anak. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak , 4(1), 57-68.
134
Raport anak
Bagain 5.1 menampilkan proses evaluasi mulai dari pengambilan data untuk
penilaian motorik kasar anak melalui aktifitas anak, catatan anekdot dan hasil karya
Hasil kesimpulan dari pemaparan diatas peran guru sebagai evaluator yaitu
melakukan proses evaluasi dengan mengamati setiap aktivitas anak, mencatat setiap
kegiatan anak dan hasil karya anak. Yang terakhir guru melampirkan hasil
135
kemudian di sampaikan kepada orang tua anak. Hasil belajar digunakan untuk
peserta didik, kepala sekolah, dan orang tua. Dukungan ini akan diperoleh apabila
mereka memperoleh informasi hasil belajar yang lengkap dan akurat. Melalui bagan
prosedur yang telah dibuat diatas penelti berharap dapat memberikan ilmu
pengetahuan tentang prosedur evaluasi motorik kasar anak. Serta dengan media
pembelajaran senam holistik integratif anak dapat belajar motorik kasar dengan
baik.
Berdasarkan hasil penelitian peran guru dalam pembelajaran motorik kasar anak
melalui senam holistik integratif, peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran
baik sebagai pengajar, mediator dan evaluator semuanya memiliki bagian yang penting.
Sebagai pegajar seorang guru harus guru mengarahkan anak, membimbing anak dan
menstimulasi anak sehingga anak dapat tubuh dan berkembang dengan giat mengikuti
potensi dan minatnya. Sebagai mediator berperan penting dalam menyediakan segala
menarik semangat anak dalam belajar. Dan yang terakhir sebagai evaluator guru
laporan perkembangan anak. Oleh karena itu seorang guru harus memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang baik agar pembelajaran yang diajarkan kepada anak dapat
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dharma Wanta 1 Besuki, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peran Guru sebagai Pengajar dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui
memiliki tiga peran penting yang pertama yaitu mengarahkan anak dengan
membantu mengetahui potensi yang dimiliki anak, serta yang terakhir adalah
menstimulasi atau memberikan dorongan kepada anak agar semakin giat dalam
Integratif.
2. Peran guru sebagai Mediator dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui
137
138
tersebut bertujuan agar anak-anak tidak mudah bosan dalam mengikuti kegiatan
bagi anak, melalui video Senam Holistik Integratif diharapkan dapat menarik
3. Peran Guru sebagai Evaluator dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui
proses evaluasi dengan mengambil data dan informasi melalui aktifitas anak,
cacatatan anekdot dan hasil karya, yang terakhir adalah melaporkan hasil
perkembangan motorik kasar anak dimasukkan ke dalam raport pada point Jati
Diri.
139
B. Saran
Motorik Kasar Anak Melalui Senam Holistik Integratif” penelitian dilakukan pada
dua lembaga yaitu KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki. Fokus
penelitiannya adalah peran guru dalam pembelajaran motorik kasar anak melalui
sebelumnya dan kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan adalah
sebagai berikut:
kreatif dan inovatif. Selain itu Kepala sekolah harus mampu mengorganisir
2. Kepada Guru
Guru hendaknya selalu lebih kreatif dan sabar dalam mencari sumber belajar
pembelajaran yang efektif bagi anak. Guru sebaiknya terus mencari wawasan
Kepada seluruh peserta didik yang sudah diajak untuk melakukan kegiatan
relasi baru. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya memilih tema yang ada pada
141
142
Louk, M. J. H., & Sukoco, P. (2016). Pengembangan media audio visual dalam
pembelajaran keterampilan motorik kasar pada anak tunagrahita ringan. Jurnal
Keolahragaan, 4(1), 24-33.
Maemunawati, S., & Alif, M. (2020). Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media
Pembelajaran : Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19. 3M Media Karya.
Madina Quran, Al quran AL-karim terjemahan, QS Al-Insyirah:5-6
Mahmudi, T., & Setyowati, S. (2018). Implementasi Pembelajaran Neurosains Dalam
Menstimulasi Kemampuan Fisik Motorik Anak di RA Insan Kamil Sidoarjo.
Jurnal PAUD Teratai, 7(1), 1689-1699.
Mayar, F., & Sriandila, R. (2021). Pentingnya Mengembangkan Fisik Motorik Anak
Sejak Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 9769-9775.
Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Monicha, N. (2020). Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan
Sirkuit. Jurnal Cikal Cendekia, 1(1).
Mufarokah, A. (2013). Strategi dan Model-model Pembelajaran. Tulungagung : STAIN
Tulungagung Press.
Mulyaningsih, F. (2016). Analisis Senam Angguk Di Kabupaten Kulonprogo Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 12(2), 105-109.
Mu’mala, K. A., & Nadlifah, N. (2021). Optimalisasi Permainan Lompat Tali dalam
Mengembangkan Motorik Kasar Anak. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh
Kembang Anak Usia Dini, 4(1), 57-68.
Munaamah, M., Masitoh, S., & Setyowati, S. (2021). Peran Guru dalam Optimasi
Perkembangan Sikap Disiplin Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini Undiksha, 9(3), 355-362.
Nazir. (1998). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nugraha, E. (2016). Evaluasi Pendidikan pada Jenjang PAUD. As-Sibyan: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 1(02), 106-118.
Nur, L., Mulyana, E. H., & Perdana, M. A. (2017). Permainan Bola Kecil Untuk
Meningkatkan Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia Dini pada Kelompok B
di TK Pertiwi DWP Kota Tasikmalaya. Jurnal Paud Agapedia, 1(1), 53-65.
145
Nuryanti, N., Arifin, R. R., & Ismail, H. (2015). Pengembangan Kemampuan Motorik
Kasar Anak Melalui Kegiatan Senam Ceria. Jurnal Cakrawala dini, 6(2).
240662.
Permana, D. F. W. (2013). Perkembangan Keseimbangan pada Anak Usia 7 s/d 12
Tahun Ditinjau dari Jenis Kelamin. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia,
3(1).
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 tahun 2013 tentang PAUD Holistik Integratif
Poerwadarminta, W. J. S. (2006). Kamus umum bahasa indonesia, Edisi 3. Jakarta:
Balai Pustaka. hlm.335
Pontoh, W. P. (2013). Peranan komunikasi interpersonal guru dalam meningkatkan
pengetahuan anak. Jurnal Acta Diurna Komunikasi, 2(1).
Pradipta, G. D., & Sukoco, P. (2013). Model senam si buyung untuk pembelajaran
motorik kasar pada siswa taman kanak-kanak. Jurnal Keolahragaan, 1(2), 130-
141.
Pramana, I. B. B. S. A., Ardiawan, I. K. N., Lestari, N. G. A. M. Y., Ekaningtyas, N. L.
D., Diari, K. P. Y., Wiramarta, K., & Andayani, K. Y. (2020). Adaptasi di Masa
Pandemi: Kajian Multidisipliner. Bali : Nilacakra.
Prihartini, Y., Buska, W., Hasnah, N., & Ds, M. R. (2019). Peran dan Tugas Guru
dalam Melaksanakan 4 Fungsi Manajemen EMASLIM dalam Pembelajaran di
Workshop. Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 19(02), 79-88.
Primayana, K, H. (2020). Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Berbatuan Media
Kolase pada Anak Usia Dini. Purwadita : Jurnal Agama dan Budaya, 4 (1), 91-
100.
Putra, A. Y. (2020). Strategi pembelajaran motorik kasar pada anak usia dini era
pandemi covid-19. Golden Age: Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia
Dini, 5(4), 159-166.
Rahmawati, F & Atmojo, I, K, W. (2021). Analisis Media Digital Video Pembelajaran
abad 21 Menggunakan Aplikasi Canva pada Pembelajaran IPA. Jurnal
Basicedu, 5(6), 6271-6279.
Rahyubi, H. (2012). Teori-teori belajar dan aplikasi pembelajaran motorik. Bandung:
Nusa Media.
146
tidak diterbitkan. Bengkulu: FTT IAIN Bengkulu. Yanuar.H. Phil. 2019. Belajar
Keterampilan Motorik.. Jakarta : Prenamedia Group.
Yunus, S. (2014). Pengembangan Senam PAUD Terhadap Kemampuan Motorik Kasar
Di Pos PAUD Terpadu Bina Belita 4-5 tahun. Jurnal Kesehatan Olahraga, 2
(3), 11.
Yusuf, A. M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenada Media.
Zaini, H & Dewi, K. (2017). Pentingnya Media Pembelajaran untuk Anak Usia Dini
Raudhatul Athfal : Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 1 (1), 81-96.
Zein, M. (2016). Peran Guru dalam Pengembangan Pembelajaran. Jurnal
Pengembangan. 5 (2), 275-279.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
148
149
Tabel 3.1 Pedoman Lembar Observasi Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik
Kasar Anak melalui Senam Holistik Integratif
Kisi-kisi Observasi
Indikator : Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui
Senam Holistik Integratif
Sumber Data : Guru
Metode/Instrumen : Pengamatan
f. Mengamati alat yang digunakan dalam media pembelajaran Senam Holistik Integratif
j. Memberikan motivasi kepada anak yang diam dan tidak mau bergerak
j. Mengamati apakah hasil evaluasi sudah sesuai dengan perkembangan motorik kasar
anak
150
151
152
153
154
Kisi-kisi Wawancara
Indikator : Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui
Senam Holistik Integratif
Sumber Data : Guru
Metode/Instrumen : Tanya Jawab
f. Alat apa saja yang digunakan dalam pembelajaran senam holistik integratif?
g. Bagaimana cara guru menerapkan media Senam Holistik Integratif kepada anak?
h. Apakah guru sudah menerapkan senam holistik integratif di lembaga secara optimal?
i. Bagaimana respon anak terkait media pembelajaran senam holistik integratif?
j. Bagaimana cara guru dalam memberikan motivasi untuk anak?
Berikut ini adalah nama-nama informan dari wawancara yang dilakukan peneliti yaitu :
1. Nama : Titik Wahyuni, S.Pd.
Umur : tahun
Pekerjaan : Kepala Sekolah KB Harapan Bunda
Alamat : RT.25/ RW.12, Desa. Terbis Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek
2. Nama : Ria Nur Fadhilah
Umur : 22 tahun
Pekerjaan : Guru Kelas KB Harapan Bunda
Alamat : RT.23 / RW.11, Desa. Terbis Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek
3. Nama : Karomah, S,Pd.
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : Kepala Sekolah TK Dharma Wanita 1 Besuki
Alamat : RT.27/ RW.04, Desa. Besuki Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek
4. Nama : Dwi Astuti, S.Pd, AUD,
Umur : 37 tahun
Pekerjaan : Guru Kelas TK Dharma Wanita 1 Besuki
Alamat : RT.08 / RW.03 Desa. Besuki Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek
5. Nama : Yesi
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : RT.23/ RW.11, Desa. Terbis Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek
6. Nama : Defi
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : RT.25/ RW.12, Desa. Terbis Kecamatan Panggul Kabupaten
Trenggalek
162
Kisi-kisi Dokumentasi
Indikator : Peran Guru dalam Pembelajaran Motorik Kasar Anak melalui
Senam Holistik Integratif
Sumber Data : Lembaga KB Harapan Bunda dan TK Dharma Wanita 1 Besuki
Metode/Instrumen : Ceklist
No. Dokumen
g. kurikulum pembelajaran
h. Perangkat Pembelajaran (Prota, Prosem, RPPM dan RPPH)
2. Guru sebagai Mediator
e. Instrumen Evaluasi
f. Evaluasi harian, mingguan, dan semester
g. Evaluasi perkembangan motorik kasar anak
h. Raport anak
163
164
165
166
167
Dokumentasi 1
Senam Holistik
Integratif
Dokumentasi 2
Dokumentasi 3
Kurikulum
Pembelajaran
Dokumentasi 4
Perangkat
Pembelajaran
168
Dokumentasi 5
Media
pembelajaran
Motorik Kasar
Dokumentasi 6
Media Outdoor
Indoor
Dokumentasi 7
Media Audio,
Visual dan
Audiovisual
Dokumentasi 8
Hasil Evaluasi
Perkembangan
Anak
169
Dokumentasi 9
Wawancara
dengan
Narasumber
Dokumentasi 1
Senam Holistik
Integratif
Dokumentasi 2
Dokumentasi 3
Kurikulum
Pembelajaran
170
Dokumentasi 4
Perangkat
Pembelajaran
Dokumentasi 5
Media
pembelajaran
Motorik Kasar
Dokumentasi 6
Media Outdoor
Indoor
Dokumentasi 7
Media Audio,
Visual dan
Audiovisual
171
Dokumentasi 8
Hasil Evaluasi
Perkembangan
Anak
Dokumentasi 9
Wawancara
dengan
Narasumber
172
A. Sejarah Lembaga
1. KB Harapan Bunda
Pada tahun 2012 tepatnya di Dusun Dulur Desa Terbis kedatangan Mahasiswa
KKN yang berasal dari Purwokerto Pacitan. Awal dibangunnya oleh lembaga KB
Harapan Bunda oleh mahasiswa KKN menggunakan mushola warga setempat
yang digunakan sebagai tempat mengajar. Kemudian dilanjutnya oleh warga
setempat bekerjasama dengan pemerintah desa. KB Harapan Bunda resmi berdiri
pada 26 April 2012. Pada tahun 2016 KB Harapan Bunda dinaungi oleh PKK
Kabupaten Trenggalek. Setelah lama tidak memiliki gedung akhirnya KB
Harapan Bunda berhasil mendirikan gedung pada tahun 2021. Dan melakukan
akreditasi pada tahun 2022.
NPSN : 69905924
NPWP : 71.863.844.8-629.000
174
NPSN : 20574376/000205171127
NPWP : 9483B756
STATUS SEKOLAH : Swasta
Tahun Berdiri : 1986
No. Izin Operasional : 421.9/10036.64/406.009/2019
Akreditasi :C
Penyelenggara : Yayasan Dharma Wanita Kabupaten Trenggalek
b. Misi
1) Melatih mental anak usia dini untuk menghadapi masa depan.
2) Mendidik anak sesuai kemampuan anak
3) Menyiapkan anak didik ke jenjang selanjutnya sesuai tahapan
perkembangan anak
c. Tujuan
1) Mencerdaskan generasi muda dengan melatih sejak dini.
2) Mengembangkan Kreatifitas Keteraampilan anak didik untuk
Mengekspresikan diri dalam berkarya.
175
b. Misi
1) Melaksanakan Pembelajaran agar anak beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa.
2) Membiasakan dan membimbing agar peserta didik hidup bersih dan sehat.
3) Memberikan pembelajaran yang bermakna luas.
4) Membiaskan dan Mengajak anak untuk mandiri.
5) Mendidik, Mengajarkan, dan Mengarahkan agar anak Berinovatif dan
Kreatif.
c. Tujuan
1) Mengembangkan potensi anak menjadi anak yang soleh dan soleha
berbudi pekerti luhur.
2) Membantu pemerintah dalam rangka ikut serta mencerdaskan anak bangsa
melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
3) Memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat agar anak usia dini
dapat memperoleh pendidikan yang layang sesuai usia.
4) Memberikan layanan pada anak usia dini dalam masa belajarnya.
5) Membimbing anak sesuai dengan pembelajaran di TK, belajar sambil
bermain, bermain sambil belajar.
6) Memberikan kesempatan anak mengembangkan Kreatifitas dan
Berinovatif.
7) Mempersiapkan peserta didik untuk memasuki pendidikan dasar yang
lebih siap.
176
E. Struktur Organisasi
KEPALA SEKOLAH
SKRETARIS BENDAHARA
GURU
KEPALA SEKOLAH
Karomah, S.Pd.
SEKRETARIS BENDAHARA
1 Aidil Ganjar P. L
2 Dafiq A. L
3 Keisha Adelia A. P
4 Yhuren Abbinar D. L
5 Abimanyu Panji G. L
6 Akhmad Faiz H. L
7 Predanindya A. L
8 Aska Nur Z. L
9 Arka Ghayda F. L
10 Ma’ruf Ardiawan L
11 Ardy Syahputra L
12 Auliya Nadya F. P
13 Afkar Rayyan S. L
14 Khalisa Naura A. P
15 Aisyah A.J P
17 Zalfa Q. P
5 Fikho Pinata L
178
9 Laila Agustina P
10 Marvel Verlando L
11 Nafiza Zahra P
12 Nailla Marzannah P
14 Suci Kurniawati P
26 Zakcy Adytama L
179
BIODATA PENELITI
A. Identitas Diri
Trenggalek
Telepon/HP : 081937518247
Email : kusnulwahyuningtyas@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan