SKRIPSI
Disusun oleh:
TULUNGAGUNG
2022
PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KARAKTER SISWA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana
Pendidikan (S.Pd.)
Disusun oleh:
NIM. 12205183226
TULUNGAGUNG
ii
iii
MOTTO
: قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم: عن جابر قال
وخير الناس أنفعهم للناس، وال يؤلف، وال خير فيمن ال يألف، المؤمن يألف ويؤلف
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya. Sholawat dan salam tak lupa penulis curahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman Islamiyah ini.
1. Orang tua tercinta Alm. Bapak Subani dan Ibu Sunarti, kakak – kakakku
yang di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Tangerang yang tiada henti
memberikan do’a, limpahan kasih sayang serta dukungan yang berupa
motivasi-motivasi yang menjadi penguat saya dalam mencari ilmu.
Semoga saya dapat menjadi anak yang berbakti dan dapat membanggakan
kedua orang tua.
2. Bapak H. Muh Nurul Huda. M. A. selaku dosen pembimbing yang
senantiasa membimbing saya dengan penuh kesabaran sehingga saya
mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu.
3. Bapak, Ibu guru dan dosen yang selama ini mendidik dan memberikan
ilmu pengetahuan kepada saya sehingga dapat bermanfaat bagi
kehidupan saya.
4. Bapak dan Ibu guru MI Al-Qur’an Jabalkat Sumbergempol Tulungagung
yang sudah bersedia memberikan bantuan kepada saya untuk proses
penelitian saya.
5. Untuk motivator terbaik saya Much. Chamaludin Kamil, terimakasih
sudah menjaga dan membantu segala kesulitan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Untuk sahabat sekaligus saudara saya Evi Diastutik, Indah Wahyu
Masruroh dan Bahrudin Yusuf yang senantiasa memotivasi saya.
vii
7. Untuk Sukmawati, Intan Ayu, Lutvika Sari yang sudah membantu saya
ketika saya sakit, dan rela meminjamkan leptopnya demi terselesaikannya
skripsi ini.
8. Untuk teman-teman yang telah ada dalam perjalanan perkuliahan saya dan
memberikan banyak pengalaman. Teman-teman PGMI C, teman-teman
KKN dan teman-teman magang di MI Bendiljati Wetan.
9. Untuk keluarga besar UKM Teater Pro-Test, dan PMII Rayon Al-Ghozali,,
Keluarga Prima Media dan kepada mereka yang tidak bisa saya sebutkan
satu-persatu, terimakasih atas do’a, motivasi, semangat dan dukungan
yang sudah diberikan kepada saya.
10. Untuk almamater tercinta Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung
Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohim
ix
5. Bapak Lutfi Khoiron, S.Pd. selaku Kepala MI Al-Qur’an Jabalkat
Sumbergempol Tulungagung yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan penelitian.
6. Semua pihak yang telah meluangkan waktunya untuk membantu
terlaksananya penelitian dan penyusunan skripsi.
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan dan ilmu mereka diterima Allah
SWT dan tercatat sebagai amal jariyah. Diharapkan adanya saran kan kritik yang
bersifat konstruktif demi perbaikan. Akhir kata, besar harapan penulis semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan mendapat ridha Allah Swt.
Penulis
NIM. 12205183226
x
DAFTAR ISI
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .................................................................................. 46
B. Kehadiran Penelitian ................................................................................... 47
C. Lokasi Penelitian ......................................................................................... 48
D. Sumber Data................................................................................................ 49
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 50
F. Teknik Analisis Data................................................................................... 53
G. Pengecekan Keabsahan Data ...................................................................... 56
H. Tahap– Tahap Penelitian............................................................................. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ............................................................................................. 61
B. Temuan Penelitian ...................................................................................... 76
BAB V PEMBAHASAN
A. Peran Guru sebagai Demonstrator dalam Meningkatkan Nilai Karakter Siswa
melalui Pembelajaran Bahasa Jawa di MI Al-Qur'an Jabalkat Sumbergempol
Tulungagung ............................................................................................... 79
B. Peran Guru sebagai Motivator dalam Meningkatkan Nilai Karakter Siswa
melalui Pembelajaran Bahasa Jawa di MI Al-Qur'an Jabalkat Sumbergempol
Tulungagung ............................................................................................... 85
C. Peran Guru sebagai Evaluator dalam Meningkatkan Nilai Karakter Siswa
melalui Pembelajaran Bahasa Jawa di MI Al-Qur'an Jabalkat Sumbergempol
Tulungagung ............................................................................................... 91
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 97
B. Saran ........................................................................................................... 99
Daftar Pustaka ............................................................................................... 101
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Peran Guru Dalam Meningkatkan Nilai Karakter Siswa
Melalui Pembelajaran Bahasa Jawa Pada Peserta Didik Di MI Al-Qur’an Jabalkat
Sumbergempol Tulungagung” di tulis oleh Tri Eka Saputri,
NIM.12205183226, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Pembimbing H. Muh. Nurul Huda. M.A.
Kata Kunci: Peran Guru, Nilai Karakter, dan Bahasa Jawa
Penelitian ini dilatar belakangi oleh lunturnya nilai karakter pada siswa di
jaman yang modern ini. Sehingga banyak anak yang kurang memiliki sikap sopan
santun kepada teman sebaya maupun yang lebih tua. Guru dalam pembelajaran
berperan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Dalam hal ini, seorang guru juga dituntut untuk selalu
membentuk karakter melalui pembelajaran bahasa Jawa, dalam rangka mampu
memberikan dampak positif pada peserta didik terhadap perkembangan
emosional, spiritual, dan kepribadian.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan terkait fokus
penelitian yaitu: 1)Bagaimana peran guru sebagai demonstator dalam
meningkatkan nilai karakter siswa melalui pembelajaran Bahasa Jawa di MI Al-
Qur'an Jabalkat Sumbergempol Tulungagung, 2)Bagaimana peran guru sebagai
motivator dalam meningkatkan nilai karakter siswa melalui pembelajaran Bahasa
Jawa di MI Al-Qur'an Jabalkat Sumbergempol Tulungagung, 3)Bagaimana peran
guru sebagai evaluator dalam meningkatkan nilai karakter siswa melalui
pembelajaran Bahasa Jawa di MI Al-Qur'an Jabalkat Sumbergempol
Tulungagung.
Untuk dapat mencapai tujuan diatas, peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian study kasus yaitu penelitian yang dilakukan
untuk mendeskripsikan kejadian sesuai kenyataan dilapangan. Sumber data yaitu
data primer dan sekunder. Teknik pengambilan data menggunakan observasi,
wawancara semi tersetruktur dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu
pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penyajian hasil temuan.
xvi
ABSTRACT
The thesis entitled "The Role of the Teacher in Improving Students' Character
Values Through Learning Javanese for Students at MI Al-Qur'an Jabalkat
Sumbergempol Tulungagung" was written by Tri Eka Saputri,
NIM.12205183226, Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education Study Program.
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung. Advisor H. Muh. Nurul Huda. M.A.
Keywords: Teacher's Role, Character Values, and Javanese Language
This research is motivated by the fading character values of students in
this modern era. So many children lack courtesy towards peers and older ones.
Teachers in learning play the role of educating, teaching, guiding, directing,
training, assessing, and evaluating students. In this case, a teacher is also required
to always form character through learning Javanese, to be able to have a positive
impact on students towards emotional, spiritual, and personality development.
This study aims to answer questions related to the research focus, namely:
1) What is the role of the teacher as a demonstrator in increasing student character
values through learning Javanese at MI Al-Qur'an Jabalkat Sumbergempol
Tulungagung, 2) What is the role of the teacher as a motivator in increasing
student character values through learning Javanese at MI Al-Qur'an Jabalkat
Sumbergempol Tulungagung, 3) What is the role of the teacher as an evaluator in
increasing student character values through learning Javanese at MI Al-Qur'an
Jabalkat Sumbergempol Tulungagung.
To be able to achieve the above objectives, researchers used a qualitative
approach with the type of case study research, namely research conducted to
describe events according to the reality in the field. Data sources are primary and
secondary data. Data collection techniques using observation, semi-structured
interviews, and documentation. Data analysis techniques namely data collection,
data condensation, data presentation, and presentation of findings.
Based on the results of the research analysis, it shows that: 1) The role of
the teacher as a demonstrator in increasing student character values through
learning Javanese at MI Al-Qur'an Jabalkat is as a provider of appropriate learning
methods, effective and efficient learning managers, mentors, and role models for
students in behaving. 2) The role of the teacher as a motivator in increasing
student character values through learning Javanese at MI Al-Qur'an Jabalkat is as
a motivator for students, clarifying learning objectives, and generating student
interest in learning Javanese. 3) The role of the teacher as an evaluator in
increasing student character values through learning Javanese at MI Al-Qur'an
Jabalkat is as a formulator of the purpose of conducting evaluations, executor of
evaluations, and observer in learning evaluations.
xvii
ملخص
البحث العلمي حتت عنوان " دور املتعلمني يف تنمية قيم شخصية الطالب من خالل تعلم اللغة اجلاوية
لدى الطالب يف املدرسة اإلبتدا ئية القرآن جبل كات سومرب غيمبول تولوعاغونج" قد كتبتها تري إيكا سابوتري،
رقم التسجيل ،١٢٢٣٨١٥٣٢٢١قسم تربية املعلم للمدرسة اإلبتدائية ،كلية الرتبية و التعليم ،جامعة السيد علي
رمحة اهلل اإلسالمية احلكومية بتولوعاغونج .املشرف احلاج حممد نور اهلدى املاجستري.
الكلمات المفتاحية :دور املعلم ،و قيم الشخصية ،و اللغة اجلاوية
ىذا البحث مدفوع بنقاص قيم الشخصية لدى الطالب يف العصر احلديث.حبيث العديد من
األطفاليفتقرون آدارىم إىل أقراهنم وكبار السن.يدور املعلمون يف التعلم ىي تعليم الطالب وتدريبهم وتشريفهم
دائما من خالل تعلم
وتوجيههم وتدريبهم وتقييمهم.يف ىذه احلالة ،يُطلب املعلم أن يتكون شخصية الطالب ً
قادرا على إحداث تأثري إجيايب من أجل التنمية العاطفية والروحية والشخصية.
اللغة اجلاوية ،حىت يكون ً
األىداف يف ىذا البحث ىي )١ :لوصف دور املعلم كمدرس يف تنمية قيم شخصية الطالب من
خالل تعلم اللغة اجلاوية يف املدرسة اإلبتدائية القرآن جبل كات سومرب غيمبول تولوعاغونج )٢ .لوصف دور
املعلم كمحفز يف تنمية قيم شخصية الطالب من خالل تعلم اللغة اجلاوية يف املدرسة اإلبتدائية القرآن جبل كات
مقوم يف تنمية قيم شخصية الطالب من خالل تعلم اللغة
سومرب غيمبول تولوعاغونج )٣ .لوصف دور املعلم ك ّ
اجلاوية يف املدرسة اإلبتدائية القرآن جبل كات سومرب غيمبول تولوعاغونج.
هنجا نوعيًا مع نوع حبث دراسة احلالة ،أي البحثلتحقيق األىداف املذكورة ،استخدمت الباحثة ً
الذي يتم إجراؤه لوصف األحداث وف ًقا للواقع يف اجملال.مصادر البيانات ىي بيانات أولية وثانوية.تقنيات مجع
البيانات باستخدام املالحظة واملقابالت شبو املنظمة والتوثيق.تقنيات حتليل البيانات ىي مجع البيانات وتكثيف
البيانات وعرض البيانات وعرض النتائج.
وبناء على نتائج حتليل البحث يتبني أن )١ ،دور املعلم كمدرس يف تنمية قيم شخصية الطالب من
خالل تعلم اللغة اجلاوية يف املدرسة اإلبتدائية القرآن جبل كات ىوكمكسب أساليب التعلم املناسبة ومدير التعلم
النفاذ والفعال واملوجو والنماذج حيتذى هبا للطالب يف السلوك )٢ .دور املعلم كمحفز يف تنمية قيم شخصية
الطالب من خالل تعلم اللغة اجلاوية يف املدرسة اإلبتدائية القرآن جبل كات ىو كمكسب حفز الطالب ،
مقوم يف تنمية قيم شخصية
وموضح أىداف التعلم ،ومنشط اىتمام الطالب بتعلم اللغة اجلاوية )٣ .دور املعلم ك ّ
الطالب من خالل تعلم اللغة اجلاوية يف املدرسة اإلبتدائية القرآن جبل كات ىو كمكون الغرض من إجراء
التقييمات وتنفيذ التقييمات واملراقب يف تقييمات التعلم.
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
pelajaran, tidak mengerjakan PR, dan lain-lain. Oleh karena itu, perlu adanya
dini. Guru merupakan sosok idola bagi anak didik. Keberadaannya sebagai
Adapun fungsi guru yaitu tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga
konteks pendidikan karakter, peran guru sangat penting sebagai sosok yang
diidolakan, serta menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Sikap dan perilaku
guru akan sangat membekas dalam diri seorang siswa, sehingga karakter,
ucapan, kepribadian guru menjadi cermin siswa. Guru dan anak didik adalah
dua sosok manusia yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Di
mana guru di situ ada anak didik yang ingin belajar dari guru. Sebaliknya, di
mana ada anak didik di situ ada guru yang ingin memberikan binaan dan
1
2
Posisi mereka boleh berbeda, tetapi tetap seiring dan setujuan, bukan
seiring tapi tidak setujuan.1 Keberadaan guru sebagai salah satu komponen
di sekolah dan memiliki relasi yang sangat dekat dengan peserta didiknya
atau sekolah.2
karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu
yang dari segi akademis sangat bangus, namun tidak dari segi karakter
ditanamkan sejak dini, tutur mantan menteri pendidikan nasional, Prof. Yahya
1
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), hlm. 2
2
Akhmad Muhaimin Azzet, Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia, (Yogyakarta:
Ar-Ruz Media, 2013), hlm. 37
3
mengalami krisis dalam bidang materil tetapi juga krisis dalam bidang moril.
sudah mulai luntur dan berubah menjadi sikap yang kurang terpuji,
yang muda tidak menghormati orang yang lebih tua dan lain sebagainya.
dan terpengaruh oleh karakter yang kurang baik. Penanaman karakter yang
baik harus dimulai dari usia dini agar setelah anak dewasa prilaku yang baik
itu sudah menjadi kebiasaan. Oleh karena itu perlu usaha untuk membangun
3
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm.4
4
harus lebih diberdayakan dan haal tersebut merupakan tugas orang tua
kasih sayang, tempat belajar yang penuh dengan cinta, janganlah orang tua
karena dengan hal itu sangatlah berakibat buruk pada perkembangan karakter
itu hanyalah sebagai teman maka dengan hal itu mereka tak perlu untuk
dihargai dan dihormati. Maka dengan hal itu perlu adanya jalan keluar untuk
masalah ini agar para peserta didik memiliki karakter yang baik dan
pendidikan tidak hanya bisa dinilai dari kemampuan kognitifnya tetapi juga
para peserta didik dapat memiliki karakter yang baik dan positif yang kuat.
5
bangsa. 4
agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup
nasional.5
Seharusnya siswa itu patuh dan taat kepada guru, serta hormat
guru di luar jam sekolah. Hal ini adalah bentuk ketawadhu‟an siswa terhadap
diterapkannya hal ini maka siswa tidak hanya cerdas dan sisi intelektual saja,
enam nilai etika utama (core ethical values) seperti yang tertuang dalam
deklarasi aspek yaitu meliputi), (1) dapat dipercaya (trustworthy) seperti sifat
(responsible), (4) adil (fair), (5) kasih sayang (caring), dan (6) warga Negara
menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. Hasil belajar
tingkah lakunya.
proses belajar siswa sesuai dengan tujuan pengajaran (ends are being
masih saja terjadi, sebagai hasil observasi yang telah dilakukan peneliti pada
adalah masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM (70).
yang digunakan dan lain-lain. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka
ambil dalam penelitian ini yang berjudul “Peran Guru Dalam Meningkatkan
Nilai Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Bahasa Jawa Pada Peserta Didik
B. Fokus Penelitian
yang akan dikaji adalah peran guru dalam meningkatkan nilai karakter siswa
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan penelitian
Jabalkat.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evalusai atau referensi
rumah.
arahan, acuan serta bahan pertimbangan bagi peneliti atau instansi yang
E. Penegasan Istilah
1. Penegasan Konseptual
a. Peran Guru
menjadi tujuannya. 8
b. Nilai Karakter
diantaranya:11
dalam hal ini adalah sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
8
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006),
hlm. 4
9
Ira M. Lapindus, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1982),
hlm. 445
10
Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi (Jakarta: Rajawali Pers, 1993), hlm. 74.
11
Suyadi, Menerapkan Pendidikan Karakter Di Sekolah, (Yogyakarta: Mentari Pustaka,
2012), hlm. 24-26.
12
dipercaya.
membutuhkannya.
pencapaian tujuan yang lebih spesifik. Begitu pula yang terjadi pada
harus dibawa pada tiga fungsi pokok bahasa, yaitu sebagai alat
2. Penegasan Oprasional
12
Puja Raharja, Kebudayaan Jawa Perpaduan dengan Islam, (Yogyakarta: IPI, 1995),
hlm. 195
13
Pergub No.19 Tahun 2014
14
F. Sistematika Penulisan
pembahasan lebih terarah dan mudah dipahami, serta sesuai dengan tujuan
1. Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman sampul depan, halaman judul, halaman
2. Bagian Inti
Bab II: Kajian pustaka, pada bab ini diuraikan tentang kajian fokus,
Bab III: Metode penelitian, pada bab ini diuraikan tentang rancangan
Bab IV: Hasil Penelitian, pada bab ini diuraikan tentang deskripsi data,
Bab V: Pembahasan
Bab VI: Penutup, pada bab ini diuraikan tentang kesimpulan, dan saran.
16
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir ini memuat uraian tentang daftar rujukan, lampiran
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Peran Guru
14
Jamal Ma’ruf Asmani, Manajemen Pengelolaan dan Kepemimpinan Pendidikan
Profesional, (Jogjakarta: Diva Press, 2009), hlm. 58
15
Uyoh Sadulloh, Pendagogik (Ilmu Pendidikan), (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 128
16
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006),
hlm. 4
17
18
telah ditetapkan.17
17
Nunu Ahmad, Pendidikan Agama di Indonesia, (Jakarta: Puslibat Pendidikan Agama
dan Keagamaan, 2010), hlm. 283
18
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 35
19
dan pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai - nilai, orang
atau siapa saja yang telah menerjunkan diri sebagai guru. Diantaranya
edukatif tidak mustahil ada di antara anak didik yang malas belajar dan
motivasi pada anak didik untuk lebih bergairah dalam belajar. Peranan
diri.20
19
Sadirman, A.M, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014), hlm. 143
20
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), hlm. 43
20
didik sehingga semangat belajar mereka tetap tinggi. Ada empat hal
kemudian hari.
yang engap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas belajar yang
Peran guru yang tidak kalah pentingnya dari semua peran yang
bagaimana pun juga bimbingan dari guru sangat diperlukan pada saat
kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti
23
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik......................hlm. 48
24
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Cet. V;
Jakarta: PT Kencana, 2006), hlm. 25
25
Suyanto, Menjadi Guru Profesional (Jakarta: Erlangga, 2013), 34-35.
22
Selain menilai hasil belajar peserta didik, guru harus pula menilai
tujuan.27
26
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), hlm. 192
27
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Cet. VIII; Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), hlm. 41
23
terpelihara.28
2. Nilai Karakter
watak).30
28
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2013), hlm. 21-22
29
Ira M. Lapindus, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), hlm.
445
30
Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi (Jakarta: Rajawali Pers, 1993), hlm. 74.
31
Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 3-4
25
karakter bangsa.32
32
Said Hamid Hasan, dkk, Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa (Jakarta:
Kemendiknas Balitbang Puskur, 2010), hlm.2
26
33
Larry P. Nucci, et. al., Handbook Pendidikan Moral dan Karakter, terj. Imam Baehaqie,
et. al., (Bandung: Penerbit Nusa Media,2014), hlm.50
34
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 128
27
1) Religius
2) Jujur
pekerjaan.
35
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter (Konsepsi dan Implementasinya secara
Terpadu di Lingkungan keluarga, sekolah Perguruan Tinggi dan Masyarakat), (Yogyakarta: AR-
RUZZ MEDIA, 2013), hlm. 39-42
36
Kementrian Pendidikan Nasional, Pengembangan Pendidikan Karakter Budaya dan
Karater Bangsa, (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasioanal, 2010), hlm. 8.
28
3) Toleransi
4) Disiplin
berlaku.
5) Kerja keras
6) Kreatif
7) Mandiri
8) Menghargai prestasi
bangsa sendiri.
karakter.
membangun karakter.
37
E. Schaps, T. Lickona. dan C. Lewis, CEP‟s Eleven Principles of Effective character
Education. Character Education Partnership, (Washington: DC, 2003) hlm.87-88
32
didik.
alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yang
38
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2009), hlm. 85
39
Mulyana, Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah Dalam Kerangka Budaya,
(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), hlm 33
34
19 Tahun 2014.41
budi pekerti dan sopan santun. Hal ini karena dalam bahasa Jawa
yakni ngoko dan krama. Bahasa ngoko terdiri atas ngoko alus dan
ngoko lugu, serta basa krama terdiri atas krama limrah (lugu) dan
42
Sudjarwadi, Strategi Pembelajaran Bahasa Jawa Bagi Anak-Anak. Makalah
(Semarang: Kongres Bahasa jawa IV, 2010), hlm.10
36
Jawa secara baik dan benar. Baik dan benar dalam hal ini yakni
lain, banyak yang beranggapan bahwa bahasa Jawa itu sulit karena
43
Haryana Harjawiyana dan Th. Supriya, Marsudi Unggah-Ungguh Basa Jawa,
(Yogyakarta: Kanisius, 2001), hlm. 18-19
37
45
3) Alat berhubungan di dalam keluarga masyarakat daerah.
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Hanif Fauzul Riza, yang berjudul
46
DINAS PENDIDIKAN, Kurikulum Bahasa Jawa SMP/MTS Review 2008, (Semarang:
Dinas Pendidikan, 2009), hlm. 7
39
kepada siswa dengan adanya segala sesuatu. (3) Peran guru sebagai
47
Nur Hanif Fauzul Riza, Pembentukan Karakter Melalui Pembelajaran Bahasa Jawa
Pada Siswa Kelas IV MI Ma‟arif Giriloyo I Wukirsari Imogiri Bantul”, (Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,2016)
40
48
Dwi Oktaviana, “Peran Guru Dalam Membentuk Karakter melalui Pembelajaran
Bahasa Jawa pada Kelas V di SD Tarbiyatul Islam, Kertosari, Ponorogo Tahun Pelajaran
2019/2020”, (Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo,2020)
41
menggunakan teknik tes dan non tes dengan penilaian authentic atau
guru ketika bertemu guru. (2) bentuk peran guru PAI dalam
penelitian ini yaitu (1) Sebagai mata pelajaran muatan lokal di Jawa
50
Rizka Ayu Meilina,“Peran Guru PAI dalam Membentuk Kesantunan Berbahasa Siswa
melalui Pembiasan Bahasa Jawa Krama di MA Nurul Mujtahidin Mlarak Ponorogo”, (Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Ponorogo, 2021)
43
maupun yang lebih muda. (c) Guru melatih siswa untuk disiplin
Table 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
Nama
No Judul Persamaan Perbedaan Keterangan
Peneliti
1 Nur Hanif “Pembentukan Karakter Sama – sama Lokasi Penelitian Kualitatif
Fauzul Riza Melalui Pembelajaran membahas Penelitin lebih
(2006) Bahasa Jawa Pada Siswa terkait fokus pada
Kelas IV MI Ma’arif pembelajaran Pembentukan
Giriloyo I Wukirsari Imogiri bahasa Jawa karakter pada
Bantul”. siswa
2 Dwi “Peran Guru Dalam Sama – sama Lokasi Penelitian Kualitatif
Oktaviana Membentuk Karakter membahas Penelitian lebih
(2020) Melalui Pembelajaran terkait peran fokus pada
Bahasa Jawa Pada Kelas V guru, dan pembentukan
Di Sd Tarbiyatul Islam Pembelajaran karakter
Kertosari Ponorogo Tahun bahasa Jawa
Pelajaran 2019/2020”
3 Laela Nur “Pendidikan Karakter Melalui Sama – sama Lokasi Kualitatif
Khasanah Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas membahas penelitian
(2020) IV Di MI Ma’arif NU 02
Karanganyar Kabupaten
pendidikan Peneliti lebih
Purbalingga” karakter, dan membatasi jenjang
pembelajaran kelas
bahasa Jawa
4 Rizka Ayu “Peran Guru PAI dalam Sama – sama Lokasi Kualitatif
Meilina Membentuk Kesantunan membahas peran penelitian
(2021) Berbahasa Siswa melalui guru Jenjang
Pembiasan Bahasa Jawa pendidikan
Krama di MA Nurul Pembiasaan
Mujtahidin Mlarak bahasa Jawa
51
Pratiwi Dwiyanti Hartina, “Upaya Pembentukan Karakter Sopan Santun Siswa Dalam
Pembelajaran Bahasa Jawa Di Kelas IV MI Ma‟arif NU 02 Tamansari Karangmoncol
Purbalingga”,(Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,IAIN Purwokerto, 2021)
44
Ponorogo”
5 Pratiwi “Upaya Pembentukan Sama – sama Lokasi Kualitatif
Dwiyanti Karakter Sopan Santun membahas penelitian
Hartina Siswa Dalam Pembelajaran pembelajaran Membahas
(2021) Bahasa Jawa Di Kelas IV bahasa Jawa pembentukan
MI Ma’arif NU 02 karakter
Tamansari Karangmoncol
Purbalingga”
C. Paradigma Penelitian
52
Husain, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 3
53
Sugiyono, Metodologi Pendidikan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2007), hlm. 6
45
Peran Guru
Meningkatkan Nilai
Karakter Siswa Melalui
Pembelajaran Bahasa
Jawa
METODE PENELITAN
A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
detail terkait judul yang diambil yaitu peran guru dalam meningkatkan
54
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 2
55
Albi Anggito & Johan Setiawan, Penelitian Kualitatif, (Sukabumi : CV Jejak, 2018),
hlm 7
46
47
2. Jenis Penelitian
B. Kehadiran Penelitian
secara langsung ke lokasi ataupun sumber data yang lain dengan teliti dan
rinci.
56
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penetian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), hlm. 119
57
Albi Anggito & Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat : CV
Jejak, 2018), hlm.75
48
observasi serta peneliti bertindak sebagai partisipan pasif. Maka dari itu
peneliti harus teliti dan hati-hati dalam mengambil data yang diperlukan
C. Lokasi Penelitian
Kabupaten Tulungagung. Letak sekolah tidak jauh dari jalan raya, kondisi
sekolah cukup baik dan sarana prasarana juga cukup lengkap. Sumberdaya
guru cukup memadai karena terlihat masih banyak guru yang berusia muda.
Sumbergempol Tulungagung.
D. Sumber Data
informasi mengenai data yang diteiti. Sumber data merupakan subjek dari
mana data tersebut diperoleh.58 Dalam penelitian ini sumber data atau data
yang diperoleh bersumber dari dua kategori yaitu primer dan sekunder
1. Data Primer
data primer dalam penelitian ini yaitu data yang diambil oleh peneliti
melalui pengamatan dan wawancara kepada guru bahasa Jawa dan kepala
2. Data Sekunder
oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut.60 Data ini bersifat
data. Karena teknik pengumpulan data merupakan cara yag dipilih oleh
peneliti dalam mengambil data dilapangan. Dengan teknik ini data akan
didapat untuk diolah, dengan demikian dalam penelitian ini peneliti dalam
1. Observasi
60
Ibid, hlm. 54-55
51
dan evaluator yang dilakukan didalam maupun diluar kelas pada peserta
bisa dilakukan dengan tatap muka di mana salah satu pihak berperan
61
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 63
62
Amir Syamsudin, Pengembangan Instrumen Evaluasi Non Tes (Informal) untuk
Menjaring Data Kualitatif Perkembangan Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Anak, Volume III,
Edisi 1, Juni 2014, hlm. 404
52
pembicaraan.64
dan evaluator yang dilakukan didalam maupun diluar kelas pada peserta
lebih mendalam terkait hal yang dibutuhkan. Mulai dari guru, siswa dan
Tulungagung.
3. Dokumentasi
63
R.A. Fadhallah, Wawancara, (Jakarta Timur: UNJ Press, 2021), hlm 2
64
Ibid, hlm. 8
65
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (CV Jejak:
Sukabumi, 2018), hlm. 153
53
catatan, transkip, buku, surta kabar, jurnal, majalah, prasasti, notulen rapat,
nilai karakter siswa melalui pembelajaran bahasa Jawa pada peserta didik
Menurut Noeng Muhadjir analisis data adalah upaya mencari dan menata
66
Suci Arischa, Analisis Beban Kerja Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Ligkungan
Hidup Dan Kebersihan Kota Pekanbaru, Vol. 6: Edisi 1 Januari – Juni 2019, hlm.8
54
menyatu dengan aktivitas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
1. Pengumpulan Data
data dan juga sumber serta jenis data . Sumber data dalam penelitian
data tambahan seperti dokumen atau sumber data tertulis, foto, dan
statistik.68
sebagai laporan yang akan dilaporkan sesuai dengan penelitian yang sudah
2. Kondensasi Data
67
Ahmad Rijali, Analisis Data Kualitatif, Vol. 17 No. 33 januari-Juni 2018, hlm. 84-85
68
Ibid, hlm. 85-86
69
Alfi Haris Wanto, Strategi Pemerintah Kota Malang Dalam Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Publik Berbasis Konsep Smart City, Vol. 2, No. 1, November Tahun 2017, hlm. 42
55
Tulungagung.
3. Penyajian Data
Jadi setelah dari proses reduksi data yang menghasilkan data sudah
Tulungagung dan dalam tahap penyajian data ini akan disajikan dalam
bentuk tulisan yang sudah disusun sesuai dengan fokus penelitian dan
70
Ahmad Rijali, Analisis Data Kualitatif, Vol. 17 No. 33 januari-Juni 2018, hlm. 94
56
awal dapat berubah ketika tidak ada bukti yang valid dan sebaliknya jika
kesimpulan awal dan akhir sama karena masih ada proses pencarian bukti
71
Ibid, hlm. 94
57
Dalam penelitian ini dari delapan teknik pengujian peneliti mengambil dua
teknik yaitu:
dalam waktu yang singkat, oleh karenanya perlu waktu yang lama agar
datta dari guru, siswa dan kepala sekolah yang ada di MI Al- Qur’an
2. Triangulasi
a. Triangulasi Sumber
72
Sumasno Hadi, Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif Pada Skripsi,
Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 22, Nomor 1 Juni 2016, hlm 75
73
Lexy J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), hlm. 324
58
beberapa sumber.74
b. Trianggulasi Teknik
dokumentasi.
c. Triangulasi Waktu
74
Andarusni Alfansyur dan Mariyani, Seni Mengelola Data: Penerapan TRiangulasi
Teknik, Sumber dan Waktu Pada Penelitian Pendidikan Sosial, Jurnal Kajian, Penelitian dan
Pengembangan Sejarah Vol. 5, No. 2, December 2020, hlm.149
75
Andarusni Alfansyur dan Mariyani, Seni Mengelola Data: Penerapan TRiangulasi
Teknik, Sumber dan Waktu Pada Penelitian Pendidikan Sosial, Jurnal Kajian, Penelitian dan
Pengembangan Sejarah Vol. 5, No. 2, December 2020, hlm.149
76
Andarusni Alfansyur dan Mariyani, Seni Mengelola Data: Penerapan TRiangulasi
Teknik, Sumber dan Waktu Pada Penelitian Pendidikan Sosial, Jurnal Kajian, Penelitian dan
Pengembangan Sejarah Vol. 5, No. 2, December 2020, hlm.149
59
dalam waktu yang berbeda (pagi, siang , sore maupun malam) data
Dengan tiga sumber yang dipilih akan menghasilkan data yang valid dan
H. Tahap-Tahap Penelitian
Dalam melakukan penelitian ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh
1. Tahap Pra-Lapangan
peneliti harus menjaga hubungna baik dengan informan yang ada dalam
cukup atau batas waktu yang diberikan sudah habis. Sehingga peneliti
Pada tahap ini dilakukan analisis data yang diperoleh mellalui hasil
keabsahan data dengan cara mengecek sumber data agar bisa dipercaya
laporan.
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
dokumentasi. Dalam hal ini, tidak ada kendala yang berarti dialami oleh
Desa Sambijajar pada hari Senin, 1 Agustus 2022 pukul 09.00 WIB. Peneliti
memberikan surat izin penelitian kepada salah satu guru piket yang berada
diruang TU. Guru tersebut mengatakan bahwa bapak kepala sekolah sedang
ada tugas diluar sekolah sehingga meminta peneliti untuk kembali lagi besok,
atau menghubungi terlebih dahulu bapak kepala sekolah agar bisa membuat
peneliti diarahkan oleh salah satu Ibu guru di MI Alquran Jabalkat untuk
disambut baik oleh Bapak Lutfi Khoiron, S.Pd. selaku Kepala Sekolah di MI
61
62
Alquran Jabalkat serta para Bapak Ibu guru yang berada diruang Bapak
sebelumnya peneliti sudah membuat janji dengan Bapak Lutfi Khoiron, S.Pd.
menerima dengan senang hati terkait penelitian yang akan dilakukan. Peneliti
Khoiron, S.Pd. juga ikut andil dalam proses penelitian, dimana beliau menjadi
salah satu sumber data berupa wawancara. Peneliti juga mengutarakan bahwa
dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti terkait peran guru dalam
Jawa pada kelas V. Pada saat itu bapak Kepala Sekolah mengiyakan
serta siap untuk melakukan wawancara dengan peneliti, disamping itu Bapak
hal – hal yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada waktu
terhadap Guru Bahasa Jawa kelas V yang dijadikan data dalam penelitian.
dengan beliau, peneliti berkonsultasi terkait alur dan proses penelitian yang
63
konsultasi dengan Ibu Waka Kurikulum yaitu Ibu Filzatun Nafsi, M.Pd. agar
Ibu Waka Kurikulum, beliau merespon baik serta memberi saran terkait
sumber data dalam penelitian. Pada saat penelitian berlangsung, Ibu Waka
kurikulum memberi saran untuk melakukan penelitian pada guru bahasa jawa
terdapat dua kelas yaitu kelas V-A dan V-B. Keputusan tersebut disesuaikan
dengan fokus penelitian yang diambil oleh peneliti yang berkaitan dengan
peran guru sebagai demonstrator, motivator dan evaluator. Ibu Filzatun Nafsi,
M.Pd. menganggap lebih mudah meneliti pada kelas atas, karena pada kelas
atas nilai- nilai karakter itu sudah terbentuk tinggal mengembangkan dan
perilaku siswa – siswanya karena mereka menjadi guru kelas sekaligus wali
kelas pada masing – masing kelas tersebut. Ibu Filzatun Nafsi, M. Pd. pun
memberitahu untuk kelas V-A guru kelasnya adalah Bapak Muhsin, S.Pd. dan
untuk kelas V-B guru kelasnya adalah Ibu Shely Yusrina, S.Pd.
Alquran Jabalkat untuk menemui Ibu Shely Yusrina, S.Pd., kebetulan pada
hari itu di kelas V-B ada mata pelajaran bahasa Jawa, peneliti diajak Ibu
64
Shely Yusrina, S.Pd. untuk ikut masuk ke ruang kelas agar bisa mengamati
data dari hasil kegiatan wawancara dengan Bapak Kepala Sekolah, Bapak
Muhsin, S.Pd. sebagai guru kelas V-A dan Ibu Shely Yusrina, S.Pd. sebagai
Sumbergempol Tulungagung
dalam hal ilmu yang dimilikinnya karena hal ini akan sangat menentukan
sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap
yang terpuji dan guru harus dapat menunjukkan bagaimana caranya agar
setiap materi pelajaran dapat dipahami dan dihayati oleh setiap siswa.
65
Seperti halnya yang ada pada kerata basa (akronim) yaitu guru,
digugu lan ditiru (orang yang dipercaya dan diikuti), bukan hanya
melainkan lebih dari itu juga mendidik moral, etika, integritas, dan
karakter.
berikut:
“Guru itu merupakan sosok ideal bagi setiap siswa, biasanya apa
yang dilakukan oleh guru akan ditiru oleh siswanya. Dan selain itu
jadi guru juga harus pandai dalam mengatur strategi pembelajaran
yang efektif, agar siswa tidak bosan”77
pada mata pelajaran bahasa Jawa. Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak
77
Wawancara dengan Bapak Lutfi Khoiron, S.Pd. pada hari Kamis tanggal 4 Agustus
2022 pukul 10.00 di ruang Kepala Sekolah MI Alquran Jabalkat Sumbergempol Tulungagung
78
Observasi tanggal 8 agustus pukul 07.00
66
79
Wawancara dengan Bapak Muhsin, S.Pd. pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2022
pukul 09.30, di depan ruang kelas V-A MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
80
Dokumtasi dengan Bapak Muhsin S. Pd. pada tanggal 12 agustus 2022
81
Wawancara dengan Ibu Shely Yusrina, S.Pd. pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2022
pukul 08.45, di ruang kelas V-B MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
82
Dokumentasi di kelas Ibu Shely Yusrina, S.Pd. pada tanggal 18 agustus 2022
67
anak yang belum terlalu memahami materi yang dijelaskan oleh guru,
melalui metode ceramah, ternyata banyak siswa yang masih ramai dan
yang dipaparkan oleh Bapak Muhsin, S.Pd., guru bahasa Jawa kelas V-A
berikut ini:
Hal tersebut juga diperkuat oleh Ibu Shely Yusrina, S.Pd., guru
83
Observasi di ruang kelas V-B pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2022
84
Wawancara dengan Bapak Muhsin, S.Pd. pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2022
pukul 09.35, di depan ruang kelas V-A MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
68
dikemas dengan menarik agar para peserta didik tertarik belajar. Selain
didik yang kurang positif. Oleh karena itu, seorang guru harus
Sumbergempol Tulungagung
85
Wawancara dengan Ibu Shely Yusrina, S.Pd. pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2022
pukul 09.00, di ruang kelas V-B MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
86
Wawancara dengan Bapak Muhsin, S.Pd. pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2022
pukul 09.45, di depan ruang kelas V-A MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
69
dan siswa sudah mendapat dorongan serta semangat dalam belajar. Dalam
hal ini, siswa juga belajar sungguh – sungguh karena adanya semangat
dan motivasi dari guru untuk memahami dan memanfaatkan potensi yang
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, usaha untuk
sendiri dan menggunakan interaksi antar pribadi dengan teman dan guru
kemampuan sosial. Seperti pernyataan dari Ibu Shely Yusrina, S.Pd., guru
87
Observasi di ruang kelas V-A pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2022
88
Wawancara dengan Ibu Shely Yusrina, S.Pd. pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2022
pukul 09.10, di ruang kelas V-B MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
70
bahasa Jawa seperti kata – kata semangat dalam bahasa Jawa dengan
tujuan agar anak juga sedikit demi sedikit mengetahui arti dari motivasi
89
Observasi pada tanggal 18 Agustus 2022, pukul 07.30
90
Wawancara dengan Bapak Muhsin, S.Pd. pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2022
pukul 09.50, di depan ruang kelas V-A MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
71
Hal tersebut merupakan salah satu cara guru bahasa jawa untuk
Hal ini diungkapkan oleh Bapak Muhsin, S.Pd., guru bahasa Jawa
91
Observasi di ruang kelas V-B pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2022
92
Wawancara dengan Ibu Shely Yusrina, S.Pd. pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2022
pukul 09.15, di ruang kelas V-B MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
93
Observasi pada tanggal 12 Agustus 2022
72
adalah motivasi.
tugas95
94
Wawancara dengan Bapak Muhsin, S.Pd. pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2022
pukul 09.55, di depan ruang kelas V-A MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
95
Dokumentasi pada tanggal 12 Agustus pukul 10.00
73
menyatakan bahwa:
Sumbergempol Tulungagung
Salah satu tugas utama guru sebagai salah satu aktor utama dalam
akan menjadi penuntun bagi guru untuk menentukan teknik evaluasi yang
relevan.
96
Wawancara dengan Ibu Shely Yusrina, S.Pd. pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2022
pukul 09.18, di ruang kelas V-B MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
97
Wawancara dengan Bapak Muhsin, S.Pd. pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2022
pukul 09.45, di depan ruang kelas V-A MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
74
tehnik tes maupun nontes yang berbeda antara satu dengan yang lainya,
tertulis. Tes tertulis dapat berbentuk tes objektif dan tes subjektif.
tempat yang terpisah dalam waktu yang sama. Dalam tes tulis, peserta
sebagai berikut:
98
Wawancara dengan Bapak Muhsin, S.Pd. pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2022
pukul 10.00, di depan ruang kelas V-A MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
75
“Tes objektif terdiri dari bentuk soal jawaban singkat, bentuk soal
menjodohkan jawaban, dan bentuk soal pilihan ganda. Masing-
masing bentuk soal memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri –
sendiri. Yang paling sering digunakan adalah soal pilihan ganda.
Apalagi untuk tingkat sekolah dasar seperti ini ya mbak. Kelebihan
dari pilihan ganda yaitu materi yang diujikan dapat mencakup
sebagian besar dari bahan pengajaran yang telah diberikan,
jawaban siswa dapat dikoreksi (dinilai) dengan mudah dan cepat
dengan menggunakan kunci jawaban dan jawaban untuk setiap
pertanyaan sudah pasti benar atau salahnya sehingga penilaiannya
bersifat objektif”. 99
sebagai berikut:
99
Wawancara dengan Bapak Muhsin, S.Pd. pada hari Senin tanggal 8 Agustus 2022
pukul 10.00, di depan ruang kelas V-A MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
100
Dokumentasi tanggal 8 agustus pukul 10.15
76
balik) dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan hal ini
pula guru akan dengan mudah untuk menentukan tindak lanjut apa yang
pembelajaran.
B. Temuan Penelitian
101
Wawancara dengan Ibu Shely Yusrina, S.Pd. pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus
2022 pukul 09.18, di ruang kelas V-B MI Alquran Jabalkat Sumbergemol Tulungagung
102
Observasi pada tanggal 10 Agustus 2022
77
paham.
metode diskusi
d. Skill guru yang mungkin masih harus belajar juga tentang seluk
pada siswa.
78
belajar.
tertulis.
siswa.
PEMBAHASAN
sebuah pelayanan bagi siswa. Karena seperti ungkapan bahasa Jawa bahwa
karakter siswa itu ialah seorang guru yang menunjukkan kepada siswa
segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami
setiap pesan yang disampaikan. Selain itu, guru harus menunjukkan sikap
caranya agar setiap materi pelajaran dapat dipahami dan dihayati oleh
setiap siswa.
dan efesien agar para peserta didik tertarik serta semangat dalam kegiatan
103
E. Nurzaman, dkk, Profesi Keguruan, (Pamulang : UNPAM Press, Cet. 1, 2019), hal.
12
79
80
pembelajaran.
kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan
menunjukkan sifat-sifat terpuji agar menjadi teladan bagi setiap siswa dan
masalah. Oleh sebab itu, setiap guru menerapkan metode belajar kepada
104
Suyanto, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Erlangga, 2013), hal.34-35.
81
nilai karakter pada diri siswa dengan menggunakan metode belajar. Pada
saat itu, guru menggunakan metode dolanan bareng, yaitu tebak kata.
diucapkan dengan bahasa krama alus, jadi mereka antusias dan saling
belajar mengajar)
105
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung PT Rosda Karya, 2005), hal. 38
82
memahami dan mengerti materi yang dia dapat dari internet, apalagi
dan benar nantinya akan membentuk karakter siswa sesuai apa yang
diharapkan pendidik.
yang akan dicapai, bahan yang akan diajarkan, serta jenis kegiatan
barang tiruan dan lain-lain. Peran siswa dalam metode ceramah adalah
106
Mu’awanah, Strategi Pembelajaran Cet 1 (Kediri: Stain Kediri Press, 2011), hal. 27
83
Jawa banyak ejaan yang penulisan dan bunyinya itu tidak sama, seperti
huruf “a” yang dibaca “o” pada kata “apa” yang pelafalannya menjadi
“opo”.
diskusi.
dan komunikatif.
4. Skill guru yang mungkin masih harus belajar juga tentang seluk beluk
sastra jawa.
107
Jumanta, Hamdayana, Metodologi Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017), hal. 102
84
sulit dipahami. Sering kita jumpai banyak anak yang kurang mampu
materi yang diajarkan. Terutama oleh guru – guru baru, mereka lebih
Ada beberapa materi yang sering kali guru merasa kesulitan dalam
dan lain sebagainya. Oleh karena itu guru dituntut untuk terus belajar
dan memahami seluk beluk sastra jawa agar mereka bisa memahamkan
siswanya.
karena apa yang dilakukan guru akan menjadi acuan bagi setiap peserta
didik.
nasehat, ucapan dan perintahnya, dan patut untuk dicontoh sikap dan
perilakunya, dengan kata lain guru pantas untuk “digugu” dan “ditiru”.
keburukan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Ali
beruntung.”
Hal ini lah yang perlu kita pahami dan terapkan sebagai seorang
(material) dan mental (spiritual) yang harmonis atau dalam istilah lain
“insan kamil”.
Sumbergempol Tulungagung
(KMB) tidak bisa lepas dari keberadaan guru. Tanpa guru, pembelajaran
dan berhitung. Dan dari guru pula, murid mendapatkan pengetahuan baru
nilai karakter siswa kelas V dalam pembelajaran bahasa Jawa, guru sudah
108
Imam Wahyudi, Mengejar Profesionalisme Guru, (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2012),
hal. 21
109
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2009),hal. 33
87
mendapat dorongan serta semangat dalam belajar. Hal ini, bisa dilihat dari
semangat dan motivasi dari guru bahasa Jawa, untuk memahami dan
oleh Moon, yaitu guru hendaknya mendorong anak didik agar bergairah
dilakukan agar siswa lebih mengetahui kata-kata bahasa Jawa yang jarang
110
Suyanto, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: Erlangga, 2013), hal.34-35
88
dilakukan.
Maka dari itu, untuk membuat peserta didik paham tujuan dari
yang akan dilakukan itu seperti apa, sehingga nantinya siswa atau
peserta didik akan mengerti dan paham yang kemudian mampu untuk
bahasa jawa.
siswa111
siswa.
agar siswa mengenal dan mengerti bahasa krama alus. Bahasa krama
alus dalam masyarakat saat ini sudah mulai memudar, karena banyak
indonesia. Selain itu bahasa krama alus lebih memiliki nilai sopan
111
Safari, Indikator Minat Belajar, (Rhineka Cipta, 2003), hal. 60
90
mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang
berprestasi.112
mewah, hal kecil pun bisa menjadi hadiah seperti pujian, dan tepuk
tangan.
yang mereka peroleh. Selain itu siswa juga akan termotivasi dan
Hukuman tidak melulu tertuju pada hal negatif dan fisik. Karena
HAM.
112
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 29-31
91
harapan agar siswa tersebut mau untuk merubah diri dan memacu
didik ini berkaitan dengan hasil kinerja yang ia lakukan, peserta didik
pembelajaran.
Sumbergempol Tulungagung
untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau
113
Ibid.
92
tidak, apakah materi yang diajarkan sudah dikuasai atau tidak, apakah
metode yang digunakan sudah tepat, dan apakah media yang dipakai sudah
proses pembelajaran peserta didik dan hasil belajar yang dicapainya. Guru
tua, hal-hal yang berhubungan dengan karakter peserta didik yang kurang
baik maka peserta didik akan ditindak lanjuti dalam program mentoring,
akhir, dan juga dengan cara guru menuliskan catatan perilaku peserta didik
114
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional(Cet. VIII; Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2009), h. 61.
93
soal.115
manakala ia telah melaksanakan tes. Hal ini tentu kurang tepat, sebab
entah itu tes tertulis maupun non tertulis, hal ini sering digunakan
115
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,(Cet. II; Jakarta: Diktis Kemenag RI, 2012),
hal.88
94
c. Tes tertulis dalam evaluasi dengan cara siswa mengerjakan soal – soal
secara tertulis.
terbatas pada hasil tes yang biasa dilakukan secara tertulis, akibatnya
116
Sitti Mania, Pengantar Evaluasi Pengajaran (Makassar: Alauddin University Press,
2012), hal.3
95
wawancara dengan peserta didik dan orang tua. Hal ini dilakukan
kedepannya.
kognitif, tapi juga aspek afaktif dan psikomotorik. Sehingga hasil dari
dapat digunakan jika kita ingin mengetahui kualitas proses dan produk
117
Ina Magdalena, dkk, PENTINGNYA EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN DAN
AKIBAT MEMANIPULASINYA, vol.2, Jurnal Pendidikan dan Sains, 2020, hal.248
118
M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya,(Jakarta: Bumi Aksara,
2011), hal. 2
BAB VI
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
penelitian tentang peran guru dalam meningkatkan nilai karakter siswa kelas
karakter, yaitu disiplin, tata krama, mandiri, selain itu juga guru
agar sesuai dengan rencana yang telah dibuat, yang mana proses
97
98
adalah salah satu kegiatan integral yang wajib ada dalam kegiatan
pada hasil belajar peserta didik namun dari segi meningkatkan nilai
B. SARAN
pendidikan yang lebih baik untuk kedepannya. Selain itu penelitian ini
melakukan kerjasama dari beberapa pihak seperti orang tua dari siswa
karena dukungan dari orang tua memiliki peran yang sangat penting
dan lebih rajin dalam belajar baik secara daring maupun luring. Dan
perlu diingat ilmu yang tinggi akan terlihat rendah tanpa adanya akhlak
Sukabumi : CV Jejak
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Cet. II; Jakarta: Diktis Kemenag RI
Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
101
E. Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional Cet. VIII. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Algensindo
Hasan, Said Hamid dkk,. 2010. Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa.
(2020):248
102
Khsanah, Laela Nur. 2020. “Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Bahasa
Lapindus, Ira M. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Aksara
University Press
(2020):149
Meilina, Rizka Ayu. 2021. “Peran Guru PAI dalam Membentuk Kesantunan
Ponorogo
Rosdakarya
103
Mulyana. 2008. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Daerah Dalam Kerangka
Kencana
Nucci, Larry P. et. al.. 2014. Handbook Pendidikan Moral dan Karakter, terj.
Negeri Ponorogo
IPI
104
Sadirman, A.M. 2014. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Bandung: Alfabeta
Pustaka
Usman, Moh. Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda
Karya
105
Wanto, Alfi Haris. “Strategi Pemerintah Kota Malang Dalam Meningkatkan
November (2017):42
106
LAMPIRAN - LAMPIRAN
107
Lampiran 1 Profil MI Alquran Jabalkat Sambijajar
PROFIL LEMBAGA
3. Alamat
a) Desa : Sambijajar
b) Kecamatan : Sumbergempol
c) Kabupaten : Tulungagung
108
b) Kode : 66291
c) Desa : Sambijajar
d) Kecamatan : Sumbergempol
e) Kabupaten : Tulungagung
g) Nomor Telepon :-
a. Visi :
b. Misi:
(bil ghaib).
tajwid
109
a. Memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh.
d) Bendahara : Miftahurrohmah, S. Pd
110
j) Kabid Olahraga : Rizky Pengestu, S. Pd
111
Lampiran 2 Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
112
Lampiran 3 Pedoman Observasi
1. Menurut ibu apa esensi dari bahasa Jawa itu sendiri dan seberapa penting
kah bahasa Jawa dimasukkan dalam sebuah mata pelajaran?
113
3. Sebelum mengajar apakah ibu selalu membuat perencanaan mengajar
seperti (prota) dan (promes) serta persiapan mengajar lainya seperti
silabus dan RPP?
114
Lampiran 4 Dokumentasi Foto
upacara
membaca
115
Map gantung prestasi siswa Siswa ketika memberi salam ke guru
116
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian
117
Lampiran 6 Surat Balasan Izin Penelitian
118
Lampiran 7 Form Konsultasi Bimbingan Skripsi
119
120
Lampiran 8 Laporan Selesai Bimbingan Skripsi
121
Lampiran 9 Biodata Penulis
BIODATA PENULIS
122