SKRIPSI
Oleh:
NURSILA
NIM. 111610119
Oleh:
NURSILA
NPM. 111610119
SKRIPSI
menjadi tentram
(ar-Rad: 28)
PERSEMBAHAN
Bapak dan Mama yang sangat saya cintai dan saya sayangi
Semoga ananda dapat menggapai cita-cita seperti harapan bapak dan mama
Teman-teman terbaik,
Mulyadi, Widya, Willy, Susan, Khom, Ida, Engelin,Tere, Rere, Rini, Siti
Alhamdulillah segala puji syukur bagi Allah Rabb alam semesta. Shalawat
salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan tauladan kita Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.
Kiranya pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak yang membantu peneliti dalam
menyelesaikan penelitian ini. Ungkapan terimakasih tersebut peneliti berikan
untuk yang terhormat:
1. H. Helman Fahri, SE. MM., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Pontianak.
2. Dr. Mawardi, MM., selaku Dekan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak.
3. Hj. Sudarti, M.Pd., selaku Ketua Prodi PG-PAUD Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak dan sekaligus
pembimbing pertama yang telah memberikan arahan, bimbingan, saran,
dan motivasi sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.
4. Diana, M.Pd., selaku pembimbing kedua yang telah memberikan arahan,
bimbingan, saran dan motivasi sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penelitian ini.
5. Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan ilmu yang berharga
bagi peneliti.
6. Orang tua dan keluarga besar peneliti yang telah memberikan motivasi dan
dukungan baik berupa moril maupun materil.
7. Rekan-rekan mahasiswa pendidikan strata satu PG-PAUD Universitas
Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan masukan-masukan
dalam penyusunan penelitian ini.
Menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
peneliti mengharapkan kepada semua pihak yang berkenan memberikan segala
kritik dan saran dari dosen pembimbing dan pembahas yang sifatnya membangun,
diterima dengan senang hati, demi kesempurnaan dan kemajuan bersama. Saya
berharap semoga penelitian ini berguna bagi pembaca. Amin.
NURSILA
NPM. 111610119
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN.................................................................................... iii
MOTTO............................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3
E. Definisi Operasional................................................................................ 4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 50
B. Saran.......................................................................................................... 51
Daya ingat yang rendah menyebabkan anak akan kesulitan menangkap informasi,
memahami pelajaran yang diberikan maupun mengingat kembali apa yang sudah
dipelajari di sekolah. Ingatan adalah salah satu fungsi psikis yang menangkap
informasi dari stimulus yang meliputi pengkodean, penyimpanan dan
pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat di otak.
Apabila seorang anak tidak mengingat suatu pelajaran maka dia tidak akan bisa
menyelesaikan tugasnya dalam pelajaran itu. Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: 1) Bagaimanakah daya ingat anak sebelum diberi perlakuan brain
gym? 2) Bagaimanakah daya ingat anak sesudah diberi perlakuan brain gym? 3)
Bagaimana efektivitas brain gym terhadap daya ingat anak. Tujuan penelitian ini
untuk mendeskripsikan: 1) Tingkat daya ingat anak sebelum diberikan perlakuan
brain gym, 2) Tingkat daya ingat anak sesudah diberikan perlakuan brain gym, 3)
Efektivitas brain gym terhadap daya ingat anak. Pendekatan penelitian ini adalah
quasi eksperimet dan desain yang digunakan adalah Nonrandomized Control-
Group Pretest-Postest Design. Subjek penelitian ini adalah kelompok B1 Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara yang berjumlah 24 Orang yang
dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengukuran
menggunakan tes rentangan angka 29 digit angka. Hasil penelitian, pada
kelompok eksperimen diketahui bahwa subjek memiliki perubahan tingkat daya
ingat, saat pre-test dan post-test. Hal ini, ditunjukkan perolehan mean pada saat
pre-test 7,33 dan 10,58 pada saat post-test. Pada kelompok kontrol, perolehan
mean pada saat pre-test 7,50 dan 7,65 pada saat post-test. Setelah melakukan uji-t
pada program SPSS, diperoleh nilai t =7,213, df=22, (p=0,000). Nilai Ttabel
sebesar 1,72 dengan menggunakan taraf signifikan 5% (0,05). Karena nilai Thitung
(7, 213) > Ttabel (1,72) dan nilai probabilitas (0,00) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya dapat disimpulkan metode brain gym sangat efektif dalam
meningkatkan daya ingat pada anak sehingga diharapkan dapat diterapkan pada
setiap sekolah khususnya pada anak usia dini.
Kata kunci: Brain Gym, Daya Ingat, Anak Usia Dini, Efektivitas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan mengingat merupakan salah satu faktor penting dalam
kehidupan anak. Seringkali daya ingat pada anak dijadikan tolak ukur
kecerdasan, selain daya nalar dan kosentrasi. Sejak dilahirkan anak memiliki
100 miliyar dan satu triliun sel glia, jika jumlah sel tersebut dioptimalkan
maka kemampuan daya ingat pada anak akan meningkat. Di dalam otak
tersimpan berbagai macam informasi. Selama otak dalam keadaan sehat
manusia akan selalu melakukan proses mengingat. Otak tidak bekerja
sendirian pada saat proses mengingat, perlu adanya kerjasama dengan organ
lain diantaranya panca indera. Panca indera menerima informasi kemudian
diantar ke otak diolah dan disimpan. Lalu pada saat-saat tertentu bila
dibutuhkan otak akan mengeluarkan informasi tersebut sebagai bentuk
mengenali.
Daya ingat bukan hanya untuk mengingat kembali apa yang telah
terjadi di masa lampau, akan tetapi daya ingat juga berperan penting untuk
proses belajar mengajar. Apabila seorang anak tidak mengingat suatu
pelajaran maka dia tidak akan bisa menyelesaikan tugasnya dalam pelajaran
itu.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di Taman Kanak-kanak
Negeri Pembina Pontianak Utara pada tanggal 26 Mei 2015 diketahui bahwa
pola pembelajarannya cenderung berpusat pada guru sehingga anak hanya
menjadi objek pembelajaran. Oleh sebab itu, akibat dari pola pembelajaran
tersebut guru merasa telah memindahkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya
kepada para siswa tetapi sesungguhnya siswa belum memperoleh
pembelajaran tersebut. Pada saat anak diberikan tugas kebanyakan anak masih
banyak dibantu yaitu anak menanyakan kembali cara melaksanakn tugas yang
diberikan guru dan ketika evaluasi guru menayakan kembali pembelajaran hari
ini yang sudah dijelakan menggunakan media gambar, sebagian besar anak
belum bisa menjawab pertanyaan dari guru. Hal tersebut menandakan tingkat
daya ingat anak kurang. Anak seharusnya mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan sederhana yang diajukan oleh guru karena guru sudah menjelaskan
berulang-ulang baik menggunakan gambar maupun pada saat pemberian
tugas.
Kemampuan daya ingat pada anak dapat dioptimalkan dengan
melakukan stimulasi-stimulasi yang tepat. Stimulasi tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan yaitu kegiatan brain gym
(senam otak). Kegiatan brain gym dapat mengoptimalkan semua dimensi otak
dikarenakan gerakan-gerakan yang ada didalamnya dibuat untuk merangsang
otak.
Brain gym merupakan serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh
sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian diri dengan
tuntutan sehari-hari. Senam otak bisa dilakukan oleh semua usia dikarenakan
hanya membutuhkan waktu yang singkat dan bisa dilakukan dikehidupan
sehari-hari diluar sekolah. Dengan senam otak mampu membuat anak lebih
siap menerima pelajaran yang diajarkan, lebih semangat dan ceria menjalani
hari-harinya yang dikarenakan senam otak memberikan relaks diotak.
Manfaatnya pun diyakini sangat besar, dengan senam otak murid dan guru
dapat melakukan proses pembelajaran tanpa stres. Berdasarkan paparan di
atas, disimpulkan bahwa brain gym sangat bermanfaat dalam meningkatkan
kemampuan akademik. Beberapa gerakan-gerakan brain gym dirancang
khusus untuk membantu dalam mengaktifkan otak dalam meningkatkan
keterampilan dan kemampuan akademik yang kita inginkan dalam waktu
singkat.
Demikian untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal,
khususnya dalam meningkatkan daya ingat, kedua belahan otak harus
diseimbangkan dan dilatih secara optimal. Gerakan brain gym mampu
meningkatkan kemampuan belajar seseorang dengan menyeimbangkan dan
mengembangkan kemampuan belahan otak, dengan demikian brain gym
mampu meningkatkan daya ingat.
Dari uraian diatas, metode brain gym sangat diperlukan bagi anak-anak
yang sulit belajar dan daya ingatnya kurang. Alasan inilah sehingga peneliti
berkeinginan mengetahui sejauh mana efektivitas brain gym terhadap daya
ingat anak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka dapat
dirumuskan menjadi pernyataan-pernyataan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat daya ingat anak sebelum diberi perlakuan brain gym di
Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara?
2. Bagaimana tingkat daya ingat anak sesudah diberi perlakuan brain gym di
Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara?
3. Bagaimana efektivitas brain gym terhadap daya ingat anak di Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
mendeskripsikan tentang sebagai berikut:
1. Tingkat daya ingat anak sebelum diberikan perlakuan brain gym di Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara.
2. Tingkat daya ingat anak sesudah diberikan perlakuan brain gym di Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara.
3. Efektivitas brain gym terhadap daya ingat anak di Taman Kanak-kanak
Negeri Pembina Pontianak Utara.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah sebagai referensi dan
informasi yang dapat memberikan masukan bagi siapa saja tentang
peningkatan daya ingat anak melaui pembelajaran yang menggunakan
perlakuan brain gym.
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Menambah wawasan bagi peneliti tentang upaya meningkatkan daya
ingat anak melalui pembelajaran yang menggunakan brain gym.
b. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan
perbaikan dalam meningkatkan daya ingat anak.
c. Bagi lembaga
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi
bagi mahasiswa perguruan tinggi khususnya PG-PAUD Universitas
Muhammadiyah Pontianak tentang penggunaan brain gym untuk
meningkatkan daya ingat anak.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang
digunakan dalam penelitian ini maka perlu adanya definisi operasional.
Berikut ini definisi operasional dari berbagai istilah yang digunakan.
1. Kemampuan daya ingat
Kemampuan daya ingat adalah kemampuan untuk memasukkan,
menyimpan lebih lama, dan menimbulkan kembali informasi akan hal-hal
yang pernah dialami oleh anak. Kemampuan daya ingat dalam penelitian
ini yaitu kemampuan daya ingat jangka pendek anak.
2. Gerakan Brain Gym
Brain gym dalam penelitian ini adalah serangkaian latihan gerak
sederhana, yang mengaktifkan semua bagian otak untuk meningkatkan
daya ingat anak. Brain gym ini mampu memberikan sensasi rileks dan
menyenangkan dalam tubuh seseorang, karena dalam keadaan tegang
seseorang anak sulit mengoptimalkan kemampuan otaknya dikarenakan
otak tersebut sedang kosong. Kegiatan brain gym ini akan dilaksanakan
sebelum memulai pembelajaran yang akan diiringi dengan musik sehingga
anak akan mudah mengingat gerakan-gerakan brain gym. Gerakan brain
gym yang digunakan yaitu gerakan silang, gerakan silang berbaring, putar
leher, titik positif, tombol imbang, tombol bumi, burung hantu dan
menguap berenergi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Daya ingat
1. Pengertian Daya Ingat
Ingatan adalah tempat penyimpanan data fisik dalam otak. Ingatan
bersifat pribadi dan menyimpan sejarah hidup manusia. Ingatan
memberitahu kita apa yang terjadi kemaren, sepuluh tahun yang lalu atau
apa yang akan kita lakukan besok (Iddon & Williams, 2005:8). Daya ingat
merupakan kata lain dari memory. Memori berasal dari bahasa inggris,
memory. Menurut Wojowasito dan Wasito memori artinya ingatan dan
kenangan-kenangan. Bruno mendefinisikan memori sebagai proses mental
yang melibatkan penyandian (enconding), penyimpanan (Storage) dan
pemanggilan kembali (retrieval) informasi dan pengetahuan yang
semuanya terpusat di otak (fitriawati, syukri, dan miranda 2013: 3).
Sebagian psikologi berpendapat bahwa ingatan adalah aktifitas otak
dalam merekam, menyimpan dan memutar kembali apa yang telah terjadi
pada masa lampau, baik berupa pengetahuan, pemikiran, kecenderungan,
tingkah laku dan aktivitas (gerakan). Seseorang dapat mengingat suatu
informasi yang telah dipelajari pada waktu yang lalu. Semakin banyak
informasi yang diperoleh seseorang berarti semakin sering terjadi kaitan
antara informasi satu dengan informasi yang lain. Setiap informasi yang
dipelajari telah meninggalkan semacam jejak dalam otak manusia dan
jejak itulah yang akan dikeluarkan oleh otak berupa informasi terdahulu
yang telah tersimpan. Hal tersebut terjadi pada saat seseorang mengingat
informasi. Jadi memori atau daya ingat merupakan sesuatu yang sangat
penting bagi manusia karena merupakan kekuatan jiwa manusia untuk
menerima, menyimpan dan mereproduksi kesan-kesan, pengertian-
pengertian atau tanggapan-tanggapan.
2. Cara Kerja Daya Ingat
Otak mengendalikan seluruh aktivitas kehidupan manusia dengan
berbagai cara. Salah satunya dengan saraf. Pesan informasi diterima oleh
syaraf yang disebut rangsang. Rangsang kemudian merambat di sepanjang
sel saraf menuju otak dan otak mengirim respon ke organ-organ tubuh.
kecepatan pesan dari otak menuju organ-organ yang dikendalikannya
sangatlah tinggi, yaitu 120 meter per detik. Kecepatan respon yang tinggi
ditentukan oleh susunan saraf. Jika susunan sarafnya jelek maka
kecepatan perintah akan terganggu, bahkan mengalami kemacetan. Syaraf
akan semangkin tebal, berkembang, dan kualitasnya akan semangkin
bagus jika sering dipakai (Deasylawati, 2007:16-17).
Proses ingatan terletak didalam otak. Berbagai jenis informasi
diterima dan disimpan dilokasi yang berbeda. Menurut Iddon & Williams
(2005: 10) cara kerja ingatan itu dapat dilihat sebagai berikut:
i. Sebagain besar ingatan disimpan dalam korteks (bagian luar) otak.
ii. Sisi kiri otak lebih banyak terlibat dalam ingatan verbal dan sisi
kanan otak dalam ingatan visual.
iii. Proses ingatan jangka pendek terjadi dilobus depan (otak depan)
iv. Proses perekaman ingatan baru terjadi pada lobus temporal.
v. Informasi visual memasuki otak melalui mata dan diproses dibagian
belakang otak yang disebut lobus oksipital.
Menurut Minninger (2007: 118-119) bahwa ingatan berangsung
melalui tiga tahapan yaitu:
a. Ingatan seketika
Ingatan seketika bertahan sekitar dua detik dan memungkinkan kita
terus melanjutkan kegiatan-kegiatan selanjutnya.
b. Ingatan jangka pendek
Ingatan jangka pendek adalah ingatan untuk hal-hal yang terjadi baru-
baru saja dan bertahan sampai beberapa menit, jam atau hari.
c. Ingatan jangka panjang
Ingatan jangka panjang adalah suatu tipe memori yang relatif tetap
dan tidak terbatas. Ingatan jangka panjang bertambah seiring
bertambahnya usia yaitu dimulai selama masa pertengahan dan akhir
kanak-kanak.
3. Faktor yang Mempengaruhi Daya Ingat
Daya ingat tidak bisa memunculkan sesuatu yang belum
didaftarkan di pikiran kita, atau belum didaftarkan secara sempurna.
Hampir semua kegagalan dalam mengingat masuk dalam katagori ini
(White, 2005: 19). Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi
oleh berberapa faktor (Minninger: 58-73) yaitu:
a. Penyakit
Gangguan kesehatan dapat mengurangi kemampuan kita untuk
memusatkan atensi atau ingatan seperti amnesia, arterisklerosis
(pembuluh darah ke otak menyempit), kepikunan dan alergi.
b. Obat-obatan
Setiap obat yang mempengaruhi suasana hati, pemahaman, atau
kesiagaan, sehingga mempengaruhi proses informasi ke otak. Setiap
obat yang efek sampingnya membuat depresi akan berpengaruh pada
ingatan.
c. Alkohol
Menurut Dr.Noble bahwa alkohol dapat mengarah pada penuaan otak
sebelum waktunya. Dia juga berpendapat orang yang berusia lebih
dari 40 tahun yang terpengaruh alkohol paling banyak menderita
gangguan ingatan, bahkan mereka yang lebih muda 21 sampai 39
tahun sedikit banyak mengalami kehilangan ingatan.
d. Rokok
Seorang psikolog Skotlandia mengatakan bahwa merokok dapat
merusak pasokan darah pembawa oksigen ke otak, dan kekurangan
kadar oksigen mengakibatkan penurunan efesiensi daya ingat.
e. Kurang olahraga
Otak adalah organ tubuh yang paling peka. Kita tahu bahwa olahraga
memperbaiki kesehatan fisik dan kesehatan yang baik adalah bantuan
berharga bagi daya ingat. Kajian awal menunjukkan bahwa
kekurangan olahraga tidak memblokir ingatan tetapi secara nyata
dapat memperlambat waktu merespon artinya lebih lama untuk
mengingat ulang informasi yang kita inginkan.
f. Kelelahan
Kelelahan berpengaruh besar dalam daya ingat. Misalnya seorang
anak yang lelah, tidak mendengar sedikitpun semua perintah ibunya
yang sedang marah sehingga ia tidak dapat mengingat perintah
tersebut.
B. Brain Gym
1. Pengertian Brain Gym
Otak adalah pusat segala pikiran dan bila sehat maka segala aktivitas
dapat berjalan dengan baik. Nutrisi yang baik serta aktivitas yang tepat
dapat menunjang kesehatan, keseimbangan serta mengaktifkan bagian yang
ada pada otak aktivitas yang bisa dilakukan disenam otak.
Menurut Tammase dalam Faidi (2013: 76) senam otak merupakan
sejumlah gerakan sederhana yang dapat menyeimbangkan setiap bagian
otak. Gerakan-gerakan ringan dengan permainan melalui olah tangan dan
kaki dapat memberikan rangsangan atau stimulus bagi otak. Faidi juga
menjelaskan bahwa senam otak membuka bagian-bagian otak yang
sebelumnya tertutup atau terhambat, sehingga kegiatan belajar berlangsung
dengan menggunakan seluruh otak.
Menurut Nugroho, Hardjajani & Hardjono (2008: 4) Brain gym
merupakan sebuah teknik yang dapat meningkatkan kemampuan yang
berupa koordinasi tubuh dengan gerakan-gerakan sederhana. Sedangkan
menurut Razak (2014: 235) Brain gym adalah latihan yang terangkai dari
gerakan tubuh yang dinamis yang memungkinkan di dapatkan
keseimbangan aktivitas kedua belahan otak secara bersamaan .
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa brain
gym atau senam otak adalah serangkaian gerakan tubuh yang dinamis untuk
menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan untuk membantu meningkatkan
konsentrasi dan daya ingat anak.
2. Manfaat brain gym
Berbagai manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan brain gym,
gerakan-gerakan ringan dengan permainan melalui olah tangan dan kaki
dapat memberikan stimulus atau rangsangan pada otak. Gerakan yang
menghasilkan stimulus itulah yang dapat meningkatkan kemampuan belajar
dan konsentrasi anak.
Dengan brain gym kemampuan konsentrasi akan lebih bagus dan
daya ingat lebih meningkat, sehingga membantu anak memahami dan
mengingat informasi dalam belajar. Selain itu brain gym dapat
mengoptimalkan fungsi kinerja panca indra, menjaga kelenturan dan
keseimbangan tubuh, meningkatkan ketajaman pendengaran, dan
penglihatan, mengurangi kesalahan dalam membaca (Razak, 2013: 236).
Banyak sekali manfaat dari brain gym misalnya salah satu gerakan
brain gym seperti gerakan silang atau pola silang yang sejak lama sudah
dikenal sebagai metode yang mampu memperbaiki fungsi neurologis pada
anak-anak yang mengalami cedera otak. Gerakan ini juga sangat efektif
untuk latihan penglihatan (Denison, 2003: 65).
Nugroho, Hardjajani & Hardjono (2014: 4) mengatakan aktivitas
fisik tidak hanya meningkatkan hubungan antar neuron tetapi juga dapat
menstimulasi otak untuk belajar dengan meningkatkan beberapa kunci
otak. Kegiatan brian gym yang berupa serangkaian kegiatan fisik terutama
motorik kasarnya secara umum dapat meningkatkan perkembangan otak
karena dapat mensuplai glukosa, sebagai sumber energi utama.
Menurut Faidi (2013: 77) banyak manfaat yang dapat diperoleh jika
seseorang rutin melakukan senam otak, antara lain:
a. Pikiran menjadi fresh dan mudah berkonsentrasi
b. Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stres
c. Meningkatkan kepercayaan diri
d. Sangat efektif untuk menangani seseorang yang mengalami hambatan
dan stres belajar
e. Memandirikan seseorang dalam hal belajar, serta mengaktifkan seluruh
potensi dan keterampilan yang dimiliki seseorang
f. Meningkatkan kemampuan berbahasa dan daya ingat
g. Menjadi lebih semangat, kreatif, dan efesien
h. Dapat dipakai dalam waktu singkat (kurang dari 5 menit) dan tidak
memerlukan bahan atau tempat khusus, sehingga dapat dipakai dalam
semua situasi termasuk saat belajar atau bekerja
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan ada beberapa manfaat bain
gym yaitu:
a. Dapat belajar tanpa stres karena dilakukan dengan waktu singkat.
b. Dengan brain gym dapat menigkatkan kepercayaan diri anak.
c. Hasil akan dirasakan dalam hal kemandirian dan anak akan senang
belajar dan bekerja.
d. Meningkatkan potensi dan keterampilan karena brain gym
menyenangkan dan menyehatkan.
e. Fikiran akan lebih jernih, hubungan sosialisasi akan lebih rileks dan
senang.
f. Anak akan lebih semangat berkonsentrasi sehingga anak akan menjadi
kreatif dan efesien sehingga prestasi belajar akan meningkat.
3. Mekanisme brain gym
Pelaksanaan senam otak juga sangat praktis, karena bisa dilakukan
dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Sebelum melakukan senam
otak ada beberapa prinsip brain-based (metode belajar yang sesuai dengan
bekerjanya struktur dan fungsi otak) yang perlu diketahui oleh para
pendidik menutur Megawangi, dkk (2004: 24-25) yaitu:
a. Otak memperoses beberapa aktivitas dalam waktu bersamaan.
Misalnya ketika seseorang makan, secara bersamaan otak memproses
kegiatan mulut untuk mengunyah, lidah untuk merasakan, dan hidung
untuk mencium bau makanan.
b. Otak memperoses informasi secara keseluruhan dan secara bagian per
bagian dalam waktu bersamaan (simultan).
Misalnya dalam melakukan senam otak aspek motorik, akademik, dan
emosi anak terlibat secara simultan, sehingga anak lebih cepat
menguasai dari pada hanya teori saja yang hanya melibatkan aspek
kognitif atau akademiknya.
c. Proses belajar melibatkan seluruh aspek fisiologi manusia
d. Secara alami otak selalu mencari makna atau arti dalam informasi yang
diterimanya. Otak akan memproses lebih lanjut informasi yang
bermakna, namun tidak demikian dengan informasi yang tidak
bermakna.
e. Faktor emosi mempengaruhi proses belajar.
f. Motivasi belajar akan meningkat bila diberikan sesuatu yang
menantang, dan akan terhambat kalau diberi ancaman.
g. Manusia akan lebih mudah mengerti dengan diberikan fakta secara
alami, atau ingatan spasial (bentuk gambar).
Dari prinsip diatas maka senam otak ini akan diberikan pada anak
dengan cara yang menyenangkan sehingga anak akan lebih mudah untuk
mengingat gerakan-gerakannya. Menurut Denison (2003: 27-60) ada
beberapa gerakan brain gym yang terbagi dalam beberapa kelompok
gerakan sesuai yaitu:
a. Gerakan menyebrangi garis tengah, seperti; gerakan silang, coretan
ganda, abjad 8, gajah, putaran leher, olengan pinggul, pernafasan perut,
gerakan silang berbaring, dan mengisi energi.
b. Gerakan merenggangkan otot, seperti; gerakan burung hantu,
mengaktifkan tangan, lambaian kaki, pompa betis, luncuran gravitasi,
dan pasang kuda-kuda.
c. Gerakan meningkatkan energi, seperti; gerakan sekelar otak, tombol
bumi, tombol imbang, tombol angkasa, menguap berenergi, dan pasang
telinga.
d. Gerakan penguatan sikap, seperti; kait relaksasi dan titik positif.
Dari berbagai macam senam otak peneliti hanya mengambil
beberapa gerakan ini karena mengingat keterbatasan kemampuan anak dan
ada beberapa gerakan senam otak yang terlalu sulit untuk dilakukan oleh
anak misalnya gerakan tangan memutar kearah yang berlawanan sehingga
membutuhkan waktu yang lama untuk bisa melakukan hal tersebut. Berikut
ini petunjuk gerakan-gerakan senam otak yang akan dilakukan dalam
penelitian ini yaitu:
a. Gerakan silang (cross crawl)
Cara : Kaki dan tangan digerakkan secara berlawanan. Bisa ke depan,
samping, atau belakang.
Manfaat : merangsang bagian otak yang menerima informasi
(receptive) dan bagian yang menggunakan informasi (expressive)
sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal baru dan
meningkatkan daya ingat.
b. Gerakan silang berbaring
Cara: gerakan ini membayangkan sedang naik sepeda dengan posisi
tidur, menyentuhkan lutut dengan siku yang berlawanan.
Manfaat: pemanasan sebelum olahraga, pikiran terasa jernih.
c. Putaran leher
Cara: gerakan dengan menundukkan kepala ke depan, pelan-pelan putar
leher dari satu sisi ke sisi yang lain, nafaskan keluarkan ketegangan.
Ulangi dengan bahu diturunkan. Bayangkan menggambar garis
lengkung di sepanjang dada.
Manfaat: relaks, melindungi dari kemungkinan pengaruh negatif
peralatan elektronik
d. Titik positif
Cara: mencoba dan tidak berfikir dengan seluruh otak dan menyentuh
dahi di dua titik anatara mata dan perbatasan rambut.
Manfaat: untuk mengaktifkan kembali otak refleks.
Cara: Gerakan ini memijit pelan-pelan daun telinga, 3x dari atas ke
bawah.
Manfaat: membantu konsentrasi, mendengar suara sendiri waktu
berbicara atau menyanyi.
e. Tombol imbang
Cara: gerakan menyentuhkan 2 jari ke belakang kuping, dilekukkan
dibawah tulang belakang dan letakan tangan satunya di pusar. Kepala
lurus melihat ke depan, sambil nafas dengan baik selama 1 menit.
Kemudian sentuh belakang kuping yang lain.
Manfaat: menjaga badan tetap relaks dan pikiran tenang
f. Tombol bumi
Cara: gerakan meletakkan dua jari tangan di bawah bibir dan tangan
yang lain di pusat dengan jari menunjuk ke bawah. Ikutilah dengan
mata satu garis dari lantai ke loteng dan kembali sambil bernafas
dalam-dalam. Nafaskan energi ke atas, ke tengah-tengah badan.
Manfaat: meningkatkan energi, menghitung lebih cepat dan tepat.
g. Burung hantu
Cara: urutlah otot bahu kiri dan kanan. Tarik nafas saat kepala berada
diposisi tengah, kemudian hembuskan nafas ke samping atau ke otot
yang tegang sambil relaks. Ulangi dengan tangan kiri.
Manfaat: Gerakan ini menghilangkan kekakuan yang ada pada kita
karena terlalu banyak duduk atau membaca.
h. Menguap berenergi
Cara: Gerakan memijat otot-otot di sekitar persendian rahang sambil
membuka mulut seperti hendak menguap. Atap impuls spontan
menguaplah dengan bersuara untuk melemaskan otot-otot tersebut.
Manfaat: agar suara relaks, membantu menciptakan musik
4. Efektivitas brain gym dalam meningkatkan daya ingat anak usia dini
Perkembangan otak dan sistem saraf merupakan perkembangan yang
sangat penting pada masa anak-anak awal. Meskipun otak terus bertumbuh
pada masa awal anak-anak, namun pertumbuhannya tidak sepesat pada
masa bayi. Saat bayi mencapai umur 2 tahun, ukuran otaknya rata-rata
75% dari otak dewasa dan saat mencapai umur 5 tahun, ukuran otaknya
akan mencapai 90% dari otak dewasa. Pertumbuhan ini disebabkan oleh
pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung didalam dan
diantara daerah-daerah otak (Desmita, 2010: 110).
Otak terbagi menjadi beberapa bagian salah satunya adalah otak
kanan dan kiri. Otak kanan berfungsi dalam perkembangan EQ (Emotional
Quotient), misalnya dalam hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk
atau ruang, emosi, musik, dan warna. Jika otak kanan terjadi kerusakan
maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi.
Sedangkan otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence
Quotien), misalnya dalam perbedaan, angka, urutan, bahasa, hitungan, dan
logika. Apabila otak kiri mengalami kerusakan maka akan terjadi
gangguan dalam hal fungsi bicara, berbahasa, dan matematika (Cahyo,
2011:17-18).
Otak mengendalikan seluruh aktivitas kehidupan manusia dengan
berbagai cara. Salah satunya dengan saraf. Pesan informasi diterima oleh
syaraf yang disebut rangsang. Rangsang kemudian merambat di sepanjang
sel saraf menuju otak dan otak mengirim respon ke organ-organ tubuh.
kecepatan pesan dari otak menuju organ-organ yang dikendalikannya
sangatlah tinggi, yaitu 120 meter per detik. Kecepatan respon yang tinggi
ditentukan oleh susunan saraf. Jika susunan sarafnya jelek maka kecepatan
perintah akan terganggu, bahkan mengalami kemacetan. Syaraf akan
semangkin tebal, berkembang, dan kualitasnya akan semangkin bagus jika
sering dipakai. Kecepatannya akan semangkin tinggi bila digunakan untuk
berfikir. Sel saraf akan mengecil, menipis, kemudian menghilang jika
tidak pernah dipakai sehingga menjadikan kita orang yang bodoh
(Deasylawati, 2007:16-18).
Berdasarkan pendapat diatas maka daya ingat anak akan berkembang
dengan baik apabila fungsi otak berkerja secara seimbang. Salah satu cara
untuk mengoptimalkan kinerja otak yaitu dengan cara senam otak. Dengan
senam otak, maka otak diaktifkan pada tiga dimensi, yakni lateralitas-
komunikasi, pemfokusan-pemahaman, dan pemusatan-pengaturan. Untuk
lateralitas-komunikasi (dimensi otak kiri dan kanan), gerakan yang
diperlukan adalah gerakan menyilang seperti dijelaskan diatas (Nugroho,
Hardjajani, Hardjono, 2007: 5).
Selain melakukan brain gym, anak dianjurkan untuk meminum air
putih sebanyak-banyaknya. Selain mengandung mineral, air putih juga
mampu memperlancar peredaran darah dan oksigen keseluruh tubuh.
Adapun tahap proses kegiatan brain gym pada kelas B1 di Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara adalah sebagai berikut:
TABEL 2. 1 Tahap-tahap Proses Brain Gym
No. Tahap pembelajaran Proses brain gym
1. Kegiatan pendahuluan a. Guru menjelaskan peraturan dan
(30 menit) kegiatan yang akan dilakukan
b. Guru menjelaskan tujuan dari brain
gym
c. Guru mencontohkan beberapa
gerakan brain gym yang akan
dilakukan.
Menerapkan
Guru belum menerapkan Adanya pengaruh
metode brain gym
metode brain gym dalam metode brain gym
terhadap daya ingat
meningkatkan daya ingat terhadap daya
anak
anak ingat anak
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha: Terdapat peningkatan daya ingat anak dengan menggunakan metode brain
gym.
H0: Tidak Terdapat peningkatan daya ingat anak dengan menggunakan metode
brain gym.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Bentuk Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode merupakan suatu hal atau cara yang penting digunakan
seseorang dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena
dengan metode penelitian inilah penelitian akan dapat dilaksanakan secara
tepat, cepat, dan akurat. Menurut Sugiyono (2013: 3) Metode penelitian
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.
Berbubungan dengan penelitian, maka metode penelitian ada
bermacam-macam. Hal ini sejalan dengan Rakhmat (2007: 21) yang
membagi metode penelitian menjadi lima macam yaitu metode historis,
deskriptif, korelasional, eksperimental, dan kuasi-eksperimental. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental.
Metode eksperimental adalah metode yang ditujukan untuk meneliti
hubungan sebab-akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel
pada satu (atau lebih) kelompok eksperimental.
2. Bentuk Penelitian
Berdasarkan cara pelaksanaannya menurut Sugiyono (2013: 109),
terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam
penelitian yaitu:
a. Pre-Experimental Design
b. True Experimental Desain
c. Factorial Experimental Desain
d. Quasi Experimental Desain
Keterangan:
T1 : Pemberian Instrumen Tes pada kelompok eksperimen sebelum
menggunakan metode brain gym
T2 : Pemberian Instrumen Tes pada kelompok eksperimen sesudah
menggunakan metode brain gym
X : Pembelajaran dengan menggunakan metode brain gym
- : Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
konvensional
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010: 60). Menurut Sugiyono (2013: 60),
variabel dalam penelitian adalah Segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat
tersebut, maka disimpulkan bahwa variabel adalah objek yang bervariasi yang
dipilih menjadi perhatian untuk diteliti dan diuji kebenarannya secara empirik.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau
pendahulu dari variabel yang lain (Rakhmat, 2007: 12). Menurut Sugiyono
(2013: 60) variabel bebas merupakan Variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah efektivitas brain gym.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 39).
Menurut Rakhmat (2007: 12) variabel terikat adalah Variabel yang
diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang
mendahuluinya. Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi
dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu
faktor-faktor yang muncul atau tidak muncul atau berubah sesuai dengan
yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah kemampuan daya ingat anak.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu tanggal 18
Agustus sampai 18 September 2015 pada semester ganjil (I) tahun
pelajaran 2015/2016 yaitu sebanyak 8 kali pertemuan.
Kelas Jumlah L P
B1 24 anak 12 12
B2 17 anak 10 7
E. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Identifikasi Masalah
Persiapan: Validasi:
Alat dan bahan penelitian Pengujian Instrumen Tes
Pelaksanaan Pretest:
Pemberian tes sebelum perlakuan
Pelaksanaan Posttest:
Pemberian Perlakuan: Pemberian tes sesudah
Gerakan brain gym perlakuan
mbar 3.1Kesimpulan
Alur Penelitian Analisis Data:
Skor hasil pretest dan Posttest
1. Tahap Persiapan
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Mempersiapkan instrumen meliputi pretest dan posttest. Selain itu
dalam tahapan ini juga dipersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan
pada pelaksanaan brain gym untuk 6 kali pertemuan dalam satu bulan.
2. Tahap Validasi
Yaitu meliputi validasi expert judgement untuk instrumen tes yang
akan dilakukan oleh guru kelas.
3. Pelaksanaan Pre-test
Meliputi pemberian tes menggunakan rentangan angka 2 9 digit
angka, yang diambil dari subtes WISC. Tes ingatan berupa rentangan
angka disajikan melalui pengkodean auditori, dimana pelaksanaan tes ini
peneliti menyebutkan beberapa angka kemudian anak diminta untuk
menirukan angka-angka yang telah disebutkan pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen untuk mengukur daya ingat awal sebelum diberikan
perlakuan.
4. Pemberian Perlakuan
Kedua kelompok dalam proses pembelajaran diberikan materi yang
sama namun menggunkan metode pembelajaran yang berbeda. Kelompok
eksperimen menggunakan metode brain gym dan kelompok kontrol
menggunakan metode konvensional. Proses ini berlangsung selama 6 kali
pertemuan.
5. Pelaksanaan Post-test
Tes dilakukan setelah proses pembelajaran dengan perlakuan seperti
yang dijelaskan pada point 4. Tes yang diberikan menggunakan digit span/
rentang angka.
6. Tahap Analisis Data meliputi:
a. Skor hasil test pretest kelompok eksperimen
b. Skor hasil test pretest kelompok control
c. Skor hasil test posttest kelompok eksperimen
d. Skor hasil test posttest kelompok kontrol
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Mengadakan penelitian diperlukan teknik dan alat pengumpulan data
yang tepat, agar pemecahan masalah dapat mencapai tingkat validitas yang
memungkinkan diperoleh hasil yang objektif. Teknik yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu teknik tes rentang angka dan dokumentasi.
1. Rentang Angka
Dalam penelitian ini, ingatan jangka pendek (short term memory)
diukur dengan menggunakan rentangan angka 2 9 digit angka, yang
diambil dari subtes WISC. Tes ingatan berupa rentangan angka disajikan
melalui pengkodean auditori, dimana pelaksanaan tes ini peneliti
menyebutkan beberapa angka kemudian anak diminta untuk menirukan
angka-angka yang telah disebutkan. Tes dilakukan sebelum (pre-test)
siswa diberi perlakuan dan sesudah (post-test) diberikan perlakuan
2. Dokumentasi
Pelaksanaaan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-
benda tertulis, seperti buku-buku, majalah, notula rapat, dan catatan
harian. Cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti
arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau
hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian
disebut teknik dokumenter atau studi dokumenter. Teknik ini dalam
penelitian kuantitatif adalah alat pengumpulan data yang utama karena
pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional melalui
pendapat, teori dan hukum-hukum yang diterima, baik mendukung
maupun yang menolong hipotesis tersebut.
t D
SD
t : nilai t hitung
D : rata-rata selisih pengukuran 1 & 2
SD : standar deviasi selisih pengukuran 1 & 2
N : jumlah sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Mengenal Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara
TK NEGERI PEMBINA PONTIANAK UTARA didirikan pada
Tahun 2009, yang beralamatkan di Jln. Khatulistiwa Gg. Sinar Pelita SDN
28 Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak.
Dikoordinir oleh Ibu Haryanengsih S.Pd dan dibantu oleh para dewan guru
TK yang ada. Di TK Negeri Pembina ini berada dalam sekolah 1 atap
dengan SDN 28 Pontianak Utara.
Adapun Tujuan TK Negeri Pembina Pontianak Utara :
a. Tujuan jangka pendek
1) Mewujudkan dan mengimplementasikan pengembangan IMTAQ
dan IPTEK.
2) Menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan, indah,
bersih, tertib, rindang aman dan kekeluargaan dengan kebersamaan
guru, orang tua murid, dan masyarakat.
3) Melaksanakan proses belajar mengajar dengan pembelajaran aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga menimbulkan daya
kreatifitas yang tinggi.
4) Menumbuh kembangkan, keterbukaan (transparan/akuntabilitas
publik), kreatifitas dan sportivitas yang tinggi.
5) Mewujudkan sekolah yang jujur dan disiplin.
6) Mewujudkan sekolah yang berpandangan kedepan visioner.
7) Mengembangkan prestasi dari murid secara optimal.
b. Tujuan jangka menengah
1) Melengkapi sarana kelas dengan media pembelajaran elektronik
(VCD,TV/Tape Recorder/Komputer)
2) Melengkapi ruang bermain standar (ruang baca, meja, petugas, TV
dan VCD, komputer, alat bermain untuk anak-anak).
3) Bekerjasama dengan PUSKESMAS setempat dengan program
PEMBINAAN dan TUMBUH KEMBANG BALITA.
4) Pembenahan sarana bermain di luar dan di dalam serta lapangan
olahraga.
c. Tujuan jangka panjang
1) Perbaikan kualitas guru dengan mewujudkan guru-guru di Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara minimal
berpendidikan S1.
2) Memasukkan teknologi dasar untuk diterapkan di Taman Kanak-
kanak Negeri Pembina Pontianak Utara.
3) Mengadakan alat organ tunggal untuk kegiatan ektrakurikuler
murid.
4) Membuat aula baru atau gedung serba guna.
2. Sarana dan Prasarana
a. Kurikulum 2004 dan PERMEN 58
b. Buku pegangan murid
c. Alat Bantu Kegiatan Belajar Mengajar
1) Papan tulis
2) Gambar-gambar
3) Tape recorder
4) DVD
5) Seperangkat alat peraga
6) Buku-buku
7) Alat Tulis
8) Crayon
9) Dan lain-lain
3. Personalia Sekolah
a. Nama Kepala Sekolah : Heryaningsih, S.Pd
NIP : 19690401 199608 2001
Pendidikan Terakhir : S1
Mulai menjadi Kepala Sekolah : 2011
b. Keadaan Guru
1) Nama : Apriani, S.Pd
Nip : 19870426 201101 2003
Pendidikan terakhir : S1 PAUD
Jabatan : Guru B2
Mulai mengajar : 1 Maret 2011
2) Nama : Jumiati, S.Pd. AUD
Nip : 1987
Pendidikan terakhir : S1 PAUD
Jabatan : Guru Kelas B2
Mulai mengajar : 1 Maret 2011
3) Nama : Apriani, S.Pd.
Nip : 19870426 201101 2003
Pendidikan terakhir : S1 PAUD
Jabatan : Guru B2
Mulai mengajar : 1 Maret 2011
4) Nama : Dewi Sofiah, S.Pd.
Nip :-
Pendidikan terakhir : S1 PAUD
Jabatan : Guru B2
Mulai mengajar : 15 Juli 2009
5) Nama : Puji Astuti.
Nip :-
Pendidikan terakhir : D2
Jabatan : Guru B1
Mulai mengajar : 15 Juli 2009
6) Nama : Florentina Kadaria
Nip : 19551009 198201 2 004
Pendidikan terakhir : SPG
Jabatan : Guru Kelas B1
Mulai mengajar : 9 Oktober 2012
7) Nama : Haryanengsih, S.Pd
Nip : 19801110 201101 2 003
Pendidikan terakhir : S1
Jabatan : Guru B1
Mulai mengajar : 1 Maret 2011
4. Tata Tertib TK
a. Tata Tertib Sekolah
1) Masuk sekolah pukul 07.00 WIB
2) Murid menggunakan pakaian seragam sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
3) Bagi murid yang tidak masuk disebabkan sakit / hal lain harus
melapor atau mengirim surat kepada guru.
4) Selama proses belajar mengajar berlangsung murid tidak
diperkenankan keluar kelas kecuali ada keperluan dan harus
mendapatkan izin dari guru.
5) Murid tidak diperkenankan membawa uang kecuali untuk
menabung.
6) Anak membawa bekal dari rumah.
7) Murid pulang pada jam sekolah selesai harus dijemput.
8) Murid pulang terlambat dijemput orang tua / wali harus melapor
kepada guru.
Senin Selasa : Seragam Biru
Rabu Kamis : Seragam Batik Pink
Jumat : Pakaian Bebas Rapi
Sabtu : Seragam Olahraga
b. Tata Tertib Guru
1) Guru datang 30 menit sebelum anak datang.
2) Guru menyambut anak datang dan berdiri didepan pintu.
3) Guru menyiapkan barisan sebelum masuk kelas.
4) Memberi salam pada anak.
5) Berdoa sebelum pelajaran dimulai.
6) Wali murid dilarang menunggu didalam kelas.
7) Dilarang makan sewaktu mengajar.
8) Guru memakai seragam yang telah ditentukan.
9) Berdoa dulu sebelum pulang dan memberi salam pada anak.
c. Tata Tertib Murid
1) Murid datang 15 menit sebelum belajar dimulai.
2) Berbaris dulu sebelum masuk kelas.
3) Memberi salam pada guru.
4) Berdoa sebelum pelajaran dimulai.
5) Wali murid dilarang menunggu didalam kelas.
6) Dilarang makan sewaktu pelajaran.
7) Dilarang berbicara sendiri atau bermain sendiri diwaktu pelajaran.
8) Murid memakai seragam yang telah ditentukan.
9) Berdoa dulu sebelum pulang dan memberi salam pada guru.
C. Hasil Penelitian
Untuk mengetahui tingkat daya ingat pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, peneliti menentukan norma penilaian terlebih dahulu yaitu
dapat dilakukan setelah diketahui nilai mean (M) dan standar deviasi (SD).
Nilai mean dan standar deviasi dari tes daya ingat sebagai berikut:
TABEL 4.1 Mean dan Standar Deviasi Daya Ingat
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Test
M SD M SD
Pre-Test 7,33 1,07 7,50 0,90
Post-Test 10,58 1,08 7,67 0,89
D. PEMBAHASAN
1. Tingkat daya ingat anak sebelum diberi perlakuan brain gym di Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara
Otak merupakan pengendali utama dalam tubuh manusia. Otak
mengatur hampir semua kegiatan seperti berfikir, merasa, berbicara,
bergerak, dan bertahan hidup (Cartwright Mary, 2004:2). Otak
mengendalikan seluruh aktivitas kehidupan manusia dengan berbagai
cara. Salah satunya dengan saraf. Pesan informasi diterima oleh syaraf
yang disebut rangsang. Rangsang kemudian merambat di sepanjang sel
saraf menuju otak dan otak mengirim respon ke organ-organ tubuh.
kecepatan pesan dari otak menuju organ-organ yang dikendalikannya
sangatlah tinggi, yaitu 120 meter per detik. Kecepatan respon yang tinggi
ditentukan oleh susunan saraf. Jika susunan sarafnya jelek maka
kecepatan perintah akan terganggu, bahkan mengalami kemacetan.
Syaraf akan semangkin tebal, berkembang, dan kualitasnya akan
semangkin bagus jika sering dipakai (Deasylawati, 2007:16-17).
Berdasarkan hasil penelitian kemampuan daya ingat anak sebelum
dilakukan brain gym ini rendah yaitu dibuktikan dengan rendahnya
kemampuan mengingat anak seperti kesulitan menangkap informasi,
memahami pelajaran yang diberikan maupun mengingat kembali apa
yang sudah dipelajari di sekolah. Pada waktu pre-test didapatkan nilai
probabilitas sebesar 0,685 dengan taraf signifikan 5%, maka probabilitas
> 5% (0,560 > 0,05). Karena p diatas 0,05, maka dikatakan tidak ada
perbedaan varian skor peningkatan daya ingat kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dengan kata lain data peningkatan daya ingat
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol homogen. Karena data
homogen, maka pada kolom T-test for Equality of Means yang dilihat
adalah lajur Equal variance assumed (data diasumsikan homogen).
2. Tingkat daya ingat anak sesudah diberi perlakuan brain gym di Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara
Antara proses belajar, ingatan dan pengetahuan jelas terdapat
hubungan yang erat dan tak mungkin dipisahkan. Ingatan adalah proses
mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan dan pemanggilan
kembali informasi dan pengetahuan. Dengan demikian, hasil belajar harus
disimpan dalam ingatan. Tidak mungkin kita dapat mempelajari sesuatu
tanpa tersangkutnya fungsi ingatan sebagai salah satu aspek atau fungsi
psikis. Belajar tanpa ingatan, tanpa mengingat apa yang dipelajari, tidak
akan ada artinya. Dengan belajar kita bermaksud mendapatkan sesuatu,
ini tidak mungkin tanpa bantuan ingatan.
Makin rimbun hubungan antar sel saraf, makin tinggi
kecerdasannya. Tingkat kecerdasan tidak berkaitan dengan besar atau
berat otak. Makin banyak dan baik asupan program yang terjadi pada
proses belajar, maka makin banyak percabangan juluran sel saraf yang
terjadi. Jumlah sel syaraf tidak dapat bertambah, malahan menyusut
dengan pertambahan usia. Tetapi percabangannya dapat terbentuk terus
sampai usia lanjut (Markam Sumarno, 2005: 2-3).
Cara untuk mengoptimalkan fungsi otak dalam hal ini alternatif
solusi yang ditawarkan adalah konsep senam otak (brain gym). Karena
gerakan brain gym tidak saja akan memperlancar aliran darah dan oksigen
ke otak, tetapi juga merangsang kedua belahan otak. Selain itu, bisa
membantu menyeimbangkan kedua belahan otak, mempertajam
konsentrasi, bahkan meningkatkan percaya diri.
Menurut Tammase dalam Faidi (2013: 76) senam otak merupakan
sejumlah gerakan sederhana yang dapat menyeimbangkan setiap bagian
otak. Gerakan-gerakan ringan dengan permainan melalui olah tangan dan
kaki dapat memberikan rangsangan atau stimulus bagi otak. Faidi juga
menjelaskan bahwa senam otak membuka bagian-bagian otak yang
sebelumnya tertutup atau terhambat, sehingga kegiatan belajar
berlangsung dengan menggunakan seluruh otak.
Berdasarkan hasil penelitian kemampuan daya ingat anak sesudah
dilakukan brain gym ini mengalami peningkatan yang signifikan pada
kelompok eksperimen. Diketahui nilai Thitung=7,213, df=22, (p=0,000).
Nilai Ttabel sebesar 1,72 dengan menggunakan taraf signifikan 5% (0,05).
Karena nilai Thitung (7, 213) > Ttabel (1,72) dan (p (0,00) < 0,05).
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitisn eksperimen, tentang efektivitas
brain gym terhadap daya ingat anak di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina
Pontianak Utara, disimpulkan bahwa:
1. Tingkat daya ingat anak sebelum diberi perlakuan brain gym
Pada saat ini didapatkan nilai mean kelompok eksperimen dan
kontrol yaitu 7,33 dan 7,50 sedangkan standar deviasi (SD) untuk
kelompok eksperimen 1,07 dan 0,90 untuk kelompok kontrol. Pada waktu
pre-test didapatkan nilai probabilitas sebesar 0,685 dengan taraf
signifikan 5%, maka probabilitas > 5% (0,560 > 0,05). Karena p diatas
0,05, maka dikatakan tidak ada perbedaan varian skor peningkatan daya
ingat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2. Tingkat daya ingat anak sesudah diberi perlakuan brain gym
Kelompok eksperimen mengalami kenaikan atau perbaikan yaitu
dengan diperoleh mean=10,58 dan SD= 1,08 sedangkan kelompok
kontrol mean=7,67 dan SD =0,89. Berdasarkan uji t pada kelompok
eksperimen, didapatkan Thitung sebesar 9,892 dan p 0,000. Pada penelitian
ini diketahui Ttabel sebesar 1,80 dengan menggunakan taraf signifikan 5%
(0,05). Jika dibandingkan, maka Thitung > Ttabel (9,892 > 1,80) dan p < 5%
(0,000 < 0,05). Perbandingan di atas, disimpulkan terdapat perbedaan
yang signifikan rata-rata kemampuan daya ingat pada saat pre-test dan
post-test. Untuk kelompok kontrol berdasarkan uji t, didapatkan Thitung
sebesar 1,483 dan p 0,166. Pada penelitian ini diketahui T tabel sebesar 1,80
dengan menggunakan taraf signifikan 5% (0,05). Jika dibandingkan,
maka Thitung < Ttabel (1,483 < 1,80) dan p > 5% (0,166 > 0,05).
Perbandingan di atas, maka H0 diterima dan Ha ditolak atau tidak ada
perbedaan yang signifikan antara rata-rata kemampuan daya ingat pada
kelompok kontrol.
3. Efektivitas brain gym terhadap daya ingat anak
Berdasarkan uji SPSS pada kelompok eksperimen didapatkan nilai t
7,213, df=22, (p=0,000). Diketahui Ttabel sebesar 1,72 dengan
menggunakan taraf signifikan 5% (0,05). Karena nilai Thitung (7, 213) >
Ttabel (1,72) dan nilai probabilitas (0,00) < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Demikian, disimpulkan bahwa hipotesis Efektivitas Brain
Gym Terhadap Daya Ingat Anak di Taman Kanak-kanak Negeri
Pembina Pontianak Utara terbukti.
B. SARAN
Hasil penelitian ini, perlu ditindak lanjuti untuk meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar, dengan demikian hasil maksimal akan diperoleh.
Hasil eksperimen ini perlu ada tindak lanjut dari beberapa pihak:
1. Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Pontianak Utara
Peningkatan kemampuan akademik anak bisa dilakukan dengan
mengaplikasikan brain gym. Sehingga diharapkan anak dapat melakukan
metode brain gym ini tidak hanya disekolah tetapi bisa juga dilakukan
dirumah.
2. Guru
Gerakan-gerakan brain gym yang diberikan pada anak hendaknya
disesuaikan dengan kemampuan siswa dan saat melakukan brain gym
siswa tidak dalam keadaan terpaksa.
3. Peneliti Selanjutnya
Penelitian selanjutnya brain gym ini bisa dilakukan pada subjek usia
kanak-kanak awal (2-4 tahun) untuk meningkatkan motorik dan
konsentrasi anak yang menggunakan alat ukur yang sudah memiliki
validitas & reliabilitas.
DAFTAR PUSTAKA