Oleh :
A. NURUL ALIFDA
NIM 19081014004
1
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI
KEGIATAN BERCERITA ANAK USIA 5 TAHUN TK PABATTA UMMI
KOTA MAKASSAR
A. NURUL ALIFDA
19081014004
Mengetahui :
Ketua Program Studi PG-PAUD
semua, sehingga karunia penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Dan kepada Kedua orang tua penulis yang tercinta (Bpk Andi
Terimakasih atas do’a nya dukungan dan motivasi serta semangat yang tatta dan
mammi berikan kepada penulis selama menyusun dan menyelesaikan skripsi ini
dan Kepada Saudara Perempuan penulis yang tercita (Andi Justi Rahmasari, Andi
Jihan Mutiara Ratu) yang sudah memberi kasih sayang Terimakasih atas do’a nya
skripsi ini. dan juga kepada kakak ipar saya (A. Suparlan Isya Syamsu S. Farm,
tercinta ( Andi Muh Yasin Nur) yang senang tiasa memberikan doa, dan dukungan
Dan tak lupa kami kirimkan shalawat serta Salam kepada Nabiyullah
motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis hanturkan Terima kasih dan
jajarannya.
Bapak Nasaruddin,
Abd.
Makassar.
Allah SWT.Amiin……
Penulis
A. NURUL ALIFDA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang……………………………………………………….1
B. Identifikasi Masalah.............................................................................4
C. Rumusan Masalah................................................................................4
D. Tujuan Penelitian.................................................................................4
E. Manfaat Penelitian...............................................................................5
BAB V PENUTUP........................................................................................63
A. Kesimpulan...............................................................................................63
B. Saran.........................................................................................................63
C. Penutup.....................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..65
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
ini terjadi pada pembelajaran formal, non formal dan informal. Permasalahan
mereka akan konsep yang tidak didasarkan pada sifat fisik objek. Bahasa
1
Madyawati. Lilis. 2016. Strategi Pengembangan Bah asa Pada Anak. Jakarta: Prenada Media
Group.
1
2
sosial anak karena anak-anak harus memahami orang lain dan berkomunikasi
mengikuti pelajaran dengan baik, anak akan menjadi pembicara yang baik
(saat menjawab pertanyaan) dan juga akan menjadi pendengar yang baik (saat
belajar memahami dan mengontrol diri sendiri. Ketika anak belajar berbicara,
harus dicapai oleh anak adalah: memahami bahasa ekspresif dan menunjukan
indonesia nomor 137 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak
usia dini..3
2
Hendrastomo, Grendi dkk., Model kegiatan pembelajaran penunjang akademik di lingkungan
akademik/Grendi Hendrastomo dkk.; edisi Juni 2021; Daerah Istimewa Yogyakarta: Jurusan
Sosiologi, 2021. Hal2
3
Ibid.Hlm.3
3
Pabatta Ummi tersebut memiliki 75 orang peserta didik, yang dimana pada
menarik, dan melihat data yang diperoleh, penggunaan papan tulis sebagai
media membuat anak kurang tertarik dalam belajar, isi papan tulis untuk anak
yang ada di Sekolah Pabatta Ummi, sebagian anak masih kesulitan dalam
guru tidak cocok untuk merangsang perkembangan bahasa anak. Guru sering
kali menggunakan teknik naratif dan naratif daripada pendekatan yang tepat
antaranya ada 10 peserta didik adapun dalam penelitian ini mengambil nak
peserta didik yang keterampilan berceritanya masih kurang atau malu- malu
pada anak usia 5 tahun. Sehingga dalam permasalahan tersebut maka penulis
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
5
bercerita.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Bahasa
dan di pikiran oleh anak dan kemampuan untuk menangkap pesan dari
sistem isyarat bunyi, ucapan, perkataan yang baik, tingkah laku yang baik,
sikap yang baik, budi pekerti yang baik, dan tuturan yang digunakan
6
7
dengan membaca buku cerita. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan anak
hidup, dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
Masa bayi atau masa kanak-kanak (di bawah 5 tahun) merupakan masa
pada perkembangan bicara dan bahasa, namun tidak ada dua prestasi anak
yang sama. Beberapa anak berbicara dengan cepat, sementara yang lain
masing anak, dan informasi ini semakin bertambah dan meluas, terutama
kelompok seusianya.
baru.
adanya daya cipta individu yang kreatif. Bahasa adalah suatu sistem
dini9
tutur untuk melakukan apa yang dianjurkan penutur, tentu saja banyak
kelompok usia dini, tentu saja ada pendidik agar perintahnya mudah
karena rasa ingin tau yang tinggi pada masa ini. Menurut Jamaris
digunakannya.
sebagai berikut:
10
Yona Aldi Ruspa. Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui
Metode Bercerita: Universitas Negri Padang (UNP)
11
Dhieni, Nurbianii, Dkk, Metode Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka,2008), 37
11
No Tahap Perkembangan
Indikator pencapaian
Bahasa Anak
Menerima Bahasa a. Mengerti beberapa perintah
secara bersamaan
b. Mengulang kalimat yang
lebih kompleks
c. memahami atuaran dalam suatu
permainan
senang dan meghargai bacaan
Mengungkapkan Bahasa a. Menjawab pertanyaan yang
lebih kompleks
b. Menyebut kelompok gambar
yang memiliki bunyi yang
sama
c. Berkomunikasi secara lisan
d. Menyusun kalimat sederhana
e. Memiliki lebih banyak kata-
kata untuk mengekspresikan
ide
f. Melanjutkan cerita/dongeng
yang sudah didengarkan
Menunjukkan pemahaman konsep-
konsep dalam buku cerita
Keaksaraan a. Menyebut sImbol-simbol huruf
yang dikenal
b. Mengenal suara huruf awal dari
nama benda-benda yang di
sekitarnya
c. Menyebut kelompok gambar
yang bunyi awalan hurufnya
sama
d. Memahami hubungan antara
bunyi dan bentuk huruf
a. Menerima bahasa
b. Mengungkapkan bahasa
12
c. Keaksaraan
simbol- simbol huruf yang di kenal, Baca nama Anda dan tulis nama
Anda.
kanak:
a) mendengarkan;
b) informasi;
c) Membaca
d) Menulis.12
sebagainya.
12
Standar pendidikan Anak Usia Dini no 58, tentang Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia
Dini
13
ditingkatkan
Fase 1 (pralinguistik ), yaitu antara 0 dan 1 tahun, fase ini dimulai pada tahun
bulan.
b. Level 2: Frase (1-2) Pada level ini, anak Anda sudah bisa
kompleks13
Anak
berpengaruh dalam penigkatan bahasa anak, terutama pada usia sejak din.
pada usia anak mengalami sakit terus- menerus, maka anak tersebut
Bekerja dengan pembicara yang lebih tua atau lebih tua dapat menjadi cara
13
Ibid 40
14
Hilda Zahra Lubis, M.Pd, Metode Pengembangan Bahasa Anak Pra Sekolah;,( Raudhah, Vol. 06
No.02, Juli-Desember 2018, ISSN: 2338-2163 JURNAL RAUDHAH, Progam Studi Pendidikan
Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Sumatera Utara
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/raudhah)
)
15
bahasa anak15
yang paling serius adalah terhadap kemampuan membaca pada awal anak
salah satu penyebab yang tidak di ragukan lagi yang paling umum adalah
menjadi suatu keadaan menjadi lebih baik yang diciptkan atau diusahakan
tahun awal agar siap membaca dan menulis untuk tingkat sekolah..
lebih baik.
Anak usia TK berada pada tahap produksi bahasa. Artinya anak dapat
1. Kosa kata
3. Semantik
menyatakan penolakan.
akan belajar nama dan merekam ciri benda serta kejadian. Itulah
sebabnya anak ketika berusia 5 tahun akan banyak bertanya. Pada tahap
Dengan proses yang sama anak akan belajar tentang berbagai benda
16
Sari, AE, Guru Perkembangan Bahasa Anak, (Surabaya: Bina Karya, 2010), 98
19
Pada tahap symbolic anak mulai belaar berpikir abstrak. Pada tahapan
Indonesia juga dikenal dengan kata bercerita, yaitu berbicara dengan apa yang
bersama orang lain, dengan menggunakan alat atau tanpa menggunakan alat,
secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang
2. Tujuan Bercerita
18
Hadisa Putri, Penggunaan Metodeceritauntukmengembangkan NilaimoralanakTK/Sd, Urnal
Madrasah Ibtidaiyah, Volume 3, Nomor 1, Oktober 2017, Https://Media.Neliti.Com/ Media/
Publications/222482-Penggunaan-Metode-Cerita-Untuk-Mengemban.Pdf, Diakses 11 Maret 2020
19
Apriani, A., Sari, I.P. & Suwandi, I.K. 2017. Pengaruh Living Values Education Program (Lvep)
Terhadap Penanaman Karakter Nasionalisme Siswa Sd Dalam Pembelajaran Tematik. Jurnal
Taman Cendekia, 1(2), 105. Http://Jurnal.Ustjogja.Ac.Id/Index.Php/ Taman
cendekia/Article/View/1947/1129, Diakses 11 Maret 2020
20
Marfuatun Khuriyah, Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Metode
Bercerita Di Ra Muslimat Nu Pasuruhan 2 Mertoyudan Magelang, skripsi Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, yogyakarta 2014.8 september 2020.
21
sebagai berikut:
disampaikan.
21
Moeslichatoen, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak....,170-171.
22
dalam berbahasa.23
22
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008),
Hlm .43
23
Siti Khanisa. 2015. Interaksi Ekstratekstual Dalam Proses Bercerita Kepada Anak Usia Dini:
(Fasilitator Paud Provinsi Aceh Tim UNICEF 2006- Sekarang)
23
Adapun manfaat lain dari kegiatan bercerita yakni: Cerita atau kisah merupakan
salah satu metode pendidikan yang baik bagi anak, yang sekarang banyak
diacuhkan oleh orang tua dan pendidik dengan karena berbagai alasan, mereka
belum mengetahui bahwa mendongeng itu baik untuk anak, yaitu:
hal. Melatih anak bercerita dan berdiskusi serta menghargai pendapat satu sama
lain.
24
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008),
Hlm.35
24
f. Pada dasarnya cerita dapat membantu anak mengetahui dan merasakan tentang
karakter yang berbeda-beda, hal ini dapat diterapkan pada hubungan anak dengan
karakternya.
g. ram. Dan yang terpenting adalah hubungan emosional dan kecintaan narator
yang kuat dan terlihat dalam cerita tersebut. Begitulah perasaan anak-anak yang
mendengarkan cerita, mereka merasa tenang dan bahagia, karena cerita tersebut
disampaikan dengan penuh kegembiraan.
digunakan secara bergantian agar anak tidak merasa bosan dengan satu
tarik cerita yang kita sajikan. Bentuk-bentuk bercerita terbagi dua jenis,
yaitu
oleh orang tua tanpa menggunakan media atau alat perga yang bisa
bercerita tanpa alat peraga ini terletak pada kepiawaian guru atau
25
Moeslichatoen, Op. Cit. h. 1-3
25
kejadian.
fokus perhatian anak dalam jangka waktu tertentu. Alat peraga atau
perkembangan anak.
a. Cerita Rakyat Cerita rakyat berasal dari ciri khas daerah tersebut.
Dongeng, legenda, mite, dan sage adalah bagian dari cerita rakyat
26
Sunarto dan Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT Rineka Cipta,2008),
Hlm. 24
26
tertentu.27
nenek moyang.
27
Aprianti Yofita Rahayu, Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan Bercerita, (Jakarta:
Indeks, 2013), Hlm. 86
27
dalam cerita.
wayang dalam cerita anak terdiri dari anggota keluarga, yakni. ayah, ibu,
komunikatif;
pokok cerita
banyak.
28
Jusrian, Ahmad Nasriadi, Cut Fazli Hanum, Pengaruh Metode Bercerita Menggunakan Media
Kotak Bergambar Terhadap Kemampuan Berhitung Anak Kelompok B TK FKIP Banda Aceh,
( Universitas Bina Bangsa Getsempena), Jurnal Ilmia Mahasiswa vol.2 no.2 Otober 2021
28
pendapat.
4. Siswa lebih mudah mengingat isi cerita dibandingkan inti cerita yang
disampaikan.29
kekurangan.
yang sudah lama kita kenal, bahkan dijadikan sebagai kebiasaan atau
29
Tika Jun' Ifatul Husna, Apliko de Storytelling Method to Develop Confidence in Early
Childhood, RA Ismaria Rajabasa Bandar Lampung, Islamic State University Raden Intan
Lampung.30
30
Otang Kurniaman, Muhammad Nailul Huda, Penerapan Strategi Bercerita untuk Meningkatkan
Keterampilan Mendengarkan Siswa Kelas III SD Muhamadiyah 6 Pekanbaru, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau. Hlm.
251
29
cerita dongeng, banyak hal tentang hidup dan kehidupan yang dapat
perencanaan.
31
Aryani Ayu Sariska Panjaitan, Usman Radiana, Dian Miranda. Analisis Metode Bercerita Anak
Usia 5-6 Tahun, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan
Pontianak
32
Try Setiantono. 2012. Penggunaan Metode Bercerita Bagi Anak Usia Dini Di NPaud Smart
Little Cilame Indahbandung: Stkip Siliwangi Bandung.
30
sebagainya.
guru.
kepada anak.
31
cerita:
pengalaman unik dan menarik bagi anak usia dini yang menyentuh
selesai. Cerita merupakan salah satu cara untuk membuat anak tertarik
perasaan yang sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dan dilihat
informasi kepada orang lain. Hal ini juga berlaku pada anak usia dini
34
Yona Aldi Ruspa. Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Melalui
Metode Bercerita: Universitas Negri Padang (UNP)
33
optimal.35
Usia Dini
sebagai berikut:
c. Menceritakan dongeng,
bercerita dapat digunakan salah satu sebagai pilihan. Hal ini bertujuan
C. Kerangka Berfikir
35
penelitian dalam konteks yang lebih luas selain itu juga membantu
masalah tidak dapat diuji jika peneliti tidak tahu arah penelitiannya
kemana.37
36
Indah Wahyuni, Respon Mahasiswa Universitas Negri Medan Terhadap Wacana Kampus
Merdeka, Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat
37
https://penerbitdeepublish.com/kerangka-berpikir/
36
TK PABATTA UMMI
1. Guru mempersiapkan alat dan 1. Pesta didik belum berani dalam bercerita
media dalam meningkatkan atau tampil depan kelas dalam
kemampuan bahasa dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya
kegiatanbercerita 2. Pesrta didik tidak mampu bercerita atau
masih takut dala menyampaiakan pikiran
dan perassan nya
LANGKAH-LANGKAH BERCERITA
PENINGKATAN INDIKATOR
KEMAMPUAN
Peserta didik sudah mampu atau berani
BAHASA ANAK
bercerita di depan kelas untuk
1. Menceritakan kembali
menyampaikan pikiran dan perasaannya
cerita/dongeng yang
pernah didengar
2. Memahami cerita
yang dibacakan
Perkembangan bahasa anak 3. Mengulang kalimat
sederhana.
METODE PENELITIAN
a. Jenis Peneltian
metode ilmia. Data penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data
bukan data yang sekedar terlihat dan terucap. Tetapi, data yang
dibagi atas yaitu: Data kualitatif adalah Data yang dihimpun berdasarkan
cara-cara dengan melihat proses suatu objek penelitian. Data semacam ini
lebih melihat kepada proses dari pada hasil karena didasarkan pada
38
. Sugiyono, Understanding Qualitative Research, (Bandung Alfabeta. 2012), s. 2.
39
Sugiyono, metode penelitian,2013, Hlm 15
42
43
atau gejala tertentu. Pada dasarnya tujuan penelitian jenis studi kasus
b. Lokasi Penelitian
antang raya Adapun alasan peneliti memilih untuk penelitian lebih jauh di
TK Pabatta Ummi yang berdiri tahun 1997 adalah ada beberapa anak yang
c. Waktu Penelitian
d. Subjek Penelitian
objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
keseluruhan peserta didik ini yang berjumlah 40 peserta didik yang ingin
40
Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik,2010, Hlm 185
44
diteliti 10 peserta didik. Yang terdiri dari campuran Anak perempuan dan
Anak laki-laki
data diatas, maka metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu:
a. Observasi
b. Wawancara
interkasi tanya jawab antara dua belah pihak yaitu pewawancara dan
c. Dokumentasi
41
Fandi Rosi Sarwo. Teori Wawancara Psikodignostig. (Yogyakarta: leutikaprio 2019) hal 1
45
studi.42
dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan data
conclusion drawing/verification.
1. Reduksi Data
42
Sukmadinata, metode penelitian pendidikan, 2009, Hlm 216
43
Sugiyono.2015.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
46
2. Penyajian Data
3. Pengambilan Kesimpulan
Gambar 3.1
Komponen dalam analisis data
g. Indikator keberhasilan
dalam penelitian ini apa bila 75% dari anak didik krite ria ketuntasan yang
l l l l l
telah ditetapkan oleh peneliti. Anak yang telah berkembang sangat baik
l l l l l l l l
(MB) dan belum berkembang (BB) berarti anak belum mencapai kriteria
l l l l l l l l l
tuntas dan aspek indicator yang belum dapat dicapai oleh anak.
l l l l l
4. Format Penilaian
Tabel 3.2 format penilaian
48
BSH :jika anak mampu memahami cerita tanpa di bombing dan di bantu
oleh guru
bagian yang sangat penting untuk mengetahui kebenaran data dan hasil
lebih konsisten sehingga menjadi suatu data yang valid dan bisa
triangulasi yaitu:
1. Triagulasi Data
a) Triangulasi Teknik
Observasi partisipatif
Dokumentasi
Gambar 3.2
Triangulasi Teknik
b) Triagulasi sumber
Wawancara
Dokumentasi
Gambar 3.3
Triangulasi Teknik
penilaian atau evaluasi, instrumen penilaian dapat berupa tes atau non
tes, dan observasi dapat dilakukan melalui observasi yang sistematis dan
diharapkan.
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
metode utama untuk memperoleh penilaian yang obyektif. Selain itu, penulis
Pada pertemuan pertama yaitu tanggal 16 agustus 2022 para peserta didik
boneka tangan dengan tema tikus dan singa dalam meningkatkan Bahasa anak
pada pertemuan 1
1 2 3
Memahami cerita yang Mengulang kalimat
Menceritakan kembali dibacakan sederhana.
Nama cerita/dongeng yang
No pernah didengar
Anak
51
52
4 Muh farel
Muh ali
5
Imran
Vera al
6
fatya
Raisa
7
Malaika
Safira
8
mardia
9 Aris saputra
Raihana
10
Bilqis
Skor
2 1
perolehan
Skor 14
maksimal 13%
%
Keterangan penilaian Perkembangan
BB = belum berkembang, jika anak melakukan hal tersebut sebaiknya dibimbing atau diteladani oleh guru
MB = Mulai berkembang, jika anak melakukan hal tersebut masih perlu diingatkan atau dibantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan , jika seorang anak dapat mandiri maka ia dapat konsisten tanpa harus
diingatkan atau diteladani oleh guru.
BSB = berkembang sangat baik, anak dapat mengatur secara mandiri dan dapat membantu teman-temannya yang
belum mencapai keterampilan tersebut. indikator yang diharapkan.
peserta didik yang mulai berkembang 2 (MB) hal ini dapat di lihat ketika
l l l l
media boneka tangan dengan tema tikus dan singa dengan hasil presentase
4 anak peserta didik berkembang sesuai harapan (BSH) hal ini di liat
ketika peserta didik dalam memahami cerita yang di bacakan oleh guru
dengan secara konsisten tanpa di bantu oleh guru dengan hasil presentase
35%, 5 anak yang berkembang sangat baik (BSB) hal ini dapat di liat
l l l
ketika peserta didik telah mampu memahami rangkain cerita yang telah di
berkembang (MB) dengan hasil presentase 13%, hal ini dapat dilihat
l l
t ti
peserta didik sudah mampu dan mahir dalam mengulang kalimat kalimat
cerita dongeng yang di bacakan oleh guru serta mampu membantu teman-
BB MB BSH BSB
bercerita dengan menggunakan media boneka tangan dengan tema tikus dan
yang di ceritakan dengan tema tikus dan singa dengan menggunakan media
boneka tangan.
Pada pertemuan pertama yaitu tanggal 18 agustus 2022 para peserta didik
1 2 3
Memahami cerita Mengulang kalimat
Menceritakan yang dibacakan sederhana.
Nama kembali
No
Anak cerita/dongeng yang
pernah didengar
oleh guru menggunakan media boneka tangan secara mandiri dengan hasil
1 (MB) hal ini dapat di lihat ke tika peserta didik masih di bantu dan di
l
dongeng dengan sangat konsisten tanpa di bantu oleh guru dengan hasil
anak peserta didik berkembang sesuai harapan (BSH) hal ini di liat ketika
peserta didik dalam memahami cerita yang di bacakan oleh guru dengan
secara konsisten tanpa di bantu oleh guru dengan presentase 35% , 5 anak l
yang berkembang sangat baik (BSB) hal ini dapat di liat ketika peserta
l l
didik telah mampu memahami rangkaian cerita yang telah di bawakan oleh
berkembang (MB), hal ini dapat dilihat ketika peserta didik belum mampu
l l
mengulang kalimat sederhana dan masih di bantu oleh guru dik tadi r se ape k ti
t ti
sudah mampu dan mahir dalam mengulang kalimat kalimat cerita dongeng
dengan presentase 75 %.
59
0% 0% 35% 75%
BB MB BSH BSB
bercerita dengan menggunakan media boneka tangan dengan tema tikus dan
yang di ceritakan dengan tema tikus dan singa dengan menggunakan media
kegiatan bercerita menggunakan boneka tangan dengan tema tikus dan singa.
B. Pembahasan
melalui kegiatan bercerita anak usia dini terkususnya umur 5 tahun dapat
mendongeng.
sesuai harapan (BSH) hal ini di liat ketika peserta didik dalam
tanpa di bantu oleh gurul, 5 anak yang berkembang sangat baik (BSB)
62
hal ini dapat di liat ketika peserta didik telah mampu memahami
berkomunikasi dengan baik dan terbuka, tentu saja hal seperti itu harus
kebersamaan.
berkelmbang (MB), hal ini dapat dilihat ketika peserta didik belum
peserta didik titt 4 peserta didik yang bekembang sesuai harapan (BSH)
memahami aturan belajar atau dengan caranya sendiri tanpa kita harus
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Nur Linda: Ya, anak-anak
1. Adapun keunggunlan dalam penelitian ini yaitu, anak usia 5 tahun mampu
bahasa yang ia miliki, hal ini dapat di lihat dari respon peserta didik dapat
64
meningkat..
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi guru TK
60
61
2. Untuk sekolah
pengembangan pembelajaran.
C. Penutup
. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat dan
ilmu dan pengalaman. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sangat membangun demi penyelesaian skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf atas kesalahan penulis dan
Apriani, A., Sari, I.P. & Suwandi, I.K. 2017. Pengaruh Living Values Education
Program (Lvep) Terhadap Penanaman Karakter Nasionalisme Siswa Sd
Dalam Pembelajaran Tematik. Jurnal Taman Cendekia, 1(2), 105.
Http://Jurnal.Ustjogja.Ac.Id/Index.Php/
Taman cendekia/Article/View/1947/1129, Diakses 11 Maret 2020.
Aryani Ayu Sariska Panjaitan, Usman Radiana, Dian Marianda. Analisis Metode
Bercerita Anak Usia 5-6 Tahun, program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan Pontianak.
https://penerbitdeepublish.com/kerangka-berpikir/
62
63
Siti Khanisa. 2015. Interaksi Ekstratekstual Dalam Proses Bercerita Kepada Anak
Usia Dini:(Fasilitator Paud Provinsi Aceh Tim UNICEF 2006- Sekarang).
Try Setiantono. 2012. Penggunaan Metode Bercerita Bagi Anak Usia Dini Di
NPaud Smart Little Cilame Indahbandung: Stkip Siliwangi Bandung.
Yorri Didit Setyadi and others, ‘Peran Mahasiswa Kampus Mengajar 2 sebagai
“Agent Of Change Dan Social Control, Dinimisal: Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 5.6 (2021),
1542-47<https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i6.8592>
L
64
65
Lampiran 1
TK yang ada di Kota Makassar. Jika pada keterangan yang lebih detail
swasta ini dilakukan selama 6 hari, yakni pada hari senin hingga sabtu.
Manggala kota Makassar Prov. Sulawesi Selatan. yang dimana pada waktu itu
atau pendidikan anak usia dini sehingga mendorong Pendiri yakni ibu Erni,
yakni surat keputusan pendirian (06), Sekolah ini telah ada sejak 1997-05-09.
66
Sedangkan untuk ijin operasional sekolah ini telah diperbaharui terakhir pada
dilakukan selama 6 hari, yakni pada hari senin hingga sabtu. Sedangkan
421.9/271/DPK/IV/2016.
a. Penyelenggara
Lampiran ke 2
Usia 5 tahun
Pertemuan ke 1
1 2 3
Memahami cerita Mengulang kalimat
Menceritakan kembali yang dibacakan sederhana.
cerita/dongeng yang
Nama
No pernah didengar
Anak
M
BB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
B
1 Muh nafis
Muh
2
Pangeran
Muh
3 abrizal
aksara
4 Muh farel
Muh ali
5
Imran
Vera al
6
fatya
Raisa
7
Malaika
Safira
8
mardia
Aris
9
saputra
Raihana
10
Bilqis
Keterangan :
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di
ingatkan atau di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu temanya
yang belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
70
Observasi,2022
Pertemuan ke II
1 2 3
Memahami cerita Mengulang kalimat
Menceritakan yang dibacakan sederhana.
Nama kembali
No
Anak cerita/dongeng yang
pernah didengar
Lampiran 3
72
Umur : 5 tahun
Kelas :B
Tindakan
Standar
Indikator Sub Indikator Ket
Kompetensi Ya Tidak
Meceritakan kembali cerita/ Anak dapat mengulang kembali isi cerita yang BSH
dongen yang pernah di telah didengar
dengar
Bahasa
Memahami cerita yang di Anak dapat mengulang kembali cerita BSH
bacaakan menggunakan media boneka tangan yang telah
dibuat
Keterangan :
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di ingatkan
atau di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu temanya yang
belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
B. Nurul Alifda
73
Umur : 5 tahun
Kelas :B
Tindakan
Standar
Indikator Sub Indikator Ket
Kompetensi Ya Tidak
Keterangan :
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di
ingatkan atau di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu
temanya yang belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
74
Umur : 5 tahun
Kelas :B
Tindakan
Standar
Indikator Sub Indikator
Kompetensi Ya Tidak Ket
Keterangan :
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di ingatkan atau
di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu temanya yang
belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
A. Nurul Alifda
Umur : 5 tahun
Kelas :B
Tindakan
Standar
Indikator Sub Indikator
Kompetensi Ya Tidak Ket
Keterangan :
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di ingatkan atau
di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu temanya yang
belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
A. Nurul Alifda
Umur : 5 tahun
Kelas :B
Tindakan
Standar
Indikator Sub Indikator
Kompetensi Ya Tidak Ket
Keterangan :
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di ingatkan atau
di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu temanya yang
belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
A. Nurul Alifda
Umur : 5 tahun
Kelas :B
Tindakan
Standar
Indikator Sub Indikator
Kompetensi Ya Tidak Ket
Keterangan :
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di ingatkan atau
di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu temanya yang
belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
A. Nurul Alifda
Umur : 5 tahun
Kelas :B
Tindakan
Standar
Indikator Sub Indikator
Kompetensi Ya Tidak Ket
Keterangan :
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di ingatkan atau
di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu temanya yang
belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
79
A. Nurul Alifda
Nama : Fharadiba
Umur : 5 tahun
Kelas :B
Tindakan
Standar
Indikator Sub Indikator
Kompetensi Ya Tidak Ket
Keterangan :
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di ingatkan atau
di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu temanya yang
belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
80
A. Nurul Alifda
Umur : 5 tahun
Kelas :B
Tindakan
Standar
Indikator Sub Indikator
Kompetensi Ya Tidak Ket
Keterangan :
81
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di ingatkan atau
di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu temanya yang
belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
A. Nurul Alifda
Umur : 5 tahun
Kelas :B
Tindakan
Standar
Indikator Sub Indikator
Kompetensi Ya Tidak Ket
Keterangan :
BB = belum berkembang bila anak melakukanya harus dengan bimbingan atau di contohkan oleh guru
82
MB = Mulai berkembang, bila anak melakukanya masih harus di ingatkan atau di bantu oleh guru
BSH = berkembang sesuai harapan, bila anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dapat konsisten tanpa harus di ingatkan atau
di contohkan oleh guru
BSB = berkembang sangat baik, bisa anak sudah dapat melakukanya secara mandiri dan sudah dapat membantu temanya yang
belum mencapai kemampuan sesuai dengan indicator yang di harapkan.
A. Nurul Alifda
Lampiran 4
Ummi
2. Meneurt ibu Apa saja faktor yang menghambat peningkatan bahasa anak
3. Apakah ibu menyajikan tampilan boneka tangan sesuai dengan tema cerita
bahasa anak?
83
5. Apa yang biasa ibu lakukan jika anak masih malu untuk bercerita di depan
kelas?
6. Seperti yang ibu ketahui bahwa anak-anak akan sulit di atur dan kurang fokus
7. Bagaimana cara ibu menjalin komunikasi dengan oang tua peserta didik?
10. bagaiamana cara ibu menumbuhkan semangat anak dalam kegiatan bercerita?
beritahu dahulu tema apa yang akan dia pelajari agar lebih memahami
pembelajaran tersebut.
2. Menurut ibu Apa saja faktor yang menghambat peningkatan bahasa anak
3. Apakah ibu menyajikan tampilan boneka tangan sesuai dengan tema cerita
bahasa anak
Jawaban: iya, karena dalam kegiatan bercerita ini, bisa membantu anak lebih
terlatih lagi dalam meningkatkan kemampuan bahasanya dan anak juga dapat
5. Apa yang biasa ibu lakukan jika anak masih malu untuk bercerita di depan
kelas?
Jawaban: membujuk dengan mengatakan “ayo nak tidak apa-apa” dan juga
memberi semangat.
6. Seperti yang ibu ketahui bahwa anak-anak akan sulit di atur dan kurang fokus
dalam pembelajaran, bagaimana cara ibu meminta anak kembali fokus dalam
7. Bagaimana cara ibu menjalin komunikasi dengan oang tua peserta didik?
Jawaban: kami melakukan komunikasi dengan orang tua anak melalui grup
whatsapp atau pada saat kami melakukan pertemuan dengan orang tua anak.
Jawaban: tidak hanya boneka tangan saja, kami juga menggunakan media
Jawaban: seperti yang saya sampaikan tadi bahwa saya menerapkan kegiatan
10. Bagaiamana cara ibu menumbuhkan semangat anak dalam kegiatan bercerita?
tersebut
kegiatan bercerita?
kegiatan bercerita?
3. Menurut ibu Ani Apakah setelah kegiatan bercerita anak menjadi lebih aktif
bercerita?
kegiatan bercerita?
5. Menurut ibu Fitriani dampak positif apa yang dirasakan ibu dan anak setelat
bercerita?
bercerita?
Jawaban: Anak Saya Sudah Mampu dalam mengucapkan beberapa kosa kata
3. Menurut ibu Apakah setelah kegiatan bercerita ini kemampauan bahasa anak
lebih meningkat?
Jawaban: ya, karena setelah kegiatan bercerita ini nanak saya banyak
mempelajari kosa kata baru dan melatih anak saya untuk tampil bercerita di
depan kelas
4. Bagaiamana ibu sebagai orangtua peserta didik dapat membantu anak dalam
Jawaban: saya sebagai orang tua memiliki peran penting karena kita sebagai
orangtua adalah sekolah pertama untuk anak maka dari itu kita mengenalkana
anak dengan kata- kata yang baik dan benar ketika berkomunikasi di dalam
5. Menurut ibu dampak positif apa yang dirasakan ibu dan anak setelat anak
dalam hal berkomunikasi. dampak positif yang anak saya rasakan salah
Lampiran 5
4. Mencuci tangan dan mengosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan
sesudah makan.
abjad
abjad
a. Pembukaan ( ± 30 menit )
2. Menjiplak tangan
penjemputan
4. Mencuci tangan dan mengosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan
sesudah makan.
Kegiatan
abjad
A. Pembukaan ( ± 30 menit )
2. Menjiplak tangan
4. Mencuci tangan dan mengosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan
sesudah makan.
abjad
94
abjad
a. Pembukaan ( ± 30 menit )
2. Menjiplak tangan
penjemputan
pebukaan
5. Mencuci tangan dan mengosok gigi masuk dalam SOP sebelum dan
sesudah makan
2. Kertas polos, krayon, dan spidol warna merah, biru kuning untuk
C. Pembukaan ( ± 30 menit )
Diskusi yang harus dilakukan sebagai rasa terimakasih terhadap tuhan dan
atas tubuhnya
2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan
tersebut.
97
98
Lampiran 6
DOKUMENTASI KEGIATAN