Anda di halaman 1dari 15

BAB I

ARSITEKTUR BYZANTIUM DI BULGARIA

A. LATAR BELAKANG

Pada mulanya, Bysantium adalah daerah eropa timur tempat koloni bangsa
Yunani sejak tahun 660 SM, yang kemudian menjadi wilayah kekaisaran
Romawi. Konstantin Agung mengundang banyak seniman ke Bysantium untuk
membangun kota antara selat Bhosphorus dan laut Mamora. Kota ini kemudin
dinamakan Konstatinopel, dan pada tahun 330 diresmikan sebagai ibukota
Romawi Timur. Bizantium adalah pewaris langsung kekaisaran terakhir Romawi
dan merupakan bangsa Kristen yang pertama. Tiga aspek kehidupan orang
Bizantium yang menonjol adalah keagamaan, intrik kerajaan dan sirkus-sirkus
popular yang spektakuler (sulap).
Kehidupan kota dipusatkan disekeliling 3 bangunan penting yaitu kelompok
gedung Hypodrom, Istana suci kekaisaran dan Gereja Hagia Sophia, dimana ke 3
bangunan ini mewakili 3 unsur dunia Bizantium yaitu rakyat, kekuasaan kaisar
dan agama. Ketiga gedung ini terletak serasi berdekatan serta dihubungkan oleh
Mese atau jalan tengah, yaitu suatu jalan yangs selalu dipakai untuk upacara
kenegaraan dan keagamaan (jalan protocol menuju ke bangunan penting).

1. Arsitektur Bizantium dibagi dalam 3 periode, yakni periode awal, pertengahan


dan akhir.

Periode Bizantium awal, dari permulaan abad ke 6 sampai pertengahan abad


ke 9 adalah abad eksperimen desain bangunan. Bentuk Basilika yang memanjang
masih dipakai, akan tetapi tidak cocok dengan kebiasaan setempat yang
mempersembahkan misa di tengah-tengah ruang utama gereja dan buka pada
salah satu sudut ruangnya, Sehingga denah basilica yang memanjang tidak dapat
untuk upacara tersebut. Sedangkan salib Yunani yang panjang keempat sayap
sama, lebih cocok digunakan untuk upacara tersebut. Kebanyakan gereja
berukuran kecil, bagian dalam berkesan terang dan luas karena kesederhanaan
bentuk pilaster dan pelengkung tanpa hiasan serta terang yang diperoleh dari
bukaan jendela dan pintu yang leber, juga lubang-lubang yang dibuat pada atap
kubahnya.
Dalam periode pertengahan antara akhir abad ke 9 sampai pertengahan abad ke 13
tidak lagi mempergunakan 1 type dasar bangunan gereja, di masa ini digunakan 4
gaya terpusat yang berbeda masing-masing terdiri dari inti kubah yang dibentuk
menjadi beraneka ragam kombinasi antara lain segi-8 dan bujur sangkar,
sedangkan bagian sudut berkubah dihubungkan dengan ruang inti dengan
mengurangi ukuran pilaster, sehingga berkesan luas. Kesan lembut diperoleh dari
hiasan yang rumit, dan bagian dalam menjadi remang-remang. Sedangkan
kesederhanaan dan ketegasan bentuk pada periode sebelumnya hilang.
Periode akhir hampir sama dengan periode pertengahan, sedangkan
pengembangannya ditekankan pada unsur vertical baik bagian luar maupun
dalamnya. Gereja periode pertengahan biasanya mempunyai satu kubah bola, pada
periode akhir mempunyai 5 kubah bola, yaitu kubah besar ditengah dan kubah
yang lebih kecil pada masing-masing sudutnya.
Ciri-ciri Bangunan Byzantium
Denah:

 segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah dan kubah kecil
mengelilingi kubah utama, sehingga bentuknya memusat serta simetris.
 sayap pendek yang sama pasa setiap sisinya, mengambi bentuk cross.

Gambar 1.1: Denah Masjid Kubah Emas Dian Al Mahri di kota Depok

Sumber : https://ariesaksono.wordpress.com/2008/05/10/masjid-kubah-
emas-dian-al-mahri/
Dinding:

 Memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan


mosaic yang terbuat dari pualam warna-warni yangmenggambarkan
ajarannya.

Gambar 1.2:Konstruksi bangunan interior sejarah bata byzantyum

Sumber : http://pxhere.com/id/photo/1099073

Gambar 1.3 : Interior museum Aya sofia


Sumber : https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search
Bukaan Pintu dan Jendela:

 Busur ½ lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu
dan jendela
 Jendela-jendela kecil ½ lingkaran mengelilingi dasar kubah (pendetive)

Gambar 1.4 : Interior museum aya sofia


Sumber:https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search
Atap:

 metode pembuatan atap dari bahan batu ataupun beton


 Kubah dibentuk dengan type - simple (biasa ½ lingkaran)
 melon shaped (kubah belewah)
 compound (majemuk)

Gambar 1.6: Museum Aya sofia


Sumber :http:irwankurniawann.blogspot.co.id/2013/03/arsitektur-islam dibarat-
masjid-di.htm/
Kolom:

 kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital) bergaya


Korintia dan Komposit.

Gambar 1.7

Sumber :

Bentuk ukiran pada kolom


Gambar 1.8
Sumber :

Sky Line:

 Secara keseluruhan pandang, gereja byzantium merupakan kelompok


banyak kubah yang mengelilingi kubah utama secara simetris, sehingga
berkesan vertikal.
Gambar 1.9
Sumber :

Karakter Arsitektur
• Gereja Bizantium merupakan bentuk Basilika pada mulanya setelah
berkembang membentuk polanya sendiri yaitu pola gereja Byzantium yaitu Kubah
Majemuk, kubah Bola serta Denah terpusat. Karena daerah ini berhadapan
langsung dengan daerah Asia Kecil, maka pengaruhnya banyak yang masuk
antara lain, kubah-kubah untuk menutup denah segi-4 maupun polygonal dari
gereja, makam maupun baptistery, hal ini mulai dikembangkan pada abad 5.
• Praktek penggunaan kubah, memakai konstruksi atap yang sangat sederhana
dengan atap kayu aliran Kristen Lama, maupun atap lengkung aliran Romawi dari
batu.
• Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah
yang merupakan ciri dari daerah timur, menjadi model atap Byzantium yang
merupakan penggabungan dari Konstruksi kubah dan sudut model Yunani dan
Romawi.
• Type-type kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan
jendela kecil-kecil diatas, disebut Pendetive, dimana pada masa Romawi
kubahnya hanya menutup bentuk denah melingkar atau polygonal. Sedangkan
bahan pendetive tersebut dipakai bahan bata atau batu apung yang disebut
Purnise. Kubah dibuat tanpa menggunakan penunjang sementara (bekisting).
Kubah bola utama tersebut melambangkan Surga menurut ajarannya, sedangkan
kubah-kubah sudut atau disebut Squinch untuk menggambarkan ajarannya dalam
bentuk mosaic antara Bema atau bilik suci dengan Naos atau ruang induk atau
nave, dipisahkan oleh Iconostatis atau penyekat, sebagi screen of picture “tirai”.
• Bentuk Eksterior, kadang tidak berhubungan/ tidak ada kesatuan dengan bentuk
interiornya.

Bangunan Masa Byzantium di Bulgaria


1. Biara Rila, Rila, Bulgaria

Gambar 1.10: Biara Rila, Rila, Bulgaria


sumber : https://airkobokan.com/bangunan-arsitektur-indah-dunia-
jarang-terekspose/
Meskipun tidak banyak dikenal di luar Bulgaria, Biara Rila adalah
bangunan yang wajib untuk dilihat oleh siapa pun yang mengunjungi
negara tersebut. Didirikan pada abad ke-10 oleh St John of Rila, biara ini
terletak sekitar 120 km selatan dari Sofia di Pegunungan Rodopi.
kompleks bangunannya memainkan peranan penting dalam kehidupan
spiritual dan sosial masyarakat Bulgaria selama lebih dari 10 abad dan
gaya arsitektur dari berbagai periode waktu terpelihara dengan baik.
2. Rotunda ST George

Gambar 1.11 : Rotunda ST George ( sveti georgi )

Sumber : https://www.tripadvisor.co.id/Attractions-g294451-Activities-c47-t10-
Bulgaria.html

Jika suatu kota, seperti Sofia, dibangun sejak ribuan tahun silam, sudah pasti
bangunan yang mengelilingi kota ini pun adalah juga berusia tua. Seperti halnya St
George Rotunda, yang merupakan bangunan tertua yang dilindungi di Kota Sofia.
Tersembunyi di balik megahnya bangunan Istana Presiden dan Hotel Sofia Balkan,
bangunan ini berulang kali mengalami restorasi besar sejak dibangun pada abad ke-
empat. Dari berbagai teori yang ada, Gereja St George ini dinyatakan sebagai salah satu
rumah ibadah umat Kristen paling awal di dunia.
Sofia tidak melulu mengenai gereja. Bangunan keagamaan lainnya pun ada
berdiri bersampingan, seperti Banya Bashi Mosque yang merupakan peninggalan zaman
Kekaisaran Ottoman. Masjid ini merupakan salah satu yang tertua di benua Eropa,
dibangun pada tahun 1576 di bawah tanggung jawab Mimar Sinan. Arsitek ini juga yang
menyelesaikan bangunan Blue Mosque di Istanbul, Turki. Sinan dianggap sebagai arsitek
terbesar dari periode klasik arsitektur Ottoman. Masjid tua yang bisa menampung 700
jemaah ini masih berfungsi sampai sekarang.
Islam sendiri masuk ke Bulgaria sudah sejak abad 9, dan mulai berkembang pada
penyebaran kekaisaran Ottoman.
3. Katedral Alexander Nevsky (Sofia, Bulgaria)

Gambar 1.12: Katedral Alexander Nevsky (Sofia, Bulgaria)

Sumber: https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=Awrxg9NKDVRack
0AjeT3RQx.?p=Katedral+Alexander+Nevsky+%28Sofia%2C+Bulgaria

Yang memukau dari gereja ini adalah arsitekturnya yang bergaya Neo-
Byzantine, gaya arsitektur yang berkembang sekitar tahun 1850 di negara-negara
di bawah kekuasaan kekaisaran Alexander II of Russia (1855–1881). Kubah
emasnya setinggi 45 meter dengan lonceng gereja setinggi 20 meter dan total 12
lonceng seberat 23 ton.Lukisan fresco menjadi salah satu khas Katedral ini, sekitar
300 ikon dan fragmen fresco menghiasi dinding katedral ini. Fresco di bagian
kubah merupakan salah satu yang paling mengesankan. Dekorasinya terbuat dari
marmer Itali yang berwarna-warni, batu onix dan alabaster. Selain menjadi ikon
Bulgaria, katedral ini merupakan salah satu katedral ortodox timur terbesar di
dunia, dan kedua terbesar di wilayah Balkan. Katedral ini memiliki luas 3.170 m2
dan dapat menampung hingga 10.000 orang di dalamnya.
Mengenali Gereja Masa Byzantium

Karakter utama:

- interior mosaic yang brilian

Gambar 1.13

Sumber :

- Denah dapat berbentuk basilica, salib, lingkaran atau polygon

- Pintu masuk di sebelah barat, altar di sebelah timur

- Bahan bangunan utama adalah bata, disusun berdasar pola dekoratif atau
dilapis plasteran

- Atap ditutup oleh lapisan timah

- Dari luar bangunan terlihat cukup sederhana, datar, dengan jendela yang kecil
dan ber-teralis

- Namun interior kaya dengan mozaik yang penuh warna, menghiasi dinding,
kubah dan langit-langit. Warna dominan adalah biru dan emas.

- Gambar mozaik adalah cerita-cerita dari Injil atau cerita kekaisaran

- Mosaik dibuat dari kubus-kubus kecil (dari marmer atau kaca) yang direkatkan
di lapisan semen.

- Capital kolom Byzantium memiliki banyak ornamen. Biasanya monogram


(inisial) kaisar atau penguasa dipahat di capital kolom.
- Bentuk umum capital kolom adalah keranjang atau kubus.

- Fitur lain yang penting pada gereja Byzantium adalah kubah. Kubah
Byzantium diletakkan di atas bukaan denah berbentuk persegi (kubah
Romawi diletakkan di atas bukaan denah bentuk lingkaran).

Interior yang penuh dengan seni mozaik

Gambar 1.14: Seni Mozaik pada masa Bizantium

Sumber :
KESIMPULAN

- Zaman Bizantium merupakan lanjutan atau generasi dari zaman sebelumnya


yaitu Yunani , Romawi, dan Kristen kuno.

- Cirikhas dari bangunan bizantium adalah bangunan yang beratapkan kubah


kubah dan di kelilingi kubah-kubah kecil (menara) yang simetris.

- Dan juga bangunan ini sudah mulai mirip dengan bangunan timur karena adanya
pengaruh dari Agama islam.
DAFTAR PUSTAKA

Bayunugroho . (17 juli 2016 ).Arsitektur Byzantium. Di akses tanggal 25 desember 2017
dari https://www.academia.edu/19684600/arsitektur_bizantium

Innahudaya . ( 14 September 2015 ). Katedral Alexander Nevsky (Sofia, Bulgaria). Di


akses tanggal 28 desember 2017 dari http://innahudaya.com/2015/09/14/katedral-st-
alexander-nevsky-ikon-bulgaria-dan-salah-satu-yang-terbesar-di-dunia/

Radenshinta86.(31 may 2013 ).Bangunan yang cantik yang luput dari kesalahan dunia.
Di akses tanggal 02/012017 dari https://radenshinta86.wordpress.com/2013/05/31/bangu
nan-cantik-yang-luput-dari-perhatian-dunia/

Adesanusi. ( 21 may 2014). Lady dari sofia Bulgaria. Di akses tanggal 02 January 2018
dari https://www.femina.co.id/article/lady-sofia-dari-bulgaria
Tugas Individu
Perkembangan Arsitektur

ARSITEKTUR BIZANTYUM DI BULGARIA

Oleh :
Haerani
03420160063
C4

Fakultas Teknik
Program Studi Arsitektur
Universitas Muslim Indonesia
Makassar
2016/2017

Anda mungkin juga menyukai