Anda di halaman 1dari 19

ARSITEKTUR RENAISSANCE

Arsitektur Renaissance adalah arsitektur pada periode antara awal abad ke-15 sampai awal abad ke-17
di wilayah Eropa, ketika terjadi ketertarikan terhadap budaya klasik terutama budaya Yunani kuno
dan budaya Romawi kuno yang disebut Renaissance. Gaya ini pertama kali berkembang di kota
Florence, Italia. Pada umumnya arsitektur bangunan masa Renaissance memiliki fungsi keagamaan
seperti gereja dan kapel (peninggalan dan melanjutkan bangunan masa Medieval), bangunan-
bangunan istana, pusat pemerintahan dan rumah-rumah kediaman pendeta atau saudagar (yang
merupakan anggota masyarakat yang terhormat).

KARAKTERISTIK ARSITEKTUR RENAISSANCE

1. Denah

Denah bangunan berbentuk simetris dan juga proporsional. Ukurannya mengikuti


ketetapan yang sudah ditentukan. Untuk bangunan gereja, denahnya tidak berbeda
jauh dengan denah yang sudah ada di Italia sebelum terjadinya revolusi minat
terhadap gaya arsitektur klasik.

2. Dinding dan Kolom

Pada abad pertengahan, dinding eksterior menggunakan material-material


kecil yang disusun. Sementara itu, untuk masa Renaissance,
dinding eksterior menggunakan batu atau plesteran sehingga terlihat
halus. Pada masa ini, kolom-kolom Yunani dan Romawi digunakan
kembali, namun hanya digunakan sebagai hiasan dan bukan sebagai
penopang struktur. Selain digunakan sebagai kolom, digunakan
juga pilaster dan pedimen.

3. Bukaan

Bukaan pada masa ini datar, atau menggunakan arch semi-sirkuler,


terkadang dapat juga berbentuk elips, tapi hampir tidak pernah ada yang
menggunakan arch berbentuk lancip. Arsitektur bangunan pada masa ini
dapat dibagi menjadi dua bagian, antara lain bangunan yang mengandalkan
efek dari jendela dan juga bangunan yang mengandalkan efek dari ornamen
seperti cornice, pilaster, dan kolom-kolom.
4. Desain dan Konstruksi

Pada masa ini, barrel vault kembali digunakan. Tidak seperti arsitektur
gothic yang memiliki denah persegi panjang, pada masa renaissance
denah yang digunakan berbentuk persegi atau semi sirkuler.Pada masa
ini juga, kubah sering digunakan sebagai fitur struktural pada bagian
eksterior, dan juga sebagai atap bagi ruangan lebih kecil yang hanya
dapat dilihat di dalam bangunan. Pada abad pertengahan kubah jarang
digunakan, namun setelahdigunakan dalam desain milik Brunelleschi
dalam desain Basilica di Santa Maria del Fiore dan juga pada desain
Brahmante untuk St. Peter’s Basilica, kubah menjadi bagian yang
penting dalam arsitektur gereja dan bahkan kemudian menjadi penting
bagi bangunan sekuler, seperti Villa Rotonda milik Palladio.

Contoh bangunan :

1. Gereja Sant'Andrea, Mantua

Gereja ini dibangun antara 1470-1472, selesai sesudah


1482. Dirancang oleh leon battista alberti, pada masa
mendekati akhir hidupnya, menjadi salah satu karya
besarnya. Gereja terletak di pusat kota lama Mantua,
Itali. Menyatukan dua konsep matematik dan lukisan
sebagai elemen dekoratif. Bangunan berciri megah
dan memiliki konsep simetris.

Pendetive diisi oleh hiasan dengan lukisan dan hiasan tak berfigur lainnya.
Plafond nave berbentuk penampang lengkung setengah lingkaran dihias dengan pola kotak-
kotak, geometris, dan hiasan tak berfigur lainnya.
Di atas pediment terdapat konstruksi pelengkung yang tidak jelas fungsinya. Pediment berada
diatas entablature yang disangga oleh dinding dan empat buah pilaster model romawi.

2. Gereja Basilika St. Petrus di Roma (Vatikan)


Pembangunan gereja Basilika ini mulai tahun 1506, untuk menggantikan sebuah gereja yang
sudah berumur 1200 tahun, yang berdiri diatas makam St. Petrus (Zaman Kristen Awal).
Setelah para arsitek bersaing untuk mengajukan rancangannya, pemenangnya adalah Donate
Bramante. Kemudian para arsitek lainnya seperti Raffaelo dan Michaelangelo berulangkali
melakukan perubahan besar. Ketika Kathedral itu selesai dibangun pada tahun 1623, hanya
kubah besarnya saja rancangan Michaelangelo yang menyerupai rencana asli. Diatas deretan
pilar, berdiri patung-patung besar (orang-orang yang dihormati dalam agama Kristen)
menghadap halaman dalam bentuk oval. Patung tersebut bergaya barok yang dirancang oleh
Bernini puluhan tahun kemudian. Bentuk gereja ini pada awalnya mengambil bentuk
bangunan basilika Romawi. Basilika adalah bangunan yang biasa dipakai untuk pengadilan
atau perniagaan oleh bangsa Romawi. Yang ditiru dari arsitektur bangunan basilika untuk
gereja adalah susunan ruangnya, seperti ruang tengah, barisan tiang-tiangnya, tempat
memasukkan cahaya dan peninggian lantai. Tiang dan kepala-kepala tiang basilika diambil
dari gaya tiang tipe Iona dan Korinthia Romawi. Di atas tiang-tiang dipasang balok-balok
lurus gaya Yunani (architrave) dengan langit-langit lengkung Romawi. Di bagian atas
jendela-jendelanya dibuat melengkung karena pada masa itu belum dikenal kaca, sehingga
sebagai penutup jendela dipakai papan pualam yang diukir tembus (ajour). Langit-langit
dibuat dari kaso-kaso kayu yang dipasang miring, karena langit-langit gaya Romawi sangat
tebal dan berat, tidak kuat ditahan oleh tiang-riang Romawi yang bentuknya ramping.
Kubah bagian dalam

Kubah bagian luar


Kubah megah ini diselesaikan pd tahun 1590, 26 tahun setelah Michaelangelo wafat.
Patung orang suci

Di atas barisan tiang ada 140 patung orang suci, dibuat oleh sejumlah pematung antara tahun
1662 dan tahun 1703. Di sebelah kanan pintu gerbang selatan barisan tiang adalah St
Makrina, nenek dari ayah Kapadokia, diikuti oleh beberapa pendiri ordo religius: St
Dominikus, Santo Fransiskus, St Bernard, St Benediktus, dan St Ignatius dari Loyola. Fasad
dibagian depan ada 13 patung. Dari kiri, patung-patung tersebut adalah patung: Tadeus,
Matius, Filipus, Tomas, Yakobus anak Zebedeus, Yohanes Pembaptis, Kristus Penebus (di
tengah), Andreas, Yohanes Penginjil, Yakobus, Bartolomeus Muda, Simon dan Matius.
Sedangkan Patung Santo Petrus ada di tempat yang berbeda.

Patung Santo Petrus memegang kunci (surga)

Dekat tangga ke basilika di depan alun-alun adalah patung kolosal Santo Petrus dan Paulus,
orang suci pelindung dari Roma. Patung Santo Petrus dipahat oleh Giuseppe De Fabris di
tahun 1838-1840 dan berdiri di ketinggian 5.55m. Patung Santo Paulus dipahat pada tahun
1838 oleh Adamo Tadolini, dan juga 5.55m tingginya.
Menara Lonceng dan Obelish

Seperangkat lonceng tergantung di menara lonceng. Di operasikan secara electronik, lonceng-


lonceng itu berbunyi setiap seperempat jam. Lonceng tunggal berbunyi ketika seorang Paus
wafat.

2 buah jam yang diapit malaikat menghiasi 2 sudut di bagian depan Basilika.
Pintu Kudus

Pintu utara adalah Pintu Kudus, diperunggu oleh Vico Consorti (1950), yang berdasarkan
tradisi hanya dibuka untuk perayaan besar seperti tahun Yobel. Di atasnya adalah prasasti.
Bagian atas berbunyi PAVLVS V PONT MAX Anno XIII, yang tepat di atas pintu berbunyi
GREGORIVS XIII PONT MAX. Di antaranya ada lembaran putih memperingati bukaan
pintu terbaru. Paus Yohanes Paulus II membuka pintu suci dalam tahun Yobel pada tahun
1983-84 dan 2000-01.

Pintu tengah (Pintu Filarete)


Pintu di tengah dibuat oleh Antonio Averulino (1455), dan dipelihara sejak dari masa
basilika tua. Pintu ini terlalu kecil untuk ruang baru, sehingga panel ditambahkan di bagian
atas dan bawah. Dikenal sebagai Pintu Filarete, ia memiliki enam panel yang
menggambarkan: Yesus dan Maria bertahta; Santo Paulus dengan pedang, St Petrus
memberikan kunci ke Eugene Paus berlutut IV; St Paul dihukum oleh Nero; kemartiran Santo
Paulus; kemartiran Santo Petrus di Bukit Vatikan.
Kisi-kisi perunggu
Jendela ini di bangun pada akhir abad ke-18 oleh arsitek Carlo Marchionni (1702-1786)
mempunyai kisi-kisi besi indah yang melindungi kaca.

Navis
Bagian tengah Gereja atau Navis, panjangnya 186 m dan tinggi 44 m.

Di kejauhan terlihat Altar Transfigurasi, yang di belakangnya ada salinan mosaic dari lukisan
terakhir seniman besar, Raphael. Arsitekur lorong ini merangkul banyak perbendaharaan
Romawi dan Yunani klasik
Baldacchino, kanopi altar besar yang menaungi altar Paus dan makam Santo Petrus dibangun
selama 9 thn dan selesai pd tahun 1633. Hampir seluruh dr 90 ton perunggunya berasal dari
serambi tiang Pantheon Roma.

Altar
Altar ini selesai pd tahun 1666, altar tersebut berisi relikui sebuah kursi yang digunakan
Santo Petrus untuk berkhotbah, kursi ini menjadi symbol otoritas mengajar Paus.

Patung Pieta dilorong sebelah kanan


Di lorong kanan, mata pertama langsung tertuju pada patung Pieta indah karya Michelangelo,
yang terletak di sebelah kanan pintu masuk. Patung ini menggambarkan Perawan Maria
menggendong Yesus yang sudah wafat di pangkuannya setelah penyaliban. Setelah dirusak
dengan kapak pada tahun 1972, patung itu ditempatkan di balik kaca pelindung. Patung
"Pieta" ini dibuat Michaelangelo pada usia 24 tahunan.

3. Bank Indonesia (1900)

Penerapan langgam Renaissance pada


disain bangunan:
a. Louvre, konstruksi kubah sebagai
ornamen atap.
b. Lantern, bukaan jendela pada
Louvre untuk penerangan alami dan
ventilasi.
c. Lucarne, jendela pada bidang atap
miring sebagai ornamen dekoratif
juga penerangan alami dan
ventilasi.

d. Amortizement, ornamen dekoratif di ujung/ pengakhiran atap.


e. Balustrade, ornamen pembatas kepala dan badan bangunan, serta pada badan ke kaki
bangunan.
f. Tympanium,konstruksi dinding berbentuk segitiga di atas pintu masuk utama.
g. Deretan kolom mengapit jendela.
h. Jendela memanjang ke arah vertikal.
i. Oculus, bukaan berbentuk persegi dan setengah lingkaran pada kaki bangunan.

4. Bank Bumi Daya (Abad 19)

Penerapan langgam
Renaissance pada
disain
bangunan:
a. Louvre, konstruksi
kubah sebagai elemen
dekoratif atap.
b. Lantern, jendela
kecil pada Louvre
untuk penerangan dan
penghawaan alami.
15
c. Balustrade, ornamen
pada tepi atap mulai
melebar
d. Kolom Corinthian mengapit lubang jendela bawah bangunan.
e. Oculus, lubang hawa/ventilasi di kaki bangunan.
f. Jendela dibuat menjorok ke dalam tanpa meninggalkan konsep langgam Renaissance.
CANDI MUARA TAKUS
Arsitektur Bangunan Candi Muara Takus dapat dikatakan merupakan bangunan yang bersifat Budha
karena adanya stupa, Stupa merupakan lambang dari Budha Gautama. Tetapi jika dilihat dari salah satu
Bangunan di Gugusan Candi Muara Takus yaitu Candi Mahligai,maka Candi Muara Takus juga dapat
dianggap merupakan Candi di masa peralihan Ciwaitis ke Budha, karena adanya lambang Pallus dan Yoni
serta bentuk Candi Mahligai yang seperti Menara.

Gugusan Candi Muara Takus terdapat beberapa Bangunan diantaranya


:

CANDI MAHLIGAI
Candi Mahligai ini berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 10,44M x 10,60M , tingginya sampai kepuncak
14,30M berdiri diatasnya pondamen segi delapan dan bersisikan 28 buah pada alasnya terdapat teratai
berganda.

Candi Mahligai

Ditengahnya menjulang menara, diatas puncaknya diperkirakan ada makarel, namun Cornet de Groot sang
penemu Candi Muara Takus tidak menemukan makarel tersebut. Pada tahun 1860 Cornet de Groot
menatakan disetiap sisin Candi Mahligai terdapat patung singa dengan posisi duduk,disebelah timur
terdapat teras bujur sangkar ukuran 5,10 Meter x 5,10 Meter dan didepannya terdapat sebuah tangga.

CANDI PALANGKA

Bangunan ini terdiri dari Batu Bata merah yang dicetak, letaknya 3,85 meter sebelah Timur Candi
Mahligai, candi palangka merupakan Candi Terkecil. Candi ini berbentuk segi delapan, dan memiliki
tangga, pada saat ditemukan tahun 1860 Candi ini dalam keadaan rusak dan bagian puncaknyapun sudah
tidak ada.
Candi Palangka

CANDI BUNGSU

Candi Bungsu terletak di sebelah Barat Candi Mahligai. Bangunannya terbuat dari dua jenis batu yaitu
Batu Pasir (tuff) dibagian depan, dan batu bata dibagian belakang. Dulunya di Candi Bungsu ini terdapat 8
buah Stupa Kecil yang mengelilingi Stupa besar.

Candi Tua dan Candi Bungsu pada Gugusan candi Muara Takus.

CANDI TUA

Merupakan candi terbesar di Gugusan Candi Muara Takus, candi ini terletak di sebelah utara Candi
Bungsu, candi ini berukuran 32,8M x 21,8M. Pada sisi sebelah timur dan barat terdapat tangga dan
dulunya dihiasi oleh stupa dan pada sisi bagian bawah dulunya terdapat patung singa duduk. Saat ini
patung singa duduk,maupun stupa kecil serta bangunan lainnya sudah banyak yang hilang.
ARSITEKTUR RENAISSANCE
Arsitektur Renaissance adalah arsitektur pada periode antara awal abad ke-15 sampai awal abad ke-17
di wilayah Eropa, ketika terjadi ketertarikan terhadap budaya klasik terutama budaya Yunani kuno
dan budaya Romawi kuno yang disebut Renaissance. Pada umumnya arsitektur bangunan masa
Renaissance memiliki fungsi keagamaan seperti gereja dan kapel (peninggalan dan melanjutkan
bangunan masa Medieval), bangunan-bangunan istana, pusat pemerintahan dan rumah-rumah
kediaman pendeta atau saudagar (yang merupakan anggota masyarakat yang terhormat).

Contoh :

1. Gereja Sant'Andrea, Mantua

Gereja ini dibangun antara 1470-1472, selesai sesudah


1482. Dirancang oleh leon battista alberti, pada masa
mendekati akhir hidupnya, menjadi salah satu karya
besarnya. Gereja terletak di pusat kota lama Mantua,
Itali. Menyatukan dua konsep matematik dan lukisan
sebagai elemen dekoratif. Bangunan berciri megah
dan memiliki konsep simetris.

Pendetive diisi oleh hiasan dengan lukisan dan hiasan tak berfigur lainnya.
Plafond nave berbentuk penampang lengkung setengah lingkaran dihias dengan pola kotak-
kotak, geometris, dan hiasan tak berfigur lainnya.
Di atas pediment terdapat konstruksi pelengkung yang tidak jelas fungsinya. Pediment berada
diatas entablature yang disangga oleh dinding dan empat buah pilaster model romawi.

2. Gereja Basilika St. Petrus di Roma (Vatikan)


Pembangunan gereja Basilika ini mulai tahun 1506, untuk menggantikan sebuah gereja yang
sudah berumur 1200 tahun, yang berdiri diatas makam St. Petrus (Zaman Kristen Awal).
Setelah para arsitek bersaing untuk mengajukan rancangannya, pemenangnya adalah Donate
Bramante. Yang ditiru dari arsitektur bangunan basilika untuk gereja adalah susunan
ruangnya, seperti ruang tengah, barisan tiang-tiangnya, tempat memasukkan cahaya dan
peninggian lantai. Tiang dan kepala-kepala tiang basilika diambil dari gaya tiang tipe Iona
dan Korinthia Romawi.
Kubah bagian dalam

Kubah bagian luar

Patung orang suci

Di atas barisan tiang ada 140 patung orang suci, dibuat oleh sejumlah pematung
antara tahun 1662 dan tahun 1703.
Patung Santo Petrus memegang kunci (surga)

Dekat tangga ke basilika di depan alun-alun adalah patung kolosal Santo Petrus dan
Paulus, orang suci pelindung dari Roma.

Navis
Bagian tengah Gereja atau Navis, panjangnya 186 m dan tinggi 44 m.
Pintu Kudus

Pintu utara adalah Pintu Kudus, diperunggu oleh Vico Consorti (1950), yang berdasarkan
tradisi hanya dibuka untuk perayaan besar seperti tahun Yobel.

Pintu tengah (Pintu Filarete)


Pintu di tengah dibuat oleh Antonio Averulino (1455), dan dipelihara sejak dari masa
basilika tua. Pintu ini terlalu kecil untuk ruang baru, sehingga panel ditambahkan di bagian
atas dan bawah.

Anda mungkin juga menyukai