Anda di halaman 1dari 4

Paper Konstruksi Kayu Arsitektur Tradisional

Savira Azaria Andriani (14/364023/TK/41845)

Japan Pavilion Expo 1992


Tadao Ando
Tadao Ando mendesain Japan Pavilion (esp. Parabellon Japon)
untuk Expo Internasional pada tahun 1992 di Seville, Spanyol.
Berbeda dengan penggunaan material pada karya-karya sebelumnya
(umumnya didominasi oleh material modern seperti beton, kaca, dan
metal), pavilion ini merupakan bangunan besar yang terdiri dari kayu
dan merupakan proyek pertamanya di luar Jepang. Proses konstruksi
berlangsung selama 2 tahun, dari tahun 1991-1992, bersamaan
dengan pembangunan Water Temple di Hyogo yang merupakan salah
satu karyanya yang bermakna paling filosofis.1

Konsep

yang

Gambar 1: Japan Pavilion 1992


Sumber:
https://en.wikiarquitectura.com/index.php/File:Pabellon_Japon3.jpg

ingin

dicapai

oleh

Tadao Ando adalah untuk


memperkenalkan
keindahan
bangunan
tradisional
Jepang
ke
kancah
internasional.
Dalam
karyanya
ini,
beliau
menginterpretasi bahwa
material kayu, jika diolah
dengan
teknologi
terbaharukan,
dapat
merangkul kedua aspek
modern dan tradisional
sekaligus; penggabungan material tradisional dengan teknologi
kontemporer.2
Secara pribadi, saya mengenal bangunan ini dari salah satu mata
kuliah Sejarah Arsitektur yang diajarkan oleh Bapak Ikaputra,
dimana beliau menjelaskan bahwa karya ini merupakan salah satu
bukti nyata dari Arsitektur Post-Modern. Karya ini merupakan "The
Interpretation of the Rich of The Past" dari perspektif Tadao Ando,
yang menganut paham Critical Regionalism secara pribadi.
Bangunan ini menyimbolkan budaya Jepang, dengan olahan
trasformasi desain dari bendera Jepang itu sendiri.

1 http://architectboy.com/japan-pavilion-tadao-ando/ diakses pada Minggu, 24 April 2016 pukul 15.04 WIB


2 https://en.wikiarquitectura.com/index.php/Japan_Pavilion_for_Expo'92 Minggu, 24 April 2016 pukul 15.32 WIB
1

Paper Konstruksi Kayu Arsitektur Tradisional


Savira Azaria Andriani (14/364023/TK/41845)

Gambar 2 & 3: Denah dan Potongan Pavilion Japan 1992


https://en.wikiarquitectura.com/index.php/File:Pabellon_Japon_Pl2.jpg
https://en.wikiarquitectura.com/index.php/File:Pabellon_Japon_Pl1.jpg

Gambar 4 : Potongan Perspektir Japan Pavilion 1992


Sumber:
https://en.wikiarquitectura.com/index.php/File:Pabellon_Japon_Pl1.jpg

Yang menarik, secara sekilas konstruksi yang digunakan mirip


dengan konstruksi kayu soko guru dan tumpang sari, dimana
terdapat 4 tiang penyangga kolom utama penyalur beban dan
balok-balok saling tumpang tindih yang menahan beban dari atas.
Namun sebenarnya struktur ini merupakan intrepertasi dari struktur
tradisional bangunan Jepang yang umumnya menggunakan
konstruksi sambungan kayu yang saling mengapit.

Gambar 6: Fasad Bangunan


https://en.wikiarquitectura.com/index.php/
File:13pab.jpg

Gambar 5: Struktur Kolom Bangunan


http://architectboy.com/wpcontent/uploads/2014/11/Japan-pavilion-frominside.jpg

Bangunan ini berukuran panjang sekitar 60 m dan lebar 40 m


dengan ketinggian 25m, menjadikan bangunan ini merupakan salah
satu struktur kayu terbesar di dunia. Pengunjung memasuki pavilion
ini melalui jembatan yang berbentuk melengkung, yang
menyimbolkan transisi antara era tradisional ke era modern di
2

Paper Konstruksi Kayu Arsitektur Tradisional


Savira Azaria Andriani (14/364023/TK/41845)

Jepang. Jembatan ini tersambung dengan lantai kedua dan


menghubungkan bagian barat dan timur bangunan. Untuk
menciptakan nuansa Jepang, Ando mendesain hall/ruang-ruangan
dalam gedung sebagai galeri kecil
yang memperkenalkan
pengunjung dengan sejarah Jepang. 3

Gambar 7: Konstruksi Japanese Pavilion '92


http://www.mc2.es/fotos/contenidos/02-2006-0220%20H-89%20Libro%20JMC%20003%20(c)
%20MC2.jpg

Gambar 8: Detail Struktur "kanopi" Kolom


Utama
https://books.google.co.id/books?
id=uWvRAAAAQBAJ&pg=PA145&img=1&zoom=
3&hl=en&ots=lDSrmuEMT8&sig=ACfU3U3Vu2Vu

Interior bangunan ini terdiri dari susunan sistem struktur yang saling
mengikat dan membentuk fasad sekaligus menciptakan kesan
"meruang". Material bangunan ini sebagian besar terdiri dari kayu
yang difinishing teflon agar lebih awet, dan material lain
diantaranya:
Struktur kayu yang tumpang tindih, terbuat dari sambungan
antar balok kayu.
Struktur beton untuk bagian bangunan yang dapat bergerak.
Struktur komposit untuk mengalirkan beban berat di beberapa
titik bangunan.
Struktur baja untuk menahan bilah kayu pada fasad bangunan
dan frame baja untuk menahan tegangan kain penutup atap
Kain Kevlar olahan sebagai penutup atap pavilion, untuk
memasukkan cahaya alami ke dalam bangunan.4

Gambar 9: Detail Sambungan Antar Kayu


Sumber:https://books.google.co.id/books?
id=uWvRAAAAQBAJ&pg=PA145&img=1&zoom=3&hl=en&ots=lDSrmuEMT8&sig=ACf
U3U3Vu2VuBAHjohh98fAG_F0MUWRpuw&w=1280

3 http://www.cloud-cuckoo.net/openarchive/wolke/eng/Subjects/Shirazi/Intentions-on-Japanese-PavilionExpo92_abstract.pdf diakses pada Minggu, 24 April 2016 pukul 16:13 WIB

4 http://www.mc2.es/ficha_proyecto.php?i=en&id=174&idcategoria=11 diakses pada Minggu, 24 April


2016 pukul 15.14 WIB

Paper Konstruksi Kayu Arsitektur Tradisional


Savira Azaria Andriani (14/364023/TK/41845)

Beban dari atas disalurkan melalui


sepuluh struktur kolom "pohon" yang
terdiri dari empat kolom utama dan
sambungan tumpang tindih antar
balok yang melebar membentuk
kanopi. Balok -balok ini berukuran 265
x 265 mm dan tersusun dengan sistem
kantilevver menjauh dari kolom utama.
Sambungan ini tersambung dengan
grid-grid baja penahan kain penutup
atap bangunan.
Gambar 10: Detail Sambungan Antar
Kayu
https://books.google.co.id/books?

Anda mungkin juga menyukai