PENGANTAR ARSITEKTUR
ANALISA BANGUNAN/KARYA ARSITEKTUR MONUMENTAL
(TAMAN SARI)
Disusun Oleh:
Rafiq Akbar Hidayatullah
21.84.0323
Assalamalaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mingguan ini
tepat pada waktunya. Adapun judul dari tugas ini yaitu “Analisa Bangunan Dengan
Acuan Aspek Budaya Arsitektur Menurut Kluckhon Dan Teori Fungsi Arsitektur
Menurut Papanek.”
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas mingguan ini tidak lepas
dari kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat berguna bagi penulis
maupun pembaca pada umumnya.
Dalam menyelesaikan tugas mingguan ini, penulis telah banyak mendapat
dukungan dan bantuan, baik secara moril maupun materil. Untuk itu dalam
kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terikasih kepada Ibu RR.
Sophia Ratna Haryati, ST, M.Sc. selaku dosen mata kuliah pengantar arsitektur
yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas
mingguan ini.
Penulis
1.PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Taman Sari adalah kompleks bekas taman Istana kraton Yogyakarta.
Kompleks ini dibuat secara bertahap pada tahun 1758 sampai dengan tahun
1765 pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono 1. kompleks/taman
ini difungsikan secara maksimal pada tahun 1765 sampai 1812. Kompleks ini
memiliki luas yang lebih dari 10 hektar, bangunan yang ada didalamnya
berupa jembatan gantung, gedung, kolam pemandian, kanal air, masjid, danau
buatan, dan lorong bawah tanah.
Kompleks ini difungsikan untuk rekreasi, keperluan religi, serta untuk
keamanan. Fungsi keamanan dapat dilihat dari dibangunnya tembok tembok
yang kokoh mengelilingi kompleks tersebut dan adanya lorong bawah tanah
untuk melihat adanya ancaman musuh. Sedangkan untuk keperluan religi
dapat dilihat adanya sumur gumuling dan pulo panembung. Sumur gumuling
adalah sebuah sumur yang berbentuk melingkar yang digunakan untuk
masjid, sedangkan pulo panembung digunakan untuk bermeditasi para sultan.
Kompleks ini didesain oleh arsitek asal portugis yang dikenal dengan
nama Demang Tegis atas gagasan dari Sultan Hamengku Buwono 1 yang
kemudian dibangun dengan pimpinan bangunan bernama Tumenggung
Mangundipuro yang kemudian diganti oleh pangeran Notokusumo. Kompleks
ini pernah mengalami beberapa kerusakan, pada tahun 1867 terjadi gempa
bumi yang mengakibatkan bangunan di komplesk taman sari mengalami
kerusakan yang cukup parah. Kemudian direnovasi kembali pada tahun 1977
namun hanya beberapa bangunan yang dapat diselamatkan. Namun pada
tahun 2006 gempa terjadi lagi sehingga bangunan yang rusak diperkuat lagi
hingga sekarang namun hanya digunakan sebagai obyek wisata. Kompleks
Taman sari sendiri kini menjadi cagar budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Victor papanek
Kebutuhan (need)
Kesesuaian kegunaan (use)
Kesesuaian jaman (talesic)
Estetik (aesthetic)
Metode (method)
Penafsiran (association)
https://rentalmobilyogyakarta.net/taman-sari-yogyakarta/tamansari-yogyakarta/
Dalam
a. Puing Masjid Sumur Gumuling
https://travel.kompas.com/image/2019/06/17/101500527/5 -
bagian- taman-sari-jogja-ada-masjid-di-bawah-tanah?page=3
c. Pulo Kenanga
https://asset.kompas.com/crops/PNTaju_TT6YD2dONhFJEyxiFp-
s=/22x0:1174x768/750x500/data/photo/2019/06/14/4262916007.jpeg
d. Pulo Kenanga
https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting-wewangunan/14/bangunan-bangunan-tamansari
Denah
https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting-wewangunan/14/bangunan-bangunan-tamansari
V. ANALISIS
BAB 1
ANALISA LIMA ASPEK ORIENTARSI PERKEMBANGAN BUDAYA
MENURUT KLUCKHON
b. Ontologis
Namanya adalah Taman Sari, dulunya dekenal juga dengan nama
The Fragrant Garden. Bangunan ini terletak ditengah kota Yogyakarta,
tepaatnya di Jl.Tamanan, Patehan Krato, Yogyakarta. Kompleks ini
dulunya adalah Taman Istana Kraton Yogyakarta yang kini beralih fungsi
sebagai media wisata masyarakat. Komplek Taman Sari ini dibangun pada
tahu 1758 sampai 1765. Dengan perancang / arsitek dari portugis yang
bernama Demang Tegis, yang kumudian dibangun dengan pemimpin
proyek bernama Tumenggung Mangundipuro yang kemudian diganti oleh
pangeran Notokusumo. Didalam kompleks Taman Sari terdapat beberapa
bangunnan diantaranya jembatan gantung, gedung, kolam pemandian,
kanal air, masjid, danau buatan, dan lorong bawah tanah.
Sempat mengalami beberapa keruntuhan akibat gempa hingga
diubah menjadi situs wisata yang dijadikan cagar budaya. Pada tahun
1867 terjadi gempa bumi yang mengakibatkan bangunan di komplesk
taman sari mengalami kerusakan yang cukup parah. Kemudian direnovasi
kembali pada tahun 1977 namun hanya beberapa bangunan yang dapat
diselamatkan. Namun pada tahun 2006 gempa terjadi lagi sehingga
bangunan yang rusak diperkuat lagi hingga sekarang namun hanya
digunakan sebagai obyek wisata.
c. Fungsional
Untuk bisa masuk kawasam Taman sari, anda diharus kan membeli
tiket seharga 3000 Rupiah, setelah masuk anda akan bangunan sejarah
yang tinggal puing puing maupun masih kokoh. Kompleks ini memiliki
wilayah seluas 10 hektar dan terdiri dari 57 bangunan, namu kini mulai
berkurang luasnya yang disebabkan oleh gempa bumi yang kemudiah sisa
reruntuhannya dijadikan rumah ileh warga. Adapun bangunan yang masih
berdiri diantaranya adalah Gedhong Gapuro Hageng yang dulu digunakan
sebagai pintu masuk utama. Kemudian ada Pasiraman Umbul Binangun
yang dulunya digunakan untuk tempat mandi para sultan dan keluarganya.
Gedong Sekawan dulu digunakan untuk tempat istirahat sultan dan
keluarga. Kemudian ada Sumur Gumuling tempat ini dulunya digunakan
untuk masjid bawah tanah. Selanjutnya ada Pulo kenanga dulunya
digunakan untuk tempat peristirahatan dan beberapa seni.
b. Masa Depan
Setelah terjadi beberapa kali keruntuhan kemudian direnovasi
kembali kini Taman Sari di alih fungsikan menjadi obyek wisata. Banyak
wisatawan yang datang kesana unuk berfoto-foto, maupun kebutuhan
media social.
c. Masa Sekarang
Komplek Taman Sari merupak peninggalan dari Kesultanan
Yogyakarta yang memiliki kisah kejayaan dan sejarahnya senidiri. Hal itu
merupakan hal bagus dan harus dijaga. Hal tersebut dapat menjadi bahan
pembelajaran, penelitian, maupun hal yang bermanfaat hingga kini.
http://tempatwisataindonesia.id/wp-content/uploads/2017/02/Taman-Sari-Jogja.jpg
b. Peternalistik
Sebagai penerus generasi hendaknya kita mengajak untuk
melesarikan budaya dan menjaga tempat sebut baik dengan
seperjuangan maupun ke generasi sebelum kita.
c. Individualis
Memiliki kompleks ini merupakan kebanggan tersendiri. Halitu
dikarenakan bangunan ini bersejarah bagi Indonesia.
https://travelspromo.com/wp-content/uploads/2019/03/sumur-gemuling-taman-sari-yog
yakarta-tamansari_yogyakarta-e1552641749826-640x480.jpg
BAB II
ANALISA ENAM ASPEK FUNGSI KARYA ARSITEKTUR MONUMENTAL
MENURUT VICTOR PAPANEK
1. Kebutuhan (Need)
Dengan semakin mengertinya masyarakat tentang kompleks
bangunan ini maka masyarakat akan menyesuaikan dengan pola
kehidupan bangunan tersebut. Seperti bangunan mana saja yang tidak
boleh diinjak, Tidak boleh mandi dikolamnya, dll.
Tabel 2.1 bangunan beserta fungsinya
Gedhong Gapuro Hageng
Dulu digunakan sebagai pintu
masuk utama, menghubungkan
bangunan segi delapan pertama ke
bangunan segi delapan ke dua.
https://daerah.sindonews.com/artikel/jateng/
95/spotspot-selfie-di-bangunan-bersejarah-
taman-sari-yogyakarta
https://daerah.sindonews.com/artikel/jateng/
95/spotspot-selfie-di-bangunan-bersejarah-
taman-sari-yogyakarta
Gedong Sekawan
Dulu digunakan untuk
peristirahatan para sultan dan
keluarganya
https://daerah.sindonews.com/artikel/jateng/
95/spotspot-selfie-di-bangunan-bersejarah-
taman-sari-yogyakarta
Sumur Gumuling
Digunakan untuk tempat ibadah
atau masjid
https://travelspromo.com/wpcontentploads/2
019/03/sumurgemling-taman-sariyogyakarta
tamansari_yogyakartae1552641749826-
640x480.jpg
Gedhong Gapura Panggung
Sekarang digunakan untuk pintu
masuk para wisatawan
https://rentalmobilyogyakarta.net/taman
-sari-yogyakarta/tamansari-yogyakarta/
2. Kegunaan (Use)
Dulunya kompleks Taman Sari digunakan untuk rekreasi, keperluan
religi, serta untuk keamanan Kesultanan Yogyakarta. Namun fungsinya
berubah ketika bangunan itu terkena gampa dan banyak yang rubuh. Kini
bangunan itu menjadi cagar budaya dan menjadi obyek wisata.
4. Estetik (Aesthetic)
Kompleks taman sari menggunakan Arsitektur khas jawa dan
portugis. Didalam kompleks tersebut terdapat beberapa bangunan seperti
berupa jembatan gantung, gedung, kolam pemandian, kanal air, masjid,
danau buatan, dan lorong bawah tanah.
Kompleks Taman Sari memilik 2 filosofi yang ungin digambarkan
yaitu proses pencarian duniawi, yang disimbolkan dengan kolam dan
taman yang indah. Taman Sari juga menjadi symbol ujian bagi seseorang
yang hidup didunia yang digambarkan dengan pesanggrahan taman sari
maupun pesanggrahan lainnya.
https://tipikorinvestigasi.com/blog/kampung-wisata-tamansari-keindahan-arsitektur/
5. Metode (Method)
Bahan yang digunakan untuk membuat bangunan tersebut disebut
Bligon atau campuran dari pasir, semen merah, dan kapur. Semen merah
sendiri diperoh dengan cara menghaluskan bata merah. Namun
sayangnya bangunan ini kurang terjamin kekokohannya. Terbukti
mengalami kaeruntuhan dua kali akibat gempa dikota Yogyakara.
6. Penafsiran (Association)
Kompleks Taman Sari dibangun pada tahun 1758 dan selesai pada
tahun 1765 dengan cara bertahap. Bentuk bangunan yang megah
menjadi bukti kejayaan Kesultanan Yogyakarta pada masanya.
II.III. Kesimpulan
Berdasarkan enam fungsi arsitektur menurut Victor Papanek, Kompleks
Taman Sari ini memuatselurug fungsi arsitektur tersebut yang dijabarkan dalam
fungsi : kebutuhan (need), kegunaan (use), kesesuaian zaman (telesic), estetik
(aestetic), metode (method), Penafsiran ( association).