Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MINGGUAN

PENGANTAR ARSITEKTUR
ANALISA BANGUNAN/KARYA ARSITEKTUR MONUMENTAL
(TAMAN SARI)

Disusun Oleh:
Rafiq Akbar Hidayatullah
21.84.0323

UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA


PRODI S1-ARSITEKTUR
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamalaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mingguan ini
tepat pada waktunya. Adapun judul dari tugas ini yaitu “Analisa Bangunan Dengan
Acuan Aspek Budaya Arsitektur Menurut Kluckhon Dan Teori Fungsi Arsitektur
Menurut Papanek.”
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas mingguan ini tidak lepas
dari kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat berguna bagi penulis
maupun pembaca pada umumnya.
Dalam menyelesaikan tugas mingguan ini, penulis telah banyak mendapat
dukungan dan bantuan, baik secara moril maupun materil. Untuk itu dalam
kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terikasih kepada Ibu RR.
Sophia Ratna Haryati, ST, M.Sc. selaku dosen mata kuliah pengantar arsitektur
yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas
mingguan ini.

Yogyakata, 4 Oktober 2021

Penulis
1.PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Taman Sari adalah kompleks bekas taman Istana kraton Yogyakarta.
Kompleks ini dibuat secara bertahap pada tahun 1758 sampai dengan tahun
1765 pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono 1. kompleks/taman
ini difungsikan secara maksimal pada tahun 1765 sampai 1812. Kompleks ini
memiliki luas yang lebih dari 10 hektar, bangunan yang ada didalamnya
berupa jembatan gantung, gedung, kolam pemandian, kanal air, masjid, danau
buatan, dan lorong bawah tanah.
Kompleks ini difungsikan untuk rekreasi, keperluan religi, serta untuk
keamanan. Fungsi keamanan dapat dilihat dari dibangunnya tembok tembok
yang kokoh mengelilingi kompleks tersebut dan adanya lorong bawah tanah
untuk melihat adanya ancaman musuh. Sedangkan untuk keperluan religi
dapat dilihat adanya sumur gumuling dan pulo panembung. Sumur gumuling
adalah sebuah sumur yang berbentuk melingkar yang digunakan untuk
masjid, sedangkan pulo panembung digunakan untuk bermeditasi para sultan.
Kompleks ini didesain oleh arsitek asal portugis yang dikenal dengan
nama Demang Tegis atas gagasan dari Sultan Hamengku Buwono 1 yang
kemudian dibangun dengan pimpinan bangunan bernama Tumenggung
Mangundipuro yang kemudian diganti oleh pangeran Notokusumo. Kompleks
ini pernah mengalami beberapa kerusakan, pada tahun 1867 terjadi gempa
bumi yang mengakibatkan bangunan di komplesk taman sari mengalami
kerusakan yang cukup parah. Kemudian direnovasi kembali pada tahun 1977
namun hanya beberapa bangunan yang dapat diselamatkan. Namun pada
tahun 2006 gempa terjadi lagi sehingga bangunan yang rusak diperkuat lagi
hingga sekarang namun hanya digunakan sebagai obyek wisata. Kompleks
Taman sari sendiri kini menjadi cagar budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

II. Tujuan Analisa


Adapun tujuannya dibuatnya analisis ini, yaitu;
a. Melengkapi tugas Pengantar Arsitektur
b. Dapat menengetahui budaya arsitektur Klucklohn dan teori fungsi
arsitektur menurut papanek situs kompleks taman sari
c. Mengenal sejarah dan perkembangan kompleks taman sari
d. Mengetahui arsitektur kompleks taman sari
e. Mengetahui bagaimana kondisi terkini kompleks taman sari
f. Mengetauhui filosofi dan fungsional Kompleks Taman Sari
III. Sistem Analisa
Tugas ini di analisa dengan aspek kebudayaan yang didasari oleh aspek-
aspek Kluckhon dan aspek fungsional menurut Victor Papanek. Adapun point-
point pentinnya yaitu:
a. Kluckhon
 Prespektif Terhadap alam
 Prespektif terhadap waktu
 Hakekat hidup
 Hakekat karya
 Hakekat hubungan antar manusia

b. Victor papanek
 Kebutuhan (need)
 Kesesuaian kegunaan (use)
 Kesesuaian jaman (talesic)
 Estetik (aesthetic)
 Metode (method)
 Penafsiran (association)

IV. Gambaran Obyek Amatan


 Luar
a. Pintu Masuk

https://rentalmobilyogyakarta.net/taman-sari-yogyakarta/tamansari-yogyakarta/

 Dalam
a. Puing Masjid Sumur Gumuling

https://id.w ikipedia.org/w iki/Taman_Sar i_Yogyakarta


b. Pasiraman Umbul Binangun

https://travel.kompas.com/image/2019/06/17/101500527/5 -
bagian- taman-sari-jogja-ada-masjid-di-bawah-tanah?page=3

c. Pulo Kenanga

https://asset.kompas.com/crops/PNTaju_TT6YD2dONhFJEyxiFp-
s=/22x0:1174x768/750x500/data/photo/2019/06/14/4262916007.jpeg

d. Pulo Kenanga

https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting-wewangunan/14/bangunan-bangunan-tamansari

 Denah

https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting-wewangunan/14/bangunan-bangunan-tamansari
V. ANALISIS
BAB 1
ANALISA LIMA ASPEK ORIENTARSI PERKEMBANGAN BUDAYA
MENURUT KLUCKHON

Nama Bangunan : Taman Sari


Lokasi : Yogyakarta

Menurut Kluckhon ada 5 aspek yang mendasari alam pikiran dalam


menentukan orientasi perkembangan budaya serta nilai produk, yaitu;

I.I. Prespektif Terhadap Alam


a. Mistis
Ada 2 lorong bawah tanah di Kompleks Taman sari. Lorong yang
pertama dinamai dengan Urung-Urung Timur yang panjangnya sampai
dengan 45m. Lorong tersebut menghubungkan 2 tempat yaitu Pulo
Panembung dan Pulo Kenanga. Sedangkan lorong yang kedua dinamai
dengan Urung-Urung Sumur Gumuling yang panjangnya sampai 39m
uniknya diujung lorong ini terdapat mata air yang dikelilingi 5 anak tangga.
Namun dibalik itu semua ada berbagai mitos bahwa urung urung
tersebut bisa tembus hingga pantai selatan dan dirumorkan pula bahwa
tempat itu juga digunakan untuk pertemuan Sri Sultan Heamengku
Buwana dengan Nyi Roro Kidul/ Ratu Pantai Selatan.

b. Ontologis
Namanya adalah Taman Sari, dulunya dekenal juga dengan nama
The Fragrant Garden. Bangunan ini terletak ditengah kota Yogyakarta,
tepaatnya di Jl.Tamanan, Patehan Krato, Yogyakarta. Kompleks ini
dulunya adalah Taman Istana Kraton Yogyakarta yang kini beralih fungsi
sebagai media wisata masyarakat. Komplek Taman Sari ini dibangun pada
tahu 1758 sampai 1765. Dengan perancang / arsitek dari portugis yang
bernama Demang Tegis, yang kumudian dibangun dengan pemimpin
proyek bernama Tumenggung Mangundipuro yang kemudian diganti oleh
pangeran Notokusumo. Didalam kompleks Taman Sari terdapat beberapa
bangunnan diantaranya jembatan gantung, gedung, kolam pemandian,
kanal air, masjid, danau buatan, dan lorong bawah tanah.
Sempat mengalami beberapa keruntuhan akibat gempa hingga
diubah menjadi situs wisata yang dijadikan cagar budaya. Pada tahun
1867 terjadi gempa bumi yang mengakibatkan bangunan di komplesk
taman sari mengalami kerusakan yang cukup parah. Kemudian direnovasi
kembali pada tahun 1977 namun hanya beberapa bangunan yang dapat
diselamatkan. Namun pada tahun 2006 gempa terjadi lagi sehingga
bangunan yang rusak diperkuat lagi hingga sekarang namun hanya
digunakan sebagai obyek wisata.

c. Fungsional
Untuk bisa masuk kawasam Taman sari, anda diharus kan membeli
tiket seharga 3000 Rupiah, setelah masuk anda akan bangunan sejarah
yang tinggal puing puing maupun masih kokoh. Kompleks ini memiliki
wilayah seluas 10 hektar dan terdiri dari 57 bangunan, namu kini mulai
berkurang luasnya yang disebabkan oleh gempa bumi yang kemudiah sisa
reruntuhannya dijadikan rumah ileh warga. Adapun bangunan yang masih
berdiri diantaranya adalah Gedhong Gapuro Hageng yang dulu digunakan
sebagai pintu masuk utama. Kemudian ada Pasiraman Umbul Binangun
yang dulunya digunakan untuk tempat mandi para sultan dan keluarganya.
Gedong Sekawan dulu digunakan untuk tempat istirahat sultan dan
keluarga. Kemudian ada Sumur Gumuling tempat ini dulunya digunakan
untuk masjid bawah tanah. Selanjutnya ada Pulo kenanga dulunya
digunakan untuk tempat peristirahatan dan beberapa seni.

I.II. Prespektif Terhadap Waktu


a. Masa Lalu
Taman sari dibuat atas gagasan dari Srisultan Hamenku Buwono 1,
yang kemudian dirancang oleh arsitek dari portugis oleh sebab itu gaya
atau style kompleks ini terdapat 2 gabungan budaya yaitu Jawa dan
Portugis. Tempat ini dulunya gunakan untuk rekreasi, religi, serta
pertahanan.

b. Masa Depan
Setelah terjadi beberapa kali keruntuhan kemudian direnovasi
kembali kini Taman Sari di alih fungsikan menjadi obyek wisata. Banyak
wisatawan yang datang kesana unuk berfoto-foto, maupun kebutuhan
media social.

c. Masa Sekarang
Komplek Taman Sari merupak peninggalan dari Kesultanan
Yogyakarta yang memiliki kisah kejayaan dan sejarahnya senidiri. Hal itu
merupakan hal bagus dan harus dijaga. Hal tersebut dapat menjadi bahan
pembelajaran, penelitian, maupun hal yang bermanfaat hingga kini.

I.III. Hakekat Hidup


a. Persepsi hidup buruk
Dibalik keindahan taman sari masih banyak pula masyarakat yang
masih memegang dan menyebar kan tentang mitos tentang bahwa tempat
itu dapat tembus sampai pantai selatan serta digunakan untuk pertemuan
dengan Nyi Roro Kidul.
b. Persepsi Hidup Baik
Dengan adanya kompleks tersebut masyarakat dapat mengerti
bagaimana kejayaan dan kemegahan kesultanan Yogyakarta. Serta dapat
menjadi bahan pembelajaran.

c. Persepsi Hidup Buruk Menjadi Baik


Kompleks Taman sari memiliki berbagai mitos yang berkembang di
kalangan masyarakat mulai dari lorong-lorong yang dapat tembus hingga
pantai selatan hingga digunakan untuk pertemuan sultan dengan Nyi Roro
Kidul. Namun dibalik itu semua menjaidi keunikan tersendiri sehingga
membuat masyarakat penasaran dan menjadi ingin dating ke tempat
tersebut.

http://tempatwisataindonesia.id/wp-content/uploads/2017/02/Taman-Sari-Jogja.jpg

I.IV. Hakekat Karya


a. Karya Untuk Hidup
Kompleks taman sari dapat didisebut pula asset milik Kesultanan
Yogyakarta dan identitas tersendiri khususnya bagi masyarakat
Yogyakarta karena merupakan bangunan bersejarah.

b. Karya Untuk Aktualisasi


Kompleks ini merupakan iconic tersendir bagi masyarakat
Yogyakarta. Tempat ini juga menyimpan berbagai sejarahnya. Terutama
tentang kemegahan tempat ini.

c. Karya Untuk Karya


Sungguh luar biasanya untuk para pendahulu yang membangun
Kompleks Taman Sari ini. Sehingga wajib untuk kita jaga.
I.IV. Hakekat Hubungan Antar Manusia
a. Gotong Royong
Kompleks Taman sari adalah bangunan yang bersejarah bagi kota
Yogyakarta bahkan Indonesia. Untuk itu hendaknya kita sebagai
masyarakat Indonesia harus menjaga tempat ini.

b. Peternalistik
Sebagai penerus generasi hendaknya kita mengajak untuk
melesarikan budaya dan menjaga tempat sebut baik dengan
seperjuangan maupun ke generasi sebelum kita.

c. Individualis
Memiliki kompleks ini merupakan kebanggan tersendiri. Halitu
dikarenakan bangunan ini bersejarah bagi Indonesia.

https://travelspromo.com/wp-content/uploads/2019/03/sumur-gemuling-taman-sari-yog
yakarta-tamansari_yogyakarta-e1552641749826-640x480.jpg
BAB II
ANALISA ENAM ASPEK FUNGSI KARYA ARSITEKTUR MONUMENTAL
MENURUT VICTOR PAPANEK

Nama Bangunan : Taman Sari


Lokasi : Yogyakarta

II.I. Profil Kompleks Taman Sari, Yogyakarta


Kompleks taman sari berdiri di pusat Kota Yogyakarta, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Kompleks ini juga menjadi kesaksian kemegahan
Kesultanan Yogyakarta pada zamannya. Dibangun pada tahun 1758 dan
selesai pada tahun 1765. Dimulai atas dasar gagasan Sri Sultan Hamengku
Buwono 1, kemudian dirancang ileh Damang Tegis, lalu dibangun oleh
Tumengung Mangundipuro dan digantikan oleh Pangeran Notokusumo.
Difungsikan secara efektif pada tahun 1765 sampai 1812. Kompleks ini
digunakan untuk rekreasi, religi, serata keamanan kesultanan.
Kompleks ini tepatnya berada di Jl.Tamanan, Patehan Krato,
Yogyakarta. Berjarak 1,4 km dari Alun-alun Utara kota Yogyakarta sehingga
masih dapat menggunakan kendaraan umum. Rasanya liburan ke
Yogyakarta akan kurang bila belum dating ke tempat ini.

II.II. Analisa Enam Aspek Fungsi Bangunan/ Karya Arsirtektur Menurut


Papanek
Karya Arsitektur menurut Victor Papanek memiliki fungsi yang
ditentukan oleh beberapa vaktor:
1. Kebutuhan (need)
2. Kesesuaian kegunaan (use)
3. Kesesuaian zaman (talesic)
4. Estetik (aesthetic)
5. Metode (method)
6. Penafsiran (association)

1. Kebutuhan (Need)
Dengan semakin mengertinya masyarakat tentang kompleks
bangunan ini maka masyarakat akan menyesuaikan dengan pola
kehidupan bangunan tersebut. Seperti bangunan mana saja yang tidak
boleh diinjak, Tidak boleh mandi dikolamnya, dll.
Tabel 2.1 bangunan beserta fungsinya
Gedhong Gapuro Hageng
Dulu digunakan sebagai pintu
masuk utama, menghubungkan
bangunan segi delapan pertama ke
bangunan segi delapan ke dua.

https://daerah.sindonews.com/artikel/jateng/
95/spotspot-selfie-di-bangunan-bersejarah-
taman-sari-yogyakarta

Pasiraman Umbul Binangun


Dulu digunakan untuk pemandian
para keluarga kraton.

https://daerah.sindonews.com/artikel/jateng/
95/spotspot-selfie-di-bangunan-bersejarah-
taman-sari-yogyakarta

Gedong Sekawan
Dulu digunakan untuk
peristirahatan para sultan dan
keluarganya

https://daerah.sindonews.com/artikel/jateng/
95/spotspot-selfie-di-bangunan-bersejarah-
taman-sari-yogyakarta

Sumur Gumuling
Digunakan untuk tempat ibadah
atau masjid

https://travelspromo.com/wpcontentploads/2
019/03/sumurgemling-taman-sariyogyakarta
tamansari_yogyakartae1552641749826-
640x480.jpg
Gedhong Gapura Panggung
Sekarang digunakan untuk pintu
masuk para wisatawan

https://rentalmobilyogyakarta.net/taman
-sari-yogyakarta/tamansari-yogyakarta/

2. Kegunaan (Use)
Dulunya kompleks Taman Sari digunakan untuk rekreasi, keperluan
religi, serta untuk keamanan Kesultanan Yogyakarta. Namun fungsinya
berubah ketika bangunan itu terkena gampa dan banyak yang rubuh. Kini
bangunan itu menjadi cagar budaya dan menjadi obyek wisata.

3. Kesesuaian Zaman (Talesic)


Dulunya kompleks Taman Sari digunakan untuk rekreasi, keperluan
religi. Namu kini telah menjadi cagar budaya. Itu menunjukkan
kemegahan Kesultanan Yogyakarta pada masanya.

4. Estetik (Aesthetic)
Kompleks taman sari menggunakan Arsitektur khas jawa dan
portugis. Didalam kompleks tersebut terdapat beberapa bangunan seperti
berupa jembatan gantung, gedung, kolam pemandian, kanal air, masjid,
danau buatan, dan lorong bawah tanah.
Kompleks Taman Sari memilik 2 filosofi yang ungin digambarkan
yaitu proses pencarian duniawi, yang disimbolkan dengan kolam dan
taman yang indah. Taman Sari juga menjadi symbol ujian bagi seseorang
yang hidup didunia yang digambarkan dengan pesanggrahan taman sari
maupun pesanggrahan lainnya.

https://tipikorinvestigasi.com/blog/kampung-wisata-tamansari-keindahan-arsitektur/
5. Metode (Method)
Bahan yang digunakan untuk membuat bangunan tersebut disebut
Bligon atau campuran dari pasir, semen merah, dan kapur. Semen merah
sendiri diperoh dengan cara menghaluskan bata merah. Namun
sayangnya bangunan ini kurang terjamin kekokohannya. Terbukti
mengalami kaeruntuhan dua kali akibat gempa dikota Yogyakara.

6. Penafsiran (Association)
Kompleks Taman Sari dibangun pada tahun 1758 dan selesai pada
tahun 1765 dengan cara bertahap. Bentuk bangunan yang megah
menjadi bukti kejayaan Kesultanan Yogyakarta pada masanya.

II.III. Kesimpulan
Berdasarkan enam fungsi arsitektur menurut Victor Papanek, Kompleks
Taman Sari ini memuatselurug fungsi arsitektur tersebut yang dijabarkan dalam
fungsi : kebutuhan (need), kegunaan (use), kesesuaian zaman (telesic), estetik
(aestetic), metode (method), Penafsiran ( association).

Anda mungkin juga menyukai