Sejarah arsitektur abad pertengahan dimulai pada tahun 313 M ketika agama kristen
dinyatakan sebagai agama yang legal oleh Kaisar Konstantin dengan meluluskan Edict of
Toleration yang memungkinkan penyebaran Kristen (Trianto, 2012). Sama halnya dengan
filsafat Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap para dewa, periode abad
pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Agama mulai berkembang dan
memengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan.
Masa Kristen awal berkembang pada saat pertengahan Kekaisaran Romawi dan abad
pertama. Berikut periode Kristen awal:
0-325 M : Periode pengajaran dan awal mula kristen ditandai dengan penyaliban
Yesus (sekitar tahun 30 Masehi)
313-325 M : Kaisar Konstantin mengeluarkan peraturan yang memungkinkan umat
Kristen mempraktekkan agama secara bebas di Romawi
325 M : Kaisar Konstantin masuk agama Kristen
325-395 M : Kristen adalah agama resmi Kekaisaran Romawi
395 M : Perpecahan Kerajaan Romawi
Terdapat beberapa karakteristik bangunan arsitktural gereja pada masa Kristen awal
antara lain, yakni:
o Denah bentuk segi empat “simetris”, biasanya ukuran panjang = dua kali lebar.
o Bangunan cukup luas untuk menampung jumlah umat yang besar.
o Bagian tengah “nave” yang seperti lorong panjang memberikan pandangan yang tak
terputus bagi umat ke bagian depan yang berupa portico atau narthex.
o Pintu masuk selalu berada di sebelah barat.
o Orang yang tidak boleh masuk gereja (karena dosa-dosanya) harus mendengarkan
kutbah di bagian portico
o Altar diletakkan di podium bagian timur yang disebut “bema” dan di belakangnya
terdapat ruang setengah lingkaran yang disebut “apse”.
o Interior utama terdiri dari sebuah ruang besar di tengah “nave” yang di samping kiri-
kanannya terdapat gang “aisle” yang dibatasi oleh deretan kolom.
o Tempat pembaptisan “baptisteries” adalah bangunan terpisah dengan bentuk denah
lingkaran atau segi banyak (polygonal).
o Tempat air baptis “font” selalu ditempatkan di bagian tengah dan biasanya merupakan
replika yang lebih kecil dari bangunan itu sendiri.
sejarah
Atap miring kembarnya dilapisi timah pada bagian dalamnya dan tingginya 100 feet (30 m)
lebih di tengah bangunan. Sebuah atrium, yang dikenal sebagai Taman Firdaus, terdapat di
pintu masuk dan dan memiliki lima pintu masuk ke dalam gedung, namun sebenarnya baru
ditambahkan pada abad ke-5.
Altar basilika lama menggunakan beberapa pilar Salomo. Menurut tradisi,
Konstantinus mengambil pilar-pilar ini dari Haikal Sulaiman dan memberikannya untuk
digunakan dalam basilika; namun kemungkinan besar pilar-pilar ini berasal dari sebuah
gedung Gereja Timur. Ketika Gian Lorenzo Bernini membuat baldachino yang memayungi
altar basilika baru, dia meniru pilar-pilar tersebut. Delapan dari pilar asli dipindahkan ke
serambi basilika baru.
Sebuah atrium terdapat di pintu masuk dan memiliki 5 pintu masuk kedaam gedung.
Di atrium itu terdapat mozaik raksasa, mozaik Navicele yang sangat cantik, dbangun tahun
1305-1313. Mozaik itu melukiskan Santo Petrus tengah berjalan diatas air. mozaik ini sudah
hancur ada aad 16, tetapi beberapa bagiannya masih tersimpan.
Lantainya dari marmer Italia dan beberapa negara
Eropa yang lain, material alam yang terkenal di dunia.
Warna Gereja : putih Crema Marfil ( dari Spanyol ),
hijau kehitaman Verde Alpi dan Verde Ubatuba ( dari
Italia ), orange Crema Valencia dan merah kecoklatan
Rosso Verona dan Rosso Alicante ( dari Italia )
Lapangan luas di depan Gereja, sering disebut St. Pieter Square, merupakan lapangan
terbuka dengan panjang 340 meter dan lebar 240 meter, bisa menampung sekitar 250.000
orang. Dan tempat terbuka di dalam Gereja ini, dapat menampung sekitar 60.000 jemaat,
sehingga total banyak sekali orang yang bisa tertampung disana jika memang ada acara2 di
hari2 suci ke-Kristen-an.
Puluhan tiang Corinthian melingkupi lapangan terbuka itu, seakan 'tangan raksasa
Tuhan' yang merengkuh jemaatnya dalam pesekutuan dengan Tuhan .
Masa Byzantium
Sejarah
Dibangun di atas tanah dengan lebar 70 meter dan ketinggian 75 meter dengan dome
(kubah) berdiameter 31 meter, bangunan ini bisa dibilang sangatlah megah. Pada tahun 306
di masa Kekaisaran Byzantium, di kota Konstantinopel yang merupakan cikal bakal kota
Istanbul, Gereja Konstantin dibangun.
Gaya arsitektur St. Sophia dipengaruhi oleh kebudayaan Byzantium (abad ke-6) yang
ada sebelum Konstantinopel berdiri. Gaya Byzantium didasari oleh karya bangunan Kristen
awal yang menempatkan area pembaptisan dan kapel makam sebagai area yang terpusat.
Karena formasinya yang terpusat, denahnya pun tidak lepas dari bentuk-bentuk simetris
seperti bujur sangkat atau segi delapan/segi banyak dengan ukuran sisi-sisinya yang sama,
bahkan berbentuk lingkaran.
Bentuk-bentuk lengkung dan kubah yang pada akhirnya menjadi ciri arsitektur Islam,
awalnya bertujuan untuk meredam kesan kaku dan keras dari bahan terakota/bata merah yang
berbentuk persegi. Khusus bagian kubah, selain memberikan kesan lunak pada bangunan juga
digunakan untuk melingkupi bentangan yang besar dari ruangan dengan keunggulan struktur
dasarnya yaitu struktur pelengkung. Bentang ruang yang besar ditambah ceiling yang
menjulang tinggi ditujukan untuk menghadirkan skala keagungan/ketuhanan.
Denah utama Hagia Sophia adalah ruang tengah berbentuk bujur sangkar yang
berukuran 32,6 x 32,6 m2. Di sudut-sudutnya terdapat kolom struktural yang sangat masif
dan besar. Kolom ini menyangga pelengkung setengah lingkaran yang menyangga kubah
utama. Selain itu terdapat lagi seperempat kubah yang menyangga kubah utama selain
pelengkung tadi. Sehingga ruang shalat utamanya (nave) berbentuk oval dengan panjang 68,6
m dan lebar 32,6 m. Terdapat banyak jendela yang menerangi nave, terletak berkeliling di
kaki kubah dan hampir seluruh sisi bangunan dengan beragam ukuran.
Pada 17 Mei 1453 Konstantinopel dikuasai tentara Islam di bawah pimpinan Sultan
Muhammad II (Muhammad Al Fatih). Seiring dengan digantinya nama Konstantinopel
menjadi Istanbul sebagai ibu kota Kerajaan Ottoman, St. Sophia ‘diresmikan’ kembali
dengan kumandang takbir dan shalat syukur, menjadi masjid dengan nama Hagia Sophia.
Hagia Sophia berarti divine wisdom atau ‘penentu kearifan’.
Renovasi dalam rangka penyesuaian fungsi dari gereja menjadi masjid kemudian
dilakukan berturut-turut dengan menambahkan mimbar, mihrab, menara dan lainnya seperti
ciri masjid di Semenanjung Arab. Sultan Muhammad al Fatih menambahkan sebuah menara
di bagian selatan masjid. Disusul dengan pembangunan menara di bagian timur laut oleh
Sultan Salim II (974-982 H/1566-1574 M). Sultan Murad III (982-1003 H/1574-1595 M)
membangun dua buah menara lagi dan menyapu elemen gereja serta menempatkan tanda
bulan sabit di puncak kubah.
Dengan kejayaan Pemerintahan Islam di Istanbul yang tersiar luas, gaya-gaya
arsitektur yang diadaptasi dari gaya Byzantium ini menjadi tolak ukur pembangunan masjid,
madrasah, rumah sakit, perpustakaan, dan bangunan lain di seluruh Turki dan sekitarnya.
Di lingkungan Archeological Park sudah dibangun beberapa taman tanpa mengubah
bentuk asli dari bangunan-bangunan asli. Ini semata untuk menjaga kenyamanan wisatawan
yang akan berkunjung ke lokasi Archeological Park. Tidak hanya di siang hari, tetapi juga
malam hari. Sehingga pengunjungpun masih bisa menikmati keindahan lokasi kawasan
arkeologi itu di malam hari sekalipun.
MASA RAMANESQUE
Katedral Santiago de
Compostela ( Galicia : Catedral de
Santiago de Compostela), merupakan
katedral Keuskupan Agungdalam Situs
Warisan Dunia dari Santiago de
Compostela diGalicia di Spanyol .
Katedral ini terkenal sebagai
tempat penguburan Saint James the
Great(rasul Yakobus) , salah satu
rasul Yesus Kristus . Katedral secara
historis menjadi tempat ziarah di Jalan
St James , sejak Abad Pertengahan
awal . Bangunan ini berarsitektur
Romawi Gothic dan Baroque di
beberepa tempat.
sejarah
Raja memerintahkan pembangunan sebuah kapel di situs. Legenda mengatakan bahwa
raja adalah peziarah pertama ke kapel ini. Hal ini diikuti oleh gereja pertama di 829 masehi
dan kemudian pada 899 masehi oleh pra-Romawi gereja, diperintahkan oleh Raja Alfonso III
dari León , yang menyebabkan pengembangan secara bertahap dari tempat utama ziarah.
Pada awal tahun 997 gereja di bakar dan dihancurkan oleh Al-Mansur Ibn Abi
Aamir (938-1002), komandan tentara khalifahdari Córdoba. Komandan Al-Andalus pada
serangan nya terhadappenguasa Kristen dan pengikut-Nya, ia menerima bagian dari hasil
curian, sementara makam dan peninggalan St James 'dibiarkan tidak terganggu. Gerbang dan
lonceng, dibawa oleh tawanan Kristen lokal untuk Córdoba , yang ditambahkan ke
dalam Masjid Aljama . Ketika Córdoba diambil oleh RajaFerdinand III dari Kastilia di 1236,
ini gerbang dan lonceng yang sama kemudian diangkut oleh tawanan Muslim Toledo , untuk
dimasukkan dalam Katedral Saint Mary of Toledo .
Pembangunan katedral ini dimulai pada 1075 di bawah pemerintahan Alfonso VI dari
Kastilia (1040-1109) dan perlindungan dari Uskup Diego Pelaez. Gereja dibangun sesuai
dengan rencana yang sama seperti gereja bata biara Saint Sernindi Toulouse, mungkin akan
menjadi bangunan Romawi terbesar di Perancis. bahan bangun yang utama adalah granit .
Konstruksi dihentikan beberapa kali dan, menurut Liber Sancti Iacobi, batu terakhir
diletakkan pada sekitar tahun 1122. Tapi saat itu, pembangunan katedral jelas belum selesai.
Katedral ditahbiskan dan diresmikan pada 1128 di hadapan RajaAlfonso IX dari Leon .
Menurut Codex Calixtinus arsitek adalah "Bernard , sang master", serta asistennya Robertus
Galperinus dan mungkin, "Esteban, master dari karya -karya katedral". Pada tahap terakhir
"Bernard, yang lebih muda" sedang menyelesaikan bangunan, sementara Galperinus
bertanggung jawab atas koordinasi. Dia juga membangun air mancur sebagai monumen di
depan portal utara pada 1122.
Gereja menjadi katedral pada 1075 dan, karena pentingnya tumbuh sebagai tempat
ziarah, ia segera diangkat ke archiepiscopal lihat oleh Paus Urbanus II pada tahun 1100.
Sebuah universitas ditambahkan pada 1495.
Katedral ini diperluas dan dihiasi dengan penambahan di 16, abad 17 dan 18.
Rancangan
Katedral ini terletak di kota Santiago de Compostella, semenanjung Iberia, bagian
Barat Daya (South-West) Spanyol di daerah Galicia. Di tempat katedral ini berdiri diyakini
terdapat makam Saint James, atau Yaacov ben Zebdi, yang dalam bahasa Spanyol dikenal
sebagai Santiago.
Katedral ini memiliki panjang 97 m dan tinngi 22 m . Portal bagian selatan bergaya
Romawi, dan portal bagian barat memiliki gaya barok serta gaya neoklasik pada sisi utara,
sedangkan biaranya memiliki gaya Gothic.
Sebuah pedupaan atau dalam bahasa spanyol botafumeiro tergantung di salah satu
kubah katedral, memiliki ketinggian sekitar 1,50 m dengan berat 53 kilo, pedupaan ini dibuat
olehpandai emas José Losada pada tahun 1851. Pada hari-hari pesta gereja pedupaan berayun
bolak-balik yang ditarik oleh seutas tali. Hal ini menjadikan salah satu daya tarik bagi
wisatawan. Terdaftar sejak tahun 1985 di Situs Warisan Dunia UNESCO. Katedral ini
digambarkan pula pada koin Spanyol dari 1, 2 dan 5 sen.
Masa Gothic
Rancangan
Arsitektur St Paul’s dibangun dalam suatu gaya atau yang dikenal sebagai transisi
gotik, yang sebagian dengan gaya Awal Inggris . Gereja ini dirancang oleh Arsitek Inggris,
William Butterfield yang ahli tentang gereja Kristen. Pondasi diselesaikan pada tahun 1880.
Butterfieldnya sendiiri selesai pada tahun 1884 plleh seorang arsitek lokal, Joseph Reed.
Gereja Katolik Paul menggambarkan peningkatan atau proses berkembangnya suatu
bangunan sekaligus menjai transisi dari bangunan sebelumnya. Dengan konstruksi campuran,
jenis bahan atau material yang berbeda memiliki peranan penting. Sebagai contohnya :
Kontruksi dinding padat di luar dan konstruksi kayu atau baja di dalam.
Inti masif dengan struktur kayu, baja atau beton di dalam.
Dengan interior dan eksterior yang indah, banyak pengunjung yang mengabadikan
katedral ke dalam jepretan kamera. Namun pengunjung yang ingin memotret harus memiliki
izin dari manajemen katedral. Dengan biaya AUD5 pengunjung dapat memotret di
lingkungan katedral, tetapi pengunjung dilarang memotret ketika ibadah sedang berlangsung.
Ruangan persegi panjang sebagai tempat ibadah ini dengan bentuk langit-langit yang
melengkung merupakan dasar dari gereja St Paul’s. Biasanya dijumpai dalam bentuk
sepulchure. Bentuk ruang ini snagat bagus dalam menunjukkan pengaruh dari bahan yang
digunakan. Tekstur permukaan yang menentukan ruang lingkuup dari tindakan yang akan
dilakukan, dari yang penting sampai kontemporer. Dan ini berlaku untuk setiap ruangan
dalam gereja.
Nama : ELIZABETH C S
NIM : 03061181419039