Anda di halaman 1dari 7

st peter's basilica

Basilika Kepausan Santo Petrus di Vatikan  atau lebih dikenal


dengan Basilika Santo Petrus adalah
sebuah basilika utama Katolik di Kota Vatikan, dikelilingi
oleh Roma. Bangunan ini diklaim sebagai gereja terbesar yang
pernah dibangun (dia meliputi area 23.000 m² dan memiliki
kapasitas lebih dari 60.000) dan salah satu situs tersuci dalam
Kekristenan. Konstruksi basilika ini dimulai pada 1506 dan rampung
pada 1626.Basilika Santo Petrus Lama dibangun atas perintah
Kaisar Kristen pertama Konstantin I, pada tahun 326 di
tempat Santo Petrus menjadi martir. Seribu tiga ratus tahun
kemudian bangunan ini mulai runtuh perlahan-lahan, dan oleh
karena itu Paus Nikolas V memerintahkan agar dibangun sebuah
basilika yang baru. Tetapi pembangunannya baru dimulai pada
tahun 1506 pada masa jabatan Paus Julius II. Pembangunan basilika
ini memakan waktu 120 tahun. Michelangelo diminta sumbangan
karyanya dengan pieta-nya yang sangat terkenal itu. Waktu itu ia
telah berusia 72 tahun. Basilika ini merupakan basilika terbesar di
dunia dengan panjang 193 meter dan tinggi 132 meter.
Tradisi mengatakan bahwa tempat bangunan ini merupakan tempat
Santo Petrus, salah satu rasul Yesus dan dianggap
sebagai Paus pertama, disalibkan dan dikuburkan. Gereja ini
merupakan tempat penguburan Santo Petrus tepatnya di
bawah altar utama. Beberapa paus lain juga dikubur di dalam dan di
bawah basilika ini
https://id.wikipedia.org/wiki/Basilika_Santo_Petrus

Yang ditiru dari arsitektur bangunan basilika untuk gereja adalah


susunan ruangnya, seperti ruang tengah, barisan tiang-tiangnya,
tempat memasukkan cahaya dan peninggian lantai. Tiang dan
kepala-kepala tiang basilika diambil dari gaya tiang tipe Iona dan
Korinthia Romawi. Di atas tiang-tiang dipasang balok-balok lurus
gaya Yunani dengan langit-langit lengkung Romawi. Di bagian atas
jendela-jendelanya dibuat melengkung karena pada masa itu belum
dikenal kaca, sehingga sebagai penutup jendela dipakai papan
pualam yang diukir tembus. Langit-langit dibuat dari kaso-kaso
kayu yang dipasang miring, karena langit-langit gaya Romawi
sangat tebal dan berat, tidak kuat ditahan oleh tiang-riang Romawi
yang bentuknya ramping.

arsitektur kubah basilika santo petrus sebagian besar rancangan


Santo Petrus dikerjakan oleh Michelangelo dari 1545 s.d. 1564, yang
denahnya dikembangkan dari Salib Romawi.
Arsitek-arsitek Zaman renaissance nampaknya lebih menyukai
bentuk rancangan melebar seperti istana, dibandingkan dengan
bentuk vertikal dalam gaya Gothic. Sebab, Zaman renaissance
banyak memperhatikan antroposentris, sifat humanis, individualis,
kehidupan dipandang secara optimis, penuh percaya diri, sehingga
para arsitek pun menghadapi kehidupan ini dengan penuh
kegairahan. Karena itulah ukuran-ukuran Gereja Santo Petrus ini
semuanya menjadi serba raksasa

http://ilmupengetahuan.org/arsitektur-basilika-santo-petrus/

Bagian bangunan basilika yang diimplementasikan untuk gereja


adalah susunan ruangnya, seperti ruang tengah, barisan tiang-tiang,
tempat masuknya cahaya dan peninggian lantai. Tiang dan kepala
tiang basilika diambil dari gaya tiang tipe Iona dan Korinthia
Romawi. Di atas tiang-tiang dipasang balok-balok lurus gaya
Yunani dengan langit-langit lengkung Romawi. Di bagian atas,
jendelanya dibuat melengkung karena pada masa itu belum dikenal
kaca, sehingga sebagai penutup jendela dipakai papan pualam yang
diukir tembus. Langit-langit dibuat dari kaso-kaso kayu yang
dipasang miring, karena langit-langit gaya Romawi sangat tebal dan
berat, tidak kuat ditahan oleh tiang-riang Romawi yang bentuknya
ramping.

Anda mungkin juga menyukai