Anda di halaman 1dari 35

BAROQUE DAN ROCOCO

TEDDY HENDRY SURYAWAN 052 001600 066


ADHISTANA BAGOES W.A. 052 001600 072
INTAN SEKAR AYU S. 052 001600 092
TOMY SYAHFRUDIN 052 001600 112
Baroque (Barok) adalah
salah satu gaya arsitektur
klasik Eropa. Gaya
arsitektur inimulai
berkembang pada abad
ke-17 di Itali. Salah
seorang tokohnya adalah
Gianlorenzo Bernini
(1598-1680)
Ciri umum dari gaya

arsitektur Baroque adalah

bentuk denah yang tidak

selalu siku pada sudut-

sudutnya, melainkan

melengkung. Sehingga

terbentuk menjadi oval.


Karakteristik Barok
dengan hubungan luar
bangunan dan dalam
bangunan dihubungkan
dengan artikulasi, seperti
dengan patung,
monumen, maupun
ruang terbuka di dalam
yang dikelilingi bangunan
Baldacchino
St. Peter, Roma. Itali

Merupakan cungkup besar


yang berdiri diatas makan
Santo Petrus, yang berada
di dalam gereja. Letaknya
dibawah kubah central.
Cungkup ini memiliki
tinggi 29 meter.
Tiang penyangga 4 buah dengan proporsi yang
perbandingannya tidak beda jauh dengan tebal dinding ,
berbentuk spiral sehingga terkesan dinamis, dan, di
atasnya ditutupi oleh canopy perunggu. Di setiap puncak
kolom terdapat patung malaikat. Hal ini melambangkan
kemenangan gereja diatas para penyembah berhala.
Rococo merupakan akhir dari jaman
Renaissance di sekitar pertengahan abad
17. tokoh dari Barok yang kedua ini
setelah Bernini adalah Francesco
Borromini (1599-1667). Ada perbedaan
dalam konsep Borromini dengan arsitek
klasik lain. Menurut Borromini dasar
dari arsitektur adalam alam. Sedangkan
menurut arsitek sebelumnya, Arsitektur
adalah refleksi dari tubuh manusia
(human body)
St. Carlo Alle Quattro Fontane
Roma, Itali

Gereja yang terletak di ujung jalan


seperti ini membuat lahan untuk
gereja menjadi sempit, namun hal ini
dapat di siasati oleh Borromini,
bahkan ia bisa membuat cloister dan
taman di dalamnya. Ia
menghilangkan ciri garis-garis lurus
dari Renaissance dan mengambil
bentuk oval pada denah,
Pada kubah gereja terdapat empat kurva konkaf dan satu
kurva konvex ditengahnya. Keempat kubah konkaf tersebut
ditopang oleh entablature. Entablature tersebut disangga
oleh enambelas kolom silindris. Entablature dan balustrade
menjadi mahkota di setiap kolom tersebut.
PALLAZO CARIGNANO GUANINI,
ITALIA (1679-1685)
Denah bangunan berbentuk kotak,
pada bagian bagian dimana merupakan
ciri khas Baroque berbentuk oval, dan
pada bagian timur berbentuk lurus
memanjang, bangunan ini awalnya
digunakan sebagai parlemen namun
dialihfungsikan menjadi museum dan
perpustakaan. Ditenganga puncak
bangunan terdapat pediment berbentuk
kurva, dan dinding depan lantai atas
terdapat entablature, yamg memperkuat
simetrisme.
GEREJA SORBON, PERANCIS
(1636- 1642)
Denah luar gereja sorbon segi
empat panjang, terdiri dari tiga bagian
altar, tengah (sentral), dan narthrex. Pada
kedua sisi dibagian altar dan narthex
terdapat kapel jadi semuanya ada empat
buah. Keempat pendentivenya dihia
lukisan dinding berbingkai oval. Bagian
ruang dalam bentuknya tidak ada yang
siku melainkan cembung dan cekung.
GEREJA IMMACOLATA CONCEZIONE, ITALIA
(1673-1677/1697)
Keseluruhan denah memiliki susunan geometris,
membuat ruang didalamnya memanjang, pada ruang dalam
tidak ada kolom pada sambungan bagian keliling pilaster.
GEREJA MADONNA, ITALIA
Meskipun dari luar terlihat berbentuk segi empat,
namun denah ruang dalam bangunan pada nave oval, dikiri
kanan nave terdapat ceruk agak besar didalamnya untuk kapel,
sentral berdenah bujur sangkar, beratap kubah. Pintu masuk
berbentuk kurva sehingga dindingnya berkesan cembung,
untuk mencapai pintu masuk cukup unik berupa gang yang
denahnya berbentuk M.
DOME DES INVALIDES, PERANCIS
(1679-1706)
Merupakan makan Napoleon
Bonaparte I, kubah (dome) diberikan
untuk nama makam karena kubahnya
yang dominan, kubah berada
ditengah makam Napoleon Bonaparte
bertumpu pada Tampeur tinggi yang
diameternya 27, 6 meter, pada
dindingnya silindris, walapun terlihat
lurus tetapi interior ruang berbentuk
lingkaran.
Bentuk dasar denah Dome des
Invalides bujur sangkar 60,30x60,30
meter pada titik sentralnya crypte
dimana napoleon dimakamkan. Tangga
menuju crypte terdapat di sisi utara,
berbentuk melingkar kiri kanan
simetris, di utara-barat makam
marsekal, dan di utara-timur makam
foch.
Salah satu karya utama dari Pietro da
Cortona adalah Gereja SS. Luca e
Martina (1634-69) dalam lokasi
prestisius di Roma, dekat Forum
Romawi, berdampingan dengan
Pelengkung Septimius Serverus.
Denahnya berupa Silang Yunani (Greek
Cross)
Pada setiap bagian terpancung terdapat
dinding dan di depan dinding terdapat
dua kolom di ujung-ujungnya yang
sangat besar, berkepala Korintien,
masing-masing menumpu pendetive
dari tambour penyangga kubah yang
juga besar. Penampang tambour
berbentuk cincin, namun letak
pilasternya menumpu pada masing-
masing kolom besar Ionik
Pada akhir zaman XVII, yang dalam
sejarah arsitektur merupakan Jaman
Barok akhir, di Roma berkembang dua
aliran arsitektur dan dekorasi, yang
pertama lebih banyak cara gaya
(stylisticcaly) temasuk dalam aliran ini
seniman-arsitek terkenal Andrea Pozzo
(1642-1709).
Aliran lainnya cenderung konservatif
yang dipelopori oleh Carlo Fontana
(1638-1714)

Monumen besar abad XIX dari zaman


akhir barok di Roma yang luar biasa
adalah Fontana di Trevi (1732-62), karya
besar dari Nicola Salvi (1697-1751). Karya
ini berupa air mancur, kolam dan patung
sangat indah di tengah
Salah satu karya arsitektur barok ini
adalah Gereja S.Maria Magdalena yang
dibangun pada tahun 1695 yang
diselesaikan oleh Giulio Carlo Quadari
pada 1699. Denahya memanjang,
dinding-dindingnya kombinasi ; pada
altar cekung setengah lingkaran, pada
bagian sentral bawah kubah datar dan
pada nave, cekung tidak terlalu dalam
dan memanjang.
Ciri khas arsitektur barok pada gereja
ini adalah banyaknya bentuk cembung
dan cekung dalam denah
Ciri barok dalam ruangan S.Carlo ai
Catinari antara lain pada denahnya
tidak ada sudut yang siku. Denah
gereja segi empat, pada sudut-
sudutnya ada kapel, altar utama pada
titik fokus dari apse berdenah
setengah lingkaran.
Wajah depan tidak berbeda dengan
berbagai gereja Barok pada
umumnya, yaitu bagian bawah dan
bagian atas, satu menumpuk dengan
lainnya. Keduanya dipisahkan
dengan garis horizontal terbentuk
oleh entablure. Pintu masuk utama
berada dalam portal model Yunani
dengan kolom silindris
Wajah depan seperti semua
arsitektur Barok, terutama gereja
terbagi menjadi dua bagian, atas dan
bawah. Entablure tersebut ditumpu
oleh kolom-kolom dan pilaster, yang
tengah silindris, ujung-ujungnya
pilaster berpenampang bujur
sangkar, semua berada di atas
pedestal. Pintu masuk utama berada
di tengah dari suatu wajah depan
simetris, yang juga menjadi ciri
utama dari arsitektur
Renaisscance dan Barok
Peranan Fischer von Erlach sebagai
tokoh arsitektur Renaissance dan
Barok dilanjutkan oleh Johann Lucas
von Hildebrandt (1668-1745).
Hildebrandt belajar arsitektur militer
di Roma, Ia diangkat menjadi
pengawas umum dari bangunan
bangunan kekaisaran (Surveyor
General of Imperial Buildings).
Rancangannya antara lain Belvedere
Atas (Upper Belvedere) di wina, yang
tata letaknya dan simetrisnya bermodel
arsitektur Renaissance dan dekorasinya
Barok. Cirinya penuh dekorasi, denah
ruang-ruang terutama ruang denah dan
plafond-nya. Sudutnya melengkung
seperti antara lain pada ruang
Vestibule Besar (Grand Vestibule).
Jakob Prandtauer (1660-1726) adalah salah satu
trio arsitek besar Austria. Ia bekerja secara
eksklusif dalam bangunan kerohanian
(ecclesiastical). Prandtauer adalah seorang ahli
bangunan. Karyanya adalah Biara Melk di
Austria bagian selatan. ia membangun kembai
kompleks luas besar diatas sebuah bukit, di
tepian sungai Danube dari 1702 hingga 1727.
Terdiri dari unit-unit bertingkat, memanjang
dan melintang mengelilingi puncak bukit.
Membentuk halaman dalam (court) majemuk,
ada yang segi empat tak teratur. Mengelilingi
tepian bukit menjadi dinding seperti benteng.
Di arah yang tidak menghadap ke sungai ada
empat buah bastion. Ditengah menjadi sentral
bangunan terdapat gereja yang denahnya
memanjang dengan tata ruang dan dekorasinya
yang khas arsitektur Barok, antara lain nave nya
yang dikelilingi oleh kapel-kapel kecil. Pada
bagian depan bangunan yang menghadap ke
sungai terdapat menara kembar, gabungan
antara arsitektur barok dan gotik. Denah nave
nya oval, melebar ditengah dan diatasnya ada
kubah bertingkat berisi dua belas, bertumpu
pada Tambour yang juga berisi dua belas.
Pada puncaknya terdapat
lantern. Jendela atsa yang
berfungsi untuk memasukkan
cahaya juga sebagai elemen
dekorasi, sebagian besar
bentuknya oval. Ruang dalam
penuh dengan dekorasi bentuk
gabungan floral dan
lengkungan. Sebagian besar
berupa relief dari logam warna
keemasan. Pilaster-pilaster
berkepala Korintian berupa
logam menjadi bagian dekorasi
di ruang dalam.
Gereja diapit di kiri-kanan
oleh unit memanjang
hampir diujung bukit.
Sayap kiri terdiri dari
perpustakaan kekaisaran
disebut Marble Hall.
Sayap kanan bersebrangan
dengan sayap kiri
digunakan untuk resepsi
kekaisaran. Diujung bukit
kedua sayap dihubungan
dengan sebuah unit
berlantai dua, atap datar
dan denahnya detengah
lingkaran. Diujung unit
terdapat semacam teras,
bukaan ini menjadi symbol
dari jendela dunia dari
seluruh kompleks biara.
Pelopor arsitektur barok dari Praha
(parague) adalah keluarga Dientzenhofer,
berasal dari Bavaria. Dalam keluarga ini ada
lima bersaudara menjadi arsitek terkenal
pada zaman Renaissance dan barok yaitu:
Georg (1643-1689), Wolfgang (1643-1706),
Cristoph (1655-1722), Leonard (1660-1707)
dan Johann (1663-1726). Generasi kedua
atau anak dari Johann Dietzenhofer, Kilian
Ignaz Dietzenhofer (1689-1751), juga
menjadi arsitek terkemuka pada zamannya.
Salah satu karya pentingnya adalah Biara
Benedictine di Benz (1710-19). Denah
gereja dari biara ini berbentuk dua oval
bersambungan, disatukan dibawah tiga deret
oleh rusuk tiga dimensional. Ruang dalam
tidak ada sudut yang siku, sebagian besar
dindingnya cekung dan cembung, diapit
oleh Pilaster Korintien di ujung -ujungnya,
menumpu Entablature, penuh dengan
Molding, yang menjadi tumpuan dari rusuk -
rusuk tersebut. Tangga pada Hall dari istana
di Pommersfelden (1711) karya dari Johann
Dientzenhofer.
Gereja Holy Trinity (1684-1689) di
Glasberg adalah salah satu
rancangannya. Ketika pada 1689 ia
meninggal dan pekerjaannya dilanjutkan
oleh kakaknya Christoph. Denahnya
sangat orisinil dan bentuk artikulasi dari
elemen-elemen berbeda namun menyatu.
Kapel terdiri dari tiga Apse. Berdenah
bagian dari lingkaran yang didalamnya
membentuk cekungan. Ketiganya
disatukan dengan pelengkung segitiga
dikelilingi oleh ambulatory atau
semacam gang, diantaranya terdapat
menara (minaret), di puncaknya
dimahkotai kubah. Arsitektur gereja ini
sangat unik dan keluar dari tradisi
bentuk gereja klasik.
Cristoph merancang sebuah kapel
bernama Saint Nicholas in the
Lasser Town di Praha (1703-1711).
Denahnya memanjang kiri dan
kanan menyatu dengan Pilaster
yang bentuk kepalanya modifikasi
dari model Ionik. Kolom-kolom
kepala menjadi tumpuan dari
pelengkung.
Kilian Ignas (1686-1751) memulai
karier profesinya sejak 1717 ia
banyak merancang gereja antara
lain Saint Edwige di Wahlsatt.
Ketika membangun Villa Amerika
di New Town, Praha. Pavilion yang
terdiri dari unit berlantai dua
memiliki 6 bagian wajah. Garis
horizontal dari molding dan
entablature dan garis-garis vertical
kolom pilaster. Pintu masuk utama
berambang melengkung setengah
lingkaran, pada bidangnya terdapat
jendela yang dikombinasikan
dengan relief floral.
Bentuk dan tata letak residenz wusburg
sangat khas Barok. Denahnya sangat
kompleks, kombinasi bentuk oval dan
dinding-dinding cekung, ramai dengan
relief warna keemasan pada pola floral.
Memiliki plafond yang sangat kompleks
kombinasi antara pelengkung rusuk
(ribbed vault), kubah oval, kubah
seperempat bola, dipenuhi lukisan di
dinding, dikelilingi oleh balkon berkelok.
Balkon yang terletak
didalam dan mengelilingi
ruang utama. Dengan ciri
khas warna keemasan dan
patung di dinding dan
lukisan pada plafond.
Pilgrime church atau gereja untuk
ziarah rancangan Balthasar Neumann
ini mempunyai ciri khas oval dan
sangat disukai pada masa Barok.
Dengan dekorasi marmer dan stucco
berwarna putih. Sekeliling Nave
dikelilingi oleh kombinasi kolom
silindris.
Istana Queluz yang terletak di
Lisbon di rancang oleh Mateus
Vincente de Olivera (1706-86).
Mempunyai ciri khas warna warni
pada dinding dekorasinya. Berdiri
diatsa bukit engan tangga naik
sangat khas sehingga disebut
tangga suci. Halamannya dihiasi
dengan kolam, tanaman,
airmancur, patung dan tugu.
Semacam itu merupakan ciri khas
dari Barok, Portugal, menyatu
dengan bangunannya.
Gereja Bom Jesus de Monte rancangan Cruz
Amarante dimulai dirancang pada tahun
1727 memiliki tangga yang berundak dan
berjumlah banyak. Bagian setangah tangga
keatas bentuknya unik karena diapit oleh
sebuah air mancur bertrap-trap dihiasi
dengan relief. Letak gereja terletak di
puncaknya.

Anda mungkin juga menyukai