• Dari segi sejarah dan ciri-ciri pengulangan bentuk-bentuk lama, eklektisme dalam arsitektur sering
disebut sebagai POST RENAISSANCE , NEO KLASIK, KOLONIAL . Pada masa itu dapat dikatakan
belum terlalu banyak pilihan dan pencampuran masih terbatas, terikat pada kaidah-kaidah klasik . Oleh
karena itu, dalam kajian perkembangan arsitektur sering disebut sebagai neo klasik - neo klasik
internasional karena sudah berkembang di seluruh dunia.
SEJARAH
• Arsitektur Modern mulai berkembang pada abad 16 di Eropa, dimulai dengan eklektisme, selain karena
kejenuhan terhadap pola klasik lama, juga karena semakin banyak pilihan untuk digabungkan atau diulang,
tetapi dalam pola, konsep dan bentuk baru. Eklektisme dalam arsitektur, pada masa itu lebih komplek dan
bervariasi. Dalam sejarah perkembangan arsitektur istilah eklektisme, dipakai untuk menandai gejala pemilihan
atau pencampuran gaya-gaya pada abad XIX, masa berakhirnya klasikisme .
• Arsitektur Eklektisme, abad XIX, mengandung rasa sentimen dan nostalgia pada keindahan gaya masa
lampau. Eklektisme tidak selalu menggabungkan tetapi kadang-kadang hanya menerapkan salah satu gaya
saja, tetapi dalam bentuk sistem konstruksi, fungsi,dan sisi konseptual, berbeda dari sistem klasik asli.
Eklektisme menandai perkembangan arsitektur abad XIX dengan ketidakpastian gaya percampuran bentuk
menghasilkan gaya tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir akademik,tetapi dalam bentuk konservatif
FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB
TIMBULNYA EKLEKTISME
Masyarakat sedang cenderung mengalami kejayaan, ratio ekonomi dan imperialisme kaum lapisan tengah,
yang disebut sebagai kaum borjuis.
Adanya mental penjiplak yang menimbulkan dualisme yang tragis bila mengingat bahwa manusia barat
kreatif. Dualisme antara statika bahkan kemacetan cipta karya arsitektur dengan dinamika serta sukses luar
biasa dari alam dan teknologi.
Ketidaktenteraman ini pada pergantian abad XIX -XX mencari obat dan gerakan gaya yang disebut art
noveau .
Tugas arsitek terlanjur disempitkan menjadi ahli dekorasi, akhirnya karya-karya arsitektur menjadi tidak
berkembang, tidak dihasilkan karya-karya lain tidak monoton.
CIRI - CIRI ARSITEKTUR EKLEKTIK
Ekletisme di Inggris
• British Museum London (1823-1846); Sir Robert Smirke
Gedung ini digunakan untuk menyimpan barang – barang kuno dan perpustakaan.
Dapat dilihat pada gambar bahwa pada bagian depan atau pinti masuk terdapat
portico mendukung sebuah pedimen bergaya Romawi dengan kolom-kolom ionic octastyle,
menerus berderet hingga sayap kanan dan kirinya.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai
Negara
• Albert Memorial (1863-1872); London; Sir
George Gilbert Scott
Albert Memorial Monumental dibuat untuk
memperingati Pangeran Albert yang
merupakan suami dari Ratu Victoria
Bangunan ini didominasi konsep Gotic.
Bagian utama bangunan ini adalah patung
duduk Pangeran Albert diatas sebuah
ketinggian pedestal (landasan berbentuk segi
empat terbuat dari granit dan marmer, penuh
dengan relief); berada dibawah sebuah
ciborium (cungkup dengan empat buah
kolom bentuk Romawi).
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai
Negara
• House of Parliament (1795-1860); London; Sir Charles Barry
Detail otentiknya memancarkan karakter kuno dari kebangkitan kembali Gothic pada
masa itu. Penampilannya dapat memberikan kesan formal meskipun kompleks gedung ini
tidak sepenuhnya simetris, dan adanya menara-menara menjulang ke atas pada bagian
dalam kompleks yang letaknya beraturan. Pada bagian atas keempat sisi sebuah menara
yang lainnya terdapat jam besar, diberi nama Big Ben, menjadi pertanda kota London.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai
Negara
• Roman Chatolic Cathedral British Museum London (1894-1903); J. F. Bentley
Memakai konsep arsitektur Byzantium, ditandai dengan sebuah menara menjulang tinggi
di bagian depan kiri dengan atap kubah. Tiga buah kubah berderet dari depan ke belakang
meng-atapi nave (ruang umat yang cukup luas). Sebuah kubah agak kecil dan ramping,
menutup sanctuary (bag.gereja dimana terdapat altar). Dibelakangnya terdapat
apse (ruang melengkung setengah-lingkaran di belakang altar) untuk paduan suara.
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai
Negara
•
Ekletisme dan Neo-Klasik di Berbagai
Negara
Ekletisme di Jerman:
• Mausoleum untuk Queen
Louise(1810);Schloss Charlottenburg; Karl
Friedrich Schinkel