Anda di halaman 1dari 30

1.

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DI AWAL ABAD KE-18

1.1 Pengenalan

Dari era arsitektur Renaisans hingga tahap akhir arsitektur Barok di pertengahan abad ke-18,
sebagian besar arsitek Eropa melihat kembali dan mengimitasi desain klasik - terutama
bangunan Romawi Kuno - sebagai sumber inspirasi untuk karya mereka sendiri. Sebagai
contoh terdapat banyak penggunaan kembali aliran Arsitektur Neoklasik (1640-1850). Namun
sekitar tahun 1750 terdapat sejumlah perubahan signifikan yang mengarah pada
pengembangan ide-ide baru arsitektur. Kemajuan dalam pengetahuan sejarah dan arkeologi
menyebabkan para arsitek bereksperimen dengan gaya baru dan memperluas jangkauan
desain dengan berbagai cara.

1.2 Catatan Kronologis

Klasisisme yang berkembang pada periode 1750–1830 sering dikenal sebagai


"Neoclassicism," Pada abad ke-18, klasisisme modern digambarkan sebagai "True style," kata
"Neoklasik" sudah mulai tidak digunakan lagi. Gaya ini dimulai dengan terjadinya penolakan
terhadap arsitektur Baroque, yang terlalu banyak menggunakan penerapan ornamen.
Arsitektur Renaissance juga dipertanyakan. Pada awal 1680-an, arsitek Prancis Claude
Perrault telah merusak konsep Renaissance tentang hak mutlak dari suatu susunan (order).
Menurut Perrault, proporsi dari susunan yang ada tidak memiliki dasar.

Dalam sejarah arsitektur, istilah "Georgian Architecture" digunakan di sebagian besar negara
yang menggunakan bahasa Inggris untuk menggambarkan rangkaian gaya arsitektur yang
digunakan antara 1720 dan 1830. Istilah ini diambil dari nama empat raja Inggris pertama dari
House of Hanover - George I (1714-27), George II (1727-60), George III (1760-1820), dan
George IV (1820-30) - yang memerintah dari Agustus 1714 hingga Juni 1830. Istilah
"Regency Architecture" menunjukkan periode arsitektur abad kesembilan belas yang dikenal
sebagai “the Regency” (1811-20), ketika George IV menggantikan posisi ayahnya yang
terkena penyakit mental. Setelah berakhirnya periode Georgian, muncul periode “Victorian
Architecture” (c.1840-1900), berdasarkan masa pemerintahan Ratu Victoria yang panjang.

1.3 Kuil Peninggalan

Bangunan-bangunan arsitek Inggris Sir William Chambers (1723-96) mengilustrasikan


perpaduan dari prinsip bentuk klasik dan gaya eksotis. Di gedung-gedung publiknya,
Chambers mengikuti prinsip-prinsip klasik dari Andrea Palladio dan juga orang – orang Italia
Page | 1
serta dari orang-orang sezamannya. Namun di kebun dan bangunan
tamannya, dia beralih ke prinsip yang lebih tidak biasa. Sering kali
bangunan-bangunan ini - kuil Yunani/Cina atau reruntuhan Gothic -
merupakan bagian dari satu taman, menciptakan beberapa titik
fokus kecil yang menciptakan berbagai suasana dalam skema itu
secara keseluruhan.

Hal ini terjadi di Kew Gardens di London, di mana Chambers


merancang sejumlah bangunan untuk menambah variasi lanskap.
Terdapat “Gothic Cathedral” dan “Alhambra” (dalam gaya Muslim)
serta “Roman Triumphal Arch”. Chambers sendiri merancang
Gambar 1.1Chinese Pagoda, pagoda Cina 10 lantai di Kew Gardens: masing-masing tingkatnya
Kew Gardens
menurun setinggi satu kaki (30 cm) dan diameternya juga mengecil
selebar satu kaki.

1.4 Aliran Gotik

Gothic style sebagian besar dalam skema bangunan tak


beraturan seperti ini merupakan hasil eksperimen dari langgam
terdahulu, kemudian dibangkitkan kembali ke gaya sejarah
tertentu yang lebih serius.. Gedung gothic di kew gardens
memperlihatkan salah satu contoh awal dari kebangkitan gaya
abad pertengahan 18. Sampai tahun kedua abad ini, arsitektur Gambar 1.2 Kew Garden

gothic yang tak sepenuhnya mati, karena kemunculannya di dalam sebuah karya Christoper
Wren (1632 – 1723), Nicholas Hawksmoor (1661-1736), dan john Vanbrough (1664-1726)
dianggap tak beratuan (barbar). Dan gothic style bangkit
kembali lagi setelah tahun 1750. Pada tahun 1753 contoh
pertama penerapan dekorasi gothic ke bangunan yang lebih
formal dimulai pada bangunan Strwaberry Hill di

Gambar 1.3 Strawberry Hill House pada Twickenham, rumah dari Horace Walpole sang penulis, yang
tahun 2012 setelah perbaikan
terkenal dengan keanggunan panggungnya.

Walpole dan sejumlah teman temannya, terinspirasi oleh apa


yang mereka ambil untuk menjadi karakter seni pada abad pertengahan, menghasilkan
serangkaian desain gothic, sedikit lebih dari ornament elegan yang meniru portopite pada
abad pertengahan dan diterapkan kembali pada struktur dasar arsitektur gothic. Tidak semua
era arsitektur Victoria pada abad berikutnya mengambil gaya arsitektur gotchic yang disalin
Page | 2
ulang pada bagian ornament, struktur dan dekoratif dalam kebangkitan gotchic tersebut.
Demikian pula dengan gaya arsitektur Yunani, revivilas yang disampingkan dengan arsitektur
gothic, menjadi gaya tersendiri untuk garden building yang tidak dihidupkan kembali dengan
sungguh sungguh sampai abad ke 19. Beberapa fitur dianggap primitive oleh Pailadians pada
abad ke-18.

1.5 Gaya pada Landscape

Di balik pada hasil eksperimen style ini, gedung-gedung taman skala


kecil, ada minat tersendiri yang berkembang dalam seni arsitektur
lanskap, yang dipicu oleh kekaguman atas karya Andre Le Notre
(1613-1700) dan yang lainnya di Versailles Palace, serta
pemandangan kota Italia dari pelukis Perancis Nicolas Poussin (1594-
Gambar 1.4 Versailles Palace 1665) dan Claude Lorrain (1600- 82), Dalam lukisan lanskap
tersebut, adegan klasik ditempatkan dalam pengaturan lanskap
ideal yang sering termasuk kuil atau kastil yang hancur. Para Arsitektur lanskap Inggris ikut mencoba
untuk menciptakan suasana yang sama pada taman-taman rumah, dengan menerapkan skema tersebut
kedalam bangunan.

Pada Abad ke-18, melihat sejumlah fase dalam mendesain taman lanskap; tata letak geometri formal
telah diganti dengan bentangan taman yang luas, dengan pohon dan danau yang ditata dengan cermat
dan berkarakteristik Capabilty Brown (1716-83). Skema Ini pada gilirannya telah ditantang kembali
oleh gaya Chambers Cina ( interpretasi Eropa dan peniruan tradisi seni Cina dan Asia Timur, terutama
dalam seni dekoratif, desain taman, arsitektur, sastra, teater, dan musik), yang telah melakukan
perjalanan di Cina dan menulis sebuah risalah tentang “Chinese gardening”. Menjelang akhir abad
ini, penekanan kembali bergeser ke bentuk yang lebih liar dan lebih alami dari arsitektur lanskap dan
ide-ide ini disahkan sebagai "Picturesque style"

Dalam arsitektur, Picturesque style mengarah pada desain bangunan rencana tidak beraturan yang
dimaksudkan untuk menyelaraskan dengan alam daripada berdiri bertentangan dengan lanskap seperti
halnya bangunan klasik reguler yang simetris.

Picturesque style adalah bagian dari gerakan Eropa yang lebih besar yang
terjadi di tahun kedua abad ke-18 menuju arsitektur yang lebih alami dan
primitif. Untuk arsitektur juga, pertumbuhan langgam Romantisisme dalam
seni saat ini berkembang dalam waktu bersamaan. Di Inggris, ia mengambil
bentuk dalam pencarian bentuk-bentuk alam: di Perancis yang disebut 'arsitek
revolusioner' mengembangkan gaya murni yang di idealkan berdasarkan
bentuk geometris dan ide abstrak tentang desain. Dua tokoh utama gerakan,
Etienne-Louis Boullee (1728-99) dan Claude Nicolas Ledoux (1736-1806),
Gambar 1.5 Etienne-
Page | 3
Louis Boullee
menghasilkan sejumlah desain untuk bangunan monumental berdasarkan
bentuk geometris dasar kubus masif, piramida, silinder dan bahkan bola
dengan minimum detail dekoratif.

1.6 Desain oleh Etienne-Louis Boullee

Banyak karya arsitektur Boullee yang menggambarkan bangunan-bangunan luar biasa dan
seringkali bentuknya sangat ekspresif dan simbolik: desainnya untuk sebuah cenotaph -
monumen makam bagi seseorang yang meninggal dalam perang- hingga bentuk Newton yang
merupakan sebuah bola raksasa yang tingginya 150 meter (500 kaki) dan sebuah proyek
gerbang ke sebuah kuburan yang mengambil bentuk piramida datar yang diapit oleh obelisk.
Karya-karya tersebut merupakan pernyataan tentang sifat dan peran arsitektur yang mana
diartikan oleh Boullee sebagai monumental ekspresif yang 'rasional'.

Meski tak satu pun dari skema ini pernah dibangun, pengaruh Boullee sebagai guru dan
generasi arsitek Prancis berikutnya sangat besar. Beberapa bangunan berskala kecil yang
dirancang oleh Ledoux bertahan lama: kombinasi mereka dari ide-ide romantis dengan desain
bernalar menunjukkan niat dari kedua arsitek. Teater Besancon (1775-1784) misalnya,
memiliki eksterior berbentuk kubus besar dengan serambi sederhana tanpa bingkai, sedangkan
interiornya semi-melingkar dengan deretan menerus dalam gaya Doric Yunani. Rumah-rumah
Paris milikny yang dirancang pada tahun 1780-an, menggabungkan sejumlah gaya yang
berbeda tetapi menunjukkan minatnya yang terus-menerus menyederhanakan struktur dan
detail. Bentuk-bentuk sederhana Ledoux menjadi fitur yang membedakan dari semua karya
besar klasik romantisisme di seluruh Eropa sekitar 1800.

1.7 Arsitektur pada Wilayah Kecil di Inggris

Gaya arsitektur Soane didasarkan pada pemahaman yang mendalam dan murni dari arsitektur
kuno dan abad pertengahan, dan menyatakan bahwa pengetahuan John Nash yang merupakan
saingan kontemporer terbesarnya (1752-1835) adalah dangkal. Meski demikian Nash
menunjukkan kemampuan untuk mengadopsi gaya yang sesuai dari banyak jenis bangunan
yang ia rancang.

Di Inggris, rumah-rumah Nash menggunakan gaya Gothic -seperti di Luscombe, Devon


(1800) atau, untuk vila-vila yang lebih kecil, gaya yang didasarkan pada rumah-rumah
pertanian Italia, sementara di Brighton di Paviliun kerajaan, yang dibangun untuk bupati
pangeran pada 1815-1818, Nash bereksperimen dengan fitur India dan oriental, lengkungan
yang berkisi-kisi dan kubah-kubah berbentuk bawang memberikan udara ke istana. Pada
Page | 4
1811, Nash merancang Blaise Hamlet, dekat Bristol, terdiri dari sembilan pondok jerami,
masing-masing direncanakan secara berbeda dan sangat berhati-hati untuk memberikan
kualitas pedesaan yang kasual.

Prestasi besar Nash adalah skema perencanaan kota besar di London yang dilakukan (seperti
Paviliun kerajaan) dengan dukungan dari bupati pangeran, belakangan menjadi Raja George
IV. Yang paling signifikan dari pekerjaan perencanaan ini adalah peletakan jalan bupati dan
daerah sekitarnya untuk membentuk rute dari taman bupati di utara melalui ujung barat ke
Carlton Houses (sesaat setelah dibongkar) di selatan. Bangunan-bangunan yang didirikan di
sepanjang jalan-jalan baru dalam gaya sesuai dengan tren seni Neoklasik; teras panjang rumah
diperlakukan sebagai komposisi klasik tunggal, dengan tiang-tiang yang berbaris sepanjang
jalan.

Alih-alih mengikuti pola tradisional untuk rute kemenangan seperti itu -jalan lebar lurus yang
menghubungkan titik-titik penting dan diapit oleh bangunan umum- Nash's Regent Street
berbentu melengkung dari Piccadilly Circus dan berakhir di teras yang mengelilingi taman.
Prestasi Nash adalah menyatukan unit-unit individual yang dirancang sesuai dengan prinsip-
prinsip romantisisme klasik yang pada dasarnya indah.

Page | 5
2. VARIASI PADA WILAYAH NASIONAL DAN REGIONAL

2.1 Italia
Italia adalah pusat dari mana Neoclassicism terpancar, dalam arti bahwa jika membayangkan
Neoclassicism maka akan terbayangkan Roma. Sisa-sisa zaman kuno di Italia pada abad ke-
18 yang bertumbuh secara “romantis” menginspirasi
semua seniman dan arsitek. Namun, arsitek Italia
adalah pengikut dari inisiator Neoclassicism
internasional. Salah satu pengaruh formatif yang
paling penting adalah Piranesi, seorang seniman Italia
yang terkenal dengan lukisan-lukisannya tentang
Roma, yang melukiskan reruntuhan Romawi dan
mengubah fragmen-fragmen antik ke dalam
komposisi romantis. Piranesi berada di garis depan
aktivitas Romawi dan melalui kenalannya dengan
arsitek asing dan pelanggan yang mengunjungi ibu
kota Italia, ia membantu merealisasikan

Gambar 2.1 Giovanni Battista Piranesi Neoclassicism. Desain Juvarra untuk sebuah makam
bagi Raja Prancis (1715) merupakan sumber Piranesi dalam desain Piazza dari Knights of
Malta di Roma (c. 1765). Di gereja Santa Maria del Priorato, Piranesi memasukkan referensi
Klasik yang sangat memengaruhi generasi penerus arsitek.

Di bidang teori murni, seorang Venesia, Carlo Lodoli, adalah seorang penyokong yang
penting dari Fungsionalisme. Ide-idenya dikenal melalui tulisan-tulisan Francesco Algarotti,
termasuk Saggio sopra l’architettura (1753) dan Lettere sopra l’architettura (awal 1742). Teori
Lodoli mirip dengan teori Laugier, mengharuskan setiap bagian dari bangunan berasal dari
kebutuhan dan fungsi material yang benar-benar berguna, dan mentolerir tidak ada ornamen
yang tidak berguna. Hal ini serupa dengan teori Francesco Milizia yang terkandung dalam
Principi d'architettura civile of 1785.

Tradisi Baroque sangat kuat di Italia dan terus berlanjut sepanjang abad ke-18 di banyak
bagian yang masih merupakan aglomerasi (pemusatan kawasan) negara-negara merdeka.
Kecenderungan awal terhadap Neoclassicism muncul dalam karya akhir Luigi Vanvitelli;
misalnya, Castelluccio Reale (1774) di taman di Caserta, struktur segi delapan dengan
superstruktur berbentuk bulat. Barometer lain dari gaya baru adalah Villa Albani, Roma
(selesai tahun 1760), dibangun oleh Carlo Marchionni untuk menampung koleksi patung dari

Page | 6
marmer kuno yang dibentuk oleh Kardinal Alessandro Albani; dan Museum Pio-Clementino
baru di Vatikan (1776–1881), karya Michelangelo Simonetti.

Pada awal abad ke-18 Italia telah mengalami kebangkitan Palladian yang subur dan sejumlah
bangunan berdasarkan model Pantheon dibangun, di antaranya gereja Tommaso Tobaza di
Santa Maria Maddalena di Venesia pada 1748. Palladianism adalah elemen penting dalam
banyak arsitektur Neoklasik Italia.

Giacomo Antonio Domenico Quarenghi,


yang bekerja di Rusia untuk Catherine II,
membangun biara Santa Scolastica,
Subiaco (1774–1777), dengan ciri pada
bagian tengah gereja yang beraliran
barrel dari gaya baru. Pada tahun 1787,
kolom Doric Yunani yang pertama tak
berdasar di Italia muncul di Chiesetta di
Piazza di Siena di taman-taman Villa
Gambar 2.2 Canova Temple karya Giovanni Antonio Selva
mengambil Pantheon sebagai titik awal Borghese, Roma, yang dirancang oleh
Mario Asprucci, 20 tahun setelah bait
Stuart di Hagley.

Bangunan neoklasik setelah tahun 1800-an muncul lebih banyak dan beberapa contoh
menggambarkan karakter. Peter von Nobile’s Sant’Antonio, Trieste (1826–49); Rotunda
Luigi Cagnola, Ghisalba (1834); dan Canova Temple karya Giovanni Antonio Selva,
Possagno (1819–33) semuanya mengambil Pantheon sebagai titik awal mereka. Cagnola juga
membangun Gerbang Ticinese Ionic di Milan (1801-14), dan Arch of Sempione di Milan
(1806–38), sebuah lengkungan kemenangan Romawi yang serupa dengan Parisian Arc du
Carrousel kontemporer. Luigi Canina's Greek propylea, atau gerbang, di pintu masuk ke Villa
Borghese (1827–29); Carlo Doric Teatro Carlo Felice dari Carlo Barabino, Genoa (1826–28);
dan pasar daging Giuseppe Japelli di Padua (1821) menggunakan tatanan Paestum yang
mencontohkan bentuk Yunani. Japelli juga merupakan arsitek dari Pedrocchi Café, Padua
(1816-42), dengan eksterior Dorik dan Gothic serta interior eklektik yang luar biasa.

Pencapaian terbesar dalam perencanaan kota pada periode itu adalah desain Piazza del Popolo
di Roma (1813–31) oleh Giuseppe Valadier, ruang terbuka yang besar dengan tiga jalan
diagonal yang mengarah ke plaza tersebut.

Page | 7
2.2 Perancis dan Jerman

Neoklasikisme lahir di Italia meskipun neoklasik


menjadi sangat aktif di Prancis dan Jerman terutama
karena kehadiran para perancang Prancis yang dilatih di
Akademi Prancis di Roma. Tetapi, arsitek Prancis
seperti, Claude Nicolas Ledoux yang mendesain the
Cathedral of Saint-Germaine dan Jean Chalgrin yang
merancang Arc de Triomphe, banyak terpengaruh oleh
arsitek dari Jerman seperti, Johann Joachim
Winckelmann yang merupakan seorang arkeolog dan
Gambar 2.3 The Parthenon (447-422)
sejarawan seni Jerman yang memiliki buku dan
Athens
mengemukakan perbedaan antara seni Yunani, seni Symbol of Greek art & culture which
was so admired by the classical
Romawi, dan seni Yunani-Romawi. scholar and art critic Winckelmann.

Selama masa hidup Ledoux dan Boullée -seorang arsitek neoklasik Prancis visioner yang
karyanya sangat mempengaruhi arsitek konteporer- keadaan keuangan Prancis sedang tidak
baik padahal banyak bangunan-bangunan yang sedang dibangun. Setelah 1800, ketika dana
kembali tersedia, serangkaian bangunan publik penting muncul dalam gaya monumental
Romantisisme Klasik. Mungkin yang paling terkenal adalah Arc de Triomphe di Paris (1806-
37), lengkungan kemenangan Romawi yang dirancang oleh Jean-Francois Chalgrin (1739-
1811), yang dirinya sangat dipengaruhi oleh Boullee dan Winckelmann (1717-68).

Banyak arsitek Prancis bekerja di negara bagian


Jerman, dan bangunan-bangunan muncul di sana dalam
bentuk gaya Romantis Klasik yang matang sebelum
tahun 1800. Di antaranya adalah Gerbang Brandenburg
di Berlin (1789-93), gerbang dalam gaya Doric Yunani
(berdasarkan Propylaea di Acropolis di Athena), yang
dirancang oleh Carl Gotthard Langhans (1732-1808),
yang dengan kesederhanaan komparatif menjadi fitur
favorit Romantisisme Klasik di seluruh Eropa. Versi
Gambar 2.4 Brandenburg Gate, Berlin
(1789-1794) Jerman dari gaya ini mencapai puncaknya dalam karya
One of Europe's most famous Karl Friedrich Schinkel (1781-1841), terutama di Altes
examples of classicism in art.
Museum (1824-28), dan Schauspielhaus (1819-21), di

Page | 8
Berlin. Efek dari bangunan ini pada dasarnya klasik tetapi banyak fitur yang dirancang untuk
memenuhi fungsi modern dan bebas berdasarkan prototipe Yunani.

2.3 Inggris

Arsitektur di Inggris tidak pernah benar-benar mengarah ke arsitektur Baroque, gaya


Neoklasik digunakan dalam desain berbagai macam bangunan umum dari bank ke museum
hingga kantor pos. Kerajaan Inggris menugaskan salah satu arsitek terbesar Inggris,
neoklasikis John Nash (1752-1835), untuk mendesain ulang seluruh blok dan taman kota.
Beberapa arsitek neoklasik Inggris yang terkenal adalah: John Nash (1752-1835), yang
mendesain Istana Buckingham, Cumberland Terrace dan Carlton Terrace di London; Sir John
Soane (1753-1837), yang mendesain Bank of England, Pitshanger Manor dan Dulwich Picture
Gallery; dan Sir Robert Smirke (1780-1867), perancang British Museum, the General Post
Office, Covent Garden Theater dan Eastnor Castle.

Romantisisme klasik mengambil bentuk yang agak berbeda di Inggris, di mana arsitektur
domestik daripada publik secara tradisional telah menjadi bidang inovasi. Bangunan-
bangunan John Soane (1753-1837), arsitek Inggris yang paling orisinal pada periode itu,
memiliki banyak karakteristik klasikisme Romantis Prancis dan khususnya rasa untuk bentuk-
bentuk yang lebih sederhana, tetapi mereka juga banyak berhutang budi pada pekerjaan
Robert Adam yang indah.

Proyek besar pertama Soane adalah pembangunan kembali Bank of England yang dilakukan
sejak 1788 ketika ia diberi kewenangan sebagai Lembaga Survei. Kebutuhan akan keamanan,
terutama setelah Gordon Riots tahun 1780, berarti bahwa bangunan itu harus dikelilingi oleh
dinding-dinding kosong yang sangat besar. Desain Soane, memiliki bentangan besar dengan
pasangan jendela dan membuat sudut tajam yang sulit dibentuk oleh dua dinding menjadi
titik fokus dengan mendirikan fitur setengah lingkaran yang diambil dari kuil Romawi Vesta.
di Tivoli. Sudut ini dikenal sebagai Tivoli Corner.

Fasad jalan berjendela bank tidak memasukkan banyak cahaya dari blok utama kantor dan
Soane karenanya harus memusatkan usahanya untuk menyediakan pencahayaan maksimum di
dalam gedung; hal ini ia lakukan dengan menggunakan kubah-kubah cangkang yang ditembus
oleh area-area besar dari kaca, di mana cahaya akan masuk ke dalam interior. Untuk bagian
interior, mungkin karya terbaiknya, Soane mengembangkan gaya dekoratif sederhana yang
diambil dari berbagai sumber klasik. Perlakuan bebasnya terhadap detail klasik mengejutkan
lebih banyak orang yang sezaman dengannya. Jendela dekoratif murni yang digunakan di

Page | 9
Bank juga muncul dalam karya Soane di Dulwich - Galeri Seni dan Mausoleum (1811-14) di
mana mereka diterapkan pada eksterior. Massa bangunan dengan demikian dibiarkan untuk
memberikan minat visual utama.

2.4 Spanyol dan Portugal


Di Spanyol, arsitek Neoklasik terkemuka adalah Juan de Villanueva, yang belajar di Roma
dan kembali ke Spanyol pada tahun 1705 dengan gaya yang mirip dengan gaya yang
dikembangkan oleh arsitek Perancis dan Inggris kontemporer terkemuka. Bangunannya
meliputi tiga vila; Casita de Arriba (1773) dan Casita de Abajo (1773), keduanya di El
Escorial, dan Casita del Principe di El Prado (1784). Bangunan utamanya adalah Prado
Museum di Madrid (1785–87). Di Portugal penghancuran Lisbon oleh gempa bumi pada 1755
mengharuskan pembangunan kembali, yang sebagian besar dilakukan oleh insinyur militer.
Istana Ajuda (dimulai tahun 1802) oleh Manuel Fabri dari Italia adalah Neoklasik; dan di
Oporto, Rumah Sakit Santo Antonio dengan portico Doric yang luas dirancang oleh arsitek
Inggris John Carr.

2.5 Skandinavia dan Finlandia

Gaya neoklasik diperkenalkan ke Denmark dan Swedia


antara 1750 dan 1790 oleh desainer Prancis seperti Louis Le
Lorrain, Nicolas-Henri Jardin, dan Louis-Jean Desprez. Di
Denmark, murid Jardin Caspar Frederik Harsdorff
membangun kapel kamar mayat megah Frederick V di
Katedral Roskilde (1774–79), sedangkan di Swedia,
Desprez bertanggung jawab atas Institut Botani di Uppsala
(1791–1807), dengan serambi Doric Yunani. Arsitek asal
Gambar 2.5 Katedral Helsinki Denmark Christian Frederik Hansen, murid dari Harsdorff,
mengubah kota abad pertengahan dan Baroque di Kopenhagen menjadi ibukota Neoklasik. Ia
membangun balai kota, rumah pengadilan, dan penjara (1803–16) dan gereja Bunda Maria
(1810–29), dengan interiornya yang terinspirasi oleh Boullée -seorang arsitek neoklasik
Prancis-. Contoh bangunan Karl Friedrich Schinkel –seorang pelukis dan city planner- di
Berlin diikuti oleh murid Hansen, Heinrich Grosch, yang memberi kota Christiania (Oslo),
ibu kota baru Norwegia, dengan serangkaian bangunan umum bergaya Yunani. Contoh
terbaik dari perencanaan kota Klasik ini adalah di Helsinki, didirikan sebagai ibu kota
Finlandia pada tahun 1812. Mulai tahun 1818, Johan Ehrenström –seorang politikus dan
pejabat Finlandia terkemuka yang paling dikenal sebagai perancang kota Helsinki- dan Carl
Page | 10
Ludvig Engel –seorang arsitek Jerman yang dikenal karena gaya Kekaisarannya, fase
Neoklasik-, menciptakan kelompok bangunan monumental Katedral Lutheran yang diapit
oleh bangunan Senat, Universitas, dan Perpustakaan Universitas.

2.6 Polandia

Stanisław II August Poniatowski, raja Polandia dari 1764 hingga 1795, membawa gaya Louis
XVI kontemporer Prancis ke Royal Castle di Warsawa dalam serangkaian interior yang
dirancang oleh Dominik Merlini –seorang arsitek Italia-Polandia yang sebagian besar
karyanya dalam gaya klasik- dan Jan Chrystian Kamsetzer –seorang arsitek kelahiran Dresden
yang aktif terutama di Polandia- pada 1776–1985. Merlini juga mendesain Istana Łazienki di
Ujazdów dekat Warsawa (1775–93)
untuk raja, sementara Szymon Bogumił
Zug -seorang arsitek dan perancang
klasik Polandia-Jerman yang terkenal-
membawa Neoclassicism ke arsitektur
gerejawi di Gereja Lutheran, Warsawa
(1777–1881), meniru Pantheon. Zug
juga merancang Arkadia (1777–98),
Gambar 2.6 Istana Lazienki di Ujazdow yang disebut juga salah satu dari banyak taman indah di
Istana di atas air di Taman Pemandian Kerajaan Warsawa
Polandia. Diletakkan di rumah keluarga
Radziwiłł di Nieborow, taman ini berisi banyak bangunan Romantis. Setelah 1815, Warsawa
dibangun kembali sebagai model kota Neoklasik dengan bangunan publik utama oleh murid
Merlini, Jakub Kubicki dan arsitek Italia Antonio Corazzi.

2.7 Russia
Gaya neoklasik menyebar ke Rusia disaat “Catherine the Great” (memerintah 1762-96)
menolak gaya Rococo dari para pendahulu Kekaisarannya. Misalnya, ia lebih suka desain
neoklasik dengan struktur bergaya Baroque Bartolomeo Rastrelli (1700-71), seperti Winter
Palace (1754-62), sehingga ia memanggil arsitek Skotlandia Charles Cameron (1745-1812)
untuk mendesain Pavlovsk Palace (1782-86) dan Alexander Palace (1812) yang berada di
dekat St Petersburg, dan Razumovsky Palace in the Ukraine (1802). “Catherine the Great”
juga menugasi Charles Cameron untuk menambahkan ekstensi neoklasik ke Catherine Palace
dan Palace Square di St Petersburg. Arsitek neoklasik asing lainnya yang dipekerjakan oleh
Czars Rusia adalah desainer Italia Vincenzo Brenna, Giacomo Quarenghi, dan Matvei Rusia
Fyodorovich Kazakov.
Page | 11
2.8 Amerika Serikat
Selain di Eropa, Neoklasik juga berkembang di Amerika.
Arsitek Amerika yang menggunakan desain neoklasik adalah
Thomas Jefferson (1743-1826), yang mendesain Virginia
State Capitol dan Monticello; William Thornton (1759-1828)
yang, bersama dengan Benjamin Latrobe (1764-1820) dan
Charles Bulfinch (1863-1844), mendesain US Capitol
Building (1793-1829) di Washington DC. Pada abad ke-19
Amerika Serikat mulai membangun bangunan sipil,
Gambar 2.7 US Capitol Building,
Washington. termasuk universitas, dan mulai memasuki proses
mendefinisikan estetika bangsa.

Salah satu contoh bangunan neoklasik di Amerika adalah US


Capitol Building yang menerapkan fasade neoklasik dan kubah. Bangunan ini menjadi salah
satu struktur Amerika yang paling dikenal dan ikonis. Dimulai pada tahun 1793, William
Thornton mulai merancang bangunan yang terinspirasi oleh Louvre dan Pantheon di Paris.
Bangunan berpusat di gerbang masuk, didukung oleh sayap bangunan yang menata struktur
secara horizontal. Pusat bangunan ditekankan oleh kolom vertikal yang mengarahkan mata ke
kubah. Pada awalnya kubah dan rotunda terbuat dari kayu, tetapi kemudian dibangun kembali
dengan batu dan besi tuang. Arsitek lain yang terlibat dalam bangunan ini adalah Benjamin
Henry Latrobe (1764-1820), Stephen Hallet dan Charles Bulfinch.

Latrobe sendiri melanjutkan untuk merancang sejumlah bangunan lain dalam gaya Neoklasik
termasuk: Bank of Pennsylvania, Richmond Capitol, the Baltimore Exchange, Fairmount
Waterworks di Philadelphia, Baltimore Basilica dan Louisiana State Bank untuk beberapa
nama. Arsitek Amerika terkenal lainnya yang membangun dengan gaya geoktik yang jelas
dari gaya neoklasik, adalah Thomas Jefferson (1743-1826), Presiden ketiga Amerika Serikat.
Ia mendesain Virginia State Capitol, Rotunda di University of Virginia, dan Monticello
House.

Page | 12
3. ARSITEK DAN BANGUNAN TERKENAL ABAD KE-18

3.1 Italia

Giovanni Battista Piranesi (1720-1778)


 Villa del Priorato, Malta (1765)
 Santa Maria del Priorato Church (1766)

Luigi Vanvitelli (1700-1773) Gambar 3.1 Villa del Priorato, Malta


 Royal Palace of Caserta (1752)
 Royal Palace of Naples (1734)
 Aqueduct of Vanvitelli (1753-1762)
 Casina Vanvitelliana (1739-1821)
 Royal Palace of Carditello (1723-1804)
Gambar 3.2 Aqueduct of Vanvitelli
 Lazzaretto of Ancona (1733-1743)

Carlo Marchionni (1702-1786)


 Villa Albani (1747-1767)
 San Domenico (1763)

Giovanni Antonia Selva (1751-1819)


 La Venice (1790) Gambar 3.3 Villa Albani

 The Tempio Canoviano (1819)


 Teatro Lirico Giuseppe Verdi (1801)

Giuseppe Valadier (1762-1839)


 Casina Valadier (1816-1837)
 Villa Torlonia (1806)
Gambar 3.4 The Tempio Canoviano
 The Casino Nobile (1802)
 Urbino Cathedral (1801)
 San Pantaleo (1808)

3.2 Inggris

Robert Adam (1728-1792)


 Kedleston Hall. Derbyshire (1760-1761)
 Syon House, Middlesex (1760-69)
 Kenwood Library, Hampstead (1767-69)
Gambar 3.5 Arsitek Robert Adam
Page | 13
 Theatre Royal, London (1775-65)
 Culzean Castle, Ayrshire (1777-92)

John Nash (1752-1835)


 Blaise Hamlet, Bristol (1810-11)
 Royal Pavilion, Brighton (1815-22)
Gambar 3.6 Royal Pavilion
 All Souls Church, Langham Place (1822–24)
 Royal Mews, London (1825)
 Cumberland Terrace, London (1828)
 Carlton Terrace, London (1827-32)

Sir John Soane (1753-1837)


Gambar 3.7 Dulwich Picture Gallery
 Bank of England (1792)
 Dulwich Picture Gallery (1817)

3.3 Perancis

Claude Nicolas Ledoux (1736-1806)


 Cathedral of Saint-Germaine, Auxerre (1762-64)
Gambar 3.8 Royal Saltworks

 Royal Saltworks (1773-93)

 Rotonde de la Villette (1786)

 Chateau de Benouville (1770-80)

 Hotel Montmorency, Paris (1771-73)

3.4 Jerman
Gambar 3.9 Belvedere Schlosspark
Carl Gotthard Langhans (1732-1808)
 Belvedere Schlosspark, Berlin (1788-90)

 Brandenburg Gate, Berlin (1789-93)

Karl Friedrich Schinkel (1781-1841)


 Schauspielhaus, Berlin (1819-21)

Page | 14
 Tegel Palace, Berlin (1821-24) 

 Altes Museum, Berlin (1824-28)

 Friedrichswerder Church, Berlin (1824-30)

 Building Academy, Berlin (1831-35)

Gambar 3.10 Karl Friedrich Schinkel

3.5 RUSIA

Bartolomeo Rastrelli (1700-71)
 Winter Palace (1754-62)

Charles Cameron (1745-1812)
 Pavlovsk Palace, St Petersburg (1782-86)

 Alexander Palace, St Petersburg (1812)

 Razumovsky Palace, Ukraine (1802)

3.6 AMERIKA
Gambar 3.11 Bartolomeo Rastrelli

Thomas Jefferson (1743-1826)
 Virginia State Capitol, Richmond (1788)

 Rotunda at the University of Virginia, Charlottesville (1822-6)

 Monticello House (1768-1809)

William Thornton (1759-1828)
 Library Hall, Philadelphia (1789-90)

 US Capitol Building, Washington DC (1793-1829)

 John Tayloe town house, known as The Octagon (1799-1802)

 Woodlawn Plantation, Fairfax County, Virginia (1805)


Page | 15
Benjamin Latrobe (1764-1820)
 Bank of Pennsylvania, Philadelphia (1799)

 Fairmount Waterworks (begun 1799)

 Nassau Hall, Princeton University (1802)

 Baltimore Basilica (1806-21)

 US Capitol Building, Washington DC (After 1814)

Charles Bulfinch (1763-1844)
 Tontine Crescent, Boston (1793-94)

 Massachusetts State House (1795-97)


Gambar 3.12 Charles Bulfinch

 US Capitol Building, Washington DC (1818-30)

 Massachusetts General Hospital, Boston (1818-23)

3.7 POLANDIA

Domenico Merlini (1730-1797)


 Istana Lazienki (1775-1795)

 Krolikarnia (1782-1786)

 Royal Theater in the Old Orangery (1784-1788)

 The Myslewicki Palace (1775-1779) Gambar 3.13 Krolikarnia

 The White Pavilion (1774-1776)

 The Jablonowski (1773-1785)

 Kazimierz Palace (1765-1768)

 Gereja St. Charles Borromeo (1790-1793)

Page | 16
Johann Chrystian Kamsetzer (1753-1795)
Gambar 3.14 Tyszkiewicz Palace
 Tyszkiewicz Palace (1792)

Szymon Bogumil Zug (1733-1807)


 Lutheran Holy Trinity Church in Warsaw, also known
simply as Zug's Church (1777–1782)
 Natolin Palace (1780-1782)
 Młociny Palace (1786) Gambar 3.15 Blank’s Palace

 Blank's Palace (Polish: Pałac Blanka; 1762–1764)


 Poniatowski's Palace (1772)
 The English-Chinese Garden at Wilanów Palace (1784)
 Fat Kaska on Tlomackie (1783-1878)

Jakub Kubicki (1758-1833)

 A palace for Marcin Badeni in Bejsce (1802)


 The palace in Pławowice (1804–1805)
Gambar 3.16 Istana di Radziejowice
 Reconstruction of the Krzemieniec Lyceum (1805)
 Church of St Klemens in Nadarzyn (1806)
 Warsaw toll houses from 1816 to 1818 at: Mokotów, Grochów, Marymonckie,
Wolska, Jerozolimski, Golędzinowski, Powązkowski and Belweder
 Church of the Holy Trinity in Podwale in Warsaw (from 1818)
 Castle Square in Warsaw (1818–1821)
 The Kubicki Arcades at the Royal Castle in Warsaw (1819–21)
 An unrealised design for the Temple of Divine Providence in Warsaw
 The church of St. Jadwiga in Mokobody (a smaller version of his unrealised Temple of
Divine Providence design)
 The Egyptian Gate at the castle in Ternopil
 Palace in Białaczów (around 1797)
 Reconstruction of the Radziejowice Castle in palace and park of Radziejowice
 The town hall in Płock (1827)
 The Płock toll houses (1816-1818, 1825): Warsaw, Dobrzynski and Płońsk.
 The palace in Ładyhy
 The palace in Samczyki – designing and decorating the ceiling in a circular living
room
Page | 17
 The triumphal arch in Three Crosses Square in Warsaw (1809, 1815)

3.8 SKANDINAVIA

Nicolas-Henri Jardin (1720-1799)

 Frederik’s Church (1749)


 Bernstorff Palace (1759-1765)
 Yellow Mansion (1758-1764)
 Marienlyst Castle (1759-1763)
 Glorup Manor (1763-1765)
 Solvgade Barracks (1769-1771)
 Thott Mansion (1763)
Gambar 3.17 Nicolas-Henri Jardin
Louis Jean Desprez (1743-1804)
 Kalberg Palace (1791-1793)
 Villa Frescati (1791-1792)
 Hameenlinna Church (1798-1799)

Carl Ludvig Engel (1778-1840)


 Kulosaari Manor (1810)
 Katedral Helsinki (1830-1852)
 Helsinki City Hall (1833)
 St. John Church (Hamina) (1841-1843)
Gambar 3.18 Carl Ludvig Engel

3.9 SPANYOL

Juan de Villanueva (1739-1811)


 Casita de los Infantes, Aranjuez (1771)
 Casita de arriba, El Escorial (1773)
 Casita de abajo, El Escorial (1773)
 Royal Botanical Garden, Madrid (1774-1781)
 Casita del Príncipe, El Pardo (1784)
 Casa de los Oficios, El Escorial (1785)
 Prado Museum, Madrid (1785)

 Academy of History, Madrid (1788) Gambar 3.19 Juan de Villanueva

Page | 18
 Oratory of Caballero de Gracia, Madrid (1789)
 Major House of Madrid: Columned façade to the Calle
Mayor, Madrid (1789)
 Astronomical Observatory, Madrid (1790)
 Reconstruction of the Plaza Mayor, Madrid (1791)
 Príncipe Teater, Madrid (1804)

 General Cemetery of the North, Madrid (1804) Gambar 3.20 Prado Museum

3.10 INDIA

Charles Wyatt (1758-1819)


 Raj Bhavan (1799-1803)

3.11 CHINA

Gambar 3.21 Astronomical


Giuseppe Castiglione (1688-1766) Observatory, Madrid
 Yuanmingyuan (1747)

4. KEDLESTON HALL, DERBYSHIRE (1760-1761)

Rumah Negara Inggris di Kedleston, Derbyshire.


Sekitar 4 mil utara-barat dari Derby, dan merupakan
pusat keluarga Curzon yang namanya berasal dari
Notre-Dame-de-Courson di Normandia.Keluarga
Curzon telah memiliki tanah di Kedleston sejak 1297
dan telah tinggal di rumah-rumah manor di dekat atau
Gambar 4.1 Kedleston Hall di lokasi Kedleston Hall sekarang. Pada 1759 rumah itu
dirancang oleh Arsitek Palladian James Paine dan Matthew Brettingham dan secara
Page | 19
bebas didasarkan pada rencana awal oleh Andrea Palladio untuk Villa Mocenigo yang belum
dibangun. Pada waktu itu arsitek yang relatif tidak dikenal, Robert Adam sedang merancang
beberapa kuil taman untuk meningkatkan lansekap taman; Curzon sangat terkesan dengan
rancangan Adam, sehingga Adam segera bertanggung jawab atas pembangunan rumah baru
itu.

4.1 Desain Eksternal

Desain rumah tiga lantai ini terdiri dari tiga blok yang dihubungkan oleh dua koridor yang
melengkung secara segmental. Lantai dasarnya memiliki permukaan yang kasar, sementara
lantai atas terbuat dari batu halus. 

 Blok pusat, terbesar berisi ruang negara dan digunakan hanya ketika ada tamu penting
di rumah. 
 Blok Timur adalah rumah pedesaan yang berisi semua ruangan untuk penggunaan
pribadi keluarga, dan
 Blok Barat yang identik berisi dapur dan semua kamar domestik dan akomodasi
staf. Rencana untuk dua paviliun lagi (seperti dua blok yang lebih kecil diketahui)
dengan ukuran yang sama, dan penampakan serupa tidak dieksekusi. 

Bagian selanjutnya memuat ruang musik di sebelah tenggara, dan barat daya, sebuah
konservatori dan kapel. Secara eksternal paviliun-paviliun terakhir ini akan berbeda dari
bangunan-bangunan yang lain di utara oleh jendela-jendela Serlian yang besar pada piano
nobile -lantai utama sebuah rumah besar, biasanya dibangun dengan salah satu gaya arsitektur
Renaissance Klasik- dari fasad selatan mereka. Di sini balok-balok itu muncul hanya dua
lantai; mezzanine telah disamarkan di bagian utara blok ruang musik. Galeri yang
menghubungkan di sini juga berisi jendela yang lebih besar, daripada di utara, dan ceruk
berisi patung klasik.

Jika bagian utara yang besar, kira-kira sepanjang 107 meter, adalah karakter Palladian , yang
didominasi oleh serambi besar yang terdiri dari enam kolom Corinthian , maka bagian depan
selatan adalah gaya dari Robert Adam murni. Bagian ini dibagi menjadi tiga set liku yang
berbeda; bagian tengah adalah lengkungan kemenangan empat-kolom, lengkungan tak
berpintu (berdasarkan Arch of Constantine di Roma) yang berisi satu pintu kaca besar yang
dirajang dari lantai dasar yang digusur oleh tangga ganda melengkung eksternal. Di atas pintu,
di lantai dua, ada karangan batu dan medali yang lega. Empat kolom Korintus diatapi oleh
patung-patung klasik. Seluruh bagian tengah fasad ini dimahkotai oleh kubah rendah yang
hanya terlihat dari kejauhan. Mengapit bagian tengah adalah dua sayap identik di
Page | 20
tertinggi. Desain Adam untuk fasad ini mengandung "gerakan" besar dan memiliki kualitas
yang rapuh.

4.2 Desain Interior

Interior Neoklasik rumah dirancang oleh


Adam. Memasuki rumah melalui serambi besar di utara
pada piano nobile, seseorang dihadapkan pada aula
marmer yang dirancang untuk menyarankan halaman

Gambar 4.2 Desain Interior Kedleston Hall terbuka atau atrium dari sebuah vila Romawi. Dua puluh
tiang alabaster bergalur yang dihiasi. Relung di dinding mengandung patung klasik; di atas
ceruk adalah panel grisaille. Lantainya dihiasi marmer Italia. Desain asli Matthew Paine untuk
ruangan ini dimaksudkan untuk diterangi oleh jendela konvensional di ujung utara, tetapi
Adam, yang menghangatkan tema Romawi, menyingkirkan jendela-jendela yang
mengganggu dan menyinari keseluruhan dari atap melalui skylight kaca yang inovatif.

Jika aula adalah atrium vila, maka saloon-


tempat minum- yang bersebelahan adalah
menjadi vestibulum –ruang depan atau foyer
kecil yang mengarah ke ruang yang lebih
besar seperti lobi, lorong masuk, dan lain-
lain yang bertujuan sebagai tempat
menunggu, menahan tampilan ruang yang
lebih besar, dan lain-lain-. Saloon, yang
Gambar 4.3 Fasad Kedleston Hall
terdapat di belakang lengkungan
kemenangan di bagian depan selatan, seperti aula marmer menjulang tinggi penuh dari rumah,
62 kaki ke puncak kubah, di mana itu juga diterangi langit melalui oculus –bukaan melingkar
ditengah kubah atau di dinding- kaca. Dirancang sebagai galeri patung, ruang melingkar ini
selesai pada 1763. Tema dekoratif didasarkan pada kuil-kuil Forum Romawi dengan
penemuan yang lebih modern: di empat besar, reses -mirip reses adalah kompor yang
menyamar sebagai tiang untuk guci klasik. Empat set pintu ganda menuju ke ruangan
memiliki pediments berat yang didukung oleh kolom scagliola, dan di ketinggian lantai
kedua, panel grisaille menggambarkan tema klasik.

Dari saloon, suasana Grand Tour abad ke-18 berlanjut di seluruh sisa


ruang resepsi utama di piano nobile, meskipun dalam skala yang
sedikit lebih sederhana. "Apartemen utama", atau suite kamar tidur

Page | 21

Gambar 4.4 Kaca Oculus


pada Kubah
Negara Bagian, berisi perabotan dan lukisan yang bagus seperti halnya ruang tamu dengan
jendela Venetiannya yang besar; ruang makan, dengan apses raksasa, memiliki langit-langit
yang Adam berdasarkan Istana Augustus di Farnese Gardens . Tema ini berlanjut melalui
perpustakaan, ruang musik, menuruni tangga besar (tidak selesai sampai 1922) ke lantai dasar
dan ke dalam apa yang disebut "aula Caesar". Pada saat keberangkatan para tamu, kadang-
kadang ada rasa lega untuk mengosongkan kuil budaya ini dan mundur ke kenyamanan
paviliun keluarga yang relatif sederhana.

Banyak keingintahuan yang ingin ditunjukkan berkaitan dengan Lord


Curzon, Viceroy of India pada awal abad ke-20, termasuk koleksi artefak Far Eastern. Yang
juga diperlihatkan adalah gaun Penobatan Delhi Durbah milik Lady Curzon tahun 1903.
Dirancang oleh Worth of Paris, gaun itu dikenal sebagai gaun merak untuk banyak batu
berharga dan semi mulia yang dijahit ke dalam kainnya yang sekarang telah digantikan oleh
batu imitasi. Namun, efeknya tidak kalah mempesona.

Selain yang dijelaskan di atas, rumah negara besar ini berisi koleksi seni, furnitur, dan
patung. Nama alternatif Kedleston Hall, The Temple of the Arts.

5. GEREJA SANTA MARIA DEL PRIORATO

Gereja dibangun pada tahun 939, ketika Odo Cluny diberi istana


Romawi Alberic II dari Spoleto , yang kemudian diubah menjadi
biara Benediktin Cluny.  Ketika biara dibubarkan pada abad ke-
14, dan gereja di bangun lagi pada tahun 1550-an.

5.1 Tata letak tempat


Page | 22
Biarawan menempati sudut Aventine Hill, dan memiliki lereng curam dan tidak dapat diakses
di dua sisi. Satu-satunya akses adalah dari Piazza dei Cavaliere di Malta, yang ditata oleh
Piranesi sebagai bagian dari desain keseluruhannya. Ada gerbang masuk monumental, tetapi
portal hanya mengarah ke kebun.

Pintu masuk yang sebenarnya adalah sebuah vicolo atau gang dari pojok piazza, yang
membelok ke kanan melalui gerbang ke depan gereja. Ini selalu menjadi cara dalam sejarah.
Piranesi menyimpan tata letak lama, tetapi sedikit memperpanjang bangunan. Ada blok
persegi panjang yang berbagi sisi kiri dinding gereja, dan blok berbentuk-L yang terpisah
berbagi sebagian besar dinding sisi kanan. Piranesi memperluas ini sedikit ke arah pintu
masuk.

Ada tiga area taman yang terpisah. Salah satunya adalah jalur taman lurus dari pintu masuk
monumental, mengarah ke teras yang menghadap ke lembah sungai. Jalur ini sejajar dengan
pagar tanaman tinggi, dan di sampingnya adalah paviliun besar atau rumah musim
panas. Sebuah kebun formal kecil, tidak berbentuk persegi, cocok dengan blok berbentuk L
dan menandai situs biara biara tua. Di sebelah selatan ini adalah taman utama yang lebih
besar.

Pada tahun 1760, masa sebelum para ksatria Kardinal Giambattista Rezzonico, berusaha


memperbaiki tampilan bangunan. Dengan anggaran terbatas, secara substansial gereja
direnovasi antara 1764-1766 sesuai dengan desain “Giovanni Battista Piranesi”, yang juga
membangun piazza di depan gereja, Piazza dei Cavaliere di Malta, karena tidak ada piazza
sebelumnya. Piazza memiliki dinding layar di tiga sisi, jalan masuk ke Biarawan, di kanan
atas dan gerbang taman ke kanan. Elemen desain arsitektur ini cocok dengan gereja. Gaya
digambarkan sebagai Neo-Klasik , tetapi hampir tidak sesuai dengan Vitruvius. Dinding
seberang memiliki meja untuk memperingati pekerjaan yang ditugaskan oleh Kardinal
Rezzonico. Ini adalah bagian dari stele yang dipasang ke dinding dengan pegangan segmental,
dihiasi dengan sepasang finials bola. Struktur ini diapit oleh obelisk, dan dua pasang finial
bola berada di atas dinding di kedua sisinya. 

5.2 Portico
Pintu masuk taman memiliki armilustrium, yang merupakan pembersihan ritual dan
penyimpanan senjata perang di zaman Romawi kuno. Tema diambil dalam dekorasi gereja.
Serambi adalah komposisi persegi panjang horizontal, dengan entablature yang berjalan di
bagian atas. Di atas portal pintu masuk melengkung adalah pedimen segitiga, dan bagian
depan dibawa seperti strip vertikal di sudut luar. Delapan tiang liontin yang dilapiskan
Page | 23
ditempelkan pada entablature, dengan panel sempit di bawah mereka di sudut luar dan
mengapit portal sehingga memberi kesan pilaster. Keempat tiang ini memiliki salib Maltese
dihiasi dengan pita di bawah mereka.

Mengapit portal adalah empat meja kosong yang tersembunyi dengan bingkai lega. Di atas ini
adalah dua panel persegi panjang horizontal yang menampilkan armilustrum, dan juga elang
berkepala dua dalam karangan bunga (elang berasal dari lambang Rezzonico). Perbedaan
antara panel dan empat lainnya adalah, empat perisai dengan salib Rhodes. Melalui portal itu
ada relief kapal dengan bendera.

Panel armilustrum tangan kiri memiliki ular, yang juga terjadi di fasade gereja. Beberapa


orang menganggap ini menakutkan, tetapi itu berasal dari caduceus yang merupakan simbol
dari profesi medis.

Dinding sebelah kiri memiliki dua steles dengan pediments segmental, yang juga diatur ke
dinding. Ini juga diapit oleh obelisk, dan berada di salah satu sisi monumental dan tinggi
kepala berkepala bulat di atas dinding. Tiga perisai fitur dengan lambang salib dari Ordo,
dihiasi secara fantastis. Perubahan simbol terjadi pada abad ke-15.

Fasad gereja telah memasangkan pelaster bergalur ke arah tepi untuk menyimpulkan bagian


depan kuil. Linearitas vertikal dari pelaster yang berlekuk-lekuk untuk meningkatkan ukiran
yang lebih dekoratif untuk fasad. ukiran pada fasad, gerbang pintu masuk dan stellae di piazza
termasuk lambang dan referensi lain ke asosiasi militer dan angkatan laut Ksatria Malta dan
lambang keluarga Rezzonico. Cara mereka diwakili menunjukkan daya tarik Piranesi dengan
masa lalu Romawi kuno ketika mereka menyinggung motif dari Roma Kuno dan Etruria.
Dekorasi Piranesi dari interior gereja memuncak di altar utama patung.

5.3 Apse

Apse gereja menghadap ke taman dan dihias. Sisi kanan tertanam di gedung yang
berdekatan.Ada jendela persegi panjang besar, diapit oleh dua pasang pilaster buta yang
mendukung sebuah entablature garis atap. Di atas jendela adalah perangkat heraldik memuji
keluarga Rezzonico lagi; Salib Rhodes dengan hiasan dan pita mengiringi elang berkepala
dua, dan juga dua medali dengan menara dan tikungan seram yang berasal dari tameng
keluarga.

Page | 24
Di atas apse, atap pelana dibentuk menjadi pedimen dengan jendela yang agak oval di
tympanum yang memaksa cornice melintir di atasnya. Ada dua menara yang mengapit
jendela, dan sebuah salib di atasnya.

6. PENGARUH TIMBAL BALIK ARSITEKTUR ABAD KE-18 DI


EROPA DAN CINA

6.1Pengenalan

Pengaruh gaya arsitektur


China pada tahun 1700-
1800 awal banyak dibawa

Page | 25
oleh para misionaris dari Eropa, salah satunya adalah Giuseppe Castiglione,S.J.   (19 Juli
1688 – 17 Juli 1766), yang merupakan seorang putra altar yesuit  Italia yang bertugas sebagai
seorang misionaris di China, dimana ia menjadi seorang pelukis di mahkamah kaisar. Ia
terkenal dalam bidang melukis dan arsitektur. Setelah banyaknya muncul pengaruh dari
Eropa, mulailah bermunculan bangunan dengan gaya Neoklasik di China. Salah satu karyanya
adalah Yuanmingyuan di sebelah barat laut Beijing yang telah menjadi pusat kediaman dan
administrasi Kaisar Tiongkok sejak Kaisar Qianlong (memerintah 1735-1796).

Seluruh kompleks taman meliputi area seluas 3,5


kilometer persegi. Kompleks ini adalah kompleks
istana besar dengan ratusan taman kecil, danau,
jembatan, aula, paviliun, kuil dan istana, di
antaranya terdapat bangunan bergaya Eropa dan
air mancur yang telah dirancang oleh Jesuit
Giuseppe Castiglione antara 1747 dan 1766.
Ribuan unik fakta arte, karya sastra dan lambang
Gambar 6.2 Kompleks Taman Yuanmingyuan
Kekaisaran disimpan di kompleks istana yang
dipecat oleh resimen tentara Perancis dan Inggris pada 7 dan 8 Oktober 1860, pada akhir
Perang Opium Kedua dan setelah hampir tiga tahun perang berselang di Cina.

Salah satu highlights arsitektur di China juga terdapat di Guangzhou yaitu katedral di
Guangzhou yang dibangun pada tahun 1800 oleh Kaisar Perancis, pemerintah Perancis, dan
Gereja Katolik. Bangunan ini diperbaharui karena rusak pada abad ke-20. Jendela bernoda,
lengkungan tinggi dan menara, dan ruang belakang yang luas dan tinggi membuat bangunan
terlihat seperti sebuah katedral Eropa. Bangunan ini model setelah Basilika Santo Clotilde di
Perancis.

Bangunan ini terbuat dari granit yang dikatakan menjadi yang katedral bergaya Gothic
terbesar di Cina dan Asia Tenggara. Luas lantai adalah 2.754 meter persegi atau 0,68 hektar.
Katedral memiliki lebar 35 meter dan panjang 78,69 meter, dan menara kembar setinggi 58,5
meter . Menara pada sisi barat merupakan menara jam yang besar dengan jam-diproduksi
Cina, dan menara timur berfungsi sebagai menara lonceng yang loncengnya terbuat dari
perunggu yang dikirim dari Perancis pada abad ke-19.

Katedral ini dibangun dari blok granit besar yang dikirim dari Hong Kong. Dinding dan dua
menara juga terbuat dari granit. Inilah sebabnya mengapa katedral disebut "Stone House" (石

Page | 26
室 ). Pada abad ke-19, orang-orang tidak pernah melihat sebuah bangunan yang dibangun
seperti ini lagi di Guangzhou.

Lain dengan para misionaris yang membawa pengaruh Neoklasik ke China, William
Chambers lahir pada 23 Februari 1723 di Gothenburh, Swedia. Antara 1740 dan 1749 ia
dipekerjakan oleh Perusahaan India Timur Swedia membuat tiga perjalanan ke Cina di mana
ia belajar arsitektur dan dekorasi Cina. Ia justru membawa budaya China ke Eropa seperti ia
bekerja untuk Augusta, Janda Putri Kebangsaan dari Wales membuat bangunan taman yang
indah di Kew, dan pada tahun 1757 ia menerbitkan sebuah buku desain Cina yang memiliki
pengaruh signifikan pada rasa kontemporer. Dia mengembangkan minat Cinanya lebih jauh
dengan Disertasi-nya tentang Oriental Gardening (1772), sebuah angan-angan yang elok dari
ide-ide Inggris kontemporer tentang gaya alami berkebun di Cina

6.2 Contoh Bangunan di Cina


 Sacred Heart Cathedral
Sacred Heart Cathedral (耶穌 聖 心 主教 座 堂) juga dikenal sebagai Katedral Hati
Kudus. Katedral ini bukan merupakan gereja Katolik Roma, tetapi katedral ini adalah
katedral uskup Cina di Guangzhou. Katedral ini dioperasikan oleh pemerintah, dan
telah diperbaharui beberapa kali yang menghabiskan biaya sekitar 24 juta RMB pada
gedung di tahun 2006 yang bernilai sekitar 3 juta USD. Katedral dibuka kembali pada
tahun 2007.
Sejarah bangunan ini berawal dari seorang katolik
Perancis yang menerima sebidang tanah dalam keadaan
hidup dengan menandatangani perjanjian dengan
pemerintah Qing. Pada tanggal 25 Januari 1861 Kaisar
Napoleon III dan pemerintah Perancis menyumbangkan
dana untuk membangun gereja. Seorang arsitek Perancis
bernama Leon Vautrin dipanggil untuk merancang
katedral. Butuh pembangunan selama 25 tahun untuk
menyelesaikan bangunan ini. Bangunan ini selesai pada
tahun 1888.
Gambar 6.3 Sacred Heart Cathedral

 Beijing East Church

Page | 27
Terletak di Wangfujing Street di Beijing, Gereja Timur (juga dikenal sebagai Gereja Katolik
Wangfujing) adalah katedral yang paling mencolok di Beijing. Gereja ini merupakan Gereja
Katolik kedua yang dibangun setelah Gereja Selatan. Gereja ini pada awalnya dinamai
Joseph, ayah Yesus Kristus, sebagai 'Gereja Saint Joseph'. Setelah beberapa restorasi dalam
beberapa tahun terakhir, gereja ini tidak hanya dijadikan sebagai sebuah tempat penting umat
Katolik, tetapi juga situs budaya dengan fitur unik di daerah Wangfujing.

Gambar 6.4 Fasad Beijing East Chruch

Gereja Timur dibangun pada 1655 oleh Ludovicus Buglio (1606-1682) dan Gabriel de
Magalhaens. Ketika mereka pertama kali datang ke China, mereka bekerja sebagai misionaris
di Provinsi Sichuan. Pada periode awal Dinasti Qing (1644 - 1911), mereka ditangkap oleh
tentara dan kemudian bekerja di Pangeran Su Mansion. Pada 1655, Kaisar Shunzhi
memberikan mereka sebidang tanah, di mana mereka kemudian membangun Gereja Timur
untuk memfasilitasi kegiatan keagamaan umat Katolik. Tang Ruowang (Johann Adam Schall
von Bell), seorang misionaris Jerman yang terkenal di Dinasti Qing menghabiskan tahun-
tahun akhirnya di Gereja Timur. Nan Huairen (Ferdinand Verbiest), Lang Cemerlang
(Giuseppe Castiglione) dan banyak misionaris barat lainnya pernah tinggal di sana juga. Pada
1720, Gereja Timur runtuh akibat gempa dan dibangun kembali pada tahun berikutnya. Pada
tahun 1807, rumah imam 'hancur oleh api besar yang disebabkan oleh kecerobohan. Uskup
Tian membangun gereja ini kembali pada tahun 1884. Pada tahun 1990, gereja dibakar lagi
selama Gerakan Yihetuan. Pada tahun 1905, Prancis dan Irlandia bersama-sama membangun
kembali gereja yang kita lihat sekarang. Gereja Timur dipulihkan dan sekitarnya telah
membentuk ruang rekreasi terbesar di jalan komersial Wangfujing Area.

Page | 28
Gaya arsitektur gereja ini adalah Romawi dengan fitur arsitektur Cina. Seluruh bangunan
terbuat dari batu bata abu-abu dan menggunakan struktur kayu. Gaya ini adalah model khas
perpaduan gaya arsitektur Cina dan Barat.

Gereja Katolik terletak di tengah-tengah Gereja Timur, menghadap ke barat. Gereja duduk di
dasar bluestone. Ada tiga salib di atas, di antaranya yang di tengah lebih besar daripada yang
samping. Aula didukung oleh 18 kolom bulat bata. Diameter setiap kolom adalah 65 cm (2
kaki) dan dasar masing-masing kolom berbentuk persegi. Pada kedua sisi lorong
menggantung banyak lukisan minyak seperti Penyaliban Yesus atau Passion of the Christ.
Selain itu, banyak lukisan keagamaan berharga yang ditarik oleh Giuseppe Castiglione yang
diawetkan.

Alun-alun di depan gereja, yang mencakup lebih dari 8.000 meter persegi (8,6000 meter
persegi), sekarang selesai. Alun-alun ini dikelilingi oleh pohon-pohon dan di kedua sisi
terdapat bangku untuk pejalan kaki. Sekarang, tidak hanya merupakan pusat massa yang
nyaman untuk Katolik, tetapi juga tempat bagi pengunjung untuk mengeksplorasi budaya
agama dan bahkan dijadikan sebagai tempat populer untuk beberapa pemuda di Beijing untuk
mengambil foto pernikahan.

Page | 29
DAFTAR PUSTAKA

Visual-Arts-Cork.2016. “Late 18th Century


Architecture”.http://www.visual-arts-cork.com/architecture/late-eighteenth-century.htm.
Diakses pada 26 Desember 2018.

Milikin, Sandra. 2018. “Western Architecture”. https://www.britannica.com/art/Western-


architecture/Classicism-1750-1830#ref47384. Diakses pada 26 Desember 2018.

Wikipedia. 2018. “Kedleston Hall”. https://en.wikipedia.org/wiki/Kedleston_Hall. Diakses


pada 26 Desember 2018.

Wikipedia. 2016. “Jakub Kubicki”. https://en.wikipedia.org/wiki/Jakub_Kubicki. Diakses


pada 26 Desember 2018.

Page | 30

Anda mungkin juga menyukai