PENDAHULUAN
Dalam hal ini, karya-karya seni yang tercipta pada zaman baroque juga
merupakan cerminan keadaan zaman tersebut sehingga memiliki ciri-ciri khusus
yang tentunya berbeda dengan corak seni pada zaman-zaman sebelumnya.
Menurut Barnes, corak seni baroque mengandung unsur tekanan yang kuat,
kekuatan emosi, dan sesuatu yang elegan (Barnes, 2005).
Kata Baroque diperkirakan berasal dari bahasa Portugis kuno “barroco” yang
berarti mutiara yang memiliki bentuk yang tidak bundar teratur namun lekukannya
sangat kompleks dan detail. Terminologi Baroque dalam konteks informal sering
dikaitkan dengan elaborasi (detail, complex, highly structured).
Secara etimologis, Baroque adalah bahasa Perancis yang diambil dari bahasa
Portugis “barocca” yang berarti “a pearl of irregular shape” atau dalam bahasa
Indonesia artinya mutiara yang memiliki bentuk tidak sempurna (tidak beraturan).
Arsitektur Baroque adalah gaya bangunan pada era Baroque, era ini dimulai pada
abad ke 16 di Italia dan negara-negara Katolik sebagai reaksi dari reformasi
Protestan (gerakan Protestantism). Era Baroque mengakhiri era renaissance, era
ini berlangsung dalam tiga tahap periode diantaranya :
Early Baroque, 1590-1625 M
High Baroque, 1625-1660 M
Late Baroque (Rococo), 1660-1725
Arsitektur Baroque yang muncul pertama kali di Roma, adalah gaya bangunan
pada gereja, istana, dan bangunan umum (yang dirancang dalam skala besar).
Pada hal tertentu, arsitektur Baroque dapat dikatakan sebagai perpanjangan dari
arsitektur Renaissance. Keduanya mempunyai kubah (dome), kolom, pilaster,
entablature dan komponen-komponen klasik lainnya. Yang berbeda pada
arsitektur Baroque adalah kebebasan, kebebasan dalam menggabungkan
komponen-komponen tersebut, dimana saat Renaissance kebebasan ini tidak
dapat diterima (ada aturan-aturan baku).
Bangunan-bangunan umum lainnya yang memiliki skala besar, tempat ziarah, dan
pusat-pusat kegiatan interaksi masyarakat baik formal maupun nonformal
Tokoh dalam gaya arsitektur barok diantaranya Gian Lorenzo Bernini, Carlo
Maderno, Francesco Borromini, dan Guarino Guarini.
Contoh Bangunan di Italia
Church of Saint Susanna (1597-1603)
Adalah sebuah Gereja Katolik yang terletak di Quirinal Hill, Roma, Italia.
Dirancang ulang oleh arsitek bernama Carlo Moderno.
Gereja Barok awal ini memiliki dua cerita di fasad depan, dengan bagian atas
yang lebih sempit daripada bagian bawahnya, meskipun volutes di lantai atas
menutupi perbedaan. Sebuah pediment segitiga menjadi mahkota. Rasa vertikal
yang kuat dicapai dengan elemen diulang pada kedua bagian (pengulangan kolom
pilaster) dan oleh pemecahan divisi horisontal dengan pediment dari bagian yang
lebih rendah.
Fasad bangunan Santa Susanna sangat mirip dengan fasad il Gesù. Bagian
depan yang dirancang vertical dengan menggunakan beberapa elemen horizontal.
Memiliki fitur fasad tabernakel dan fasad aedicular. Bangunan ini
ditutupi aedicules vertikal sejajar, atau niches. Banyak celah pahatan dan
berbatasan dengan elemen arsitektur lain seperti pediments dan pilaster.
Meskipun ini adalah sebuah contoh awal dari arsitektur Barok, merupakan
pertanda perkembangannya kemudian, terutama dalam penggunaan patung
figural dalam niches dan gerakan dinamis menuju pusat. Tidak hanya
lebar bay meningkat menuju pusat (dengan pintu mengisi seluruh bay), tapi ada
sedikit gerakan menuju pusat karena bay luar diakhiri dengan pilaster sedangkan
bagian dalam bay dibingkai dengan kolom. Bay lateral yang di sebelah baypusat
memiliki niches dengan patung, yang memberikan keunggulan ke pusat, dan
pusat tampaknya dibingkai oleh kolom ganda (pilaster pada cerita kedua), yang
juga meningkatkan fokus pada pusat.
Pintu utama berada di dalam niche. Pintu masuk di kelilingi oleh
kolom Corinthian menonjol yang merupakan peninggalan dari fasad sebelumnya.
Kolom ini telah dibangun ke pusat dengan kolom lain yang terpasang dan pilaster.
Maderno menciptakan peningkatan yang dinamis menuju pusat dengan
menggunakan kombinasi pilaster-kolom. Ia juga menciptakan kedalaman dengan
membawa kolom paling dekat dengan bagian tengah yang jauh dari bangunan.
Fasad utama Santa Susanna dibangun dari marmer seperti batu, untuk
menandakan bahwa itu adalah unsur yang paling penting untuk dilihat. Disekeliling
gereja utama adalah biara yang terbuat dari batu bata.
Di dalam, pintu masuk utama terletak pada sumbu pendek gereja dan langsung
menghadap altar. Bentuk oval ruang jemaat utama gereja didefinisikan oleh
dinding, pilaster dan entablature, frame kapel samping, dan kubah emas di atas.
Kolom besar mendukung pedimen melengkung membedakan ruang tersembunyi
dari altar dari ruang jemaat.
berbeda dengan sisi gelap kapel, niche altar tinggi menyala dari sumber
tersembunyi dan menjadi fokus visual yang utama bagian bawah interior.
Akibatnya, jemaat secara efektif menjadi 'saksi' ke narasi teatrikal dari St Andrew
yang dimulai di kapel Tinggi Altar dan berpuncak pada kubah.
Dirancang oleh François Mansart 1630-1651, adalah contoh utama dari arsitektur
barok Perancis dan titik acuan dalam sejarah arsitektur Perancis. Château ini
terletak di Maisons-Laffitte, pinggiran barat laut Paris, Perancis.
Château de Maisons dibangun antara Seine dan hutan Saint-Germain-en-Laye,
dengan depan taman yang berorientasi ke arah tenggara. Awalnya taman terdiri
dari taman kecil 33 hektar dan sebuah taman luar besar 300 hektar. Pengunjung
tiba dengan salah satu dari dua jalan yang melintas di persimpangan T sebelum
gerbang ke cour d'honneur. Sumbu pusat utama mengarah ke hutan, sumbu
silang melalui desa ke barat daya dan ke sungai, sampai Paris. Tiga gateway
berdiri di ujung jauh dari jalan.
Château berdiri pada platform persegi panjang simetris, yang diuraikan dengan
cara Perancis dengan parit kering. The cour d'honneur didefinisikan oleh teras.
Blok sentral meluas simetris menjadi sayap pendek, terdiri dari beberapa bagian,
masing-masing dengan garis atap sendiri, dengan atap meraup dan tumpukan
cerobong tinggi, di beberapa rentang, dengan fasad patah. Pembangunan tiang
tunggal khas zamannya memiliki tiga lantai, ruang bawah tanah mendukung lantai
dasar dan piano nobile dengan tiga lantai loteng di atas.
1. Carlo Maderno
Dianggap sebagai pelopor dari arsitektur Barok. Rancangan fasadnya
pada Santa Susanna, St. Peter's Basilica dan Sant'Andrea della Valle adalah
kunci utama perkembangan arsitektur barok di italia.
2. Michelangelo Merisi Dacaravagio
Lahir di Florencce, Italia 1457. Beliau adalah seiman pada masa Renaissance,
Detail ukiran yang dia ciptakan menandai awal Baroque dan mengakhiri
arsitektur klasik murni. Karateristik seni design dari Michaelangelo adalah
dengan menganalogikan ukiran dengan simetris tubuh manusia.
3. Francesso Borromini
Lahir di Italia pada abad 17. Karateristik dari karyanya adalah florid, bergaya
ekspansive, designnya cenderung lebih memperhatikan bentuk geometric
daripada proporsi skala manusia. Barromini bermain dengan ruang dan
pencahayaan. Contoh hasil karyanya adalah katedral San Carlo Alle Quatro
Fontane, Roma dan San Ivo della Sapienza, Roma.
4. Giovanni Lorenzo bernini
Lahir di Naples, Italia pada tahun 1958. Karateristik design bernini merupakan
gabungan antara arsitektur, lukisan dan ukiran dengan bentuk yang dinamis.
Salah satu rancangannya adalah Piazza Navona di Roma, Italia dan Santo
Andre al Quirinale.
5. Rembrandt Harmenszoon van Rijn
Beliau menggunakan teknik yang dikenal dengan sebutan chiaroscuro yang
berasal dari dua kata dalam bahasa Italia yaitu kata chiaro yang berarti terang,
dan oscuro yang berarti gelap.
1.1 Kesimpulan
Arsitektur Baroque menjadi simbol pergerakan kaum borjuis (orang kaya baru)
dalam mengakhiri era renaissance karena era tersebut cukup mengekang
kemerdekaan, keuntungan hanya berputar di golongan para bangsawan yang
melupakan hidup rakyat jelata. Era ini memperlihatkan munculnya kebebasan,
sebagaimana kaum borjuis (yang paling banya menyebarkan langgam ini) dengan
mencampurkan banyak langgam yang ada sehingga menciptakan tampilan
arsitektur yang menunjukkan kekuasaan orang-orang kaya baru yang megah,
dramatis bahkan melebih-lebihkan.
Penyebaran yang cukup luas menunjukkan gaya arsitektur Baroque menjadi tren
pada masanya, gerakan Protestantism memiliki peranan penting dalam
penyebaran langgam ini.
Kemunculan arsitektur Neo-Klasik yang menerapkan keindahan sesuai dengan
arsitektur klasik menjadi lebih populer di kemudian hari sehingga mengakhiri era
pergerakan arsitektur Baroque.
Demikian tugas yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada kritik dan saran yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
http://archidkot.blogspot.co.id/2016/07/arsitektur-barok-rokoko.html
http://annasmaulana.blogspot.com/2013/05/sejarah-arsitektur-arsitektur-barok-
dan_31.html
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Baroque_architecture
http://en.wikipedia.org/wiki/Baroque_architecture
http://historylists.org/architecture/10-masterpieces-of-baroque-architecture.html
https://rizkavita.wordpress.com/2016/10/09/arsitektur-era-klasik-modern/
http://www.arsiteka.com/2008/11/arsitektur-baroque-rococo.html
http://archinoulan.blogspot.co.id/2015/10/arsitektur-barok-baroque.html