Anda di halaman 1dari 177

1

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ASSURE


DALAM MENUMBUHKAN KEAKTIFAN BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NURUL ISLAM JEMBER
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:
MAR’ATUS SHOLIHAH
NIM. T20181322

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JULI 2022
2

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ASSURE


DALAM MENUMBUHKAN KEAKTIFAN BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NURUL ISLAM JEMBER
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

MAR‟ATUS SHOLIHAH
NIM. T20181322

Disetujui Pembimbing

Dr. Moh. Sutomo, M.Pd


NIP. 197110151998021003

ii
3

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ASSURE


DALAM MENUMBUHKAN KEAKTIFAN BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NURUL ISLAM JEMBER
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu


persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam

Hari : Senin
Tanggal : 4 Juli 2022

Tim Penguji
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Dr. Ubaidillah, M.Pd.I Ach. Barocky Zaimina, S.Pd., M.SI


NIP. 198512042015031002 NUP. 201603114

Anggota:
1. Dr. Moh. Sutomo, M.Pd ( )
2. Dr. H. Saihan, M.Pd.I ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I


NIP. 196405111999032001

iii
4

MOTTO

    \ \


   ľ \

    -    


  ľ  



Artinya :Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.1

1
Usman el-Qurtuby, Al-Qur’an Cordoba, (Bandung: PT Cordoba Internasional Indonesia,
2016), 281.
iv
5

PERSEMBAHAN

1. Kedua orang tua saya, Bapak (Achmad Fadhol) dan Ibu (Mistri) karena kalian
berdualah hidup terasa begitu mudah dan penuh kebahagiaan. Terima kasih
karena selalu menjaga saya dalam do‟a-do‟a kalian serta selalu mendukung
apapun impian yang ingin saya kejar. Juga terima kasih atas perjuangan kalian
yang mana tanpa kalian saya tidak akan bisa sampai di titik ini.

2. Dosen pembimbing (Bapak Dr. Moh. Sutomo, M.Pd) saya ucapkan terima
kasih karena dengan penuh kesabaran membimbing saya dan rela meluangkan
waktu untuk membimbing saya menyelesaikan skripsi ini.

3. Teman-teman dan sahabat-sahabat yang selalu di sisi saya yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, saya ucapkan terima kasih karena sudah
menyaksikan kesedihan dan kebahagiaan serta membersamai di saat-saat itu.

4. Teman-teman seperjuangan PAI 2018 Kelas A7, terima kasih karena juga
terlibat dalam perjuanganku dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Almamater kebanggaan UIN KHAS Jember yang telah memberikan


kesempatan untuk belajar dan menimba ilmu kepada para ahli yang kompeten
dibidangnya, sehingga memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman
yang sangat berharga.

Semoga Allah SWT senantiasa Meridhoinya, Aamiin.

v
6

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT.

karena berkat rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

laporan penelitian berupa skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurahkan kepada junjungan kita Baginda Rasullah SAW. sang pembawa risalah

agung berupa agama Islam bagi seluruh umat manusia hingga akhir zaman.

Penulis menyadari masih ada kekurangan yang terdapat pada karya skripsi

ini, namun berkat ikhtiar penulis beserta kontribusi berupa dukungan, do‟a,

didikan, dan bimbingan dari beberapa pihak, sehingga penulis skripsi ini bisa

diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., M.M., selaku Rektor Universitas
Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember yang telah memberi fasilitas,
layanan serta bimbingan yang sangat memuaskan kepada penulis selama
proses belajar.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni‟ah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember yang
telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan penelitian.
3. Bapak Rif‟an Humaidi, M.Pd selaku Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang memberikan
fasilitas kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag, selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Agama Islam yang selalu memberikan arahan kepada kami.

vi
7

5. Bapak Dr. Moh. Sutomo, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang selalu
meluangkan waktu dan mengarahkan selama proses penyusunan skripsi ini.
6. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN KHAS Jember
dengan kesabaran dan ketulusannya menuntun dan memberikan ilmunya
kepada penulis, sehingga mampu menambah pengetahuan dan wawasan yang
berguna di masa yang akan datang.
7. Bapak Rahmatullah Rijal, S.Sos, selaku Kepala Sekolah Sekolah Menengah
Pertama Nurul Islam Jember yang telah memberikan izin kepada peneliti,
sekaligus membantu kelancaran proses penyusunan skripsi ini.
8. Bapak Nurul Badrianzah, S.Pd, selaku guru Pendidikan Agama Islam di
Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember yang telah banyak membantu
kelancaran penelitian yang dilakukan oleh penelitian.
9. Keluarga besar, sahabat, dan teman-teman semua yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu, yang telah membantu dan memberikan dukungan penuh
dalam segala hal hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Tiada kata yang penulis dapat ungkapkan kecuali do‟a dan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah SWT senantiasa

mempermudah dan memberi balasan kebaikan atas semua jasa yang

telahdiberikan kepada saya.

Penulis sadar bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, sehingga peneliti

mengharap kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.

Terakhir, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, Aamiin.

Jember, 4 Juli 2022

Mar‟atus Sholihah
NIM. T20181322

vii
7

ABSTRAK

Mar’atus Sholihah, 2022: Implementasi model pembelajaran ASSURE dalam


menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di
Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran 2021/2022.

Kata Kunci: Model pembelajaran ASSURE, Keaktifan belajar.

Menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan misi utama


yang harus dilakukan oleh guru supaya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Maka dari itu, penerapan model pembelajaran ASSURE adalah upaya menumbuhkan
keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, termasuk pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam.
Fokus penelitian meliputi 1) Bagaimana perencanaan implementasi model
pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember
tahun pelajaran 2021/2022? 2) Bagaimana implementasi model pembelajaran ASSURE
dalam menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember tahun pelajaran 2021/2022?
3) Bagaimana evaluasi implementasi model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan
keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di Sekolah
Menengah Pertama Nurul Islam Jember tahun ajaran 2021/2022?. Tujuan penelitian
meliputi 1) Mendeskripsikan perencanaan implementasi model pembelajaran ASSURE
dalam menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember tahun pelajaran 2021/2022.
2) Mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan
keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di Sekolah
Menengah Pertama Nurul Islam Jember tahun pelajaran 2021/2022. 3) Mendeskripsikan
evaluasi implementasi model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan keaktifan
belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di Sekolah Menengah
Pertama Nurul Islam Jember tahun pelajaran 2021/2022.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, jenis penelitian
menggunakan field research. Obyek penelitiannya di SMP Nuris Jember. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan kualitatif interaktif dari Miles & Huberman. Uji keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian: 1) Pada perencanaan implementasi model pembelajaran ASSURE
terdapat RPE, program tahunan, program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan
pembelajaran. 2) Pada implementasi model pembelajaran ASSURE ini adalah guru
menganalisis karakteristik siswa; guru menentukan tujuan pembelajaran; guru memilih
metode, media dan materi ajar; guru menerapkan metode, media dan materi ajar; guru
melibatkan siswa dalam pembelajaran; guru mengevaluasi dan revisi. 3) Pada Evaluasi
implementasi model pembelajaran ASSURE guru menggunakan tes tulis dan tes menghafal
yang mana pada evaluasi tersebut menunjukkan keefektifan dan keberhasilan terhadap
penggunaan model pembelajaran ASSURE pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

viii
7

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER......................................................................................i

HALAMAN JUDUL.......................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................iii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI.............................................iv

HALAMAN MOTO........................................................................................iv

PERSEMBAHAN............................................................................................v

KATA PENGANTAR.....................................................................................vi

ABSTRAK.......................................................................................................viii

DAFTAR ISI....................................................................................................ix

DAFTAR TABEL...........................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Konteks Penelitian.........................................................................1

B. Fokus Penelitian.............................................................................6

C. Tujuan Penelitian...........................................................................7

D. Manfaat Penelitian.........................................................................7

E. Definisi Istilah................................................................................10

F. Sistematika Pembahasan................................................................13

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN..............................................................14

A. Penelitian Terdahulu......................................................................14

ix
10

B. Kajian Teori...................................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN................................................................59

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.....................................................59

B. Lokasi Penelitian............................................................................59

C. Subyek Penelitian...........................................................................60

D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................61

E. Analisis Data..................................................................................65

F. Keabsahan Data..............................................................................67

G. Tahap-Tahap Penelitian..................................................................68

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS...........................................70

A. Gambaran Obyek Penelitian...........................................................70

B. Penyajian Data dan Analisis...........................................................70

C. Pembahasan Temuan......................................................................105

BAB V PENUTUP...........................................................................................117

A. Kesimpulan.....................................................................................117

B. Saran...............................................................................................118

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................120

x
11

DAFTAR TABEL

2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................19

2.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah Pertama....................................47

4.1 Profil Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember....................................70

4.2 Data Kepala Sekolah Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember...........72

4.3 Data Guru Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember............................75

4.4 Data Walikelas Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember....................77

xi
12

DAFTAR GAMBAR

4.1 Kegiatan perencanaan pembelajaran PAI yang sudah terlaksana ... 79


4.2 Guru menganalisis karakteristik siswa dalam pembelajaran PAI .. 90
4.3 Silabus PAI di SMP Nuris tahun pelajaran 2021/2022.........................92
4.4 Proses pembelajaran PAI dengan menggunakan media mind mapping 95
4.5 Proses pembelajaran PAI dengan model ASSURE di SMP
Nuris Jember .................................................................................. 97
4.6 Evaluasi pembelaajran PAI dengan tes menghafal ......................... 99
4.7 Kegiatan evaluasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran
ASSURE pada pelajaran PAI di SMP Nuris Jember ..................... 102
4.8 Kegiatan evaluasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran
ASSURE pada pelajaran PAI di SMP Nuris Jember ..................... 103
4.9 Hasil penilaian/evalusi pembelajaran siswa dengan menggunakan
model pembelajaran ASSURE ....................................................... 104

xii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Dalam menciptakan perkembangan dalam sebuah masyarakat

pendidikan masuk dalah peranan yang dianggap urgen. Karena, pendidikan

merupakan sebuah proses pada usaha untuk merubah nilai-

nilai budaya dalam segala jenis dan aspeknya kepada generasi selanjutnya.

Pendidikan adalah kegiatan yang mana fokus pada proses belajar mengajar. 2

Jika pada kegiatan pembelajaran dilakukan dengan metode yang sudah umum

dan menjenuhkan, maka proses belajar mengajar akan membuat peserta didik

merasa bosan.

Dalam bahasa Arab pendidikan biasa diartikan dengan tarbiyah yang

berasal dari kata kerja rabba, sedangkan pengajaran dalam bahasa Arab

diartikan dengan ta’lim yang mana berasal dari kata kerja ‘allama.3 Dalam arti

luas, definisi pendidikan ialah sebuah pengalaman belajar di mana selain kita

mendapatkan teorinya, kita juga dapat mempraktikkan atau menerapkannya

pada kegiatan keseharian kita. Penerapan pendidikan terutama pada

pendidikan Islam tentu sejak dini harus kita terapkan dan tanamkan pada diri

murid, yang mana tujuannya agar menciptakan, melahirkan atau mencetak

para generasi yang berbudi pekerti baik, berilmu, dan mengamalkan ajaran-

ajaran Islam lainnya dengan baik. Maka dari itu, untuk menghasilkan serta

melahirkan para generasi yang demikian ialah dengan menyiapkan dan

2
Chairul Anwar, Buku Terlengkap Teori-teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer,
(Yogyakarta: IRCiSoD, 2017), 13.
3
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam (Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,
Keluarga dan Masyarakat), (Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi Aksara, 2009), 14

1
2

membangun lembaga pendidikan yang berbasis Islam seperti pendidikan

agama Islam.4 Pendidikan agama Islam juga berperan sangat penting dalam

pembangunan nasional, karena pendidikan agama Islam adalah usaha sadar

untuk menyiapkan peserta didik dalam memahami, menghayati, meyakini, dan

mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengarahan atau

latihan dengan memperhatikan tuntutan dalam menghormati agama lain dalam

toleransi dan hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat

sekitar.5

Fungsi dari pendidikan nasional ialah meningkatkan skill dan

membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat, yang mana

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka dari itu, tujuan pendidikan

nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik supaya menjadi

manusia yang beriman dan juga bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,

berilmu, sehat, cakap, kreatif, mandiri, memiliki akhlak yang mulia dan

menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan juga demokratis.6

Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) dijelaskan mengenai tujuan Tujuan

Pendidikan Nasional:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

4
Chairul Anwar, dkk, “The Effectiveness of Islamic Religious Education in the
Universities : The Effects on the Students‟ Characters in the Eraof Industry 4.0‟, Tadris: Jurnal
Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, Vol. 3, No.1 (2018), 78.
5
Depdiknas, Kurikulum 2004 (Kurikulum berbasis Kompetensi), (Jakarta: Depdibud,
2016), 15.
6
Mulyasa E, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2014), 20.
3

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.”7

Dalam proses belajar mengajar seorang guru seharusnya mempunyai

cara atau metode yang baik dalam hal mengajar, sehingga pada proses belajar

mengajar tidak terlihat dan terkesan jenuh, membosankan, membuat peserta

didik tidak tertarik pada proses pembelajaran, dan pembelajaran bisa disebut

berpengaruh. Yang mana tujuannya adalah supaya mutu pembelajaran peserta

didik dapat menjadi lebih baik kedepannya. Dalam firman Allah SWT yang

terdapat pada surah Al-„Imran ayat 187 juga dijelaskan tentang keutamaan hal

dalam mengajar, yang bunyinya:


 ũ  \ \ u   ľ
  \  \

 
ß  - \ĩ\  \ o 
   


 ĩ 


Artinya:“Dan(ingatlah, ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang
telah diberi kitab (yaitu). Hendaklah kamu benar-benar menerang-
kannya (isi kitab itu) kepada manusia, dan janganlah kamu menyem-
bunyikannya,” lalu mereka mereka melemparkan (janji itu) ke
belakang punggung mereka dan menjualkannya dengan harga murah.
Maka itu seburuk-buruk jual beli yang mereka lakukan.”8

Model pembelajaran menjadi acuan ketika akan menyusun

perencanaan proses belajar mengajar, juga menjadi gambaran bagaimana cara

yang ditempuh pendidik untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi

menarik dan efektif.

7
Abd. Muis Thabrani, Pengantar & Dimensi-dimensi Pendidikan (Jember: STAIN Jember
Press, 2013), 24.
8
Kementrian Agama RI, Mushaf FATIMAH (Al-Qur‟an Terjemah Dan Tajwid),
4
(Bandung: Sygma, 2014), 75.
5

Definisi dari model adalah seperangkat prosedur secara berurutan

untuk mewujudkan suatu proses belajar mengajar, atau sebuah cara untuk

membuat siswa memperoleh informasi, nilai, gagasan, skill, cara berfkir, dan

mengekspresikan diri mereka masing-masing, sehingga dalam jangka panjang

bisa meningkatkan skill peserta didik agar belajar lebih efektif dan mudah.9

Supaya dapat menerapkan pembelajaran yang telah dilakukan, maka

salah satu model pembelajaran yang dianggap efektif adalah model

pembelajaran ASSURE (Analyze, State, Select, Utilize, Require, Evaluation).

Perkembangan dari model pembelajaran ASSURE berasal dari teori Sharon

Smaldino, Robert Henich, James Russeldan, dan Michael Molenda dalam

Buku yang berjudul Instructional Technology and Media For Learning.

Komponen atau langkah penting yang terdapat pada model pembelajaran

ASSURE adalah menganalisis karakteristik siswa, menetapkan tujuan

pembelajaran, memilih metode, media dan bahan pelajaran,

mengaktifkan.keterlibatan.siswa, evaluasi dan revisi.10 Dalam hal untuk

mencapai kompetensi yang diharapkan siswa, Model pembelajaran ASSURE

ini dapat diterapkan. Langkah pertama yang terdapat pada model

pembelajaran ASSURE ini adalah mengenal serta mengetahui profil peserta

didik yang terlibat dalam proses pembelajaran, agar pendidik atau perancang

program pembelajaran bisa dengan mudah dalam menentukan seperti apa

kemampuan yang cocok, sesuai dan perlu dicapai oleh peserta didik.

Keaktifan adalah suatu hal yang sangat memiliki peran yang penting di

dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya keaktifan dari peserta didik
9
Subur, Pembelajaran Nilai Moral.Berbasis Kisah, (Yogyakarta: Kalimedia, 2015), 23.
10
Benny A Pribadi, Model Assure untuk Mendesain Pembelajaran Sukses, (Jakarta: PT
Dian Rakyat, 2011), 29.
6

dalam proses belajar mengajar, maka berarti peserta didik tersebut cenderung

mempunyai rasa ketertarikan serta semangat tinggi dalam kegiatan

pembelajaran tersebut. Keaktifan siswa bisa dilihat dalam perilaku-perilaku

dan antusias yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar.11

Lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nurul

Islam (NURIS) Jember yang mana diketahui bahwa kegiatan belajar mengajar

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebelum menggunakan

model pembelajaran ASSURE ini guru masih mendominasi kelas, kemudian

model pembelajaran yang digunakan juga masih agak monoton juga jarang

terdapat timbal balik dari murid. Karena, keseluruhan siswa di SMP Nurul

Islam Jember ini adalah bermuqim di pondok pesantren dan sudah menerima

pelajaran agama dengan menggunakan metode ceramah tanpa adanya media

pembelajaran, jarang sekali peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran

seperti bertanya, memberikan kritik, merespon dan mengemukakan

pendapatnya. Siswa juga terlihat sangat bosan dan jenuh ketika hanya

mendengarkan penjelasan dari guru. Karena, selama proses belajar mengajar

ada juga siswa yang tampaknya terlihat bercakap-cakap dengan teman

sebangku, kurang fokus pada materi yang disampaikan guru, dan siswa juga

terlihat kurang semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka dari

itu, dalam model pembelajaran ASSURE ini dianggap efektif dalam proses

pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember, karena,

model pembelajaran ASSURE ini diakui mampu menumbuhkan keaktifan

peserta didik.

11
Ahmad Kharis, Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran
Picture and Picture Berbasis IT pada Tematik. Jurnal Pendidikan,Vol. 7 No.3, 176.
7

Berdasarkan uraian yang tertulis diatas, penulis mencoba mengangkat

judul “Implementasi Model Pembelajaran ASSURE Dalam Menumbuhkan

Keaktifan Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII

Di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran

2021/2022”

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana perencanaan Implementasi Model Pembelajaran ASSURE

dalam Menumbuhkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam

Jember Tahun Pelajaran 2021/2022?

2. Bagaimana Pelaksanaan Model Pembelajaran ASSURE dalam

Menumbuhkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun

Pelajaran 2021/2022?

3. Bagaimana evaluasi Implementasi Model Pembelajaran ASSURE dalam

Menumbuhkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun

Pelajaran 2021/2022?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan perencanaan Implementasi Model Pembelajaran ASSURE

dalam Menumbuhkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam

Jember Tahun Pelajaran 2021/2022?

2. Mendeskripsikan pelaksanaan Model Pembelajaran ASSURE dalam

Menumbuhkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama


8

Islam Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun

Pelajaran 2021/2022?

3. Mendeskripsikan evaluasi Implementasi Model Pembelajaran ASSURE

dalam Menumbuhkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam

Jember Tahun Pelajaran 2021/2022?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis

maupun praktis dalam bidang Agama, adapun manfaat penelitian ini sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai refrensi kajian penelitian

yang relevan dan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana

implementasi model pembelajaran ASSURE untuk meningkatkan keaktifan

belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran

2021/2022.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah serta memperluas

wawasan dan dapat mengetahui bagaimana, Implementasi model

pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan keaktifan belajar dan

juga bisa dijadikan refrensi untuk penelitian selanjutnya yang dianggap

relevan dengan permasalahan penelitian ini.


9

serta dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya yang

relevan dengan permasalahan penelitian ini.

b. Bagi lembaga Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember

Sebagai tambahan literatur dan referensi bagi Universitas Islam

Negeri KH Achmad Siddiq Jember dan mahasiswa yang

mengembangkan kajian-kajian.

c. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan

dalam menggunakan model pembelajaran ASSURE guna

meningkatkan keaktifan siswa.

d. Bagi siswa

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk membantu

meningkatkan keaktifan belajar siswa Sekolah Menengah Pertama

Nurul Islam Jember.

e. Bagi lembaga yang diteliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam

Jember.
10

E. Definisi Istilah

Dalam definisi istilah ini berisi tentang pengertian istilah-istilah

penting dan menjadi titik perhatian pada judul penelitian yang dilakukan oleh

peneliti. Yang mana bertujuan supaya tidak ada kesalahpahaman pada makna

istilah sebagaimana yang dimaksud oleh peneliti. Dari judul penelitian

“Implementasi Model Pembelajaran ASSURE dalam Menumbuhkan Keaktifan

Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di Sekolah

Menengah Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran 2021/2022” berikut adalah

definisi istilahnya:

1. Implementasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) implementasi dapat

dimaknai dengan pelaksanaan atau penerapan. Dan implementasi menurut

Fullan adalah sebuah proses peletakan pada praktik tentang sebuah ide,

program atau seperangkat aktivitas yang baru bagi orang lain untuk

mencapai atau mengharapkan sebuah perubahan. 12 Sedangkan

implementasi menurut Muhammad Joko Susila adalah sehuah penerapan

kebijakan, ide, konsep, atau inovasi dalam suatu tindakan yang praktis

sehingga menimbulkan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan,

sikap, maupun keterampilan.13

Jadi dapat disimpulkan bahwa implementasi atau penerapan adalah

suatu pelaksanaan ide, kebijakan, program, dan inovasi untuk mencapai

atau mengharapkan sebuah perubahan, baik perubahan yang berupa

12
Abdul Majid, Implementasi Kurkulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis, (Bandung:
Interes Media, 2014), 6.
13
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu
Pendidikan Islam Peningkatan Lembaga Pendidikan Islam Secara Holistik. (Yogyakarta: Teras,
2012), 189-191
11

pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Penerapan di sini maksudnya

adalah penerapan model pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP Nuris Jember.

2. Model Pembelajaran ASSURE

Model pembelajaran ASSURE ialah sebuah model yang

dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif dan

efisien, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan media

dan teknologi. Model pembelajaran ASSURE lebih difokuskan pada

perencanaan pembelajaran untuk digunakan dalam situasi pembelajaran di

dalam kelas secara aktual. Model pembelajaran ini terlihat lebih sederhana

jika dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain.14

Komponen dan langkah-langkah penting yang terdapat di dalam

model pembelajaran ASSURE yaitu (1) menganalisis karakteristik siswa,

(2) menetapkan tujuan pembelajaran, (3) memilih metode, media, dan

bahan ajar, (4) menerapkan media, metode, dan bahan ajar, (5)

mengaktifkan keterlibatan siswa, (6) evaluasi dan revisi.

3. Mata Pelajaran.Pendidikan.Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,

hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan

ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur‟an dan Al-

Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan

pengalaman. Disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut

14
Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2009),
111
12

agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antarumat beragama

dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa

(Kurikulum PAI).15

Jadi, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu

pelajaran yang di dalamnya berisi tentang bimbingan serta latihan yang

edukatif atau mendidik dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan

serta pengalaman bagi peserta didik tentang agama Islam dan juga untuk

mencetak generasi muslim (siswa) yang kaffah, dan mampu

menlaksanakan kewajibannya sebagai makhluk Allah serta menjadi

khalifah di muka bumi ini.

4. Keaktifan Belajar

siswa dapat dikatakan aktif adalah ketika siswa itu terlibat dalam

kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, karena berbuat dan berfikir

menjadi suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.16

Jadi, siswa aktif adalah siswa yang ketika dalam proses belajar

mengajar siswa tersebut memiliki keberanian untuk mengungkapkan

pendapat atau pikiran, perasaan, dan keinginan mereka.

F. Sistematika Pembahasan

Pada poin sistematika pembahasan ini akan mendeskripsikan tentang

alur pembahasan yang terdapat dalam skripsi, yaitu dimulai dari bab

penduluan sampai pada bab akhir yang berupa penutup. Dalam format

15
Abdul Masjid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2019), 12.
16
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), 98.
13

penulisan yang terdapat pada sistematika pembahasanini adalah berbentuk

deskriptif naratif, bukan seperti daftar isi.17

Supaya lebih terstrktur dan mudah dipahami, maka perlu sistematika

penulisan yang runtut.

Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini adalah sebagai

berikut:

Bab satu merupakan pendahuluan, pada bab ini berisi tentang konteks

penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

istilah, dan sistematika pembahasan.

Bab dua merupakan kajian kepustakaan, yang berisi tentang kajian

terdahulu yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan, dan kajian

teori yang di dalamnya terdapat bahasan tentang teori yang dijadikan acuan

dalam penelitian.

Bab tiga ialah metode penelitian, yang mana di dalamnya menjelaskan

tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian tersebut, yaitu

pendekatan dan jenis yang dipakai, lokasi penelitian, subyek penelitian.

Kemudian dalam pengumpulan data teknik yang digunakan adalah dengan

tiga cara, yaitu observasi, wawancara/interview, dan dokumentasi. Untuk

keabsahan data menggunakan trianguulasi sumber dan triangulasi teknik. Dan

yang terakhir adalah tahapan-tahapan dalam penelitian.

Bab empat berisi tentang penyajian data dan analisis data, yang mana

di dalamnya terdapat tentang gambaran objek penelitian, penyajian data dan

analisis serta pembahasan temuan yang diperoleh di lapangan.

17
Tim.Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember, IAIN Jember, 2019), 93.
14

Bab lima yaitu penutup, yang mana di dalamnya terdiri dari

kesimpulan dan saran. Bab ini termasuk akhir dari proposal dan merupakan

kesimpulan dari hasil penelitian serta di dalamnya terdapat saran-saran yang

berkaitan dengan pokok pembahasan dalam penelitan.


14

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu

yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat

ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum

terpublikasikan (skripsi, tesisi, dan sebagainya). Dengan melakukan langkah

ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orsinalitas dan posisi

penelitian yang hendak dilakukan.18

Berdasarkan tinjauan dari hasil penelitian terdahulu, ada beberapa hasil

dari penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian yang akan dilakukan,

yaitu:

1. Novit Rizal Putra, skripsi dengan judul “Pengaruh Media Belajar Berbasis

Model ASSURE Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Elastisitas”

Tahun 2017.

Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kuantiatif dan jenis

penelitian eksperimen semu. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus

adalah “Apakah terdapat pengaruh media belajar berbasis model ASSURE

terhadap hasil belajar siswa pada konsep elastisitas?”

Hasil penelitan dari skripsi tersebut adalah bahwa pembelajaran

dengan menggunakan media belajar berbasis model Assure dapat

meningkatkan hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan yang

belajar menggunakan media belajar yang berbasis model konversional.

18
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: UIN KHAS Jember, 2021),
93-94.

14
15

Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media belajar

berbasis model ASSURE didukung oleh penggunaan teknologi yang

memperhatikan karakteristik siswa. Penggunaan media belajar dengan

memperhatikan peranan teknologi sesuai karakteristik siswa dapat

meningkatkan hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata

posttest yang lebih tinggi pada kelompok eksperimen dibandingkan

dengan kelompok kontrol dan hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest

yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-

rata skor posttest kelompok kontrol. Dengan demikian dapat dinyatakan

bahwa media belajar berbasis model Assure berpengaruh positif terhadap

hasil belajar fisika siswa yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

konsep elastisitas.19

2. Ahmad Muzakki, tesis dengan judul “Implementasi Desain Pembelajaran

Discovery Learning Berbasis ASSURE pada Mata Pelajaran Al-Qur‟an

Hadis Di MAN 2 Bojonegoro” Tahun 2021.20

Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitiatif dan jenis

penelitiannya adalah penelitian lapangan (field research). Dalam

penelitian ini yang menjadi fokus adalah bagaimana penerapan desain

Discovery Learning berbasis Assure pada mata pelajaran Al-Qur‟an

Hadits di MAN 2 Bojonegoro.

19
Novit Rizal Putra, “Pengaruh Media Belajar Berbasis Model ASSURE Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Konsep Elastisitas”, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2017), 55.
20
Ahmad Muzakki, “Implementasi Desain Pembelajaran Discovery Learning Berbasis
Assure pada Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadis Di MAN 2 Bojonegoro” (Surabaya: UIN Sunan
Ampel Surabaya, 2021)
16

Hasil penelitian dari tesis tersebut adalah bahwa implementasi

desain model pebelajaran Discovery Learning berbasis Assure dilakukan

dengan beberapa langkah, yaitu :

a) Menganalisis karakteristik siswa: dalam hal ini adalah menganalisa

gaya belajar, motivasi belajar siswa.

b) Menetapkan tujuan pembelajaran

c) Memilih model, media dan bahan ajar: Pemilihan metode/model dalam

penelitian kali ini menggunakan model Discovery Learning, sementara

itu, pemilihan media yang digunakan dalam pembelajaran

menggunakan LCD Proyektor untuk menampilkan gambar, materi dan

video pembelajaran.

d) Memanfaatkan media dalam pembelajaran

e) Mengikut sertakan siswa untuk aktif dalam pembelajaran

f) Evaluasi dan Revisi.

Sementara untuk model pembelajaran yang digunakan, yakni

model Discovery Learning dalam penerpannya meliputi beberapa langkah

berikut ini: 1) Stimulus atau pemberian rangsangan kepada siswa untuk

berpikir, 2) Identifikasi masalah/ pertanyaan, 3) Pengumpulan data, 4)

Pengolahan data, 5) Pembuktin, 6) Penarikan kesimpulan.

3. Ayu Widya Citra, skripsi dengan judul “Implementasi Model

Pembelajaran ASSURE dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI di SMA

Negeri 1 Kalinda” Tahun 2019.21

Penelitian tersebut menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan jenis penelitian kolaboratif. Dalam penelitian ini yang

21
Ayu Widya Citra, “Implementasi Model Pembelajaran Assure dalam Meningkatkan Hasil
Belajar PAI di SMA Negeri 1 Kalinda” (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2019)
17

menjadi fokus adalah apakah penggunaan model pembelajaran Assure

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

Hasil penelitian dari skripsi tersebut adalah bahwa penerapan

model pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X IPS 1 SMA

Negeri 1 Kalinda dengan pencapaian indikator yang peneliti tetapkan

sebesar 85%. Hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan hasil

belajar siswa sebanyak 93 % dari pada pembelajaran sebelum

menggunakan model pembelajaran Assure. Hasil belajar siswa meningkat

dari setiap siklusnya, pada siklus I siswa tuntas sebanyak 17 siswa, siswa

yang tidak tuntas sebanyak 13 siswa. Hasil belajar siswa meningkat

sebanyak 14 % yaitu dari data awal 43 % menjadi 57%. Dan pada siklus

II siswa tuntas sebanyak 24 siswa, siswa yang tidak tuntas sebanyak 6

siswa. Hasil belajar siswa meningkat sebanyak 23 % yaitu dari 57 %

menjadi 80% dan pada siklus III kenaikan menjadi 93%. Dengan

demikian dapat di simpulkan bahwa implementasi model pembelajaran

Assure dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS I pada

pembelajaran pendidikan agama islam di SMA Negeri I Kalianda.


18

Tabel 2.1
Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu

No. Nama, Tahun, Judul Persamaan Perbedaan

1 2 3 4

1. Novit Rizal Putra, a) Membahas tentang a) Menggunakan


skripsi dengan judul penggunaan model pendekatan penelitian
“Pengaruh Media pembelajaran kuantitatif. Sedangkan
Belajar Berbasis Model Assure dalam peneliti menggunakan
Assure Terhadap Hasil berlangsungnya pendekatan penelitian
Belajar Siswa Pada pembelajaran. kualitatif deskriptif.
Konsep Elastisitas”
b) Menggunakan jenis
Tahun 2017.
penelitian Quasi
Eksperimen.
Sedangkan peneliti
menggunakan jenis
penelitian lapangan
(field research)
c) Fokus pada pengaruh
yang ditimbulkan
dalam penggunaan
media belajar berbasis
model Assure
terhadap hasil belajar
siswa. Sedangkan
peneliti fokus
terhadap
menumbuhkan
keaktifan siswa.
2. Ahmad Muzakki, tesis a) Menggunakan a) Fokus pada Desain
dengan judul penelitian kualitatif Pembelajaran
“Implementasi Desain Discovery Learning
b) Menggunakan jenis
Pembelajaran Berbasis Assure pada
penelitian lapangan
Discovery Learning Mata Pelajaran Al-
(field research)
Berbasis Assure pada Qur‟an Hadis.
Mata Pelajaran Al- c) Menggunakan Sedangkan peneliti
Qur‟an Hadis Di pengumpulan data fokus pada model
MAN 2 Bojonegoro” observasi, pembelajaran Assure
Tahun wawancara dan itu sendiri.
2021. dokumentasi.
3. Ayu Widya Citra, a) Membahas a) Menggunakan
skripsi dengan judul penggunaan model Penelitian Tindakan
“Implementasi Model pembelajaran Kelas (PTK).
Pembelajaran Assure Assure dalam Sedangkan peneliti
19

dalam Meningkatkan berlangsungnya menggunakan


Hasil Belajar PAI di proses pendekatan penelitian
SMA Negeri 1 pembelajaran. kualitatif deskriptif.
Kalinda” Tahun 2019.
b) Menggunakan jenis
penelitian kolaboratif.
Sedangkan peneliti
menggunakan jenis
penelitian lapangan
(field research)
c) Menggunakan
pengumpulan data
observasi, wawancara,
metode tes dan
dokumentasi.
Sedangkan peneliti
menggunakan
pengumpulan data
berupa observasi,
wawancara, dan
dokumentasi.

B. Kajian Teori

Pada bagian ini berisi tentang pembahasan teori yang dijadikan sebagai

prespektif dalam melakukan penelitian. Pembahasan teori secara luas dan

mendalam akan semakin memperdalam wawasan peneliti dalam mengkaji

permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan fokus penelitian dan

tujuan penelitian. Berbeda dengan penelitian kuantitatif diletakkan sebagai

prespektif, bukan diuji sebagaimana dalam penelitian kuantitatif.22

22
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (UIN KHAS Jember, 2021), 94.
20

1. Model Pembelajaran ASSURE

a. Pengertian Model Pembelajaran ASSURE

Model dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan

sebagai pola dari sesuatu yang akan dihasilkan atau dibuat. Model

dapat dikatakan sebagai kerangka konseptual yang dijadikan sebagai

fondasi ketika melaksanakan suatu kegiatan.23 Dan Indrawati

mengungkapkan bahwa suatu rencana dan susunan yang digunakan

sebagai pondasi dalam merancang pembelajaran di kelas disebut

dengan model pembelajaran.24 Prosedur yang digunakan sebagai

pedoman agar tercapainya tujuan pembelajaran secara maksimal

diantaranya yaitu seperti strategi, teknik, metode, media dan lain-lain.25

Model pembelajaran akan merujuk pada pendekatan

pembelajaran yang digunakan yaitu tujuan pembelajaran, tahapan

pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model

pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh

memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai

tujuan pendidikannya.26

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa model

pembelajaran adalah seluruh susunan penyajian materi pembelajaran

yang meliputi segala aspek baik sesudah ataupun sebelum melakukan

23
Syarifuddin S. “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Kelas X SMA Negeri 19 Makassar.” (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2019), 23.
24
Indrawati. Model-model pembelajaran implementasinya dalam pembelajaran fisika,
(Jember: Universitas Jember, 2011), 15
25
Affandi, dkk. Model dan metode pembelajaran di sekolah.(Semarang: Unissula Press,
2013), 16.
26
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
(Bandung: PT. Rajagrafindo Persada, 2012), 133.
21

pembejaran yang akan dilakukan oleh guru serta fasilitas-fasilitas yang

berkaitan untuk menunjang proses pembelajaran baik secara langsung

ataupun tidak langsung agar pembelajaran tersusun secara sistematis

dan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

ASSURE adalah sebuah model pembelajaran yang dirancang

dengan baik dan sistematis, dengan dimulai dari perhatian siswa,

menyatakan tujuan, menyajikan materi, melibatkan siswa secara aktif

dan menyediakan umpan balik dan pada akhirnya melakukan

evaluasi.27 Sharon Snaldino, Robert Henich, James Russel dan Michael

Molenda (2005) mengembangkan desain pembelajaran Assure dalam

bukunya yang berjudul “Instructional Technology and Media for

Learning” yakni desain Assure ini merupakan singkatan dari

komponen-komponen serat langkah-langkah penting yang ada di

dalamnya, yaitu : Analyze learner characteristic (Analisis karakteristik

siswa), State performance objectives (menetapkan tujuan

pembelajaran), Select methods, media and materials (Memilih

mnetode, media dan bahan ajar), Utilize materials, Requires leraner

participation (mengajak siswa untuk terlibat), Evaluation and revision

(evaluasi dan revisi).28

Dalam pengertian lain, ASSURE merupakan model

pembelajaran yang simple dan dapat digunakan untuk melaksanakan

pembelajaran yang menarik, efektif dan efisien.

27
Endang Susiloningsih Widia Maya Sari, “Penerapan Model ASSURE Dengan Metode
Problem Solving Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis,” Jurnal Inovasi Pendidikan
9, no. 1 (2015): 1468–1477.
28
Benny A. Pribadi, Model ASSURE Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses,(Jakarta: PT
Dian Rakyat, 2011), 29.
22

Model pembelajaran ini sangat praktis, adapun desain model

pemeblajaran ASSURE adalah singkatan dari langkah-langkah utama,

yaitu: menganalisis karakter siswa (Analyzer learner characteristic),

menentukan tujuan pembelajaran (State performance objectives),

memilih metode, media dan materi pembelajaran yang akan digunakan

(Select methods, media and materials), menerapkan metode, media dan

materi pembelajaran (Utilize methods, media and materials),

melibatkan secara aktif siswa dalam pembelajaran (Requires learner

participation) dan evaluasi serta revisi pembelajaran (Evaluation dan

revision).29

a. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Assure

Dalam model ini terdapat beberapa hal penting yang harus

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:30

1) Analyze learner characteristics (Analisis karakteristik siswa),

Langkah awal dalam pembelajaran adalah menganalisis siswa,

tujuannya agar guru dapat mengenali karakteristik siswa yang akan

melakukan proses pembelajaran. Setiap siswa memiliki karakter

yang berbeda – beda, tidak bisa guru menyamakan karakter semua

siswa. Karena setiap siswa memiliki keragaman etnis. Tugas

sebagai pendidik harus memiliki rasa kemanusiaan yang nantinya

akan membantu dalam memahami karakter siswa. Beberapa aspek

karakter siswa yang harus diketahui oleh guru, yaitu: 1)

29
Tessa Qoriah Rasidi, “Implementasi Desain Pembelajaran ASSURE Model Pada Mata
Pelajaran PAI,” Atthulab: Jurnal Pendidikan, Vol. 1 No. 2 (2016): 32.
30
Benny A. Pribadi, Model ASSURE Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses, (Jakarta: PT
Dian Rakyat, 2011), 31-33.
23

karakteristik umum, 2) kompetensi spesifik yang telah dimiliki

oleh siswa sebelumnya, 3) gaya belajar siswa, dan 4) motivasi

belajar siswa. Beberapa karakteristik umum menurut Chuickshank,

diantaranya kondisi sosial ekonomis, faktor budaya, jenis kelamin,

pertumbuhan, gaya belajar, dan kemampuan belajar.

2) State performance objectives (Menentukan tujuan pembelajaran),

Dalam langkah ini, guru menentukan tujuan sesuai dengan silabus

atau kurikulum. Tujuan ini merupakan penjabaran dari kompetensi,

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan dimiliki oleh siswa

setelah menempuh proses pembelajaran. Tujuan ini juga mengarah

pada evaluasi dan hasil belajar siswa. Pada langkah ini, tujuan

pembelajaran bersifat spesifik, tujuan pembelajaran ini dapat

diperoleh melalui silabus, kurikulum, modul pegangan guru atau

dirumuskan sendiri oleh guru yang sebelumnya sudah melaui

proses analisis kebutuhan belajar (learning need assessment).

Dalam hal ini, tujuan pembelajaran adalah rumusan yang

menjelaskan tentang kompetensi pengetahuan, ketrampilan dan

sikap yang akan dimiliki oleh siswa setelah melalui proses

pembelajaran. Selain cerminan dari kompetensi yang perlu dimiliki

oleh siswa, tujuan pembelajaran merupakan mendeskripsikan

tentang kondisi evaluasi yang dibutuhkan oleh siswa.

3) Select methods, media and materials (Memilih metode, media dan

materi). Dalam langkah ini, guru harus pintar untuk memilih

metode, media, dan bahan ajar yang sesuai untuk siswa.


24

Kesesuaian ini dapat dilihat dari karakteristik siswa. Kesesuaian

dalam memilih dapat mempengaruhi keefektifan, efisien dan daya

tarik siswa dalam belajar. Metode, media, bahan ajar . Langkah

ketiga dalam desain pembelajaran Assure adalah menyusun

perencanaan metode, media dan materi yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran secara sistematis dan tersturktur. Pada

langkah ini, ketepatan guru dalam memilih metode, media dan

materi ajar sangat dibutuhkan, demi menciptakan proses

pembelajaran yang efektif, efisien, menarik dan mampu mencapai

tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.

4) Utilize methods, media and materials (Pemanfaatan bahan ajar dan

media pembelajaran), Ketika guru sudah dapat memilih bahan ajar

dan media yang sesuai, guru harus dapat memanfaatkannya dengan

baik dengan menggunakan metode yang telah dipilih. Selain ketiga

komponen tersebut, guru juga harus mempersiapkan kelas, dan

sarana pendukungnya. Setelah memilih metode, media dan materi

pembelaran, selanjutnya guru menerapkan ketiganya dalam proses

pembelajaran. Sebelum menerapkan metode, media dan bahan ajar,

hendaknya guru melakukan ujicoba terlebih dahulu, untuk

mengetahu apakah ketiganya itu bisa berjalan dengan efektif dan

efisien ketika diterpkan dalam pembelajaran. Langkah berikutnya

guru atau isntruktur menyiapkan kelas dan sarana pendukung yang

dibutuhkan untuk dapat menerapkan metode, media dan bahan ajar

yang telah dipilih sebelumnya.


25

5) Requires learner participation (Melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran) Proses pembelajaran akan berlangsung efektif,

efisien, dan memiliki daya tarik ketika siswa ikut berpartisipasi

dalam proses ini. Jika siswa aktif dalam proses pembelajaran akan

memudahkan siswa untuk memahami materi yang diberikan oleh

guru, serta menumbuhkan motivasi belajar siswa. Agar

pembelajaran bisa berjalan dengan efektif, efisien dan menarik,

maka dibutuhkan keterlibatan aktif siswa dengan materi yang

diajarkan oleh guru. Salah satu contoh keterlibatan siswa yakni

pemberian latihan kepada siswa. siswa yang terlibat aktif dalam

pembelajaran, pada umumnya akan lebih mudah menangkap materi

pembelajaran, setelah itu siswa dapat memberikan umpan balik

berupa pengetahuan hasil belajar mereka yang secara tidak

langsung akan memotivasi siswa untuk mencapai tujuan maupun

prestasi belajar mereka.

6) Evaluation and revision (evaluasi dan revisi). Setelah melakukan

proses pembelajaran, selanjutnya diadakan evaluasi dan revisi.

Tahap ini bertujuan untuk menilai efektivitas dan efisien program

pembelajaran dan menilai pencapaian hasil belajar siswa. Dalam

evaluasi untuk menilai efektivitas proses pembelajaran yaitu

terjawabnya pertanyaan apakah proses pembelajaran ini mencapai

tujuan, apakah metode, media, bahan ajar dapat membantu proses

pembelajaran, apakah siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam


26

model desain pembelajaran Assure. Setelah mendesain

pembelajaran dengan sistematis dan spesifik, selanjutnya guru

melakukan evaluasi dan revisi. Langkah ini digunakan unutk

menilai efektifitas dan efisiensi program pembelajaran serta

menilai hasil belajar siswa. Contoh evaluasi program pembelajaran

yang dilakukan oleh guru antara lain: (1) apakah tujuan

pembelajaran siswa dapat tercapai? (2) apakah metode, media dan

materi yang diterapkan dalam pembelajaran dapat membantu

proses belajar siswa? ( 3) apakah selama proses pembelajaran

siswa terlibat aktif?.31

b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran ASSURE

Kelebihan model pembelajaran ASSURE :32

1) Lebih banyak komponennya dibandingkan dengan model materi

pembelajaran, sistem penyampaian, penilaian proses belajar dan

ajar. Komponen tersebut diantaranya: analisis pembelajaran,

strategi penilaian belajar.

2) Sering diadakan pengulangan kegiatan dengan tujuan evaluasi.

3) Mengutamakan partisipasi pembelajaran dalam poin require leaner

participation sehingga diadakan pengelompokan kecil, seperti

pengelompokan belajar mandiri dan tim, serta penugasan yang

bertujuan untuk memicu keaktifan siswa.

4) Guru wajib menyampaikan materi dan mengelola kelas, serta

mampu memanfaatkan media, metode, bahan ajar secara optimal.


31
Benny A. Pribadi, Model ASSURE Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses, (Jakarta: PT
Dian Rakyat, 2011), 33-34.
32
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), 48.
27

5) Model pembelajaran ini sangat sederhana dan dapat diterapkan

sendiri oleh guru.

Kelemahan model pembelajaran Assure:

1) Tidak mengukur dampak terhadap proses belajar karena tidak

didukung oleh komponen supra sistem.

2) Adanya penambahan tugas dari seorang pengajar.

3) Perlu upaya khusus dalam mengarahkan siswa dalam mengarahkan

kegiatan belajar mengajar.

2. Keaktifan Belajar Siswa

a. Pengertian Keaktifan Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) aktif adalah

giat (bekerja,berusaha), sedangkan keaktifan adalah suatu keadaan atau

hal dimana siswa aktif.

Keaktifan disini berarti bahwa pada waktu guru mengajar ia

harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif, jasmani maupun

rohani.33 Sedangkan belajar merupakan proses terbentuknya tingkah

laku baru yang disebabkan individu merespond lingkungannya, melalui

pengalaman pribadi yang tidak termasuk kematangan, pertumbuhan

dan instinsik.34

33
Drs. Sriyono, Dkk, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA (Jakarta: PT RINEKA
CIPTA, 1992), 75.
34
Dr.H.Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran (Bandung: ALFABETA, 2007),
39.
28

Keaktifan diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga

muridlah yang seharusnya banyak aktif. Murid sebagai subjek didik

yang harus mampu merencanakan, dan melaksanakan belajar.35

Jadi keaktifan belajar siswa adalah suatu keadaan dimana siswa

aktif dalam belajar,dalam hal ini keaktifan belajar siswa dapat dilihat

dari interaksi siswa dengan guru saat pembelajaran, respon siswa

ketika diberi pertanyaan oleh guru, kemampuan siswa dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru serta kemampuan siswa

dalam mengerjakan ujian evaluasi dari guru.

Berdaskan berbagai teori yang dikemukakan diatas dapat

dirangkum bahwa keaktifan belajar siswa adalah suatu aktivitas yang

dilakukan oleh siswa (disini siswa sebagai subjek pembelajaran) dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Sedangkan keaktifan jasmani maupun rohani itu

meliputi antara lain :

1) Keaktifan indra : pendengaran, penglihatan, peraa dll, dalam hal ini

murid-murid harus dirangsang agar dapat menggunakan alat

indranya sebaik mungkin.

2) Keaktifan akal : akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk

memecahkan masalah. Menimbang-nimbang, menyusun pendapat

dan mengambil keputusan.

3) Keaktifan ingatan : pada waktu mengajar anak harys aktif

menerima bahan pengajaran yang disampaikan oleh guru dan

35
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bndung: PT REMAJA ROSDAKARYA), 21.
29

menyimpannya dalam otak. Kemudian suatu saat ia siap dan

mampu mengutarakan kembali.

4) Keaktifan emosi : dalam hal ini murid haruslah senantiasa

mencintai pelajarannya.36

Kegiatan keaktifan belajar siswa yang termasuk dalam kegiatan

keaktifan indra dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :

1) Keaktifan Visual (Visual Activities)

Keaktifan visual atau dengan kata lain dinamakan keaktifan

memandang adalah mengarahkan penglihatan kesuatu objek.

Aktifitas memandang berhubungan erat dengan mata karena dalam

memandang mata yang berperan penting.37

Dalam pendidikan aktifitas memandang termasuk dalam

kategori aktifitas belajar. Dengan arti lain adalah aktifitas

memandang yang bertujuan sesuai dengan kebutuhan untuk

mengadakan perubahan tingkah laku yang positif. Terdapat

beberapa hal yang termasuk dalam keaktifan visual diantaranya

adalah :

(a)Membaca

(b)Melihat gambar

(c)Menggambar eksperimen

2) Keaktifan Lisan (Oral Activities)

Keaktifan Lisan merupakan keberanian dari siswa untuk

mengekspresikan apa yang dia lihat, dia dengar dan dia baca.
36
Drs. Sriyono, Dkk, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA (Jakarta: PT RINEKA
CIPTA, 1992), 75.
37
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2016), 39.
30

Dalam kegiatan sehari-hari sekolah pasti terjadi interaksi antara

siswa dan lingkungannya, siswa yang memiliki keaktifan lisan dia

telah memiliki keberanian untuk mengekspresikan baik dalam

bentuk pertanyaan maupun pernyataan.

Dalam dunia pendidikan keaktifan lisan termasuk kategori

aktifitas belajar, terdiri dari beberapa hal yang berkaitan dengan

keaktifan lisan diantaranya sebagai berikut :

(a) Mengemukakan suatu fakta atau prinsip

(b) Mengajukan pertanyaan

(c) Memberi saran

(d) Mengemukakan pendapat

(e) Wawancara

(f) Diskusi

(g) Menghubungkan suatu kejadian.38

3) Keaktifan Mendengarkan

Mendengarkan adalah salah satu aktivitas belajar, ketika

seorang guru menggunakan metode ceramah maka setiap siswa

diharuskan mendengarkan apa yang guru sampaikan.

Hampir separuh waktu dari siswa disekolah digunakan

untuk mendengarkan, maka seorang siswa yang aktif

mendengarkan ia telah memiliki daya ingat yang lebih baik, tetapi

banyak alasan yang cenderung melupakan apa yang mereka

38
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: BUMI AKSARA, 2003), 172.
31

dengar. Alasan tersebut adalah perbedaan tingkat bicara pengajar

dengan tingkat kecepatan kemampuan siswa mendengarkan.39

Beberapa hal yang berkaitan dengan keaktifan

mendengarkan adalah sebagai berikut :

(a) Mendengarkan penyajian bahan

(b) Mendengarkan percakapan

(c) Mendengarkan diskusi

(d) Mendengarkan permainan

(e) Mendengarkan radio.40

Seorang guru harus dapat mengajarkankebiasaan

mendengar yang baik, diantaranya :

(a) Memusatkan semua kekuatan fisik dan mental untuk

mendengarkan

(b) Menahan diri untuk tidak menyela pembicara

(c) Menunjukkan minat dan kesiapan

(d) Tunjukkan kesabaran, karena mendengarkan lebih cepat dari

berbicara

(e) Bertanya jika tidak mengerti.

(f) Meberikan umpan balik yang jelas.41

Keaktifan belajar siswa tidaklah lepas dari aktivitas satu

dengan yang lannya, guru hanyalah merangsang keaktifan dengan

menyajikan bahan pelajaran, sedangkan yang mengolah dan

39
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), 108.
40
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2016), 101.
41
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, 111
32

mencerna adalah peserta didik itu sendiri sesuai kemauan,

kemampuan, bakat dan latar belakang masing-masing.

Dan belajar adalah suatu proses di mana peserta didik

harus aktif.42

b. Jenis-jenis Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar sangat berpengaruh terhadap keaktifan belajar

siswa saat proses pembelajaran, dengan adanya aktivitas belajar maka

seorang guru dapat menilai atau mengevaluasi pembelajaran yang telah

dilakukan, apakah sudah dengan tujuan pembelajaran atau malah

sebaliknya.

Paul D. Dierich dalam Oemar Hamalik mengelompokkan

aktivitas atau kegiatan belajar dalam 8 kelompok yaitu :

1) Kegiatan-kegiatan visual

a) Membaca

b) Melihat gambar-gambar

c) Mengamati eksperimen

d) Demonstrasi

e) Pameran

f) Mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2) Kegiatan-kegiatan lisan

a) Mengemukakan suatu fakta atau prinsip

b) Menghubungkan suatu kejadian

c) Mengajukan pertanyaan

42
Ahmad Rohani HM, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2004),
h,10.
33

d) Memberi saran

e) Mengemukakan pendapat

f) Wawancara

g) Diskusi

h) Interupsi

3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan

a) Mendengarkan penyajian bahan

b) Mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok

c) Mendengarkan suatu permainan

d) Mendengarkan radio

4) Kegiatan-kegiatan menulis

a) Menulis cerita

b) Menulis laporan

c) Memeriksa karangan

d) Membuat rangkuman

e) Mengerjakan tes

f) Mengisi angket

5) Kegiatan-kegiatan menggambar

a) Menggambar

b) Membuat grafik

c) Chart

d) Diagram peta

e) Pola

6) Kegiatan-kegiatan metric
34

a) Melakukan percobaan

b) Memilih alat-alat

c) Melaksanakan pameran

d) Membuat model

e) Menyelenggarakan permainan

f) Menari

g) Berkebun

7) Kegiatan-kegiatan mental

a) Merenungkan

b) Mengingat

c) Memecahkan masalah

d) Menganalisis

e) Melihat

f) Hubung-hubungan

g) Membuat keputusan

8) Kegiatan-kegiatan emosional

a) Minat

b) Membedakan

c) Berani

d) Tenang.43

c. Ciri-Ciri Keaktifan Belajar Siswa

Dalam proses pembelajaran peran guru sangatlah penting untuk

menuntun siswa supaya menjadi tujuan pembelajaran yang diharapkan.

43
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2003), 172.
35

Guru harus menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan

dan efektif, Untuk menciptakan kondisi tersebut maka guru harus

mengetahui ciri-ciri keaktifan belajar siswa yang harus nampak dalam

proses pembelajaran.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono ciri-ciri

keaktifan belajar siswa yang harus nampak dalam proses pembelajaran

tersebut adalah situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan

belajar secara bebas tapi terkendali, guru tidak mendominasi

pembicaraan, guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar

bagi siswa, kegiatan belajar siswa bervariasi, hubungan guru dan siswa

sifatnya harus mencerminkan hubungan manusia bagaikan hubungan

bapak-anak, situasi dan kondisi kelas tidak kaku terikat dengan

susunan yang mati,belajar tidak hanya dilihat dan diukur\ dari segi

hasil yang dicapai siswa, tetapi juga dilihat dan diukur dari segi proses

belajar yang dilakukan siswa, adanya keberanian siswa mengajukan

pendapatnya, dan guru senantiasa menghargai pendapat siswa.44

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar

Anurahman menjelaskan bahwa keaktifan belajar siswa

disamping ditentukan oleh faktor-faktor internal dan faktor-faktor

eksternal. Adapun faktor-faktor internal yang mempengaruhi keaktifan

belajar siswa adalah :

1) Ciri khas/ karakteristik siswa

2) Sikap terhadap belajar

44
Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 200-201.
36

3) Motivasi belajar siswa

4) Konsentrasi belajar siswa

5) Mengelolah bahan belajar

6) Menggali hasil belajar

7) Rasa percaya diri

8) Kebiasaan belajar.

Faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa dari segi

internal adalah karakteristik siswa, sikap terhadap belajar, motivasi

belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menggali

keaktifan belajar, rasa percaya diri dan kebiasaan belajar.

Faktor eksternal adalah segala faktor yang ada di luar diri

siswa yang memberikan pengaruh terhadap keaktifan belajar siswa

yang dicapai oleh siswa. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi

keaktifan belajar siswa antara lain adalah :

1) Faktor guru dalam ruang lingkupnya guru dituntut untuk memiliki

sejumlah keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang

dilaksanakannya. Adapun keterampilan yang dimaksud adalah :

a) Memahami siswa

b) Merancang pembelajaran

c) Melaksanakan pembelajaran

d) Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran

e) Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya.


37

2) Faktor lingkungan sosial (termasuk teman sebaya), lingkungan

sekolah dapat memberikan pengaruh positi dan dapat pula

memberikan pengaruh negatif terhadap keaktifan belajar siswa.

3) Kurikulum sekolah dalam rangkaian proses pembelajaran di

sekolah. Kurikulum merupakan panduan yang dijadikan sebagai

kerangka untuk mengembangkan proses pembelajaran dengan

tujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.

4) Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang turut

memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.45

Penjelasan di atas dapat dipahami bahwa faktor yang

mempengaruhi keaktifan belajar siswa dari segi eksternal adalah faktor

guru, faktor lingkungaan, faktor kurikulum, sarana dan prasarana.

Muhibbin Syah mengatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi keaktifan belajar siswa dapat digolongkan menjadi tiga

macam, yaitu faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik), dan

faktor pendekatan belajar (approach to learning). Secara sederhana

faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar siswa tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Faktor internal peserta didik, merupakan faktor yang berasal dari

dalam diri peserta didik itu sendiri, yang meliputi:

a) Aspek fisiologis, yaitu kondisi umum jasmani dan tonus

(tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ

45
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2012), 177.
38

tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan

intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran.

b) Aspek psikologis, belajar pada hakikatnya adalah proses

psikologis. Oleh karena itu, semua keadaan dan fungsi

psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.

2) Faktor eksternal peserta didik, merupakan faktor dari luar siswa

yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. Adapun yang termasuk

dari faktor eksternal di antaranya adalah :

a) Lingkungan sosial, yang meliputi: para guru, para staf

administrasi dan teman-teman sekelas.

b) Lingkungan non sosial, yaitu meliputi: gedung sekolah dan

letaknya, rumah tempat tinggal keluarga peserta didik dan

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan peserta didik.

3) Faktor pendekatan belajar, merupakan segala cara atau strategi yang

digunakan peserta didik dalam menunjang keaktifan dan efisiensi

proses pembelajaran materi tertentu.46

Keaktifan belajar siswa dalam proses belajar kadang-kadang

berjalan lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat

menangkap apa yang dipelajari, dan kadang-kadang terasa amat sulit.

Berjalannya proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh banyak

faktor yang sangat berpengaruh terhadap keaktifan belajar peserta

didik.

46
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rieka Cipta, 2012), 146.
39

Menurut Martinis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

timbulnya keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran di

antaranya:

a) Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa, sehingga

mereka dapat berpera aktif dalam kegiatan pembelajaran.

b) Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa).

c) Meningkatkan kompetensi belajar kepada siswa.

d) Memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep yang akan

dipelajari).

e) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.

f) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

g) Memberi umpan balik (feed back).

h) Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes sehingga

kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.

i) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran.47

Menurut Mayasa faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan

belajar siswa dalam kegiatan proses pembelajaran adalah sebagai

berikut :

a) Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa, sehingga

mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

b) Mejelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa).

c) Meningkatkan kompetensi belajar kepada siswa.

47
Martini, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Bumi Aksara, 2010), 84.
40

d) Memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep yang akan

dipelajari).

e) Memberikan petunjuk kepada siswa yang mempelajarinya.

f) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran.

g) Memberi umpan baik (feed back).48

Guru harus memotivasi siswa pada saat pembelajaran

berlangsung, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator pada saat

pembelajaran. Sehingga diharapkan siswa mampu untuk merespon dan

memberi umpan balik kepada guru baik dengan menyampaikan

gagasan, pertanyaan atau tanggapan yang berhubungan dengan materi

ajar dalam proses pembelajaran.

e. Prinsip-Prinsip Belajar Siswa Aktif

Prinsip belajar yang dapat menunjang tumbuhnya siswa

menjadi aktif menurut Nana Sudjana adalah stimulus belajar, perhatian

dan motivasi, respons yang dipelajari, penguatan dan umpan balik

serta pemakaian dan pemindahan. Berikut dijelaskan secara umum

kelima prinsip tersebut:49

a. Stimulus Belajar

Pesan yang diterima siswa dari guru melalui informasi

biasanya dalam bentuk stimulus. Stimulus tersebut dapat berbentuk

verbal atau bahasa, visual, auditif, taktik dan lain-lain. Stimulus

hendaknya benar-benar mengkomunikasikan informasi atau pesan


48
Mayasa, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya, 2012), 45.
49
Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung:
Sinar Baru Algensindo, 2010), 27-29.
41

yang hendak disampaikan oleh guru kepada siswa. Ada dua cara

yang mungkin membantu para siswa agar pesan tersebut mudah

diterima. Cara pertama, perlu adanya pengulangan sehingga

membantu siswa dalam memperkuat pemahamannya. Cara kedua,

siswa menyebutkan kembali pesan yang disampaikan oleh guru

kepadanya. Kedua cara tersebut pada hakikatnya adalah stimulus

belajar yang diupayakan oleh guru pada waktu ia mengajar.

b. Perhatian dan Motivasi

Perhatian dan motivasi merupakan persyaratan utama dalam

proses pembelajaran. Tanpa adanya perhatian dan motivasi, hasil

belajar yang dicapai siswa tidak akan optimal. Stimulis belajar yang

diberikan oleh guru tidak akan berarti tanpa adanya perhatian dan

motivasi dari siswa. Perhatian dan motivasi belajar siswa tidak akan

lama bertahan selama proses belajar mengajar berlangsung. Oleh

sebab itu, perlu diusahakan oleh guru.

c. Respon yang dipelajari

Keterlibatan atau respons siswa terhadap stimulus guru bisa

meliputi berbagai bentuk seperti perhatian, proses internal terhadap

informasi, tindakan nyata dalam bentuk partisipasi kegiatan belajar.

Semua bentuk respons yang dipelajari siswa harus menunjang

tercapaianya tujuan pembelajaran sehingga mampu mengubah

perilakunya seprti tersirat dalam rumusan tujuan pembelajaran

tersebut.

d. Penguatan dan Umpan Balik


42

Setiap tingkah laku yang diikuti oleh kepuasan terhadap

kebutuhan siswa akan memiliki kecenderungan untuk diulang

kembali manakala diperlukan. Ini berarti bahwa apabila respons

siswa terhadap stimulus guru memuaskan kebutuhannya, maka

siswa cenderung untuk mempelajari tingkah laku tersebut. Sumber

kepuasan belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal dari luar dan

dari dalam dirinya. Penguatan belajar yang berasal dari luar seperti

nilai, pengakuan prestasi siswa, persetujuan pendapat siswa,

ganjaran, hadiah dan lain-lain, merupakan cara untuk memperkuat

respons siswa. Sedangkan penguat dari dalam dirinya bisa terjadi

apabila respon dilakukan oleh siswa betul-betul memuaskan dirinya

dan sesuai dengan kebutuhannya.

e. Pemakaian dan Pemindahan

Belajar dengan memperluas pembentukan asosiasi dapat

meningkatkan kemampuan siswa untuk memindahkan apa yang

sudah dipelajari kepada situasi lain yang serupa pada masa

mendatang, asosiasi dapat dibentuk melalui pemberian bahan

bermakna, berorientasi kepada pengetahuan yang telah dimiliki

siswa, pemberian contoh yang jelas, pemberian latihan yang teratur,

pemecahan masalah yang serupa, dilakukan dalam situasi yang

menyenangkan. Siswa dihadapkan pada situasi baru yang menuntut

pemecahan melaui informasi yang telah dimilikinya.

3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Istilah pendidikan dalam bahasa Arab kata yang paling sering

digunakan salah satunya yaitu al-tarbiyah.


43

Kata tarbiyah berasal dari kata rabba-yarubbu-tarbiyatan

yang berarti “memelihara, mengasuh, mendidik.50

Menurut Abuddin Nata dalam bukunya, tarbiyah diartikan

sebagai satu proses untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi

yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga potensi tersebut dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik, melalui cara memelihara,

mengasuh, merawat, memperbaiki, dan mengaturnya berdasarkan

perencanaan, sistematis, dan berkelanjutan atau continue.51

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk


mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
pesesrta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.52

Maka, pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu usaha

sadar yang dilakukan oleh pendidik atau guru untuk menumbuhkan

dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tiap-tiap peserta didik

secara sistematis dan terencana agar tercapai tujuan pendidikan yang

diinginkan.

50
A. W. Munawir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka
Progressif, 2002) Cet. 25, Ed. 2, 462.
51
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Perdanamedia Group, 2016), cet. 3, 8.
52
Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang SISDIKNAS (Siste Pendidikan Nasional),
(Jakarta: Sinar Grafika, 2016), cet. 7, 3.
44

Kata Islam secara bahasa berasal dari kata aslama-yuslimu-

islaman, yang berarti ketundukan, perdamaian dan tunduk kepada

kehendak Allah.53

Dalam konteks pendidikan, yang dimaksud dengan Islam yaitu

ajaran yang diwahyukan oleh Allah SWT untuk umat manusia yang

ajarannya disampaikan melalui Rasulullah SAW.

Maka, Islam berarti agama yang mengajarkan para pemeluknya

atau yang disebut umat muslim untuk menyebarkan perdamaian,

keamanan, dan keselamatan untuk diri sendiri, sesama manusia, dan

kepada lingkungan sekitarnya.

Pendidikan Agama Islam merupakan usaha memberikan

bimbingan dan asuhan kepada anak didik dengan tujuan agar anak

didik dapat mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani

ajaran agama Islam serta menjadikan ajaran Islam sebagai tuntunan

hidup kebahagiaan di dunia dan di akhirat.54

Menurut Direktorat Pembinaan Pendidikan Agama Islam pada

Sekolah Umum Negeri (Ditbinpaisun) yang dikutip oleh Zakiyah

Daradjat, Pendidikan agama Islam adalah:

Suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar


nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa
yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan,
menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada
akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-
ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan
hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan
akhirat kelak.55

53
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Perdanamedia Group, 2016), cet. 3, 32.
54
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), cet. 10, 86.
55
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, 88.
45

Jadi, Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha yang

dilakukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang

dimiliki oleh peserta didik melalui cara yang sistematis dan terencana

agar mengenal, memiliki, menghayati, sampai mengimani ajaran

agama Islam sebagai tuntunan yang dapat digunakan dalam kehidupan

sehari-hari sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan

akhirat.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Adanya proses pendidikan merupakan salah satu upaya

perubahan dan perkembangan pengetahuan dalam diri manusia.56

Pembelajaran dan pendidikan Islam secara keseluruhan,

bertujuan untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi insan

kamil yang berarti “manusia yang memiliki keutuhan rohani dan

jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena

takwanya kepada Allah SWT”.57

Pendidikan agama Islam diharapkan dapat menciptakan

manusia yang memiliki keutuhan dimulai dari pengetahuan hingga

pengamalan nilai- nilai ajaran Islam baik itu kaitannya dalam

berhubungan dengan Allah dan dengan manusia sesamanya. Sehingga

tercipta kerukunan antar umat manusia dan tercapai kebahagian

kehidupan di akhirat nanti.

Tujuan pendidikan agama Islam tentunya sangat luas jika

dilihat dari berbagai aspek. Salah satu tujuan pendidikan agama Islam

56
Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011), 144.
57
Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, 29.
46

pada tingkat mata pelajaran yaitu tercapainya pemahaman,

penghayatan, dan pengamalan ajaran Islam sesuai dengan bidang-

bidang tertentu.58

Pada tingkat mata pelajaran berarti tujuan pendidikan agama

Islam lebih fokus dan terinci sesuai dengan bidangnya. Misalnya

dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi ketentuan

makanan dan minuman yang halal dan haram maka tujuan yang

diharapkan yaitu seorang peserta didik dapat memahami, menghayati

dan mengamalkan ajaran agama Islam tentang mengonsumsi makanan

dan minuman yang halal.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah

Pertama

Islam sebagai agama dan objek kajian pendidikan memiliki

cakupan dan ruang lingkup yang luas. Secara garis besar Islam

memiliki sejumlah ruang lingkup yang saling terkait yaitu:

1) Akidah

Akidah merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan yang

diyakini kebenarannya oleh hati. Akidah berarti meyakinkan

dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan melaksanakan dengan

perbuatan.

2) Syariat

Syariat merupakan aturan dan norma-norma yang

diturunkan oleh Allah SWT kepada manusia untuk mengatur

58
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Perdanamedia Group, 2016), cet. 3, 65.
47

hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan alam semesta,

dan hubungan antar sesama manusia. Dengan adanya aturan

tersebut, maka hidup manusia akan lebih terarah dan tentunya

dapat mencapai ridha Allah.

3) Akhlak, Etika dan Moral

Akhlak, etika, dan moral merupakan cerminan kualitas

keberagamaan seseorang. Semakin baik tingkat keberagamaan

seseorang, maka akan terlihat baik pula akhlak, etika, dan moral

yang tercermin. Karena akhlak merupakan keadaan yang menjadi

sumber lahirnya suatu perbuatan secara spontan.59

Ketiga komponen diatas merupakan suatu kesatuan dalam

ajaran Islam. Umat muslim yang memiliki akidah yang lurus dan

kuat maka akan mendorong dirinya untuk melaksanakan syariat

Islam yang hanya ditujukan kepada Allah sehingga tercermin

akhlak yang terpuji pada dirinya.

Tabel 2.2
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti di Sekolah Menengah Pertama

KELAS VII

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi

Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

59
Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2011), 9.
48

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAPSOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an 2.1 menunjukkan perilaku
dengan meyakini bahwa semangat menuntut ilmu
Allah Swt. akan meninggikan sebagai implementasi Q.S.
derajat orang yang beriman al-Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-
dan berilmu Rahman/ 55: 33 dan Hadis
terkait
1.2 terbiasa membaca al-Qur’an 2.2 menunjukkan perilaku ikhlas,
dengan meyakini bahwa sabar, dan pemaaf sebagai
Allah Swt. meyakini bahwa implementasi pemahaman
Allah mencintai orang-orang Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-
yang ikhlas, sabar, dan Baqarah/2: 153, dan Q.S. al-
pemaaf Imran/3: 134, dan Hadis
terkait
1.3 meyakini bahwa Allah Swt. 2.3 menunjukkan perilaku
Maha Mengetahui, Maha percaya diri, tekun, teliti, dan
Waspada, Maha Mendengar, kerja keras sebagai
dan Maha Melihat implementasi makna al-
“Alim, al- Khabir, as-Sami’,
dan al-Bashir
1.4 beriman kepada malaikat- 2.4 menunjukkan perilaku
malaikat Allah Swt. disiplin sebagai cerminan
makna iman kepada malaikat
1.5 meyakini bahwa jujur, 2.5 menunjukkan perilaku jujur,
amanah, dan istiqomah amanah, dan istiqomah dalam
adalah perintah agama kehidupan sehari-hari
1.6 meyakini bahwa hormat dan 2.6 menunjukkan perilaku
patuh kepada orang tua dan hormat dan patuh kepada
guru, dan berempati orang tua dan guru, dan
terhadap berempati terhadap sesama
sesama adalah perintah dalam kehidupan sehari-hari
agama
1.7 menghayati ajaran bersuci 2.7 menunjukkan perilaku hidup
dari hadas kecil dan hadas bersih sebagai wujud
besar berdasarkan syariat ketentuan bersuci dari hadas
Islam besar berdasarkan ketentuan
49

syariat Islam
1.8 menunaikan shalat wajib 2.8 menunjukkan perilaku
berjama‟ah sebagai demokratis sebagai
implementasi pemahaman implementasi pelaksanaan
rukun Islam alat berjamaah
1.9 menunaikan shalat jum‟at 2.9 menunjukkan perilaku peduli
sebagai implementasi terhadap sesama dan
pemahaman ketaatan lingkungan sebagai
beribadah implementasi pelaksanaan
shalat jum‟at
1.10 menunaikan shalat jamak 2.10menunjukkan perilaku
qasar ketika berpergian jauh disiplin sebagai pelaksanaan
(musafir) sebagai shalat jamak qasar
implementasi pemahaman
ketaatan beribadah
1.11 mengahayti perjuangan 2.11meneladani perjuangan Nabi
Nabi Muhammad saw. Muhammad saw. peiode
periode Makkah
Makkah dalam menegakkan
risalah Allah Swt.
1.12 menghayati perjuangan Nabi 2.12meneladani perjuangan Nabi
Muhammad saw. periode Muhammad saw. periode
Madinah dalam menegakkan Madinah
risalah Allah Swt.
1.13 menghayati perjuangan dan 2.13meneladani perilaku al-
kepribadian al-Khilafa al- Khulafa al-Rasyidun
Rasyidun sebagai penerus
perjuangan Nabi Muhammad
saw. dalam menegakkan
risalah Allah Swt.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami pengetahuan 4. mencoba, mengolah, dan
(faktual, konseptual, dan menyaji dalam ranah konkret
prosedural) berdasarkan rasa (menggunakan, mengurai,
ingin tahunya tentang ilmu merangkai, memodifikasi, dan
pengetahuan, teknologi, seni, membuat) dan ranah abstrak
budaya terkait fenomena dan ( menulis, membaca,
kejadian tampak mata menghitung, menggambar dan
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/ teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 memahami makna Q.S. al- 4.1.1 membaca Q.S. al-
Mujadilah/58: 11, Q.S. ar- Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-
Rahman/55: 33 dan Hadis Rahman/55: 33 dengan
terkait tentang menuntut ilmu tartil
4.1.2 menunjukkan hafalan Q.S.
50

al-Mujadilah/58: 11, Q.S.


ar-Rahman/55: 33 dan
Hadis terkait dengan
lancar
4.1.3 menyajikan keterkaitan
semangat menuntut ilmu
dengan pesan Q.S. al-
Mujadilah/58: 11, Q.S. ar-
Rahman/55: 33
1.2 memahami makna Q.S. an- 4.2.1 membaca Q.S. an-Nisa/4:
Nisa/4: 146, Q.S. al- 146, Q.S. al-Baqarah/2:
Baqarah/2: 153, dan Q.S. al- 153, dan Q.S. al-Imran/3:
Imran/3: 134 serta Hadis 134 dengan tartil
terkait tentang ikhlas, sabar, 4.2.2 menunjukkan hafalan Q.S.
dan pemaaf an-Nisa/4: 146, Q.S. al-
Baqarah/2: 153, dan Q.S.
al-Imran/3: 134 serta
Hadis terkait dengan
lancar
4.2.3 menyajikan keterkaitan
ikhlas, sabar, dan pemaaf
denga pesan Q.S. an-
Nisa/4: 146, Q.S. al-
Baqarah/2: 153, dan Q.S.
al-Imran/3: 134
1.3 memahami makna al-Asma’u 4.3 menyajikan contoh
al-Husna: al-‘Alim, al- perilaku yang
Khabir, as-Sami’ dan al- mencerminkan orang yang
Bashir meneladani al-Asma’u al-
Husna: al-‘Alim, al-
Khabir, as-Sami’ dan al-
Bashir
1.4 memahami makna iman 4.4 menyajikan contoh perilku
kepada malaikat berdasarkan yang mencerminkan iman
dalil naqli kepada malaikat Allah Swt.
1.5 memahami makna perilaku 4.5 menyajikan makna perilaku
jujur, amanah, dan istiqomah jujur, amanah, dan
istiqomah
1.6 memahami makna hormat 4.6 menyajikan makna hormat
dan patuh kepada orang dan patuh kepada orang tua
tua dan guru, dan empati dan guru, dan empati
terhadap sesama teman terhadap teman
1.7 memahami ketentuan bersuci 4.7 menyajikan cara bersuci
dari hadas besar berdasarkan dari hadas besar
1.8 memahami ketentuan shalat 4.8 memperaktekkan shalat
berjama‟ah berjama‟ah
1.9 memahami ketentuan shalat 4.9 memperaktikkan shalat
jum‟at jum‟at
51

1.10 memahami shalat jamak 4.10 memperaktekkan shalat


qasar jamak dan qasar
1.11 memahami sejarah 4.11 menyajikan strategi
perjuangan Nabi Muhammad perjuangan yang dilakukan
saw. periode Makkah Nabi Muhammad saw.
periode Makkah
1.12 memahami sejarah 4.12 menyajikan strategi
perjuangan Nabi Muhammad perjuangan yang dilakukan
saw. periode Madinah Nabi Muhammad saw.
periode Madinah
1.13 memahami sejarah 4.13 menyajikan strategi
perjuangan dan kepribadian perjuangan dan kepribadian
al-Khulafa al-Rasyidun al-Khulafa al-Rasyidun

KELAS VIII

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi

Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAPSOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an 2.1 menunjukkan perilaku
dengan meyakini bahwa rendah hati, hemat, dan
rendah hati, hemat, dan hidup hidup sederhana sebagai
sederhana adalah perintah implementasikan
agama pemahaman Q.S. al-
Furqan/25: 63, Q.S. al-
Isra’/ 17: 26-27 dan Hadis
terkait
1.2 terbiasa membaca al-Qur’an 2.2 terbiasa mengkonsumsi
dengan meyakini bahwa makanan dan minuman
Allah Swt. meyakini bahwa yang halal dan bergizi
Allah memerintahkan untuk dalam kehidupan sehari-
mengkonsumsi makanan dan hari sebagai implementasi
52

minuman yang halal dan pemahaman Q.S. al-


bergizi Furqan/25: 63, Q.S. al-
Isra’/ 17: 26-27 dan Hadis
terkait
1.3 meyakini bahwa Allah Swt. 2.3 menunjukkan perilaku
Maha Mengetahui, Maha percaya diri, tekun, teliti,
Waspada, Maha Mendengar, dan kerja keras sebagai
dan Maha Melihat implementasi makna al-
“Alim, al- Khabir, as-
Sami’, dan al-Bashir
1.4 beriman kepada kitab-kitab 2.4 menunjukkan perilaku
suci yang diturunkan Allah toleran sebagai
Swt. implementasi beriman
kepada kitab-kitab Allah
Swt.
1.5 meyakini bahwa minuman 2.5 menunjukkan perilaku
keras, judi, dan menghindari minuman
pertengakaran adalah keras, judi, dan
dilarang Allah Swt. pertengkaran dalam
kehidupan sehari-hari
1.6 meyakini bahwa perilaku 2.6 menunjukkan perilaku
jujur dan adil adalah jujur dan adil dalam
ajaran kehidupan sehari-hari
pokok agama
1.7 menghayati ajaran berbuat 2.7 menunjukkan perilaku
baik, hormat, dan patuh berbuat baik, hormat, dan
kepada kedua orang tua patuh kepada kedua orang
dan guru adalah perintah tua dan guru dalam
agama kehidupan sehari-hari
1.8 meyakini bahwa beramal 2.8 memiliki sikap gemar
shaleh dan berbaik sangka beramal shaleh dan
adalah ajaran pokok agama berbaik sangka kepada
sesama
1.9 melaksanakan salat sunnah 2.9 menunjukkan perilaku
berjama‟ah dan munfarid peduli dan gotong royong
sebagai perintah agama sebagai implementasi
pemahaman salat sunnah
berjama‟ah dan munfarid
1.10 melakukan sujud syukur, 2.10 menunjukkan perilaku
sujud tilawah, dan sujud tertib sebagai
syahwi sebagai perintah implementasi dari sujud
agama syukur, sujud tilawah, dan
sujud syahwi
1.11 menjalankan puasa wajib dan 2.11 menunjukkan perilaku
sunnah sebagai perntah empati sebagai
agama implementasi puasa waib
dan sunnah
1.12 meyakini ketentuan makanan 2.12 menunjukkan perilaku
dan minuman yang halal dan hidup sehat dengan
53

haram berdasarkan al-Qur’an mengonsumsi makanan


dan Hadis dan minuman halal
1.13 meyakini bahwa 2.13 menunjukkan perilaku
pertumbuhan ilmu tekun sebagai
pengetahuan pada masa implementasi dalam
Bani Umayah sebagai bukti meneladani ilmuwan pada
nyata masa Bani Umayah
agama Islam dilaksanakan
dengan benar
1.14 meyakini bahwa 2.14 menunjukkan perilaku
pertumbuhan ilmu gemar membaca sebagai
pengetahuan pada masa implementasi dalam
Abbasiyah sebagai bukti meenladani ilmuwan pada
nyata agama Islam masa Abbasiyah
dilaksanakan dengan benar
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami dan menerapkan 2. mengolah, menyaji, dan
pengetahuan (faktual, menalar dalam ranah konkret
konseptual, dan prosedural) (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya merangkai, memodifikasi, dan
tentang ilmu pengetahuan, membuat) dan ranah abstrak
teknologi, seni, budaya terkait ( menulis, membaca,
fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar dan
mata mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/ teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami makna Q.S. al- 2.1.1 membaca Q.S. al-
Furqon/25: 63, Q.S. al-Isra’ Furqon/25: 63, Q.S. al-
/17: 26-27 dan Hadis terkait Isra’ /17: 26-27dengan
tentang rendah hati, hemat, tartil
dan hidup sederhana 2.1.2 menunjukkan hafalan Q.S.
al-Furqon/25: 63, Q.S. al-
Isra’ /17: 26-27dan Hadis
terkait dengan lancar
2.1.3 menyajikan keterkaitan
rendah hati, hemat, dan
hidup sederhana dengan
pesan Q.S. al-Furqon/25:
63, Q.S. al-Isra’ /17: 26-
27
3.2 memahami makna Q.S. an- 4.2.1 membaca Q.S. an-
Nahl/16: 114 dan Hadis Nahl/16: 114 dengan tartil
terkait tentang mongnosumsi 4.2.2 menunjukkan Q.S. an-
makanan dan minuman halal Nahl/16: 114 serta Hadis
dan bergizi dalam kehidupan terkait dengan lancar
sehari-hari 4.2.3 menyajikan keterkaitan
54

mengonsumsi makanan
halal dan bergizi dalam
kehidupan sehari-
haridenga pesan Q.S. an-
Nahl/16: 114
3.3 memahami makna beriman 4.3 menyajikan dalil naqli tentang
kepada kitab-kitab Allah Swt. beriman kepada kitab-kitab
Allah Swt.
3.4 memahami makna beriman 4.4 menyajikan dalil naqli
kepada Rasul Allah Swt. tentang beriman kepada
Rasul Allah Swt.
3.5 memahami bahaya 4.5 menyajikan dampak
mengonsumsi minuman bahaya mengonsumsi
keras, judi, dan minuman keras, judi, dan
pertengkaran pertengkaran
3.6 memahami cara menerapkan 4.6 menyajikan cara
perilaku jujur dan adil menerapkan perilaku jujur
dan adil
3.7 memahami cara berbuat baik, 4.7 menyajikan cara
hormat, dan patuh kepada berbuat baik, hormat,
orang tua dan guru dan patuh
kepada orang tua dan guru
3.8 memahami makna perilaku 4.8 menyajikan contoh
gemar beramal saleh dan perilaku gemar beramal
brbaik sangka kepada sesama saleh dan brbaik sangka
kepada sesama
3.9 memahami tata cara shalat 4.9 memperaktikkan shalat
sunnah berjama‟ah dan shalat sunnah berjama‟ah
munfarid dan munfarid
3.10 memahami tata cara sujud 4.10 memperaktekkan sujud
syukur, sujud tilawah, dan syukur, sujud tilawah, dan
sujud syahwi sujud syahwi
3.11 memahami tata cara puasa 4.11 menyajikan hikmah
wajib dan sunnah pelaksanaan puasa wajib
dan puasa sunnah
3.12 memahami ketentuan 4.12 menyajikan hikmah
makanan dan minuman mengonsumsi makanan
yang halal dan haram yang halal dan bergizi
berdasarkan al-Qur’an dan berdasarkan al-Qur’an dan
Hadis Hadis
3.13 memahami sejarah 4.13 menyajikan rangkaian
pertumbuhan ilmu sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan masa Bani pengetahuan pada masa
Umayah Bani Umayah
3.14 memahami sejarah 4.14 menyajikan rangkaian
pertumbuhan ilmu sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan masa Bani pengetahuan pada masa
Abasiyah Bani Abasiyah
55

KELAS IX

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi

Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan

dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI 2


(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAPSOSIAL)
1. Menghargai dan menghayati 2. Menunjukkan perilaku jujur,
ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 terbiasa membaca al-Qur’an 2.1 menunjukkan perilaku
dengan meyakini bahwa optimis, ikhtiar, dan
optimis, ikhtiar, dan tawakal tawakal sebagai
adalah perintah agama implementasikan
pemahaman Q.S.a z-
Zumar/39: 53, Q.S. an-
Najm/ 53: 39-42, Q.S. al-
Imran/3: 159 dan Hadis
terkait
1.2 terbiasa membaca al-Qur’an 2.2 menunjukkan perilaku
dengan meyakini bahwa toleran dan menghargai
toleransi dan menghargai perbedaan dalam
perbedaan adalah perintah pergaulan di sekolah dan
agama masyarakat sebagai
implementasi pemahaman
Q.S, al-Hujurat/49: 13 dan
Hadis terkait
1.3 beriman kepada hari akhir 2.3 menunjukkan perilaku
mawas diri sebagai
impelmentasi pemahaman
iman kepada hari akhir
1.4 beriman kepada qadha dan 2.4 menunjukkan perilaku
qadar tawakal kepada Allah Swt.
sebagai implementasi
pemahaman iman kepada
qadha dan qadar
1.5 meyakini bahwa jujur dan 2.5 menunjukkan perilaku
menepati janji adalah ajaran jujur dan menepati janji
56

pokok agama dalam kehidupan sehari-


hari
1.6 meyakini bahwa perilaku 2.6 menunjukkan perilaku
jujur dan adil adalah ajaran jujur dan adil dalam
pokok agama kehidupan sehari-hari
1.7 meyakini bahwa berbakti dan 2.7 menunjukkan perilaku tata
taat tata krama, sopan santun, krama, sopan santun, dan
dan rasa malu adalah ajaran rasa malu
pokok agama
1.8 melaksanakan zakat sesuai 2.8 menunjukkan perilaku
dengan ketentuan syari‟at menjaga solidaritas umat
Islam Islam dalam kehidupan
sehari-hari
1.9 meyakini bahwa ibadah haji 2.9 menunjukkan perilaku
dan umroh adalah perintah menjaga solidaritas umat
Allah Swt. Islam dalam kehidupan
sehari-hari
1.10 menjalankan ketentuan 2.10 menunjukkan perilaku
syariat Islam dalam peduli terhadap
penyembelihan hewan lingkungan sebagai
implmentasi pemahaman
ajaran penyembelihan
hewan
1.11 melaksanakan qurban dan 2.11 menunjukkan perilaku
aqiqah empati dan gemar
menolong kaum dhuafa’
sebagai implementasi
pemahaman makna ibadah
qurban dan aqiqah
1.12 meyakini bahwa 2.12 menunjukkan perilaku
berkembangnya Islam di hidup sehat dengan
Nusantara sebagai bukti mengonsumsi makanan
Islam Rahmatan lil al- dan minuman halal
„alamin
1.13 meyakini bahwa tradisi Islam 2.13 menunjukkan perilaku
Nusantara sebagai bukti peduli lingkungan sebagai
ajaran Islam dapat implementasi mempejalari
mengakomodir nilai-nilai sejarah tradisi Islam
sosial budaya masyarakat Nusantara
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami dan menerapkan 4. mengolah, menyaji, dan
pengetahuan (faktual, menalar dalam ranah konkret
konseptual, dan prosedural) (menggunakan, mengurai,
berdasarkan rasa ingin tahunya merangkai, memodifikasi, dan
tentang ilmu pengetahuan, membuat) dan ranah abstrak (
teknologi, seni, budaya terkait menulis, membaca,
fenomena dan kejadian tampak menghitung, menggambar dan
57

mata mengarang) sesuai dengan


yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/ teori
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami makna Q.S.az- 4.1.1 membaca Q.S.a z-
Zumar/39: 53, Q.S. an-Najm/ Zumar/39: 53, Q.S. an-
53: 39-42, Q.S. al-Imran/3: Najm/ 53: 39-42, Q.S. al-
159 tentang optimis, ikhtiar, Imran/3: 159 dengan tartil
dan tawakal serta Hadis 4.1.2 menunjukkan hafalan
terkait. Q.S.a z-Zumar/39: 53,
Q.S. an-Najm/ 53: 39-42,
Q.S. al-Imran/3: 159
Hadis terkait dengan
lancar
4.1.3 menyajikan keterkaitan
optimis, ikhtiar, dan
tawakal dengan pesan
Q.S.a z-Zumar/39: 53,
Q.S. an-Najm/ 53: 39-42,
Q.S. al-Imran/3: 159
3.2 memahami makna Q.S. al- 4.2.1 membaca Q.S. al-
Hujurat/49: 13 tentang Hujurat/49: 13 dengan
toleransi dan menghargai tartil
perbedaan dan Hadis terkait 4.2.2 menunjukkan Q.S. al-
Hujurat/49: 13 serta Hadis
terkait dengan lancar
4.2.3 menyajikan keterkaitan
toleransi dan menghargai
perbedaan dengan pesan
Q.S. al-Hujurat/49: 13
3.3 memahami makna iman 4.3 menyajikan dalil naqli
kepada Hari Akhir yang menjelaskan
berdasarkan pengamatan gambaran kejadian hari
terhadap, alam sekitar, dan akhir
makhluk ciptaannya.
3.4 memahami iman kepada 4.4 menyajikan dalil naqli
qadha dan qadar bedasarkan tentang adanya qadha dan
pengamatan terhadap qadar
dirinya, alam sekitar dan
makhluk
ciptaan-Nya
3.5 memahami penerapan jujur 4.5 menyajikan penerapan
dan menepati janji dalam jujur dan menepati janji
kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-
hari
3.6 memahami cara berbakti dan 4.6 menyajikan cara berbakti
taat kepada orang tua dan dan taat kepada orang tua
guru da guru
58

3.7 memahami makna tata 4.7 menyajikan contoh tata


krama, sopan santun, da krama, sopan santun, da
rasa rasa malu
malu
3.8 memahami ketentuan zakat 4.8 mempraktekkan ketentuan
zakat
3.9 memahami ketentuan ibadah 4.9 memperaktikkan manasik
haji dan umroh haji
3.10 memahami ketentuan 4.10 memperaktekkan tata cara
penyembelihan hewan dalam penyembelihan hewan
Islam
3.11 memahami ketentuan qurban 4.11 menjalankan pelaksanaan
dan aqiqah ibadah qurban dan aqiqah
di lingkungan sekitar
rumah
3.12 memahami sejarah 4.12 menyajikan rangkaian
perkembangan Islam sejarah perkembangan
Nusantara Islam di Nusantara
3.13 memahami sejarah tradisi 4.13 menyajikan sejarah tradisi
Islam Nusantara Islam Nusantara
59

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu

penelitian yang mana pada penelitian ini peneliti mencari makna, pemahaman,

pengertian, verstehen tentang suatu fenomena, kejadian, maupun kehidupan

manusia dengan terlibat langsung dan/atau tidak langsung dalam setting yang

diteliti, konsekstual, dan menyeluruh. Peneliti bukan mengumpulkan data

sekali jadi atau sekaligus dan kemudian mengolahnya, melainkan tahap demi

tahap dan makna disimpulkan selama proses berlangsung dari awal smpai

akhir kegiatan, bersifa naratif, dan holistik.60

Adapun jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian

lapangan (field research) yaitu suatu penelitian yang berobjek mengenai

peristiwa atau gejala yang terjadi pada lembaga maupun kelompok

masyarakat..61 Jadi, peneliti memperoleh data dari penelitian lapangan secara

langsung tentang pembelajaran ASSURE dalam mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian menunjukkan di mana penelitian tersebut hendak

dilakukan, wilayah penelitian biasanya berisi tentang lokasi (desa, organisasi,

peristiwa, teks, dan sebagainya) dan unit analisis.62

Lokasi penelitian adalah tempat yang ditentukan agar mendapatkan

area batasan yang jelas sehingga tidak menimbulkan kekaburan. Lokasi

penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam

60
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Peneitian Gabungan,
(Jakarta: Kencana, 2017), 328.
61
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. Ke-15,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 121.
62
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember,UIN KHAS Jember, 2021),47

59
60

(SMP NURIS) yang berada di Jl. Pangandaran No. 48, Plinggan, Antirogo,

Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember. Dalam pemilihan lokasi ini sudah

melalui pertimbangan sebagai berikut:

a. SMP Nurul Islam Jember merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

Islam yang mana menggunakan model pembelajaran ASSURE.

b. Penerapan model pembelajaran ASSURE di SMP NURIS Jember

merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan belajar

siswa kelas VIII.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah bagian yang dilaporkan jenis data dan

sumber data. Uraian data tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan,

bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan informan atau subyek

penelitian, bagaimana ciri-ciri informan atau subyek tersebut dan dengan cara

bagaimana data dijaring sehingga validitasnya dapat dijamin. Istilah sampel

jarang digunakan karena istilah ini biasanya digunakan melakukan

generalisasi dalam pendekatan kuantitatif.63

Penentuan subyek pada penelitian ini adalah menggunakan purposive

sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

dilakukan atas pertimbangan peneliti semata yang menganggap bahwa unsur-

unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.64

Dalam penelitian ini subyek penelitian atau informan yang terlibat

yaitu sebagai berikut:

63
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember,UIN KHAS Jember, 2021),
95.
64
Surahman, Mochammad Rachmad, dan Sudibyo Supardi, Metodologi Penelitian,
(Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan, 2016), hal. 96.
61

1. Bapak Rahmatulloh Rijal, S.Sos selaku Kepala Sekolah Menengah

Pertama Nurul Islam (SMP NURIS) Jember.

2. Bapak Nurul Badrianzah, S.Pd selaku guru mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam (SMP NURIS)

Jember.

3. Siswa Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam (SMP NURIS) Jember.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam

penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting

(kondisi alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih

banyak pada observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.65

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti yaitu

sebagai berikut:

1. Observasi

Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data

itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat

canggih, sehingga benda-benda yang sangat kacil (proton dan elektron)

65
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
224-225
62

maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan

jelas.66

Observasi adalah pengamatan langsung dengan suatu benda,

kondisi dan perilaku. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data,

observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu observasi partisipan dan

observasi non partisipan.

Dalam penelitian ini, menggunakan penelitian non partisipan.

Dalam penelitian non partisipan, di mana peneliti atau observer datang di

tempat kegiatan orang yang akan diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam

kegiatan tersebut.

Adapun data yang ingin diperoleh peneliti dengan menggunakan

teknik observasi ini adalah sebagai berikut:

a. Profil Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember

b. Perencanaan implementasi model pembelajaran ASSURE dalam

menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam

Jember tahun pelajaran 2021/2022.

c. Pelaksanaan model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan

keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas

VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember tahun

pelajaran 2021/2022.

d. Evaluasi implementasi model pembelajaran Assure dalam

menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan

66
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 226.
63

Agama Islam kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam

Jember tahun pelajaran 2021/2022.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga memperoleh data yang diinginkan

dalam suatu topik tertentu. Teknik wawancara ini digunakan untuk

memperoleh data dari informan dan mencatat serta merekam dari jawaban-

jawaban pertanyaan yang diperlukan peneliti.67

a. Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

data bila peneliti mengetahui dengan pasti tentang informan apa yang

akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara,

pengumpulan data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah

disiapkan.68

b. Wawancara semi terstruktur

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept

interviev dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas dibandingkan

dengan wawancara terstruktur. Tujuan wawancara dari jenis ini adalah

untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka. Dalam

melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan

mencatat apa yang telah dikemukakan oleh informan.69

67
Mundir, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Jember: STAIN Press, 2013), 186.
68
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016),
233.
69
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 233.
64

c. Wawancara tak struktur

Wawancara tidak struktur adalah wawancara bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya.70

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara semi terstruktur. Wawancara telah digunakan untuk

memperoleh data berupa:

a) Perencanaan model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan

keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

b) Pelaksanaan model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan

keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

c) Evaluasi model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan

keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

3. Dokumentasi

Metode dokumenter yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen

rapat, agenda, dan lain-lain.71 Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang, studi dokumen merupakan

sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara

dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih

kredibel/ dapat dipercaya.

Adapun data yang diperoleh dengan metode dokumentasi adalah:

70
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 233.
71
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Renike
Cipta, 2002), h. 172.
65

a. Profil Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember

b. Perencanaan implementasi model pembelajaran ASSURE dalam

menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam kelas VIII.

c. Pelaksanaan model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan

keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas

VIII.

d. Evaluasi implementasi model pembelajaran Assure dalam

menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam kelas VIII.

E. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori menjabarkan kedalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.72

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis data

kualitatif interaktif dari Miles & Huberman.

Dan langkah-langkahnya yaitu meliputi:73

1. Data Condensation (Kondensasi Data)

Kondensasi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan,

penyederhanaan, pengabastrakan, dan transformasi data yang mendekati


72
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 244.
73
Miles, Huberman & Saldana, Qualitative Data Analysis, (America: SAGE Publications,
2014), 12-13.
66

keseluruhan bagian dari catatan lapangan secara tertulis, transkrip

wawancara, dokumen-dokumen dan materi-materi empiris. Proses

kondensasi data ini dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara dan

mendapatkan data tertulis yang ada di lapangan, yang nantinya transkrip

wawancara tersebut dipilah-pilah untuk mendapatkan fokus penelitian

yang dibuthkan oleh peneliti.

Kondensasi data berarti merangkum, menilai hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

Kegiatan yang dilakukan peneliti saat kondensasi data yaitu

merangkum data berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember. Tahap reduksi data yang

selanjutnya yaitu peneliti memilah-milah data dari wawancara dengan

informan yang menjadi subyek penelitian dan data dari hasil dokumentasi.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan, antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Namun yang sering digunakan dalam penyajian data kualitatif yaitu

dengan teks naratif. Tahap pertama yang dilakukan dalam penyajian data

yaitu, peneliti mengambil data-data yang sudah direduksi tentang

implementasi model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan


67

keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran 2021/2022.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan di sini dilakukan peneliti dari awal peneliti

mengumpulkan data seperti mencari pemahaman yang tidak memiliki

pola, mencatat keteraturan penjelasan, dan alur sebab akibat, yang tahap

akhirnya disimpulkan keseluruhan data yang diperoleh peneliti. Pada tahap

ini, peneliti melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan temuan dan

data-data tentang implementasi model pembelajaran ASSURE dalam

menumbuhkan keaktifan belajar dari berbagai informan yang menjadi

subyek penelitian melalui waancara. Observasi dan data dokumentasi yang

telah dikumpulkan selama proses penelitian.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil

penelitian kualitatif merupakan temuan yang baru. Temuan ini masih

bersifat samar-samar atau kurang jelas. Di sini peneliti memanfaatkan teori

yang sudah teruji keberhasilannya untuk menganalisis temuan tersebut

sehingga menjadi jelas dengan menggunakan komponen dari analisis data

yaitu kondensasi data (data condensation), penyajian data ( data display),

dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing).

F. Keabsahan Data

Bagian ini memuat bagaimana usaha-usaha yang hendak dilakukan

peneliti untuk memperoleh keabsahan data-data temuan di lapangan. Agar

diperoleh temuan yang interpretasi yang absah, maka perlu diteliti

kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran

peneliti di lapangan, observasi secara lebih mendalam, triangulasi


68

(menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat,

analisis kasus lain, melacak kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota.

Selanjutnya, perlu dilakukan pengecekan dapat tidaknya ditransfer ke latar

lain (transferability), ketergantungan pada konteks (dependability), dan dapat

tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (komfirmability).74

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan

triangulasi teknik.

1. Triangulasi sumber adalah teknik untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber.75

2. Triangulasi teknik adalah teknik yang digunakan untuk menguji

kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya diperoleh dengan

wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner.76

G. Tahap –Tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian perlu diurutkan untuk memudahkan peneliti

menyusun rancangan penelitian. Prosedur penelitian yang dilakukan melalui

tiga tahap yaitu:

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Menyusun rancangan penelitian, yakni menetapkan beberapa hal

sebagai berikut: judul penelitian, latar belakang penelitian, fokus

74
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember, UIN KHAS Jember, 2021),
95-96.
75
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
274.
76
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 274.
69

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan metode

pengumpulan data.

b. Menentukan objek penelitian.

c. Mengurus surat perizinan.

d. Menjajaki dan menilai lapangan.

e. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

a. Memasuki lapangan

b. Konsultasi dengan pihak yang berwenang dan yang berkepentingan

c. Mengumpulkan data

d. Menganalisis data

3. Tahap analisis data

Pada tahap ini, peneliti menyusun kerangka laporan hasil

penelitian, kemudian data dianalisis dan disimpulkan dalam bentuk karya

ilmiah yaitu berupa laporan penelitian dengan mengacu pada peraturan

penulisan karya ilmiah yang berlaku di Universitas Islam Negeri KH

Ahmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember.


70

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Obyek Penelitian

1. Profil Sekolah

Tabel 4.1
Profil Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember77
Tahun Pelajaran 2021/2022

Nama Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember


Kode Pos : 68125
Desa/Kelurahan : Antirogo
Kecamatan : Sumbersari
Kabupaten : Jember
Provinsi : Jawa Timur
Akreditasi :A
No. Telp : 0331333002
Email : nurissmp@gmail.com
NSS/NPSN : 20523914
Status Sekolah : Swasta
Tahun didirikan :1983
Luas tanah : 13.434 m2
Luas bangunan : 2.000 m2

2. Sejarah singkat berdirinya SMP Nuris Jember

KH Muhyiddin Abdusshomad mendirikan sebuah pondok

pesantren yang diberi nama dengan Pondok Pesantren Nurul Islam atau

yang disebut dengan Nuris. Beliau mendirikannya tepat pada tanggal 8

Agustus tahun 1981 pukul 8 WIB. Ketika di tahun pertama berdiri,

penghuninya masih berjumlah belasan santri, mereka semua belajar ilmu

agama secara langsung kepada pengasuh pondok. Di suatu hari, ketika KH

Muhyiddin Abdusshomad bejalan-jalan di sekitar pusat kota jember,

beliau melihat banyak pelajar yang beragama Islam dari berbagai daerah

77
SMP Nurul Islam Jember, “Profil SMP Nurul Islam Jember”, 31 Maret 2022.

70
71

seperti kecamatan Silo dan lainnya belajar di sekolah Kristen. Beliau

menganggap miris keadaan tersebut untuk umat Islam. Dan pada akhirnya,

beliau memiliki ide yang mana alangkah baiknya jika pesantren memiliki

sekolah umum agar masyarakat yang beragama Islam bisa menyekolahkan

putra dan putrinya di sekolah yang berbasis Islam, dan baiknya lagi di

bawah naunggan atau lingkungan pesantren.

Untuk menindak lanjuti tekad baik tersebut, beliau meminta saran

kepada beberapa kyai besar yang berada di Jawa Timur seperti KH. As‟ad

Syamsul Arifin (pengasuh pesantren Sukorejo Situbondo), KH. Ahmad

Siddiq (pengasuh pentren Talangsari Jember), KH. Hasyim Zaini

(pengasuh pesantren Nurul Jadid Probolinggo). Dan para kyai sangat

mendukung niat baik KH. Muhyiddin Abdusshomad. Kemudian beliau

juga mengadakan musyawarah dengan Muhammadun, Ahmad Nur Salim,

dan beberapa mahasiswa lainnya yang mana mereka adalah santri yang

termasuk mahasiswa Universitas Negeri Jember. Beliau juga

mengumpulkan para kepala sekolah dasar yang berada di sekitar pesantren

yang mana untuk meminta saran dan masukan yang berkaitan tentang

pendirian sekolah umum tersebut. Mereka sangat berantusias dan juga

mendukung penuh, bahkan kepala sekolah SDN Antirogo 4 saat itu juga

menyediakan beberapa ruangan untuk digunakan sebagai sekolah formal

tersebut.

Beliau juga melakukan diskusi dengan Abu Bakar Bakhtiar, yaitu

pemilik yayasan Al-Furqon tentang niat beliau dalam mendirikan lembaga

pendidikan umum. Ketika mendengar niat baik dan latar belakang ingin
72

melakukan hal tersebut, Abu Bakar Bakhtiar sangat mendukung niat baik

KH Muhyiddin Abdusshomad. Yang mana dengan harapan, pesantren

tidak hanya digunakan untuk menjadi tempat menuntut ilmu agama, tapi

juga dapat digunakan untuk menuntut ilmu di bidang ilmu pengetahuan

umum.

Dengan demikian di tahun 1983, KH Muhyiddin Abdusshomad

mendirikan Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember.78

Tabel 4.2
Data Kepala Sekolah SMP Nuris Jember79

No. Nama Kepala Sekolah Tahun Periode


1. Bapak Hisyam Balya 1983
2. Bapak Muhammadun 1984
3. Bapak Achmad Nur Salim 1984-1989
4. Bapak M. Soleh Samroji 1989-2002
5. Bapak Hary Widyo Utomo 2002-2006
6. Bapak Abdus Samak, S.Pd 2006-2014
7. Gus Rahmatullah Rijal, S.Sos 2014-Sekarang

3. Visi dan Misi SMP Nurul Islam Jember

a. Visi sekolah

“Membentuk generasi yang berakhlak mulia, berprestasi dan

berbudaya Islami”

78
SMP Nurul Islam Jember, “Sejarah SMP Nurul Islam Jember”, 31 Maret 2022.
79
SMP Nurul Islam Jember, “Data Kepala Sekolah SMP Nurul Islam Jember”, 31 Maret
2022.
73

Indikator pencapaian Visi :

1) Meningkatkan profesionalisme dan pembinaan kreatifitas

pembelajaran.

2) Membiasakan perilaku yang berakhlakul karimah.

3) Melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran.

4) Membiasakan ritualitas keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.80

b. Misi sekolah

1) Mewujudkan dokumen-1 atau buku-1 KTSP

2) Mewujudkan silabus semua mata pelajaran dan untuk semua

jenjang/kelas/tingkatan

(Buku-2 KTSP)

3) Mewujudkan RPP semua mata pelajaran dan untuk semua

tingkatan

4) Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir, dan

berwawasan kedepan

5) Melaksanakan pengembangan kurikulum satuan pendidikan

meliputi perangkat pembelajaran silabus, penilaian , rencana

pelaksanaan pembelajaran.

6) Melaksanakan pengembangan kurikulum muatan lokal

7) Mewujudkan diversifikasi kurikulum SMP Nuris agar relevan

dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan peserta didik, keluarga, dan

berbagai sektor pembangunan dan sub-sub sektornya.

80
SMP Nurul Islam Jember, “Visi dan Misi SMP Nurul Islam Jember”, 31 Maret 2022.
74

8) Melakukan inovasi pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai

karakteristik mata pelajaran

9) Mewujudkan manajemen sekolah berbasis kinerja yang tangguh

10) Mewujudkan organisasi sekolah yang terus belajar (learning

organization)

11) Melaksanakan pengembangan keorganisasian sekolah meliputi:

12) Struktur organisasi yang dikembangkan sesuai dengan tujuan

program.

4. Letak geografis sekolah

SMP Nuris bertempat di jalan Pangandaran nomor 48 kelurahan

Antirogo kecamatan Sumbersari kabupaten Jember. Dan untuk batas

lokasinya, yaitu:

a. Di sebelah barat :

1) Pemukiman warga

2) Sungai bedadung

b. Di sebelah timur :

1) Persawahan penduduk

c. Di sebelah utara :

1) Jalan umum jurusan Pakusari

2) Pemukiman warga

d. Di sebelah selatan :

1) Daerah persawahan penduduk81

81
SMP Nurul Islam Jember, “Letak geografis SMP Nurul Islam Jember”, 31 Maret 2022.
75

5. Data Guru

Tabel 4.3
Data guru Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember82
Tahun Pelajaran 2021/2022

No. Nama guru Mata pelajaran Jam


1. Hj. Dr. Hodaifah, M.Pd.I ASWAJA 12
2. H. Rahmatullah Rijal, S.Sos Al-Qur‟an 12
3. M. Makmun Murod, S.Pd.I PAI 12
4. Drs. Seger Santoso Bahasa Inggris 12
5. Devi Apriliani, S.Pd Bahasa Inggris 20
6. Sarbini, S.Pd.I PAI 12
7. Rulining, F.M, S.S Bahasa Indonesia 0
8. Eliyana Faridah, S.Pd Bahasa Inggris 20
9. Siti Fatimatul Hasanah, S.Pd Penjaskes 16
10. Suharto, S.Pd Penjaskes 12
11. Budi Haryono, S.Pd Fisika 36
12. Desy Maya Fitriyah, S.Pd Matematika 12
13. Devina Nurmala Diah Bahasa Indonesia 24
14. Anisah Nabila, S.Pd Bahasa Inggris 20
15. Devita Wulansari Bahasa Indonesia 12
16. Ahmad Siddiq, Amd TIK 8
17. Tri Hendrawan, S.Psi BK Putra 0
18. Evi Rahmawati, S.Pd Matematika 12
19. Yuvita Ardi Yuwana, S.Pd Bahasa Indonesia 36
20. Muzayanah, S.Pd IPS Terpadu 12
21. Muzayanah, S.Pd PKn 4
22. Nur Rovita Sari, S.Pd Matematika 18
23. Ahmad Nanang Rasyid, S.Pd Fisika 12
24. Intan Dwi Anggita S, S.Pd Bahasa Inggris 12
25. Intan Dwi Anggita S, S.Pd Bahasa Inggris A 4
26. Hardila, S.Pd Matematika 24
27. Muhammad Dhofir, S.Pd IPS B 4
28. Muhammad Dhofir, S.Pd IPS Terpadu 32
29. Muhammad Dhofir, S.Pd PKn 2
30. Safrida Amalia Yuli, S.Pd Biologi 8
31. Hiya Beny Mahmudain, S.Pd Biologi 16
32. Ahmad Fauzan Amrullah, S.Pd Fisika 12
33. Widia Ayu Nofendri, S.Pd PKn 6
34. Eka Septiana Puspita, S.Pd Matematika 12
35. Riza Ainun Bahar, S.Pd IPS A 4
36. Riza Ainun Bahar, S.Pd IPS Terpadu 20

82
SMP Nurul Islam Jember, “Data Guru Sekolah SMP Nurul Islam Jember”, 31 Maret
2022.
76

37. Riza Ainun Bahar, S.Pd PKn 2


38. Fitri Cahya Widyawati, S.Pd Biologi 24
39. Rita Widiasih, S.Pd IPS Terpadu 20
40. Rita Widiasih, S.Pd PKn 4
42. Sabilah Rosyadi, S.S Bahasa Indonesia 18
43. M. Nur Hidayatullah, S.Pd Fisika 12
44. Imelysia Darwis Biologi 28
45. Sofi, S.Pd Matematika 10
46. Ahmad Ishom Amudi, S.Pd ASWAJA 37
47. Fanny Rahman Baso, S.Pd PKn 6
48. Ony Widiarto, S.Pd PKn 6
49. Nur Mujahadatul Muhiddin, Al-Qur‟an 14
S.Pd
50. Rofiki Fahmi, S.Si Fisika 12
51. Siti Aisyah Risqi Al-Qur‟an 4
52. Riska Arifatus, S.Pd Bahasa Indonesia 6
53. Ardi Teguh Pangestu, S.Pd PKn 12
54. M. Faliqul Ulum, S.Pt ASWAJA 11
55. Ahmad Syafi‟i Ade, S.Pd Penjaskes 14
56. Dian Fadhilah H, S.Pd Biologi 8
57. Musleh Hamdani, S.Pd Al-Qur‟an 38
58. Rina Tri Puspita Dewi, S.Pd BK Putri 0
60. Theriq Aziz Al-Husein, S.Pd Matematika 12
61. Himmatul Ulya Al Fitriyani Bahasa Indonesia 6
62. Evi Nursamsiyah, S.Pd PKn 0
63. Jihan Nabila Umar Al-Qur‟an 18
64. Nur Arina Zulfa Bahasa Indonesia 6
65. Iin Nurhasanah, S.Pd Al-Qur‟an 6
66. Iin Nurhasanah, S.Pd PAI 20
67. Ferdi Lukman Hakim, S.Pd BK Putra 0
68. Abdul Rofi TIK 20
69. Nadya Noornas, S.Pd Matematika 18
70. Nurul Badrianzah, S.Pd PAI 37
71. Kevin Yusnanda, S.I. Pust Tenaga Perpustakaan 0
72. Ayu Novita Sari Bahasa Indonesia 6
73. Luk Luk Rochmatul Maulidiya Bahasa Indonesia 6
74. Humairotul Warda Bahasa Indonesia 6
75. Iva Dian Nadifa, S.Pd Bahasa Inggris B 4
76. Amala Sholeha Apridza IPA A 4
77. Alvyn Ayu IPA B 4
78. Candra Ari Seskawan IPA C 4
77

Tabel 4.4
Data Walikelas Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember83
Tahun Pelajaran 2021/2022

No. Kelas Nama Walikelas


1. 7A Ferdi Lukman Hakim, S.Pd
2. 7B Nurul Badrianzah, S.Pd
3. 7C Ahmad Ishomi Amudi, S.Pd
4. 7D Fitri Cahya Widyawati, S.Pd
5. 7E Intan Dwi Anggita S, S.Pd
6. 7F Rita Widiasih, S.Pd
7. 7G Abdul Rofi
8. 8A Riza Ainun Bahar, S.Pd
9. 8B Muhammad Dhofir, S.Pd
10. 8C Musleh Hamdani, S.Pd
11. 8D Kevin Yusnanda, S.I.Pust.
12. 8E Budi Haryono, S.Pd
13. 8F Imelysia Darwis
14. 8G Evi Nursamsiyah, S.Pd
15. 9A Ahmad Syafi‟i Ade, S.Pd
16. 9B Ahmad Ishom Amudi, S.Pd
17. 9C Budi Haryono, S.Pd
18. 9D Sofi, S.Pd
19. 9E Intan Dwi Anggita S, S.Pd
20. 9F Anisah Nabilah, S.Pd
21. 9G Fitri Cahya Widyawati, S.Pd

B. Penyajian Dan Analisis Data

Memuat tentang uraian data yang dan temuan yang diperoleh dengan

menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan seperti pada bab III.

Uraian ini terdiri atas deskripsi data yang disajikan dengan topik sesuai

dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Hasil analisis data merupakan

temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan,

dan motif yang muncul dari data. Di samping itu, temuan dapat berupa

penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi.84

83
SMP Nurul Islam Jember, “Data Walikelas Sekolah SMP Nurul Islam Jember”, 31 Maret
2022.
84
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember, UIN KHAS Jember, 2021),
96.
78

1. Perencanaan Implementasi Model Pembelajaran ASSURE dalam

Menumbuhkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember

Tahun Pelajaran 2021/2022

Perencanaa pembelajaran adalah bagian dari tugas pokok guru

dalam pembelajaran selain pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi

pembelajaran. perencanaan pembelajaran berkaitan dengan persiapan guru

dalam pelaksanaan pembelajaran, oleh karena itu perencanaan

pembelajaran dapat menentukan keberhasilan pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran dalam implementasi model

pembelajaran ASSURE di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam

Jember juga dilakukan oleh guru, sebagaimana yang telah disampaikan

oleh Kepala Sekolah, yaitu Bapak Rahmatulloh Rijal, S.Sos :

“Dalam setiap kegiatan pasti perlu adanya perencanaan, yang


mana tujuannya adalah agar memudahkan dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Nah, di SMP ini juga terdapat perencanaan
yang mana seperti yang saya katakan tadi, bahwa agar membantu
para guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah
ditentukan.”85

Hal ini juga sesuai dengan yang disampaikan oleh guru

Pendidikan Agama Islam di SMP Nurul Islam Jember yaitu Ustad Nurul

Badrianzah, S.Pd :

“Sebelum saya melakukan proses pembelajaran Pendidikan


Agama Islam, yang pertama saya lakukan adalah membuat
perencanaan pembelajaran, Mbak.tujuannya ya agar nantinya
pembelajaran yang saya lakukan ini bisa lebih terarah dan
terencana, begitu. Juga dapat membantu saya untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.”86

85
Rahmatulloh Rijal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
86
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
79

Perencanaan pembelajaran yang dilakukan dalam rangka

implementasi pembelajaran ASSURE meliputi beberapa hal seperti yang

disampaikan oleh guru Pendidikan Agama Islam, yaitu Ustad Nurul

Badrianzah, S.Pd :

“Sebelum saya melakukan proses pembelajaran Pendidikan


Agama Islam, saya terlebih dahulu membuat perencanaan
pembelajaran seperti yang sebelumnya saya katakan tadi, yang
saya persiapkan adalah membuat atau menyusun rincian pekan
efektif, program tahunan, program semester, silabus, dan juga
rencana pelaksanaan pembelajaran, Mbak.”87

Hal ini juga disampaikan oleh Kepala Sekolah, Bapak

Rahmatulloh Rijal, S.Sos :

“Dalam perencanaan pembelajaran di SMP Nuris ini kita


mengharuskan para guru untuk membuat perencanaan sebelum
melakukan pembelajaran. ya untuk perencanaan yang dilakukan
itu meliputi penyusunan rincian pekan efektif, program tahunan,
program semester, silabus, terus juga membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran.”

Berdasarkan penelusuran dokumen yang ada di lapangan, ada

kegiatan yang sudah dilakukan dalam perencanaan pembelajaran seperti

gambar yang terdapat di bawah ini :

Gambar 4.1
Kegiatan perencanaan pembelajaran yang sudah terlaksana
di SMP Nuris Jember88

87
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
88
SMP Nurul Islam Jember, Dokumentasi, 31 Maret 2022.
80

Berdasarkan pada gambar 4.1 tersebut di atas, kegiatan

perencanaan dilakukan oleh guru di sekolah pada semester genap tahun

pelajaran 2021/2022. Yang mana kegiatan perencanaan pembelajaran

yang sudah terlaksana tersebut adalah berupa kegiatan pembelajaran pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang menggunakan media

pembelajaran berupa mind mapping pada materi hidup sehat dengan

makanan dan minuman yang halal serta bergizi. Dalam pembelajaran

tersebut pertama-tama guru menjelaskan terlebih dahulu materi hidup

sehat dengan makanan dan minuman yang halal serta bergizi dengan

menggunakan media mind mapping yang sudah dibuat oleh guru. Setelah

itu, peserta didik menyampaikan tanggapan terhadap apa yang dijelaskan

oleh guru berdasarkan media mind mapping yang dibuat oleh guru.

Kemudian, guru mempersilahkan murid untuk bertanya tentang sesuatu

yang belum mereka pahami tentang materi yang sudah dijelaskan oeh

guru. Pada proses pembelajaran tersebut menyesuaikan dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat oleh guru Pendidikan

Agama Islam ketika menyusun perencanaan pembelajaran.

Berdasarkan penyajian data tersebut diatas, maka perencanaan

pembelajaran dalam rangka implementasi pembelajaran ASSURE di SMP

Nurul Islam Jember meliputi :

a. Penyusunan Rincian Pekan Efektif (RPE)

Rincian Pekan Efektif (RPE) ialah hitungan hari-hari efektif

yang ada pada tahun pelajaran yang sedang berlangsung. Dan RPE
81

juga termasuk rancana pembelajaran yang dapat membantu

mengetahui hari efektif dan hari tidak efektif.

Hal ini juga sesuai dengan yang disampaikan oleh guru

Pendidikan Agama Islam di SMP Nurul Islam Jember yaitu Ustad

Nurul Badrianzah, S.Pd:

“Untuk RPE ini termasuk salah satu perencanaan


pembelajaran yang saya susun sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran, Mbak. yang mana tujuannya itu agar saya
mudah dalam mengetahui pekan efektif dalam satu semester
dan juga untuk mengetahui pekan yang tidak efektif. Untuk
penyusunan RPE ini saya biasanya menyusun di awal
semester, Mbak. dan untuk cara memudahkan mengetahui
banyak pekan efektif adalah dengan cara semua jumlah pekan
dikurangi jumlah pekan tidak efektif kemudian sama dengan
jumlah efektif. Seperti halnya nih, yang sudah tertera pada
RPE, jumlah Minggu dalam satu semester 24 Minggu,
kemudian jumlah Minggu tidak efektif adalah 3 Minggu. Nah,
berarti 24 Minggu – 3 Minggu = 21 Minggu kan, lalu 21
Minggu 3 jam pelajaran = 68 jam pelajaran.”89

Hal ini dibenarkan oleh Bapak Rahmatulloh Rijal, S.sos

selaku Kepala Sekolah, beliau mengungkapkan bahwa :

“Rincian pekan efektif itu suatu rencana di mana kita itu bisa
mengetahui yang mana hari efektif dan hari yang tidak efektif,
mbak. Artinya begini, kalau dalam satu semester kita
mendapatkan hari ujian, entah itu ujian tengah semester
ataupun ujian akhir semester, maka kita harus mengurangi
pekan dalam satu semester itu dengan beberapa pekan ujian
tersebut.”90

Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa RPE

pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022 dimulai pada bulan

Januari sampai bulan Juni. Di gambar tersebut terdapat pekan efektif

dan pekan tidak efektif. Untuk pekan tidak efektif adalah banyaknya

89
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
90
Rahmatulloh Rijal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
82

pekan yang terdapat dalam klender pendidikan, tetapi tidak dapat

dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran/ tatap muka, yang

terstruktur dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Dan

untuk banyaknya pekan efektif adalah di mana hari-hari efektif untuk

belajar yang dapat dipergunakan dalam suatu pembelajaran, maka

untuk memudahkan mengetahui banyak pekan efektif caranya adalah

(semua jumlah pekan – jumlah pekan tidak efektif). Seperti pada

gambar di atas terdapat 24 semua jumlah Pekan, kemudian dikurangi

Pekan yang tidak efektif yang berjumlah 3 sama dengan 21 Pekan,

kemudian dikali 3 Jam pelajaran dan hasilnya adalah 63 Jam Pelajaran.

b. Program Tahunan

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu

satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD) yang sudah ditetapkan.

Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar

yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.

Seperti yang disampaikan oleh guru Pendidikan Agama Islam

yaitu Ustad Nurul Badrianz ah, S.Pd :

“Program tahunan itu program umum untuk setiap mata


pelajaran dalam setiap kelas, mbak. Dan program tahunan itu
dikembangkan oleh guru mata pelajaran itu sendiri. Nah,
dalam menyusun program tahunan ini pertama saya menelaah
tema dan subtema pada suatu kelas, kemudian menandai hari-
hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif pada
kalender akademik. Untuk hari-hari libur meliputi: jeda tengah
semester, jeda akhir semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, hari libur khusus, kegiatan khusus, kegiatan khusus
satuan pendidikan. Lalu, menghitung jumlah Minggu Belajar
Efektif dalam satu tahun, dan yang terakhir ya
mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif ke
dalam subtema.”91
91
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
83

Hal senada disampaikan oleh Kepala Sekolah tentang program

tahunan, beliau mengatakan bahwa:

“Pada program tahunan ini memuat penjabaran alokasi waktu


tiap-tiap kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk setiap
semester dan setiap kelas selama setahun pelajaran.
Kemudian, untuk program tahunan selanjutnya dijabarkan
secara rinci pada program semester, mbak. Nah, untuk
program tahunan ini dipersiapkan dan juga dikembangkan
oleh guru-guru sebelum tahun pelajaran itu dimulai, karena itu
termasuk pedoman bagi program-program selanjutnya.”92

Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa

terdapat program tahunan semester genap tahun pelajaran 2021/2022

yang mana berisi tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dan

juga alokasi waktu. Dalam penyusunan program tahunan seperti

gambar yang terlampir di atas adalah pertama, dengan cara menelaah

terlebih dahulu tema dan subtema pada suatu kelas. Kedua, menandai

hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif pada

kalender akademik. Untuk hari-hari libur meliputi: jeda tengah

semester, jeda akhir semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur

keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, hari

libur khusus, kegiatan khusus, kegiatan khusus satuan pendidikan.

Ketiga, menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif dalam satu tahun,

dan yang terakhir ya mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar

Efektif ke dalam subtema.

92
Rahmatulloh Rijal, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
84

c. Program Semester

Program semester adalah program pengajaran yang harus

dicapai selama satu semester, selama periode ini siswa diharapkan

menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai satu kesatuan

utuh. Program semester ini juga termasuk penjabaran dari program

tahunan.

Seperti yang disampaikan oleh guru Pendidikan Agama Islam

yaitu Ustad Nurul Badrianzah, S.Pd :

“Kegiatan yang dilaksanakan pada program semester itu ada


kegiatan tatap muka, praktikum, kerja lapangan, mid semester,
ujian semester, dan kegiatan lainnya yang mana diberi
penilaian keberhasilan. Ya, kira-kira dalam satu semester
terdiri dari 28 minggu, itu termasuk penyelenggaraan tatap
muka, mid semester dan ujian semester. Nah, untuk
penyusunan program semester juga ada langkah-langkahnya,
Mbak. seperti: yang pertma, saya menentukan SK dan KD
yang akan dicapai, dan untuk SK dan KD ini saya tidak perlu
lagi merumuskan karena kedua hal tersebut sudah tercantum
dalam Standar Isi pada KTSP. Kedua, saya menentukan
alokasi waktu atau jumlah jam pelajaran setiap SK dan KD
sendiri. Ketiga, saya menentukan pada minggu atau bulan apa
proses pembelajaran Kompetensi Dasar akan dilakukan.
Terakhir, membuat catatan atau keterangan pada bagian-
bagian tertentu yang membutuhkan penjelaskan lebih lanjut.”
93

Berdasarkan pada hasil wawancara diketahui bahwa dalam

program semester ini adalah penjabaran dari program tahunan.

Program semester yang terlampir pada gambar di atas adalah program

semester Pendidikan Agama Islam semester ganjil tahun pelajaran

2021/2022, yang mana di dalamnya terdiri dari nomor KI, nomor KD,

materi, alokasi waktu, dan bulan. Untuk langkah-langkah dalam

93
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
85

membuat program semester ini terdiri dari: yang pertama, menentukan

SK dan KD yang akan dicapai, dan untuk SK dan KD ini saya tidak

perlu lagi merumuskan karena kedua hal tersebut sudah tercantum

dalam Standar Isi pada KTSP. Kedua, menentukan alokasi waktu atau

jumlah jam pelajaran setiap SK dan KD sendiri. Ketiga, menentukan

pada minggu atau bulan apa proses pembelajaran Kompetensi Dasar

akan dilakukan. Terakhir, membuat catatan atau keterangan pada

bagian-bagian tertentu yang membutuhkan penjelaskan lebih lanjut.

d. Silabus

Silabus adalah salah satu komponen perangkat pembelajaran

dari rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan

tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,

materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber

belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.

Seperti halnya dikatakan oleh guru Pendidikan Agama Islam

yaitu Ustad Nurul Badrianzah, S.Pd :

“Begini, Mbak, Silabus itu sebuah rencana pembelajaran yang


mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Materi Pokok/
Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator Pencapaian
Kompetensi, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber Belajar.
Nah, jadi, silabus itu harus rinci, karena itu yang nantinya bisa
kita kembangkan melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Untuk cara pembuatan silabus ini pertama-tama mengkaji
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, mengidentifikasi
materi pokok/pembelajaran, mengembangkan kegiatan
pembelajaran, penentuan jenis penilaian, menentukan alokasi
waktu, menentukan sumber belajar, kemudian yang terakhir
ialah pengembangan silabus.”94

94
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
86

Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui bahwa silabus

Pendidikan Agama Islam tahun pelajaran 2021/2022 ialah rencana

pembelajaran yang di dalamnya mencakup Kompetensi Inti,

Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan

Pembelajaran, Indikator Pencapaian Kompetensi, Penilaian, Alokasi

Waktu, dan Sumber Belajar. Untuk cara pembuatan silabus ini

pertama-tama mengkaji Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar,

mengidentifikasi materi pokok/ pembelajaran, mengembangkan

kegiatan pembelajaran, penentuan jenis penilaian, menentukan alokasi

waktu, menentukan sumber belajar, kemudian yang terakhir ialah

pengembangan silabus.

e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ialah pegangan seorang

guru dalam mengajar di kelas. Dan RPP juga diartikan dengan rencana

yang menggambarkan prosedur dan perorganisasian pembelajaran

untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar

isi dan dijabarkan dalam silabus.

Seperti yang dikatakan oleh guru mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam yaitu ustad Nurul Badrianzah S.Pd :

“Sebelum saya melakukan kegiatan pembelajaran, terlebih


dahulu saya menyusun sebuah RPP, Mbak. agar saya lebih
mudah dalam melakukan proses pembelajaran, juga bisa
mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.
Kemudian untuk isi yang terdapat dalam RPP yang saya buat
ini terdiri dari dari judul; identitas sekolah; mata pelajaran;
kelas/semester; alokasi waktu; kompetensi inti; kompetensi
dasar dan indikator pencapaian kompetensi; materi
pembelajaran; kegiatan pembelajaran; penilaian,
87

pembelajaran remidial dan pengayaan; media/alat, bahan,


dan sumber belajar.”95
Senada dengan yang dikatakan oleh Kepala Sekolah yaitu

Bapak Rahmatulloh Rijal, S.Sos :

“Setiap guru di SMP Nuris ini harus membuat RPP terlebih


dahulu, Mbak. karena ya biar sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran ini mereka sudah mempersiapkan/
merencanakan agar nantinya dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan. Untuk RPP ini juga
kan termasuk salah satu perangkat pembelajaran pegangan
guru, ya.”96

Berdasarkan hasil wawancara di atas diketahui bahwa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada mata pelajaran PAI semester

genap tahun pelajaran 2021/2022 pada materi makanan dan minuman

halal serta bergizi. Pada perencanaan pembelajaran tersebut guru

menggunakan metode ceramah yang diselingi dengan media mind

mapping, sehingga kegiatan pembelajaran bervariasi. Untuk

komponen-komponen yang terdapat pada RPP di atas adalah berupa

judul; identitas sekolah; mata pelajaran; kelas/semester; alokasi waktu;

kompetensi inti; kompetensi dasar dan indikator pencapaian

kompetensi; materi pembelajaran; kegiatan pembelajaran; penilaian,

pembelajaran remidial dan pengayaan; media/alat, bahan, dan sumber

belajar.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan

pembelajaran di SMP Nurul Islam Jember terdapat rencana pekan

efektif yang mana nantinya seorang guru akan dapat mengetahui

berapa banyak pekan yang efektif dan pekan yang tidak efektif tiap

95
Nurul Badrianzah, diwawancarai penulis, 29 Maret 2022.
96
Rahmatulloh Rijal, diwawancarai penulis, 29 Maret 2022.
88

semester dalam satu tahun. Dan untuk program tahunan dan program

semester, guru akan mengetahui kegiatan kegiatan apa saja yang harus

dilakukan dalam tahunan dan semester tersebut. Untuk silabus dan RPP

juga dibuat sesuai dengan prosedur dari pemerintah dengan

menggunakan Kurikulum 2013.

2. Pelaksanaan Model Pembelajaran Assure dalam Menumbuhkan

Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran

2021/2022

Pelaksanaan pembelajaran adalah interaksi antara guru dengan

peserta didik, peserta didik dengan peserta didik dalam rangka

menyampaikan bahan ajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Impelementasi pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember adalah

suatu proses kegiatan pembelajaran yang mana bukan hanya guru saja

yang berperan aktif, tapi juga terdapat timbal balik dari peserta didik.

Pada hari Rabu pukul 09.00 WIB, saya kembali mengunjungi

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember. Pada saat itu saya

langsung masuk ke ruang guru untuk bertemu dengan guru Pendidikan

Agama Islam yaitu Ustad Nurul Badrianzah, S.Pd, tanpa berpikir panjang

saya langsung melakukan observasi dan juga wawancara di ruang guru

tersebut.

Dalam wawancara tersebut, guru Pendidikan Agama Islam yaitu

Ustad Nurul Badrianzah, S.Pd menjelaskan bahwa :


89

“Begini, Mbak. dalam pelaksanaan model pembelajaran


ASSURE yang saya terapkan pada pelajaran PAI ini ada enam
langkah. Nah, yang pertama itu saya menganalisis karakteristik
siswa terlebih dahulu. Kedua, saya menentukan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Ketiga, saya memilih media,
metode dan bahan ajar yang sekiranya cocok jika diterapkan
dalam pembelajaran tersebut. Keempat, saya menerapkan media,
metode dan bahan ajar yang sudah saya pilih tersebut. Kelima,
saya mengajak siswa ini ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.
dan yang terakhir saya evaluasi dan revisi untuk perbaikan
kedepannya.” 97

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan

peneliti dapat diketahui bahwa hasil wawancara yang dilakukan oleh

peneliti tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMP Nuris yang menggunakan model pembelajaran ASSURE ini

terdapat enam langkah, diantaranya adalah menganalisis karakteristik

siswa, menentukan tujuan pembelajaran, memilih media, metode, dan

bahan ajar, kemudian menerapkan media, metode dan bahan ajar tersebut,

lalu mengajak siswa berperan aktif dalam pembelajaran, lalu yang terakhir

adalah evaluasi dan revisi.

Berdasarkan penyajian data tersebut di atas, maka pelaksanaan

pembelajaran dalam rangka implementasi pembelajaran ASSURE di SMP

Nurul Islam Jember meliputi:

97
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
90

a. Menganalisis Karakteristik Siswa

Program pembelajaran akan berlangsung efektif jika sesuai

dengan karakteristik siswa yang belajar. Langkah pertama dari

implementasi model pembelajaran ASSURE adalah melakukan

analisis karakteristik terhadap karakteristik siswa.

Hal ini juga sesuai dengan yang disampaikan oleh guru

Pendidikan Agama Islam yaitu Ustad Nurul Badrianzah, S.Pd :

“Sebelum pembelajaran dimulai biasanya berdo‟a terlebih


dahulu, mbak. Setelah itu saya mencoba untuk menganalisis
karakteristik siswa. Nah, dalam menganalisis karakteristik
siswa itu ada beberapa aspek penting, yaitu: karakteristik
umum siswa, kemampuan awal yang telah dimiliki siswa, dan
juga gaya belajar siswa. Untuk karakteristik umum siswa ini
yang menggambarkan tentang kondisi siswa seperti: usia,
kondisi sosial ekonomi, dan kondisi budaya. Lalu, untuk
kemampuan awal ini menggambarkan tentang pengetahuan
dan keterampilan yang sudah dan belum dimiliki oleh siswa
sebelum mengikuti pembelajaran. Sedangkan untuk gaya
belajar ini menggambarkan tentang bagaimana sih
kecenderungan siswa dalam memberi respon terhadap
stimulus yang diberikan oleh guru mereka. Dan tujuan dari
menganalisis karakteristik siswa ini ya untuk mengetahui
profil siswa yang akan mengikuti proses pembelajaran.”98

Gambar 4.2
Dokumen Guru melakukan analisis karakteristik siswa
melalui pre-test.99

98
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh penulis, Jember, 30 Maret 2022.
99
SMP Nurul Islam Jember, Dokumentasi, 31 Maret 2022.
91

Berdasarkan data dokumen yang disajikan dalam bentuk gambar

4.2 di atas, dapat diketahui bahwa dalam menganalisis karakteristik siswa

yang perlu diperhatikan adalah : 1) karakteristik umum siswa, untuk

karakteristik umum siswa ini yang menggambarkan tentang kondisi

siswa seperti; usia, kondisi sosial ekonomi, dan kondisi budaya 2)

kompetensi atau kemampuan awal, untuk kemampuan awal ini

menggambarkan tentang pengetahuan dan keterampilan yang sudah dan

belum dimiliki oleh siswa sebelum mengikuti pembelajaran 3) gaya

belajar, untuk gaya belajar ini menggambarkan tentang bagaimana sih

kecenderungan siswa dalam memberi respon terhadap stimulus yang

diberikan oleh guru mereka dan 4) motivasi. Dan untuk analisis

sederhana yang dapat dilakukan oleh guru adalah bisa dengan cara

observasi, wawancara, dan pre-test. Dan untuk guru Pendidikan Agama

Islam yaitu Ustad Nurul Badrianzah, S.Pd ini memilih menggunakan cara

pre-test.

b. Menentukan Tujuan Pembelajaran dan Kompetensi

Tujuan pembelajaran termasuk rumusan atau pernyataan yang

mana mendeskripsikan tentang kompetensi, pengetahuan, keterampilan

dan juga sikap yang akan dimiliki siswa setelah menempuh proses

pembelajaran.

Berdasarkan wawancara penulis dengan guru Pendidikan Agama

Islam yaitu Ustad Nurul Badrianzah menyatakan bahwa:

“Nah, perlu diperhatikan ya, Mbak. Bahwa tujuan pembelajaran


itu termasuk pernyataan dari apa yang akan dicapai para
pembelajar/para siswa, bukan bagaimana mata pelajaran itu
diajarkan. Lalu, untuk klasifikasi dari tujuan pembelajaran itu
92

ada dua, yaitu tujuan pembelajaran khusus dan tujuan


pembelajaran umum. Dan untuk memperoleh tujuan
pembelajaran itu bisa dari silabus atau kurikulum, informasi
yang tercatat dalam buku teks, atau bisa juga dirumuskan sendiri
oleh guru setelah melalui proses penilaian kebutuhan belajar.”100

Gambar 4.3
Dokumentasi Silabus PAI SMP Nuris
Tahun Ajaran 2021/2022101

Berdasarkan data dokumentasi yang disajikan dalam bentuk

gambar 4.3 dapat diketahui bahwa guru Pendidikan Agama Islam

menggunakan silabus dalam membantu menetapkan tujuan pembelajaran

yang dilakukan. Dalam silabus terdapat satuan pendidikan, mata

pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran, Kompetensi Dasar (KD),

materi pembelajaran, nilai karakter, indikator, kegiatan pembelajaran,

alokasi waktu, sumber, dan penilaian.

100
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh penulis, Jember, 30 Maret 2022.
101
Smp Nurul Islam, Dokumentasi, 31 Maret 2022.
93

c. Memilih Media, Metode, dan Bahan Ajar

Sebelum menerapkan media, metode, dan bahan ajar untuk

menciptakan pembelajaran sukses, guru perlu memahami secara

mendalam tentang media, metode dan bahan ajar.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru

Pendidikan Agama Islam yaitu Ustad Nurul Badrianzah, beliau

mengatakan demikian:

“Jadi, mengapa kita harus memilih metode, media dan


materi ajar untuk pembelajaran? Ya, karena ketiga
komponen tersebut itu memiliki peran penting dalam
membantu siswa untuk mencapai kompetensi atau tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan. Dan untuk metode
yang saya ingin gunakan itu bermacam-macam, Mbak. Salah
satunya ketika saya mengajar materi tentang makanan dan
minuman halal serta bergizi saya menggunakan metode
diskusi, kemudian media yang saya gunakan adalah mind
mapping, untuk bahan ajarnya saya memakai buku LKS
yang sudah disediakan oleh pemerintah lalu saya mengolah
materi ajar tersebut yang mana sekiranya nanti bisa dipahami
oleh siswa.”102

Berdasarkan hasil observasi di atas dijelaskan bahwa

pemilhan media, metode dan bahan ajar adalah hal penting sebelum

melaksanakan proses pembelajaran. karena media adalah sesuatu

yang dapat digunakan untuk menjembatani proses penyampaian

pesan dan pengetahuan antara guru dan murid. Kemudian, untuk

metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan

isi atau materi pembelajaran.

102
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh penulis, Jember, 30 Maret 2022.
94

d. Menerapkan Metode, Media, dan Bahan Ajar

Dalam menerapkan dan kombinasi metode, media dan bahan

ajar ini dapat membantu guru dalam menciptakan pembelajaran

sukses.

Kemudian, setelah memilih metode, media dan materi ajar,

yang dilakukan guru adalah menerapkan/memanfaatkan metode,

media dan materi ajar yang sudah dipilih dalam kegiatan

pembelajaran. Sebelum memanfaatkan metode, media dan bahan ajar

yang sudah ditetapkan, lebih baik mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut: mengecek bahan ajar (kira-kira masih layak pakai atau tidak),

mempersiapkan bahan ajar, mempersiapkan lingkungan belajar,

mempersiapkan pembelajar, menyediakan pengalaman belajar (kira-

kira berpusat pada pengajar atau pembelajar).

Berdasarkan wawancara dan observasi dengan guru mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu Ustad Nurul Badrianzah,

beliau menyatakan:

“Dalam penerapan metode, media dan materi ajar yang sudah


saya pilih sebelumnya saya melakukan review dulu sih, Mbak
terhadap materi ajarnya, maksudnya kira-kita jika materi ini
diterapkan masih layak atau tidak, kemudian saya menyiapkan
materi ajarnya, lalu menyiapkan lingkungan belajar, peserta
didik, juga memberikan pengalaman belajar terhadap siswa.
Dan untuk pembelajaran hari ini saya menjelaskan ke murid-
murid dengan menggunakan media mind mapping, dan untuk
materinya sekarang sampai pada bab 14 tentang makanan
halal dan bergizi, dan saya juga menyuruh murid-murid untuk
menghafalkan ayat dan terjemahnya yang berhubungan
dengan materi, yaitu surah an-Nahl ayat 114. ”103

103
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh penulis, Jember, 30 Maret 2022.
95

Gambar 4.4
Proses belajar mengajar menggunakan media mind
mapping104

Berdasarkan data dokumen yang disajikan dalam bentuk

gambar 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa pada proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam memilih media pembelajaran mind

mapping, menggunakan metode ceramah, dan menjelaskan tentang

materi makanan dan minuman yang halal serta bergizi. Dalam

pembelajaran tersebut, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang

materi makanan dan minuman yang halal dan bergizi yang telah

dipaparkan pada mind mapping yang dibuat oleh guru.

Sebagaimana dengan hal tersebut, Keynanti Khendra Fenincea

salah satu siswa Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember

mengungkapkan :

“Kami senang mbak kalau waktunya mata pelajaran


Pendidikan Agama Islam, karena selain gurunya yang ceria,
metode dan media yang digunakan juga bermacam-
macam/ganti-ganti juga, sehingga membuat kita tidak merasa
bosan dan jenuh, sehingga kita dapat memahami materi yang
disampaikan oleh ustad Badri.”105

Berdasarkan data wawancara dan observasi, dapat diketahui

bahwa salah satu murid SMP Nuris Jember yang bernama Keynanti
104
SMP Nurul Islam Jember, Dokumentasi, 30 Maret 2022.
105
Keynanti Khendra Fenincea, diwawancarai penulis, 30 Maret 2022.
96

Khendra Fenincea mengungkapkan pendapatnya tentang kegiatan

pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilakukan di kelasnya.

Pernyataannya adalah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

gurunya sangat ceria, metode, media dan bahan ajar yang digunakan

juga sangat menarik sehingga tidak membuat pembelajaran terasa

jenuh. Sehingga dapat memahami materi yang disampaikan dengan

baik.

Senada juga dengan pendapat Prischa Meila Delitasari salah

satu siswa Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember juga

mengatakan:

“Kami bisa menerima materi Pendidikan Agama Islam yang


disampaikan oleh ustad Badri dengan mudah, mbak. Karena,
menurut saya media dan metode yang digunakan beliau tidak
membosankan. Jadi, saya juga tidak mengantuk di kelas.
Beliau juga sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
materi yang sedang dijelaskan, jadi dalam pembelajaran itu
kita juga dituntut untuk berfikir dan merespon sehingga
suasana kelas menjadi tidak sepi.”106

Berdasarkan data wawancara dan observasi, dapat diketahui

bahwa salah satu murid SMP Nuris Jember yang bernama Prischa

Meila Delitasari mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam yang dilakukan di kelasnya. Pernyataannya

adalah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam gurunya

menggunakan metode dan media yang menarik sehingga membuat

pembelajaran terasa tidak membosankan dan tidak membuat

mengantuk. Dan dalam pembelajaran PAI juga guru memberikan

106
Prischa Meila Delitasari, diwawancarai penulis, 30 Maret 2022.
97

stimulus dan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang diajarkan

sehingga murid bisa aktif dan merespon dalam proses pembelajaran.

e. Melibatkan Siswa dalam Aktivitas Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran diperlukan keterlibatan mental

siswa secara aktif dengan materi dan substansi yang sedang

dipelajari.

Dalam kegiatan pembelajaran guru mengajak siswa agar

terlibat dalam proses pembelajaran. Karena, belajar akan lebih mudah

jika siswa baik secara fisik maupun secara mental ikut terlibat aktif

dengan isi materi atau keterampilan yang dipelajari. Sejumlah metode

pembelajaran dapat diaplikasikan untuk menciptakan keterlibatan

siswa dalam menempuh proses pembelajaran.

“Proses belajar yang efektif itu perlu adanya keterlibatan


siswa baik secara fisik maupun mental di dalamnya. Jika
siswa aktif dalam proses pembelajaran akan memudahkan
siswa dalam memahami materi yang dijelaskan/diberikan oleh
guru. Nah, salah satu cara dalam membuat aktif siswa atau
agar siswa dapat terlibat dalam pembelajaran ya dengan cara
memberi latian, misalnya memberi pertanyaan-pertanyaan
tentang materi yang diajarkan.”107

Gambar 4.5
Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Di SMP Nuris Jember.108
107
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh penulis, Jember, 30 Maret 2022.
108
SMP Nurul Islam Jember, Dokumentasi, 30 Maret 2022.
98

Berdasarkan data dokumen yang disajikan dalam bentuk

gambar 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa guru melibatkan siswa

pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam salah satunya

dengan cara memberikan sebuah pertanyaan tentang materi yang

diajarkan, dan untuk siswa yang bisa menjawab pertanyaan tersebut

diperbolehkan duduk di bangkunya. Dan untuk siswa yang belom

bisa menjawab pertanyaan masih diperintahkan untuk berdiri sampai

bisa menjawab.

f. Evaluasi dan Revisi

Evaluasi adalah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk

memberikan penilaian terhadap sesuatu. Dan langkah yang terakhir

adalah guru melakukan evaluasi dan juga revisi pada proses

pembelajaran yang mana tujuannya adalah untuk menilai proses

pembelajaran dan menilai pencapaian hasil belajar siswa.

Berdsarkan wawancara dengan guru Pendidikan Agama

Islam, beliau menyatakan bahwa:

“Dalam proses evaluasi ini, saya menilai proses pembelajaran


yang mana yang menjadi pertanyaan saya dan nantinya akan
saya evaluasi dan revisi adalah apakah proses pembelajaran
yang sudah saya lakukan itu sudah mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah ditentukan, lalu apakah metode,
media dan bahan ajar yang saya pilih itu dapat membantu
siswa dalam proses pembelajaran, maksudnya apakah siswa
dapat mamahami materi dengan mudah, kemudian apakah
siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran.”109

109
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh penulis, Jember, 30 Maret 2022.
99

Gambar 4.6
Evaluasi/penilaian pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dengan cara menghafalkan surah an-Nahl ayat 114110

Berdasarkan data dokumen yang disajikan dalam bentuk

gambar 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa dalam mengevaluasi

proses pembelajaran, guru melakukan kegiatan menghafal surah an-

Nahl ayat 114 dan juga mengerjakan latihan soal di LKS yang sudah

disediakan tentang makanan dan minuman yang halal dan bergizi

dan nantinya akan dinilai oleh guru. Tujuannya adalah untuk

mengetahui seberapa faham siswa pada materi tersebut. Yang mana

nantinya akan digunakan guru dalam mengevaluasi dan revisi. Dalam

proses evaluasi, siswa kebanyakan mendapatkan nilai di atas KKM.

Berdasarkan penyajian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pada implementasi model pembelajaran ASSURE pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama

Nurul Islam Jember terdapat enam langkah, yaitu: (1) menganalisis

karakteristik siswa, hal ini meliputi: karakter umum seperti usia,

kondisi sosial ekonomi, dan kondisi budaya. Kemudian kemampuan

110
SMP Nurul Islam Jember, Dokumentasi, 30 Maret 2022.
100

awal yang telah dimiliki siswa, dan gaya belajar siswa (2)

menetapkan tujuan pembelajaran, untuk pencapaiannya bisa dari

silabus/kurikulum, informasi yang tercatat di buku teks, dan bisa juga

dirumuskan sendiri oleh guru setelah melalui proses penilaian

kebutuhan belajar, (3) memilih media, metode, dan materi ajar, hal ini

dilakukan untuk membantu siswa dalam mencapai kompetensi dan

tujuan pembelajaran, (4) menerapkan metode, media dan materi ajar,

sebelum menerapkannya guru melakukan review materi, menyiapkan

materi ajar, menyiapkan lingkungan belajar, menyiapkan peserta

didik, memberikan pengalaman belajar kepada siswa, (5) keterlibatan

siswa dalam proses pembelajaran, keterlibatan ini baik secara fisik

maupun mental dan juga dapat memudahkan siswa dalam memahami

materi yang dijelaskan guru. (6) evaluasi dan revisi, yang dinilai guru

Pendidkan Agama Islam dalam evaluasi ini ialah apakah proses

pembelajaran ini sudah mencapai tujuan pembelajaran, apakah

metode, media, dan bahan ajar ini dapat membantu siswa dalam

proses pembelajaran, kemudian apakah siswa terlibat dalam proses

pembelajaran.

Sedangkan mengenai pemilihan media, metode, dan bahan

ajar yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam di kelas 8F

saat itu adalah menggunakan media mind mapping, metode diskusi

dan ceramah, dan materinya adalah tentang makanan dan minuman

halal serta bergizi, dan guru juga meminta murid untuk menghafal

surah an-Nahl ayat 114.


101

3. Evaluasi Implementasi Model Pembelajaran ASSURE dalam

Menumbuhkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember

Tahun Pelajaran 2021/2022

Evaluasi merupakan tingkat akhir dalam pelaksanaan

pembelajaran, di mana dalam evaluasi tersebut guru akan mengetahui

tingkat pemahaman siswa-siswinya pada materi yang sudah diajarkan.

Tahap evaluasi dalam model pembelajaran ASSURE ini dilakukan untuk

menilai efektivitas pembelajaran dan juga hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Pendidikan Agama

Islam tentang evaluasi pembelajaran PAI dengan menggunakan model

ASSURE, beliau mengatakan :

“Setelah melakukan perencanaan pada pembelajaran


menggunakan model pembelajaran ASSURE, kemudian
melaksanakan apa yang sudah direncanakan. Selanjutnya, ya, saya
melakukan evaluasi, Mbak. yang mana agar saya bisa menilai
efektivitas pembelajaran dan juga hasil belajar siswa. Dan agar
saya juga nantinya bisa memperbaiki apa yang seharusnya
diperbaiki dalam pembelajaran tersebut, agar dengan mudah dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.”111

111
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
102

Gambar 4.7
Kegiatan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Yang menggunakan model pembelajaran ASSURE.112

Berdasarkan data dokumen yang disajikan pada gambar 4.7 di atas,

dapat diketahui bahwa pada evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama

Islam yang menggunakan Model pembelajaran ASSURE ini yang pertama

adalah menggunakan tes tulis ketika ujian harian. Guru memerintahkan

siswa untuk mengerjakan soal pilihan ganda yang ada di LKS Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti milik siswa masing-masing. Kemudian,

jika sudah selesai mengerjakan maka LKS tersebut dikumpulkan kepada

guru untuk dinilai.

Untuk evaluasi yang kedua, guru Pendidikan Agama Islam juga

menggunakan tes menghafal ayat yang berhubungan dengan materi yang

dipelajari yaitu surat an-Nahl ayat 114.

Seperti yang disampaikan oleh guru Pendidikan Agama Islam yaitu

Ustad Nurul Badrianzah, S.Pd :

“Untuk evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam saya


menggunakan tes tulis dan juga tes menghafal, Mbak. jadi untuk
tes tulis itu saya menyuruh anak-anak untuk mengerjakan soal

112
SMP Nurul Islam Jember, Dokumentasi, 31 Maret 2022.
103

pilihan ganda pada LKS PAI dan BP masing-masing siswa,


kemudian jika sudah selesai mengerjakan suruh mereka
mengumpulkan kepada saya untuk dinilai. Kemudian untuk
evaluasi kedua ini saya menggunakan tes menghafal. Untuk surat
yang dihafal ya tentang materi yang sedang dipelajari itu, Mbak.
surat an-Nahl ayat 114.” 113

Gambar 4.8
Kegiatan evaluasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Yang menggunakan model pembelajaran ASSURE.114

Berdasarkan data dokumen yang disajikan pada gambar 4.8 di atas,

dapat diketahui bahwa pada evaluasi yang kedua pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam yang menggunakan model pembelajaran

ASSURE ini adalah dengan menghafal ayat yang berkaitan dengan materi

yang diajarkan pada hari itu, yaitu ayat tentang makanan dan minuman

yang halal serta bergizi, yang mana terdapat pada surat an-Nahl ayat 114.

Ketika proses mengahafal, guru meminta siswa untuk maju satu persatu

dan untuk siswa yang belum hafal, maka disuruh untuk duduk kembali

sampai siswa tersebut hafal.

113
Nurul Badrianzah, diwawancara oleh Penulis, Jember, 29 Maret 2022.
114
SMP Nurul Islam Jember, Dokumentasi, 31 Maret 2022.
104

Gambar 4.9
Penilaian pada kegiatan evaluasi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.115

Beradasarkan data dokumen yang disajikan pada gambar 4.9 di

atas, dapat diketahui bahwa pada penilaian pada pembelajaran Pendidikan

Agama Islam yang menggunakan model pembelajaran ASSURE ini

menunjukkan bahwa pada evaluasi yang berupa tes hafalan ini

memperoleh nilai yang di atas KKM. Sehingga, bisa dikatakan bahwa

dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang menggunakan

model pembelajaran ASSURE ini efektif dan berhasil juga perlu

dipertahankan.

115
SMP Nurul Islam Jember, Dokumentasi, 31 Maret 2022.
105

C. Pembahasan Temuan

Berdasarkan hasil penyajian dan penelitian melalui wawancara,

observasi, dokumentasi dan analisis yang telah dilakukan, serta berdasarkan

fokus masalah yang dirumuskan, maka dikemukakan berbagai temuan yang

terdapat di lapangan mengenai implementasi model pembelajaran ASSURE

dalam menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun

Pelajaran 2021/2022.

1. Perencanaan Model Pembelajaran ASSURE dalam Menumbuhkan

Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran

2021/2022

Perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan

penentuan semua aktivitas yang akan dilakukan pada masa yang akan

datang dalam rangka untuk mencapai tujuan.

Pada perencanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember, terdapat beberapa

perangkat pembelajaran, mulai dari kalender pendidikan, rencana pekan

efektif, program tahunan, program semester, silabus dan juga rencana

pelaksanaan pembelajaran.

Dari hasil yang didapat dalam penelitian, perencanaan

pembelajaran dalam perangkat kalender pendidikan itu merupakan langkah

awal untuk mengetahui seberapa banyak hari yang efektif dan hari tidak

efektif di setiap tahun.


106

Hal ini sesuai dengan Permendiknas No. 22 yang menyatakan

bahwa kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran siswa selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan

tahun pelajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif, dan hari

libur.116

Pada kenyataannya memang kalender pendidikan itu ditunjukkan

untuk menentukan jadwal atau merencanakan kegiatan pada satuan

pendidikan. Dan dapat membantu guru melakukan kewajiban membuat

program diawal tahun, seperti: program tahunan, dan program semester,

silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Dari hasil penelitian mengenai rencana pekan efektif, didapat

informasi bahwa rencana pekan efektif adalah suatu rencana di mana kita

bisa mengetahui hari efektif dan tidak efektif.

Hal itu sejalan dengan pendapat dari Mulyasa yang menyatakan

bahwa rencana pekan efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada

pada tahun pelajaran berlangsung. Untuk membantu kemajuan belajar

peserta didik di samping modul perlu dikembangkan program mingguan

dan harian.117 Program ini merupakan penjabaran dari program semester

dan program modul, melalui program ini dapat diketahui tujuan-tujuan

yang telah dicapai dan yang perlu diulang, bagi setiap peserta didik.

Hasil peneliti pada program tahunan menunjukkan bahwa program

tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi

116
Permendiknas, Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, 44.
117
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreati dan
Menyenangka, (Bandung: Rosdakarya, 2007), 99.
107

dan kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun

pelajaran.

Hal ini sesuai dengan teori dari Sanjaya yang menyatakan bahwa

program tahunan rencana penetapan alokasi waktu satu tahun ajaran untuk

mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah

ditetapkan. Penetapan alokasi waku diperluakn agar seluruh kompetensi

dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.118

Sehingga di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember

menjadikan program tahunan sebagai patokan di mana seorang guru bisa

mengetahui berapa banyak alokasi waktu yang dibutuhkan dalam setahun

untuk mencapai kompetensi dasar.

Dari hasil penelitian juga, penyusunan program tahunan

dikembangkan oleh guru pelajaran itu sendiri. Hal ini sejalan dengan

pendapat Mulyasa yang menyatakan bahwa program tahunan merupakan

program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang

dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program ini

perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran,

karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program

berikutnya.119

Dalam program semester, dari hasil yang peneliti dapatkan di

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember, menyatakan bahwa

program semester merupakan penjabaran dari program tahunan. Program

semester berisikan mengenai garis-garis besar atau hal-hal yang hendak


118
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Presnada Media Grup, 2010), 52
119
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2010), 249.
108

dilaksanakan dalam semester itu adalah kegiatan tatap muka, kerja

lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainnya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sanjaya yang menyatakan bahwa

program tahunan disusun untuk menunjukkan jumlah jam yang diperlukan

untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester

diarahkan untuk menjawab minggu ke berapa atau kapan pembelajaran

untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.120

Dalam silabus, hal ini yang diperoleh peneliti bahwa silabus terinci

dari delapan kriteria. Yaitu mencakup Standar Kompetensi (SK),

Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan

Pembelajaran, Indikator Pencapaian Kompetensi, Penilaian, Alokasi

Waktu, dan Sumber Belajar. Dan nantinya bisa dikembangkan melalui

RPP.

Hal tersebut sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) yang menyatakan bahwa silabus adalah rencana pembelajaran

pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup Standar

Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), materi pokok/pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber belajar.

Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan hasil

yang diperoleh peneliti, bahwa di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam

Jember menggunakan sistem Kurikulum 2013, dan rencana pelaksanaan

pembelajaran tidak boleh memuat lebih dari satu kompetensi dasar.

120
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Presnada Media Grup, 2010), 249.
109

Rencana pelaksanaan pembelajaran paling luas hanya satu kompetensi

dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa buah indikator untuk

satu kali pertemuan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sugeng dan Faridah, bahwa

rencana pelaksanaan pembelajaran disusun untuk setiap kompetensi dasar

yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru

merancang penggalan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap

pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan pelajaran di satuan

pendidikan.121

2. Pelaksanaan Model Pembelajaran ASSURE dalam Menumbuhkan

Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran

2021/2022

Dari observasi yang dilakukan peneliti di lapangan, peneliti

menemukan data tentang pelaksanaan model pembelajaran ASSURE

dalam menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember ini

terdapat enam langkah, yaitu: 1) menganalisis karakteristik siswa, 2)

menentukan tujuan pembelajaran, 3) memilih metode, media, dan materi

ajar, 4) menerapkan/memanfaatkan metode, media da materi ajar, 5)

mengajak siswa untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, 6)

evaluasi dan revisi.

121
Sugeng Listyo Prabowo dan Faridah Nurmaliyah, Perencanaan Pembelajaran, (Malang:
UIN Maliki Press, 2010), 145.
110

Seperti yang terdapat pada buku Benny A. Pribadi, bahwa langkah-

langkah penting yang perlu dilakukan dalam model desain sistem

pembelajaran ASSURE meliputi beberapa aktivitas, yaitu:

a) Melakukan analisis krakteristik siswa/ analyze learner,

b) Menetapkan tujuan pembelajaran/ state objectives,

c) Memilih metode, media dan bahan ajar/ select methode, media and

materials,

d) Memenfaatkan metode, media dan bahan ajar/ utilize methode, media

and materials,

e) Melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran/ require learners

participations, dan

f) Mengevaluasi dan merevisi program pembelajaran/ evaluate and

revise.122

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam menerapkan model

pembelajaran ASSURE adalah menganalisis karakteristik siswa, dalam hal

ini yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi karakteristik siswa yang

akan melakukan aktivitas pembelajaran. yang mana tujuannya adalah

memudahkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Karakteristik

yang perlu di dianalisis ialah karakteristik umum, kemampuan awal yang

telah dimiliki siswa, dan gaya belajar siswa. Untuk karakteristik umum

siswa ini yang menggambarkan tentang kondisi siswa seperti: usia, kondisi

sosial ekonomi, dan kondisi budaya. Lalu, untuk kemampuan awal ini

menggambarkan tentang pengetahuan dan keterampilan yang sudah dan

belum dimiliki oleh siswa sebelum mengikuti pembelajaran. Sedangkan

122
Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat, 2019),
112.
111

untuk gaya belajar ini menggambarkan tentang bagaimana sih

kecenderungan siswa dalam memberi respon terhadap stimulus yang

diberikan oleh guru mereka.

Seperti yang dijelaskan pada buku Benny A. Pribadi yaitu, analisis

terhadap karakteristik siswa meliputi beberapa aspek penting, yaitu

karakteristik umum, kompetensi spesifik yang telah dimiliki sebelumnya,

dan gaya belajar atau learner style siswa.123

Kedua, yaitu menentukan tujuan pembelajaran, yang mana tujuan

pembelajaran ini dapat diperoleh dari silabus atau kurikulum, informasi

yang tercatat dalam buku teks, atau dirumuskan sendiri oleh guru mata

pelajaran.

Seperti yang dijelaskan dalam buku Benny A. Pribadi yaitu, tujuan

pembelajaran dapat diperoleh dari silabus atau kurikulum, informasi yang

tercatat dalam buku teks, atau dirumuskan sendiri oleh perancang atau

instruktur. Tujuan pembelajaran juga merupakan rumusan atau pernyataan

yang mendeskripsikan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

diperoleh siswa setelah menempuh proses pembelajaran.124

Langkah pada model pembelajaran ASSURE yang ketiga, yaitu

memilih metode, media dan materi ajar, yang mana ketiga komponen

tersebut itu memiliki peran penting dalam membantu siswa untuk

mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Hal tersebut sesuai dengan yang dijelaskan oleh Benny A. Pribadi

bahwa, dalam langkah ini, guru harus pintar untuk memilih metode,

123
Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, 113.
124
Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, 113-114.
112

media, dan bahan ajar yang sesuai untuk siswa. Kesesuaian ini dapat

dilihat dari karakteristik siswa. Kesesuaian dalam memilih dapat

mempengaruhi keefektifan, efisien dan daya tarik siswa dalam belajar.

Metode, media, bahan ajar. Langkah ketiga dalam desain pembelajaran

Assure adalah menyusun perencanaan metode, media dan materi yang

akan digunakan dalam proses pembelajaran secara sistematis dan

tersturktur. Pada langkah ini, ketepatan guru dalam memilih metode,

media dan materi ajar sangat dibutuhkan, demi menciptakan proses

pembelajaran yang efektif, efisien, menarik dan mampu mencapai tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.125

Untuk langkah keempat ialah menerapkan/memanfaatkan metode,

media dan bahan ajar. Sebelum memanfaatkan metode, media dan bahan

ajar yang sudah ditetapkan, lebih baik mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut: mengecek bahan ajar (kira-kira masih layak pakai atau tidak),

mempersiapkan bahan ajar, mempersiapkan lingkungan belajar,

mempersiapkan pembelajar, menyediakan pengalaman belajar (kira-kira

berpusat pada pengajar atau pembelajar).

Seperti yang tertera pada buku Benny A. Pribadi yang mana di

sana menyatakan bahwa sebelum menggunakan metode, media, dan bahan

ajar, instruktur atau perancang terlebih dahulu perlu melakukan uji coba

untuk memastikan bahwa ketiga komponen tersebut dapat berfungsi

efektif untuk digunakan dalam situasi atau setting yang sebenarnya.

Kemudian selanjutnya adalah menyiapkan kelas dan sarana pendukung

125
Benny A. Pribadi, Model ASSURE Untuk Mendesain Pembelajaran Sukses, (Jakarta: PT
Dian Rakyat, 2011), 31-33.
113

yang diperlukan untuk dapat menggunakan metode, media, dan bahan ajar

yang dipilih. Setelah semuanya siap, ketiga komponen tersebut dapat

digunakan.126

Dan langkah kelima adalah keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran, yang mana belajar akan lebih mudah jika siswa baik secara

fisik maupun secara mental ikut terlibat aktif dengan isi materi atau

keterampilan yang dipelajari. Sejumlah metode pembelajaran dapat

diaplikasikan untuk menciptakan keterlibatan siswa dalam menempuh

proses pembelajaran.

Seperti yang telah dijelaskan pada buku Benny A. Pribadi, bahwa

siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran akan dengan mudah

mempelajari materi pembelajaran. Setelah aktif melakukan proses

pembelajaran, pemberian umpan balik berupa pengetahuan tentang hasil

belajar akan memotivasi siswa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih

tinggi.127

Yang terakhir yaitu evaluasi dan revisi, evaluasi dan revisi yang

dilakukan guru adalah tentang apakah proses pembelajaran yang sudah

dilakukan itu sudah mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan,

lalu apakah metode, media dan bahan ajar yang dipilih itu dapat

membantu siswa dalam proses pembelajaran, maksudnya apakah siswa

dapat mamahami materi dengan mudah, kemudian apakah siswa ikut

terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

126
Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, 115.
127
Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, 115.
114

Seperti yang terdapat pada buku Benny A. Pribadi yaitu, contoh

pertanyaan-pertanyaan yang perlu dilakukan untuk menilai efektifitas

proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

1) Apakah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan?

2) Apakah metode, media, dan strategi pembelajaran yang digunakan

dapat membantu berlangsungnya proses belajar siswa?

3) Apakah siswa terlibat aktif dengan materi pembelajaran yang

dipelajari? revisi perlu dilakukan apabila hasil evaluasi terhadap

program pembelajaran menunjukkan hasil yang kurang

memuaskan.128

3. Evaluasi Model Pembelajaran ASSURE dalam Menumbuhkan

Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran

2021/2022

Evaluasi menjadi bagian dari salah satu komponen dalam sistem

pembelajaran. Evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember

merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai dan untuk

mengetahui sejauh mana siswa dapat menguasai materi yang diajarkan

oleh guru.

128
Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, 116.
115

Evaluasi dalam dunia pendidikan memiliki kedudukan yang sangat

penting dalam setiap kegiatan pembelajaran.129

Berdasarkan hasil yang didapat oleh peneliti, dalam evaluasi

pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam menggunakan

model pembelajaran ASSURE di Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam

Jember adalah agar guru dapat menilai efektivitas pembelajaran dan juga

hasil belajar siswa.

Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa evaluasi

adalah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memberikan penilaian

terhadap sesuatu. Yang mana dalam model pembelajaran ASSURE ini

evaluasi dilakukan baik terhadap hasil belajar siswa maupun terhadap

program pembelajaran itu sendiri.130

Untuk cara evaluasi yang dilakukan pada pembelajaran Pendidikan

Agama Islam yang menggunakan model pembelajaran ASSURE ini adalah

dengan cara tes tulis dan tes menghafal. Yang mana dalam tes tulis berupa

mengerjakan soal di buku LKS pegangan siswa dan untuk tes menghafal

berupa hafalan ayat al-Qur‟an yang berhubungan dengan materi yang

diajarkan guru.

Tes tertulis sering juga disebut dengan paper and pencil test adalah

tes di mana soal dan jawaban yang diberikan dalam bentuk tulisan, tetapi

dalam menjawab tidak selalu merespon dalam bentuk tulisan, dapat juga

129
Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik, (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 12.
130
Benny A. Pribadi, Model ASSURE untuk mendesain Pembelajaran Sukses, Jakarta:
Dian Rakyat, 133-134.
116

berbentuk yang lain, misalnya memberi tanda, mewarnai, mengarsir,

menggambar.131

131
Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik, 42-43.
117

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian di atas yang merupakan perpaduan dari kajian

teoritis dengan hasil penelitian data yang diperoleh dari lokasi penelitian serta

berpijak pada fokus penelitian skripsi ini, maka peneliti memperoleh

memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan Model Pembelajaran ASSURE dalam Menumbuhkan

Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran

2021/2022

Dapat diketahui bahwa dalam perencanaan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam pada model pembelajaran ASSURE di Sekolah

Menengah Pertama Nurul Islam Jember terdapat: Rincian Pekan Efektif,

program tahunan, program semester, silabus, dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran.

2. Pelaksanaan Model Pembelajaran ASSURE dalam Menumbuhkan

Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran

2021/2022

Pada pelaksanaan model pembelajaran ASSURE terdiri dari enam

langkah, yaitu:

1) Analisis pada karakteristik siswa/ analyze characteristic learner,

2) Menentukan tujuan pada pembelajaran/ state objectives,


118

3) Memilih metode pembelajaran, media, dan bahan ajar/ select methode,

media, and materials,

4) Menerapkan metode, media pembelajaran, dan bahan ajar/ utilize

methode, media, and materials,

5) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran/ requires learner participation

6) Evaluasi dan revisi/ evaluate and revise

3. Evaluasi Model Pembelajaran ASSURE dalam Menumbuhkan Keaktifan

Belajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Menengah Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran 2021/2022

Pada Evaluasi implementasi model pembelajaran ASSURE pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama

Nurul Islam Jember ini guru menggunakan tes tulis dan tes menghafal

yang mana pada evaluasi tersebut menunjukkan keefektifan dan

keberhasilan terhadap penggunaan model pembelajaran ASSURE pada

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

B. Saran

1. Bagi Lembaga Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember

a. Sebaiknya sesekali model pembelajaran ASSURE ini perlu diterapkan

untuk seluruh pelajaran yang terdapat di Sekolah Menengah Pertama

Nuris Jember karena dalam model pembelajaran ASSURE ini terdapat

dampak positifnya seperti dapat menghidupkan suasana kelas,

pembelajaran menjadi terstruktur, dan melatih siswa untuk percaya diri

dan kritis ketika terlibat dalam proses pembelajaran seperti

memberikan respon.
119

b. Menjadikan model pembelajaran ASSURE sebagai identitas salah satu

model dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama Nuris

Jember, agar terdapat variasi baru dan juga bisa dijadikan solusi jika

nantinya muncul beberapa masalah dalam proses pembelajaran di

sekolah misalnya seperti pembelajaran terkesan monoton dan

membosankan.

2. Untuk Guru Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember

a. Sebaiknya dalam model pembelajaran ASSURE ini dilakukan inovasi

baru, khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,

supaya peserta didik tidak mudah merasa jenuh dan bosan dalam

proses pembelajaran.

b. Agar berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran yang terdapat

dalam model ASSURE tersebut guru harus ulet, sabar, dan pandai

dalam membimbing serta mendidik siswa dalam pembelajaran

menggunakan model ASSURE.

3. Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember

a. Murid diusahakan bisa bekerjasama dengan guru dan juga dapat

berperan aktif dalam pembelajaran, agar proses pembelajaran dengan

menggunakan model ASSURE dapat berjalan dengan baik.

b. Setiap siswa sebaiknya terlibat dengan proses pembelajaran seperti

ikut memberikan saran, mengkritisi, dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan dari guru, yang mana bertujuan untuk melatih kepercayaan

diri siswa.
120

DAFTAR PUSTAKA
Affandi. Model dan metode pembelajaran di sekolah. Semarang: Unissula Press,
2013.
Anwar, Chairul dkk, “The Effectiveness of Islamic Religious Education in the
Universities : The Effects on the Students‟ Characters in the Eraof
Industry 4.0‟, Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, Vol. 3, No.1,
2018.
Anwar, Chairul. Buku Terlengkap Teori-teori Pendidikan Klasik Hingga
Kontemporer. Yogyakarta: IRCiSoD, 2017.
Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Renike Cipta, 2002.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. Ke-15,
Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2012.
Buku Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran, Panduan Evaluasi
Pembelajaran, 2007.
Citra, Ayu Widya, “Implementasi Model Pembelajaran Assure dalam
Meningkatkan Hasil Belajar PAI di SMA Negeri 1 Kalinda.” Skripsi,
UIN Raden Intan Lampung, 2019.

Daradjat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.


Depdiknas, Kurikulum 2004 (Kurikulum berbasis Kompetensi). Jakarta:
Depdibud, 2016.
Djamarah, S. B. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2016.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: BUMI AKSARA, 2003.
Indrawati. Model-model pembelajaran implementasinya dalam pembelajaran
fisika. Jember: Universitas Jember, 2011.
Kementrian Agama RI, Mushaf FATIMAH (Al-Qur’an Terjemah Dan Tajwid).
Bandung: Sygma, 2014.
Kharis, Ahmad. “Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model
Pembelajaran Picture and Picture Berbasis IT pada Tematik,” Jurnal
Pendidikan,Vol. 7, No.3, 2019.

Mahfud. Rois. Al-Islam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Erlangga, 2011.


Majid, Abdul. Implementasi Kurkulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis.
Bandung: Interes Media, 2014.
Martini. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara, 2010.
121

Masjid, Abdul. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya, 2019.
Mayasa. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya, 2012.
Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosdakarya, 2010.
Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreati dan
Menyenangka. Bandung: Rosdakarya, 2007.
Mulyasa, E. Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014.
Munawir, A. W. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya:
Pustaka Progressif, 2002.
Mundir. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jember: STAIN Press,
2013.
Muzakki, Ahmad, “Implementasi Desain Pembelajaran Discovery Learning
Berbasis Assure pada Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadis Di MAN 2
Bojonegoro.” Tesis, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2021.
Nana Sudjana. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010.
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Perdanamedia Group, 2016.
Novit Rizal Putra, “Pengaruh Media Belajar Berbasis Model ASSURE Terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Konsep Elastisitas”, Skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2017.
Permendiknas, Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Prabowo, S. L. & Nurmaliyah, Faridah. Perencanaan Pembelajaran,Malang:
UIN Maliki Press, 2010.
Prawiradilaga, Dewi S. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2008.
Pribadi, Benny A. Model Assure untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta:
PT Dian Rakyat, 2011.
Pribadi, Benny A. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat,
2019.
Rachmad, S. M, & Supardi, Sudibyo. Metodologi Penelitian. Jakarta: Pusdik
SDM Kesehatan, 2016.
Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang SISDIKNAS (Siste Pendidikan Nasional).
Jakarta: Sinar Grafika, 2016.
Rohani, Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2004.
122

Roqib, Moh. Ilmu Pendidikan Islam (Pengembangan Pendidikan Integratif di


Sekolah, Keluarga dan Masyarakat). Yogyakarta: PT. LkiS Pelangi
Aksara, 2009.
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Bandung: PT. Rajagrafindo Persada, 2012.
Sagala, Syaiful. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA,
2007.
Sahlan, Moh. Evaluasi Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon
Pendidik, (Jember: STAIN Jember Press, 2013.
Saldana, dkk. Qualitative Data Analysis. America: SAGE Publications, 2014.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Presnada Media Grup, 2010.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2016.
Sardiman. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,
2003.
Sari, Endang Susiloningsih Widia Maya. “Penerapan Model ASSURE Dengan
Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kritis,” Jurnal Inovasi Pendidikan Vol. 9, No. 1, 2015.
Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta, 2003.
Sriyono, Dkk, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: PT RINEKA
CIPTA, 1992.
Subur. Pembelajaran Nilai Moral.Berbasis Kisah. Yogyakarta: Kalimedia, 2015.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2016.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2011.
Sulistyorini, dkk. Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Islam
Peningkatan Lembaga Pendidikan Islam Secara Holistik. Yogyakarta:
Teras, 2012.
Supriyono, Widodo. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Rieka Cipta, 2012.
Syarifuddin S. “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick
pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Kelas X SMA
123

Negeri 19 Makassar.” Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri


Alauddin Makassar, 2019.
Tessa Qoriah Rasidi, “Implementasi Desain Pembelajaran ASSURE Model Pada
Mata Pelajaran PAI,” Atthulab: Jurnal Pendidikan, Vol. 1 No. 2, 2016.
Thabrani, Abdul. M. Pengantar & Dimensi-dimensi Pendidikan (Jember: STAIN
Jember Press, 2013.
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember,UIN KHAS Jember,
2021.
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Karya.Ilmiah. Jember, IAIN Jember, 2019.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Uno, Hamzah B. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Usman, Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bndung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2017.
Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Peneitian Gabungan.
Jakarta: Kencana, 2017.
124

MATRIKS PENELITIAN

Judul Variabel Sub Variabel Indikator Sumber Data Metode Penelitian Fokus Penelitian

Implementasi 1. Model 1) Pengertian model 1. Informan 1. Metode Penelitian 1. Bagaimana perencanaan model
Model pembelajaran pembelajaran Assure kualitatif pembelajaran Assure dalam
Pembelajaran Assure 1. Perencanaan a. Kepala menumbuhkan keaktifan belajar
Assure dalam 2) Langkah-langkah Sekolah 2. Metode pada mata pelajaran Pendidikan
2. Pelaksanaan dalam model Pengumpulan Data
Menumbuhkan b. Guru Agama Islam kelas VIII di
Keaktifan pembelajaran Sekolah Menengah Pertama
3. Evaluasi Pendidikan a. Observasi
Belajar pada Assure Nurul Islam Jember Tahun Ajaran
Agama
Mata Pelajaran 3) Kelebihan dan Islam b. Wawancara 2021/2022.
Pendidikan kelemahan model
Agama Islam c. Dokumentasi 2. Bagaimana pelaksanaan model
pembelajaran c. Siswa
kelas VIII di pembelajaran Assure dalam
Assure kelas VIII 3. Analisis Data
Sekolah menumbuhkan keaktifan belajar
Menengah 2. Dokumentasi pada mata pelajaran Pendidikan
2. Keaktifan a. Kondensasi data Agama Islam kelas VIII di
Pertama Nurul belajar
Islam Jember 1. Keaktifan 1) Pengertian keaktifan 3. Kepustakaan b. Penyajian data Sekolah Menengah Pertama
Tahun Ajaran siswa dalam belajar Nurul Islam Jember Tahun Ajaran
2021/2022. proses c. Penarikan 2021/2022?
pembelajaran 2) Jenis-jenis keaktifan Kesimpulan
belajar 3. Bagaimana evaluasi model
4. Keabsahan Data pembelajaran Assure dalam
3) Ciri-ciri keaktifan menumbuhkan keaktifan belajar
belajar a. Triangulasi pada mata pelajaran Pendidikan
Sumber Agama Islam kelas VIII di
4) Faktor-faktor yang
Sekolah Menengah Pertama
mempengaruhi b. Triangulasi
Nurul Islam Jember Tahun Ajaran
keaktifan belajar Teknik
2021/2022?
5) Prinsip-prinsip
belajar siswa aktif
125

PEDOMAN KEGIATAN PENELITIAN

A. Pedoman Observasi

1. Observasi tentang kondisi obyektif di Sekolah Menengah Pertama


Nuris Jember.

2. Observasi tentang proses implementasi model pembelajaran ASSURE di


Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember.

3. Kondisi peserta didik ketika implementasi model pembelajaran ASSURE


dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

B. Pedoman Wawancara

1. Perencanaan implementasi model pembelajaran ASSURE dalam


menumbuhkan keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di Sekolah Menengah Pertama Nuris Jember tahun pelajaran 2021/2022

a. Bagaimana rancangan pekan efektif dalam implementasi model


pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

b. Bagaimana program tahunan dalam implementasi model pembelajaran


ASSURE pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

c. Siapa yang membuat program tahunan dalam implementasi model


pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

d. Bagaimana program semester dalam implementasi model pembelajaran


ASSURE pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

e. Bagaimana silabus dalam implementasi model pembelajaran ASSURE pada


mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

f. Bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran dalam semester dalam


implementasi model pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam?
126

2. Implementasi model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan keaktifan


belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah
Pertama Nuris Jember tahun pelajaran 2021/2022

a. Apa saja langkah-langkah dalam implementasi model pembelajaran


ASSURE pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

b. Bagaimana guru menganalisis karakteristik siswa dalam implementasi


model pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam?

c. Bagaimana guru menentukan tujuan pembelajaran implementasi model


pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam?

d. Bagaimana guru memilih metode, media dan materi ajar dalam


implementasi model pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam?

e. Bagaimana guru menerapkan metode, media dan materi ajar dalam


implementasi model pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam?

f. Bagaimana guru mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan


pembelajaran dalam implementasi model pembelajaran ASSURE pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam?

g. Bagaimana guru melakukan evaluasi dan revisi dalam kegiatan


pembelajaran dalam implementasi model pembelajaran ASSURE pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam?

3. Evaluasi implementasi model pembelajaran ASSURE dalam menumbuhkan


keaktifan belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Menengah Pertama Nuris Jember tahun pelajaran 2021/2022

a. Bagaimana sistem penilaian pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada


implementasi model pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam?
126

b. Kapan evaluasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan


menggunakan model pembelajaran ASSURE itu dilakukan?

C. Pedoman Dokumentasi

a. Profil Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember

b. Sejarah berdirinya Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember

c. Data guru Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember

d. Data walikelas Sekolah Menengah Pertama Nurul Islam Jember

e. Foto kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan implementasi model


pembelajaran ASSURE pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
128

JURNAL KEGIATAN PENELITIAN

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NURIS JEMBER

No. Tanggal Uraian Paraf

1. Kamis, 2 Observasi awal terkait Sekolah


September 2021 Menengah Pertama Nuris
Jember

2. Jum‟at, 20 Maret Silaturahmi sekaligus


2022 memberikan surat izin penelitian

3. Selasa, 29 Maret Wawancara dengan Kepala


2022 Sekolah Menengah Pertama
Nuris Jember

4. Selasa, 29 Maret Observasi kegiatan pembelajaran


2022 Pendidikan Agama Islam

5. Selasa, 29 Maret Wawancara dengan guru


2022 Pendidikan Agama Islam dan
observasi

6. Rabu, 30 Maret 1. Wawancara dengan siswa


2022 sekaligus observasi

2. Wawancara dengan siswa


sekaligus observasi

7. Kamis, 31 Maret Pengambilan data dokumentasi


2022

8. Kamis, 31 Maret Pengambilan data profil


2022 lembaga, dll.

9. Senin, 7 April Meminta permohonan surat


2022 pernyataan telah selesai
penelitian.

Jember, 7 April 2022

H. RAHMATULLOH RIJAL, S.Sos


129

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Mar‟atus Sholihah
NIM : T20181322
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : FTIK
Institusi : UIN KH Achmad Siddiq Jember
Dengan ini menyatakan yang sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul
“Implementasi Model Pembelajaran ASSURE Dalam Menumbuhkan Keaktifan
Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah
Pertama Nurul Islam Jember Tahun Pelajaran 2021/2022” adalah benar-benar hasil
penelitian karya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jember, Juni 2022


Penulis

Mar’atus Sholihah
NIM. T20181322
130

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN


131

SURAT SELESAI PENELITIAN


132

DOKUMENTASI

(Kegiatan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam)

(Setoran hafalan surah An-Nahl ayat 114 BAB perintah mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal dan bergizi)

(Kegiatan pembelajaran menggunakan media mind mapping pada pelajaran Pendidikan


Agama Islam)
133

JADWAL SMP NURIS JEMBER


134

KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
135

RINCIAN PEKAN EFEKTIF

Satuan Pendidikan : SMP Nurul Islam Jember


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas VIII
Semester : Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022

No. Bulan Jumlah Pekan Pekan Kegiatan


Minggu Tidak Efektif
Efektif
1. Januari 2022 4 0 4 1 Januari : Tahun Baru Masehi
2. Februari 2022 4 0 4 1 Februari : Tahun Baru Imlek
3. Maret 2022 4 0 4 1 Maret : Isro‟ Mi‟roj 1443 H
3 Maret : Hari Raya Nyepi
4. April 2022 4 1 3 2 s.d. 5 April : Libur Permulaan
Puasa
15 April : Wafat Isa Al-Masih
5. Mei 2022 4 1 3 3 dan 4 Mei : Hari Raya Idul Fitri
16 Mei : Hari Raya Waisak
6. Juni 2022 4 1 3 1 Juni : Hari Kesaktian Pancasila
27 Juni : Libur Semester II
Jumlah 24 3 21

1. Jumlah Rincian Jam Pelajaran


21 Minggu Jam Pelajaran = 63 Jam Pelajaran
2. Distribusi Alokasi Waktu
a. Pembelajaran : 21 Minggu Jam Pelajaran = 68 Jam Pelajaran
b. Mid Semester : 1 Minggu Jam Pelajaran = 3 Jam Pelajaran
c. Ulangan Semester : 1 Minggu Jam Pelajaran = 3 Jam Pelajaran
d. Penerimaan Raport : 1 Minggu Jam Pelajaran = 3 Jam Pelajaran

Mengetahui, Jember, 31 Maret 2022


Kepala SMP Nuris Jember Guru Pendidikan Agama Islam

H. Rahmatulloh Rijal, S.Sos Nurul Badrianzah, S.Pd


136

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan : SMP Nurul Islam Jember


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/ Semester : VIII/ Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022

Kompetensi Inti:
KI-1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

ALOKASI WAKTU
Semester KOMPETENSI DASAR Keterangan
3x40@

 Meneladani Kemuliaan dan Kejujuran


Para rasul Allah SWT
1.4 Beriman kepada Rasul-rasul Allah Swt.
2.4 Menunjukkan perilaku amanah sebagai 6 JP
implementasi iman kepada Rasul Allah Swt. (2 Pertemuan)
2 3.4 Memahami makna beriman kepada Rasul Allah
Swt.
4.4 Menyajikan dalil naqli tentang iman kepada Rasul
Allah Swt.
6 JP
 Hormat dan Patuh Kepada Orangtua dan Guru
(2 Pertemuan)
137

1.7 Menghayati ajaran berbuat baik, hormat, dan


patuh kepada orang tua dan guru adalah perintah
agama.
2.7 Menunjukkan perilaku berbuat baik, hormat, dan
patuh kepada orang tua dan guru dalam
kehidupan sehari-hari.
3.7 Memahami cara berbuat baik, hormat, dan patuh
kepada orang tua dan guru.
1.7 Menyajikan cara berbuat baik, hormat dan patuh
kepada orang tua dan guruyang mencerminkan
iman kepada malaikat Allah Swt.
 Menghiasi Pribadi dengan Berbaik sangka dan
Beramal Saleh
1.8 Meyakini bahwa beramal saleh dan berbaik
sangka adalah ajaran pokok agama.
2.8 Memiliki sikap gemar beramal saleh dan berbaik 6 JP
sangka kepada sesama. (2 Pertemuan)
3.8 Memahami makna perilaku gemar beramal saleh
dan berbaik sangka kepada sesama.
4.8 Menyajikan contoh perilaku gemar beramal saleh
dan berbaik sangka kepada sesama.

 Ibadah Puasa Membentuk Pribadi yang


Bertaqwa
1.11 Menjalankan puasa wajib dan sunah sebagai
perintah agama. 6 JP
2.11 Menunjukkan perilaku empati sebagai (2 Pertemuan)
implementasi puasa wajib dan sunah.
3.11 Memahami tata cara puasa wajib dan sunah.
4.11 Menyajikan hikmah pelaksanaan puasa wajib
dan puasa sunah.

 Mengkonsumsi Makanan dan Minuman yang


Halal serta Menjauhi yang Haram
1.12 Meyakini ketentuan makanan dan minuman yang
halal dan haram berdasarkan al-Qur’ān dan
Hadis.
2.12 Menunjukkan perilaku hidup sehat dengan 9 JP
mengonsumsi makanan dan minuman halal. (3 Pertemuan)
3.12 Memahami ketentuan makanan dan minuman
yang halal dan haram berdasarkan al-Qur’ān dan
Hadis.
4.12 Menyajikan hikmah mengonsumsi makanan yang
halal dan bergizi sesuai ketentuan dengan al-
Qur’ān dan Hadis

9 JP
 Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Pada
(3 Pertemuan)
Masa Abbasiyah
138

1.14 Meyakini bahwa pertumbuhan ilmu


pengetahuan pada masa Abbasiyah sebagai bukti
nyata agama Islam dilaksanakan dengan benar.
2.14 Menunjukkan perilaku gemar membaca sebagai
implementasi dalam meneladani ilmuwan pada
masa Abbasiyah.
3.14 Memahami sejarah pertumbuhan ilmu
pengetahuan masa Abbasiyah.
4.14 Menyajikan rangkaian sejarah
pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa
Abbasiyah.
 Hidup Sehat dengan Makanan dan Minuman
yang Halal dan Bergizi
1.2 Terbiasa membaca al-Qur’ān dengan meyakini
bahwa Allah memerintahkan untuk
mengonsumsi makanan dan minuman yang
halal dan bergizi.
2.1 Terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman
yang halal dan bergizi dalam kehidupan sehari-
hari sebagai implementasi pemahaman Q.S. an-
Nahl/16: 114 dan Hadis terkait.
3.1 MemahamiQ.S. an-Nahl/16: 114 dan Hadis 9 JP
terkait tentang mengonsumsi makanan dan (3 Pertemuan)
minuman yang halal dan bergizi dalam
kehidupan sehari-hari.
4.2.1 MembacaQ.S. an-Nahl/16: 114 serta Hadis
terkait dengan tartil.
4.2.2 Menunjukkan hafalan Q.S. an-Nahl/ 16: 114
serta Hadis terkait
4.2.3 Menyajikan keterkaitan mengonsumsi
makanan dan minuman yang halal dan bergizi
dalam kehidupan sehari-hari dengan pesan Q.S.
an-Nahl/ 16: 114

Jumlah
51 JP

Mengetahui, Jember, 31 Maret 2022


Kepala SMP Nuris Jember Guru Pendidikan Agama Islam

H. Rahmatulloh Rijal, S.Sos Nurul Badrianzah, S.Pd


139

PROGRAM SEMESTER
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas/Semester : VIII / Genap
Alokasi Waktu : 3 Jam / Minggu Tahun Pelajaran : 2021/2022

Nomor KI
Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Ket
1 2 3 4 Materi
Waktu
Nomor KD 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
Meneladani
Kemuliaan dan
1.4 2.4 3.4 4.4 Kejujuran Para 6 JP 3 3
rasul Allah
SWT
PenilaianHarian √
Hormat dan
Patuh Kepada
1.7 2.7 3.7 4.7 6 JP 3 3
Orangtua dan
Guru
PenilaianHarian √
Menghiasi
Pribadi dengan
1.8 2.8 3.8 4.8 Berbaik sangka 6 JP 3 3
dan Beramal
Saleh
PenilaianHarian √
Penilaian Tengah Semester
Ibadah Puasa
Membentuk
1.11 2.11 3.11 4.11 6 JP 3 3
Pribadi yang
Bertaqwa
PenilaianHarian √
140

Mengkonsumsi
Makanan dan
Minuman yang
1.12 2.12 3.12 4.12 9 JP 3 3 3
Halal serta
Menjauhi yang
Haram
PenilaianHarian √
Pertumbuhan
Ilmu
1.14 2.14 3.14 4.14 Pengetahuan 9 JP 3 3 3
Pada Masa
Abbasiyah
PenilaianHarian √
Hidup Sehat
dengan
4.2.1
Makanan dan
1.2 2.2 3.2 4.2.2 9 JP 3 3 3
Minuman yang
4.2.3
Halal dan
Bergizi
PenilaianHarian √
PenilaianAkhir Semester

CADANGAN 6 JP 3 3
JUMLAH 57 JP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Mengetahui, Jember, 31 Maret 2022


Kepala SMP Nuris Jember Guru Pendidikan Agama Islam

Rahmatulloh Rijal, S.Sos


Nurul Badrianzah, S.Pd
141

SILABUS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Satuan Pendidikan : SMP NURIS JEMBER


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : VIII/Genap
Tahun Pelajaran : 2021/2022

Materi Nilai A Sumber


Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
1.5 Beriman kepada Meneladani  Religius 1.5.1 Mengimani bahwa  Membaca dan mencermati teks 6  Kementerian  Tes
Rasul-rasul Allah Kemuliaan  Mandiri + Rasu-rasul adalah bacaan tentang materi iman J Pendidikan Tertulis
Swt. dan  Gotong utusan Allah Swt. kepada nabi dan rasul. P dan  Tes Lisan
2.4 Menunjukkan  Mengamati gambar atau Kebudayaan.  Proyek,
Kejujuran royong 2.4.1 Terbiasa hidup jujur
perilaku amanah tayangan yang terkait dengan 2017. Buku pengamat
Para rasul  Kejujuran dalam kehidupan
sebagai iman kepada nabi dan rasul. Guru Mata an,
Allah SWT sehari-hari
implementasi  Kerja  Menyimak dan membaca penjelasan Pelajaran wawancar
iman kepada 3.5.1 Mendefiniskan Penddikan
keras mengenai iman kepada nabi dan a
Rasul Allah Swt. pengertian iman Agama
 Percaya rasul.  Portofolio
3.5 Memahami kepada Nabi dan Islam.
diri Rasul  Mencermati dalil naqli tentang nabi / unjuk
makna beriman dan rasul sebagai utusan Allah Swt. Jakarta: kerja
kepada Rasul  Kerjasama 3.5.2 Menyebutkan Kementerian
 Mengajukan pertanyaan tentang hal-  Produk
Allah Swt. perbedaan Nabi dan hal tentang iman kepada nabi dan Pendidikan
4.4 Menyajikan dalil Rasul rasul. dan
naqli tentang iman 3.5.3 Menyebutkan nama-  Mengajukan pertanyaan fungsi nabi Kebudayaan.
kepada Rasul nama Nabi dan dan rasul diutus ke muka bumi.  Kementerian
Allah Swt. Rasul  Menggali informasi sejarah Pendidikan
3.5.4 Menjelaskan sifat- perjuangan dan ajaran para nabi dan dan
sifat Nabi dan Rasul rasul melalui berbagai sumber. Kebudayaan.
 Secara berkelompok 2017. Buku
3.5.5 Menyebutkan Rasul
mendiskusikan tugas para nabi dan Siswa Mata
Ulul Azmi
rasul. Pelajaran
3.5.6 Menyebutkan Penddikan
hikmah iman kepada  Secara berkelompok mendiskusikan
Agama
Nabi dan rasul keberadaan para rasul yang
Islam.Jakart
mendapat gelar ulul ‘azmi.
4.4.1 Membaca dalil a:
 Menghubungkan sejarah perjuangan
tentang beriman Kementerian
dan ajaran antara satu nabi dengan
nabi yang lainnya.
142

Materi Nilai A Sumber


Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
kepada Nabi dan  Merumuskan tugas para nabi dan Pendidikan
Rasul rasul serta perubahan yang dan
4.4.2 Menjelaskan dialami oleh umatnya. Kebudayaan
kandungan dalil  Menyimpulkan keberadaan para  Modul/baha
beriman kepada rasul yang mendapat gelar ulul ‘azmi. n ajar,
Nabi dan Rasul  Menyajikan paparan mengenai  internet,
hubungan sejarah perjuangan dan  Sumber lain
ajaran antara satu nabi dengan yang relevan
nabi yang lainnya.
 Memaparkan rumusan tugas para
nabi dan rasul serta perubahan yang
dialami oleh umatnya.
 Memaparkan keberadaan para rasul
yang mendapat gelar ulul ‘azmi.
1.8 Menghayati Hormat dan  Religius 1.8.1 Berbuat baik, hormat  Mengamati dan memberi komentar 6  Kementerian  Tes
ajaran berbuat Patuh Kepada  Mandiri+ dan patuh kepada gambar atau tayangan yang terkait J Pendidikan Tertulis
baik, hormat, dan Orangtua dan  Gotong orang tua dan guru dengan berbuat baik, hormat, dan P dan  Tes Lisan
patuh kepada sebagai bagian dari patuh kepada orang tua dan guru. Kebudayaan.  Proyek,
Guru royong
orang tua dan perintah agama.  Menyimak dan membaca penjelasan 2017. Buku pengamat
guru adalah  Kejujuran mengenai berbuat baik, hormat, dan Guru Mata an,
2.8.1 Menunjukan sikap
perintah agama.  Kerja patuh kepada orang tua dan guru. Pelajaran wawancar
berbuat baik, hormat
2.8 Menunjukkan keras  Membaca Q.S. an-Nisā/4: 36 dan Penddikan a
dan patuh kepada
perilaku berbuat  Percaya Hadis terkait. Agama  Portofolio
orang tua dan guru
baik, hormat, dan  Mengajukan pertanyaan tentang cara Islam. / unjuk
diri sebagai
patuh kepada menumbuhkan berbuat baik, hormat, Jakarta: kerja
 Kerjasama implementasi dari
orang tua dan dan patuh kepada orang tua dan guru. Kementerian  Produk
pemahaman Q.S. an-
guru dalam  Mengajukan pertanyaan tentang Pendidikan
Nisā/4: 36 serta
kehidupan sehari- manfaat perilaku berbuat baik, dan
hadist terkait dalam
hari. hormat, dan patuh kepada orang tua Kebudayaan.
kehidupan sehari-
3.8 Memahami cara dan guru atau pertanyaan lain yang  Kementerian
hari
berbuat baik, relevan dan aktual. Pendidikan
hormat, dan patuh 3.8.1 Menjelaskan
 Mendiskusikan makna Q.S. an- dan
kepada orang tua kandungan
Nisā/4: 36 dan Hadis terkait. Kebudayaan.
dan guru. pemahaman Q.S. an-
 Secara berkelompok mencari contoh- 2017. Buku
4.7 Menyajikan cara Nisā/4: 36 serta
contoh nyata berbuat baik, hormat, Siswa Mata
hadis tentang
berbuat baik, dan patuh kepada orang tua dan guru Pelajaran
perilaku jujur dan
143

Materi Nilai A Sumber


Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
hormat dan patuh adil. dalam kehidupan sehari-hari melalui Penddikan
kepada orang tua 3.8.2 Menunjukkan cara berbagai sumber. Agama
dan guruyang berprilaku berbuat  Mencari data dan informasi tentang Islam.Jakart
baik, hormat dan kesuksesan yang diawali dari sikap a:
mencerminkan
patuh kepada orang berbuat baik, hormat, dan patuh Kementerian
iman kepada Pendidikan
tua dan guru l kepada orang tua dan guru.
malaikat Allah  Menghubungkan perilaku berbuat dan
sebagai
Swt. implementasi dari baik, hormat, dan patuh kepada orang Kebudayaan
pemahaman Q.S. an- tua dan guru dalam kehidupan sehari-  Modul/baha
Nisā/4: 36 serta hari dengan makna Q.S. an-Nisā/4: n ajar,
hadis terkait. 36 dan Hadis terkait.  internet,
3.8.3 Q.S. an-Nisā/4: 36  Memaparkan hubungan antara  Sumber lain
serta hadis terkait berbuat baik, hormat, dan patuh yang relevan
dengan baik dan kepada orang tua dan guru dalam
benar. kehidupan sehari-hari dengan makna
Q.S. an-Nisā/4: 36 dan Hadis terkait.
3.8.4 Mendemonstrasikan
pembacaan Q.S. an-  Mendemontrasikan/mensosiodramak
Nisā/4: 36 dengan an contoh perilaku berbuat baik,
tartil. hormat, dan patuh kepada orang tua
dan guru.
3.8.5 Menghafal Q.S. an-  Menanggapi pertanyaan dan
Nisā/4: 36 secara memperbaiki paparan.
bertahap.
 Menyusun kesimpulan.
4.7.1 Mendemonstrasikan
hafalan arti Q.S. an-
Nisā/4: 36 dengan
lancar.
4.7.2 Menyajikan rumusan
makna Q Q.S. an-
Nisā/4: 36 serta
hadis terkait.
4.7.3 Memaparkan
hubungan antara
berbuat baik, hormat,
dan patuh kepada
orang tua dan guru
143

Materi Nilai A Sumber


Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
dalam kehidupan
sehari-hari dengan
makna Q.S. an-
Nisā/4: 36 serta
Hadis terkait.
4.7.4 Memaparkan
hubungan perilaku
berbuat baik, hormat,
dan patuh kepada
orang tua dan guru
dengan kesuksesan
seseorang dalam
kehidupan sehari-
hari.
1.9 Meyakini bahwa Menghiasi  Religius 1.8.1 Beramal saleh dab  Mengamati dan memberi komentar 6  Kementerian  Tes
beramal saleh dan Pribadi  Mandiri+ berbaik sangka gambar atau tayangan yang terkait J Pendidikan Tertulis
berbaik sangka dengan  Gotong terhadap sesama dengan gemar beramal saleh dan P dan  Tes Lisan
adalah ajaran sebagai bagian dari berbaik sangka kepada sesama dalam Kebudayaan.  Proyek,
Berbaik royong
pokok agama. perintah agama. kehidupan sehari-hari. 2017. Buku pengamat
2.9 Memiliki sikap sangka dan  Kejujuran
2.8.1 Menunjukan sikap  Menyimak dan membaca penjelasan Guru Mata an,
gemar beramal Beramal Saleh  Kerja mengenai gemar beramal saleh dan Pelajaran wawancar
beramal saleh dan
saleh dan berbaik keras berbaik sangka kepada sesama dalam Penddikan a
berbaik sangka
sangka kepada  Percaya kehidupan sehari-hari. Agama  Portofolio
sebagai
sesama.  Membaca Q.S. al-’Asr/ 103: 2-3, Islam. / unjuk
diri implementasi dari
3.9 Memahami makna Q.S. al-Hujurāt/ 49: 12 dan Hadis Jakarta: kerja
 Kerjasama pemahaman Q.S. al-
perilaku gemar terkait Kementerian  Produk
’Asr/ 103: 2-3, Q.S.
beramal saleh dan  Mengajukan pertanyaan tentang cara Pendidikan
al-Hujurāt/ 49: 12
berbaik sangka menumbuhkan sikap gemar beramal dan
serta hadist terkait
kepada sesama. saleh dan berbaik sangka kepada Kebudayaan.
dalam kehidupan
4.8 Menyajikan contoh sesama.  Kementerian
sehari-hari
perilaku gemar  Mengajukan pertanyaan mengenai Pendidikan
3.8.1 Menjelaskan
beramal saleh dan manfaat sikap gemar beramal saleh dan
kandungan
berbaik sangka dan berbaik sangka kepada sesama. Kebudayaan.
pemahaman Q.S. al-
 Mendiskusikan makna Q.S. al-’Asr/ 2017. Buku
kepada sesama. ’Asr/ 103: 2-3, Q.S.
103: 2-3, Q.S. al-Hujurāt/ 49: 12 dan Siswa Mata
al-Hujurāt/ 49: 12
hadis terkait. Pelajaran
serta hadis tentang
145

Materi Nilai A Sumber


Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
perilaku hemar  Secara berkelompok mencari contoh- Penddikan
beramal saleh dan contoh nyata sikap gemar beramal Agama
berbaik sangka. saleh dan berbaik sangka kepada Islam.Jakart
3.8.2 Menunjukkan cara sesama di sekolah dan di masyarakat. a:
berprilaku beramal  Mendiskusikan manfaat yang Kementerian
salaeh dan berbaik ditimbulkan oleh sikap gemar Pendidikan
sangka sebagai beramal saleh dan berbaik dan
implementasi dari sangka kepada sesama dalam Kebudayaan
pemahaman Q.S. al- kehidupan sehari-hari.  Modul/baha
’Asr/ 103: 2-3, Q.S.  Mendiskusikan dan merumuskan n ajar,
al-Hujurāt/ 49: 12 makna Q.S. al-’Asr/ 103: 2-3, Q.S.  internet,
serta hadis terkait. al-Hujurāt/ 49: 12 dan hadis terkait.  Sumber lain
3.8.3 Membaca Q.S. al-  Menghubungkan sikap gemar yang relevan
’Asr/ 103: 2-3, Q.S. beramal saleh dan berbaik sangka
al-Hujurāt/ 49: 12 kepada sesama dalam kehidupan
serta hadis terkait sehari-hari dengan makna Q.S. al-
dengan perilaku ’Asr/ 103: 2-3, Q.S. al-Hujurāt/ 49:
gemar beramal saleh 12 dan Hadis terkait.
dan berbaik sangka.  Merumuskan manfaat yang
3.8.4 Mendemonstrasikan ditimbulkan oleh sikap gemar
pembacaan Q.S. al- beramal saleh dan berbaik
’Asr/ 103: 2-3, Q.S. sangka kepada sesama dalam
al-Hujurāt/ 49: 12 kehidupan sehari-hari.
dengan tartil.  Memaparkan rumusan makna Q.S.
al-’Asr/ 103: 2-3, Q.S. al-Hujurāt/
3.8.5 Menghafal Q.S. al-
49: 12 dan Hadis terkait.
’Asr/ 103: 2-3, Q.S.
 Memaparkan hubungan sikap
al-Hujurāt/ 49: 12
gemar beramal saleh dan berbaik
secara bertahap.
sangka kepada sesama dalam
4.8.1 Mendemonstrasikan kehidupan sehari-hari dengan
hafalan arti Q.S. al- makna Q.S. al- ’Asr/ 103: 2-3, Q.S.
’Asr/ 103: 2-3, Q.S. al-Hujurāt/ 49: 12 dan Hadis
al-Hujurāt/ 49: 12 terkait.
dengan lancar.  Memaparkan pentingnya perilaku
4.8.2 Menyajikan gemar beramal saleh dan berbaik
rumusan makna Q.S. sangka kepada sesama.
 Memaparkan manfaat yang
146
Materi Nilai A Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
al-’Asr/ 103: 2-3, ditimbulkan oleh sikap gemar
Q.S. al-Hujurāt/ 49: beramal saleh dan berbaik
12 serta hadis sangka kepada sesama dalam
terkait. kehidupan sehari-hari.
4.8.3 Memaparkan  Menanggapi pertanyaan dan
hubungan sikap memperbaiki paparan.
beramal saleh dan  Menyusun kesimpulan.
berbaik sangka
kepada sesama
dalam kehidupan
sehari-hari dengan
makna Q.S. al-’Asr/
103: 2-3, Q.S. al-
Hujurāt/ 49: 12
serta Hadis terkait.
4.8.4 Memaparkan
manfaat dan
pentingnya perilaku
gemar beramal saleh
dan berbaik sangka
kepada sesama
dalam kehidupan
sehari-hari.
1.12 Menjalankan Ibadah Puasa  Religius 1.12.1 Membiasakan diri  Membaca literatur yang menyajikan 6  Kementerian  Tes
puasa wajib dan Membentuk  Mandiri+ menunaikan ibadah materi tentang puasa sunah dan puasa J Pendidikan Tertulis
sunah sebagai Pribadi yang  Gotong
puasa Ramadhan wajib. P dan  Tes Lisan
perintah agama. dan puasa sunnah  Mengamati gambar atau tayangan Kebudayaan.  Proyek,
Bertaqwa royong
2.12 Menunjukkan 2.12.1 Menunjukan yang terkait puasa wajib dan puasa 2017. Buku pengamat
perilaku empati  Kejujuran perilaku empati sunah melalui berbagai sumber dan Guru Mata an,
sebagai  Kerja dalam kehidupan media. Pelajaran wawancar
implementasi keras sehari-hari sebagai  Menyimak dan membaca penjelasan Penddikan a
puasa wajib dan  Percaya implementasi puasa mengenai ketetuan puasa wajib dan Agama  Portofolio
sunah. wajib dan sunah. puasa sunah. Islam. / unjuk
diri
3.12 Memahami tata 3.12.1 Menjelaskan  Mencermati dan membaca dalil naqli Jakarta: kerja
cara puasa wajib  Kerjasama pengertian puasa Kementerian
puasa wajib dan puasa sunah.  Produk
dan sunah. wajib dan dasar  Mengajukan pertanyaan tentang hal- Pendidikan
147
Materi Nilai A Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
4.11 Menyajikan hukumnya. hal tentang puasa wajib. dan
hikmah 3.12.2 Menjelaskan syarat-  Mengajukan pertanyaan tentang Kebudayaan.
pelaksanaan syarat puasa sunah.  Kementerian
melaksanakan  Secara berkelompok mencari data Pendidikan
puasa wajib dan
puasa wajib dan dan informasi tentang dalil naqli, dan
puasa sunah. puasa sunah ketentuan, tata cara, manfaat, dan Kebudayaan.
3.12.3 Menjelaskan rukun- halangan puasa wajibdan puasa 2017. Buku
rukun puasa wajib. sunah. Siswa Mata
3.12.4 Menjelaskan  Mendiskusikan dalil naqli, Pelajaran
macam-macam ketentuan, tata cara, manfaat, dan Penddikan
puasa wajib. halangan puasa wajib dan puasa Agama
3.12.5 Menjelaskan hal- sunah. Islam.Jakart
hal yang  Mendiskusikan hikmah puasa wajib a:
membatalkan dan puasa sunah. Kementerian
puasa.  Mengolah informasi mengenai dalil Pendidikan
3.12.6 Menjelaskan orang- naqli, ketentuan, tata cara, manfaat, dan
orang yang boleh dan halangan puasa wajib dan puasa Kebudayaan
tidak melakukan sunah menjadi paparan yang  Modul/baha
puasa Ramadlan. menarik. n ajar,
3.12.7 Menjelaskan tata  Merumuskan hikmah pelaksanaan  internet,
cara melaksanakan puasa wajib dan puasa sunah.  Sumber lain
puasa wajib. yang relevan
 Merumuskan hubungan antara ibadah
3.12.8 Menjelaskan
puasa dengan manfaat dan
pengertian puasa
hikmahnya.
sunah dan dasar
 Menyajikan paparan mengenai dalil
hukumnya.
naqli, ketentuan, tata cara, manfaat,
3.12.9 Menjelaskan
dan halangan puasa wajib dan puasa
macam-macam
sunah.
puasa sunah
4.11.1 Mempraktikkan  Memaparkan hikmah pelaksanaan
puasa wajib. puasa wajib dan puasa sunah.
4.11.2 Melaksanakan  Memaparkan hubungan antara ibadah
puasa sunah puasa dengan manfaat dan
hikmahnya.
 Menanggapi pertanyaan dalam
diskusi.
 Merumuskan kesimpulan.
148

Materi Nilai A Sumber


Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar

1.13 Meyakini Mengkonsums  Religius 1.13.1 Membiasakan  Membaca dan mencermati teks 9  Kementerian  Tes
ketentuan i Makanan  Mandiri+ mengonsumsi yang menyajikan materi tentang J Pendidikan Tertulis
makanan dan dan Minuman  Gotong
makanan yang halal makanan dan minuman yang halal P dan  Tes Lisan
minuman yang dan bergizi dalam dan haram. Kebudayaan.  Proyek,
yang Halal royong
halal dan haram kehidupan sehari-  Mencermati gambar atau tayangan 2017. Buku pengamat
berdasarkan al- serta  Kejujuran hari sesuai yang terkait makanan dan Guru Mata an,
Qur’ān dan Menjauhi  Kerja ketentuan syariat minuman yang halal dan haram. Pelajaran wawancar
Hadis. yang Haram keras Islam  Menyimak dan membaca penjelasan Penddikan a
2.13 Menunjukkan  Percaya 2.13.1 Terbiasa mengenai makanan dan minuman Agama  Portofolio
perilaku hidup menghargai perilaku yang halal dan haram. Islam. / unjuk
diri
sehat dengan makanan dan  Mencermati dan membaca dalil naqli Jakarta: kerja
mengonsumsi  Kerjasama minuman yang halal Kementerian
tentang makanan dan minuman yang  Produk
makanan dan dan bergizi dalam halal dan haram. Pendidikan
minuman halal. kehidupan sehari-  Mengajukan pertanyaan tentang dan
3.13 Memahami hari makanan dan minuman yang halal Kebudayaan.
ketentuan 3.13.1 Menjelaskan dan haram.  Kementerian
makanan dan pengertian makanan  Mengajukan pertanyaan tentang Pendidikan
minuman yang dan minuman yang dan
kriteria dan jenis makanan yang
halal dan haram halal Kebudayaan.
diharamkan.
berdasarkan al- 3.13.2 Menjelaskan 2017. Buku
 Mengajukan pertanyaan tentang
Qur’ān dan pengertian Makanan Siswa Mata
kriteria dan jenis minuman
Hadis. dan minuman yang Pelajaran
yang diharamkan.
Haram Penddikan
4.12 Menyajikan
3.13.3 Menyebutkan  Secara berkelompok mencari data
dan informasi tentang dalil naqli dan Agama
hikmah kreteria makanan
ketentuan mengenai makanan dan Islam.Jakart
mengonsumsi dan minuman yang a:
makanan yang halal dan yang minuman yang halal dan yang
diharamkan. Kementerian
halal dan bergizi haram Pendidikan
3.13.4 Menunjukkan dalil  Mendiskusikan skema tentang jenis-
sesuai ketentuan dan
al-qur.an dan hadits jenis makanan dan minuman yang
dengan al-Qur’ān Kebudayaan
terkait dengan halal dan yang diharamkan.
dan Hadis  Modul/baha
makanan yang halal  Mendiskusikan manfaat
n ajar,
dan haram. dari mengonsumsi makanan
 internet,
3.13.5 Menyebutkan dan minuman yang halal.
 Mendiskusikan bahaya dari  Sumber lain
manfaat makanan yang relevan
yang halal dan mengonsumsi makanan dan
minuman yang diharamkan.
148
Materi Nilai A Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
madhorot/ bahaya  Mengolah data dan informasi tentang
makanan yang dalil naqli dan ketentuan mengenai
haram makanan dan minuman yang halal
4.12.1 Memilih dan yang diharamkan menjadi
Mengkomsumsi paparan yang menarik.
makanan yang halal  Merumuskan skema tentang jenis-
dan bergizi sesuai jenis makanan dan minuman yang
syariat islam halal dan yang diharamkan.
 Merumuskanmanfaat dari
mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal.
 Merumuskan bahaya dari
mengonsumsi makanan dan
minuman yang diharamkan.
 Memaparkan data dan informasi
tentang dalil naqli dan ketentuan
mengenai makanan dan
minuman yang halal dan yang
diharamkan.
 Memaparkan skema tentang jenis-
jenis makanan dan minuman yang
halal dan yang diharamkan.
 Memaparkan manfaat dari
mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal.
 Memaparkan bahaya dari
mengonsumsi makanan dan
minuman yang diharamkan.
 Menanggapi pertanyaan dalam
diskusi.
 Merumuskan kesimpulan.
1.15 Meyakini bahwa Pertumbuhan  Religius 1.15.1 Mempelajari  Membaca dan mencermati teks atau 9  Kementerian  Tes
pertumbuhan ilmu Ilmu  Mandiri+ pertumbuhan ilmu bacaan tentang sejarah J Pendidikan Tertulis
pengetahuan pada Pengetahuan  Gotong
pengetahuan pada pertumbuhan P dan  Tes Lisan
masa Abbasiyah masa Bani ilmu pengetahuan pada masa Kebudayaan.  Proyek,
Pada Masa royong
sebagai bukti Abbasiyah sebagai Abbasiyah. 2017. Buku pengamat
nyata agama Abbasiyah  Kejujuran bukti nyata agama  Menyaksikan film atau Guru Mata an,
tayangan yang terkait dengan
148
sejarah
150
Materi Nilai A Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
Islam  Kerja Islam dilaksanakan pertumbuhan ilmu pengetahuan pada Pelajaran wawancar
dilaksanakan keras dengan benar. masa Abbasiyah. Penddikan a
dengan benar.  Percaya 2.15.1 Menunjukan  Menyimak dan membaca penjelasan Agama  Portofolio
2.15 Menunjukkan perilaku semangat mengenai sejarah sejarah Islam. / unjuk
diri
perilaku gemar menumbuh pertumbuhan ilmu pengetahuan pada Jakarta: kerja
membaca sebagai  Kerjasama kembangkan ilmu masa Abbasiyah Kementerian  Produk
implementasi pengetahuan dalam  Mengajukan pertanyaan tentang Pendidikan
dalam meneladani kehidupan sehari- sejarah pertumbuhan ilmu dan
ilmuwan pada hari pengetahuan pada masa Abbasiyah. Kebudayaan.
masa Abbasiyah. 2.15.2 Terbiasa  Mengajukan pertanyaan tentang  Kementerian
3.15 Memahami Meneladani faktor-faktor yang mendukung Pendidikan
sejarah semangat ilmuwan terjadinya pertumbuhan ilmu dan
pertumbuhan ilmu muslim dalam pengetahuan pada masa Abbasiyah. Kebudayaan.
pengetahuan menumbuh  Secara berkelompok 2017. Buku
masa Abbasiyah. kembangkan ilmu mengumpulkan data dan informasi Siswa Mata
4.14 Menyajikan pengetahuan dalam mengenai bukti- bukti sejarah Pelajaran
rangkaian sejarah kehidupan sehari- pertumbuhan ilmu pengetahuan Penddikan
pertumbuhan ilmu hari pada masa Abbasiyah. Agama
3.15.1 Menjelaskan  Mendiskusikan karya dan kiprah Islam.Jakart
pengetahuan pada
sejarah tokoh-tokoh ilmuwan muslim pada a:
masa Abbasiyah. pertumbuhan ilmu masa Abbasiyah. Kementerian
pengetahuan masa  Mengolah data dan informasi Pendidikan
bani abbasiyah mengenai bukti-bukti sejarah dan
3.15.2 Menyebutkan Kebudayaan
pertumbuhan ilmu pengetahuan pada
faktor-faktor yang masa Abbasiyah menjadi paparan  Modul/baha
mendukung terjadi yang menarik. n ajar,
pertumbuhan ilmu  internet,
 Merumuskan karyadan kiprah tokoh-
pengetahuan masa  Sumber lain
tokoh ilmuwan muslim pada masa
bani abbasiyah yang relevan
Abbasiyah.
3.15.3 Menyebutkan
 Memaparkan data dan informasi
bukti-bukti
pertumbuhan ilmu mengenai bukti-bukti sejarah
pengetahuan masa pertumbuhan ilmu pengetahuan pada
bani abbasiyah masa Abbasiyah.
3.15.4 Mengelompokan  Memaparkan karyadan kiprah tokoh-
tokoh-tokoh tokoh ilmuwan muslim pada masa
ilmuwan muslim Abbasiyah.
 Menanggapi pertanyaan dalam
151
Materi Nilai A Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
masa bani diskusi.
abbasiyah  Merumuskan kesimpulan.
4.14.1 Membuat alur
sejarah
pertumbuhan ilmu
pengetahuan pada
masa abbasiyah
4.14.2 Mengkonstruksi
sejarah
pertumbuhan ilmu
pengetahuan pada
masa abbasiyah
dengan meneladani
tokoh ilmuwan
muslim dalam
kehidupan sehari-
hari
1.3 Terbiasa Hidup Sehat  Religius 1.3.1 Membiasakan  Mencermati bacaan Q.S. an-Nahl/16: 9  Kementerian  Tes
membaca al- dengan  Mandiri+ mengonsumsi 114. J Pendidikan Tertulis
Qur’ān dengan Makanan dan  Gotong
makanan yang halal  Menyimak Q.S. an-Nahl/16: 114 P dan  Tes Lisan
meyakini dan bergizi dalam serta Hadis tentang mengonsumsi Kebudayaan.  Proyek,
Minuman royong
bahwa Allah kehidupan sehari- makanan dan minuman yang halal 2017. Buku pengamat
memerintahkan yang Halal  Kejujuran hari sesuai dan bergizi. Guru Mata an,
untuk dan Bergizi  Kerja ketentuan syariat Pelajaran
 Menyimak penjelasan tentang wawancar
mengonsumsi keras Islam. hukum bacaan tafkhim dan tarqiq Penddikan a
makanan dan  Percaya 2.2.1 Mencontohkan pada lam jalalah dan ra. Agama  Portofolio
minuman yang perilaku  Mengajukan pertanyaan tentang Islam. / unjuk
diri
halal dan mengonsumsi pentingnya belajar al-Qur‟an, Jakarta: kerja
bergizi.  Kerjasama makanan yang halal Kementerian
apa manfaat belajar ilmu tajwid,  Produk
2.2 Terbiasa dan bergizi sesuai atau pertanyaan lain yang Pendidikan
mengonsumsi ketentuan syariat relevan. dan
makanan dan Islam yang halal  Mengajukan pertanyaan Kebudayaan.
minuman yang dan bergizi dalam mengenai hokum bacaan tafkhim  Kementerian
halal dan kehidupan sehari- dan tarqiq pada lam jalalah dan Pendidikan
bergizi dalam hari. ra. dan
kehidupan 3.2.1 Siswa dapat  Secara berkelompok mencari dan Kebudayaan.
sehari-hari menyebutkan arti 2017. Buku
mengumpulkan lafaz yang
mengandung hukum bacaan tafkhim
152

Materi Nilai A Sumber


Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
sebagai dari Q.S. an Nahl dan tarqiq pada lam jalalah dan ra di Siswa Mata
implementasi ayat 114 dan hadis dalam mushaf al-Qur‟an. Pelajaran
pemahaman tentang makanan  Diskusi menyusun arti kataQ.S. an- Penddikan
Q.S. an- dan minuman yang Nahl/ 16: 114. menjadi terjemah Agama
Nahl/16: 114 halal. secara utuh. Islam.Jakart
dan Hadis 3.2.2 Siswa dapat  Secara berpasangan membaca dan a:
terkait. memahami isi menghafalkanQ.S. an-Nahl/ 16: 114. Kementerian
1.1 MemahamiQ.S. kandungan (makna)  Melakukan koreksi secara Pendidikan
an-Nahl/16: dari Q.S. an Nahl berkelompok terhadap hasil dan
114 dan Hadis ayat 114 dan hadis pengumpulan lafaz yang Kebudayaan
terkait tentang tentang makanan mengandung bacaan tafkhim  Modul/baha
mengonsumsi dan minuman yang dan tarqiq pada lam jalalah dan n ajar,
makanan dan halal. ra.  internet,
minuman yang 4.2.1.1 Mendemontrasikan  Merumuskan, mengoreksi, dan  Sumber lain
halal dan bacaan QS An memperbaiki hasil yang relevan
bergizi dalam Nahl/16 : 114 penerjemahan.
kehidupan dengan tartil  Mengidentifikasi dan
sehari-hari. 4.2.1.2 Menjelaskan hukum mengklasifikasi lafal yang
4.2.3 MembacaQ.S. bacaan Ra dalam mengandung hukum bacaan mim
an-Nahl/16: QS An Nahl / 16 : sukun yang terdapat pada Q.S. an-
114 serta Hadis 114 dengan benar. Nahl/ 16: 114.
terkait dengan 4.2.2.1 Menghafalkan QS  Mendemonstrasikan hafalan Q.S. an-
tartil. An Nahl / 16 : 114 Nahl/ 16: 114.
4.2.4 Menunjukkan dengan benar
 Menyajikan paparan hasil pencarian
hafalan Q.S. an- 4.2.2.2 Menunjukkan
hukum bacaan tafkhim dan tarqiq
Nahl/ 16: 114 hafalan QS An Nahl
pada lam jalalah dan radalam Q.S.
serta Hadis / 16 : 114 dengan
an-Nahl/ 16: 114.
terkait lancar
 Menunjukkan / memaparkan hasil
4.2.3 Menyajikan 4.2.3.1 Menunjukan QS An
diskusi makna Q.S. an-Nahl/ 16: 114.
keterkaitan Nahl / 16 : 114
mengenai  Menanggapi paparan maknaQ.S. an-
mengonsumsi Nahl/ 16: 114.
makanan dan mengonsumsi
makanan dan  Menyusun kesimpulan makna
minuman yang minuman yang halal ayat dengan bimbingan guru.
halal dan bergizi dan bergizi dalam
dalam kehidupan kehidupan sehari-
sehari-hari hari.
153

Materi Nilai A Sumber


Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran Karakter W Belajar
dengan pesan
Q.S. an-Nahl/
16: 114

Mengetahui, Jember, 31 Maret 2022


Kepala SMP Nuris Jember Guru Pendidikan Agama Islam

H. Rahmatulloh Rijal S.Sos Nurul Badranzah, S.Pd


154

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Nurul Islam Jember

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti Kelas/Semester : VIII/Genap

Alokasi Waktu : 40 menit/Pertemuan

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-1 Memahami bahwa makanan dan minuman yang halal serta bergizi itu menyehatkan.

KI-2 Memahami bahwa dengan memakan dan meminum yang halal serta bergizi bisa mengajarkan
orang-orang yang ada di sekitar kita untuk hidup sehat.

KI-3 Mengetahui prosedur dan konseptual hidup sehat dengan makanan dan minuman yang sehat serta
bergizi.

KI-4 Ssiswa mampu mempraktekkan hidup sehat dengan makanan dan minuman yang halal serta
bergizi.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1.1 Memahami makna 1.1.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan


makanan dan minuman dan minuman halal dengan benar.
halal dalam kehidupan
1.1.2 Siswa mampu menyebutkan dasar hukum al-
sehari-hari.
Qur‟an tentang makanan dan minuman halal.

1.2 Mempraktekkan pola 1.2.1 Siswa telah mampu mempraktekkan pola hidup
hidup sehat dengan sehat dengan makanan dan minuman yang
makanan dan minuman halal serta bergizi.
yang halal serta bergizi.
1.2.2 Peserta didik mampu mengajak orang-orang
yang ada di sekitar lingkungannya untuk
menerapkan pola hidup sehat.

C. Materi Pembelajaran

BAB 14 Perintah Mengosumsi Makanan dan Minuman yang Halal serta Bergizi

1. Membaca dan menerjemahkan surat An-Nahl ayat 114.

D. Kegiatan Pembelajaran

1. Pembukaan

a. Guru mengajak siswa mengucapkan salam dan menyapa


155

b. Siswa bersama guru berdoa bersama-sama

c. Guru memberikan gambaran tentang materi yang akan dipelajari

d. Guru memberikan pertanyaan sederhana mengenai materi yang akan dipelaajri.

2. Inti

a. Guru menganalisis karakteristik siswa.

b. Guru menentukan tujuan pembelajaran.

c. Guru memilih metode, media, dan bahan ajar (guru memilih menggunakan metode ceramah,
media mind mapping).

d. Guru menerapkan metode, media, dan bahan ajar yang telah dipilih.

e. Guru melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

f. Guru melakukan evaluasi dan revisi terhadap proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

3. Penutup

a. Di bawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dibahas.

b. Bersama-bersama refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

E. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian

a. Ujian Tulis

2. Instrumen Penilaian

1) Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang benar!

Tugas ini terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Setiap soal mempunyai bobot nilai yang sama yaitu 5
jika benar dan 0 jika salah. Jika peserta didik dapat menjawab semua soal dengan benar, maka
akan memperoleh nilai 50. Perhitungan nilai dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

Hasil akhir penilaian = jumlah benar 5

Contoh:

Jika peserta didik hanya benar 7 dari 10 soal, maka perhitungan nilainya adalah:

7 5 = 35

2) Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


Tugas ini terdiri atas 5 soal uraian. Setiap soal mempunyai bobot nilai yang sama yaitu 10 jika
benar dan 0 jika salah. Jika peserta didik dapat menjawab semua soal dengan benar, maka akan
memperoleh nilai 50. Perhitungan nilai dilakukan dengan rumus berikut:
Hasil akhir penilaian = jumlah benar 10
156

Contoh:

Jika peserta didik hanya benar 4 dari 5 soal, maka perhitungan nilainya adalah:
3 10 = 40

Maka, untuk nilai akhir dari soal pilihan ganda dan uraian adalah 35+40 = 75

3. Pembelajaran Remidial

a. Remidial

Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan
dijelaskan kembali oleh guru materi “Makanan dan minuman halal serta bergizi”. Guru
melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis atau memberikan tugas individu terkait
dengan topik yang telah dibahas. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang
disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran
(30 menit setelah jam pelajaran selesai).

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat

a. Mind mapping

b. Papan tulis

2. Bahan

a. Lembar kisah tentang makanan dan minuman halal serta bergizi.

3. Sumber Belajar

a. Al-Qur‟an

b. LKS PAI dan BP untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2

Mengetahui,
Guru Mata Pelaajran

Nurul Badrianzah, S.Pd


157

PENILAIAN UJIAN MENGHAFAL AYAT AL-QUR’AN


YANG BERHUBUNGAN DENGAN MATERI MAKANAN DAN MINUMAN HALAL
PADA MATA PELAJARAN PAI SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

MATERI : SURAT AN-NAHL AYAT 114


KELAS :VIII F

No SKOR Jumlah
. Nama siswa Hafal Lancar Tajwid mad makhraj Skor Nilai
1. Afifara Maulidia 7 7 8 8 8 38 88
2. Amellya Rosana 8 6 7 7 7 35 85
3. Andini Brilly Anita Manggala 6 7 8 8 8 37 87
4. Aulia Nadin Nur Salsa Bila 8 8 7 7 7 37 87
5. Az Zahrotun Nabila 7 7 8 8 8 38 88
6. Balqis Nisa‟ul Azkiyah 7 7 8 8 8 38 88
7. Barbie Mayyada Sausan 6 7 7 7 7 34 84
8. Chesta Rasendrlya Zain 7 8 7 7 7 36 86
9. Emil Zakiatul Amelia 8 8 7 7 7 37 87
10. Frah Vina Badiah 8 8 7 7 7 37 87
11. Fathania Salwa Islamy 8 8 7 7 7 37 87
12. Happy Diana Yusmir 8 8 8 8 8 40 90
13. Hilma Sofiah 7 7 8 8 8 38 88
14. Ifada Maulidya Syifana 9 9 8 8 8 42 92
15. Keynanti Khendra Fenincea 8 8 7 7 7 37 87
16. Malika Wardani 7 6 6 6 6 31 81
17. Nazwa Maulidiah Salsabila 7 7 8 8 8 38 88
18. Nisa Husni Nabila 7 7 8 8 8 38 88
19. Nursyifa Dwi Andini 8 7 7 7 7 36 86
20. Prischa Meila Delitasari 9 9 8 8 8 42 92
21. Qismatur Rohmah 9 9 8 8 8 42 92
22. Reza Salsabilatul Jannah 8 7 7 7 7 36 86
23. Riyadus Sholeha 8 8 7 7 7 37 87
24. Safirah Ilmiyyah 9 9 8 8 8 42 92
25. Selvi Ananda Putri 7 7 8 8 8 38 88
26. Septi Aura Kartika 6 7 7 7 7 34 84
27. Sherly Anggun Febriana 7 7 7 7 7 35 85
28. Windy Kirana Yuliavha 9 9 8 8 8 42 92
29. Yulika Nur Fajrina 8 8 8 8 8 40 90
30. Zaskia Novita Sari 6 7 7 7 7 34 84
31. Zulfa Nur Ashifa‟ 7 8 7 7 7 36 86
158

SOAL TES TULIS


A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!
1. ‫( رزقكم‬Rozaqokum) artinya adalah ...
a. Yang halal
b. Yang telah direzekikan
c. Rezeki yang halal
d. Nikmat rezeki
2. ‫ نعمةهلال وشكروا‬potongan ayat tersebut berisi perintah untuk ...
a. Makanlah makanan yang halal
b. Menghindari makanan yang haram
c. Bersyukur kepada Allah
d. Berbaik sangka kepada Allah
3. Maksud dari makanan yang halalan tayyiban adalah ...
a. Baik dan bergizi
b. Bergizi dan mahal
c. Baik dan sederhana
d. Halal dan baik
4. Lawan kata dari bersyukur terhadap nikmat Allah adalah...
a. Menghindari nikmat Allah
b. Mengingkari nikmat Allah
c. Memburu rizki Allah
d. Tidak mau mencari rizki
5. Berikut ini merupakan hukum bacaan mim sukun, kecuali ...
a. Idhar halqi
b. Idhar syafawi
c. Ikhfa syafawi
d. Idgham syafawi
.berikut: ayat Perhatikan 6
‫ترميهم بحجارة من سجيل‬
Lafaz yang bergaris bawah mengandung hukum bacaan...
a. Idghom bilaghunnah
159

b. Ikhfa‟ haqiqi
c. Idhar syafawi
d. Ikhfa‟ syafawi
7. Jika terdaat mim sukun bertemu dengan mim maka hukum bacaannya adalah...
a. Idghom bilagunnah
b. Ikhfa haqiqi
c. Idhar syafawi
d. Idghom mimi
8. ‫ مرض قلىبهم في‬tersebut mengandung bacaan...
a. Idghom mimi
b. Ikhfa haqiqi
c. Idghom bilaghunnah
d. Idhar syafawi
9. Disebut ikhfa‟ syafawi apabila terdapat mim sukun bertemu dengan ...
a. Mim
b. Ba
c. Ra
d. Lam
10. Contoh penerapan melaksanakan perintah untuk makan makanan yang halal dan baik adalah .....
a. Orang yang sakit mag menghindari makanan pedas
b. Orang yang sedang lapar menghindari nasi putih
c. Ketika haus minum air seadanya
d. Saat berbuka puasa mendahulukan makanan yang asam.
160

ABSENSI KELAS 8F
DI SMP NURIS JEMBER
TAHUN AJARAN 2021/2022
161

BUKU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


162

BIODATA PENULIS

Mar’atus Sholihah adalah Nama penulis skripsi ini. Penulis


lahir dari pasangan suami istri yang bernama Bapak Achmad
Fadhol dan Ibu Mistri sebagai anak pertama dari dua
bersaudara. Penulis dilahirkan di Dusun Rangkah Desa
Ngujungrejo Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Jawa
Timur pada tanggal 28 Juni 2000. Penulis menempuh
pendidikan dimulai dari TK Darul Ulum Desa Rangkah (lulus
tahun 2006), melanjutkan ke MI Darul Ulum Desa Rangkah (lulus tahun 2012)
dan MTs Roudlotul Qur‟an Tlogoanyar Lamongan (lulus tahun 2015) dan MA
SAINS Roudlotul Qur‟an Lamongan (lulus tahun 2018) dan Universitas Islam
Negeri Kiai Haji Achmad Sidiq Jember (discontinued), hingga akhirnya bisa
menempuh masa kuliah di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan
Pendidikan Agama Islam di UIN KHAS Jember.

Penulis juga pernah mengikuti organisasi intra kampus yaitu ICIS (Institute of
Culture and Islamic Studies) di bagian devisi Bahasa Arab. Dan juga pernah
mengikuti program Takhosus yang diadakan oleh Ma‟had Al-Jami‟ah UIN
KHAS Jember.

Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah
berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan
penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia
pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas


terselesaikannya skripsi yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran
ASSURE dalam Menumbuhkan Keaktifan Belajar pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Nurul
Islam Jember Tahun Pelajaran 2021/2022”.

Anda mungkin juga menyukai