Anda di halaman 1dari 87

MANAJEMEN KESANTRIAN PADA PONDOK PESANTREN AL FATIH

GEBYOK, NGEMPLAK, KARTASURA

TAHUN AJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Dalam Ilmu Manajemen


Pendidikan Islam ( MPI)

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madina Sragen

Disusun Oleh :

ANSORI KHUSNUL KHUSNUDIN

NIM:10.2018005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) MADINA SRAGEN
2022

i
Nota Penunjukan Pembimbing Skripsi

Nomor : 001/L/PT/STITMAS/VI/2022
Lamp : -
Hal : Penunjukan Pembimbing Skripsi

Kepada Yth.
Dr. MARGIYONO SUYITNO, S.S., M.Pd.I

di-
Tempat.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Berdasarkan hasil Pembahasan usulan judul penelitian di Program Studi S-1
Manajemen Pendidikan Islam (MPI) maka Jurusan Tarbiyah STIT Madina Sragen
menyetujui judul Skripsi mahasiswa :

Nama : ANSORI KHUSNUL KHUSNUDIN


NIM : 10.2018005
Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Manajemen Kesantrian Pada Pondok Pesantren Al
Fatih Gebyok, Ngemplak, Kartasura
Dan Menunjuk Saudara :
Dr. MARGIYONO SUYITNO, S.S., M.Pd.

Demikian penunjukan pembimbing disampaikan, atas perhatian dankerjasamanya


diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikumsalam Wr. Wb.

Sragen, 17 Agustus 2022


STIT Madina Sragen
Ketua,

SUKAMDI, S.Pd.I., M.Pd.I


NIDN. 2113068702

ii
PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI/MUNAQOSAH

Lampiran : 5 (Naskah) eksemplar


Perihal : Naskah Skripsi
a.n. ANSORI KHUSNUL KHUSNUDIN
NIM. 10.2018005
Kepada.
Yth. Ketua STIT Madina Sragen
di Sragen
Assalamualaikum Wr. Wb.
Setelah memberikan bimbingan, meneliti, dan mengadakan perbaikan sepelunya
atas proposal skripsi saudara:
Nama : ANSORI KHUSNUL KHUSNUDIN
NIM : 10.2018005
Judul : Manajemen Kesantrian Pada Pondok Pesantren Al Fatih Gebyok,
Ngemplak, Kartasura
Kami setujui bahwa proposal skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk
diajukan pada sidang skripsi/munaqosah.

Demikian, pesetujuan disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sragen, 02 Juni 2022


Pembimbing I
Pembimbing II
Bidang Subtansi Materi
Bidang Metodologi & Tata Tulis

Dr. Margiyono Suyitno, S.S., M.Pd.I Dr. Heru Utomo, S.Pd., M. Pd


NIDN -
NIDN. 2108077401

iii
KEMENTERIANAGAMARI
SEKOLAHTINGGIILMUTARBIYAHMADINASRAGEN
PROGRAMSTUDIMANAJEMENPENDIDIKANISLAM
Jl. HOS Cokroaminoto Gang III No. 3 Teguhan, Sragen-Jawa Tengah. Kode Pos:
57214Website:www.stitmadinasragen.ac.idEmail:stitmadinasrg@gmail.comTelp.(0271)892679

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Ansori Khusnul Khusnudin
NIM :10.2018005
Judul :Manajemen Kesantrian Pada Pondok Pesantren Al Fatih
Gebyok, Ngemplak, Kartasura

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah


(STIT) Madina Sragen dan mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan
Lulus/TidakLulus pada tanggal : 17 Agustus 2022
Diterima sebagai syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
`Tahun Akademik 2021/2022.
Sragen, 17 Agustus 2022
Dewan Penguji Skripsi Tanda Tangan
1. Sukamdi, S.Pd.I., M.Pd.I
Ketua Sidang (........................................................)

2. Joko Susilo, S.Pd.I., M.Pd


Sekretaris (........................................................)

3. Dr. Margiono Suyetno ,S.S.M.Pd.I


Penguji (........................................................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi MPI

LATIFAH P. FAJRIN. S.Pd.I., M.Pd.I


NIDN. 2113048901

iv
SURAT PERNYATAAN

Nama : Ansori Khusnul Khusnudin


NIM : 10.2018005
Judul : Manajemen Kesantrian Pada Pondok Pesantren Al Fatih Gebyok,
Ngemplak, Kartasura

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi ini
tidak berisi materi yang telah pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdiri dari dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Sragen, 17 Juli 2022


Deklamator

Ansori khusnul khusnudin


NIM :10.2018005

v
MOTTO

‘’Sesuatu yg diperoleh tanpa susah payah akan mudah pergi tanpa sebab’’

“Jangan menyerah, harus dihadapi dengan usaha dan doa penuh kesabaran”

“Percayalah bahwa Allah selalu ada untuk melindungi dan memberi”

“Segala sesuatu ada ditangan Allah, serahkan padaNya dan tersenyumlah”

“Kamu tidak hancur, kamu sedang dibentuk”

“Be nice to others, Be nice to yourself”

“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

(Q.S Al-Insyirah : 8)

vi
PERSEMBAHAN

Atas rahmat Allah SWT, saya persembahkan karya ini untuk :

1. Orang tua tercinta, Keluarga besar Sunarji


2. Seluruh Guru-Guru dan Dosenku tercinta yang telah mentransfer ilmunya
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
3. Teman-teman angkatan 2018 dan Almamaterku STIT Madina Sragen.
4. Agama, Nusa, Bangsa, dan seluruh pembaca yang budiman.

vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobill’alamin kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat , hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan proposal skripsi ini yang berjudul: MENEJEMEN KESANTRIAN
PONDOK PESANTREN AL FATIH,” dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Shalawat serta salam kami panjatkan pada junjungan kita nabi Muhammad SAW,
Yang kita nantikan syafaatnya di akhirat kelak.
Proposal ini ditunjukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
program S1 MANAJAMEN PENDIDIKAN ISLAM di Sekolah tinggi Ilmu
Tarbiyah (STIT) Madina Sragen.
Proposal ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, bimbingan
, kerja sama serta dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Maka
dengan segenap kerendahan hati kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Bpk Sukamdi S.Pd.I., M.Pd.I. selaku ketua Stit Madina Sragen
2. Ibu Latifah Permatasari Fajrin, S.Pd.I M.Pd.I selaku ketua program
pendidikan Islam di stit Madina Sragen.
3. Bpk Dr.Margiono Suyetno, S.S.M.Pd.I Selaku pembimbing skripsi yang
begitu sabar membimbing skripsi
4. Bapak / Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Madina Sragen
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama
kami mengikuti studi di STIT Madina Sragen
5. Bapak Dr.Heru Utomo S.Pd.I.,M.Pd selaku pimpinan pondok pesantren al
fatih yang memberikan motivasi dan fasilitas perkulihan di Ponpes
Muhammad Al Fatih Kartasura.
6. Bapak/ibu serta keluarga besar yeng telah memberi motivasi dan semangat.
7. Pondok pesantren al fatih yang telah memberikan izin ubntuk melakukan
penelitian ini
8. Imam Nur Hasan, Imam Nur Huda, yang telah memberikan semangat dan
motivasi
9. Reno Betari Anjani, yang selalu memberikan semangat dan motivasi

viii
10. Teman-teman jurusan Manajemen pendidikan islam kelas al fatih intitut
angkatan 2018 yang telah memberiku semangat.

Penulis Menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini Masih jauh dari kata
sempurna untuk itu kritik dan saran yang sangat membangun sangat diharapkan
untuk perbaikan dimasa akan datang. Akhirnya penulis meminta maaf atas
keterbatasan penelitian ini. Besar harapan penulis semoga proposal skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 17 Juli 2022


Penulis

ANSORI KHUSNUL K
NIM :10.2018005

ix
ABSTRAK
MENEJEM,EN KESANTRIAN PADA PONDOK PESANTREN
AL FATIH GEBYOK NGEMPLAK KARTASURA SUKOHARJO
Ansori Khusnul Khusnudin

Dengan ini jelas bahwasanya pondok pesantren mempunyai peran dan banyak
andil terhadap Negara Indonesia bahkan jauh sebelum Negara ini maju kaum
sarungan sangat lekat dan kental terhadap kebudayaan Indonesia, dalam
menggambarkan bahwa pondok pesantren mampu bersaing untuk menghadapi
berbagai tantangan global, pendidikan pondok pesantren berfungsi untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dari segala sisinya, oleh sebab itu pengelolaan
pendidikan pondok pesantren haruslah dirahkan kepada pemberdayaan pondok
pesantren sebaga upaya untuk mencapai tujuan pendidikan pondok pesantren yang
optimal serta maksimal hasilnya.
Penelitian ini membahas mengenai Menejemen Kesantrian pada Pondok
Pesantren Al faith Gebyok Ngemplak Kartasura Sukoharjo. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui Mengetahui cara kinerja kesantrian di Pondok Pesanren Al fatih
Gebyok, Ngemplak, Kartasura dan mengetahui manfaat dan program kesantrian di
Pondok Pesantren Al fatih Gebyok, Ngemplak, Kartasura. Mengetahui penerapan
kesantrian di Pondok Pesantren Al fatih Gebyok, Ngemplak, Kartasura.
Berdasarkan hasil penelitihan menejemen kesantrian di pondok pesanren al
fatih, ngemplak, gebyok, kartasura dapat dilihat dari pentingya kinerja kesantrian
pondok pesantren karena semua itu kinerja kesantrian bisa kita lihat dari beberapa
idikator yaitu perencanan santri, masa orientasi santri, pengelompokan, layanan
khusus, pencatatan laporan, dan evaluasi.
Kata kunci : implementasi, menejemen, kesantrian, pondok

x
ABSTRAC

With this, it is clear that Islamic boarding schools have a role and a lot of
contribution to the Indonesian state. Even long before this country developed, the
saruangan were very attached to Indonesian culture in describing that Islamic
boarding schools were able to compete to face various global challenges, Islamic
boarding school education functions to educate the nation's life from all sides,
therefore the management of Islamic boarding school education must be directed
to empowerment of Islamic boarding schools as an effort to achieve the optimal
educational goals of Islamic boarding schools and maximum results.
This study discusses the management of students at the Al Fatih Gebyok
Ngemplak Kartasura Sukoharjo Islamic Boarding School. The purpose of this
study was to determine how the performance of the santri at the Al Fatih Gebyok
Islamic Boarding School, Ngemplak, Kartasura and to find out the benefits and
programs of the santri at the Al Fatih Gebyok Islamic Boarding School,
Ngemplak, Kartasura. Knowing the application of santri at the Al Fatih Gebyok
Islamic Boarding School, Ngemplak, Kartasura.
Based on the results of the research of santri at Islamic boarding schools al
Fatih, ngemplak, gebyok, kartasura, it can be seen from the importance of the
performance of santri in Islamic boarding schools because all of that performance
can be seen from several indicators, namely student planning, santri orientation
period, grouping, special services, recording reports, and evaluation.
Keywords: implementation, management, santri, islamic boarding school

xi
DAFTAR

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

Nota Penunjukan Pembimbing Skripsi....................................................................ii

PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI/MUNAQOSAH..........................................iii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv

SURAT PERNYATAAN........................................................................................v

KATA PENGANTAR..........................................................................................viii

ABSTRAK...............................................................................................................x

ABSTRACT............................................................................................................xi

DAFTAR ISI..........................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................5

D. Manfaat Penelitian........................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................7

A. Konsep Teoritis.............................................................................................7

1. Pengertian Menejemen Pendidikan Islam.................................................7

2. Pengertian Implementasi Menejemen Pendidikan Islam..........................8

3. Pengertian Evaluasi Menejemen Pendidikan Islam..................................9

4. Menejemen kesiswaan.............................................................................13

B. Penelitian yang Relevan..............................................................................20

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................26

A. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................26

xii
B. Populasi, Sampel.........................................................................................26

1. Populasi...................................................................................................26

2. Sampel.....................................................................................................26

3. Jenis Data................................................................................................27

C. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................27

D. Analisis Data...............................................................................................28

E. Interprestasi.................................................................................................28

BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................30

A. Deskripsi lokasi Penelitian..........................................................................30

1. Letak Geografis Pondok Pesantren Al Fatih...........................................30

2. Sejarah pondok pesantren Muhammad Al Fatih.....................................31

3. Visi Dan Misi Pondok Pesantren Al Fatih..............................................32

4. Tujuan Kesantrian Pondok Pesantren Al Fatih.......................................33

5. profil Output Pondok Pesantren Al Fatih................................................34

6. Dasar Hokum...........................................................................................34

7. Kepengurusan Pondok Pesantren Al Fatih..............................................34

8. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al Fatih......................................35

9. Profil pimpinan pondok pesantren al fatih..............................................35

10. Keadaan ustadz dan santri....................................................................36

11. Jumlah kesantrian pondok pesantren al fatih.......................................37

B. Deskripsi hasil Penelitian............................................................................38

BAB V PENTUP....................................................................................................47

A. Kesimpulan.................................................................................................47

B. Saran............................................................................................................48

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49

xiii
LAMPIRAN...........................................................................................................53

LAMPIRAN 1........................................................................................................54

LAMPIRAN 2........................................................................................................56

LAMPIRAN 3........................................................................................................60

LAMPIRAN 4........................................................................................................71

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber


daya manusia dan merupakan faktor utama dalam pembentukan faktor
pribadi manusia. kualitas sumberdaya manusia dapat dilihat dari sejauh
mana pelaksanaan pendidikan itu berlangsung dalam suatu bangsa. oleh
karena itu banyak lembaga pendidikan swasta maupun negeri ingin
mendirikan pendidikan berbasis pesantren, yang mana lembaga pendidikan
pesantren dapat memadukan antara pendidikan yang bersifat duniawi
dengan pendidikan yang berbasis ukhrowi atau akhirat. pondok pesantren
juga memiliki nilai lebih di banding dengan pendidikan umum.yaitu
pondok pesantren memiliki sistem pendidikan yang kental akan agama
namun tidak tertinggal dengan ilmu duniawi, terbukti banyak lulusan
pesantren mampu bersaing dengan alumni non pesantren dalam bidang
umum.
1. Masjid
2. Kampus
3. Pondok Pesantren

Implikasi yang muncul dan dapat kita perhatikan dengan adanya


pondok pesantren adalah banyaknya perkembangan Pendidikan yang ada di
dalam pesantren itu sendiri. Pendidikan pondok pesantren akan sangat
berpengaruh terhadap perilaku,mental,sikapdan gaya pendidikan anak didik
di pesantren.tidak lupa bawasanya pendidikan pesantren tidak hanya di olah
oleh lembaga swasta namun dengan perkembanganya zaman pemerinta ikut
serata danandil dalam mengembangkan dan mengelola pendidikan pondok
pesantren. Adapun salah satu lembaga swasta yang berperan dan andil dalam
dunia pendidikan pesantren adalah ormas islam terbesar di Indonesia yaitu:
Nahdhotul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Lahirnya UU Nomor 18
Tahun 2019 tenteng pondok pesantren menjadi suatu sejarah baru bentuk
rekognisi
1
2

(pengkuan) Negara terhadap pondok pesantren yang eksistensinya sudah ada


berabad-abad silam, jauh sebelum Tanah Air ini merdeka. Tidak hanya
rekognisi, UU tentang pondok pesantren juga bagian dari afirmasi dan
fasilitas pemerintah terhadap dunia pondok pesantren di Indonesia.

Dengan begitu lahirnya UU yang berpihak pada kaum sarungan ini


berawal darisederet peristiwa dan keresahan yang di alami oleh kalangan
pondok pesantren. Selama ini belum mengakomodir aspirasi dan kearifan
lokal pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang jumlah nya
menurut data kementrian Agama pada 2018 kini menembus angka 28.194
unit. Dengan ini jelas bawasanya pondok pesantren mempunyai peran
danbanyak andil terhadab Negara indinesia. bahkan jauh sebelum Negara ini
maju kaum saruangan sangat lekat dan kental terhadap kebudayaan
Indonesia.dalam menggambarkan bahwa pondok pesantren mampu bersaing
untuk menghadapi berbagai tantangan global, pendidikan pondok pesantren
berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dari segala sisinya, oleh
sebab itu pengelolaan pendidikan pondok pesantren haruslah diarahkan
kepada pemberdayaan pondok pesantren sebagai upaya untuk mencapai
tujuan pendidikan pondok pesantren yang optimal serta maksimal hasilnya.
Maka di buktikan dengen mengembangkan kemampuan santri dan
membentuk watak dan kepribadian yang mampu membangun peradaban
bangsa ini yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta bertujuan untuk mengembangkan potensi santri agar menjadi
manusia yang beriman bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhalak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang taat serta bertanggung jawab sehingga mampu bersaing diera global yg
seperti sekarang ini.

Pembangunan dibidang pendidikan pondok pesantren diarahkan


kepada pemgembangan pendidikan, pengalaman dan latihan-latihan yang
dinlalui sejak awal masuk pondok pesantren hingga lulus menjadi alumni
pondok pesantren.
3

Pondok pesantren merupakan kebutuhan pendidikan yang harmoni dan


tuntunan kejiwaan sebagai manusia yang berketuhanan yang maha esa.
Pendidikan pondok pesantren harus di maknai sebagai upaya untuk
membantu mengoptimalkan potensi kemanusiaannya. Semua proses menuju
tercapainya optimalisasi potensi manusia yang beriman ini tanpa harus
memandang tempat, waktu dan dikategorikan sebagai pendidikan yang
khusus. Keberhasilan, kemajuan dan prestasi belajar para santri maka
memerlukan data autentik, dapat dipercaya, serta memiliki keabsahan.
Keberhasilan para santri ini secara periodic harus dilaporkan kepada orang
tua wali sebagai masukan untuk berpartisipasi dalam proses pendidikan
pesantren dan bimbingan anak untuk belajar, baik dirumah maupun di
sekolah.Menejemen kesantrian menunjuk kepada para walisantri dan
masyarakat umum, atau kegiatan-kegiatan pencatatan para santri semenjak
dari proses penerimaan para sntri sampai meninggalkan sekolah karena
sudah lulus pendidikan pondok pesantren tersebut.

Tujuan pendidikan agar semua tercapai, salah satu usahanya yaitu


dengan adanya menejemen kesantrian. Menejemen kesantrian merupakan
suatau penataan atau suatau pengaturan segala aktivitas yang berkaitan
dengan segala kegiatan yang berada dipondok pesantren

Menejemen atau pengelolaan adalah suatau komponen yang penting


dan tidak dapat dipisahkan dari sebuah proses pendidikan secara
keseluruhan dan terkhusus di pondok pesantren. alasanya yaitu dengan
tanpanya menejemen tidak mungkin suatau tujuan pendidikan dapat di
wujudkan secara optimal,efektif dan efisien. Dalam rangka inilah tumbuh
kesadaran akan pentingnya menejemen kesantrian yang berbasis pondok
pesantren.

Dari beberapa pemaparan diatas dapat disimpulkan bawasanya


kegiatan menejemen kesiswaandan kesantrian adalah sama, berbeda pada
lingkungan dan objek yang terkena menejemen tersebut lainhalnya yang
berhubungan langsung dengan peserta didik atau santri, maka di antaranya
adalah organisasi peserta didik pada dasarnya merupakan kelompok
manusia yang
4

di satukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetepakan bersama dan disepakati.

Kita ketahui bahwa kemampuan dalam berorganisasi memeng harus


dimiliki oleh setiap individu santri terutama di pondok pesantren al fatih
gebyok ngemplak kartasura. oleh karena itulah para santri perlu sekali untuk
di bekali berbagai kemampuan dalam berorganisasi maupun bersosialisasi
karena tugas para sntri di pesantren tidak hanya bejajar, mengaju, telaah
kitab kuning, atau hanya berdzikir saja namun para santri juga di tuntut
untuk mengamalkan ilmunya di masyarakat untuk mengajarkan dan
membimbing, membina masyarakat

Menejemen bertujuan untuk melaksanakan poin-poin kegiatan


adminitrasi agar berjalan sesuai dengan pola dan rencana yang di buat
bersama. dalam menejemen kesantrian,peran mudzir dan kesantrian
mempunyai peranan yang seknifikan dan sangat mendasar dan kegiatan
kesantrian dilaksanakan sebagai mana semestinya sesuai dengan prinsipn
dasar menejemen kesantrian

1. perencaan kebutuhan santri


2. kebijakan tatatertib santri
3. catatan keaktifan santri dan masalah santri
4. kegiatan santri
5. evaluasi santri

Dengan demikian bisa di Tarik kesimpulan bahwa kinerja kesantrian


perlu di tingkatkan dengan pentingnya kesantrian Pondok Pesantren Al fatih,
Gebyok Ngemplak, Karasura. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian di Pondok Pesantren Al fatih, Gebyok,
Ngemplak, Kartasura, dan peneliti merumuskan penelitianya dengan judul
‘’Menejemen Pendidikan Kesantrian Pondok Pesantren Al fatih Gebyok,
Ngemplak, Kartasura’’
5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang diatas berikut beberapa perumusan


masalah dalam penelitian ini :
1. Bagaimana Implementasi Manajemen Kesantrian di Pondok Pesantren
Al fatih
2. Bagaimana penerapan evaluasi manajemen kesantrian di Pondok
Pesantren Al fatih

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :


1. Mengetahui cara kinerja kesantrian di Pondok Pesanren Al fatih
Gebyok, Ngemplak, Kartasura.
2. Mengetahui manfaat dan program kesantrian di Pondok Pesantren Al
fatih Gebyok, Ngemplak, Kartasura
3. Mengetahui penerapan kesantrian di Pondok Pesantren Al fatih Gebyok,
Ngemplak, Kartasura.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk praktisi maupun

akademisi dalam penelitian selanjutnya yang serupa.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan ataupun menjawab

permasalahan dalam bidang menejemen kesantrian pada pondok pesantren

al fatih Gebyok, Ngemplak, Kartasura.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi:


6

a. Penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan teori

tentang menejemen pendidikasn kesantrian kesantrian pada pondok

pesantren al fatih sehingga dapat menambah pengetahuan dan dapat di

terapkan di pondok pesantren lainya.

b. Penelitian Selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan pengetahuan serta dapat digunakan sebagai referensi

untuk penelitian sejenis dipenelitian-penelitian selanjutnya.


BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Teoritis

1. Pengertian Menejemen Pendidikan Islam

Secara etimologis, kata menejemen dari Bahasa inggris, yakni


management yang di kembangkan dega kata to manage yang artinya
mengatur atau mengelola. kata manage itu berasal dari Bahasa italia,
meneggio yang berasal dari kata manus yang berarti tangan1 sedangkan
scara termonogi terdapat banyak devinisi yang di kemukakan banyak oleh
para ahli. Menurut G.R Terry adalah sebuah proses yang khas yang terdidri
dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah di tetapkan
melalui pemanfaatkan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainya2
Menurut handoko menejemen dapat didefinisikan sebagai bekerja
dengen orang-orang untuk menetukan menginterpresentasikan dan mencapai
tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan
[planning] pengorganisasian [organizing]penyusunan personalia atau
kepegawaian [staffing] pengarahan dan kepemimpinan [leading] dan
pengawasan [controlling]3
Sedangkan menurut Stoner dan Freemen menejemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya
anggota organisani dan proses penggunaan semua sumberdaya organisasi
untuk tercapainya tujuan organisasi yg telah di tetapkan.
Berdasarkan pengertian menejemen telah di jelaskan diatas maka dalam
penelitian dapat dipahami bahwa menejemen merupakan satu rangkaian
kegiatan mula iperencanaan [planning], pengorganisasian [organizing], dan
pengawasan [controlling] degan memanfaatkan sumberdaya manusia serta

1
Sadili Samsudin, menejemen sumber daya manusia, cetakan ke-1 [Bandung; Pustaka Setia, 2006]hal15
2
Melayu Hisbuan Menejemen Sumber Daya Manusia Pengertian dan Masalah [Jakarta; PT toko gunung agung,
2001],hal3.
3
T.Hani handoko, Menejemen[Yogyakarta;BPFE Yogyakarta,1999],hal8

7
8

sumber-sumber lainya untuk mencapai satu tujuan organsasi yang telah di


tetapkan.

2. Pengertian Implementasi Menejemen Pendidikan Islam

Menurut Mulyono 4
dalam proses implementasinya, manajemen
mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas
khusus itulah yang biasa disebut sebagai fungsifungsi manajemen. Menurut
George
R. Terry,5 terdapat lima kombinasi fungsi fundamental manajemen dalam
rangka mencapai tujuan. Kombinasi A terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), memberi dorongan (actuating) dan
pengawasan (controlling). Kombinasi B terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, memberi motivasi (motivating) dan pengawasan.
Kombinasi C terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, member
pengarahan (directing) dan pengawasan. Kombinasi D terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, pengawasan,
inovasi dan memberi peranan. Kombinasi E terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan koordinasi. Dari
kelima kombinasi tersebut dapat disaring menjadi tiga fungsi utama
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.

Menurut sastrrohaduwiryo fingsi- fungsi menejemen terdiri dari6


a. Perencanaan [Planning]
Perencanaan dalah proses dari rangkaian kegiatan untuk
menetapkan terlebih dahulu tujuan yan di harapkan pada suatau jangka
waktu tertentu atau periode serta tahapan yang harus dilalui utk mencpai
tujuan tersebut. Apabila kamuntelah selesa [dari suatu urusan], kerjakan
dengen sungguh-sungguh [urusan] yang lain Dan kepadatuhan mulah
kamu
berharap.
b. Pengorganisasian [Organizing]

4
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2008), h. 22.
5
George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, Alih bahasa oleh J. Smith. D.F.M (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.15.
6
Sastrohadiwiryo,Menejemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Adminitratif dan Operasional [Jakarta;PT Bumi Aksara ,
2005],hal 25-26.
9

Pengorganisasian adalah proses dan rangkian kegiatan dalam


pembagian pekerjaan yang direncanakanuntuk di selesaikan oleh
anggota kelompok pekrjaan, penentuan hubungan pekerjaan fasilitas
pekerjaanyang pantas.
c. Pengarahan [Directing]
Pengarahan adalah suatu rangkian kegiatan untuk memberi
pentujnuk atau intruksi dari seorag atsan kepada bawahan atau kepada
orang yang di organisasikan dalam kelompok frmal dan dalam ranka
penjapaian tujuan yang telah di tetapkan.
d. Pemotifasian [Motivating]
Pemberian motivasi adalah suatu proses dan rankaian kegiatan
yang seorang menejer dalam memberikan inspirasi, semangat dan
kegairahan kerja serta dorongan kepada karyawan untukdapat
melakukan suatu kegiatan sebagai mana yang di harapkan
5. Pengendalian [controlling]
Pengendalian adalah suatu proses dan rangkaian kegiatanuntuk
mengusahakan agar suatu pekerjaan agar dapat dilaksankansesuai
dengan rencana yang telah di tetapka dan tahapan yang harus dilalui
dengandemikian apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengn rencana
dan tahapan, perlu diadakan suatu tindakan perbaikan [corrective
action]

3. Pengertian Evaluasi Menejemen Pendidikan Islam

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai. Nilai dalam
bahasa arab disebut al qimat. istilah nilai ini mulanya dipopulerkan oleh para
filsuf. Dalam hal ini, plato merupakan filsuf yang pertama kali
mengemukakannya. Pembahasan ’’nilai’’ secara khusus di perdalam dalam
diskursus filsafat, terutama pada aspek oksiologinya. 5 Begitu penting
kedudukan nilai dalam filsafat sehingga para filsuf meletakan nilai sebagai
muara bagi epistemologi dan antologi filsafat. Kata nilai menurut filsuf
adalah idea of worth.
1

Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya
pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar
siswa. Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950),
mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, bagian mana tujuan
pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa
sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain,
yakni Cronbach dan Stufflebeam, mendefinisikan bahwa proses evaluasi
bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
untuk membuat keputusan.

Evaluasi pendidikan dalam Islam dapat diberi batasan sebagai suatu


kegiatan untuk menentukan kemajuan suatu pekerjaan dalam proses
pendidikan Islam. Dalam ruang lingkup terbatas, evaluasi dilakukan dalam
rangka mengetahui tingkat keberhasilan pendidik dalam menyampaikan
materi pendidikan Islam pada peserta didik, sedangkan dalam ruang lingkup
luas, evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tingkat
kelemahan suatu proses pendidikan Islam (dengan seluruh komponen yang
terlibat didalamnya) dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan.

Penilaian dalam pendidikan dimaksudkan untuk menetapkan berbagai


keputusan kependidikan, baik yang menyangkut perencanaan pengelolaan,
proses dan tindak lanjut pendidikan, baik yang menyangkut perorangan,
kelompok msaupun kelembagaan.

Disamping evaluasi terdapat pula istilah measurement, measurement


berasal dari kata to measure yang berarti mengukur, measurement berarti
perbandingan data kualitif dengan data kuantitatif yang lainnya yang sesuai
dalam kerangka mendapatkan nilai (angka). Pengukuran dalam pendidikan
adalah usaha untuk memahami kondisikondisi objektif tentang sesuatu yang
akan dinilai. Dalam pendidikan islam, evaluasi akan objektif apabila
didasarkan dengan tolak ukur Al-Qur’an atau Hadits.
1

A. Implementasi Manajemen Kesiswaan

1. Pengertian Implementasi

Implementasi (implementation)? Secara umum implementasi adalah


suatu penerapan atau tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana yang
telah disusun atau dibuat dengan cermat dan terperinci sebelumnya.
Pendapat lain mengatakan bahwa pengertian implementasi adalah suatu
tindakan atau bentuk aksi nyata dalam melaksanakan rencana yang telah
dirancang dengan matang. Dengan kata lain, implementasi hanya dapat
dilakukan jika sudah ada perencanaan dan bukan hanya sekedar tindakan
semata7.

Dari penjelasan tersebut kita dapat melihat bahwa implementasi


bermuara pada mekanisme suatu sistem. Penerapan implementasi harus
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat agar hasil yang dicapai sesuai
dengan yang diharapkan.

Bervariasinya kebutuhan siswa, beragamnya kebutuhan pengembangan


guru dalam profesionalnya, harapan orang tua akan pendidikan bermutu,
serta tuntutan dunia usaha untuk memperoleh tenaga bermutu, berdampak
pada setiap warga sekolah sehingga mereka harus merespon kondisi tersebut
dalam proses pengambilan keputusan di sekolah. Di dalam proses
pengambilan keputusan tersebut untuk peningkatan mutu sekolah; dapat
digunakan beberapa teori dan kerangka acuan dengan melibatkan berbagai
kelompok masyarakat yang peduli terhadap pendidikan. Hal ini mendorong
munculnya pemikiran konsep Manajemen Peningkatan Mutu.

Di dalam implementasi sekolah bertanggung jawab untuk mengelola


dirinya sendiri terkait dengan masalah administrasi, keuangan, dan personil
sekolah. Bersama dengan orang tua dan masyarakat, sekolah harus membuat
keputusan, mengatur skala prioritas, serta meningkatkan keyakinan
masyarakat tentang sekolah. Kepala sekolah harus tampil sebagai
koordinator

7
Amrullah Aziz/ Peningkatan Mutu Jurnal Studi Islam, Volume 10, No. 2 Desember 2015
1

dari sejumlah warga sekolah serta terlibat dalam proses perubahan sekolah
melalui penerapan prinsipprinsip manajemen mutu terpadu dengan
menciptakan penghargaan di dalam sekolah itu sendiri.

Salah satu masalah pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia


adalah rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang dan satuan pendidikan,
terutama pada pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah
dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, yaitu pengembangan
kurikulum nasional dan lokal, kurikulum berbasis kompetensi (KBK),
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Peningkatan kompetensi
melalui pelatihan, pengadaan, buku dan peralatan sekolah dan perbaikan
sarana dan prasarana sekolah, serta peningkatan kualitas penylenggaraan
sekolah. Namun demikian dari berbagai indikator mutu pendidikan belom
menunjukan peningkatan yang berarti. Sebagai sekolah menunjukan
peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan namun sebagian
sekolah lainya masih memprihatinkan.

Berdasarkan masalah di atas, berbagai pihak mempertanyakan apa yang


salah dalam penyelenggaraan pendidikan kita dari berbagai pengamatan dan
analisis, ada tiga faktor penyebab mutupendidikan kita tidak mengalami
peningkatan secara merata.

Petama, penylenggaraan pendidikan dilakukan dengan menggunakan


pola birokratik-sentralistrik sehingga menempakan sekolah sebagai
pengelola pendidikan yang sangat tergantung pada keputusan birokrasi yang
mempunyai jalur sangat panjang dan kadang-kadang kebijakan yang
dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat.

Kedua, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan selama ini


menggunakan pendekatan education production functions atau analisis
input- output yang tidak dilakukan secara konsekuen sehingga menempatkan
sekolah sebagai pusat produksi yang jika dipenuhi semua input yang
1

diperlukan dalam proses produksi tersebut, maka sekolah akan


menghasilkan output yang dikehendaki.

Ketiga, peran serta guru dan masyarakat, terutama orang tua siswa
dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Berdasarkan
fakta- fakta tersebut di atas, maka tentunya dibutuhkan berbagai
upayaperbaikan, salah satunya adalah melakukan otonomi sekolah melalui
penerapan manajemen mutu terpadu di lingkungan sekolah.8

4. Menejemen kesiswaan

1. Pengertian Menejemen Kesiswaan

Sering diartikan diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang bersangkutan


dengan masalah kesiswaan di sekolah. Dengan tujuan menata proses
kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti pembelajaran sampai dengan
lulus sesuai dengan tujuan agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Secara garis besar program kegiatan kesiswaan dapat di lakukan melalui du
jalur :

a. Kegiatan ektrakulikuler
b. Organisasi siswa,kegiatan ektrakulikuler berfungsi sebagai
penunjang kegiatan intrakulikuler dan ko-kulikuler.
Kegiatan ektrakulikuler adalah kegiatan pelajaran yang dislenggarakan
diluar jam biasa dalam rangka mengembangkan salah satu bidang pelajaran
yang di minati siswa seperti, olahraga, kesenian, dan ketrampilan.
menejemen kesiswaan adalah seluruh proses kegiataan yang di rencanakan
dan di usahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinew terhadap
seluruh siswa dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan agar dapat
mengiluti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Menejemen kesiswaan sendiri memiliki arti bahwa pengarahan dan
upaya yang di berikan oleh siswa yang berhubungan dengan seluruh
kegiatan

8
Jurnal Pendidikan Penabur - No.10/Tahun ke-7/Juni 2008, h.3
1

yang dibutuhkan [layanan]kesiswaan itu sendiri mulai dari diterima siswa


masuk sekolah [input], mengikuti proses prndidikan yang ada di sekolah
mulai dari intra maupun ekstrakulikuler dilembaga sekolah samai saat siswa
meninggalkansekolah yaitu mutase ataupun karena sudah lulus /tamat
mengikuti pendidikan sekolah
1. Pengertian Menejemen
Kamus webterCooligiate Doctionary menjelaskan manage berasal dari
kata italia managio dari kata managiareyang berarti tangan [hand] kata
manage dalam kamus tersebut di beri arti membimbing dan mengawasi,
memperlakukan dengan seksama, mengurus perniagaan atau urusan-urusan,
mencapai tujuan tertentu 9
Definisi menejemenpada umummnya ,yaitu usaha mengatur seluruh
sumber dya untuk mencapai tujuan .secara sistematis kata managemen yang
umumnya di gunakan saat ini berasal dari kata kerja manage yang berarti
mengurus
,mengatur,mengemudikan,mrngrndalikan,menangani,mengelola,menylengg
arakanm menjalankan,melaksanakan dan memimpin, katamanajemen
barasal dari kata latin,mano yang berarti tangan menjadi manus
berarberkali-kali menggunakan tangan ,ditambah imbuhan ditambah
imbuhan agereyang bererti melakukan sesuatu ,kemudian
menjadi managiareyangberarti melakukan sesuatu berkali-kali
dengan mengunakan tangan 10
2. Pengertian Siswa
Siswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan menengan pertama
dan menengah atas. siswa adalah komponen masukan dalam system
pendidikan, yang selanjutnya dinproses dalam proses pendidikan, sehingga
menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau daari berbagai

9
Sukarna,Dasar-dasarManajemen,(Bandung:MandarMaju,1992),hal,1.
106
MamanUkas,Manajemen,Konsep,Prinsip danAplikasi,
(Bandung:Agnini,2004),hal,1.
1

pendekatan, antara lain. Pendekatan social, pendekatan psikologis,


pendekatan edukatif/pedagogi
Siswa merupakan seoramg pelajar yang duduk di bangku sekolah dasar
[SD], sekolah menengah pertama [SMP], dan sekolah menengah atas
[SMA]. seorang siswa/siswi yang belajar agar memperoleh ilmu
pemgetahuan untuk dapat menggapai cita-cita. Selain itu siswa juga
merupakan seorang anak yang sedang menempuh pendidikan dari tingkat
sekolah dasar hingga menengah atas maka mereka disebut dengan siswa dan
siswi.
5. Menejemen Kesantrian
Menejemen Kesantrian merupakan suatu proses penetapan dan
pengurusan segala hal yang berkaitan tentang santri,serta membina mulai
awal masuk pondok samapai dengan lulus pondok pesantren dengan
demikian menejemen kesantrian bertujuan untuk mengatur segala kegiatan
santri baik di bidang pendidikan maupun di bidang yang lainya sampai
terwujud kondisi pondok psantren yang aman, tertip,terrtur,hingga mampu
menjalan kan proses mempinaan dan pendidikan yang sesuai dengan tujuan
yang telah di tetapkan di awal.
Mulyono, dalam menejemen adminitrasi dan organisasi mengatakan
bahwa menejemen adalah sluruh pross yang di rencanakan dan di usahakan
secara sengaja serta pembinaan secara continue terhadap seluruh peserta
didik [dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan] agar dapat menukuti
prose PMB dengan efektif dan efisien.
Menejemen kesantiran demikian juga berarti segala bentuk dan proses
segala kegiatan yang di adakandan di upayakan dengen sengaja serta
pebinaan secara berkelanjutan kepada seluruh santri pondok pesantren agar
dapat mengkuti proses pembelajaran dan prmbinaan secara efektif dan
efsisen mulai dari berbagai sisi baik dari penerimaan peserta dididk sampai
kepada keluarnyapara santri pondok pesantren.
Dari penegertian diatas dapat disimpulkan bahwa menejemen
kesantrian adalah segala proses dan pengaturan yang berkaitan langsung
dengan seluruh santri dari masuknyasantri sampai mereka lulus dari pondok
pesantren
1

Dalam buku Menejemen Pendidikan Islam,Mujamil Qomar


menyatakan bahwa menejemen peserta didik adalah pengelolaan kegiatan
yang berkaitan dengan peserta didik dari awal masuk hingga akhir
darinlembaga pendidikan 11
.dalam onteks pendidikn islam menejmen
kesiswaan memiliki makna yang relatir sama dengan menejemen
kemahasiswaan dan menejemen kesantrian .istilah yng terakhir berlaki
dikalangan pondok pesantren dan berbeda dengen pengertiansantri secara
umum yakni orang yang menjalankan ibadah wajib terutama sholat.
Menejemen kesantrian ada lah seluruh proses kegiatan yang di
rencanakan dan di usahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu
terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengejar
secara efektif dan efisien. mulai dari penerimaan peserta didik hingga
krluarnyapserta didik dari suatu sekolah12.
Menejemen Kesantrian bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan
dalam bda kesantrianpembelajaran di pesanren dapat belajar degan lancar,
tertip, serta dapat memcapai tujuan pendidikan pesantren. untuk
mewujudkan tujutn pesantren tersebut menejemen kesantian meliputi empat
kegiatan 13
yaitu penerimaan santri baru, kegiatan kemajuan belajar
bimbingan dan pembinaan disiplin serta mentoring.
Manajemen berasal dari kata yudabbiru yang berarti mengarahkan,
mengelola, melaksanakan, menjalankan mengatur atau mengurus. Asal
katanya dari dabbara yang berarti mengatur, dan mudabbir artinya orang
yang pandai mengatur atau pengatur serta mudabbar yang diatur.
Manajemen juga berasal dari bahasa latin, yaitu berasal dari kata “manus”
yang berarti tangan dan “agete” yang berarti melakukan. Kata-kata itu
digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere
diterjemahkan kedalam bahasa inggris dalam bentuk kerja to manage,
dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang
melakukan kegiatan

11
Mujamil Qomar,Menejemen Pendidikan Islam[PTGAELORA Aksara Pratama 2009],20
12
Ary Gunawan ,Adminitras Sekolah:Adminitrasi Pendidikan Mikro Cet.1,[Jakarta;PT Rineka Cipta,1996],9
13
E.Mulyasa,Menejemen Berbasis Sekolah [Bandung;PT Remaja Karya 2004 ],
1

manajemen. “Manejemen kesantrian adalah pengelolaan kegiatan yang


berkaitan dengan santri mulai dari awal masuk (bahkan sebelum masuk)
hingga akhir (tamat) dari lembaga pendidikan.
Dalam konteks pendidikan islam, manajemen kesantrian memiliki
makna yang relatif sama dengan manajemen kemahasiswaan dan berbeda
dengan pengertian santri secara umum, yakni orang yang melaksanakan
ibadah wajib seperti sholat 5 waktu” Manajemen pendidikan dalam istilah
santri, jika ditelaah dari beberapa literatur, maka santri memiliki
sebutansebutan yang lain, seperti siswa, mahasiswa, murid, santri, subjek
didik, anak didik, atau pembelajar. Penyebutanpenyebutan santri tersebut
memiliki makna yang sama, yakni orang yang menuntut ilmu atau
mengikuti kegiatan pendidikan pada suatu lembaga pendidikan. Kesantrian
berasal dari kata santri yang artinya orang yang bermukim di
pondok pesantren, namun jika mendapat imbuhan ke- dan akhiran an artinya
menjadi lembaga atau bagian yang mengurusi anak yang belajar di
pesantren, maka kesantrian mempunyai tugas bagaimana membantu santri
untuk sukses dalam menuntut ilmu dan mempunyai karakter yang ideal
sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Sistem manajemen kesantrian mengarah pada tatanan manajemen
kesiwaan yang diterapkan disekolah pada umumnya. Manajemen kesantrian
adalah suatu penataan atau pengaturan segala aspek aktivitas yang berkaitan
dengan santri, yaitu dari mulai masuknya santri (siswa) sampai keluar santri
(siswa) tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga pendidikan.
Kesantrian bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesantrian agar kegiatan pembelajaran disekolah dapat berjalan dengan
lancar, tertib, teratur, serta mampu mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Tujuan tersebut meliputi dimensi waktu yang panjang sekali, sehingga
manajemen kesantrian tidak hanya terbatas pada pengaturan siswa ketika
mereka mengikuti proses pembelajaran, di asrama, tetapi juga ketika mereka
akan keluar untuk menjadi alumni atau menjadi seorang pengajar atau
kembali mengabdi menjadi pengajar (mu’allim) di Pondok Pesantren.
1

Manajemen kesantrian (murid) adalah seluruh proses kegiatan yang


direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara
kontinyu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang
bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif
dan efisien mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta
didik dari suatu sekolah. Manajemen kesantrian bertujuan untuk mengatur
berbagai kegiatan dalam bidang kesantrian agar kegiatan pembelajaran di
pesantren dapat berjalan lancar, tertib, teratur serta dapat mencapai tujuan
pendidikan pesantren

6. Tujuan dan Fungsi Menejemen Kesantrian

Menejemen kesiswaan merupakan salah satu daribanyak bidang


operasional yang penting dalam rangka menejemen pesantren. tujuan umum
menejemen kesantrian yaitu mengetahuisebagainkegiatan santridalam
bidang kesantrian agar kegiatan pembinaan di pesantren agar berjalan
dengan lancar, tertib, terartur, serta mencapai tujuan pendidikn sekolah.
Adapun fungsi menejemen kesiswaan yaitu sebagai wahana bagi
pengurus pesantren untuk mengembangkan kemampuan dalam
memenejemen para santri seoptimal mungkin, baik berkenaan dari segi-segi
individulaitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya, segi kebutuhanya, dan
segi potensi peserta dididik lainya.
Jadi tujuan menejemen kesiswaan ialah sebagai alat atau wahana untuk
mngetahui perkembangan para santri dalam proses perkembangan dasar diri
santri hingga perkembangan secara optimal.

7. Tugas Menejemen Kesantrian


Menejemen kesantrian memiliki beberapa tugas yang tentunya
berkaitan tentang bidang kesantrian.yang menjalankan tugas tersebut ialah
wakil mudir namun mudir/direktur tidak lepas dari tugas tersebut
mengapa demikian
1

karena meskipunada wakil mudir bidang kesantrian, mudir tetap memegang


pranan penting karna keoputusan akhir setiap ada kegiatan ada pada mudir.
Seorang mudir hars menyadari bahwa titik pusat tujuan pondok adalah
menyediakan program pendidikan yang direncanakan untuk memenuhi hal
hal yang mennyangkut tentang kebutuhan pendidikan pribadi dab kebutuhan
masyarakat serta kepentugan individu para santri.
Indikator keberhasilan seorang direktur sebagai seorang pemimpin
adalah kepuasan kerja ustad Internal Custemer dan kepuasan peserta
didikserta orang tua sebagai Exsternal Custemer.Tugas mudir/direktur
meliputi; perencanaan di bdang kesiswaan, peneriman peserta didik baru,
pengaturan peserta didik dalam kelompok-kelompok, pembinan peserta
didik, berakhir dengan baik dan memuaskan.
Proses Pembelajaran
Ketika para santri telah resmi diterima di lembaga pendidikan Islam, ada
beberapa langkah lanjutan yang perlu ditempuh, yaitu:
a) Pengelompokan santri secara homogen atau heterogen,
b) Penentuan program belajar
c) Penentuan strategi pembelajaran
d) Pembinaan disiplin dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran
e) Pembinaan kegiatan ekstrakulikuler
f) Penentuan kenaikan kelas dan/atau nilai prestasi belajar.
Sehubungan dengan langkah itu, ada empat prinsip dasar dalam
manajemen kesiswaan, yaitu sebagai berikut.
a) Siswa harus diperlakukan sebagai subjek bukan sebagai objek.
b) Kenyataan bahwa kondisi siswa sangat beragam baik dari segi fisik,
intelektual, sosial, ekonomi, minat, dan sebagainya.
c) Siswa hanya akan termotivasi belajar jika mereka menyukai apa yang
diajarkan.
d) Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif,
tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik, bahkan metakognitif.
2

Oleh karena itu, siswa/santri hendaknya diberikan peran yang lebih aktif
lagi dalam berbagai kegiatan lembaga. Mereka juga perlu dilibatkan dalam
berbagai pengambilan keputusan dalam batas-batas tertentu, sehingga guru
dan siswa sama-sama menjadi subjek. Keragaman santri secara fisik,
intelektual, sosial, ekonomi, minat, dan sebagainya menjadi pertimbangan
bagi sekolah untuk memperlakukan mereka secara beragam pula. Mereka
tidak bisa dipaksa untuk melakukan hal yang sama.
Misalnya, santri yang miskin tentu harus mendapat perlakuan khusus
untuk meringankan mereka. Disamping itu, guru dan siswa harus menyadari
bahwa potensi siswa jangan hanya dipandang dari sudut afektif dan
psikomotoriknya. Kasus kecerobohan guru yang memaksa keluar dari
sebuah sekolah di Amerika Serikat karena nilai kognitifnya dianggap lemah,
tentunya tidak boleh lagi terulang. Karena ternyata dalam perkembangan
selanjutnya edison justru mampu menemukan listrik yang menggambarkan
kekuatan aspek psikomotorik yang tidak diperhitungkan oleh
gurunya. Cukup lazim jika siswa yang aspek psikomotoriknya menonjol,
aspek kognitifnya lemah, begitu sebaliknya. Pimpinan Lembaga juga harus
mengelola hal-hal yang terkait erat dengan proses, yaitu kedisiplinan. Hal ini
tidak bisa dilepaskan dari rangkaian mata rantai proses pembelajaran.
Sebab, meskipun terdapat siswa/santri yang pandai tetapi tidak disiplin,
hasilnya juga tidak maksimal bahkan tidak jarang justrumenimbulkan
problem tersendiri. Alasan lainnya, karena kedisiplinan termasuk bagian inti
proses pembelajaran maupun pendidikan. Dalam proses ini, ada aturan-
aturan yang mengikat siswa untuk tunduk pada disiplin. Manakala siswa
melakukan pelanggaran, harus dikenakan hukuman, meskipun hukuman
yang bersifat pedagogis.

B. Penelitian yang Relevan

Suatu penelitin yang tidak lepas dari penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Penelitian tentang implementasi menejemen kesantrian pondok
2

pesantren sudah dilakukan di beberapa pondok lain dengan berbagai metode


namun penelitian-penelitian tersebut menunjukan hasil yang berbeda-beda.
penelitian sebelimnya di gunakan agar penelitian yang sedang di lakukan
dapat di perkuat melalui penelitian sebelimnya dan juga dapat menjadi
pembanding penelitian sebelumnya ada punringkasan penelitian sebelumnya
yang relevan sebagai berikut:

1. Penilitihan Dian Ariyantoyang berjudul Manajemen Kesantrian pada


Pondok Pesantren Salafiyah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
manajemen kesantrian pada Pondok Pesantren Nurut Tholibin Ampel
Karangsari Kebumen. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif kualitatif dengancaramenjelaskan serta
mendeskripsikan pengelolaan Santri yang dilakukan oleh Pondok
Pesantren Nurut Tholibin. Data didapatkan dengan cara observasi,
wawancara dan studi literasi dengan merujuk pada sumber data
Pengasuh pondok, Santri pondok serta alumni pondok. Data yang
didapatkan selanjutnya dianalisis dan didapatkan data bahwa Pondok
Pesantren telah menjalankan manajemen kesantrian sesuai dengan
tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Dari
seluruh tahapan manajemen yang telah ditetapkan, dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan Santri pada Pondok Pesantren Nurut Tholibin
dilakukan oleh Pengasuh, Pengurus, Ustadz, Lurah Pondok dan Santri
senior dalam melaksanakan program kerja dan kurikulum untuk
membentuk Santri yang berkarakter akhlakul karimah.
2. Penelitihan Husnul Yaqin yang berjudul Manajemen Kesantrian
di Pondok Pesantren Salafiyah dan Modern (Studi Pada Pondok
Pesantren Assunniyyah Rantau dan Ibnu Mas’ud Kandangan).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan
mendeskripsikan dengan jelas tentang manajemen kesantrian di pondok
pesantren Assunniyyah dan Ibnu Mas’ud yang meliputi: 1) rekrutmen
santri baru, 2) penempatan (pembagian kelas) santri baru, 3) pembinaan
dan pengembangan santri,
4) kenaikan kelas santri, 5) kelulusan santri, dan 6) pemantauan alumni.
2

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni


penelitian yang dilaksanakan dengan cara peneliti terjun langsung ke
lapangan yaitu pondok pesantren Assunniyyah Rantau dan Ibnu Mas’ud
Kandangan untuk menggali dan meneliti data dan informasi yang
berkaitan dengan manajemen santri pada pondok pesantren
Assunniyyah Rantau dan Ibnu Mas’ud Kandangan dengan pendekatan
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Rekrutmen santri
baru pada pondok pesantren Assunniyyah dan Ibnu Mas’ud dilakukan
dengan cara mengadakan publikasi melalui spanduk, brosur-brosur,
media sosial seperti facebook. Secara khusus pada pondok pesantren
Assunniyyah dilakukan pengumuman di mesjid-mesjid oleh para ustadz
yang memiliki majelis taklim. Sedangkan pada pondok pesantren Ibnu
Mas’ud dilakukan sosialisasi ke desa-desa dengan pelaksanaan Praktek
Dakwah Lapangan. 2) Penempatan santri baru pada pondok pesantren
Assunniyyah dan Ibnu Mas’ud dibagi dalam bentuk kelas. Secara
khusus, di pondok pesantren Assunniyyah pembagian kelas berdasarkan
hasil tes, lulusan asal sekolah dan jenis kelamin (dipisah antara santri
putra dan putri). Sedangkan di pondok pesantren Ibnu Mas’ud hanya
berdasarkan asal lulusan sekolah. 3) Pembinaan dan pengembangan
santri di pondok pesantren Assunniyyah dan Ibnu Mas’ud berbentuk
kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan kurikuler berupa mata
pelajaran sekolah dan pondok yang wajib diikuti oleh santri. Sementara
bentuk kegiatan ekstra kurikuler pada pondok pesantren Assunniyyah
antara lain: Pengajian kitab fiqih, tauhid, muhadarah, habsyi, burdah,
tenis meja, bola voli, sepak bola. Sedangkan di pondok pesantren Ibnu
Mas’ud antaralain: muhadarah, muhadatsah, rebana, tari, rudat,
pramuka, habsyi, burdah, drum band, silat, taekwondo, English Club. 4)
Kenaikan kelas santri pada pondok pesantren Assunniyyah danIbnu
Mas’ud ditentukan dengan mengadakan ulangan kenaikan kelas pada
setiap matapelajaran yang diajarkan. 5) Kelulusan santri pada pondok
pesantren Assunniyyah dan Ibnumas’ud ditentukan apabila: santri
menyelesaikan seluruh program
2

pembelajaran, memperolehnilai sikap/perilaku minimal baik, dan lulus


Ujian Nasional.6) Pemantauan alumni pada pondokpesantren
Assunniyyah belum ada wadah khusus yang menanganinya. Sedangkan
padapondok pesantren Ibnu Mas’ud memiliki wadah khusus bagi
alumninya yang diberinama ISIM (Ikatan Santriwati Ibnu Mas’ud).
Kata kunci: Manajemen, Kesantrian, Pesantren, Salafiyah, Modern
3. Penelitihan Ibnu Habibi yang berjudul Implementasi Menejemen
kesantrian di pp Muhammadiyah Boarding School Al Amin Bojonegoro.
Implementasi Manajemen Kesantrian di PP. MBS Al Amin Bojonegoro
merupakan suatu manajemen pendidikan yang dikemas berbasis
pesantren dikalangan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perencanaan, orientasi, pengelompokan dan pembinaan,
pengembangan, pelayanan, pencatatan dan pelaporan, serta evaluasi
kegiatan santri di PP. MBS Al Amin Bojonegoro. Karakteristik
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan
menggunakan case study dengan melibatkan tiga informer yaitu Mudir
(pembima), Musyrif/ah (pengurus), dan Mahasantri. Pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan data reduction, conclusion,
drawing/verification dengan desain triangulasi sumber. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi pelaksanaan manajemen kesantrian
di PP. MBS Al Amin Bojonegoro sudah mengikuti konsep-konsep
manajemen kesantrian. Hal ini dapatdilihat langsung dari delapan
indikator yang diterapkan dalam penelitian, yaitu: perencanaan santri,
orientasi santri, pengelompokan dan pembinaan santri, pengembangan
santri, layanan khusus bagi santri, pencatatan dan pelaporan bagi
santriserta evaluasi kegiatan santri. Adapun faktor penghambat
pelaksanaan manajemen kesantrian antara lain: 1. kendala psikologis
seperti masih banyak santri yang menganggap PP MBS Al Amin
Bojonegoro bukan sebagai pesantren, melainkan hanya tempat tinggal
yang didalamnya tidak ada pembelajaran yang terorganisir seperti
halnya
2

pesantren sekolah (kontrakan), 2. Kendala koordinatif seperti belum


sepenuhnya memiliki kordinasi yang integritas (menarik) sehingga
muncul ketidak terpaduannya antara asrama dan Sekolah, (3) Kendala
eksternal ini berada pada santri, masih banyaknya santri yang bertempat
tinggal di PP MBS Al Amin ini bukan minat ataukemauan sendiri
melainkan paksaan dari orang tuanya, sehingga santri tersebut untuk
melakukan kegiatan di Pondok tidak disertai dengan niat yang ikhlas
hanya sebangai pengugur kewajiban, (4) Kendala internal ini ada pada
ma’hadits sendiri seperti sistem yang berubah ubah setiap tahunnya,
karena sampai saat inibelum ada sistem yang pas untuk diterapkan di PP
MBS Al Amin. Sehingga masih mencari-cari sistem yang paten.
4. Penelitihan Anang Salahudin yang berjudul Menejemen Siswa Pondok
Pesantren Modern NurussalamPenelitian ini dilatar belakangi dari
pentingnya manajemen siswa dipondok pesantren. Kehidupan pesantren
sangat ditentukan oleh faktor manajerialdengan manajemen yang bagus
Pesantren dapat berkembang secara signifikan. Sebaliknya, pesantren
yang telah maju akan mengalami kemunduran manakala manajemennya
tidak dikelola dengan baik. Pondok Modern Nurussalam
Sidogede merupakan salah satu pondok pesantren modern yang
menerapkan manajemen sumber daya siswa hingga mampu
menjadikanPondok Modern Nurussalam Sidogede sebagai pondok
pesantren teladan di Kabupaten OKU Timur. Oleh karena itu penelitian
inipenulis lakukan untuk mengetahui dan menjawab “bagaimana
manajemen siswa di Pondok Pesantren Nurussalam
Sidogede Belitang OKU Timur Tahun Ajaran 2019/2020”. Jenis yang
peneliti gunakan adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif dan bersifat
studi lapangan. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode
observasi sebagai metode utama dengan dilengkapi metode interview
dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data penulis menggunakan
triangulasi teknik. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana manajemen sumberdaya siswa di Pondok Pesantren
2

Nurussalam Sidogede Belitang OKU TimurTahun Ajaran 2019/2020.


Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada perencanaan
kesantrian, penerimaan santri baru, orientasi santri, pengelompokan
santri, pembinaan disiplin santri, pencatatan santri, evaluasi hasil belajar
santri, kelulusandan alumni. Kesimpulan penelitian yang penulis
dapatkan adalah Pondok Pesantren Nurussalam Sidogede telah
menerapkan manajemen kesantrian alam pengelolaan Pondok Pesantren
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Al faith Gebyok,


Ngemplak, Kartasura
2. Waktu : penelitian ini direncanakan berlangsung selama 2 bulan

B. Populasi, Sampel

1. Populasi

Populasi adalah Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi


pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang
telah ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data, jika seorang
manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi
akan sama banyaknya manusia.
Menurut Margono, pupulasi dibagi menjadi dua, yaitu Populasi
teoretis (theoretical population) dan Populasi tersedia (accessible
population). Populasi teoretis merupakan populasi yang batasannya
telah ditetapkan secara kualitatif, seperti populasi guru yang ditetapkan
berusia 26 tahun sampai dengan 46 tahun, berpendidikan sarjana, dan
lain-lain. Populasi tersedia merupakan populasi yang secara kuatitatif
bisa dinyatakan dengan tegas dan tepat. Misalnya, sebanyak 500 guru di
kota Medan memiliki karakteristik yang sesuai dengan populasi teoretis
yang telah ditetapkan.( Margono. 2004 )
Jadi Ppupulasi penelitian berada di Pondok pesantren Al fatih
Gebyok, Ngemplak, Kartasura

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:118) Sampel adalah suatu bagian dari


keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.

26
2

Apabila Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak


memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang ada pada populasi
tersebut beberapa kendala yang akan di hadapi di antaranya seperti dana
yang terbatas, tenaga dan waktu maka dalam hal ini perlunya
menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. Selanjutnya, apa
yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan
kesimpulan yang nantinya di berlakukan untuk Populasi.

3. Jenis Data

Jenis data yang di ambil dalam penelitian data Kualititatif yaitu


dengan pendapat Moleong (2007: 6) yang memaknai penelitian
kualitatif sebagai penelitian yang bertujuan untuk memahami
fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Lebih pas dan cocok
digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan penelitian
perilaku, sikap, motivasi, persepsi dan tindakan subjek. Dengan kata
lain, jenis penelitian tersebut, tidak bisa menggunakan metode
kuantitatif.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini instrumen yang diggunakan untuk mengumpulkan data


adalah :
1. Obsevasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dengan
disertai dengan pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek di sebut dengan
observasi. Obsevasi dilakukanuntuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata
mengenai suatu peristiwa. Dalam hal ini peneliti melakukan langsung berkaitan
Kesantrian Pondok Pesantren Al faith
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan kepada narasumer atau informan terkait topik penelitian
2

secara langsung. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan staf bagian
kesantrian Pondok Pesantren Al fatih

2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukn untuk menambah keakuratan, kebenaran data informasi
yang dikumpulkan dari bahan-bahan dokumentasi yang ada dilapangan.

D. Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisir data, memilah-milahnya menjadikan satu yang dapat
di kelola mensistensikanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan orang lain.
Beberapa prosedur yang dilakukan untuk pengembangan data kualitatif adalah
:
1. Data Collecting / Proses pengupulan data
2. Editing/memeriksa kembali data, pakah data tersebut benar.
3. Reducting /data yang disedrhanakan, dipekecil, dirapikan dan diatur dan
dibuang yang salah.
4. Display/Penyajian data dalam bentuk diskriptif verbalitas.
5. Verifikasi/pemeriksaan kembali
6. Data Konklusirumusan kesimpulan hasil penelitian yang disajikan secara
umum ataupun khusus.

E. Interprestasi

Interprestasi adalah seni yang menggambarkan komunkasi secara tidak


langsung, namun komunikasi tersebut dapat dengan mudah dipahami.
(Kaelan:I998).
2

Interprestasi adalah suatu deskripsi dan ungkapan yang mencoba untuk


mengali pengetahuan tentang sebuah data atau peristiwa melalui pemikiran yang
lebih mendalam (Mudji;2005)
Interprestasi juga dapat dilakukan data statistik, misalnya data jumlah
penduduk berdasarkan jenis kelamin dan lain-lain. Data ini dapat di
interprestasikan untuk mendapatkan informasi data yang diteliti.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi lokasi Penelitian

1. Letak Geografis Pondok Pesantren Al Fatih

Pondok pesantren al fatih berada di jln. khusnul khotimah no.5 di desa


gebyok ngemplak kartasura sukoharjo dan di dirikan di atas luas tanah 1395 m
terdiri atas 2 bangunan dan 2 lantai dan satu masjid. Adapun batas-batas pondok
pesantren al fatih dalam wilayah desa gebyok sebagai berikut:

A) Sebelah selatan berbatasan dengan gereja gebyok


B) Sebelah barat berbatasan dengan perumahan kopasus
C) Sebelah utara berbatasan dengan garden vista
D) Ssebelah timur berbatasan dengan perumahan babussalam
Letak pondok pesantrean di tengah-tengah pemukiman warga yang sebagian
beragama Kristen dan sebagianmuslimdan penduduknya padat dan strategis
karena terletak di antrara pedesaan dan perkotaan sehingga akses komunikasi dari
desa menuju kota mudah -+100m dari jln. Khusnul khotimah no.5 dan juga
pondok pesantren al fatih dekat dengan universitas ternama yaitu UIN Radenmas
said Surakarta dan kopasus kandang menjangan
Gebyok merupakan wilayah yang lumayan maju karena berada di tengah-
tengah penduduk yang berkembang dan moderndapat dilihat dari lokasi pondok
pesantren al faih, perdagangan dari yang tradisional dan modern, sehingga
perekonomian warga gebyok rata-rata menengah ke atas hal ini sanga menunjang
keberlangsungan pondok pesantren al fatih karena dengan segala program-
programnya dan karna salah satu diantara karakter islami santri yanghendak
adalah entrepreneurshib yang di implikasikan adalah kemandirian.

30
3

2. Sejarah pondok pesantren Muhammad Al Fatih

Pondok pesantren al fatih berdiri karna adanya pondok adh-dhuhaa. Kenapa


karena alumni angkatan pertama jumlahnya banyak habis lulus itu masih pada
bingung mau ngapain, dan mau kemana terus bagaimana kedepanya belum ada
wacana dan akhirya di putuskan untuk kuliah. Kemudian, pimpinan mulai berfikir
bagaimna penempatan buat anak anak alumni yang baru, di takutkanya menjadi
repot. Alasan berdirinya pondok al fatih yaitu suatau saat pimpinan di panggil oleh
seseorang donatur yang bernama bapak sugondo yang sekarang sudah
almarhum.beliau menyampaikan bahwa, beliau ingin punya semacam kampus atau
ma’had buat yg sudah selesai jenjang SMA. Oleh karena itu, pimpinan juga ingin
memberdayakan santri alumni. Hal tersebut merupakan satu tujuan yang sama.
nah dengan itulah kalau beliau tidah mengatakan demikian, maka tidak ada al fatih
seperti yang sekarang ini. Alasan tersebu merupakan sebab munculnya
pengkaderan dan pemberdayaan santri alumni. karena juga permintaan dari
almarhum bapak sugondo yang mana beliau sudah di anggap seperi bapak sendiri
kemudian pimpinan tadi carilah tanah dan mendapatkan tanah di geyok itu jumlah
luas tanan 1395m. nah waktu itu pimpinan mempunyai fikiran mau beli tanah di
situ juga dan tanah seluas itu mau di bagi dua dengan meminjam uang. pimpinan
menyampaikan ke ust heri berkenan tidak kalau rumah di sana biar kita menjadi
tetangga.

Cuma ust heri tidak mau padahal sudah terlanjur beli 300 m dan pimpinan
menawarkan ke ust huri dan akhirnya beliau menyanggupinya makanya di sebelah
utara itu rumah pengasuh dan yang lain itu semua tanah wakaf atas nama yayasan
dan kemudian seiring berjalanya waktu yang pertama menempati bangunan
pertama yaitu bangunan buat rumah pengsuh tadi di temapati oleh angkatan
pertama dan yang kedua di pakai angkatan yang putri dua periode dan setelah 3
tahun kemudian kita buat pondok pesantren dari sd,smp,sma jadi cikal bakalnya
alfaih itu tidak lepas dari adh dhuhaa karnena pemikiran pimpinan untuk
memberdayakan santri alumi danjuga permintaan dari almarhum bapak
sugondo,dan seiring berjalanya waktu kebetulan tanah di sebelanhnya di jual dan
waktu itu pimpinan
3

juga belum mempunyai tanah disitulah pimpinan memberanikan diri unuk


berhutang,hutang sudah beliau bawa dan itu jumlahnya tidak sedikit ratusan juta
pemilik tanah tadi mengatakan kalau anda pada tangal sekian tidak jadi beli tanah
ini maka kita akan jual ke orang lain lah kebetulan kita butuh tanah itu, belum
sempet pimpinan menyetorkan uang hasil hutangan tadi ke pemilik tanah, ada
seseorang yang bertanya ke pada pimpinan btuhnya apa ,pimpinan pun kaget ini
mendaoatkan no hp saya dari mana dan tau dari mana kalau kita baru
membutuhkan, dan seseorang itu bertanya kebutuhan apa yang paling urgent
beliau pimpinan mengatakan, kita akan melakukan pembebasan lahan dengan
uang sekian ratus juga dan seseorang itu tadi mengatakan ya sudah aku tutup
semuanya nah di situlah terjadi keajaiban yang tiba tiba datang karena dua yang
pmpinan hutang tadi belum sempet di bayar ke pemilik tanah rsebut malah sudah
lunas nah di situlah awal mula Pondok pesantren Al fatih didirikan sebagai
jawaban akan pentingnya pendidikan pesantrean sebagai pembawa amanat dari
para pendiri bangsa yang kebanyakan dari para kiyai dan santri akta pendirian
yayasan SK Mentri Hukum dan HAM RI No. AHU-
6834.AH.01.04.TAHUN2013 SK KEMENAG KAB SUKOHARJO No;
Kd.11.11/3/PP.007/3370/2014NPWP.31.793.632.6-526.000. Melalui Rahim
ponpes al fatih pada tahun 2014 terlahirlah Baitul Mal Pesantren (BMP) Al fatih
yang fokus pada pembiayaan dan pemberdayaan sehingga diharapkan konsep
pendidikan gratis bias terealisasikan, awal tahun 2016 muncul gagasan pendirian
Al fatih Institute yang focus pada bidang training dan pelatihan SDM dan pada
tahun 2017 di harapkan terealisaikannya program pendidikan Al qur’an untuk
pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi/ma’had Aly.

3. Visi Dan Misi Pondok Pesantren Al Fatih

VISI

Mewujudkan lembaga pendidikan islam modern yang unggul dan kompetitif


dalammencetak generasi penghafal qur’an yang bertaqwa, cerdas, mandiri,
berkarakter kuat serta berjiwa entrepreneurship berdasarkan Al qur’an dan
asunnah

MISI
3

a) Menyelenggarakan pendidikan islam modern yang unggul dan kompeten


b) Menylenggarakan pembelajaran berbasis literasi qur’an
c) Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan
menyenangkan
d) Mengembangkan bakat dan minat anak secara optimal
e) Menyiapkan generasi berkarakter kuat di abad modern

Tujuan Pondok Pesantren Al Fatih Gebyok Ngemplak Kartasura Sukoharjo


Tujuan kesantrian pondok pesatren adalah sebagai pengasuh setara dengan
ustadz yang mana mengampu atau memantau secara keseluruhan di semua
kegiatan mula dari bangun tidur hingga tidur kembali bertujuan agar semua santri
pondok pesantren terkondisikan dengan baik dan bias berkarakter islami serta
mengajakjan kemandirian dan memantau 24 jam. kesantrin jugamenanamkan
nilai-nilai adab islami sehingga satri itu tau yang namanya adab kepada ustadz,
guru, kesantrian kakak kelas maupun temen sendiri dan mrngubah karakter yang
dulunya kurang baik menjadi lebuh baik lagi sehingga ketika proses belajar
mengajar memudahkan guru/ ustadz yang memberikan limunya di kelas maupun
di luar kelas dan sehingga santri mempunyai adab islam

4. Tujuan Kesantrian Pondok Pesantren Al Fatih

Tujuan kesantrian pondok pesatren adalah sebagai pengasuh setara dengan


ustadz yang mana mengampu atau memantau secara keseluruhan di semua
kegiatan mula dari bangun tidur hingga tidur kembali bertujuan agar semua
santri pondok pesantren terkondisikan dengan baik dan bisa berkarakter islami
serta mengajak kemandirian dan memantau 24 jam. Kesantrian juga
menanamkan nilai-nilai adab islami sehingga satri itu tau yang namanya adab
kepada ustadz, guru, kesantrian kakak kelas maupun temen sendiri dan
mrngubah karakter yang dulunya kurang baik menjadi lebuh baik lagi sehingga
ketika proses belajar mengajar memudahkan guru/ustadz yang memberikan
limunya di kelas maupun di luar kelas dan sehingga santri mempunyai adab
islami.
3

5. profil Output Pondok Pesantren Al Fatih

a) Mampu melaksanakan ibadah mahdlah dan Sunnah secara itiqomah


b) Memiliki hafalan minimal 10 juz-30 juz, 5 juz dengan tulisan dan
terjemahnya
c) Lulus dalam akademik
d) Berakhlakul karimah dan berbudi pekerti luhur
e) Memiliki jiwa mandiri, inofatif, kreatif dan entrepreneurship
f) Memiliki kecakapan berbahasa asing tingkat dasar arab dan inggris
g) Memiliki jiwa nasionalisme yang kuat

6. Dasar Hokum

SK Mentri Hukum dan HAM RI No. AHU-6834.AH.01.04.TAHUN2013


SK KEMENAG KAB SUKOHARJO No;Kd.11.11/3/PP.007/3370/2014

NPWP.31.793.632.6-526.000

7. Kepengurusan Pondok Pesantren Al Fatih

Kepengurusan di bentuk untuk mempermudah dan meningkatkan kualitas


managemen pengelolaan proses kegiatan yang terdapat di pondok pesantren al
fatih yang telah di canangkan dan untuk sebagai acuan dalam pembagian tugas
kepada seluruh pengurus serta menjadi sumber pengawasan pimpinan pondok
pesanren al aftih hal ini dapat di gunakan pimpinan sebagai alat untuk
melaksanakan segala otoritas pimpinan serta menjadi tolak ukur keberhasilan
apakah segala perencanaa yang terkait dengan system kepengurusan melalui
pembentukan struktur organisasi yang pada akhirnya menjadi bahan evaluasi
kedepanya untuk memperbaiki jika memang hasilnya kurang maksimal dengan
kepengurusan yang ada.dan untuk memudahkan pengklasifiksi kepengurusan di
pondok pesantren al fatih di buatlah struktur organisasi.
Dengan struktur organisasi ini antara santri, ustadz dan pimpinan dapat
bekerjasama dan bersinergi sesuai tugas dan otoritasnya dan dengan struktur
3

organisasi ini memjadi media komunikasi sehingga pelaksanaan segala aktifitas


dan kegiatan yg di programkan pimpinan pondok pesantrensehingga dapat
berjalan dengan baik.

8. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al Fatih

Dewan Pendiri : Ustd Heru Utomo, S.P.Di.M.Pd

: Ust Soegondo

Dewan Pengawas : Ust Ahmad Fauzi, Al fath

Dewan Syariah : Ust Ilyas Hasan, Lc M.Pd

: Ust Ali Ridho, Lc

: Ust Habiburahman El Shyrazi, Lc

Dewan Pembina Umum : Ust Soegondo

Dewan Pembina Pengembangan : Ust Ir.Arya Sutedja

Dewan Pembina Al fatih Institute : Ust DR. Muhtadi

: Ust DR. Suranto

Dewan pembina baitul mal al faith : Ust Adib Susatyomoko, S,E

Dewan penasehat pendidikan : Ust DR. Imam Sukardi

Dewan pondok pesantren : Ust Heru Utomo, S.Pd.l M.Pd

Bendahara : Ust Ahmad Syahuri, Amd

Sekertaris : Ust Dwi Widodo, S.PdI

Bidang pendidikan : Ust Heri Susanto S.Pd.I M.Pd

9. Profil pimpinan pondok pesantren al fatih

Pofile singkat piminan pondok pesantren

Nama lengkap Heru Utomo S.PdI.M.Pd


3

Lahir di jombang 19 Agustus 1981anak dari Bp sholichin bin kaslan (Goes


Kin) dan ibuk almarhumah suwantin. Aktif mengajar sejak kelas 5 sekolah
dasar di percaya oleh kiyai di kampong curah parasjombang untuk menjadi
asisten megajar ,setelah lulus dari seklah kemudian melanjudkan di kota
solo berguru dengen beberapa asatidz untuk memperdalam ilmu agama
sampai menyelesaikan pendidikan S2 Managemen Pendidikan Islam mulai
berminat kembali di dunia pengajaran sejak masuk di bangku kliah Bahasa
arab (Ma’had UMS) saa itu juga sebagai titik awal mengajar di kelas
regular.mulai dari pengajar di kelas TK, SMP, SMA dan sampasaat ini
masih tercatat sebagai dosen teteap di STIT Madina sragen. petualagan lai
yang tak kalah seru adalah di dunia pesantren tercatan sebagai pendiri
pondok pesantren adh dhuhaa gentan baki sukoharjo dan juga sekaligus
pendiri pondo pesantren muhamad al fatih gebyok ngemplak kartasura dan
juga pendiri pesantren giri kedaton dan yang terbaru merintis pondok
pesantran Azzanki wongiri. Mulai aktif menulis sejak ditemukannya model
pembelajaran qur’an literasi saat ini penulis tercatat sebagai kandidat doctor
manajemen pendidikan islam di UIN Surakarta. Suami dari ibu susmiasih
binti ngajid memiliki tiga anak:

1. Muhammad azka utama


2. Askia rohima putri
3. Zahra
4. Muhammad zaid azzaki

Bersaa keluarga penulis berupaya untuk terus berdak wah di dunia pesantren
melalui pendidikandan membuat gerakan baru dengan slogan’’gerakan
literasi santri’’di pesantren pesanren dan lembaga pendidikan

10. Keadaan ustadz dan santri

Dalam sebuah lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan yang hendak di


capai harus didukung komponen yakni ustadz dan santri yang keberadaan
3

ustadz menjadi subjek dan santri menjadi objek dalam proses krgiatan dalam
lembaga pendidikan khususnya di pondok pesantren.
a. Ustadz/ustadzah
Ustadz/ustadzah merupakan pendidik yang menjadi pusat yang
melakukan suatu upaya untuk dapat dilaksanakan santri. pondok
pesantren al fatih gebyok dalam pembelajaran memiliki 9 asatid yang
sesuai dengan potensi dan kualifiksinya
a. Santri
Santri merupakan obyek yang menjadi sasaran pelaksanaan program-
program pondok pesantren hal ini yang menjadi pembetukan karakter
islami dan program-program kesantrian pondok pesantren

11. Jumlah kesantrian pondok pesantren al fatih

Jumlah kesantrian putri


1. Ustadzah aisyah : kordinator kesantrian
2. Ustadzah fatmah : kesantrian kelas 9
3. Ustazah hikmah : kesantrian kelas 8
4. Ustadzah nafiah : kesantrian kelas 7
5. Uatdzah nisa : kesantrian kela 10 SMA

Jumlah kesantrian pura

1. Ustadz Adi : kordinator kesantrian


2. Ustadz huda : kesanrian kelas 7
3. Ustadz hasan : kesantrian kelas 8
4. Ustadz firdauz : kesantrian kelas 9

Jumlah santri pondok pesantren al fatih gebyok, ngemplak, kartasura

1. Jumlah santri putri : 60 santri


2. Jumlah santri putra : 32 santri
3

B. Deskripsi hasil Penelitian


Penelitian mengenai menejemen kesantrian pondok pesantren yang
dilaksanakan di pondok pesantren al fatih gebyok, ngemplak kartasura ini
menyajikan data yang berkaitan tentang menejemn kesantrian pondok
pesntren serta proses pelaksanaan yang diperoleh melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi. berikut ini adalah penyajian data tentang
menejemen kesantrian pondok pesantren yang dilaksanakan di pondok
pesantren al fatih gebyok, ngemplak kartasura.

1. bagaimna implementasi menejmen kesantrian pada pondok pesantren al fatih

Menurut Mulyono, 14
dalam proses implementasinya, manajemen
mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas
khusus itulah yang biasa disebut sebagai fungsifungsi manajemen. Menurut
George
R. Terry,15 terdapat lima kombinasi fungsi fundamental manajemen dalam
rangka mencapai tujuan. Kombinasi A terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), memberi dorongan (actuating) dan
pengawasan (controlling). Kombinasi B terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, memberi motivasi (motivating) dan pengawasan.
Kombinasi C terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, member
pengarahan (directing) dan pengawasan. Kombinasi D terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, pengawasan,
inovasi dan memberi peranan. Kombinasi E terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan koordinasi. Dari
kelima kombinasi tersebut dapat disaring menjadi tiga fungsi utama
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.

Menurut sastrrohaduwiryo fingsi- fungsi menejemen terdiri dari16

14
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2008), h. 22.
15
George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, Alih bahasa oleh J. Smith. D.F.M (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.15.
16
Sastrohadiwiryo,Menejemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Adminitratif dan Operasional [Jakarta;PT Bumi Aksara
, 2005],hal 25-26.
3

e. Perencanaan [Planning]
Perencanaan dalah proses dari rangkaian kegiatan untuk
menetapkan terlebih dahulu tujuan yan di harapkan pada suatau jangka
waktu tertentu atau periode serta tahapan yang harus dilalui utk mencpai
tujuan tersebut. Apabila kamuntelah selesa [dari suatu urusan], kerjakan
dengen sungguh-sungguh [urusan] yang lain Dan kepadatuhan mulah
kamu
berharap.
f. Pengorganisasian [Organizing]
Pengorganisasian adalah proses dan rangkian kegiatan dalam
pembagian pekerjaan yang direncanakanuntuk di selesaikan oleh
anggota kelompok pekrjaan, penentuan hubungan pekerjaan fasilitas
pekerjaanyang pantas.
g. Pengarahan [Directing]
Pengarahan adalah suatu rangkian kegiatan untuk memberi
pentujnuk atau intruksi dari seorag atsan kepada bawahan atau kepada
orang yang di organisasiakan dalam kelompok frmal dan dalam ranka
penjapaian tujuan yang telah di tetapkan.
h. Pemotifasian [Motivating]
Pemberian motivasi adalah suatu proses dan rankaian kegiatan
yang seorang menejer dalam memberikaninspirasi, semangat dan
kegairahan kerja serta dorongan kepada karyawan untuk dapat
melakukan suatu kegiatan sebagai mana yang di harapkan
5. Pengendalian [controlling]
Pengendalian adalah suatu proses dan rangkaian kegiatanuntuk
mengusahakan agar suatu pekerjaan agar dapat dilaksankansesuai dengan
rencana yang telah di tetapka dan tahapan yang harus dilalui
dengandemikian apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengn rencana dan
tahapan, perlu diadakan suatu Tindakan perbaikan [corrective action]
Menejemen kesiswaan merupakan salah satu dari banyak bidang operasional
yang penting dalam rangka menejemen pesantren. tujuan umum menejemen
kesantrian yaitu mengetahui sebagain kegiatan santri dalam bidang
kesantrian agar kegiatan
4

pembinaan di pesantren agar berjalan dengan lancar, tertib, terartur, serta


mencapai tujuan pendidikan sekolah Adapun fungsi menejemen kesiswaan
yaitu sebagai wahana bagi pengurus pesantren untuk mengembangkan
kemampuan dalam memenejemen para santri seoptimal mungkin,baik
berkenaan dari segi-segi individulaitasnya, segi sosialnya, segi aspirasinya,
segi kebutuhanya, dan segi potensi peserta diddik lainya.
Jadi tujuan menejemen kesiswaan ialah sebagai alat atau wahana untuk
mngetahui perkembangan para santri dalam proses perkembangan dasar diri
santri hingga perkembangan secara optimal. dan juga tidak hanya itu fungsi
kesantrian di pondok pesantren itu juga memantau secara 24 jam santri jadi
memantau mulai dari kegiatan bangun tidur sampai tidur lagi dan tidak
hanya itu saja, disini kesantrian juga harus tau perkembangan individu yaitu
mulai dari factor, prestasi belajar, faktor psikologis dan tidak hanya itu saja
kesantrian juga harus bisa memberikan arahan melalui program program
yang mana menukung kegiatan santri, dan mendukung karakter santri
terutama program pendidikan karakter atau adab santri semasa di pondok
pesantren maupun diluar. jadi kesantrian juga harus mempunya program
harian,program mingguan, program bulanan, program tahunan.hal ini
sebagai mana yang di sampaikan oleh Ustadz Heru utomo S.P.d yang
menyatakan bahwa “kesantrian pondok itu fungsinya untuk mengatur dan
mengondisikan, memantau, dan membuat progam santri, evaluasi santri;
mengatur yaitu mengatur alam hal mulai dari jadwal psb [penerimaan santri
baru] terus mengatur pembinaan santri baru, mengatur jadwal keseharian
santri mengatur jadwal mingguan dan jadwal bulanan dan jadwal
tahunan.dan mengatur kebutuhan santri dalam lembaga pendidikan terutama
di pondok pesatren
Mengondisikan santri masudnya itu mengondisikan santri ketika sudah
jatuh jadwal pelajaran maupun jadwal sekolahan diniyah di kondisika
semaksimal mungkin santri itu bisa mengikuti kegiatan tersebut apakah ada
santri yang iazin atau adayang tidak mengukuti kegiatan tersebut. yang
dimaksut membuat program yaitu membuat programmulaidari santri baru
dan santi lama jadi disini proram santri baru itu beda sama santri
4

penerapan evaluasi menejemen kesantrian di pondok pesantren al fatih

Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai. Nilai dalam
bahasa arab disebut al qimat. istilah nilai ini mulanya dipopulerkan oleh para
filsuf. Dalam hal ini, plato merupakan filsuf yang pertama kali
mengemukakannya. Pembahasan ’’nilai’’ secara khusus di perdalam dalam
diskursus filsafat, terutama pada aspek oksiologinya. 5 Begitu penting
kedudukan nilai dalam filsafat sehingga para filsuf meletakan nilai sebagai
muara bagi epistemologi dan antologi filsafat. Kata nilai menurut filsuf
adalah idea of worth.

Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya
pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar
siswa. Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950),
mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, bagian mana tujuan
pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa
sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain,
yakni Cronbach danStufflebeam, mendefinisikan bahwa proses evaluasi
bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
untuk membuat keputusan.

Evaluasi pendidikan dalam Islam dapat diberi batasan sebagai suatu


kegiatan untuk menentukan kemajuan suatu pekerjaan dalam proses
pendidikan Islam. Dalam ruang lingkup terbatas, evaluasi dilakukan dalam
rangka mengetahui tingkat keberhasilan pendidik dalam menyampaikan
materi pendidikan Islam pada peserta didik, sedangkan dalam ruang lingkup
luas, evaluasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan tingkat
kelemahan suatu proses pendidikan Islam (dengan seluruh komponen yang
terlibat didalamnya) dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
4

Penilaian dalam pendidikan dimaksudkan untuk menetapkan berbagai


keputusan kependidikan, baik yang menyangkut perencanaan pengelolaan,
proses dan tindak lanjut pendidikan, baik yang menyangkut perorangan,
kelompok msaupun kelembagaan.

Disamping evaluasi terdapat pula istilah measurement, measurement


berasal dari kata to measure yang berarti mengukur, measurement berarti
perbandingan data kualitif dengan data kuantitatif yang lainnya yang sesuai
dalam kerangka mendapatkan nilai (angka). Pengukuran dalam pendidikan
adalah usaha untuk memahami kondisikondisi objektif tentang sesuatu yang
akan dinilai. Dalam pendidikan islam, evaluasi akan objektif apabila
didasarkan dengan tolak ukur Al-Qur’an atau Hadits.

Jadi evaluasi yang dilakukandi pondok pesantren al fatih dalam membina


santri agar disiplin dengan memberikan kegiatan resolusi diri di setiam
malam minggu bersama santri . dan disitulah ketika evaluasi kita
tananmkam nilai nilai kedisipinan, nilai tnggung jawab
Jadi menejemen kesantrian itu merupakan suatu proses penetapan dan
pengurusan segala hal yang berkaitan tentang santri,serta membina mulai
awal masuk pondok samapai dengan lulus pondok pesantren dengan
demikian menejemen kesantrian bertujuan untuk mengatur segala kegiatan
santri baik di bidang pendidikan maupun di bidang yang lainya sampai
terwujud kondisi pondok psantren yang aman, tertip,terrtur,hingga mampu
menjalan kan proses mempinaan dan pendidikan yang sesuai dengan tujuan
yang telah di tetapkan di awal.
Mulyono, dalam memnejemen adminitrasi dan organisasi mengatakan
bahwa menejemen adalah sluruh pross yang di rencanakan dan di usahakan
secara sengaja serta pembinaan secara continue terhadap seluruh peserta
didik [dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan] agar dapat menukuti
prose PMB dengan efektif dan efisien.
Menejemen kesantiran demikian juga berarti segala bentuk dan proses
segala kegiatan yang di adakandan di upayakan dengen sengaja serta
4

pebinaan secara berkelanjutan kepada seluruh santri pondok pesantren agar


dapat mengkuti proses pembelajaran dan prmbinaan secara efektif dan
efsisen mulai dari berbagai sisi baik dari penerimaan peserta dididk sampai
kepada keluarnyapara santri pondok pesantren.
Dari penegertian diatas dapat disimpulkan bahwa menejemen
kesantrian adalah segala proses dan pengaturan yang berkaitan langsung
dengan seluruh santri dari masuknyasantri sampai mereka lulus dari pondok
pesantren
Dalam buku Menejemen Pendidikan Islam,Mujamil Qomar menyatakan
bahwa menejemen peserta didik adalah pengelolaan kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik dari awal masuk hingga akhir darinlembaga
pendidikan17.dalam onteks pendidikn islam menejmen kesiswaan memiliki
makna yang relatir sama dengan menejemen kemahasiswaan dan
menejemen kesantrian .istilah yng terakhir berlaki dikalangan pondok
pesantren dan berbeda dengen pengertiansantri secara umum yakni orang
yang menjalankan ibadah wajib terutama sholat.
Menejemen kesantrian adalah seluruh proses kegiatan yang di
rencanakan dan di usahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu
terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengejar
secara efektif dan efisien .mulai dari penerimaan peserta didik hingga
krluarnya peserta didik dari suatu sekolah18.
Menejemen Kesantrian bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan
dalam bda kesantrian pembelajaran di pesantren dapat belajar degan lancer,
tertip, serta dapat memcapai tujuan pendidikan pesantren .untuk
mewujudkan tujutn psantren tersebut menejemen kesantian meliputi empat
kegiatan19 yaitu penerimaan santri baru,kegiatan kemajuan belajar
bimbingan dan pembinaan disiplin serta mentoring.
3. Bagaimana penerapan evaluasi manajemen kesantrian di Pondok
Pesantren Al fatih.

17
Mujamil Qomar,Menejemen Pendidikan Islam[PTGAELORA Aksara Pratama 2009],20
18
Ary Gunawan ,Adminitras Sekolah:Adminitrasi Pendidikan Mikro Cet.1,[Jakarta;PT Rineka Cipta,1996],9
19
E.Mulyasa,Menejemen Berbasis Sekolah [Bandung;PT Remaja Karya 2004 ],
4

Evaluasi adalah proses penentuan seberapa jauh individu atau kelompok


telah mencapai tujuan-tujun yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi
menurut Arikunto adalah sebagai suatu tindakan mengukur dan menilai.
Mengukur artinya membandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang
bersifat kuantitatif, sedangkan menilai adalah mengambil keputusan
atas sesuatu dengan ukuran baik buruk atau bersifat kualitatif. Evaluasi
hasil belajar pesertadidik adalah suatu proses yang
sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan
menyajikan informasi terhadap hasil yang telah dicapai santri
menggunakan acuan kriteria penilaian. Penilaian hasil belajar memiliki
peran antara lain untuk membantu santri mengetahui capaian
pembelajaran. Adapun teknik evaluasi santri terbagi menjadi dua,
yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes adalah evaluasi
dengan sebuah ujian, pengerjaan soal, dan lain-lain. Sedangkan teknik
non tes adalah teknik evaluasi selain bentuk ujian, poinisasi, atatan
berkala, dan lain-lain Evaluasi kesantrian itu di bagi menjadi beberapa
waktu yaitu evaluasi harian evaluasi mingguan dan evaluasi bulanan
dan tahunan nah evaluasi harian itu membahas tentang kegiatan dari
pagi hingga sore meliputi aklak ,Bahasa,sikap, ketertipan
waktu,kebersihan pakainan dan kerapian dan pelanggaran apa saja
yang sudah dilakukan seperti menggosop sandal temen,
terlamabat masuk kelas,tidak membawa alat tulis,tidak
berseragam semestinya.evaluasi mingguan itu meliputi pencapaian
hafalan al quran dan hadist,penambahan kosakata bilingual dan serta
penilaian yang lain evaluasi bulanan itu meliputi pencapaian kinerja
kesantrian dan program bulanan seperti program apa yang tidak
berjalan dalam bulan ini sehingga meminimalisai kekosongan program
yang tidak berjalan sehingga tidak terulang Kembali. Evaluasi ini juga
membahas kinerja kesantrian yang mana harus di berikan supot
semangat untuk kedepanya sehinga kesantrian itu Ketika menjalankan
tugasnya tidak ada rasa kurang semangat dan evaluasi bukanan
khususnya itu di ikuti oleh pimpinan pondok pesantren sehingga
4

evaluasin tersebut bener-bener ada solusi untuk kedepamya agar jauh


lebih baik untuk kinerja kesantrian pindok pesantren.dan tentunya
pimpinan pondok pesantren juga memberikan reword kepada kesantrian
agar kinerjanya menjadi lebih bagus lagi dan mempunyai semangat
baru. Hasil wawancara dengan pimpinan pondok pesantren Al faith
gebyok, ngemplak, kartasura Ustadz Dr. Heru Utomo, S.Pd., M.Pd
bahwasanya hasil belajar siswa akan diujikan setiap semester, hasilnya
akan ditulis didalam buku rapor dan dibagikan kepada masing-masing
siswa. Kemudian pada akhir tahun, kenaikan kelas dan juga juara kelas
akan ditentukan oleh nilai rapor dan juga akhlak. Teknik evaluasi dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu teknis tes dan teknik nontes. Untuk
mengetahui hasil belajar siswa, Pondok Al fatih gebyok, ngemplak,
kartasura menggunakan dua teknik yakni ujian lisan dan tulisan. Ujian
lisan terbagi menjadi 3 materi yakni, bahasa Arab (muhadatsah, pidato
bahasa Arab, nahwu, shorof, muthola’ah, mufrodat dan lain-lain),
Bahasa Inggris (conversation, grammer, pidato bahasa Inggris,
vocabulary, dan lain-lain), dan juga Fiqih (pidato bahasa Indonesia dan
materi-materi sesuai tingkatan kelas siswa).
Pada ujian tulis dilakukan sama seperti sekolah formal lainnya, yang di
ujikan adalah seluruh pelajaran baik pelajaran pondok maupun umum.
Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam setahun, yakni pada semester
genap dan semester ganjil. Namun sebelum siswa mengikuti ujian,
maka sebelumnya siswa menyetorkan hafalan Al-Qurannya, ini menjadi
persyaratan wajib bagi siswa sebelum mengikuti ujian. Pada siswa kelas
akhir ujian yang mereka laksanakan bukan hanya ujian lisan dan tulisan,
melainkan adanya ujian praktik, seperti amaliyah tadris (praktik
mengajar), amaliyah imamah (praktik ibadah), KTI (Karya Tulis
Ilmiyah), dan praktik Shalat Jenazah.
Kelulusan dan Alumni
Kelulusan adalah telah selesainya seluruh program pendidikan di
lembaga tertentu. Pondok Al fatih setiap tahunnya mengadakan acara
4

akhir tahun yang disebut dengan wisuda akhirussanah. Dalam acara


tersebut Kiyai Pondok Al fatih menyampaikan pesan-pesan bagi alumni
agar ketika di luar pesantren siswa tetap melakukan kebaikan-kebaikan
dan menjaga nama baik Pondok Al fatih untuk tetap berakhlakku
karimah.
Dari hasil wawancara dengan Ustadz Dr Heru Utomo ,S.Pd., M.Pd
kriteriakelulusan siswa akhir Pondok AL fatih dilihat dari berbagai
aspek yakni, lulus Ujian Nasional, amaliah Tadris, amaliah Imamah,
KTI, melewati ujian lisan yang salah satu pengujinya adalah Mudirul
Ma‟had (Pemimpin Pesantren), praktik Jenazah, interpreneur, dan
khotbah Jumat. Kemudian penilaian akan diakumulasikan untuk
menentukan kelulusan dan yudisium siswa.
4

BAB V
PENTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitihan menejemen kesantrian di pondok


pesanren al faith, ngemplak, gebyok, kartasura dapat diliht dari pentingya
kinerja kesantrian pondok pesantren karena semua itu kinerja kesantrian bisa
kita lihat dari beberapa idikator yaitu:
1. perencanan santri
Sebelum ada PSB atau penerimaan santri baru selalu dia adakan rapat
kordinasi kepada seluruh asatidz guna membahas santri yang akan di
terima di pondok pesantren al fatih, gebyok, ngemplak, kartosura ada
beberapa kriteria santri yang di terima di pondok pesantren tersebut dan
juga, ada persyaratan khusus santri yang diterima di pondok peantren
tersebut. kriteria tersebut yaitu santri bisa membaca al quran dengan
baik dan mampu memgikuti pelajaran pondok serta, mempunyai
keiginan belajar dipondok pesantren dengan baik. karena di
khawatirkan santri tersebut memiliki sifat bosa dalam belajar dipondok
dan persyaratan khususu ini tidak semua bisa di berian persyaratan
khusu tersebut yaitu santri itu termasuk golongan tidak mampu dalam
segi ekonomiakan tetapi mempunya semangat untuk brlajar di pondok.
2. Masa Orientasi Santri
Masa orientasi santri di pondok pesantren al fatih, gebyok, ngempak,
kartasura ini dikenalkan tenteng suasana pondok pesanren agar santri
bisa menyesuaikan, kepribadian yang baik, life skil, kedisiplinan,
keaktifan, dan literasi.
3. Pengelompokan
Penerimaan santri di pondok pesantren al fatih, gebyok, ngemplak,
kartasura dikelompokan menjadi dua yaitu tahfiddan kurikulum al azhar
dari luar negeri.
4

4. Layanan khusus
Berdasarkan hasil observasi, juga wawancara dengan pimpinan pondok
pesantren, layanan khusus bagi santri seperti santri mart sudah ada, yang
di kembangkan oleh pondok, marketing yang dikembangkan untuk
melatih sanri di bidang usaha,
5. Pencatatan laporan santri mengenai perkembangan santri dari mulai
awal masuksampai lulus di pondok.
6. Evaluasi kegiatan santri.

B. Saran

1. Bagi pimpinan pondok pesantren al fatih, gebyok, ngemplak, kartasura,


sukoharjo
 Diharapkan agar upayaa pimpinan pondok pesantren dipertahankan
dengan konsisten antara teori dengan prakteknya.
 Adanya inovasi-inovasi metode yang baik dan mendukung
kesantrian maupun santri dalam meningkatkan kinerja kesanrian
2. Bagi kesantrian pondok pesanren al fatih, gebyok, ngemplak, kartasura,
sukoharjo
 Diharapkan keistiqomahan kesantrian pondk pesantren untuk
kinerjanya
 Adanaya inovasi dan metode baru dalam menangani santri pondok
pesantren.
 Meningktkankinerja kesantrian dan kejasama dalam menjalankan
tugas kesantrian
3. Bagi santri pondok peantren alfaih, gebyok, ngemplak, kartasura,
sukoharjo
 Berintegritas danloyalitas menjadi muslim yang berkarakter islami
 Meningkatkan kualitas diri dengan mengembangkan ilmu dan
bakatnya
 Meningkatkan,kemandirian,kedisiplinan,kreatif,intrepreneurship
yangbermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
4

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Ary. (1996). Adminitrasi Sekolah:Adminitrasi Pendidikan Mikro


Cet.Jakarta;PT Rineka Cipta.
Handoko,T.Hani. (1999).Menejemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Hisbuan, Melayu. (2001).Menejemen Sumber Daya Manusia Pengertian dan
Masalah. Jakarta:PTtoko gunung agung.
Mulyasa, E. (2004). Menejemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Karya.
Samsudin,Sadili.(2006). Menejemen sumber daya manusia, cetakan ke-1.
Bandung: Pustaka Setia.
Sastrohadiwiryo. (2005).Menejemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Adminitratif dan Operasional. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Qomar,Mujamil. (2009).Menejemen Pendidikan Islam. PT. GAELORA Aksara
Pratama.
Hasil wawancara dengan pimpinan pondok pesantren al fatih ngemplak,gebyok
kartasura pada tanggal 28 maret
Hasil wawancara dengan koordinator kesantrian pondok prsantren al fatih
ngemplak,gebyok,kartasura pada tanggal 29 maret
Hasil wawan cara dengan pimpinan pondok pesantren al fatih ngemplak,gebyok
kartasura pada tanggal 28 maret
Hasil wawancara dengan koordinator kesantrian pondo prsantren al
faithngemplak,gebyok,kartasura pada tanggal 29 maret
Gunawan, Imam. (2017). Manajemen Pendidikan Khifnillah. Bandung: Alfabeta.

Ronan, 28 September 2020). Pondok Modern Nurussalam Sidogede. Wawancara


dengan penulis

Kusumaningrum, dkk. (2017). Manajemen Peserta Didik. Malang: Universitas


Negeri Malang

Muhaimin. (2009).Manajemen Pendidikan. Aplikasinya dalam Penyusun Rencana


Pengembangan Sekolah/Madrasah Jakarta: Kencana
5

PrasodjoSudjono. (1982). Profil Pesantren. Jakarta: LP3S

Usman Husaini.( 2014).MANAJEMEN Edisi 4, Jakarta: Bumi Aksara.

Hasanudin, Dadang Kuswana, and Dewi Sadiah.(2020) “Manajemen Strategik


Pondok Pesantren dalam upaya membentuk Santri yang berkarakter”.
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah. 5, no.3: 233-254.

Hasibuan, M.S.P. (2011).Manajemen : Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta:


Bumi Aksara

Machali, Imam.(2008).Metode Penelitian Kuantitatif, Yogyakarta : PPMI

Muis, Abdul. (2019) Building Character In Pesantren Berbasis Ekstrakurikuler.


Yogyakarta : Building Nusantara

Munir, dan Wahyu I. (2006). Manajemen Dakwah. Jakarta : Kencana

Nurmela, Siti, A. Bachrun Rifa’i dan Herman.(2016).Manajemen Pondok


Pesantren Salafiyah dalam Meningkatkan Kualitas Santri”. Tadbir: Jurnal
Manajemen Dakwah 1, no.4 : 390-406.

Purnomo, Hadi.(2017) Manajemen pendidikan Pondok Pesantren. Yogyakarta :


Bildung Nusantara

Qustulani, Muhammad,dkk. (2018). Pengembangan Manajemen Pondok


Pesantren Al Hasaniah. Tangerang : PSP Nusantara Press

Rafiq A.,dkk.(2005).Pemberdayaan Pesantren : Menuju Kemandirian dan


Profesionalisme Santri dengan Metode Daerah Kebudayaan.
Yogyakarta:Pustaka Pesantren

Ary Gunawan .(1996).Adminitras Sekolah:Adminitrasi Pendidikan Mikro


Cet.1.Jakarta;PT Rineka ,9

E.Mulyasa.(2004).Menejemen Berbasis Sekolah Bandung;PT Remaja Karya


5

Saadillah, Bayu, Saeful Anwar, Indira Sabet Rahmawati. (2017).Peran Pemimpin


Pondok Pesantren dalam Upaya Meningkatkan Life Skill Santri. Tadbir:
Jurnal Manajemen Dakwah 2, no.1 . : 18-33

Tursilah, Tuti. (2019). “Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Membentuk


Tingkah Laku Santri di Pondok Pesanttren Riyadlul Huda :Kuningan

Daryanto, ( 2013). .Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Husaini Usman. (2014). MANAJEMEN Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi
4. ,Jakarta: Bumi Aksara

Imam Gunawan. (2017 ). Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Kusumaningrum, dkk.(2005). Manajemen Peserta Didik. Malang: Universitas


Negeri Malang

Imam Gunawan. (2017 ). Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Mastuki, (2017). Manajemen Pondok Pesantren, Jakarta: Diva Pustaka

Muhaimin. (2009). Manajemen Pendidikan: Aplikasinya dalam Penyusun


Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, Jakarta: Kencana

Ramayulis. (2013). Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta: Kalam Mulia

Zamakhsyari Dhofier. (1983). Tradisi Pesantren Tentang Pandangan Hidup Kiyai.


Jakarta: LP3S

Anwar, Najih. (2008). Manajemen Pondok Pesantren Dalam Menyiapkan


Wirausaha (Studi Kasus Di Pondok Sunan Drajat Lamongan) Tesis UIN
Maliki Malang.

Arifin, Imron. (1993). Kepemimpinan Kiai Kasus Pondok Pesantren Tebu Ireng,
Malang: Kalimasyahadah Press

Arifin, M. (1993). Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: Bumi
Aksara

Bahri Ghozali, M. (2002). Pesantren Berwawasan Lingkungan, Jakarta:Prasasti


5

Charunnisa, Connie. (2016). Manajemen dalam Multiperspektif. Jakarta: Raja


Grafindo Persada

Darmadi, (2017). Pengembangan Model Metode Pembelajaran Dalam Dinamikan


Pembelajaran Siswa. Deepublish: Yogyakarta

Departemen Agama Republik Indonesia. (2004). Dinamika Pondok Pesantren di


Indonesia, Jakarta

Departemen Agama RI. (2004). Petunjuk Teknis Pondok Pesantren, Jakarta

Dhofir, Zamakhsyari. (1985). Tradisi Pesantren Setudi Tentang Pandangan Hidup


Kiai, Jakarta: LP3ES,

Dzanuryadi, M. Goes To. (2010). Pesantren, Lingkar Pena Kreatif: Jakarta

Faisal, Sanapiah. Penelitian Kualitatif; Dasar-dasar dan Aplikasi, Malang:


Yayasan Asah Asih Asuh, 2001.

Faisol,( 2011). Pendidikan Islam Perspektif, Jember ; Guepedia.

Feisal, Jusuf Amir. (1995). Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta; Gema Insani,

H.M Yacub. (1993). Pondok Pesantren dan Pembangunan Masyarakat Desa,


Bandung: Angkasa,

Hamid, Abdulloh. (2017) Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren, Imtiyaz:


Surabaya.

Dhuhan, Elfridawati Mai. (2018). Manajemen Pondok Pesantren. Ambon: LP2M


IAIN Ambon.
5

LAMPIRAN

1. SURAT IZIN PENELITIAN


2. PEDOMAN WAWANCARA, DOKUMENTASI, DAN OBSERVASI
3. HASIL PENELITIHAN
4. DOKUMENTASI WAWANCARA, MENEJEMEN KESANTRIAN
PADAPONDOK PESANTREN AL FATIH
5

LAMPIRAN 1
5
5

LAMPIRAN 2
PEDOMAN WAWANCARA, DOKUMENTASI DAN OBSERVASI

PEDOMAN WAWANCARA
A.Pimpinan Pondok Pesantren
a. Bagaimana sejarah berdirinya pondok pesantren al fatih gebyok,
ngemplak kartasura?
b. Apavisi dan misi pondok psantren al fatih gebyok ngemplak
kartasura?
c. Bagaimana system kesantrian di pondok pesantren al fatih gebyok
ngemplak kartasura ?
d. Bagaimana struktur pondok pesantren al fatih gebyok ngemplak
kartasura ?
e. Bagaimana kurikulum pondok pesanren al fatih gebyok ngemplak
kartasura ?
f. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki kesantrian pondok
pesantren al fatih gebyok ngemplak kartasura ?
g. Program apa yang diberikan kesantrian pondok pesanren al fatih
gebyok ngemplak kartasura ?
A. Kesantrian Pondok Pesantren
a. Sejak kapan program kesantrian itu di mulai?
b. Program apa saja yang di berikan kesantrin kepada santri ?
c. Bagaimana penanganan kesantrian terhadap santri yang melanggar?
d. Seperti apa kegiatan kesantrian di pondok pesantren ?
e. Bagaimana cara kesantrian membentuk karakter santri islami ?
f. Bagaimana cara mengubah karakter santri yang kurang baik
menjadi baik ?
B. Santri Pondok pesantren
a) Bagaimana cara menjalankan program kesantrian pondok pesantren
?
b) Organisasi apa yang di bentuk oleh kesantrian pondok pesantren ?
5

c) Bagaimana struktur organisasi yang di berikan kesantrian pondok


pesantren ?
d) Bagaimana tugas organisasi yang di berikan kesantrian pondok
pesantren ?
e) Kegiatan apasaja yang di berikan kesantrin pondok pesanren ?
5

PEDOMAN OBSERVASI
MENEGEMEN KESANTRIAN PONDOK PESANTREN AL FATIH
GEBYOK, NGEMPLAK, KARTASURA

1. Lingkungan pondok pesantren al fatih gebyok, ngempklak, kartasura


2. Sarana dan prasarana pondok pesantren al fatih gebyok, ngemplak,
kartasura
3. Proses kegiatan belajar mengajar pondok pesantren al fatih gebyok
ngemplak kartasura
4. Kegiaan kesantrian pondok pesantren al fatih gebyok, ngemplak, kartasura
5. Cara kesantrian mrmbimbing santri pondok pesantren al fatih gebyok
ngemplak kartasura
6. Banyaknya santri ketika kegiatan pondok pesantren al fatih gebyok,
ngemplak, kartasura
5

PEDOMAN STUDI DOKUMEN

MENEJEMEN KESANTRIAN PONDOK PESANTREN AL FATIH


KARTASURA

Pedoman studi pimpinan pondok

no Aspek yang di teliti Ada tidak


1 Profil pondok pesantren al fatih 
kartasura.
2 Sejarah, visi, misi dan tujuan kesantrian 
pondok pesantren al fatih kartasura
3 Struktur pondok pesantren al fatih 
kartasura
4 Profil pimpinan pondok pesantren al 
fatih kartasura
5 Profil kesantrian pondok pesantren al 
fatih kartasura
6 Sarana dan prasarana pondok pesantren 
al fatih kartasura
7 Tata tertip santri pondok pesantren al 
fatih kartasura
6

LAMPIRAN 3
HASIL PENELITIAN

Catatan wawancaara 1

Metode Pengumpulan Data; Wawancara

Kode : w-01

Hari/Tanggal : Selasa,22 januari

Lokasi : Ruang pimpinan pondok

Sumber Data : Ustadz Heru Utomo S.P.d

Keterangan :Pewawancara : Anshori khusnul k [AK]

Informan : Ustadz Heru Utomo [ UH ]

Deskripsi data:

Informan menjabat sebagai pimpinan pondok pesantren al fatih gebyok ngemplak


kartasura. Wawancara ini dilaksanakan di ruang pimpinan pondok pesantren
padapukul 09.00 WIB. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Ustadz Heru
Utomo S.P.d

AK: Bagaimana sejarah berdirinya pondok pesantren al fatih gebyok, ngemplak


kartasura ?

UH: Jadi begini mas sejarah awal berdirinya Pondok pesantren al fatih berdiri
karna adanya pondok adh-dhuhaa. Kenapakarena alumni angkatan pertama
jumlahnya banyak habis lulus itu masih pada bingung mau ngapain, dan mau
kemana terus bagaimana kedepanya belum ada wacana dan akhirya di putuskan
untuk kuliah. Kemudian, pimpinan mulain berfikir bagaimna penempatan buat
anak anak alumni yang baru, di takutkanya menjadi repot. Alasan berdirinya
pondok al faih yaitu suatau saat pimpinan di panggil oleh seseorang donatur yang
bernama bapak sugondo yang sekarang sudah almarhum.beliau menyampaikan
bahwa, beliau ingin punya semacam kampus atau ma’had buat yg sudah
selesai jenjang
6

SMA.Olehkarena itu, pimpnan juga ingin memberdayakan santri alumni.Ha


ersebu merupakan satu tujuan yang sama. Jadi dengan itulah kalau beliau tidah
mengatakan demikikian, maka tidak ada al faih seperi yang sekarang inialasan
ersebu merupakan sebab muncuya pengkaderan dan pemberdyaan santri alumni.
karena juga permintaan dari almarhum bapak sugondo yang mana beliau sudah di
anggab seperi bapak sendiri kemudian pimpinan tadi carilah tanah dan
mendapatkan tanah di geyok itu jumlah luas tanan 1395m jadi waktu itu pimpinan
mempunyai fikiran mau beli tanah di situ juga dan tanah seluas itu mau di bagi
dua dengan meminjam uang. pimpinan menyampaikan ke ust heri berkenan tidak
kalau rumah di sana biar kita menjadi tetangga.

Cuma ust heri tidak mau padahal sudah terlanjur beli 300 m dan pimpinan
menawarkan ke ust huri dan akhirnya beliau menyanggupinya makanya di sebelah
utara itu rumah pengasuh dan yang lain itu semua tanah wakaf atas nama yayasan
dan kemudian seiring berjalanya waktu yang pertama menempati bangunan
pertama yaitu bangunan buat rumah pengsuh tadi di temapati oleh angkatan
pertama dan yang kedua di pakai angkatan yang putri dua periode dan setelah 3
tahun kemudian kita buat pondok pesantren dari sd,smp,sma jadi cikal bakalnya
alfaih itu tidak lepas dari adh dhuhaa karnena pemikiran pimpinan untuk
memberdayakan santri alumi danjuga permintaan dari almarhum bapak sugondo
,dan seiring berjalanya waktu kebetulan tanah di sebelanhnya di jual dan waktu itu
pimpinan juga belum mempunyai tanah disitulah pimpinan memberanikan diri
unuk berhutang,hutang sudah beliau bawa dan itu jumlahnya tidak sedikit ratusan
juta pemilik tanah tadi mengatakan kalau anda pada tangal sekian tidak jadi beli
tanah ini maka kita akan jual ke orang lain lah kebetulan kita butuh tanah itu ,
belum sempet pimpinan menyetorkan uang hasil hutangan tadi ke pemilik
tanah ,ada seseorang yang bertanya ke pada pimpinan btuhnya apa ,pimpinan pun
kaget ini mendaoatkan no hp saya dari mana dan tau dari mana kalau kita baru
membutuhkan, dan seseorang itu bertanya kebutuhan apa yang paling urgent
beliau pimpinan mengatakan ,kita akan melakukan pembebasan lahan dengan
uang sekian ratus juga dan seseorang itu tadi mengatakan ya sudah aku tutup
semuanya nah di situlah terjadi keajaiban yang tiba tiba datang karena dua yang
pmpinan hutang tadi belum
6

sempet di bayar ke pemilik tanah rsebut malah sudah lunas nah di situlah awal
mulaPondok pesantren Al fatih didirikan sebagai jawaban akan pentingnya
pendidikan pesantreansebagai pembawa amanat dari para pendiri bangsa yang
kebanyakan dari para kiyai dan santriakta pendirian yayasan SK Mentri Hukum
dan HAM RI No. AHU-6834.AH.01.04.TAHUN2013 SK KEMENAG KAB
SUKOHARJO No; Kd.11.11/3/PP.007/3370/2014NPWP.31.793.632.6-526.000.
Melalui Rahim ponpes al fatih pada tahun 2014 terlahirlah Baitul Mal Pesantren
(BMP) Al fatih yang fokus pada pembiayaan dan pemberdayaan sehingga
diharapkan konsep pendidikan gratis bias terealisasikan, awal tahun 2016 muncul
gagasan pendirian Al fatih Institute yang focus pada bidang training dan pelatihan
SDM dan pada tahun 2017 di harapkan terealisaikannya program pendidikan Al
qur’an untuk pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi/ma’had Aly.

AK: visi dan misi pondok psantren al fatih gebyok ngemplak kartasura itu seperti
apa?

UH: visi misinya itu mas

VISI

Mewujudkan lembaga pendidikan islam modern yang unggul dan kompetitif


dalammencetak generasi penghafal qur’an yang bertaqwa, cerdas, mandiri,
berkarakter kuat serta berjiwa entrepreneurship berdasarkan Al qur’an dan
asunnah

MISI

A. Menylenggarakan pembelajaran berbasis literasi qur’an


B. Menyenggarakan pendidikan islam modern yang unggul dan kompeten
C. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan
menyenangkan
D. Mengembangkan bakat dan minat anak secara optimal
E. Menyiapkan generasi berkarakter kuat di abad modern
AK: Bagaimana system kesantrian di pondok pesantren al fatih gebyok ngemplak
kartasura
6

UH: system kesantrian itu mas, memantau santri santri dari mulai psb, sampai
dengan membuat agenda kegiatan sampai lulus. nah itu mas, kalau ada santri baru
itu pasti butuh penyesuaian, itu tugas kesantrian untuk memberikan motivasi
terhadap santri tersebut, sehingga tidak ada santri itu merasa dirinya tidak kerasan
di pondok, dan tugas kesantrian juga memilah santri baru dengan santri lama. di
situ tidak hanya santu kesantrian saja mas, tapi itu ada beberapa kesantrian yang
menangani nya dan, di bagi tugas sehingga kesantriantidak mersa keberatan ketika
menjalankan tugasnya. jadi kesantrian itu bener bener harus faham dengan
kegiatan santri, dan juga memberikan jadwal ekstra kulikulernya nah disini ada
macem macam mas ektranya ada seni beladiri, marketing, desain, gitu
selanjudnya, kesantrijuga membuatkan organisasi untuk santri seperti OSP
[organisasi santri pondok] itu mas gunanya ,apa untuk melatih santri utuk lebih
disiplin,rajin,tanggungjawab,serta melatih kecakapan para santri sehingga
nantinya ketika sudah menjadi alumni sanntr tersbut tidak kebingungan.
Selanjudnyaksantria jga harus mampu menangani anak yang ada pelangaran dan
memeberikan mmotiasi dan evaluasi terhadap santri tersebut sehimngga santri
tidak mengulangi kesalahan lagi. Terus kesatrian juga memantau dari belajarnya
juga dan diniyahnya juga dan jga membuat aturan-aturan untuk santru atau bahsa
pndoknya udang- undang santri gunanya untuk mendisiplinkan santri semua

AK: Bagaimana struktur pondok pesantren al fatih gebyok ngemplak kartasura ?

UH: ini strukturnya mas

Dewan Pendiri : Ustd Heru Utomo, S.P.Di.M.Pd

: Ust Soegondo

Dewan Pengawas : Ust Ahmad Fauzi, Al fath

Dewan Syariah : Ust Ilyas Hasan, Lc M.Pd

: Ust Ali Ridho, Lc

: Ust Habiburahman El Shyrazi, Lc


6

Dewan Pembina Umum : Ust Soegondo

Dewan Pembina Pengembangan : Ust Ir.Arya Sutedja

Dewan Pembina Al fatih Institute : Ust DR. Muhtadi

: Ust DR. Suranto

Dewan pembina baitul mal al faith : Ust Adib Susatyomoko, S,E

Dewan penasehat pendidikan : Ust DR. Imam Sukardi

Dewan pondok pesantren : Ust Heru Utomo, S.Pd.l M.Pd

Bendahara : Ust Ahmad Syahuri, Amd

Sekertaris : Ust Dwi Widodo, S.PdI

Bidang pendidikan : Ust Heri Susanto S.Pd.I M.Pd

AK:Bagaimana kurikulum pondok pesanren al fatih gebyok ngemplak kartasura ?

UH: kurikulum pondok pesantren al fatih itu literasi al quran mas , jadi anak itu
menghafalkan perkata beserta artinya dan tetuyan ada imlkaknya jadi nanti santri
itu dapat tiga hafalan sekaligus hafalan ayatnya,artinya sama tulisanya gitu mas

AK: Apa saja kompetensi yang harus dimiliki kesantrian pondok pesantren al fatih
gebyok, ngemplak, kartasura ?

UH: jadi, yang jadi kesantrian itu harus mempunyai jiwa kepemimpinan itu yg
terpenting, dan dia juga harus mampu menangani santri dengan baik dan juga
harus mampu memberikan contoh kepada santrinya dan tentunya harus mampu
berorganisasi dan mengatur organisasi itu karena apa, didalam santri itu sendiri
juga ada organisasi jadi disini wajib kesantrian mampu menanganinya dan mampu
bekerja sama dengan yang lainya

AK: Program apa yang diberikan kesantrian pondok pesanren al faith, gebyok,
ngemplak, kartasura ?
6

UH: program yang diberikan kesantrian itu program harian, program, mingguan
bulanan, dan tahunan nah program harian itu seperti piket setiap hari,kultum setiap
bakda sholat, marketing setiap sore, diniyah, hafalan, sekolah, terus kalau program
mingguan itu meliputi setiap hari malam ahad ada rd (resolusi diri) dan
muhadhoroh, pensi santri, movie santri kalua program bulanan itu kaya tasmi’al
quran dan tasmi’ hadis sama imlak kalau program tahunan itu kaya ujian kenaikan,
kemah, rihlah santri, liburan.
6

Catatan Lapangan II

Metode Pengumpulan Data; Wawancara

Kode : W-02
Hari/Tanggal ; Kamis,22 januari
Lokasi ; Ruang kesantrian
Sumber Data ; Ustadz Adi susilo
Keterangan ; Pewawancara ; Anshori khusnul k [AK]
Deskripsi data ;
Informan menjabat sebagai kordinator kesantrian pondok pesantren al fatih
gebyok ngemplak kartasura. Wawancara ini dilaksanakan di ruang kesantrian
pondok pesantren padapukul 11.00 WIB. Berikut ini adalah hasil wawancara
dengan Ustadz Adi Susilo
AK ; Sejak kapan program kesantrian itu di mulai?
UA ; program kesantrian itu dimulai, dari bangun tidur, santri bangun tahajud
setelah itu buat halaqoh untuk darus al quran setelah itu sholatsubuh trus ada
kultum setelah itu hafalan pagi sampai jam 06.30 setelah itu piket dan mandi dan
sarap pagi kecuali hari senin dan kamis karna puasa setelah itu nanti sholat dzuhur
dan kultum dan baca surat pilihan dan makan siang setelah itu istirahat sampai
ashar trus kultum sama baca al maksturat setelah itu nanti piket terus ekstra
sampai jam 05.00 setelah itu mandi dan persiapan sholat maghribdan kultumnbaca
surat pilihan dan makan malam samapai isya terus kultum danmasuk diniyah
sampai jam 09.00 terus baca suratpilihan dan persiapan tidur.
AK ; Program apa saja yang di berikan kesantrin kepada santri ?
UA ; Program yang diberikan kesantrian itu program harian,program,mingguan
bulanan,dan tahunan nah program harian itu seperti piket setiap hari,kultum setiap
bakda sholat,markrting setiap sore,diniyah,hafalan,sekolah,terus kalua program
mingguan itu meliputi setiap hari malam ahad ada rd (resolusi diri) dan
muhadhoroh,pensi santri,movie santri kalua program bulanan itu kaya tasmi’al
quran dan tasmi’ hadis sama imlak kalau program tahunan itu kaya ujian
kenaikan,kemah, rihlah santri,liburan
6

AK ; Bagaimana penanganan kesantrian terhadap santri yang melanggar ?


UA ; penanganan santri yang melanggar , itu kita panggil dan kita tanya sebab-
sebab knpa dia melanggar sesudah, itu kita beikan evaluasiterhadap santri
tersebut,dan tentunya kita berikan sangsi kepada ssntri itu, agar dia juga belajar
bertangung jawab atas prbuatan tersebut dan tak lupa kita berikan motivasi ke
santri tersebut biar tidak melakukan kembali.
AK ; Seperti apa kegiatan kesantrian di pondok pesanren ?
UA ; kegiatan kesntrian itu bangun pagi jam 03.00 sholat tahajud dan darus
alquran setelah itu, shoat subuh dan kultum setelah itu, al maksturat pagi dan
dilanjudkan hafalan pagi sampai jam 05.30 setelah itu, piket dan mandi pagi dan
sarapan pagi setelah itu,apel pagi dan masuk sekolah sampai dzuhur kultumdan
baca surat pilihan dan dilanjud, makan siang dan istirahat samai ashar setelah
ashar,kultum dan al maksturat sore,piket,ektrakulikuler sampai jam 5, setelah itu
mck setelah itu, sholat maghrib dan kultum dilanjutkan makan malam. Terus isya,
kultum dan masuk diniyah sampai jam 09.00 dilanjudkan baca surat pilihan dan
persiapan tidur.
AK ; Bagaimana cara kesantrian membentuk karakter santri islami ?
UA ; jadi beguni mas cara membentuk karakter islmi itu kita harus memberikan
pengertian tersebut dengan baikdan tentunya denganmemberkan cintoh karaakter
islami yang baik setelah itu kita buat lingkungan yang islmai , karna apa
linkungan itu sangat mempengaruhi karater anak jadi itu slah satu carayangpalng
mudahmas dan tentunya,kita tadah bosan-bosan untuk mengingatkan santri-santri
jikalau ida lupa begiu mas, karena santr-santri itu bisa berubah jika dia meliat
contohnya dan tentunyadi ajarain mas,dan tentunya pakai meted pembiasaan tu
yang bikinsantri membentuk karakter santri
AK ; Bagaimana cara mengubah karakter santri yang kurang baik menjadi baik ?
UA ; cranya kita ada penanganan khusus berikan memahaman dengan baik dan
tentunya dengan pantauan yang khusus dan kitapakai metode pembiasaan setelah
itu berikan target untuk mengubah karakter dengan ketegasan bukan dengan
ekerasan.
6

Catatan Lapangan III


Metode Pengumpulan Data; Wawancara
Kode : W-03
Hari/Tanggal ; Senin, 22 januari
Lokasi ; Ruang kesantrian
Sumber Data ; Roid Ulin Nuha
Keterangan ; Pewawancara ; Anshori khusnul k [AK]

Deskripsi data ;
Informan menjabat sebagai kordinator santria pondok pesantren al fatih gebyok
ngemplak kartasura. Wawancara ini dilaksanakan di kantor pondok pesantren
padapukul 11.00 WIB. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Roid Ulin
Nuha AK ; Bagaimana cara menjalankan program kesantrian pondok pesantren ?
RU ; degan mengkuti aturan-aturan yang sudah ada, dan tentunya dengan disiplin,
dan kita harus tau ada nya aturan-aturan yang di buat kesantrian itu ,pasti ada
tujuan yang baik buat kita sebagai santri
AK ; Organisasi apa yang di bentuk oleh kesantrian pondok pesantren ?
RU ; yaitu OSPA [Organisasi Santri Pondok Al fatih]
AK ; Bagaimana struktur organisasi yang di berikan kesantrian pondok pesantren ?
RU ; struktur organisasinya seperti ini
 Presiden ospa
 Sekertaris
 Keamanan
 Mentri agama
 Mentri olahraga
AK ; Bagaimana tugas organisasi yang di berikan kesantrian pondok pesantren ?
RU ; Tugas organisasi ospa itu membantu mengndisikan santri agar semua santri
lebih disiplin
 Presiden ospa ; mengordinasi dan memimpin ospa
 Sekertaris ; menulis kegiatan ospa
 Keamanan ; mendisiplinkan santri dalam kegiatan
6

 Mentri agama ; mebuat jadwal kulum dan doa


 Mentri olahraga ; mengondisikan olahraga
AK ; Kegiatan apa saja yang di berikan kesantrin pondok pesanren ?
RU ; kegiatan nya itu bangun pagi jam 03.00 sholat tahajud dan darus alquran
setelah itu, shoat subuh dan kultum setelah itu, al maksturat pagi dan dilanjudkan
hafalan pagi sampai jam 05.30 setelah itu, piket dan mandi pagi dan sarapan pagi
setelah itu,apel pagi dan masuk sekolah sampai dzuhur kultumdan baca surat
pilihan dan dilanjud, makan siang dan istirahat samai ashar setelah ashar,kultum
dan al maksturat sore,piket,ektrakulikuler sampai jam 5, setelah itu mck setelah
itu, sholat maghrib dan kultum dilanjutkan makan malam. Terus isya,kultum dan
masuk diniyah sampai jam 09.00 dilanjudkan baca surat pilihan dan persiapan
tidur.
7

PEDOMAN STUDI DOKUMEN

MENEJEMEN KESANTRIAN PONDOK PESANTREN AL FATIH


KARTASURA

Pedoman studi pimpinan pondok

no Aspek yang di teliti Ada tidak


1 Profil pondok pesantren al fatih 
kartasura.
2 Sejarah, visi, misi dan tujuan kesantrian 
pondok pesantren al fatih kartasura
3 Struktur pondok pesantren al fatih 
kartasura
4 Profil pimpinan pondok pesantren al 
fatih kartasura
5 Profil kesantrian pondok pesantren al 
fatih kartasura
6 Sarana dan prasarana pondok pesantren 
al fatih kartasura
7 Tata tertip santri pondok pesantren al 
fatih kartasura
7

LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI WAWANCARA, MENEJEMEN KESANTRIAN PADA
POMDOK PESANTREN AL FATIH
7

Anda mungkin juga menyukai