SKRIPSI
Disusun Oleh :
NIM:10.2018005
i
Nota Penunjukan Pembimbing Skripsi
Nomor : 001/L/PT/STITMAS/VI/2022
Lamp : -
Hal : Penunjukan Pembimbing Skripsi
Kepada Yth.
Dr. MARGIYONO SUYITNO, S.S., M.Pd.I
di-
Tempat.
ii
PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI/MUNAQOSAH
iii
KEMENTERIANAGAMARI
SEKOLAHTINGGIILMUTARBIYAHMADINASRAGEN
PROGRAMSTUDIMANAJEMENPENDIDIKANISLAM
Jl. HOS Cokroaminoto Gang III No. 3 Teguhan, Sragen-Jawa Tengah. Kode Pos:
57214Website:www.stitmadinasragen.ac.idEmail:stitmadinasrg@gmail.comTelp.(0271)892679
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Ansori Khusnul Khusnudin
NIM :10.2018005
Judul :Manajemen Kesantrian Pada Pondok Pesantren Al Fatih
Gebyok, Ngemplak, Kartasura
Mengetahui,
Ketua Program Studi MPI
iv
SURAT PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi ini
tidak berisi materi yang telah pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdiri dari dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
v
MOTTO
‘’Sesuatu yg diperoleh tanpa susah payah akan mudah pergi tanpa sebab’’
“Jangan menyerah, harus dihadapi dengan usaha dan doa penuh kesabaran”
(Q.S Al-Insyirah : 8)
vi
PERSEMBAHAN
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobill’alamin kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat , hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis bisa
menyelesaikan proposal skripsi ini yang berjudul: MENEJEMEN KESANTRIAN
PONDOK PESANTREN AL FATIH,” dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Shalawat serta salam kami panjatkan pada junjungan kita nabi Muhammad SAW,
Yang kita nantikan syafaatnya di akhirat kelak.
Proposal ini ditunjukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
program S1 MANAJAMEN PENDIDIKAN ISLAM di Sekolah tinggi Ilmu
Tarbiyah (STIT) Madina Sragen.
Proposal ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, bimbingan
, kerja sama serta dukungan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Maka
dengan segenap kerendahan hati kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Bpk Sukamdi S.Pd.I., M.Pd.I. selaku ketua Stit Madina Sragen
2. Ibu Latifah Permatasari Fajrin, S.Pd.I M.Pd.I selaku ketua program
pendidikan Islam di stit Madina Sragen.
3. Bpk Dr.Margiono Suyetno, S.S.M.Pd.I Selaku pembimbing skripsi yang
begitu sabar membimbing skripsi
4. Bapak / Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Madina Sragen
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama
kami mengikuti studi di STIT Madina Sragen
5. Bapak Dr.Heru Utomo S.Pd.I.,M.Pd selaku pimpinan pondok pesantren al
fatih yang memberikan motivasi dan fasilitas perkulihan di Ponpes
Muhammad Al Fatih Kartasura.
6. Bapak/ibu serta keluarga besar yeng telah memberi motivasi dan semangat.
7. Pondok pesantren al fatih yang telah memberikan izin ubntuk melakukan
penelitian ini
8. Imam Nur Hasan, Imam Nur Huda, yang telah memberikan semangat dan
motivasi
9. Reno Betari Anjani, yang selalu memberikan semangat dan motivasi
viii
10. Teman-teman jurusan Manajemen pendidikan islam kelas al fatih intitut
angkatan 2018 yang telah memberiku semangat.
Penulis Menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini Masih jauh dari kata
sempurna untuk itu kritik dan saran yang sangat membangun sangat diharapkan
untuk perbaikan dimasa akan datang. Akhirnya penulis meminta maaf atas
keterbatasan penelitian ini. Besar harapan penulis semoga proposal skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca.
ANSORI KHUSNUL K
NIM :10.2018005
ix
ABSTRAK
MENEJEM,EN KESANTRIAN PADA PONDOK PESANTREN
AL FATIH GEBYOK NGEMPLAK KARTASURA SUKOHARJO
Ansori Khusnul Khusnudin
Dengan ini jelas bahwasanya pondok pesantren mempunyai peran dan banyak
andil terhadap Negara Indonesia bahkan jauh sebelum Negara ini maju kaum
sarungan sangat lekat dan kental terhadap kebudayaan Indonesia, dalam
menggambarkan bahwa pondok pesantren mampu bersaing untuk menghadapi
berbagai tantangan global, pendidikan pondok pesantren berfungsi untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dari segala sisinya, oleh sebab itu pengelolaan
pendidikan pondok pesantren haruslah dirahkan kepada pemberdayaan pondok
pesantren sebaga upaya untuk mencapai tujuan pendidikan pondok pesantren yang
optimal serta maksimal hasilnya.
Penelitian ini membahas mengenai Menejemen Kesantrian pada Pondok
Pesantren Al faith Gebyok Ngemplak Kartasura Sukoharjo. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui Mengetahui cara kinerja kesantrian di Pondok Pesanren Al fatih
Gebyok, Ngemplak, Kartasura dan mengetahui manfaat dan program kesantrian di
Pondok Pesantren Al fatih Gebyok, Ngemplak, Kartasura. Mengetahui penerapan
kesantrian di Pondok Pesantren Al fatih Gebyok, Ngemplak, Kartasura.
Berdasarkan hasil penelitihan menejemen kesantrian di pondok pesanren al
fatih, ngemplak, gebyok, kartasura dapat dilihat dari pentingya kinerja kesantrian
pondok pesantren karena semua itu kinerja kesantrian bisa kita lihat dari beberapa
idikator yaitu perencanan santri, masa orientasi santri, pengelompokan, layanan
khusus, pencatatan laporan, dan evaluasi.
Kata kunci : implementasi, menejemen, kesantrian, pondok
x
ABSTRAC
With this, it is clear that Islamic boarding schools have a role and a lot of
contribution to the Indonesian state. Even long before this country developed, the
saruangan were very attached to Indonesian culture in describing that Islamic
boarding schools were able to compete to face various global challenges, Islamic
boarding school education functions to educate the nation's life from all sides,
therefore the management of Islamic boarding school education must be directed
to empowerment of Islamic boarding schools as an effort to achieve the optimal
educational goals of Islamic boarding schools and maximum results.
This study discusses the management of students at the Al Fatih Gebyok
Ngemplak Kartasura Sukoharjo Islamic Boarding School. The purpose of this
study was to determine how the performance of the santri at the Al Fatih Gebyok
Islamic Boarding School, Ngemplak, Kartasura and to find out the benefits and
programs of the santri at the Al Fatih Gebyok Islamic Boarding School,
Ngemplak, Kartasura. Knowing the application of santri at the Al Fatih Gebyok
Islamic Boarding School, Ngemplak, Kartasura.
Based on the results of the research of santri at Islamic boarding schools al
Fatih, ngemplak, gebyok, kartasura, it can be seen from the importance of the
performance of santri in Islamic boarding schools because all of that performance
can be seen from several indicators, namely student planning, santri orientation
period, grouping, special services, recording reports, and evaluation.
Keywords: implementation, management, santri, islamic boarding school
xi
DAFTAR
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
SURAT PERNYATAAN........................................................................................v
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
ABSTRAK...............................................................................................................x
ABSTRACT............................................................................................................xi
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian........................................................................................5
A. Konsep Teoritis.............................................................................................7
4. Menejemen kesiswaan.............................................................................13
xii
B. Populasi, Sampel.........................................................................................26
1. Populasi...................................................................................................26
2. Sampel.....................................................................................................26
3. Jenis Data................................................................................................27
D. Analisis Data...............................................................................................28
E. Interprestasi.................................................................................................28
6. Dasar Hokum...........................................................................................34
BAB V PENTUP....................................................................................................47
A. Kesimpulan.................................................................................................47
B. Saran............................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
xiii
LAMPIRAN...........................................................................................................53
LAMPIRAN 1........................................................................................................54
LAMPIRAN 2........................................................................................................56
LAMPIRAN 3........................................................................................................60
LAMPIRAN 4........................................................................................................71
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
di satukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetepakan bersama dan disepakati.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk praktisi maupun
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
1
Sadili Samsudin, menejemen sumber daya manusia, cetakan ke-1 [Bandung; Pustaka Setia, 2006]hal15
2
Melayu Hisbuan Menejemen Sumber Daya Manusia Pengertian dan Masalah [Jakarta; PT toko gunung agung,
2001],hal3.
3
T.Hani handoko, Menejemen[Yogyakarta;BPFE Yogyakarta,1999],hal8
7
8
Menurut Mulyono 4
dalam proses implementasinya, manajemen
mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas
khusus itulah yang biasa disebut sebagai fungsifungsi manajemen. Menurut
George
R. Terry,5 terdapat lima kombinasi fungsi fundamental manajemen dalam
rangka mencapai tujuan. Kombinasi A terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), memberi dorongan (actuating) dan
pengawasan (controlling). Kombinasi B terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, memberi motivasi (motivating) dan pengawasan.
Kombinasi C terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, member
pengarahan (directing) dan pengawasan. Kombinasi D terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, pengawasan,
inovasi dan memberi peranan. Kombinasi E terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan koordinasi. Dari
kelima kombinasi tersebut dapat disaring menjadi tiga fungsi utama
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.
4
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2008), h. 22.
5
George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, Alih bahasa oleh J. Smith. D.F.M (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.15.
6
Sastrohadiwiryo,Menejemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Adminitratif dan Operasional [Jakarta;PT Bumi Aksara ,
2005],hal 25-26.
9
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai. Nilai dalam
bahasa arab disebut al qimat. istilah nilai ini mulanya dipopulerkan oleh para
filsuf. Dalam hal ini, plato merupakan filsuf yang pertama kali
mengemukakannya. Pembahasan ’’nilai’’ secara khusus di perdalam dalam
diskursus filsafat, terutama pada aspek oksiologinya. 5 Begitu penting
kedudukan nilai dalam filsafat sehingga para filsuf meletakan nilai sebagai
muara bagi epistemologi dan antologi filsafat. Kata nilai menurut filsuf
adalah idea of worth.
1
Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya
pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar
siswa. Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950),
mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, bagian mana tujuan
pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa
sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain,
yakni Cronbach dan Stufflebeam, mendefinisikan bahwa proses evaluasi
bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
untuk membuat keputusan.
1. Pengertian Implementasi
7
Amrullah Aziz/ Peningkatan Mutu Jurnal Studi Islam, Volume 10, No. 2 Desember 2015
1
dari sejumlah warga sekolah serta terlibat dalam proses perubahan sekolah
melalui penerapan prinsipprinsip manajemen mutu terpadu dengan
menciptakan penghargaan di dalam sekolah itu sendiri.
Ketiga, peran serta guru dan masyarakat, terutama orang tua siswa
dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Berdasarkan
fakta- fakta tersebut di atas, maka tentunya dibutuhkan berbagai
upayaperbaikan, salah satunya adalah melakukan otonomi sekolah melalui
penerapan manajemen mutu terpadu di lingkungan sekolah.8
4. Menejemen kesiswaan
a. Kegiatan ektrakulikuler
b. Organisasi siswa,kegiatan ektrakulikuler berfungsi sebagai
penunjang kegiatan intrakulikuler dan ko-kulikuler.
Kegiatan ektrakulikuler adalah kegiatan pelajaran yang dislenggarakan
diluar jam biasa dalam rangka mengembangkan salah satu bidang pelajaran
yang di minati siswa seperti, olahraga, kesenian, dan ketrampilan.
menejemen kesiswaan adalah seluruh proses kegiataan yang di rencanakan
dan di usahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinew terhadap
seluruh siswa dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan agar dapat
mengiluti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Menejemen kesiswaan sendiri memiliki arti bahwa pengarahan dan
upaya yang di berikan oleh siswa yang berhubungan dengan seluruh
kegiatan
8
Jurnal Pendidikan Penabur - No.10/Tahun ke-7/Juni 2008, h.3
1
9
Sukarna,Dasar-dasarManajemen,(Bandung:MandarMaju,1992),hal,1.
106
MamanUkas,Manajemen,Konsep,Prinsip danAplikasi,
(Bandung:Agnini,2004),hal,1.
1
11
Mujamil Qomar,Menejemen Pendidikan Islam[PTGAELORA Aksara Pratama 2009],20
12
Ary Gunawan ,Adminitras Sekolah:Adminitrasi Pendidikan Mikro Cet.1,[Jakarta;PT Rineka Cipta,1996],9
13
E.Mulyasa,Menejemen Berbasis Sekolah [Bandung;PT Remaja Karya 2004 ],
1
Oleh karena itu, siswa/santri hendaknya diberikan peran yang lebih aktif
lagi dalam berbagai kegiatan lembaga. Mereka juga perlu dilibatkan dalam
berbagai pengambilan keputusan dalam batas-batas tertentu, sehingga guru
dan siswa sama-sama menjadi subjek. Keragaman santri secara fisik,
intelektual, sosial, ekonomi, minat, dan sebagainya menjadi pertimbangan
bagi sekolah untuk memperlakukan mereka secara beragam pula. Mereka
tidak bisa dipaksa untuk melakukan hal yang sama.
Misalnya, santri yang miskin tentu harus mendapat perlakuan khusus
untuk meringankan mereka. Disamping itu, guru dan siswa harus menyadari
bahwa potensi siswa jangan hanya dipandang dari sudut afektif dan
psikomotoriknya. Kasus kecerobohan guru yang memaksa keluar dari
sebuah sekolah di Amerika Serikat karena nilai kognitifnya dianggap lemah,
tentunya tidak boleh lagi terulang. Karena ternyata dalam perkembangan
selanjutnya edison justru mampu menemukan listrik yang menggambarkan
kekuatan aspek psikomotorik yang tidak diperhitungkan oleh
gurunya. Cukup lazim jika siswa yang aspek psikomotoriknya menonjol,
aspek kognitifnya lemah, begitu sebaliknya. Pimpinan Lembaga juga harus
mengelola hal-hal yang terkait erat dengan proses, yaitu kedisiplinan. Hal ini
tidak bisa dilepaskan dari rangkaian mata rantai proses pembelajaran.
Sebab, meskipun terdapat siswa/santri yang pandai tetapi tidak disiplin,
hasilnya juga tidak maksimal bahkan tidak jarang justrumenimbulkan
problem tersendiri. Alasan lainnya, karena kedisiplinan termasuk bagian inti
proses pembelajaran maupun pendidikan. Dalam proses ini, ada aturan-
aturan yang mengikat siswa untuk tunduk pada disiplin. Manakala siswa
melakukan pelanggaran, harus dikenakan hukuman, meskipun hukuman
yang bersifat pedagogis.
Suatu penelitin yang tidak lepas dari penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Penelitian tentang implementasi menejemen kesantrian pondok
2
B. Populasi, Sampel
1. Populasi
2. Sampel
26
2
3. Jenis Data
secara langsung. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan staf bagian
kesantrian Pondok Pesantren Al fatih
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukn untuk menambah keakuratan, kebenaran data informasi
yang dikumpulkan dari bahan-bahan dokumentasi yang ada dilapangan.
D. Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisir data, memilah-milahnya menjadikan satu yang dapat
di kelola mensistensikanya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan orang lain.
Beberapa prosedur yang dilakukan untuk pengembangan data kualitatif adalah
:
1. Data Collecting / Proses pengupulan data
2. Editing/memeriksa kembali data, pakah data tersebut benar.
3. Reducting /data yang disedrhanakan, dipekecil, dirapikan dan diatur dan
dibuang yang salah.
4. Display/Penyajian data dalam bentuk diskriptif verbalitas.
5. Verifikasi/pemeriksaan kembali
6. Data Konklusirumusan kesimpulan hasil penelitian yang disajikan secara
umum ataupun khusus.
E. Interprestasi
30
3
Cuma ust heri tidak mau padahal sudah terlanjur beli 300 m dan pimpinan
menawarkan ke ust huri dan akhirnya beliau menyanggupinya makanya di sebelah
utara itu rumah pengasuh dan yang lain itu semua tanah wakaf atas nama yayasan
dan kemudian seiring berjalanya waktu yang pertama menempati bangunan
pertama yaitu bangunan buat rumah pengsuh tadi di temapati oleh angkatan
pertama dan yang kedua di pakai angkatan yang putri dua periode dan setelah 3
tahun kemudian kita buat pondok pesantren dari sd,smp,sma jadi cikal bakalnya
alfaih itu tidak lepas dari adh dhuhaa karnena pemikiran pimpinan untuk
memberdayakan santri alumi danjuga permintaan dari almarhum bapak
sugondo,dan seiring berjalanya waktu kebetulan tanah di sebelanhnya di jual dan
waktu itu pimpinan
3
VISI
MISI
3
6. Dasar Hokum
NPWP.31.793.632.6-526.000
: Ust Soegondo
Bersaa keluarga penulis berupaya untuk terus berdak wah di dunia pesantren
melalui pendidikandan membuat gerakan baru dengan slogan’’gerakan
literasi santri’’di pesantren pesanren dan lembaga pendidikan
ustadz menjadi subjek dan santri menjadi objek dalam proses krgiatan dalam
lembaga pendidikan khususnya di pondok pesantren.
a. Ustadz/ustadzah
Ustadz/ustadzah merupakan pendidik yang menjadi pusat yang
melakukan suatu upaya untuk dapat dilaksanakan santri. pondok
pesantren al fatih gebyok dalam pembelajaran memiliki 9 asatid yang
sesuai dengan potensi dan kualifiksinya
a. Santri
Santri merupakan obyek yang menjadi sasaran pelaksanaan program-
program pondok pesantren hal ini yang menjadi pembetukan karakter
islami dan program-program kesantrian pondok pesantren
Menurut Mulyono, 14
dalam proses implementasinya, manajemen
mempunyai tugas-tugas khusus yang harus dilaksanakan. Tugas-tugas
khusus itulah yang biasa disebut sebagai fungsifungsi manajemen. Menurut
George
R. Terry,15 terdapat lima kombinasi fungsi fundamental manajemen dalam
rangka mencapai tujuan. Kombinasi A terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), memberi dorongan (actuating) dan
pengawasan (controlling). Kombinasi B terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, memberi motivasi (motivating) dan pengawasan.
Kombinasi C terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, staffing, member
pengarahan (directing) dan pengawasan. Kombinasi D terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, staffing, memberi pengarahan, pengawasan,
inovasi dan memberi peranan. Kombinasi E terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, memberi motivasi, pengawasan dan koordinasi. Dari
kelima kombinasi tersebut dapat disaring menjadi tiga fungsi utama
manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.
14
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2008), h. 22.
15
George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, Alih bahasa oleh J. Smith. D.F.M (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.15.
16
Sastrohadiwiryo,Menejemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Adminitratif dan Operasional [Jakarta;PT Bumi Aksara
, 2005],hal 25-26.
3
e. Perencanaan [Planning]
Perencanaan dalah proses dari rangkaian kegiatan untuk
menetapkan terlebih dahulu tujuan yan di harapkan pada suatau jangka
waktu tertentu atau periode serta tahapan yang harus dilalui utk mencpai
tujuan tersebut. Apabila kamuntelah selesa [dari suatu urusan], kerjakan
dengen sungguh-sungguh [urusan] yang lain Dan kepadatuhan mulah
kamu
berharap.
f. Pengorganisasian [Organizing]
Pengorganisasian adalah proses dan rangkian kegiatan dalam
pembagian pekerjaan yang direncanakanuntuk di selesaikan oleh
anggota kelompok pekrjaan, penentuan hubungan pekerjaan fasilitas
pekerjaanyang pantas.
g. Pengarahan [Directing]
Pengarahan adalah suatu rangkian kegiatan untuk memberi
pentujnuk atau intruksi dari seorag atsan kepada bawahan atau kepada
orang yang di organisasiakan dalam kelompok frmal dan dalam ranka
penjapaian tujuan yang telah di tetapkan.
h. Pemotifasian [Motivating]
Pemberian motivasi adalah suatu proses dan rankaian kegiatan
yang seorang menejer dalam memberikaninspirasi, semangat dan
kegairahan kerja serta dorongan kepada karyawan untuk dapat
melakukan suatu kegiatan sebagai mana yang di harapkan
5. Pengendalian [controlling]
Pengendalian adalah suatu proses dan rangkaian kegiatanuntuk
mengusahakan agar suatu pekerjaan agar dapat dilaksankansesuai dengan
rencana yang telah di tetapka dan tahapan yang harus dilalui
dengandemikian apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengn rencana dan
tahapan, perlu diadakan suatu Tindakan perbaikan [corrective action]
Menejemen kesiswaan merupakan salah satu dari banyak bidang operasional
yang penting dalam rangka menejemen pesantren. tujuan umum menejemen
kesantrian yaitu mengetahui sebagain kegiatan santri dalam bidang
kesantrian agar kegiatan
4
Evaluasi berasal dari kata to evaluate yang berarti menilai. Nilai dalam
bahasa arab disebut al qimat. istilah nilai ini mulanya dipopulerkan oleh para
filsuf. Dalam hal ini, plato merupakan filsuf yang pertama kali
mengemukakannya. Pembahasan ’’nilai’’ secara khusus di perdalam dalam
diskursus filsafat, terutama pada aspek oksiologinya. 5 Begitu penting
kedudukan nilai dalam filsafat sehingga para filsuf meletakan nilai sebagai
muara bagi epistemologi dan antologi filsafat. Kata nilai menurut filsuf
adalah idea of worth.
Meskipun kini memiliki makna yang lebih luas, namun pada awalnya
pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan prestasi belajar
siswa. Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950),
mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, bagian mana tujuan
pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa
sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain,
yakni Cronbach danStufflebeam, mendefinisikan bahwa proses evaluasi
bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
untuk membuat keputusan.
17
Mujamil Qomar,Menejemen Pendidikan Islam[PTGAELORA Aksara Pratama 2009],20
18
Ary Gunawan ,Adminitras Sekolah:Adminitrasi Pendidikan Mikro Cet.1,[Jakarta;PT Rineka Cipta,1996],9
19
E.Mulyasa,Menejemen Berbasis Sekolah [Bandung;PT Remaja Karya 2004 ],
4
BAB V
PENTUP
A. Kesimpulan
4. Layanan khusus
Berdasarkan hasil observasi, juga wawancara dengan pimpinan pondok
pesantren, layanan khusus bagi santri seperti santri mart sudah ada, yang
di kembangkan oleh pondok, marketing yang dikembangkan untuk
melatih sanri di bidang usaha,
5. Pencatatan laporan santri mengenai perkembangan santri dari mulai
awal masuksampai lulus di pondok.
6. Evaluasi kegiatan santri.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Husaini Usman. (2014). MANAJEMEN Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi
4. ,Jakarta: Bumi Aksara
Arifin, Imron. (1993). Kepemimpinan Kiai Kasus Pondok Pesantren Tebu Ireng,
Malang: Kalimasyahadah Press
Arifin, M. (1993). Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: Bumi
Aksara
Feisal, Jusuf Amir. (1995). Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta; Gema Insani,
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
5
5
LAMPIRAN 2
PEDOMAN WAWANCARA, DOKUMENTASI DAN OBSERVASI
PEDOMAN WAWANCARA
A.Pimpinan Pondok Pesantren
a. Bagaimana sejarah berdirinya pondok pesantren al fatih gebyok,
ngemplak kartasura?
b. Apavisi dan misi pondok psantren al fatih gebyok ngemplak
kartasura?
c. Bagaimana system kesantrian di pondok pesantren al fatih gebyok
ngemplak kartasura ?
d. Bagaimana struktur pondok pesantren al fatih gebyok ngemplak
kartasura ?
e. Bagaimana kurikulum pondok pesanren al fatih gebyok ngemplak
kartasura ?
f. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki kesantrian pondok
pesantren al fatih gebyok ngemplak kartasura ?
g. Program apa yang diberikan kesantrian pondok pesanren al fatih
gebyok ngemplak kartasura ?
A. Kesantrian Pondok Pesantren
a. Sejak kapan program kesantrian itu di mulai?
b. Program apa saja yang di berikan kesantrin kepada santri ?
c. Bagaimana penanganan kesantrian terhadap santri yang melanggar?
d. Seperti apa kegiatan kesantrian di pondok pesantren ?
e. Bagaimana cara kesantrian membentuk karakter santri islami ?
f. Bagaimana cara mengubah karakter santri yang kurang baik
menjadi baik ?
B. Santri Pondok pesantren
a) Bagaimana cara menjalankan program kesantrian pondok pesantren
?
b) Organisasi apa yang di bentuk oleh kesantrian pondok pesantren ?
5
PEDOMAN OBSERVASI
MENEGEMEN KESANTRIAN PONDOK PESANTREN AL FATIH
GEBYOK, NGEMPLAK, KARTASURA
LAMPIRAN 3
HASIL PENELITIAN
Catatan wawancaara 1
Kode : w-01
Deskripsi data:
UH: Jadi begini mas sejarah awal berdirinya Pondok pesantren al fatih berdiri
karna adanya pondok adh-dhuhaa. Kenapakarena alumni angkatan pertama
jumlahnya banyak habis lulus itu masih pada bingung mau ngapain, dan mau
kemana terus bagaimana kedepanya belum ada wacana dan akhirya di putuskan
untuk kuliah. Kemudian, pimpinan mulain berfikir bagaimna penempatan buat
anak anak alumni yang baru, di takutkanya menjadi repot. Alasan berdirinya
pondok al faih yaitu suatau saat pimpinan di panggil oleh seseorang donatur yang
bernama bapak sugondo yang sekarang sudah almarhum.beliau menyampaikan
bahwa, beliau ingin punya semacam kampus atau ma’had buat yg sudah
selesai jenjang
6
Cuma ust heri tidak mau padahal sudah terlanjur beli 300 m dan pimpinan
menawarkan ke ust huri dan akhirnya beliau menyanggupinya makanya di sebelah
utara itu rumah pengasuh dan yang lain itu semua tanah wakaf atas nama yayasan
dan kemudian seiring berjalanya waktu yang pertama menempati bangunan
pertama yaitu bangunan buat rumah pengsuh tadi di temapati oleh angkatan
pertama dan yang kedua di pakai angkatan yang putri dua periode dan setelah 3
tahun kemudian kita buat pondok pesantren dari sd,smp,sma jadi cikal bakalnya
alfaih itu tidak lepas dari adh dhuhaa karnena pemikiran pimpinan untuk
memberdayakan santri alumi danjuga permintaan dari almarhum bapak sugondo
,dan seiring berjalanya waktu kebetulan tanah di sebelanhnya di jual dan waktu itu
pimpinan juga belum mempunyai tanah disitulah pimpinan memberanikan diri
unuk berhutang,hutang sudah beliau bawa dan itu jumlahnya tidak sedikit ratusan
juta pemilik tanah tadi mengatakan kalau anda pada tangal sekian tidak jadi beli
tanah ini maka kita akan jual ke orang lain lah kebetulan kita butuh tanah itu ,
belum sempet pimpinan menyetorkan uang hasil hutangan tadi ke pemilik
tanah ,ada seseorang yang bertanya ke pada pimpinan btuhnya apa ,pimpinan pun
kaget ini mendaoatkan no hp saya dari mana dan tau dari mana kalau kita baru
membutuhkan, dan seseorang itu bertanya kebutuhan apa yang paling urgent
beliau pimpinan mengatakan ,kita akan melakukan pembebasan lahan dengan
uang sekian ratus juga dan seseorang itu tadi mengatakan ya sudah aku tutup
semuanya nah di situlah terjadi keajaiban yang tiba tiba datang karena dua yang
pmpinan hutang tadi belum
6
sempet di bayar ke pemilik tanah rsebut malah sudah lunas nah di situlah awal
mulaPondok pesantren Al fatih didirikan sebagai jawaban akan pentingnya
pendidikan pesantreansebagai pembawa amanat dari para pendiri bangsa yang
kebanyakan dari para kiyai dan santriakta pendirian yayasan SK Mentri Hukum
dan HAM RI No. AHU-6834.AH.01.04.TAHUN2013 SK KEMENAG KAB
SUKOHARJO No; Kd.11.11/3/PP.007/3370/2014NPWP.31.793.632.6-526.000.
Melalui Rahim ponpes al fatih pada tahun 2014 terlahirlah Baitul Mal Pesantren
(BMP) Al fatih yang fokus pada pembiayaan dan pemberdayaan sehingga
diharapkan konsep pendidikan gratis bias terealisasikan, awal tahun 2016 muncul
gagasan pendirian Al fatih Institute yang focus pada bidang training dan pelatihan
SDM dan pada tahun 2017 di harapkan terealisaikannya program pendidikan Al
qur’an untuk pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi/ma’had Aly.
AK: visi dan misi pondok psantren al fatih gebyok ngemplak kartasura itu seperti
apa?
VISI
MISI
UH: system kesantrian itu mas, memantau santri santri dari mulai psb, sampai
dengan membuat agenda kegiatan sampai lulus. nah itu mas, kalau ada santri baru
itu pasti butuh penyesuaian, itu tugas kesantrian untuk memberikan motivasi
terhadap santri tersebut, sehingga tidak ada santri itu merasa dirinya tidak kerasan
di pondok, dan tugas kesantrian juga memilah santri baru dengan santri lama. di
situ tidak hanya santu kesantrian saja mas, tapi itu ada beberapa kesantrian yang
menangani nya dan, di bagi tugas sehingga kesantriantidak mersa keberatan ketika
menjalankan tugasnya. jadi kesantrian itu bener bener harus faham dengan
kegiatan santri, dan juga memberikan jadwal ekstra kulikulernya nah disini ada
macem macam mas ektranya ada seni beladiri, marketing, desain, gitu
selanjudnya, kesantrijuga membuatkan organisasi untuk santri seperti OSP
[organisasi santri pondok] itu mas gunanya ,apa untuk melatih santri utuk lebih
disiplin,rajin,tanggungjawab,serta melatih kecakapan para santri sehingga
nantinya ketika sudah menjadi alumni sanntr tersbut tidak kebingungan.
Selanjudnyaksantria jga harus mampu menangani anak yang ada pelangaran dan
memeberikan mmotiasi dan evaluasi terhadap santri tersebut sehimngga santri
tidak mengulangi kesalahan lagi. Terus kesatrian juga memantau dari belajarnya
juga dan diniyahnya juga dan jga membuat aturan-aturan untuk santru atau bahsa
pndoknya udang- undang santri gunanya untuk mendisiplinkan santri semua
: Ust Soegondo
UH: kurikulum pondok pesantren al fatih itu literasi al quran mas , jadi anak itu
menghafalkan perkata beserta artinya dan tetuyan ada imlkaknya jadi nanti santri
itu dapat tiga hafalan sekaligus hafalan ayatnya,artinya sama tulisanya gitu mas
AK: Apa saja kompetensi yang harus dimiliki kesantrian pondok pesantren al fatih
gebyok, ngemplak, kartasura ?
UH: jadi, yang jadi kesantrian itu harus mempunyai jiwa kepemimpinan itu yg
terpenting, dan dia juga harus mampu menangani santri dengan baik dan juga
harus mampu memberikan contoh kepada santrinya dan tentunya harus mampu
berorganisasi dan mengatur organisasi itu karena apa, didalam santri itu sendiri
juga ada organisasi jadi disini wajib kesantrian mampu menanganinya dan mampu
bekerja sama dengan yang lainya
AK: Program apa yang diberikan kesantrian pondok pesanren al faith, gebyok,
ngemplak, kartasura ?
6
UH: program yang diberikan kesantrian itu program harian, program, mingguan
bulanan, dan tahunan nah program harian itu seperti piket setiap hari,kultum setiap
bakda sholat, marketing setiap sore, diniyah, hafalan, sekolah, terus kalau program
mingguan itu meliputi setiap hari malam ahad ada rd (resolusi diri) dan
muhadhoroh, pensi santri, movie santri kalua program bulanan itu kaya tasmi’al
quran dan tasmi’ hadis sama imlak kalau program tahunan itu kaya ujian kenaikan,
kemah, rihlah santri, liburan.
6
Catatan Lapangan II
Kode : W-02
Hari/Tanggal ; Kamis,22 januari
Lokasi ; Ruang kesantrian
Sumber Data ; Ustadz Adi susilo
Keterangan ; Pewawancara ; Anshori khusnul k [AK]
Deskripsi data ;
Informan menjabat sebagai kordinator kesantrian pondok pesantren al fatih
gebyok ngemplak kartasura. Wawancara ini dilaksanakan di ruang kesantrian
pondok pesantren padapukul 11.00 WIB. Berikut ini adalah hasil wawancara
dengan Ustadz Adi Susilo
AK ; Sejak kapan program kesantrian itu di mulai?
UA ; program kesantrian itu dimulai, dari bangun tidur, santri bangun tahajud
setelah itu buat halaqoh untuk darus al quran setelah itu sholatsubuh trus ada
kultum setelah itu hafalan pagi sampai jam 06.30 setelah itu piket dan mandi dan
sarap pagi kecuali hari senin dan kamis karna puasa setelah itu nanti sholat dzuhur
dan kultum dan baca surat pilihan dan makan siang setelah itu istirahat sampai
ashar trus kultum sama baca al maksturat setelah itu nanti piket terus ekstra
sampai jam 05.00 setelah itu mandi dan persiapan sholat maghribdan kultumnbaca
surat pilihan dan makan malam samapai isya terus kultum danmasuk diniyah
sampai jam 09.00 terus baca suratpilihan dan persiapan tidur.
AK ; Program apa saja yang di berikan kesantrin kepada santri ?
UA ; Program yang diberikan kesantrian itu program harian,program,mingguan
bulanan,dan tahunan nah program harian itu seperti piket setiap hari,kultum setiap
bakda sholat,markrting setiap sore,diniyah,hafalan,sekolah,terus kalua program
mingguan itu meliputi setiap hari malam ahad ada rd (resolusi diri) dan
muhadhoroh,pensi santri,movie santri kalua program bulanan itu kaya tasmi’al
quran dan tasmi’ hadis sama imlak kalau program tahunan itu kaya ujian
kenaikan,kemah, rihlah santri,liburan
6
Deskripsi data ;
Informan menjabat sebagai kordinator santria pondok pesantren al fatih gebyok
ngemplak kartasura. Wawancara ini dilaksanakan di kantor pondok pesantren
padapukul 11.00 WIB. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Roid Ulin
Nuha AK ; Bagaimana cara menjalankan program kesantrian pondok pesantren ?
RU ; degan mengkuti aturan-aturan yang sudah ada, dan tentunya dengan disiplin,
dan kita harus tau ada nya aturan-aturan yang di buat kesantrian itu ,pasti ada
tujuan yang baik buat kita sebagai santri
AK ; Organisasi apa yang di bentuk oleh kesantrian pondok pesantren ?
RU ; yaitu OSPA [Organisasi Santri Pondok Al fatih]
AK ; Bagaimana struktur organisasi yang di berikan kesantrian pondok pesantren ?
RU ; struktur organisasinya seperti ini
Presiden ospa
Sekertaris
Keamanan
Mentri agama
Mentri olahraga
AK ; Bagaimana tugas organisasi yang di berikan kesantrian pondok pesantren ?
RU ; Tugas organisasi ospa itu membantu mengndisikan santri agar semua santri
lebih disiplin
Presiden ospa ; mengordinasi dan memimpin ospa
Sekertaris ; menulis kegiatan ospa
Keamanan ; mendisiplinkan santri dalam kegiatan
6
LAMPIRAN 4
DOKUMENTASI WAWANCARA, MENEJEMEN KESANTRIAN PADA
POMDOK PESANTREN AL FATIH
7