SKRIPSI
Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
2023
MANAJEMEN PEMBINAAN GURU PEMULA DALAM
MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU
MTs NEGERI 1 KEDIRI
TAHUN AJARAN 2023/2024
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
2023
NOTA DINAS
Setelah membaca secara seksama skripsi secara cermat dan teliti, dan telah
diadakan perbaikan serta penyempurnaan sesuai dengan petunjuk dan pengarahan
kami, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mustajib, M.Pd
NIDN : 2106128602
i
LEMBAR PERSETUJUAN
MANAJEMEN PEMBINAAN GURU PEMULA DALAM
MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU
MTs NEGERI 1 KEDIRI
Disusun Oleh:
Sayidah Ilma Hanifah
NIM: 2131384520154
Setelah diteliti dan diadakan perbaikan seperlunya, kami dapat menyetujui untuk
dipertahankan di depan siding tim penguji Institut Agama Islam Faqih Asy‟ari
Kediri pada tanggal 20 Agustus 2023
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Kepala Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Mustajib, M.Pd
NIDN: 2106128602
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji I :
Subakir, M.Pd ………………
NIDN: 2101147804
Penguji II :
Miksan Ansori, M.Pd ………………
NIDN: 2114118601
Disahkan Oleh :
Rektor IAIFA Kediri Dekan Fakultas Tarbiyah Kepala Program Studi
Manajemen Pendidikan
Islam (MPI)
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nim : 2131384520154
NIM : 2131384520154
iv
MOTTO
sendiri.
v
PERSEMBAHAN
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dengan baik serta sesuai dengan harapan.
Selanjutnya Karya tulis tugas akhir ini dalam memperoleh gelar sarjana
1. kedua orang tua saya, Bapak Surahmad dan Ibu Alaihimul Mashanah
yang yang dengan hebat telah berjuang dalam perjalanan dari awal
sampai pada titik yang telah mendapatkan gelar S.Pd. Doa yang selalu
terpanjat tanpa putus, keringat yang tidak pernah kering, serta tangan
serta mengajarkan kuat bahwa tidak semua hal akan selalu baik- baik
saja. Akan tetapi, kita harus tetap berdiri dengan kokoh dan menerjang
semua dengan senyum ikhlas serta keyakinan akan Allah yang selalu
melihat ummatNya
vi
telah bersabar membimbing peneliti dalam hal urusan agama dan
akhlak
Bapak Moh. Arifin, M.Ag, Ibu Evi Zuniarning Fitria Ulfa, S.E.I, yang
kuliah ini
Adikku yang satu lagi Untsa Alfi Darojatin, selamat adikku karena
telah diterima di kampus yang kamu harapkan semoga ilmu yang kamu
yang selalu sabar dan menjadi pendengar yang baik. Semoga buah dari
vii
Kurniawan, M.Ag, Adi Prasetyo, S.H, Achmad Latif Syarifuddin,
2019, jangan pernah lupakan apa yang sudah kita toreh selama 4 tahun
9. Teman jajaran PH DEMA Periode 2021- 2022 yang kita tidak pernah
S.Pd, Nur Zaidatul Izza, Binti, dan Zuhan Nafikhah. Semangat semua
2021- 2022 dan 2022- 2023, terimakasih atas pengalaman yang tidak
akan terlupakan
11. Ikatanku IPNU-IPPNU, yang telah menjadi salah satu wadah tempatku
Untuk pihak yang percaya, bahwa peneliti pasti bisa. Terimakasih dan
kebaikan yang berlipat ganda serta diridhoi oleh Allah SWT sebagai
viii
KATA PENGANTAR
Wata’ala karena atas rahmat, ridho, dan inayah-Nya sehingga peneliti mampu
untuk memenuhi syarat diajukan memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas
ix
4. Bapak Mustajib, M.Pd. selaku Ka. Prodi Manajemen Pendidikan Islam
ikhlas dan tulus hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
harus dipenuhi
10. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis
x
menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari kata sempurna, tentunya masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan maupun penyajian. Akhir
kata semoga segala bimbingan dan dukungan yang berbentuk apapun semoga
menjadi barokah manfaat atas ridho dari Allah. Sehingga semoga skripsi ini dapat
Penulis
xi
DAFTAR ISI
MOTTO .............................................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................vi
ABSTRAK .........................................................................................................xix
ABSTRACT ........................................................................................................xx
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................1
xii
1. Manfaat Teoritis ...............................................................................6
E. Definisi Operasional................................................................................8
1. Manajemen .......................................................................................8
2. Pembinaan ........................................................................................9
3. Guru ..................................................................................................9
4. Formula ............................................................................................10
5. Profesionalisme ................................................................................10
G. Sistematika Penulisan..............................................................................15
xiii
a. Konsep Mutu Pembelajaran .......................................................35
Pembelajaran ..............................................................................44
1. Observasi ..........................................................................................62
2. Wawancara .......................................................................................63
3. Dokumentasi ....................................................................................64
xiv
F. Pengecekan Keabsahan Data...................................................................65
3. Triangulasi ........................................................................................66
xv
B. Temuan Penelitian...................................................................................87
xvi
BAB V : PENUTUP ..........................................................................................122
A. Kesimpulan .............................................................................................122
B. Saran........................................................................................................124
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................
xvii
CATATAN SIDANG ............................................................................140
FOTO PENELITIAN............................................................................141
xviii
ABSTRAK
Institusi pendidikan tidak lepas dari salah satu peran yang menjadi aspek
penting dalam sebuah pembelajaran, lembaga pendidikan berjalan dengan
baik salah satunya yaitu karena adanya sumber daya manusianya (SDM).
Guru merupakan aspek penting karena dengan adanya guru tujuan dari
sebuah lembaga pendidikan dapat tercapai dengan mudah dan baik.
Lembaga pendidikan harus mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang
memadai serta mumpuni untuk memberikan sebuah progres yang
signifikan kepada lembaga agar kompetensi dari sebuah lembaga
pendidikan tersebut terus berkembang. Lembaga pendidikan yang berjalan
secara sistematis dan mengikuti alur pembelajaran serta pola pendidikan
yang baik. Maka, lembaga pendidikan tersebut harus mampu terus
mengembangkan kompetensi sumber daya yang mereka miliki sehingga
standar yang terus berkembang dalam dunia pendidikan dapat terus
mereka ikuti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk
manajemen pembinaan guru pemula dalam meningkatkan profesionalisme
guru MTsN 1 Kediri, untuk mengetahui proses manajemen pembinaan
guru pemula dalam meningkatkan profesionalisme guru MTsN 1 Kediri.
Serta untuk mengetahui evaluasi manajemen pembinaan guru pemula
dalam meningkatkan profesionalisme guru MTsN 1 Kediri. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan
etnografi atau bisa disebut dengan deskriptif. Lembaga pendidikan MTsN
1 Kediri mempunyai proses pembinaan yang baik, mempunyai bentuk
pembinaan berupa internal yaitu pengarahan oleh kepala madrasah yang
dibantu oleh guru senior dalam membina dan mengarahkan guru pemula
terhadap tugasnya dan ada juga bentuk pembinaan eksternal yaitu guru
pemula berusaha meningkatkan profesionalisme sebagai pendidik dengan
mengikuti adanya pelatihan atau workshop secara sistematis, evaluasi di
lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri sudah dilakukan akan tetapi masih
kurang maksimal.
xix
ABSTRACT
xx
BAB I
PENDAHULUAN
Institusi pendidikan tidak lepas dari salah satu peran yang menjadi aspek
salah satunya yaitu karena adanya sumber daya manusianya (SDM). Guru
merupakan aspek penting karena dengan adanya guru tujuan dari sebuah lembaga
pendidikan dapat tercapai dengan mudah dan baik. Lembaga pendidikan harus
mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang memadai serta mumpuni untuk
memberikan sebuah progres yang signifikan kepada lembaga agar kompetensi dari
mereka miliki sehingga standar yang terus berkembang dalam dunia pendidikan
efisiensi ditekankan melalui cara kerja yang benar (doing things right).
Sedangkan, efektif adalah melakukan suatu pekerjaan yang benar (doing the right
things). Dan yang paling penting adalah bagaimana menemukan pekerjaan yang
1
2
benar untuk dilakukan dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan
tersebut.1
Tidak mudah untuk memenuhi tugas seorang sebagai guru atau pendidik,
terutama bagi mereka yang baru memasuki kehidupan profesional, apalagi bagi
mereka yang tidak terlalu memahami bidang yang ditugaskan kepadanya. Oleh
karena itu, lembaga pendidikan harus siap memberikan bimbingan atau penjelasan
tentang job description kepada guru yang mengemban tugas, sehingga guru
tersebut dapat menunaikan tugasnya dengan baik dan menjadi guru yang
profesional.
pendidikan yang kurang dari 2 tahun, guru pemula tersebut jarang mendapatkan
Guru pemula yang bergabung dalam lembaga pendidikan baik yang sudah
profesional tersebut.
1
Muhammad Priyatna, “Manajemen Pengembangan SDM Pada Lembaga Pendidikan
Islam”, Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 05,(Januari, 2016), 1232.
3
pendidikan harus siap membina dan melakukan sebuah pembinaan terhadap guru
diperuntukkan oleh guru pemula bukan hanya didapat dari kepala sekolah/
Akan tetapi, juga bisa didapatkan dari sebuah seminar, workshop, ataupun
tersebut. Pelatihan dan pembinaan ini mempunyai dampak positif bagi lembaga
dan guru dimana ada peningkatan profesionalitas dari seorang guru dan Sumber
Daya Manusia (SDM) lembaga pendidikan menjadi lebih baik dalam menjalankan
2
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010 tentang Program Induksi
Guru Pemula, Jakarta: 2010
4
Setiap tahun, guru harus dinilai kinerjanya melalui Penilaian Kinerja Guru
(PKB). PKB harus dilaksanakan sejak guru memiliki golongan kepangkatan III/a
kepangkatan III/b guru wajib melakukan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.
Untuk naik dari golongan kepangkatan IV/c ke IV/d guru wajib melakukan
presentasi ilmiah.3
Guru pemula diarahkan sesuai dengan tugas dan uraian tugasnya serta
pendidikan tersebut.
madrasah dan guru lain yang mendapatkan instruksi kepala madrasah untuk
MGMP, PIGP atau pelatihan lain adalah contoh bahwa pelatihan dan sosialisasi
pemula.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini berharap dapat berkontribusi pada dua sisi,
1. Manfaat Teoritis
pendidikan Islam secara umum. Hasil dari penelitian yang telah diselesaikan
penelitian yang serupa yang secara garis besar semakin banyak literatur maka
pendidikan.
7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Kediri.
E. Definisi Operasional
1. Manajemen
berarti ilmu atau seni mengatur pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM)
dan sumber daya lain secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
tertentu.
atau seni mengatur pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber
4
Shulhan Muwahid and Soim, “Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Dasar Menuju
Peningkatan Mutu Pendidikan Islam,” Jurnal Intelektualita 1 (2013), 101.
5
Mohammad Thoha, Manajemen Pendidikan Islam Konseptual Dan Operasional, ed.
Abdul Aziz, Pustaka Radja (Surabaya: Buku Pustaka Radja, 2016). 56.
9
daya lain secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu merupakan
makna teoritisnya.6
2. Pembinaan
pegawai sehingga ada kemauan pada diri karyawan untuk menuju pada kerja
3. Guru
strategis dan perlu dalam upaya pendidikan, pekerjaan seorang guru tidak bisa
atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang,
6
Ibid., 2.
7
Renny Karbon, “Terhadap Semangat Kerja Guru Dan Pegawai Pada Sma Negeri 3
Sibolga,” Jurnal Ilmiah Manajemen, Bisnis Dan Kewirausahaan, Vol. 3, No. 2 (2023), 12.
8
Ibid., 186.
10
khusus.9
4. Pemula
pengalaman dan baru memulai. Baik dalam bentuk bekerja, belajar atau yang
lainnya. Itu sebabnya pemula membutuhkan bimbingan untuk tetap fokus dan
5. Profesionalisme
mekanisme kerja yang benar, berorientasi pada klien, dan menunjukkan sikap
9
M Aditya Ramadhan, “Profesionalisme Guru Untuk Mewujudkan Guru Yang
Bermutu,” osf.io, (2022), 7.
11
pencaharian. Sementara itu, guru yang profesional adalah guru yang memiliki
pengajaran.
SDM akan bekerja secara optimal jika organisasi dapat mendukung kemajuan
produktivitas karyawan sehingga kualitas kerja pun lebih tinggi pula dan
10
P G Amirahlilis, “Kompetensi Profesionalisme Guru Di Indonesia Dan Tantangan
Dalam Pembelajaran Pada Abad 21,” Jurnal Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, Vol. 2, No. 6,
(2022), 1–6.
11
Ibid, 6-7.
12
tersebut.12
secara makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua
manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas
wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah
dalam arti mikro secara sederhana adalah manusia atau orang yang bekerja
F. Penelitian Terdahulu
peneliti dalam menjalankan penelitian ini, dengan harapan penelitian yang sedang
diselesaikan menjadi media pelengkap dari sudut pandang yang berbeda dan
mengemukakan adanya pembinaan guru melalui model Take and Give untuk
12
Sayuti Hasibuan, „Manajemen Sumber Daya Manusia : Pendekatan Non Sekuler‟,
Muhammadiyah University Press, (2022), 12.
13
Ibid, 12.
14
Elfi Yanti, “Upaya Meningkatkan Profesional Guru Kelas Dalam Menggunakan Model
Pembelajaran Take and Give Pada Pembelajaran IPA Melalui Pembinaan KKG,” COMSERVA
Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, Vol. 3, No. 1 (2023), 214–132.
13
oleh Elfi Yanti dengan peneliti kerjakan adalah membahas terkait adanya
dari penelitian yang dilakukan Elfi Yanti dengan peneliti kerjakan adalah
guru yang profesional suatu lembaga pendidikan, selain dari hasil yang
berbeda. Perbedaan terletak pada tempat yang diteliti serta metode yang
dalam penelitian yang dilakukan oleh Lusia Sumenda dkk. dengan peneliti
kerjakan adalah terkait tentang pembinaan SDM atau guru pemula pada suatu
serta terletak pada metode penelitian yang digunakan serta lokasi penelitian.
15
Lusia Sumenda et al., “Pembinaan Kepala Sekolah Dan Guru Dalam Melaksanakan
Tugas Sekolah,” Jurnal Pendidikan Dan Konseling, Vol. 4, No. 5 (2022), 50.
14
Sdm Provinsi Jawa Timur: Digitalisasi Training Needs ”.Hasil dari penelitian
dari metode yang digunakan oleh penelitian Jusuf Irianto adalah FGD (Focus
serta penilai prestasi nilai siswa. Persamaan penelitian ini dengan peneliti
16
Jusuf Irianto, Sulikah Asmorowati, and Yuniawan Heru Santoso, “Pengembangan
Manajemen Pelatihan Sumber Daya Manusia Berdasar Sistem Addie Pada Aparatur Di Badan
Pengembangan Sdm Provinsi Jawa Timur: Digitalisasi Training Needs,” Jurnal Layanan
Masyarakat, Vol. 6, No. 2 (2022), 20.
17
Muharram, dkk., “Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Penelitian Tindakan
Kelas,” IPTEK: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat, Vol. 2, No. 3 (2022), 74.
15
G. Sistematika Penulisan
BAB II Yakni kajian teori, didalam bab ini terdapat teori yang dikaji untuk
BAB III Adalah metode penelitian, dalam bab ini akan membahas dan
keabsahan data.
MTsN 1 Kediri.
17
objek penelitian.
peneliti lain yang mengkaji hal yang sama dengan peneliti lakukan.
BAB II
KAJIAN TEORI
adalah bagaimana sumber daya manusia (SDM) yang menjadi tonggak pengatur
yang unggul atau profesional maka ada ekosistem manajemen yang baik dan sehat
di dalamnya.
pendidikan. Karena, manajemen sendiri adalah salah satu aspek penting agar
semua rencana atau program yang disusun dapat berjalan dengan terstruktur.
membutuhkan proses dan tempat agar kemampuan yang dimiliki dapat terus
18
19
daya manusia.
artinya mengatur. Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak dengan
dari “manusia” atau tangan (hand). Kata manage dalam kamus bermakna
tujuan tertentu.19
tugasnya.20
sebagai berikut:22
dengan setepat-tepatnya.
21
Ibid, 1233.
22
Ibid.
21
dalam mencapai sebuah tujuan dan kerangka rencana yang telah tersistematis
oleh peneliti diatas. Maka, diperlukan juga mengetahui posisi dari sebuah
dua posisi penting, yaitu: Pertama Merupakan bagian penting dari organisasi
yang berkaitan dengan dimensi manusia. Kedua Merupakan fungsi staff atau
melakukan pekerjaanya.23
23
Muhammad Priyatna, “Manajemen Pengembangan SDM pada lembaga Pendidikan
Islam”, Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 5, No. 09 (Januari, 2016), 1234.
23
global.24
pertumbuhan.25
ini, kinerja individual dan kelompok adalah subjek untuk peningkatan yang
konsumen
instan.
a. Definisi Pembinaan
berkaitan dengan hal cara, atau hasil membina. Sementara kata “bina dan
organisasi.
tentang nilai baik maupun buruk, benar-salah, dan indah maupun tidak
Dalam hal ini input yang menjadi perhatian adalah seluruh SDM guru serta
yang dinilai efektif), dan learning method (pendekatan cara belajar yang
profesional).29
yang baik dari pemimpin. Salah satu tugas dan tanggung jawab kepala
dan keterampilan maupun sesuai dengan visi dan pengalaman staf itu
28
Ahmad Zain Sarnoto, dkk, “Pembinaan Guru Profesional Berbasis Al- Qur'an”,
Edukasi Islam: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 11 No. 01 (Januari, 2022), 678-679.
29
Ibid, 679.
27
penting. 30
30
A.F Tangyong, Sistem Pembinaan Profesional Bagaimana Struktur dan Mekanismenya
(Jakarta: Depdikbud, 1989), 45.
31
D. Satori, Pengembangan Model Supervisi Sekolah Dasar (Penelitian Terhadap
Efektivitas Sistem Pelayanan/Bantuan Profesional Bagi Guru-Guru Sekolah Dasar di Cianjur
Jawa Barat). (Disertasi: FPS IKIP Bandung: 1989), 98.
32
Sondang Siangan, Filsafat Administrasi (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1997), 74.
33
G. Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan (Jakarta: Cides, 1996), 47.
28
34
E. Hoyle, World Year Book of Education, Professional Development of Teachers (New
York: Nicholas Publishing Company, 1980), 109.
35
I. Bapadel, Supervisi Pengajar Teori dan Aplikasinya Dalam Membina
Profesionalisme Guru (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), 85.
29
daya manusia (SDM) yang efektif, dan dapat ditempuh melalui empat fase
penting, yaitu:
36
D. Timpe, “The Art and Science of Business Management Productivity”. Terj. Imam
Sarjono (Jakarta: Elex Media Komputindi, 1993), 91.
37
Muhammad Priyatna, "Manajemen Pengembangan SDM Pada Lembaga Pendidikan
Islam", Edukasi Islam Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 5, (Januari, 2016), 1237.
30
dan keahlian tertentu bagi individu yang memegang jabatan. Potensi yang
manusia. 38
berdasarkan kepada:
38
Muhammad Priyatna, "Manajemen Pengembangan.., 1238-1239.
39
Ibid, 1239.
31
sebagai berikut:40
2) Mencapai efisiensi.
3) Meminimalisir kerusakan
4) Mengurangi kecelakaan.
5) Meningkatkan pelayanan.
40
Ibid, 1237.
32
9) Meningkatkan kepemimpinan
B. Profesionalisme Guru
yang profesional. Begitu juga dengan guru pemula yang harus terus meningkatkan
dari lembaga pendidikan yang mereka naungi, mereka perlu mengetahui sebuah
makna penting tentang keprofesionalan guru itu apa saja dan bagaimana. Maka
dari itu, berikut adalah pemaparan apa saja yang berkaitan langsung dari
profesionalisme guru:
keahlian tertentu.41
melakukannya.
41
Zuhri, "Keberhasilan Implementasi Program Pembinaan Profesionalisme Guru",
Jurnal Indratech, Vol. 3, No.2, (Oktober, 2022), 77.
33
mampu atau ahli dalam satu bentuk pekerjaan. Profesi merupakan pekerjaan,
dapat juga sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birokrasi, yang menurut
keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta
dengan kata lain memiliki kemampuan dan sikap sesuai dengan tuntutan
baik yang bersifat pribadi, sosial maupun akademis. Dengan kata lain, yang
dimiliki.43
2. Aspek-Aspek Profesional
42
Ibid, 77.
43
Elfi Yanti, “Upaya Meningkatkan Profesional Guru Kelas Dalam Menggunakan Model
Pembelajaran Take and Give Pada Pembelajaran IPA Melalui Pembinaan KKG,” COMSERVA:
Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, Vol. 3, No. 1 (Mei, 2023), 215.
34
yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik. Guru atau
dasar, yakni:44
c. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat
44
Susanto, " Profesi Keguruan", FKIP Universitas Lambung Mangkurat, (2022), 63.
35
jenjang pendidikan.45
3. Mutu Pembelajaran
Menurut Garvin dan Davis yang dikutip oleh Abdul Hadis dan
mutu dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil
pendidikan.
45
Noreta, "Upaya Pembinaan Melalui CLCK pada Program Penyusunan RPP Untuk
Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas oleh Kepala Sekolah di SDN Mabuan", Jurnal Mitra
Pendidikan (JMP), Vol. 6, No. 3, (Maret, 2022) 131.
46
Abdul Hadis & Nurhayati, Manajemen Mutu Pendidikan (Bandung : Alfabeta
2010), 86.
47
Fathul Mujib, Diktat Manajemen Lembaga Pendidikan Islam (STAIN Tulungagung
: 2008), 67.
36
dari yang tidak tahu, dari yang tidak mengerti apa yang dilakukan guru,
menjadi lebih baik. Seorang guru harus melakukan banyak hal untuk
48
Ngalimun, Strategi Pembelajaran (Yogyakarta: Penerbit Perama Ilmu, 2017), 44-
45.
37
penilaian pembelajaran.49
kualitas lembaga.
profesional.50
yang berbeda. Secara pribadi, guru harus memiliki kepribadian yang baik
49
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Prenadamedia, 2016), 59.
50
Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, (Bandung: Yrama Widya, 2013), 231.
38
yang dapat menjadi teladan bagi siswanya dan juga berakhlak mulia.
lain, tidak kalah pentingnya guru harus luwes agar terjalin komunikasi
yang baik dengan siswa, antara guru, tenaga pengajar, orang tua siswa
51
Ibid., 232.
39
perkembangan siswa.
fasilitas lainnya.52
52
Prim Masrokan Mutohar, Manajemen Mutu Sekolah Strategi Peningkatan Mutu dan
Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam (Ar-Ruzz Media: Jogjakarta, 2013), 129-130.
53
Ibid., 131.
54
Sri Minarti, Manajemen Sekolah : Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri (Ar-Ruzz Media: Jogjakarta, 2011), 335-336.
41
dengan raw input (siswa) dan dengan raw input dan lingkungan.55
seperti bahan ajar yang ditinjau dari segi kognitif, afektif dan
sebagai suatu rencana, cara atau urutan tindakan yang ditujukan untuk
55
Ibid., 335-336.
56
Surya Dharma, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Jakarta: Direktorat
Tenaga Kependidikan, 2008), 3.
42
diartikan sebagai pola umum kegiatan yang dilakukan oleh guru dan
dapat dicapai.
memberikan informasi kepada siswa dari yang tidak tahu menjadi tahu
dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Guru memiliki pengaruh
57
Syaiful Bahri Djamaroh, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka
cipta. 2013), 5.
58
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), 54.
43
hidup masyarakat.
untuk mencapai tujuan. Keempat, tinjau dan pilih alat untuk mengevaluasi
59
Djamaroh, Zain. Strategi Belajar …, 5
44
dicapai.
yang harus saling bekerja sama. Oleh karena itu, guru hendaknya tidak
pembelajaran adalah.
1) Guru
Guru adalah agen pembelajaran, jadi dalam hal ini ia adalah faktor
komponen yang lain sebagai pendukung tidak boleh lebih penting dari
2) Peserta Didik/Siswa
tujuan pembelajaran.
3) Tujuan
4) Materi Pelajaran
5) Pembelajaran
secara optimal.
6) Metode
7) Alat
tujuan.
46
8) Sumber belajar
9) Evaluasi
mencari materi.
60
Ngalimun, Strategi Pembelajaran…, 17-20
47
penjelasan guru.61
iklim belajar yang responsif. Pada tahap ini, guru menuntut siswa
61
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
(Jakarta: Prenada media Group, 2016), 177-190.
48
62
Ibid., 193-205.
49
pembelajarannya.
perkembangannya.
berpikir terdiri dari enam fase yaitu, fase pertama yakni orientasi.
63
Ibid., 215-218.
50
siswa dipahami sesuai dengan pokok bahasan atau topik yang dituju.
yang disajikan.64
tujuan pembelajaran.
64
Ibid., 226-236.
51
dengan keterampilan.65
kehidupan mereka.
kaitan atau kaitan antara hal-hal yang baru dan yang sudah diketahui.
masing
65
Ibid., 241-242.
66
Ibid., 255-263.
67
Umi Farida, dkk., "Upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Kegiatan
Belajar Mengajar di MA Matla'ul Anwar Lanbaw Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus",
UNISAN Jurnal: Jurnal Manajemen dan Pendidikan, Vol. 02, No. 04 (2023), 422.
52
mengelola KBM
memadai
di tempat kerja.
mempunyai cara yang berbeda-beda. Ada banyak berbagai pelatihan ataupun yang
manusia (SDM) yang berada pada lembaga pendidikan. Pembinaan yang beragam
tersebut bias dilaksanakan secara pribadi, dinas kemenag maupun pelatihan yang
68
Muhammad Priyatna, "Manajemen Pengembangan SDM Pada Lembaga Pendidikan
Islam", Edukasi Islam Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 5, (Januari, 2016), 1236.
53
tidak harus dilakukan secara eksternal, tetapi dapat dilakukan oleh guru
nyata.
69
Zuhri, "Keberhasilan Implementasi Program Pembinaan Profesionalisme Guru",
Jurnal Indratech, Vol. 3, No. 2, (Oktober,2022), 81.
54
Agama, P4TK dan atau LPMP dan lembaga lain yang diberi wewenang,
luar negeri, bagi guru yang berprestasi. Pelaksanaan pendidikan lanjut ini
a. Diskusi
b. Seminar
70
Ibid, 81-82.
56
kualitas pendidikan.
c. Workshop.
sebagainya.
d. Penelitian.
mutu pembelajaran.
Bahan ajar yang ditulis guru dapat berbentuk diktat, buku pelajaran
Media pembelajaran yang dibuat guru dapat berbentuk alat peraga, alat
lainya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mendapatkan data yang valid pada objek alamiah, bertujuan penelitian yang
kalimat tertulis atau hasil komunikasi dua arah antara objek yang diteliti dengan
ditujukan untuk menggambarkan sebuah data tentang keadaan subjek dan objek
berjalan sampai saat ini. Dimana hal tersebut, dapat memberikan penyelesaian
71
Sudarwan Danim, “Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Presentasi,
Dan Publikasi Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa Dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial,
Pendidikan, Dan Humaniora”, Cet 1 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 51.
72
Supardi, “Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Bisnis”, (Yogyakarta: UII Press, 2005),
28.
58
59
Pada pendekatan yang telah diambil oleh peneliti. Maka, peneliti dalam
mengindentifikasi semua hal yang mengenai objek dan subjek yang diteliti, baik
itu terkait SDM nya, sistem yang ada dilembaga pendidikan, serta lingkungan
B. Kehadiran Peneliti
yang diteliti oleh peneliti untuk mendapatkan suatu data yang diinginkan peneliti.
mendetail terkait sesuatu yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek
penelitian.73
intens dilembaga pendidikan MTsN 1 Kediri yang menjadi tempat penelitian yang
dipilih oleh peneliti sendiri. Observasi ini dilakukan sendiri oleh peneliti, agar
data yang diinginkan serta yang menjadi penunjang adanya penelitian ini dapat
sesuai apa yang diharpak oleh peneliti serta dapat menghasilkan penelitian yang
valid.
73
Lexy j. Moeleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif ” , (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), 4.
60
C. Lokasi Penelitian
yang berada di wilayah kecamatan Pare. MTsN 1 Kediri dipilih oleh peneliti
karena lembaga pendidikan tersebut, sesuai dengan apa yang direncanakan oleh
khususnya pada guru pemula yang berada pada lembaga pendidikan MTsN 1
Kediri.
D. Sumber Data
sumber data merupakan subyek dari mana data itu didapatkan.74 Data merupakan
komponen penting yang berguna untuk melengkapi dan mengiringi suatu masalah
berkaitan dengan objek penelitian. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
adalah kata yang kemudian dijadikan kalimat dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan yang berupa dokumen dan lain-lain.75 Sumber data dibagi menjadi dua
yaitu:
74
Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), 129.
75
Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif .., 157.
76
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format 2 Kuantitatif Dan Kualitatif ,
(Surabaya: Airlangga University Press, 2005), 128.
61
dengan objek yang akan diteliti. Dalam hal ini, data akan diperoleh langsung
dari objek penelitian yang berasal dari observasi dan wawancara. Observasi
tempat penelitian atau kata lain adalah guru pemula madrasah tersebut, serta
agar peneliti mendapatkan data yang benar- benar valid makan peneliti juga
akan melakukan wawancara kepada guru lama atau guru pembina yang
judul yang peneliti bahas, sepeti terkait bagaimana pembinaan kepala sekolah
kepada guru pemula atau tenaga pendidik yang baru bergabung dengan
madrasah, kapan guru tersebut mulai gabung dengan madrasah, serta apa
yang dilakukan guru atau tenaga pendidik agar menjadi guru yang
profesional.
melakukan penelitian untuk mendukung sumber utama dari data yang telah
diteliti.77 Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi yang
77
Sumayadi Suryabrata, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1987), 94.
62
dalam sebuah penelitian. Karena tujuan utama dalam sebuah penelitian adalah
mendapatkan data yang akurat, tanpa adanya pengetahuan terkait dengan adanya
teknik pengumpulan data, penelitian ini tidak akan mendapatkan hasil yang
Metode pengumpulan data adalah suatu teknik atau metode yang dapat
menghasilkan data yang valid dan dapat diuji kebenaranya yaitu observasi,
1. Observasi
78
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2009), 224.
79
Ridwan, Statistika Untuk Lembaga Dan Instansi Pemerintah/Swasta (Bandung:
Alfabeta, 2004), 137.
63
dalam kegiatan yang dilakukan untuk mengamati keadaan yang akan diteliti
diambil pada waktu melakukan kegiatan, kejadian, sikap, atau tata krama
seorang individu atau kelompok tersebut. Dalam hal ini hasil dari observasi
akan berupa bentuk catatan lapangan atau rekam jejak selama melakukan
observasi.
2. Wawancara
dengan cara berinteraksi dan berdialog secara bertatap muka untuk meminta
diwawancarai.
dan agar percakapan tidak meluber kemana-mana. Selain itu juga dijadikan
80
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2015). 310.
81
Emzir, Metode Penelitian Kualitatif Analisis Data (Jakarta: Rajawali Pers, 2004). 50.
64
lain satu kepala madrasah, satu guru senior, dua guru pemula MTsN 1 Kediri.
Wawancara ini dilakukan untuk mencari tahu data tentang pembinaan guru
3. Dokumentasi
data dari arsip dokumen yang berada dilokasi penelitian atau diluar wilayah
penelitian.83
sekolah, keadaan guru dan peserta didik, dan dokumentasi foto yang terkait
82
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik..., 203.
83
Ibid, 149.
65
memperoleh data yang akurat dan valid, pada saat pengujian data sehingga dapat
derajat kepercayaan atas data penelitian yang diperoleh dan bias dipertanggung
keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas (credibility), uji
obyektivitas (confirmability).84
digunakan oleh peneliti dalam penelitian uji kredibilitas yang meliputi sebagai
berikut:
1. Perpanjangan Pengamatan
84
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif,Kuantitatif dan R&D (tk: Alfabeta, 2017), 269-
270.
66
3. Triangulasi
yang ada, triangulasi ini memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data
a. Triangulasi sumber
85
Ibid, 272.
86
Ibid, 273.
67
yang menjadi informan yaitu satu kepala madrasah, satu guru senior, dan
b. Triangulasi teknik
dokumen.
c. Triangulasi waktu
valid atau tidak. Berdasarkan uraian diatas, untuk memperoleh data yang
observasi.
87
Djam‟an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Alfabeta, 2009). 330.
68
4. Mengadakan Membercheck
Member check adalah suatu proses pengecekan data yang telah didapatkan
oleh peneliti kepada pemberi datau atau informan. Tujuan dari proses ini
adalah agar peneliti dalam mencantumkan sumber data sesuia dengan apa
yang telah disampaikan pemberi data atau informan. Setelah data yang telah
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
dengan fokus penelitian dari lokasi penelitian. Dalam proses penelitian ini
88
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif,Kuantitatif..., 276.
69
Tahapan ini dilakukan peneliti dengan menyusun semua data yang telah
diperoleh dan terkumpul secara sistematis dan terperinci sehingga data dapat
4. Tahap Pelaporan
penelitian diatas. Tahap ini dilakukan dengan cara membuat laporan tertulis
dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan diakhiri dengan menyusun
Teknik analisis data adalah proses sistematis meniliti dan menyusun data
yang diperoleh melalui catatan lapangan, wawancara dan dokumen lain agar
mudah dipahami dan hasilnya saat dibagikan kepada orang lain. Analisis data
unit-unit, memilih data mana yang lebih penting dan akan dipelajari, dan menarik
kesimpulan yang mudah dipahami oleh peneliti sendiri atau orang lain.89
89
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Yogyakarta: Erlangga, 2009), 152.
70
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
suatu penelitian, data yang diperoleh berupa kalimat, kata-kata yang berkaitan
kesimpulan.
analisis data yang digunakan untuk menemukan data yang komperhensif, dari
data, yang diambil dari catatan observasi lapangan atau dokumen. Dari
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa apa data tersebut dapat dikatakan
90
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), 152.
BAB IV
A. Setting Penelitian
pada naungan Kemenag (Kementerian Agama) yaitu MTsN 1 Kediri, yang berada
pada wilayah kecamatan Pare. Berikut adalah penjelasan mengenai sejarah MtsN
1 Kediri:
Negeri I Kediri Kabupaten Kediri dalam seluruh kegiatannya hams selalu berusaha
mendapat perhatian. Secara garis besar tujuan yang akan dicapai Madrasah
91
Sejarah pendirian lembaga dan letak geografis lembaga yang peneliti paparkan bukan
hasil wawancara akan tetapi data tersebut bersifat digital yang dimiliki oleh lembaga sebagai arsip
lembaga secara pribadi, jika penulis melaksanakan wawancara untuk menggali sejarah dari
lembaga tersebut kepada kepala Madrasah, maka dapat dipastikan penulis tidak akan mendapatkan
data yang valid disebabkan kepala Madrasah yang sekarang belum genap 1 tahun memimpin
lembaga tersebut, data yang penulis paparkan didapatkan dari Staff TU MtsN 1 Kediri Ibu Husnia
Alawiyah pada hari Rabu, 03 Agustus 2023 di ruang PTSP MTsN 1 Kediri pada jam 11.00 WIB.
71
72
pekerjaan rutin dari hari ke hari atau dari tahun ke tahun tapi dilaksanakan
dengan program-program yang sesuai dengan tuntutan dan harapan baik intern
Madrasah yang berada di Kabupaten Kediri, berdiri sejak tahun 1969 dengan
Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 164 tahun 1969, pada mulanya bernama
Madrasah Tsanawiyah JPI Pondok Modern Pare Kabupaten Kediri yang dulunya
terletak di Jl. Pasar lama tepatnya di bekas gedung bioskop, tanah dan gedung itu
Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri (MTs AIN) di Pare Kabupaten Kediri
Provinsi Jawa Timur dengan awalnya jumlah guru hanya antara lain: Bapak
Shomadun (Kamad MTs. AIN) , Moh. Aliuddin, Syarwani, Bahri Mahfud, Imam
Sanusi (PNS pertama), A. Kohar Mustafa (PNS kedua), Harus Ku Saijin (PNS
ketiga).
73
Pada tahun 1971 Bapak Shomadun selaku kepala MTs AIN mengundurkan
diri dan kembali menjabat sebagai penilik PAI Kab. Nganjuk selanjutnya Jabatan
Pada tahun 1974 Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri ( MTs AIN)
lokasinya pindah ke Jl. Masjid Pare di Sekolah Dasar BPPI Cokroaminoto sebelah
utara Masjid Taqwa Pare dengan jumlah siswa 19 anak. Pada tahun 1977
Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri (MTs AIN), Bapak Drs. H. Usri
Sastra direja selaku Bupati KDH Tingkat II Kediri dan juga menjabat sebagai
Ketua Yayasan Dwikora Pare seluas 1.400 m2 terletak di sebelah barat Stadion
Canda Bhirawa Pare dan berbatasan dengan SMPN 2 Pare sebelah selatan, TK
Tauladan sebelah barat dan Parkir daerah (Stadion) di sebelah utara sejak tahun
1978 bagunan gedung sudah sempurna maka lokasi MTs AIN pindah ke Jl.
(MTs AIN) berubah nama menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri Pare (MTsN
Pare 1). Madrasah Tsanawiyah Negeri Pare mengalami perubahan nama lagi
(MTsN Pare 2) maka saat itu Kec. Pare ada 2 MTsN Pare 1 di Jl. Stadion Canda
Bhirawa 1 Tulungrejo pare dan MTsN Pare 2 ada di Jl. Gede 3 Pare dan akhirnya
Tahun 1982 Bapak Harus Ku Saijin Kepala MTsN Pare dipindah tugaskan ke
SMAN 2 Pare (SMA Pembagunan) yang terletak di sebelah utara RSUD Pare.
Selanjutnya di gantikan.
74
semakin hari semakin baik dan berkembang antara lain : Perluasan tanah untuk
pembangunan gedung dan dan membuka Filial di Desa Sidomulyo Kec. Puncu
Pada tahun 1990 Kepala MTsN Pare dijabat oleh Bapak H. Murdani ( 1990-
1993) tahun ke tahun kualitas pendidikan dan bagunan gedung kampus utara lima
local berdiri dan banyak sedikit bagunan lainya di renovasi dan mengalami
Pada tahun 1993 Jabatan Kepala MTsN Pare dari Bapak H. Murdani ke
Bapak Drs. H. Maksum ( 1993-1998 ) jumlah siswa dari tahun 1993 sampai tahun
utara dan mulai Lab. IPA dan perpustakaan juga berdiri walaupun di bangun di
Berkat kerja keras secara terus menerus dari seluruh komponen yang ada,
prestasi demi prestasi telah ditorehkan oleh madrasah ini sehingga semakin
Akhirnya pada tanggal 14 Maret tahun 1998 Madrasah ini ditetapkan dan ditunjuk
oleh Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam atas nama Menteri
akademik.
75
Pada tahun 1998 jabatan kepala MTsN Model Pare berpindah ke Bapak Drs.
perkembangan pesat baik dari jumlah Guru PNS, jumlah murid serta mutu
pendidikan semakin baik dan banyak prestasi yang terukir selama kepemimpinan
Pada tahun 2001 jabatan Kepala MTsN Model Pare dijabat oleh Bapak Drs. H.
Masykur dari tahun 2001 – 2005 banyak peningkatan mulai jumlah Guru PNS
yang mengajar dan jumlah murid serta mutu pendidikan semakin baik dan banyak
prestasi yang terukir selama kepemimpinan beliau maka dengan banyaknya murid
serta kebutuhan akan hadirnya MTsN Model Pare makan juga dibagun 3 ruang
kelas baru juga diatas tanah wakaf dari swadaya masyarakat serta APBN lokasi
Pada tahun 2005 jabatan kepala MTsN Model Pare di jabat oleh Drs. H. Ali
Irham, M.Ag mulai tahun 2005-2009. Berkat kerja keras secara terus menerus dari
seluruh komponen yang ada, prestasi demi prestasi telah ditorehkan oleh
Pada saat ini Madrasah ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang
akademik.
Pada akhir tahun 2009 Jabatan Kepala MTsN Model Pare dijabat oleh Drs.
Siti Umi Hanik,M.Pd.I beliau sosok perempuan pertama yang menjabat kepala
76
MTsN Model Pare. Kepemimpinan beliau mulai tahun 2009-2015, prestasi demi
prestasi telah ditorehkan oleh madrasah ini sehingga semakin banyak masyarakat
yang berminat menyekolahkan putra putrinya di Madrasah ini sehingga mau tidak
mau jumlah gedung untuk sarana pendidikan terus berkembang antara lain
barat serta pembangunan 2 Ruang Kelas Baru di lantai 2 lokasi di sisi Utara
sendiri serta Rehab 2 Ruang Kelas tepat di bawahnya. Pepat tanggal 13 Juni 2011
MTsN Model Pare mendapat wakaf tanah dari Komite seluas 295 m2 digunakan
Tahun berganti tahun kebutuhan sarana dan prasarana semakin meningkat dan
MTsN Model Pare menjawab tantangan tersebut pada tahun 2015 akhir jabatan
Kepala MTsN Pare dipimpin oleh Bapak Drs. H. Jamiludin,M.Pd.I mulai tahun
2015-2018. Pada tahun 2016 sesuai Keputusan Menteri Agama RI Nomor 673
Tahun 2016 MTsN Pare berubah nama menjadi MTsN 1 Kediri yang ditetapkan
oleh Menteri Agama RI pada tanggal 17 November 2016. Sejak saat itu sesuai
Prestasi demi prestasi telah ditorehkan oleh MTsN 1 Kediri mulai dari
Akademik maupun non akademik ta lupa juga Sarana dan prasaran baik Olahraga
Taman dan Gapura MTsN Pare yang dulu dibongkar dan dibangun pada awal
tahun 2016 serta pembangunan sarana Olahraga baik siswa dan guru maka
dibangunlah GOR MTsN 1 Kediri yang dulunya Ruang kelas ketrampilan sekitar
akhir tahun 2016. Pada akhir tahun 2017 kepemimpinan beliau melakukan
77
Tanah dengan luas 899 m2 untuk dibagun Masjid dan parkir siswa sampai
Tahun 2018 tepatnya bulan Maret Jabatan kepala MTsN 1 Kediri berpindah
MTsN 1 Kediri mulai dari Akademik maupun non akademik tidak lupa juga
Sarana dan Prasarana untuk UNBK juga terus berkembang dengan dibangunya
dua Ruang CBT dari dana APBN yang terletak di sebelah utara lantai 2 serta
Renovasi (mengkeramik) Ruang Transit, Ruang Bendahara dan ruang tamu serta
Gapura Kampus utara. Pada tahun 2019 mendapat bantuan Rehab berat dari
kementerian PUPR 5 Ruang kelas yang dibangun tahun 1991 dengan rencana
NSM : 121135060006
NPSN : 20581165
Kabupaten : Kediri
Kecamatan : Pare
Desa/Kelurahan : Tulungrejo
Daerah : Perkotaan
Status : Negeri
Kelompok : Model
Akreditasi : Peringkat A
Penyelenggara : Pemerintah
M.Pd.I
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang diemban MTsN 1 Kediri
kultur budaya.
danmenyenangkan.
nasional.
yang telah disusun dengan rapi dan sesuai dengan kemampuan SDM yang
pada lembaga pendidikan ini diharapakan agar semua aktifitas atau keperluan
yang ada di lembaga dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tugas masing-
pendidikan yang akan mewujudkan cita- citanya dalam sebuah visi,misi dan
tujuan dapat tercapai dengan mudah dan tersistematis dengan rapi. Adapun
STRUKTUR ORGANISASI
MADRASAH TSANAWIYAH
NEGERI 1 KEDIRI
BENDAHARA
DEWAN GURU
SATPAM
SISWA
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Konsultasi
82
B. Temuan Penelitian
1. Paparan Data
mendapatkan arahan dan pembinaan dari kepala madrasah dan guru senior
ataupun tahapan yang harus dilalui guru pemula agar dapat memenuhi
92
Guru pemula masuk dikarenakan adanya sebuah perekrutan dari lembaga pendidikan
dan kemudian calon guru tersebut melaksanakan wawancara dan tes yang diadakan lembaga
MTsN 1 Kediri. Kemudian guru tersebut bergabung setelah di nyatakan lulus dari tes dan
wawancara.
88
ini, sejalan dengan apa yang telah disampaikan oleh kepala MTsN 1 Kediri
melalui proses adanya wawancara dan tes yang diadakan lembaga MTsN
93
Wawancara dengan Bapak Kepala MTsN 1 Kediri Muh. Zainuddin, S.Pd., M.Pd.I di
Ruang Kepala Madrasah pada Jumat, 28 Juli 2023 Pukul 08.00- 08.15.
89
wawancara dan tes terkait keagamaan seperti yang dinyatakan oleh bapak
yang nantinya akan dibantu oleh guru senior dalam membina guru
94
Hasil Observasi di lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri, pada Jumat, 28 Juli 2023.
95
Wawancara dengan Bapak Kepala MTsN 1 Kediri Muh. Zainuddin, S.Pd., M.Pd.I di
Ruang Kepala Madrasah pada Jumat, 28 Juli 2023 Pukul 08.00- 08.15.
90
guru tidak serta merta langsung diberi jam pelajaran. Akan tetapi, adanya
sebuah proses supervisi agar kepala sekolah dan guru pemula tersebut
dapat dipenuhi dengan berjalanya waktu pada saat guru pemula menjadi
setiap guru yang masuk ke lembaga akan melalui proses wawancara dan
tes baru setelah itu jika skill yang dimiliki maka madrasah akan
96
Hasil Observasi peneliti di lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri pada Jumat, 28 Juli
2023.
97
Wawancara dengan guru pemula Bahasa Arab MTsN 1 Kediri di Ruang guru pada
Rabu, 03 Agustus 2023 .
91
juga dengan apa yang telah disampaikan ibu Alma sebagai guru pemula
Madrasah.98
peneliti juga mencari data terkait pembinaan serta evaluasi yang dimaksud.
98
Foto didapatkan dari Ibu Husnia Staff Tu lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri pada,
Rabu, 03 Agustus 2023.
99
Wawancara dengan guru pemula Bahasa Arab MTsN 1 Kediri di Ruang guru pada
Rabu, 03 Agustus 2023.
92
Yang pada akhirnya peneliti mendapatkan bukti yang valid yaitu, dengan
secara otomatis juga guru pemula mengikuti kegiatan rapat dinas tersebut.
MTsN 1 Kediri.100
a.2
100
Dokumentasi Rapat Dinas dilembaga pendidikan MTsN 1 Kediri yang didapatkan dari
staff TU Ibu Husnia Alawiyah diruang PTSP pada Rabu, 03 Agustus 2023 pukul 09.16.
93
dan wawancara terlebih dahulu. Hal, itu dimaksudkan agar guru yang
Bapak Amar Makruf Al-Hafidz guru senior yang mengampu guru Bahasa
kepada guru senior dan juga guru pemula terkait dengan pelaksanaan
101
Wawancara dengan Bu Maulidia Cahya, S.Pd guru pemula Bahasa Arab MTsN 1
Kediri di Ruang guru pada Rabu, 03 Agustus 2023.
102
Wawancara dengan Guru senior Bahasa Arab MTsN 1 Kediri Amar Makruf Al-
Hafidz di Ruang Wakil Madrasah pada Jumat, 28 Juli 2023 Pukul 08. 30.
94
103
Hasil observasi peneliti mengenai pengarahan guru senior Bapak Amar Makruf Al-
Hafidz yang dapat membantu adanya guru pemula beradaptasi dengan lingkungan serta
menyangkut dengan kompetensi yang akan dicapai pada mata pelajaran yang diampu yaitu Bahasa
Arab pada Rabu, 03 Agustus 2023 pukul 08.00.
95
Akan tetapi, guru yang sudah melalui proses pengujian dari kepala
dapat dilihat adalah salah satunya adalah bukti dokumentasi guru senior
104
Wawancara dengan Guru senior Bahasa Arab MTsN 1 Kediri Amar Makruf Al-
Hafidz di Ruang Wakil Madrasah pada Jumat, 28 Juli 2023 Pukul 08. 30.
105
Hasil dokumentasi yang didapatkan oleh peneliti pada waktu pelaksanaan pengarahan
dan pembinaan guru senior kepada guru pemula di lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri pada rabu,
03 Agustus 2023.
96
adalah makna dan manfaat dari pembinaan tersebut atau bisa disebut
serta pengikut sertaan guru pemula pada kegiatan pelatihan atau workshop
pendidikan MTsN 1 Kediri didukung dengan adanya bukti foto dari salah
kurikulum merdeka.107
106
Wawancara dengan Bapak Kepala MTsN 1 Kediri Muhammad Zainuddin, S.Pd.,
M.Pd.I di Ruang Kepala Madrasah pada Jumat, 28 Juli 2023 Pukul 08.00- 08.15.
107
Hasil observasi melalui bukti foto surat tugas guru pemula dalam mengikuti workshop
kurikulum merdeka yang peneliti dapatkan di lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri di ruang PTSP
oleh staff TU Ibu Husnia Alawiyah pada Rabu, 03 Agustus 2023.
98
dari bapak Amar Makruf Al-Hafidz selaku guru senior yang membimbing
dikuatkan dengan foto pada saat guru senior melakukan pengarahan dan
hp”110
108
Wawancara dengan Guru senior Bahasa Arab MTsN 1 Kediri Amar Makruf Al-
Hafidz di Ruang Wakil Madrasah pada Jumat, 28 Juli 2023 Pukul 08. 30.
109
Hasil observasi dan dokumentasi yang didapatkan peneliti di lembaga pendidikan
MTsN 1 Kediri tepatnya di ruang wakil madrasah pada Rabu, 03 Agustus 2023.
110
Wawancara dengan guru pemula Bahasa Arab MTsN 1 Kediri di Ruang guru pada
Rabu, 23 Agustus 2023.
100
sebuah observasi dengan melihat kondisi kelas pada saat Ibu Alma
111
Hasil observasi dan bukti file sertifikat bahwa Ibu Alma telah pelatihan untuk
menerapkan aplikasi Alef education yang peneliti dapatkan dari Ibu Alma diruang guru MTsN 1
Kediri pada Rabu, 03 Agustus 2023.
112
Wawancara dengan guru pemula Bahasa Arab MTsN 1 Kediri di Ruang guru pada
Rabu, 23 Agustus 2023.
101
madrasah mampu mengetahui sisi lemah dari SDM yang dimiliki sehingga
Hal ini, dibuktikan oleh peneliti dengan adanya, guru yang tidak
mendapatkan amanat atau surat tugas secara tertulis dengan nama guru
113
Hasil observasi peneliti dari Ibu Almar‟atul Muttaqiya ,S.Pd di ruang guru MTsN 1
Kediri pada Rabu,03 Agustus 2023.
114
Wawancara dengan Bapak Kepala MTsN 1 Kediri Muh. Zainuddin, S.Pd., M.Pd.I di
Ruang Kepala Madrasah pada Jumat, 28 Juli 2023 Pukul 08.00- 08.15.
102
2022”116 Guru pemula yang menjadi narasumber dari peneliti yaitu juga
guru yang mengampu Bahasa Arab, guru pemula yang bergabung pada
tahun 2022. Dengan waktu yang masih baru bergabung di lembaga beliau
sendiri masih pada tahap adaptasi dan mengenal iklim yang ada di
lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri. Baik dari segi organisasi yang ada
kelasnya karena terdapat kelas unggulan dan reguler serta dan juga kelas
115
Wawancara dengan Guru senior Bahasa Arab MTsN 1 Kediri Amar Makruf Al-
Hafidz di Ruang Wakil Madrasah pada Jumat, 28 Juli 2023 Pukul 08. 30.
116
Wawancara dengan guru pemula Bahasa Arab MTsN 1 Kediri di Ruang guru pada
Rabu, 23 Agustus 2023.
103
c.1 foto Guru senior melakukan evalusi terhadap pembelajarn dikelas dengan
aplikasi Alef education
117
Hasil observasi peneliti yang dilakukan di lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri
diruang kelas VII a pada Rabu, 03 Agustus 2023.
104
Disamping itu terdapat juga salah satu guru pemula lain juga
baru gabung dengan lembaga tahun ini, tahun 2023, jadi saya masih belum
bahwa guru pemula tersebut baru saja bergabung dengan lembaga. Dimana
belum genap satu tahun mengampu pelajaran Bahasa Arab. Pasti beliau
pelatihan. Akan tetapi, karena waktu dan masa dari sebuah diklat atau
pelatiahan tidak selalu diadakan setiap bulan maka guru pemula jarang
beliau adalah guru pemula yang masih baru bergabung dengan lembaga
118
Wawancara dengan Bu Maulidia Cahya guru pemula Bahasa Arab MTsN 1 Kediri di
Ruang guru pada Rabu, 23 Agustus 2023.
105
119
Dokumentasi yang berwujud SK pengangkatan dari guru pemula yang didapatkan
peneliti dari staff TU lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri diruang PTSP pada Rabu, 03 Agustus
2023.
120
Wawancara dengan Bu Maulidia Cahya guru pemula Bahasa Arab MTsN 1 Kediri di
Ruang guru pada Rabu, 03 Agustus 2023.
106
MTsN 1 Kediri. Maka dari itu, perlu adanya pembinaan secara intensif
juga kan bertambah seiring dengan berjalanya waktu. Salah satu guru
belum didapat dari madrasah mereka perlu adanya pengasahan skill secara
bahwa:
121
Hasil Observasi dengan Ibu Maulidia Cahya guru pemula Bahasa Arab di ruang guru
MtsN 1 Kediri pada Rabu, 03 Agustus 2023.
107
kompetensi guru yang menurun. Hanya ada rapat dinas yang dilakukan
belum ada.123
122
Wawancara dengan Bapak Kepala MTsN 1 Kediri Muh. Zainuddin, S.Pd., M.Pd.I di
Ruang Kepala Madrasah pada Jumat, 28 Juli 2023 Pukul 08.00- 08.15.
123
Hasil Observasi di lembaga pendidikan MtsN 1 Kediri pada Jumat, 23 Juli 2023.
108
2. Hasil Penelitian
tes sudah sesuai dengan standar madrasah. Maka, kemudian mereka akan
ada pada lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri adalah guru pemula bahasa
Arab. Standar yang ada pada mata pelajaran Bahasa Arab, mutu
MTsN 1 Kediri.
guru pemula Bahasa Arab yang ada di lembaga pendidikan MTsN 1 Kediri
rapat dinas didalamnya juga ada pembinaan untuk guru pemula dalam
serta penilaian kinerja yang dilakukan oleh kepala madrasah yang dibantu
guru senior untuk guru pemula yang ada di lermbaga pendidikan MTsN 1
Kediri. Ada beberapa hal yang harus lebih diperhatikan dalam hal
pembinaan guru pemula agar kompetensi dari semua guru khususnya guru
yang baik serta profesionalisme guru yang dapat diapresiasi dengan baik
pendidikan MTsN 1 Kediri. Hal ini, disikapi oleh lembaga dengan baik
agar tetap mengikuti pelatihan atau workshop yang tersedia. Karena hal
profesionalisme serta kompetensi dari guru yang dimiliki oleh lembaga itu
seringkali tidak sesuai dengan rencana namun, sejauh ini yang dilihat
kepala madrasah.
C. Analisis Data
pemaparan yang disesuaikan oleh peneliti pada realita dilapangan yaitu lembaga
narasumber serta dokumentasi yang telah peneliti dapatkan. Analasis data tersebut
Hal ini tidak lepas dari supervisi yang telah dilaksanakan oleh lembaga
dari lembaga pendidikan yang dilakukan oleh kepala madrasah yang dibantu
dikatakan sudah cukup baik dan prosesnya juga sistematis. Dimulai dari guru
bidangnya, kemudian setelah melalui proses tes dan wawancara mereka akan
pembinaan tersebut mempunyai tujuan agar guru pemula dapat dengan mudah
untuk meningkatkan kualitas kinerja guru. Strategi ini merupakan tindak lanjut
yang harus dicapai oleh calon guru tersebut, hal tersebut akan
125
Suprihatiningrum, Guru Profesional (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 78.
114
Madrasah MTsN 1 Kediri sesuai dengan teori J David Hunger yang terdiri
a. Rumusan Strategi
126
Jim Hoy Yam, Manajemen Strategi: Konsep & Implementasi (Nas Media Pustaka,
2020), 65.
115
b. Implementasi Strategi
127
Depdiknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar (Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, 2008). 42.
116
Kediri adalah bentuk pengarahan kepala madrasah dibantu guru senior atau
kompetensi guru ada banyak, yaitu bisa dengan workshop, pembinaan internal
Selaras dengan itu, bentuk dari pembinaan guru pemula yang ada di
pengarahan langsung dari kepala madrasah yang dibantu oleh guru senior.
Terdapat juga secara internal yaitu melalui rapat dinas , pertemuan semua guru
guru pemula juga ada pada pertemuan guru mata pelajaran atau bisa disebut
Kediri, ada pelatihan aplikasi Platform Alef education yang diikuti secara
mandiri oleh guru pemula pengampu mata pelajaran Bahasa Arab untuk
128
Zuhri, “Keberhasilan Implementasi Program Pembinaan Profesionalisme Guru”,
Jurnal Indra Tech, Vol. 3, No. 2, (Oktober, 2022), 80.
117
program tersebut adalah Rumusan yang memuat uraian tentang karya yang
madrasah MTsN 1 Kediri tahapan yang paling penting yaitu evaluasi strategi.
Pada sesi ini, semua guru akan memiliki kesempatan untuk menyuarakan
ide, saran dan kendala yang muncul dalam melaksanakan tugas mereka. Rapat
129
Soni W. Ramadhan, Budiman Rusli dan Nina Karlina, “Pelaksanaan Program
Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Pada Lembaga Pendidikan Non Formal di Kota
Bandung (Studi Kasus LKP Karya Duta),” Aksara, Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, Vol. 08,
No. 1 (2022), 595-608.
130
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), 251.
118
karenanya menjadi bagian penting yang tidak boleh diabaikan, karena solusi
Evaluasi di dalam setiap apa yang telah dilakukan baik itu dalam
dilakukan oleh kepala madrasah yang dibantu dengan guru senior untuk
yang menjadi tempat kerjanya serta apa saja yang telah dicapai serta apa yang
menjadi titik lemah yang nantinya akan dievaluasi kemudian akan dicari
pembinaan yang lebih intensif lagi baik dari internal lembaga maupun
pelatihan yang akan ditugaskan kepada guru pemula untuk bertujuan terus
Kediri mengetahui titik lemah dari SDM (Sumber Daya Manusia) yang
Terlebih juga terkadang jika ada pelatihan atau pembinaan dari luar
131
Fitriyah Ekawati, ”Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan di SMPIT,” Jurnal Islamic Education Manajemen Vol. 3, No. 2 (2018), 139.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dilapangan yaitu lembaga pendidikan MTsN 1
oleh kepala madrasah dan guru senior yang diberi tugas kepala
madrasah
122
123
1 Kediri.
124
B. Saran
dapat meningkatkan soft skill dan hard skill dapat diikuti dan
pendidikan harus lebih giat lagi dalam membina guru pemula agar
yang terfokus dengan guru pemula masih belum ada. Hal ini, menjadi
guru pemula.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Zain Sarnoto, dkk, “Pembinaan Guru Profesional Berbasis Al- Qur'an”,
Edukasi Islam: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 11 No. 01 (Januari,
2022)
Amirahlilis, P G, „Kompetensi Profesionalisme Guru Di Indonesia Dan Tantangan
Dalam Pembelajaran Pada Abad 21‟, Jurnal Keislaman Dan Ilmu
Pendidikan, 2 no. 6 (2022)
Bapadel, I., Supervisi Pengajar Teori dan Aplikasinya Dalam Membina
Profesionalisme Guru (Jakarta: Bumi Aksara, 2009)
Carolus Borromeus Mulyatno, „Pembinaan Kepala Sekolah Dan Guru Dalam
Melaksanakan Tugas Sekolah‟, Jurnal Pendidikan Dan Konseling,
4.5 (2022)
Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, (Bandung: Yrama Widya, 2013)
Depdiknas, Panduan Pengembangan Bahan Ajar (Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, 2008)
Dharma, Surya, Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya, (Jakarta: Direktorat
Tenaga Kependidikan, 2008)
Djamaroh , dkk., Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka cipta. 2013)
Ekawati, Fitriyah ”Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan di SMPIT,” Jurnal Islamic Education
Manajemen, Vol. 3, No. 2 (2018)
Farida, Umi, dkk., "Upaya Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Mutu Kegiatan
Belajar Mengajar di MA Matla'ul Anwar Lanbaw Kecamatan
Gisting Kabupaten Tanggamus", UNISAN Jurnal: Jurnal
Manajemen dan Pendidikan, Vol. 02, No. 04 (2023)
Hadis, Abdul, & Nurhayati, Manajemen Mutu Pendidikan, (Bandung : Alfabeta
2010)
Hasibuan, Sayuti, „Manajemen Sumber Daya Manusia : Pendekatan Non
Sekuler‟, Muhammadiyah University Press, (2000)
Hoyle, E., World Year Book of Education, Professional Development of Teachers
, (New York: Nicholas Publishing Company, 1980)
Turmidzi, Imam “Implementasi Perencanaan Strategis Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Madrasah,” Tarbawi: Jurnal Pemikiran Dan
Pendidikan Islam, Vol. 5, No. 2 (2022)
126
Irianto, Jusuf, Sulikah Asmorowati, and Yuniawan Heru Santoso, „Development
Of Human Resources Training Management Based On Addie
System On Apparatus In The Human Resources Development
Agency Of East Java Province : Digitalization Of Training Needs
Pengembangan Manajemen Pelatihan Sumber Daya Manusia
Berdasar Sistem A‟, Jurnal Layanan Masyarakat, 6.2 (2022)
Karbon, Renny, „Terhadap Semangat Kerja Guru Dan Pegawai Pada Sma Negeri
3 Sibolga‟, Jurnal Ilmiah Manajemen, Bisnis Dan Kewirausahaan,
3.2 (2023)
Kartasasmita, G., Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan (Jakarta: Cides, 1996)
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2009)
Minarti, Sri, Manajemen Sekolah Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri, (Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2011)
Muharram, Ahmad Fudhail Majid, and Ryan Rayhana Sofyan, „Peningkatan
Profesionalisme Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas‟, IPTEK:
Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat, 2.3 (2022)
Mujib, Fathul, Diktat Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (STAIN
Tulungagung : 2008)
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007)
Mutohar, Prim Masrokan, Manajemen Mutu Sekolah Strategi Peningkatan Mutu
dan Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam, (Ar-Ruzz Media:
Jogjakarta, 2013)
Muwahid, Shulhan, and Soim, „Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Dasar
Menuju Peningkatan Mutu Pendidikan Islam‟, Jurnal
Intelektualita, 1 (2013)
Noreta, "Upaya Pembinaan Melalui CLCK pada Program Penyusunan RPP Untuk
Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas oleh Kepala Sekolah di
SDN Mabuan", Jurnal Mitra Pendidikan (JMP), Vol. 6, No. 3,
(Maret, 2022)
Ngalimun, Strategi Pembelajaran, (Yogyakarta: Penerbit Perama Ilmu, 2017)
127
Priyatna, Muhammad, “Manajemen Pengembangan SDM pada lembaga
Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 5, (Januari,
2016)
Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) Nomor 27 Tahun 2010
tentang Program Induksi Bagi Guru Pemula. Jakarta: Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2010
Ramadhan, M A, „Profesionalisme Guru Untuk Mewujudkan Guru Yang
Bermutu‟, Osf.Io, (2022)
Rasyid, Al, „Meningkatkan Kemampuan Guru Mengaplikasikan Teknologi
Informasi Dan Komunikasi Dalam Proses Belajar Mengajar Sd
Negeri 64 Lubuklinggau‟, 3 (2023)
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Prenadamedia, 2016)
Shulhan Muwahid and Soim, „Manajemen Pendidikan Islam, Strategi Dasar
Menuju Peningkatan Mutu Pendidikan Islam‟, Jurnal
Intelektualita, Vol.1, (2013)
Salamah, Umi, dkk., "Manajemen Pembinaan Kompetensi Guru Madrasah Aliyah
Swasta Assa'adah Gunung Sugih Lampung Tengah", UNISAN
Jurnal: Jurnal Manajemen dan Pendidikan, Vol. 01 No. 01, (2022)
Sarnoto, Ahmad Zain, dkk, “Pembinaan Guru Profesional Berbasis Al- Qur'an”,
Edukasi Islam: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 11 No. 01 (Januari,
2022)
Satori, D., Pengembangan Model Supervisi Sekolah Dasar (Penelitian Terhadap
Efektivitas System Pelayanan/Bantuan Profesional Bagi Guru-
Guru Sekolah Dasar di Cianjur Jawa Barat). (Disertasi: FPS IKIP
Bandung: 1989)
Siangan, Sondang, Filsafat Administrasi (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1997)
Suprihatiningrum, Guru Profesional (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013)
Susanto, " Profesi Keguruan", FKIP Universitas Lambung Mangkurat, (2022)
Tangyong, A.F, Sistem Pembinaan Profesional Bagaimana Struktur dan
Mekanismenya (Jakarta: Depdikbud, 1989)
Thoha, Muhammad, „Manajemen Pendidikan Islam Konseptual Dan Operasional‟,
Pustaka Radja, 2016
Timpe, D., The Art and Science of Business Management Productivity. Terj. Imam
Sarjono (Jakarta: Elex Media Komputindi, 1993)
128
Ramadhan, Soni W. dkk. “Pelaksanaan Program Pendidikan Kecakapan
Wirausaha (PKW) Pada Lembaga Pendidikan Non Formal di Kota
Bandung (Studi Kasus LKP Karya Duta),” Aksara, Jurnal Ilmu
Pendidikan Nonformal, Vol. 08, No. 1 (2022)
Yam, Jim Hoy , Manajemen Strategi: Konsep & Implementasi (Nas Media
Pustaka, 2020)
Yanti, Elfi, „Upaya Meningkatkan Profesional Guru Kelas Dalam Menggunakan
Model Pembelajaran Take and Give Pada Pembelajaran IPA
Melalui Pembinaan‟, COMSERVA JURNAL PENELITIAN DAN
PENGABDIAN MASYARAKAT, Vol. 03, No.01, (2023)
Zuhri, "Keberhasilan Implementasi Program Pembinaan Profesionalisme Guru",
Jurnal Indratech, Vol. 3, No.2, (Oktober, 2022)
129
PEDOMAN WAWANCARA
3. Strategi apa yang bapak gunakan untuk guru pemula dapat mencapai
pemula tersebut?
130
Pedoman Wawancara Guru Pemula di MTsN 1 Kediri
2. Jelaskan bagaimana proses anda bergabung sampai dengan saat ini sudah
3. Program apa yang anda ikuti untuk meningkatkan profesional anda sebagai
sebagai pendidik atau guru pemula yang baru bergabung di lembaga ini ?
131
Pedoman Wawancara Guru Lama / Senior di MTsN 1 Kediri
ini?
3. Adakah peran serta dari guru lama dalam membantu adanya pembinaan
132
Pedoman Dokumentasi MTsN 1 Kediri
133
Pedoman Observasi di MTsN 1 Kediri
134
SURAT BALASAN PENELITIAN DARI LEMBAGA PENDIDIKAN MTsN
1 KEDIRI
135
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
136
CEK PLAGIASI
137
138
139
CATATAN SIDANG MUNAQOSYAH SKRIPSI
140
DOKUMENTASI PENELITIAN LAPANGAN MTsN 1 KEDIRI
141
Peneliti berfoto dengan Waka Kurikulum MTsN 1 Kediri diruang Wakamad
CURRICULUM VITAE
142
SAYIDAH ILMA HANIFAH
PENDIDIKAN
143
MAKESTA : 2017
LAKMUD Unggulan : 2018
LAKUT : 2019
Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah : 2021
Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka : 2023
KARYA ILMIAH
144