SKRIPSI
Disusun Oleh:
1611305057
2020
PERAN GURU DALAM MENSTIMULASI FISIK MOTORIK
HALUS ANAK PEMBELAJARAN DARING DI TK
LABBAIKA
SKRIPSI
Disusun Oleh:
ERDA WARSA PUTRI
1611305057
2020
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Samarinda
HALAMAN PERSEMBAHAN
Juliat Noor dan Asmawati yang telah banyak berkorban dan memanjatkan doa
sepanjang malam untuk saya. Membantu saya baik secara finansial dan
spiritual, yang tidak henti-hentinya memberikan yang terbaik bagi saya dalam
Apriansyah, Fifi Novia, dan Mba Widia yang telah memberikan support serta
saran yang membangun selama saya mengerjakan skripsi ini dari awal hingga
selesai.
Terimakasih atas doa dan juga dukungan kalian semua, semoga Allah swt
MOTTO
Saya hanya berpikir bahwa hidup ini sangat menyulitkan. Kita tidak bisa
berjalan hanya mengikuti garis horizontal tapi kita juga harus bisa
melewati garis vertikal. Ditepi jurang, banyak orang-orang yang
membutuhkan pertolongan. Untuk memahami kenapa orang-orang
tersebut membutuhkan pertolongan, maka kita harus mencari jawaban atas
semua pertanyaan “kenapa, mengapa, dan bagaimana?” untuk berani
mengulurkan tangan. Tidak lupa semua itu bergantung pada keimanan kita
kepada sang pencipta (Allah swt), yang telah memberikan segalanya
kepada kita. Dengan begitu saya yakin apa yang kita pelajari akan berguna
untuk diri kita sendiri dan oranglain.
vi
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq dan hidayah-
Nya lah saya dapat menyelesaikan skripsi mengenai “Peran Guru Dalam
begitu banyak bantuan, saran, motivasi, dari berbagai pihak, oleh karena itu
6. Bapak Dr. Syeh Hawib Hamzah, S.Ag, M.PdI selaku dosen penasehat
7. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
1. Kedua orangtua yang saya sangat banggakan dan sangat saya sayangi,
5. Sahabat saya Trie Adelia Ambarwaty, Siska Indriani, Yunita, dan Dony
persahabatan yang sangat erat ini serta dukungan dan semangat yang
Samarinda.
8. Kepada guru-guru SD, SMP, dan SMA saya yang berada di Kalimantan
Penulis,
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i
MOTTO ...................................................................................................... v
ABSTRAK................................................................................................... vi
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 8
F. Kajian Pustaka.......................................................................... 13
C. Pembahasan.............................................................................. 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
DARING DI TK LABBAIKA,SAMARINDA
SEBERANG
BELAJAR DI RUMAH
RIWAYAT HIDUP
Erda Warsa Putri sebagai penulis skripsi adalah anak pertama dari
bapak M. Juliat Noor dan Ibu Asmawati dari dua bersaudara. Penulis
dilahirkan di Kabupaten Tana Tidung, Desa Tideng Pale Provinsi Kalimantan
Utara pada tanggal 19 Juni 1998. Penulis menempuh jenjang pendidikan mulai
dari Taman Kanak-Kanak (TK) Kartini pada tahun 2004 di Kabupaten Tana
Tidung, kemudian penulis masuk Sekolah Dasar (SD) 001 Sesayap,
Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2010,
kemudian penulis menempuh jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 1 Sesayap, Kabupaten Tana Tidung pada tahun 2011, pada
tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas
(SMA) 1 Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, hingga pada akhirnya penulis
menempuh jenjang pendidikan Starta 1 (SI) di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Samarinda yang ada di Kalimantan Timur dan mengambil Jurusan
Madrasah dengan program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
Penulis pernah aktif diberbagai ekstrakulikuler dan organisasi selama
menempuh berbagai jenjang pendidikan. Seperti, Palang Merah Remaja
(PMR) sebagai ketua dari HUMAS dan Kesenjangan Kesehatan tingkat SMP
dan SMA, Anggota Olahraga Badminton di SMP Negeri 1 Sesayap,
Kabupaten Tana Tidung, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebagai
anggota dari bidang Teknologi dan Informatika (TIK) di SMA Negeri 1
Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, sebagai anggota atau kader dari Kesatuan
Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), serta pernah menjadi ketua
koordinasi Teknologi dan Informatika (TIK) di Himpunan Mahasiswa
Program Studi (HMPS) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda
angkatan 2016. Saat ini penulis aktif mengikuti kursus, lomba menulis online,
dan seminar berbasis online maupun offline yang diadakan diberbagai wilayah
dan Universitas yang ada di Indonesia, serta penerima beasiswa berbasis
kursus via online.
Dengan motivasi dan dukungan dari keluarga serta sahabat penulis,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan pengerjaan tugas akhir yang telah
diberikan sebagai syarat dalam memperoleh kelulusan di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Samarinda.
Akhir kata penulis tutup dengan pengambilan judul skripsi penulis yaitu
“Peran Guru Dalam Menstiulasi Fisik Motorik Halus Anak Melalui
Pembelajaran Daring di TK Labbaika”
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
yang diperoleh melalui suatu pelatihan dan pengajaran. Pendidikan juga dapat
diartikan sebagai suatu usaha sadar yang dilakukan secara sistematis untuk
potensi yang ada dalam dirinya. Jadi, secara singkat pendidikan dapat diarikan
didik agar para peserta didik dapat memiliki pemahaman terhadap segala
yang muncul dalam studi kependidikan pada akhir tujuh puluhan. Konsep
1
Amos Neolaka dan Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan, (Depok: K E N
2
melihat kebutuhan apa yang peserta didik butuhkan seperti pengetahuan dari
berbagai informasi.
Anak Usia Dini (PAUD) adalah bermain sambil belajar. Dalam bermain itu
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), merupakan salah satu bentuk pendidikan
dari usia 0-6 tahun. Pendidikan pada masa ini disebut juga sebagai pendidikan
aspek perkembangan yang dimiliki anak usia dini seperti sikap, pengetahuan
2
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT
IMTIMA, 2007), hlm 11-12.
3
Theo Sunu Widodo, Riang Berdendang, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), hlm 5.
3
Anak usia dini adalah anak yang berada dalam batas usia kronologis
individu. Dalam mendefinisikan dan membuat batasan tentang anak usia dini
misalnya, terdapat dua perbedaan. Di Indonesia, batasan umur anak usia dini
adalah 0-6 tahun, sehingga pada usia 7 tahun anak telah dikatakan siap
melaksanakan studi pada jenjang pendidikan dasar.4 Anak usia dini berada
dalam masa golden age dimana anak mengalami masa pertumbuhan dan
agar tumbuh dan berkembang secara maksimal. Pemberian stimulasi ini dapat
(TPA), kelompok bermain (KB), PAUD atau melalui jalur formal seperti TK
dan RA.
Telah disebutkan bahwa anak usia dini berada dalam masa golden age
perkembangan pada anak usia dini. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia
anak usia dini meliputi enam aspek yaitu perkembangan agama dan moral,
sesuatu yang dapat diukur dengan melihat adanya akibat dari luar atau terjadi
4
Nur Hamzah, Pengembangan Sosial Anak Usia Dini, (Pontianak: IAIN Pontianak
Press, 2015), hlm 1.
5
Masganti Sit, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, (Depok: Kencana, 2017), hlm
7-8
4
berkesinambungan antara aspek fisik dan psikis seperti, anak yang awalnya
tidak bisa memegang alat tulis (misal pensil) menjadi bisa memegang pensil
Salah satu perkembangan anak usia dini adalah fisik motorik. Fisik
motorik anak usia dini merupakan suatu perkembangan dari unsur kematangan
dini dibedakan menjadi dua yaitu fisik motorik kasar dan fisik motorik halus.
Perkembangan pada fisik motorik kasar anak ini adalah perkembangan yang
melibatkan gerakan tubuh melalui otot-otot besar yang dipengaruhi oleh usia.
terutama dalam fisik motorik halus anak sangat diperlukan stimulasi yang
tepat dari orangtua dan guru. Namun, jika anak berada dalam ruang lingkup
fisik motorik anak. Hal yang biasanya guru lakukan dalam menstimulasi fisik
motorik anak sangatlah berbeda dari model pembelajaran yang dilakukan oleh
Dalam menstimulasi fisik motorik halus anak ini guru harus dituntut agar
Banyak cara dalam menstimulasi fisik motorik halus anak yang dapat
sekolah guru juga dapat menstimulasi motorik halus anak ini melalui media
Covid-19. Dalam surat keterangan ini, bahwa tujuan pelaksanaan Belajar Dari
satuan pendidikan.
mengatakan bahwa kalender belajar dari rumah melalui media daring untuk
jenjang PAUD Dikdasmen ditentukan pada minggu ketiga di bulan Juli karena
mengingat bahwa kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran baru akan
Oleh sebab itu, melalui surat edaran mengenai pedoman Belajar Dari
edaran terkait pedoman belajar yang dilakukan secara daring selama masa
(Covid-19).
secara online.
menegaskan bahwa sekolah yang berstatus zona merah, oranye, dan kuning
tidak diperbolehkan untuk dibuka dan akan secara berskala proses belajar akan
Melihat dari keadaan yang ada, TK Labbaika merupakan salah satu fokus
utama bagi guru dalam menstimulasi fisik motorik halus anak ditahun ajaran
baru ini. Sebagian guru juga harus belajar beradaptasi pada situasi yang ada
akan digunakan dalam proses belajar mengajar secara daring, terutama dalam
Oleh sebab itu, dalam penulisan skripsi kali ini peneliti mencoba mencari
tahu peran seperti apa yang guru lakukan dalam menstimulasi fisik motorik
pesan kepada peserta didik selama proses pembelajaran daring ini. Untuk itu,
maka peneliti ingin sekali melakukan penelitian tentang “Peran Guru Dalam
Labbaika”.
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah bagaimana peran guru dalam menstimulasi fisik motorik
C. Tujuan Penelitian
maka, tujuan penelitian dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
D. Manfaat Penelitian
maupun secara tidak langsung adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Secara Teoritis
dalam memahami peran guru dalam menstimulasi fisik motorik halus anak
usia dini melalui pembelajaran daring di salah satu lembaga sekolah yang
ada.
9
2. Secara Praktis
Adapun secara praktis yang dapat diperoleh dari hasil penelitian yang
a. Guru
b. Peneliti
E. Penegasan Istilah
1. Peran Guru
mengajar, dan melatih siswa yang bertujuan untuk membantu siswa dalam
pembelajaran.
seorang guru memberikan motivasi kepada anak melalui hail karya yang
perkembangan anak satu kali dalam satu minggu yang dilakukan setiap hari
sabtu dengan melihat hasil karya anak yang dikumpulkan secara daring ke
2. Motorik Halus
kecil dan berhubungan dengan koordinasi mata dengan tangan yang dilatih
Adapun indikator dalam motorik halus anak usia dini dalam penelitian ini
meliputi:
koordinasi antara tangan dan juga mata seperti menyusun puzzle, merangkai
11
dan lain-lain.
menggambar gedung, dan lain sebagainya tanpa adanya aturan dari orang
sekitar.
kertas yang masih kosong pada gambar atau tulisan yang akan ditiru,
misalnya pensil yang digunakan untuk menulis, crayon atau pensil warna
tanpa keluar garis, mewarnai gambar buah sesuai dengan warna buah
3. Pembelajaran Daring
Adapun yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran guru dalam
Labbaika.
F. Kajian Pustaka
terkait dengan judul penelitian dengan melihat persamaan dan perbedaan dalam
penelitian peran guru dalam mengembangkan motorik halus anak usia dini
1. Skripsi karya Jayanti Firka Dewi, dengan judul “Peran Guru Mengajarkan
usia dini yang ada di TK PKK Kalijudan Surabaya secara luas dan
6
Jayanti Firka Dewi, Peran Guru Mengajarkan Keterampilan Motorik Halus Melalui
Kegiatan Melipat Kertas Pada Kelompok B Di Pendidikan Anak Usia Dini AN-NUR
Pontianak Barat, Skripsi, Program Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Muhammadiyah
Pontianak, 2018
7
Maya Roekmanasari, Peran Guru Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia
Dini Di Kelompok A TK PKK Kalijudan Surabaya, Skripsi, Program Studi Pendiidkan Anak
Usia Dini Universitas Muhammadiyah, 2017
14
Atfhal III. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini secara
khusus yaitu: Adapun hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti adalah:
TABEL I
8
Polina Resty, Muhamad Ali, dan Desi Yuniarni, Analisis Peran Guru Dalam
Menstimulasi Motorik Halus Anak Di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal III, Skripsi, FKIP Untan
Pontianak, 2016
15
G. Sistematika Penulisan
dengan bab lainnya dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
masalah yang ada dalam laporan penelitian ini maka penulis mmebuat
sistematika penulisan.
penelitian.
analisis data.
penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Peranan
peranan.
posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini
b. Peraturan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
1
Yasnedi Achmad, Sosiologi Politik, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm 79.
18
2. Pengertian Guru
diartikan bahwa guru adalah orang yang pekerjaan, mata pencaharian, atau
profesinya mengajar.
Dalam hal ini guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi
juga pendidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para
2
Yasnedi Achmad, Sosiologi,,,,,, hlm 79.
3
Dewi Safitri, Menjadi Guru Profesional, (Riau: PT. Indragiri, 2019), hlm 5-6.
19
Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi
didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
4
Dewi Safitri, Menjadi Guru Profesional...., hlm 5-6.
20
Guru adalah model dan artis bagi siswa. Sebagai model, guru adalah
panutan siswa. Guru juga dapat diartikan sebagai inspirator dimana guru
harus mampu menginspirasi siswa untuk belajar lebih banyak dan lebih
mampu menggerakkan hati dan pikiran mereka untuk bisa menjadi yang
terbaik dalam segala hal. Oleh karena itu, menjadi guru berprestasi adalah
salah satu cara alternatif yang dapat dilakukan guru untuk memancing
siswanya berprestasi. 6
5
Iwan Wijaya, Professional Teacher, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), hlm 10.
6
Dian Marta Wijayanti, Guru Zaman Now, (Semarang: Formaci, 2017), hlm 34.
21
baik dalam segala hal. 8 Guru menjadi sosok teladan, baik dari segi
seorang guru harus berhati-hati dalam bertutur kata dan bertingkah laku.
Karena, tutur kata dan tingkah laku yang tidak tepat pada tempatnya akan
berakibat buruk pada tumbuh kembang peserta didik. Karena mereka bisa
saja meniru tutur kata dan tingkah laku guru tanpa memperhitungan benar
salahnya.9
14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 dijelaskan bahwa: Guru
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
7
Jamil Suprihatiningrum, Guru Professional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, dan
Kompetensi Guru, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2016), hlm 24.
8
Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator, (Semarang: RaSAIL Media Group. 2017), hlm 1.
9
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter Konsep Dan Implementasinya Secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi Dan Masyarakat, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2014), hlm 23.
22
usia dini, secara umum sama dengan pamong belajar, fasilitator, tutor dan
karena, pada masa usia inilah yang sangat menentukan bagi pertumbuhan
10
Mulyana A.Z, Rahasia Menjadi Guru Hebat, (Jakarta: PT Grasindo, 2010), hlm 33.
23
dalam bahasa Arab, ada beberapa kata yang menunjukkan profesi ini
seperti muddaris, mu’allim dan mu’addib yang memiliki makna yang sama
pengertian yaitu tarbiyah, ta’lim dan ta’dib. Maka pengertian guru atau
mu’allim, mengandung arti bahwa guru adalah orang berilmu yang tidak
sekaligus. 12
11
Ratnawilis, Buku Panduan Administrasi Kelas Guru Taman Kanak-Kanak (TK),
(Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), hlm 9.
12
Khusnul Wardan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), hlm
108.
24
The main findings of the study are that teachers with several years of
service experience feel better qualified to perform their duties (tasks
related to planning and teaching were rated the most higly) than
teachers with less work experience, and that techers with more work
experience evaluated the claim related to their educational activiry
statistically significantaly higher. An important finding is that teacher
define profesional identity and consequently, their role through their
personality traits, which shows that we must not ignore teachers.
personality traits, as they play inportant role in teachers professional
development and identity.13
peran guru dianggap sangat besar ketika guru itu memiliki pengalaman
dinas ke berbagai daerah dan lebih memenuhi syarat ketimbang guru yang
peran guru ini harus lebih signifikan, karena tidak menutup kemungkinan
dalam mengajar.
13
Danijela Makovec, 2018, The Teacher’s Role And Professional Development,
University Of Ljubljana Dapartement Of Educational Scienves, hlm 34.
25
belajar mengajar. Maka dalam hal ini guru sebagai agen perubahan
Sisdiknas No. 14 tentang guru dan dosen, bab1 pasal 1 ayat 10 yang
keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh
ۖ ذ ُ ِ ّريَّتي
Terjemahan ayat:
manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah
14
Rofaah, Pentingnya Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran Dalam Perspektif Islam.
(Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm 5-6.
15
Kalam.sindonews.com/, (online), di akses pada 15 Juli 2020 pukul 22:00 WIB.
26
peran guru sangat begitu penting dalam membimbing anak menjadi pribadi
ilmu, tetapi juga menjadi seorang pendidik bertangan dingin yang harus
16
Anggani Sudono, dkk, Pengembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Grasindo, 2009), hlm
3.
27
Dalam menyikapi tugas dan peran guru ini, guru pun diruntut untuk
anggota masyarakat dan warga negara yang baik. Beberapa pendapat para
ahli tentang kompetensi, peran, dan bahkan harapan yang dapat dilakukan
guru. Meskipun sebagian kompetensi dan peran itu sulit dilakukan dan
sebagai berikut:
17
Muhammad Anwar, Menjadi Guru Professional, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018),
hlm 34-35
28
18
Muhammad Anwar, Menjadi Guru....., hlm 34-35.
29
Peran lainnya yang diberikan kepada guru adalah sebagai tutor yang
selalu siap membantu dan membimbing para siswanya dengan hangat dan
dini dan tingkat kemampuan kognitif para siswanya. Dia juga harus
dituntut untuk bisa berperan sebagai performer atau aktor yang bisa
apa saja tugas dan tanggungjawab seorang guru, maka kita akan mengerti
apa saja peran guru bagi para muridnya. Adapun peran guru adalah sebagai
berikut
19
Tim Pengembang Ilmu Penidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung:
PT Imperial Bhakti Utama, 2007), hlm 81-82
30
masyarakat.
muridnya.
h. Dan lainnya.
Usman, guru memiliki banyak tugas baik yang terkait oleh dinas maupun
20
Dewi Safitri, Menjadi Guru Professional, (Riau: PT. Indragiri Dot.Com, 2019), hlm
20-21
31
a. Sebagai motivator
didiknya supaya semangat dan aktif dalam belajar. Dalam hal ini
b. Sebagai inspirator
atau ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Salah satunya,
c. Sebagai inisiator
21
Ahmad Susanto, Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, (Jakarta: Prenada Media,
2016), hlm 39-40.
32
d. Sebagai demonstrator
dapat dipahami oleh anak dengan mudah. Terlebih bagi anak didik
e. Sebagai mediator
pemhaaman yang memadai tentang segala bentuk dan jenis dari media
pendidikan.
f. Sebagai korektor
Sebagai korektor, guru harus bisa membedakan antara nilai yang baik
g. Sebagai informator
h. Sebagai organisator
22
Annisa Anita Dewi, Guru Mata Tombak Pendidikan, (Jawa Barat: CV Jejak, 2017),
hlm 11-15
33
i. Sebagai fasilitator
dengan mudah.
j. Pengelola kelas
k. Sebagai pembimbing
l. Sebagai supervisior
23
Annisa Anita Dewi, Guru Mata Tombak....., hlm 11-15
34
m. Sebagai evaluator
didiknya.24
ruang lingkup yang ada dalam buku teks dan ini yang harus diubah.
meliputi:
Guru adalah seorang pencari atau peneliti. Dia tidak tahu dan dia tahu
bahwa dia tidak tahu, oleh karena itu dia sendiri merupakan subjek
kebenaran.
24
Annisa Anita Dewi, Guru Mata Tombak....., hlm 11-15
35
Guru sebagai pemindah kemah, adalah guru yang berusaha keras untuk
Guru sebagai pembawa cerita, adalah guru yang tidak takut menjadi
tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi manusia, dan
Guru sebagai aktor, adalah guru harus melakukan apa yang ada dalam
kasar diawali dengan bermain yang merupakan gerakan kasar. Pada usia 3
26
Ahmad Izzan, Membangun Guru....., hlm 70-81
37
b. Meniru
Belajar keterampilan motorik dengan meniru atau imitasi melalui
suatu model yang dicontohkan akan menjadikan anak lebih cepat
untuk menguasai keterampilan tersebut, maka untuk mempelajari
suatu keterampilan dengan baik anak harus dapat mencontoh model
yang baik pula. 27
c. Pelatihan
Adanya latihan untuk meningkatkan kemampuan motorik sangat
penting dalam tahap awal belajar keterampilan motorik, dengan
latihan tersebut anak akan meniru gerakan yang dilakukan oleh
pembimbing dan supervisi. Bimbingan sangat diperlukan untuk
membentulkan suatu kesalahan sebelum kesalahan tersebut terlanjur
menjadi kebiasaan sehingga sulit untuk dibetulkan kembali. 28
jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi motorik halus anak sangat
27
Ricard Decaprio, Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Disekolah, (Yogjakarta: Diva
Press, 2013), hlm 23-27.
28
Ricard Decaprio, Aplikasi Teori,,,,, hlm 23-27.
29
Jumiah, Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Dengan Melipat Kertas Sederhana
Melalui Metode Demosntrasi di TK Jaya Lestari Desa Beliti Jaya, Skripsi, Program Sarjana
Ilmu Pendidikan Universita bengkulu, 2014, hlm 23.
38
bangunan. 30
yaitu:
1. Pertumbuhan (growth)
30
Mursid, Belajar dan Pembelajaran PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015),
hlm 11-12.
31
Grissme, David, Kevin J. Grimm, Sophie M. Aiyer, William M. Murrah, and Joel S.
Steel, Fine Motor Skills And Early Comprehension Of The World: Two New School Readiness
Indicators: Development Psychology, Vol. 46 No. 5 2010, hlm 8.
32
Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif, Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik,
(Jawa Barat: UPI Sumedang Press, 2018), hlm 1-7
39
2. Perkembangan (devolopment)
dalam bentuk semakin baik, semakin lancar, dan sebagainya yang pada
gerak yang kompleks dan teroganisir dengan baik dan pada akhirnya
kali. 33
33
Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif, Pertumbuhan dan Perkembangan,,,,, hlm 1-7
40
3. Kematangan (mataration)
dari dalam diri sendiri, bukan rimbul karena faktor dari luar individu.
Contoh kematangan:
reproduksi).
4. Penuaan (aging)
menurun.34
34
Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif, Pertumbuhan dan Perkembangan...., hlm 1-7
41
semakin kompleks35
tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini
35
Satya Indra Wira, Membangun Kebugaran Jasmani Dan Kecerdasan Melalui Bermain,
(Jakarta: Departemen Pendidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, 2011), hlm 16
42
tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil saja. Menurut Dini p
36
Herdina Indrijati, Psikologi Perkembangan Dan Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta:
Kencana, 2017), hlm 32-33
43
menjelaskan bahwa:
Semakin banyak dilihat dan didengar oleh anak semakin banyak juga
akan menjadi bosan, akan tetapi guru tidak bisa memaksakan anak.
Suatu tekanan atau hukuman akan menimbulkan rasa takut bagi anak
37
Achmad Afandi, Buku Ajar Pendidikan dan Perkembangan Motorik, (Ponorogo: Uwais
Inspirasi Indnesia, 2019), hlm 17.
44
biji-bijian)
b. Menjiplak bentuk
berbagai media.
a. Meniru bentuk
detail
38
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009
Tentang Standar Pendidikan Nasional
39
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009
Tentang Standar Pendidikan Nasional
45
lebih jauh.
surat:
َ َث ُ َّم َج َع ۡل ٰنهُ نُ ۡطفَةً فِ ۡى قَ َر ٍار َّم ِك ۡينث ُ َّم َخلَ ۡقنَا النُّ ۡطفَة
ۡ علَقَةً فَ َخلَ ۡقنَا ا ۡل َعلَقَةَ ُم
ضغَةً فَ َخلَ ۡقنَا
َ س ۡونَا ۡال ِع ٰظ َم لَ ۡح ًما ث ُ َّم ا َ ۡنش َۡا ٰنهُ خ َۡلقًا ٰاخ ََرؕ فَت َٰب
َـرك َ ضغَةَ ِع ٰظ ًم فَ َك
ۡ ۡال ُم
Terjemahan ayat:
“Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulamg belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging, kemudian Kami jadikan Dia
baik”41
40
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2005), hlm 24.
41
Kalam.sindonews.com/, (online), di akses pada 20 Juli 2020 pukul 23:00 WIB.
47
anak dapat melakukan kegiatan ibadah dan mengenal ciptaan Tuhan. Ada
pola dan memecahkan beberapa masalah dan ada juga standar tingkat
42
Khadijah, Media Pembelajaran Anak Usia Dini, (Medan: Perdana Publishing, 2015),
hlm 50
48
anak, salah satunya adalah anak dapat menggunakan jari-jari tangan dan
TABEL II
43
Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
49
tangan
d. Memasukkan benda-benda ke
dalam wadah
e. Menumpahkan benda-benda dari
wadah
18-24 bulan a. Membuat garis vertikal atau
horizontal
b. Membalik halaman buku
meskipun belum sempurna
c. Menyobek kertas44
2-3 tahun a. Meremas kertas atau kain
dengan menggerakkan lima jari
b. Melipat kertas atau kain
meskipun belum rapi atau lurus
c. Menggunting ketas tanpa pola
d. Koordinasi jari tangan cukup
baik untuk memegang benda
pipih45
3-4 tahun a. Menuang air, pasir, atau biji-
bijian ke dalam tempat
penampung (mangkuk, ember)
b. Memasukkan benda kecil ke
dalam botol (potongan lidi,
kerikil, biji-bijian)
c. Meronce benda yang cukup
besar
d. Menggunting kertas mengikuti
pola garis lurus
4-5 tahun a. Membuat garis vertikal,
horizontal, lengkung kiri atau
kanan, miring kiri atau kanan,
dan lingkaran
b. Menjiplak bentuk
c. Mengkoordinasikan mata dan
tangan untuk melakukan
getakan yang rumit
d. Melakukan gerakan manipulatif
untuk menghasilkan suatu
bentuk dengan menggunakan
berbagai media
e. Mengekpresikan diri dengan
bekarya seni dengam
44
Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
45
Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
50
46
Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
47
Novan Ardy Wiyani, Konsep Dasar Paud, (Yogyakarta: Gava Media, 2016), hlm 112.
51
temannya.
48
Samsudin, Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: Litera Pernada
Media Group, 2008), hlm 85.
52
sekecil apapun gerakan yang dilakukan anak, merupakan sebuah hasil pola
interaksi dari sistem bagian tubuh yang dikontrol oleh otak dimana akan
manusia.
b. Kondisi fisik
49
Kemendiknas, Acuan Penyusunan Kurikulum PAUD, (Jakarta: Depdiknas, 2019), hlm
14.
53
e. Aspek psikologi
50
Heri Rahyubi, Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik, (Bandung: Nusa
Media, 2016), hlm 225-227.
54
f. Usia
bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua tentu saja punya karateristik
g. Jenis kelamin
Contohnya dalam olahraga sepak bola, volly, tinju, karate, tenis dan
lain-lain.
apabila anak tersebut memiliki bakat dan potensi dalam hal tersebut.
diinginkan.53.
51
Heri Rahyubi, Teori-teori Belajar dan AplikasI....., hlm 225-227.
52
Heri Rahyubi, Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran...., hlm 225-227.
53
Heri Rahyubi, Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran...., hlm 225-227.
55
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan fundamental. Anak usia dini berada pada
rentang usia 0-6 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan
dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang
Pendidikan Nasional berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada
bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan
ditegaskan bahwa, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang dilakukan pada anak yang
54
Yuliani Nurani Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT
INDEKS, 2013). hlm 6-8.
56
baru lahir sampai dengan enam tahun. Pendidikan anak usia dini pada dasarnya
meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan
potensi dan kecerdasan anak. Karena, anak merupakan pribadi yang unik dan
komunikasi guru dan siswa lebih interaktif, dan pembelajaran lebih efektif.
pembelajaran dalam arti sempit. Dalam konteks ini media pembelajaran hanya
yang kompleks, tetapi juga bentuk sederhana, seperti slide, foto, diagram
inti dan kompetensi dasar yang akan kita buat. Biasanya hal itu tidak lepas
dari silabus yang telah ditentukan berdasar pada peraturan yang berlaku pada
setiap sekolah. Dari kompetensi dasar yang telah ditentukan maka guru dapat
lebih kreatif dalam menyiapkan media pembelajaran ini, agar siswa mudah
memahami materi yang disampaikan dan juga media pembelajaran ini dapat
dilakukan secara online, melalui media digital, media internet, dan media siber
57
Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik, (Jakarta:
Kencana, 2011), hlm 178.
58
Atiko, Mudah Membuat Media Pembelajaran, (Gresik: Caremmedia Communication,
2018), hlm 2
58
(cyber media). Pengertian dari media online sendiri, semua jenis kanal
(channel) komunkasi yang ada di internet atau hanya bisa diakses dengan
Media sosial merupakan salah satu tempat untuk belajar secara daring,
menciptakan dunia virtual. Peran media sosial sangat berpengaruh besar dalam
pengggunanya. 59
adalah media digital yang mencakup teks, video, dan musik yang di
informasi. Dalam hal ini, pembelajaran daring juga dapat diartikan sebagai
tidak menimbulkan stress bagi siswa yang memicu adanya bahaya untuk
61
Mac Aditiarawan, dkk , Hoax dan Hate Speech Di Dunia Maya, (Lembaga Kajian Aset
Budaya Indonesia Tonggak Tuo: Jakarta, 2019), hlm 50.
60
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kualitatif, artinya pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud
instrumen kunci, pengambilan sampel dari sumber data yang dilakukan secara
porposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi dari data yang
kondisi realitis, kompleks, serta rinci. Penelitian kualitatif yang juga dapat
B. Pendekatan Penelitian
pendekatan yang bersifat deksritif kualitatif, karena penelitian ini akan lebih
ilmiah.
1
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: CV Jejak,
2018). hlm 7-9.
61
yang detail mengenai aspek penting yang akan diteliti dengan menggunakan
mengumpulkan informasi yang didapat dan memahami bagaimana hal itu bisa
terjadi. 2
C. Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah inti dari sebuah masalah terkebih dahulu
agar tidak terjadi sebuah permasalahan yang meluas yang akan menyebabkan
meneliti peran guru dalam mengembangkan fisik motorik halus anak usia dini
1. Observasi
2
Muri Yusuf, Metode Penelitian, (Jakarta: K E N C A N A, 2017). hlm. 339
3
Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017).
hal 17
62
observasi yaitu:
suatu alat atau cara baik dalam situasi sebenarnya maupun buatan
(melibatkan diri) dalam situasi obyek yang yang diteliti (observer tidak
partisipasi dilakukan oleh observer dari luar situasi obyek yang diteliti
dahulu.
4
Ajat Rukajat,Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2018). hlm
75-76
63
5
Soebardhy, dkk, Kapita Selekta Metodelogi Penelitian, (Jawa Timur: Qiara Media,
2020), hlm 126.
64
TABEL. III
Indikator Ya TIdak
TABEL. IV
DARING.
Variabel Indikator
1. Alokasi waktu observasi di TK a. Kegiatan awal.
Labbaika. b. Kegiatan inti.
c. Kegiatan akhir.
2. Wawancara
terttentu. Percakapan ini ini dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu
pertanyaan. 6
6
Mayang Sari Lubis, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2012). hlm
34
66
a. Wawancara terstruktur
harus diajukan dengan format dan urutan yang betul-betul sama kepada
subjek.
7
Fandi Rosi Sarwo Edi, Teori Wawancara Psikodiagnostik, (Yogyakarta: Leutikaprio,
2016), hlm 19-27.
68
TABEL. V
SEBERANG
No Pertanyaan
TABEL VI
No Pertanyaan
3. Dokumentasi
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat,
koran, majalah, prasasti, notulen rapat, leger nilai, agenda dan lain-lain. 8
E. Keabsahan Data
tidaknya semuanya bersifat valid dan juga kredibel. Untuk itu perlu diadakan
cara mengecek data dengan sumber yang sama namun menggunakan teknik
yang berbeda. Hal ini digunakan untum memastikan sebuah kebenaran suatu
data, bila data yang dihasilkan berbeda peneliti akan melakukan diskusi lebih
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
8
Johni Dimyati, Merodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: K E N C A N A, 2013).
hlm 100-102
71
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun oranglain. Proses dari analisis data kualitatif
mendiskusikan pada teman atau oranglain yang dipandang ahli. 9 Pada tahap
tujuan bahwa data tersebut menarik atau tidak. Sehingga peneliti dapat
memilah mana data yang penting data yang tidak penting sehingga harus
ditinggalkan.
Dengan mendisplay data, maka akan memudhkan kita memahami apa yang
9
Sugiyono, Metode Penellitian Pendidikan, (Bandung: Alfaveta, 2015). hlm 336.
72
dipahami. 10
3. Vertivikasi
baru yang sebelumnya belum pernah ada yang bersifat deksritif atau suatu
objek yang masih belum jelas yang bersifat hubungan kausal atau interaktif,
10
Sugiyono, Metode. . ., hlm. 338.
11
Sugiyono, Metode. . ., hlm. 341
73
BAB IV
A. Profil TK Labbaika
saat itu dipimpin oleh ibu Faridah Saleh di bantu ibu Hairani dan ibu
Herliani.
(guru) maka jumlah guru bertambah menjadi 4 orang. Dan pada tahun ajn
Aepiah AR, maka sejak tahun 1994 sampai dengan 1997 Kepala Sekolah
Labbaika dan didukung oleh orangtua siswa dan para tokoh masyarakat
dilingkungan TK Labbaika. 81
81
Dokumen TK Labbaika
74
daerah Sambutan.
pendidikan isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai
satu tim penyusun yang terdiri atas kepala sekolah dan guru-guru dengan
82
Dokumen TK Labbaika
75
diantaranya adalah:
f. Lingkungan kondusif
a. Visi
b. Misi
berakhlaqul karimah. 83
83
Dokumen TK Labbaika
76
Seberang yaitu:
Dalam kegiatan inti ini, guru menjelaskan mengenai sub tema pada
Kegiatan akhir ini, terdiri dari penutup. Penutup pada kegiatan akhir
ini diakhiri dengan membaca doa sesudah belajar dan guru juga
84
Dokumen TK Labbaika
77
yang baik bagi seluruh peserta didiknya. Masing-masing sentra atau kelas
terdiri dari satu orang guru kelas dan satu guru pendamping.
TABEL VII
DATA TENAGA KEPENDIDIKAN TK LABBAIKA SAMARINDA
SEBERANG
Tempat Ijazah Pangkat atau
No Nama/Nip Tanggal TMT Status Tahun Jabatan
Lahir Di
peroleh
Arpiah, Muara Badak, Pengurus TK
1 AR.S.Pd.AUD 12 Juli 1969 15 April 1993 PNS 2012 Labbaika/Guru
196907122007012036
Samarinda,
2 Salasiah, S.Pd 16 Mei 1983 21 Juli 2003 GTY 2012 Kepsek/Guru
Samarinda,
23 Juni
3 Nuril Syamsiah, S.Pd 17 Januari GTY - Guru
2008
1996
Samarinda, 20
4 Lisa Rustina, S.Pd 16 Maret Desember GTY - Guru
1982 2008
Samarinda, 13
5 Hairunnisa, S.Pd 29 Oktober September GTY 2016 Guru
1985 2010
6 Fitriani Afnor Samarinda, 28
78
Labbaika saat ini meliputi 40 orang. Adapun kelas yang digunakan dalam
pembelajaran siswa ini terdiri dari empat kelas atau empat sentra. Adapun
ke empat kelas atau ke empat sentra ini meliputi, Kelas An-Nur (sentra
ini meliputi:
d. Bercakap-cakap.
e. Pemberian tugas.85
85
Dokumen TK Labbaika
79
Adapun kondisi peserta didik yang ada di sentra seni (kelas Al-
yaitu:
TABEL VIII
DATA ANAK SENTRA SENI (KELAS AL-FURQON) TK LABBAIKA
Samarinda,
6 Annisa Nur Jelita P 14 Oktober Islam Andrianur Pegawai
2015 Swasta
Samarinda,
8 Winda Scolastya P 29 Islam Hendra Swasta
Syaputri Desember Syaputra
2014
Samarinda,
9 Khalisa Maura Athifa P 31 Islam Syafril Swasta
Desember Pernanda
2014
data yang diperoleh peneliti berdasarkan apa yang peneliti temukan selama
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian data ini akan lebih
digunakan.
bagaimana peran guru dalam menstimulasi fisik motorik halus anak melalui
halus anak ini dilakukan melalui video-video yang dibuat oleh guru, seperti
86
Lisa Rustina, Wawancara, Guru Sentra Seni TK Labbaika, Samarinda Seberang.
82
tentang cara memegang dan menggunakan alat dan bahan yang benar dalam
yang dilakukan oleh guru dengan anak-anak dua kali dalam sebulan atau
daring di TK Labbaika ada beberapa langkah yang guru lakukan agar fsik
tugas secara daring melalui whatsapp group kelas. Dimana hasil penelitian
seperti tugas apa yang harus anak kerjakan selama di rumah. Dalam
87
Lisa Rustina, Wawancara, Guru Sentra Seni TK Labbaika, Samarinda Seberang.
83
bentuk atau pola, mengajak anak untuk ikut dalam kegiatan meremas kertas
88
Lisa Rustina, Wawancara, Guru Sentra Seni TK Labbaika, Samarinda Seberang.
84
maupun video.
pembelajaran daring, tidak hanya itu guru juga menyiapkan berbagai macam
memberikan arahan kegiatan dalam bentuk gambar atau video yang sudah
dimana semua kegiatan ini bisa dilakukan atau diprakekkan secara langsung
sesuai dengan arahan yang guru berikan. Adapun beberapa peran guru
daring.
motorik halus, dimana RPPH ini dibuat oleh guru kelas masing-masing
kelas.
kelas, yaitu setiap hari selasa dan kamis. Dalam melakukan kegiatan
halus melalui zoom dilakukan selama satu kali dalam dua bulan.
dihari senin sampai dengan hari kamis. Untuk hari jumat guru
melalui media daring, guru akan tetap melihat acuan dari segala aspek
89
Lisa Rustina, Wawancara, Guru Sentra Seni TK Labbaika, Samarinda Seberang.
88
mengajar guru. Contoh, rolling kelas untuk sentra seni di hari rabu
anak dapat menerima rangsangan stimulus yang baik dan juga anak
wajah.
dengan jadwal guru mengajar satu kali dalam seminggu sesuai sentra
90
Lisa Rustina, Wawancara, Guru Sentra Seni TK Labbaika, Samarinda Seberang.
89
dilakukan guru akan lebih mudah. Disisi lain peneliti juga memperoleh
ini adalah dengan adanya pemberian RPPM kepada orang tua murid.
Tujuannya agar orang tua juga mengetahui apa saja kegiatan yang akan
daring, yaitu tugas yang diberikan kepada anak juga dikurangi, dimana
91
Arfiah, Wawancara Kepala Sekolah, TK Labbaika Samarinda Seberang
90
dua tugas pada anak setiap kali mengajar selama satu minggu sekali
daring ini, guru memiliki banyak tugas terutama dalam merancang atau
92
Lisa Rustina, Wawancara, Guru Sentra Seni TK Labbaika, Samarinda Seberang.
91
anak usia dini, tidak berbeda dengan media pada umumnya. Media
anak yaitu pensil, crayon (pensil warna dan lain-lain), buku gambar,
93
Lisa Rustina, Wawancara, Guru Sentra Seni TK Labbaika, Samarinda Seberang.
94
Lisa Rustina, Wawancara, Guru Sentra Seni TK Labbaika, Samarinda Seberang.
.
92
media tersebut.
kertas yang digunakan dan warna apa saja yang ada pada kertas
2. Media playdough
eperti merah, kuning, hijau, merah muda, ungu, orange, biru dan
kita inginkan.
3. Media manik-manik
memiliki ukuran yang kecil dan besar yang terdiri dari berbagai
keinginan anak.
4. Media puzzle
anak bahwa dakron atau kapas bisa ditempel dibuku gambar atau
bawah ini:
95
Wawancara Orangtua Murid
96
96
Wawancara Orangtua Murid
97
tentang tata cara sholat, hapalan-hapalan, tata cara berdoa, dan lain
dan besar, menebalkan huruf atau angka dan lain sebagainya yang
97
Wawancara Orangtua Murid
99
pemberian motivasi secara verbal, hal ini tidak luput karena sistem
dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya kepada anak namun juga
dilakukan oleh peneliti bersama dengan Ibu Lisa selaku guru sentra seni
98
Lisa Rustina, Wawancara, Guru Sentra Seni TK Labbaika, Samarinda Seberang.
100
yang sesuai dengan indikator dalam RPPM dan juga standar penilaian
yang dikirimkan melalui group kelas. Jika ada tugas anak yang tidak
sesuai, guru meminta anak untuk memperbaikinya setelah itu guru baru
halus anak.
99
Wawancara, Ibu Lisa Rustina, Sentra Seni.
101
TABEL IX
Indikator Ya Tidak
1. Anak dapat mengkoordinasikan tangan dengan mata √
selama melakukan kegiatan pembelajaran.
2. Anak mampu menggunting sesuai dengan pola. √
3. Anak dapat menempel gambar dengan tepat √
4. Anak mampu menggambar sesuai dengan gagasannya √
5. Anak dapat menjiplak bentuk. √
6. Anak dapat meniru bentuk. √
7. Anak dapat menggunakan berbagai macam media √
dalam pembelajaran.
8. Anak dapat membuat berbagai garis secara horizontal √
maupun vertikal.
9. Anak dapat mewarnai dengan benar. √
TABEL X
HASIL PENILAIAN MOTORIK HALUS ANAK DI SENTRA SENI (KELAS AL-
FURQON) TK LABBAIKA
Al-zahirah Humaira
1 Khairunnisa √
3 Shopi Salsabila √
4 Aqilah H. Dzakiyah √
Auliyah
5 Aprilia Akhirunisa √
7 Aurora √
Princessa Ramadhani
8 Winda √
Scolastya Syaputri
√
11 Fatma Amirah
12 Amira √
Naila Syakirana Putri
yaitu perkembangan motorik halus anak. Hal ini pun sesuai dengan apa
setiap seminggu sekali sesuai dengan indikator yang ada di RPPM serta
guru juga berperan dalam merekap hasil penilaian selama satu bulan
sekali.
motorik halus anak, setelah itu guru menjelaskan bagaimana cara guru
gerakan melalui video call atau video yang dibuat dan dikirimkan oleh
C. Pembahasan
secara baik hal ini terlihat selama anak mengikuti pembelajaran motorik halus
ceramah dan penugasan. Selain itu guru menstimulasi motorik halus anak
pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
100
Mursid, Belajar dan Pembelajaran....., hlm 11-12.
105
mengejar di depan kelas dan memiliki peran penting dalam mengolah proses
The main findings of the study are that teachers with several years of
service experience feel better qualified to perform their duties (tasks
related to planning and teaching were rated the most higly) than teachers
with less work experience, and that techers with more work experience
evaluated the claim related to their educational activiry statistically
significantaly higher. An important finding is that teacher define
profesional identity and consequently, their role through their personality
traits, which shows that we must not ignore teachers. personality traits, as
they play inportant role in teachers professional development and
identity.102
Yang mengartikan bahwa peran guru dianggap sangat besar ketika guru itu
ketimbang guru yang yang tidak berpengalaman dalam dinas karena dianggap
bahwa tugas mengajar guru sangat rendah. Danijela menegaskan juga dalam
memahami peran guru ini harus lebih signifikan, karena tidak menutup
secara online dengan menggunakan tmetode penelitian dan analisis data, bahwa
daring, pada dasarnya guru sentra terlebih dahulu menjelaskan kepada anak
101
Iwan Wijaya, Professional....., hlm 10.
102
Danijela Makovec, 2018, The Teacher’s Role And Professional....., hlm 34.
106
tentang alokasi pembelajaran motorik halus seperti hari, tanggal, bulan, tahun
dan juga tema yang akan dipelajari pada hari itu. Setelah itu guru kemudian
kertas atau menggeggam benda-benda yang ada disekitar anak seperi pensil,
buku, atau penghapus. Setelah itu guru kemudian memberikan tugas beserta
video call atau video yang diberikan guru kepada whatsapp orangtua anak
diberikan sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru. Adapun beberapa
peran guru dalam menstimulasi fisik motorik halus anak melalui pembelajaran
Peran guru sebagai organisator, yaitu peran guru dalam membuat berbagai
untuk membantu guru dalam menjelaskan materi yang akan disampaikan. 103
103
Muhammad Anwar, Menjadi Guru..., hlm 34-35.
107
Peran guru sebagai komunikator, adalah peran guru yang bepusat sebagai
materi pembelajaan, tugas atau praktik, buku atau media yang akan dipakai
Peran guru sebagai motivator. Peran guru sebagai motivator, yaitu guru
diberikan oleh guru hanya berbentuk verbal saja dikarenakan situasi pandemi.
Biasanya untuk menyemangati anak, guru akan memuji hasil karya anak
104
Annisa Anita Dewi, Guru Mata....., hlm 11.
108
seperti mengatakan karya anak sangat bagus dan memperbaiki sedikit jika ada
Peran guru sebagai evaluator. Peran guru sebagai evaluator yaitu guru
menstimulasi fisik motorik anak, dilakukan setiap hari sabtu dalam seminggu.
Adapun cara guru dalam melakukan evaluasi motorik halus anak yaitu dengan
melihat hasil karya anak kemudian hasil penilaian yang dikumpulkan akan
guru mencakup beberapa komptensi dasar (KD) yang dimiliki oleh anak,
sehingga penilaian yang diambil bukan hanya indikator dari fisik motorik halus
bentuk kegiatan motorik halus apa saja yang dilakukan oleh anak selama di
rumah agar guru yang berperan sebagai evaluator dapat menilai apakah
peneliti juga menemukan bahwa selama proses stimulasi motorik halus anak
melalui pembelajaran daring komunikasi antar orangtua dan guru tidak terputus
105
Ahmad Izzan, dkk, Membangun Guru Berkarakter, (Jawa Barat: Humaniora, 2012),
hlm 39.
109
anak baik guru dalam menyampaikan kegiatan yang ada di sekolah maupun
halus anak selama berada di rumah. Dengan begitu bahwa proses stimulasi
motorik halus anak dapat berkembang secara baik sesuai dengan indikator yang
melalui teknik observasi dilakukan melalui analisis video yang dikirimkan oleh
oleh guru dimana dari video tersebut peneliti menarik kesimpulan dengan
wawancara kepada guru kelas dan diisi oleh guru kelas kemudian hasil
kesulitan dalam mengumpulkan data penelitian karena sistem tatap muka yang
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
pembelajaran daring, tidak hanya itu guru juga menyiapkan berbagai macam
memberikan arahan kegiatan dalam bentuk gambar atau video yang sudah
dimana semua kegiatan ini bisa dilakukan atau diprakekkan secara langsung
B. Saran
Samarinda Seberang.
110
1. Adapun saran yang diberikan kepada pihak sekolah dan guru kelas adalah
diperluas lagi agar anak dapat menerima apa yang disampaikan oleh guru
secara baik.
2. Saran lain yang peneliti berikan kepada guru adalah tetaplah semangat
Polina Resty. Muhamad Ali, dan Desi Yuniarni. Analisis Peran Guru Dalam
Menstimulasi Motorik Halus Anak Di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal III.
Skripsi FKIP Untan Pontianak, 2016
Grissme, David, Kevin J. Grimm, Sophie M. Aiyer, William M. Murrah, and Joel
S. Steel. Fine Motor Skills And Early Comprehension Of The World: Two
New School Readiness Indicators: Development Psychology. Vol. 46 No. 5
2010
Buku
Hamzah, Nur. Pengembangan Sosial Anak Usia Dini. Pontianak: IAIN Pontianak
Press. 2015
Sit, Masganti Sit. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Depok: Kencana.
2017
Safitri, Dewi Safitri. Menjadi Guru Professional. Riau: PT. Indragiri Dot.Com.
2019
Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2005
Wiyani, Novan Ardy. Konsep Dasar Paud. Yogyakarta: Gava Media. 2016
Solichah, Imroatus. Alat Peraga Untuk Pelajar Tunarunggu. Jakarta: Media Guru.
2014
Dewi, Putri Kumala dan Nia Budina. Media Pembelajaran Bahasa. Malang: UB
Press. 2018
Atiko, Mudah Membuat Media Pembelajaran. Gresik: Caremmedia
Communication. 2018
Aditiarawan, Mac. Dkk. Hoax dan Hate Speech Di Dunia Maya. Lembaga Kajian
Aset Budaya Indonesia Tonggak Tuo: Jakarta. 2019
Soebardhy, dkk. Kapita Selekta Metodelogi Penelitian. Jawa Timur: Qiara Media.
2020
Dewi, Annisa Anitai. Guru Mata Tombak Pnedidikan. Jawa Barat: CV Jejak.
2017
Izzan, Ahmad. dkk. Membangun Guru Berkarakter. Jawa Barat: Humaniora. 2012
Artikel
LABBAIKA,SAMARINDA SEBERANG
No Pertanyaan
7 Apa saja alat dan bahan yang digunakan guru dalam mengajarkan
keterampilan motorik halus ini kepada anak selama pembelajaran
daring?
Jawaban:
Pensil, buku tulis, buku paket, lem, gunting, kertas origami dan
buku gambar.
14 Bagaimana cara Ibu guru menghadapi jika ada murid yang tidak
ingin melakukan kegiatan pembelajaran motorik halus yang
dilakukan melalui pembelajaran daring?
Jawaban:
Jika ada anak yang tidak mau mengerjakan tugasnya, saya sebagai
guru biasanya memberikan jeda kepada anak dalam
mengumpulkan tugasnya tidak dihari itu juga.
No Pertanyaan
3 Apa saja bentuk kegiatan motorik halus yang dilakukan anak selama
di rumah?
Jawaban:
Menyapu, membereskan tempat tidur, melipat pakaian, bermain
pasir, mewarnai gambar, menulias dan lain-lain.