PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
NIM: 20.A.60.020
Fakultas Tarbiyah
2024
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 20.A.60.020
Bangil, …………………………..….…
Menyetujui Pembimbing,
NIDN. 2101015801
ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Tim Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Bangil
menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Kuis
berbasis Crossword Puzzle dalam meningkatkan Prestasi belajar SKI siswa MTS
Al-Ishlah” yang ditulis oleh Mohammad Zulfikri Arief, NIM 20.A.60.020 telah
diuji oleh Tim Penguji pada 25 Maret 2024, Skripsi telah disetujui untuk dijadikan
sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar “S.Pd” (Bachelor of Arts) Ilmu
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah.
Pimpinan Sidang
NIDN: 2130037601
Sekretaris
Penguji I
NIDN: 2130037601
Penguji II
iii
NIDN. 2101015801
KATA PENGANTAR
Syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, atas segala rakh dayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi
Pembelajaran Kuis berbasis Crossword Puzzle dalam meningkatkan
Prestasi belajar SKI siswa MTS Al-Ishlah”. Skripsi ini merupakan karya
ilmiah disusun dalam upaya untuk menyelesaikan pendidikan sarjana Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Bangil.
1. Ibu Drs. Hj. Siti Romlah, M. Pd. selaku Rektor IAI NU Bangil.
2. Khoirul Anam, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah Institut Agama islam
Nahdlatul Ulama Bangil.
3. Siti Rohmatul Ummah Lc, M.Ag. selaku Kaprodi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Bangil.
4. Drs. H. Sami’udin, M.Si. selaku pembimbing yang senantiasa sabar dan
memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Guru MTS Al-Islah yang telah memberikan bantuan
serta doanya dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Semua pihak yang telah membantu penelitian ini berjalan lancar. Akhirnya,
semoga amal baik yang telah bapak/ibu berikan kepada penulis mendapatkan
balasan sebaik-baiknya dari Allah SWT.
M. Zulfikri Arief
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
ini cenderung menurun. Tahun lalu nilai rata-rata AKMI murid MTS Al-
potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
1
Tim redaksi, Undang-undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Sinar Grafika, Jakarta, 2011), h.7
2
Imam, Wahyudi, Pengembangan Pendidikan strategi Inovatif dan Kreatif dalam Mengelola
Pendidikan secara Komprehensif(Cet. I Jakarta : Prestasi Pustaka, 2012), h. 3.
1
keagamaan, pengendalian, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan yang
sadar dan terencana. Dalam hal ini peserta didik diposisikan sebagai subjek
ٰٓيَاُّيَه ا اَّل ِذ ْيَن ٰا َم ُن ْٓو ا ِاَذ ا ِقْي َل َلُك ْم َتَفَّس ُحْو ا ِفى اْلَم ٰج ِلِس َفاْفَس ُحْو ا َيْفَس ِح ُهّٰللا َلُك ْۚم َو ِاَذ ا ِقْي َل اْنُش ُز ْو ا
َفاْنُشُز ْو ا َيْر َفِع ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِم ْنُك ْۙم َو اَّلِذ ْيَن ُاْو ُتوا اْلِع ْلَم َد َر ٰج ٍۗت َو ُهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيٌر
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Mujadilah:11) 4.
diterima, hal ini sesuai dengan pendapat Sumardi Suryabrata “guru harus
mampu mengatasi peserta didik yang malas dan tidak menemukan kesulitan
3
Abd Rahman Getteng, Rosdiana, Etika Profesi Keguruan,( Yogyakarta: Arti Bumi Intraran, 2020),
h. 18.
4
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Terjemah Yayasan Penerjemah Al-Qur’an, Jakarta,h.54
5
Sumardi Suryabrata, Metode Pengajaran, (Jakarta: Rajawali, 2001),h.18
2
Dalam Lingkungan MTSN 5 Pasuruan saya melihat rata-rata nilai
Mata Pelajaran Agama banyak yang dibawah KKM yang ditentukan oleh
pihak MTS khususnya mapel SKI. Dari rata-rata Mapel UAMBN yang
diujikan nilai SKI lebih rendah daripada mapel Fiqih, Akidah dan Al-Qur’an
Hadits. Menurut data sekolah rata-rata nilai SKI yang didapat oleh murid
MTS yaitu 70, nilai Fikih 80, nilai Akidah 82, nilai Al-Qur’an Hadits 78.
Kebudayaan Islam sering dianggap remeh dan gampang, minat dan motivasi
SKI,
mengukur perubahan prestasi siswa dan pemahaman materi SKI sebelum dan
Skripsi ini dapat menjadi penting bagi pihak sekolah, pendidik, orang
tua, dan pihak terkait lainnya untuk memberikan kontribusi positif pada dunia
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, penulis dapat merumuskan
masalah sebagai berikut:
3
3. Bagaimana cara membentuk karakter siswa melalui pendidikan
Aqidah?
C. Tujuan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pembaca
E. Penegasan Judul
4
Judul dalam karya ilmia ini perlu mendapatkan penjelasan secara
rinci, agar tidak menimbulkan penafsiran ganda. Adapun judul dalam skripsi
1. Kontribusi
seseorang atau sebuah kelompok untuk tujuan yang lebih besar atau
2. Pelajaran aqidah
atau iman dalam Islam. Pelajaran aqidah membahas tentang hal-hal yang
malaikat, kitab suci, rasul, hari kiamat, dan qada dan qadar.
Pelajaran aqidah merupakan salah satu dari enam cabang ilmu dalam
tentang berbagai konsep teologis dan filsafat dalam Islam, seperti esensi
Pelajaran aqidah sangat penting bagi setiap muslim, karena iman adalah
salah satu dari rukun Islam yang harus dipenuhi. Selain itu, dengan
5
dan pertanyaan yang mungkin muncul seputar keyakinannya sebagai
seorang muslim.
sikap, dan perilaku yang positif pada diri siswa, sehingga siswa dapat
sehari-hari.
tetapi juga oleh faktor lingkungan dan pengalaman hidup. Oleh karena
Esa.
6
kegiatan keagamaan, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan-kegiatan
orang lain.
F. Sistematika Pembahasan
Sebuah skripsi akan lebih sistematis jika disusun dengan sistematika yang sesuai
dengan kaidah yang baik, maka dalam skripsi ini penulis cantumkan bagaimana
sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :
a. Bagian Awal .
Sampul Depan
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
b. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
B.
C. Dst.
A. Jenis penelitian,
C. Sumber Data,
C. Bagian akhir
Jadwal Penelitian
Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penelitian Terdahulu
8
1. KONTRIBUSI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK TERHADAP
PESERTA DIDIK KELAS XI MA DDI LEBANI KABUPATEN MAMUJU
(ARDIANSYAH NIM: 13.1100.097, Mahasiswa IAIN Pare Pare Prodi PAI
Tahun 2020)
Penelitian ini menggunakan data yang bersifat kualitatif dan datanya diperoleh
dari hasil penelitian yaitu: Pembelajaran akidah akhlak di MA DDI Lebani
Kabupaten Mamuju memberikan kontribusi yang positif dalam membentuk
karakter peserta didik. Proses pembelajaran yang komprehensif, perubahan
perilaku yang teramati, dan pengaruh lingkungan yang disiplin menjadi faktor
penting dalam kontribusi tersebut. Temuan ini dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang pentingnya pembelajaran akidah akhlak dalam
pendidikan karakter siswa (Persamaan). Perbedaan dari penelitian terdahulu
yaitu: bukan hanya melihat kontribusi dan perubahan yang terjadi pada peserta
didik namun menilai dari segi efektifitas metode pengajaran aqidah yang
membantu para siswa memahami nilai-nilai yang ada dalam pelajaran aqidah,
Mengidentifikasi nilai-nilai aqidah yang diajarkan dalam pembelajaran dan
bagaimana nilai-nilai tersebut dapat membentuk karakter siswa. Hasil
penelitian terdahulu yaitu Pembelajaran aqidah memberikan kontribusi besar
dalam membentu peserta didik.
9
Studi ini merupakan penelitian longitudinal yang dilakukan untuk melacak
dampak pendidikan aqidah terhadap perkembangan karakter siswa selama jangka
waktu tertentu. Penelitian ini mengamati kelompok siswa dari tahun ke tahun dan
melibatkan pengukuran yang beragam, seperti penilaian karakter, sikap, dan
perilaku siswa. Hasilnya menunjukkan bahwa pelajaran aqidah memiliki pengaruh
positif dalam membentuk karakter siswa, khususnya dalam hal kejujuran, rasa
hormat, dan tanggung jawab.
Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa hasil penelitian dapat bervariasi
dan faktor-faktor lain juga dapat berkontribusi pada pembentukan karakter siswa.
Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menggali lebih dalam
mengenai kontribusi pelajaran aqidah dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
pembentukan karakter siswa.
B. Kerangka Teori
a. Pengertian Kontribusi
6
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, (Jakarta: Balai
Pustaka 2002), h. 592
7
Anne Ahira, Terminologi Kosa Kata, (Jakarta: Bumi Aksara 2012), Cet.I, h. 77
10
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kontribusi
merupakan daya dukung atau sumbangsih yang diberikan oleh sesuatu hal,
yang memberi peran atas tercapainya sesuatu yang lebih baik. Dengan
kontribusi tersebut berarti individu juga berusaha meningkatkan efesiensi
dan efektivitas hidupnya. Kontribusi dapat diberikan dalam berbagai
bidang yaitu pemikiran, kepemimpinan, profesionalisme, finansial, dan
lainnya.
b. Pelajaran Aqidah
iman dalam Islam. Pelajaran aqidah membahas tentang hal-hal yang harus
Pelajaran aqidah merupakan salah satu dari enam cabang ilmu dalam Islam
berbagai konsep teologis dan filsafat dalam Islam, seperti esensi Allah,
Pelajaran aqidah sangat penting bagi setiap muslim, karena iman adalah
salah satu dari rukun Islam yang harus dipenuhi. Selain itu, dengan
seorang muslim.
11
Pelajaran aqidah memiliki hubungan yang erat dengan pendidikan karakter
Contoh:
pembentukan karakter siswa yang religius dan memiliki sikap yang baik.
12
2) Pembentukan Akhlak yang Mulia
moral yang terkandung dalam ajaran agama Islam. Hal ini berkontribusi
pada pengembangan akhlak yang baik dan perilaku yang terpuji pada
siswa.
Contoh:
lain. Hal ini membentuk karakter siswa yang peduli dan memiliki rasa
13
Dengan demikian, melalui pelajaran aqidah, siswa dapat memperoleh
agama Islam yang membentuk dasar identitas keagamaan mereka. Hal ini
Contoh:
Islam, seperti tauhid (keyakinan akan keesaan Allah), nabi dan rasul,
14
berdasarkan prinsip-prinsip agama dan menjalankan ibadah dengan penuh
keyakinan.
yang mereka warisi dan memiliki kesadaran akan peran dan tanggung
dapat tercermin dalam sikap dan perilaku siswa yang mencerminkan nilai-
nilai Islam dalam interaksi mereka dengan sesama, baik dalam lingkungan
karakter siswa yang memiliki keyakinan yang kokoh dan kesetiaan pada
perbedaan antara yang benar dan salah serta mempengaruhi mereka dalam
dan moralitas yang terkandung dalam ajaran agama Islam. Hal ini
15
berkontribusi pada pengembangan kesadaran moral siswa, yang
Contoh:
moral yang kuat, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang baik
serta berempati terhadap kesulitan yang dialami oleh orang lain. Hal ini
mereka mampu menjaga hubungan yang harmonis dengan orang lain dan
kesadaran moral yang kuat, mampu membedakan antara yang benar dan
16
5) Memperkuat Nilai-nilai Positif
dan etika yang dijunjung tinggi dalam agama Islam. Hal ini berkontribusi
Contoh:
nilai seperti toleransi, kasih sayang, dan keadilan. Mereka belajar untuk
17
Dengan demikian, pelajaran aqidah berperan penting dalam memperkuat
nilai-nilai agama yang diajarkan dalam aqidah, siswa diberi landasan kuat
baik.
1) Taqwa
18
Dalam konteks karakter, takwa menjadi dasar yang kuat untuk
membentuk perilaku dan sikap yang baik. Seseorang yang memiliki
takwa menjadikan Allah sebagai sumber otoritas dalam hidupnya dan
berusaha untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Mereka sadar bahwa
Allah melihat segala tindakan dan pikiran mereka, sehingga mereka
berusaha menjaga diri dari perbuatan yang dilarang-Nya dan berusaha
melakukan perbuatan yang dicintai-Nya.
2) Ikhlas
19
Ikhlas berarti tulus dan ikhlas dalam niat dan tujuan. Dalam konteks
karakter, Ikhlas mencerminkan ketulusan hati seseorang dalam
menjalankan segala perbuatan dan tindakannya, semata-mata untuk
mencari keridhaan Allah SWT, bukan untuk tujuan pribadi atau
kepentingan dunia semata.
20
3) Akhlak Mulia
Karakter yang baik dalam Islam mencakup akhlak yang mulia, seperti
kejujuran, kesabaran, keadilan, kebaikan, kemurahan hati, dan rasa
empati terhadap sesama. Ini mencerminkan kepribadian yang baik dan
mempengaruhi interaksi sosial yang sehat. Akhlak mulia merujuk
pada karakter yang terpuji, perilaku yang baik, dan sikap yang
terhormat. Dalam konteks karakter, akhlak mulia mencerminkan sifat-
sifat yang diharapkan dalam Islam, seperti kejujuran, kesabaran,
keadilan, kebaikan hati, dan sikap rendah hati.
Kebaikan hati: Akhlak mulia melibatkan sikap baik hati dan kasih
sayang terhadap sesama. Seseorang yang memiliki akhlak mulia akan
berusaha untuk membantu orang lain, memberikan bantuan, dan
menunjukkan empati. Mereka memiliki perhatian yang tulus terhadap
kebutuhan dan kebahagiaan orang lain.
Sikap rendah hati: Akhlak mulia juga melibatkan sikap rendah hati
dan tidak sombong. Seseorang yang memiliki akhlak mulia tidak
menyombongkan diri, tetapi mereka rendah hati dalam bersikap dan
tidak merendahkan orang lain. Mereka menghargai kontribusi orang
lain dan tidak memandang rendah siapapun.
21
harmonis dengan sesama manusia dan mencapai keridhaan Allah
SWT.
4) Kedisiplinan
22
e) Pengendalian diri: Kedisiplinan juga berhubungan dengan
kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri, termasuk
mengendalikan emosi, keinginan, dan godaan yang dapat
mengganggu jalannya tugas atau kewajiban. Seseorang yang
disiplin dapat mengatur dirinya sendiri dengan baik, sehingga
tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif.
5) Tanggung Jawab
Karakter yang baik dalam Islam juga ditandai dengan rasa tanggung
jawab terhadap tugas dan kewajiban individu, keluarga, masyarakat,
dan umat manusia secara keseluruhan. Tanggung jawab terhadap diri
sendiri, keluarga, dan masyarakat merupakan bagian integral dari
karakter yang kuat.
23
c) Mengakui konsekuensi: Tanggung jawab juga mencakup
kesadaran terhadap konsekuensi dari tindakan atau keputusan
yang diambil. Individu yang bertanggung jawab akan
mempertimbangkan dampak dari tindakan mereka dan siap
menerima akibat yang mungkin timbul. Mereka tidak mencari
alasan atau mencoba menghindari tanggung jawab yang
seharusnya mereka emban.
24
kemampuan yang tidak tampak dari siswa. Apa yang dilakukan adalah
terhadap sesuatu.
dengan kata lain, apa yang dievaluasi hanya sesuai dengan pertanyaan
tergantung pada tolak ukur yang digunakan oleh guru. Di samping itu,
digunakan.8
awal yaitu pada saat perencanaan begitu pula dengan indikator dan
sasaran utama.
8
Eka Prihatin. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2011. Hal 168
25
c. Monitoring dapat memudahkan kita dalam mengamati terus menerus
Monitoring Evaluasi
9
Eka Prihatin. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2011. Hal 177-178
26
kegiatan berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Evaluasi adalah proses sistematis dan objektif untuk menilai
efektivitas, efisiensi, dampak, dan keberlanjutan program atau kegiatan.
Meskipun memiliki perbedaan dalam beberapa hal, tetapi monitoring dan evaluasi
saling terkait dan penting untuk memastikan keberhasilan suatu program atau
kegiatan. Keduanya harus dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi untuk
memastikan program atau kegiatan berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
27
Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan integral di
pengelolaan pendidikan, baik ditingkat mikro (sekolah), meso (dinas
pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan propinsi), maupun makro
(departemen).10
Sedang evaluasi adalah ada pada hasil inovasi. Informasi hasil ini
kemudian dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan. Jadi apabila
hasil sesuai dengan sasaran yang ditetapkan berarti inovasi efektif.
Sebaliknya jika hasil tidak sesuai dengan yang telah diharapkan maka
inovasi dianggap tidak efektif atau gagal. Oleh karena itu sebaiknya setiap
sekolah yang melaksanakan inovasi diharapkan memiliki data-data tentang
kekuatan dan kelemahan sekolah.
dan-evaluasi.html?m=1
28
cukup berhasil. Monitoring dan evaluasi inovasi bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Hasil monitoring dapat digunakan untuk memberi masukan
atau umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan inovasi.
29
ada secara keseluruhan dan membantu sekolah dalam mengembangkan
dirinya.
11
Policy maker adalah orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab untuk membuat,
melaksanakan, dan mengevaluasi kebijakan yang mengatur berbagai aspek dalam masyarakat,
seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan keamanan publik. Para policy maker dapat berupa
pejabat terpilih, seperti anggota parlemen atau kongres, atau pejabat yang ditunjuk, seperti
administrator pemerintah atau kepala lembaga.
http://nurlinafitriy.blogspot.com/2009/04/manfaat-monev-monitoring-dan-
12
evaluasi.html?m=1
30
BAB III
METODE PENELITIAN
13
Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2001),21.
31
1. Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan monitoring dan evaluasi
pendidikan, antara lain:
dalam makalah kami terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kepada pembaca agar sekiranya dapat memberi saran atau
baik.
32
Bab IV
1. Letak Geografis
2. Identitas Sekolah
c. Tahun Berdiri : 19
e. Kelompok Madrasah :
g. NPSN: 20582044
h. NSS: 121135140001
i. Akreditasi : Akreditasi A
33
Kiduldalem Bangil tanggal 12 Juli 1968 Nomor : 03 / PP / RU / VII / 1968.
Tentang permohonan penegerian Madrasah tersebut, maka Menteri Agama
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor : 266 Tahun 1968 tanggal 17
Desember 1968 menegerikan Madrasah Tsanawiyah Riyadlul Ulum Kiduldalem
Bangil menjadi Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri ( MTsAIN ) yang
kemudian berganti nama menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri ( MTsN ) Bangil
sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor : 369 Tahun 1993.
Pada tahun 2016 Pemerintah dalam hal ini Kementerian agama menerbitkan
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 673 Tahun 2016 pada
tanggal 17 Nopember 2016 tentang Perubahan Nama Madrasah sehingga
Madrasah Tsanawiyah Negeri Bangil berubah nama menjadi Madrasah
Tsanawiyah Negeri 1 Pasuruan.
Berikut ini adalah urutan Kepala Madrasah sejak pertama berdirinya Madrasah
hingga saat ini: (1) Kh. Abd. Syukur Adnan (Perintis Madrasah), (2) Ust.
Abdullah Muzammil (Periode 1974-1975), (3) Hasjim AR. BA (Periode 1975-
1979), (4) Machfud Hadi. BA (Periode 1979-1980), (5) Dakijas (Periode 1981-
1984), (6) Drs. H. Ichsan (Periode 1984-1994), (7) Drs.H. Supangat (Periode
1994-2000), (8) Drs. H. Arief Sujitno, MM., M.Si (Periode 2000-2004), (9) HM.
Ma’ruf Ihsan, S.Ag (Periode 2004-2009), (10) HM. Alfan Makmur, MM (Periode
2009-2011),
(11) H. Anas Suprapto, M.Ag (Periode 2011-2014), (12) Drs. H. Pardi, M.Pd.I
(Th 2014-2016), (13) Najib Kusnanto, S.Ag., M.Si (Periode 2016- 2018), H.
Bustanul Arifin, S.Pd, M.Pd ( 2018 – 2021 ), Dra. Herlina Sulistiani, M.Pd
(2021-sekarang).14
Visi :
14
https://mtsn1pasuruan.sch.id/index.php/sejarah/
34
Misi :
Tujuan :
35
Siswa
1 PNS 48 4 52
2 NON-PNS 16 14 30
TOTAL 64 18 82
16
https://mtsn1pasuruan.sch.id/index.php/data-siswa-dan-pendidik/
36
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan peneliti di MTSN 1 Pasuruan dimana
peneliti telah meneliti dengan judul Kontribusi Pembelajaran Akidah Akhlak
Pada Peserta Didik Kelas XI MTSN 1 Pasuruan. Maka dengan ini peneliti
menyimpulkan sebagai berikut
DAFTAR PUSTAKA
2005
http://nurlinafitriy.blogspot.com/2009/04/manfaat-monev-monitoring-dan-
evaluasi.html?m=1 .Diakses pada tanggal 25-02-2023
Makassar. 2012
Amzah. 2012
37