Anda di halaman 1dari 92

“Efektifitas Metode Diskusi Dalam Pembelajaran PAI

Kelas VIII di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan”

Disusun oleh :
Gusti Andini Hafzah 1118011000049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA 1444 H / 2


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “Efektifitas Metode Diskusi Pada Pembelajaran PAI Kelas VIII Di
SMP Negeri Tanggerang Selatan” disusun oleh Gusti Andini Hafzah nim
11180110000049 Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan proposal skripsi dan
berhak untuk diujikan Seminar Proposal dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas dan
jurusan.

Jakarta, 14 Februari 2023 Yang


Mengesahkan,
Dosen Pembimbing Proposal Skripsi

Drs. Rusdi Jamil, M.Ag

i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

EFEKTIFITAS METODE DISKUSI PADA SUATU PEMBELAJARAN PAI DI SMP 2


NEGERI KELAS VIII TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan


Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd)

Oleh:
Gusti Andini Hafzah
NIM 11180110000049

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Drs. Rusdi Jamil, M. Ag.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2023

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH

Skripsi yang berjudul Efektifitas Metode Diskusi Kelas VIII Pelajaran PAI Di SMPN 2
Tangerang Selatan disusun oleh Gusti Andini Hafzah Nomor Induk Mahasiswa 11180110000049,
Diajukan Kpeda afakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan LULUS dalam ujian munaqosah pada tanggal … dihadapan dewan penguji. Karena itu
penulis berhak memperoleh gelar sarjana (S1) dalam bidang Pendidikan agama islam.

iii
ABSTRAK

Gusti Andini Hafzah, NIM 11180110000049 "Efektifitas Metode Diskusi


Pada Pembelajaran PAI Di SMP 2 Negeri Tangerang Selatan". Skripsi Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Proposal ini membahas tentang efektifitas metode diskusi yang diterapkan pada
pembelajaran PAI di kelas smp. Pembahasan proposal ini bertujuan untuk melihat bagaimana
apabila metode diskusi diterapkan dalam suatu pembelajaran. Pendidikan merupakan salah
satu hal yang penting dalam dunia pendidikan, karena pendidikan inilah yang akan membawa
kemajuan suatu negara. Negara yang maju berasal dari sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas.
sehingga menghasilkan pendidikan yang bermutu yang akan membawa suatu
negara tersebut menjadi maju. Dalam meneruskan masa depan yang baik, masyarakat
harus menanamkan Pendidikan sejak usia dini hingga dewasa.
Dalam dunia Pendidikan banyak sekali macam-macam Pendidikan, salah
satunya Pendidikan agama. Pendidikan agama merupakan salah satu dari beberapa
subjek pelajaran yang dimana harus dimasukkan kedalam kurikulum di dalam setiap
kurikulum formal yang ada di Indonesia,karena kehidupan beragama merupakan salah
satu kehidupan yang sangat diharapkan untuk mencapai suatu tujuan yang dipadu.
Mata pelajaran agama islam yaitu fikih salah satu pelajaran yang harus
diketahui dan dimengerti oleh semua siswa, karena pelajaran tersebut merupakan hal-
hal yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Akhlak belajar atau etika
pembelajaran yang harus dimiliki ole para pelajar.
Melalui metode yang digunakan dalam kelas maka, akan menjadikan ruang
kelas menjadi hidup karna ikut sertakan semua peserta didik mengikuti metode
tersebut dan menjadikannya aktif dalam berdiskusi.Penerapan metode diskusi ini
memberikan banyak pengalaman bagi siswa. Sebelum diskusi dilakukan guru harus
mempersiapkan apa saja yang akan dilakukan dan dibahas dalam diskusi dan
memberikan apa saja tugas yang akan diberikan kepada peserta didik yang nantinya
akan dibahas dalam suatu diskusi tersebut.

iv
ABSTRACT

Gusti Andini Hafzah, NIM 11180110000049 "The Effectiveness of the


Discussion Method in PAI Learning at SMP 2 Negeri Tangerang
Selatan". Thesis Department of Islamic Religious Education, Faculty of
Tarbiyah and Teacher Training Sciences UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

This proposal discusses the effectiveness of the discussion method applied


to PAI learning in junior high school classes. The discussion of this proposal
aims to see how if the discussion method is applied in a lesson. Education is
one of the important things in the world of education, because education is
what will bring progress of a country. Developed countries come from quality
human resources (HR) so as to produce quality education that will bring a
country to progress. In continuing a good future, society must instill education
from an early age to adulthood

In the world of education there are many kinds of education, one of


which is religious education. Religious education is one of several subject
subjects which must be included in the curriculum in every formal curriculum
in Indonesia, because religious life is one of life that is highly expected to
achieve an integrated goal. The subject of Islamic religion, namely fiqh, is one
of the lessons that must be known and understood by all students, because
these lessons are matters relating to daily activities. Learning morals or
learning ethics that students must have

Through the methods used in class, it will make the classroom come
alive because it involves all students following the method and makes them
active in discussions. The application of this discussion method provides a lot
of experience for students. Before the discussion is carried out the teacher must
prepare what will be carried out and discussed in the discussion and give what
assignments will be given to students which will later be discussed in the
discussion.

v
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, Sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun maksud dari penulisan skripsi ini
adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapat gelar sarjana Pendidikan
(S.Pd) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Penyusunan skripsi ini tidak munngkin dapat
diselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak karena didasari terdapat
keterbatasan dan kekurangan, maka pada kesempatan ini, dengan tulus menyampaikan rasa
terima kasih kepada
:
1. Kedua Orang tuaku, abang dan kaka tercinta yang telah memberikan dukungan,
semangat dan doa dalam segala hal.
2. Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Ahmad Irfan Mufid S.Ag., M.A selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bobi Erno Rosadi, M.Pd.I., selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi peneliti.
6. Muhammad Zuhdi M.Ed,. Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik Program
Studi Pendidikan Agama Bobi Erno Rosadi, M.Pd.I., selaku Dosen Pembimbing
Skripsi, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi
peneliti.
7. Seluruh Dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
ilmunya.
8. Bapak Drs. Aa Suprayogi M.Pd., selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah

vi
9. Pembangunan UIN Jakarta yang telah membantu memberikan izin terkait
penelitian ini.
10. Seluruh sahabat, rekan dan rival seperjuangan yang telah memberikan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini dan telah berjuang bersama- sama
dalam suka maupun duka.
Menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi maupun
susunannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, peneliti,
dan pembaca. Dan semoga dikembangkan dalam penelitian selanjutnya.

Jakarta, 08 juni 2022

Penulis

GustiAndiniHafzah

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI....................i


LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING.......................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH........................iii
ABSTRAK.............................................................................................iv
ABSTACT.............................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................1
B. Identifikasi Masalah.................................................................6
C. Pembatasan Masalah...............................................................7
D. Rumusan masalah....................................................................7
E. Manfaat Penelitian...................................................................7
BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................9
A. Pengertian Diskusi...................................................................9
B. Tujuan dan manfaat diskusi...................................................13
C. Kelemahan dan kekurangan metode diskusi.........................16
D. Jenis-jenis diskusi.....................................................................18
E. Langkah-langkah diskusi........................................................19
F. Pengaplikasian metode belajar...............................................20
BAB III METODE PENELITIAN....................................................23
A. Tempat dan waktu penelitian.................................................23
B. Subjek dan objek penelitian....................................................23
C. Desain penelitian......................................................................23
D. Teknik pengumpulan data......................................................24
E. Teknik penguji pengesahan data............................................28
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................31
1. Profil SMPN 2 Tangerang selatan.........................................31

ix
2. Visi misi dan tujuan SMPN 2 Tangerang selatan......................................31
3. Fasilitas sekolah.............................................................................................32
4. Kegiatan ekstrakurikuler.............................................................................33
5. Keadaan siswa................................................................................................33
A. Hasil Penelitian Dan Pembahasan.....................................................................34
1. Metode diskusi pada pembelajaran PAI kelas VIII SMPN

Tangerang selatan.....................................................................................34
2. Kesulitan dan hambatan yang dialami siswa dan guru dalam
penerapan metode diskusi.........................................................................37
3. Upaya yang dilakukan guru dalam menghadapi hambatan dan
Kesulitan....................................................................................................... 39
BAB V KESIMPULAN..............................................................................................40
A. Kesimpulan......................................................................................................40
B. Saran................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................45
LAMPIRAN................................................................................................................48
LEMBAR UJI REFRENSI............................................................................................

ix
DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL 1 KISI-KISI OBSERVASI....................................................25

DAFTAR TABEL 2 WAWANCARA..................................................................25

DAFTAR TABEL 1.1 FASILITAS SEKOLAH….............................................32

DAFTAR TABEL 1.2 JUMLAH DATA SISWA…...........................................33

xii
Daftar Lampiran

Lampiran 1. Kisi Kisi Observasi..............................................................................25

Lampiran 2. Lembar Pedoman Wawancara...........................................................25

Lampiran 3. Kisi-Kisi Penelitian...............................................................................50

Lampiran 4. Pedoman Wawancara Siswa Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan

…………………………………………………………………………………….… 53

Lampiran 5. Pedoman Wawancara Guru PAI SMPN 2 Tangerang Selatan

………………………………………………………………………………………. 56

Lampiran 6. Transkip Wawancara Guru PAI SMPN 2 Tangerang Selatan

………………………………………………………………………………………. 60

Lampiran 7. Dokumentasi.........................................................................................68

Lampiran 8. Surat Bimbingan Skripsi....................................................................67

Lampiran 9. Surat izin Penelitian............................................................................68

Lampiran 10. Lembar Pengesahan Uji Refrensi …………………………………

Lapiran 11. Lembar Uji Refrensi………………………………………………….

xiii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam dunia pendidikan,
karena pendidikan inilah yang akan membawa kemajuan suatu negara. Negara
yang maju berasal dari sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sehingga
menghasilkan pendidikan yang bermutu yang akan membawa suatu negara
tersebut menjadi maju. Dalam meneruskan masa depan yang baik, masyarakat
harus menanamkan Pendidikan sejak usia dini hingga dewasa. Menurut undang-
undang nasional No.20 tahun 2003, tentang sistem Pendidikan nasioanal. Pasal I
menegaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan susasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif dalam menegembangkan potensi dirinya untuk memiliko kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (UUD
RI no.20,2003).
Dalam dunia Pendidikan banyak sekali macam-macam Pendidikan, salah
satunya Pendidikan agama. Pendidikan agama merupakan salah satu dari beberapa
subjek pelajaran yang dimana harus dimasukkan kedalam kurikulum di dalam
setiap kurikulum formal yang ada di Indonesia,karena kehidupan beragama
merupakan salah satu kehidupan yang sangat diharapkan untuk mencapai suatu
tujuan yang dipadu. Selanjutnya kata Pendidikan jika dihubungkan dengan agama
islam yang menjadi satu kesatuan dan tidak bisa diartikan secara jelas.pendidikan
agama (PAI) islam juga merupakan pelajaran yang wajib di setiap lembaga
Pendidikan agama islam.dan salah satu bagian dari Pendidikan nasional.

Proses pembelajaran pada pendidikan umum yang biasa diaplikasikan


senantiasa bersifat partikularistik, metode tersebut prioritas utama berkolerasikan
langsung dengan ranah kognitif dan ranah psikomotorik bila dibandingkan dengan
ranah afektif. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudarman Danim,
dengan membagi metode pendidikan, yakni:

1
1. Metode ceramah yaitu proses penyampaian pesan atau informasi dengan jalan
mengekslarasi atau menuturkan materi secara lisan. Metode ini cocok digunakan
apabila jumlah peserta didik cukup banyak, perkenalan mata pelajaran baru,
peserta didik dapat menerima penjelasan dengan kata-kata, diselingi dengan
gambar dan alat visual lainnya, dan seterusnya.

2. Metode tugas yakni, materi tambahan yang harus dipenuhi oleh peserta didik.

3. Metode Inkuiri (latihan) yakni, proses mempersiapkan kondisi agar peserta


didik siap menjawab teka-teki yang diberikan.

4. Metode diskusi yakni, proses penyampaian materi dengan feed back atau
branstorming.

5. Metode karyawisata yakni, strategi mengajar dengan memperlihatkan secara


langsung daerah atau obyek yang berhubungan dengan pelajaran.

6. Metode seminar yakni, metode mengajar yang dilakukan secara terbuka


Mata pelajaran agama islam yaitu fikih salah satu pelajaran yang harus
diketahui dan dimengerti oleh semua siswa, karena pelajaran tersebut merupakan
hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan sehari- hari. Dan juga siswa harus
mengetahui apa saja yang terkandung di dalam materi-materi pelajaran yang
sudah dicantumkan. oleh karena itu, pelajaran fikih ini tidak boleh disepelekan
dan harus dipelajari
karena dalam kegiatan sehari-hari pelajaran fikih digunakan. Mata pelajaran
fikih disetiap sekolah pun harus ada dan diajarkan kepada siswa- siswa agar dapat
memahami makna fikih.fikih merupakan salah satu pelajaran yang mengajarkan
tentang hukum-hukum dan syari’at dalam islam yang dimana dapat diterapkan
dikehidupan dan mengatur mengenai persoalan hukum di berbagai aspek
dikehidupan manusia.dalam pelajaran fikih tidak hanya mengajarkan mengenai
bagaimana keseharian akan tetapi, juga menjelaskan mengenai kebersihan dan
syariat- syariat mengenai kebersihan yang sesuai dalam agama islam. Yang
dimana dalam pelajaran fikih ini kita sebagai umat islam diajarkan mengenai
bagaimana hukum- hukum dan syariat yang sebagaimana mestinya dijalankan
didalam kehidupan sehari- hari.

2
Dijelaskan bahwasannya hukum islam menjadi istilah yang sangat terkait
dan tidak bisa dipisahkan dengan istilah syari’at island dan fiqh islam, kata hukum
islam diambil dari terjemahan term barat dari kata “Islamic low” menjadi term
dengan Bahasa baku. Memiliki dua makna khasanah dan wacana dan dari dua itu
memiliki dua makna sekaligus yaitu, yang pertama memiliki makna sebagai
Syariah yang menyangkut absolut dan universal. Dan makna kedua yaitu, fikih
memiliki makna interpretasi para ulama-ulama terhadap Syariah. Dan mengenai
jangka waktu Syariah memiliki waktu yang Panjang yaitu sepanjang masa,
sedangkan fiqh merupakan perumusan konkrit Syariah islam yang diterapkan pada
kasus tertentu. pada pembelajaran fikih yang dipahami bukan hanya mengenai
bagaimana pemecahan masalah yang sedang terjadi dan yang sedang di
diskusikan.dan dalam diskusi terdapat beberapa macam diskusi yaitu seperti
diskusi kecil dan diskusi kelas, pada saat diskusi guru memilih salah satu siswa
yang dapat memimpin suatu diskusi tersebut dan membuat suatu diskusi itu aktif
dengan setiap siswa yang didalam kelompok tersebut bertanya mengenai
pembelajaran yang sedang dipecahkan yaitu pembelajaran fikih yang dimulai oleh
guru fikih.

Metode diskusi ini ke efektifitasan siswa dapat dilihat dengan bagaimana


siswa tersebut menghidupkan kelompok tersebut menjadi aktif. Dan peran guru
fikih dalam diskusi in hanya untuk mengarahkan peserta didik siswa agar menjadi
mandiri dalam memecahkan suatu masalah dan mendapatkan informasi baru
dalam diskusi tersebut. Dan dalam situasi ini guru mampu untuk menciptakan
pembelajaran PAI yang baik agar siswa tidak merasa bosan dengan metode yang
digunakan dan dapat memotivasi siswa. Maka , dengan pembelajaran dan suasana
baik yang diciptkan tentunya akan berdampak besar pada tujuan pembelajaran
siswa yang diinginkan. Seorang guru juga harus mampu menguasai bagaimana
metode diskusi ini dilaksanakan atau dikerjakan oleh peserta didik dan juga
menguasai materi yang akan di diskusikan Bersama. Apabila seorang guru tidak
dapat menguasai metode maupun pembelajaran tersebut maka pembelajaran tidak
akan sesuai dengan apa yang diingin

3
kan dan menjadikan pembelajaran tersebut kurang efektif.

interpretasi para ulama-ulama terhadap Syariah. Dan mengenai jangka


waktu Syariah memiliki waktu yang Panjang yaitu sepanjang masa, sedangkan
fiqh merupakan perumusan konkrit Syariah islam yang diterapkan pada kasus
tertentu. pada pembelajaran fikih yang dipahami bukan hanya mengenai
bagaimana pemecahan masalah yang sedang terjadi dan yang sedang di
diskusikan.dan dalam diskusi terdapat beberapa macam diskusi yaitu seperti
diskusi kecil dan diskusi kelas, pada saat diskusi guru memilih salah satu siswa
yang dapat memimpin suatu diskusi tersebut dan membuat suatu diskusi itu aktif
dengan setiap siswa yang didalam kelompok tersebut bertanya mengenai
pembelajaran yang sedang dipecahkan yaitu pembelajaran fikih yang dimulai oleh
guru fikih.

Metode diskusi ini ke efektifitasan siswa dapat dilihat dengan bagaimana


siswa tersebut menghidupkan kelompok tersebut menjadi aktif. Dan peran guru
fikih dalam diskusi in hanya untuk mengarahkan peserta didik siswa agar menjadi
mandiri dalam memecahkan suatu masalah dan mendapatkan informasi baru
dalam diskusi tersebut. Dan dalam situasi ini guru mampu untuk menciptakan
pembelajaran PAI yang baik agar siswa tidak merasa bosan dengan metode yang
digunakan dan dapat memotivasi siswa. Maka , dengan pembelajaran dan suasana
baik yang diciptkan tentunya akan berdampak besar pada tujuan pembelajaran
siswa yang diinginkan. Seorang guru juga harus mampu menguasai bagaimana
metode diskusi ini dilaksanakan atau dikerjakan oleh peserta didik dan juga
menguasai materi yang akan di diskusikan Bersama. Apabila seorang guru tidak
dapat menguasai metode maupun pembelajaran tersebut maka pembelajaran tidak
akan sesuai dengan apa yang diinginkan dan menjadikan pembelajaran tersebut
kurang efektif.

Dalam suatu proses pembelajaran yang menjadikan salah satu faktor


keberhasilanya pembelajaran tersebut yaitu, bagaimana guru dapat menggunakan
dan menerapkan metode yang tepat terhadap muridnya yang didalamnya termasuk
dalam keberhasilan pembelajaran fikih yang dipengaruhi oleh metode. Metode
pembelajaran adalah suatu pengetahuan dan cara-cara mengajar yang digunakan
oleh guru. Dan dalam pengertian lain metodepembelajaran yaitu Teknik penyajian

4
materi dalam penyampaian pembelajaran didalam kelas,individu maupun
kelompok, agar pembelajaran mudah difahaim, dan dimanfaatkan dengan baik
oleh peserta didik. Maka dari itu, guru harus dapat menguasai bagaimana
menggunakan metode yang baik agar menciptakan keaktifan peserta didik dan
pemikiran kritis peserta didik.
Ada beberapa alasan mengapa pembelajarn fikih dapat membuat fikiran siswa
kritis antara lain pembelajaran fikih yang diterpkan di madrasah tsanawiyah.
Pembelajaran fikih termasuk dalam salah satu pelajaran Pendidikan agama islam
(PAI). Yang dimana tujuan pembelajaran fikih yaitu agar peserta didik dapat
memahami,mengenali dan mengamalkan hukum-hukum islam yang terdapat dalam
pembelajaran fikih serta dalil- dalil yang dapat digunakan sebagai pedoman hidup
pribadi dan sosial.

Pembelajaran PAI sangat penting untuk diamalkan dan difahami karena,


pembelajaran fikih ini banyak yang terkait dengan kehidupan sehari- hari. Alasan
lain untuk menjadikan pembelajaran fikih ini penting karena pada pelajaran ini
metode yang digunakan tidak hanya metode ceramah saja yang digunakan akan
tetapi metode lain juga dapat digunakan. Seperti, metode diskusi ataupun metode
tanya jawab. Tidak hanya metode yang dipentingkan dalam pembelajaran ini akan
tetapi strategi pembelajaran juga dibutuhkan dalam penyampaian. Melalui metode
yang digunakan dalam kelas maka, akan menjadikan ruang kelas menjadi hidup
karna ikut sertakan semua peserta didik mengikuti metode tersebut dan
menjadikannya aktif dalam berdiskusi. Karna dengan metode ini guru tidak lagi
menjadi pokok utama dalam pembelajaran berlangsung. Akan tetapi, murid yang
menjadi tokoh utama dalam menggunakan metode ini kemudian guru hanya
memperhatikan bagaimana murid tersebut melakukan keberlangsungan metode
diskusi dalam kelas dan dengan kelompoknya tersebut. Metode diskusi seringkali
digunakan dalam tingkat pelajaran SD/SMP/SMA, dan perguruan tinggi karena
metode ini merupakan metode yang dianggap menarik oleh peserta didik. Dan
dengan menggunakan metode ini semua siswa akan ikut serta dalam diskusi dan
ikut memecahkan masalah sehingga ruangan lingkup diskusi menjadi aktif.
Menjadikan siswa dapat menjawab dan bertanya pertanyaan dengan baik dengan
menggunakan metode diskusi.

5
Menurut mulyasa menjelaskan metode diskusi dapat diartikan
sebagai pertanyaan responsive yang dikerjakan oleh peserta didik dan pertanyaan
tersebut memiliki maksud untuk memecahkan masalah. Penerapan metode diskusi
ini memberikan banyak pengalaman bagi siswa. Sebelum diskusi dilakukan guru
harus mempersiapkan apa saja yang akan dilakukan dan dibahas dalam diskusi
dan memberikan apa saja tugas yang akan diberikan kepada peserta didik yang
nantinya akan dibahas dalam suatu diskusi tersebut. Kemudian selama dikskusi
berjalan guru memberikan tanggapan bagaimana metode tersebut berjalan dengan
baik atau tidak, dan masing-masing kelompok juga memberikan tanggapan hasil
diskusi pemecahan masalah yang telah di diskusikan oleh kelompok lain. Untuk
melihat bagaimana efektifitas metode diskusi ini maka diperlukan guru dan murid
memiliki keadaan yang optimal. Keuntungan yang didapat dengan menggunakan
metode ini ialah semua siswa dilibatkan dan ikut peran aktif dalam pembelajaran
diskusi ini dan setiap murid juga dapat menelaah ilmu pengetahuan yang ia dapat
ketika diskusi berlangsung dan juga metode diskusi dapat mengembangkan cara
berfikir siswa yang kritis.

menggunakan metode ini ialah semua siswa dilibatkan dan ikut peran aktif
dalam pembelajaran diskusi ini dan setiap murid juga dapat menelaah ilmu
pengetahuan yang ia dapat ketika diskusi berlangsung dan juga metode diskusi
dapat mengembangkan cara berfikir siswa yang kritis.
Berdasarkan penjelasan yang sudah dijabarkan diatas,maka saya ada
keinginan untuk melakukan penrlitian mengenai bagaimana ke efektifitasan
menggunakan metode diskusi yang akan diterapkan pada sekolah tersebut dalam
pembelajaran fikih.dengan ini saya akan melakukan penelitian dengan judul
“efektifitas metode diskusi pada pembelajaran PAI kelas VII di SMP 2
Tanggerang selatan
a. Identifikasi Masalah.
1. Terjadinya zaman gadget sekarang pembelajaran menjadi kurang efektif untuk
menerapkan metode ini.
2. Kurangnya pemahamanpada pembelajaran fikih mengenai materi tentang
shalat.

6
3. Kurangnya penggunaan metode diskusi yang dilakukan pada setiap
pembelajaran dalam sekolah.
b. Pembatasan Masalah.
Dikarenakan dalam pembelajaran, peserta didik kurang aktif jika hanya
melakukan metode pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah. Maka
dari itu, peneliti akan meneliti bagaimana siswa mengunakan metode lain. Dan
akan berfokus pada metode yang diteliti yaitu “efektifitas metode diskusi kelas
VII pada pembelajaran fikih di SMP 2 Tanggerang Selatan” dan dalam
beberapa permasalahan dalam pembelajaran fikih yang akan dibahas dalam
diskusi yaitu:

1. Membahas materi mengenai shalat wajib dan sunnah.

2. Mengetahui bahwasannya siswa yang kurang dalam menjalankan ibadah


shalat.

3. Menerapkan bahwa hukumnya shalat itu wajib bagi umat muslim.


c. Rumusan Masalah
1. Metode apa yang biasa digunakan oleh guru di sekolah pada pembelajaran PAI
?
2. Kendala apa yang dialami siswa dan guru pada saat metode diskusi
diterapkan di pembelajaran fikih di kelas ?
3. Upaya apa saja yang dilakukan guru sehingga metode diskusi yang diterapkan
ini menjadi efektif dikalangan siswa dalam pembelajaran fikih dalam kelas ?

d. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana berjalannya penerapan metode diskusi pada
suatu pembelajaran di pelajaran fikih kelas VIII SMPN Tangerang Selatan.
2. Untuk menegetahui kendala atau kekurangan yang dialami siswa dan guru
dalam proses penerapan metode diskusi di suatu pembelajaran.

7
3. Untuk mengetahui solusi atau cara bagaimana dalam penerapan metode diskusi

e. Manfaat Penelitian
Adapun berbagai manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini yaitu :
i. Manfaat secara teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan sedikit
kemajuan dalam suatu pembelajaran dalam menggunakan metode yang telah di
lakukan sesuai dengan hasil penelitian
ii. Manfaat secara praktis
Secara praktis manfaat dari hasil penelitian ini bermanfaat bagi semuakalangan
yaitu :
1. Bagi siswa
Bagi siswa memiliki manfaat yaitu dengan menggunakan metode ini maka
pembelajaran secara langsung akan menjadi mudah untuk aktif belajar.
2. Bagi guru
Bagi guru yaitu diharapkan dengan diadakannya penelitian ini memberikan ide
dalam melakukan Dengan adanya penelitian ini mungkin guru mendapatkan
sedikit saran untuk melakukan hasil penelitian tersebut dengan menerapkan pada
pembelajarannya.
a. Bagi sekolah
Manfaat bagi sekolah yaitu dapat meningkatkan kualitas sekolah dengan
menggunakan metode hasil penelitian
b. Bagi peneliti
Peneliti dapat lebih mengetahui lebih mendalam bagaimana metode yang
diteliti dan menjadi lebih paham dengan diterapkannya disekolah

8
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Diskusi
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang
telah ditetapkan.1

Metode adalah cara-cara atau langkah-langkah yang digunakan dalam


menyampaikan sesuatu gagasan, pemikiran atau wawasan yang disusun secara
sistematik dan terencana serta didasarkan pada teori, konsep dan prinsip tertentu
yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu terkait,terutama ilmu psikologi,
manajemen, dan sosiologi2

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan diskusi sebagai perundingan,


bertukar pikiran, dan pembahasan suatu masalah. Diskusi merupakan sebuah
interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih. Diskusi dapat dilakukan
sepanjang ada topik yang menjadi sentral komunikasi3

Menurut Usman diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang
melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan
berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan
masalah.4Pengertian diskusi, metode pembelajaran diskusi merupakan suatu cara
yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan guru menggunakan
metode diskusi ini dalam pembelajaran yang sedang berlangsung dan dalam
pembelajaran tersebut siswa dapat mudah dengan bebas bercakap-cakap dan
berkomunikasi mengenai materi yang sedang dibahas dan bebas mengeluarkan

1
Sanjaya,W. 2006, Strategi Pembelajaran, Jakarta; Kencana Prenada Media Group
2
Abuddin, Nata. 2009. Perspektif Islam Tentang Stratgi Pembelajaran. Jakarta; Kencana
3
Alamsyah Said Dan Andi Budiman jaya.2015. 95 Strategi Mengajar Sesuai Kerja Otak Dan Gaya Belajar
Siswa. Jakarta:Prenada Media Group
4
Ika Supriyati, Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara,Vol.5
Jurnal bahasa dan Sastra,2020. H. 104
9
pendapat dan gagasan. Tujuan dari digunakannya metode pembelajaran
diskusi ini adalah agar siswa dapat terdorong untuk mengemukakan pendapatnya
dan gagasannya dan berpasrtisipasinya siswa-siswa yang lain dalam mengikuti
disuksi dalam pembelajaran ini tanpa adanya aturan yang keras akan tetapi, harus
tetap mengikuti aturan dan etika yang semestinya .
Dengan demikian, metode diskusi ini yang dimana didalamnya terdapat
percakapan antara individu mengenai perbedaan pendapat dan gagasan yang
terbentuk dalam satu kelompok yang dimana mereka akan menghadapi suatu
permasalahan yang telah diberikan oleh guru untuk siswa tersebut dan dalam
kelompok disuksi tersebut mereka dapat bertukar fikiran mengenai
permasalahannya dan diharapkan mereka dapat memecahkan masalah tersebut
dengan kesepakatan bersama.dari beberapa penjelasan yang dijelaskan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa metode disuksi adalah suatu cara penyampaian
materi dengan pertukaran fikiran antara guru dan murid atau bertukan fikiran
antara murid dan murid.
Dan metode ini juga dapat memotivasi siswa agar mereka dapat
mengemukakan pendapatnya sendiri dan siswa yang memiliki kemampuannya
tersebut dapat mengemukakan wawasan jawabannya sendiri.
pokok permasalahn tersebut.
1. Guru menjelaskan diadakannya metode diskusi dan menjelaskan mengenai
metode diskusi.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
yang sedang di diskusikan.
3. Siswa melakukan diskusi bersama siswa lain dan betukar fikiran mengenai pokok
permasalahan.
4. Siswa ikut aktif dalam mencatat dari buku sumber-sumber agar memiliki jawaban
yang benar. Dan jawaban disampaikan dari pemikiran individu ataupun antar
siswa kelompok
Menurut Aunurrahman belajar5 merupakan proses merubah siswa yang
belum terdidik menjadi siswa terdidik, siswa yang belum mengetahui

5
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.2

10
11
pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.
Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang
belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif, menjadi
siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik. Metode diskusi
merupakan metode pembelajaran yang bertujuan untuk membuat siswa aktif dan
mempunyai mental yang kuat.3
Kata “Metode” berasal dari bahasa yunani methodos yang berarti “cara atau
jalan” di dalam bahsa inggris deisebut methode dan bahasa arab
menterjemahkannya dengan thariqoh dan manhaj. Di dalam bhasa indonesia kata
tersebutu mengandung arti cara yang teratur dan berfikir baik-baik untuk
mencapai maksud atau cara kerja yang sistematis yang memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Jadi,
metode adalah cara yang teratur dan berfikir baik-baik yang digunakan untuk
memberikan pelajaran kepada peserta didik.4
a. Pengertian shalat

Diskusi yang akan dilakukan yaitu dalam pembelajaran fikih materi shalat.
Shalat5 merupakan ibadah utama dan yang pertama kali dihisab sekaligus perkara
yang terakhir kali dicabut dari Islam. Perintah shalat adalah satu-satunya ibadah
yang diberikan. Allah melalui pertemuan langsung antara Allah dan Rasul-Nya.
Mengingat pentingnya shalat dalam Islam, Syaikh Abdul Qadir Ar-Rahbawi
dengan segenap kemampuan dan ikhtiarnya terpanggil untuk menjelaskan
persoalan seputar shalat.

Yusuf musa menjelaskan bahwa ibadah dibagi menjadi 5 (lima) yaitu :


shalat,zakat,puasa,haji dan jihad. Sedangkan shalat lima waktu juga dibagi menjadi
5 waktu yaitu : shalat shubuh, shalat dzuhur, shalat ashar, shalat maghrib, dan
shalat isya. Setiap Muslim diwajibkan melaksanakan shalat tanpa terkecuali, baik ia
dalam keadaan sehat ataupun sakit, baik dalam keadaan lapang ataupun sibuk.
Perintah shalat ini didasari Firman Allah dalam surah adz-Dzariyat ayat 56 yang
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi

3
Mulyono, Strategi Pembelajaran , (Malang UIN Maliki press, 2011), h. 86
4
Amirul, Hadi. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta. 2001
12
5
Abdul qodir, Fikih Shalat Empat Mazhab,Jakarta:PT Elex Media Komputindo.2018. h.24

13
kepada-Ku”. (QS. adz- Dzariyat, 51:56).
b. Syarat-syarat shalat.
Syarat-syarat shalat6 adalah sesuatu hal yang harus dipenuhi sebelum kita
melaksanakan shalat. Syarat shalat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Syarat wajib shalat adalah syarat yang wajib dipenuhi dan tidak bisa di
tawartawar lagi. Seperti Islam, berakal dan tamziz atau baligh, suci dari haid
dan nifas serta telah mendengar ajakan dakwah Islam.
2) Syarat sah shalat yaitu:
a) Suci dari dua hadats
b) Suci dari najis yang berada pada pakaian, tubuh, dan tempat shalat
c) Menutup aurat, aurat laki-laki yaitu baina surroh wa rukbah (antara pusar sampai
lutut),
sedangkan aurat perempuan adalah jami’i badaniha illa wajha wa kaffaien (semua
anggota tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan)
d) Menghadap kiblat
e) Mengerti kefardhuan shalat
f) fardhu shalat sebagai suatu sunnah.
g) Menjauhi hal-hal yang membatalkan shalat
Orang yang diwajibkan mengerjakan ibadah shalat yaitu7 :
 Beragama Islam.
Orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan wajib mengerjakan shalat fardlu.
Dalam sehari semalam, shalat fardlu ada lima yaitu: dzuhur, asar, maghrib, isya,
dan subuh.
 Baligh atau sudah dewasa
Orang yang sudah baligh atau dewasa, diwajibkan shalat. Tanda-tanda baligh bagi
anak-anak yaitu:
- berumur lima belas tahun bagi anak laki-laki atau perempuan,
- keluar sperma setelah umur sembilan tahun bagi anak laki
- sudah haid setelah umur sembilan tahun bagi anak perempuan
 Berakal sehat Orang yang sehat akalnya, diwajibkan shalat. Orang yang hilang

6
Dr.Hidayatullah,Fiqh,Banjarmasin:Universitas Islam Kalimantan,2019, h.18
7
Mujadi,FIKIH,Kemenag RI,h.21

14
akalnya seperti mabuk, pingsan, atau gila, tidak diwajibkan shalat.

Orang yang diwajibkan mengerjakan ibadah shalat yaitu7 :


 Beragama Islam.
Orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan wajib mengerjakan shalat fardlu.
Dalam sehari semalam, shalat fardlu ada lima yaitu: dzuhur, asar, maghrib, isya,
dan subuh.
 Baligh atau sudah dewasa
Orang yang sudah baligh atau dewasa, diwajibkan shalat. Tanda-tanda baligh bagi
anak-anak yaitu:
- berumur lima belas tahun bagi anak laki-laki atau perempuan,
- keluar sperma setelah umur sembilan tahun bagi anak laki
- sudah haid setelah umur sembilan tahun bagi anak perempuan
 Berakal sehat Orang yang sehat akalnya, diwajibkan shalat. Orang yang hilang
akalnya seperti mabuk, pingsan, atau gila, tidak diwajibkan shalat.
B. Tujuan dan Manfaat Metode Diskusi
Dalam kehidupan sehari-hari manusia seringkali dihadapkan dalam
persoalanpersoalan yang tidak dapat dipecahkan hanya dengan satu jawaban atau
dengan satu cara saja, tetapi perlu menggunakan banyak pengetahuan dan
macam- macam cara pemecahan dan mencari jalan yang terbaik8. Dan dalam
permasalahan ini banyak masalah yang muncul yang dimana masalah tersebut
tidak dapat dipecahkan dengan cara individu akan tetapi dapatdiselesaikan
dengan menggunakan metode diskusi maka dari itu, pada pembelajaran sekolah
diterapkan oleh guru untuk menggunakan metode diskusi yang dimana guru
memberikan suatu permasalahan kemudian siswa memecahkan masalah tersebut
dengan menggunakan metode diskusi berkelompok.
Adapun beberapa tujuan dari diskusi :
1. Dengan diterapkannya metode diskusi siswa atau siswi dapat terdorong
untuk menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk
memecahkan suatu masalah tanpa selalu bergantung pada setiap pendapat
orang lain.

13
8
Ika Supriyati, Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Keterampilan
Berbicara,Vol.5 Jurnal bahasa dan Sastra,2020. H. 106

13
2. Siswa juga dapat menyampaikan pendapatnya secara lisan, dan dengan
adanya hal itu siswa dapat melatih karakter demokratis dengan
menyampaikan pendapatnya dengan diskusi.
3. Memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam
diskusi kelompok.9
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyumbangkan ide dalam
memecahkan suatu masalah
tujuan diskusi10 adalah untuk mengasah intelektual seseorang yang
didasarkan dengan pikiran rasional, sehingga dalam mengambil keputusan itu ada
kesamaan visi yang berdampak pada tingkat kepedulian yang tinggi mempunyai
kemandirian dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi. Kondisi
masyarakat yang demokratis, diskusi perlu dikembangkan dan terus diterapkan
dalam proses belajar mengajar, agar apa yang diinginkan dalam tujuan
pembelajaran dapat dicapai.
- Manfaat penggunaan metode diskusi :
Metode diskusi yang berhasil maka akan memberikan manfaat yang baik kepada
siswa. Menurut manfaat metode diskusi adalah sebagai berikut:
a. Memperdalam pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa
b. Melatih siswa mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil
keputusan.
c. Melatih siswa menghadapi masalah secara berkelompok, berpikir bersama .
memecahkan masalah yang di hadapi.
d. Diberikan bila mahasiswa telah memiliki konsp
pengalaman terhadap bahan yang akan didiskusikan, oleh karena itu sebelum diskusi
dosen hendaknya telah memberikan penjelasan tentang bahan yang akan didiskusikan.
Memaksakan kepada mahasiswa yang belum memiliki konsep/ pengalaman sama sekali
masalah yang akan didiskusikan akan berakibat kemacetan dalam diskusi.
c. Memperdalam pengetahuan yang telah dikuasai oleh mahasiswa.
d. Melatih mahasiswa mengidentifikasi dan memecahkan masalah. serta mengambil

9
Isjoni. (2007). Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. H. 133
10
ahmani, dalam Saddhono dan Slamet 2014, H. 58

14
keputusan.
e. Mahasiswa menghadapi masalah secara berkelompok, berpikir bersama
memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Adapun manfaat diskusi dari berbeda pendapat yaitu sebagai berikut :
1. Diskusi lebih banyak melatih siswa dapat berfikir secara logis untuk
mengemukakan pendapat (dalam diskusi ada proses adu argumentasi)
2. Argumen yang dikemukakan akan dinilai oleh anggota lain sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah.
3. Umpan balik dapat diterima secara langsung sehingga hal ini dapat memperbaikin
gaya bicara melali pembahasan yang dibahas maupun diluar pembahasan.
4. Peserta didik dapat mempertimbangkan gagasan yang berbeda-beda dan
merumuskan persetujuan bersama tanpa adanya rasa ingin menang sendiri.11
Metode diskusi juga dapat dijadikan sebagai dasar berpikir kritis siswa dalam
memecahkan masalah yang muncul, khususnya terkait dengan materi/bahan yang
diajarkan. Metode diskusi juga dimaksudkan untuk merangsang siswa dalam
belajar dan berpikir secara kritis dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional
dan objektif dalam pemecahan suatu masalah sehingga dengan metode ini
diharapkan proses pembelajaran akan lebih mengarah pada pembentukan
kemandirian siswa dalam berpikir dan bertindak. Dalam kehidupan sehari- hari
manusia sering kali dihadapkan pada persoalanpersoalan yang tidak dapat
dipecahkan hanya dengan satu jawaban atau satu cara saja, tetapi perlu
menggunakan banyak pengetahuan.

macam-macam cara pemecahan dan mencari jalan yang terbaik12


Sedangkan dalam bukunya J.S Khamdi , Menerangkan bahwa tujuan diskusi

adalah :
1. Menumbuh Kembangkan Tradisi Intelektual.
2. Mengambil Keputusan dan kesimpulan.
3. Menyamakan apresiasi , Persepsi dan Visi.
4. Menghidup suburkan kepedulian dan kepekaan
5. Sarana komunikasi dan kunsultasi.
Jadi tujuan diskusi adalah untuk mengasah intelektual seseorang yang

11
Ibid, H.106
12
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017

15
didasarkan dengan pikiran rasional, sehingga dalam mengambil keputusan itu ada
kesamaan visi yang berdampak pada tingkat kepedulian yang tinggi mempunyai
kemandirian dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi. Kondisi
masyarakat yang demokratis, diskusi perlu dikembangkan dan terus diterapkan
dalam proses belajar mengajar, agar apa yang diinginkan dalam tujuan
pembelajaran dapat dicapai.

Kelebihan Dan Kelemahan Metode Diskusi

Metode diksusi memiliki beberapa keunggulan dalam penerapannya yaitu13 :


5. Peseta didik aktif berfikir dan dapat menjawab pertanyaan guru menggunakan
jawaban dari sebuah diskusi dan menjadikan kelas hidup.
6. Peserta didik mampu mengemukakanpendapat secdara lisan.
7. Kondisi menjadi ter situasi karna adanya perbedaan pendapat antara siswa
sehingga kelas menjadi hidup.
8. Peserta didik menjadi lebih menjaga etika ketika diskusi sedang berlangsung.
Jadi keuntungan menggunakan metode diskusi adalah untuk mengembangkan
pengetahuan, tindakan serta pengalaman langsung dalam rangka membentuk
ketrampilan (motorik, kognitif, sosial) penghayatan serta

nilai-nilai dalam, pembentukan sikap. Metode diskusi adalah cara


pembelajaran dengan memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar
menukar gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat. Dengan
metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan
menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai
dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi
mereka akan belajar bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.
- Kekurangan penggunaan metode diskusi dalam suatu pembelajaran yaitu :
1. Tidak semua pembahasan dapat dibahas di dalam sebuah diskusi, akan tetapi
hanya pembahasan yang bersifat problematis saja.
2. Jalannya sebuah diskusi dominan hanya dikuasai oleh siswa yang “menonjol”
3. Apabila suasana diskusi sudah berjalan dan hangat dan siswa sudah bisa

13
Fabiamus Fensi, Penerapan Metode Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa,Jurnal Psibematika Vol.10(2),Oktober 2017.h.116

16
mengemukakan pendapat mereka dan biasanya sulit untuk membatasi pokok
masalahnya.
4. Sering terjadi disebuah diskusi bahwa beberapa siswa kurang berani untuk
mengemukakan pendapatnya.
Dari adanya kelebihan dan kekurangan penggunaan metode diskusi pada suatu
pembelajaran disekolah. Dalam penggunaan metode diskusi ini pembelajaran
siswa akan menjadi lebih efektif. Suryosubroto (2000 180) juga menegaskan
bahwa kelemahan diskusi sering terjadi karena pembicara dalam diskusi dikuasai
oleh 2 atau 3 orang peserta didik yang memiliki keterampilan berbicara saja,
kadang- kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi
kabur, dan diskusi sering terjadi dengan waktu yang cukup panjang sehingga tidak
sesuai dengan yang direncanakan.
Usaha untuk mengatasi kekurangan14 :

Menurut djajadisastra (1982) mengemukakan mengemukakan beberapa langkah


untuk mengatasi kekurangan yang terjadi dalam metode diskusi yaitu :
1. Murid-murid dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok kecil, misalnya lima
orang murid setiap kelompok kemudian kelompok ini harus terdiri dari murid-
murid yang pandai dan tidak pandai dalam berbicara dan hal ini harus benar diatur
oleh guru dan harus diperhatikan bahwa murid ini benar-benar dapat bekerja sama
dan ditetapkannya ketua.
2. Agar tidak menimbulkan “kelompok isme” ada baiknya apabila untuk setiap
diskusi dengan topik atau problema baru dan dibentuk kembalik kelompok-
kelompok baru atu pergantian anggota anatar kelompok. Agar setiap siswa
mengalami bekerja sama dengan temannya.
3. Topik pembicaraan yang akan dijadikan pokok-pokok diskusi dapat diambil dari
buku pelajaran siswa,dari surat-surat kabar, kegiatan sekitar sekolah dan kegiatan
di masyarakat yang menjadi pusat perhatian penduduk setempat.
4. Melengkapi dan menyiapkan semua sumber data yang diperlukan baik yang
tersedia di sekolah maupun diluar sekolah.

14
Prof.Dr.Tukiran Taniredja,Model-Model Pembelajaran Inovatif,Bandung:2011,H.37-38

17
C. Jenis-Jenis Metode Diskusi
Jenis-Jenis diskusi menururt sudirman sebagai berikut :
a. (1) Diskusi kuliah
b. (2) Diskusi kelas
c. (3) Diskusi kelompok kecil
d. (4) Simposium
e. (5) Loka karya
f. (6) Seminar
g. (7) Diskusi panel
Dari beberapa jenis diskusi diatas,Jenis diskusi yang biasa atau sering digunakan
adalah diskusi kelas, Sehingga peneliti hanya memfokuskan siswa pada kemampuan
siswa dalam mengikuti diskusi pada saat pembelajaran berlangsung. Diskusi kelas
adalah diskusi yang dilakukan di dalam kelas yang melibatkan siswa dan guru dalam
diskusi tersebut.

Dimana guru memberikan suatu permasalahan kepada kelompok siswa tersebut


yang akan melakukan diskusi. Kemudian kelompok siswa yang akan diskusi
memikirkan bagaimana suatu permasalahan tersebut dapat terpecahkan dan para
siswa mengajukan pendapat masing-masing dari individu mengenai permasalahan
tersebut yang dimana jawaban dari mereka akan disampaikan kepada seisi kelas.
Guru hanya memantau bagaimana berjalannya diskusi per kelompok. Apabila ada
pertanyaan dari siswa yang tidak dipahami maka bisa menanyakan kepada guru.
Karena diskusi kelas melibatkan guru dan siswa yang dimana keduanya berperan
aktif. Dan dalam diskusi ini guru sebelum memberikan suatu permasalahan kepada
murid memikirkan terlebih dahulu permasalahan yang akan diberikan apakah cocok
dibahas dalam sebuah diskusi atau hanya dapat dibahas melalui individu.

18
D. Langkah-Langkah melakukan metode diskusi.
Menurut Taniredja15 dkk , langkah-langkah melakukan metode diskusi adalah
sebagai berikut :
1. Merumuskan tujuan melakukan diskusi, mengapa harus menggunakan metode
diskusi.
2. Menjelaskan pentingnya menggunakan metode diskusi.
3. Menjelaskan hasil yang akan dicapai dari melakukan metode diskusi.
4. Menjelaskan tugas dari masing-masing kelompok diskusi.
5. Merumuskan atau berfikir mengenai hal-hal yang akan dibahas dalam diskusi.
6. Mempersiapkan kerangka diskusi secara terperinci seperti :
a. Menentukan apa saja yang akan dibahas didalam diskusi yang akan
dijadikan pokok pembahasan
b. Menentukan waktu yang diperlukan untuk membahas setiap aspek
pembahasan
c. Menjelaskan tema/materi diskusi secara singkat dan jelas.
d. Membagi pokok pembicaraan

7. Mempersiapkan fasilitias, seperti :


a. Memperbanyak bahan diskusi agar diskusi berjalan lancar
b. Mempersiapkan refrensi bahan diskusi.
8. Pembagian kelompok.
9. Mendesain ruangan dengan posisi siswa saling berhadapan agar diskusi
menjadi lebih komunikatif dan interaktif.
Dalam diskusi kelompok guru tidak hanya dituntut untuk menguasai
teknikteknik bertanya dan jenis-jenis pertanyaan, tetapi juga semangat tinggi di
dalam membangun situasi kelas yang kondusif (menyenangkan) dan tidak
menimbulkan kebosanan. Guru hadir sebagai pemberi motivasi yang
membangkitkan semangat belajar peserta didik.

15
Taniredja,Model-Model Pembelajaran Inovatif,Tukiran Taniredja:2011.Hal.33

19
Dimyati dan Muldjiono mengemukakan beberapa prosedur standar
pelaksanaan diskusi kelompok. Sekurang-kurangnya terdapat empat16yang perlu
dipersiapkan sebelum diskusi kelompok dilakukan, yaitu:
Tahap 1, persiapan diskusi. Diharapkan pada tahap ini guru sudah
menyiapkan daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada peserta
didik. Pertanyaan tentu harus dirancang sesuai tujuan yang ingin dicapai oleh
diskusi kelompok tersebut.
Tahap 2, awal diskusi. Pada tahap ini guru diharapkan memberikan
penjelasan tentang kegiatan yang dilakukan, seperti: menjelaskan tujuan diskusi,
langkah-langkah diskusi, dan garis besar isi diskusi.
Tahap 3, tahap pengembangan, yaitu dimana guru mengembangkan
diskusi dengan menempuh berbagai variasi dalam mengajukan pertanyaan,
misalnya dengan mengombinasikan berbagai jenis pertanyaan; pertayaan yang
saling berkaitan kepada beberapa siswa sebelum berpindah.
Tahap 4, tahap akhir, guru bersama peserta didik membuat ringkasan
atas isi pelajaran dibahas selama diskusi kelompok berlangsung.

E. Pengaplikasian metode belajar dalam pembelajaran17.


Agar metode ini berjalan dengan baik dalam sebuah pembelajaran maka
diperlukannya 3 tahapan yaitu :
1. Perencanaan pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa perencanaan adalah
proses,cara perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup
belajar.pembelajaran sebagai suatu sistem memerlukan langkah perencanaan
program, agar perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru menjadi
pedoman dalam pelkasanaan pembelajaran yang berkualitas.hal ini bertujuan
agar pembelajaran menjadi efektif yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa

16
Dimyati Dan Mudjiono 1994
17
Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017 | 69

20
menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang
diharapkan. Menurut syaiful bahri dan aswan zain. Pelaksanaan pembelajaran
adlah suatu kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi
yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan utuk mencapai tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai.18
3. Penilaian pembelajaran.
Penilaian merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dalam sistem
pendidikan saat ini. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai
yang diperoleh siswa. Tentu saja untuk itu diperlukan sistem penilaian yang baik
dan tidak bias. Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan gambaran
tentang kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu
guru merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian
yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan
kemampuannya.

Hambatan dalam pelaksanaan metode diskusi pada pembelajaran :


a. Hambatan dari peserta didik. Mengingat bahwa peserta didik berlatar
belakang yang bermacam-macam ada yang rajin ada yang malas, ada yang
pendiam ada yang banyak bicara dan sebagainya.
Tidak jarang kelompok penyaji ketika menyajikan kurang menarik, atau
ketika menanggapi pertanyaan dari teman-ternan malah diam mungkin karena
kurang menguasai permasalahan atau mereka sulit berbicara/ mengemukakan
pendapat, bahkan tidak menutup kemungkinan kelompok penyaji seluruhnya tidak
hadir, karena merasa tidak siap, atau alasan-alasan lain
b. Hambatan dari materi. Harus ada waktu bagi ketua kelompok beserta
anggotanya untuk membahas dan, mendiskusikan terlebih dahulu tentang bagian
tema yang harus mereka sajikan, sehingga mereka ada kemantapan dan
penguasaan terhadap tema yang menjadi tanggung jawabnya. Dosen sebelumnya
perlu memberi-kan penjelasan kepada mereka, serta siap menjadi konsultan
apabila ada kelompok yang belum jelas dan mohon penjelasan dari dosen terkait
tema materi

22
18
Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2006

22
mereka
c. Hambatan dari media, sarana prasarana. Penataan ruangan diupayakan
sedemikian. rupa agar semua mahasiswa dapat melihat mahasiswa lain, juga
tempat duduk pemimpin diskusi, bisa melihat semua peserta diskusi, sehingga
lebih komunikatif.

22
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Tanggerang Selatan yang terletak di Tanggerang dan berlokasi di Jl. Raya
Cirendeu No.2, Cireundeu, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten
15419. Adapun waktu dimulainya penelitian ini dilaksanakan setelah disetujuinya
proposal skripsi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian yang dilaksanakan yaitu, Guru dan Siswa SMPN 2
Tanggerang Selatan yang berjumlah 852 siswa dan siswi.
2. Objek Penelitian
Objek Penelitan dalam yang akan dilaksanakan yaitu proses bagaimana metode
diskusi pada suatu pembelajaran pada pelajaran Fikih di kelas VIII SMPN 2
Tanggerang selatan. Dengan jumlah siswa satu kelas yaitu 15 siswa.
C. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode berdasarkan postpositivisme yang
dimana pengamat kualitatif menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat
dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-
cara lain dari kuantitatif (pengukuran). Penelitian metode kualitatif secara umum
dapat digunakan untuk melakukan penelitian tentang kehidupan
masyarakat,sejarah,tingkah laku,fungsionalisasi organisasi, akitivitas sosial dan
lain-lain. Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah
pengalaman para penelityi dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan
dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala
merupakan sesuatu yang sulit dipahami secara memuaskan

23
Menggunakan metode penelitian kualitatif memiliki salah satu tujuan
untuk menjelaskan dan menjawab secara jelas bagaimana proses berjalannya
metode diskusi pada suatu kelas dalam pembelajaran. Dengan menyelidiki
individu,kelompok atau peristiwa yang terjadi dalam penelitian tersebut.
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif bertujuan untuk
mengetahui bagaimana proses berlangsung metode diskusi yang melibatkan siswa
dan guru pada suatu pembelajaran di pelajaran fikih pada kelas VII SMPN 2
Tanggerang selatan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam
penelitian, karena metode ini merupakan startegi untuk mendapatkan data yang
diperlukan. Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik
pengumpulan data yang dugunakan. Untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan,
kenyataan- kenyataan dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh
data seperti yang dimaksudkan itu, dalam penelitian digunakan teknik-teknik,
prossedur- prosedur, alat- alat serta kegiatan yang nyata. Proses pengumpulan data
dapat dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dan tujuan
pertama dari penelitian ini adalah mengumpulkan data. Oleh karena itu, peneliti
melakukan pengumpulan data melalui tiga proses yaitu observasi,wawancara dan
dokumentasi (Basrowi & Suwandi, 2008:93).
a. Observasi.
Observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Observasi merupakan
proses pencarian data yang sangat akurat dalam sebuah penelitian karena peneliti
melihat langsung kepada objek penelitian karena dengan pancaindera kita sendiri
dapat mengamati objek-objek disekitar kita.Observasi yang dilakukan peneliti
yang menjadi tujuan awal ialah siswa dan peristiwa yang terjadi saat metode
diskusi diterapkan pada suatu pembelajaran fikih dikelas.dan melihat langsung
bagaimana metode diksusi berjalan secara langsung.

24
Kisi-Kisi Observasi

NO Pokok Pertanyaan Aspek Yang Ditangkap


1. Penerapan Metode Diskusi 1.1 Pelaksanaan metode diskusi
Yang diterapkan pada suatu pada pembelajaran fikih.
pembelajaran pada pelajaran 1.2 Bagaimana Pelaksanaan
fikih. pelajaran fikih dikelas.
1.3 Kesiapan siswa dalam
melakukan metode diksusi
1.4 Kendala yang terjadi dalam
penerapan metode diskusi
dikelas.
1.5 Upaya dalam
meminimalisir kendala
yang terjadi dalam
melakukan metode diskusi
pada suatu pembelajaran.

b. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan dua orang atau
lebih.Dengan melakukan teknik wawancara ini juga berperan penting dalam
penelitian kualitatif, dan dalam penelitian ini melakukan teknik wawancara
dengan beberapa siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggerang selatan mengenai
penggunaan metode diskusi dan juga guru yang telah menerapkan metode diskusi
pada pembelajaran fikih didalam kelas.

25
NO. Pokok Aspek yang dilihat Sumber Data
1. Pendampinga 1. Proses Walikelas,gu
n Guru dalam pendampingan guru ru pelajaran,
berlangsungn dalam dan siswa
ya metode berlangsungnya
diskusi metode disukusi
dalam kelas
2. Keluasan materi
pokok yang dikuasai
oleh guru mengenai
pelajaran dan
penggunaan metode
yang diterapkan.
3. Peran guru sebagai
sumber belajar siswa
dan sebagai
penanggung jawab.
2. Kendala atau 1. Faktor yang menjadi Walikelas,gu
kekurangan kekurangan dalam ru pelajaran,
dalam penerapan metode dan siswa
penerapan diskusi
metode a. Adanya siswa
diskusi dalam yang kurang
kelas. aktif dalam
berbicara disaat
berdiskusi.
b. Jalannya sebuah
diskusi hanya
dikuasai oleh
siswa yang

26
pandia berbicara
c. Kurang percaya
diri siswa dalam
mengemukakan
pendapatnya.
3 Upaya yang 1. Aspek atau tindakan Walikelas,gu
. dilakukan yang dilakukan guru ru pelajaran,
guru untuk pada siswa yang dan siswa
menangani kurang aktif dalam
kekurangan berdiskusi
dalam a. Mengganti atau
menukar setiap
kelompok agar
merasakan
bagaimana
kinerja setiap
kelompok.
b. Memberikan
kesempatan
kepada siswa
yang kurang aktif
dan kurang
berani dalam
mengemukakan
pendapatnya.

E. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mencari
informasi data yang bersifat historis. Dokumen tentang orang atau kelompok,
peristiwa atau kejadian dalam situasi sosi
27
yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dokumentasi dilaksanakan
dengan melihat data-data yang terakit dengan pendampingan guru dalam
penerapan metode diskusi dalam pembelajaran fiqih di kelas VIII SMPN 2
Tanggerang selatan baik dalam bentuk fotofoto pelaksanaan kegiatan
pembelajaran siswa, serta profil madrasah, data siswa kelas VIII, dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran fiqih.
c. Teknik pengujian keabsahan data.
Teknik keabsahan data adalah teknik atau cara untuk mengetahui kebenaran,
ketepatan, dan kesesuaian respon informan dan kesimpulan yang dihasilkan.
Keabsahan data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan melihat kesamaan
respon atau kesimpulan dengan kejadian yang muncul. Teknik pada keabsahan
data pada penelitian ini adalah teknik triangulasi. Teknik triangulasi sebagai
kegiatan pengecekan data dalam meningkatkan pada teori dan metode dari
penelitian. Pengecekan pada data triangulasi menggunakan beragam seperti,
sumber, teknik, dan waktu.
1. Pertama, yaitu dengan triangulasi sumber yang dapat melakukannya
dengan pengecekan data yang telah didapatkan dari beragam sumber yang ada.
Data ini mendapatkan kesimpulan yang lanjutnya akan dilakukannya kesepakatan
dengan berbagai atau beragam data tersebut.
2. Kedua, triangulasi teknik yang melakukannya dengan pengecekan data
kepada sumber yang sama tetapi melakukannya dengan teknik yang berbeda,
metodenya seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Ketiga, triangulasi waktu yang melakukannya dengan pengecekan kembali
pada data atau sumber dan tetap menggunakan teknik yang sama, namun pada
waktu dan keadaan yang berbeda. Sebelumnya, informan sudah melakukan
wawancara secara mendalam dan akan diwawancara kembali pada saat waktu
berbeda.

28
d. Teknik Analisis Data
Teknik selanjutnya adalah teknik analisis data. Teknik analisis data pada
penelitian kualitatif untuk mengorganisasikan data, memilah data menjadi
kesatuan setelah didapatkan datanya, menemukan data yang penting dan
membuat keputusan apa yang akan di analisis dalam penelitian ini. Teknik
analisis data yang peneliti gunakan yaitu teknik analisis data model Matthew B.
Miles dan Michael Huberman yang memiliki tiga tahap analisis data yaitu:
a. Kondensasi Data
Kondensasi data adalah proses pemilihan dan penyederhanaan data dengan
menghindari pengurangan data. Pada tahap kondensasi data dilakukan dari saat
peneliti merumuskan konsep dan permasalahan penelitian yang kemudian terjadi
tahap reduksi data selanjutnya seperti membuat ringkasan, mengumpulkan data
dan yang terakhir yaitu menarik kesimpulan akhir yang dapat diverifikasi.
Reduksi data penelitian ini adalah meringkas hasil pengumpulan data ke dalam
konsep dan reduksi data ini saling berhubungan dengan melalui penyajian data.
b. Penyajian Data

Setelah kondensasi data atau reduksi data, tahap selanjutnya adalah


penyajian data. Penyajian data digunakan untuk mempermudah peneliti dalam
melihat gambaran secara keseluruhan dan sebagian melalui data penelitian.
Penyajian data pada penelitian ini diwujudkan dalam bentuk tabel dan teks naratif.
Penggunaan tabel atau bagan berfungsi agar data lebih tersusun dan mudah
dipahami Tujuan dari penyajian data pada penelitian ini yaitu untuk menjawab
kasus penelitian dengan cara proses analisis data. Dengan itu, penyajian data ini
sangat penting dilakukan dalam bentuk secara sistematis untuk membantu peneliti
dalam bagian analisis. Teknik pada penyajian data, peneliti melakukan analisis
data untuk merumuskan data-data yang ditemukan pada saat penelitian dan
dikemukakan dalam bentuk kesimpulan akhir penelitian.

29
c. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi
Tahap terakhir dari teknik pengumpulan data yaitu penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Peneliti melakukan verifikasi selama proses penelitian untuk
mengonfirmasi validitas dan mencari pola dalam penelitian. Tahap ini bertujuan
untuk mencari makna data yang sudah dikumpulkan dengan mencari kesamaan
begitupun perbedaan untuk dapat ditariknya kesimpulan sebagai jawaban
peneliti dari permasalahan atau kasus yang ada. Setelah melakukan verifikasi,
maka peneliti bisa menarik kesimpulan mengenai data yang telah dianalisis
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kesimpulan-kesimpulan itu diverifikasi
selama penelitian berlangsung, verifikasi itu bertujuan untuk menjadi penilaian
tentang kesesuaian data dengan maksud yang terkandung dalam konsep dasar
analisis agar lebih tepat dan objektif.22

30
BAB IV

HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data

A. Profil SMPN 2 Tangerang Selatan

 Identitas Sekolah
SMPN 2 Tangerang Selatan berlokasi di Jl. Cireundeu Raya No.2,
Cireundeu, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Prov. Banten kode pos
15419. Dengan nomor NPSN 20603125. Telpon 0215523384

SMPN 2 Tangerang selatan ini berdiri diatas tanah seluas 4.850 M². dan
termasuk kedalam sekolah berakreditasi A dengan kegiatan belajar penuh ( 5 hari

2. Visi,Misi Dan Tujuan SMPN 2 Tangerang Selatan

a. Visi SMPN 2 Tangerang Selatan

Mewujudkan Peserta Didik yang Beriman, Bertakwa, Cerdas, Modern, dan


Berwawasan Lingkungan

b. Misi SMPN 2 Tangerang Selatan

1. Mengembangkan kurikulum berwawasan IPTEK berlandaskan IMTAQ

2. Mengembangkan potensi peserta didik sesuai bakat dan minatnya

3. Menyelenggarakan pendidikan yang mengarahkan agar siswa memiliki


kecerdasan akademik, non akademik serta kecerdasan emosional sehingga
terbentuk pribadi yang berkalitas, mandiri dan bertanggung jawab

4. Menanamkan profil pelar yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis


dan kreatif, rajin beribadahdan cinta lingkungan sehingga mampu ide dan
keterampilan yang inovatif

5. Menciptakan sekolah yang hijau, bersih, dan sehat

31
c. Tujuan SMPN 2 Tangerang Selatan

Menghasilkan lulusan yang cerdas, kompetetif dan religius dengan indikator :

1. Unggul dalam prestasi akademis dan non akademis

2. Mampu mengembangkan diri sesuai kemampuan yang dimiliki

3. Menjalankan Syariah agama dan berbudi pekerti luhur.

3. Fasilitas Sekolah

Tabel 1.1

Jenis Fasilitas Sekolah

NO JENIS FASILITAS JUMLAH

1. Ruang Kelas 32

2. Ruang Kepala Sekolah 1

3. Ruang Guru 1

4. Ruang Tata Usaha 1

5. Laboratorium 3

A. Komputer 3

B. IPA 1

C. Bahasa 1

6. Studio Musik 1

32
7. Perpustakaan 1

8. Ruang Keterampilan 1

9. Ruang BK 1

10. Ruang UKS 1

11. Musholla 1

12. Kantin 1

13. WC Guru 2

14. WC Murid 10

4. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan yang dilakukan di


luar jam pelajaran dengan tujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan,
keterampilan dan wawasan serta membantu membentuk karakter peserta didik
sesuai dengan minat dan bakat masing-masing

Ekstrakurikuler yang terdapat disekolah SMPN 2 Tangerang Selatan adalah


diantaranya adalah Pramuka,Paskibra, PMR ( Palang Merah Remaja ), Volley
Ball, Futsal , Marawis , Rohis , Science Club , Tari Saman , Pencak Silat ,
Basket Ball , Taekondo , Sepak Bola , Dan Buku Tangkis.

5. Keadaan Siswa

Tabel 1.2

Jumlah Data SMPN 2 Tangerang Selatan

KELAS SISWA

LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

33
VII

VIII

IX

JUMLAH

 PEMBAHASAN

1. Metode Diskusi Pada Pembelajaran PAI Kelas VIII Di SMPN


2 Tangerang Selatan.

Pada suatu pembelajaran ada beberapa macam metode untuk


menyampaikan materi yang akan diberikan kepada peserta didik seperti
metode tanya jawab, metode ceramah, metode diskusi dan masih banyak
lagi. Penggunaan metode diskusi pada suatu pembelajaran biasanya tidak
terlalu sering digunakan pada pembelajaran. Dan guru lebih sering
mengunakan metode ceramah dan tanya jawab.

Pada penggunaan metode diskusi memiliki kekurangan dan


kelebihan dalam menerapkan metode diskusi ini. Dan dengan
dilakukannya observasi dan wawancara dengan guru PAI dan Siswa kelas
VIII yang dapat memberikan jawaban bagaimana penerapan metode yang
digunakan oleh guru PAI dan penggunaan metode pembelajaran lain. Hasil
wawancara dengan guru PAI. Yakni, “Saya menggunakan metode diskusi
dalam satu semester sekitar 3-4 kali menerapkan metode tersebut pada
kelas VIII”19

Pernyataan yang sama yang didapatkan dari salah satu siswa yang
diwawancarai yaitu guru PAI sering menerapkan metode diskusi pada
kelas tersebut. Dan bahwasannya mereka merasa dengan melakukan
metode

34
19
Hasil wawancara dengan siswi kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.25

35
diskusi ini belajar menjadi efektif karna saling bertukar fikiran20 dengan
teman sekelompok.

Kemudian,setelah melakukan tes wawancara mengenai metode diskusi


guru PAI mengemukakan dan menjelaskan Kembali masalah dalam suatu
pembahasan masalah tersebut dan memberikan waktu kepada masing-masing
kelompok siswa tersebut dengan menjelaskna bagaimana masing-masing
kelompok tersebut memecahkan suatu permasalahan yang telah diberikan oleh
guru

Pada saat masing-masing kelompok menyampaikan pemikiran mereka


masing-masing bagaimana masalah yang diberikan dan dari situ terlihan
bahwasannya ada beberapa murid yang tidak berani dan tidak menonjol dalam
diberlakukannya metode diskusi pada suatu pembelajaran.dengan adanya masalah
tersebut maka guru PAI harus mengetahui bagaimana siswa tersebut ikut serta
dalam menjalankan metode diskusi.21 Dan dalam permasalahan ini siswa juga
merasakan adanya ketidaknyamanan bahwasannya ada murid yang tidak aktif
dalam metode tersebut sehingga tidak aktif dalam mengemukakan fikiran dan
menyumbangkan fikirannya dalam memecahkan suatu masalah yang dimana
metode tersebut dilakukan dan semua siswa berperan aktif dalam metode tersebut
dan ada siswa yang tidak berperan aktif dalam menyumbangkan fikiran dan
memecahkan suatu masalah.

Mengenai permasalahan yang dialami siswa dan guru hamper sama dengan
adanya ketidak aktifan siswa dalam diberlakukannya metode diskusi hal ini dapat
diketahui melalui wawancara yang dilakukan langsung kepada murid dan guru.
Selain itu menurut siswa yang menjalani metode diskusi dan setiap kelompok
beberapa siswa memiliki kesan yang baik terhadap diberlakukannya metode ini 22.
Karena, dengan diberlakukannya dan diterapkannya metode diskusi ini siswa akan
berfikir dengan kritis dan dapat bekerja sama melalui permasalahn yang diberikan
oleh guru terhadap siswa. Tidak hanya bertukar fikiran. Akan tetapi, dengan
adanya

36
20
Hasil Wawancara Siswi Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.30
21
Hasil wawancara guru pai pada tanggal 22 Mei 2023
22
Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023

37
metode diskusi siswa menjadi lebih berani mengemukakan pendapatnya mengenai
permasalahan yang diberikan terlebih untuk siswa yang ditunjuk oleh guru untuk
menjadi ketua kelompok yang dimana ketua kelompok harus bertanggung jawab
atas anggotanya dan memperhatikan teman yang tidak aktif dalam berdiskusi. Dan
juga bertanggung jawab menjadikan semua anggota kelompok menjadi aktif
dalam berdiskusi.

Dengan diadakannya metode diskusi siswa menjadi lebih mudah untuk


menerima materi yang didapatkannya mengenai permasalahan yang diberikan
oleh guru. Karena, memecahkan dan mengerjakan suatu permasalahn tidak sendiri
melainkan Bersama beberapa teman dalam satu kelompok diskusi. Adapun
beberapa kesulitan yang dialami oleh siswa dalam diberlakukannya metode
diskusi adalah :

A. Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam memahami beberapa


materi sehingga proses berjalannya diskusi tidak berjalan dengan
lancer.

B. Dalam satu kelompok terkadang terdiri dari beberapa anggota yang


tidak memahami apa isi permasalahan tersebut sehingga hanya satu
atau dua orang yang dapat memecahkan permasalahan tersebut.

C. Didalam satu kelompok terdapat 5 anggota siswa akan tetapi ada satu
atau dua siswa yang tidak dapat diajak untuk bertukar fikiran dan tidak
berani mengemukakan pendapatnya mengenai permasalahan yang
sedang dibahas.

Mengenai metode pembelajaran lain yang digunakan oleh guru PAI yaitu
tidak hanya selalu menggunakan metode diskusi saja 23. Akan tetapi, guru PAI
menggunakan metode pembelajaran lain yaitu metode ceramah dengan
menjelaskan materi dan tidak melemparkan suatu permasalahan kepada siswa
untuk memecahkan suatu permasalahan teresebut. Dan dengan menggunakan
metode ceramah ini guru PAI menggunakan media24 buku pelajaran,papan tulis
dan barang

36
23
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pukul 12.30 WIB
24
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pukul 12.32 WIB

37
sekitar yang bisa digunakan untuk media yang bersangkutan dengan materi untuk
menjelaskan lebih detail mengenai pembelajaran yang sedang dijelaskan.

Pada saat metode diskusi berlangsung media atau alat peraga yang
digunakan guru PAI yaitu hanya buku pelajaran yang dimana siswa juga
diberikan keleluasaan dalam diskusi untuk mencara suatu permasalahan
yang terdapat dalam buku pembelajaran.

2. Kesulitan Atau Hambatan Yang Dialami Siswa Dan Guru Dalam


Pelaksanaan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Berlangsung.

Dalam pelaksanaan metode diskusi berlangsung pada saat


pembelajaran maka terdapat beberapa hambatan dan kesulitan yang
dialami oleh Guru Pai diantaranya adalah25 :

 Adanya siswa yang tidak berani atau dikatakan hanya diam


dalam pelaksanaan metode diskusi. Yang dimana disaat teman
yang lain sedang memecahkan suatu masalah dengan bertukar
fikiran maka ada satu atau dua siswa yang tidak berani
mengemukakan pendapatnya.

 Keributan yang terjadi dalam dalam proses metode diskusi


berlangsung, ketidak seriusan siswa dalam suatu kelompok
dengan diadakannya metode diskusi.

 Tidak semua materi dan tidak banyak materi yang dapat


dilakukan dengan metode diskusi, materi terbatas untuk hal
yang bersangkutan dengan metode diskusi.

 Waktu yang singkat sehingga terkadang metode diskusi


dengan memecahkan suatu masalah harus dilanjutkan di
pertemuan selanjutnya.

25
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pada Pukul 12.40

38
Tidak hanya guru yang mengalami kesulitan dalam menerapkan metode
diskusi. Akan tetapi, siswa juga mengalami beberapa kesulitan dalam
diberlakukannya metode diskusi ini kesulitan yang dialami oleh siswa hampir
sama dengan yang dialami oleh guru yaitu26 :

 Adanya teman kelompok yang membuat ketidak kondusifan


dalam pelaksanaan metode diskusi.

 Dalam satu kelompok ada siswa yang tidak suka atau tidak senang
satu kelompok dengan anggota lain sehingga pelaksanaan metode
diskusi tidak berjalan mulus.

 Anggota kelompok lain yang membuat kerusuhan sehingga


kondisi kelas menjadi tidak kondusif.

Metode diskusi selain memiliki kelebihan, juga memiliki kelemahan yang


terjadi dalam pelaksanaan metode diskusi.Berikut beberapa kelemahan pada
metode diskusi27 :

 Pertama, kemungkin besar diskusi akan dikuasai oleh peserta didik


yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri. Peserta didik
yang memiliki kemampuan berbicara dan pemberani akan lebih
menguasai pembelajaran di banding dengan peserta didik yang
diam

 Kedua, tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar. Metode


diskusi akan tidak efektif bila dipergunakan pada kelompok yang
sangat besar karena kurang dapat dikuasai suasana. Diskusi yang
menuntut pada konsentrasi dalam proses pembahasannya tidak
dimungkinkan dipergunakan bagi kelompok yang besar karena hal
itu menjadi kurang efektif

39
26
Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023, Pada Pukul 11.28
27
Dimyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

40
 Ketiga, peserta mendapat informasi yang terbatas. Metode diskusi
yang dipergunakan dalam pembelajaran PAI akan membuat
informasi hanya terbatas sesuai dengan tema diskusi.

 Keempat, menyerap waktu yang cukup banyak. Proses penggunaan


metode diskusi dalam pembelajaran PAI akan menyerap waktu
yang banyak karena persoalan dapat berkembang.

Dengan beberapa hasil wawancara yang dilakukan mengenai


28
kendala dalam metode diskusi ini menurut Guru PAI adalah dimana
dalam satu kelas suasana diskusi menjadi tidak kondusif dengan adanya
kelompok yang berain,bercanda sehingga menjadikan suasana
pembelajaran tidak berfokus pada metode tersebut. Dan yang fokus pada
pembelajaran ini hanya beberapa murid dalam suatu kelompok dan akti8f
dalam menjawab pertanyaan.

Metode diskusi dalam pembelajaran juga terdapat kekurangan


sebagaimana yang di kemukakan oleh Saiful Djamarah29;

1. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.

2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.

3. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.

4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.

Selanjutnya, hambatan yang dialami oleh siswa30 mengenai


penerapan metode diskusi adalah adanya keramaian yang disebabkan antar
kelompok oleh siswa yang menyebabkan keramaian yang menjadikan
proses diskusi menjadi kurang kondusif karna kurangnya ke fokusan pada
penyelesaian masalah dalam sebuah proses metode diskusi berlangsung.

28
Hasil Wawancara Dengan Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.30 WIB
29
Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2006
30
Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan Pada Pukul 11.45

41
B. Upaya yang dilakukan Guru PAI dalam menghadapi hambatan
atau kesulitan yang dialami pada pembelajaran berlangsung.

Dalam rangka upaya menghadapi kesulitan yang dialami Ketika


pelaksanaan metode diskusi berlangsung yaitu guru PAI memilki strategi
dengan sendirinya dalam menghadapi masalah tersebut. Berikut beberapa
upaya guru PAI dalam menghadapi kesulitan dalam pelaksanaan metode
diskusi31 :

 Membuat suasana kelas menjadi kondusif dengan mentertibkan


peraturan yang berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran metode
diskusi berlangsung.

 Istirahat ditengah diskusi agar suasana tidak membosankan dalam


berdiskusi dengan memecahkan suatu permasalahan dan bertukar
fikiran antar anggota kelompok.

 Memberikan kesempatan kepada anggota setiap kelompok untuk


bertanya mengenai hal-hal yang tidak dipahami atau belum terlalu
memahami materi tersebut.

 Bertukar anggota kelompok dalam setiap pelaksanaan disuse agar


tidak terkesan membosankan karena dengan anggota dan kelompok
yang sama.

 Memberikan kesempatan berbicara kepada seluruh anggota kelompok


agar tidak terkesan hanya siswa yang berani saja yang dapat
mengemukakan pendapat. Akan tetapi, memberikan seluruh anggota
kelompok untuk berbicara dengan mengemukakan pendapat setiap
kelompok masing-masing.

 Bagi siswa yang tidak berani mengemukakan pendapatnya atau


berbicara didepan kelompok lain maka Guru PAI memberikan

31
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.37
42
kesempatan dengan siswa menuliskan pertanyaan atau pernyataan
yang akan dikemukakan didepan kelompok lain.

Upaya yang dilakukan oleh siswa32 sendiri yaitu dengan membantu


temannya untuk berani dalam mengemukakan pendapatnya untuk
berbicara didepan kelompok lain adalah dengahn men support dan
membantu berfikir mengenai materi yang sedang diuji menggunakan
metode diskusi tersebut. Dalam pelaksanaan metode diskusi berlangsung
siswa yang tidak berani dan tidak ingin menunjukkan dirinya dihadapan
kelompok lain maka akan diberikan tugas lain oleh teman anggotanya,
sehingga siswa tersebut ikut serta dalam pembelajaran metode diskusi
tersebut. Walaupun tidak dapat mengemukakan pendapatnya akan tetapi
mendapat peran dalam suatu kelompok tersebut.

Ketika diskusi pada saat pertengahan terlihat oleh guru mana siswa
yang tidak aktif dan tidak ikut ber peran penuh dalam berjalannya sebuah
diskusi. Dan pada saat itu guru PAI menyampaikan kepada siswa tersebut
bahwasannya apabila ada pertanyaan yang ingin ditanyakan silahkan di
catat saja di kertas kemudia berikan kepada guru. Apabila siswa tidak
terlalu berperan dalam sebuah diskusi maka guru berupaya untuk
memberika kesempatan kepada siswa tersebut untuk memberikan suatu
pernyataan atau pertanyaan yang ingin disampaikan yang dimana
pertanyaan tersebut malu untuk diungkapkan di depan teman-teman
sekelasnya.

32
Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.40
41
BAB V

KESIMPULA

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang ditemukan terkait penerapan metode diskusi


yang dilakukan pada pembelajaran berlangsung pada pelajaran PAI Dan Budi
Pekerti pada siswa kelas VIII Sekolan Menegah Pertama Negri 2 Tangerang
selatan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

1. Efektifnya metode diskusi ketika pembelajaran pada siswa VIII SMPN 2


Tangerang Selatan.

Efektifitas metode diskusi pada penerapan di pembelajaran Pai dan budi


pekerti memiliki ke efektif an yang berperan dalam suatu pembelajaran
PAI. dan dari penerapan meode diskusi ini dapat dilihat bagaimana siswa
dapat berperan aktif dalam suatu permasalahan yang diberikan kepada
guru kepada setiap kelompok siswa. Yang dimana setiap siswa dapat
bertukar fikiran dan mengemukakakn pendaatnya mengenai suatu
permasalahan yang sedang terjadi atau permasalahan yang diberikan oleh
guru. Dan permasalahan tersebut setiap kelompok mempunyai suatu
permasalahan yang berbeda agar setiap kelompok dan setiap murid
memiliki pola fikir yang berbeda akan suatu permasalahan untuk
diselesaikan. dan dengan diterapkannya metode diskusi pada pembelajaran
dapat melatih lebih dalam mengenai pemlajaran tersebut dan siswa dapat
berfikir kritis dan logis dalam memecahkan masalah yang muncul dan
untuk mengasah ke intelektual siswa atau seseorang dengan fikiran yang
rasional yang dimana dalam pengambilan suatu keputusan ada sesuatu
yang berdampak.

2. Kendala yang dialami pada saat penerapan metode diskusi pada


pembelajaran.
43
Kendala yang dialami guru ketika menerapkan metode diskusi pada
pembelajaran yaitu33 melihat bagaimana adanya siswa yang kurang aktif
dan pendiam dalam pelaksanaan penerapan metode diskusi berlangsung.
Seperti siswa malu dan tidak dapat berbicara untuk mengemukakakn
pendapatnya didepan teman sekelasnya mengenai permasalahan yang telah
diselesaikan. Dan34 juga kendala yang didapat yaitu ketika pelaksanaan
metode diskusi selanjutnya dilaksanakan yang terlihat jelas dan menonjol
hanya siswa itu saja yang lagi dan lagi mengemukakan pendapat teman
sekelompoknya.

3. Upaya Guru Pai untuk melakukan efektifitas metode diskusi dalam


pembelajaran Pada siswa kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan.

Upaya35 yang dilakukan oleh guru PAI yaitu dengan menukar


kelompok pada setiap penerapan metode diskusi berlangsung agar siswa
tidak merasa bosan dengan teman yang sama. Dan dengan bertukarnya
kelompok ada siswa yang sudah mulai berani untuk mengemukakan
pendapatnya mengenai permasalahan pada pembelajaran PAI. dan
melakukan upaya memberikan kesempatan kepada siswa yang tidak berani
dalam mengemukakan pendapatnya didepan teman kelasnya sehingga guru
memberikan kesempatan berupa siswa menuliskan pendapatnya atau
pertanyaan yang ingin diungkapkan dikertas kemudia memberikannya
kepada guru.

Selanjutnya upaya yang dilakukan yaitu apabila suasana dalam


kelas terlalu ramai dan pelaksanaan metode diskusi menjadi kurang efektif
maka guru memberhentikan sejenak dan melakukan sesuatu kegiatan di
pertengahan diskusi agar siswa tidak merasa bosan sehingga menimbulkan
keramaian dengan cendaan ketika diskusi berlangsung.keramaian yang
disebabkan antar kelompok oleh siswa-siswa yang menonjol dalam kelas

33
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.40
34
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.50
35
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 13.00

43
sehingga diskusi kurang efektif.dan guru melakukan upaya agar keramaian
tidak terjadi lagi dan diskusi kembali kondusif.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti


memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Penerapan metode disukusi sangat berpengaruh pada siswa karena,


metode diskusi dapat melatih siswa agar memiliki pola fikir yang kritis
dan logis untuk memecahkan suatu permasalahan yang diselesaikan.
yaitu dengan guru memberikan suatu permasalahan kepada siswa dan
siswa memecahkan permasalahan tersebut menggunakan pola fikir
masing-masing sesuai dengan pola fikiran lingkungan dan keseharian
yang dilakukan secara kritis. Maka dari itu sebelum guru menerapkan
metode diskusi pada pembelajaran sebaiknya guru menguasai apa itu
metode diskusi dan menguasai pembelajaran dan permasalahan yang
akan diberikan kepada siswa. Dan juga menjelaskan bagaiman
berjalannya proses metode diskusi dengan memberi tahu kepada siswa
bagaimana pemecahan masalahnya dan bagaimana penyampaian
pendapat siswa mengenai masalah yang dipecahkan.

2. Pada pelaksanaan metode diskusi sebaiknya guru menyusun kelompok


dan tempat duduk kelompok yang tertata sehingga agar guru dapat
mengetahui persis bagaimana dan dimana siswa yang biasanya terlihat
pendiam didalam proses diskusi berlangsung dan bisa mengetahui
perkembangan siswa tersebut pada setiap metode diskusi di terapkan.
Dan untuk pemilihan ketua kelompok baiknya guru yang memilih
siapa yang berhak untuk menjadi ketua kelompok dan memimpin
kelompok diskusi tersebut.

44
DAFTAR PUSTAKA

FIKIH,Kemenag RI,h.21

Amirul, Hadi. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: RinekaCipta. 2001

Berlian Eri, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Padang:

Sukabina Press, 2016), h.169 Dimyati & Mudjiono, 1994

Dr.Hidayatullah,Fiqh,Banjarmasin:Universitas Islam Kalimantan,2019, h.18


Fabiamus Fensi, Penerapan Metode Diskusi Kelompok untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,Jurnal Psibematika
Vol.10(2),Oktober2017.h.116

Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017 | 69

Isjoni. (2007). Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia.

Yogyakarta: Pustaka Belajar. H. 133

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017 Michael


Hubberman dan Matthew B Miles, Qualitative Researcher’s

Companion, (United Kingdom: Sage Publications, 2002), h.309

Mulyono, Strategi Pembelajaran , (Malang UIN Maliki press, 2011),h. 86

Penelitian Kualitatif, EQUILIBRIUM, Vol. 5, No. 9, Januari - Juni2009: H.2

Prof.Dr.Tukiran Taniredja,Model-Model Pembelajaran

Inovatif,Bandung:2011,H.37-38

Qodir Abdul, Fikih Shalat Empat Mazhab,Jakarta:PT Elex Media

Komputindo.2018. h.24

45
Rahmani, dalam Saddhono dan Slamet 2014, H. 58

Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka


Cipta, 2003), h.2

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:


Alfabeta, 2019)

Supriyati Eka, Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Keterampilan


Berbicara,Vol.5 Jurnal bahasa dan Sastra,2020. H. 104

Supriyati Eka, Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Keterampilan


Berbicara,Vol.5 Jurnal bahasa dan Sastra,2020. H. 106

Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006

Taniredja (2011:33)
Hasil wawancara dengan siswi kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.25
Hasil Wawancara Siswi Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.30
Hasil wawancara guru pai pada tanggal 22 Mei 2023
Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pukul 12.30 WIB
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pukul 12.32 WIB
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pada Pukul 12.40
Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023, Pada Pukul 11.28
Dimyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hasil Wawancara Dengan Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.30 WIB
Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006
Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan Pada
Pukul 11.45
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.37
Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul

46
11.40
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul
12.40 Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada
Pukul 12.50 Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023
Pada Pukul 13.00

47
Lampiran 1

Lembar pedoman wawancara

1. Lembar pedoman wawancara guru

1. Apa saja persiapan bapak sebelum memulai mengajar ?

2. Apakah bapak memberikan motivasi terhadap peserta didik sebelum


Pelajaran dimulai ?

3. Apa saja metode yang biasa bapak gunakan dalam pembelajaran ?

4. Kapan bapak menerapkan penggunaan metode diskusi dalam peajaran PAI


Dan Budi Pekerti ?

5. Apakah bapak memberikan waktu bertanya kepada peserta didik dalam Pelajaran
PAI Dan Budi Pekerti ?

6. Apakah ada kendala yang bapak alami selama penerapan metode diskusi ?

7. Menurut bapak ap saja manfaat bagi siswa setelah penerapan metode diskusi ?

8. Mulai kapan bapak memulai mengajar PAI Dan Budi Pekerti ?

9. Ketika mengajar apa bapak menggunakan buku Pelajaran sebagai pedoman


mengajar siswa ?

10. Apakah peserta didik merasa senang dengan penerapan metode diskusi ini ?

48
2. Lembaran pedoman wawancara siswa

a. Apakah kamu mengetahui ap aitu metode diskusi atau belajar kelompok ?

b. Bagaimana kamu jika ditunjuk sebagai ketua kelompok untuk meng


kondusifkan saat diskusi berlangsung ?

c. Dalam proses diskusi apakah bapak guru menggunakan media dalam belajar ?

d. Apakah kamu merasa senang dengan diterapkannya metode diskusi ?

e. Persiapan apa yang kamu siapkan sebelum penerapan metode diskusi ?

f. Media apa yang kamu gunakan untuk memperlancara kegiatan metode diskusi ?

g. Apa manfaat yang kamu dapatkan Ketika penerapan metode diskusi ?

h. apakah kamu merasa kesulitan dengan diterapkannya metode diskusi ?

i. apakah kamu merasa mudah menerima materi dengan diterapkanya metode


diskusi ini ?

j. apa yang kamu ketahui dengan pelajaran PAI Dan Budi Pekerti ?

49
Lampiran 1. Kisi -Kisi Penelitian

NO. Pokok Aspek Yang Diungkap Sumber Data


Pertanyaan

1. Efektifitas 1. Proses pelaksanaan Guru PAI Dan


metode diskusi metode diskusi pada Budi Pekerti,
pembelajaran PAI Siswa Kelas
VIII
2. Keterlibatan siswa
selama diskusi
berlangsung

3. Manfaat yang terjadi


dalam pelaksanaan
metode diskusi

4. Media yang
digunakan ketika
penerapan metode
diskusi

50
2. Kendala atau 1. Kurangnya Guru PAI Dan
hambatan yang keberanian siswa Budi Pekerti,
terjadi pada untuk Siswa Kelas
pelaksanaan mengemukakan VIII
metode diskusi pendapatnya

2. Tidak semua materi


dapat dilakukan
menggunakan
metode diskusi

3. Berjalannya metode
diskusi dominan
pada siswa yang
aktif dalam sebuah
kelompok

4. Adanya ketidak
kondusifan yang
disebabkan oleh
keramaian siswa.

51
3. Upaya yang 1. Mengatur posisi Guru PAI Dan
dilakukan untuk duduk antar Budi Pekerti,
pelaksanaan kelompok Siswa Kelas
diskusi berjalan VIII
2. Memberikan
lancar
kesempatan pada
siswa yang diam

3. Memberikan
penjelasan
terkait
pelaksanaan
metode diskusi.

52
Lampiran 2. Pedoman wawancara siswa kelas VIII SMPN 2 Tangerang
Selatan

1. Apa yang kamu ketahui tentang metode diskusi ?

Sub pokok pertanyaan :

- Pemahaman

- Penerapan

Aspek yang diungkapkan :

- Memahami apa itu metode diskusi

- Penerapan metode diskusi

2. Apakah kamu merasa senang dengan diterapkannya metode diskusi ?

- Kenyamanan

Aspek yang diungkapkan :

- Merasa senang karna belajar jadi seru

3. Persiapan apa yang kamu siapkan sebelum diskusi dimulai ?

Sub pokok pertanyaan :

- Kesiapan siswa

Aspek yang diungkapkan :

- Materi yang disiapkan dengan matang mengenai permasalahan yang


diselesaikan

4. Bagaimana usaha kamu jikasebagai ketua diskusi untuk mentertibkan


kembali kelompok yang kurang kondusif ?

Sub pokok pertanyaan :

• Tanggung jawab

Aspek yang diungkapkan :

• Mentertibkan kelompok dengan memberikan masing-masing tugas dengan

53
pertanyaan dan pendapat.

• Mendiamkan dengan cara memberi tahu bahwa saat ini sedang diskusi
dan harus focus kepada permasalahan yang diberi.

5. Alat media apa yang kamu gunakan untuk memperlancar penggunaan metode
diskusi dalam memecahkan suatu permasalahan tesebut ?

Sub pokok pertanyaan :

• Media

Aspek yang diungkap :

• Media yang digunakan yaitu alat tulis dan buku pelajaran untuk
mencari materi yang berkait dengan diksusi.

6. Selama proses penerapan metode diskusi apakah kamu merasa kesulitan


dengan penggunaan metode ini ?

Sub pokok pertanyaan :

• Kendala

• Hambatan

Aspek yang diungkapkan :

• Ada teman yang tidak ikut penuh dalam proses diskusi

• Keramaian yang kadang menjadi kekurangan focus

• Kurang memahami materi tentan permasalahan tersbut.

7. Apakah kamu merasa dengan menggunakan metode diskusi, suatu materi


menjadi mudah didapat ?

Sub pokok pertanyaan :

• Kemudahan

• Pemahaman

Aspek yang diungkap :

• Lumayan mudah memahami karna dengan adanya metode ini kita lebih

54
memahami setelah sebelumnya dijelaskan oleh guru

• Materi yang diterapkan menjadi lebih paham karna kita dapat bertukar
fikiran megenai materi tersebut.

8. Apa manfaat yang kalian dapat setelah diterapkannya metode diskusi ini ?

Sub pokok pertanyaan :

• Manfaat

Aspek yang diungkapkan :

• Lebih memahami dan mendalami materi dan dapat berfikir secara logis

9. Apa kesan yang kamu dapat setelah metode ini diterapkan dan dilaksanaan
dengan pembelajaran ?

Sub pokok pertanyaan :

• Feedback/kesan

Aspek yang diungkapkan :

• Menjaidi lebih kenal dengan teman sekelas karna menjadi teman


sekelompok

• Awalnya membosankan tapi setelah memahami materinya yang tadinya


bosan terus jadi menyengkan ditambah dengan materi yang seru dengan
bertukar fikiran Bersama anggota kelompok.

10. Apa yang kamu ketahui tentang pelajaran PAI Dan budi pekerti ?

Sub pokok pertanyaan :

• Pelajaran agama

Aspek yang diungkapkan :

• Pelajaran agama islam yang materinya berisikan tentang bagaimana


agama islam mengajarkan tentang bagaimana ibadah dan akidah yang
seharusnya sebagai umat islam.

55
Lampiran 3. Pedoman Wawancara Guru Pelajaran PAI Dan Budi Pekerti
pada kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan.

1. Sejak kapan bapak mulai mengajar sebagai guru PAI Dan Budi Pekerti di
SMPN 2 Tangerang Selatan ?

Sub pokok pertanyaan :

• Profil

Aspek yang diungkapkan :

• Mulai mengajar di SMPN 2 pada tahun 2000 dan pertama mengajar


bukan PAI tapi Bahasa inggris dan geografi.

2. Sebelum memulai pembelajaran apakah bapak memberikan motivasi


terlebih dahulu kepada siswa sebelum memulai belajar ?

Sub pokok pertanyaan :

• Motivasi kepada siswa

Aspek yang diungkapkan

• Tergantung materi yang diajarkan, contohnya seperti materi puasa dan


sebelum saya masuk ke materi inti. Anak-anak diberikan ice breaking
dengan memberikan pertanyaan mengenai puasa yang berkaitan dengan
pelajaran yang akan diajarkan kepada mereka.

3. Apa saja persiapan bapak ketika dan sebelum mengajar ?

Sub pokok pertanyaan :

• Persiapan

Aspek yang diungkapkan :

 Sebelum mengajar saya mempersiapkan terdahulu dan mematangkan


materi yang akan saya ajarkan kepada siswa dikelas nanti. Dan untuk
persiapan lain yaitu saya menyiapkan RPP,alokasi waktu dan administrasi
lainnya untuk melengkapi persiapan dalam mengajar.

56
4. Metode apa saja yang bapak gunakan dalam sebuah pembelajaran ?

57
Sub pokok pertanyaan :

• Metode

Aspek yang diungkapkan :

• Metode yang digunaka dalam pembelajaran saya yaitu dengan


menggunkan metode ceramah tanya jawab dan diskusi.

5. Pada saat mengajar media apa saja yang bapak gunakan ?

Sub pokok pertanyaan :

• Media yang digunakan

Aspek pertanyaan yang diungkapkan :

 Menggunakan media alat tulis seperti papan tulis spidol dan alat tulis
lainnya dan tentunya menggunakan buku agar siswa mudha memahami
dan dapat belajar dengan sendirinya dirumah.

6. Kapan bapak mulai menerapkan metode diskusi pada pembelajaran PAI


Dan Budi Pekerti ?

Sub pokok pertanyaan :

• Waktu penerapan

Aspek yang diungkapkan :

• Ketika materi yang sedang dipelajari terdapat hal-hal yang bisa dijadikan
bahan ajar diskusi.

7. Sebelum bapak menerapkan metode diskusi kepada anak-anak apakah


mereka sudah mengetahui apa metode diskusi atau guru menjelaskan
terlebih dahulu bagaimana proses berjalannya diskusi ?

Sub pokok pertanyaan :

• Pemahaman metode diskusi

Aspek yang diungkapkan :

 Iya menjelaskan terlebih dahulu proses berjalannya metode diskusi pada

58
pembelajaran walaupun anak-anak sudah mengetahui tapi tetap saya
jelaskan terlebih dahulu dan saya bagikan materi subtema berbeda pada
setiap kelompok. Satu bab dibagi menjadi beberapa materi dan dibagikan
kepada setiap kelompok.

8. Apakah bapak memberikan kesempatan kepada anggota kelompok apabila


ada materi yang kurang dipahami untuk bertanya ?

Sub pokok pertanyaan :

• Waktu kesempatan

Aspek yang diungkapkan :

• Pasti memberikan kesempatan kepada mereka yang kurang memahami


materi akan tetapi terkadang mereka tidak berani Ketika langsung
mengajukan pertanyaan kepada saya dan bertanya melalui temannya yang
berani bertanya kepada guru. Banyak yang ingin bertanya tetapi yang
berani bertanya langsung menanyakan dan ada yang tidak berani
menanyakan lewat teman kelompoknya.

9. Apakah metode belajar diskusi yang bapak laksanakan bisa menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi peserta didik ?

Sub pokok pertanyaan :

• Manfaat

Aspek yang diungkapkan :

• Menurut saya dengan menerapkan metode diskusi pada pembelajaran


dapat membuat siswa menjadi lebih befikir logis mengenai materi yang
melibatkan permasalahan didalamnya dengan baik dan dengan
diadakannya kelompok atau diskusi ini. Siswa dapat bertukar fikiran
dengan temannya walaupun terkadang ada kendala dan hambatan dalam
proses tersebut.

10. Bagaimana cara bapak pada saat penerapan metode ini tetap berjalan baik
dan benar ?

Sub pokok pertanyaan :


59
• Cara / Penanganan

Aspek yang diungkapkan :

• Pada saat proses diskusi dimulai mungkin ada beberapa anak yang
membuat keramaian dalam kelas sehingga membuat diskusi menjadi tidak
kondusif dan dengan itu pada pertengahan diskusi saya memberikan
istirahat dengan ice braking kepada siswa agar tidak merasa bosan.

C. Selama proses diskusi berjalan apakah bapak mengalami kendala atau


kesulitan dalam menerapkan diskusi ini :

Sub pokok pertanyaan :

• Kendala

Aspek yang diungkapkan :

• Ketika diksusi berlangsung biasanya ada anggota kelompok yang berisik


dan menyebabkan isi kelas menjadi ramai dan bersambung kepada
kelompok lain yang juga menjadi ramai karna ulah satu anggota kelompok
yang membuat kebisingan.

60
Lampiran. 5 Transkip Wawancara Guru Mata Pelajaran PAI Dan Budi
Pekerti Kelas VIII Di SMPN 2 Tangerang Selatan.

Status : Guru Mata Pelajaran PAI Dan Budi Pekerti

Hari/Tanggal : 22 Mei 2023

NO Pertanyaan Sub Pokok Aspek yang Jawaban


Pertanyaan diungkapkan

Sejak tahun berapa -Latar - awal mula Saya mulai mengajar


1 bapak mulai belakang mengajar si di sekolah ini pada
mengajar di SMPN SMPN 2 tahun 2000 dan
2 Tangerang Selatan Tangerang diawali dengan
Selatan mengajar Pelajaran
Bahasa inggris dan
gerofrafi sekitaran
tahun 2010 saya
memulai berganti
menjadi PAI

2 Apa saja persiapan - materi -memberikan Sebelum memulai


bapak sebelum arahan kepada pembelajaran biasanya
- persiapan
mengajar ? murid sebelum saya memberikan
memulai motivasi atau arahan
pembelajaran yang berkaitan dengan
materi yang akan
-membawa media
diajarkan misalkan
yang berkaitan
seperti materi puasa.
dengan materi
Saya akan
pelajaran
memberikan arahan
mengenai berpuasa.

Dan media yang saya


gunakan tergantung
materi yang diajarkan.

61
3 Apakah bapak -metode tanya - memberikan - saya selalu
memberikan jawab waktu kepada meberikan
kesempatan terhadap siswa yang ingin kesempatan waktu
siswa mengenai bertanya bertanya kepada siswa
Pelajaran yang yang ingin bertanya
- siswa juga diberi
belum dipahami ? mengenai hal yang
waktu untuk
kurang dipahami
bertanya
dalam Pelajaran
tersebut. Dan saya
memberikan waktu
Ketika saya
menjelaskan materi
telah selesai.

4 Apa saja metode -metode -menggunakan - biasanya metode


pembelajaran yang pembelajaran metode tanya yang sering saya
biasa bapak gunakan jawab, ceramah, gunakan Ketika
dalam mengajar ? dan diskusi pembelajaran yaitu
dengan metode tanya
jawab dan cermah.
Dan sesekali
menggunakan metode
diskusi.

5 Apakah metode -manfaat - dapat membuat - menurut saya dengan


belajar diskusi yang siswa menjadi saya menggunakan
bapak laksanakan bertambah metode diskusi ini
bisa menambah pengetahuan dapat menambah
pengetahuan dan pengetahuan kepada
pengalaman bagi siwa karna dengan
peserta didik ? diterapkannya metode
diskusi siswa menjadi

62
lebih memahami
materi yang sedang
dipelajari. Dan dapat
dijadikan pengalaman
di kemudian nanti.
Dan menjadikan siswa
ikut serta dalam kerja
kelompok.

6 Media apa yang -penggunaan -menggunakan - Ketika mengajar saja


bapak gunakan media media tulis dan menggunakan meida
dalam pembelajaran buku tulis seperti spidol dan
? alat tulis lainnya dan
juga papan tulis. Dan
tetntunya
menggunakan buku
sebagai panduan.

7 Selama proses - kendala - adanya anggota - pada saat diskusi


diskusi berjalan kelompok yang berlangsung biasanya
apakah bapak membuat terdapat salah satu
mengalami kendala kerusuhan. anggota kelompok
atau kesulitan dalam yang membuat
menerapkan diskusi kerusuhan dan mem
ini ? buat suasana kelas
menjadi berisik dan
proses diskusi menjadi
tidak kondusif. Dan
menjadikan kurngnya

63
konsentrasi ( focus )
selama proses diskusi.

8 Bagaimana cara -cara dan - memberikan - pada saat diskusi


bapak pada saat penanganan istirahat sejenak dimuli dna
penerapan metode kepada siswa aga dipertengahan diskusi
ini tetap berjalan tidak saya memberikan
baik dan benar ? membosankan kesempatan siswa
untuk istirahat sejenak
agar suasana diskusi
jadi tidak
membosankan
sehingga proses
berjalannya diskusi
menjadi baik dan
kondusif. Walaupun
terkadang masih ada
bebrapa siswa yang
susah untuk diberi
tahu untuk tidak
berisik yang
membuat
suasana tidak
kondusif.
9 Sebelum memulai -motivasi - memberikan hal- - sebelum masuk ke
pembelajaran hal yang materi saya
apakah bapak berkaitan dengan memberikan penjelas
memberikan materi dengan hal-hal yang
motivasi terlebih berkaitan dengan
dahulu kepada siswa kehidupan sehari-hari
sebelum memulai atau lingkungan
belajar ? sekitar mengenai

64
materi yang akan
diajarkan kemudian.
Dan memberikan
sedikit motivasi agar
tidak bermalasan
dalam belajar dan
mengurangi gadget.

10 Sebelum bapak -pemahaman -beberapa siswa - saya tetap


menerapkan metode yang sudah menjelaskan
diskusi kepada anak- mengetahui akan bagaimana
anak apakah mereka tetapi tidak berjalannya proses
sudah mengetahui dengan jelasnya. diskusi berjalan tujuan
apa metode diskusi dari diskusi dan
atau guru setelah menjelskan
menjelaskan terlebih metode yang
dahulu bagaimana diterapkan kemudia
proses berjalannya saya membagikan
diskusi ? beberapa mater
kepada beberapa
kelompok, dan
setiap kelompok
memiliki materi yang
berbeda- beda
11 Kapan bapak mulai -waktu - Ketika materi - saya menerapkan
menerapkan metode penerapan keterkaitan dan metode diskusi atau
diskusi pada diskusi bisa dijadikan kelompok biasanya
pembelajaran PAI sebagai bahan ajar Ketika materi yang
Dan Budi Pekerti ? metode diskusi. diajarkan dapat
menjadi bahan untuk
di diskusikan, karena
tidak semua materi
dapat digunakan pada

65
metode diskusi.

65
Surat Bimbingan Skripsi

67
Surat Izin Penelitian

67
Wawancara siswa

Halaman sekolah

68
LEMBAR UJI REFRENSI

Nama : Gusti Andini Hafzah


NIM : 11180110000049
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Efektifitas metode diskusi pada pembelajaran PAI
kelas VIII di SMPN 2 Tangerang Selatan
Dosen Pembimbing : Rusdi Jamil

N Judul Buku Refrensi NO HALAMAN PARAF


O FOOTNOT SKRIPSI PEMBIMBING
E
1. Ika Supriyati, Penerapan Metode Diskusi 4 9
Dalam Pembelajaran Keterampilan
Berbicara,Vol.5 Jurnal bahasa dan Sastra,2020
2. Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang 5 10
Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003)
3. Mulyono, Strategi Pembelajaran , (Malang 6 11
UIN Maliki press, 2011), h.
4. Amirul, Hadi. Teknik Mengajar Secara 7 11
Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta. 2001
5. Abdul qodir, Fikih Shalat Empat 8 11
Mazhab,Jakarta:PT Elex Media
Komputindo.2018.
6. Dr.Hidayatullah,Fiqh,Banjarmasin:Universitas 9 12
Islam Kalimantan,2019
7. Mujadi,FIKIH,Kemenag RI, 10 12
8. Ika Supriyati, Penerapan Metode Diskusi 11 13
Dalam Pembelajaran Keterampilan
Berbicara,Vol.5 Jurnal bahasa dan Sastra,2020
9. Isjoni. (2007). Pembelajaran Visioner 12 14
Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.

68
10. ahmani, dalam Saddhono dan Slamet 2014 13 14
11. Ibid, H.106 14 15
12. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 15 15
Vol.1, No.1, Feb.2017
13. Fabiamus Fensi, Penerapan Metode Diskusi 16 16
Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa,Jurnal Psibematika Vol.10(2),Oktober
2017.h.116
14. Prof.Dr.Tukiran Taniredja,Model-Model 17 17
Pembelajaran Inovatif,Bandung:2011,H.37-3
15. Ibid,hal.33 18
16. Dimyati Dan Mudjiono 1994,Belajar Dan 19 20
Pembelajaran
17. 7 Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, 20 21
No.1, Feb.2017
18. Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. 21 22
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006
19. Hasil wawancara dengan siswi kelas VIII 22 34
Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.25
20. Hasil Wawancara Siswi Kelas VIII Tanggal 23 35
22 Mei 2023 Pada Pukul 11.30
21. Hasil wawancara guru pai pada tanggal 22 24 36
Mei 2023
22. Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 25 36
22 Mei 2023
23. Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 26 36
Mei 2023, Pukul 12.30 WIB
24. Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 27 36
Mei 2023, Pukul 12.32 WIB
25. Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 28 37
Mei 2023, Pada Pukul 12.40
26. Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 29 38
22 Mei 2023, Pada Pukul 11.28

68
27. Dimyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan 30 38
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
28. Hasil Wawancara Dengan Guru PAI Tanggal 31 39
22 Mei 2023 Pada Pukul 12.30 WIB
29. Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. 32 39
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006
30. Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII 33 39
SMPN 2 Tangerang Selatan Pada Pukul 11.45
31. Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 34 40
2023 Pada Pukul 12.37
32. Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII 35 41
Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.40
33. Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 36 43
2023 Pada Pukul 12.40
34. Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 37 43
2023 Pada Pukul 12.50
35. Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 38 43
2023 Pada Pukul 13.00
36. Sanjaya,W. 2006, Strategi Pembelajaran, 1 9
Jakarta; Kencana Prenada Media Group
37. Abuddin, Nata. 2009. Perspektif Islam 2 9
Tentang Stratgi Pembelajaran. Jakarta;
Kencana
38. Alamsyah Said Dan Andi Budiman jaya.2015. 3 9
95 Strategi Mengajar Sesuai Kerja Otak Dan
Gaya Belajar Siswa. Jakarta:Prenada Media
Group

68

Anda mungkin juga menyukai