Disusun oleh :
Gusti Andini Hafzah 1118011000049
Skripsi berjudul “Efektifitas Metode Diskusi Pada Pembelajaran PAI Kelas VIII Di
SMP Negeri Tanggerang Selatan” disusun oleh Gusti Andini Hafzah nim
11180110000049 Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan proposal skripsi dan
berhak untuk diujikan Seminar Proposal dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas dan
jurusan.
i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
Skripsi
Oleh:
Gusti Andini Hafzah
NIM 11180110000049
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
JAKARTA 2023
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQOSAH
Skripsi yang berjudul Efektifitas Metode Diskusi Kelas VIII Pelajaran PAI Di SMPN 2
Tangerang Selatan disusun oleh Gusti Andini Hafzah Nomor Induk Mahasiswa 11180110000049,
Diajukan Kpeda afakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan LULUS dalam ujian munaqosah pada tanggal … dihadapan dewan penguji. Karena itu
penulis berhak memperoleh gelar sarjana (S1) dalam bidang Pendidikan agama islam.
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
Through the methods used in class, it will make the classroom come
alive because it involves all students following the method and makes them
active in discussions. The application of this discussion method provides a lot
of experience for students. Before the discussion is carried out the teacher must
prepare what will be carried out and discussed in the discussion and give what
assignments will be given to students which will later be discussed in the
discussion.
v
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, Sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun maksud dari penulisan skripsi ini
adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapat gelar sarjana Pendidikan
(S.Pd) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Penyusunan skripsi ini tidak munngkin dapat
diselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak karena didasari terdapat
keterbatasan dan kekurangan, maka pada kesempatan ini, dengan tulus menyampaikan rasa
terima kasih kepada
:
1. Kedua Orang tuaku, abang dan kaka tercinta yang telah memberikan dukungan,
semangat dan doa dalam segala hal.
2. Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Siti Nurul Azkiyah, M.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Ahmad Irfan Mufid S.Ag., M.A selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bobi Erno Rosadi, M.Pd.I., selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi peneliti.
6. Muhammad Zuhdi M.Ed,. Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Akademik Program
Studi Pendidikan Agama Bobi Erno Rosadi, M.Pd.I., selaku Dosen Pembimbing
Skripsi, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi
peneliti.
7. Seluruh Dosen FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
ilmunya.
8. Bapak Drs. Aa Suprayogi M.Pd., selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah
vi
9. Pembangunan UIN Jakarta yang telah membantu memberikan izin terkait
penelitian ini.
10. Seluruh sahabat, rekan dan rival seperjuangan yang telah memberikan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini dan telah berjuang bersama- sama
dalam suka maupun duka.
Menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi maupun
susunannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, peneliti,
dan pembaca. Dan semoga dikembangkan dalam penelitian selanjutnya.
Penulis
GustiAndiniHafzah
vii
DAFTAR ISI
ix
2. Visi misi dan tujuan SMPN 2 Tangerang selatan......................................31
3. Fasilitas sekolah.............................................................................................32
4. Kegiatan ekstrakurikuler.............................................................................33
5. Keadaan siswa................................................................................................33
A. Hasil Penelitian Dan Pembahasan.....................................................................34
1. Metode diskusi pada pembelajaran PAI kelas VIII SMPN
Tangerang selatan.....................................................................................34
2. Kesulitan dan hambatan yang dialami siswa dan guru dalam
penerapan metode diskusi.........................................................................37
3. Upaya yang dilakukan guru dalam menghadapi hambatan dan
Kesulitan....................................................................................................... 39
BAB V KESIMPULAN..............................................................................................40
A. Kesimpulan......................................................................................................40
B. Saran................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................45
LAMPIRAN................................................................................................................48
LEMBAR UJI REFRENSI............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
xii
Daftar Lampiran
…………………………………………………………………………………….… 53
………………………………………………………………………………………. 56
………………………………………………………………………………………. 60
Lampiran 7. Dokumentasi.........................................................................................68
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam dunia pendidikan,
karena pendidikan inilah yang akan membawa kemajuan suatu negara. Negara
yang maju berasal dari sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sehingga
menghasilkan pendidikan yang bermutu yang akan membawa suatu negara
tersebut menjadi maju. Dalam meneruskan masa depan yang baik, masyarakat
harus menanamkan Pendidikan sejak usia dini hingga dewasa. Menurut undang-
undang nasional No.20 tahun 2003, tentang sistem Pendidikan nasioanal. Pasal I
menegaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan susasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif dalam menegembangkan potensi dirinya untuk memiliko kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” (UUD
RI no.20,2003).
Dalam dunia Pendidikan banyak sekali macam-macam Pendidikan, salah
satunya Pendidikan agama. Pendidikan agama merupakan salah satu dari beberapa
subjek pelajaran yang dimana harus dimasukkan kedalam kurikulum di dalam
setiap kurikulum formal yang ada di Indonesia,karena kehidupan beragama
merupakan salah satu kehidupan yang sangat diharapkan untuk mencapai suatu
tujuan yang dipadu. Selanjutnya kata Pendidikan jika dihubungkan dengan agama
islam yang menjadi satu kesatuan dan tidak bisa diartikan secara jelas.pendidikan
agama (PAI) islam juga merupakan pelajaran yang wajib di setiap lembaga
Pendidikan agama islam.dan salah satu bagian dari Pendidikan nasional.
1
1. Metode ceramah yaitu proses penyampaian pesan atau informasi dengan jalan
mengekslarasi atau menuturkan materi secara lisan. Metode ini cocok digunakan
apabila jumlah peserta didik cukup banyak, perkenalan mata pelajaran baru,
peserta didik dapat menerima penjelasan dengan kata-kata, diselingi dengan
gambar dan alat visual lainnya, dan seterusnya.
2. Metode tugas yakni, materi tambahan yang harus dipenuhi oleh peserta didik.
4. Metode diskusi yakni, proses penyampaian materi dengan feed back atau
branstorming.
2
Dijelaskan bahwasannya hukum islam menjadi istilah yang sangat terkait
dan tidak bisa dipisahkan dengan istilah syari’at island dan fiqh islam, kata hukum
islam diambil dari terjemahan term barat dari kata “Islamic low” menjadi term
dengan Bahasa baku. Memiliki dua makna khasanah dan wacana dan dari dua itu
memiliki dua makna sekaligus yaitu, yang pertama memiliki makna sebagai
Syariah yang menyangkut absolut dan universal. Dan makna kedua yaitu, fikih
memiliki makna interpretasi para ulama-ulama terhadap Syariah. Dan mengenai
jangka waktu Syariah memiliki waktu yang Panjang yaitu sepanjang masa,
sedangkan fiqh merupakan perumusan konkrit Syariah islam yang diterapkan pada
kasus tertentu. pada pembelajaran fikih yang dipahami bukan hanya mengenai
bagaimana pemecahan masalah yang sedang terjadi dan yang sedang di
diskusikan.dan dalam diskusi terdapat beberapa macam diskusi yaitu seperti
diskusi kecil dan diskusi kelas, pada saat diskusi guru memilih salah satu siswa
yang dapat memimpin suatu diskusi tersebut dan membuat suatu diskusi itu aktif
dengan setiap siswa yang didalam kelompok tersebut bertanya mengenai
pembelajaran yang sedang dipecahkan yaitu pembelajaran fikih yang dimulai oleh
guru fikih.
3
kan dan menjadikan pembelajaran tersebut kurang efektif.
4
materi dalam penyampaian pembelajaran didalam kelas,individu maupun
kelompok, agar pembelajaran mudah difahaim, dan dimanfaatkan dengan baik
oleh peserta didik. Maka dari itu, guru harus dapat menguasai bagaimana
menggunakan metode yang baik agar menciptakan keaktifan peserta didik dan
pemikiran kritis peserta didik.
Ada beberapa alasan mengapa pembelajarn fikih dapat membuat fikiran siswa
kritis antara lain pembelajaran fikih yang diterpkan di madrasah tsanawiyah.
Pembelajaran fikih termasuk dalam salah satu pelajaran Pendidikan agama islam
(PAI). Yang dimana tujuan pembelajaran fikih yaitu agar peserta didik dapat
memahami,mengenali dan mengamalkan hukum-hukum islam yang terdapat dalam
pembelajaran fikih serta dalil- dalil yang dapat digunakan sebagai pedoman hidup
pribadi dan sosial.
5
Menurut mulyasa menjelaskan metode diskusi dapat diartikan
sebagai pertanyaan responsive yang dikerjakan oleh peserta didik dan pertanyaan
tersebut memiliki maksud untuk memecahkan masalah. Penerapan metode diskusi
ini memberikan banyak pengalaman bagi siswa. Sebelum diskusi dilakukan guru
harus mempersiapkan apa saja yang akan dilakukan dan dibahas dalam diskusi
dan memberikan apa saja tugas yang akan diberikan kepada peserta didik yang
nantinya akan dibahas dalam suatu diskusi tersebut. Kemudian selama dikskusi
berjalan guru memberikan tanggapan bagaimana metode tersebut berjalan dengan
baik atau tidak, dan masing-masing kelompok juga memberikan tanggapan hasil
diskusi pemecahan masalah yang telah di diskusikan oleh kelompok lain. Untuk
melihat bagaimana efektifitas metode diskusi ini maka diperlukan guru dan murid
memiliki keadaan yang optimal. Keuntungan yang didapat dengan menggunakan
metode ini ialah semua siswa dilibatkan dan ikut peran aktif dalam pembelajaran
diskusi ini dan setiap murid juga dapat menelaah ilmu pengetahuan yang ia dapat
ketika diskusi berlangsung dan juga metode diskusi dapat mengembangkan cara
berfikir siswa yang kritis.
menggunakan metode ini ialah semua siswa dilibatkan dan ikut peran aktif
dalam pembelajaran diskusi ini dan setiap murid juga dapat menelaah ilmu
pengetahuan yang ia dapat ketika diskusi berlangsung dan juga metode diskusi
dapat mengembangkan cara berfikir siswa yang kritis.
Berdasarkan penjelasan yang sudah dijabarkan diatas,maka saya ada
keinginan untuk melakukan penrlitian mengenai bagaimana ke efektifitasan
menggunakan metode diskusi yang akan diterapkan pada sekolah tersebut dalam
pembelajaran fikih.dengan ini saya akan melakukan penelitian dengan judul
“efektifitas metode diskusi pada pembelajaran PAI kelas VII di SMP 2
Tanggerang selatan
a. Identifikasi Masalah.
1. Terjadinya zaman gadget sekarang pembelajaran menjadi kurang efektif untuk
menerapkan metode ini.
2. Kurangnya pemahamanpada pembelajaran fikih mengenai materi tentang
shalat.
6
3. Kurangnya penggunaan metode diskusi yang dilakukan pada setiap
pembelajaran dalam sekolah.
b. Pembatasan Masalah.
Dikarenakan dalam pembelajaran, peserta didik kurang aktif jika hanya
melakukan metode pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah. Maka
dari itu, peneliti akan meneliti bagaimana siswa mengunakan metode lain. Dan
akan berfokus pada metode yang diteliti yaitu “efektifitas metode diskusi kelas
VII pada pembelajaran fikih di SMP 2 Tanggerang Selatan” dan dalam
beberapa permasalahan dalam pembelajaran fikih yang akan dibahas dalam
diskusi yaitu:
d. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana berjalannya penerapan metode diskusi pada
suatu pembelajaran di pelajaran fikih kelas VIII SMPN Tangerang Selatan.
2. Untuk menegetahui kendala atau kekurangan yang dialami siswa dan guru
dalam proses penerapan metode diskusi di suatu pembelajaran.
7
3. Untuk mengetahui solusi atau cara bagaimana dalam penerapan metode diskusi
e. Manfaat Penelitian
Adapun berbagai manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini yaitu :
i. Manfaat secara teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan sedikit
kemajuan dalam suatu pembelajaran dalam menggunakan metode yang telah di
lakukan sesuai dengan hasil penelitian
ii. Manfaat secara praktis
Secara praktis manfaat dari hasil penelitian ini bermanfaat bagi semuakalangan
yaitu :
1. Bagi siswa
Bagi siswa memiliki manfaat yaitu dengan menggunakan metode ini maka
pembelajaran secara langsung akan menjadi mudah untuk aktif belajar.
2. Bagi guru
Bagi guru yaitu diharapkan dengan diadakannya penelitian ini memberikan ide
dalam melakukan Dengan adanya penelitian ini mungkin guru mendapatkan
sedikit saran untuk melakukan hasil penelitian tersebut dengan menerapkan pada
pembelajarannya.
a. Bagi sekolah
Manfaat bagi sekolah yaitu dapat meningkatkan kualitas sekolah dengan
menggunakan metode hasil penelitian
b. Bagi peneliti
Peneliti dapat lebih mengetahui lebih mendalam bagaimana metode yang
diteliti dan menjadi lebih paham dengan diterapkannya disekolah
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Diskusi
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang
telah ditetapkan.1
Menurut Usman diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang
melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan
berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan
masalah.4Pengertian diskusi, metode pembelajaran diskusi merupakan suatu cara
yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan guru menggunakan
metode diskusi ini dalam pembelajaran yang sedang berlangsung dan dalam
pembelajaran tersebut siswa dapat mudah dengan bebas bercakap-cakap dan
berkomunikasi mengenai materi yang sedang dibahas dan bebas mengeluarkan
1
Sanjaya,W. 2006, Strategi Pembelajaran, Jakarta; Kencana Prenada Media Group
2
Abuddin, Nata. 2009. Perspektif Islam Tentang Stratgi Pembelajaran. Jakarta; Kencana
3
Alamsyah Said Dan Andi Budiman jaya.2015. 95 Strategi Mengajar Sesuai Kerja Otak Dan Gaya Belajar
Siswa. Jakarta:Prenada Media Group
4
Ika Supriyati, Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara,Vol.5
Jurnal bahasa dan Sastra,2020. H. 104
9
pendapat dan gagasan. Tujuan dari digunakannya metode pembelajaran
diskusi ini adalah agar siswa dapat terdorong untuk mengemukakan pendapatnya
dan gagasannya dan berpasrtisipasinya siswa-siswa yang lain dalam mengikuti
disuksi dalam pembelajaran ini tanpa adanya aturan yang keras akan tetapi, harus
tetap mengikuti aturan dan etika yang semestinya .
Dengan demikian, metode diskusi ini yang dimana didalamnya terdapat
percakapan antara individu mengenai perbedaan pendapat dan gagasan yang
terbentuk dalam satu kelompok yang dimana mereka akan menghadapi suatu
permasalahan yang telah diberikan oleh guru untuk siswa tersebut dan dalam
kelompok disuksi tersebut mereka dapat bertukar fikiran mengenai
permasalahannya dan diharapkan mereka dapat memecahkan masalah tersebut
dengan kesepakatan bersama.dari beberapa penjelasan yang dijelaskan diatas
maka dapat disimpulkan bahwa metode disuksi adalah suatu cara penyampaian
materi dengan pertukaran fikiran antara guru dan murid atau bertukan fikiran
antara murid dan murid.
Dan metode ini juga dapat memotivasi siswa agar mereka dapat
mengemukakan pendapatnya sendiri dan siswa yang memiliki kemampuannya
tersebut dapat mengemukakan wawasan jawabannya sendiri.
pokok permasalahn tersebut.
1. Guru menjelaskan diadakannya metode diskusi dan menjelaskan mengenai
metode diskusi.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
yang sedang di diskusikan.
3. Siswa melakukan diskusi bersama siswa lain dan betukar fikiran mengenai pokok
permasalahan.
4. Siswa ikut aktif dalam mencatat dari buku sumber-sumber agar memiliki jawaban
yang benar. Dan jawaban disampaikan dari pemikiran individu ataupun antar
siswa kelompok
Menurut Aunurrahman belajar5 merupakan proses merubah siswa yang
belum terdidik menjadi siswa terdidik, siswa yang belum mengetahui
5
Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.2
10
11
pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.
Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang
belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif, menjadi
siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik. Metode diskusi
merupakan metode pembelajaran yang bertujuan untuk membuat siswa aktif dan
mempunyai mental yang kuat.3
Kata “Metode” berasal dari bahasa yunani methodos yang berarti “cara atau
jalan” di dalam bahsa inggris deisebut methode dan bahasa arab
menterjemahkannya dengan thariqoh dan manhaj. Di dalam bhasa indonesia kata
tersebutu mengandung arti cara yang teratur dan berfikir baik-baik untuk
mencapai maksud atau cara kerja yang sistematis yang memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Jadi,
metode adalah cara yang teratur dan berfikir baik-baik yang digunakan untuk
memberikan pelajaran kepada peserta didik.4
a. Pengertian shalat
Diskusi yang akan dilakukan yaitu dalam pembelajaran fikih materi shalat.
Shalat5 merupakan ibadah utama dan yang pertama kali dihisab sekaligus perkara
yang terakhir kali dicabut dari Islam. Perintah shalat adalah satu-satunya ibadah
yang diberikan. Allah melalui pertemuan langsung antara Allah dan Rasul-Nya.
Mengingat pentingnya shalat dalam Islam, Syaikh Abdul Qadir Ar-Rahbawi
dengan segenap kemampuan dan ikhtiarnya terpanggil untuk menjelaskan
persoalan seputar shalat.
3
Mulyono, Strategi Pembelajaran , (Malang UIN Maliki press, 2011), h. 86
4
Amirul, Hadi. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta. 2001
12
5
Abdul qodir, Fikih Shalat Empat Mazhab,Jakarta:PT Elex Media Komputindo.2018. h.24
13
kepada-Ku”. (QS. adz- Dzariyat, 51:56).
b. Syarat-syarat shalat.
Syarat-syarat shalat6 adalah sesuatu hal yang harus dipenuhi sebelum kita
melaksanakan shalat. Syarat shalat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Syarat wajib shalat adalah syarat yang wajib dipenuhi dan tidak bisa di
tawartawar lagi. Seperti Islam, berakal dan tamziz atau baligh, suci dari haid
dan nifas serta telah mendengar ajakan dakwah Islam.
2) Syarat sah shalat yaitu:
a) Suci dari dua hadats
b) Suci dari najis yang berada pada pakaian, tubuh, dan tempat shalat
c) Menutup aurat, aurat laki-laki yaitu baina surroh wa rukbah (antara pusar sampai
lutut),
sedangkan aurat perempuan adalah jami’i badaniha illa wajha wa kaffaien (semua
anggota tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangan)
d) Menghadap kiblat
e) Mengerti kefardhuan shalat
f) fardhu shalat sebagai suatu sunnah.
g) Menjauhi hal-hal yang membatalkan shalat
Orang yang diwajibkan mengerjakan ibadah shalat yaitu7 :
Beragama Islam.
Orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan wajib mengerjakan shalat fardlu.
Dalam sehari semalam, shalat fardlu ada lima yaitu: dzuhur, asar, maghrib, isya,
dan subuh.
Baligh atau sudah dewasa
Orang yang sudah baligh atau dewasa, diwajibkan shalat. Tanda-tanda baligh bagi
anak-anak yaitu:
- berumur lima belas tahun bagi anak laki-laki atau perempuan,
- keluar sperma setelah umur sembilan tahun bagi anak laki
- sudah haid setelah umur sembilan tahun bagi anak perempuan
Berakal sehat Orang yang sehat akalnya, diwajibkan shalat. Orang yang hilang
6
Dr.Hidayatullah,Fiqh,Banjarmasin:Universitas Islam Kalimantan,2019, h.18
7
Mujadi,FIKIH,Kemenag RI,h.21
14
akalnya seperti mabuk, pingsan, atau gila, tidak diwajibkan shalat.
13
8
Ika Supriyati, Penerapan Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Keterampilan
Berbicara,Vol.5 Jurnal bahasa dan Sastra,2020. H. 106
13
2. Siswa juga dapat menyampaikan pendapatnya secara lisan, dan dengan
adanya hal itu siswa dapat melatih karakter demokratis dengan
menyampaikan pendapatnya dengan diskusi.
3. Memberi kemungkinan kepada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam
diskusi kelompok.9
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyumbangkan ide dalam
memecahkan suatu masalah
tujuan diskusi10 adalah untuk mengasah intelektual seseorang yang
didasarkan dengan pikiran rasional, sehingga dalam mengambil keputusan itu ada
kesamaan visi yang berdampak pada tingkat kepedulian yang tinggi mempunyai
kemandirian dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi. Kondisi
masyarakat yang demokratis, diskusi perlu dikembangkan dan terus diterapkan
dalam proses belajar mengajar, agar apa yang diinginkan dalam tujuan
pembelajaran dapat dicapai.
- Manfaat penggunaan metode diskusi :
Metode diskusi yang berhasil maka akan memberikan manfaat yang baik kepada
siswa. Menurut manfaat metode diskusi adalah sebagai berikut:
a. Memperdalam pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa
b. Melatih siswa mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta mengambil
keputusan.
c. Melatih siswa menghadapi masalah secara berkelompok, berpikir bersama .
memecahkan masalah yang di hadapi.
d. Diberikan bila mahasiswa telah memiliki konsp
pengalaman terhadap bahan yang akan didiskusikan, oleh karena itu sebelum diskusi
dosen hendaknya telah memberikan penjelasan tentang bahan yang akan didiskusikan.
Memaksakan kepada mahasiswa yang belum memiliki konsep/ pengalaman sama sekali
masalah yang akan didiskusikan akan berakibat kemacetan dalam diskusi.
c. Memperdalam pengetahuan yang telah dikuasai oleh mahasiswa.
d. Melatih mahasiswa mengidentifikasi dan memecahkan masalah. serta mengambil
9
Isjoni. (2007). Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. H. 133
10
ahmani, dalam Saddhono dan Slamet 2014, H. 58
14
keputusan.
e. Mahasiswa menghadapi masalah secara berkelompok, berpikir bersama
memecahkan masalah yang mereka hadapi.
Adapun manfaat diskusi dari berbeda pendapat yaitu sebagai berikut :
1. Diskusi lebih banyak melatih siswa dapat berfikir secara logis untuk
mengemukakan pendapat (dalam diskusi ada proses adu argumentasi)
2. Argumen yang dikemukakan akan dinilai oleh anggota lain sehingga dapat
meningkatkan kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah.
3. Umpan balik dapat diterima secara langsung sehingga hal ini dapat memperbaikin
gaya bicara melali pembahasan yang dibahas maupun diluar pembahasan.
4. Peserta didik dapat mempertimbangkan gagasan yang berbeda-beda dan
merumuskan persetujuan bersama tanpa adanya rasa ingin menang sendiri.11
Metode diskusi juga dapat dijadikan sebagai dasar berpikir kritis siswa dalam
memecahkan masalah yang muncul, khususnya terkait dengan materi/bahan yang
diajarkan. Metode diskusi juga dimaksudkan untuk merangsang siswa dalam
belajar dan berpikir secara kritis dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional
dan objektif dalam pemecahan suatu masalah sehingga dengan metode ini
diharapkan proses pembelajaran akan lebih mengarah pada pembentukan
kemandirian siswa dalam berpikir dan bertindak. Dalam kehidupan sehari- hari
manusia sering kali dihadapkan pada persoalanpersoalan yang tidak dapat
dipecahkan hanya dengan satu jawaban atau satu cara saja, tetapi perlu
menggunakan banyak pengetahuan.
adalah :
1. Menumbuh Kembangkan Tradisi Intelektual.
2. Mengambil Keputusan dan kesimpulan.
3. Menyamakan apresiasi , Persepsi dan Visi.
4. Menghidup suburkan kepedulian dan kepekaan
5. Sarana komunikasi dan kunsultasi.
Jadi tujuan diskusi adalah untuk mengasah intelektual seseorang yang
11
Ibid, H.106
12
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017
15
didasarkan dengan pikiran rasional, sehingga dalam mengambil keputusan itu ada
kesamaan visi yang berdampak pada tingkat kepedulian yang tinggi mempunyai
kemandirian dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi. Kondisi
masyarakat yang demokratis, diskusi perlu dikembangkan dan terus diterapkan
dalam proses belajar mengajar, agar apa yang diinginkan dalam tujuan
pembelajaran dapat dicapai.
13
Fabiamus Fensi, Penerapan Metode Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa,Jurnal Psibematika Vol.10(2),Oktober 2017.h.116
16
mengemukakan pendapat mereka dan biasanya sulit untuk membatasi pokok
masalahnya.
4. Sering terjadi disebuah diskusi bahwa beberapa siswa kurang berani untuk
mengemukakan pendapatnya.
Dari adanya kelebihan dan kekurangan penggunaan metode diskusi pada suatu
pembelajaran disekolah. Dalam penggunaan metode diskusi ini pembelajaran
siswa akan menjadi lebih efektif. Suryosubroto (2000 180) juga menegaskan
bahwa kelemahan diskusi sering terjadi karena pembicara dalam diskusi dikuasai
oleh 2 atau 3 orang peserta didik yang memiliki keterampilan berbicara saja,
kadang- kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi
kabur, dan diskusi sering terjadi dengan waktu yang cukup panjang sehingga tidak
sesuai dengan yang direncanakan.
Usaha untuk mengatasi kekurangan14 :
14
Prof.Dr.Tukiran Taniredja,Model-Model Pembelajaran Inovatif,Bandung:2011,H.37-38
17
C. Jenis-Jenis Metode Diskusi
Jenis-Jenis diskusi menururt sudirman sebagai berikut :
a. (1) Diskusi kuliah
b. (2) Diskusi kelas
c. (3) Diskusi kelompok kecil
d. (4) Simposium
e. (5) Loka karya
f. (6) Seminar
g. (7) Diskusi panel
Dari beberapa jenis diskusi diatas,Jenis diskusi yang biasa atau sering digunakan
adalah diskusi kelas, Sehingga peneliti hanya memfokuskan siswa pada kemampuan
siswa dalam mengikuti diskusi pada saat pembelajaran berlangsung. Diskusi kelas
adalah diskusi yang dilakukan di dalam kelas yang melibatkan siswa dan guru dalam
diskusi tersebut.
18
D. Langkah-Langkah melakukan metode diskusi.
Menurut Taniredja15 dkk , langkah-langkah melakukan metode diskusi adalah
sebagai berikut :
1. Merumuskan tujuan melakukan diskusi, mengapa harus menggunakan metode
diskusi.
2. Menjelaskan pentingnya menggunakan metode diskusi.
3. Menjelaskan hasil yang akan dicapai dari melakukan metode diskusi.
4. Menjelaskan tugas dari masing-masing kelompok diskusi.
5. Merumuskan atau berfikir mengenai hal-hal yang akan dibahas dalam diskusi.
6. Mempersiapkan kerangka diskusi secara terperinci seperti :
a. Menentukan apa saja yang akan dibahas didalam diskusi yang akan
dijadikan pokok pembahasan
b. Menentukan waktu yang diperlukan untuk membahas setiap aspek
pembahasan
c. Menjelaskan tema/materi diskusi secara singkat dan jelas.
d. Membagi pokok pembicaraan
15
Taniredja,Model-Model Pembelajaran Inovatif,Tukiran Taniredja:2011.Hal.33
19
Dimyati dan Muldjiono mengemukakan beberapa prosedur standar
pelaksanaan diskusi kelompok. Sekurang-kurangnya terdapat empat16yang perlu
dipersiapkan sebelum diskusi kelompok dilakukan, yaitu:
Tahap 1, persiapan diskusi. Diharapkan pada tahap ini guru sudah
menyiapkan daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada peserta
didik. Pertanyaan tentu harus dirancang sesuai tujuan yang ingin dicapai oleh
diskusi kelompok tersebut.
Tahap 2, awal diskusi. Pada tahap ini guru diharapkan memberikan
penjelasan tentang kegiatan yang dilakukan, seperti: menjelaskan tujuan diskusi,
langkah-langkah diskusi, dan garis besar isi diskusi.
Tahap 3, tahap pengembangan, yaitu dimana guru mengembangkan
diskusi dengan menempuh berbagai variasi dalam mengajukan pertanyaan,
misalnya dengan mengombinasikan berbagai jenis pertanyaan; pertayaan yang
saling berkaitan kepada beberapa siswa sebelum berpindah.
Tahap 4, tahap akhir, guru bersama peserta didik membuat ringkasan
atas isi pelajaran dibahas selama diskusi kelompok berlangsung.
2. Pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa
16
Dimyati Dan Mudjiono 1994
17
Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, No.1, Feb.2017 | 69
20
menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang
diharapkan. Menurut syaiful bahri dan aswan zain. Pelaksanaan pembelajaran
adlah suatu kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi
yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan utuk mencapai tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai.18
3. Penilaian pembelajaran.
Penilaian merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dalam sistem
pendidikan saat ini. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai
yang diperoleh siswa. Tentu saja untuk itu diperlukan sistem penilaian yang baik
dan tidak bias. Sistem penilaian yang baik akan mampu memberikan gambaran
tentang kualitas pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu
guru merencanakan strategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian
yang baik akan mampu memberikan motivasi untuk selalu meningkatkan
kemampuannya.
22
18
Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2006
22
mereka
c. Hambatan dari media, sarana prasarana. Penataan ruangan diupayakan
sedemikian. rupa agar semua mahasiswa dapat melihat mahasiswa lain, juga
tempat duduk pemimpin diskusi, bisa melihat semua peserta diskusi, sehingga
lebih komunikatif.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Tanggerang Selatan yang terletak di Tanggerang dan berlokasi di Jl. Raya
Cirendeu No.2, Cireundeu, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten
15419. Adapun waktu dimulainya penelitian ini dilaksanakan setelah disetujuinya
proposal skripsi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian yang dilaksanakan yaitu, Guru dan Siswa SMPN 2
Tanggerang Selatan yang berjumlah 852 siswa dan siswi.
2. Objek Penelitian
Objek Penelitan dalam yang akan dilaksanakan yaitu proses bagaimana metode
diskusi pada suatu pembelajaran pada pelajaran Fikih di kelas VIII SMPN 2
Tanggerang selatan. Dengan jumlah siswa satu kelas yaitu 15 siswa.
C. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode berdasarkan postpositivisme yang
dimana pengamat kualitatif menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat
dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-
cara lain dari kuantitatif (pengukuran). Penelitian metode kualitatif secara umum
dapat digunakan untuk melakukan penelitian tentang kehidupan
masyarakat,sejarah,tingkah laku,fungsionalisasi organisasi, akitivitas sosial dan
lain-lain. Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah
pengalaman para penelityi dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan
dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala
merupakan sesuatu yang sulit dipahami secara memuaskan
23
Menggunakan metode penelitian kualitatif memiliki salah satu tujuan
untuk menjelaskan dan menjawab secara jelas bagaimana proses berjalannya
metode diskusi pada suatu kelas dalam pembelajaran. Dengan menyelidiki
individu,kelompok atau peristiwa yang terjadi dalam penelitian tersebut.
Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif bertujuan untuk
mengetahui bagaimana proses berlangsung metode diskusi yang melibatkan siswa
dan guru pada suatu pembelajaran di pelajaran fikih pada kelas VII SMPN 2
Tanggerang selatan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam
penelitian, karena metode ini merupakan startegi untuk mendapatkan data yang
diperlukan. Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik
pengumpulan data yang dugunakan. Untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan,
kenyataan- kenyataan dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh
data seperti yang dimaksudkan itu, dalam penelitian digunakan teknik-teknik,
prossedur- prosedur, alat- alat serta kegiatan yang nyata. Proses pengumpulan data
dapat dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dan tujuan
pertama dari penelitian ini adalah mengumpulkan data. Oleh karena itu, peneliti
melakukan pengumpulan data melalui tiga proses yaitu observasi,wawancara dan
dokumentasi (Basrowi & Suwandi, 2008:93).
a. Observasi.
Observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Observasi merupakan
proses pencarian data yang sangat akurat dalam sebuah penelitian karena peneliti
melihat langsung kepada objek penelitian karena dengan pancaindera kita sendiri
dapat mengamati objek-objek disekitar kita.Observasi yang dilakukan peneliti
yang menjadi tujuan awal ialah siswa dan peristiwa yang terjadi saat metode
diskusi diterapkan pada suatu pembelajaran fikih dikelas.dan melihat langsung
bagaimana metode diksusi berjalan secara langsung.
24
Kisi-Kisi Observasi
b. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan dua orang atau
lebih.Dengan melakukan teknik wawancara ini juga berperan penting dalam
penelitian kualitatif, dan dalam penelitian ini melakukan teknik wawancara
dengan beberapa siswa kelas VIII SMPN 2 Tanggerang selatan mengenai
penggunaan metode diskusi dan juga guru yang telah menerapkan metode diskusi
pada pembelajaran fikih didalam kelas.
25
NO. Pokok Aspek yang dilihat Sumber Data
1. Pendampinga 1. Proses Walikelas,gu
n Guru dalam pendampingan guru ru pelajaran,
berlangsungn dalam dan siswa
ya metode berlangsungnya
diskusi metode disukusi
dalam kelas
2. Keluasan materi
pokok yang dikuasai
oleh guru mengenai
pelajaran dan
penggunaan metode
yang diterapkan.
3. Peran guru sebagai
sumber belajar siswa
dan sebagai
penanggung jawab.
2. Kendala atau 1. Faktor yang menjadi Walikelas,gu
kekurangan kekurangan dalam ru pelajaran,
dalam penerapan metode dan siswa
penerapan diskusi
metode a. Adanya siswa
diskusi dalam yang kurang
kelas. aktif dalam
berbicara disaat
berdiskusi.
b. Jalannya sebuah
diskusi hanya
dikuasai oleh
siswa yang
26
pandia berbicara
c. Kurang percaya
diri siswa dalam
mengemukakan
pendapatnya.
3 Upaya yang 1. Aspek atau tindakan Walikelas,gu
. dilakukan yang dilakukan guru ru pelajaran,
guru untuk pada siswa yang dan siswa
menangani kurang aktif dalam
kekurangan berdiskusi
dalam a. Mengganti atau
menukar setiap
kelompok agar
merasakan
bagaimana
kinerja setiap
kelompok.
b. Memberikan
kesempatan
kepada siswa
yang kurang aktif
dan kurang
berani dalam
mengemukakan
pendapatnya.
E. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mencari
informasi data yang bersifat historis. Dokumen tentang orang atau kelompok,
peristiwa atau kejadian dalam situasi sosi
27
yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dokumentasi dilaksanakan
dengan melihat data-data yang terakit dengan pendampingan guru dalam
penerapan metode diskusi dalam pembelajaran fiqih di kelas VIII SMPN 2
Tanggerang selatan baik dalam bentuk fotofoto pelaksanaan kegiatan
pembelajaran siswa, serta profil madrasah, data siswa kelas VIII, dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran fiqih.
c. Teknik pengujian keabsahan data.
Teknik keabsahan data adalah teknik atau cara untuk mengetahui kebenaran,
ketepatan, dan kesesuaian respon informan dan kesimpulan yang dihasilkan.
Keabsahan data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan melihat kesamaan
respon atau kesimpulan dengan kejadian yang muncul. Teknik pada keabsahan
data pada penelitian ini adalah teknik triangulasi. Teknik triangulasi sebagai
kegiatan pengecekan data dalam meningkatkan pada teori dan metode dari
penelitian. Pengecekan pada data triangulasi menggunakan beragam seperti,
sumber, teknik, dan waktu.
1. Pertama, yaitu dengan triangulasi sumber yang dapat melakukannya
dengan pengecekan data yang telah didapatkan dari beragam sumber yang ada.
Data ini mendapatkan kesimpulan yang lanjutnya akan dilakukannya kesepakatan
dengan berbagai atau beragam data tersebut.
2. Kedua, triangulasi teknik yang melakukannya dengan pengecekan data
kepada sumber yang sama tetapi melakukannya dengan teknik yang berbeda,
metodenya seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Ketiga, triangulasi waktu yang melakukannya dengan pengecekan kembali
pada data atau sumber dan tetap menggunakan teknik yang sama, namun pada
waktu dan keadaan yang berbeda. Sebelumnya, informan sudah melakukan
wawancara secara mendalam dan akan diwawancara kembali pada saat waktu
berbeda.
28
d. Teknik Analisis Data
Teknik selanjutnya adalah teknik analisis data. Teknik analisis data pada
penelitian kualitatif untuk mengorganisasikan data, memilah data menjadi
kesatuan setelah didapatkan datanya, menemukan data yang penting dan
membuat keputusan apa yang akan di analisis dalam penelitian ini. Teknik
analisis data yang peneliti gunakan yaitu teknik analisis data model Matthew B.
Miles dan Michael Huberman yang memiliki tiga tahap analisis data yaitu:
a. Kondensasi Data
Kondensasi data adalah proses pemilihan dan penyederhanaan data dengan
menghindari pengurangan data. Pada tahap kondensasi data dilakukan dari saat
peneliti merumuskan konsep dan permasalahan penelitian yang kemudian terjadi
tahap reduksi data selanjutnya seperti membuat ringkasan, mengumpulkan data
dan yang terakhir yaitu menarik kesimpulan akhir yang dapat diverifikasi.
Reduksi data penelitian ini adalah meringkas hasil pengumpulan data ke dalam
konsep dan reduksi data ini saling berhubungan dengan melalui penyajian data.
b. Penyajian Data
29
c. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi
Tahap terakhir dari teknik pengumpulan data yaitu penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Peneliti melakukan verifikasi selama proses penelitian untuk
mengonfirmasi validitas dan mencari pola dalam penelitian. Tahap ini bertujuan
untuk mencari makna data yang sudah dikumpulkan dengan mencari kesamaan
begitupun perbedaan untuk dapat ditariknya kesimpulan sebagai jawaban
peneliti dari permasalahan atau kasus yang ada. Setelah melakukan verifikasi,
maka peneliti bisa menarik kesimpulan mengenai data yang telah dianalisis
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Kesimpulan-kesimpulan itu diverifikasi
selama penelitian berlangsung, verifikasi itu bertujuan untuk menjadi penilaian
tentang kesesuaian data dengan maksud yang terkandung dalam konsep dasar
analisis agar lebih tepat dan objektif.22
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data
Identitas Sekolah
SMPN 2 Tangerang Selatan berlokasi di Jl. Cireundeu Raya No.2,
Cireundeu, Kec. Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan Prov. Banten kode pos
15419. Dengan nomor NPSN 20603125. Telpon 0215523384
SMPN 2 Tangerang selatan ini berdiri diatas tanah seluas 4.850 M². dan
termasuk kedalam sekolah berakreditasi A dengan kegiatan belajar penuh ( 5 hari
31
c. Tujuan SMPN 2 Tangerang Selatan
3. Fasilitas Sekolah
Tabel 1.1
1. Ruang Kelas 32
3. Ruang Guru 1
5. Laboratorium 3
A. Komputer 3
B. IPA 1
C. Bahasa 1
6. Studio Musik 1
32
7. Perpustakaan 1
8. Ruang Keterampilan 1
9. Ruang BK 1
11. Musholla 1
12. Kantin 1
13. WC Guru 2
14. WC Murid 10
4. Kegiatan Ekstrakurikuler
5. Keadaan Siswa
Tabel 1.2
KELAS SISWA
33
VII
VIII
IX
JUMLAH
PEMBAHASAN
Pernyataan yang sama yang didapatkan dari salah satu siswa yang
diwawancarai yaitu guru PAI sering menerapkan metode diskusi pada
kelas tersebut. Dan bahwasannya mereka merasa dengan melakukan
metode
34
19
Hasil wawancara dengan siswi kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.25
35
diskusi ini belajar menjadi efektif karna saling bertukar fikiran20 dengan
teman sekelompok.
Mengenai permasalahan yang dialami siswa dan guru hamper sama dengan
adanya ketidak aktifan siswa dalam diberlakukannya metode diskusi hal ini dapat
diketahui melalui wawancara yang dilakukan langsung kepada murid dan guru.
Selain itu menurut siswa yang menjalani metode diskusi dan setiap kelompok
beberapa siswa memiliki kesan yang baik terhadap diberlakukannya metode ini 22.
Karena, dengan diberlakukannya dan diterapkannya metode diskusi ini siswa akan
berfikir dengan kritis dan dapat bekerja sama melalui permasalahn yang diberikan
oleh guru terhadap siswa. Tidak hanya bertukar fikiran. Akan tetapi, dengan
adanya
36
20
Hasil Wawancara Siswi Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.30
21
Hasil wawancara guru pai pada tanggal 22 Mei 2023
22
Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023
37
metode diskusi siswa menjadi lebih berani mengemukakan pendapatnya mengenai
permasalahan yang diberikan terlebih untuk siswa yang ditunjuk oleh guru untuk
menjadi ketua kelompok yang dimana ketua kelompok harus bertanggung jawab
atas anggotanya dan memperhatikan teman yang tidak aktif dalam berdiskusi. Dan
juga bertanggung jawab menjadikan semua anggota kelompok menjadi aktif
dalam berdiskusi.
C. Didalam satu kelompok terdapat 5 anggota siswa akan tetapi ada satu
atau dua siswa yang tidak dapat diajak untuk bertukar fikiran dan tidak
berani mengemukakan pendapatnya mengenai permasalahan yang
sedang dibahas.
Mengenai metode pembelajaran lain yang digunakan oleh guru PAI yaitu
tidak hanya selalu menggunakan metode diskusi saja 23. Akan tetapi, guru PAI
menggunakan metode pembelajaran lain yaitu metode ceramah dengan
menjelaskan materi dan tidak melemparkan suatu permasalahan kepada siswa
untuk memecahkan suatu permasalahan teresebut. Dan dengan menggunakan
metode ceramah ini guru PAI menggunakan media24 buku pelajaran,papan tulis
dan barang
36
23
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pukul 12.30 WIB
24
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pukul 12.32 WIB
37
sekitar yang bisa digunakan untuk media yang bersangkutan dengan materi untuk
menjelaskan lebih detail mengenai pembelajaran yang sedang dijelaskan.
Pada saat metode diskusi berlangsung media atau alat peraga yang
digunakan guru PAI yaitu hanya buku pelajaran yang dimana siswa juga
diberikan keleluasaan dalam diskusi untuk mencara suatu permasalahan
yang terdapat dalam buku pembelajaran.
25
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pada Pukul 12.40
38
Tidak hanya guru yang mengalami kesulitan dalam menerapkan metode
diskusi. Akan tetapi, siswa juga mengalami beberapa kesulitan dalam
diberlakukannya metode diskusi ini kesulitan yang dialami oleh siswa hampir
sama dengan yang dialami oleh guru yaitu26 :
Dalam satu kelompok ada siswa yang tidak suka atau tidak senang
satu kelompok dengan anggota lain sehingga pelaksanaan metode
diskusi tidak berjalan mulus.
39
26
Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023, Pada Pukul 11.28
27
Dimyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
40
Ketiga, peserta mendapat informasi yang terbatas. Metode diskusi
yang dipergunakan dalam pembelajaran PAI akan membuat
informasi hanya terbatas sesuai dengan tema diskusi.
28
Hasil Wawancara Dengan Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.30 WIB
29
Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2006
30
Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan Pada Pukul 11.45
41
B. Upaya yang dilakukan Guru PAI dalam menghadapi hambatan
atau kesulitan yang dialami pada pembelajaran berlangsung.
31
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.37
42
kesempatan dengan siswa menuliskan pertanyaan atau pernyataan
yang akan dikemukakan didepan kelompok lain.
Ketika diskusi pada saat pertengahan terlihat oleh guru mana siswa
yang tidak aktif dan tidak ikut ber peran penuh dalam berjalannya sebuah
diskusi. Dan pada saat itu guru PAI menyampaikan kepada siswa tersebut
bahwasannya apabila ada pertanyaan yang ingin ditanyakan silahkan di
catat saja di kertas kemudia berikan kepada guru. Apabila siswa tidak
terlalu berperan dalam sebuah diskusi maka guru berupaya untuk
memberika kesempatan kepada siswa tersebut untuk memberikan suatu
pernyataan atau pertanyaan yang ingin disampaikan yang dimana
pertanyaan tersebut malu untuk diungkapkan di depan teman-teman
sekelasnya.
32
Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.40
41
BAB V
KESIMPULA
A. Kesimpulan
33
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.40
34
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.50
35
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 13.00
43
sehingga diskusi kurang efektif.dan guru melakukan upaya agar keramaian
tidak terjadi lagi dan diskusi kembali kondusif.
B. Saran
44
DAFTAR PUSTAKA
FIKIH,Kemenag RI,h.21
Inovatif,Bandung:2011,H.37-38
Komputindo.2018. h.24
45
Rahmani, dalam Saddhono dan Slamet 2014, H. 58
Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006
Taniredja (2011:33)
Hasil wawancara dengan siswi kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.25
Hasil Wawancara Siswi Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.30
Hasil wawancara guru pai pada tanggal 22 Mei 2023
Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pukul 12.30 WIB
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pukul 12.32 WIB
Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 Mei 2023, Pada Pukul 12.40
Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023, Pada Pukul 11.28
Dimyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hasil Wawancara Dengan Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.30 WIB
Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006
Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan Pada
Pukul 11.45
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 12.37
Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul
46
11.40
Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul
12.40 Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023 Pada
Pukul 12.50 Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 2023
Pada Pukul 13.00
47
Lampiran 1
5. Apakah bapak memberikan waktu bertanya kepada peserta didik dalam Pelajaran
PAI Dan Budi Pekerti ?
6. Apakah ada kendala yang bapak alami selama penerapan metode diskusi ?
7. Menurut bapak ap saja manfaat bagi siswa setelah penerapan metode diskusi ?
10. Apakah peserta didik merasa senang dengan penerapan metode diskusi ini ?
48
2. Lembaran pedoman wawancara siswa
c. Dalam proses diskusi apakah bapak guru menggunakan media dalam belajar ?
f. Media apa yang kamu gunakan untuk memperlancara kegiatan metode diskusi ?
j. apa yang kamu ketahui dengan pelajaran PAI Dan Budi Pekerti ?
49
Lampiran 1. Kisi -Kisi Penelitian
4. Media yang
digunakan ketika
penerapan metode
diskusi
50
2. Kendala atau 1. Kurangnya Guru PAI Dan
hambatan yang keberanian siswa Budi Pekerti,
terjadi pada untuk Siswa Kelas
pelaksanaan mengemukakan VIII
metode diskusi pendapatnya
3. Berjalannya metode
diskusi dominan
pada siswa yang
aktif dalam sebuah
kelompok
4. Adanya ketidak
kondusifan yang
disebabkan oleh
keramaian siswa.
51
3. Upaya yang 1. Mengatur posisi Guru PAI Dan
dilakukan untuk duduk antar Budi Pekerti,
pelaksanaan kelompok Siswa Kelas
diskusi berjalan VIII
2. Memberikan
lancar
kesempatan pada
siswa yang diam
3. Memberikan
penjelasan
terkait
pelaksanaan
metode diskusi.
52
Lampiran 2. Pedoman wawancara siswa kelas VIII SMPN 2 Tangerang
Selatan
- Pemahaman
- Penerapan
- Kenyamanan
- Kesiapan siswa
• Tanggung jawab
53
pertanyaan dan pendapat.
• Mendiamkan dengan cara memberi tahu bahwa saat ini sedang diskusi
dan harus focus kepada permasalahan yang diberi.
5. Alat media apa yang kamu gunakan untuk memperlancar penggunaan metode
diskusi dalam memecahkan suatu permasalahan tesebut ?
• Media
• Media yang digunakan yaitu alat tulis dan buku pelajaran untuk
mencari materi yang berkait dengan diksusi.
• Kendala
• Hambatan
• Kemudahan
• Pemahaman
• Lumayan mudah memahami karna dengan adanya metode ini kita lebih
54
memahami setelah sebelumnya dijelaskan oleh guru
• Materi yang diterapkan menjadi lebih paham karna kita dapat bertukar
fikiran megenai materi tersebut.
8. Apa manfaat yang kalian dapat setelah diterapkannya metode diskusi ini ?
• Manfaat
• Lebih memahami dan mendalami materi dan dapat berfikir secara logis
9. Apa kesan yang kamu dapat setelah metode ini diterapkan dan dilaksanaan
dengan pembelajaran ?
• Feedback/kesan
10. Apa yang kamu ketahui tentang pelajaran PAI Dan budi pekerti ?
• Pelajaran agama
55
Lampiran 3. Pedoman Wawancara Guru Pelajaran PAI Dan Budi Pekerti
pada kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan.
1. Sejak kapan bapak mulai mengajar sebagai guru PAI Dan Budi Pekerti di
SMPN 2 Tangerang Selatan ?
• Profil
• Persiapan
56
4. Metode apa saja yang bapak gunakan dalam sebuah pembelajaran ?
57
Sub pokok pertanyaan :
• Metode
Menggunakan media alat tulis seperti papan tulis spidol dan alat tulis
lainnya dan tentunya menggunakan buku agar siswa mudha memahami
dan dapat belajar dengan sendirinya dirumah.
• Waktu penerapan
• Ketika materi yang sedang dipelajari terdapat hal-hal yang bisa dijadikan
bahan ajar diskusi.
58
pembelajaran walaupun anak-anak sudah mengetahui tapi tetap saya
jelaskan terlebih dahulu dan saya bagikan materi subtema berbeda pada
setiap kelompok. Satu bab dibagi menjadi beberapa materi dan dibagikan
kepada setiap kelompok.
• Waktu kesempatan
• Manfaat
10. Bagaimana cara bapak pada saat penerapan metode ini tetap berjalan baik
dan benar ?
• Pada saat proses diskusi dimulai mungkin ada beberapa anak yang
membuat keramaian dalam kelas sehingga membuat diskusi menjadi tidak
kondusif dan dengan itu pada pertengahan diskusi saya memberikan
istirahat dengan ice braking kepada siswa agar tidak merasa bosan.
• Kendala
60
Lampiran. 5 Transkip Wawancara Guru Mata Pelajaran PAI Dan Budi
Pekerti Kelas VIII Di SMPN 2 Tangerang Selatan.
61
3 Apakah bapak -metode tanya - memberikan - saya selalu
memberikan jawab waktu kepada meberikan
kesempatan terhadap siswa yang ingin kesempatan waktu
siswa mengenai bertanya bertanya kepada siswa
Pelajaran yang yang ingin bertanya
- siswa juga diberi
belum dipahami ? mengenai hal yang
waktu untuk
kurang dipahami
bertanya
dalam Pelajaran
tersebut. Dan saya
memberikan waktu
Ketika saya
menjelaskan materi
telah selesai.
62
lebih memahami
materi yang sedang
dipelajari. Dan dapat
dijadikan pengalaman
di kemudian nanti.
Dan menjadikan siswa
ikut serta dalam kerja
kelompok.
63
konsentrasi ( focus )
selama proses diskusi.
64
materi yang akan
diajarkan kemudian.
Dan memberikan
sedikit motivasi agar
tidak bermalasan
dalam belajar dan
mengurangi gadget.
65
metode diskusi.
65
Surat Bimbingan Skripsi
67
Surat Izin Penelitian
67
Wawancara siswa
Halaman sekolah
68
LEMBAR UJI REFRENSI
68
10. ahmani, dalam Saddhono dan Slamet 2014 13 14
11. Ibid, H.106 14 15
12. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, 15 15
Vol.1, No.1, Feb.2017
13. Fabiamus Fensi, Penerapan Metode Diskusi 16 16
Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa,Jurnal Psibematika Vol.10(2),Oktober
2017.h.116
14. Prof.Dr.Tukiran Taniredja,Model-Model 17 17
Pembelajaran Inovatif,Bandung:2011,H.37-3
15. Ibid,hal.33 18
16. Dimyati Dan Mudjiono 1994,Belajar Dan 19 20
Pembelajaran
17. 7 Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, Vol.1, 20 21
No.1, Feb.2017
18. Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. 21 22
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006
19. Hasil wawancara dengan siswi kelas VIII 22 34
Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.25
20. Hasil Wawancara Siswi Kelas VIII Tanggal 23 35
22 Mei 2023 Pada Pukul 11.30
21. Hasil wawancara guru pai pada tanggal 22 24 36
Mei 2023
22. Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 25 36
22 Mei 2023
23. Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 26 36
Mei 2023, Pukul 12.30 WIB
24. Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 27 36
Mei 2023, Pukul 12.32 WIB
25. Hasil Wawancara Guru PAI Pada Tanggal 22 28 37
Mei 2023, Pada Pukul 12.40
26. Hasil Wawancara Siswa Kelas VIII Tanggal 29 38
22 Mei 2023, Pada Pukul 11.28
68
27. Dimyati dan Mudjiono. 2003. Belajar dan 30 38
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
28. Hasil Wawancara Dengan Guru PAI Tanggal 31 39
22 Mei 2023 Pada Pukul 12.30 WIB
29. Syaifu, Bahri, Djamarah, Aswan Zain. 32 39
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2006
30. Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII 33 39
SMPN 2 Tangerang Selatan Pada Pukul 11.45
31. Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 34 40
2023 Pada Pukul 12.37
32. Hasil Wwancara Dengan Siswa Kelas VIII 35 41
Tanggal 22 Mei 2023 Pada Pukul 11.40
33. Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 36 43
2023 Pada Pukul 12.40
34. Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 37 43
2023 Pada Pukul 12.50
35. Hasil Wawancara Guru PAI Tanggal 22 Mei 38 43
2023 Pada Pukul 13.00
36. Sanjaya,W. 2006, Strategi Pembelajaran, 1 9
Jakarta; Kencana Prenada Media Group
37. Abuddin, Nata. 2009. Perspektif Islam 2 9
Tentang Stratgi Pembelajaran. Jakarta;
Kencana
38. Alamsyah Said Dan Andi Budiman jaya.2015. 3 9
95 Strategi Mengajar Sesuai Kerja Otak Dan
Gaya Belajar Siswa. Jakarta:Prenada Media
Group
68