SKRIPSI
Disusun Oleh:
NIM 11180182000070
JAKARTA
1444 H / 2022 M
ABSTRAK
Muhammad Rasyid Ridho (11180182000070), Pembinaan Kompetensi
Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP) SMA di Kota Tangerang Selatan. Skripsi Porogram
strata satu (S1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembinaan kompetensi
pedagogik guru Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi,
wawancara terbuka dan wawancara tertutup (kuesioner) serta studi dokumentasi.
Kemudian data yang telah didapatkan dilakukan pengecekan menggunakan
triangulasi baik narasumber, waktu dan tempat penelitian.
Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan bentuk pembinaan MGMP PAI
yaitu melalui kegiatan inti dan kegiatan pengembangan. (1) Kegiatan inti meliputi
: Sosialisasi Implementasi K13, Sosialisasi Landasan Hukum (Permendikbud)
terkait profesi guru, Analisis Kurikulum (bedah SKL), Diskusi permasalahan
pembelajaran. Kegiatan pengembangan meliputi : Pembuatan video Pembelajaran,
Pembuatan RPP 1 lembar, Pembuatan media pembelajaran, Penyusunan Karya
Ilmiah, Seminar, Pelatihan ICT dan Lesson Study. (2) Memberikan kesempatan
kepada anggota MGMP PAI/Guru PAI untuk meningkatkan kompetensi khususnya
kompetensi pedagogik melalui kegiatan MGMP. (3) Kompetensi pedagogik guru
PAI SMA Kota Tangerang Selatan berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan
tergolong baik dan mengalami peningkatan melaui kegiatan MGMP.
i
ABSTRACT
Muhammad Rasyid Ridho (11180182000070), Pedagogical Competence
Development for Islamic Religious Education Teachers (PAI) through the
High School Subject Teacher Consultation (MGMP) in South Tangerang City.
Thesis of undergraduate program (S1) Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.
This study aims to determine the development of the pedagogic competence
of Islamic Religious Education (PAI) teachers through the Subject Teachers'
Consultation (MGMP). The research method used is descriptive qualitative. Data
collection techniques used in this study were observation, open interviews and
closed interviews (questionnaires) and study documentation. Then the data that has
been obtained is checked using triangulation both sources, time and place of
research.
The results of this study describe the form of PAI MGMP development,
namely through core activities and development activities. (1) Core activities
include: Socialization of K13 Implementation, Socialization of the Legal Basis
(Permendikbud) related to the teaching profession, Curriculum Analysis (SKL
surgery), Discussion of Learning Problems. Development Activities include:
making learning videos, making 1 sheet lesson plans, making learning media,
compiling scientific papers, seminars, ICT training and lesson study. (2) Provide
opportunities for PAI MGMP members/PAI teachers to improve competence,
especially pedagogic competence through MGMP activities. (3) The pedagogic
competence of PAI teachers in South Tangerang City Senior High School based on
the research results can be said to be classified as good and has increased through
MGMP activities.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. atas segala rahmat, hidayah dan kenikmatan-
Nya yang tiada akhir. Syukur Alhamdulillah penulis masih diberikan kesehatan dan
rezeki, sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini sebagai pemenuhan syarat
memperoleh gelar sarjana pada program studi Manajemen Pendidikan, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sholawat beserta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabiullah Muhammad
SAW. berserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Atas izin Allah dan ikhtiar yang maksimal penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul : Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama
Islam (PAI) melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA di Kota
Tangerang Selatan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempuraan dan masih terdapat kesalahan serta kekurangan. Kendati penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat guna menambah ilmu pengetahuan serta
menjadi penelitian yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian berikutnya.
Proses pembuatan skripsi ini tidak mungkin dapat berjalan lancar tanpa
adanya support dan do’a dari orang-orang yang terus memberikan dukungan
kepada penulis. Izinkan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa
terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua yang telah menjadi bagian dalam
perjalanan penulis menyusun skripsi ini, diantaranya :
1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN
Jakarta.
3. Dr. Mu’arif SAM, M.Pd. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan FITK
UIN Jakarta serta selaku Dosen Pembimbing I, yang sudah meluangkan waktu,
tenaga serta pemikirannya didalam kesibukannya menjadi ketua prodi MP
sekaligus dosen pembimbing skripsi. Tidak ada kata yang bisa penulis ucapkan
selain Alhamdulillah dan terimakasih yang sebesarnya kepada beliau yang
iii
selalu sabar menemani, membimbing, mengarahkan, mensupport, mendoakan
serta memberikan solusi terbaik kepada penulis di setiap proses pembuatan
skripsi hingga penulis dapat menyelesaikannya. Semoga beliau sehat selalu dan
di panjangkan umurnya agar dapat terus dapat memberikan kontribusi, support
dan ilmunya pada prodi Manajemen Pendidikan.
4. Dr. Nurrochim MM. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan saran dan
support pada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Semoga beliau sehat selalu
dan dapat terus memberikan ilmu yang bermanfaat, khususnya untuk Prodi
Manajemen Pendidikan.
5. Dr. H. Marzuki, M.Ag. Dosen Pembimbing Akademik, yang telah
membimbing penulis dalam menjalankan perkuliahan.
6. Dr. Raswan M.Pd. Sekretaris prodi Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan arahan pada prodi Manajemen Pendidikan.
7. Seluruh dosen dan staff prodi Manajemen Pendidikan yang telah mendidik,
memberikan ilmunya, membimbing serta memberikan pelayanan terbaik
kepada seluruh mahasiswa Manajemen Pendidikan.
8. Bapak Nurhadi S.Pd, MM. selaku Ketua MGMP PAI SMA/SMK Kota
Tangerang Selatan Periode 2018-2022 yang sudah memberikan izin dan
meluangkan waktunya untuk penulis dalam mendapatkan data MGMP PAI,
sehingga mempermudah untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Junaedi, S.Ag & Bapak Samsul Bahri, S.Pd.I selaku Sekretaris MGMP
PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan, Bapak Sarwa M.Ag. selaku
Pengawas PAI SMA Kota Tangerang Selatan yang telah mengizinkan penulis
untuk mendapatkan data terkait MGMP.
10. Guru PAI SMA dan SMK Kota Tangerang Selatan selaku anggota MGMP
yang sudah membantu penulis dengan berpartisipasi mengisi kuesioner.
11. Perpustakaan UIN Jakarta, Perstakaan Nasional RI, Perpustakaan FITK UIN
Jakarta yang telah mengizinkan penulis mencari bahan pustaka dan
menghabiskan waktu menulis skripsi ini hingga selesai.
12. Kedua orang tua kandung penulis yang sangat dicintai, Bapak Murdih dan
(Alm) Ibu Nur Ayanih, yang selalu mensupport, mendo’akan, memberikan
iv
semangat baik materil maupun moril. Walaupun penulis belum pernah melihat
wajah Ibu tetapi penulis yakin dengan selesainya skripsi ini pasti Ibu bangga
dan bahagia. Semoga almarhumah Ibu berada di Jannahnya Allah Ta’ala. Dan
semoga Allah memberikan kesehatan selalu kepada Bapak tercinta.
13. Kakak kandung penulis, Mardiyan, Dedi Wahyudi, Deden Darmawan dan Dina
Hidayati yang selalu memberikan semangat, perhatian, rasa kasih sayang serta
materil kepada adiknya ini, sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar
dan terselesaikan.
14. Ibu Nurhayati Mihad selaku bibi dan Ibu kandung bagi penulis yang mengasuh,
merawat dan membesarkan penulis hingga tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Alhamdulillah penulis dapat menjadi sarjana tidak lepas dari peran seorang Ibu
yang selalu mensupport, mendo’akan serta memberikan rasa kasih sayangnya
yang tidak pernah putus. Semoga Allah memberikan kesehatan selalu kepada
Ibu serta umur panjang yang bermanfaat.
15. Seluruh keluarga besar Amil Nasir dan H. Daud. Terutama Suryati (Ummi)
yang selalu memberikan support kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Dan juga kepada Bahruddin Al-Fajar yang sudah memberikan bantuannya
dan saran kepada penulis.
16. Sahabat-sahabatku yang selalu membersamai, menjadi tempat bertukar cerita
selama masa perkuliahan, menjadi telinga, sandaran dan penyemangat ketika
dilema menghadapi skripsi menerjang, Eko Andrian, Rezha Firmansyah, Fariz
Lutfian, Arif Billah. Dan juga kepada Soni Anugrah sahabat yang menjadi
penyemangat peneliti dalam bertukar cerita serta pengalaman.
17. Terimakasih kepada, Putri Rahayu, Dwi Al-Fauzan, Rahma Arvina, Zahidaah,
Rafa Tasya, Fitria Latukau, Awatif, Tania, Syifa, Listria dan Mira Herawati
yang telah membersamai, memberikan bantuan serta semangat kepada penulis
dalam menulis skripsi ini hingga akhirnya dapat terselesaikan.
18. Terimakasih kepada teman-teman Manajemen Pendidikan angkatan 2018 yang
telah membersamai selama masa perkuliahan.
v
19. Terimakasih kepada Kopi Item Liwa Lampung di kosan yang selalu menemani
mengerjakan skripsi ini dengan rasa pahitnya yang pekat membuat mata
penulis melek hingga larut malam.
20. Terimakasih kepada Dell Precision M4500 laptop yang selalu setia menemani
menulis skripsi baik dalam keadaan semangat maupun galau, serta sudah
membantu mencari berbagai bahan pustaka. Walaupun bobotnya berat,
batrainya bocor dan lcdnya bergaris tetapi M4500 masih tangguh dan mampu
bertahan hingga skripsi ini selesai.
21. Kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, memotivasi dan mendukung
yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu, penulis sangat
berterimakasih dan sangat bersyukur karena Alhamdulillah skripsi ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa tidak ada kesempurna dalam skripsi ini dan masih
banyak yang perlu mendapatkan perhatian dalam setiap penulisannya. Oleh karena
itu, penulis menerima segala bentuk kritik dan saran yang sifatya membangun.
Semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang
memanfaatkannya. Amiin Yaa Robbal Alaamin.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
F. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 8
A. Kompetensi Pedagogik................................................................................. 9
vii
B. Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................................ 55
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 58
A. Kesimpulan ................................................................................................ 96
B. Saran ........................................................................................................... 97
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 50
Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Kompetensi Pedagogik Guru PAI SMA .................... 92
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Rapat MGMP PAI dengan Ketua Prodi PAI FITK UIN Jakarta ...... 77
x
DAFTAR LAMPIRAN
_Toc115892442Lampiran 1 Hasil Wawancara Ketua MGMP PAI SMA/SMK Kota
Tangerang Selatan Periode 2018-2022 pada 23 Mei 2022 ................................. 104
Lampiran 4 Hasil Wawancara Pengawas PAI SMA Kota Tangerang Selatan pada
14 Juni 2022 ........................................................................................................ 120
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian kepada Pengurus MGMP PAI ........................ 133
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian untuk Pengawas PAI Kota Tangerang Selatan134
Lampiran 11 Nama dan Asal Sekolah Guru PAI SMA Kota Tangerang Selatan 142
xi
Lampiran 16 Foto Wawancara bersama Pengurus MGMP PAI ......................... 149
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Teguh Prasetyo dkk, Profesi Keguruan, (Jawa Barat : Wade Group, 2018), Cet. I, hlm 1.
2
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab II, Pasal 3.
3
Amos dan Grace Amialia A. Neolaka, Landasan Pendidikan (Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Perubahan Hisisdup), (Depok : Kencana, 2017), Cet. I, hlm 357-358.
1
2
4
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Hak dan Kewajiban
Warga Negara, Bab IV, Pasal 5.
5
Programme for International Student Assessment (PISA) Results from PISA 2018,
(Country Note, OECD Volumes I-III, 2019), hlm 1.
6
CNN Indonesia, Ahli World Bank Nilai Kualitas Guru di Indonesia Masih Rendah,
(Website CNN Indonesia : www.cnnindonesia.com, 2021) diakses pada 16 Januari 2022.
7
Iskandar Agung, dkk, Kompetensi Pedagogik Guru Refleksi Kritis dan Pemikiran
Alternatif, (Jakarta : Edu Pustaka, 2017), Cet. I, hlm 19.
3
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi kualitas guru, yakni internal dan
eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri guru, tetapi mempunyai pengaruh
kuat dalam mempengaruhi kinerja guru. Yang tercakup sebagai faktor internal,
antara lain: motivasi, dorongan hati, pengetahuan dan penguasaan keilmuan,
kemampuan dan keterampilan mengajar, kompetensi dan profesionalisme kerja. Di
samping itu ada pula faktor eksternal, meski berada dan berasal di luar diri guru,
tetapi dapat menstimulasi diri guru dalam mewujudkan tinggi rendahnya kinerja.
Yang termasuk faktor eksternal, antara lain: kebijakan/peraturan, kepemimpinan
budaya organisasi sekolah, sarana dan prasarana, buku perpustakaan dan faktor
eksternal lainnya.8
8
Loc. Cit.
9
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab I
Pasal 1 ayat 10.
10
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru, Bab II
Pasal 2.
11
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab
IV Pasal 10 ayat 1.
4
12
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Pasal 1 ayat 1.
5
13
Muhammad Alif Istygfarlana, Rendahnya Kompetensi Guru Menjadi Permasalahan
Pendidikan di Indonesia Ditinjau dari Sudut Pandang Sosiologi, (Website Kompasiana :
www.kompasiana.com, 2020), diakses pada 19 Januari 2022.
14
Loc., Cit.
15
Denis Asria, Kompetensi Guru Peringkat 6 se-Banten, Ini Upaya Dindik Kabupaten
Tangerang, (Website KabarBanten.com : https ://kabarbanten.pikiran-rakyat.com, 2021) diakses
pada 22 Januari 2022.
6
wadah bagi guru mata pelajaran sejenis dengan jenjang pendidikan menengah
(SMP, SMA/SMK) baik negeri maupun swasta di kabupaten/kota. MGMP menjadi
ajang bagi para guru untuk memperdebatkan kurikulum, bertukar informasi,
jaringan komunikasi dan berdiskusi mata pelajaran. Serta berbagi pengalaman
sesama guru terkait pengembangan profesionalitas dan kompetensi yaitu
kompetensi kepribadian, sosial serta kompetensi pedagogik. Melalui upaya MGMP
diharapkan guru dapat meningkatkan kemampuan teknis dalam mengelola
pembelajaran secara bertanggungjawab, memahami wawasan kependidikan dan
mampu beradaptasi terhadap perubahan kebijakan pendidikan sehingga menjadi
guru yang berkualitas.
16
Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan : Teori, Kebijakan dan Praktik, (Jakarta :
Prenadamedia Group, 2015), hlm 172.
17
Nurhadi, Wawancara... Yayasan Almubarak : SMK Bintang Nusantara Kota
Tangerang Selatan, (Rabu, 22 September 2021/ pukul 10.30 WIB).
18
Zainal, Wawancara... SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan, (Senin, 14 September
2021/pukul 13.45 WIB).
7
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi
beberapa masalah yang terjadi, sebagai berikut:
1. Masih rendahnya guru Pendidikan Agama Islam dalam memahami kompetensi
pedagogik.
2. Terdapat guru PAI yang belum mampu berperan aktif mengikuti program
MGMP.
3. Terdapat sebagian guru PAI yang belum memanfaatkan MGMP secara
optimal.
4. Masih terdapat program MGMP yang belum ideal dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik.
5. Pengelolaan MGMP PAI yang belum berjalan secara optimal.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, diketahui banyak permasalahan
yang berkaitan dengan MGMP PAI baik pada aspek pemanfaatan guru maupun
pada pengelolaan MGMP itu sendiri. Namun, mengingat keterbatasan peneliti
19
Rohayah, Wawancara... SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan, (Kamis, 6 Januari
2022/ pukul 11.24 WIB).
8
dalam hal waktu dan biaya, maka penelitian ini berfokus pada kegiatan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA di Kota Tangerang Selatan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diidentifikasi dan dibatasi,
selanjutnya peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini menjadi:
“Bagaimana Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA di Kota Tangerang
Selatan ?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui dan mengkaji Pembinaan Kompetensi
Pedagogik Guru PAI melalui MGMP SMA di Kota Tangerang Selatan.
F. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang di atas, maka penelitian ini memiliki
beberapa kegunaan diantaranya :
1. Secara Teoritis
a. Penelitian ini dapat berguna menambah ilmu pengetahuan serta wawasan
mengenai pemberdayaan guru melalui MGMP.
b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber bahan rujukan dan sumber
informasi ilmiah bagi peneliti yang selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi guru PAI, sebagai bahan referensi guru PAI agar terus
mengembangkan kompetensi pedagogik melalui kegiatan MGMP.
b. Bagi pengurus MGMP PAI, sebagai bahan acuan dalam menyusun
program sehingga MGMP akan lebih baik dalam membantu meningkatkan
kompetensi pedagogik guru PAI.
c. Bagi lembaga, sebagai bahan masukan untuk terus mendukung para guru,
khususnya guru PAI mengenai pembinaan kompetensi pedagogik melalui
MGMP.
d. Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber untuk
menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah serta menambah
pengetahuan peneliti mengenai pembinaan yang diperoleh berdasarkan
kegiatan MGMP guna meningkatkan kompetensi guru.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kompetensi Pedagogik
Pedagogik secara etimologis berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani,
“paid” yakni anak dan “agogos” yang berarti membimbing atau memimpin.21
Ki Hajar Dewantara mengartikannya sebagai mengasuh, yaitu mengasuh anak
dalam dunia nilai-nilai.22 Makna dari pedagogik tersebut adalah guru sebagai
20
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2019), Cet. XVI, hlm 37.
21
Daryanto dan Hery Tarno, Pendidikan Orang Dewasa, (Yogyakarta : Penerbit Gava
Media, 2017), Cet I, hlm 21.
22
Abdul Rahman, Urgensi Pedagogik dalam Pembelajaran dan Implikasinya dalam
Pendidikan, (BELAJEA : Jurnal Pendidikan Islam, Vol 3, No 1, 2018), hlm 84.
9
10
23
Daryanto dan Tasrial, Pengembangan Karir Profesi Guru, (Yogyakarta : Penerbit Gava
Media, 2015), Cet. I, hlm 85.
24
Loc., Cit.
25
Rina Febriana, Kompetensi Guru, (Jakarta : Bumi Aksara, 2019), Cet. I, hlm 9.
26
Waini Rasyidin, Pedagogik Teoritis dan Praktis, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2014), Cet. I, hlm 5.
11
pendidikan sebagai kegiatan mendidik ke arah sasaran dan tujuan yang bersifat
umum bagi anak manusia (anak-anak) yang belum dewasa, berhubung tidak
ada anak yang mungkin mencapai kedewasaan atas usaha sendiri dan/atau
belajar sendiri. Oleh karena itu, ilmu pedagogik lebih fokus pada proses
mendidik terhadap anak yang belum mampu berkembang atas usahanya
sendiri.27 Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa pedagogik sebagai
pengetahuan secara menyeluruh yang berhubungan dengan kemampuan
mendidik, mengantarkan peserta didik menuju proses kedewasaan.
Hal dasar yang menjadi urgensi kompetensi pedagogik adalah UUD 1945,
diamanatkan bahwa sistem pendidikan itu upaya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Mencerdaskan kehidupan bangsa bukanlah suatu aktivitas
yang mudah, karena itu usahanya sudah harus dimulai sejak dini pada
pendidikan dasar.30
27
Ibid., hlm 2.
28
Ratna Sari Wulandari & Wiwin Hendrani, Kompetensi Pedagogik Sekolah Inklusi di
Indonesia (Suatu Pendekatan Systematic Review), (Jurnal Kependidikan : Jurnal Hasil Penelitian
dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, Vol. 7, No. 1, 2021)
hlm 145.
29
Rifma, Optimalisasi Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru Dilengkapi Model
Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru, (Jakarta : Kencana, 2016), Cet. I, hlm 143.
30
Ibid., hlm 56.
12
31
Diki Somantri, Abad 21 Pentingnya Kompetensi Pedagogik Guru, (Jurnal Penelitian
Pendidikan dan Ekonomi, Vol. 18, Issue No. 02, 2021), hlm 191.
32
Penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a, PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
14
33
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2012) Cet. VI, hlm 75.
34
Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru : Konsep Dasar, Problematika, dan
Implementasinya, (Jakarta : PT Indeks, 2011), Cet. I, hlm 29.
15
35
Firdos Mujahidin, Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2017), Cet. I, hlm 77.
36
Nasrul HS, Profesi dan Etika Keguruan, (Yogyakarta : Aswaja Pressindo, 2018), Cet.
III, hlm 42.
16
37
Ibid., hlm 40.
38
Erwin Widiasworo, Cerdas Pengelolaan Kelas, (Yogyakarta : DIVA Press, 2018) Cet.
I, hlm 105.
17
39
Rina Febriana, Op. Cit., hlm 5.
40
Tasrif, Pendidikan Keguruan : Landasan Kerja Guru Milenial, (Jakarta : Kencana,
2021), Cet. I, hlm 48-49.
18
41
Muhammad Anwar H.M, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta : Pranadamedia Group,
2018), Cet. I, hlm 47.
42
Firdos Mujahidin, Op. Cit., hlm 52.
19
43
Rina Febriana, Op. Cit., hlm 138-139.
44
Ibid., hlm 139.
45
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :
Prenadamedia Group, 2018), Cet. II, hlm 66.
46
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Bab III Perencanaan Pembelajaran.
20
sesuai dengan bahan kajian mata pelajaran yang diampu, dengan silabus
yang baik seharusnnya guru dapat menjalankan pembelajaran secara baik
pula.
d. Perancangan Pembelajaran
47
Daryanto dan Tasrial, Op. Cit., hlm 87.
48
Erwin Widiasworo, Op. Cit., hlm 86.
21
49
Nasrul HS, Op. Cit., hlm 40.
50
Rusman, Op. Cit., hlm 65-66.
51
Erwin Widiasworo, Op. Cit., hlm 86.
52
Nasrul HS, Op. Cit., hlm 40.
22
53
Nasrul HS, Op. Cit., hlm 42.
54
Rina Febriana, Op. Cit., hlm 5.
55
Heri Susanto, Profesi Keguruan, (Banjarmasin : Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, 2020), Cet. I, hlm 56.
23
56
Ibid., hlm 58.
57
Retno Ayu Kusumaningtyas, dkk, Uji Kompetensi Guru, (Jakarta : PT Bumi Aksara,
2018), Cet. I, hlm 17.
58
E. Mulyasa, Standar Kompetensi, Op. Cit., hlm 107.
24
59
Ibid., hlm 108.
60
Sujoko, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media
Pembelajaran di SMP Negeri 1 Geger Madiun, (Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan,
Vol 1, No 1, 2013), hlm 73.
25
61
Marselus R. Payong, Op. Cit., hlm 37-38.
26
62
Ibid., hlm 39.
63
Ety Nur Inah, Peran Komunikasi dalam Interaksi Guru dan Siswa, (Jurnal Al-Ta’dib,
Vol 8, No 2, 2015), hlm 152.
27
64
Marselus R. Payong, Op. Cit., hlm 39.
65
Syafruddin Nurdin & Andriantoni, Profesi Keguruan, (Depok : PT. RajaGrafindo
Persada, 2019), Cet. II, hlm 108.
66
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2016),
Cet. IV, hlm.116.
67
Iskandar Agung, Op. Cit., hlm 111.
28
68
Rina Febriana, Op. Cit., hlm 11.
69
Firdos Mujahidin, Op. Cit., hlm 118.
70
Nasrul HS, Op. Cit., hlm 41.
29
71
Firdos Mujahidin, Op. Cit., hlm 52.
72
Erwin Widiasworo, Op. Cit., hlm 164.
73
Muhammad Anwar, Op. Cit., hlm 47.
30
74
Ali Mudlofir, Pendidik Profesioanl : Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2012), Cet. I,
hlm 133.
75
Tasrif, Op. Cit., hlm 50-51.
76
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Op. Cit., hlm 41.
31
77
Ludovikus Bomans Wadu dan Yustina Jaisa, Pembinaan Moral untuk Memantapkan
Watak Kewarganegaraan Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi, (Jurnal Moral Kemasyarakatan, Vol
2, No 2, 2017), hlm 132.
78
Loc. Cit.
79
Rifma, Op. Cit., hlm 99.
80
Loc. Cit.
81
Loc. Cit.
32
peserta didik, dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang
semakin meningkat.82
c. Tanggungjawab Pembinaan
82
Aminah, dkk, Pembinaan Kompetensi Profesional Guru oleh Kepala Sekolah pada
SMP Negeri 2 Kota Sigli, (Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala,
Vol 1, No 1, 2012), hlm 3.
83
Ibid., hlm 101.
33
84
Aminah, dkk, Op. Cit., hlm 4.
85
Rifma, Op. Cit., hlm 122-126.
34
86
Rusiana dan Irwanto, Peranan Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan pada
Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas, (Jurnal Ilmu Administrasi dan
Manajemen, Vol 3, No 3, 2019), hlm 28-29.
87
Muh. Yusuf, dkk, Pembinaan Pengawas pada Guru dalam Merencanakan,
Melaksanakan dan Melakukan Penilaian Pembelajaran, (Jurnal Penelitian dan Evaluasi
Pendidikan, Vol 1, No 1, 2015), hlm 2.
88
Ali Nurhadi, Profesi Keguruan, (Kuningan : Goresan Pena, 2016), Cet II, hlm 69.
35
89
Teguh Prasetyo, Op. Cit., hlm 37.
90
Rifma, Op. Cit., hlm 132.
36
91
Rambu-rambu Pengembangan Kegiatan KKG dan MGMP, (Direktorat Jendral
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Kementrian Pendidikan Nasional, 2010), hlm 4.
92
Sumardi, Pengembangan Profesionalisme Guru Berbasis MGMP : Model dan
Implementasinya untuk Meningkatkan Kinerja Guru, (Yogyakarta : CV Budi Utama, 2016), Cet. I,
hlm 11.
93
Nasrul HS, Op. Cit., hlm 59.
37
94
Rifma, Op. Cit., hlm 115-116.
95
Ibid., hlm 116-117.
38
96
Rambu-rambu ... KKG dan MGMP, Op. Cit., hlm 9.
97
Ibid., hlm 15.
39
98
Nasrul HS, Op. Cit., hlm 60.
99
Khusnul Wardan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta : Deepublish, 2019), Cet I, hlm
83-84.
40
3. Tujuan MGMP
Tujuan dari pembentukan MGMP adalah untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasi guru guna meningkatkan profesionalisme dan
kompetensi. Adapun tujuan khusus pembentukan MGMP, yaitu:
100
Sri Hidayati, dkk, Peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMA, (Jakarta : Pusat Penelitian Kebijakan, Badan
Penelitian dan Pengembangan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020), Cet I,
hlm 17.
101
Ibid., hlm 9.
102
Simon Sili Sabon, dkk, Optimalisasi Peran MGMP dalam Meningkatkan Kualitas
Mengajar, (Jakarta : Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2019), Cet I, hlm 19.
41
Selanjutnya, menurut Sri Hidayati dkk, terdapat tujuh tujuan MGMP yaitu
sebagai berikut:
103
Muhammad Anwar H.M, Op. Cit., hlm 266.
104
Nasrul HS, Op. Cit., hlm 60.
42
105
Sri Hidayati, Op. Cit., hlm 7-8.
106
Firdos Mujahidin, Op. Cit., hlm 189.
107
Rambu-rambu ... KKG dan MGMP, Op. Cit., hlm 16-17.
43
108
Simon Sili Sabon, dkk, Op. Cit., hlm 21.
109
Simon Sili Sabon, dkk, Op. Cit., hlm 22-25.
44
6. Program MGMP
MGMP sebagai organisasi perkumpulan yang strategis untuk peningkatan
kompetensi guru dan kinerja atau profesionalisme guru. Dalam kaitan
peningkatan kompetensi tersebut, pengurus MGMP harus memiliki kemauan
untuk mengembangkan program organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
anggota sebab program yang didasarkan atas kebutuhan itulah yang akan
menjadi basis dari eksistensi MGMP.110
110
Firdos Mujahidin, Op. Cit., hlm 191.
111
Rambu-rambu ... KKG dan MGMP, Op. Cit., hlm 17.
112
Firdos Mujahidin, Op. Cit., hlm 191.
113
Rambu-rambu ... KKG dan MGMP, Op. Cit., hlm 17-19.
46
114
Ibid., hlm 17-19.
47
115
Khoiruddin Bashori, dkk, Pengembangan Kapasitas Guru Di Sekolah Sukma Bangsa
untuk Indonesia, (Tangerang Selatan : PT Pustaka Alvabet, 2015), Cet. I, hlm 107.
48
Sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari kesalahan, kelalaian maupun
lupa, maka guru memerlukan bantuan dalam menjalankan tugasnya sebagai
garda terdepan pendidikan. Untuk menjawab persoalan tersebut dibentuklah
organisasi guru khusus bidang studi/mata pelajar yang sama, disebut dengan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran.
berbadan hukum yang didirikan dan diurus oleh guru untuk mengembangkan
profesionalitas guru.”116
116
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab
I Pasal 1 ayat 13.
117
Simon Sili Sabon, dkk, Op. Cit., hlm 22.
50
Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan
Nama Peneliti : Alpina Ilham
Tahun Penelitian : 2014
Judul Penelitian : Analisis Kegiatan MGMP Dalam Pengembangan
Kompetensi Pedagogik Guru Kewirausahaan di SMK Negeri Wilayah Jakarta
Timur
Metodologi dalam penelitian ini, yaitu:
Metode • Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif
Penelitian • Dilaksanakan di SMK Negeri Wilayah Jakarta Timur
• Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu
: wawancara, observasi, studi dokumentasi.
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini
dapat ditarik kesimpulan :
• Kepengurusan MGMP belum berjalan secara efektif,
disebabkan adanya pergantian kepengurusan, ketua
MGMP yang baru kurang memiliki koordinasi dengan
pengurus dan anggota.
• Beberapa kegiatan pengembangan kompetensi
Hasil dan pedagogik yang telah terlaksana lebih terfokus pada
Pembahasan pengembangan rutin walaupun memang ada salah satu
yang bukan termasuk kedalam program rutin.
• Pelaksanaan pelatihan penyusunan bahan ajar
(membedah silabus, RPP, membuat materi) hanya
memberikan penjelasan mengenai cara membuat bahan
ajar, kisi-kisi soal dan soal PTK. Serta tidak adanya
tindak lanjut atau evaluasi mengenai kemampuan guru
membuat bahan ajar, soal maupun PTK.
51
D. Kerangka Berpikir
Menjadi kompeten dalam hal pedagogik tidak dapat diperoleh secara instan,
tetapi mesti melalui proses pendidikan. Walaupun seorang guru sudah memiliki
tanda pernah kuliah, yaitu ijazah. Tetapi untuk menjadi seorang yang berkompeten
tidak cukup dengan itu karena pedagogik merupakan ilmu yang dinamis serta
menuntut guru untuk terus belajar.
Untuk mendapatkan rasa terus belajar bukanlah hal yang mudah karena guru
sudah disibukkan dengan berbagai tugas di sekolah dan rutinitas pembelajaran
terhadap peserta didik. Maka guru perlu bantuan, baik itu dari kepala sekolah
dimana tempat ia bekerja dan mengabdi maupun bantuan dari pengawas pendidikan
dan organisasi profesi, salah satunya adalah MGMP.
Dapat pahami jika guru rajin dan memiliki gairah dalam mengikuti
memanfaatkan MGMP serta pengelolaan MGMP berjalan dengan baik, maka
MGMP mampu membina kompetensi pedagogik atau sebaliknya jika pengelolaan
MGMP buruk, maka MGMP belum optimal dan ideal dalam membina kompetensi
pedagogik guru.
54
METODOLOGI PENELITIAN
Tabel 3.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
Waktu Penelitian
No. Kegiatan
Mei Juni Juli Agustus
1. Studi
Pendahuluan
2. Wawancara
3. Observasi
4. Pengumpulan
Dokumen
118
Umar Sidiq & Moh. Miftachul Choiri, Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan, (Ponorogo : CV. Nata Karya, 2019), Cet I, hlm 3.
55
56
1. Observasi
2. Interview (Wawancara)
119
Siti Nurhasanah, dkk, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif : Teori,
Aplikasi, dan Contoh Studi Kasus, (Tangerang : Media Edu Pustaka, 2022), Cet I, hlm 30.
120
Umar Sidiq & Moh. Miftachul Choiri, Op. Cit., hlm 68.
121
Ibid., hlm 61.
57
122
Ibid., hlm 63-64.
58
3. Studi Dokumentasi
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif instrument yang utama dalam pengumpulan data
adalah peneliti sendiri. Instrumen pada penelitian ini terdiri dari instrumen primer
dan sekunder. Instrumen primer berupa peneliti secara langsung melalui wawancara
dan observasi, instrumen sekunder terkait pertanyaan dan dijawab oleh partisipan
serta dengan note, profil MGMP, program kerja MGMP, buku-buku, koran yang
sifatnya mendukung data primer. Dengan itu, diharapkan dapat menjaring data
secara mendalam dari sumber data dengan instrumen sebagai berikut :
123
Ibid., hlm 73.
59
Tabel 3.2
Instrumen Wawancara
Fokus
No. Indikator Sub Indikator Sumber Data
Penelitian
• Pemahaman wawasan
kependidikan,
• Pemahaman tentang
peserta didik,
• Pemahaman terhadap
perkembangan
kurikulum atau sliabus,
• Perancangan
Ruang pembelajaran,
Lingkup • Pelaksanaan Guru PAI
Kompetensi pembelajaran yang SMA
mendidik dan dialogis,
Pedagogik
• Pemanfaatan teknologi
Pembinaan pembelajaran,
Kompetensi • Berkomunikasi secara
Pedagogik efektif, empatik dan
1. santun dengan peserta
melalui
MGMP didik,
• Evaluasi hasil belajar,
• Pengembangan peserta
didik.
• Diskusi permasalahan
pembelajaran.
• Pengembangan prota,
prosem, silabus dan RPP Ketua MGMP
Program • Analisis kurikulum.
• Penyusunan laporan Sekretaris
Rutin
hasil belajar peserta MGMP
MGMP
didik. Pengawas PAI
• Pelatihan terkait dengan
penguasaan materi yang
mendukung tugas
mengajar.
60
2. Observasi/Pengamatan
Tabel 3.3
Instrumen Pengamatan
Objek/Peristiwa yang diamati
3. Studi Dokumentasi
Tabel 3.4
Instrumen Studi Dokumen
Keterangan
Dimensi Sumber Dokumen
Ya Tidak
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
3. Penyajian Data
4. Penarikan Kesimpulan
124
Hardani, dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta : CV. Pustaka
Ilmu, 2020), Cet I, hlm 232.
62
1. Triangulasi Sumber
2. Triangulasi Teknik
3. Triangulasi Waktu
125
Umar Sidiq & Moh. Miftachul Choiri, Op. Cit., hlm 94-95.
126
Ibid., hlm 95.
63
masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kreadibilitas data
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan wawancara, observasi
atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji
menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang
sehingga sampai ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang
diberi tugas melakukan pengumpulan data.127
127
Ibid., hlm 95-96.
BAB IV
Terbentuknya MGMP PAI sekitar tahun 2003/2004, saat itu masih berada
di administrasi pemerintahan Kabupaten Tangerang karena belum
terbentuknya pemerintahan Kota Tangerang Selatan. Pada tahun 2008 terjadi
pemisahan administrasi wilayah Kabupaten Tangerang sehingga terbentuknya
wilayah administrasi baru yaitu Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut
menyebabkan MGMP PAI harus dipisah antara kabupaten dan kota.
Raker pertama MGMP PAI Kota Tangerang Selatan diadakan pada tahun
2009 dengan menggabungkan kepengurusan jenjang SMA dan SMK atau
MGMP PAI SMA/SMK yang dipimpin oleh Muhammad Edi Suharsongko.
Kemudian, pada tahun 2012 terjadi raker pergantian pengurus kembali dengan
terpilihnya Abu Yazid tetapi dengan jenjang kepengurusan yang terpisah antara
SMA dan SMK. Tahun 2015 Abu Yazid terpilih kembali sebagai ketua MGMP
PAI dengan menggabungkan kepengurusan MGMP PAI SMA dan SMK di
Kota Tangerang Selatan. Berlanjut di tahun 2018 terpilihlah Nurhadi sebagai
ketua MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang
64
65
Hingga kini MGMP PAI Kota Tangerang Selatan sudah berusia kurang
lebih 22 tahun dengan pergantian pengurus setiap tiga tahun sekali. Banyaknya
tantangan serta persoalan yang dihadapi guru-guru PAI di Kota Tangerang
Selatan membuat MGMP memutuskan untuk menggabungkan kepengurusan
dengan alasan efektifitas, serta tidak semua guru-guru PAI baik SMA maupun
SMK mampu mengikuti kegiatan MGMP.129
128
Hasil studi dokumentasi Surat Keputusan Kepala Kementrian Agama Kota Tangerang
Selatan, Nomor : 4390/Kk.28.08.03/PP.03.1/12/2018 yang ditetapkan pada tanggal 10 Desember
2018 tentang Struktur Organisasi MGMP PAI SMA/SMK Tingkat Kota Tangerang Selatan
Periode 2018-2021, di kaji pada 30 Mai 2022.
129
Hasil wawancara dengan Nurhadi Ketua MGMP PAI Kota Tangerang Selatan Periode
2018-2022 di SMK Bintang Nusantara pada 23 Mai 2022.
66
SMA/SMK
Pengarah : Mustahdi, M.Ag
Drs. Abdul Aziz Rofiq
Abu Yazid, S.Ag, M.Pd
Drs. Mustakim, MA
Struktur kepengurusan MGMP terdiri dari Penanggungjawab, Penasehat
Teknis, Penasehat, Pengarah, Ketua, 2 Sekretaris dan 2 Bendahara, sedangkan
Seksi Bidang dan Koordinator Wilayah terdiri dari 2 orang pengurus per bidang
dan wilayah yang dapat dilihat pada bagan dibawah. 130
Jika kepengurusan yang banyak seperti itu yang menjadi aktif hanya
pimpinan puncaknya saja menyebabkan koordinator wilayah dapat dikatakan
130
Hasil studi dokumen Surat Keputusan Kemenag Tangsel…, Op.Cit.
67
tidak ideal karena terlalu banyak dan akan menjadi useless. Padahal sudah ada
pengurus bidang organisasi dan humas yang seharusnya dapat
mengkoordinasikan guru PAI SMA dan SMK di wilayah Kota Tangerang
Selatan.
Menurut Nurhadi Ketua MGMP PAI menjelaskan bahwa jumlah guru PAI
SMA dan SMK sekitar 200 orang, yang aktif sekitar 50 orang dan semua guru
PAI wajib tergabung dalam MGMP.133 Sedangkan Junaedi mengatakan bahwa
“Jumlah guru SMA yang aktif ada 20 orang, dari jumlah guru SMA Tangsel
40 orang. Jumlah guru PAI SMA yang aktif membayar iuran ada 26 dari 40
orang.” Lebih lanjut, Samsul Bahri mengatakan bahwa laporan dari bendahara
MGMP bahwa terdapat 52 orang guru PAI dari SMA/SMK yang sudah
tersertifikasi atau PNS.134
131
Rambu-rambu ... KKG dan MGMP, Op. Cit., hlm 17.
132
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab
I Pasal 1 ayat 13.
133
Hasil wawancara dengan Nurhadi Ketua MGMP PAI SMA/SMK …, Op. Cit.
134
Hasil wawancara dengan Samsul Bahri Sekretaris II MGMP PAI SMA/SMK Kota
Tangerang Selatan di rumah pribadi beliau pada 28 Juni 2022.
68
Banyaknya jumlah guru PAI SMA dan SMK di Kota Tangerang Selatan
baik PNS maupun non-PNS dapat mengakibatkan guru yang tergabung
menjadi kurang terorganisir dengan baik, terlihat pada perbedaan hasil
wawancara dengan studi dokumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengurus MGMP tidak memiliki data pasti jumlah guru PAI karena banyaknya
jumlah guru PAI SMA dan SMK. Hal tersebut menyebabkan tidak semua guru
PAI aktif mengikuti kegiatan MGMP karena banyaknya anggota dan pengurus
yang kurang aktif dalam menjalankan tugasnya. Sesuai dengan yang dikatakan
Sekretaris bahwa sebenarnya kalau pun di pisah SMA dan SMK, guru SMK itu
lebih banyak, cuman yang bersedia mengikuti MGMP itu hanya beberapa saja.
a. Motto
b. Visi
135
Hasil studi dokumentasi, Nama-nama Guru PAI SMA Kota Tangerang Selatan yang di
keluarkan oleh Pengawas PAI SMA Kota Tangerang Selatan. Dokumen tersebut didapatkan dari
Ketua MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan, dikaji pada 5 Agustus 2022.
136
Hasil studi dokumentasi Program Kerja MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang
Selatan Periode 2018 - 2021. Dokumen didapatkan dari Ketua MGMP PAI SMA/SMK Kota
Tangerang Selatan, dikaji pada 28 Juni 2022.
69
c. Misi
d. Tujuan
Dari uraian di atas, MGMP PAI Kota Tangerang Selatan antara motto, visi,
misi dan tujuan MGMP PAI Kota Tangerang Selatan sudah memiliki
kesesuaian dan kemudian visi, misi dan tujuan tersebut diturunkan kedalam
program kerja MGMP.
a. Kegiatan Inti :
b. Kegiatan Pengembangan :
137
Simon Sili Sabon, dkk, Optimalisasi Peran MGMP…., Op. Cit., hlm 23.
138
Hasil studi dokumentasi Program Kerja MGMP PAI SMA/SMK ..., Op. Cit.
71
c. Kegiatan Partisipatif :
d. Rincian Program
Program jangka pendek dilaksanakan tiap bulan atau tri wulan atau
semester dilaksanakan sekali, yaitu :
Uraian program kerja MGMP PAI Kota Tangerang Selatan diatas berisi
banyak sekali kegiatan yang perlu diselenggarakan MGMP. Tetapi pembagian
73
program tersebut tidak memiliki kalender kegiatan terkait kegiatan apa yang
perlu menjadi prioritas, siapa yang akan menjadi narasumber dan kapan
kegiatan itu akan diselenggarakan. Padahal program tersebut jika terlaksana
semua akan sangat bermanfaat bagi guru PAI terlebih di saat pandemi karena
terjadi perpindahan paradigma metode mengajar dari tatap muka menjadi tatap
layar maka guru perlu mengikuti pelatihan agar dapat menggunakan
teknologi/komputer sebagai pembelajaran.
139
Simon Sili Sabon, dkk, Optimalisasi Peran MGMP…., Op. Cit., hlm 23.
140
Hasil studi dokumentasi Program Kerja MGMP PAI SMA/SMK ..., Op. Cit.
74
141
Hasil wawancara dengan Samsul Bahri Sekretaris II MGMP PAI …, Op. Cit.
142
Hasil pengamatan terhadap kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
dilaksanakan MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan selama dua hari pada tanggal 6 dan
13 Agustus 2022 di Auditorium Prof Yunus FITK dan PPG UIN Jakarta.
143
Simon Sili Sabon, dkk, Optimalisasi Peran MGMP…., Op. Cit., hlm 23.
144
Hasil wawancara dengan Nurhadi Ketua MGMP PAI SMA/SMK …, Op. Cit.
75
melakukan observasi terkait apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki
MGMP PAI.
8. Pembiayaan MGMP
Sumber dana yang dimiliki MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang
Selatan berasal dari uang sertifikasi guru PAI/TPG yang cair setiap tiga bulan
sekali berdasarkan kesepakatan serta inisiatif iuran dari guru-guru
bersertifikasi untuk mendukung kegiatan MGMP karena tidak mendapatkan
subsidi dari pemerintah.146
Uang iuran menjadi hal yang penting supaya kegiatan dapat terlaksanakan.
Pengurus MGMP Junaedi mengemukkakan bahwa organisasi tanpa adanya
uang maka tidak akan berjalan. Begitu juga halnya dengan MGMP jika tidak
memiliki dana yang cukup, maka program kerja yang sudah disusun akan sulit
diselenggarakan. 147
145
Hasil pengamatan terhadap kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka …, Op. Cit.
146
Hasil wawancara dengan Junaedi Sekretaris MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang
Selatan bertempat di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan pada 30 Mai 2022.
147
Loc. Cit.
76
148
Simon Sili Sabon, dkk, Op. Cit., hlm 24.
77
oleh semua pengurus karena ada kendala berbentrokan dengan jam mengajar.
Dari jumlah keseluruhan pengurus yaitu 30 orang, yang hadir dalam setiap
pertemuan tidak sampai 75 persen.” Artinya yang hadir sekitar 7 sampai 8
orang pengurus.
Gambar 4.1
(Rapat MGMP PAI dengan Ketua Prodi PAI FITK UIN Jakarta)
149
Hasil wawancara dengan Nurhadi Ketua MGMP PAI SMA/SMK …, Op. Cit.
150
Hasil pengamatan terhadap kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka …, Op. Cit.
79
a) Kegiatan Inti:
• Sosialisasi Implementasi Kurikulum 13
• Sosialisasi landasan hukum (Permendikkbud, dll) terkait dengan
keprofesian guru
• Pendalaman silabus, penyusunan dan pengembangan program
semester, Program Tahunan, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, bahan ajar, LKS.
• Diskusi permasalahan pembelajaran.
• Analisis kurikulum (bedah SKL).
• Penyusunan dan pengembangan instrumen evaluasi
pembelajaran.
• Peningkatan kompetensi guru PAI (pembahasan materi dan
pemantapan menghadapi Ujian Tingkat Kompetensi (UN), Ujian
Tingkat Kompetensi (non-UN) dan Ujian Sekolah
b) Kegiatan Pengembangan :
• Seminar, lokakarya, dan diskusi panel.
• Pelatihan ICT (membuat dan menggunakan e-mail, web blog,
membuat video/audio pembelajaran, mengupload bahan ajar yang
dapat diakses siswa melalui internet).
• Pelatihan peningkatan kompetensi guru dalam penggunaan
Microsoft Office (MS-Word, MS-Excel, MS-Powerpoint, SPSS
for windows)
• Peer Coaching (Pelatihan sesama guru menggunakan media
TIK).
• Lesson Study (suatu pengkajian praktek pembelajaran yang
memiliki tiga komponen yaitu plan, do, see yang dalam
pelaksanaannya harus terjadi kolaborasi antara pakar, guru
pelaksana, dan guru mitra).
• Mengadakan seminar, lokakarya, dan diskusi panel.
• Mengikuti kegiatan-kegiatan seminar, pelatihan, workshop, dll
• Study Banding
c) Kegiatan Partisipatif
• Mengadakan seminar, lokakarya, dan diskusi panel.
• Mengikuti kegiatan-kegiatan seminar, pelatihan, workshop, dll.
Berdasarkan hasil dokumentasi di atas ditemukan bahwa banyak
kegiatan yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik. Kemudian
kegiatan tersebut di klasifikasikan menjadi program jangka pendek yang
80
151
Hasil wawancara dengan Nurhadi Ketua MGMP PAI SMA/SMK …, Op. Cit.
81
yang secara langsung tidak bisa kita laksanakan, hanya beberapa saja.
Itupun rapatnya melalui daring. Misalnya program untuk guru-guru PAI
dalam penyusunan materi pembelajaran, penyusunan silabus, RPP yang
kekinian, RPP merdeka yang belum sempat kita laksanakan itu
penyusuanan RPP K-13 versi terbaru. Kalau program yang lain kita
laksanakan itu pertemuan kemarin di SMK 2 pada saat covid yaitu
penyusunan soal PAI US, US PAI berbasis AKM, soal AKM yang panjang
itu, untuk persiapan tahun sekarang (2022) tetapi ketika sudah jadi banyak
beberapa sekolah yang tidak memakai soal yang sudah dibuat karena
mereka berpedoman soalnya terlalu panjang, karena model pembelajaran
daring. Kalau di SMAN 3 kita pakai soal yang ada di MGMP.”
152
Hasil wawancara dengan Samsul Bahri Sekretaris II MGMP PAI …, Op. Cit.
153
Loc. Cit.
154
Hasil wawancara dengan Samsul Bahri Sekretaris II MGMP PAI …, Op. Cit.
83
Gambar 4.2
155
Hasil pengamatan terhadap kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka …, Op. Cit.
85
Gambar 4.3
Grafik 4.1
Dari hasil kuesioner di atas artinya terdapat pengakuan dari guru PAI
bahwa ada kegiatan MGMP yang terselenggarakan yaitu Pembuatan video
Pembelajaran, Pembuatan RPP 1 lembar, Pembuatan soal HOTS,
Pembuatan media pembelajaran, Sosialisasi Implementasi K13, Sosialisasi
Landasan Hukum (Permendikbud) terkait profesi guru, Diskusi
permasalahan pembelajaran, Analisis Kurikulum (bedah SKL), Menyusun
dan mengembangkan penelitian tindakan kelas (PTK), Penyusunan karya
ilmiah, Seminar, Penerbitan Jurnal MGMP PAI, Pelatihan ICT dan Lesson
Study. Semua kegiatan tersebut termasuk kedalam kegiatan
pengembangan kompetensi pedagogik kecuali pembuatan soal HOTS,
Penerbitan Jurnal MGMP PAI dan Menyusun Penelitian Tindakan Kelas.
156
Hasil wawancara tertutup dengan 14 responden guru PAI SMA untuk mengetahui
kegiatan yang dilaksanakan MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan dan peningkatan
kompetensi pedagogik guru PAI, melalui kuesioner pada 8 Agustus 2022.
87
Grafik 4.2
157
Hasil wawancara tertutup dengan 14 responden guru PAI SMA …, Op. Cit.
158
Loc. Cit.
88
Grafik 4.3
161
Hasil wawancara dengan Samsul Bahri Sekretaris II MGMP PAI …, Op. Cit.
90
162
Hasil wawancara dengan Nurhadi Ketua MGMP PAI SMA/SMK …, Op. Cit.
91
Tabel 4.1
Hasil Kuesioner Manfaat Kegiatan MGMP
Jawaban Hasil
Tidak ada 0
Hasil diatas menunjukkan bahwa MGMP sangat bermanfaat bagi guru PAI
dalam menambawah wawasan dan meningkatkan kompetensi. Selain itu
kegiatan MGMP juga mampu meningkatkan pembelajaran yang aktif dan
kreatif. Namun manfaat tersebut akan terasa dengan syarat guru PAI memiliki
giroh belajar dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan
MGMP. Serta MGMP juga memberikan ruang dan perangkat yang dibutuhkan
guru untuk bereksplorasi dan mengaktifkan kreatifitasnya sehingga kegiatan
MGMP tersebut mampu memenuhi kebutuhan guru.
163
Hasil wawancara dengan Samsul Bahri Sekretaris II MGMP PAI …, Op. Cit.
164
Hasil wawancara tertutup dengan 14 responden guru PAI SMA …, Op. Cit.
92
Tabel 4.2
Kriteria Interpetasi Skor Kompetensi Pedagogik
Kriteria Klasifkasi
75 - 100 Sangat Kuat
50 - 75 Kuat
25 - 50 Lemah
0 - 25 Sangat Lemah
Tabel 4.3
Hasil Kuesioner Kompetensi Pedagogik Guru PAI SMA
165
Hasil wawancara tertutup dengan 14 responden guru PAI SMA …, Op. Cit.
93
Hasil kuesioner di atas merupakan nilai akhir yang berasal dari setiap
pernyataan yang dijawab responden. Bobot skor yang diberikan 1 sampai 4,
maka didapatkan nilai harapan 56 yaitu 14 responden x 4. Selanjutnya jawaban
responden dikali dengan setiap bobot skor, dijumlahkan hasilnya dan dibagi
dengan nilai harapan. Berikut ini contoh pemaparan hasil perhitungan sub
indikator Pemahaman awasan atau landasan kependidikan.
Na = Nilai akhir
Np = Nilai perolehan
Nh = Nilai harapan
NP 52
Na = Na = 𝑥 100 = 92
NH 56
Adapun dasar sebagai pedoman untuk menentukan tingkat nilai angka
pada hasil kuesioner kompetensi pedagogik di atas dan untuk mengetahui
terjadinya peningkatan kompetensi pedagogik maka digunakan kriteria
intrerpretasi skor yang diberi klasifikasi seperti pada tabel interpretasi skor.
Dari tabel interpertasi skor dan hasil kuesioner, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kompetensi pedagogik guru PAI mengalami peningkatan
dengan rata-rata 93 atau Sangat Kuat. Hasilnya guru mengalami peningkatan
yang tinggi pada aspek Perancangan Pembelajaran kendati terdapat responden
yang menjawab tidak terjadi peningkatan. Hal itu sejalan dengan tujuan
MGMP sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab2 bahwa tujuan MGMP
adalah memperluas wawasan dan pengetahuan khususnya materi
pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan bahan-bahan pembelajaran,
strategi pembelajaran dan metoe pembelajaran serta meningkatkan kompetensi
guru melalui kegiatan-kegiatan di tingkat MGMP.166
166
Sri Hidayati, Op. Cit., hlm 7-8.
94
167
Hasil pengamatan terhadap kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka …, Op. Cit.
95
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
IV, maka dapat dikemukakkan beberapa temuan sebagai berikut :
96
b. Kurangnya SDM yang berkualitas seperti instruktur, pemandu/tutor
pengawas sekolah, dosen (LPTK/Perguruan Tinggi) atau narasumber
dalam pelaksanaan kegiatan MGMP.
c. Kepengurus kurang berjalan efektif shingga pengelolaan MGMP belum
berjalan dengan baik.
d. Partisipasi anggota MGMP yang masih rendah dalam mengikuti setiap
kegiatan yang diselenggarakan MGMP.
e. Kegiatan yang masih bergantung pada pencairan dan TPG guru PAI
sehingga kegiatan yang dilaksanakan hanya sedikit.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut maka dapat disumpulkan bahwa
Pembinaan Kompetensi Pedagogik guru Pendidikan Agama Islam melalui MGMP
belum berjalan secara optimal karena masih banyak kegiatan yang belum
terlaksana. Namun demikian, guru PAI merasakan kegiatan-kegiatan yang
terlaksana itu dapat meningkatkan kompetensi pedagogik.
B. Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan saran serta perbaikan
oleh MGMP PAI Kota Tangerang Selatan dalam membina kompetensi pedagogik
guru PAI, oleh sebab itu peneliti menyarankan sebagai berikut :
97
terdokumentasi dengan baik sehingga memudahkan pengurus dan pihak
yang berkepentingan untuk mendapatkan dokumen tersebut.
d. Sebaiknya meningkatkan kerja sama dengan pihak luar MGMP PAI
seperti LPTK terdekat seperti FITK UIN Jakarta untuk menjamin
narasumber yang kompeten dan berkualitas. Serta kerja sama dengan
lembaga penjamin mutu (LPMP) untuk mendapat pengawasan,
pengarahan, pembinaan guna mewujudkan MGMP yang ideal.
e. Perlu meningkatkan kreatifitas dan peran andil anggota MGMP dalam hal
penghimpunan dana MGMP. Seperti kerja sama untuk sponsor, donatur,
unit usaha dan lainnya yang mampu mengembangkan pendanaan MGMP.
Sehingga kegiatan dapat terlaksana lebih sering dan tidak lagi
ketergantungan dengan uang iuran/TPG.
2. Untuk guru PAI/Anggota MGMP PAI Kota Tangerang Selatan
98
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Iskandar, dkk. Kompetensi Pedagogik Guru Refleksi Kritis dan Pemikiran
Alternatif. (Jakarta : Edu Pustaka, 2017). Cet. I.
Aminah, dkk. Pembinaan Kompetensi Profesional Guru oleh Kepala Sekolah
pada SMP Negeri 2 Kota Sigli. (Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Vol 1, No 1, 2012).
Amos dan Grace Amialia A. Neolaka. Landasan Pendidikan (Dasar Pengenalan
Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup). (Depok : Kencana, 2017). Cet. I.
Asria, Denis. Kompetensi Guru Peringkat 6 se-Banten, Ini Upaya Dindik
Kabupaten Tangerang. (Website KabarBanten.com : https
://kabarbanten.pikiran-rakyat.com. 2021) diakses pada 22 Januari 2022.
Bashori, Khoiruddin, dkk. Pengembangan Kapasitas Guru Di Sekolah Sukma
Bangsa untuk Indonesia. (Tangerang Selatan : PT Pustaka Alvabet, 2015).
Cet. I.
CNN Indonesia, Ahli World Bank Nilai Kualitas Guru di Indonesia Masih
Rendah, (Website CNN Indonesia : www.cnnindonesia.com, 2021) diakses
pada 16 Januari 2022.
Daryanto dan Hery Tarno. Pendidikan Orang Dewasa. (Yogyakarta : Penerbit
Gava Media, 2017). Cet I.
Daryanto dan Tasrial, Pengembangan Karir Profesi Guru, (Yogyakarta : Penerbit
Gava Media, 2015), Cet. I.
Febriana, Rina. Kompetensi Guru. (Jakarta : Bumi Aksara, 2019). Cet. I.
Hasil studi dokumentasi. Surat Keputusan Kepala Kementrian Agama Kota
Tangerang Selatan, (Nomor : 4390/Kk.28.08.03/PP.03.1/12/2018 yang
ditetapkan pada tanggal 10 Desember 2018 tentang Struktur Organisasi
MGMP PAI SMA/SMK Tingkat Kota Tangerang Selatan Periode 2018-
2021. di kaji pada 30 Mai 2022.
Hasil studi dokumentasi. Nama-nama Guru PAI SMA Kota Tangerang Selatan
yang di keluarkan oleh Pengawas PAI SMA Kota Tangerang Selatan.
Dokumen tersebut didapatkan dari Ketua MGMP PAI SMA/SMK, di kaji
pada 5 Agustus 2022.
Hasil wawancara tertutup dengan 14 responden guru PAI SMA untuk mengetahui
kegiatan yang dilaksanakan MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang
Selatan dan peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI, melalui kuesioner
pada 8 Agustus 2022.
Hardani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. (Yogyakarta : CV.
Pustaka Ilmu, 2020). Cet I.
Hidayati, Sri, dkk. Peran Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam
Meningkatkan Mutu Pembelajaran di SMA. (Jakarta : Pusat Penelitian
Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2020). Cet I.
99
H.M, Muhammad Anwar. Menjadi Guru Profesional. (Jakarta : Pranadamedia
Group, 2018). Cet. I.
HS, Nasrul. Profesi dan Etika Keguruan. (Yogyakarta : Aswaja Pressindo, 2018).
Cet. III.
Inah, Ety Nur. Peran Komunikasi dalam Interaksi Guru dan Siswa. (Jurnal Al-
Ta’dib, Vol 8, No 2, 2015).
Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. (Jakarta : Bumi Aksara,
2016). Cet. IV.
Istygfarlana, Muhammad Alif. Rendahnya Kompetensi Guru Menjadi
Permasalahan Pendidikan di Indonesia Ditinjau dari Sudut Pandang
Sosiologi. (Website Kompasiana : www.kompasiana.com, 2020). diakses
pada 19 Januari 2022.
Junaedi Sekretaris MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan.
Wawancara... bertempat di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan pada 30
Mai 2022.
Kusumaningtyas, Retno Ayu, dkk. Uji Kompetensi Guru. (Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2018). Cet. I.
Mujahidin, Firdos. Strategi Mengelola Pembelajaran Bermutu. (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2017). Cet. I.
Mudlofir, Ali. Pendidik Profesioanl : Konsep, Strategi dan Aplikasinya dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia. (Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada, 2012). Cet. I.
Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2019). Cet. XVI.
Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2012). Cet. VI.
Musfah, Jejen. Manajemen Pendidikan : Teori, Kebijakan dan Praktik (Jakarta :
Prenadamedia Group, 2015).
Nurhasanah, Siti, dkk. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif : Teori,
Aplikasi, dan Contoh Studi Kasus. (Tangerang : Media Edu Pustaka, 2022).
Cet I.
Nurhadi Ketua MGMP PAI Kota Tangerang Selatan Periode 2018-2022,
Wawancara… di SMK Bintang Nusantara pada 23 Mai 2022.
Nurhadi, Ali. Profesi Keguruan. (Kuningan : Goresan Pena, 2016). Cet II.
Nurhadi, Wawancara... Yayasan Almubarak : SMK Bintang Nusantara Kota
Tangerang Selatan, (Rabu, 22 September 2021/ pukul 10.30 WIB).
Nurdin, Syafruddin & Andriantoni. Profesi Keguruan. (Depok : PT. RajaGrafindo
Persada, 2019). Cet. II.
Prasetyo Teguh, dkk, Profesi Keguruan, (Jawa Barat : Wade Group, 2018), Cet. I.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3.
100
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Hak dan
Kewajiban Warga Negara, Bab IV, Pasal 5.
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Bab I Pasal 1 ayat 1.
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Bab I Pasal 1 ayat 10.
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Bab I Pasal 1 ayat 13.
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Bab IV Pasal 10 ayat 1.
Payong, Marselus R. Sertifikasi Profesi Guru : Konsep Dasar, Problematika, dan
Implementasinya. (Jakarta : PT Indeks, 2011). Cet. I.
Pengawas PAI SMA Kota Tangerang Selatan, Wawancara... di Kementrian
Agama Kota Tangerang Selatan pada 14 Juni 2022.
Penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a, PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru,
Bab II Pasal 2.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, Pasal 1 ayat
1.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Bab III Perencanaan
Pembelajaran.
Programme for International Student Assessment (PISA) Results from PISA 2018,
(Country Note, OECD Volumes I-III, 2019).
Rahman, Abdul. Urgensi Pedagogik dalam Pembelajaran dan Implikasinya
dalam Pendidikan. (BELAJEA : Jurnal Pendidikan Islam, Vol 3, No 1,
2018).
Rambu-rambu Pengembangan Kegiatan KKG dan MGMP. (Direktorat Jendral
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional, 2010).
Rasyidin, Waini. Pedagogik Teoritis dan Praktis. (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2014). Cet. I.
Rifma. Optimalisasi Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru Dilengkapi Model
Pembinaan Kompetensi Pedagogik Guru. (Jakarta : Kencana, 2016). Cet. I.
Rohayah, Wawancara... SMA Negeri 11 Kota Tangerang Selatan, (Kamis, 6
Januari 2022/ pukul 11.24 WIB).
Rusiana dan Irwanto. Peranan Pengawas dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Bataguh Kabupaten Kapuas.
(Jurnal Ilmu Administrasi dan Manajemen, Vol 3, No 3, 2019).
101
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
(Jakarta : Prenadamedia Group, 2018). Cet. II.
Sabon, Simon Sili, dkk. Optimalisasi Peran MGMP dalam Meningkatkan
Kualitas Mengajar. (Jakarta : Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian
dan Pengembangan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
2019). Cet I.
Samsul Bahri Sekretaris II MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan,
Wawancara… di rumah pribadi beliau pada 28 Juni 2022.
Sidiq, Umar & Moh. Miftachul Choiri. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang
Pendidikan. (Ponorogo : CV. Nata Karya, 2019). Cet I.
Somantri, Diki. Abad 21 Pentingnya Kompetensi Pedagogik Guru. (Jurnal
Penelitian Pendidikan dan Ekonomi, Vol. 18, Issue No. 02, 2021).
Sumardi. Pengembangan Profesionalisme Guru Berbasis MGMP : Model dan
Implementasinya untuk Meningkatkan Kinerja Guru. (Yogyakarta : CV
Budi Utama, 2016). Cet. I.
Sujoko. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media
Pembelajaran di SMP Negeri 1 Geger Madiun. (Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan, Vol 1, No 1, 2013).
Susanto, Heri. Profesi Keguruan. (Banjarmasin : Program Studi Pendidikan
Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung
Mangkurat, 2020). Cet. I.
Tasrif. Pendidikan Keguruan : Landasan Kerja Guru Milenial. (Jakarta :
Kencana, 2021). Cet. I.
Wadu, Ludovikus Bomans dan Yustina Jaisa. Pembinaan Moral untuk
Memantapkan Watak Kewarganegaraan Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi.
(Jurnal Moral Kemasyarakatan, Vol 2, No 2, 2017).
Wardan, Khusnul. Guru Sebagai Profesi. (Yogyakarta : Deepublish, 2019). Cet I.
Widiasworo, Erwin. Cerdas Pengelolaan Kelas. (Yogyakarta : DIVA Press,
2018). Cet. I.
Wulandari, Ratna Sari & Wiwin Hendrani. Kompetensi Pedagogik Sekolah Inklusi
di Indonesia (Suatu Pendekatan Systematic Review). (Jurnal Kependidikan :
Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan,
Pengajaran dan Pembelajaran, Vol. 7, No. 1, 2021).
Zainal, Wawancara... SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan, (Senin, 14
September 2021/pukul 13.45 WIB).
Yusuf, Muh, dkk. Pembinaan Pengawas pada Guru dalam Merencanakan,
Melaksanakan dan Melakukan Penilaian Pembelajaran. (Jurnal Penelitian
dan Evaluasi Pendidikan, Vol 1, No 1, 2015).
102
LAMPIRAN – LAMPIRAN
103
Lampiran 1
Hasil Wawancara Ketua MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan
Periode 2018-2022 pada 23 Mei 2022
Nama : Nurhadi, S.Pd.I, MM.
Pengurus di bidang : Ketua MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang
Selatan
Asal Sekolah : SMK Bintang Nusantara, Yayasan Al Mubarok
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana proses Kepemimpinan yang pertama oleh Pak Edi
terbentuknya atau Suharsongko, kemudian Pak Yazid, kemudian
sejarah MGMP PAI saya. Jadi sebelum kepemimpinan saya,
Kota Tangerang kepemimpinan MGMP PAI dibagi menjadi dua,
Selatan ? untuk SMK yaitu Pak Rofiq dan SMA Pak
Yazid. Setelahnya diadakan rapat pengurus
pemilihan ketua. Ternyata saya masuk sebagai
kandidat. terbentuklah kepengurusan baru yang
digabung antara SMA dan SMK. supaya jika
ada kegiatan dapat terlaksana dengan peserta
yang banyak. Kemudian saya memilih
kepengurusan, Bu Nining sebagai bendahara
dan Pak Jun sebagai sekertaris dan Pak Mashur
sebagai wakil.
2. Apakah MGMP PAI Ya, dimanapun tempat sekretariat berdasarkan
Kota Tangerang hasil musyawarah di awal dengan mengadakan
Selatan memiliki raker. kemudian ditetapkan sekretariat berada di
sekretariat khusus ? tempat ketua MGMP berada yaitu di SMK
Bintang Nusantara. sekaligus untuk
memudahkan akses
3. Berapa jumlah anggota Untuk SMA dan SMK sekitar 200, yang aktif
yang tergabung dalam sekitar 50 orang. Semua guru PAI wajib
MGMP PAI di kota tergabung dalam MGMP. di pengurus saja tidak
Tangerang Selatan ? semunya aktif
Semua guru diwajibkan tergabung dalam
MGMP karena di MGMP terdapat pembuatan
soal seperti UAS. Soal tersebut dibuat oleh
MGMP dan didistribusikan ke guru yang ada di
Tangsel baik SMA maupun SMK.
sekolah SMA dan SMK di Tangsel berjumlah
150 sekolah
4. Berapa jumlah guru Total jumlah guru SMA sekitar 40 orang, untuk
PAI SMA di kota jawaban lebih jelasnya ada di Pengawas PAI
Tangerang Selatan ? SMA di Pak Sarwa
5. Jumlah guru yang 50, 50 bahkan kalau di pengurus itu yang di
paling aktif apakah swasta, Saya, Pak Nizar, Pak Samsul, Bu Syifa,
104
guru PAI SMA negeri ada pembina juga yang aktif. Ya, sedikit lah
atau swasta ? yang aktif, sekitar 10 orang. Kalau ada rapat
untuk kegiatan sekitar segitu yang hadir. Tapi
kalau diundangan, umpanya di undang dari 20
pengurus yang tidak hadir sekitar 5 orang.
6. Secara umum, Untuk keseluruhan kompetensi, makannya kita
kegiatan MGMP PAI sering mengadakan workshop satu tahun bisa 3
dilakukan dengan atau 4 kali.
tujuan untuk
meningkatkan
kompetensi guru
dalam bidang apa ?
7. Bagaimana kehadiran Kalau untuk kehadiran guru-guru itu tidak wajib
guru pada setiap tetapi kami menganjurkan untuk mengikuti
kegiatan MGMP PAI ? kegiatan karena bermanfaat untuk meningkatkan
Apakah wajib atau kompetensi mereka
seperti apa ?
8. Umumnya berapa Sekitar 70 orang dari 200. Pernah 80 orang tapi
jumlah guru yang rata-rata 60-70 orang yang hadir dari SMA dan
hadir pada kegiatan SMK
MGMP PAI ? serta
berapa persen yang
hadir dari keseluruhan
anggota yang ada ?
9. Menurut Bapak/Ibu Biasanya bentrok dengan kegiatan sekolah atau
apa alasan mereka izin sakit
tidak mengikuti
kegiatan/pembinaan
MGMP PAI ?
10. Dana MGMP PAI Dari Iuaran uang Sertifikasi yang cair per 3
diperoleh dari mana ? bulan sekali. Jadi iuaran MGMP, kita
menggunakan uang sertifikasi, karena untuk
peningkatan kompetensi. Jadi kompetensi itu
ditingkatkan dari uang sertfikasi itu dan untuk
MGMP keseluruhan. Iuaran yang dikeluarkan
150 rb perorang dan yang aktif dengan iuran
sekitar 60 orang. Uang sertifikasi sebagai
bentuk menggugurkan kewajiban, karena
dipakai untuk meningkatkan kompetensi guru.
Nah itu sebagai bentuk peningkatan kompetensi
guru PAI walaupun sedikit. Selain dana
sertifikasi, lainnya yaitu membayar iuran 50
ribu untuk guru yang belum sertifikasi untuk
kegiatan MGMP seperti workshop sebagai
bentuk konsumsi kegiatan. Pokoknya setiap
105
sertifikasi cair kita mengadakan kegiatan
workshop
Kegiatan workshop yang dilakukan MGMP
lebih terfokus pada metode pembelajaran. Ya,
intinya semuanya agar peserta didik tidak boring
dan sebagainnya.
Dan Kebetulan pembina kita itu IN (Instrukstur
Nasional) di Kemendikbud dan di Kemenag
namanya Pak Mustahdi sekarang mengajar di
SMAN 1 dan akan menjadi pengawas tapi
belum diangkat.
11. Menurut bapak/Ibu Menurut saya masih cukup kompeten, tetapi
bagaimana kondisi perlu terus kita kembangkan potensinya, karena
pedagogik/kemampuan kan s1 semua otomatis latar belakang mereka
mengelola pendidikan/tarbiyah semua. artinya mereka
pembelajaran guru PAI sudah dapat ilmu dari sana tinggal
saat ini ? dikembangkan lagi. Nah, MGMP tugasnya
hanya membina saja takutnya mereka lupa dan
akan tumpul
12. Seperti apa bentuk Ada Workshop dan seminar. diadakan per 3
pembinaan MGMP bulan sekali. Selain itu terdapat kegiatan
PAI ? pembinaan dari Kemenag, jadi memanggil
pengurus MGMP untuk mengikuti seminar di
Kemenag. yang diundang dalam workshop yaitu
Instruktur Nasional sebagai narasumber
utamanya, Kasi PAKIS, Pengawas dan kepala
kemenag kadang hadir dalam acara pentas PAI.
Acara dari Kemenag seperti Pentas PAI, yang
diserahkan kepada MGMP untuk mengatur
jalannya acara dilaksanakan 2 tahun sekali.
semua guru PAI se Tangsel diundang untuk
menghadiri Pantas PAI. seperti cerdas, cermat,
tilawatil qur’an, pidato. Guru yang menang
dalam acara pentas PAI mendapatkan reward
dari Kemenag
13. Secara sistematis Pertama diadakannya rapat pengurus, kemudian
bagaimana gambaran dibentuk panitia pelaksanaan kegiatan,
pembinaan tersebut, ditentukan tema yang sedang boming, kemudian
mulai dari direncakan bersama pembina, Misalnya
perencanaan, moderasi beragama dan lainnya. Pelaksanaan
pelaksanaan hingga kegiatannya di sekolah-sekolah, misalnya
evaluasi pembinaan ? SMAN 2 punya aula kita mengajukan surat ke
SMAN 2, atau di Al-Mubarok. Jadi
dilaksanakan di sekolah-sekolah yang memiliki
aula. Dan mereka antusias dan senang karena
masuk promosi sekolahnya. Jadi tempat-tempat
106
yang gratis. Setelah itu ada evaluasi dari
pengurus dan panitia yaitu berupa LPJ (Laporan
pertanggungjawaban).
14. Hambatan apa saja Yaitu kehadiran peserta, artinya belum
yang terjadi saat maksimal keseluruhan guru-guru PAI belum
melaksanakan ikut semua
pembinaan ?
15. Sarana dan prasarana Aula, infocus, laptop, sound system, bangku,
apa yang diperlukan mejad kursi, banner/spanduk.
MGMP PAI dalam
melaksanakan
pembinaan ?
16. Apakah terdapat Selama kepengurusan saya belum ada, waktu
bantuan dana untuk kepengurusan Pak Yazid. Kalau itu ada untuk
melaksanakan MGMP Provinsi
pembinaan ? Jika ada,
dari siapa bantuan
dana tersebut ?
17. Menurut Bapak/Ibu Untuk saat ini menurut saya mungkin mereka
yang mempengaruhi malas dan kurang mau belajar, tidak mengikuti
guru PAI kurang perkembangan. Umpamanya metodenya
memahami metode ceramah, ya ceramah saja terus padahal kan
mengajar itu seperti masih banyak metode lain. Selain itu, faktor
apa ? umur juga mempengaruhi cara metode belajar,
umpamanya sudah tau yaudah cara mengajarnya
gitu-gitu saja.
18. Apakah terdapat Untuk selama ini belum ada, hanya berupa
reward bagi guru PAI ucapan selamat secara verbal. Paling yang ada
SMA yang mengalami sertifikat workshop yang dapat digunakan untuk
peningkatan setelah kenaikan pangkat guru negeri.
pembinaan dilakukan ?
19. Dari refrensi aspek Ya, MGMP memperhatikan keseluruhan aspek
kompetensi pedagogik tersebut dan melaksanakan kegiatan untuk
terdapat 9 aspek, dari meningkatkan kompetensi pedagogik.
kesembilan aspek
tersebut, menurut
Bapak/Ibu aspek apa
saja yang harus
menjadi perhatian
MGMP ?
20. Apa saja manfaat yang Yang pertama,
dirasakan atau Ilmu, silaturahim,
didapatkan oleh guru peningkatan kemampuan,
PAI sebagai anggota dan kreativitas
MGMP yang
107
mengikuti kegiatan
pembinaan MGMP ?
21. Secara umum, maanfat Semua kompetensi, seharusnya guru PAI itu
yang didapat oleh guru mengikuti kegiatan lain yang berbayar dan
PAI cenderung lebih belum tentu setiap sekolah itu mampu
mengarah pada mengadakan kegiatan workshop dain lainnya
kompetensi di bidang karena bianya cukup besar, mungkin bagi
apa ? sekolah yang sudah besar akan mampu, tetapi
bagi sekolah-sekolah yang kecil akan sulit.Nah,
dengan adanya MGMP, umpamanya dengan
modal 50rb mereka dapat banyak ilmu
bermanfaat, karena kalau kita hanya belajar di
handphone saja kurang dan kadang kalau lewat
zoom mereka malas juga.
108
Lampiran 2
Hasil Wawancara Sekretaris I MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang
Selatan pada 30 Mei 2022
Nama : Junaedi, S.Ag.
Pengurus di bidang : Sekretaris 1 MGMP PAI
Asal Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana sejarah Kalau MGMP sebenarnya terbentuk sudah lama,
terbentuknya dari zaman Pak Abu Yazid tahun 2003-2004 yang
MGMP PAI, pada masih tergabung dengan Kabupaten Tangerang.
tahun berapa dan Menjadi terpecah pada tahun 2009 mulai terbentuk
untuk apa ? MGMP PAI Kota Tangerang Selatan, waktu itu
ketuanya masih Pak Muhammad Edi Suharsongko,
kepengurusan digabung SMA dan SMK. Pada tahun
2012 itu terpisah SMA sendiri dan SMK sendiri,
SMA di ketuai Pak Abu Yazid, Pak Junaedi sebagai
wakil kemudian di SMK diketuai Pak Abdul Aziz
dan wakil Bu Rumain. Ketika 20015-2016 itu
MGMP PAI SMA dan SMK bersatu yang diketuai
oleh Pak Abu Yazid, wakil ketua Pak Mustakim dan
sekretaris Pak Junaedi. dan tahun 2018 pergantian
pengurus kembali yang diketuai oleh Pak Nurhadi,
wakil ketua Pak Masfur, bendahara bu Ning dan
Pak Junaedi selaku sekretaris. Sebenarnya tahun
2022 sudah habis masa kepengurusan dan pemilihan
kembali tetapi karena pandemi covid-19 jadi
tertunda, seharusnya akan mengadakan rakor di
Puncak sampai sekarang belum terlaksana. Untuk
sekarang kepengurusan masih Pak Nurhadi.
2. Program/kegiatan Sebenarnya program MGMP itu banyak tetapi, yang
apa saja yang berjalan hanya beberapa karena di tahun 2019
dimiliki MGMP sampai tahun 2022 kita terkendala dengan adanya
PAI ? pandemi covid-19. Jadi banyak sekali program-
program yang secara langsung tidak bisa kita
laksanakan, hanya beberapa. Itupun rapatnya
melalui daring. Misalnya program untuk guru-guru
PAI dalam penyusunan materi pembelajaran,
penyusunan silabus, RPP yang kekinian, RPP
merdeka yang belum sempat, yang sempat kita
laksanakan itu penyusuanan RPP K-13 versi
terbaru. Kalau program yang lain kita laksanakan itu
pertemuan kemarin di SMK 2 pada saat covid yaitu
penyusunan soal PAI US, US PAI berbasis AKM,
soal AKM yang panjang itu, untuk persiapan tahun
109
sekarang (2022) tetapi ketika sudah jadi banyak
beberapa sekolah yang tidak memakai soal yang
sudah dibuat karena mereka berpedoman soalnya
terlalu panjang, karena model pembelajaran daring.
Kalau di SMAN 3 kita pakai soal yang ada di
MGMP.
Biasanya di bulan Januari, kami dari MGMP selalu
koordinasi untuk menyediakan soal-soal untuk
pelaksanaan ujian sekolah. Soal itu bukan kami
sediakan sebetulnya di dapatkan dari guru itu
sendiri, dibagi masing-masing menjadi 4 yaitu Al-
Qur’an, Hadist, Fiqih, Aqidah akhlak, SKI. Jadi dari
beberapa guru yang berada di tangsel itu
dikelompokkan menajadi 4 kelompok berdasarkan
jenis soal tersebut. Hasil susunan soal itu kemudian
ditelaah oleh senior-senior di MGMP seperti pak
Mustakim, pak Mustahdi, pak Rofiq, karena mereka
itu adalah tim penyusun soal-soal di Kementrian
Agama tingkat Nasional. Jadi ketika MGMP
mengadakan kegiatan itu, 2 hari misalnya jadi sehari
menyampaikan materi kemudian sehari berikutnya
penyusunan. Nyusun soal itu dari SK dan KD nya
yang mau dibuat apa nanti kemudian dibuat
indikator soalnya.
Peserta yang hadir SMA dan SMK dari 200 orang
ya separuhnya, itu kesadaran dari mereka. Karena
sifatnya itu didanai sendiri terdapat iuran
Kalau di MGMP itu sebenarnya ada beberapa
program, program untuk pengembangan guru.
Kemudia kalau untuk program menyusun soal itu
adalah program tahunan yang selalu dilaksanakan
oleh MGMP
Selain itu ada workshop/seminar, seperti apa
kegiatan tersebut ?
Kalau workshop seminar itu kan sebenarnya banyak
ya, tetapi untuk tahun 2019, 2020, 2021 yang
terlaksana hanya beberapa karena ketika
dilaksanakan secara daring pesertanya antusiasnya
kurang. makannya ketika sudah agak longgar
covidnya yang terlaksana hanya menyusun soal.
3. Bagaimana Biasanaya perencaan dilakukan pengurus saat uang
jalannya kegiatan sertifikasi cair, pengurus itu ngumpul bareng dan
tersebut mulai dari mengumpulkan uang bareng setiap sertifikasi guru
perencaan, PNS cair 3 bulan sekali sekatar 200 ribu perorang
pelaksanaan dan untuk kegiatan bersama, kalau yang non-PNS 100
evaluasi nya ? ribuan. Nah, uang yang terkumpul itu kita gunakan
110
untuk kegiatan-kegiatan MGMP, diantaranya
workshop.
Nah program-program yang diadakan MGMP itu
jika dilaksanakan bagus
Tetapi kendalanya berbenturan dengan waktu, yaitu
waktu dari setiap guru berbenturan dengan kegiatan
lain di sekolah, makannya MGMP itu mengambil
kegiatannya di Sabtu Minggu di samping waktu,
bisanya tempat. Tempat itu selama ini dilaksanakan
di Al- Mubarok kendalanyakan yang banyak hadir
yang terdekat dari sana, yang jauh itu kan giroh
untuk mengikutinya itu kurang. Tapi Alhamdulillah
sih, ada yang ikut, minimal perwakilan sekolah ada.
Kalau dulu itu bergilir nanti di SMAN 3, SMAN 2,
SMAN 11 jadi bergilir. Nah, sekarang karena situasi
covid jadi pertemuan pengurus harus dilaksanakan
di tempat ketua.
Pentas PAI antar kota maupun provinsi, kalau
pentas PAI, yang menjadi juri senior senior PAI di
Kota Tangsel seperti Pak Mustahdi, Mustakim, Pak
Rofiq. yang diinfokan dari mereka dan PAKIS.
Tetapi karena ada covid ini, terakhir pentas PAI
diadakan di Kanwil dan ada perwakilan dari SMAN
3 Tangsel dengan design bagu muslim, kalau
Tilawah yang menguasai bisanya perwakilan dari
Al-Qur’aniyah.
4. Kendala waktu itu Mengajar. Kita mengadakan kegiatan rapat,
berbentrokan kemudian harus menyetting dengan guru-guru yang
dengan kegiatan lain, biasanya Sabtu juga mungkin ada saja bentrok
seperti apa ? dengan kegiatan lain misalnya kultum, dan lainnya.
Jadi bisa di adakan di Jum’at Sabtu. Kendalanya
memang seperti itu, ada beberapa guru yang
melanjutkan studi seperti S2 dan sebagainya, jadi
yang hadir hanya beberapa.
5. Pertemuan para Tetapi untuk pengurus itu diadakan di hari Rabu,
pengurus seperti itupun masih ada beberapa yang tidak bisa hadir,
apa ? karena ada beberap di hari rabu yang mengajar.
6. Jumlah pengurus Paling tidak sampai 75 %
yang hadir dalam Terakhir kegiatan diadakan oktober 2019 menyusun
setiap pertemuan soal HOTS
itu berapa persen Guru-guru itu kalau tidak di cas, metode
atau seperti apa? mengajarnya akan itu itu saja dan biasa saja,
minimal kalo mengikuti kegiatan workshop
setidaknya mampu menimbulkan motivasi.
111
7. Bagaimana peran Peran MGMP belum maksimal karena terterjang
MGMP PAI di covid19, kalau dulu dari pemerintah ada peran serta
masa covid-19 ? memberikan bantuan.
apakah berjalan Sebanarnya kalau pun di pisah SMA dan SMK,
dengan lancar dan guru SMK itu lebih banyak. cuman yang bersedia
seperti apa mengikuti MGMP itu hanya beberapa aja.
kegiatannya ? Jumlah sekolah negeri di Tangsel ada 12, Cuma
yang aktif itu SMAN 1, 2, 3, 4 (kurang aktif
pakyarto), 5, 6 (lumayan), 7 (ada bu Nurayanih
tetapi kadang hadir kadang tidak), 8 (aktif ada pak
samsul), 9 (pak syaiful, sebenarnya aktif tetapi
selalu berbenturan dengan kegiatan lain di sekolah,
10 (nah 10 ini yang kurang begitu gabung dengan
MGMP, 11 (bu Rohayah dan Pak Lukman kurang
aktif), 12 (bu Kokom kurang aktif).
Kalau yang swasta yang aktif itu SMA Taruna
Mandiri, Muhammadiyah 25, kemudian ICM (tetapi
kurang begitu aktif), Al-Azhar (cuman kurang aktif
juga karena pertemuannya jauh untuk ke lokasi),
yang sekarang-sekarang ini aktif di Pelita Bangsa
(pak ustad Nasruddin). untuk SMA yang lain kurang
bgitu aktif.
Sebenarnya kan kalau kita hidupkan kembali, pasti
girohnya akan memajukan MGMP, karena kalau
tidak adanya pertemuan MGMP akan mati, apalagi
sekarang ada kurikulum baru Merdeka Belajar, itu
kan baru beberapa guru yang memahami.
8. Bagaimana Jumlah guru yang aktif ada 20 orang, dari jumlah
kehadiran guru guru SMA Tangsel 40 orang.
PAI SMA dalam Jumlah guru PAI SMAyang aktif membayar iuran
kegiatan MGMP ? ada 26 dari 40 orang.
berapa orang yang Organisasi itu tanpa adanya uang tidak akan
aktif mengikuti berjalan
kegiatan ?
9. Bagaimana uang Sertifikasi cair setiap 3 bulan sekali berdasarkan
Iuran yang kesepakatan guru, untuk mendukung kegiatan
dilakukan MGMP MGMP karena tidak mendapatkan subsidi dari
PAI ? seperti apa pemerintah maka inisiatif dari guru-guru yang
bentuknya ? bersetifikasi melalui MGMP kita patungan iuran,
dari uang yang terkumpul kegiatan MGMP dapat
berjalan dengan mengundang Kasi Pakis, Pengawas
supaya mereka mengecharge guru-guru PAI.
Walaupun mereka sudah diundang tetap saja kadang
berbenturan dengan waktu karena masing-masing
jam mengjarnya berbeda. Makannya kita
mengadakannya kegiatan 3 bulan sekali, paling
112
lamanya 6 bulan sekali. Kegiatannya berupa
pertemuan, untuk ngecharge giroh mengajar yang
diisi dengan orang dari kementrian.
Kalau kita mengadakan workshop jika uang
iuarannya terkumpul banyak. Untuk yang non-PNS
membayar iuran 50rb, sifatnya tidak wajib tetapi
himbauan tetapi rata-rata mereka sadar.
Ide Iuran itu termotivasi dari Kabupaten
Pandegelang, tetapi guru guru disana itu tertib, dan
keliatannya sudah terkoordinir dengan baik. Ketika
menyusun soal didistribusi ke sekolah-sekolah>
Nah sekolah itu mengeluarkan iuran lagi 50 ribu.
10. Menurut anda Kalau guru PAI saat ini sudah mengikuti
bagaimana perkembangan zaman ya, jadi ngajar itu bukan
kompetensi hanya menulis dipapan tulis. kalau yang saya lihat
pedagogik guru jadi mereka sudah menampilkan pembelajaran yang
PAI setelah berbeda beda ada yang menggunakan power point,
mengikuti MGMP video pembelajaran, kemudian anak-anak itu setelah
? mengamati kemudian berdiskusi.
Misalnya bahasan Qur’an saja itu kan bisa
membayangkan dahulu kan, membayangkan
ayatnya, terus dengerin lewat rekaman, kemudian
diamati tajwidnya. Apalagi guru-guru PAI yang
muda itu luar biasa metode mengajarnya karena
baru mendapatkan ilmunya dari perguruan
tingginya. Karena beda dengan guru-guru yang
sudah lama itu mengajarnya kan sudah terbiasa
seperti itu, nah dengan adanya guru-guru yang baru
mereka dapat bertukar pengalaman metode
mengajar.
113
mengingatkan jangan hanya belajar dari internet
saja tetap harus ada gurunya.
11. Kegiatan apa yang Untuk kegiatan yang akan dialaksanakan MGMP
akan dilaksanakan kedepannya menunggu pergantian pengurus, baru
MGMP ? dan program-program yang sudah ada akan berjalan.
kapan akan Karena ini kesempatan setelah lama kita agak
diselenggarakan vakum akibat covid-19, jadi guru itu
kegiatan tersebut ? mengembangkan materi dari yang mereka masing-
masing. Sebenarnya tagihan dari pengawas itu
banyak ya, kegiatan yang diadakan apa saja,
pengajaran seperti apa, via gform, quis, dan macam-
macam teknik penilaian lainnya. Jadi
pengembangannya masih dari guru-masing2. Tapi
nanti kalau sudah ada pengurus baru mudah-
mudahan giroh pertemuan untuk ngecharge kembali
itu ada.
114
Lampiran 3
Hasil Wawancara Sekretaris II MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang
Selatan pada 28 Juni 2022
Nama : Samsul Bahri, S.Pd.I
Pengurus di bidang : Sekretaris II MGMP PAI
Asal Sekolah : SMK Negeri 5 Kota Tangerang Selatan
No. Pertanyaan Jawaban
1. MGMP memiliki MGMP kota tangerang selatan, kita pengurus
beberapa kegiatan, mulai dari 2018 dan berakhir tahun 2023.
mulai dari kegiatan Kegiatan yang kita lakukan seperti kegiatan
inti hingga kegiatan administrasi kegiatan guru-guru di sekolah,
pengembangan. Apa seperti pembuatan silabus, RPP, pembuatan
saja kegiatan yang penilian, pembuatan media pengajaran untuk
sudah dilaksanakan menyamakan presepsi kita guru-guru PAI di kota
MGMP PAI Kota tangsel. Sehingga ketika kita menyampaikan
Tangerang Selatan ? materi pengajaran kita semua sama mendapatkan
dan adakah kegiatan pelajaran dari guru-guru Agama Islam sama
yang tidak terlaksana bentuk administrasinya cara pengajarannya.
? seperti apa Dan kegiatan inti kita jelas, bagaimana
kegiatan tersebut ? mengembangkan pengajaran tentang media
pembelajaran khususnya yaitu berbasis teknologi,
sehingga di masa covid-19 kita membuat video
pembelajaran untuk mewakili kehadiran kita di
depan siswa, jadi kita tidak copy paste dari
youtube. Jadi kita rekaman, dari rekaman itulah
siswa lebih fokus karena yang hadir gurunya
masing-masing.
Adapun program yang tidak terlaksana sampai
saat ini adalah Bagaimana membuat website
MGMP, yang tujuan dari website itu adalah
merangkum kegiatan.
Kegiatan inti yang lain, yang selalu kita
laksanakan yaitu Bagaimana membuat soal yang
up to date, sehingga soal yang kita berikan ke
siswa itu sama tidak berbeda, karena kita
disatukan dalam Musyawarah guru mata pelajaran
agama islam.
Kegiatan yang lain yang tidak kalah pentingnya
adalah Bagaimana kita membuat metode
pengajaran di PAI itu bisa disampaikan dalam
metode yang berbeda-beda, sehingga dalam
MGMP PAI itu masing-masing menyampaikan
pengalamannya ketika menyampaikan materi.
Contoh ketika menyampaikan materi pernikahan
115
jadi salah satu diantara guru itu masing-masing
meyampaikan pengalamannya, sehingga dengan
adanya musyawarah ini kita mendapatkan
pengalaman yang satu dengan yang lainnya,
sehingga kita kaya dengan metode pembelajaran.
Itulah salah satu fungsi MGMP, karena memang
dengan banyak pengalaman itu akan membuat
kita mudah menyampaikan materi kepada siswa
karena kita mendapatkan pengalaman dari teman
kita.
Saya kita point-pointnya itu, yaitu tentang
pembuatan administrasi, pengembangan
pembelajaran, pembuatan soal dan metode
pengajaran.
116
kompetensi Contoh workshop yang paling konkret adalah
pedagogik ? Bagaimana cara peningkatan pembelajaran yang
ada di kelas masing-masing. Salah satunya
workshop yang paling sering kita buat adalah
pembuatan soal HOTS, karena memang butuh
waktu pemikiran untuk membuat satu soal saja.
Ketika ada workshop akan keluar beberapa soal
yang bagus dari workshop yang kita buat
Kapan terakhir diadakannya workshop tersebut ?
Tahun 2022 awal Januari yang bertempat di
SMKN 2 Kota Tangsel pondok aren yaitu
pembuatan soal yang berkaitan dengan ujian akhir
sekolah untuk kelas 12.
Untuk kegiatan penyusunan RPP, kapan
dilakukan ?
Yang terakhir kita mengadakan ketika awal covid
tahun 2020 yaitu kita membuat RPP 1 lembar.
Karena selama ini kan kita membuat RPP itu
terkadang sampai delapan lembar, dua belas
lembar.
Artinya kegiatan seperti diskusi masalah
pembelajaran, penyusunan RPP, menganalisis
kurikulum, penyusunan laporan hasil belajar
peserta didik itu diadakan oleh MGMP ?
Diadakan tapi itu dikoordinor oleh pengawas,
yaitu hasil belajar itu dilaporkan masing-masing
sekolah ke pengawas berupa LPJ yang
dikoordinasikan oleh pengawas masing-masing
dan ada aplikasinya. Artinya dalam aplikasi itu
semua guru tidak lagi menyetorkan ke pengawas,
cukup lewat aplikasi, langsung terkirim
aplikasinya kelima kegiatan itu diadakan semua.
Bagaimana dokumen terkait kegiatan yang sudah
dilaksanakan ?
Kita kan belum selesai kepengurusannya, jadi kita
belum ada LPJ. Kalau kita selesai baru kita ada
LPJ ke pengawas.
Kalau selama covid, berarti kegiatan tetap
berjalan ?
Ya, tadi contoh pembuatan video, pembuatan
media pengajaran, kita tetap PJJ masing-masing
sekolah itu beda-beda, ada yang GCR, ada yang
Zoom, Gmeet.
4. Kondisi kemampuan Menurut saya hampir semua guru-guru Agama
mengajar atau ilmu dalam tanda kutip, sudah matang baik dalam
pedagogik dan pengajarannya karena kita bukan
117
mendidik guru PAI hanya setahun dua tahun, bahkan sudah puluhan
saat ini seperti apa ? tahun mengajar. Itu yang membuat saya yakin
ilmu mengajar guru-guru Agama itu sudah
matang.
Salah satu bukti pedagogiknya adalah seperti
kegiatan keagamaan seperti hari besar Islam
seperti jum’atan, sholat dhuha. Sehingga tidak
lagi asing di mata anak-anak kegiatan keagamaan
itu.
5. Menurut anda, apa Pertama adalah kita akan kaya dengan
manfaat yang pengalaman-pengalaman dari teman-teman.
diperoleh Guru PAI Pengalaman dari teman-teman itu masing-masing
dengan mengikuti menyampaikan bertukar pikiran dengan kita.
kegiatan MGMP ? Yang kedua kita akan selalu sharing terhadap
kegiatan kegiatan keagamaan. Tanpa adanya
sharing kita akan selalu terlambat.
Manfaat ketiga, tiada lain adalah untuk
meningkatkan kompetensi kita sebagai guru,
harus dengan kumpul harus dengan bersatu.
Dan yang paling banyak manfaatnya adalah bagi
pengurus khususnya yaitu bagaimana cara
membuat acara, bagaimana cara mengelola
sebuah organisasi. Itu manafaatnya sangat banyak
bagi pengurus.
Manfaat lain adalah kita mempunyai satu
organisasi yaitu MGMP sebagai wadah
menyatukan guru-guru agama se-Kota Tangerang
Selatan.
6. Apa saran anda Pertama saran saya kepada guru-guru agama,
untuk MGMP PAI ? jangan malas untuk berpartisipasi dalam kegiatan
MGMP PAI, sempatkan paksakan. Karena tanpa
adanya kebersamaan tidak tercapainya kemajuan,
kita harus bekerjasama bersinergi.
Yang kedua saran saya, bagaimanapun kita
memiliki kelebihan dan kekurangan. Maka saya
selaku pengurus MGMP harus mengakui ada
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kelebihan itulah yang harus kita tularkan ke
teman-teman yang lain.
Kekurang kita adalah yang saya rasakan ya,
terkait pendanaan. Kita sangat kurang soal
pendanaan. Sehingga setiap acara itu kita selalu
patungan, setiap kali ada acara. Misalnya acara
workshop kita meminta kepada setiap peserta 100
ribu untuk dua hari, kalau sehari 50 ribu. Itu
biasanya kita memberikan surat ke kepala
118
sekolah, kita berharap guru yang bersangkutan
diberikan biaya transport oleh kepala sekolah
untuk mengikuti kegiatan.
Bagi yang sudah sertifikasi mereka wajib
memberikan Iuran.
laporan dari bendahara ada 52 orang guru PAI
yang sudah sertifikasi
Setiap 3 bulan sekali. untuk yang sudah Inpassing
sebesar 250 ribu. Yang belum Inpassing atau yang
belum PNS itu 150 ribu. Tapi dilapangan itu
mereka memberikannya lebih misalnya yang
harusnya 150 ribu kadang mereka memberikan
200 ribu.
Artinya dana nya itu tidak di subsidi oleh
pemerintah ?
Tidak, kan kita namanya Musyawarah, tidak
mendapatkan dana, kecuali si pengurus itu terlibat
aktif di Kemenag Pusat. Itu biasanya memang
tidak semua dapat tapi biasanya ada. Intinya
adalah dari kita untuk kita, tidak ada dana dari
pemerintah.
119
Lampiran 4
Hasil Wawancara Pengawas PAI SMA Kota Tangerang Selatan pada 14 Juni
2022
Nama : Sarwa, M.Ag.
Jabatan : Pengawas Guru PAI SMA Kota Tangerang Selatan
No. Pertanyaan Jawaban
1. Apa peran Pengawas Sebagai pembinaan, pengawasan. Misalkan ada
Guru Pendidikan kegiatan untuk pembelajaran pengawas
Agama Islam (PAI) ? mendampingi. Nanti di bulan Juli ada kegiatan
Kurikulum Merdeka Belajar, tanggalnya belum
diketahui, untuk rapat di MGMP SMA dan
SMK. Di gabung supaya efektif dan efesien.
Kalau dipisah itu yang hadir sedikit, tapi kalau
disatukan banyak yang hadir.
Fokus saya kan di SMA, sekitar berapa orang
jumlah guru SMA yang hadir saat kegiatan
MGMP
Sekitar 50an. Nanti liat di absennya ada di
MGMP.
2. Kegiatan yang Workshop itu, waktu di SMP An-Nisa tentang
berkaitan dengan penyusunan RPP dilaksanakan sebelum covid-
pedagogik itu kan 19
salah satu nya
workshop. Seperti apa
workshop tersebut dan
terakhir kali
diadakannya kapan ?
3. Seperti apa kegiatan Itu sekalian perosoalan-persoalan tentang
analisis kurikulum ? penyusunan soal HOTS, di SMAN 11 tentang
penyusunan soal, waktunya udah lupa kapan.
4. Selama covid-19 Nah, waktu covid itulah kegiatan itu hanya
kegiatan apa saja yang informasi-informasi aja, karena kami itu tidak
berjalan ? bisa berkumpul.
Artinya kegiatan seperti workshop, seminar dan
lainnya itu tidak berjalan atau tertunda ?
Itu tertunda. Kadang-kadang pada masa covid
itu kami.
5. Seperti apa dan kapan Kemarin waktu selesai ujian, lewat aplikasi
kegiatan penyusunan penyampaiannya.
hasil belajar peserta
didik diadakan MGMP
PAI?
6. Artinya kegiatan Ya berjalan
seperti workshop,
120
analisis kurikulum,
penyusunan RPP,
evaluasi belajar itu
berjalan ?
7. Terkait kompetensi Menurut saya sudah bagus melaksanakan
pedagogik menurut metode nya sudah bervariatif, artinya guru-guru
bapak bagaimana sudah lama mengajar itu.
kondisi
pedagogik/kemampuan
mengajar guru PAI
saat ini atau seperti apa
?
8. Apakah kompetensi Ya, guru-guru sudah paham karena itulah dari
guru PAI perlu kegiatan-kegiatan. Kebutulan dari guru-guru
dikembangkan terus SMA itukan banyak yang Instruktur jadi
menerus atau guru- menularkan ilmunya ke temen-temennya lewat
guru PAI sudah kegiatan. Instruktur itu yang memberikan
paham? pembalajaran di tingkat Nasional. Artinya
berkembang dan tetap perlu diasah.
9. Manfaat dengan Kalau pandangan saya sangat bermanfaat sekali,
adanya MGMP untuk seperti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan
guru PAI seperti apa ? kompetensi guru. kegiatan-kegiatan yang baru
itu kan musti disampaikan, itu disampaikan
melalui MGMP.
121
Lampiran 5
Hasil Wawancara Tertutup/Kuesioner Guru PAI Kota Tangerang Selatan
pada Agustus 2022
Nama
Muhammad Ishak, SH.I
Syarifuddin, S.Pd.I, M.H.I
Minah M.A
Ali Nurhasan, S.Pd.I
Muhyidin, S. Ag
Nawiri, Lc
Nurhadi, S.Pd.I, MM.
Firdaus Shaugie, S.Pd.I
Muhammad Uwes Al-Qorni, S.Pd.
Siti Nurjanah S.Ag
Drs. Abd. Aziz Rofiq
Rizki Sanjaya, S.Pd.
Imam Sanjaya, S.Pd.I
Ramaini S.Ag
No Pertanyaan Jawaban
Pembinaan melalui MGMP
1. Dari beberapa • 9 responden = Sosialisasi Implemetnasi K13
penyelenggaraan • 7 responden = Pembuatan soal HOTS
kegiatan/workshop • 6 responden = Pembuatan video pembelajaran
dibawah ini, mana • 6 responden = Pembuatan RPP 1 lembar
saja yang anda ikuti • 5 responden = Pembuatan media pembelajaran
di MGMP ? • 5 responden = Pelatihan guru menggunakan
TIK
• 4 responden = Diskusi Permasalahan
pembelajarn
• 4 responden = Analisis Kurikulum (bedah SKL)
• 4 responden = Seminar
• 4 responden = Pelatihan ICT (membuat email,
web blog, video/audio pembelajaran)
• 3 responden = Penyusunan karya Ilmiah
• 2 responden = Lesson Study (pengkajian
praktek pembelajaran yaitu plan, do, see)
• 1 responden = Sosialisasi landasan Hukum
(Permendikbud) terkait profesi guru =
122
• 1 responden = Menyusun dan mengembangkan
penelitian tindakan kelas (PTK)
• 1 responden = Penerbitan Jurnal MGMP
2. Apakah 12 responden = Ya
penyelenggaraan 2 responden = Belum
kegiatan tersebut
sudah berjalan
dengan baik ?
3. Kendala apa yang 9 responden = Bentrok dengan jam mengajar
terjadi atau anda 4 responden = Bentrok dengan kegiatan lain di
hadapi dalam sekolah
mengikuti
pembinaan/kegiatan 2 responden = Lokasi yang jauh
MGMP ? 1 responden = Sakit
4. Dalam setahun 1 kali = 5 responden
berapa kali anda 2 kali = 4 responden
mengikuti kegiatan
MGMP ? 3 kali = -
4 kali = 1 responden
5 kali = 3 responden
Lebih dari 5 kali = 3 responden
Lebih dari 10 kali = -
5. Lewat mana MGMP 14 responden = Whatssap group
memberitahu anda 3 responden = Melalui sesama guru PAI
jika akan
mengadakan 0 responden = Tidak tahu
pembinaan/kegiatan
?
6. Seperti apa kehadiran 7 responden = Kadang-kadang
anda dalam setiap 6 responden = Sering
penyelenggaraan
kegiatan MGMP ? 1 responden = Selalu
0 responden = Tidak pernah
7. Apakah terdapat 13 responden = Ya
tindak lanjut dari 1 responden = Tidak
MGMP, jika
mengetahui
kekurangan dan
kesulitan yang anda
hadapi dalam proses
pembelajaran ?
Aspek Kompetensi Pedagogik
123
8. Workshop yang 10 responden = Baik
diselenggarakan 4 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami landasan 0 responden = Sangat Tidak Baik
kependidikan
9. Workshop yang 10 responden = Baik
diselenggarakan 4 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami kebijakan 0 responden = Sangat Tidak Baik
pendidikan
10. Workshop yang 10 responden = Baik
diselenggarakan 4 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami prinsip- 0 responden = Sangat Tidak Baik
prinsip kepribadian
untuk memahami
peserta didik
11. Workshop yang 10 responden = Baik
diselenggarakan 4 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami tingkat 0 responden = Sangat Tidak Baik
penguasaan
kompetensi prasyarat
peserta didik
12. Workshop yang 11 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya mampu 0 responden = Tidak Baik
mengidentifikasikan 0 responden = Sangat Tidak Baik
kesulitan belajar
peserta didik
13. Workshop yang 12 responden = Baik
diselenggarakan 2 responden = Sangat Baik
MGMP membut saya
mampu 0 responden = Tidak Baik
mengidentifikasi 0 responden = Sangat Tidak Baik
tugas-tugas
perkembangan sosial
kultural untuk
124
memahami peserta
didik
14. Workshop yang 11 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya mampu 0 responden = Tidak Baik
mengidentifikasi 0 responden = Sangat Tidak Baik
gaya belajar (visual,
auditif dan/atau
kinestetik) untuk
memahami peserta
didik
15. Workshop yang 9 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 2 responden = Tidak Baik
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
penyusunan silabus
yang sesuai dengan
kurikulum
16. Workshop yang 10 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 1 responden = Tidak Baik
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
merancang rencana
pembelajaran yang
sesuai dengan silabus
untuk membahas
materi ajar tertentu
agar peserta didik
dapat mencapai
kompetensi yang
ditetapkan
17. Workshop yang 11 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami urutan 0 responden = Sangat Tidak Baik
materi pembelajaran
dengan
memperhatikan
tujuan pembelajaran
125
18. Workshop yang 11 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami pemilihan 0 responden = Sangat Tidak Baik
materi pembelajaran
yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran,
tepat mutakhir,
sesuai dengan usia
dan tingkat
kemampuan belajar
peserta didik
19. Workshop yang 13 responden = Baik
diselenggarakan 1 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
menerapkan teori
belajar dan
pembelajaran
20. Workshop yang 13 responden = Baik
diselenggarakan 1 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
menentukan strategi
pembelajaran
berdasarkan
karakteristik peserta
didik, kompetensi
yang akan dicapai
dan materi ajar
21. Workshop yang 12 responden = Baik
diselenggarakan 2 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
menyusun rancangan
pembelajaran
berdasarkan strategi
yang dipilih
22. Workshop yang 11 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
126
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami cara 0 responden = Sangat Tidak Baik
membuka pelajaran
23. Workshop yang 10 responden = Baik
diselenggarakan 4 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
mengelola kegiatan
belajar mengajar
24. Workshop yang 12 responden = Baik
diselenggarakan 2 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami cara 0 responden = Sangat Tidak Baik
berkomunikasi
dengan peserta didik
25. Workshop yang 12 responden = Baik
diselenggarakan 2 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami cara 0 responden = Sangat Tidak Baik
mengorganisasi kelas
dan menggunakan
waktu dengan baik
26. Workshop yang 11 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami cara 0 responden = Sangat Tidak Baik
melaksanakan
penilaian selama
proses dan pada akhir
pelajaran
27. Workshop yang 12 responden = Baik
diselenggarakan 2 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami cara 0 responden = Sangat Tidak Baik
menutup pelajaran
28. Workshop yang 10 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 1 responden = Tidak Baik
127
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
pemanfaatan
teknologi untuk
pembelajaran
29. Workshop yang 11 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
berkomunikasi secara
efektif, empatik dan
santun dengan
peserta didik
30. Workshop yang 11 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
merancang dan
melaksanakan
evaluasi
pembelajaran proses
dan hasil pelajaran
secara
berkesinambungan
dengan berbagai
metode
31. Workshop yang 11 responden = Baik
diselenggarakan 2 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 1 responden = Tidak Baik
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
menganalisis hasil
evaluasi dan hasil
belajar untuk
menentukan tingkat
ketuntatasan belajar
32. Workshop yang 13 responden = Baik
diselenggarakan 1 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami 0 responden = Sangat Tidak Baik
memanfaatkan hasil
penilaian
pembelajaran untuk
128
kebaikan kualitas
program
pembelajaran secara
umum
33. Workshop yang 12 responden = Baik
diselenggarakan 2 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami cara 0 responden = Sangat Tidak Baik
membimbing peserta
didik
mengembangkan
karya kreatif dan
inovatif
34. Workshop yang 12 responden = Baik
diselenggarakan 2 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami cara 0 responden = Sangat Tidak Baik
membimbing peserta
didik
mengembangkan
bakat dan minat
35. Workshop yang 12 responden = Baik
diselenggarakan 2 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami cara 0 responden = Sangat Tidak Baik
mendorong peserta
didik untuk
melakukan proses
belajar lebih lanjut
36. Workshop yang 11 responden = Baik
diselenggarakan 3 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
saya lebih 0 responden = Tidak Baik
memahami cara 0 responden = Sangat Tidak Baik
membimbing peserta
didik
mengembangkan
iman dan takwa
37. Workshop yang 12 responden = Baik
diselenggarakan 1 responden = Sangat Baik
MGMP membuat
1 responden = Tidak Baik
129
saya lebih 0 responden = Sangat Tidak Baik
memahami cara
membimbing peserta
didik
mengembangkan
keterampilan sosial
Manfaat Pembinaan MGMP
38. Manfaat apa yang 13 responden = Menabah wawasan
diperoleh dari 9 responden = Meningkatkan Kompetensi
kegiatan yang anda
ikuti di MGMP ? 5 responden = Memperkuat tali silaturahmin
3 responden = Mengembangkan PAIKEM
0 responden = Tidak ada
130
Kota Tangerang merespon jika anggota bertanya tentang guru
Selatan ? PAI
• Pemerintah seharusnya mengalokasikan
anggaran untuk peningkatan mutu kompetensi
guru PAI melalui MGMP Pai
• Agar lebih terjalin suasana keakraban, sesekali
MGMP mengusulkan iuran untuk membuat
seragam untuk semua guru PAI, entah itu
batik atau Jas misalnya. Atau membuat tour
bersama seluruh guru PAI kota tangerang
selatan
• Lebih sering lagi diadakan kegiatan
• Lebih memperhatikan nasip guru Pai yang
perhatian dengan kesejahteraan, padahal
mereka sudah mengabdi sekian lama
• Kegiatan yang dilaksanakan MGMP
sebaiknya tidak mendadak
• Ada waktu pertemuan rutin
• 1. Adakan kegiatan ditempat yg tidak terlalu
jauh dari pusat kota tangsel
2. Pemilihan pembicara/pemateri harus lebih
selektif lagi dan memamng benar-benar
kompeten dalam bidang nya, seperti baru2 ini
yg sudah lebih tepat memilih
pembicara/pemateri dari kampus tercinta UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Semangat terus untuk MGMP PAI kota
tangsel dalam merangkul dan membimbing
guru-guru PAI di Kota Tangsel ini.
• Kerja sama yg baik antar guru Pai
• Semoga kedepannya selalu lebih baik
• Musyawarah
• Workshop dlm setahun wajib dilaksanakan
minimal 2 kali berkesinambungan dg pemateri
yg mahir dibidangnya.
• Mengadakan pelatihan 3 bulan sekali atauv4
kali dalam setahun
• Lebih sering mengadakan seminar2 ttg
kurikulum dan memperluas kerjasama dgn
instansi pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan peserta MGMP
131
Lampiran 6
Surat Penyebaran Kuesioner Penelitian
132
Lampiran 7
Surat Izin Penelitian untuk Pengurus MGMP PAI Kota Tangerang Selatan
133
Lampiran 8
Surat Izin Penelitian untuk Pengawas PAI Kota Tangerang Selatan
134
Lampiran 9
Surat Keputusan Kementrian Agama Kota Tangerang Selatan tentang
Struktur Organisasi MGMP PAI SMA/SMK Periode 2018-2022
135
136
137
Lampiran 10
Program Kerja MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan Periode
2018 -2021
138
139
140
141
Lampiran 11
Nama dan Asal Sekolah Guru PAI SMA Kota Tangerang Selatan
NO NAMA SEKOLAH
1. Mustahdi, M. Ag SMAN 1
2. Zaenal, S. Ag SMAN 1
3. Junaedi, S. Ag SMAN 1
4. Abu Yazid, M. Pd SMAN 2
5. Sukarya, M. Pd SMAN 2
6. Puspita Dewi, S. Ag SMAN 2
7 Willy SMAN 2
8. Junaedi, S. Ag SMAN 3
9. Tarsiah, S. Ag SMAN 3
10. Muhyidin, S. Ag SMAN 3
11. Drs. Suyarto SMAN 4
12. Muhtasor, S. Ag SMAN 4
13. Ahmad Fiqih, S. Pd.I SMAN 4
14. Drs. Praktik Hidayat, MM SMAN 5
15. Faizal Reza, S. Ag SMAN 5
16. Dr, Agus Suwarno, M. Ag SMAN 6
17. Drs. Susriyah, MA SMAN 6
18. Dra. Hj Nining Ratna Ningsih SMAN 6
19. Mundirin, Spd.I SMAN 6
20. Nur’aeni, M. Ag SMAN 7
21. Muhammad Nur, S. Pd.I SMAN 7
22. Muhammad Mubarok, S. Pd SMAN 8
23. Muhammad Athfan R, S. Hum SMAN 8
24. Ade Irawan, M.Pd SMAN 8
25. Saeful Nirwana, S. Ag SMAN 9
26. Minah, S. Ag SMAN 9
27. Indra, S.Pd SMAN 9
28. Maulana Akbar, S.Pd.I SMAN 10
29. Wardah, S.Pd.I SMAN 10
30. Lukman, S. Ag SMAN 11
30. Dra. Hj Rohayah SMAN 11
31. Antoni, S.Pd.I SMAN 11
32. Nur Laela, S. Ag SMAN 12
33. Komariyah, S. Pd.I SMAN 12
142
34. Padillah, S.Pd.I SMAN 12
35. Iwan Ridwan, S. Ag SMA Pembangunan Jaya
36. Busro, S.Ag, MM SMA Yadika 6
37. Agung Setia Mulyana, S.Pd SMA Yadika 6
38. Rifki, S.Pd SMA Kebangsaan
39. H. Sobron SMA Al Qur’aniyah
40. Mustain, S.Pd SMA Insan Madani 8
41. Abdul Hakim, S. Ag SMA Izzada
42. Ali Nur Hasanah SMA Al Mubarok
43. Fahmi, S. Pd.I SMA Al Mubarok
44 Aryan Kusuma Wijaya, S.Pd SMA Auliya
45. Fatimah Yusuf SMA ARH
46. Ali SMA ARH
47. Nizar SMA Plus Bina Insani
48. Marzuki SMA Tunas Indonesia
49. Ahmad Zaenuddin, S. Pd.I SMA Mentari
50. Drs. Mohammad Shodik SMA Cendrawasih
51. Moh. Anas Al Mubarok SMA Mabad
52. Dra. Nur Azizah SMA Dwi Putra
53. Imam Haditiya SMA Islam Assa’adah
54. Drs. Jumaroh SMA Dua Mei
55 Ase Saeful Karim, S. Ag SMA Tri Guna
56. Ma’rul Waid, S. Pd.I SMA Darussalam
57. Marniza Septina, S.Pd.I SMA Taruna Mandiri
58. Mustakim, MA SMA Muhammadiyah 28
59. Hartono, MAg SMA Muhammadiyah 25
60. Dra, Siti Rosmiyah SMA Muhammadiyah 8
61. Ikoh Paikoh SMA Islam Al Azhar
62. Dede R SMA Islam Al Azhar
63. Muhammad Rizal SMA Islam Al Azhar
64. Nurdin SMA Al Madinah
65. Muslim, M. Ag SMA Insan Robbani
67. Dt. Selvi, M. Ag SMA Insan Robbani
68. Tono Hermanto, S. Pd.I SMA PGRI Serpong
69. Mustami, S. Pd.I SMA YASPITA
70. Muliyawan SMA Cikal Harapan
71. Dani Mohammad, M. Ag SMA ICM
72. Nawir Hasan SMA ICM
73. Muhammad Syahadat, S. Ag SMA Waskita
143
74. Namira Syafitri SMA Waskita
75. M. Ali Mustaan, S. Pd.I SMA Al Adzkar
76. Subakri, S. Pd.I SMA 1926
77. Tata Masta, S. Ag SMA Jagad Arst
78. Feby Nuryadi LC SMA Jagad Arst
79. Agus Syukur, M. Pd SMA Jagad Arst
80. Nurul Islam SMA Jagat Arst
81. Anwar SMA Karya Darma UT
82. M. Ishak SMA Nusantara
83. Budi Haryanto SMA Sinar Cendikia
84. Ahmad Fathoni SMA Adzkia
85. Nasrudin SMA Pelita Bangsa
Sarwa, M. Ag
144
Lampiran 12
Foto Rapat Pengurus MGMP PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan
145
Lampiran 13
Foto Kegiatan Workshop Impelemntasi Kurikulum Merdeka Guru PAI
SMA/SMK pada 6 & 13 Agustus 2022
146
Lampiran 14
Foto Kegiatan Workshop Teknis Pembuatan, Penyusunan, Perakitan Soal
HOTS PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan pada 2 November 2019
147
Lampiran 15
Foto Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru PAI
SMA/SMK Kota Tangerang Selatan pada 24 Agustus 2019
148
Lampiran 16
Foto Wawancara bersama Pengurus MGMP PAI
149
Lampiran 17
Foto bersama Anggota MGMP PAI
150
Lampiran 18
Rundown Kegiatan Lomba Pentas PAI SMA/SMK Kota Tangerang Selatan
Tahun Pelajaran 2018-2019
151
Lampiran 19
Surat Undangan Kegiatan Workshop Merdeka Belajar pada 11 Februari
2020
152
Lampiran 20
Surat Undangan Kegiatan Workshop Pembelajaran Jarak Jauh Mudah dan
Menyenangkan pada 13 Agustus 2020
153
Lampiran 21
Surat Undangan Kegiatan Sharing dan Pembinaan Pembimbing ROHIS
pada 25 Januari 2021
154
Lampiran 22
Surat Undangan Kegiatan Sosialisasi dan Digitalisasi soal US PAI pada 9
Maret 2021
155
Lampiran 23
Surat Undangan Kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka
pada 6 & 13 Agustus 2022
156
Lampiran 24
Materi Kegiatan Workshop PJJ Mudah dan Menyenangkan Guru PAI
SMA/SMK Kota Tangerang Selatan pada 13 Agustus 2020
157
Lampiran 25
Absensi Kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka
158
159
160
Lampiran 26
Absensi Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
161
162
Lampiran 27
Lembar Pengesahan Refrensi
163
164
165
166
167
TENTANG PENULIS
168