Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Fazrul Islam Rijaldi
NIM:1112018200059
i
ABSTRACT
Fazrul Islam Rijaldi (NIM : 1112018200059), Standardization of Facilities
and Infrastructures Management to Support Education at SMK 3
Muhammadiyah South Tangerang.
The purpose of this research was to determine the extent of the
standardization process of facilities and infrastructures management to support
education at SMK 3 Muhammadiyah South Tangerang. The method used in this
research is qualitative research, with data analysis using descriptive analysis to
describe and explain systematically in accordance with the facts that happened at
school. The data collection techniques in this research through interview,
observation and documentation. The author conducted interviews with some
interviewees, such as vice principal of facility and infrastructure, teachers,
administrative staff, and studentss to get the information which needed in this
research.
Educational facilities and infrastructures is an essential part in supporting
the process of learning activities at school. If the school has a good quality
facilities and infrastructures, learning activities will goes well. Therefore, it is
necessary to improve the standard of facilities and infrastructure to support the
educational process that taking place at the school in order to achieve educational
purposes.
Based on the results showed that SMK Muhammadiyah 3 South
Tangerang had to standardize the management of facilities and infrastructure is
good enough relatively. However, there was a problem due to the growing of
students number who are not compensated by the expansion and addition of
facilities and infrastructures at school. This problem can be resolved until the
school can do a good learning activities to support education in order to achieve
the goals of SMK Muhammadiyah 3 South Tangerang.
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan berbagai macam nikmat dan hidayahnya beserta ilmu,
rezeki dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhamad SAW
yang telah membimbing umatnya menuju jalan yang diridhai Allah Swt.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademik dalam rangka
mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.). Dalam penyusunan Skripsi ini,
penulis menyadari segala usaha yang penulis lakukan tidak akan terwujud
tanpa ada bantuan dari banyak pihak yang dengan tulus dan ikhlas dalam
memberikan bantuan dan dukungannya.
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selalu meluangkan waktu, pikiran dan
tenaganya untuk senantiasa membimbing dan memotivasi mahasiswa
Manajemen Pendidikan dan khususnya penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi.
3. Dr. H. Fathi Ismail, MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan nasehat, motivasi, inspirasi dan bimbingan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Dr. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang selalu
meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk membimbing,
iii
memotivasi, menasehati, menginspirasi, dan mendoakan penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
5. Dr. Ali Nurdin M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
dapat menghantarkan penulis dalam hal akademik kampus hingga tiba
pada saat ini dalam tugas akhir penulisan skripsi.
6. Rahmat Kartolo S.E, M.Si kepala SMK Muhammadiyah 3 Tangerang
Selatan dan Guru-guru yang telah memperkenakan, memberi izin dan
senatiasa berbagi informasi kepada penulis dalam melakukan penelitian di
sekolah tersebut sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
lancar.
7. Hadi Sabarudin S.Sos selaku wakil kepala sekolah bidang sarana dan
prasarana SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan yang telah banyak
membantu penulis selama proses penelitian berlangsung dan memberikan
semangat serta dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan lancar.
8. Ayahanda Ahmad Rivai Mahsyi dan Ibunda Erin Komalasari yang telah
berjuang dalam membesarkan, mendidik, mendoakan dan memberi
dukungan moril dan sprituil serta suport yang luar biasa, semoga Allah
SWT memberikan balasan dan pahala yang berlipat ganda untuk segala
yang telah dilakukan, amin ya rabal ‘alamin.
9. Adinda Fathan Qorib Hawari dan Faiza Syahrina Insani yang selalu
mendukung penulis, selalu menjadi pengingat dan penyemangat penulis,
dan semua yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi.
10. Saudari Ade Irma S.S yang selalu sabar dalam mengingatkan, menemani
perjalanan penulis, menasehati, mengasihi dan memotivasi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
iv
11. Keluarga besar Manajemen Pendidikan 2012 yang selalu menemani
selama perkuliahan berlangsung, yang selalu memberikan dukungan
suport, berbagi ilmu akademik mapun non akademik, dan selalu indah
dikenang semoga kita semua menjadi alumni manajemen pendidikan yang
bermanfaat bagi agama dan negara.
12. Kawan – Kawan Semut Ranger dan Lobar Mania, Harsya Bahtiar S.Pd,
Aisyah S.Pd, Abudl Basit, Edwian, Fizma, Ainatul, Umdah, Anna, Azis
abdillah, Azis Riau, Wahidin, Asqol, Agung medan, Agung Gendut,
Hamdan, Andi, Irfan, Solah, Ira, Ismi, Jannah, Santi, Sinta, Aprillia, yang
selalu menjadi bagian hidup, saudara baru, keluarga baru penulis di dalam
maupun di luar kampus, tetaplah menjadi diri kita sendiri karena itulah
keunikan, tetap jaga kekompakan, silaturahmi dan keseruan kalian sampai
maut memisahkan.
13. Keluarga besar Rumah Goblin, Pujo, Dede Ferdiansah, David, Ruddy,
Fadly, Oking, yang telah memberikan hiburan dan canda tawa selama
proses pembuatan skripsi ini.
14. Dan seluruh Pihak, Kawan-kawan dan Dosen yang telah membantu yang
tidak dapat penulis sebutkan seluruhnya.
v
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, dan
tentunya penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kebehasilan penulis. Akhirnya, dengan mengucap bismillah, semoga karya
ini dapat bermanfaat bagi kegiatan akademis, masyarakat luas dan
khususnya untuk penulis.
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 5
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
vii
3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ..................................... 16
4. Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................................... 20
5. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................................. 21
6. Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................................... 22
7. Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................................. 23
C. Standardisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan ........................................ 24
1. Pengertian Standardisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan ................ 24
2. Standar Lahan Sekolah ......................................................................... 26
3. Standar Bangunan Sekolah .................................................................. 27
4. Standar Sarana dan Prasarana Sekolah ................................................ 29
D. Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 39
B. Metode Penelitian ...................................................................................... 40
C. Sumber Data .............................................................................................. 40
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 41
E. Teknik Analisa Data ................................................................................... 42
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 43
viii
2. Kondisi Nyata Standar Sarana dan Prasarana ...................................... 61
3. Peran Sarana dan Prasarana dalam Menunjang Pendidikan ................ 64
C. Temuan Hasil Penelitian ............................................................................ 66
D. Keterbatasan Penelitian.............................................................................. 69
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................... 70
B. Saran-saran ................................................................................................ 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rasio Minimum Luas Lahan Terhadapa Peserta Didik ... 25
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................ 38
Tabel 4.1 Data Guru dan Struktur ................................................... 46
Tabel 4.2 Rombongan Belajar SMK Muhammadiyah 3 ................. 48
Tabel 4.3 Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 48
Tabel 4.4 Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Agama ..................... 48
Tabel 4.5 Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Penghasilan.............. 45
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Ceklist
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan :Dengan pendekatan baru (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2003), h. 10
1
2
3
Bab VII Pasal 42 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
4
Dari berbagai hal yang telah disampaikan diatas, bahwa sarana dan
prasarana harus digunakan sebaik-baiknya dan harus memenuhi standar
yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk menunjang kegiatan
pendidikan dan hasil belajar di sekolah. Pelaksanaan manajemen sarana
dan prasarana yang sudah ada harus selalu diperhatikan. Penggunaan
sarana dan prasarana harus efektif dan efesien untuk menunjang proses
kegiatan pembelajaran di sekolah.
Di lihat dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti
tentang bagaimana standardisasi dan manajemen sarana dan prasarana
dalam menunjang pendidikan yang ada di SMK Muhammadiyah 3
Tangerang Selatan. Secara umum lembaga pendidikan tersebut sudah
cukup baik dalam perkembangannya di dunia pendidikan khususnya di
kota Tangerang Selatan, akan tetapi pada tahap pelaksanaan pendidikan
masih terdapat kendala terutama terkait dengan pengelolaan dan
standardisasi manajemen sarana dan prasarananya, seperti halnya tempat
olahraga yang kurang memadai, lahan parkir motor yang kurang luas,
ruang kelas yang masih kurang banyak, kantin yang sempit, serta fasilitas
yang kurang memadai seperti ruang komputer, ruang laboratorium, ruang
bahasa, dan lain sebagainya.
Dengan adanya beberapa kendala ini, lembaga pendidikan SMK
Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan masih belum memenuhi atau
mencapai standar sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini mendorong
penulis untuk menjadikan objek penelitian dan penulis memberikan judul
“Standardisasi dan Manajemen Sarana dan Prasarana dalam
Menunjang Pendidikan di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan”.
5
B. Identifikasi Masalah
Di lihat dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Belum memadainya sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan
pendidikan.
2. Kurang memaksimalkannya manajemen sarana dan prasarana
pendidikan.
3. Belum terpenuhinya standar sarana dan prasarana di sekolah
4. Belum mengoptimalkan sarana dan prasarana di sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah disebutkan skripsi ini
dibatasi pada masalah standardisasi dan manajemen sarana dan prasarana
dalam menunjang pendidikan di sekolah SMK Muhammadiyah 3 Tangerang
Selatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah diuraikan
sebelumnya, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah:
1. Sejauh mana sekolah sudah menerapkan perencanaan, pengadaan,
pelaksanaan, pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana
pendidikan di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan?
2. Apakah sarana dan prasarana pendidikan di SMK Muhammadiyah 3
Tangerang selatan sudah memenuhi standar?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini
memiliki tujuan untuk mendeskripsikan :
1. Mengetahui sejauh mana sekolah sudah menerapkan perencanaan,
pengadaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan pengawasan sarana dan
prasarana pendidikan di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
2. Mengetahui sarana dan prasarana pendidikan di SMK Muhammadiyah 3
Tangerang Selatan sudah memenuhi standar.
6
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, antara lain:
1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
khazanah kepustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan
Manajemen Pendidikan serta menjadi bahan masukan bagi mahasiswa
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan untuk
penelitian yang terkait atau sebagai contoh untuk penelitian dimasa yang
akan datang, khususnya mengenai standardisasi dan manajemen sarana
dan prasarana dalam menunjang pendidikan di SMK Muhammadiyah 3
Tangerang Selatan.
2. Secara Praktis, hasil penelitian memberikan masukan
a. Bagi Peneliti :
Sebagai bahan masukan dalam menambah informasi pengetahuan
mengenai standardisasi dan manajemen sarana dan prasarana
pendidikan, proses perencanaan, pengadaan, pelaksanaan,
pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana di SMK
Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
b. Bagi Sekolah :
Sebagai alat evaluasi yang dapat dijadikan masukan dalam
memperbaiki dan meningkatkan manajemen sarana dan prasarana
pendidikan untuk menunjang kegiatan pendidikan yang ada di
sekolah.
c. Bagi Masyarakat :
Sebagai alat pertanggungjawaban dan pengetahuan tambahan terkait
standardisasi dan manajemen sarana dan prasarana dalam menunjang
pendidikan di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
BAB II
KAJIAN TEORI
1
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan Edisi 4, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2014), h.5 cet.2
2
Ibid h.5
3
Suparlan, Manajemen berbasis sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara, 2013), h.41
7
8
4
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2008), h. 16-17
9
5
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,
2004), h. 1
6
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung : PT Refika Aditama, 2010), h.7
10
1. Plan (merencanakan/perencanaan)
2. Do (Melaksanakan/pelaksanaan)
3. Check (pengecekan/perbaikan)
4. Act (penindaklanjutan)8
7
Maringan Masry Simbolon, Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen, (Jakarta :
Ghalia Indonesia, 2004) h 36-38
8
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung : PT Refika Aditama, 2010),
h.16
12
9
Barnawi dan M. Arifin Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, ( Jogjakarta : Ar-
Media, 2012) h. 48
13
10
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah:Konsep, strategi, dan Implementasi,
(Bandung: Rosdakarya, 2004), h.49-50
11
Rika Megasari,”Penigkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukit Tinggi” Jurnal Administrasi Pendidikan,
Volume 2 Nomor 1, Juni 2015, hal 638
14
12
Barnawi dan M. Arifin Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, ( Jogjakarta : Ar-
Media, 2012) h. 51
13
Matin, Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan: Konsep dan
Aplikasinya, (Jakarta; PT. Raja Grafindo 2016), h. 7.
15
14
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2004), h. 29.
15
Wahyu Sri Ambar, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: CV.
Multi Karya Mulia, 2007), h. 21.
16
16
Ibid, h.46
17
Barnawi dan M. Arifin Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, ( Jogjakarta : Ar-
Media, 2012) h. 60
18
Wahyu Sri Ambar, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: CV.
Multi Karya Mulia, 2007), h. 47
17
(5) meminjam; (6) mendaur ulang; (7) menukar; (8) memperbaiki atau
merekontruksi kembali.19
a. Membeli
Membeli adalah merupakan cara pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana yang lazim ditempuh yaitu dengan jalan
membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual untuk
mendapatkan sejumlah sarana dan prasarana sesuai
kesepakatan kedua belah pihak.
b. Pembuatan Sendiri
Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan
dengan jalan membuat sendiri yang biasanya dilakukan oleh
guru, siswa, atau pegawai. Pemilihan cara ini harus
mempertimbangkan tingkat efektivitas dan efesiensinya apabila
dibandingkan dengan cara pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan yang lain. Pembuatan sendiri biasanya dilakukan
terhadap barang yang sifatnya sederhana dan murah, misalnya
alat-alat peraga yang dibuat oleh guru dan murid.
c. Penerimaan Hibah atau Bantuan
Penerimaan hibah atau bantuan merupakan cara pemenuhan
sarana dan prasarana pendidikan dengan jalan pemberian secara
cuma-cuma dari pihak lain. Penerimaan hibah atau bantuan
harus dilakukan dengan berita acara.
d. Penyewaan
Penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan dengan jalan pemanfaatan sementara
barang milik pihak lain untuk kepentingan sekolah dengan cara
membayar berdasarkan perjanjian sewa menyewa. Cara ini
hendaknya dilakukan apabila untuk kebutuhan sementara atau
temporer.
19
Matin, Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan: Konsep dan
Aplikasinya, (Jakarta; PT. Raja Grafindo 2016), h. 22
18
e. Pinjaman
Yaitu penggunaan barang secara cuma-cuma untuk
smentara waktu dari pihak lain untuk kepentingan sekolah
berdasarkan perjanjian pinjam meminjam. Pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara ini
hendaknya dilakukan apabila kebutuhan bersifat sementara dan
temporer dan harus mempertimbangkan citra baik sekolah yang
bersangkutan.
f. Mendaur Ulang
Mendaur ulang adalah pengadaan sarana dan prasarana
melalui aktifitas pemanfaatan barang yang sudah tidak terpakai
menjadi barang yang berguna untuk kepentingan sekolah.
Misalnya pembuatan bangun ruang dari limbah kayu,
pembuatan hiasan dan bungan plastik dari limbah pipet, dan
lain sebagainya.
g. Penukaran
Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana
dan prasarana pendidikan dengan jalan menukarkan sarana dan
prasarana yang dimiliki dengan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan organisasi atau instasi lain. Pemilihan jenis ini
harus mempertimbangkan adanya saling menguntungkan kedua
belah pihak, dan yang dipertukarkan harus merupakan sarana
dan prasarana yang sifatnya berlebihan atau dipandang dan
dinilai sudah tidak berdaya guna lagi.
h. Perbaikan atau Rekontruksi Kembali
Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana
pendidikan dengan jalan memperbaiki yang telah mengalami
kerusakan, baik dengan perbaikan satu unit atau beberapa unit
sarana dan prasarana maupun dengan jalan penukaran
instrumen yang baik diantara instrumen sarana dan prasarana
yang rusak sehingga instrumen yang baik tersebut dapat
19
20
Ibid, h.26
21
Barnawi dan M. Arifin Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, ( Jogjakarta : Ar
Media, 2012) h. 67
20
22
Ibid, h.64
23
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2004), h. 42
21
24
Matin, Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan: Konsep dan
Aplikasinya, (Jakarta; PT. Raja Grafindo 2016), h. 90
25
Barnawi dan M. Arifin Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, ( Jogjakarta : Ar
Media, 2012) h. 75
22
26
Ibid, h.76
23
guna (efisien) yaitu hasil yang sesuai dan tepat dengan pengeluaran
yang seminimal mungkin dan (efektif) sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan sebelumnya.27
Metode pengawasan adalah suatu cara melakukan pengawasan
untuk menjaga agar pelaksanaannya dapat dilakukan secara efektif dan
efisien sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga dapat
mengakibatkan produktivitas kerja tinggi. Metode-metode tersebut
terdiri dari:
a. Pengawasan langsung, yaitu pengawasan yang dilakukan
secara langsung pada tempat pelaksanaan pekerjaan, baik
dengan system inspektif, verifikatif maupun dengan system
investigative sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan
perundangan yang berlaku.
b. Pengawasan tidak langsung, yaitu pengawasan yang secara
formal dilakukan oleh aparat pengawasan yang bertindak atas
nama pimpinan organisasinya.
c. Pengawasan informal, yaitu pengawasan yang tidak melalui
saluran formal atau prosedur yang telah ditentukan.
d. Pengawasan administratif, yaitu pengawasan yang meliputi
bidang keuangan, kepegawaian dan material.
e. Pengawasan teknis, yaitu pengawasan terhadap hal-hal yang
bersifat fisik.28
7. Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Penghapusan adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk
mengeluarkan/ menghilangkan barang-barang dari daftar invetaris
karena barang itu sudah dianggap tidak mempunyai nilai guna atau
sudah tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk
kepentingan dinas, missal rusak, susut, mati atau biayanya terlalu
27
Wahyu Sri Ambar, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: CV.
Multi Karya Mulia, 2007), h. 171
28
Ibid, h.172
24
29
Ibid, h.158
25
imbuhan –isasi. Padahal, kata tersebut tidak lah baku, yang baku ialah
standardisasi. Kata standardisasi merupakan kata serapan yang diambil
darikata standardization.
Kata standardisasi bukan berasal dari kata standard+-isasi, tetapi
merupakan kata dasar hasil serapan dari bahasa asing. Kata standardisasi
mempunyai arti penyesuaian bentuk (ukuran atau kualitas) dengan
pedoman/standar yang telah ditetapkan. Contoh penggunaan kata
standardisasi yang benar adalah “Pihak penerbit sedang melakukan
standardisasi buku materi ajar yang akan dipasok ke sekolah – sekolah.”30
Standardization (standardisasi) ; proses penetapan norma-norma
bagi satu tes dengan jalan mengadministrasikannya sampai jumlah besar
dan berupa sampel respresentatif. Pada saat yang sama, penetapan arah
batas waktu, dan variasi yang diperbolehkan dalam prosedurnya bisa
ditentukan pula.31
Dewasa ini, sekolah/madrasah di Indonesia diwajibkan untuk
memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,
sekolah/madrasah tengah distandardisasi secara nasional. Terdapat 8 jenis
standar yang harus dipenuhi oleh sekolah, antara lain (1) standar isi; (2)
standar proses; (3) standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan
tenaga kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6) standar
pengelolaaan; (7) standar pembiayaan; (8) standar penilaian pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas, standardisasi sarana dan prasarana
sekolah dapat diartikan penyesuain bentuk, baik spesifikasi, kualitas,
maupun sarana dan prasarana sekolah dengan kriteria minimum yang telah
ditetapkan untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik serta
meningkatkan kinerja penyelenggaraan sekolah/madrasah. Secara rinci,
standar sarana dan prasarana pendidikan menengah dan kejuruan dapat
dilihat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
30
Barnawi dan M. Arifin Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, ( Jogjakarta : Ar
Media, 2012) h. 86
31
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada, 2006)
h.483
26
32
Barnawi dan M. Arifin Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, ( Jogjakarta : Ar
Media, 2012) h. 89
28
peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi
jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana alam. Akses evakuasi
harus dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi petunjuk arah yang
jelas. Pemeliharaan bangunan mencakup pemeliharaan ringan dan
pemeliharaan berat, pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang,
perbaikan sebahai daun jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon,
instalansi air dan listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.
Pemeliharaan berat meliputi, penggantian rangka atap, rangka plavon,
rangka kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali
dalam 20 tahun.
Selain itu, bangunan gedung sekolah harus menyediakan fasilitas
dan aksebilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi
penyandang jika bangunan bertingkat, harus di lengkapi tangga yang
mempertimbangksn kemudahan, keamanan dan keselamatan, serta
kesehatan pengguna. Maksimum tingkat bangunan sebanyak tiga lantai.
Luas lantai bangunan terhadap peserta didik dibedakan
berdasarkan jumlah peserta didik per rombel. Berdasarkan permendiknas
No.24 tahun 2007 rasio minimum luas lantai bangun terhadap peserta
didik di tiap-tiap jenjang pendidikan.33
4. Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana sekolah dapat dikelompokkan menjadi
sejumlah prasarana dengan bermacam-macam sarana yang melengkapinya.
Untuk SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki 18 jenis prasarana sekolah,
yaitu (1) ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) ruang laboratorium
biologi; (4) ruang laboratorium fisika; (5) ruang laboratorium kimia; (6)
ruang laboratorium komputer; (7) ruang laboratorium bahasa; (8) ruang
pimpinan; (9) ruang guru; (10) ruang tata usaha; (11) tempat beribadah ;
(12) ruang konseling; (13) ruang UKS; (14) ruang organisasi kesiswaan;
(15) jamban; (16) gudang; (17) ruang sirkulasi; (18) tempat
bermain/berolahraga. Sementara untuk SMK/MA sekurang-kurangnya
33
Ibid, h. 97
30
34
Ibid, h. 105
35
Ibid, h. 109
32
d. Ruang Pimpinan
Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan
pengelolaan sekolah/madrasah, pertemuan dengan sejumlah kecil
guru, orang tua murid, unsur komite sekolah/majelis madrasah,
petugas Dinas Pendidikan, dan tamu lainnya. Luas minimum ruang
pemimpin adalah 12 m² dan lebar minimumnya adalah 3 m. Tetapi,
untuk SMK/MAK luas minimum ruang pemimpin adalah 18 m². Dan
lebarnya sama, yaitu 3 m. Ruang pimpinan harus diakses oleh guru
dan tamu dan dapat dikunci dengan baik. Jangan sampai ruang
pimpinan tidak dikunci sehingga keamanannya tidak terjamin.
36
Ibid, h. 139
33
40
Ibid, h. 161
41
Ibid, h. 162
42
Ibid, h. 163
43
Ibid, h. 164
35
k. Jamban
Prasarana yang cukup sepele, sangat penting ialah jamban. Jamban
berfungsi sebagai tempat buang air besar dan /atau kecil. Luas
minimum 1 unit jamban adalah 2 m². Di SMK/MAK minimum
terdapat 1 unit jamban untuk setiap 40 peserta didik pria, 1 unit
jamban untuk setiap 30 peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk
guru. Jumlah minimum jamban di setiap sekolah/madrasah adalah 3
unit. Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah
dibersihkan. Selain itu, jamban harus tersedia air bersih di setiap unit
jamban.
Berdasarkan Permendiknas No.24 tahun 2007 dan Permendiknas
No. 40 tahun 2008, sarana jamban sekolah/madrasah, meliputi kloset
jongkok, tempat air, gayung, gantungan pakaian, dan tempat sampah.
Masing-masing sarana tersebut minimum 1 buah/ruang. Kloset
jongkok berbentuk leher angsa. Tempat air bersih dengan volume
minimum 200 liter.44
l. Gudang
Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan
pembelajaran di luar kelas, tempat menyimpan sementara peralatan
sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan tempat menyimpan
arsip sekolah/madrasah yang telah berusia lebih dari 5 tahun. Gudang
SMK/MAK bukan hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan
peralatan, melainkan pula sebagai tempat menyimpan bahan
pembelajaran yang belum dimanfaatkan, luas minimum gudang
SMK/MAK adalah 24 m². Gudang harus dapat dikunci.
Berdasarkan Permendiknas No. 24 tahun 2007 dan permendiknas
No. 40 tahun 2008, standar sarana sekolah/madrasah terdiri dari
lemari dan rak. Lemari dan rak harus kuat, stabil, dan aman. Lemari
berukuran memadai untuk menyimpan alat-alat dan arsip berharga.
Sementara rak berukuran memadai untuk menyimpan peralatan
44
Ibid, h. 165
36
45
Ibid, h. 166
37
46
Ibid, h. 166
47
Ibid, h. 167
38
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tahun 2016-2017
Kegiatan Juli Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
Pengajuan
dosen
Pembimbing
Konsultasi
dengan Dosen
Pembimbing
Pengumpulan
Data
Pengolahan dan
Analisis Data
Penyusunan
Hasil Penelitian
39
40
B. Metode Penelitian
Mengingat penelitian ini tidak dimaksudkan menguji hipotesis,
penulis menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu metode
yang berbentuk survey yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran
atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan
terhadap objek yang diteliti.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
dari pada generalisasi. 1
Untuk itu metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian
kualitatif. Teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi akan
digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
C. Sumber Data
Husein Umar menjelaskan bahwa sumber data dalam penelitian
kualitatif adalah langsung, yaitu berupa data situasi alami di mana peneliti
adalah instrumen kunci. Peneliti akan menghabiskan waktu untuk
pemahaman tentang proses pengumpulan data dan makna data yang
diperoleh.2 Sesuai fokus penelitian maka yang menjadi sumber data dalam
penelitian ini adalah wakil kepala sekolah bidang Sarana dan Prasarana,
dua tenaga pendidik, satu staf administrasi dan siswa SMK
Muhammadiyah. Selanjutnya untuk mendukung hasil penelitian ini juga
dibutuhkan sumber data berupa dokumen di SMK Muhammadiyah 3
Tangerang Selatan.
1
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung :
Alfabeta, 2011) Cet ke-13, h.9
2
Husein Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan : Pradigma Positivistik
dan Berbasis Pemecahan Masalah, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2008) Cet ke- 1, h.4
41
3
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta,
2011) Cet ke-13 h.226
4
Ibid, h.138
5
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
(Jakarta : Prenada Medi Group, 2011) Cet ke-1, h.138
42
langsung oleh peneliti kepada kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
bidang sarana dan prasarana untuk mendapatkan data-data mengenai
standardisasi dan manajemen sarana dan prasarana di SMK
Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk
mendapatkan dan menggali data yang berupa catatan atau sesuatu yang
tertulis. Dalam studi dokumentasi ini data yang dibutuhkan adalah
mengenai profil, visi, misi, tujuan sekolah, data guru, data kepala
sekolah, data siswa di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
E. Teknik Analisa Data
Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan data di lapangan,
langkah selanjutnya adalah menganalisa data melalui proses klasifikasi
data, pengkategorisasian data, penyajian data dan penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Pada tahap ini, data diolah dan dianalisis sehingga dapat
menggambarkan dan menyimpulkan temuan untuk menjawab
permasalahan yang diajukan oleh peneliti, Selanjutnya dijelaskan sebagai
berikut :
a. Klasifikasi data merupakan proses klasifikasi yang dilakukan
untuk mengelompokan data yang berlandaskan jawaban atau
informasi yang muncul dari subjek yang di teliti.
b. Pengkategorisasian data merupakan proses pengelompokan
jawaban atau informasi yang muncul berdasarkan pertanyaan-
pertanyaan dari dimensi yang di teliti.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini langkah awal yang dilakukan peneliti adalah
mengumpulkan data dari subjek yang akan diteliti dengan membuat
panduan kisi-kisi instrument observasi dan kisi-kisi pedoman wawancara
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kisi – kisi Instrumen Wawancara
No Variable Dimensi Sub Dimensi Indikator
3. Penggunaan a. Penggunaan
sarana dan
prasarana sekolah
b. Cara penataan
sarana dan
prasarana
c. Pemanfaatan
sarana dan
prasarana sekolah
4. Pemeliharaan a. Upaya
pemeliharaan
sarana dan
prasarana yang
sudah ada
b. Perbaikan sarana
dan prasarana
HASIL PENELITIAN
45
46
b. Desa/Kelurahan : Ciputat
c. Kecamatan : Ciputat
d. Kabupaten/Kota : Tangerang Selatan
e. Provinsi : Banten
No. Telepon : (021) 74704878
c. Tujuan
Kepala Bekasi, 12
1 Rachmat Kartolo, SE. M.Si. L S-2 Akuntansi
Sekolah Desember 1968
Wakasek
Kurikulu/Kapr Tangerang, 9
2 Erwinsyah, S. Kom L S-1 Komputer
og. TKJ/Wali Agustus 1975
Kelas
Wakasek
Tangerang, 3
3 Hadi Sabarudin, S.Sos. Sapras/Wali L S-1 Sejarah
Agustus. 1970
Kelas
Wakasek Tegal, 18 Maret Pendidikan
4 Muhamad Mukhyidin, S. Pd.I L S-1
Kesiswaan 1981 Agama Islam
Akuntansi /
Jogjakarta. 12 Juli
5 Drs. Teguh Pujarahayu Kaprog. AK L S-1 Kewirausahaa
1962
n
Kaprog Teknologi
Purworejo, 23
6 Rezha Yudha Prasetyo MM/Wali L S-1 Informasi &
Oktober 1991
Kelas XII-MM Komunikasi
Pembina
IPM/Wali Tangerang, 29
7 Lailiani Hidayati, S.Pd. P S-1 Bahasa Inggris
Kelas XII-AK- April. 1969
1
Drs. H. Endang Surahaman, Sagaranten,15 Mei
8 L S-3 PAI
MA 1960
Tangerang, 2
9 Hafis Umar, SE. L S-1 Ekonomi/TIK
September 1979
Bogor, 7 Maret
10 Bahrudin, S. Pd. L S-1 Kimia
1966
11 Drs. Nahwani Wali Kelas L Serang, 20 S-1 PPKn
49
Budha 0 0 0
Konghucu 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Total 280 213 493
Sumber: Di ambil dari administrasi SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan
1
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Hadi
Sabarudin, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
53
2
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Hadi
Sabarudin, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
3
Hasil wawancara dengan Guru (Kepala Program Jurusan TKJ) Bapak Erwinsyah, pada hari
Jum’at 9 Desember 2016
4
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Hadi
Sabarudin, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
5
Hasil wawancara dengan Guru (Kepala Program Jurusan TKJ) Bapak Erwinsyah, pada hari
Jum’at 9 Desember 2016
54
pihak pimpinan hal ini dapat diketahui melalui beberapa proses yang
dijalankan, seperti pembentukan panitia untuk merancang kebutuhan yang
mendetail terhadap sarana dan prasarana yang diperlukan dan selanjutnya
setelah mendata atau merancang kebutuhan adalah penyusunan anggaran
pembelanjaan sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan dengan sangat hati-
hati agar hal-hal yang telah direncanakan dapat sesuai dengan kebutuhan
sekolah.
Akan tetapi masih banyak kekurangan dalam menjalankan proses
perencanaan sarana dan prasarana, sehingga belum terpenuhinya proses
standarisasi yang di tentukan oleh pemerintah. Sehingga ada beberapa
yang belum terlaksana dalam pelaksanaan perencanaan yang sudah di
sepakati oleh pihak sekolah seperti, belum terealisasinya perencanaan
pembangunan ruang kelas tambahan di sekolah dan juga kurangnya
persediaan sarana komputer guna menunjangnya kenyamanan dalam
proses pembelajaran.
9
Ibid
10
Ibid
57
11
Hasil wawancara dengan Guru (Kepala Program Jurusan TKJ) Bapak Erwinsyah, pada hari
Jum’at 9 Desember 2016
12
Hasil wawancara dengan Siswa Ega Artasena, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
58
15
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Hadi
Sabarudin, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
16
Hasil wawancara dengan Guru (Kepala Program Jurusan TKJ) Bapak Erwinsyah, pada hari
Jum’at 9 Desember 2016
17
Hasil wawancara dengan Staff Administrasi Bapak Manat Arifin, pada hari Jum’at 9
Desember 2016
18
Hasil wawancara dengan Siswa Ega Artasena, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
19
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Hadi
Sabarudin, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
60
20
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Hadi
Sabarudin, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
21
Hasil wawancara dengan Guru (Kepala Program Jurusan TKJ) Bapak Erwinsyah, pada hari
Jum’at 9 Desember 2016
22
Hasil wawancara dengan Siswa Ega Artasena, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
23
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Hadi
Sabarudin, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
61
24
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Hadi
Sabarudin, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
62
25
Ibid
26
Hasil wawancara dengan Guru (Kepala Program Jurusan TKJ) Bapak Erwinsyah, pada hari
Jum’at 9 Desember 2016
27
Hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana Bapak Hadi
Sabarudin, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
28
Hasil wawancara dengan Guru (Kepala Program Jurusan TKJ) Bapak Erwinsyah, pada hari
Jum’at 9 Desember 2016
63
29
Hasil wawancara dengan Staff Administrasi Bapak Manat Arifin, pada hari Jum’at 9
Desember 2016
30
Hasil wawancara dengan Siswa Ega Artasena, pada hari Jum’at 9 Desember 2016
64
Dengan kondisi yang seperti itu jelas tergambar bahwasannya ruang guru
masih terdapat kekurangan dari standar pemerintahan.
Sejalan dengan ruangan guru dan laboratorium yang saya temui di
lapangan masih terdapat kekurangan lainnya seperti hal lapangan bermain
yang masih jauh dari kata standar yang seharusnya memiliki sekala ukuran
600 meter dengan jumlah peserta didik di atas 300, yang saya amati
lapangan bahwasanya SMK Muhammadiyah 3 Tanggerang Selatan hanya
memiliki ukuran lapangan kurang dari 600 meter dan jumlah peserta didik
lebih dari 300 yaitu 493. Terlihat dari kondisi nyata yang ada bahwa tidak
adanya kenyamanan dan kebebasan dalam beramain di lapangan.
Begitupun dengan ruang bimbingan konseling yang belum nampak
bangunan fisiknya.
Di lihat secara langsung oleh peneliti bahwasanya di SMK
Muhammadiyah 3 Tangerang selatan kurang memenuhi standardisasi yang
di buat oleh kebijakan pemerintah seperti halnya kurangnya ruang
laboratorium, ruang konseling dan lapangan bermain yang menyebabkan
kurangnya keyamanan atau ruang gerak yang seharusnya didapatkan oleh
peserta didik, oleh karena itu pihak sekolah perlu adanya perencanaan
yang matang dalam pelaksanaannya khususnya dalam hal sarana dan
prasarana, sehingga dapat tercapainya tujuan pendidikan SMK
Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
31
Hasil wawancara dengan Guru (Kepala Program Jurusan TKJ) Bapak Erwinsyah, pada hari
Jum’at 9 Desember 2016
32
Ibid
33
Ibid
66
dan prasarana yang tidak dapat lagi diperbaiki maka tidak akan
digunakan lagi dan dibuatkan laporan mengenai sarana dan prasaran yang
rusak permanen. Selain itu pemeliharaan rutin yang harus dilakukan
adalah pembersihan sarana dan prasaran yang telah dipakai oleh siswa
dan guru untuk menjaga keadaan sarana dan prasarana yang ada.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan
di dalamnya yang tidak dapat dihindari. Dalam melakukan penelitian ini
terdapat beberapa keterbatasan yang dialami penulis pada saat melakukan
penelitian ini, sebagai berikut :
1. Keterbatasan waktu dan tenaga penulis untuk terus berada disekolah
secara penuh.
2. Beberapa reponden harus diwawancarai lebih dalam lagi mengenai
informasi yang diberikan, karena jawaban awal yang masih bersifat
general.
3. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh Kepala Sekolah, dikarenakan
kesibukannya pada urusan sekolah.
4. Kesulitan menerima berkas atau lampiran-lampiran sarana dan prasarana
karena tidak dalam satu file atau terpisah, jadi membutuhkan waktu untuk
menemukan berkas atau lampiran-lampiran.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian dan hasil penelitian peneliti yang sudah
dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat peneliti simpulkan
bahwa Standardisasi dan manajemen sarana dan prasarana dalam
menunjang pendidikan di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan
adalah sebagai berikut :
1. Dalam proses perencanaan sarana dan prasarana di SMK
Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan sudah dilakukan dengan
baik oleh pihak pimpinan hal ini dapat dikatahui melalui
beberapa proses yang dijalankan, seperti pembentukan panitia
untuk merancang kebutuhan yang mendetail terhadap sarana dan
prasarana yang diperlukan dan selanjutnya setelah mendata atau
merancang kebutuhan adalah penyusunan anggaran
pembelanjaan sarana dan prasarana. Selanjutnya dalam proses
pegadaan sarana dan prasarana berjalan dengan baik, akan tetapi
masih terdapat hambatan di dalamnya yang bersifat pendanaan
dikarenakan sekolah yang sifatnya swasta sumber dananya
bersifat mandiri. Kemudian dalam proses pelaksanaan sarana dan
prasarana sudah baik. Dan dalam pemeliharaan sarana dan
prasarana sudah baik, guru dan siswa sama-sama saling menjaga
dan memelihara keberadaan sarana dan prasarana di sekolah.
Dan untuk proses pengawasan sarana dan prasarana sudah baik.
2. Sarana dan Prasarana pendidikan di SMK Muhamadiyah 3
Tangerang Selatan sudah cukup baik dan tetapi ada beberapa hal
yang belum memenuhi standar seperti laboratorium, ruang guru,
lapangan bermain/olahraga, ruang konseling seperti yang
ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini dapat diketahui dengan hasil
penelitian yang disesuaikan dengan standar yang diberlakukan
70
71
B. Saran-saran
Berdasarkan uraian dan paparan dari kesimpulan di atas, maka
peneliti bermaksud memberikan dan menyampaikan beberapa saran yang
diharapkan dapat dijadikan perbaikan untuk selanjutnya, khususnya dalam
Standardisasi dan manajemen sarana dan prasarana dalam menunjang
pendidikan di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah
Hendaknya kepala sekolah lebih memperhatikan dalam hal
perencanaan sarana dan prasarana agar lebih bisa terencana
dengan baik sehingga keperluan sarana dan prasrana sekolah
dapat terpenuhi. Dan kepala sekolah harus lebih memperhatikan
sarana olahraga/lapangan untuk menjalankan sebagaimana
fungsinya.
Kepala sekolah juga harus memaksimalkan dan
mengusahakan dana yang ada untuk segera mempercepat proses
pembuatan ruang kelas, sehingga siswa dapat melakukan proses
pembelajaran dengan baik.
2. Bagi Guru
Dengan sarana dan prasarana pendidikan yang ada di
sekolah, guru harus bisa memanfaatkan sarana dan prasarana
dengan semaksimal mungkin untuk kegiatan pembelajaran,
sehingga tujuan pembelajaran dapat terwujud sebagaimana
mestinya.
3. Bagi Siswa
Kepada para siswa hendaknya memelihara sarana dan
prasarana yang sudah cukup baik ini, dan juga memberikan
72
Bab VII Pasal 42 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Sri Ambar, Wahyu, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, Jakarta: CV.
Multi Karya Mulia, 2007.
72
73
Daftar Ceklist
Tabel 1
Sarana Ruang Kelas
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Perabot
Kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan oleh peserta didik.
Kursi peserta 1 Buah/peserta
√ Desain dudukan dan sandaran
didik didik
membuat peserta didik nyaman
belajar.
Meja peserta 1 buah/peserta √ Kuat, stabil, aman, dan mudah
didik didik dipindahkan oleh peserta didik.
Kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan oleh peserta didik.
Kursi guru 1 buah/guru √
Ukuran memadai untuk bekerja
dengan nyaman.
Kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan oleh peserta didik.
Meja guru 1 buah/guru √
Ukuran memadai untuk bekerja
dengan nyaman.
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menyimpan
Lemari 1 buah/ruang √
perlengkapan yang diperlukan
kelas.
Kuat, stabil, aman, dan mudah
Papan panjang 1 buah/ruang √
dipindahkan oleh peserta didik.
Ukuran memadai untuk bekerja
dengan nyaman.
2 Peralatan Pendidikan
Alat Peraga √ Terdapat di ruang labotarium.
3 Media Pendidikan
Kuat, stabil, dan aman.
Ukuran 100 Ditempatkan pada posisi yang
Papan Tulis √
cm x 200 cm memungkinkan seluruh peserta
didik melihatnya dengan jelas.
4 Perlengkapan Lain
Tempat Sampah 1 buah √ Terdapat di setiap ruang kelas.
Tabel 2
Ruang Laboratorium Komputer
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Perabot
Kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan oleh peserta didik.
Kursi peserta 1 Buah/peserta
√ Desain dudukan dan sandaran
didik didik
membuat peserta didik nyaman
belajar.
Meja peserta 1 buah/peserta √ Kuat, stabil, aman, dan mudah
didik didik dipindahkan oleh peserta didik.
Kuat, stabil, aman, dan mudah
Kursi guru 1 buah/guru √ dipindahkan oleh peserta didik.
Ukuran memadai untuk bekerja
dengan nyaman.
Kuat, stabil, aman, dan mudah
dipindahkan oleh peserta didik.
Meja guru 1 buah/guru √
Ukuran memadai untuk bekerja
dengan nyaman.
2 Peralatan Pendidikan
1 Mendukung penggunaan
unit/praktikan, multimedia. Ukuran monitor
Komputer √
ditambah 1 minimum 15”.
unit untuk guru
Printer 1 unit/lab √
Scanner 1 unit/lab √
Titik akses Berupa saluran telpon
1 titik/lab √
internet nirekabel.
Sesuai dengan Dapat berfungsi dengan baik.
LAN banyaknya √
komputer
Sesuai dengan Setiap computer terhubung
Stabilizer banyaknya √ dengan stabilizer.
komputer
Terdiri dari system operasi,
Modul Praktik 1 set/komputer √ pengolah kata, pengolah angka,
dan pengolah gambar.
3 Media Pendidikan
Kuat, stabil, dan aman.
Ditempatkan pada posisi yang
Papan Tulis 1 buah/lab √
memungkinkan seluruh peserta
didik melihatnya dengan jelas.
4 Perlengkapan Lain
Kotak kontak Sesuai dengan √
banyak
computer
Tempat Sampah 1 buah/lab √ Terdapat di setiap ruang kelas.
Jam dinding 1 buah/lab √
Tabel 3
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Perabot
Kuat, stabil dan aman. Ukuran
Kursi pimpinan 1 Buah/ruang √ memadai untuk duduk dengan
nyaman.
Meja pimpinan 1 Buah/ruang √ Kuat, stabil dan aman. Ukuran
memadai untuk duduk dengan
nyaman.
Kuat, stabil dan aman. Ukuran
Kursi dan meja
1 set/ruang √ memadai untuk 3 orang duduk
tamu
dengan nyaman.
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menyimpan
Lemari 1 buah/ruang √ perlengkapan pimpinan
SMK/MAK. Tertutup dan
dapat terkunci.
Kuat, stabil, dan aman. Berupa
Papan statistic 1 buah/ruang √ papan tulis berukuran
minimum 1m².
2 Perlengkapan lain
Terdiri dari bendera merah
Simbol putih, garuda pancasila,
1 set/ruang √
kenegaraan gambar presiden dan gambar
wakil presiden.
Kotak kontak √
Jam dinding 1 buah/ruang √
Tempat sampah 1 buah/ruang √
Tabel 4
Ruang Guru
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Perabot
1 Buah/guru di Kuat, stabil dan aman. Ukuran
tambah 1 memadai untuk duduk dengan
Kursi kerja buah/wakil √ nyaman.
kepala
SMK/MAK
Meja kerja 1 Buah/guru √ Kuat, stabil dan aman. Ukuran
memadai untuk duduk dengan
nyaman.
Kuat, stabil dan aman. Ukuran
Kursi dan meja
1 set/ruang √ memadai untuk 3 orang duduk
tamu
dengan nyaman.
1 buah/guru Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
Lemari √
atau 4 buah memadai untuk menyimpan
yang perlengkapan pimpinan
digunakan SMK/MAK. Tertutup dan
bersama oleh dapat terkunci.
semua guru
Kuat, stabil, dan aman. Berupa
Papan statistic 1 buah/ruang √ papan tulis berukuran
minimum 1m².
Kuat, stabil, dan aman. Berupa
Papan
1 buah/sekolah √ papan tulis berukuran
pengumuman
minimum 1m².
2 Perlengkapan lain
Tempat cuci √
1 buah/ruang
tangan
Untuk Mendukung operasional
Kotak kontak √ peralatan yang memerlukan
daya listrik.
Jam dinding 1 buah/ruang √
Tempat sampah 1 buah/ruang √
Tabel 5
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Perabot
Kuat, stabil dan aman. Ukuran
1
Kursi kerja √ memadai untuk duduk dengan
Buah/petugas
nyaman.
Meja kerja 1 √ Kuat, stabil dan aman. Ukuran
Buah/petugas memadai untuk duduk dengan
nyaman.
Kursi tamu 1 set/ruang √ Kuat, stabil dan aman.
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
memadai untuk menyimpan
arsip dan perlengkapan
Lemari 1 buah/ruang √
pengelolaan administrasi
SMK/MAK. Tertutup dan
dapat terkunci.
Kuat, stabil, dan aman. Berupa
Papan statistic 1 buah/ruang √ papan tulis berukuran
minimum 1m².
Kuat, stabil, dan aman. Berupa
Papan
1 buah/sekolah √ papan tulis berukuran
pengumuman
minimum 1m².
2 Perlengkapan lain
Mesin ketik/
1 buah/sekolah √
komputer
Filling cabinet 1 buah/sekolah √
Brankas 1 buah/sekolah √
Telepon 1 buah/sekolah √
Penanda waktu 1 buah/sekolah √
Kotak kontak 1 buah/ruang √
Jam dinding 1 buah/ruang √
Tempat sampah 1 buah/ruang √
Tabel 6
Tempat Beribadah
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Perabot
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran
1 buah/tempat
Lemari/rak √ memadai untuk menyimpan
ibadah
perlengkapan ibadah.
2 Perlengkapan lain
Perlengkapan Disesuaikan dengan kebutuhan
ibadah
Kotak kontak 1 buah/ruang √
Jam dinding 1 buah/ruang √
Tempat sampah 1 buah/ruang √
Tabel 7
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Perabot
Tempat tidur 1 buah/ruang √ Kuat, stabil, dan aman
Kuat, stabil, dan aman. Dapat
Lemari 1 buah/ruang √
dikunci
Meja 1 buah/ruang √ Kuat, stabil, dan aman
Kursi 2 buah/ruang √ Kuat, stabil, dan aman
2 Perlengkapan lain
Catatan kesehatan
1 set/ruang √
peserta didik
Perlengkapan Tidak Kadaluarsa
1 set/ruang √
P3K
Tandu 1 buah/ruang √
Selimut 1 buah/ruang √
Tensimeter 1 buah/ruang √
Thermometer 1 buah/ruang √
Thermometer √
1 buah/ruang
badan
Pengukur tinggi √
1 buah/ruang
badan
Tempat cuci
1 buah/ruang √
tangan
Timbangan badan 1 buah/ruang √
Untuk mendukung operasional
Kotak kontak 1 buah/ruang √ peralatan yang memerlukan
daya listrik.
Jam dinding 1 buah/ruang √
Tempat sampah 1 buah/ruang √
Tabel 8
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Perabot
Kuat, stabil, aman dan mudah
Kursi 4 Buah/ruang √
dipindahkan.
Meja 1 Buah/ruang √ Kuat, stabil, aman dan mudah
dipindahkan.
Papan tulis 1 buah/ruang √ Kuat, stabil dan aman.
Kuat, stabil, dan aman.
Lemari 1 buah/ruang √
Tertutup dan dapat terkunci.
2 Perlengkapan lain
Untuk mendukung operasional
Kotak kontak 1 buah/ruang √ peralatan yang memerlukan
daya listrik.
Jam dinding 1 buah/ruang √
Tempat sampah 1 buah/ruang √
Tabel 9
Jamban
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Perlengkapan lain
Kloset jongkok 1 buah/ruang √ Saluran berbentuk leher angsa
Volume meinimum 200 liter.
Tempat air 1 buah/ruang √
Berisi air bersih
Gayung 1 buah/ruang √
Gantungan
1 buah/ruang √
Pakaian
Tempat sampah 1 buah/ruang √
Tabel 10
Ruang Gudang
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Perabot
Meja kerja 1 buah/ruang √ Kuat, stabil dan aman.
Kursi kerja 1 buah/ruang √ Kuat, stabil dan aman.
Kuat, stabil dan aman. Ukuran
Lemari 1 buah/ruang √ memadai untuk menyimpan
peralatan bahan.
Kuat, stabil dan aman. Ukuran
Rak 1 buah/ruang √ memadai untuk menyimpan
peralatan bahan.
Tabel 11
Tempat Bermain/Berolahraga
Kondisi di
Sekolah
No Jenis Rasio Keterangan
Ada Tidak
Ada
1 Peralatan Pendidikan
Tinggi sesuai dengan ketentuan
Tiang Bendera 1 buah/sekolah √
yang berlaku.
Ukuran sesuai dengan
Bendera 1 buah/sekolah √
ketentuan yang berlaku.
Peralatan bola Minimum 6 bola
2 set/sekolah √
voli
Peralatan sepak Minimum 6 bola
1 set/sekolah √
bola
Peralatan bola Minimum 6 bola
1 set/sekolah √
basket
Minimum matras, peti loncat,
Peralatan senam 1 set/sekolah √ tali loncat, simpai, bola plastic,
tongkat palang tunggas, gelang.
Minimum lembing, cakram,
Peralatan atletik 1 set/sekolah √ peluru, tongkat estafet, bak
loncat.
Peralatan seni Disesuaikan dengan potensi
1 set/sekolah √
budaya masing-masing.
Peralatan Disesuaikan dengan potensi
1 set/sekolah √
keterampilan masing-masing.
Tempat menyimpan peralatan
Tempat
1 unit/sekolah √ olahraga, peralatan kesenian,
penyimpanan
dan sound system.
2 Perlengkapan lain
Pengeras suara 1 set/sekolah √
Tape recorder 1 buah/sekolah √
4 buah/tempat
Tempat sampah √
bermain
Observer
Pedoman Wawancara
1. Tugas apa saja yang dilakukan sebagai wakil kepala sekolah bidang sarana
dan prasarana sekolah?
2. Apa saja sarana dan prasarana yang ada di sekolah?
3. Adakah pembentukan panitia dalam perencanaan kebutuhan sarana dan
prasarana sekolah?
4. Apa yang bapak lakukan dalam proses perencanaan sarana prasarana
disekolah ini?
5. Bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan?
6. Dalam melakukan pengadaan sarana dan prasarana apakah pihak sekolah
melakukan analisis dan inventaris terlebih dahulu ?
7. Selaku pemimpin sekolah bidang sarana dan prasarana apakah bapak
menampung usulan dan menunjuk tenaga pendidik dalam proses
pengadaan barang sarana dan prasarana ?
8. Adakah kerjasama atau hibah dalam pengadaan sarana dan prasarana di
sekolah?
9. Apa saja faktor penghambat dalam pengadaan sarana dan prasarana
sekolah?
10. Dalam pelaksanaannya, Seperti apa pihak sekolah melakukakan
pemanfaatan sarana dan prasarana?
11. Dalam kegiatan pemeliharaan kelengkapan sarana dan prasarana
disekolah, apakah ada jangka waktu tertentu yang dilakukan sekolah?
Kapan saja ?
12. Upaya apa saja yang dilakukan sekolah apabila ada sarana dan prasarana
yang rusak?
13. Bisakah anda jelaskan kapan dilakukan pengawasan terhadap sarana dan
prasarana pendidikan?
14. Pernahkah ada pihak seperti Dinas Pendidikan Kota/Provinsi/Pusat yang
melakukan pemantauan langsung terhadap sarana dan prasarana di
sekolah?
15. Bagaimana tanggung jawab kepala sekolah dan guru dalam pengawasan?
16. Bagaimana pandangan bapak mengenai standar sarana prasarana
pendidikan nasional yang di tetapkan pemerintah kita?
17. Upaya- upaya apa saja yang telah dilakukan oleh kepala sekolah selama
18. Bagaimana cara bapak menggerakan guru dan staff dalam usaha
pemenuhan standar sarana dan prasarana?
19. Bagaimana cara bapak melakukan sosialisasi peningkatan standar sarana
prasarana pendidikan?
20. Bagaimana pandangan bapak terhadap kondisi sarana dan prasarana
sekolah ini?
Pedoman Wawancara
Guru SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan
Hasil Wawancara
1. Tugas apa saja yang dilakukan sebagai wakil kepala sekolah bidang sarana
dan prasarana sekolah?
Jawab: ”Banyak, yang pertama program kerja, yang kedua
mengimplementasikan program jadi, program-program yang ada kita
kerjakan mana yang paling pertama kita butuhkan prioritas, selanjutnya
kalau memang ada tambahan kekurangan-kekurangan dari pada sarana
prasarana, selanjutnya pemeliharaan seperti maintenance komputer bekerja
sama dengan kepala prodi, tersebut pengadaan komputer, kebersihan AC,
penambahan daya listrik. Itu yang paling mendasar”.
2. Apa saja sarana dan prasarana yang ada di sekolah?
Jawab: “Lab komputer, ruang kelas, lapangan, perpustakaan, gedung
sekolah, ruang kepala sekolah, ruang guru, kantin, mushola, ruang uks,
dan lainnya.”
3. Adakah pembentukan panitia dalam perencanaan kebutuhan sarana dan
prasarana sekolah?
Jawab : “ Biasanya ada pembentukan panitia dan lalui kami melakukan
rapat kecil yang di pimpin oleh kepala Sekolah, kemudian kami diarahkan
untuk melakukan kegiatan tersebut, misalkan ada penambahan daya listrik
biasanya diajukan terlebih dahulu, kebutuhan dari lab misalnya atau dari
kita kemudian dirapatkan kalau disetujui langsung kita melaksanakan
kegiatan tersebut”.
4. Apa yang bapak lakukan dalam proses perencanaan sarana prasarana
disekolah ini?
Jawab: “Menurut saya dalam proses perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan merupakan kegiatan menyiapkan atau prepare sarana prasarna
pendidikan di sekolah ini dalam rangka memenuhi sarana prasarana bagi
sekolah sebagai penunjang proses pendidikan (belajar mengajar). Sebagai
contohnya yaitu di mulai dengan kegiatan pendataan / list perlengkapan
yang dibutuhkan sekolah, menyusun anggaran perlengkapan yang
dibutuhkan dan mendistribusikan barang-barang.”.
5. Bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan?
Jawab : ” Karena kita mandiri otomatis yang membeli adalah ya kita
sendiri, biasanya yang menjalankan bidang sarana kemudian kepala lab
yang tahu kebutuhannya apa saja yang diperlukan, yang jelas sudah
disetujui oleh pimpinan”.
6. Dalam melakukan pengadaan sarana dan prasarana apakah pihak sekolah
melakukan analisis dan inventaris terlebih dahulu ?
Jawab: “Iya kami melakukan analisis pengadaan terlebih dahulu apa saja
yang diperlukan oleh sekolah akan tetapi kita melihat prioritas terlebih
dahulu mana yang lebih penting untuk melakukan pengadaan sarana dan
prasarana. Untuk inventarisasi kita mempunyai gudang penyimpanan
untuk sarana dan prasarana yang tidak terpakai di simpan terlebih dahulu
untuk sewaktu-waktu bisa terpakai kembali sesuai kebutuhan.”
7. Selaku pemimpin sekolah bidang sarana dan prasarana apakah bapak
menampung usulan dan menunjuk tenaga pendidik dalam proses
pengadaan barang sarana dan prasarana ?
Jawab: “Benar, kita menampung masukan dari guru dan juga karyawan
dalam proses pengadaan karena mereka yang mengetahui apasaja
keperluan yang dibutuhkan, dan kita menganalisa mana kebutuhan yang
urgensinya lebih penting serta melihat anggaran dana yang ada pada
sekolah”.
8. Adakah kerjasama atau hibah dalam pengadaan sarana dan prasarana di
sekolah?
Jawab: ” Ada, kita pernah dapat bantuan komputer dari pemerintah sekitar
22 unit komputer. Sekolah mengajukan ke dinas pendididkan biasanya
saya sendiri yang mengajukan dan disetujui dan diterima”.
9. Apa saja faktor penghambat dalam pengadaan sarana dan prasarana
sekolah?
Jawab: ”Karena swasta dananya mandiri otomatis yang paling
menghambat yaitu ketiadaan biaya karena kebutuhan-kebutuhan kita tidak
hanya pengadaan kebutuhan barang ada juga untuk kendaraan, gaji dan
lain-lain. Otomatis kendalanya disitu di tambah lagi spp kita tidak lancar”.
10. Dalam pelaksanaannya, Seperti apa pihak sekolah melakukakan
pemanfaatan sarana dan prasarana?
Jawab: ”Kita memanfaatkan sarana yang ada di sekolah, menggunakan
sarana pada saat dibutuhkan.”
11. Dalam kegiatan pemeliharaan kelengkapan sarana dan prasarana
disekolah, apakah ada jangka waktu tertentu yang dilakukan sekolah?
Kapan saja ?
Jawab : ”Ada , misalkan untuk AC 3 bulan sekali sesuai kebutuhan , ruang
kelas pegecatan minimal 1 tahun sekali ya maksimal 2 tahun, sarana
prasarana yang lain ya sesuai dengan kebutuhan”.
12. Upaya apa saja yang dilakukan sekolah apabila ada sarana dan prasarana
yang rusak?
Jawab: ”Kalau masih bisa di dandanin ya di dandanin semaksimal
mungkin, tapi kalau sudah rusak mau ga mau kita ganti seperti, tahun ini
ada 6 atau 10 unit komputer yang memang sudah tidak bisa di betulkan
nanti dilaporan dianggap rusak.”
13. Bisakah anda jelaskan kapan dilakukan pengawasan terhadap sarana dan
prasarana pendidikan?
Jawab: ” Di sini kami ada yang namanya buku peminjaman misalkan,
kalau ada ruang yang mau dipinjam contoh ruang lab yang akan di pinjam
oleh guru bidang studi tersebut maka guru tersebut harus tanda tangan di
buku peminjaman dan bertanggung jawab apabila ada kerusakan di dalam
lab”.
14. Pernahkah ada pihak seperti Dinas Pendidikan Kota/Provinsi/Pusat yang
melakukan pemantauan langsung terhadap sarana dan prasarana di
sekolah?
Jawab: ” Tidak , paling sarana prasarana kita di kontrol ketika mau ujian
ada yang namanya verifikasi alat. Untuk di kontrol persiapan untuk ujian
biasanya 1 tahun sekali dan biasanya Alhamdulillah sampai saat ini alat-
alat yang kita miliki kalau untuk verivikasi alat selalu dapat nilai A (sangat
baik)”.
15. Bagaimana tanggung jawab kepala sekolah dan guru dalam pengawasan?
Jawab: ”Ya kepala sekolah bertanggung jawab terhadap pengawasan
sarana dan prasarana”
16. Bagaimana pandangan bapak mengenai standar sarana prasarana
pendidikan nasional yang di tetapkan pemerintah kita?
Jawab: “Menurut saya cukup bagus, karena dengan adanya standar sarana
prasarana sekolah berlomba-lomba memenuhi bahkan melebihi standar
yang ditetapkan oleh pemerintah, untuk menjadikan sekolahnya lebih baik
dalam pelayanan pembelajaran terhadap siswa. Akan tetapi pada
pelaksanaanya masih banyak sekolah di indonesia yang belum memenuhi
kriteria standar sarana prasarana yang ditetapkan oleh pemerintah”.
17. Upaya- upaya apa saja yang telah dilakukan oleh kepala sekolah selama
ini dalam rangka pemenuhan standar sarana dan prasarana sekolah?
Jawab: “upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam rangka pemenuhan
sarana prasarana sekolah diantaranya selalu mengupayakan kelengkapan
sekolah yang dibutuhkan sekolah. Menjaga kualitas sarana prasarana yang
sudah ada, melakukan pemeliharaan secara rutin sarana prasaran yang
sudah ada.”
18. Bagaimana cara bapak menggerakan guru dan staff dalam usaha
pemenuhan standar sarana dan prasarana?
Jawab: “menurut saya, upaya yang dlakukan dalam penuhan standar
sarana prasaran seperti memberikan pemahaman kepada guru-guru untuk
sama sama menjaga sarana prasarana yang ada di sekolah, melakukan
evaluasi rutin kepada guru –guru, memberikan ucapan terima kasih atau
reward bagi guru-guru dalam sama-sama menjaga sarana prasarana”.
19. Bagaimana cara bapak melakukan sosialisasi peningkatan standar sarana
prasarana pendidikan?
Jawab: “untuk kegiatan sosialisasi sarana prasarana dapat dilakukan pada
kegiatan evaluasi atau rapat yang ada di sekolah, seperti kegiatan bulanan
atau minggunan”
20. Bagaimana pandangan bapak terhadap kondisi sarana dan prasarana
sekolah ini?
Jawab: “alhamdulillah kondisi sarana prasarana di sekolah ini, terjaga dan
terpelihara dengan baik. Setiap bulannya evaluasi sarana prasarana juga
berjalan dengan baik.”
13. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana sekolah yang bapak harapkan
dalam pengembangan mutu pendidikan sekarang?
Jawab: “tentu kondisi sarana prasarana yang diharapkan demi
pengembangan mutu pendidikan semakin lebih baik lagi. Fasilitas yan
tersedia di sekolh semakin maju guna menunjang proses pendidikan yang
ada di sekolah.”
14. Secara keseluruhan apakah sarana prasarana di sekolah sudah memenuhi
standar yang di tetapkan oleh pemerintah?
Jawab: ”Untuk standar secara keseluruhan sudah memenuhi, yang
digunakan lebih baik mendapatkan nilai A”.
15. Bagaimana cara untuk mengembangkan sarana dan prasana untuk
menunjang pembelajaran yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan
sekolah?
Jawab: ”Caranya dengan sarana dan prasarana yang ada digunakan dengan
maksimal, pemeliharaan dengan baik, mengupgrade sistem software
komputer di lab, sehingga dapat menunjang pembelajaran yang
dibutuhkan guru”.
Erwinsyah, S. Kom
Hasil Wawancara
Manat Arifin
Pedoman Wawancara
Ega Artasena
Lampiran 4
Persentase
Tingkat Status
No Nama Prasarana Panjang Lebar
Kerusakan Kepemilikan
(%)
1 Masjid 10 10 2,05 Milik
2 R. Guru 7 7 0,8 Milik
3 R. Kepsek 4 3 1,86 Milik
4 R. Lab Kom 8 7 8,34 Milik
5 R. Perpustakaan 7 7 0,41 Milik
6 R. Praktek 8 7 4,84 Milik
7 R. Serba Guna 8 7 3,22 Milik
8 R. TU 3 3 0,79 Milik
9 Toilet Guru 01 1 1 0,25 Milik
10 Toilet Guru 02 1 1 0,25 Milik
11 Toilet Siswa01 4 1 1,93 Milik
12 Toilet Siswa02 3 1 1,41 Milik
13 X AK 1 8 7 3,09 Milik
14 X AK 2 8 7 2,14 Milik
15 X AP 1 8 7 2,06 Milik
16 X MM 1 8 7 1,65 Milik
17 X MM 2 8 7 1,86 Milik
Lampiran 4
1. Ruang Kelas
4. Lapangan Olahraga
5. Toilet
8. Lahan Parkir
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 13
Lampiran 13
Lampiran 13
Lampiran 13
Lampiran 13
Lampiran 13
Lampiran 13