SKRIPSI
Oleh:
NIM. 1112011000103
2018
ABSTRAK
AHMAD KARIM AMIRULLOH, 1112011000103: “Pengaruh Salat
Dhuḫȃ Terhadap Kedisiplinan Siswa di MTs Tahdzibun-Nufus
Jakarta Barat”. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, November 2018.
Kata Kunci: Salat, Dhuḫȃ, Disiplin Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pelaksanaan Salat
Dhuḫȃ di MTs Tahdzibun-Nufus, dan kedisiplinan sekolah tersebut, selain
itu penelitian ini bertujuan untuk mengatahui sejauh mana peran
pelaksanaan Salat Dhuḫȃ dalam membentuk kedisiplinan siswa di MTs
Tahdzibun-Nufus. Sehingga dapat diperoleh persentase sejauh mana
pelaksanaan Salat Dhuḫȃ ini berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini dilaksanakan selama satu
bulan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
korelasional, sehingga akan diperoleh hubungan antara variabel bebeas
(Salat Dhuḫȃ) dengan variabel terikat (kedisiplinan siswa), subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Tahdzibun Nufus Jakarta Barat
yaitu sebanyak 30 orang. Alasan peneliti mengambil sampel kelas XIII
karena mereka lebih terbiasa dengan keadaan sekitar dibandingkan dengan
kelas di bawahnya. Untuk mengatahui sejauh mana pengaruh Salat Dhuḫȃ
terhada kedisiplinan siswa di MTs Tahdzibun-Nufus, peneliti
menggunakan angket yang di dalamnya terdapat instrumen penelitian
sebagai alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
sehingga data yang diperoleh hasilnya akan lebih baik, dalam arti cermat,
lengkap, sistematis dan lebih mudah untuk diolah.
Setelah dianalisis dengan Pruduct moment Hasil penelitian
menunjukan bahwa nilai rtabel Pruduct moment dengan nilai 30 – 2= 28 (df
=N – nr) dapat diinterpretasikan pada taraf signifikasi 5% sebesar 0.374
dan pada taraf 1% 0.478. Jadi 0.521 > 0.374 dan 0.521 > 0.478 dengan
membandingkan besarnya rxy dengan rtabel maka dapat diinterpretasikan
bahwa rxy > rtabel sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, berarti terdapat
hubungan yang signifikan antara kegiatan pelaksanaan Salat Dhuḫȃ
dengan kedisiplinan siswa. Dan Dari perhitungan koefesien, diketahui nilai
koefesien determinasi sebesar 27%. Hal ini menunjukan bahwa variabel X
(pelaksanaan Salat Dhuḫȃ) mempengaruhi atau memberi kontribusi
terhadap variabel Y (disiplin siswa) sebesar 27%. Adapun sisanya adalah
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa dan hal itu
tidak diteliti oleh penulis
i
ABSTRACT
AHMAD KARIM AMIRULLOH, 1112011000103: “The Influence of
Dhuḫȃ Prayer in Congregation on The Student Discipline at
Tahdzibun-Nufus West Jakarta Madrasah Tsanawiyyah (Junior High
School)”. Departement of Islamic Education, Faculty of Tarbiyah and
Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta, November 2018.
Keywords: Prayer, Dhuḫȃ, student Discipline
This study aims to find out the implementation of Dhuḫȃ prayer
and student discipline in Tahdzibun-Nufus Madrasah Tsanawiyyah (Junior
High School), this research also aims to determine the extent to which the
role of Dhuḫȃ prayer in shaping the discipline of student at Tahdzibun-
Nufus Madrasah Tsanawiyyah (Junior High School). So it can be obtained
the percentage of the extent to which this Dhuḫȃ prayer affects the
discipline of student in everyday life. This research was conducted for one
month.
The method used in this research is correlation method , so that
will be obtained the relationship between the independent variable (Dhuḫȃ
prayer) with the dependent variable (student’s discipline). Subjects in this
research are students class VIII junior high school Tahdzibun-Nufus West
Jakarta that is 30 people. The reason of the researchers took up to class
VIII was because they were more accustomed to the surroundings than the
class bellow. To find out how far the Influence of Dhuḫȃ Prayer in
Congregation on The Student Discipline at Tahdzibun-Nufus West Jakarta
Madrasah Tsanawiyyah (Junior High School), the researchers use a
questionnaire in which there is a reserch instrument as a rool used by
researchers in collecting data to find out the better results of data, in the
sense of careful, complete, systematic and easier to be processed.
After author Analyzed by the data of Product Moment rtabel with
the value 30 – 2= 28 (df = N – nr) can be interpreted at 5% significance
level of 0.374 dan at level 1% 0.478. so 0.521 > 0.374 and 0.521 > 0.478
by comparing the magnitude of rxy with rtabel it can be interpreted that rxy >
rtabel so that Ha accapted and Ho rejected, meaning there is significant
relationship between prayer implemantation of Dhuḫȃ with discipline
student. From the calculation of the coefficient of determination above,
known coefficient of determination value of 27%. This shows that variable
X (Dhuḫȃ prayer) influence or contribute to variable Y (student’s
discipline) of 27%. And the rest are other factors that can affect student
discipline and that is not examined by the author.
ii
KATA PENGANTAR
iii
5. Drs. Rusdi Jamil, M. Ag selaku dosen pembimbing yang telah sabar
memberikan saran dan arahan serta meluangkan waktu dalam proses
bimbingan hingga penulis menyelesikan skripsi ini.
6. H. Ahmad Nur Uyuni., selaku ketua yayasan MTs Tahdzibun-Nufus
Jakarta Barat, H. Ahmad Hafidz, S, Pd, selaku kepala Madrasah MTs
Tahdzibun-Nufus Jakarta Barat dan Ahmad Taufiqillah, S. Pd, selaku
guru bidang praktikum ibdahah MTs Tahdzibun Nufus yang telah
memberikan izin penelitian dan membimbing selama penelitian
berlangsung.
7. Keluarga tercinta Ayahanda Ujang Abdulloh, Ibunda Ami, serta semua
keluarga yang selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap
semangat dalam mengejar dan meraih cita-cita. Skripsi ini saya
persembahkan untuk Bapak dan Ibu.
8. Adik dan Kaka tersayang Siti alfi Safiro Rohmah, Vika Putri
Kurniawan, dan Vany Azhar Putri Kurniawan dan ka Debby. Terima
kasih atas motivasi yang selalu kalian berikan semoga Allah membalas
dan memberikan kesuksesan kalian di masa mendatang.
9. Kawan-kawan seperjuangan Pendidikan Agama Islam angkatan 2012
baik kelas A, B dan C yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu,
terima kasih atas motivasi dan arahanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah membukakan pintu
kesuksesan buat kalian semua.
10. Para penghuni kostan dan Majlis Burdah Miftah As-Salamah Sayyidina
Luthfirrahman, S. Pd, Yunus Yazid, S. Pd, Muhammad Nurruddin
Akbar, S. Pd, Hermawan, S. Pd, Ahmad As’ad, Yulianto Nugraha,
Muhammad Rusdiansyah dan seluruh tim yang sedang berjuang dalam
menyelesaikan skripsi yang selalu sering memberikan support, motivasi
dan do’a. Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan serta pintu
kesuksesan di masa yang akan datang.
11. Para punggawa tim bola dan futsal Sahabat FC, bang Alay, bang Mail,
bang jecky, Betong, Harry dan seluruh punggawa-punggawa yang
iv
lainya yang tidak penulis sebutkan semua. Terima kasih atas motivasi,
candaan dan latihan-latihan futsalnya kepada penulis sehingga penulis
merasa tidak terbebani dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Jakampus UIN Jakarta, Alex, Icil, Udin, Andre, Cees, Uyung, Alvin
dan semua kawan-kawan Jakampus Indonesia dan para pecinta tim
Persija Jakarta.
13. Sahabat-sahabat terbaik penulis, Bhontot, Nasruddin, Jelan, Ibeng,
Ahong, Sam Afham, Husain, Agoy, Reza Fazriansyah, SH, Tardi,
Ichem, dan Dulloh. Terima kasih atas waktu, motivasi, serta kepedulian
kalian kepada penulis.
14. Teruntuk Sahabat dan adik terkasih Ulfah Azizah dan Haninah Halwa
terima kasih atas support, saran serta do’a yang terus diberikan kepada
penulis sehingga penulis bersemngat dalam menyelesaikan skripsi ini,
semoga Allah SWT membalas kebaikan-kebaikan kalian.
15. Serta semua pihak keluarga, guru/ dosen dan sahabat yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi
ini.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 8
D. Perumusan Masalah ............................................................................................. 9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................ 9
vi
F. Pengajuan Hipotesis ............................................................................................ 39
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Intrument Observasi .................................................................. 43
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Intrument Variabel X dan Variabel Y ........................................ 45
Tabel 3. 3 Nilai “r” Product Moment ....................................................................... 51
Tabel 4. 1 Siswa Mengerjakan Salat Dhuḫȃ dengan Khusu ....................................... 55
Tabel 4. 2 Mushola Terkondisikan dengan Baik ....................................................... 56
Tabel 4. 3 Tidak Bercanda di Saat Salat Dhuḫȃ Berjamaah....................................... 56
Tabel 4. 4 Kebersihan dan Kerapihan Pakaian di Saat Salat Dhuḫȃ .......................... 57
Tabel 4. 5 Bersegera ke Musholla di Saat Guru Menyuruh Salat Dhuḫȃ ................... 57
Tabel 4. 6 Tetap Khusu’Meskipun Guru tidak Mengontrol Pelaksanaan
Salat Dhuḫȃ ............................................................................................. 58
Tabel 4. 7 Merasa Bosan dengan Pelaksanaan Salat Dhuḫȃ ...................................... 59
Tabel 4. 8 Melaksanakan Salat Dhuḫȃ Karena Peraturan Sekolah ............................. 59
Tabel 4. 9 Kesungguhan dalam Melaksanakan Salat Dhuḫȃ...................................... 60
Tabel 4. 10 Salat Dhuḫȃ Tepat Waktu ........................................................................ 60
Tabel 4. 11 Siswa Mengatahui Hukum Salat Dhaha .................................................. 61
Tabel 4. 12 Diberitahu Urutan dan Tata Cara Salat Dhuḫȃ ......................................... 62
Tabel 4. 13 Hafal Do’a Salat Dhuḫȃ ........................................................................... 62
Tabel 4. 14 Mengatahui Dalil dan Hukum Salat Dhuḫȃ .............................................. 63
Tabel 4. 15 Keutamaan Salat Dhuḫȃ .......................................................................... 64
Tabel 4. 16 Datang ke Sekolah Tepat Waktu .............................................................. 64
Tabel 4. 17 Meninggalkan Kelas di Saat Jam Belajar ................................................. 65
Tabel 4. 18 Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu ......................................................... 66
Tabel 4. 19 Bersegera Masuk ke Kelas Setelah Selesai Istirahat ................................. 66
Tabel 4. 20 Langsung Pulang ke Rumah Setelah Pulang Sekolah ............................... 67
Tabel 4. 21 Membuat Jadwal Belajar di Rumah .......................................................... 67
Tabel 4. 22 Mematuhi dan Mentaati Peraturan di Sekolah .......................................... 68
Tabel 4. 23 Mendiskusikan Pelajaran yang Belum Difahami ...................................... 68
viii
Tabel 4. 24 Mengerjakan Sendiri Tugas yang Diberikan Oleh Guru ........................... 69
Tabel 4. 25 Membolos Pelajaran yang Tidak Disukai ................................................. 70
Tabel 4. 26 Melaksanakan Tugas Piket yang Ditentukan Oleh Ketua Kelas ................ 70
Tabel 4. 27 Membuang Sampah pada Tempatnya ....................................................... 71
Tabel 4. 28 Menjalankan Peraturan Sekolah ............................................................... 71
Tabel 4. 29 Taat pada Guru ........................................................................................ 72
Tabel 4. 30 Membuat Keributan di Saat Tidak Ada Guru ........................................... 72
Tabel 4. 31 Data Nilai Angket .................................................................................... 73
Tabel 4. 32 Data Tabel Penolong Uji Korelasi Pruduct Moment Variabel X
Dan Variabel Y ........................................................................................ 74
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Variabel X dan Variabel Y
Lampiran 2 Angket Pengaruh Salat Dhuḫȃ Terhadap Kedisiplinan Siswa
Lampiran 3 Perhitungan Angket Pengaruh Salat Dhuḫȃ Terhadap
Kedisiplinan Siswa
Lampiran 4 Data Skor Angket Pengaruh Salat Dhuḫȃ Terhadap
Kedisiplinan Kedisiplinan Siswa
Lampiran 5 Tabel Penolong Perhitungan Uji Korelasi Product Moment
Variabel X dan Y
Lampiran 6 Perhitungan korelasi Salat Dhuḫȃ Terhadap Kedisiplinan
Siswa
Lampiran 7 Perhitungan Koefisien Determinasi
Lampiran 8 Instrumen Observasi
Lampiran 9 Profil Sekolah Tahdzibun-Nufu
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1994),
h. 16
1
2
pun pelanggaran terhadap berbagai aturan dan tata tertib Madrasah masih
sering ditemukan dari pelanggaran yang ringan sampai yang tinggi,
seperti: perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentu k-bentuk
penyimpangan perilaku lainya.
Adapun penyebab krisis tersebut dalam diri siswa, menurut
Abuddin Nata dalam bukunya Manajemen Pendidikan adalah: Pertama
krisis tersebut terjadi karena kurangnya penanaman pendidikan agama
yang menyebabkan hilangnya kontrol dalam diri (self control). Kedua,
krisis akhlak terjadi karena pembinaan moral yang dilakukan oleh orang
tua, Madrasah dan masyarakat kurang efektif. 2 Hal demikian jikalau terus
dibiarkan akan berdampak pada rusaknya masa depan generasi muda di
masa yang akan datang.
Menyadari akan pentingnya pencegahan atau bahkan
penanggulangan untuk menciptkan keadaan yang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang dicanangkan oleh pemerintah. Seperti menjadikan pribadi
yang berakhlakul karimah. Tentulah kita tidak bisa melepaskan diri dari
dunia pendidikan, pendidikan yang tidak hanya bertujuan mencetak
generasi yang berwawasan dan memiliki ilmu pengatahuan yang luas dan
yang tidak hanya bersifat teoritis saja, melainkan juga dapat
mengatualisasikan dalam kehidupan nyata.
Guru dan steakholeder Madrasah perlu mencermati kebutuhan
maupun kepentingan peserta didik dalam menanamkan disiplin, dengan
memahami sumber-sumber pelanggaran disiplin maka akan diketahui juga
cara penanggulanganya. Disiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas
yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi sosial
berdasar pengalaman-pengalaman sendiri. Menanamkan disiplin pada
dasarnya adalah membentuk sikap dan kepribadian anak agar menjadi
yang lebih baik, taat pada peraturan dan perilakunya dapat diterima di
lingkungan sosialnya
2
Abuddin Nata, Menejemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam
Indonesia, (Bogor: Kencana, 2003), h. 221.
3
3
Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Maha Grafindo,
1985), Cet. II, h. 160
4
4
Hariyanto, psikologi salat, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2003), h. 26
5
Al-Ghazali, Ihya ‘Ulm Al-Din, (Bairut: Daral-Fikr, 1980), Juz 1, h. 8.
6
Abd. Qodir Ar-Rahbawi, Salat Empat Mazhab. Ter. Zeid Husain Al-hamid, (Jakarta:
Litera Antar Nusa, 2001). Hal 32
5
oleh pihak Madrasah seharusnya sudah tidak bisa ditololerir lagi oleh
setiap siswa yang berada di lingkungan Madrasah itu.
Dalam agama Islam salat merupakan kewajiban setiap muslim baik
pria maupun wanita. Salat merupakan tiang agama, maka jika tidak
mengerjakan salat, akan termasuk orang-orang yang meruntuhkan agama,
maka dari itu kebiasaan dalam harus ditanamkan sejak dini.
Ibadah salat secara garis besarnya dibagi kepada dua jenis yaitu,
salat yang difardhukan, dinamai salat maktubah, kedua, salat yang tidak
difardhukan, dinamai salat sunah. 7 Salat sunah merupakan penambah
kesempurnaan salat-salat fardhu. Para ulama sufi, termasuk Syekh Abdul
Qadir Al-Jailani menganjurkan untuk memperbanyak salat sunah, karena
salat sunah banyak memiliki banyak manfaat di hadapan Allah SWT serta
mengantarkannya pada derajat yang mulia secara ruhaniah. 8
Salat sunah tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu: pertama,
salat salat sunah yang tidak disunatkan berjamaah, seperti salat sunah
rawatib, salat sunah witir (kecuali pada bulan ramadhan), salat sunah
Dhuḫȃ, salat sunah tahiyyat al-masjid, salat sunah tasbih, salat sunah
istikharah, salat sunah hajat, salat sunah taubah, salat sunah tahajjud, dan
salat sunah mutlak. Kedua, salat sunah yang disunatkan berjamaah, seperti
salat sunah ‘id al-fitri, salat sunah ‘id al-adha, salat sunah kusuf (gerhana
matahari), salat sunah khusuf (gerhana bulan), salat sunah istisqa’, dan
salat sunah tarawih. 9
Salah satu salat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah
SAW adalah salat Dhuḫȃ. Banyak penjelasan para ulama, bahkan
keterangan Rasulullah SAW. Yang menyebutkan berbagai keutamaan dan
keistimewaan salat Dhuḫȃ bagi mereka yang melaksanakanya. 10
7
Tengku M. Habsy Ash-Ahiddieqy, Pedoman Salat, (Semarang: Pustaka Rizky, 2001), h.
287.
8
Muhammad Sholikhin, Panduan Salat Sunah, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 3
9
NN, panduan 23 salat sunah, do’a dan dzikir, (Jakarta: Ciptawidya Swara, 2008), h. 18.
10
Zezen Zainal Alim, The power Of Salat Dhuḫȃ, (Jakarta: Quantum Media, 2008), h. 63.
6
tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan
قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم من حافظ على شِعة انضحى: عن أيب هَيَة قال
)انّتِم ِذي
ِ
ْ ِ ُ(رَوا
َ َغَِ نه ذنوبه وإن كانت مثل زبد انبح
11
Abu Umar Basyir, kumpulan salat sunah dan keutamaanya, (Jakarta: Darul Haq,
2014), h. 117-118.
7
(HR.Turmudzi)
peneliti ada beberapa aturan yang harus dijalankan siswa dan siswi di
Madrasah tersebut. Seperti: pertama, membaca Al-Qur’an. Kedua,
berziarah ke makam Muassas atau pendiri Madrasah MTs Tahzibun
Nufus, dan. Ketiga, Salat Dhuḫȃ berjamaah. Hal ini dilakukan secara
bergilir baik secara pelaksanaanya ataupun waktu pengerjaanya, hal itu
sebagai sarana untuk membina peserta didik agar menjadi pribadi yang
disiplin, memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat, serta membantu
mencetak generasi bangsa yang berakhlakul karimah sehingga
menghasilkan ilmu yang bermanfaat dalam semua aspek kehidupan
mereka. 14
Berdasarkan dari latar belakang yang telah penulis paparkan di
atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan
judul: “PENGARUH SALAT DHUḪȂ BERJAMAAH TERHADAP
KEDISIPLINAN SISWA DI MTS TAHDZIBUN NUFUS JAKARTA
BARAT”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah penulis uraikan di atas,
maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Masih terdapat siswa yang tidak disiplin di dalam maupun di luar
Madrasah.
2. Guru dinilai belum maksimal dalam menanamkan nilai disiplin
terhadap siswa.
3. Ibadah salat Dhuḫȃ kurang dihayati oleh siswa.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi permasalahan
sebagai berikut:
14
Hasil Observasi Pada Tanggal 16 Juli Bulan Juli 2018 di MTs Tahzibun Nufus Jakarta
Barat
9
2) Bagi Guru
Guru akan lebih mengatahui bahwa salat Dhuḫȃ dapat
mengatasi persoalan kedisiplinan siswa di Madrasah.
3) Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan menjadi khazana ilmu pengatahuan
bagi penulis sebagai guru dan calon guru. Yaitu, mahasiswa
Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), serta dapat
memberikan informasi betapa pentingnya Ibadah Salat Sunah
dalam membentuk disiplin siswa.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Salat Dhuḫȃ
1. Pengertian Salat Dhuḫȃ
15
Yusni A Ghazali, Mukzijat Salat Dhuḫȃ, (Jakarata: Himmah Pustaka, 2009), cet. II, h.
24.
16
Moh Rifa’i, Kumpulan Salat-Salat sunnah, (Semarang: CV Toha Putra, 1993), h. 57.
12
Salat ini dua rakaat, boleh empat raka’at, delapan raka’at dan
dua belas raka’at.17
حدثَّا أبو معمَ حدثَّا عبد انوارث حدثَّا أبو انتياح قال حدثين أبو عثمان
أوصاين ِليلي صلى هللا عليه و سلم بثالث:عن أيب هَيَة رضي هللا عَّه قال
صيام ثالثة أَيم من كل شََ وركعيت انضحى وأن أوتَ قبل أن أانم
17
M. Imran, Penuntun Salat Dhuḫȃ, (Semarang: Karya Ilmu, 2006), h. 36
13
pada setiap bulan, (kedua) dua raka’at Salat Dhuḫȃ dan (ketiga) agar
saya Salat witir sebelum tidur malam”. (HR. Muslim) 18
Hadist mengenai Salat Dhuḫȃ yang paparkan di atas tidak sekedar
menunjukan status hukum Salat Dhuḫȃ sebagai amalan sunah, melainkan
juga mengabarkan bagaimana para sahabat menunjukan kecintaan mereka
terhadap amalan itu. Salat Dhuḫȃ itu adalah ibadah yang disunahkan, oleh
karena, siapapun yang menginginkan mendapat pahala maka hendaklah
mengamalkanya dan jika tidak, maka tidak ada halangan atau tidak
berdosa meninggalkanya. 19
Menurut Imam Nawawi bahwa Salat Dhuḫȃ adalah sunnah
muakkad (sangat dianjurkan). Dengan kata lain, Salat Dhuḫȃ adalah Salat
sunah istimewa sehingga kita dianjurkan untuk tidak melalaikanya
sebagaimana kita diwajibkan untuk tidak melalaikan pelaksanaan Salat-
Salat wajib20 Dan dengan melihat beberapa hukum di atas dapat diketahaui
bahwa status hukum Salat Dhuḫȃ memang hanya sebagai amalan sunah.
Namun Salat sunnah yang sangat ditekankan, dan kedudukanya hampir
mendekati kedudukan amalan Salat wajib.
3. Cara Melaksanakan Salat Dhuḫȃ
18
Al-Imam Abi Al-Husain ibn Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaaburi, Shohih Muslim,
(Bairut, Lebanon: Daar Al-Kutub Al-Ilmiah: 2012), Juz 1, h. 158
19
Ubaid Ibnu Abdillah, Keutamaan dan Keistimewaan, Salat Tahajjud, Salat hajat, Salat
Istikharah, Salat Dhuḫȃ, (Surabaya: Pustaka Media), h. 131
20
M. Khalilurrahman Al Mahfani, Berkah Salat Dhuḫȃ, (Jakarta: Wahyu Media, 2008),
h. 44
21
Ahmad Sultoni,Tuntunan Salat (Wajib dan Sunnah), (Bandung: Nuansa Aulia, 2007),
h. 147-148.
14
yang artinya “Aku niat Salat Dhuḫȃ dua rakaat sunnah karna
Allah Ta’ala.”
b. Setelah berniat atau doa Salat Dhuḫȃ maka untuk selanjutnya
adalah membaca do’a iftitah
22
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (PT. Sinergi Pustaka Indonesia:
2012, h.1
15
Artinya: “1. Demi malam apabila menutupi (cahaya
siang),2. dan siang apabila terang benderang,3. dan penciptaan
laki-laki dan perempuan,4. Sesungguhnya usaha kamu memang
berbeda-beda.5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di
jalan Allah) dan bertakwa,6. dan membenarkan adanya pahala
yang terbaik (syurga),7. Maka Kami kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang mudah.8. dan Adapun orang-orang yang
bakhil dan merasa dirinya cukup,9. serta mendustakan pahala
terbaik,10. Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan)
yang sukar.11. dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia
telah binasa.12. Sesungguhnya kewajiban kamilah memberi
petunjuk,13. dan Sesungguhnya kepunyaan kamilah akhirat dan
dunia.14. Maka, Kami memperingatkan kamu dengan neraka yang
menyala-nyala.15. tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali
orang yang paling celaka,16. yang mendustakan (kebenaran) dan
berpaling (dari iman).17. dan kelak akan dijauhkan orang yang
paling takwa dari neraka itu,18. yang menafkahkan hartanya (di
17
اجبُ َِْين َو ْارفَ ْع ِين َو ْارُزقِْين َو ْاه ِدِين َو َعافِِين َو ْاع ُ َع ِِين ِ ِر
ْ ب ا ْغِ َْ ِيل َو ْار ََحِْين َو
َِ
j. Sujud kedua, membaca do’a sujud kembali
ِ صلَوات انطهيِب ِ
ُّ ََِّ أَيُّ ََا ان
هِب َ اَن هسالَ ُم َعلَْي.اتِ هللُ َِ ُ َ ات ان ه ُ ات انْ ُمبَ َارَك
ُ اَنتهحيه
َد اَ ْنُ أَ ْش.ْي ِِ هللا ان ه ِ اَن هسالَم علَيََّا وعلَى ِعب ِاد.ور َْحةُ هللاِ وب ََكاتُه
َ ْ صال َ ََ َْ ُ ُ ََ َ َ َ َ
ص ِِل َعلَى َُمَ هم ٍد َ اَنله َُ هم،الَإِنَهَ إِاله هللاُ َواَ ْش ََ ُد أَ هن َُمَ هم ًدا َر ُس ْوُل هللا
َوََب ِرْك.ت َعلَى إِبََْ ِاهْيِم َو َعلَى اَِل إِبََْ ِاهْيِم
َ صلهْي
ٍ ِ
َ َك َما،َو َعلَى اَل َُمَ همد
24
Ibid,.h. 595
18
ََ َُ وان ُق هوَة قُ ِوت َ ُال ََجاَنَ َ واْجلَ َم َ َُ وانبََاَءَ بَ ََائ َ ُض َحائ
ُ َانض َحاء ِ أَنلِ َُ َم إِ هن
ِ ِ ِِ ِ ِ ِ َ ُوان ُق ْدرَة قُ ْدرت
ُانس َماء فأَنْ ِزنْه
ِ أَنلِ َُ َم إ ْن َكا َن رْزقي ِف,َ َ ُص َمتْ ص َمةَ عْ َ وانْع َ َ
َُُْ َِِ ََِ َِ ْجهُ َوإِ ْن َكا َن ُم َع هسَاً فَيَ هس َُُْ َو إِ ْن َكا َن َحََاماً فَطْ ض فأ ِ َوإِ ْن َكا َن ِِف اْل َْر
ِ
َ َِ َو قُ ْد َرت
َ َ َِ َو قُ ِِوت َ َ َو ََجَان َ َِ َو ََباَئ َ ِض َحائ ِ ِ
ُ َوإِ ْن َكا َن بَعْيداً فَ َقَِِبْهُ ِبَ ِِق
ْي ِِ آتِي ِين ما أَتَيت ِعب ِاد َك ان ه
َ ْ صال َ َ َ ْ
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuḫȃ adalah waktu
Dhuḫȃ-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah
keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah
penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka
turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila
sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah
dengan kebenaran Dhuḫȃ-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku),
datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-
hambaMu yang soleh.”25
4. Keutamaan Salat Dhuḫȃ
25
M. Khalilurrahman Al Mahfani, op. Cit, 16
19
26
Imam Musbikin,rahasia Salat Dhuḫȃ, (Yogyakarta: mitra pustaka, 2007), h, 11
27
M. Khalilurrahman Al Mahfani, op. Cit, 16
28
Muhammad Makhdlori. Menyingkap Mukjizat Salat Dhuḫȃ,(Jogjakarta: Diva Press,
2007), h.69
20
حدثَّا َممد بن انَّضَ اْلزدي قال حدثَّا بشَ بن انونيد قال حدثَّا سليمان بن
داود انيماين عن حيىي بن كثري عن ايب سلمة عن ايب هَيَة عن انَِّب صلى هللا
عليه و سلم قال ان يف اجلَّة َبَب يقال نه انضحى فإذا كان يوم انقيامة اندى
مَّاد اين انذين كانوا يدميون على صالة انضحى هذا َببرم فادِلوُ بََحة هللا
29
Imam At-Thabarani, Mu’zam Al-Awsat, (Bairut: Dar Al-fikr, 1981), Cet II , h. 195
21
30
Muhammad Rifa’i, kumpulan Salat-Salat Sunnah, .Op, Cit, h. 47
31
Al-Imam Abi Al-Husain ibn Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaaburi, Op.,Cit, Hadist No.
719
22
berjumlah 360 sendi yang setiap harinya harus kita beri sedekah sebagai
makanannya. Dan kata Rasulullah SAW, Salat Dhuḫȃ itu adalah makanan-
makanan tersebut.32
Pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan seharusnya
orang yang bersangkutan (pemilik sendi) mengeluarkan sedekah untuk
setiap bagian sendinya tersebut, sebagaimana dalam hadist:
َ َُُْت ِزئ
َ
Artinya: “Pada setiap manusia diciptakan 360 persendian dan
seharusnya orang yang bersangkutan (pemilik sendi) mengeluarkan
sedekah untuk setiap bagian sendinya tersebut,“lalu para sahabat
bertanya”: “Ya Rasulullah SAW, Siapa yang sanggup untuk
melakukannya ?“RasulullahSAW menjelaskan :“ membersihkan kotoran
di masjid atau menyingkirkan sesuatu ( yang dapat mencelakakan orang
lain) dari jalan raya, apabila ia tidak mampu maka Salat Dhuḫȃ dua
raka’at, dapat menggantikannya.” (H.R. Abu Daud).33
Kedua, Salat Dhuḫȃ merupakan sebuah wahana pengharapan bagi
kita akan datangya rahmat Allah sepanjang hari yang akan dilalui, entah
itu nikmat fisik maupun nikmat materi. Rasulullah SAW bersabda “Allah
berfirman, ”Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas untuk
melakukan Salat empat raka’at pada pagi hari, yaitu Salat Dhuḫȃ, niscaya
32
Alimin, Kumpulan Salat Sunah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), h. 57
33
Imam Abu Daud, Sunan Abu Daud, (Bairut: Dar Al-Fikr), h. 342
23
nanti akan aku cukupi kebutuhanmu pada sore harinya .“( H.R. al-Hakim
dan at-Tabrani).
Lebih dari itu semua, momen Salat Dhuḫȃ merupakan momen saat
dimana kita mengisi kembali semangat hidup yang baru. Kita berharap
semoga hari yang akan kita lalui menjadi hari yang lebih baik dari hari
kemaren. Disinilah, ruang kita untuk menanam optimisme hidup. Bahwa
kita tidak sendirian menjalani hidup ini. Ada sang maha Rahman Rahim
yang senantiasa akan menemani kita dalam menjalani hidup sehari-hari.
Kita harus yakin bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-hambanya
yang selalu bertakwa kepadanya. 34
Ketiga, Salat Dhuḫȃ merupakan sebuah pelindung bagi kita untuk
menangkal sakitnya siksa api neraka di hari pembalasan (kiamat) nanti.
Hal ini ditegaskan Rasulullah SAW dalam hadisnya.“Barang siapa
melakukan Salat fajar, kemudian ia tetap duduk ditempat Salatnya sambil
berdzikir hingga matahari terbit dan keudian ia melaksanakan Salat
Dhuḫȃ sebanyak dua raka’at. niscaya Allah SWT, akan mengharamkan
api neraka untuk menyentuh atau membakar tubuhnya.” ( H.R. al-
Baihaqi). 35
Keempat, Bagi orang yang merutinkan Salat Dhuḫȃ, niscaya Allah
mengganjarnya dengan balasan masuk surga. Dan juga bagi orang yang
rutin mengerjakan Salat Dhuḫȃ maka dosanya akan di ampuni dosanya
sebanyak buih di lautan36. Rasulullah SAW bersabda:
34
Sabiel el Ma’rufie, Dahsyatnya Salat Dhuḫȃ Pembuka Pintu Rezeki, (Bandung: Mizan
Pustaka, 2009), H. 22.
35
A’yuni, The Power of Dhuḫȃ Kunci Memaksimalkan Salat Dhuḫȃ dengan Do’a-do’a
Mustajab, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2014), h.32
36
M. Khalilurrahman el Mahfani, Bertambah Kaya dan Berkah dengan Salat Dhuḫȃ,
(Jakarta: Wahyu Media, 2015), h. 25
24
حدثَّا َممد بن عبد اْلعلى حدثَّا يزيد بن زريع عن هناس بن قَم عن شداد
قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم من حافظ: أيب عمار عن أيب هَيَة قال
)انّتِم ِذي
ِ
ْ ِ ُ(رَوا
َ َعلى شِعة انضحى غَِ نه ذنوبه وإن كانت مثل زبد انبح
َِي َع ْن ََْم ُمود بْن اَ هنَبِيع َع ْن ِعْت بَان بْن َمان ِ ْ ما رواُ أ
ِ َِ ََحَد م ْن طََِيق اَ ُّنزْه ُ ََ َ
ِِ ِ ِ َ أَ هن رس
َ صلهى ِيف بَْيته ُسْب َحة اَنض
ُّحى فَ َق ُاموا َ صلهى اَ هَّللُ َعلَْيه َو َسله َمَ ول اَ هَّلل َُ
37
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah II, terjemahan Mahyudin Syaf, ( Bandung : PT Al-Ma’arif,
1994), h. 68.
26
ص َالتِِه
َ ِصله ْوا ب
َ ََوَراءَُُ ف
Artinya: “Ada riwayat dari Imam Ahmad dari jalur Az Zuhriy, dari
Mahmud bin Ar Robi’, dari ‘Itban bin Malik, beliau mengatakan bahwa
Rasulullah shallallahu wa ‘alaihi wa sallam pernah Salat Dhuḫȃ di
rumahnya, lalu para sahabat berada di belakang beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam, lalu mereka mengikuti Salat yang beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam lakukan.”38
Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya. Ibnu
Hajar mengatakan bahwa hadits ini dikeluarkan pula oleh Muslim dari
riwayat Ibnu Wahb dari Yunus dalam hadits yang cukup panjang, tanpa
menyebut “Salat Dhuḫȃ”.Al-Haitsami mengatakan bahwa para perowinya
adalah perowi yang shahih. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
sanad hadits ini shahih sebagaimana syarat Bukhari-Muslim. 39
Mayoritas ulama ulama berpendapat bahwa Salat sunnah boleh
dilakukan secara berjamaah ataupun sendirian (munfarid) karena Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan dua cara ini, namun yang
paling sering dilakukan adalah secara sendirian (munfarid). Perlu
diketahui bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan
Salat bersama Hudzaifah; bersama Anas, ibunya dan seorang anak yatim,
beliau juga pernah mengimami para sahabat di rumah ‘Itban bin Malik,
beliau pun pernah melaksanakan Salat bersama Ibnu ‘Abbas.40
Ibnu Hajar Al Asqolani ketika menjelaskan hadits Ibnu ‘Abbas
yang berada di rumah Maimunah dan melaksanakan Salat malam bersama
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau rahimahullah mengatakan:
فَذا،إذا كان اإلنسان يَيد أن جيعل انَّوافل دائماً يف َجاعة كلما تطوع
غري مشَوع وأما صالهتا أحياانً يف َجاعة فإنه ال أبس به نورود ذنَ عن
،انَِّب صلى هللا عليه وسلم كما يف صالة ابن عباس معه يف صالة انليل
وكماصلى معه أنس بن مانَ رضي هللا عَّه وانيتيم يف بيت أم سليم
41
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari, Terj. Aminuddin, Jilid III, Op, Cit, Hal, 471
42
Al-Imam Abi Al-Husain ibn Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaaburi, Op.,Cit, h. 266
28
B. Kedisiplinan Siswa
1. Pengertian Disiplin
Istilah disiplin berasal dari bahasa latin “Discere” yang berarti
berawal dari kita, dasar ini timbul kata “displus” yang artinya murid
adalah pelajaran, dan kata “dispiclina” yang artinya latihan.44 Dalam
kamus Besar Bahasa Indonesia (1999), kata “disiplin” mempunyai tiga
arti, dua diantaranya tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan (tata
tertib dsb). Sebagai istilah pendidikan, kata “disiplin” pengertiannya
mengacu kesuasana kelas waktu pelajaran berlangsung, seperti murid-
43
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari, Terj. Aminuddin, Jilid III, Op, Cit, Hal, 471
44
Neiny Rachmaningsih, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMU
Kelas2, (Bandung: Srafindo Media Prtama, 1997) h. 58
29
45
Munandir, Ensikopedia Pendidikan, (Malang: UM-Press, 2001), Cet. I, h. 51
46
Soetjipto dan Raflis, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), h. 166.
47
Soegeng Prijodarminto, Disiplin Kiat Menuju Sukses, (Jakarta: Pradnya Paramita,
1994), h. 23
48
Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, (Jakarta: Bumi Askara,2001), Cet. II, h. 239
30
49
Soekarto IndraFachruddin, Administrasi Pendidikan (Malang, IKIP Malang, 1989), h.
108.
50
Charles Schaefer, Cara Mendidi dan Mendisiplinkan Anak, (Jakarta: Mitra Utama,
1994), h. 3
51
Soekarno IndraFachruddin, Op,.Cit, h. 108
31
Kedisiplinan itu akan tumbuh menjadi bekal di masa yang akan datang.
Dengan memperaktekannya dalam kehidupanya, siswa akan dapat
mengendalikan diri dan kedisiplinan itu akan terbentuk dengan sendirinya.
Adanya keterpaksaan dalam disiplin dapat membuat anak merasa
dikekang dan tidak memiliki kebebasan dalam menentukan tingkah laku
yang diinginkan. 52 Penanaman dan penerapan sikap disiplin tidak
dimunculkan sebagai tindakan pembatasan kebebasan siswa dalam
melakukan sebuah tindakan, akan tetapi penerapan disiplin itu adalah
sebagai tindakan yang baik dan teratur dalam kehidupanya. Sehingga
dirinya tidak akan merasa bahwa hal itu adalah beban bagi dirinya, akan
tetapi adalah sebuah kebutuhan.
Tujuan disiplin hanya akan menjadi beban bagi anak, maka
disipilin itu akan hanya terjadi sesaat saja dan anak akan menjalankan
dengan rasa terpaksa bahkan justru anak akan menjadi tertekan dan
melakukan pelanggaran sebagai tindakan protes.53
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Siswa
Dalam melaksanakan suatu disiplin terdapat suatu hambatan yang
terkadang membuat siswa-siswi tidak melaksanakan kedisiplinan atau
tidak menaati pertauran sekolah dengan baik. Kedisiplinan belajar dapat
dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
a. Teladan Pemimpin
Dalam hal ini pemimpin dimaksud adalah kepala sekolah,
dewan guru, dan para staf lainnya. Pada dasarnya setiap orang
cenderung untuk mengikuti sikap dan tingkah laku pimpinan.
Dalam kepemimpian itu sendiri terdapat proses saling
mempengaruhi. Selain itu kepala sekolah, dewan guru, dan staf
lainnya adalah orang-orang yang bertugas menjalankan disiplin
sesuai dengan peraturan yang dibuatnya. Sebab salah satu syarat
52
Seto Mulyadi, Membantu Anak Balita Mengelola Amarahnya, (PT. Gelora Aksara
Pratama, 2004), h. 38.
53
Ibid,.h. 37.
32
54
Hasan Langgulung, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta: PT. Maha Grafindo,
1985), Cet. II, h. 160
33
56
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2007),
hal.153.
35
57
Zayadi, Ahmad dan Abdul Majid,Tadzkiyah Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam Berdasarkan Pendekatan Kontekstual, (Jakarta: Raja Grafindo
Persadah, 2005), hal. 64
58
Heri Jauhai Muchtar, Fiqih Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya.
2005), hal. 18
59
Tu’u Tulus, Peran Disipilin pada Perilaku dan Prestasi Belajar, (Jakarta: Grasindo,
2004), h. 91.
36
60
Moenir, Menejemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.
96.
37
حدثَّا أبو معمَ حدثَّا عبد انوارث حدثَّا أبو انتياح قال حدثين أبو عثمان
أوصاين ِليلي صلى هللا عليه و سلم بثالث:عن أيب هَيَة رضي هللا عَّه قال
صيام ثالثة أَيم من كل شََ وركعيت انضحى وأن أوتَ قبل أن أانم
Artinya: “Dari Abu Huraira r.a ia berkata, kekasihku SAW
berwasiat kepadaku tentang tiga perkara: (pertama) berpuasa tiga hari
pada setiap bulan, (kedua) dua raka’at Salat Dhuḫȃ dan (ketiga) agar
saya Salat witir sebelum tidur malam”. (H.R Muslim) 61
Hadist mengenai Salat Dhuḫȃ yang paparkan di atas tidak sekedar
menunjukan status hukum Salat Dhuḫȃ sebagai amalan sunah, melainkan
juga mengabarkan bagaimana para sahabat menunjukan kecintaan mereka
terhadap amalan itu. Salat Dhuḫȃ itu adalah ibadah yang disunahkan, oleh
karena, siapapun yang menginginkan mendapat pahala maka hendaklah
mengamalkanya.
Banyak sekali manfaat atau hikmah dalam Salat Dhuḫȃ, salah
satunya adalah Salat Dhuḫȃ sarana dimana kita mengisi kembali semangat
hidup yang baru. Kita berharap semoga hari yang akan kita lalui menjadi
hari yang lebih baik dari hari kemaren. Disinilah, ruang kita untuk
menanam optimisme hidup. Bahwa kita tidak sendirian menjalani hidup
ini. Selain itu, Salat Dhuḫȃ sarana dalam mencapai siswa yang teratur dan
berdisiplin di sekolah maupun di luar sekolah.
Dengan diadakanya Salat Dhuḫȃ maka melatih siswa untuk
menjadi siswa yang disiplin mematahuhi segala peraturan, yaitu sikap
yang dengan kesadaranya dan keinsyafan mematuhi peraturan-peraturan
atau larangan terhadap suatu hal karena mengerti tentang pentingya
perintah dan larangan tersebut.
D. Kerangka Berfikir
61
Al-Imam Abi Al-Husain ibn Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaaburi, Op,.Cit, h. 158
38
62
Hasil penelitian yang berjudul “Peranan Pelaksanaan Salat Berjamaah Terhadap
Kedisiplinan Siswa Kelas 4 dan 5 MI AL-Islamiyah Kamal Kalideres”, Jurusan Pendidikan Agama
Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 65
63
Hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Salat Malam Berjamaah Terhadap
Kedidiplinan Santri”, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 70
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
41
64
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikkan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2000), h. 175.
65
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT
Rineka Cipta, 1992), Cet. Ke X, h. 91.
42
2) Definisi Operasional
Salat Dhuḫȃ adalah skor yang diperoleh dari responden
melalui instrumen yang seberapa besar peranan Salat Dhuḫȃ
dalam mempengaruhi Kedisiplinan Siswa di MTs Tahdzibun
Nufus.
b. Variabel Dependen (Y) berupa Kedisipinan Siswa
1) Definisi Konseptual
Kedisipinan Siswa adalah kesadaran untuk melakukan
sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan
peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tanpa
paksaan dari siapa pun.
2) Definisi Operasional
Kedisipilnan Siswa yang digunakan dalam penelitian ini
adalah akumulasi kegiatan Salat yang merupakan hasil sikap tepat
waktu, tidak telat, mengerjakan PR di rumah, dan membantu
sesama.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, hewan, benda, tumbuh-tumbuhan, dan peristiwa sebagai
sumber data yang menilai karakteristik tertentu dalam sebuah
penelitian. 66 Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa-siswi
MTs Tahdzibun Nufus. Populasi terjangkau dalam penelitian ini
adalah Siswa-siswi MTs Tahdzibun Nufus kelas kelas VII (Delapan)
yang terdaftar pada tahun ajaran 2017-2018 adalah sebanyak 190
siswa-siswa.
2. Sampel
66
Herman Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama, 1992), h. 49.
43
Tabel 3.1
67
Suharsimi Arikunto, Op. Cit.,h. 127.
68
Abdurahman Fathoni, Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), Cet. Pertama, h. 104
44
2. Wawancara
Dilaksanakan guna mendapatkan data yang objektif yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Wawancara ini ditunjukan
kepada Kepala Madrasah dan juga kepada Guru Praktik Ibadah yang
peneliti temui langsung saat memantau langsung pelaksanaan Salat
Dhuḫȃ .
3. Angket
Suharsimi Arikunto, Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. 69 Yaitu
69
Suharsimi Arikunto, Op. Cit.,h. 128
45
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Angket
46
Siswa Bersegera ke 5 1
melaksanakan Mushola ketika
Salat Dhuḫȃ disuruh oleh guru.
dengan senang Tetap khusu’
hati meskipun Guru 6 1
tidak mengontrol
pelaksanaan Salat
Dhuḫȃ .
Merasa bosan 7 1
dengan
pelaksanaan Salat
47
Dhuḫȃ
Melaksanakan 8 1
Salat Dhuḫȃ karna
peraturan di
sekolah
Siswa Kesungguhan 9 1
melaksanakan siswa dalam
Salat Dhuḫȃ melaksanakan
atas kesadaran Salat Dhuḫȃ .
sendiri Melaksanakan 10 1
Salat Dhuḫȃ Tepat
waktu pada waktu
yang dianjurkan.
Landasan dalil
Salat Dhuḫȃ 14 1
Datang ke sekolah 16 1
tepat waktu.
Tidak
meninggalkan 17 1
kelas di saat jam
belajar.
2. Disiplin Disiplin waktu Menyelesaikan 18 1
Siswa tugas tepat waktu
Bersegera Masuk
ke dalam kelas 19 1
setelah waktu
istirahat
Pulang kerumah 20 1
tepat waktu
Memiliki jadwal
belajar di rumah 21 1
Mematuhi dan 22 1
Mentaati peraturan
Disiplin sekolah
Perbuatan mendiskusikan 23 1
pelajaran yang
belum difahami
menyelesaikan 24 1
tugas sendiri (tidak
menyontek)
tidak bolos pada 25 1
pelajaran yang
tidak di sukai
menjalankan tugas 26 1
49
piket
membuang sampah
pada tempatnya 27 1
menjalankan tata
tertib di sekolah 28 1
Taat dan patuh
pada guru di 29 1
sekolah
Tidak membuat
keributan di kelas 30 1
JUMLAH 30
N .∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋) .(∑ 𝑌)
rxy =
√[𝑁∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 ] .[𝑁∑𝑌 2 − (∑𝑌)2]
Diketahui:
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment
N = Number of cases
∑XY = Jumlah hasil perkalian anara skor X dan skor Y
∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y
Tabel 3.3
Nilai “r” Product Moment71
Besarnya “r”
Product Moment Interpretasi
(rxy)
0,0 –0,20 Antara varabel X dan variabel Y memang terdapat
korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau
70
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2014), h. 43.
71
Ibid, h. 193.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN
72
Wawancara dengan kepala Madrasah H. Ahmad Hafidz, S, Pd
55
73
Wawancara dengan guru praktek Ahmad Taufiqillah, S. Pd
56
Tabel 4.1
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa lebih dari setengah siswa
Tahdzibun Nufus mengerjakan Salat Dhuḫȃ dengan khusu’, sebagian lagi
sering dan kadang-kadang khusu’. Dan hanya satu siswa saja yang tidak
pernah khusu’. Hal ini dapat dibuktikan dengan 56% siswa selalu
mengerjakan Salat Dhuḫȃ dengan khusu’, sedangkan 20% siswa sering
mengerjakan Salat Dhuḫȃ dengan khusu’, dan 20% siswa lainya kadang-
kadang mengerjakan Salat Dhuḫȃ denga khusu’ dan hanya 4% saja yang
tidak pernah khusu’ dalam mengerjakan Salat Dhuḫȃ.
Adapun perbedaan antara siswa yang mengerjakan Salat Dhuḫȃ
dengan khusu’ dan tidak khusu’ adalah dalam hal output yang dihasilkan
dari Salat Dhuḫȃ itu sendiri, siswa yang khusu’ akan memiliki ketenangan
dalam bersikap, dalam belajar, memiliki akhlak yang baik dan menjadi
siswa yang senantiasa bersyukur, memiliki tanggung jawab dalam disiplin
perbuatan dan pikiran.74
74
Wawancara dengan kepala Madrasah H. Ahmad Hafidz, S, Pd
57
Tabel 4.2
Suasana Mushola Terkondisikan dengan Baik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 15 50%
b. Sering 11 36%
2
c. Kadang-Kadang 4 14%
d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 30 100%
Dari data di atas dapat diketahui bahwa hampir dari setengah siswa
tetap khusu’ Salat Dhuḫȃ meski tidak dikontrol oleh guru, hal ini dapat
dilihat dengan 46% siswa selalu khusu’, 37% siswa sering khusu’ 14%
siswa kadang-kadang khusu’ dan hanya 1% yang tidak pernah khusu’ di
saat guru tidak mengontol pelaksanaan Salat Dhuḫȃ.
Meskipun guru praktik ibadah ataupun guru yang ditunjuk dalam
mengawasi pelaksanaan Salat Dhuḫȃ tidak terus-terusan memantau secara
bersama-sama, namun nyatanya siswa dalam melaksanakan Salat Dhuḫȃ
tetap khusu’.
75
Wawancara dengan guru praktek Ahmad Taufiqillah, S. Pd
60
Tabel 4.7
Merasa Bosan dengan Pelaksanaan Salat Dhuḫȃ
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 0 0%
b. Sering 2 7%
7
c. Kadang-Kadang 15 50%
d. Tidak Pernah 13 43%
Jumlah 30 100%
Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir setengah dari
responden kadang merasakan bosan dengan rutinitas pelaksanaan Salat
Dhuḫȃ di sekolah. Berikut data persentasi, 43% siswa tidak pernah bosan
50% kadang-kadang bosan dan hanya 7% saja yang sering bosan dalam
melaksanakan Salat Dhuḫȃ berjamaah di sekolah.
Tabel 4.8
Melaksanakan Salat Dhuḫȃ Karna Peraturan di Sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 1 3%
b. Sering 4 14%
8
c. Kadang-Kadang 7 23%
d. Tidak Pernah 18 60%
Jumlah 30 100%
Tabel 4.9
Kesungguhan dalam Melaksanakan Salat Dhuḫȃ
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 25 83%
b. Sering 3 10%
9
c. Kadang-Kadang 2 7%
d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 30 100%
76
Wawancara dengan guru praktek Ahmad Taufiqillah, S. Pd
63
Tabel 4.12
Diberitahu Urutan dan Tata Cara Salat Dhuḫȃ
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 6 20%
b. Sering 15 50%
12
c. Kadang-Kadang 6 20%
d. Tidak Pernah 3 10%
Jumlah 30 100%
77
Wawancara dengan guru praktek Ahmad Taufiqillah, S. Pd
65
Tabel 4.15
Keutamaan Salat Dhuḫȃ
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 4 13%
b. Sering 15 50%
15
c. Kadang-Kadang 8 27%
d. Tidak Pernah 3 10%
Jumlah 30 100%
waktu bisa dikatakan baik, dapat dilihat siswa yang selalu datang tepat
waktu sebesar 63%, siswa yang sering tepat waktu sebesar 33% dan siswa
yang kadang-kadang tepat waktu hanya 4%.
Besarnya persentase kedisiplinan dalam hal datang ke sekolah
menurut kepala madrasah itu merupakan hal yang positif, hal itu
dikarnakan kekhusuan mereka dalam beribadah baik yang wajib ataupun
yang sunah, dan menjadi hubungan dari pelaksanaan ibadah tersebut.78
Tabel 4.17
Meninggalkan Kelas di Saat Jam Belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 0 0%
b. Sering 0 0%
17
c. Kadang-Kadang 11 36%
d. Tidak Pernah 19 64%
Jumlah 30 100%
78
Wawancara dengan Kepala Madrasah, H. Ahmad Hafidz, S. Pd
67
Tabel 4.18
Menyelesaikan Tugas Tepat Waktu
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 22 73%
b. Sering 8 27%
18
c. Kadang-Kadang 0 0%
d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 30 100%
Tabel 4.20
Langsung Pulang ke Rumah Setelah Pulang Sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 12 40%
b. Sering 8 27%
20
c. Kadang-Kadang 10 33%
d. Tidak Pernah 0 0%
Jumlah 30 100%
Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa lebih dari setengah
responden memiliki kedisiplinan yang baik, dapat dilihat siswa yang selalu
mematuhi peraturan sekolah sebesar 66%, siswa yang sering mematuhi
peraturan sekolah 24%, dan siswa yang kadang-kadang mematuhi
peraturan sekolah sebesar10%.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh ketua Madrasah, bahwa
kedisiplinan siswa di MTs. Tahdzibun-Nufus baik dan positif terutama
kedisiplinan dalam hal perbuatan. 79
79
Wawancara dengan kepala Madrasah, H. Ahmad Hafidz, S. Pd
70
Tabel 4.23
Mendiskusikan Pelajaran yang Belum Difahami
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 9 30%
b. Sering 8 26%
23
c. Kadang-Kadang 11 37%
d. Tidak Pernah 2 7%
Jumlah 30 100%
Dari data tabel di atas dapat diketahui bahwa lebih dari setengah
responden memiliki kedisiplinan perbuatan dan memiliki kejujuran,
mereka menyelesaikan tugas dengan sendiri tanpa bantuan orang lain
(menyontek), dapat dilihat bahwa siswa yang selalu menyelesaikan sendiri
tugas yang diberikan guru sebesar 53%, siswa yang sering menyelesaikan
71
Tabel 4.30
Membuat Keributan di Saat Tidak Ada Guru
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
a. Selalu 0 0%
b. Sering 0 0%
30
c. Kadang-Kadang 9 30%
d. Tidak Pernah 21 70%
Jumlah 30 100%
3 53 51
4 51 54
5 53 54
6 53 52
7 47 47
8 56 58
9 53 55
10 48 53
11 48 52
12 52 52
13 52 54
14 50 49
15 44 51
16 45 47
17 55 60
18 39 52
19 39 40
20 37 50
21 51 60
22 49 45
23 48 47
24 46 43
25 53 53
26 52 50
27 49 53
28 51 52
29 54 49
30 45 47
Tabel 4.32
Tabel Penolong Uji Korelasi Pruduct moment
Variabel X dan Variabel Y
No. X Y X² Y² XY
1 45 56 2025 3136 2520
2 42 49 1764 2401 2058
3 53 51 2809 2601 2703
4 51 54 2601 2916 2754
5 53 54 2809 2916 2862
6 53 52 2809 2704 2756
7 47 47 2209 2209 2209
8 56 58 3136 3364 3248
9 53 55 2809 3025 2915
10 48 53 2304 2809 2544
11 48 52 2304 2704 2496
12 52 52 2704 2704 2704
13 52 54 2704 2916 2808
14 50 49 2500 2401 2450
15 44 51 1936 2601 2244
16 45 47 2025 2209 2115
17 55 60 3025 3600 3300
18 39 52 1521 2704 2028
19 39 40 1521 1600 1560
20 37 50 1369 2500 1850
21 51 60 2601 3600 3060
22 49 45 2401 2025 2205
23 48 47 2304 2209 2256
24 46 43 2116 1849 1978
25 53 53 2809 2809 2809
26 52 50 2704 2500 2600
27 49 53 2401 2809 2597
28 51 52 2601 2704 2652
29 54 49 2916 2401 2646
30 45 47 2025 2209 2115
∑ 1460 1535 71762 79135 75042
rxy =
10160
√21260 . 17825
rxy =
10160
√378959500
10160
rxy =
19466
rxy = 0.521
1. Interpretasi Data
Berdasarkan perhitungan statistik di atas maka kekuatan hubungan
yang diperoleh melalui uji korelasi Product Moment sebesar 0.521
antara pelaksanaan Salat Dhuḫȃ dengan kedisiplinan siswa dapat
diiterpretasikan secara sederhana bahwa hasil perhitungan korelasi
antara pelaksanaan Salat Dhuḫȃ dengan kedisiplinan siswa tidak
bertanda negatif, dengan kata lain antara kedua variabel terdapat
hubungan korelasi positif (korelasi yang berjalan searah). Dengan
memperhatikan besarnya rxy atau rhitung 0.521, yang berkisar antara
0.40-0.70 (lihat pedoman tabel interpretasi) menunjukan bahwa antara
pelaksanaan Salat Dhuḫȃ dengan kedisiplinan siswa terdapat korelasi
yang sedang atau cukup.
2. Taraf Signifikan
Melalui nilai rtabel Pruduct moment dengan nilai 30 – 2= 28 (df =N –
nr) dapat diinterpretasikan pada taraf signifikasi 5% sebesar 0.374 dan
78
pada taraf 1% 0.478. Jadi 0.521 > 0.374 dan 0.521 > 0.478 dengan
membandingkan besarnya rxy dengan rtabel maka dapat
diinterpretasikan bahwa rxy > rtabel sehingga Ha diterima dan Ho
ditolak, berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan
pelaksanaan Salat Dhuḫȃ dengan kedisiplinan siswa.
3. Analisis Determinasi
Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis determinasi dari angka
indeks (rxy) product moment yang telah diperoleh dengan rumus:
KD = r² x 100%
= 0.521² x 100%
= 0.271 x100%
= 27.14% = 27%
Dari perhitungan koefesien determinasi di atas, diketahui nilai
koefesien determinasi sebesar 27%. Hal ini menunjukan bahwa
variabel X (pelaksanaan Salat Dhuḫȃ ) mempengaruhi atau memberi
kontribusi terhadap variabel Y (disiplin siswa) sebesar 27%. Adapun
sisanya adalah faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
kedisiplinan siswa dan hal itu tidak diteliti oleh penulis.
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
3. Kegiatan Salat Dhuḫȃ yang diadakan oleh MTs Tahdzibun-Nufus
merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh seluruh siswa
Mulai dari kelas VII, VIII dan IV baik putra ataupun putri.
Pelaksanaan Salat Dhuḫȃ ini dilaksanakan setiap hari secara
bergiliran, dimanan setiap kelas mendapatkan dua kali pelaksanaan
dalam satu minggu. hari senin-selasa untuk siswa-siswi kelas VII,
hari rabu-kamis untuk siswa-siswi kelas VIII dan hari jum’at-sabtu
untuk kelas IX. Pelaksanaan Salat Dhuḫȃ di MTs Tahdzibun-
Nufus mendapatkan perhatian yang sangat baik oleh kepala
sekolah, hal ini ditunjukan bahwa pada setiap pelaksanaanya pada
masing-masing kelas dan waktu kepala sekolah menunjuk 2 guru
pendamping untuk mengawasi dan mengatur jalanya Salat Dhuḫȃ ,
guru pendamping tersebut adalah: Ahmad Taufiqillah, S. Ag (guru
praktek ibadah) dan Mohammad Yusuf, S. Ag (guru mata pelajaran
fiqh). selain menjadi guru pendamping dalam pelaksan Salat
Dhuḫȃ , kedua guru tersebut pun ditunjuk untuk menjadi imam
Salat Dhuḫȃ secara berjamaah, meskipun sebaiknya Salat Dhuḫȃ
dilaksanakan munfarid (sendiri-sendiri), tapi karna ini merupakan
sebuah bentuk latihan jiwa untuk mendekatkan diri kepada Allah,
dan sebagai sarana untuk meningkatkan kedisiplinan serta
persatuan maka Salat Dhuḫȃ di MTs Tahdzibun-Nufus
dilaksanakan secara berjamaah.
4. Dari hasil perhitungan yang telah didapat bahwa nilai rxy= 0.521
setelah dibandingkan dengan r tabel dan df 30 maka didapat nilai r
pada taraf signifikan 5% = 0.374 dan pada taraf 1% = 0.478. 0.521
> 0.374 dan 0.521 > 0.478 dengan membandingkan besarnya rxy
80
DAFTAR PUSTAKA
A’yuni, The Power of Dhuha Kunci Memaksimalkan Shalat Dhuha dengan Do’a
do’a Mustajab, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2014
Abdillah, Ubaid Ibnu, Keutamaan dan Keistimewaan, Shalat Tahajjud, Shalat
hajat, Shalat Istikharah, Shalat Dhuha, Surabaya: Pustaka Media, 2008
Al Mahfani, M. Khalilurrahman, Berkah Shalat Dhuha, Jakarta: Wahyu Media,
2008
Al-Ghazali, Ihya ‘Ulm Al-Din, Bairut: Daral-Fikr, 1980, Juz 1
Al-Husain, Al-Imam Abi ibn Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Naisaaburi, Shohih
Muslim, Bairut, Lebanon: Daar Al-Kutub Al-Ilmiah: 2012 Juz 1
Alimin, Kumpulan Shalat Sunah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008
Alkaf, Nuraida Halid, Metodologi Penelitian Pendidikan, Tangerang: Islamic
Research Publishing, 2009
Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : PT
Rineka Cipta, 1992, Cet. Ke X
Ar-Rahbawi, Abd. Qodir, Sholat Empat Mazhab. Ter. Zeid Husain Al-hamid,
Jakarta: Litera Antar Nusa, 2001
Ash-Ahiddieqy, Tengku M. Habsy, Pedoman Sholat, Semarang: Pustaka Rizky,
2001
At-Thabarani , Imam , Mu’zam Al-Awsat, Bairut: Dar Al-fikr, 1981
Basyir, Abu Umar kumpulan sholat sunah dan keutamaanya, Jakarta: Darul Haq,
2014
Charles Schaefer, Cara Mendidi dan Mendisiplinkan Anak, Jakarta: Mitra Utama,
1994
Daud, Imam Abu, Sunan Abu Daud, Bairut: Dar Al-Fikr
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005
Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT
Rieneka Cipta, 2006
Djarot, Srijanto DKK, Tata Negara Sekolah Menengah Umum , Surakarta: PT.
Pabelan, 1994
82
Ghazali, Yusni A, Mukzijat Shalat Dhuha, Jakarata: Himmah Pustaka, 2009, cet.
II
Hadeli, Metode Penelitian Pendidikan, Tangerang : Quantum Teaching, 2006
Haris, Ainal Bin Umar Arifin, 40 Manfaat Sholat Berjama’ah, Jakarta: Darul
Haq, 2000
Hariyanto, psikologi shalat, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2003
Hasil penelitian yang berjudul “Peranan Pelaksanaan Salat Berjamaah Terhadap
Kedisiplinan Siswa Kelas 4 dan 5 MI AL-Islamiyah Kamal Kalideres”,
Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Shalat Malam Berjamaah Terhadap
Kedidiplinan Santri”, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Imran, M., Penuntun Shalat Dhuha, Semarang: Karya Ilmu, 2006
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, PT. Sinergi Pustaka Indonesia:
2012
Komaruddin, Ensiklopedia Manajemen, Jakarta: Bumi Askara,2001
Langgulung, Hasan, Pendidikan dan Peradaban Islam, Jakarta: PT. Maha
Grafindo, 1998, Cet. II
Ma’rufie, el-Sabiel, Dahsyatnya Shalat Dhuha Pembuka Pintu Rezeki, Bandung:
Mizan Pustaka, 2009
Mahmud, Metode Penlitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011
Makhdlori, Muhammad. Menyingkap Mukjizat Shalat Dhuha,Jogjakarta: Diva
Press, 2007
Moenir, Menejemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2010
Mulyadi, Seto, Membantu Anak Balita Mengelola Amarahnya, PT. Gelora Aksara
Pratama, 2004
Munandir, Ensikopedia Pendidikan, Malang: UM-Press, 2001
Musbikin, Imam,rahasia Shalat Dhuha, Yogyakarta: mitra pustaka, 2007
Nata, Abuddin, Menejemen Pendidikan, Mengatasi Kelemahan Pendidikan Islam
Indonesia, Bogor: Kencana, 2003
NN, panduan 23 sholat sunah, do’a dan dzikir, Jakarta: Ciptawidya Swara, 2008
83
Siswa Bersegera ke 5 1
melaksanakan Mushola ketika
shalat dhuha disuruh oleh guru.
dengan senang Tetap khusu’
hati meskipun Guru 6 1
tidak mengontrol
pelaksanaan shalat
dhuha.
Merasa bosan 7 1
dengan
LAMPIRAN 1
pelaksanaan sholat
dhuha
Melaksanakan 8 1
sholat dhuha karna
peraturan di
sekolah
Siswa Kesungguhan 9 1
melaksanakan siswa dalam
shalat dhuha melaksanakan
atas kesadaran sholat dhuha.
sendiri Melaksanakan 10 1
sholat dhuha Tepat
waktu pada waktu
yang dianjurkan.
Landasan dalil
sholat dhuha 14 1
LAMPIRAN 1
Datang ke sekolah 16 1
tepat waktu.
Tidak
meninggalkan 17 1
kelas di saat jam
belajar.
2. Disiplin Disiplin waktu Menyelesaikan 18 1
Siswa tugas tepat waktu
Bersegera Masuk
ke dalam kelas 19 1
setelah waktu
istirahat
Pulang kerumah 20 1
tepat waktu
Memiliki jadwal
belajar di rumah 21 1
Mematuhi dan 22 1
Mentaati peraturan
Disiplin sekolah
Perbuatan mendiskusikan 23 1
pelajaran yang
belum difahami
menyelesaikan 24 1
tugas sendiri (tidak
LAMPIRAN 1
menyontek)
tidak bolos pada 25 1
pelajaran yang
tidak di sukai
menjalankan tugas 26 1
piket
membuang sampah
pada tempatnya 27 1
menjalankan tata
tertib di sekolah 28 1
sekolah
Tidak membuat
keributan di kelas 30 1
JUMLAH 30
ANGKET PENELITIAN
“PENGARUH SHALAT DHUHA BERJAMA’AH TERHADAP
KEDISIPLINAN SISWA DI MTS TAHDZIBUN NUFUS JAKARTA
BARAT”
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
Petunjuk Pengisian :
a. Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi angket.
b. Sebelum menjawab, bacalah terlebih dahulu setiap pernyataan dengan
teliti, kemudian tentukan jawaban anda terhadap masing-masing
pernyataan.
c. Berilah tanda silang ( X ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda,
dan
d. Akhiri pengisian angket ini dengan ucapan “Alhamdulillah” dan saya
ucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan kesediaan anda dalam
mengisi angket ini.
Pertanyaan:
1. Apakah anda melaksanakan shalat dhuha dengan keadaan khusu’?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. Ketika sholat dhuha suasana mushola terkondisikan dengan baik?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
3. Apakah anda bercanda saat sholat dhuha berjama’ah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
4. Ketika hendak sholat dhuha pakaian anda rapih dan bersih?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
5. Apakah ketika guru menyuruh sholat dhuha berjamaah anda bersegera ke
mushola?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
6. Ketika guru tidak mengontrol pelaksanaan shalat dhuha anda tetap khusu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
7. Apakah merasa bosan dengan pelaksanaan shalat dhuha di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
8. Apakah anda melaksanakan shalat dhuha semata-mata hanya karna
peraturan saja?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
9. Apakah anda bersungguh-sungguh dalam mengerjakan shalat dhuha?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
10. Apakah pelaksanaan sholat dhuha di sekolah tepat waktu (waktu yang
dianjurkan) ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
11. Apakah guru memberitahu hukum shalat dhuha?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
12. Dalam praktik sholat dhuha, apakah guru memberitahu tahu tata cara
shalat dhuha?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
13. Apakah anda berusaha menghafal do’a shalat dhuha?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14. Apakah anda diberitahu landasan dalil shalat dhuha oleh guru?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Apakah guru memberitahu keutamaan shalat dhuha?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
16. Apakah anda datang kesekolah tepat waktu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Apakah anda meninggalkan kelas di saat jam belajar?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Ketika guru memberikan tugas, apakah anda menyelesaikanya tepat
waktu?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Ketika waktu istirahat sudah selesai, anda bersegera masuk ke kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
20. Setelah selesai sekolah, Apakah anda langsung pulang kerumah (tepat
waktu) ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
21. Apakah anda membuat jadwal untuk belajar di rumah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
22. Apakah anda mematuhi dan mentaati semua peraturan di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
23. Apakah anda mendiskusikan dengan teman tentang pelajaran yang anda
belum fahami?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
24. apakah anda menyelesaikan sendiri tugas yang diberikan oleh guru, dan
tidak melihat punya teman (tidak menyontek)?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
25. Apakah anda keluar kelas (bolos) di saat jam pelajaran yang tidak anda
sukai?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
26. Apakah anda melaksanakan tugas piket yang telah ditentukan oleh ketua
kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
27. Ketika selesai makan atau minum di kantin, anda membuang sampah pada
tempatnya?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
28. Apakah anda menjalankan peraturan sekolah ?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
29. Apakah anda taat dan patuh pada semua guru di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
30. Di saat guru tidak hadir, apakah anda membuat keributan di kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
LAMPIRAN 3 DATA KESELURUHAN ANGKET
No Res
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 X Y X² Y² XY
ponden
1 1 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 45 56 2025 3136 2520
2 2 2 4 3 4 3 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 2 3 4 3 42 49 1764 2401 2058
3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 2 3 4 3 53 51 2809 2601 2703
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 1 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 51 54 2601 2916 2754
5 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 53 54 2809 2916 2862
6 6 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 3 2 4 53 52 2809 2704 2756
7 7 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 1 1 4 4 3 3 2 1 3 3 3 3 3 4 3 4 4 47 47 2209 2209 2209
8 8 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 58 3136 3364 3248
9 9 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 53 55 2809 3025 2915
10 10 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 4 3 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 48 53 2304 2809 2544
11 11 2 3 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 48 52 2304 2704 2496
12 12 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 52 52 2704 2704 2704
13 13 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 52 54 2704 2916 2808
14 14 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 1 3 4 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 4 50 49 2500 2401 2450
15 15 2 4 4 4 2 2 2 4 4 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 44 51 1936 2601 2244
16 16 2 4 3 4 4 4 3 4 2 3 2 1 4 2 3 4 3 3 2 3 3 2 1 4 4 4 3 4 4 3 45 47 2025 2209 2115
17 17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55 60 3025 3600 3300
18 18 2 3 3 4 2 3 3 4 4 2 1 1 3 2 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 4 39 52 1521 2704 2028
19 19 1 2 4 4 3 1 4 3 3 3 2 2 4 1 2 2 4 3 3 3 1 3 1 2 4 2 2 3 3 4 39 40 1521 1600 1560
20 20 2 2 4 3 2 2 3 2 2 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 4 3 2 4 4 4 37 50 1369 2500 1850
21 21 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 60 2601 3600 3060
22 22 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 49 45 2401 2025 2205
23 23 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 1 1 3 3 3 2 4 3 2 2 4 4 2 4 4 3 4 48 47 2304 2209 2256
24 24 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 46 43 2116 1849 1978
25 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 53 53 2809 2809 2809
LAMPIRAN 3 DATA KESELURUHAN ANGKET
KEDISIPLINAN SISWA
Variabel X Variabel Y
No
(Shalat Dhuha) (Kedisiplinan Siswa)
1 45 56
2 42 49
3 53 51
4 51 54
5 53 54
6 53 52
7 47 47
8 56 58
9 53 55
10 48 53
11 48 52
12 52 52
13 52 54
14 50 49
15 44 51
16 45 47
17 55 60
18 39 52
LAMPIRAN 4
DATA SKOR ANGKET PENGARUH SHALAT DHUHA TERHADAP
KEDISIPLINAN SISWA
19 39 40
20 37 50
21 51 60
22 49 45
23 48 47
24 46 43
25 53 53
26 52 50
27 49 53
28 51 52
29 54 49
30 45 47
1460 1535
LAMPIRAN 5
Tabel Penolong Perhitungan Uji Korelasi Product Moment
No X Y X² Y² XY
Diketahui:
N = 30 ∑Y =1535 ∑Y² = 79135
∑X =1460 ∑X² =71762 ∑XY = 75042
rxy =
10160
√21260 . 17825
rxy =
10160
√378959500
10160
rxy =
19466
rxy = 0.521
INSTRUMEN OBSERVASI
NO ASPEK INDIKATOR
YANG
DIOBS- SKOR KETERANGAN
ERVASI
TB KB B SB
Ruang perpustakaan √
Mushola √
WC Guru √
Mushola dan Aula
WC Murid √
(Ruang serba guna)
Lapangan √
LAMPIRAN 8
INSTRUMEN OBSERVASI
Aula (Ruang √ sedang di renovasi,
Serbaguna)
sehingga keadanya
baik.
Kehadiran guru √
2. Guru
Pengawasan guru dalam √
pelaksanaan keagamaan
Kesiapan siswa √
INSTRUMEN OBSERVASI
kepulangan siswa
kebersihan dan kerapihan √
siswa
LAMPIRAN 9
raan
Siti Asnah, S.Pd.I
6 Guru IPA & MTK Strata 1
NIP 196508302007012006
Drs. Jailani, M.Pd
7 Guru SKI Strata 2
NIP 196403122007011040
Mohamad Yusup, S.Ag
8 Guru Fiqh Strata 1
NIP 196812012007011032
Pend.
Adromi, S.Pd.I
9 Guru Kewarganega Strata 1
NIP 196310092007011020
raan
Achmad Gofur, S.Ag Aqidah
10 Guru Strata 1
NIP 196812192007011025 Akhlak
Teknik Info
Ahmad Muhtaj, S.Kom
11 Guru & Strata 1
NIP -
Komunikasi
Syafi’I, S.Pd
12 Guru SKI & IPS Strata 1
NIP 150430520
Abd. Aziz, S.Pd Bahasa
13 Guru Strata 1
NIP 197411172007101003 Indonesia
Parhaeni, SE
14 Guru Matematika Strata 1
NIP 197806112007102004
Qur’an
15 Hasyim AR, S.Pd.I Guru Strata 1
Hadits
Kurniyawati, S.Pd.I
16 Guru Bahasa Arab Strata 1
NIP 197708152007102004
Ahmad Taufiqillah, S.Ag Praktek
17 Guru Strata 1
NIP - Ibadah
Papat Fathiyah, S. Pd Bahasa
18 Guru Strata 1
NIP - Indonesia
19 Siti Marwiyah, S.Th.I Guru IPS Strata 1
LAMPIRAN 9
NIP -
Marhadi, S. Pd
20 Guru Seni Budaya Strata 1
NIP -
Eldawati, S.Ag Bahasa
21 Guru Strata 1
NIP - Inggris
Soraya Al-Azizah, S. Pd.I
22 Guru PLKJ Strata 1
NIP -
Nur Anisah, S. Pd Bahasa
23 Guru Strata 1
NIP - Inggris
Murwati, S.Pd.I
24 Guru IPA & IPS Strata 1
NIP -
Utami Mutmainah, S. Pd
25 Guru Matematika Strata 1
NIP -
Mar’atul Qibtiyyah, S.Pd
26 Guru Bhs. Arab Strata 1
NIP -
Atria Nova Yunita
27. Guru Bhs. Inggris Diploma 3
NIP -
Siti Nurhasanah, S.Pd
28. Guru IPA Strata 1
NIP -
7 Chairudin CS
JUMLAH SISWA
12 WC Guru 2
13 WC Murid 6
14 Gudang 1
15 Lapangan 1
16 Aula (Ruang Serbaguna) 1
JUMLAH 37