SKRIPSI
Oleh:
DESSY LARASSHINTA
NIM. 1323310028
Dessy Larasshinta
NIM.13233310028
E-mail: Dessylarasshinta01@gmail.com
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
ABSTRAK
Para guru dan dosen yang telah mengajariku berbagai hal, semoga selalu dalam
lindungan Allah AWT.
Amin ya rabbal‟alamin……
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum wr.wb
Alhamdulillahirobbil‟alamin, Puji syukur peneliti panjatkan kehadiratAllah
SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi dapat
terselesaikan dengan baik dan lancar. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi
sebagian tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,
sahabatnya dan para pengikutNya sampai akhir zaman. Allohuma.Amin
Dalam penyusunan skripsi ini hingga terlaksananya seluruh rangkaian
kegiatan penelitian dan terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai
pihak yang memfasilitasi dan membantu terlaksananya kegiatan penelitian.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam suksesnya
program ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. H. A. Ahmad Luthfi Hamidi, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Purwokerto.
2. Dr. H. Munjin, M.Pd.I. selaku Wakil Rektor I Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Purwokerto.
3. Drs. H. Asdlori, M.Pd.I. selaku Wakil Rektor II Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Purwokerto.
4. Dr. H. Supriyanto, Lc., M.S.I. selaku Wakil Rektor III Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Purwokerto.
5. Dr. Kholid Mawardi, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
6. Dr. Fauzi, M.Ag. selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
7. Dr. Rohmat, M.Ag., M.Pd. selaku Wakil Dekan II Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
8. Drs. H. Yuslam, M.Pd. selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto dan Dosen
Pembimbing skripsi yang penuh kesabaran telah memberikan bimbingan dan
arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Dwi Priyanto, S.Ag., M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
10. Segenap dosen, karyawan dan civitas akademika IAIN Purwokerto.
11. Dwi Nurokhayati, S.Pd.I. Kepala Madrasah dan Riyatin, S.Pd.I. selaku Guru
Kelas I MI Ma;arif NU Sokawera.
12. Kedua orang tua bapak Sutarso, mama Eni Haryati, serta adikku Sonny Bayu
Lasono peneliti yang tak henti memanjatkan senandung do‟a serta motivasi
demi kesuksesan keluarga.
13. Seluruh sahabat terbaikku, Afrinatul Maskuroh, Widya Esti Santika, Yana
Amalia, Sri Wahyuni, Supriantoro, Shera Novia Indah, Riezky Wahyu
Apriliani, Evi Savitri, Tri Setyaning Utami, Siska Putri Purwaningrum, Gita
Iliana Purwanti, Citra Dwi Sasongko, Nia Sri Mawarni, Istiqomah Purnama
Sari, Hendri Megi Setiawan, Maita Rizki Amalia, Anis Amalia, Listiyasari,
Tika Astuti.
14. Teman-teman PGMI NR A angkatan 2013, terima kasih atas motivasi,
pengalaman, saran serta kritik yang membangun semoga shilaturrohmi tetap
terjalin dengan baik.
15. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu.
Akhir kata, tidak ada hal yang dapat peneliti berikan untuk menyampaikan
rasa terimakasih ini melainkan doa, semoga apa yang telah diberikan menjadi
amal sholeh dan mendapat balasan dari Allah SWT. Peneliti menyadari masih
banyak kekurangan dari segi penyusunannya. Oleh sebab itu, peneliti berharap
agar skripsi ini dapat dimaklumi.
Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan pihak yang
membutuhkan. Dan pada akhirnya peneliti mengucapkan terimakasih pada semua
pihak yang telah terlibat dalam pembuatan laporan ini.
Akhirul Kalam..
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb..
Penyusun
Dessy Larasshinta
NIM. 1323310028
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan
ب ba‟ B be
ت ta‟ T te
ج jim J je
د dal D de
ر ra´ R er
س Sin S es
ؼ fa´ F Ef
ؽ qaf Q Qi
ؾ kaf K Ka
ك waw W We
ق ha‟ H Ha
م ya' Y Ye
(Ketentuan ini tidak diperlakukan pada kata-kata arab yang sudah diserap ke
dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya)
a. Bila diikuti dengan kata sandang ”al” serta bacan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.
Vokal Pendek
Vokal Panjang
1. Fath}ah + alif ditulis a>
جاهلية ditulis ja>hiliyah
Vokal Rangkap
1. Fath}ah + ya‟ mati ditulis ai
بينكم ditulis bainakum
2. Fath}ah + wawu mati ditulis au
قوؿ ditulis qaul
Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof
أأنتم ditulis a´antum
أعدت ditulis u´iddat
لئن شكػرمت ditulis la´in syakartum
Kata Sandang Alif + Lam
a. Bila diikuti huruf Qomariyyah
1. Pedoman Observasi
2. MetodeDokumentasi
3. Pedoman Wawancara
4. Lembar Hasil Wawancara
5. Instrumen Penyajian Data
6. Foto Dokumentasi
7. RPP Membaca
8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Lokasi Penenlitian
9. Surat Keterangan Telah Melakukan Wawancara
10. Surat Izin Observasi Pendahuluan
11. Surat Keterangan Mengikuti Seminar Proposal
12. Blangko PengajuanJudul Seminar Proposal
13. DaftarHadir Seminar Proposal
14. Surat Rekomendasi Seminar Proposal
15. Surat Permohonan Persetujuan Judul Skripsi
16. Surat Keterangan Persetujuan Judul Skripsi
17. Berita AcaraUjian Seminar Skripsi
18. Surat Keterangan Telah Seminar Proposal Skripsi
19. Berita Acara Mengikuti Sidang Munaqosyah
20. Surat Izin Riset Individual
21. Surat Rekomendasi Munaqosyah
22. Blangko Bimbingan Skripsi
23. Surat Keterangan Wakaf Buku Perpus
24. Sertifikat Komprehensif
25. Sertifikat BTA/PPI
26. Sertifikat Komputer
27. Sertifikat Pengembangan Bahasa Arab
28. Sertifikat Pengembangan Bahasa Inggris
29. Sertifikat KKN
30. Sertifikat PPL
31. TranskipNilai
32. Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
informasi, pikiran dan perasaan pada orang lain. Dengan bahasalah, manusia
manusia, pada gilirannya, menjadi hal yang menyatu karena bahasa adalah
orang lain. Bahasa yang dimaksud, tentunya adalah bahasa verbal, baik lisan
maupun tulisan.1
kegiatan pendidikan anak usia dini. Stimulasi yang tepat sangat dibutuhkan
utama komunikasi yang efektif.2 Di dalam kelas, anak-anak yang fasih dalam
bahasa lisan menjadi pembelajar yang lebih sukses dibanding mereka yang
1
Abdul Wachid & Heru Kurniawan, Kemahiran Berbahasa Indonesia, (Purwokerto:
Kaldera Press, 2013), hlm. 1.
2
Fauzi, Pendidikan Komunikasi Anak Usia Dini, (Purwokerto: STAIN Press, 2013),
hlm.78.
pengetahuan barunya mengenai system bahasa tulis ketika mereka mulai fokus
pada fitur dan konsep bahasa tulis. Anak-anak yang fasih dalam bahasa lisan
Dengan membaca yang baik akan dapat meningkatkan hasil belajar peserta
keterampilan berbahasa itu harus diberikan secara seimbang dan terpadu. Oleh
3
Moh. Sholeh Hamid, Metode Edu Trainment, (Yogyakarta: DIVA Press, 2011), hlm.
166.
Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik) merupakan model yang
metode SAS ini sangat membantu siswa dalam belajar membaca khususnya
mudah mengikuti prosedur dan akan dengan cepat membaca pada kesempatan
didik dalam segala hal terutama semangat belajar. Jika semangat belajar
peserta didik sudah tidak ada, maka kegiatan membaca pun cenderung tidak
akan dilakukan. Hal ini disebabkan juga karena lemahnya kemampuan peserta
yang berkualitas tersebut, guru mengemban amanat yang sangat besar karena
huruf ditingkat pra sekolah atau taman kanak-kanak tentu tidaklah sama. Pada
terutama pada kelas dasar karena hal ini mempengaruhi pada kelas atau
membaca permulaan yang dialami oleh anak disebabkan oleh banyak hal,
penunjang dan sumber-sumber belajar yang tertulis lainnya. Hal ini akan
pada metode tersebut yakni keterampilan memilih kartu huruf, kartu kata, dan
kartu kata yang disusun menjadi kalimat. Dalam hal ini akan melibatkan
permulaan anak nantinya akan meningkat. Oleh karena itu, pengajaran akan
lebih bermakna bagi anak. Menurut Ibu Riyatin S.Pd.I selaku wali kelas I
metode SAS ini sangat cocok diterapkan pada anak didiknya dan terbukti dari
4
Martini Jamaris, Kesulitan Belajar Bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah, Bogor:
Ghalia Indonesia, 2014, hlm.137-138
Analitik Sintetik) Pada Pembelajaran Membaca Permulaan Siswa Kelas 1 MI
B. Definisi Operasional
metode dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu
dipilih. Istilah sintaks umum digunakan dalam ilmu bahasa, tetapi disini
5
Mastur Faizi, Ragam Metode Mengajarkan Eksakta Pada Murid, (Yogyakarta: DIVA
Press, 2013), hlm.20.
6
Suyono & Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012), hlm. 19.
2. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)
dengan urutan :
semula
kartu kata dan kalimat. Sementara anak-anak mencari huruf, suku kata,
keterampilan menulis.7
7
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, (Jakarta:
Kata Pena, 2016), hlm. 34-35.
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahan tulis. Gilet
penglihatan pada kata dan kelompok kata, melihat ulang kata-kata dan
awal yang diberikan kepada anak di kelas 1 sebagai dasar untuk pelajaran
4. MI Ma‟arif NU Sokawera
8
Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011), hlm. 4-5.
C. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
dalam membaca
E. Kajian Pustaka
teori yang relevan dengan permasalahn yang akan diteliti. Dengan tinjauan
pustaka ini penulis dapat mengetahui hasil penelitian terdahulu yang bisa
digunakan.
9
Nurochmah. 2016. Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Menggunakan Media
Pembelajaran Kartu Kalimat Dan Kartu Paragraf Pada Sisa Kelas III MI Muhammadiyah 01
Slinga Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga Semester 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.
Skripsi. Purwokerto : IAIN Purwokerto
10
Alfiah, siti. 2014. Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Media Gambar
Berhuruf Tempel Di MI Ma‟arif Kedungwringin Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas.
Skripsi. Purwokerto: IAIN Purwokerto
11
Hidayatul, Isnainy. 2011. Peningkatan Keterampilan Membaca Melalui Strategi
Information Search Dengan Belajar Kelompok Pada Materi Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II
MIM Sidamulya Kemranjen Banyumas Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi. Purwokerto:
IAIN Purwokerto
mengenai kemampuan membaca anak. Perbedaannya terletak pada metode
berfokus pada membaca nyaring melalui media kartu kata dan kartu
F. Sistematika Pembahasan
ini, maka penulis menyusun secara sistematika mulai dari halaman judul
sampai penutup serta kelengkapan lainnya. Secara garis besar skripsi ini
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir.
kata penutup serta bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-
PEMBELAJARAN MEMBACA
1. Pengertian Metode
a. Makna Metode
Yunani, yaitu methodos. Kata ini berasal dari dua suku kata, yaitu metha
yang berarti “melewati” atau “melalui”, dan hodos yang berarti “jalan”
atau “cara”. Oleh karena itu, metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui
Dalam bahasa inggris dikenal dengan term method dan way yang
mempunyai arti metode dan cara. Dalam bahasa arab, kata metode
Indonesia, metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk
dari awal sampai akhir, yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata
pokok bahasan sebagai bagian dari kurikulum yang mencakup isi atau
dengan urutan :
12
Mastur Faizi, Ragam Metode Mengajarkan Eksakta pada Murid, …hlm. 12-13.
13
Ardi Setyanto, Panduan Sukses Komunikasi Belajar-Mengajar, (Jogjakarta:DIVA
Press,2014), hlm.161-162.
a. Struktural menampilkan keseluruhan
semula14
sebuah kalimat yang utuh. Mula-mula anak disuguhi sebuah struktur yang
bahwa itu ucapan bukan tulisan, unsur bahasa dalam metode ini ialah
baru bagian. Yang dimaksud disini adalah anak dilatih menguraikan kata-
kata dari sebuah kalimat, lalu kata, suku kata, hingga huruf dalam suku
kata. Lanjut suku kata menjadi kata dan kata menjadi kalimat awal.
14
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, (Jakarta:
Kata Pena, 2016), hlm. 34-35.
15
Rina Oktaviani. Dkk, Anak Islam Gemar Membaca, (Jakarta: Eska Kids, 2014),
hlm.18.
Pembelajaran membaca dengan metode SAS ialah pembelajaran
i-ni-bo-la-sa-ya
i-n-i-b-o-l-a-s-a-y-a
i-ni-bo-la-sa-ya
kalimat secara utuh. Yang kemudian Analitik yaitu proses penguraian dari
kalimat menjadi kata kemudian suku kata dari ini bola saya menjadi kata i-
ada di dunia merupakan suatu yang struktur yang terdiri atas berbagai
terdiri atas bagian yang lebih kecil, yang satu dengan yang lain saling
Jadi, proses analisis sintesis dalam diri manusia adalah proses yang
c) Landasan pedagogik
dan kebahasaan.
2. Membimbing siswa untuk menemukan jawaban dalam
d) Landasan linguistik
Fungsi bahasa adalah alat komunikasi maka selayaknya bila bahasa ini
sebagian besar penutur bahasa adalah penutur dua bahasa yaitu bahasa
Sintetik) yaitu:
berikutnya.
16
http://www.rijal09.com/2016/04/pengertian-metode-sas.html diakses pada tanggal 13
Desember 2017 pukul 11.58 WIB
3) Berdasarkan landasan linguistic, metode ini akan menolong anak
sebagai berikut:
17
http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2013/08/hakikat-metode-sas.html diakses pada
tanggal 13 Desember 2017 pukul 11.10 WIB
18
http://rosid430.blogspot.co.id/2013/07/membaca-permulaan-dengan-metode diakses
pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 13.20 WIB
6. Kelebihan dan Kekurangan Metode SAS
kesempatan berikutnya.
saat ini.
di pedesaan.
e) Oleh karena agak sukar mengajarkan para pengajar metode SAS maka
19
Imas Kurniasih & Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran, …hlm. 35
B. Pembelajaran Membaca
1. Pengertian Membaca
dan ingatan”.
stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk
20
Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa Bandung, 2008), hlm.7.
lambang/tanda/tulisan menjadi wujud bunyi yang bermakna.21 Sedangkan
dalam bunyi. Oleh sebab itu kegiatan membaca ditentukan oleh kegiatan
dikarenakan jika dasar tersebut tidak kuat maka pada tahap selanjutnya
sebuah teks bacaan. Dalam hal ini pembaca harus mampu memahami
3. Jenis Membaca
21
H. Dalman, Keterampilan Membaca, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 7
22
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2005), hlm.2
23
H. Dalman, Keterampilan Membaca, …hlm. 8
membaca terkait dengan pendengaran atau mengidentifikasi huruf), dan
penglihatan).
membaca dalam hati (silent reading) yang dibagi dalam dua jenis
24
Henri Guntur Tarigan, MEMBACA Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa, 2008), hlm. 13
2) Membaca telaah bahasa, jenis membaca ini mencakup:
tiga tahapan atau tingkatan yakni tahapan prabaca, tahapan membaca dan
berikut:
a. Kegiatan Prabaca
drama kreatif.
tujuan bahan cetakan dan tentang hubungan bahasa bicara dan bahasa
dari sebuah buku. Jika tebalnya 100 halaman, suruh siswa mengambil 3
membangkitkan rasa ingin tahu dan minat siswa kepada buku tersebut.
bagaimana melakukannya.
c. Kegiatan Pascabaca
a. Manfaat Membaca
lain seperti televise dan radio, namun peran membaca tak dapat
paling umum adalah kita dapat belajar dari pengalaman orang lain.
Manafaat khusus dari kegiatan mebaca adalah bahwa orang yang rajin
tua. Ini menurut riset mutakhir tentang otak. Bahkan, secara tegas,
27
Yunus Abidin, Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter…., hlm.24.
Beberapa manfaat membaca, menurut Gray dan Rogers
diantaranya adalah:
tuturkatanya.28
b. Tujuan Membaca
1. Kesenangan
diketahuinya
yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan
detail or facts)
29
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar…hlm.11-12
mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for
sequence or organization)
to classify)
(reading to evaluate)
30
Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca,… hlm. 11-13
31
Martini Jamaris, Kesulitan Belajar Bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah,… hlm. 17
(3) Terlalu imajinatif, terutama bila pembaca menganggap telah
ke dalam dua faktor yaitu faktor yang bersifat ekstrinsik (yang berasal dari
dalam pembaca) dan faktor yang bersifat intrinsic (berasal dari luar
pembaca).
kategori, yakni (1) unsure yang berasal dari dalam teks bacaan dan (2)
unsur yang berasal dari luar lingkungan baca. Kategori pertama berkenaan
dengan fisik menurut hasil penelitian Ekwal & Shanker (1983) dan
dengan latarnya.
hilang.
Misalnya huruf (m) menjadi (n), (r) menjadi (l), dan lain
sebagainya.
diterimanya.
bermakna.
pendengaran.
yang dimilikinya.
(3) Sikap dan minat, sikap biasanya ditunjukkan oleh rasa senang dan
latar kebudayaannya.
seseorang.
hambatan seperti:
sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan
32
Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, …hlm. 28-31
menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik.
Oleh karena itu guru perlu merancang suatu model pembelajaran membaca
prinsip yaitu prinsip linguistic (ilmu bahasa) yang memandang satuan bahasa
satuan bahasa dibawahnya yakni kata. Suku kata dan fonem (huruf-huruf).
itu pengajaran akan lebih bermakna bagi anak karena bertolak dari suatu yang
dikenal dan diketahui anak. Hal ini memberikan dampak positif terhadap daya
33
Rina Oktaviani. Dkk, Anak Islam Gemar Membaca,….hlm.18.
BAB III
METODE PENELITIAN
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan
jenis penelitian, tempat penelitian, objek penelitian dan subjek penelitian, metode
Pada metode penelitian ini, penulis menggunakan teknik kualitatif yang meliputi:
A. Jenis Penelitian
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yang kita alami.
34
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Purwokerto, (Purwokerto, STAIN Press,2014), hlm. 7.
35
Djamal, Paradigma Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2015), hlm 9.
fenomena yang dapat ditangkap oleh penulis dengan menunjukkan bukti-
yang bersifat radikal, sehingga pemaknaan terhadap suatu gejala sajaa, dalam
B. Sumber Data
1. Setting Penelitian
36
Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 2009), hlm. 159-
161
37
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004), hlm. 53.
b. Sepengetahuan peneliti bahwa sekolah ini belum ada penelitian
di MI Ma‟arif NU Sokawera.
anak. Oleh karena itu, pengajaran akan lebih bermakna bagi anak .
2. Subjek Penelitian
yang didapat dari subjek utama penelitian. Berikut adalah pihak yang
a. Guru Kelas I
penelitian ini adalah Ibu Riyatin, S.Pd.I. Guru sebagai fasilitator bagi
dan menyenangkan.
b. Siswa Kelas I
Dari siswa akan diperoleh data tentang hasil atau manfaat yang
metode SAS oleh karena itu subjek kedua yang ada dalam penelitian
c. Kepala Madrasah
dalam penelitian.
meliputi sejarah berdiri dan lokasi geografis, visi dan misi sekolah,
sarana prasarana.
3. Objek Penelitian
38
Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
Humaniora Pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), hlm. 135.
C. Teknik Pengumpulan Data
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
a. Observasi
cara mengamati objek secara cermat dan terencana.40 Alat yang digunakan
orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek
39
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 308.
40
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,
(Yogyakarta: BPFE, 2011), hlm 93.
41
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D, …hlm. 203.
Alasan menggunakan metode ini karena metode ini memungkinkan
pendahuluan (2) Senin, 25 September 2017 (3) Selasa, 3 Oktober 2017 (4)
Rabu, 11 Oktober 2017 (5) Sabtu, 28 Oktober 2017 (6) Rabu, 1 November
2017 (7) Kamis, 9 November 2017. Metode observasi ini peneliti gunakan
b. Wawancara
maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to
lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subyek. Wawancara seperti ini
bersifat luwes dan biasanya direncanakan agar sesuai dengan subjek dan
September 2017, Selasa, 3 Oktober 2017 dan Rabu, 11 Oktober 2017 ini,
metode ini adalah bertanya dengan beberapa pihak yang terkait dengan
42
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D,… hlm. 194.
1) Guru Kelas I
2) Siswa Kelas I
3) Kepala Madrasah
c. Dokumentasi
dokumenter atau catatan yang telah ada. Penulis menggunakan metode ini
penelitian.
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.44 Patton (1980) dalam
43
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D,… hlm. 329.
44
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D,… hlm. 334.
proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah
model analisis data yang dikembangkan oleh Miles and Huberman (1984)
sampai tuntas, sampai data yang diperoleh sudah jenuh atau tidak ditemukan
data baru. Model interaktif kegiatan analisi data tersebut yaitu mulai dari
lapangan.48
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,
45
Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, (Bandung :
Alfabeta, 2004), hlm. 43
46
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014), hlm. 247
47
Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan,… hlm. 45
48
Muhammad Ali, Strategi Penelittian Pendidikan... hlm.159
makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data makin banyak,
kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya
dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
mudah dipahami.50
Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) menyatakan bahwa yang paling
49
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D,… hlm. 338.
50
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D, …hlm. 341.
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
naratif.
c. Conclusion Drawing/Verification
diawal bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
reduksi data, menyakjikan data. Dari kedua jenis analisis data tersebut
51
Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan...hlm. 46
52
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D, …hlm. 345.
barulah dapat ditarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan berfungsi untuk
53
Endang Mulyatiningsih, Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, (Bandung :
Alfabeta, 2004), hlm. 46
BAB IV
A. Penyajian Data
dan atas yang hanya diberi waktu dua jam pelajaran dalam seminggu
roda dua maupun roda empat karena terletak disamping jalan raya.
Sokawera55
54
Hasil wawancara dengan Ibu Dwi Nurokhayati, S.Pd.I., selaku kepala MI Ma‟arif NU
Sokawera, dikutip pada hari senin tanggal 25 September 2017
55
Hasil wawancara dengan Ibu Dwi Nurokhayati, S.Pd.I., selaku kepala MI Ma‟arif NU
Sokawera, dikutip pada hari senin tanggal 25 September 2017
b. Profil Madrasah
C. Jenjang Akreditasi :B
Kab. Purbalingga
berakhlak mulia.”
yang semua berasal dari tamatan S1. Untuk lebih jelasnya penulis
Tabel 1
Keadaan guru dan karyawan MI Ma‟arif NU Sokawera
Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga
Pendidikan
No Nama guru Jabatan Status
Terakhir
1 Dwi Nurokhayati,S.Pd.I. S1 Kepala Madrasah PNS
56
Dokumentasi MI Ma‟arif NU Sokawera, dikutip pada hari senin tanggal 25 September
2017
f. Keadaan Peserta Didik
Tabel 2
Daftar Peserta Didik MI Ma‟arif NU Sokawera
JENIS KELAMIN
KELAS JUMLAH
Laki-laki Perempuan
I
10 10 20
II
10 11 21
III
7 10 17
IV
8 8 16
V
10 7 17
VI
6 9 15
JUMLAH 51 55 106
berikut :
57
Dokumentasi MI Ma‟arif NU Sokawera, dikutip pada hari senin tanggal 25 September
2017
Table 3
Data Siswa Kelas I MI Ma‟arif NU Sokawera
1 P
Adisa Aqila Salwa
2 L
Aflah Khaiiran Dziiban
3 L
Catur Bagaskara
4 L
Devindra Al Vino
5 P
Faiza Nihayati Khumairah
6 L
Labib Rizki Mubarok
7 P
Lathifatul Maryam
8 P
Leidena Josi Nurullah
9 P
Miftahul Firdausi
10 P
Milatul Ulia Rahmadani
11 L
M. Arrafi Yudha Pamungkas
12 L
M. Jasir Arkan
13 L
M. Syafiq Pradana
14 P
Nihayatul Aula Rahma
15 L
Qibran Diaz Anugrah
16 L
Raditya Nur Rofiq
17 L
Sa‟idul Inhadi
18 P
Ufaira Sahla Nur Adwa
19 P
Vanessa Syafa Anggelita
20 P
Wiliana Nur Chasanah Shafa
yang tidak sedikit maka harus sesuai dengan kemampuan dan tujuan.
memenuhi.58
58
Hasil Wawancara dengan Ibu Dwi Nurokhayati, S.Pd.I., selaku kepala MI Ma‟arif NU
Sokawera, dikutip pada hari senin 25 September 2017
59
Dokumentasi MI Ma‟arif NU Sokawera, dikutip pada hari Senin tanggal 25 September
2017
ruang kepala madrasah, ruang perpustakaan, dan ruang lainnya.
Tabel 4
Daftar Bangunan MI Ma‟arif NU Sokawera
Tabel 5
Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran MI Ma‟arif NU
Sokawera
Tabel 6
Sarana Prasarana Pendukung lainnya
1. Komputer 3 Baik
2. Printer 4 Baik
3. Televisi 1 Baik
8. Modem 2 Baik
9. Laptop 3 Baik
antara lain terdiri dari peserta didik, guru, kepala sekolah, bahan atau
60
Hasil wawancara dengan Ibu Dwi Nurokhayati, S.Pd.I., selaku kepala MI Ma‟arif NU
Sokawera, dikutip pada hari Selasa pada tanggal 3 Oktober 2017
mempersiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam
dilakukan guru.61
metode ini anak akan lebih mudah untuk membaca karena metode ini
pelaksanaan dan penilaian. Pada bab ini peneliti dapat menyajikan data
sebagai berikut:
61
Heru Kurniawan, Pembelajaran Kreatif, (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 70.
62
Hasil wawancara Ibu Riyatin selaku guru kelas I, dikutip pada tanggal 11 Oktober 2017
a. Perencanaan Penerapan Metode SAS (Struktural Analitik
Sintetik)
yang mengerjakannya.
Dalam buku baca ini peserta didik dituntut untuk terlebih dahulu
tersedia di kelas seperti papan tulis, buku, media lain yang dibuat
dibacanya.
Sintetik)
pada saat itu. Pada kegiatan inti guru menggunakan metode dan
jarinya)
ibu guru.
membaca, siapa yang mau belajar membaca sama ibu guru?” Kata
bu guru lagi.
63
Hasil wawancara Ibu Riyatin, S.Pd.I dikutip pada tanggal 23 Oktober 2017
“Ayo kita sama-sama belajar membaca ya? Masih semangat
Kata bu guru.
Gambar 1
i-ni-bo-la-sa-ya
i-n-i-b-o-l-a-s-a-y-a
i-ni-bo-la-sa-ya
untuk mengikutinya.
“Coba bawahnya lagi ini huruf apa saja.” Kata bu guru lagi.
dengan media kartu kata tersebut antara peserta didik satu dengan
64
Hasil observasi pembelajaran langsung dikutip pada tanggal 23 oktober 2017
Pembelajaran pada hari ini dimulai dengan salam,
Gambar 2
diucapkan gurunya.
sebagai berikut :
65
Hasil observasi pembelajaran langsung dikutip pada tanggal 1 November 2017
Pembelajaran pada hari ini di mulai dengan salam dan
tulis.
Gambar 3
Zah-ra-su-ka-bu-ah-je-ruk
Z-a-h-r-a-s-u-k-a-b-u-a-h-j-e-r-u-k
Zah-ra-su-ka-bu-ah-je-ruk
kurang tepat pada saat proses penggabungan kata dan pada saat
salam.66
permulaan kelas 1
66
Hasil observasi pembelajaran langsung dikutip pada tanggal 9 November 2017
3. Analisis Data Tentang Penerapan Metode SAS Pada
lain:
3) Membuat silabus
a. Pengorganisasian
memperlancar membaca.
b. Pelaksanaan
dengan tujuan agar peserta didik lebih memahami apa yang akan
antara guru dengan peserta didik sudah terjalin sangan baik yaitu
menyenangkan.
c. Pengawasan
setiap harinya setelah selesai jam sekolah. Hal ini dilakukan untuk
yang berbeda-beda.
dengan urutan:
struktural semula
didik.
jawab dengan guru mengenai isi teks bacaan yang dibaca dan
dengan lancar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
karena pada prinsipnya model ini memiliki langkah operasional dengan urutan
penguraian dari bentuk kalimat ke dalam bentuk kata, dari bentuk kata ke suku
kata dari suku kata ke huruf dan sintetik merupakan penggabungan kembali
membaca yang lain metode SAS ini sangat membantu siswa dalam belajar
rupa membuat anak mudah mengikuti prosedur dan akan dengan cepat
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai “Penerapan
Pelajaran 2017/2018”, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan peneliti yang
1. Kepala Madrasah
guru dapat terus belajar dan belajar menjadi lebih baik lagi.
2. Guru Kelas 1
yang aktif dan bermakna sesuai materi yang akan diajarkannya, khususnya
membaca.
b. Dapat memanfaatkan semaksimal mungkin baik media atau alat peraga
a. Diharapkan peserta didik selalu focus mengenai materi yang diajarkan oleh
guru.
b. Diharapkan selalu rajin dan giat membaca di rumah maupun sekolah agar
membacanya lancar.
4. Bagi Peneliti
C. Kata Penutup
masih jauh dari kata sempurna. Peneliti menyadari masih banyak sekali
kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, peneliti membuka lebar
bermanfaat baik bagi peneliti itu sendiri dan pembaca pada umumnya. Tak lupa
peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, baik materiil maupun non materiil. Sehingga skripsi dapat
tersusun dengan baik. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal dan
Peneliti
Dessy Larasshinta
NIM. 1323310028
DAFTAR PUSTAKA