SKRIPSI
Oleh:
Anisa
NIM 11190182000014
JAKARTA
2023
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan untuk dapat memperoleh
gelar sarjana strata satu pada program studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat beserta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan
para pengikut ajaran Islam sampai akhir zaman.
Dengan pertolongan Allah dan usaha yang bersungguh-sungguh penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru di SMA Negeri 1 Tirtayasa Serang Banten.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan, kelemahan dan
masih jauh dari kesempurnaan. Namun demikian penulis berharap semoga dengan adanya
skripsi ini mudah-mudahan dapat membawa manfaat sebagai bahan pertimbangan dan
khazanah ilmu pengetahuan.
Skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak,melalui
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Siti Nurul Azkiyah M.Sc.,Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd. Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. H. Mahsusi, M.M. Dosen Pembimbing I, yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing, mengarahkan, memotivasi
penulis dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
5. Dr. Faizah, M.Pd. Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, tenaga
dan pikirannya dalam membantu, membimbing, mengarahkan, memotivasi
penulis dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
6. Dr. Jejen Musfah, M.A. Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis selama menjalani perkuliahan.
7. Dr. Siti Nurhasanah, M.Pd. Dosen Penguji I, yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikirannya dalam membantu, membimbing, mengarahkan, memotivasi
iii
penulis dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
8. Dr. Khalilah, M.Pd. Dosen Penguji II, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikirannya dalam membantu, membimbing, mengarahkan, memotivasi penulis
dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Manajemen Penddikan yang telah
mendidik, membimbing, dan memotivasi serta memberikan pelayanan yang baik
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
10. Ibu Kusmiati, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tirtayasa yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan
membantu dalam penyebaran angket kepada rekan-rekan guru SMA Negeri 1
Tirtayasa.
11. Bapak Hafid Mahfudi, S.Pd, M.Pd, selaku Wakasek Kurikulum SMA Negeri 1
Tirtayasa yang telah banyak membantu menyebar angket kepada kepala dan
dewan guru SMA Negeri 1 Tirtayasa dan memberikan arahan kepada penulis
dalam proses penelitian.
12. Ibu Suhriyah, S.Ag, M.Pd, selaku Wakasek Humas yang telah banyak membantu
dan memberikan arahan kepada penulis dalam proses penelitian.
13. Seluruh Guru dan Staff SMA Negeri 1 Tirtayasa yang telah membantu,
membimbing, mengarahkan, memotivasi dan memberikan do’a, dukungan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Masim dan Ibunda Nurdiyah atas segala
ridho, do’a, kasih sayang, kesabaran, motivasi, nasehat, serta dukungan moral dan
materil. Hingga tak mudah menggambarkan seberapa besar perjuangannya yang
telah diberikan kepada penulis. Sehingga perjuangan dan pengorbanan yang telah
diberikan penulis tidak dapat dituliskan dan disampaikan dengan kata-kata.
15. Seluruh adik penulis, Ilham, Mariyam, Aminah, yang telah memberikan
kehangatan di rumah dan memberikan semangat untuk segera menyelesaikan
skripsi ini.
16. Seluruh penghuni kosan H. Eem, Riska, Ika, Silna, Sasya, yang selalu
memberikan semangat, do’a dan dukungan serta selalu meramaikan kosan penulis
dengan penuh canda, tawa, sedih, dan bahagia.
iv
17. Seluruh Saudara dan teman teman terdekat Teh Nada, Teh Cila, Teh Sakiyah, Teh
Uun, Juleha, Juriyah, Nurasiyah, Nabilah, Ikoh, Incha, Putri, Ucu, Aan, dan Firda
yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama mengerjakan skripsi.
18. Seluruh teman-teman Program Studi Manajemen Pendidikan Angkatan 2019
terkhusus Alfi, Salbi, Siffa, dan Alyvia yang telah berjuang bersama hingga
berada di tingkat akhir ini beserta pihak yang telah membantu dalam berbagai hal
serta motivasi, doanya untuk penulis.
19. Seluruh teman-teman KKN Alfa X 139 terkhusus Khairunnisa Munir dan Sukma
Wijaya yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis selama
penyelesaian penulisan skripsi.
20. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini namun tidak dapat
disebutkan satu persatu.
21. Terimakasih untuk diri sendiri, karena telah mampu berusaha keras dan berjuang
sejauh ini. Mampu mengendalikan diri dari berbagai tekanan di luar keadaan dan
tak pernah memutuskan menyerah sesulit apapun proses penyusunan skripsi ini
dengan menyelesaikan sebaik dan semaksimal mungkin, ini merupakan
pencapaian yang patut dibanggakan untuk diri sendiri.
Hanya harapan dan do’a yang bisa penulis panjatkan, semoga segala kebaikan
yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dan mendapatkan balasan
yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis berharap menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua hal yang terlibat.
Aamiin.
Jakarta, 22 April 2023
Penulis
Anisa
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 9
vi
10. Indikator Supervisi Kepala Sekolah ................................................................. 44
C. Penelitian Relevan .................................................................................................. 46
D. Kerangka Berpikir ................................................................................................... 48
E. Hipotesis Penelitian ................................................................................................ 50
vii
2. Visi dan Misi .................................................................................................... 69
3. Data Guru SMA Negeri 1 Tirtayasa ................................................................ 70
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian .............................................................................. 73
1. Deskripsi Data Variabel X ............................................................................... 73
2. Deskripsi Data Variabel Y ............................................................................... 77
C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................... 82
1. Uji Normalitas .................................................................................................. 82
2. Uji Linearitas.................................................................................................... 83
D. Pengujian Hipotesis ................................................................................................ 84
1. Uji Parsial (Uji-T) ............................................................................................ 84
2. Regresi Linear Sederhana ................................................................................ 86
3. Koefisien Determinasi...................................................................................... 87
E. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................................. 88
BAB V PENUTUP............................................................................................................. 91
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 91
B. Saran ....................................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Edi Rismawan, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi Guru Terhadap
Kinerja Mengajar Guru”, Jurnal Administrasi Pendidikan,(Vol. XXII, Nomor 1, Tahun 2015),
https://ejournal.upi.edu/index.php/JAPSPs/article/view/5925, diakses pada tanggal 20 Maret 2023 pukul 23.34
WIB
2
Aguslani Mushlih dan Rudi Ahmad Suryadi, Supervisi Pendidikan Teori dan Praktik, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2018), Cet. 1, hlm. 2
1
2
pendidikan harus bekerja sama untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan
mampu meningkatkan sumber daya manusia. Salah satu komponen penting dalam
pendidikan yakni guru atau tenaga pendidik.
Guru atau tenaga pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan
dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.3 Guru adalah sales agent dari lembaga
pendidikan. Guru dianggap sebagai kunci dalam menentukan keberhasilan sebuah
lembaga pendidikan. Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
pada bab 1 pasal 1 dinyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru sebagai tenaga edukatif yang
berperan menjalankan tugasnya dengan kompeten dan profesional. Guru tidak hanya
melakukan pengajaran atau transfer ilmu pengetahuan saja, tetapi juga dituntut untuk
mampu memberikan bimbingan, keteladanan, pelatihan pada peserta didik dan
pengabdian pada masyarakat serta melakukan tugas-tugas administratif lainnya.4
Pendidik merupakan salah satu tokoh penting dalam meningkatkan mutu
pendidikan karena Pendidik secara langsung berhadapan dengan peserta didik dalam
proses belajar mengajar. Peran Pendidik menurut Imron sebagai (1) figure pembaruan,
(2) berperan juga sebagai mediator yang memungkinkan terwujudnya kondisi menjadi
baik dari aspek subjek peserta didik untuk transfer kwonledge, (3) bertanggung jawab
agar terwujudnya hasil dari pembelajaran subjek yaitu peserta didik, (4) dituntut
menjadi contoh subjek didik, (5) bertanggung jawab secara professional
meningkatkan kemampuannya; serta (6) menjaga kode etik secara profesional.5
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: (1)
menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
3
I Nyoman Sanglah, “Peningkatan Kinerja Guru Melalui Supervisi Kepala Sekolah pada Sekolah
Dasar”, Jurnal Pendagogi dan Pembelajaran, (Vol. 4, Nomor 3, Tahun 2021),
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/40700, diakses pada tanggal 01 Mei 2023 pukul 11.05
WIB
4
Masrum, Kinerja Guru Profesional, (Jawa Tengah: Eureka Media Aksara, 2021), Cet.1, hlm. 11
5
Ujang Yosep Ayubi, “Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kinerja Guru”, Jurnal Manajemen dan Ilmu Pendidikan,(Vol. 2, Nomor 2, Tahun 2020),
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/manazhim/article/view/706/595, diakses pada tanggal 01 Mei 2023 pukul
14.11 WIB.
3
6
Nita Kanya dkk, “Factors Affecting Teacher Performance”, Internastional Journal of Evaluation and
Research in Education (IJERE), (Vol. 10 No. 4 Desember 2021),
https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1328059.pdf, diakses pada tanggal 3 Januari 2023 pukul 11.03 WIB.
5
terhadap motivasi kerja, prestasi, dan profesionalisme guru ialah layanan supervisi
kepala sekolah.7
Supervisi pendidikan merupakan suatu proses pengawasan yang dilakukan
oleh pemimpin yaitu kepala sekolah (supervisor) kepada guru serta pegawai dan
murid untuk mencapai mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah.8 Menurut
Nawawi, kepala sekolah tersebut diartikan sebagai pemimpin dan supervisor
pendidikan di lembaga pendidikan yang disebut sekolah. Peran utama sebagai kepala
sekolah adalah meningkatkan kinerja guru dan berupaya memperbaiki mutu sekolah
yang dikelolanya. Dapat dikatakan bahwa baik buruknya guru dalam pelaksanaan
proses pembelajaran tergantung pada supervisi seorang kepala sekolah, supervisi
dilaksanakan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas diri seorang guru yang
mempengarui profesi guru tidak terlepas dari rendahnya kontribusi kepala sekolah
dalam membina guru disekolah melalui kegiatan supervisi. Oleh karenanya kegiatan
supervisi dipandang mampu untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses
pembelajaran.
Mengingat pentingnya guru dalam pendidikan, maka diperlukan upaya untuk
meningkatkan kinerja guru. Dalam hal ini, pemerintah telah melakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan kinerja guru di antaranya melalui perantaran-perantaran,
diklat, penyetaraan pendidikan dan peningkatan penghasilan melalui program
sertifikasi guru, namun kenyataannya kinerja guru belum maksimal dalam mengelola
pembelajaran. kualitas guru di Indonesia masih tergolong relatif rendah, hal ini antara
lain di sebabkan oleh tidak terpenuhinya kualifikasi pendidikan minimal terutama
dalam mengacu pada amanat undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Dilansir dari kompasiana.com berdasarkan survey dari
PERC (Politic and Economic Risk Consultan), kualitas pendidikan di Indonesia
berada pada urutan terakhir yaitu urutan ke 12 dari 12 negara di Asia. Salah satu yang
menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya kualitas
guru. Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2021 sampai 2015, sekitar 81% guru
7
Teguh Prayitno, “Analisis Penerapan Supervisi Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kualitas
Pendidikan”, Al-Hasanah : Jurnal Pendidikan Agama Islam, (Vol. 7, Nomor 1, Tahun 2022),
https://jurnal.staip.ac.id/index.php/hasanah/article/view/55/37, diakses pada tanggal 4 Maret 2023 pukul 12.23
WIB
8
Fitriyani, “Efektivitas Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah Dala Meningkatkan Kinerja Guru
Pendidikan Agama Islam”, Jurnal el-Ghiroh, (Vol.2 , Nomor 02, September 2018),
https://jurnal.staibsllg.ac.id/index.php/el-ghiroh/article/view/67/52, diakses pada tanggal 4 Maret 2023 pukul
12.01 WIB.
6
di Indonesia bahkan tidak mencapai nilai minimum. Dari hasil data tersebut
menggambarkan bahwa kapabilitas dan kuantitas tenaga pengajar yang tidak
kompetensi tentunya akan berdampak pada kualitas pendidik.
Faktor utama yang menyebabkan rendahnya kualitas guru di Indonesia adalah
kurang maksimalnya manajemen sumber daya manusia dalam perekrutan guru.
Menurut RISE (Research on Improving System of Education) menunjukkan lebih
dari 50% guru di Indonesia adalah pegawai negeri dan 90% tumpuan belajar ada pada
mereka padahal kualitas mereka tidak dapat terjamin dengan baik. Sehingga sulit
membedakan tenaga pendidik yang benar-benar ingin mengajar atau sekedar ingin
memperoleh jabatan pegawai pemerintah. Selain itu kualifikasi guru yang belum
melewati standar mutu pendidikan yang dibutuhkan, masih banyak guru yang malas
meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dalam mengajar, hal ini berdampak pada
kualitas anak yang diajar. Padahal kualitas seorang guru sangat menjamin hasil
kualitas peserta didik yang akan dihasilkan. 9
Menurut penelitian Sulistianto tahun 2014 bahwa supervisi kepala sekolah
mempunyai pengaruh positif pada kinerja guru. Namun pada penelitian Pramesti
tahun 2016 supervisi kepala sekolah hanya memberikan kontribusi sebesar 1,8% pada
kinerja guru. Menurut penelitian Setyawati dan Rohiat tahun 2017 adanya supervisi
yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas membutuhkan adanya koordinasi,
namun pada kenyataannya antara pengawas dan kepala sekolah sering tidak
melakukan koordinasi dan menjalankan tugas dengan pandangan yang berbeda
sehingga pengawasan tidak berjalan dengan optimal karena menimbulkan ambigu
bagi guru untuk menentukan standar yang benar dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. dengan demikian kontribusi dari supervisi kepala sekolah sangat minim
sekali pada peningkatan kinerja guru disekolah. Sehubungan dengan adanya research
gap pada supervisi kepala sekolah, maka perlu dilakukan penelitian pula mengenal
besarnya pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru.
Peran kepala sekolah sangat besar dan berpengaruh untuk meningkatkan
kompetensi dan kinerja guru. Salah satu fungsi utama kepala sekolah adalah
supervisor yaitu membina, melatih, mendidik, mengawasi, menilai, dan memberikan
contoh kerja terbaik bagi seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya. Program
9
Mita Meriska, Kompasiana.com, 23 September 2022,
https://www.kompasiana.com/mitameriska/632ca02b08a8b520ef238812/benarkah-kualitas-guru-di-indonesia-
masih-rendah?page=1&page_images=1, diakses pada tanggal 2 Maret 2023 Pukul 11.04 WIB.
7
supervisi akademik akan terus mengevaluasi dan mampu meningkatkan kinerja guru
jika dilakukan secara konsisten dan serius oleh kepala sekolah. Guru akan merasa
termotivasi jika dilakukan pengawasan yang ketat dan akan meningkatkan kualitas
dirinya secara bertahap.10
Secara umum kinerja guru sudah tergolong baik, terdapat beberapa
pendidikan yang sangat memperhatikan kinerja gurunya, salah satunya adalah SMA
Negeri 1 Tirtayasa. Untuk mencapai visi misi SMA Negeri 1 Tirtayasa tersebut sangat
bersungguh-sungguh dalam meningkatkan kinerja gurunya. Hal ini dilihat dari
supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan secara observasi kelas, dan dilaksanakan
menyeluruh pada rapat mingguan sesuai dengan keperluan dan dilaksanakan minimal
1 tahun sekali, kehadiran semua guru selalu tepat waktu dalam mengajar mulai jam
11
pertama sampai terakhir. Selain itu kinerja guru di SMA Negeri 1 Tirtayasa
berkinerja dengan sangat baik dilihat dari laporan harian guru, hasil evaluasi siswa
dan orangtua, nilai siswa, pengakuan peserta didik melalui survey serta berdasarkan
hasil supervisi dan evaluasi.
Walaupun secara umum kinerja guru sudah optimal, tetapi masih terdapat
guru yang kinerjanya masih kurang dalam bidang teknologi. Masih ada beberapa
guru yang perlu ditingkatkan kinerjanya. Dalam hal ini biasa terjadi pada beberapa
guru lama yang penguasaan IT nya kurang mumpuni sehingga sudah mulai menurun
karena usia. Adapun dalam segi sarana dan prasarana yang kurang seperti belum
meratanya pembagian Infokus di setiap kelas sehingga keperluan untuk pembelajaran
tidak terpenuhi. Hal ini senada dengan yang disampaikan kepala Sekolah SMA Negeri
1 Tirtayasa yaitu untuk sarana dan prasarana sudah ada tetapi belum memenuhi semua
guru.12
Berdasarkan data penelitian di lapangan, banyak fakta yang menunjukan
kinerja guru belum optimal, misalnya ketika kepala sekolah melaksanakan kunjungan
kelas, masih terdapat beberapa guru yang belum menerapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dengan baik misalnya pada pendahuluan tidak disampaikan motivasi
kepada siswa, adapun guru memberikan tugas tanpa adanya proses tatap muka,
penggunaan metode dan model pembelajaran yang kurang variatif dalam proses
10
Lina Hndayani dan Sukiman, “Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah Pada Peningkatan Kualitas
Pembelajaran”, Journal of Education, Pychology and Conseling, (Vol.2 No. 1 tahun 2020), https://ummaspul.e-
journal.id/Edupsycouns/article/view/479/279, di akses pada tanggal 06 Juli 2023 pukul 20.11 WIB
11
Hasil wawancara dengan Kusmiati, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tirtayasa, 29 Maret 2023
12
Hasil wawancara dengan Kusmiati, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tirtayasa, 29 Maret 2023
8
KBM masih monoton dengan metode ceramah sehingga tidak terlalu memperhatikan
dan mengutamakan keaktifan peserta didiknya, evaluasi pembelajaran yang belum
optimal.13 Pada prinsipnya setiap guru merupakan pribadi yang berkembang serta
memiliki potensi yang cukup tinggi untuk berkreasi meningkatkan kinerjanya. Namun
potensi ini tidak selalu berkembang secara wajar dan lancar akibat adanya pengaruh
dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal pada guru.
Berdasarkan gambaran tersebut, penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai
pengaruh supervisi kepala sekolah sebagai salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja guru. Maka dipilihlah SMA Negeri 1 Tirtayasa sebagai objek
penelitian dengan judul “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
di SMA Negeri 1 Tirtayasa Serang Banten.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi berbagai
masalah yang berkontribusi terhadap kinerja guru:
1. Guru belum melaksanakan perencanaan pembelajaran dengan baik.
2. Guru belum menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan baik.
3. Belum meratanya kemampuan guru dalam menguasai beberapa bidang sebagai
penunjang kegiatan pembelajaran seperti bidang teknologi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan di
atas, maka permasalahan penelitian ini perlu dibatasi untuk menghindari terjadinya
pembahasan yang terlalu luas. Peneliti membatasi masalah penelitian pada “Pengaruh
Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Tirtayasa Serang
Banten Tahun 2023”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah yaitu “Apakah Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap
Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Tirtayasa Serang Banten?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk menguji Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMA
Negeri 1 Tirtayasa Serang Banten.
13
Hasil wawancara dengan Kusmiati, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tirtayasa, 29 Maret 2023
9
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumber informasi akademisi
atau peneliti yang tertarik untuk melaksanakan penelitian lebih jauh mengenai
pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1
Tirtayasa sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan ilmu
pengetahuan dan penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian juga diharapkan dapat
menjadi bahan perbandingan apabila penelitian yang sama.
2. Manfaat Praktik
a. Bagi peneliti, untuk mengetahui sejauh mana supervisi kepala sekolah
mempengaruhi kinerja guru di SMA Negeri 1 Tirtayasa.
b. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan masukan dan referensi untuk
memaksimalkan dan memperhatikan supervisi kepala sekolah sebagai salah
satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru.
c. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan referensi untuk memaksimalkan dan
meningkatkan kinerjanya.
BAB II
A. Kinerja Guru
1. Pengertian Kinerja Guru
Kinerja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan sesuatu yang
dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja. Ada yang
mengartikan performance sebagai prestasi kerja sama dengan achievement. Ada
juga yang mengartikan sebagai unjuk kerja artinya penampakan hasil-hasil kerja.
Namun lebih banyak digunakan pengertian secara popular adalah kinerja atau
performansi yang mendekati pengertian unjuk prestasi kerja. Suatu unjuk prestasi
kerja diukur setelah melakukan seperangkat kegiatan kerja yang menjadi
tanggung jawab/tugas organisasi atau individu sebagai bagian dari uraian
tugasnya dalam suatu lingkup kerja dengan mengikuti prosedur operasional
standar yang dirumuska untuk pelaksanaan fungsi/tugas.
James W. Walker mengartikan performance is a function of both effort and
abilities. Kinerja adalah fungsi dari usaha dan kemampuan. Sementara Bates dan
Holton, dalam Ahmad Faozan, mengartikan kinerja adalah hasil kerja dari suatu
organisasi dalam rangka mewujudkan tujuannya. Secara sepintas, kinerja dapat
diartikan sebagai perilaku berkarya, penampilan atau hasil karya. Oleh karena itu,
kinerja merupakan bentuk bangunan yang multidimensional sehingga cara
mengukurnya sangat bervariasi bergantung kepada banyak faktor.
Kirkpatrick dan Nixon mengartikan kinerja sebagai perhitungan hasil akhir
(countable outcomes), atau dalam istilah Rue Syars sebagai tingkat pencapaian
hasil atau penyelesaian terhadap tujuan organisasi (the degree of
accomplishment). Peter F. Druker menyatakan bahwa kinerja adalah uji tuntas
terhadap institusi (performance is the ultimate test for any institution).14 Kinerja
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk melaksanakan, menyelesaikan
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan harapan dan tujuan yang telah
ditetapkan. Dilihat dari arti kata kinerja berasal dari kata performance. atau
14
Ahmad Faozan, Peningkatan Kinerja Guru “Pendidikan Agama Islam Melalui Supervisi Akademik,
Diklat dan Partisipasi dalam Kelompok Kerja Guru”, (Serang: A-Empat, 2022), Cet. 1, hlm. 104
10
11
15
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), Cet. 1, hlm. 45
16
Ahmad Faozan, op.cit, hlm. 105
17
Supardi, op.cit, hlm. 52
12
18
Suwignyo Widagdo dkk, Penilaian Kinerja, Budaya Kerja & Kepemimpinan: Optimalisasi
Peningkatan Kinerja Guru, (Jember: Mandala Press, 2021), hlm. 13
19
Supardi, Op.cit, hlm. 54
13
tujuan kelas dan seluruh tujuan dan sasaran pendidikan. dengan demikian, kinerja
guru mencakup tugas-tugas yang dikerjakan berdasarkan tugas-tugas yang
diberikan di sekolah.
Adanya berbagai tugas atau tanggung jawab yang dimiliki oleh guru, maka
dukungan dari kepala sekolah sangat dibutuhkan oleh guru dalam pengerjaan
tugas dan tanggung jawabnya tersebut. Apabila kepala sekolah tidak memberikan
perhatian serius terhadap kinerja guru, maka guru akan menghadapi kesulitan
dalam menyelesaikan berbagai tugas yang diembannya. Karena itu, peningkatan
kinerja guru dapat dilakukan oleh kepala sekolah sebagai bagian dari peranan
yang harus dilakukan oleh pemimpin pendidikan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah. pentingnya peningkatan kinerja guru sebagai komponen
peningkatan mutu pembelajaran di sekolah sejalan dengan pandangan Anugraheni
yang menyatakan bahwa kinerja guru dapat dikembangkan melalui pelatihan-
pelatihan kompetensi guru.20
2. Standar Kompetensi Dasar Guru
Jabatan sebagai seorang guru bukan hanya sebagai jabatan fungsional tetapi
bersifat profesinal, artinya jabatan yang lebih erat kaitannya dengan keahlian dan
keterampilan yang telah dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan
secara khusus dalam bidangnya. Guru yang sudah memiliki kompetensi
profesional dalam melaksanakan tugasnya sudah tentu akan memiliki kinerja
yang baik. Dengan demikian seorang guru dengan kompetensi profesional yang
baik, maka akan dapat meningkatkan kinerjanya dalam melaksakan tugas,
sehingga mutu pendidikan juga akan meningkat. Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional. Berikut ringkasan rambu-rambu umum standar
kompetensi guru, disajikan pada tabel berikut:21
20
Paningkat Siburian, “Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru”, Jurnal Manajemen
Pendidikan, Vol. 5, No. 1 Januari-Juni 2018, https://ejournal.uksw.edu/kelola/article/view/1662/923, diakses
pada tanggal 12 Januari 2023 pukul 13.00.
21
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Kepala Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2019), Cet. 25, hlm. 25.
14
Tabel 2.1
Kompetensi Dasar Guru
Keterampilan Sub Kompetensi Indikator
Keterampilan Memahami peserta didik Memahami peserta didik dengan
Pedagogik secara mendalam memanfaatkan prinsip-prinsip
perkembangan kognitif.
Memahami peserta didi dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip
kepribadian
Mengidentifikasikan bekal-ajar
awal peserta didik.
Merancang Memahami landasan kependidikan
pembelajaran, termasuk
memahami landasan Menerapkan teori belajar dan
pendidikan untuk pembelajaran
kepentingan
pembelajaran. Menentukan strategi pembelajaran
berdasarkan karakteristik peserta
didik, kompetensi yang ingin di
capai, dan materi ajar.
Menyusun rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih.
Melaksanakan Menata latar (setting)
pembelajaran pembelajaran.
Melaksanakan pembelajaran yang
kondusif.
Merancang dan Merancang dan melaksanakan
melaksanakan evaluasi evaluasi (assessment) proses dan
pembelajaran hasil belajar secara
berkesinambungan dengan berbagai
metode.
Menganalisis hasil evaluasi proses,
dan hasil belajar untuk menentukan
tingkat ketuntasan belajar (mastery
learning).
Memanfaatkan hasil penilaian
pembelajaran untuk perbaikan
kualitas program pembelajaran
secara umum.
Mengembangkan peserta Memfasilitasi peserta didik untuk
didik untuk pengmabangan berbagai potensi
mengaktualisasikan akademik.
berbagai potensinya
Memfasilitasi peserta didik untuk
mengembangkan berbagai potensi
non akademik.
15
22
Supardi, op.cit, hlm. 55
17
23
Ahmad Susanto, Konsep, Strategi, dan implementasi Manajemen Peningkatan Kinerja Guru,
(Jakarta: Kencana, 2016), Cet. 1, hlm. 72
24
Supardi, op.cit, hlm. 50
18
25
Ahmad Susanto, op.cit, hlm.73
19
c. Faktor tim meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan rekan
dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan
keeratan anggota tim.
d. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja yang diberikan oleh
pimpinan sekolah, proses organisasi sekolah dan kultur kerja dalam
organisasi sekolah.
e. Faktor konstektual (situasional) meliputi tekanan dan perubahan lingkungan
internal dan eksternal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individual, tim, dan organisasi
sekolah dapat digambarkan sebagai berikut:26
Gambar 2. 1
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Nursan banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru baik yang
berasal dari dalam diri itu sendiri maupun dari luar dirinya. Kinerja guru dapat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya termasuk pengalaman belajarnya secara
mandiri. Semakin banyak pengalaman seseorang dalam belajar secara
kepemilikan kompetensi dalam dirinya. Seperangkat keterampilan yang
dimilikinya akan mendukung pelaksanaan tugasnya lebih baik. Selanjutnya
kinerja guru juga dipengaruhi oleh supervisi pengajaran dan bimbingan karir
26
Ahmad Faozan, op.cit, hlm. 109
20
27
Teddy Manueke dkk, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kinerja Guru”,
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan, Vol. 10 Nomor 2 Tahun 2021,
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/115416/pdf, diakses pada tanggal 06 Juli 2023 pukul
10.43 WIB
28
Hagi Eka Gusman, “Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di SMPN
Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam”, Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 2, No. 1, Juni 2014,
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/3764/2998, diakses pada tanggal 5 Maret 2023 pukul
12.35 WIB
21
harus dikuasai dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai guru, dan dari
indikator itu pula guru dapat diindikasikan memiliki kinerja yang tinggi atau
sebaliknya. Berdasarkan kajian teori tentang kinerja guru di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kinerja guru adalah tingkat
keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas pendidikan sesuai dengan tanggung
jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang telah ditetapkan
selama periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Terdapat beberapa
indikator yang digunakan untuk menilai guru dalam menjalankan tugas dan
profesinya. Berikut merupakan indikator kinerja guru meliputi:29
1. Perencanaan Pembelajaran
Dalam perencananaan pembelajaran terdapat beberapa indikator sebagai
berikut:
a. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan
kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik. Dalam
menginformasikan tujuan pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajarn (RPP), terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru
meliputi: (1) guru menginformasikan tujuan pembelajaran dalam RPP
sesuai dengan kurikulum/silabus, dan (2) guru memperhatikan
karakteristik peserta didik dalam pembelajaran.
b. Guru menyusun bahan ajar secara runtun, logis konsektual dan muakhir.
Dalam menyusun bahan ajar, terdapat hal-hal yang perlu perhatikan oleh
guru meliputi: (1) guru menyusun bahan ajar secara runtun, logis
konsektual dan muakhir, (2) guru menyusun bahan ajar sesuai dengan
tuntutan kurikulum, dan (3) dalam penyusunan bahan ajar, guru membuat
pembelajaran yang menyenangkan, efisien, efektif dan tidak melenceng
dari tujuan pembelajaran.30
c. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif. Dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran, terdapat hal-hal yang perlu
perhatikan oleh guru meliputi: (1) guru memahami gaya belajar dan
29
Daryanto, Standar Kompetensi dan penilaian Kinerja Guru Profesional, (Yogyakarta: Penerbit Gava
Media, 2013), hlm. 200
30
Ina Magdalena dkk, “Analisis Pengembangan Bahan Ajar”, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, Vol.
2 Nomor 2, Juli 2020, https://core.ac.uk/download/pdf/327208713.pdf, diakses pada tanggal 12 Juli 2023 pukul
13.17 WIB
22
31
Larlen, “Persiapan Guru Bagi Proses Belajar Mengajar”, Jurnal Pena,( Vol. 3 Nomor 1, Juli 2013)
http://online-journal.unja.ac.id/pena/article/view/1452/7273, diakses pada tanggal 12 Juli 2023 pukul 14.26 WIB
32
Larlen, op.cit, hlm. 82
33
Masrinawatie, “Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Melaksanakan Pembelajaran”, Modul
Pembelajaran,https://staffnew.uny.ac.id/upload/132303693/pendidikan/PengembanganPembelajaranMatematik
a_UNIT_9_Coverbelakang_0.pdf, diakses pada tanggal 12 Juli 2023 pukul 14.636 WIB.
23
34
Abdullah, “Pendekatan dan Model Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa”, Jurnal Edureligia,
(Vol. 1 Nomor 1 Tahun 2017), http://ejournal.unaja.ac.id/index.php/edureligia/article/download/45/41, diakses
pada tanggal 12 Juli 2023 pukul 16.07 WIB.
35
Daryanto, op.cit, hlm. 200.
36
Arianti, “Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”. Didaktika Jurnal
Kependidikan, (Vol. 12 Nomor 2, Desember Tahun 2023), https://jurnal.iain-
bone.ac.id/index.php/didaktika/article/download/181/110, diakses pada tanggal 12 Juli 2023 pukul 17.13 WIB.
37
Dahlia Patiung, “Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendekatan
Komunikatif di SMA Negeri 1 Sesean Kabupaten Toraja Utara”, Jurnal Pendidikan, (Vol. 6 Nomor 1, Januari-
Juni 2017), http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-Pendidikan/article/view/4921/4389 , diakses
pada tanggal 12 Juli 2023 pukul 17.21 WIB.
24
38
Eka Supriatna dkk,”Keterampilan Guru dalam Membuka dan Menutup Pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan di SMA Se-Kota Pontianak”, Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, (Vol. 11 Nomor 1,
April 2015), https://journal.uny.ac.id/index.php/jpji/articledownload/8172/684, diakses pada tanggal 12 Juli
2023 pukul 17.30 WIB
39
Mohamad Muspawi, “Strategi Peningkatan Kinerja Guru”, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi, (Vol. 21, Nomor 1 Tahun 2021), http://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/viewFile/1265/803,
diakses pada tanggal 4 Maret 2023 pukul 13.00 WIB
25
segala perbuatan tercela dan tingkah laku yang dapat menjatuhkan martabat
pendidik.
2) Guru harus mengenal diri siswanya.
3) Guru harus memiliki kecakapan memberikan bimbingan.
4) Guru harus memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan
di Indonesia pada umumnya sesuai dengan tahap-tahap pembangunan.
5) Guru harus memiliki pengetahuan yang bulat dan baru mengenai ilmu yang
di ajarkan.
Indikator penilaian kinerja guru seperti yang terdapat pada Peraturan Menteri
Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 16 Tahun 2009 di atas, dapat dijabarkan
sebagai berikut:40
1) Kemampuan seseorang dalam mengkomunikasikan pengetahuan yang akan
dikomunikasikannya itu,
2) Kemampuan guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
3) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menjadi hal penting
karena berkaitan langsung dengan aktivitas belajar siswa di kelas.
4) Kemampuan melakukan evaluasi/penilaian pembelajaran.
Penilaian kinerja guru yang merujuk pada Peraturan Menteri Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 menyebutkan bahwa penilaian
kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatan. Penilaian kinerja guru sangat
berkaitan dengan pelaksanaan tugas utama seorang guru dalam penguasaan
pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan sebagaimana kompetensi
yang dibutuhkan. Ambarita menjelaskan terdapat 10 kompetensi dasar yang harus
dikuasai oleh seorang guru, antara lain:41
1) Menguasai bahan/materi pelajaran
2) Mengelola program pembelajaran
3) Mengelola kelas
4) Menggunakan media dan sumber belajar
5) Menguasai landasan pendidikan
6) Mengelola interaksi pembelajaran
40
Ibid, hlm. 103
41
Ibid, hlm. 104
26
42
Inom Nasution, Supervisi Pendidikan, (Medan: Pusdikra Mitra Jaya, 2021), Cet. 1, hlm.16
43
Nurhattati Fuad, Supervisi Pendidikan “Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan di Sekolah”,
(Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2021), Cet.1, hlm. 34
44
Siti Nurhayati, Supervisi Kepala Sekolah dan Kinerja Guru, (Lampung: CV. IQRO, 2019), Cet. 1,
hlm. 15
45
Donni Juni Priansa, Manajemen Kinerja Sekolah, (Jawa Barat: CV Pustaka Setia, 2020), Cet 1, hlm.
41
27
46
Aguslani Mushlih dan Rudi Ahmad Suryadi, Supervisi Pendidikan “Teori dan Praktik”, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2018), hlm.43
47
Sudandi, Supervisi Pendidikan “Konsep, Teori, dan Implementasi, (Yogyakarta: Pustaka Ilmu,
2021), Cet. 1, hlm. 2
48
Fitriyani, “Efektivitas Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah Dala Meningkatkan Kinerja Guru
Pendidikan Agama Islam”, Jurnal el-Ghiroh, (Vol, Nomor 02, September 2018),
https://jurnal.staibsllg.ac.id/index.php/el-ghiroh/article/view/67/52, diakses pada tanggal 10 Maret 2023 pukul
21.00 WIB
49
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2019), Cet. 1 hlm. 76
28
tugas, fungsi, dan kewajibannya sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan
optimal.50
Jadi supervisi mempunyai pengertian luas. Supervisi adalah segala bantun dari
pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru
dan personel sekolah lainnya didalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
2. Tujuan Supervisi Pendidikan
Menurut Ametembun dalam buku Muhammad Kristiawan, tujuan supervisi
pendidikan adalah (1) membina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan;
(2) melatih kesanggupan guru untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi
anggota masyarakat yang efektif; (3) membantu guru untuk mengadakan
diagnosis; (4) meningkatkan kesadaran terhadap tata kerja demokratis; (5)
memperbesar ambisi guru untuk meningkatkan mutu kerjanya secara maksimal;
(6) membantu mempopulerkan sekolah ke masyarakat; (7) membantu guru untuk
lebih dapat memanfaatkan pengalamannya sendiri; (8) mengembangkan persatuan
antar guru; (9) membantu guru dapat mengevaluasi aktvitasnya dalam kontak
tujuan perembangan peserta didik.51
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan umum
supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf
agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar.
Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan kongkrit dari supervisi
dari supervisi pendidikan yaitu;52
a. Meningkatkan mutu kinerja guru
1) Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran
sekolah dalam mencapai tujuan tersebut.
2) Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami
keadaan dan kebutuhan peserta didiknya.
3) Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru
dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat
serta saling menghargai satu dengan lainnya.
50
Sohiron, Administrasi dan Supervisi Kepala Sekolah, (Pekanbaru: Kreasi Edukasi, 2015), hlm. 170
51
Muhammad Kristiawan dkk, Supervisi Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2019), hlm. 4-5
52
Daryanto dan Tutik Rachmawati, Supervisi Pembelajaran “Inspeksi Meliputi: Controlling,
Correcting, Judging, Directing, Demonstration”, (Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2015), Cet. 1, hlm. 6
29
53
Nurhattati Fuad, op.cit, hlm. 51
30
Gambar 2.2
Fungsi Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Penelitian
Penilaian
Kepala
Sekolah
Perbaikan
Peningkatan
a. Fungsi Penelitian
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif tentang situasi
pendidikan (khususnya sasaran-sasaran supervisi pengajaran), maka
diperlukan penelitian terhadap situasi dan kondisi tersebut. Penelitian disini
dimaksudkan untuk melihat seluruh seluruh situasi proses
belajar mengajar guna menemukan masalah-masalah, kekurangan
baik pada guru, siswa, perlengkapan, kurikulum, tujuan pengajaran,
metode mengajar maupun perangkat lain di sekitar keadaan proses
belajar mengajar. Penelitian tersebut harus bersumber pada data yang
aktual dan bukan pada informasi yang telah kadaluarsa.
b. Fungsi Penilaian
54
Sudadi, op.cit, hlm. 142
31
55
Muhammad Kristiawan dkk, op cit., hlm. 9-10
56
Ngalim Purwanto, op.cit, hlm 86.
32
57
Nurhattati Fuad, op.cit, hlm. 56
34
58
Inom Nasution, op.cit, hlm. 20-21
59
Rosmiaty Azis, Supervisi Pendidikan, (Yogyakarta: Perpustakaan Nasional; Katalog Dalam Terbitan
(KDT), 2016), Cet-1, hlm. 22
35
60
Daryanto dan Tutik Rachmawati, op.cit, hlm. 36
36
61
Ibid, hlm. 43
62
Ibid, hlm. 44
63
Ibid,, hlm. 10
37
64
Muhawid Shulhan, Supervisi Pendidikan “Teori dan Terapan dalam Mengembangkan Sumber Daya
Guru”, (Surabaya: Acima Publishing, 2012), Cet-1, hlm. 57
65
Setyo Hartanto dan Sodiq Purwanto, Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru (MPPKS-PKG), Modul
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah, (Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, 2019), hlm.
18
39
66
Ibid, hlm.21
41
67
Ibid, hlm. 28
42
68
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. 11,
hlm.111
44
69
Ibid, hlm. 112
70
Ibid, hlm. 113
45
secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh
fungsi pengajaran. Selain supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah, kinerja
guru di kelas juga merupakan faktor terpenting dalam menunjang keberhasilan
hasil belajar peserta didik. Sebagai komponen yang mendukung keberhasilan
proses pembelajaran, maka kinerja seorang guru harus senantiasa dipelihara dan di
tingkatkan. Dengan kinerja yang baik maka guru dapat memberika pengajaran
kepada peserta didik disekolah dengan baik pula, sehingga hasil belajar peserta
didik akan dapat di tingkatkan terutama dalam hal ini kinerja guru.71
Dalam kaitannya dengan kepala sekolah sebagai supervisor, maka beberapa
aspek yang diukur meliputi hal-hal sebagai berikut:72
a. Kemampuan menyusun program supervisi, dengan indikator yang
mencakup: (1) memilih program supervisi kelas KBM dan BK, (2)
memilih program supervisi untuk kegiatan ekstrakulikuler, dan (3)
memilih program supervisi kegiatan lainnya (perpustakaan, ujian, dan
sebagainya)
b. Kemampuan melaksanakan program supervisi, dengan indikator yang
mencakup: (1) melaksanakan program supervisi kelas (klinis), (2)
melaksanakan program supervisi dadakan (non klinis), dan melaksanakan
program supervisi kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan lainnya.
c. Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi, dengan indikator yang
mencakup: (1) memanfaatkan hasil supervisi untuk peningkatan kinerja
guru/karyawan, dan (2) memanfaatkan hasil supervisi untuk
pengembangan sekolah.
Lina Handayani dan Sukiman Juga mengemukakan bahwa indikator supervisi
kepala sekolah yaitu merencanakan program superivisi akademik dalam
meningkatkan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap
guru dengan menggunakan pilihan pendekatan dan teknik yang sesuai dengan
kondisi guru, menindaklanjuti hasil supervisi terhadap kinerja guru dengan
memberikan umpan balik dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru.
Adapun pendapat lain menyebutkan bahwa, indikator dari supervisi kepala
71
Marwati, hHadriana dkk, “Pengaruh Kepala Sekolah dan Kinerja Guru Terhadap Mutu Pendidikan
pada Sekolah Dasar di Kota Pekanbaru”, Jurnal JUMPED (Jurnal Manajemen Pendidikan), (Vol. 7 Nomor 2
Tahun 2019), https://jmp.ejournal.unri.ac.id/index.php/JMP/article/view/5453/5115, diakses pada tanggal 06
Juli 2023 2023 pukul 20.30.
72
Murniati A.R, Manajemen Strategik: Peran Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan, (Bandung:
Ciptapustaka Media Perintis, 2008), hlm.160.
46
73
Lina Handayani dan Sukirman, “Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah Pada Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Di SMP 3 BAE KUDUS”, EduPsyCouns Journal, Vol. 2, Nomor 1 Tahun 2020,
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/479/279, diakses pada tanggal 23 Maret 2023 pukul
19.23
47
adalah variabel penelitian yaitu supervisi kepala sekolah dan kinerja guru.
Sedangkan perbedaanya terletak pada tahun dan lokasi penelitian.74
b. Suci Dwi Pratiwi (2018), Skripsi berjudul “Peran Kepala Sekolah sebagai
Supervisi dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar
Lab School Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta”.
Obyek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai supervisor. Metode
dalam penelitian ini dalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam pengelolaaan proses
pembelajaran dan hubungan sekolah terhadap masyarakat sudah optimal. Namun
dalam menjalankan perannya sebagai supervisor dalam perencanaan dan evaluasi
program sekolah serta pengelolaan ketenagaan belum berjalan secara optimal.
Fokus penelitian ini adalah peran kepala sekolah sebagai supervisor, sedangkan
pada penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh supervisi kepala sekolah
terhadap kinerja guru.
c. Mia Liawati (2019), Skripsi berjudul “Pengaruh Supervisi Akademik Kepala
Sekolah tehadap Kinerja Guru di MTs Al-Ihsan Pamulang”. Obyek penelitian in
adalah kinerja guru di MTs Al-Ihsan Pamulang. Metode yang digunakan adalah
Angket dengan pendekatan kuantitatif survey. Hasil penelitian tersebut adalah
terdapat pengaruh antara supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja
guru. Namun untuk kepala sekolah sebagai supervisor diharapkan agar dalam
pelaksanaan program supervisi akademik harus di tingkatkan dan direalisasikan
secara terus menerus dan untuk guru harus mengembangkan kinerja mengajar
serta dapat mengelola kelas lebih baik. Fokus penelitian ini adalah pengaruh
supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja mengajar guru, sedangkan
penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh kepala sekolah terhadap kinerja
guru.75
d. Himmatulhaq Aidi (2021), Skripsi berjudul “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 09 Cirebon”. Objek pada penelitian ini
adalah kinerja guru SMP Negeri 09 Cirebon. Metode yang digunakan adalah
angket wawancara dan studi dokumen dengan pendekatan kuantitatif deskriptif.
74
Farhatunni’mah Septiani, Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMP
Muhammadiyah 2 Wonosobo Kecamatan Wonsobo Kabupaten Tanggamus, Skripsi Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, tahun 2018.
75
Mia Liawati, Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap Kinerja Mengajar Guru di
MTS Al-Ihsan Pamulang, Skripsi Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
tahun 2019.
48
Hasil penelitian tersebut adalah adanya pengaruh yang signifikan antara supervisi
kepala sekolah terhadap kinerja guru dengan adanya uji korelasi didapatkan
bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara kepala sekolah dengan
kinerja guru. Persamaan penelitian ini adalah variabel penelitian yaitu supervisi
kepala sekolah dan kinerja guru. Sedangkan perbedaannya terletak pada tahun
dan lokasi penelitian.76
e. Aida Adilah (2022), Skripsi berjudul “Supervisi Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kinerja Guru di SMPI Al-Azhar 27 Cilegon". Metode yang
digunakan adalah observasi wawancara dan studi dokumen dengan pendekatan
kualitatif deskriptif. Hasil penelitian tersebut menunjukka bahwa supervisi yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru sudah baik
dan efektif. Persamaan penelitian ini adalah variabel penelitian yaitu supervisi
kepala sekolah dan kinerja guru. Sedangkan perbedaannya terletak pada metode
penelitian, tahun dan lokasi penelitian.77
D. Kerangka Berpikir
Kinerja guru merupakan hasil, kemajuan dan prestasi kerja guru dalam
melaksanakan pembelajaran, baik dalam merencanakan, melaksanakan proses
pembelajaran dan mengevaluasi hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan
latihan terhadap peserta didik, serta komitmennya dalam melaksanakan tugas. Baik
tidaknya kinerja guru dapat dilihat dari pelaksanaan kompetensi-kompetensi yang
harus dimiliki oleh guru disamping memiliki kualifikasi akademik. Oleh karena itu,
untuk mencapai suatu kinerja yang optimal guru haruslah berusaha mengembangkan
serta menciptakan situasi yang ada di lingkungan sekolah sesuai dengan aturan yang
berlaku. Guru benar-benar dituntut untuk memiliki kinerja yang tinggi, karena denan
memiliki kinerja yang tinggi maka tingkat sumber daya manusia di Indonesia akan
semakin baik apalagi dikalangan generasi muda sehingga terciptanya generasi yang
cerdas, dan mampu menjawab tantangan yang datang kelak.
Menurut Mulyasa, keberhasilan pendidikan disekolah sangat ditentukan oleh
keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di
sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang tersedia di
sekolah. kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
76
Himmatulhaq Aidi, Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerj Guru di SMP Negeri 09
Cirebon, Skripsi Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2021.
77
Aida Adilah, Supervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di SMPI Al-Azhar 27
Cilegon, Skripsi Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2022.
49
78
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK,
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), hlm. 25
79
Yulia Rachmawati,” Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru”, Jurnal
Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, (Vol. 01 Nomor 01, Juni 2013),
https://media.neliti.com/media/publications/37067-ID-pengaruh-kepemimpinan-kepala-sekolah-terhadap-
kinerja-guru.pdf, diakses pada tanggal 05 April 2023 pukul 14.24 WIB
50
semakin baik penerapan supervisi kepala sekolah maka akan meningkat pula kinerja
guru.80
Gambar 2.3
Kerangka Berpikir
SUPERVISI KINERJA
KEPALA GURU
SEKOLAH
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan.81 Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. H0: artinya tidak terdapat pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja
guru.
2. H1: artinya terdapat penaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru.
80
Cik Imah, “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Se-Kecamatan
Air Kumbang Kabupaten Banyuasin”, Jurnal Administrasi Manajemen Pendidikan, (Vol. 1 Nomor 2, Tahun
2018), https://jurnal.um-palembang.ac.id/jaeducation/article/view/1573/1319, diakses pada tanggal 06 Juli 2023
pukul 14.43 WIB.
81
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm. 63
BAB III
METODE PENELITIAN
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
B. Variabel Penelitian
Terdapat dua Variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini:
1. Variabel yang biasa dikenal dengan istilah variabel terikat (Dependen Variabel)
yaitu kinerja guru.
2. Variabel X yang biasa dikenal dengan istilah variabel bebas (Independen
Variabel) yaitu supervisi kepala sekolah.
51
52
C. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur 2 variabel yang berbeda agar
dapat menentukan tingkat hubungan variabel-variabel maka pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan analisis linear
regresi. Dengan pendekatan tersebut diharapkan dapat diperoleh pemahaman dan
82
penafsiran yang mendalam mengenai makna kenyataan dan fakta yang relevan.
Dalam penelitian, sasaran yang hendak dicapai adalah untuk menggambarkan suatu
kondisi apa adanya mengenai Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja
Guru di SMA Negeri 1 Titrtayasa.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subjek atau objek penelitian.83 Adapun
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Negeri 1 Tirtayasa
yang berjumlah 45 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi penelitian yang digunakan untuk
memperkenalkan hasil dari suatu penelitian. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode pengambilan probability sampling yang merupakan
metode pengambilan sampel secara random atau acak. Jenis pemilihan simple
random sampling (pengambilan sampel secara acak sederhana). Teknik pemilihan
sampel ini memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi
untuk menjadi sampel penelitian.84 Dalam penelitian ini dapat diketahui jumlah
guru di SMA Negeri 1 Tirtayasa sebanyak 45 orang dengan tingkat kepercayaan
10%, maka jumlah sampel yang akan digunakan adalah 31 orang. Adapun rumus
yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan rumus slovin: 85
n=
Keterangan:
82
Ibid, hlm. 80
83
Siti Nurhasanah, Statistika Pendidikan “Teori, Aplikasi, dan Kasus, (Jakarta: Salemba Humanika,
2019), hlm 91
84
Ibid, hlm. 94
85
Syofian Siregar, Metodologi Penelitian Kuantitatif “ Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2014), Cet. 2, hlm. 30
53
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
d = tingkat kepercayaan 0,1 (1%)
dengan populasi sebanyak 45 guru, ditentukan menggunakan rumus Slovin, yaitu
n=
n=
n = 45/1.45
n = 31 sampel
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian, untuk memperoleh data ada beberapa teknik
pengumpulan data yang dilakukan yaitu kuisioner/angket.
1. Angket/Kuisioner
Angket atau Kuisioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data
secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-tanya dengan responden).
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket yang berisi
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau direspons oleh responden. Angket
ini digunakan untuk mendapatkan data terkait dengan supervisi kepala sekolah
dan kinerja guru. Data hasil dari angket digunakan untuk menggambarkan tingkat
kinerja guru dan supervisi kepala sekolah. Angket ini diberikan kepada guru
SMA Negeri 1 Tirtayasa.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
responden.86 Adapun pihak yang diwawancarai adalah Kepala Sekolah SMA
Negeri 1 Tirtayasa dan Tenaga Pendidik SMA Negeri 1 Tirtayasa. Data hasil
wawancara digunakan sebagai pendukung hasil penelitian.
3. Studi Dokumen
Studi dokumen dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan
mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian. Teknik studi dokumentasi
dilakukan dengan pengumpulan data dan mempelajari dokumen untuk
mendapatkan informasi mengenai objek penelitian. Data yang akan dikumpulkan
86
Ibid, hlm. 18
54
teknik dokumentasi meliputi: data sejarah sekolah, profil sekolah, dan data guru.
Data dari hasil dokumentasi tidak digunakan sebagai judgment hasil penelitian.
F. Instrumen Pengumpulan Data
1. Variabel Supervisi Kepala Sekolah (X)
a. Definisi Konseptual
Supervisi kepala sekolah merupakan aktivitas pembinaan kepala
sekolah dalam penyusunan atau perencanaan, pelaksanakan dan
menindaklanjuti hasil supervsi untuk membantu para guru dan pegawai
sekolah memperbaiki kegiatan pembelajaran dalam melakukan pekerjaan
secara efektif.
b. Definisi Operasional
Supervisi kepala sekolah merupakan aktivitas pembinaan kepala
sekolah dalam penyusunan atau perencanaan, pelaksanaan, dan
menindaklanjuti hasil supervisi di SMA Negeri 1 Tirtayasa untuk
meningkatkan kinerja guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif
dan efisien.
c. Kisi-kisi Instrumen
Observas
Tabel 3.3
Bobot Nilai Skala Supervisi Kepala Sekolah
Pilihan Jawaban Skor Soal
Selalu (SL)/setara sangat setuju (SS) 4
Sering (SR)/setara setuju (ST) 3
Jarang-jarang (JR)/setara kurang setuju (KS) 2
Tidak pernah (TP)/setara tidak setuju (TS) 1
Tabel 3.5
Bobot Nilai Skala Kinerja Guru
Pilihan Jawaban Skor Soal
Selalu (SL)/setara sangat setuju (SS) 4
Sering (SR)/setara setuju (ST) 3
Jarang-jarang (JR)/setara kurang setuju (KS) 2
Tidak pernah (TP)/setara tidak setuju (TS) 1
58
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi product moment
n = jumlah sampel
Σy = skor total pada skala sikap
ΣY = jumlah skor seluruh butir
ΣX2 = jumlah skor kuadrat perbutir
ΣY2 = jumlah skor kuadrat seluruh butir
Hasil perhitungan setiap skor tersebut akan dikonsultasikan dengan “r” table,
dengan ketentuan kriteria penilaian instrument dikatakan valid apabila
perhitungan > , sebaliknya instrument dikatakan tidak valid jika
< . Maka mengacu pada output uji coba validitas, diketahui jumlah
adalah 0, 404. Oleh karena itu jika > dan nilai Sig (2 tailed) <
0,05, dapat diartikan item soal pada kuisioner tersebut adalah valid.
a. Variabel Supervisi Kepala Sekolah (X)
Hasil perhitungan variabel X (Supervisi Kepala Sekolah)
menggunakan SPSS dengan jumlah 24 responden, diketahui bahwa dari 36
butir soal yang diujikan terdapat 2 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal
nomor 8, 16. Berikut daftar soal yang diujikan:
87
V. Wiratna Sujarweni & Poli Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), hlm. 177
59
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan
Dengan begitu maka butir soal yang valid dapat digunakan untuk
menjaring data yang diperlukan sedangkan butir drop tidak digunakan untuk
penelitian selanjutnya.
60
Tabel. 3.7
Hasil Perhitungan
Variabel Kinerja Guru (Y)
No Rhitung Rtabel Sig Hasil Keterangan
1 0,737 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
2 0,856 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
3 0,487 0,404 0,016 Valid Butir bisa digunakan
4 0,660 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
5 0,632 0,404 0,001 Valid Butir bisa digunakan
6 0,737 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
7 0,980 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
8 0,321 0,404 0,126 Tidak Valid Butir tidak bisa digunakan
9 0,735 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
10 0,864 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
11 0,794 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
12 0,980 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
13 0,980 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
14 0,463 0,404 0,023 Valid Butir bisa digunakan
15 0,737 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
16 0,980 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
17 0,980 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
18 0,856 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
19 0,438 0,404 0,032 Valid Butir bisa digunakan
20 0,761 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
21 0,499 0,404 0,013 Valid Butir bisa digunakan
22 0,738 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
23 0,671 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
24 0,852 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
25 0,762 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
26 0,858 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
27 0,199 0,404 0,351 Tidak Valid Butir tidak bisa digunakan
28 0,279 0,404 0,187 Tidak Valid Butir tidak bisa digunakan
29 0,932 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
30 0,584 0,404 0,003 Valid Butir bisa digunakan
31 0,932 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
32 0,932 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
33 0,347 0,404 0,097 Tidak Valid Butir tidak bisa digunakan
34 0,386 0,404 0,062 Tidak Valid Butir tidak bisa digunakan
35 0,932 0,404 0,000 Valid Butir bisa digunakan
61
Dengan begitu maka butir soal yang valid dapat digunakan untuk
menjaring data yang diperlukan sedangkan butir soal drop tidak digunakan
untuk penelitian selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa alat ukur yang
digunakan dalam penelitian keperilakuan mempunyai keandalan sebagai alat
ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran dari waktu ke
waktu jika fenomena yang di ukur tidak berubah.88 Uji reabilitas dilakukan
dengan uji Alpha Cronbach. Suatu instrumen yang reliabel jika memiliki
koefisien Cronbach alpha di atas 0,60 untuk menghitung realibitas
menggunakan rumus alpha. Rumus alpha Cronbach sebagai berikut:89
∑
= x{ }
Keterangan
88
Siti Nurhasanah, op.cit, hlm. 116
89
Syofian Siregar op.cit, hlm. 186
90
J. Supranto & Nandan Limakrisna, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk Menyusun Skripsi,
Tesis, dan Disertasi, (Jakarta: Prenamedia Group, 2012), hlm. 380.
62
Tabel. 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Supervisi Kepala Sekolah
Reliability Statistics
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
Tabel. 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Guru
Reliability Statistics
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
63
91
Syofian Siregar, op.cit, hlm. 126-128
92
Sugiyono, op.cit, hlm.208
64
Keterangan:
Mi : Mean
Sdi : Standar Deviasi
X : Skor
Pengukuran tedensi sentral dan perhitungan penyebaran data di ambil
dari skor butir-butir pernyataan pada kuisioner variabel supervisi kepala
sekolah dan kinerja guru yang diperoleh menggunakan SPSS Ver. 22,
2023.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi yang
diambil berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan aplikasi SPSS Vers 22 untuk perhitungan. Pengujian uji
normalitas menggunakan tabel Test of Normality dengan uji Kolmogorof-
Smirnov dan Normal P-P Plot of Rgression Standardized Residual yang
bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi pada tiap variabel normal
65
93
Syofian Siregar, op.cit, hlm.151
66
94
Siti Nurhasanah, op.cit,hlm. 184
95
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan, (Bandung: PT. Refika
Aditama, 2012), hlm.139
67
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
R : Koefisien Korelasi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
68
69
Tirtayasa dipimpin oleh Drs. Satal Mawardi sebagai pelaksana haran (PLH)
dengan jumlah siswa sebanyak 58 orang atau 2 rombel dan memiliki guru/staff
sebanyak 20 orang. Saat itu proses belajar mengajar masih menempati ruang
kelas di SMPN 1 Tirtayasa selama 3 tahun lamanya. Pada tanggal 1 Juli 2003
SMA 1 Tirtayasa berubah status menjadi Sekolah Negeri berdasarkan SK Bupati
Serang Nomor: 421/Kep.425-Urg/2003 dengan gedung milik sendiri sebagai
hibah dari SMPN 1 Tirtayasa serta tanah seluas 4000 dan 4 lokal
kelas.kemudian pada tanggal 8 Agustus 2006 luas tanah bertambah oleh
pemerintah Daerah Kabupaten Serang sebanyak 6000 sehingga total tanah
seluas 10.000
Sebagai SMA Negeri satusatunya di Kecamatan, maka pihak sekolah terus
berjuang untuk menambah sarana dan parasarana serta meningkatkan kualitas
mutu sekolah sehingga pada tahun 2007 telah memperoleh Akreditasi B dari
Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sekolah/Madrasah Provinsi Banten. Kemudian
pada tahun 2011 SMA Negeri 1 Tirtayasa kembali mendapatkan Akreditasi B dan
terakhir Tahun 2011 SMA Negeri 1 Tirtayasa mendapatkan Akreditasi A. Selama
18 Tahun berdiri, SMA Negeri 1 Tirtayasa telah meluluskan sisiwa/siswi
sebanyak XVI angkatan dan telah mengalami empat kali pergantian pimpinan
sekolah Kepala Sekolah yaitu Drs. Satal Mawardi (2001-2003), H. Kholisan
Darba, M.Pd (2004-20011), Drs. Dedi (2012-2014), Ade Nurulhuda S.Pd (2015-
2021) Dan Kusmiati M.Pd (2022 Sampai Sekarang) disamping itu, peran komite
sekolah dan masyarakat tidak kalah pentingnya dalam membangun sekolah yang
unggul bermutu.
2. Visi dan Misi SMAN 1 Tirtayasa
a. Visi
Visi SMAN 1 Tirtayasa yaitu:
“Unggul dalam Prestasi Berdasarkan IMTAK dan IPTEK”
b. Misi
Adapun yang menjadi misi SMAN 1 Tirtayasa yaitu:
1) Menumbuh kembangkan semangat belajar yang tinggi pada siswa.
2) Melaksanakan pembinaan yang terarah kepada siswa dibidang intra
dan ekstra untuk mencapai prestasi yang maksimal.
70
Tabel 4.1
Data Guru SMAN 1 Tirtayasa
Status
No Nama TMT Kerja
Kepegawaian
1 Kusmiati, S.Pd, M.Pd PNS 1989-10-01
Statistics
Supervisi Kepala Sekolah
N Valid 31
Missing 0
Mean 121.97
Std. Error of Mean
.818
Median 123.00
Mode 120a
Std. Deviation 4.557
Variance 20.766
Range 20
Minimum 107
Maximum 127
Sum 3781
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
Selanjutnya dari data supervisi kepala sekolah yang diperoleh
dapat dibuat distribusi frekuensi sebagai berikuti:
75
IntervalX
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 107-110 1 3.2 3.2 3.2
111-114 2 6.5 6.5 9.7
115-118 3 9.7 9.7 19.4
119-122 7 22.6 22.6 41.9
123-126 14 45.2 45.2 87.1
127-130 4 12.9 12.9 100.0
Total 31 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
KategoriX
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Rendah 3 9.7 9.7 9.7
Sedang 21 67.7 67.7 77.4
Tinggi 7 22.6 22.6 100.0
Total 31 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
Berdasarkan data tingkat kecenderungan data di atas dapat
digambarkan sebagai berikut:
77
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
Data Kinerja Guru terdiri dari 32 pertanyaan yang valid. Diperoleh dari
hasil angket yang disebarkan kepada guru 31 guru pada penelitian ini.
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui skor empiriknya berada pada
rentang 107-127. Perhitungan distribusi skor tersebut menghasilkan jumlah
skor sebesar 3734, simpangan baku = 4,403, varians = 19,389, rata-rata =
120,45, median = 121,00, modus = 124, skor minimum = 107, skor
maksimum = 127.
79
Statistics
Kinerja Guru
N Valid 31
Missing 0
Mean 120.45
Std. Error of Mean
.791
Median 121.00
Mode 124
Std. Deviation 4.403
Variance 19.389
Range 20
Minimum 107
Maximum 127
Sum 3734
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
IntervalY
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 107-110 1 3.2 3.2 3.2
111-114 2 6.5 6.5 9.7
115-118 7 22.6 22.6 32.3
119-122 7 22.6 22.6 54.8
123-126 12 38.7 38.7 93.5
127-130 2 6.5 6.5 100.0
Total 31 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
80
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
KategoriY
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Rendah 3 9.7 9.7 9.7
Sedang 18 58.1 58.1 67.7
Tinggi 10 32.3 32.3 100.0
Total 31 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
kategori sedang.
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
D. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru.
1. Uji Parsial (Uji T)
Uji parsial (uji T) yang dilakukan untuk mengetahui hubungan masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat secara sendiri. Hasil uji t dapat dilihat
dari output Coefficients pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 73.962 20.124 3.675 .001
Supervisi Kepala
.381 .165 .394 2.312 .028
Sekolah
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
85
Uji parsial (t) yang dilakukan untuk mengetahui apakah variabel supervisi
kepala sekolah memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak. Taraf signifikansi
yang digunakan dengan nilai 0,05 : 2 = 0,025 dengan derajat kebebasan (df) = n-2
yaitu df = 31-2 = 29, maka diperoleh nilai Ttabel sebesar 2,045. Dapat diketahui
pengaruh variabel secara parsial sebagai berikut:
a) Nilai Thitung didapatkan dari hasil output sebesar 2,312 melalui kriteria
pengujian, apabila Thitung < Ttabel, maka H0 diterima H1 di tolak, dan
jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga Thitung
(2,312) > Ttabel (2,045) maka H0 ditolak dan H1 diterima.
b) Nilai Signifikansi yang diperoleh dari hasil ouput 0,028 melalui kriteria
pengujian, apabila sig > ɑ (0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak dan
apabila sig < ɑ (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga, nilai sig
0,028 < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
c) Berdasarkan hasil uji tersebut, dapat dinyatakan bahwa variabel Supervisi
Kepala Sekolah terdapat pengaruh signifikan terhadap Kinerja Guru.
Tabel 4.12 Hasil Tabel ANOVA
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 90.508 1 90.508 5.344 .028b
Residual 491.170 29 16.937
Total 581.677 30
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
b. Predictors: (Constant), Supervisi Kepala Sekolah
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
Pada tabel Anova diatas, digunakan untuk melihat hasil dari pengujian
hipotesis secara keseluruhan tentang ada tidaknya pengaruh linier dari variabel
supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru yang ditujukan dari nilai uji
statistik F 5,344 dengan Sig. 0,028 < Alpha 0,05 (5%) yang artinya H0 ditolak
dan H1 diterima yang artinya terdapat pengaruh antara supervisi kepala
sekolah dengan kinerja guru.
86
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 73.962 20.124 3.675 .001
Supervisi Kepala
.381 .165 .394 2.312 .028
Sekolah
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
Y’= a + bX
Pengujian rgresi linear sederhana dapat dilihat dari hasil output Coefficients.
Nilai-nilai output tersebut dimasukan ke dalam rumus regresi linear sederhana
sebagai berikut:
Y’= 73,962+ 0,381X
Keterangan:
Persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa apabila kinerja guru naik
sebesar 1%, maka kinerja guru akan meningkat sebesar 38,1%. Sedangkan nilai
intersep 73,962 menunjukkan titik potong sumbu Y pada saat X sama dengan nol,
sebesar 73,962.
3. Koefisien Determinasi ( )
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
Supervisi Kepala Sekolah (X) terhadap Kinerja Guru (Y) dalam regresi linear
sederhana, dapat dilihat pada nilai R yang terdapat pada output SPSS ver 22, sebagai
berikut:
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Sumber: Hasil olah data penelitian menggunakan SPSS ver 22, 2023
pengaruh yang signifikan antara supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru di
SMA Negeri 1 Tirtayasa. Hal ini diperkuat dengan pendapat Mulyasa bahwa supervisi
adalah suatu aktifitas pembinaan yang dilaksanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaa mereka secara efektif. Indikator
supervisi kepala sekolah menurut teori Setyo Hartono dan Sodiq Purwanto meliputi
Perencanaan supervisi, Pelaksanaan supervisi, dan Tindak lanjut hasil supervisi.
Sedangkan kinerja guru menurut Supardi adalah kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan tugas pembelajaran dimadrasah dan bertanggung jawab atas peserta
didik dibawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Indikator kinerja guru yang mengambil dari teori Daryanto meliputi perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang aktif dan efektif, dan
penilaian pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan
kinerja guru diperlukan kegiatan supervisi oleh kepala sekolah. supervisi kepala
sekolah adalah suatu usaha menstimulasi secara kontinu perkembangan guru-guru di
sekolah, baik secara individu maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih
efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Selain supervisi yang dilakukan
oleh kepala sekolah, kinerja guru di kelas juga merupakan faktor terpenting dalam
menunjang keberhasilan hasil belajar peserta didik. Sebagai komponen yang
mendukung keberhasilan proses pembelajaran, maka kinerja seorang guru harus
senantiasa dipelihara dan di tingkatkan. Dengan kinerja yang baik maka guru dapat
memberika pengajaran kepada peserta didik disekolah dengan baik pula, sehingga
hasil belajar peserta didik akan dapat di tingkatkan terutama dalam hal ini kinerja
guru.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pendidik di SMA Negeri 1
Tiratayasa bahwa supervisi dilakukan oleh kepala sekolah sesuai dengan waktunya
dan hasilnya sangat digunakan untuk mengevaluasi, memonitoring, serta memotivasi
kinerja guru kedepannya.96 Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tirtayasa bahwa
supervisi dilaksanakan dengan melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas,
diundang secara individu, dan dilaksanakan menyeluruh pada rapat mingguan sesuai
dengan keperluan. Supervisi dilaksanakan secara langsung oleh kepala sekolah SMA
Negeri 1 Tirtayasa da ada juga yang melalui wakasek kurikulum dan guru senior atau
96
Hasil Wawancara Suhriyah, Guru SMA Negeri 1 Tirtayasa.
90
97
Hasil Wawancara Kusmiati, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tirtayasa.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh
antara supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Tirtayasa.
Hasil tabel Anova yang ditunjukkan dari nilai uji statistik F 5,344 dengan Sig. 0,028 <
Alpha 0,05 (5%) yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya terdapat
pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru.
Selanjutnya koefisien korelasi variabel X (Supervisi Kepala Sekolah) dan
variabel Y (Kinerja Guru) sebesar 0,394. Sehingga dikatakan variabel supervisi
kepala sekolah berkorelasi dengan variabel kinerja guru. Dan berdasarkan uji
determinasi ditemukan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,156 (15,6%).
Variabel supervisi kepala sekolah berpengaruh pada variabel kinerja guru sebesar
15,6%, sementara sisanya 84,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja guru, kepala sekolah dapat melakukan
bimbingan dan pembinaan serta mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan
kinerjanya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, peneliti ingin memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa supervisi kepala sekolah berperan penting
dalam meningkatkan kinerja guru , oleh karena itu kepala sekolah SMA Negeri 1
Tirtayasa harus meningkatkan efektifitas pelaksanaan supervisinya agar kinerja
guru semakin meningkat.
2. Guru harus lebih sering memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran
supaya kinerja mengajarnya lebih meningkat.
3. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tirtayasa harus lebih sering mengadakan
pendidikan dan pelatihan serta pembinaan-pembinaan untuk meningkatkan
kinerja guru.
91
DAFTAR PUSTAKA
Arianti. “Peranan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa”. Didaktika Jurnal
Kependidikan. Vol. 12 Nomor 2, Desember Tahun 2023, Juli 2023.
Ayubi, Ujang Yosep. Jurnal Manajemen dan Ilmu Pendidikan. Vol. 2 Nomor 2 Tahun
2020.
Eka Gusman, Hagi .“Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja
Guru di SMPN Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam”, Jurnal
Administrasi Pendidikan, Vol. 2, No. 1, Juni 2014.
Faozan, Ahmad. Peningkatan Kinerja Guru “Pendidikan Agama Islam Melalui Supervisi
Akademik, Diklat dan Partisipasi dalam Kelompok Kerja Guru”. Serang: A-Empat.
2022.
Gusman, Hagi Eka. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol. 2, No. 1, Juni 2014.
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/3764/2998.
92
93
Imah, Cik. “Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Se-
Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin”. Jurnal Administrasi
Manajemen Pendidikan. Vol. 1 Nomor 2, Tahun 2018), https://jurnal.um-
palembang.ac.id /jaeducation/article/view/15 73/1319,
Juni Priansa, Donni. Manajmen Kinerja Sekolah. Jawa Barat: CV Pustaka Setia, 2020.
Kanya, Nita dkk. Internastional Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE).
Vol. 10 No. 4 Desember 2021. https://files.eric.ed .gov/fulltext/EJ1328059.pdf,
Larlen. “Persiapan Guru Bagi Proses Belajar Mengajar”. Jurnal Pena. Vol. 3 Nomor 1, Juli
2013. http://online-journal.unja. ac.id/pena/artic le/vi ew/1452/7273.
Magdalena dkk, Ina. “Analisis Pengembangan Bahan Ajar”. Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Sosial. Vol. 2 Nomor 2, Juli 2020. https://core.ac. uk/do wnload/\pdf/32720871
3.pdf.
Masrum. Kinerja Guru Profesional. Jawa Tengah: Eureka Media Aksara. 2021.
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan
KBK. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004.
Mushlih, Aguslani dan Rudi Ahmad Suryadi. Supervisi Pendidikan Teori dan Praktik.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2018.
Nurhasanah, Siti. Statistika Pendidikan “Teori, Aplikasi, dan Kasus”. Jakarta: Salemba
Humanika. 2019.
Nurhayati, Siti. Supervisi Kepala Sekolah dan Kinerja Guru.Lampung: CV. IQRO,
2019.
Patiung, Dahlia. “Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis
Pendekatan Komunikatif di SMA Negeri 1 Sesean Kabupaten Toraja Utara”.
Jurnal Pendidikan. Vol. 6 Nomor 1, Januari-Juni 2017, http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index .php /Insp ira tif- Pendidikan/article/view/4921/4389.
Prayitno, Teguh. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. 7 Nomor 1 Tahun 2022.
https://jurnal.staip.ac.id/index.php/hasanah/article/view/55/37.
Sanglah, I Nyoman. Jurnal Pendagogi dan Pembelajaran. Vol. 4 Nomor 3 Tahun 2021.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/article/view/40700.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017.
Supriatna dkk, Eka. ”Keterampilan Guru dalam Membuka dan Menutup Pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMA Se-Kota Pontianak”.
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Vol. 11 Nomor 1, April 2015,
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpji/articledownload/8172/684,
Rachmawati, Yulia. Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang. Vol. 01 No.01
Juni 2013. https://media.neliti.com/media/publications/37067-ID-pengaruh-
kepemimpinan-kepala-sekolah-terhadap-kinerja-guru.pdf.
Rismawan, Edi. Jurnal Administrasi Pendidikan. Vol. XXII, Nomor 1, Tahun 2015.
https//ejournal.upi.edu/index.php/JAPSPs/article/view/5925.
96
Lampiran 1
Status
No Nama TMT Kerja
Kepegawaian
1 Kusmiati, S.Pd, M.Pd PNS 1989-10-01
97
22 Satiri, S.Pd.I PPPK 2022-03-01
98
Lampiran 2
99
Lampiran 3
Petunjuk Responden:
Data Responden:
Nama Lengkap:
Jenis Kelamin:
Jabatan:
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SL S J TP
1 Kepala sekolah melakukan pengelolaan kurikulum
Kepala sekolah melakukan persiapan, pelaksanaan
2
dan penilaian dalam pembelajaran
Kepala sekolah mencapai standar kompetensi
3
lulusan, standar proses dan standar isi
4 Kepala sekolah dapat meninjau mutu pembelajaran.
Kepala sekolah merumuskan tujuan supervisi dalam
5
pembelajaran.
Kepala sekolah menerapkan jadwal supervisi dalam
6
pembelajaran
Kepala sekolah memilih pendekatan, teknik dan
7
model supervisi dalam pembelajaran
Kepala sekolah memilih instrument supervisi dalam
8
pembelajaran
Dalam perencanaan supervisi memuat latar
9
belakang pentingnya supervisi
Program supervisi yang dibuat kepala sekolah
10
sesuai dengan peraturan yang berlaku
Dalam perencanaan supervisi memuat tujuan
11
supervisi
Kepala sekolah menciptakan suasana akrab dengan
12
guru
100
Kepala sekolah membahas persiapan yang dibuat
13
oleh guru
Kepala sekolah menyepakati instrument observasi
14
yang akan digunakan
Kepala sekolah melaksanakan pengamatan sesuai
15
dengan fokus yang disepakati oleh guru.
Kepala sekolah menggunakan instrument
16
pembelajaran dengan baik.
Kepala sekolah memberikan catatan (fiednotes)
berdasarkan hasil pengamatan yang mencakup
17
perilaku guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran.
Kepala sekolah tidak mengganggu proses
18
pembelajaran.
Kepala sekolah melakukan pertemuan balik setelah
19
observasi
Kepala sekolah menanyakan pendapat guru
20 mengenai proses pembelajaran yang baru
berlangsung
21 Kepala sekolah menunjukkan data hasil observasi
Kepala sekolah memberi kesempatan guru
22
mencermati dan menganalisisnya
Kepala sekolah mendiskusikan secara terbuka hasil
23
observasi
Kepala sekolah memberikan penguatan terhadap
24
penampilan guru
Kepala sekolah memberikan kesna meyalahkan,
25
agar guru menemukan sendiri kekurangannya.
Kepala sekolah memberikan motivasi bahwa guru
26
mampu memperbaiki kekurangannya
Kepala sekolah menentukan bersama rencana
27
pembelajaran dan supervisi berikutnya.
28 Kepala sekolah melakukan evaluasi hasil supervisi
29 Kepala sekolah menindaklanjuti hasil supervisi
Kepala sekolah menetapkan alternatif tindakan
30 yang akan ditempuh sesuai dengan kesulitan atau
kelemahan yang ditemukan ada pada guru
Kepala sekolah membuat rencana tindakan yang
mencakup kepan, dimana, siapa yang terlibat serta
31
bagaimana langkah-langkah tindakan tersebut
dilakukan.
Kepala sekolah melakukan pembinaan langsung
32
terhadap guru
Kepala sekolah memberikan pembinaan secara
tidak langsung terkait penguatan, dan
33
pengembangan pengetahuan, sikap dan
keterampilan guru.
Kepala sekolah memberikan pembinaan situasional
34
seperti memanfaatkan alat dan media
101
pembelajarann yang ada di lingkungan sekolah.
Kepala sekolah melakukan pemantapan instrument
35 supervisi seperti persiapan mengajar guru dan
instrument pembelajaran guru.
Kepala sekolah melakukan diskusi kelompok atau
36
rapat setelah pelaksanaan supervisi.
102
Lampiran 4
R X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23
R1 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2
R2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3
R3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
R4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3
R5 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3
R6 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
R7 2 3 2 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3
R8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
R10 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3
R11 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3
R12 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 2 4 2 4 3 3 3 4
R13 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
R14 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3
R15 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
R16 4 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 2 4
R17 4 2 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 2 4
R18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R19 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
R20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
R22 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3
R23 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3
R24 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3
103
X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 Total X
2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 133
3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 108
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 140
4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 126
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 131
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 139
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 113
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 105
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 106
4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 121
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 134
3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 3 2 3 99
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 112
4 2 4 4 2 4 2 2 4 2 3 2 3 115
4 2 4 4 2 4 2 2 3 2 3 2 4 116
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 141
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 108
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 142
3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 123
3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 119
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 117
104
Lampiran 5
105
ketertiban siswa dalam
pembelajaran.
106
Lampiran 6
Petunjuk Responden:
Data Responden:
Nama Lengkap:
Jenis Kelamin:
Jabatan:
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SL S J TP
Saya dapat menginformasikan tujuan pembelajaran
1
dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus
Saya dapat memperhatikan karakteristik peserta
2
didik
Saya dapat menyusun bahan ajar secara runtun,
3
logis, konsektual dan muakhir
Saya dapat menyusun bahan ajar sesuai dengan
4
tuntutan kurikulum
Dalam penyusunan bahan ajar, saya mampu
membuat pembelajaran yang lebih menyenangkan,
5
efektif, efisien, dan tidak melenceng dari tujuan
pembelajaran
Saya dapat merencanakan kegiatan pembelajaran
6
yange efektif
Saya dapat memahami gaya belajar dan
7
kemampuan peserta didik dalam pembelajaran
Saya dapat mencapai hasil maksimal dalam
8
menciptakan tujuan dalam pembelajaran
Saya dapat menentukan media pembelajaran sesuai
9
dengan materi pembelajaran
Saya dapat memilih sumber pembelajaran sesuai
10
dengan strategi pembelajaran.
Sebelum memulai pembelajaran, saya mengecek
11
kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
107
Sebelum memulai pembelajaran, saya memberikan
motivasi kepada siswa berupa pertanyaan maupun
12
menceritakan peristiwa yang berkaitan dengan
materi pelajaran
Sebelum memulai pembelajaran, saya
13 menyampaikan kegiatan apa yang akan dilakukan
siswa dalam proses pembelajaran.
Sebelum memulai pembelajaran, saya
14 mempersiapkan bahan yang akan di ajarkan sesuai
dengan RPP.
Saya dapat menerangkan dan menguasai setiap
15
materi dengan baik
Saya dapat menvariasikan gaya mengajar agar dapat
16
menimbulkan perhatian siswa.
Saya dapat memvariasikan pola interaksi siswa
17
dalam proses pembelajaran.
Saya dapat menerapkan pendekatan pembelajaran
18
yang efektif
Saya dapat mengemukakan berbagai alternatif
19 pendekatan pembelajaran yang harus dicapai
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Saya dapat menggunakan media pembelajaran
20
dengan baik
Saya dapat menggunakan media pembelajaran yang
21
mudah dipahami oleh siswa
Saya dapat menggunakan internet untuk menambah
22
wawasan materi pembelajaran.
Saya dapat memtotivasi siswa dalam pembelajaran
23
dengan baik.
Saya dapat meningkatkan antusias dan semangat
24
dalam belajar
Saya memberikan penghargaan bagi siswa yang
25
aktif.
Saya dapat menciptakan aktivitas yang melibatkan
26
siswa dalam kelas.
Saya dapat menggunakan bahasa dengan tepat dan
27
benar dalam pembelajaran
Saya dapat menggunakan bahasa sesuai dengan
28 KBBI (Kamuus Besar Bahasa Indonesia) dalam
pembelajaran.
Saya dapat mengakhiri pembelajaran dengan
29
efektif.
Saya mengakhiri pembelajaran dengan memberikan
30
motivasi kepada siswa
Saya mengevaluasi tentang materi pelajaran yang
31
baru selesai.
Saya memberikan petunjuk untuk pelajaran/topik
32
berikutnya
33 Saya mengakhiri pembelajaran dengan salam dan
108
doa
Saya merangkum atau meringkas inti pokok
34
pelajaran
Saya merancang alat evaluasi untuk mengukur
35
kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik.
Saya menggunakan berbagai strategi dan metode
36 penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil
belajar peserta didik.
Saya menggunakan tugas pengayaan kepada siswa
37 yang hasil evaluasinya telah mencapai nilai ditas
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
Saya memberikan kegiatan perbaikan (remedial
38 teaching) bagi siswa yang hasil evaluasinya belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
109
Lampiran 7
R Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23
R1 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
R2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
R3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4
R4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
R5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4
R6 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4
R7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
R8 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
R9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R10 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R11 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
R12 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4
R13 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2
R14 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3
R15 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R16 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
R17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
R19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
R23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
R24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
110
Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Y31 Y32 Y33 Y34 Y35 Y36 Y37 Y38 Total
3 2 2 4 4 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 116
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 144
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 123
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 118
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 143
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 146
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 119
3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 121
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 148
3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 120
3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 120
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 125
4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 121
4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 123
3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 118
3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 119
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 148
3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 119
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 151
4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 147
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 117
3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 116
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152
3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 117
111
Lampiran 8
Petunjuk Responden:
Data Responden:
Nama Lengkap:
Jenis Kelamin
Jabatan:
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SL S J TP
1 Kepala sekolah melakukan pengelolaan kurikulum
Kepala sekolah melakukan persiapan, pelaksanaan
2
dan penilaian dalam pembelajaran
Kepala sekolah mencapai standar kompetensi
3
lulusan, standar proses dan standar isi
4 Kepala sekolah dapat meninjau mutu pembelajaran.
Kepala sekolah merumuskan tujuan supervisi dalam
5
pembelajaran.
Kepala sekolah menerapkan jadwal supervisi dalam
6
pembelajaran
Kepala sekolah memilih pendekatan, teknik dan
7
model supervisi dalam pembelajaran
Dalam perencanaan supervisi memuat latar
8
belakang pentingnya supervisi
Program supervisi yang dibuat kepala sekolah
9
sesuai dengan peraturan yang berlaku
Dalam perencanaan supervisi memuat tujuan
10
supervisi
Kepala sekolah menciptakan suasana akrab dengan
11
guru
Kepala sekolah membahas persiapan yang dibuat
12
oleh guru
Kepala sekolah menyepakati instrument observasi
13
yang akan digunakan
112
Kepala sekolah melaksanakan pengamatan sesuai
14
dengan fokus yang disepakati oleh guru.
Kepala sekolah memberikan catatan (fiednotes)
berdasarkan hasil pengamatan yang mencakup
15
perilaku guru dan peserta didik selama proses
pembelajaran.
Kepala sekolah tidak mengganggu proses
16
pembelajaran.
Kepala sekolah melakukan pertemuan balik setelah
17
observasi
Kepala sekolah menanyakan pendapat guru
18 mengenai proses pembelajaran yang baru
berlangsung
19 Kepala sekolah menunjukkan data hasil observasi
Kepala sekolah memberi kesempatan guru
20
mencermati dan menganalisisnya
Kepala sekolah mendiskusikan secara terbuka hasil
21
observasi
Kepala sekolah memberikan penguatan terhadap
22
penampilan guru
Kepala sekolah memberikan kesna meyalahkan,
23
agar guru menemukan sendiri kekurangannya.
Kepala sekolah memberikan motivasi bahwa guru
24
mampu memperbaiki kekurangannya
Kepala sekolah menentukan bersama rencana
25
pembelajaran dan supervisi berikutnya.
26 Kepala sekolah melakukan evaluasi hasil supervisi
27 Kepala sekolah menindaklanjuti hasil supervisi
Kepala sekolah menetapkan alternatif tindakan
28 yang akan ditempuh sesuai dengan kesulitan atau
kelemahan yang ditemukan ada pada guru
Kepala sekolah membuat rencana tindakan yang
mencakup kepan, dimana, siapa yang terlibat serta
29
bagaimana langkah-langkah tindakan tersebut
dilakukan.
Kepala sekolah melakukan pembinaan langsung
30
terhadap guru
Kepala sekolah memberikan pembinaan secara
tidak langsung terkait penguatan, dan
31
pengembangan pengetahuan, sikap dan
keterampilan guru.
Kepala sekolah memberikan pembinaan situasional
32 seperti memanfaatkan alat dan media
pembelajarann yang ada di lingkungan sekolah.
Kepala sekolah melakukan pemantapan instrument
33 supervisi seperti persiapan mengajar guru dan
instrument pembelajaran guru.
Kepala sekolah melakukan diskusi kelompok atau
34
rapat setelah pelaksanaan supervisi.
113
Lampiran 9
Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Variabel Supervisi Kepala Sekolah (X)
114
R25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
R26 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
R27 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3
R28 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4
R29 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
R30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
R31 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3
X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 Total X
2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 2 123
3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 127
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 127
4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 117
3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 124
3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 114
3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 124
4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 126
3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 121
3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 124
3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 125
4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 126
4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 123
3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 118
4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 120
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 127
4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 118
4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 120
3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 122
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 125
3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 125
4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 127
3 3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 3 107
3 3 2 2 4 4 3 4 4 3 4 3 123
115
4 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 4 126
4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 123
4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 120
4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 114
4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 120
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 124
3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 121
116
Lampiran 10
Petunjuk Responden:
Data Responden:
Nama Lengkap:
Jenis Kelamin:
Jabatan:
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
SL S J TP
Saya dapat menginformasikan tujuan pembelajaran
1
dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus
Saya dapat memperhatikan karakteristik peserta
2
didik
Saya dapat menyusun bahan ajar secara runtun,
3
logis, konsektual dan muakhir
Saya dapat menyusun bahan ajar sesuai dengan
4
tuntutan kurikulum
Dalam penyusunan bahan ajar, saya mampu
membuat pembelajaran yang lebih menyenangkan,
5
efektif, efisien, dan tidak melenceng dari tujuan
pembelajaran
Saya dapat merencanakan kegiatan pembelajaran
6
yange efektif
Saya dapat memahami gaya belajar dan
7
kemampuan peserta didik dalam pembelajaran
Saya dapat menentukan media pembelajaran sesuai
8
dengan materi pembelajaran
Saya dapat memilih sumber pembelajaran sesuai
9
dengan strategi pembelajaran.
Sebelum memulai pembelajaran, saya mengecek
10
kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
Sebelum memulai pembelajaran, saya memberikan
11
motivasi kepada siswa berupa pertanyaan maupun
117
menceritakan peristiwa yang berkaitan dengan
materi pelajaran
Sebelum memulai pembelajaran, saya
12 menyampaikan kegiatan apa yang akan dilakukan
siswa dalam proses pembelajaran.
Sebelum memulai pembelajaran, saya
13 mempersiapkan bahan yang akan di ajarkan sesuai
dengan RPP.
Saya dapat menerangkan dan menguasai setiap
14
materi dengan baik
Saya dapat menvariasikan gaya mengajar agar dapat
15
menimbulkan perhatian siswa.
Saya dapat memvariasikan pola interaksi siswa
16
dalam proses pembelajaran.
Saya dapat menerapkan pendekatan pembelajaran
17
yang efektif
Saya dapat mengemukakan berbagai alternatif
18 pendekatan pembelajaran yang harus dicapai
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Saya dapat menggunakan media pembelajaran
19
dengan baik
Saya dapat menggunakan media pembelajaran yang
20
mudah dipahami oleh siswa
Saya dapat menggunakan internet untuk menambah
21
wawasan materi pembelajaran.
Saya dapat memtotivasi siswa dalam pembelajaran
22
dengan baik.
Saya dapat meningkatkan antusias dan semangat
23
dalam belajar
Saya memberikan penghargaan bagi siswa yang
24
aktif.
Saya dapat menciptakan aktivitas yang melibatkan
25
siswa dalam kelas.
Saya dapat mengakhiri pembelajaran dengan
26
efektif.
Saya mengakhiri pembelajaran dengan memberikan
27
motivasi kepada siswa
Saya mengevaluasi tentang materi pelajaran yang
28
baru selesai.
Saya memberikan petunjuk untuk pelajaran/topik
29
berikutnya
Saya merancang alat evaluasi untuk mengukur
30
kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik.
Saya menggunakan berbagai strategi dan metode
31 penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil
belajar peserta didik.
Saya memberikan kegiatan perbaikan (remedial
32 teaching) bagi siswa yang hasil evaluasinya belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
118
Lampiran 11
119
R26 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
R27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3
R28 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4
R29 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
R30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
R31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3
Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Y31 Y32 Total Y
4 3 4 3 4 4 4 4 4 124
4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
4 4 4 4 4 4 4 4 3 123
3 4 4 4 4 4 4 4 4 124
4 4 4 4 4 4 4 3 4 125
4 3 4 4 4 4 4 3 4 119
3 4 4 4 4 3 4 4 4 124
4 3 3 3 4 4 4 4 4 121
4 3 4 3 3 3 4 4 4 119
3 3 4 4 3 3 3 3 4 118
4 4 4 4 4 3 3 3 4 124
3 4 4 4 4 3 3 3 4 120
4 4 4 3 4 4 4 3 4 117
4 4 3 4 4 4 3 4 3 116
3 3 4 3 3 3 3 3 4 107
4 4 4 4 4 4 4 3 2 124
4 3 4 3 4 4 4 4 3 124
4 4 4 4 4 4 4 4 4 127
4 4 4 4 3 3 4 3 4 123
4 4 4 4 3 4 4 4 3 119
4 4 3 4 3 4 3 3 4 122
4 4 4 4 3 3 3 4 3 118
3 4 3 4 4 3 3 3 4 116
4 4 4 4 3 3 3 4 4 123
4 4 4 4 4 4 4 4 4 127
4 4 3 4 4 3 4 3 4 117
120
3 4 3 4 3 3 4 4 4 120
3 3 4 4 4 3 4 4 4 118
3 4 3 4 3 4 3 3 4 113
4 4 3 4 4 4 4 3 3 123
3 4 3 3 3 3 4 4 3 117
4 3 4 3 4 4 4 4 4 124
4 4 4 4 4 4 4 4 4 124
4 4 4 4 4 4 4 4 3 123
3 4 4 4 4 4 4 4 4 124
121
Lampiran 12
Hasil Akhir Uji Instrumen Supervisi Kepala Sekolah (X) dan Kinerja Guru (Y)
Total Total
Responden Variabel X Variabel Y
1 123 124
2 127 124
3 127 123
4 117 124
5 124 125
6 114 119
7 124 124
8 126 121
9 121 119
10 124 118
11 125 124
12 126 120
13 123 117
14 118 116
15 120 107
16 127 124
17 118 124
18 120 127
19 122 123
20 125 119
21 125 122
22 127 118
23 107 116
24 123 123
25 126 127
26 123 117
27 120 120
28 114 118
29 120 113
30 124 123
31 121 117
122
Lampiran 13
123
Lampiran 14
124
Lampiran 15
Perencanaan Supervisi
125
Pelaksanaan Supervisi
126
disampaikan atau tujuannya tidak dituliskan nanti diingatkan. Karena itu harus sesuai
dengan pendahuluan di rpp.
2. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam menindaklanjuti
hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru?
Kalau untuk tindakan kepala sekolah itu memberikan arahan atau solusi apa yang
memang harus diselesaikan atau dilengkapi.
3. Apakah ada tindak lanjut berupa pelatihan untuk guru?
Kalau pelatihan guru untuk administrasi itu ada, membuat soal pun ada, jadi
pelatihanya biasanya kalo sudah dilihat, berarti kurangnya disini secara umum sama
seperti administrasi juga
Kinerja guru
127
5. Bagaimanakah komunikasi antar teman sejawat atau sesama guru di SMA
Negeri 1 Tirtayasa?
Komunikasi sesama guru sangat baik saling memberikan informasi baik yang sifatnya
dinas atau di luar dinas.
6. Apakah ada kendala dalam pelaksanaan pembelajaran?
Kendala dalam pembelajaran tidak ada, tetapi untuk sarana infokus itu masih rebutan
karna masih ada 12 dari 24 kelas, belum bisa satu kelas satu untuk infokus. Dan
alhamdulilah sudah bertambah bertambah tetapi tidak bisa nambahnya sekaligus.
adapun dalam pelaksanaan pembelajaran ketika guru memberikan tugas tanpa adanya
proses tatap muka, penggunaan metode dan model pembelajaran yang kurang variatif
dalam proses KBM masih monoton dengan metode ceramah sehingga ini tidak terlalu
efektif.
7. Apakah masih terdapat guru yang datang tidak tepat waktu? Dan bagaimana
mengatasinya?
Ada, di sekolah ada piket yang salah satu tugasnya mengendalikan kelas yang
gurunya belum hadir.
8. Apakah semua guru di SMA Negeri 1 Tirtayasa memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran? bagaimana
gambarannya?
Ada beberapa guru yang belum, tidak semua. Akan tetapi dengan saling kolaborasi
dan dibantu oleh beberapa guru saling bekerja sama Alhamdulillah semua guru
memanfaatkan teknologi dengan baik.
9. Salah satu yang termasuk mempengaruhi kinerja guru juga adalah kegiatan
administrasi. Kegiatan administrasi sekolah mencakup pengaturan proses
belajar mengajar, kesiswaan, personalia, pelaratan pengajaran, gedung,
perlengkapan, keuangan serta hubungan dengan masyarakat. bagaimanakah
gambaran hal itu di SMA Negeri 1 Tirtayasa?
Alhamdulillah untuk kegiatan di sekolah semua dapat dilaksanakan dengan baik dan
lancar karena dukungan dari semua pihak baik wakasek humas serta bapak/ibu guru
serta staf tata usaha semua bisa bekerja sama saling mendukung dalam melaksanakan
tugas.
10. Bagaimana dalam penilaian pembelajaran guru?
Untuk penilaian itu ada tiga yakni penilaian kognitif, penilaian afektif, dan ada
penilaian psikomotor. Untuk penilaian kognitif itu bisa dilaksanakan beberapa kali
128
untuk ulangan harian atau yang dinamakan ulangan formatif ada juga ulangan
sumatif. Kalau sikap itu bisa dilihat dari proses pembelajaran, bagaimana anak aktif
atau tidak bersikap baik atau tidak didalam proses pembelajaran di dalam
melaksanakan tugas, didalam mengumpulkan tugas tepat waktu atau tidak. Kalau
psikomotornya yaitu pembelajaran secara praktek. Didalam praktek anak-anak
mungkin ada yang secara langsung bagus dalam prakteknya. Atau ada juga lemah
dipraktek. Jadi semuanya psikomotor, afektif dan kognitif tertera didalam rapot
pendidikan siswa.
129
Lampiran 16
130
7. Apakah bapak/ibu merasa bekerja secara maksimal terhadap siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Jelaskan alasannya (missal hadir tepat waktu
dll).
Iya. Sesuai dengan peraturan, siswa harus ada di sekolah jam 07.00 maksimal 07.15
langsung literasi sampai 07.30 jam mulai kbm. Jika ada siswa yang terlambat, misal
masuk lewat jam 07.30 maka langsung ditangani piket untuk literasi setelah itu baru
dikasih surat izin masuk untuk kbm.
8. Lalu untuk kompensasi atau gaji, apakah menurut ibu sudah sesuai atau
sebanding dengan tenaga waktu yang diberikan, mengingat SMA Negeri 1
Tirtayasa termasuk golongan cukup tinggi untuk siswanya?
Kalo saya rasa cukup. Dengan gaji yang kita terima sebanding dengan kinerja kita.
Apalagi kalau tenaga PNS kayanya lumayan cukup. Untuk tenaga honorerpun juga
kalo di SMAN 1 Tirtayasa saya rasa cukup.
131
Lampian 17
132
Lampiran 18
133
Lampiran 19
134
Lampiran 20
135
Lampiran 21
136
Lampiran 22
137
Lampiran 23
138
139
140
141
142
143
Lampiran 24
144
Lampiran 25
Biodata Penulis
145