Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Reza Rizkia Septiani
NIM 11150182000045
i
ABSTRACT
Reza Rizkia Septiani (11150182000045), The Effect of Principal's Interpersonal
Communication on Teachers’ Work Motivation in SMP Negeri 2 Tangerang
Selatan. Thesis Undergraduate Program (S-1) Faculty of Tarbiyah and
Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2019.
This study aims to determine the effect of interpersonal communication of
principal on teachers' work motivation in SMP Negeri 2 Tangerang Selatan. This
research used the descriptive method with a quantitative approach. The sample in
this study used Probability Sampling with Simple Random Sampling techniques by
using tables for determining the number of samples from a particular population
developed from Isaac and Micahel. The population contained in this study amounted
to 50 teachers and the error rate set was 5%, then the sample in this study was 44
teachers. The main data collection technique used a distributed questionnaire to 44
teachers by using a Likert scale score selection form, namely 5 alternative answers.
While the interview technique and document study were conducted to support the
results of the questionnaire. Interviewees for this research were the Vice Principal
and the Teacher.
Based on processing data from SPSS Vers.23 calculation results, statistical
tests of t test, the results of the Tcount value is 3.521 and Ttable is 2.018, with a
significance of 0.001. With the testing criteria if Tcount > Ttable and if the
significance <α (0.05), then Ho is rejected. So that there is a significant effect
between the principal's interpersonal communication on teachers' work motivation in
SMP Negeri 2 Tangerang Selatan. In the calculation of the coefficient of
determination, it is known that the effect of personal communication between
principal and teachers' work motivation is 22.8%. While the remaining 77.2% is
influenced by other factors not examined.
From the results of these calculations there is a significant relationship
between interpersonal communication of principal with teachers' work motivation in
SMP Negeri 2 South Tangerang and interpersonal communication of principal
contribute to increase teachers' work motivation in SMP Negeri 2 Tangerang
Selatan.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim,
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan kemudahan
untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia menjalankan
ajaran-ajarannya hingga akhir zaman.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi
“Pengaruh Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru
di SMP Negeri 2 Tangerang Selatan”.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun berkat kerja keras, doa,
perjuangan, kesungguhan hati, bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis sampaikan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan kepada penulis baik pada masa perkuliahan maupun
pada masa penyusunan skripsi ini. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati
penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Drs. Mu‟arif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Dr. Zahruddin, Lc., M.Pd, Sekretaris Jurusan sekaligus Dosen Pembimbing I
yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dengan penuh kesabaran
dan ketulusannya dalam membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan dengan
baik
4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd, Dosen Pembimbing Akademik yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan
ketulusannya dalam membimbing selama perkuliahan
5. Zahrotul Munawwaroh, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan ketulusannya dalam
membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik
6. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah
mendidik, membimbing, dan memotivasi serta memberikan pelayanan yang baik
kepada penulis selama menjalani perkuliahan
iii
7. H. Maryono, S.E., M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 2 Tangerang Selatan, Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, seluruh Guru dan Staf SMP Negeri 2
Tangerang Selatan yang telah meluangkan waktu dan tempat untuk penulis
dalam menyelesaikan penelitian
8. Kedua orang tua penulis, Ayah Martoni dan Mamah Ida yang tiada hentinya
mendoakan dan memberikan semangat, nasihat, dan dukungan baik moril
maupun materiil. Sehingga perjuangan yang telah diberikan kepada penulis tidak
dapat dituliskan dan disampaikan lewat kata-kata
9. Adik kandung penulis, Sayyid Zulfiqri, Alfiya Rahma, dan Ahmad Fauzi yang
selalu memberikan semangat dan tempat penulis melunturkan rasa lelah selama
penyelesaian skripsi
10. Sahabat wanita terbaik penulis, Ridha Maulida dan Rachmawati yang sudah siap
siaga menjadi tempat curahan hati penulis serta tiada hentinya memberikan
dukungan agar penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi
11. Sahabat B5AJ, Hadi, Fauzan, Tedy, dan Dadin yang selalu melontarkan
keceriaan, dan meyakinkan bahwa sesuatu yang sudah dimulai pasti dapat
diselesaikan dan kuncinya harus fokus pada titik tujuan
12. Wanita “Rempong”, Selfiari Safitriyah, Azizah Abdullah, Umi Choironi. 3
wanita kuat yang menjadi saksi bisu segala lika liku kehidupan penulis mulai
masuk perkuliahan sampai dengan saat ini. Semoga Allah selalu meridhoi setiap
langkah kita
13. Keluarga besar Karang Taruna RW 06 Sasak Country, tempat penulis
menghilangkan penat lewat berbagai macam kegiatan didalamnya sekaligus
memberikan canda tawa sehingga mampu menetralisir penat penulis pada saat
penyusunan skripsi
14. Team Eksekutif Karang Taruna Kelurahan Limo, meskipun segala rencana
liburan kita masih berujung wacana, terima kasih sudah menjadi bagian
keceriaan hari-hari penulis pada saat penyusunan skripsi
15. Keluarga BarBar, Azzam, Fuad, Satria, Ajiz, Denjaw, Kiting, Opal, Irfan, Alfa,
Jijeh, Selfi, Rere, Nca, Anis yang sudah menemani penulis sejak semester 3 dan
sudah pernah bersedia mengacak-acak jam tidur dan istirahatnya demi sebuah
perjuangan yang tidak semua orang bisa merasakannya. Semoga segala usaha
kita lekas sampai pada tujuan. Yakin Usaha Sampai!
16. Kawan-kawan seperjuangan Manajemen Pendidikan 2015 yang telah bersama-
sama berjuang dari awal perkuliahan sampai dengan masa dimana perjuangan
harus terselesaikan dengan baik
iv
17. Adik-adik manis penulis di kampus, Desvi, Atul, Ranti, Yeni, Adnan, Mumu,
Surya, yang menemani penulis ketika kehilangan arah (gabut) dan menyediakan
rumah kostnya sebagai tempat singgah untuk sekedar melepas penat
18. Keluarga “MABEST” yang telah menjadi salah satu keluarga penulis selama
menjalani perkuliahan
19. Teman hidup satu bulan “SEPATANOVATOR 71” yang tiada henti
memberikan semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi
20. Kepengurusan HMJ Manajemen Pendidikan 2017 yang telah menjadi bagian dari
cerita hidup penulis selama masa perkuliahan
21. Keluarga IMMAPSI khususnya Wilayah II JABOBA yang telah menjadi salah
satu pengisi canda tawa yang mewarnai masa perkuliahan penulis
22. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi namun
tidak dapat disebutkan satu-persatu tapi tidak mengurangi rasa hormat dan
terimakasih dari penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini sangat jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis menerima setiap kritikan dan saran yang bersifat membangun.
Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Aamiin
aamiin yaa rabbal „alaamiin.
Jakarta, 23 September 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 7
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian........................................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian...................................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis............................................................................................ 8
2. Manfaat Praktis ............................................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................... 9
A. Motivasi Kerja Guru................................................................................... 9
1. Motivasi Kerja .............................................................................................. 9
2. Guru ............................................................................................................ 22
3. Motivasi Kerja Guru ................................................................................... 28
B. Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah .............................................. 29
1. Komunikasi Interpersonal ........................................................................... 29
2. Kepala sekolah ............................................................................................ 35
3. Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah yang Efektif ............................ 37
C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 40
E. Penelitian Relevan .................................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 46
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 46
B. Variabel Penelitian ................................................................................... 47
C. Metode Penelitian ..................................................................................... 47
vi
D. Populasi dan Sampel ................................................................................ 47
1. Populasi ...................................................................................................... 47
2. Sampel ........................................................................................................ 47
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 48
1. Angket ........................................................................................................ 48
2. Studi Dokumen ........................................................................................... 48
3. Wawancara ................................................................................................. 48
F. Instrument Pengumpulan Data ................................................................. 49
1. Teknik Angket ............................................................................................ 49
2. Teknik Wawancara ..................................................................................... 53
G. Uji Coba Instrumen .................................................................................. 55
1. Uji Validitas ................................................................................................ 55
H. Teknik Pengolahan Data .......................................................................... 56
I. Teknik Analisa Data ................................................................................. 57
1. Analisis Deskriptif ...................................................................................... 57
2. Uji Asumsi Klasik....................................................................................... 58
J. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 59
1. Uji Regresi Linear Sederhana ..................................................................... 59
2. Uji Partial (Uji-t)......................................................................................... 59
3. Koefisien Determinasi ................................................................................ 60
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................ 61
A. Gambaran Umum Sekolah ....................................................................... 61
1. Sejarah Singkat Sekolah ............................................................................. 61
2. Visi Misi Sekolah ....................................................................................... 61
B. Deskripsi Data .......................................................................................... 63
1. Deksripsi Data Variabel X (Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah) dan
Hasil Analisisnya ................................................................................................ 63
2. Deskripsi Data Variabel Y (Motivasi Kerja Guru) dan Hasil Analisisnya . 69
C. Hasil Uji Instrumen .................................................................................. 74
1. Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 74
2. Hasil Uji Reliabilitas................................................................................... 77
D. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 78
1. Uji Normalitas ............................................................................................ 78
2. Uji Linearitas .............................................................................................. 80
E. Pengujian Hipotesis .................................................................................. 80
1. Regresi Linear Sederhana ........................................................................... 80
2. Uji Parsial (Uji t) ........................................................................................ 82
vii
3. Koefisien Determinasi ................................................................................ 83
F. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 86
A. Kesimpulan............................................................................................... 86
B. Saran ......................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 88
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 92
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap aktivitas yang dilakukan manusia, pada dasarnya
membutuhkan sebuah dorongan baik secara internal maupun eksternal.
Adanya daya pendorong ini disebut motivasi. Sebagai makhluk sosial manusia
tentu memerlukan bantuan dari orang lain. Manusia akan selalu berusaha
untuk memenuhi kebutuhannya dan membutuhkan motivasi dari orang lain
untuk mencapai apa yang menjadi tujuan hidupnya.
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang
dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalamm
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu
itu senndiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi
ekstrinsik).1 Motivasi tidak datang begitu saja, akan tetapi membutuhkan
stimulus untuk dapat menghadirkannya.
Motivasi dapat hadir dari berbagai hal seperti pemberian perhatian,
adanya penghargaan, pemberian upah yang setimpal, komunikasi yang
harmonis, dan alasan yang penting dalam kehidupan. Motivasi yang muncul
juga harus senantiasa dijaga dan dibina.
Dalam dunia pendidikan yaitu sekolah, memang sudah seharusnya
semua elemennya memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan
pekerjaan. Terlebih pada diri seorang guru. Guru merupakan faktor yang
paling bertanggung jawab dan sangat besar pengaruhnya dalam menentukan
mutu pendidikan. Sudah sepatutnya guru memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Motivasi kerja guru dapat dikatakan sebagai kendali yang berfungsi sebagai
1
Kompri, Motivasi Pembelajaran: Perspektif Guru dan Siswa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015), h.3
1
2
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Diakses
tanggal 23 Maret 2019
3
3
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet.11, h.1
4
Kompasiana.com, 2019,
(https://www.kompasiana.com/www.aisyahnuzula.com/54f71819a333110c248b4787/relasi-
komunikasi-interpersonal-dan-komunikasi), diakses tanggal 16 Februari 2019
4
dari tugas tersebut tidak jarang kurang maksimal dan menyebabkan tujuan
dari organisasi tidak dapat dicapai sesuai dengan yang diinginkan.
Tahun 2014 tepatnya di daerah Sulawesi Selatan, terdapat kejadian
seorang kepala sekolah malas datang ke kantor, dan pemberitahuan kepada
guru dituliskan di atas kertas kemudian dititipkan kepada supir angkutan
umum. Pemberitahuan tersebut tertuju kepada guru mata pelajaran tertentu
untuk segera membuat soal ujian akhir semester.5 Komunikasi interpersonal
kepala sekolah yang kurang memadai seperti yang terjadi di Sulawesi Selatan
dapat memberikan dampak langsung terhadap motivasi kerja guru.
Komunikasi interpersonal dengan kepala sekolah sangat dibutuhkan terutama
dalam situasi dan kondisi yang membutuhkan pengarahan langsung,
pengambilan keputusan, dan pemberian motivasi dari kepala sekolah sebagai
pimpinan tertinggi dan orang yang lebih berpengalaman dalam suatu sekolah.
Komunikasi yang baik dan harmonis antara kepala sekolah dengan guru dapat
menciptakan sebuah iklim kerja yang baik dan dapat memotivasi guru.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rojifah Dinul Maulah dan
Sulasminten dari Universitas Negeri Surabaya, hasil analisis datanya
membuktikan bahwa komunikasi interpersonal kepala sekolah berpengaruh
secara signifikan dengan motivasi kerja guru. Kepala sekolah harus mampu
menciptakan dan membangkitkan semangat kerja yang tinggi, menyenangkan,
dan mampu mengembangkan potensi yang ada pada guru. Hal-hal tersebut
tentu dapat tercipta melalui komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan
baik dan benar. Namun bisa sebaliknya apabila komunikasi yang terjalin
belum optimal.6
5
Kompas.com, Kepsek Malas Berkantor, Inntruksi ke Bawahan Disampaikan Via Surat, 2019,
(https://regional.kompas.com/read/2014/05/26/1834384/Kepsek.Malas.Berkantor.Instruksi.ke.Bawaha
n.Disampaikan.via.Surat). Diakses tanggal 23 Maret 2019 jam 11.29
6
Rojifah Dinul Maulah dan Sulasminten, Pengaruh Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMP Swasta se-Kecamatan Tandes Kota Surabaya,
Inspirasi Manajemen Pendidikan, Vol.4, 2016, h.8
5
pengetahuan Heny, S.Pd di sekolah ini masih ada guru yang hanya termotivasi
karena hal lain seperti insentif bukan karena komunikasi interpersonal dari
kepala sekolah sehingga konsep motivasi kerja guru belum terkonsep secara
sadar dan terencana. Fenomena ini menarik untuk diteliti lebih lanjut,
komunikasi menjadi topik penting dalam upaya memperbaiki manajemen
pendidikan pada proses penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Hal ini bisa
membuat ketidakstabilan dalam penyelenggaraan pendidikan yang
diakibatkan oleh tidak terbukanya komunikasi antara kepala sekolah dengan
guru sehingga menurunnya motivasi kerja guru.
Dalam hal ini, SMPN 2 Tangerang Selatan merupakan salah satu
sekolah unggul, hal ini terbukti dengan akreditasi yang diperolehnya yaitu
grade “A”. Terkait komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh kepala
sekolah dengan guru di SMPN 2 Tangerang Selatan dalam hal ini ada guru
yang memiliki motivasi kerja tinggi dan sebagian lagi menunjukkan motivasi
kerja yang rendah. Guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi terindikasi
dari kecenderungan mereka yang datang tepat waktu, bekerja sesuai ketentuan
yang berlaku dan mau menyelesaikan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari
semangat mereka yang bervariasi dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya.
Berdasarkan hal di atas penulis ingin meneliti lebih lanjut pengaruh
antara komunikasi interpersonal kepala sekolah dengan kinerja guru. Oleh
karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja
Guru di SMPN 2 Tangerang Selatan”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka dapat di
identifikasi masalah-masalah penelitian sebagai berikut:
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah
pada penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui berapa besar motivasi kerja guru yang disebabkan oleh
komunikasi interpersonal kepala sekolah.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep keilmuan
pendidikan khususnya pada program studi manajemen pendidikan yang
mengkaji tentang ilmu komunikasi dan dapat dijadikan bahan kajian untuk
penelitian lain mengenai ilmu komunikasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Manfaat bagi civitas akademika di SMPN 2 Tangerang
Selatan, khususnya kepala sekolah, sebagai bahan masukan dan
referensi untuk memaksimalkan dan meningkatkan motivasi kerja
guru melalui komunikasi interpersonal.
b. Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti yaitu dapat dijadikan wawasan mengenai
pentingnya pengelolaan lembaga pendidikan dengan efektifitas
komunikasi.
c. Bagi Pembaca
Manfaat bagi pembaca yaitu untuk menjadi bahan bacaan serta
acuan yang positif dalam memaksimalkan dan meningkatkan
pengetahuan tentang hubungan komunikasi interpersonal kepala
sekolah terhadap motivasi kerja guru.
BAB II
KAJIAN TEORI
7
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), cet.10, h.322
8
Suparyadi, Manajemen Sumber Daya Manusia – Menciptakan Keunggulan Bersaing Berbasis
Kompetensi SDM, (Yogyakarta: Andi, 2015), h.417
9
10
orang lain (karyawan) dalam suatu perusahaan.9 Hal yang senada juga
dipaparkan oleh Sedarmayanti bahwa motivasi merupakan kesediaan
megeluarkan tingkat upaya tinggi ke arah tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi kebutuhan
individual.10
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
kerja adalah sebuah dorongan yang muncul untuk membangkitkan dan
mengarahkan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
tujuan tertentu. Motivasi merupakan salah satu strategi pimpinan agar
karyawannya mau bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan
yang diharapkan. Dan memotivasi bawahan merupakan salah satu
tanggung jawab seorang pemimpin.
b. Teori Motivasi
Banyak pandangan para ahli yang memaparkan tentang teori
motivasi. Berikut penulis rangkum terkait teori motivasi yang
dikemukakan oeh Wilson dalam bukunya.
1) Teori Hierarki Kebutuhan
Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Abraham Maslow,
bahkan ada yang mengatakan bahwa teori ini ialah teori yang
paling populer dibandingkan dengan teori-teori yang lain. Teori ini
memaparkan bahwa setiap individu pasti memiliki kebutuhan yang
berbeda untuk dipenuhi. Oleh karena itu, Maslow membagi
kebutuhan menjadi 5 tingkatan, mulai dari kebutuhan yang paling
rendah/mendasar sampai dengan kebutuhan yang paling tinggi.
9
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Erlangga, 2012), h.313
10
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil, (Bandung: PT Refika Aditama, 201
1), h.233
11
Aktualisasi
diri
Harga diri
Sosial
Rasa aman
Fisiologis
4) Teori ERG
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Clayton Alderfer
yang melanjutkan teori hierarki kebutuhan. Alderfer melanjutkan
teori hierarki kebutuhan yang dihubungkan secara lebih dekat
dengan hasil penelitian empiris, sehingga hasilnya mendekati pada
kenyataan sebenarnya.
Teori ini membagi tiga kelompok kebutuhan manusia, yaitu:
a) Eksistensi
Kelompok ini memperhatikan pada pemberian
persyaratan keberadaan material dasar individu. Bila
dihubungkan dengan teori hierarki kebutuhan, komponen ini
sama dengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman.
14
b) Hubungan
Rasa ingin memiliki hubungan dengan individu lain.
Hasrat sosial sehingga menuntut untuk berinteaksi dengan
individu lain, dan hasrat ini bila dihubungkan dengan teori
hierarki kebutuhan adalah kebutuhan sosial dan harga diri.
c) Pertumbuhan
Hal ini mengacu pada perkembangan individu, yang
mana apabila dihubungkan dengan teori hierarki kebutuhan
sama dengan kebutuhan aktualisasi diri. 11
5) Teori Keadilan
Secara terperinci teori keadilan yang dimaksud ialah sebagai
berikut:
a) Individu membandingkan massukan dan keluaran pekerjaan
mereka dengan masukan/keluaran orang lain, kemudian
berespon untuk menghapuskan setiap ketidakadilan.
b) Teori keadilan mengenali bahwa individu tidak hanya peduli
akan jumlah mutlak ganjaran untuk upaya mereka, tetapi juga
akan menghubungkan jumlah yang ia terima dengan apa yang
orang lain terima.12
6) Teori Pengharapan
Teori pengharapan pertama kali dikemukakan oleh Victor
Vroom yang mengatakan bahwa motivasi seseorang mengarah
pada suatu tindakan yang berganntung pada kekuatan
pengharapan. Teori ini mengasumsikan bahwa seseorang akan
termotivasi melakukan suatu hal dalam mencapai tujuan apabila
mereka yakin bahwa tingkah laku mereka mengarah pada
pencapaian tujuan tersebut.
11
Wilson Bangun, op. cit., h.316-327
12
Sedarmayanti, op. cit., h.237
15
7) Teori Penguatan
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh B.F. Skinner. Beliau
mengasumsikan bahwa tingkah laku di masa lampau
mempengaruhi tingkah laku di masa yang akan datang. Teori
penguatan ini berkaitan dengan pemberian hadiah (reward). Hal
ini menandakan bahwa penguatan (reinforcement) adalah
pengulangan pekerjaan karena mendapat hadiah.
8) Teori McClelland
Dalam teori ini motivasi diklasifikasikan menjadi tiga bagian.
Berikut ini uraiannya :
a) Motivasi berprestasi, seseorang akan termotivasi apabila
pekerjaannya dapat memberikan prestasi pada dirinya.
b) Motivasi berkuasa, seseorang akan termotivasi apabila
pekerjaannya dapat memberikan kuasa atau mempengaruhi
orang lain.
c) Motivasi berafiliasi, mencermikan pada keinginan seseorang
untuk menciptakan, memelihara, dan menghubungkan dengan
suasana kebatinan dan perasaan saling menyenangkan satu
sama lain.
9) Teori Porter-Lawler
Teori ini menunjukkan bahwa upaya bergantung pada
penghargaan yang diperoleh ditambah dengan penghargaan yang
mereka rasakan. Hal-hal yang dipandang orang sebagai
penghargaan yang layak diterima akan mempengaruhi kepuasan
kerja. Sebab itu prestasi kerja dipengaruhi oleh persepsi atas
penghargaan yang diterima.
16
c. Fungsi Motivasi
Motivasi yang berada dalam diri seseorang perlu untuk selalu
ditingkatkan. Tanpa adanya motivasi seseorang tidak akan mampu
mencapai tujuan yang diinginkan. Begitu pun dengan orang yang
bekerja, motivasi sangat diperlukan. Orang yang memiliki motivasi
akan selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan
sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik yaitu:
1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa
motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan
perbuatan pencapaian tujuan yang diinginkan.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebegai mesin
bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau
lambatnya suatu pekerjaan.13
13
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h.161
17
14
Pupuh Fathurrohman dan AA Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012),
h.64
20
15
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya, (Jakarta: 2013), h.72PT Bumi Aksara, 2013),
h.72
21
Tabel 2.1
Dimensi dan Indikator Motivasi Kerja Guru
Dimensi Indikator
Motivasi Internal 1. Melaksanakan tugas dengan
penuh tanggung jawab dan
target yang jelas
2. Pengembangan diri
3. Memiliki perasaan senang
dalam bekerja
4. Selalu berusaha mengungguli
orang lain
Motivasi Eksternal 1. Keamanan bekerja
2. Bekerja dengan harapan
memperoleh insentif
3. Bekerja denan harapan ingin
memperoleh perhatian dari
teman dan pimpinan
Sumber : Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya
16
Ibid, h.72-73
22
2. Guru
a. Pengertian Guru
Pendidikan dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu hingga
saat ini merupakan sebuah kebutuhan yang sangat penting. Kebutuhan
akan pendidikan sudah tidak dapat kita pungkiri lagi, mengingat
manusia adalah makhluk yang selalu berkembang dan beradaptasi.
Salah satu cara manusia beradaptasi adalah dengan cara belajar.
Belajar dalam hal ini ialah dimaksudkan belajar di dalam suatu
lembaga pendidikan. Di dalam lembaga pendidikan yang kemudian
disebut sekolah terdapat banyak unsur atau pihak yang terlibat. Pihak
yang terlibat dalam sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa,
tenaga kependidikan, dan warga sekolah.
Guru di dalam sekolah memiliki posisi yang sentral. Di dalam
sekolah guru diposisikan sebagai seseorang yang harus mampu
mendidik siswa sesuai tujuan pendidikan. Guru merupakan sebuah
profesi yang memerlukan keahlian khusus. Profesi ini tidak dapat
dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk
mengerjakannya. Profesi guru tentu memerlukan syarat-syarat khusus,
apalagi sebagai guru profesional yang harus menguasai seluk beluk
pendidikan dan pembelajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan.
Profesi ini juga memerlukan pembinaan agar senantiasa guru dapat
terus berada pada jalur keprofesionalitasannya. Berikut ini pengertian
guru menurut para ahli :
Guru merupakan pewaris nabi. Karena inti dari tugas guru ialah
menyelamatkan masyarakat dari kebodohan, sifat, serta perilaku buruk
yang menghancurkan masa depan mereka. Sebagai pewaris nabi, guru
23
17
Imam Suraji, Dinamika Profesi Guru: Citra, Harapan, dan Tantangan, Jurnal Cakrawala
Pendidikan, Vol.1, 2008, h.33
18
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, & Kompetensi Guru,
(Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2016), h.24
19
Pupuh Fathurrohman, Aa Suryana, Guru Profesional, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), h.13
24
lanjut, tentu peranan guru lebih dari itu. Berikut peranan guru menurut
para ahli:
Menurut Jamil, dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran
dan administrasi pendidikan, guru berperan sebagai berikut:
1) Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan.
2) Wakil masyarakat di sekolah, artinya guru berperan sebagai
pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan.
3) Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu menguasai bahan yang
harus diajarkannya.
4) Penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga agar para siswa
melaksanakan disiplin.
5) Pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru bertanggung jawab
agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik.
6) Pemimpin generasi muda, artinya guru bertanggung jawab untuk
mengarahkan perkembangan siswa sebagai generasi muda yang
akan menjadi pewaris masa depan.
7) Penerjemah kepada masyarakat, yaitu guru berperan untuk
menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dann
teknologi kepada masyarakat.20
Sedangkan menurut Rusman peranan guru yang paling dominan
ialah sebagai berikut : 1) Guru sebagai demonstrator 2) Guru sebagai
pengelola kelas 3) Guru sebagai mediator dan fasilitator 4) Guru
sebagai evaluator 5) Guru sebagai pengembang kurikulum di
sekolah21
Hal yang serupa juga dikemukakan oleh Adams & Dickley yang
penulis kutip dari buku cetakan Departemen Agama Direktorat
Jenderal Kelembagaan Islam, bahwa peran guru sesungguhnya sangat
luas, meliputi:
20
Jamil Suprihatiningrum, op. Cit., h.28
21
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2016), h.62-65
25
22
Departemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam, Wawasan Tugas Guru dan Tenaga
Kependidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam, 2005), h. 72-
76
23
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan
Praktik, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 30
27
24
Ibid., 30-54
28
Pada pembahasan ini akan dibuat menjadi tiga subjudul yang berbeda, berikut
uraiannya :
1. Komunikasi Interpersonal
a. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Untuk kelangsungan hidup manusia dari hari ke hari tidak terlepas
dari komunikasi. Pada dasarnya komunikasi dapat terjadi dalam
berbagai konteks. Dalam berkomunikasi manusia dapat mendatangkan
hal-hal yang positif, seperti: membentuk saling pengertian, memupuk
persahabatan, memelihara kasih sayang, dan lain sebagainya. Namun
bisa juga menimbulkan hal-hal yang negatif.
Menurut Simpson dan Weiner dalam Zamroni mendefinisikan,
komunikasi sebagai penanaman (imparting), penyampaian
(conveying), atau penukaran (exchange) ide-ide, pengetahuan, maupun
informasi baik melalui pembicaraan, tulisan, maupun tanda-tanda.26
Menurut Sihabudin komunikasi diartikan sebagai proses dinamik
transaksional yang mempengaruhi perilaku sumber dan penerimanya
dengan sengaja menyadari (to code) perilaku mereka untuk
menghasilkan pesan yang mereka salurkan lewat suatu saluran
(channel) guna memperoleh sikap atau perilaku tertentu.27
Dan Roudhonah mengemukakan komunikasi yang dilakukan
hendaknya dengan lambang-lambang atau bahasa yang mempunyai
26
Muhammad Zamroni, Filsafat Komunikasi : Pengantar Ontologis, Epistemologis, Aksiologis,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), cet. 1, h.5
27
Ahmad Sihabudin, Komunikasi Antarbudaya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), cet.1, h.15
30
kesamaan arti antara orang yang memberi pesan dengan orang yang
menerima pesan.28
Berdasarkan uraian dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi adalah sebuah proses transfer suatu informasi atau suatu
hal dari komunikator kepada komunikan baik secara sadar ataupun
tidak yang mampu mempengaruhi perilaku seseorang agar
memperoleh sikap atau perilaku tertentu.
Agar tujuan dari komunikasi dapat tercapai maka hendaknya
dalam berkomunikasi menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
sehingga tidak terjadi distorsi antara komunikator dan komunikan,
karena menngingat komunikasi terbagi menjadi beberapa macam
diantaranya yaitu komunikasi massa, komunikasi antar budaya,
komunikasi intrapersonal, dan komunikasi interpersonal.
Komunikasi antar-pribadi (interpersonal communication) adalah
interaksi antara seorang individu dengan individu lainnya tempat
lambang-lambang pesan secara efektif digunakan, terutama dalam hal
komunikasi antar manusia menggunakan bahasa.29
Sedangkan menurut Agus komunikasi interpersonal adalah
interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengirim
dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan
dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.30 Hal yang
serupa disampaikan oleh Joseph dalam Edi bahwa komunikasi
antarpribadi ini sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-
28
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), cet. 1, h. 19
29
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h.141
30
Agus M Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius, 2003),
cet.5, h. 85
31
31
Edi Harapan, Syarwani Ahmad, Komunikasi Antarpribadi: Perilaku Insani Dalam Organisasi
Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014), h.4
32
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011), Cet. 1, h. 14
32
2) Suasana nonformal
Komunikasi interpersonal biasanya terjadi dalam suasana
nonformal. Apabila komunikasi itu berlangsung di sebuah instansi,
maka para pelaku komunikasi tidak secara kaku berpegang pada
herarki jabatan dan prosedur birokrasi, namun lebih memilih
pendekatan secara individu yang bersifat pertemanan.
3) Umpan balik segera
Komunikasi interpersonal biasanya terjadi secara tatap muka,
maka dari itu umpan balik dapat diketahui dengan cepat.
4) Peserta komunikasi berada pada jarak yang dekat
Komunikasi interpersonal merupakan metode komunikasi
antarindividu yang menuntut agar peserta komunikasi berada dalam
jarak yang dekat, baik jarak dalam arti fisik maupun psikologis.
5) Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan
dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal
Peserta komunikasi berupaya saling meyakinkan, dengan
mengoptimalkan penggunaan pesan verbal maupun nonverbal
secara bersamaan, saling mengisi, saling memperkuat sesuai tujuan
komunikasi.33
33
Ibid., h.14-15
33
e. Untuk membantu
Interaksi interpersonal berfungsi membantu orang lain. Banyak
ahli-ahli kejiwaan ahli psikologis klinis dan terapi menggunakan
komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka
untuk mengarahkan kliennya.34
a. Mendapat rangsangan
Manusia membutuhkan stimulasi, bila tidak, manusia akan
mengalami kemunduran dan bisa mati. Kontak antarmanusia
merupakan salah satu cara terbaik unttk mendapatkan stimulasi
ini.
b. Mendapatkan pengetahuan diri
Sebagian besar melalui kontak dengan sesama manusia kita
belajar mengenai diri kita sendiri. Persepsi diri kita sangat
dipengaruhi oleh apa yang kita yakini dan dipikirkan orang
tentang kita.
c. Memaksimalkan kesenangan, meminimalkan penderitaan
Alasan paling umum untuk membina hubungan dan alasan yang
dapat mencakup semua alasan lainnya, yaitu kita berusaha
berhubungan dengan manusia lain untuk memaksimalkan
kesenangan kita dan meminimalkan penderitaan.35
Dari ketiga tujuan tersebut, dapat dilihat bahwa komunikasi
interpersonal diperlukan dalam suatu hubungan demi mencapai
harmonisasi.
34
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 165-167
35
Ade Ifroh Qolbi, Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dengan Iklim Organisasi di SDN
034 Samarinda, Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, 2013, h.29
35
2. Kepala sekolah
a. Pengertian kepala sekolah
Penggerak dalam sebuah organisasi sekolah disebut dengan kepala
sekolah. Kepala sekolah merupakan pejabat tinggi dalam lingkup
organisasi sekolah tersebut.
Menurut Nanang Fattah mengatakan bahwa Pemimpin pada
hakikatnya adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku oran lain di dalam kerjanya dengan
menggunakan kekuasaan.36
Adapun menurut Wahjosumidjo mengatakan bahwa secara
sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai seorang tenaga
fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah
dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana
terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran.37
Sedangkan menurut Mulyasa kepala sekolah adalah motor
penggerak, penentu arah kebijakan sekolah, yang akan menentukan
bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan pada umumnya
direalisasikan.38
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah penulis paparkan di
atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa kepala sekolah adalah
seorang pemimpin yang dapat diibaratkan sebagai mesin penggerak
yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku,
menyelenggarakan proses belajar mengajar dan menentukan kebijakan
bagi seluruh warga sekolah.
36
Nanang Fatah, Landasan Manjemen Pendidikan, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2009), h.88
37
Wahsumidjo,”Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya”, (Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada,2007), h.83
38
E Mulyasa, Manajeman Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.126
36
6) Inovator
Guru merupakan orang yang mampu menciptakan suatu
pembaharuan untuk membuat suatu hal yang baik. Guru sebagai
pembaharu karena melalui kegiatan guru penyampaian ilmu dan
teknologi, contoh- contoh yang baik dan lain-lain maka akan
menanamkan jiwa pembaharuan dikalangan murid.
7) Motivator
Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu
membangkitkan semangat dan mengubur kelemahan anak didik
bagaimanapun latar belakang hidup keluarganya, bagaimanapun
kelam masalalunya dan bagaimanapun berat tantangannya.39
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peran
guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih,
penasihat, innovator, model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong
kreativitas, pembangkit pandangan, dan lain sebagainya.
39
Guru Semesta, EMASLIM (peran guru atau kepala sekolah), 2019,
(http://gurusemesta.blogspot.com/2014/04/emaslim-peran-guru-atau-kepala-sekolah.html). Diakses
tanggal 14 april 2019 jam 20.11
40
E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h.25
38
a. Keterbukaan
Keterbukaan dalam berkomunikasi diharapkan masing-masing
orang tidak tertutup dalam menerima informasi dan berkeinginan
untuk menyampaikan informasi dari dirinya bahkan juga informasi
mengenai dirinya kalau dipandang relevan dalam rangka pembicaraan
antarpribadi dengan lawan bicaranya. Seperti menciptakan iklim
keterbukaan dan menerima saran dan krtitik secara positif.
41
James H. Stronge, Holly B. Richard dan Nancy Catano, Kualitas Kepala Sekolah yang Efektif,
(Jakarta : PT Indeks, 2013), Cet. 1, h. 108
42
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2008), Ed. 1, h. 191
39
b. Empati
Empati dalam berkomunikasi dimaksudkan untuk merasakan
sebagaimana yang dirasakan oleh orang lain suatu perasaan bersama
perasaan orang lain yakni, mencoba merasakan dalam cara yang sama
dengan perasaan orang lain. Mendengarkan dan menanggapi keluhan
guru merupakan salah satu bentuk empati dari kepala sekolah.
c. Dukungan
Dukungan dalam berkomunikasi dimaksudkan untuk memberikan
dorongan, motivasi, atau semangat serta nasehat kepada orang lain
yang sedang di dalam situasi membuat keputusan. Sebagai manusia
pada dasarnya memang membutuhkan dukungan moril dari orang lain.
d. Kepositifan
Positif dalam berkomunikasi dimaksudkan untuk mempengaruhi
diri sendiri agar bersikap positif sehingga komunikasi yang
disampaikan kepada orang lain juga akan diterima dengan positif.
Bentuk sikap saling percaya, tidak pilih kasih, menghargai orang lain
merupakan bentuk nilai positif yang bisa diterapkan.
e. Kesamaan
Kesamaan dalam berkomunikasi sangat penting karena dapat
membuat komunikasi berjalan dengan efektif antara yang
menyampaikan pesan dengan yang menerima pesan. Karena dalam
berkomunikasi pesan yang disampaikan harus jelas dan harus
dipastikan pesan dapat dimengerti 43
43
Ibid, h.191-194
40
C. Kerangka Berpikir
tersebut dilakukan oleh kepala sekolah maka akan berdampak pada motivasi
kerja guru.
Komunikasi
Interpersonal
(Miftah Thoha) Motivasi Kerja
Guru
(Hamzah)
Kepala Sekolah
1. Menciptakan iklim
Keterbukaan keterbukaan
2. Menerima saran Motivasi Motivasi
dan kritik secara Internal Eksternal
positif
1. Melaksanakan 1. Keamanan
Empati 1. Mau
tugas dengan bekerja
mendengarkan dan 2. Bekerja
penuh
menanggapi dengan
tanggung
keluhan guru harapan
jawab dan
target yang memperoleh
Dukungan 1. Memberi dukungan jelas insentif
moril 2. Pengembanga 3. Bekerja denan
n diri harapan ingin
3. Memiliki memperoleh
1. Saling percaya perasaan perhatian dari
Kepositifan
2. Tidak pilih kasih senang dalam teman dan
3. Menghargai orang bekerja pimpinan
lain 4. Selalu
berusaha
1. Memberikan pesan mengungguli
yang jelas orang lain
Kesamaan
2. Memastikan pesan
dapat dimengerti
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
43
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinnyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan.45 Untuk hasil kerja guru yang baik dan berkualitas
dipengaruhi oleh Komunikasi Interpersonal yang dipakai oleh seorang kepala
sekolah. Hipotesis dalam penelitian ini menurut penulis berdasarkan hal yang
mempengaruhi tersebut adalah:
Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan antara komunikasi interpersonal
kepala sekolah dengan motivasi kerja guru yang terdapat di SMP Negeri 2
Tangerang Selatan
Ha : Terdapat pengaruh signifikan antara komunikasi interpersonal
kepala sekolah dengan motivasi kerja guru yang terdapat di SMP Negeri 2
Tangerang Selatan
E. Penelitian Relevan
Penelitian relevan ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang
digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian relevan,
penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul
penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai
referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut
merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan
penelitian yang dilakukan penulis.
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), cet.
Ke-3, h.64
44
Tabel 2.2
Penelitian Relevan
No Nama Judul Tahun Universitas Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Tri Wahyuni Pengaruh 2013 Universitas Hasil penelitiannya - Menggunakan Penelitian yang
Efektifitas Hasanuddin mengatakan bahwa metode kuantitatif penulis lakukan
Komunikasi Antar Makasar efektifitas komunikasi - Ada variabel hanya menggunakan
Pribadi dan antar pribadi dan komunikasi antar 2 variabel
Motivasi Kerja motivasi kerja pribadi dan
Karyawan terhadap karyawan memiliki motivasi kerja
Produktivitas Kerja pengaruh yang positif
Karyawan pada PT. terhadap
Telekomunikasi produktivitas kerja
Indonesia, Tbk.
Divisi Regional VII
KTI
2. Harsya Bachtiar Implementasi 2017 Universitas Penelitian tersebut - Ada variabel Penelitian yang
Komunikasi Islam menggunakan metode motivasi kerja penulis lakukan
Interpersonal Negeri kualitatif. Hasil menggunakan
Kepala sekolah Syarif penelitiannya metode kuantitatif,
Hidayatullah
Jakarta
45
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
1. Studi
Pendahuluan
2. Perbaikan
BAB I, II, III
3. Penyusunan
Instrumen
Penelitian
4. Penyerahan
Izin
Penelitian
5. Penyebaran
Angket
6. Pengolahan
Data
7. Penyusunan
BAB IV dan
46
47
V
8. Sidang
Skripsi
B. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini :
1. Variabel Y yang biasa dikenal dengan istilah variabel terikat
(Dependen Variabel) yaitu Motivasi Kerja Guru.
2. Variabel X yang biasa dikenal dengan istilah variabel bebas
(Independen Variabel) yaitu Komunikasi Interpersonal Kepala
Sekolah.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan dan metode kuantitatif
dalam bentuk penelitian deskriptif dengan teknik korelasional, yakni suatu
penelitian yang menjelaskan tentang hubungan antara variabel X
(Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah) dan variabel Y (Motivasi
Kerja Guru).
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.46 Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah
seluruh guru SMPN 2 Tangerang Selatan Selatan yaitu berjumlah 50
guru.
2. Sampel
Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.47
Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel
46
Ibid, h.215
47
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
(Jakarta: Kencana, 2011), cet.1, h. 147
48
48
Sugiyono, Op.Cit., h.137
50
3) Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen
Variabel Motivasi kerja guru
Tabel 3.3
Skala Motivasi Kerja Guru
Sering ( SR ) 4
Jarang-jarang (JR) 3
Pernah (P) 2
Tidak Pernah ( TP ) 1
3) Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen
Variabel Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah
Jumlah 30 Butir
53
Tabel 3.5
Skala Komunikasi Interpesonal Kepala Sekolah
Sangat Sering ( SS ) 5
Sering ( SR ) 4
Jarang-jarang ( JR ) 3
Pernah (P) 2
Tidak Pernah ( TP ) 1
2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara pada penelitian ini menggunakan teknik
wawancara tidak terstruktur. Adapun narasumber pada wawancara
tersebut adalah Wakil Kepala SMPN 2 Tangerang Selatan. Berikut
kisi-kisi instrumen wawancara.
Tabel 3.6
Instrumen Wawancara
Variabel Indikator
4. Selalu berusaha
mengungguli orang
lain
5. Keamanan
bekerja
6. Bekerja dengan
harapan
memperoleh insentif
7. Bekerja dengan
harapan ingin
memperoleh
perhatian dari teman
dan pimpinan
Komunikasi 8. Menciptakan iklim
Interpersonal Kepala keterbukaan
Dengan rumus :
( )( )
√( ( ( ) )
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Renika Cipta,
2010), h. 211
50
Duwi Priyatno, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data dengan SPSS,
(Yogyakarta: Gava Media, 2010), h.30
56
Dimana :
r11 = Nilai Reliabilitas
Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians Total
k = Jumlah Item
Tabel 3.7
Tabel Interprestasi Uji Reliabilitas
51
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan Perhitungan
Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), cet. 1, h.86
57
c. Histogram
Histogram merupakan grafik batang yang dibuat berdasarkan data
pada distribusi frekuensi.
d. Tingkat kecenderungan variabel
Kecenderungan masing-masing variabel dilakukan dengan
pengkategorian skor yang diperoleh dari nilai mean dan standar
deviasi dengan pengelompokkan pada 3 kategori seperti sebagai
berikut:
58
Tabel 3.8
Tingkat kecenderungan variabel
No. Skor nilai Kategori
Keterangan:
Mi = Mean
Sdi = Standar Deviasi
X = Skor yang dicapai
Pengukuran tendensi sentral dan perhitungan penyebaran data
diambil dari skor total butir-butir pada kuesioner variabel
kepemimpinan kharismatik kepala sekolah dan kuesioner variabel
motivsi kerja guru yang dioleh menggunakan SPSS versi 23.
52
Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis Data Penelitian Dilengkapi Cara Perhitungan
Dengan SPSS dan MS Office Excel, (Bandung: Refika Aditama, 2010), h.144
59
53
Riduwan M.B.A, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti pemula,
(Bandung: Alfabeta,2012), cet.8, h.220
54
Alfina Dewi Ratnasari, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Bisnis Online Shop di Kota Samarinda”, e-jurnal Administrasi Bisnis, Vol.5, No. 1, 2017, h.123
60
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determminasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-
variabel dependen.55
55
Ibid, h. 123
BAB IV
HASIL PENELITIAN
61
62
misi. Visi misi ini berfungsi untuk mewujudkan cita-cita dan sebagai
dorongan untuk selalu maju dan berkembang. Adapun visi dan misinya
adalah:
a. Visi : Unggul Dalam Prestasi, Santun Dalam Perilaku
b. Misi :
1) Mengembangkan kurikulum berwawasan IPTEK berdasarkan
IMTAQ
2) Menyelenggarakan proses pembelajaran bermutu
3) Mengembangkan potensi peserta didik sesuai bakat dan
minatnya
4) Optimalisasi pelaksanaan manajemen berbasis sekolah
Visi dan misi ini dirumuskan sejak tahun 2014 dan nampaknya
belum seluruh visi misi itu dapat dicapai secara optimal. Namun
demikian, banyak prestasi baik akademik maupun non akademik yang
telah diraih sekolah, yaitu:
a. Juara III Hasta Karya Aksi (Ajang Kreatifitas Siswa ) Tingkat
SMP/MTs 2012
b. Juara I Futsal Tingkat SMP ( SMP Nusantara Plus ) 2012
c. Juara III Basket Putri (Sasmita CUP) 2013
d. Juara II Lomba Bulu Tangkis Putra O2SN SMP Kota Tangerang
Selatan
e. Juara I Futsal SMP 2015 M26 Cup 8Th
f. Terbaik IV Recyie tingkat madya cross SMAN 109 Jakarta
g. Juara II Putra tingkat SMP (Kejuaraan Panjat Tebing)
h. Juara I Sirkuit Bongga TANGSEL
i. Juara I Futsal tingkat SMP se Tangerang Selatan
j. Juara III Marawis Tk. SMP/MTs Porseni Cup
k. Juara I Lomba Karate Putri O2SN SMP
l. Juara III Gerak Langkah dan Formasi (GALAKSI) Purna Paskibra
Indonesia
m. Juara III Futsal SMP “Al-Fath Festival”
n. Juara III Basket Putri SHB Cup
o. Juara Peonering Putra Moonzer Scout Contetition
p. Juara III Futsal Antar SMP (DK Cup)
q. Peringkat I JAmbore PMR Provinsi BANTEN
r. Juara I DK Cup “ SMA Dharma Karya UT”
63
Interval
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Nilai
N Valid 44
Missing 0
Mean 119,93
Median 120,00
Mode 124
Std. Deviation 6,025
Range 23
Minimum 109
Maximum 132
Sum 5277
(Komunik
Tingkat Kecenderungan Data
asi Valid Cumulative
Interperso Frequency Percent Percent Percent
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 44
= 1 + 3,3 . 1,6
= 1 + 5,28
= 6,28 = 6
3) Panjang Interval (i)
i = jumlah rentang (r) : jumlah kelas (k)
= 17 : 6
= 2,8 = 3
Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
Nilai
N Valid 44
Missing 0
Mean 89,50
Median 89,00
Mode 88
Std. Deviation 3,861
Range 17
Minimum 81
Maximum 98
Sum 3938
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cronbach's
Alpha N of Items
,978 30
Sumber : hasil olah data penelitian SPSS Vers.23, 2019
Berdasarkan kriteria Cronbach’s Alpha > 60% atau Cronbach’s
Alpha > 0,60 dan diperoleh hasil Cronbach’s Alpha 0,978 > 0,60 maka
butir instrumen variabel X dikatakan reliabel dengan tingkat
reliabilitas sangat tinggi.
Berikut merupakan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS
versi 23 pada variabel X (Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah),
yaitu :
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
(Motivasi Kerja Guru)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,947 30
Sumber : hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2019
Berdasarkan kriteria Cronbach’s Alpha > 60% atau Cronbach’s
Alpha > 0,60 dan diperoleh hasil Cronbach’s Alpha 0,947 > 0,60 maka
78
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Komunikasi Interpersonal
,137 44 ,038 ,968 44 ,258
Kepala Sekolah
*
Motivasi Kerja Guru ,108 44 ,200 ,972 44 ,355
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Total 641,000 43
Tabel 4.15
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Komunikasi Interpersonal
,306 ,087 ,477 3,521 ,001
Kepala Sekolah
Model Summary
guru di SMPN 2 Tangerang Selatan. Masih ada beberapa faktor lain yang
tidak penulis teliti yang dapat mempengaruhi motivasi kerja guru.
Untuk mengetahui arah hubungan antara variabel X dengan
variabel Y apakah positif atau negatif, maka dilakukan uji regresi linear
sederhana. Dari hasil penelitian, koefisien regresi memperoleh nilai
sebesar 0,306 yang menunujukkan nilai koefisien regresi bernilai positif
(+). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Komunikasi interpersonal
Kepala Sekolah (X) berpengaruh positif terhadap Motivasi kerja Guru (Y).
Sehingga persamaan regresinya adalah Y = Y = 52,809 + 0,306 X
Kemudian dapat dilihat pada pengujian statistik (uji t), hasil nilai
Thitung sebesar 3,521 dan Ttabel sebesar 2,018, dengan signifikansi sebesar
0,001. Dengan kriteria pengujian jika Thitung > Ttabel dan jika signifikansi <
α (0,05), maka Ho ditolak. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan
antara komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap motivasi kerja
guru.
Menurut Miftah Thoha dalam buku Perilaku Organisasi Konsep
Dasar dan Aplikasinya ada lima hal yang mampu menjadikan komunikasi
interpersonal berjalan secara efektif yaitu keterbukaan, empati, dukungan,
kepositifan, kesamaan. Apabila lima hal tersebut dilakukan oleh kepala
sekolah maka akan berdampak pada motivasi kerja guru.
Motivasi kerja guru berfungsi mendorong guru untuk bertindak,
menentukan arah perbuatan, menyeleksi perbuatan, dan penggerak pada
diri guru dalam mencapai tujuan yang dikehendakinya. Menurut Hamzah
dalam buku Teori Motivasi dan Pengukurannya ada dua dimensi dalam
motivasi kerja guru yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal.
Motivasi internal meliputi melaksanakan tugas dengan penuh tanggung
jawab dan target yang jelas, pengembangan diri, memiliki perasaan senang
dalam bekerja, selalu berusaha mengungguli orang lain. Sedangkan
motivasi eksternal meliputi keamanan bekerja, bekerja dengan harapan
memperoleh insentif, dan bekerja dengan harapan memperoleh perhatian
dari teman dan pimpinan. Jadi melalui komunikasi interpersonal kepala
85
sekolah dengan guru sebagai bentuk perhatian dari pimpinan maka dapat
mempengaruhi motivasi kerja guru.
57
Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, tanggal 26 Agustus 2019, di
Ruang Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Tangerang Selatan
58
Wawancara dengan Ibu Heni, tanggal 9 September 2019, di Ruang Guru
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dilihat dari hasil Thitung sebesar 3,521 dan Ttabel sebesar 2,018, dengan
signifikansi sebesar 0,001. Dengan kriteria pengujian jika Thitung > Ttabel dan
jika signifikansi < α (0,05), maka Ho ditolak. Sehingga terdapat pengaruh
yang signifikan antara Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dengan
Motivasi Kerja Guru. Dan berdasarkan perhitungan koefisien determinasi
(R2) diperoleh angka sebesar 0,228. Angka tersebut mengandung arti bahwa
komunikasi interpersonal kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi
kerja guru sebesar 22,8%. Sedangkan sisanya 100% - 22,8% = 77,2%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
B. Saran
Berdasarkan temuan dan kesimpulan hasil penelitian, maka dapat peneliti
sampaikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala SMP Negeri 2 Tangerang Selatan
a. Kepala sekolah diharapkan mampu memahami guru, sehingga
dengan mudah dapat memberika arahan dan pelatihan kepada guru
yang memiliki motivasi kerja yang masih rendah.
b. Kepala sekolah diharapkan dalam mengambil keputusan melibatkan
bawahannya dengan mempertimbangkan dampak yang akan terjadi
dari setiap saran.
c. Kepala sekolah diharapkan selalu memberikan aspresiasi kepada
guru yang berprestasi karena guru akan lebih termotivasi ketika
mendapat penghargaan dari seorang pemimpin.
2. Bagi Guru SMP Negeri 2 Tangerang Selatan
a. Guru diharapkan mampu mempertahankan motivasi kerja dan
meningkatkan kapasitas diri untuk terus maju dan berkembang guna
mendidik dan mengajar para siswa.
86
87
Catano Nancy dkk. Kualitas Kepala Sekolah yang Efektif. (Jakarta: PT Indeks).
Cet. 1. 2013.
Departemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam. Wawasan Tugas
Guru dan Tenaga Kependidikan. (Jakarta: Departemen Agama RI
Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam). 2005.
88
89
Rosdakarya). 2005
Mulyasa E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. (bandung: PT Remaja
Rosdakarya). 2013
Musfah Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan Sumber
Belajar Teori dan Praktik. (Jakarta: Kencana). 2011.
Noor Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi. Tesis. Disertasi. dan Karya
Ilmiah. (Jakarta: Kencana). cet.1. 2011
Priansa Donni Juni, Suwatno. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis. (Bandung: Alfabeta). 2013
Priyatno Duwi Priyatno. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data
dengan SPSS. (Yogyakarta: Gava Media). 2010
Qolbi Ade Ifroh. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal dengan Iklim
Organisasi di SDN 034 Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas
Mulawarman.. 2013
Roudhonah. Ilmu Komunikasi. (Jakarta: UIN Jakarta Press.). cet. 1. h.19. 2007
Suraji Imam. Dinamika Profesi Guru: Citra. Harapan. dan Tantangan. Jurnal
Cakrawala Pendidikan. Vol.1. 2008
Suryana AA, Pupuh Fathurrohman. Guru Profesional. (Bandung: PT Refika
Aditama). 2012
LAMPIRAN-LAMPIRAN
93
Lampiran 1
Kisi-Kisi Intrumen Variabel X (Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah)
Jumlah 31 Butir
94
Lampiran 2
Angket Uji Coba Variabel X (Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah)
Nama :
No Resp :
Petunjuk
1. Berilah tanda () pada kolom alternatif jawaban yanng tersedia sesuai
dengan penilaian anda.
2. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar/salah.
3. Jawaban yang anda berikan tidak akan dipublikasikan, jadi jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
4. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
Keterangan alternatif jawaban:
SS: Sangat Sering JR: Jarang-jarang TP: Tidak Pernah
SR: Sering P : Pernah
No Pernyataan SS SR JR P TP
1 Kepala sekolah
menginformasikan secara
terbuka terkait rekruitmen
guru
2 Kepala sekolah
memberikan kesempatan
kepada guru untuk
menyatakan gagasan atau
perasaannya dalam setiap
berkomunikasi
3 Kepala sekolah
memberitahu kepada
seluruh guru terkait dana
BOS
4 Kepala sekolah
menunjukkan sikap terbuka
terhadap kritik dan saran
yang diberikan oleh guru
5 Kepala sekolah tidak
bersangka buruk kepada
guru yang memberi saran
95
7 Kepala sekolah
memberikan tanggapan
terhadap keluhan guru
8 Kepala sekolah
memberikan solusi yang
bermanfaat bagi guru
10 Kepala sekolah
memberikan izin bagi guru
yang ingin studi lanjut
11 Kepala sekolah
memberikan kesempatan
guru mengikuti workshop
untuk meningkatkan kinerja
guru
12 Kepala sekolah mampu
menjaga rahasia guru
13 Guru merasa nyaman
berkomunikasi dengan
kepala sekolah, karena
mengganggap kepala
sekolah mampu menjaga
rahasia
24 Kepala sekolah
memberikan
reward/penghargaan bagi
guru berprestasi
25 Kepala sekolah tidak
bertele-tele/basa-basi dalam
berkomunikasi
97
26 Kepala sekolah
menyesuaikan intonasi
komunikasi sesuai dengan
keadaan
27 Kepala sekolah
menyesuaikan bahasa yang
digunakan dengan lawan
bicara/pihak yang diajak
komunikasi
Lampiran 3
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Angket Variabel X (Komunikasi Interpersonal
Kepala Sekolah)
RSP PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 2
2 2 2 4 1 3 3 5 2 4 1 4 5 4 2 5 2 2 4 3 4
3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
6 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
7 4 4 5 4 4 2 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4
8 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
10 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
12 3 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4
13 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
15 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
JML 61 61 63 58 58 34 61 59 60 58 64 59 57 56 64 58 58 62 57 59
RSP PERNYATAAN
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 JML
1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 78
2 2 2 2 2 5 4 3 2 3 2 89
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 116
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 130
6 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 96
7 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 129
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 117
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 145
10 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 121
11 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 120
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 110
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 148
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 119
JML 59 61 59 57 61 61 58 59 59 56 1757
99
Lampiran 4
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)
Dimensi Indikator Item
Lampiran 5
Angket Uji Coba Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)
Nama :
No Resp :
Petunjuk
1. Berilah tanda () pada kolom alternatif jawaban yanng tersedia sesuai
dengan penilaian anda.
2. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar/salah.
3. Jawaban yang anda berikan tidak akan dipublikasikan, jadi jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
4. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
Keterangan alternatif jawaban:
SS: Sangat Sering JR: Jarang-jarang TP: Tidak Pernah
SR: Sering P : Pernah
No Pernyataan SS SR JR P TP
1 Saya bertanggung jawab penuh
atas pekerjaan saya
Lampiran 6
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)
RSP PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 4 3 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 1 4 2 2 4 3 3 2 3
3 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5
5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5
6 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4
8 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 5 3 4 3 3 3 3 4 4
9 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 4 5 5
10 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
11 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
JML 66 46 63 43 60 45 68 46 64 44 62 50 63 49 57 46 59 44 62 48
RSP PERNYATAAN
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 JML
1 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 133
2 5 2 2 3 4 3 5 2 2 2 89
3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 122
4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 126
5 5 4 4 4 5 5 4 4 1 4 130
6 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 117
7 5 4 5 4 4 4 5 3 5 4 132
8 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 109
9 5 4 4 4 5 5 4 2 2 5 125
10 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 124
11 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 130
12 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 115
13 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 121
14 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 146
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
JML 73 41 59 44 64 47 63 40 54 46 1839
104
Lampiran 7
Instrumen Angket Penelitian
Instrumen Penelitian Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah
No. Resp :
Nama :
Petunjuk
1. Berilah tanda () pada kolom alternatif jawaban yanng tersedia sesuai
dengan penilaian anda.
2. Jawaban yang anda berikan tidak bersifat benar/salah.
3. Jawaban yang anda berikan tidak akan dipublikasikan, jadi jawablah
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
4. Usahakan agar semua nomor terjawab dan tidak ada yang terlewatkan.
Keterangan alternatif jawaban:
SS: Sangat Sering JR: Jarang-jarang TP: Tidak Pernah
SR: Sering P : Pernah
No Pernyataan SS SR JR P TP
1 Kepala sekolah
menginformasikan secara
terbuka terkait rekruitmen
guru
2 Kepala sekolah
memberikan kesempatan
kepada guru untuk
menyatakan gagasan atau
perasaannya dalam setiap
berkomunikasi
3 Kepala sekolah
memberitahu kepada
seluruh guru terkait dana
BOS
105
4 Kepala sekolah
menunjukkan sikap terbuka
terhadap kritik dan saran
yang diberikan oleh guru
5 Kepala sekolah tidak
bersangka buruk kepada
guru yang memberi saran
6 Kepala sekolah
memberikan tanggapan
terhadap keluhan guru
7 Kepala sekolah
memberikan solusi yang
bermanfaat bagi gu\ru
8 Kepala sekolah menunjukan
sikap empati kepada guru
yang terkena musibah
9 Kepala sekolah
memberikan izin bagi guru
yang ingin studi lanjut
10 Kepala sekolah
memberikan kesempatan
guru mengikuti workshop
untuk meningkatkan kinerja
guru
11 Guru merasa nyaman
berkomunikasi dengan
kepala sekolah, karena
mengganggap kepala
sekolah mampu menjaga
rahasia
106
disampaikan dapat
dimengerti
Lampiran 8
Rekapitulasi Hasil Angket Penelitian Variabel X (Komunikasi Interpersonal
Kepala Sekolah)
RSP PERNYATAAN
1 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4
2 5 4 4 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5
3 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4
4 4 5 4 4 3 4 2 4 3 4 5 5 4 4 4 5
5 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 5 4 5 4 4
6 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 4 4
7 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5
8 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 5
9 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4
10 4 4 5 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 4 5 4
11 4 5 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4
12 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4
13 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4
14 4 4 3 4 5 3 5 4 4 3 4 5 4 3 4 4
15 4 4 5 4 4 3 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4
16 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5
17 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5
18 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4
19 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5
20 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5
21 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5
22 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4
23 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 3 5
24 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4
25 5 5 5 4 5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 4 5
26 4 5 4 5 4 3 3 5 3 4 4 4 4 5 4 4
27 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 3
28 4 4 3 5 5 3 4 2 4 4 5 4 4 5 3 5
29 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5
31 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4
32 5 5 4 5 4 5 3 5 4 3 5 4 4 5 4 5
33 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4
34 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4
35 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4
36 4 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 5
37 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5
113
38 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 5 3 5 4 5
39 5 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4
40 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4
41 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5
42 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4
43 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4
44 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4
JML 194 180 188 173 192 165 189 168 186 174 188 170 182 177 182 175
32 5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 124
33 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 119
34 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 124
35 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 121
36 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 120
37 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 122
38 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 124
39 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 116
40 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 126
41 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 121
42 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 124
43 5 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 118
44 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 132
JML 189 173 184 172 182 176 191 168 183 171 186 173 5277
115
Lampiran 9
Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Y (Motivasi Kerja Guru)
RSP PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5
2 4 4 3 4 2 3 5 4 4 4 3 4 5 5 3
3 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 3 4 4
4 5 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 3 4 5 5
5 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 5 4 3 4 4
6 4 5 4 3 5 3 5 4 5 4 5 4 4 5 3
7 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4
8 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 4
9 4 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 5
10 4 4 3 3 5 5 3 5 4 4 4 5 4 5 5
11 5 4 3 3 4 4 4 5 5 5 3 3 4 5 4
12 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4
13 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4
14 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 3
15 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4
16 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3
17 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4
18 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4
19 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5
20 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4
21 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 3 3 4
22 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3
23 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3
24 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4
25 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5
26 5 4 5 4 5 4 3 5 4 5 4 5 3 5 3
27 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 3 4 5 4 5
28 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4
29 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4
30 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 4 3
31 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4
32 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
33 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4
34 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3
35 5 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4
36 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5
37 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
116
38 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4
39 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5
40 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4
41 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5
42 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4
43 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4
44 3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4
JML 189 188 179 183 181 186 192 192 190 193 184 190 179 195 177
RSP PERNYATAAN
16 17 18 19 20 21 JML
1 3 4 4 5 4 5 88
2 5 4 5 4 5 5 85
3 5 3 4 5 5 4 88
4 5 4 3 5 4 4 85
5 4 5 4 5 4 3 89
6 4 5 4 4 5 5 90
7 5 4 5 4 4 4 91
8 5 4 5 5 4 5 91
9 4 3 4 5 4 5 86
10 4 4 4 5 4 4 88
11 5 4 5 4 5 4 88
12 5 5 4 4 3 4 84
13 4 4 4 4 4 4 87
14 4 4 5 4 5 4 87
15 5 4 4 4 5 3 89
16 4 5 4 5 5 5 96
17 5 4 5 5 4 4 98
18 4 5 4 5 5 5 91
19 4 5 4 4 4 4 91
20 5 4 4 4 5 4 89
21 4 5 4 5 4 5 92
22 5 4 4 4 4 5 84
23 4 4 3 4 4 4 85
24 5 5 5 5 5 4 97
25 5 3 5 4 4 4 94
26 4 4 4 5 5 4 90
27 4 5 5 4 5 3 92
28 4 4 5 4 4 5 87
29 5 4 4 4 5 4 88
30 4 5 4 5 4 4 86
117
31 5 5 4 4 4 5 90
32 5 4 4 5 4 5 98
33 3 4 4 5 5 4 87
34 4 4 5 4 4 2 88
35 2 4 4 4 4 4 81
36 5 5 5 4 4 4 93
37 4 5 5 4 4 3 90
38 4 5 4 4 4 4 90
39 4 4 4 5 5 4 88
40 4 5 4 5 5 4 95
41 4 4 4 5 4 4 85
42 5 4 4 5 4 5 94
43 4 5 3 5 4 5 90
44 4 5 4 5 5 4 93
JML 190 190 186 198 192 184 3938
118
Lampiran 10
Instrumen Wawancara Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
1. Bagaimana bentuk tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugasnya?
Jawab: bentuk tanggung jawab dari para guru yang saya lihat dari segi
kedisplinan datang ke sekolah. Jarang sekali saya menemukan guru yang
datang terlambat. Sekalipun terlambat, pasti deh mereka memberi
informasi ke saya atau guru lain. Selain itu juga bisa dilihat pas
pengumpulan tugas, kayak RPP. Biasanya ya memang guru PNS lebih
cepat dibanding guru honorer saat proses pengumpulan RPP.
2. Apakah ada sanksi atau teguran bagi guru yang tidak mengerjakan tugas
tepat waktu?
Jawab: kalau untuk sanksi berupa denda tidak ada. Tapi kalau berupa
teguran, tentu ada.
3. Apakah ada kriteria khusus bagi guru untuk mendapat jabatan yang lebih
tinggi?
Jawab: ada. Paham komputer, mampu berkomunikasi dengan baik, dan
kompeten pada bidangnya.
4. Kapan RPP dikumpulkan oleh para guru?
Jawab: setiap tahun ajaran baru. Untuk sistemnya pengumuman terlebih
dahulu oleh para pengawas, lalu hmm setelah diumumkan para guru
diberikan waktu untuk mengerjakan, lalu kemudian dikumpulkan untuk
dilegalkan atau disahkan oleh kepala sekolah. Seperti itu sih kira-kira.
5. Apakah kepala sekolah ikut serta dalam penyusunan RPP?
Jawab: kepala sekolah ikut serta dalam hal pengesahan/pelegalan RPP saja
6. Bagaimana hubungan kerja antara kepala sekolah dengan guru?
Jawab: cukup baik. Walaupun bapak Maryono tidak selalu ada di sini,
tetapi komunikasi by phone cukup lancar.
7. Bagaimana hubungan kerja antar sesama guru?
Jawab: sangat baik. Karena disekolah ini sangat ditekankan untuk
kerjasama team.
8. Apakah ada asuransi yang diberikan oleh pihak sekolah untuk para guru?
Jawab: kalau dari sekolah tidak ada. Tapi untuk guru PNS kan sudah
mendapat asuransi kesehatan dari dinas kayak semacam bpjs gitu kalau
saya tidak salah.
9. Apakah ada pemotongan gaji ketika guru tidak bisa hadir di sekolah?
Jawab: tidak ada. Karena setiap guru yang tidak hadir selalu memberikan
kabar kenapa ia tidak bisa masuk sekolah mungkin ia sakit atau ada
keperluan lain.
10. Apa bentuk penghargaan yang diberikan sekolah kepada guru yang
berprestasi?
119
Lampiran 11
Instrumen Wawancara Guru (Ibu Heni)
13. Kapan kepala sekolah mendengarkan keluh kesah guru? Apakah ada
waktu khusus?
Jawab: untuk waktu khusus tidak ada, tapi kalau kita hubungi pak
maryono beliau siap sedia untuk mendengarkan keluh kesah kami.
14. Kapan seorang guru boleh melanjutkan studi lanjut? Apakah ada syarat-
syarat tertentu dari sekolah?
Jawab: boleh-boleh saja mba asal dapat izin dari dinas, itu yang terpenting
sih. Karena ini sekolah negeri mba. Jadi apa-apa harus ke dinas.
Lampiran 12
Daftar Nama Guru SMP Negeri 2 Tangerang Selatan
122
123
Matematika dan
IPA
37 Suharni S1 IPA IPA
38 Sukardi S1 Penjaskes Penjaskes
39 Sumiyati S1 Pend. Biologi IPA
40 Suwarno
41 Syarifah S1 B. Inggris B.Inggris
42 Tedik Suryanto S1 Sastra Inggris B.Inggris
43 Titik Munawati S1 B. Indonesia B.indonesia
44 Tri Endang Lestari S1 Manajemen B.Inggris
45 S1 Psikologi BK
Tuti Sutiarsih
Pendidikan
46 Winarni S1 PPKn PPKn
47 Yenni Krisna S1 Kesenian Seni
48 Yoeliani S1 B.Inggris B.Inggris
49 Yustina Ratnasih S1 Pendidikan B.Indonesia
Widyastuti bahasa dan Seni
Tenaga
50 Agus Tri Laksono Honor
Sekolah
124
Lampiran 13
Tabel Penentuan Sampel Isaac dan Michael
125
Lampiran 14
Tabel Product Moment
126
Lampiran 15
Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
127
Lampiran 16
Surat Permohonan Izin Penelitian
128
Lampiran 17
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
129
Lampiran 18
Tabel Uji Referensi
130
131
132
133
134
135
Lampiran 19
Biodata Penulis