Anda di halaman 1dari 71

INSTITUT AGAMA HINDU NEGERI TAMPUNG PENYANG

PALANGKA RAYA

PENGARUH MINAT BACA TERHADAP PRESTASI


BELAJAR PPKn SISWA KELAS V
SDN 1 MENTENG PALANGKA RAYA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana


Pendidikan Guru Sekolah Dasar

RIRIN RIANTI
1920015

FAKULTAS DHARMA ACARYA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PALANGKA RAYA
AGUSTUS 2023

ii
MOTTO

“Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang
ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku”
(Umar Bin Khattab)

“The best way to get started is to quit talking and begin doing”
(Walt Disney)
“SLOW BUT SURE!”
(Unknown)
“Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil, mulai dari sekarang”
(Penulis)

SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK:

1. Tuhan Yang Maha Esa, Ranying Hatalla Langit, Sahur Parapah dan Leluhur
yang selau menyertai setiap proses serta perjalanan dalam kehidupan penulis.
2. Diriku sendiri yang telah ingin berusaha untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Orang tuaku tercinta babah Krispyanto dan mamah Yenita, umai Kuneng dan
babai Bikung.
4. Saudara-saudariku yang telah memberikan segala dukungan dan motivasi
selama proses penulis menempuh studi, terspesial CENNI yang sama-sama
berjuang dan saling menyemangati dibangku perkuliahan.
5. Terimakasih juga diucapkan kepada Aldianor Saputra yang selalu mendukung,
menemani, dan menyemangati penulis dalam melewati proses penyusunan
skripsi ini.
6. Teman-teman seperjuangan Program Studi PGSD angkatan 2019 yang selalu
memberikan bantuan, dan bersama-sama melewati suka dukanya proses dalam
perkuliahan.
7. Organisasi-organisasi baik itu UKM, HMPS PGSD, dan BEM FDA yang
selalu memberikan wadah untuk belajar dan berkembang menjadi lebih baik.

vii
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Tabe Salamat Lingu Nalatai Salam Sujud Kerendem Malempang

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke Hadirat Ranying Hatalla Langit, Ida
Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Minat Baca Terhadap Prestasi Belajar PPKn Siswa Kelas V SDN 1
Menteng Palangka Raya” ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi tugas
akhir. Dalam kesempatan ini tidak lupa peneliti juga ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua kalangan yang telah membantu dalam penyusunan
skripsi ini, baik yang secara langsung maupun tidak langsung, karena tidaklah
mungkin skripsi ini dapat terselesaikan apabila peneliti sebagai penulis tidak
mendapatkan bimbingan serta arahannya. Pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih:
1. Bapak Dr. Mujiyono, S.Ag., M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Hindu Negeri
Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya yang telah memberikan izin
penelitian.
2. Bapak Dr. Derson, S.Ag., M.Ag selaku Dekan Fakultas Dharma Acarya Institut
Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya.
3. Bapak I Made Paramarta, S.Ag., M.Si selaku ketua program studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan banyak petunjuk serta motivasi
kepada peneliti.
4. Bapak Dr. I Nyoman Sidi Astawa, S.Ag., M.A selaku dosen pembimbing I
yang telah memberikan masukan dan mengarahkan banyak hal terkait isi
skripsi ini.

viii
5. Ibu Dr. Nali Eka, S.Ag., M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan membantu penyempurnaan sistematika penulisan dalam
skripsi ini.
6. Ibu Dr. Ni Wayan Gateri, S.Ag., M.Ag selaku dosen pembimbing akademik
yang telah mengarahkan, membantu, dan memberikan masukan terkait proses
perkuliahan.
7. Bapak Denie, S.Pd., M.Pd selaku kepala sekolah SDN 1 Menteng yang telah
bersedia untuk memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
8. Bapak Natalius, S.Pd selaku wali kelas V.a yang telah memberikan akses dan
ijin untuk melakukan penelitian dikelas V.a.
9. Bapak/Ibu Dosen Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP)
Palangka Raya yang telah mendidik, mengajar, dan membimbing selama
penulis menempuh studi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini.

Om Santih, Santih, Santih, Om


Sahey.

Palangka Raya, 2023

Peneliti

ix
ABSTRAK

RIRIN RIANTI, 2023. Pengaruh Minat Baca Terhadap Prestasi Belajar PPKn
Siswa Kelas V SDN 1 Menteng Palangka Raya.
Pembimbing (I) Dr. I Nyoman Sidi Astawa, S.Ag., M.A
Pembimbing (II) Dr. Nali Eka, S.Ag., M.Si

Membaca adalah bagian penting didalam proses pembelajaran. Siswa akan


memiliki pengetahuan yang lebih luas ketika mempunyai minat baca yang tinggi.
Pengetahuan yang telah dimiliki tentu akan berpengaruh pada pencapaian prestasi
belajarnya di sekolah. Namun, pada SDN 1 Menteng Palangka Raya siswa-siswinya
masih kurang antusias dalam memanfaatkan sarana perpustakaan. Maka, diketahui
bahwa minat baca di sekolah tersebut masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil
observasi peneliti, siswa hanya tertarik pada buku cerita bergambar, sedangkan
buku paket mata pelajaran jarang untuk dipinjam maupun dibaca di perpustakaan.
Buku paket PPKn salah satunya, buku tersebut hampir tidak ada pada daftar
peminjaman buku. Oleh sebab itu, peneliti mengamati lebih lanjut serta
mendapatkan informasi dari wali kelas V.a bahwa siswa/i dikelas tersebut masih
terdapat nilai yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
terkhusus pada mata pelajaran PPKn. Adanya permasalahan tersebut yang
melatarbelakangi penelitian ini.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh minat baca
terhadap prestasi belajar PPKn siswa. Penelitian ini merupakan penelitian dengan
pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas
V.a SDN 1 Menteng yang berjumlah 22 orang. Pengumpulan data yang digunakan
yaitu observasi, kuesioner, dan tes prestasi belajar PPKn. Teknik analisis data
menggunakan analisis regresi linear sederhana dan menggunakan koefisien
determinasi (R2) untuk melihat seberapa besar persentase pengaruh variabel minat
baca terhadap variabel prestasi belajar PPKn siswa. Analisis data pada penelitian
ini menggunakan bantuan program SPSS versi 26 for windows. Teori yang
digunakan dalam skripsi ini adalah teori konstruktivisme. Posisi teori ini tidak
untuk meramalkan jawaban dari rumusan masalah, melainkan hanya sebatas
membantu menjelaskan rumusan masalah pada penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan minat baca
terhadap prestasi belajar PPKn siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Menteng.
Berdasarkan analisis data didapatkan nilai thitung 3.808 > ttabel 2.086. Maka, dapat
diketahui bahwa nilai thitung lebih besar daripada ttabel, serta hasil analisis regresi
linear sederhana juga menunjukkan taraf signifikan 0,001 < 0,05 yang berarti antar
variabel didalam penelitian ini memiliki pengaruh. Pengaruh variabel X (minat
baca) terhadap variabel Y (prestasi belajar PPKn) sebesar 42,0% dan sisanya
dipengaruhi variabel yang tidak terdapat pada penelitian ini. Persentase pengaruh
variabel minat baca terhadap prestasi belajar PPKn siswa didapatkan dengan
melihat nilai R Square pada hasil uji koefisien determinasi.

Kata Kunci: Minat Baca, Prestasi Belajar Siswa, PPKn.

x
ABSTRACT

RIRIN RIANTI, 2023. The Influence of Reading Interest on PPKn Learning


Achievement Class V students of SDN 1 Menteng
Palangka Raya
Supervisor (I) Dr. I Nyoman Sidi Astawa, S.Ag., M.A
Supervisor (II) Dr. Nali Eka, S.Ag., M.Si

Reading is an important part of the learning process. Students will have


broader knowledge when they have a high interest of reading. The knowledge that
has been possessed will certainly affect the achievement of learning achievements
in school. However, at SDN 1 Menteng Palangka Raya the students are still not
enthusiastic in utilizing library facilities. So, it is known that interest in reading at
the school is still relatively low. Based on the observation of researchers, students
are only interested in picture story books, while subject package books are rarely
borrowed or read in the library. One of the PPKn package book, the book is almost
nothing on the book loan list. Therefore, reseachers further observed and obtained
information from homeroom teacher V.a that students in the class still had scores
that had not reached the Minimum Completeness Criteria, especially in PPKn
subjects.
The purpose of this study was to determine whether or not there was an
influenced of reading interest on student PPKn learning achievement. This research
is a research with a quantitative approach. The population and sample in this study
were 22 students of grade V.a SDN 1 Menteng. The data collection used were
observation, questionnaires, and PPKn learning achievement tests. Data analysis
techniques use simple linear regression analysis and use the coefficient of
determination (R2) to see how many the percentage of influence of reading interest
variable on student PPKn learning achievement variable. Data analysis in this
study used the help of SPSS program version 26 for windows. The theory used in
this thesis is the theory of constructivism. The position of this theory is not to predict
the answer to the problem formulation, but only to help explain the problem
formulation in this study.
The results showed that there was a significant influence of reading interest
on PPKn learning achievement of grade V students of state Elementary School 1
Menteng. Based on data analysis tcalculated value is 3,808 > ttable 2,086 was obtained.
So, it can be seen that the tcalculated value is greater than the ttable, and the results of
simple linear regression analysis also show a significant level of 0.001 < 0.05
which means that between variables in this study have an influence. The influence
of variable X (reading interest) on variable Y (PPKn learning achievement) was
42.0% and the rest was influenced by variables that were not found in this study.
The percentage influence of reeading interest variable on student PPKn learning
achievement is obtained by looking at the R Square value on the rest test results of
the cofficient of determination.

Keywords: Reading Interest, Student Learning Achievement, PPKn.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i


HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ................. iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI ............................. v
HALAMAN SURAT PERNYATAAN .................................................. vi
MOTTO .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................... x
ABSTRAC ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi
GLOSARIUM ........................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 5
1.4.1 Manfaat Teoritis .......................................................... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................ 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA BERPIKIR,
ANGGAPAN DASAR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...... 7
2.1 Kajian Pustaka........................................................................ 7
2.2 Konsep ................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian Minat Baca .................................................. 10
2.2.2 Prestasi Belajar.............................................................. 18
2.2.3 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ............... 24
2.3 Teori ....................................................................................... 27
2.4 Kerangka Berpikir .................................................................. 28
2.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian ............................. 29
2.5.1 Anggapan Dasar ............................................................ 29
2.5.2 Hipotesis Penelitian ...................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 30
3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................ 30
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 30
3.3 Variabel Penelitian ................................................................. 31
3.4 Populasi dan Sampel .............................................................. 32
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...................................... 33
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ............ 36
3.7 Teknik Analisis Data .............................................................. 42

xii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 47
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................... 47
4.2 Hasil Penelitian ..................................................................... 55
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 64
BAB V PENUTUP ................................................................................... 68
5.1 Kesimpulan ........................................................................... 68
5.2 Saran ..................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 70
Lampiran

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas V.a SDN 1 Menteng Palangka Raya ........ 32
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ................................................... 35
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Kuesioner ...................................................... 39
Tabel 3.4 Alternatif jawaban positif .......................................................... 39
Tabel 3.5 Alternatif jawaban negatif ......................................................... 40
Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Tes PPKn ............................................................ 40
Tabel 4.1 Keadaan Jumlah Siswa/i SDN 1 Menteng ................................ 53
Tabel 4.2 Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN 1 Menteng .. 53
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana SDN 1 Menteng ...................................... 54
Tabel 4.4 Data Skor Kuesioner dan Skor Tes Pre Test PPKn ................... 57
Tabel 4.5 Distribusi Kecenderungan Variabel Minat Baca ....................... 58
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data dengan Shapiro Wilk ....................... 59
Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas Data ............................................................ 62
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ........................................... 63
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................ 64

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................. 28


Gambar 4.1 Lingkungan SDN 1 Menteng Palangka Raya ....................... 48
Gambar 4.2 Tampak Depan SDN 1 Menteng ........................................... 50
Gambar 4.3 Visi SDN 1 Menteng ............................................................. 51
Gambar 4.4 Struktur Organisasi SDN 1 Menteng .................................... 52
Gambar 4.5 Histogram Hasil Uji Normalitas Minat Baca ........................ 59
Gambar 4.6 Histogram Hasil Uji Normalitas Prestasi Belajar PPKn ....... 59

xv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Kuesioner Minat Baca


2. Lembar Tes Prestasi Belajar PPKn
3. Tabulasi Skor Kuesioner
4. Tabulasi Skor Tes Prestasi Belajar
5. Surat-surat
6. Foto-Foto Penelitian

xvi
GLOSARIUM

Afektif : segala sesuatu di dunia pendidikan yang berkaitan dengan nilai


sikap, minat, dan konsep diri.

Akademik : kemampuan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teori

Alternatif : sebuah pilihan jawaban diantara pilihan utama

Fenomena : suatu fakta atau peristiwa yang dapat diamati

Hipotesis : jawaban sementara suatu penelitian

Ilmiah : bersifat keilmuan dan didasarkan pada ilmu pengetahuan serta


dapat dijelaskan melalui nalar

Indikator : alat ukur dalam proses mencapai suatu tujuan

Instrumen : alat untuk mengumpulkan data

Intelegensi : kecerdasan

Kognitif : pengetahuan

Karakteristik : tanda, ciri-ciri, atau fitur yang dapat diidentifikasi

Kuesioner : daftar pertanyaan yang telah disusun untuk mengumpulkan


informasi

Objek : suatu benda, orang dan lain-lain yang menjadi sasaran untuk
diperhatikan

Observasi : pengamatan/mengamati

xvii
P

Populasi : seluruh kumpulan orang, benda, dan lain sebagainya dengan


jumlah banyak yang ingin diteliti

Psikomotorik : kemampuan dalam keterampilan

Reliabilitas : instrumen yang konsisten dan dapat digunakan tanpa batas waktu

Sampel : perwakilan dari suatu populasi

Skala likert : serangkaian jawaban dari pernyataan ataupun pertanyaan

Stimulus : segala hal yang bersifat merangsang atau memicu timbulnya


sebuah respon tertentu

Validitas : ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kebenaran suatu


tes/instrumen penelitian

Variabel : Kumpulan dua atau lebih objek yang diteliti

Verifikasi : pemeriksaan tentang kebenaran laporan, pernyataan, perhitungan


dan lain sebagainya

xviii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran merupakan proses transfer ilmu pengetahuan dari seorang

pendidik kepada siswa. Faktor penting yang termasuk didalam kegiatan

pembelajaran adalah kegiatan membaca. Ilmu pengetahuan siswa tidak hanya

didapatkan berdasar penjelasan dari seorang pendidik, melainkan dibangun

atas dasar kesadaran dirinya dengan salah satu caranya adalah membaca.

Sejalan dengan pendapat Sugiarti (2012: 2) bahwa melalui membaca siswa

mampu menggali potensi, meningkatkan daya berpikir kritis, melatih fokus,

dan meningkatkan prestasi belajar di sekolah. Banyak informasi yang dapat

diserap siswa melalui kegiatan membaca, dan membaca dapat dilakukan

dengan adanya minat dari dalam diri siswa. Maka dari itu, diketahui bahwa

minat baca merupakan hal penting yang harus ditanamkan sejak awal kepada

anak-anak, terutama siswa sekolah dasar.

Adanya minat baca, akan membuat siswa lebih banyak mengeksplore buku-

buku sehingga pengetahuannya akan semakin luas dan bertambah. Namun,

mirisnya minat baca di Indonesia masih tergolong rendah. Siswa sekolah dasar

lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton televisi, bermain game,

dan aktivitas lainnya yang tidak berkaitan dengan membaca. Sehingga, pada

akhirnya aktivitas membaca menjadi pilihan terakhir dan paling jarang

dilakukan oleh para siswa. Sebagaimana dinyatakan dalam laporan Bank Dunia

No. 16369-IND dan studi IAEA (Internasional Achievement Education Asso-

IAHN-TP Palangka Raya


2

ciation) pada tahun 1992 di Asia Timur, bahwa tingkat paling rendah terkait

minat baca anak-anak diduduki oleh Negara Indonesia (Bangsawan, 2018:2).

Selanjutnya, menurut data statistik dari UNESCO, dari total 61 negara,

Indonesia berada di urutan 60 dengan tingkat literasi yang rendah (Janan

Witanto, 2018:3).

Minat baca yang rendah tentu akan berpengaruh pada tingkat pengetahuan

siswa. Kurangnya pengetahuan memberikan dampak pada prestasi belajar

siswa. Seperti yang diketahui bahwa semakin banyak membaca, siswa akan

lebih siap dalam menguasai materi dari berbagai mata pelajaran yang

dipelajari. Menurut Marsetyaningsih (2018:39) semakin sering siswa membaca

akan bertambah wawasannya, sehingga kemungkinan untuk berprestasi

semakin meningkat. Dalam hal ini mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaran merupakan mata pelajaran yang menuntut siswa untuk

menyukai kegiatan membaca. Mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran

wajib yang diajarkan pada semua jenjang pendidikan di Indonesia termasuk di

jenjang sekolah dasar. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memuat

materi yang akan membekali siswa untuk memahami upaya menjadi warga

negara yang baik sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia. Oleh sebab

itu, mata pelajaran ini menjadi penting dikuasai oleh para siswa di sekolah

dasar. Melihat urgensi tersebut peneliti tertarik melakukan observasi di SDN 1

Menteng Palangka Raya.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti, terdapat masalah yang

tertarik untuk diteliti terkait minat baca dan pengaruhnya terhadap mata

IAHN-TP Palangka Raya


3

pelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Peneliti melakukan

wawancara dengan petugas perpustakaan di SDN 1 Menteng Palangka Raya,

kemudian mendapatkan informasi bahwa siswa di sekolah tersebut kurang

minatnya dalam mengunjungi perpustakaan. Petugas perpustakaan juga

memberikan informasi daftar buku-buku yang dipinjam, dari daftar tersebut

terlihat bahwa siswa hanya tertarik pada buku cerita saja serta tidak dengan

buku-buku paket mata pelajaran. Salah satunya adalah buku paket mata

pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang jarang dipinjam.

Maka dari itu, peneliti melakukan pengamatan lebih lanjut terkait prestasi

belajar siswa SDN 1 Menteng Palangka Raya dengan mewawancara wali kelas

V. Informasi yang didapatkan dari wali kelas V yaitu prestasi belajar PPKn

cukup rendah, masih terdapat beberapa siswa yang tidak mampu mencapai nilai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran tersebut.

Penelitian terkait dengan pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar

siswa bukan yang pertama kalinya dilakukan. Terdapat beberapa penelitian

terdahulu yang meneliti permasalahan tersebut. Namun, terdapat perbedaan

dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti saat ini. Pertama,

penelitian Gilang Sri Rahayu melihat tentang pengaruh minat baca terhadap

prestasi belajar IPS siswa kelas v sd se-gugus ii kasihan Bantul tahun ajaran

2014/2015. Kedua, penelitian Mia Zultrianti Sari, Agus Gunawan, Yani

Fitriyani, Nurul Hilaliyah tentang Pengaruh Minat Baca Siswa Terhadap Hasil

Belajar pada Pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri 1 Ciporang. Ketiga,

penelitian juga pernah dilakukan oleh (Retariandalas, 2017) tentang Pengaruh

IAHN-TP Palangka Raya


4

Minat Membaca Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa

Kesamaan dengan yang akan diteliti yaitu sama-sama melihat pengaruh minat

baca terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan beberapa penelitian tersebut

belum ada yang mengkaji tentang pengaruh minat baca pada mata pelajaran

PPKn khususnya di SDN 1 Menteng Palangka Raya.

Berdasarkan adanya suatu permasalahan tersebut, maka penelitian ini

dilakukan untuk mengkaji permasalahan terkait “Pengaruh Minat Baca

Terhadap Prestasi Belajar PPKn Siswa Kelas V SDN 1 Menteng Palangka

Raya”. Tujuan penelitian ini agar menjelaskan pentingnya menumbuhkan

minat membaca serta pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Oleh

sebab itu, penelitian ini penting dilakukan untuk mengisi kekosongan ilmu

pengetahuan dan tercapainya tujuan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat di tentukan rumusan masalah adalah

sebagai berikut:

1.2.1 Apakah ada pengaruh yang signifikan minat baca terhadap prestasi

belajar PPKn siswa kelas V SDN 1 Menteng Palangka Raya?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, tujuannya terbagi menjadi dua bagian yaitu tujuan

umum dan tujuan khusus. Tujuan umum berisikan tujuan secara umum dan luas

hasil penelitian ini dan tujuan khusus mengarah kepada tujuan berdasarkan

rumusan masalah.

IAHN-TP Palangka Raya


5

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat

baca terhadap prestasi belajar siswa dan sebagai referensi peneliti selanjutnya.

1.3.2 Tujuan Khusus

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan khusus peneliti ini

adalah menjelaskan pengaruh signifikan minat baca terhadap prestasi belajar

PPKn siswa kelas V SDN 1 Menteng Palangka Raya.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari pada hasil penelitian. Dalam

penelitian ini manfaat terbagi menjadi dua bagian yaitu manfaat secara teoritis

dan juga manfaat praktis. Manfaat teoritis menjelaskan bahwa peneliti ini akan

memiliki konstribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan secara umum.

Manfaat praktis menguraikan secara rinci manfaat bagi berbagai pihak terkait

hasil penelitian.

1.4.1 Manfaat Teoritis


Secara teoritis, hasil penelitian ini akan menjadi konstribusi pemikiran

bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan

guru sekolah dasar terutama dalam minat baca di tingkat sekolah dasar secara

umum, serta secara khusus memberikan pengetahuan tentang pengaruh minat

baca terhadap prestasi belajar PPKn siswa kelas V SDN 1 Menteng Palangka

Raya.

IAHN-TP Palangka Raya


6

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memiliki

kegunaan bagi berbagai pihak, antara lain:

1.4.2.1 Bagi Guru

Memberikan informasi bagi guru agar dapat meningkatkan minat baca

siswa dan menentukan pendekatan pembelajaran PPKn yang tepat.

1.4.2.2 Bagi Siswa

Menumbuhkan minat baca dan meningkatkan prestasi belajar mata

pelajaran PPKn.

1.4.2.3 Bagi Sekolah

Sebagai masukan serta sumbangan pemikiran bagi pihak sekolah untuk

mengupayakan peningkatan minat baca siswa.

1.4.2.4 Bagi Peneliti lain

Menjadi bahan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya

terkait dengan pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar PPKn siswa.

IAHN-TP Palangka Raya


7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, TEORI, KERANGKA BERPIKIR,
ANGGAPAN DASAR, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka


Kajian pustaka merupakan berbagai bahan referensi baik itu berupa buku,

jurnal penelitian, skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain yang relevan dengan

objek penelitian yang akan diteliti maupun dianalisis (Toharudin, 2021:40).

Dalam penelitian ini peneliti mengunakan beberapa penelitian-penelitian

terdahulu yang dianggap relevan dengan objek penelitian, yaitu berkaitan

dengan pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar siswa. Berikut peneliti

sajikan penelitian-penelitian terdahulu, antara lain:

Skripsi Arso Widyasmoro yang berjudul “Pengaruh Minat Baca Terhadap

Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas V SD di Desa Pagergunung Kabupaten

Pemalang Tahun Ajaran 2013/2014”. Didalam skripsi tersebut terdapat hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa minat baca memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap prestasi belajar PKn siswa. Penelitian ini sangat relevan

dengan penelitian saat ini jika dilihat dari variabel X dan variabel Y yang satu

tema. Sama-sama meneliti tentang pengaruh minat baca sebagai variabel X

terhadap prestasi belajar PKn siswa sebagai variabel Y. Pengetahuan baru yang

akan membedakan penelitian saat ini dengan skripsi Arso Widyasmoro adalah

pengetahuan tentang kondisi minat baca dan prestasi belajar PPKn di SDN 1

Menteng Palangka Raya. Lokasi penelitian sudah berbeda, tentu akan memiliki

karakteristik sekolah yang berbeda pula. Tahun ajarannya pun terpaut cukup

jauh, sehingga hal tersebut akan penjadi pembeda yang signifikan antara kedua

penelitian ini nantinya.

7
IAHN-TP Palangka Raya
8

Jurnal penelitian Cynthia, L. C., Martono, T., dan Indriayu, M. (2016) yang

berjudul “Pengaruh Fasilitas Belajar Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IIS di SMA Negeri 5

Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh secara signifikan antara fasilitas belajar dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI IIS SMA Negeri 5

Surakarta. Penelitian ini diambil menjadi salah satu kajian pustaka, karena

relevan dengan penelitian saat ini. Persamaannya terdapat pada variabel

prestasi belajar. Namun, terdapat hal yang membedakannya dengan penelitian

saat ini yaitu peneliti sebelumnya ingin melihat pengaruh fasilitas belajar dan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar, sedangkan penelitian saat ini ingin

mengetahui pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar PPKn siswa.

Penelitian saat ini juga akan menambah kebaruan pengetahuan terutama

dikarenakan lokasi tempat penelitian yang berbeda.

Jurnal penelitian Gilang Sri Rahayu (2015) berjudul “Pengaruh Minat Baca

Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Se-Gugus II Kasihan Bantul

Tahun Ajaran 2014/2015”. Berdasarkan penelitian Gilang Sri Rahayu dapat

ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif serta signifikan antara

minat baca siswa dengan prestasi belajar IPS kelas V di SD tersebut. Maka,

artinya semakin tinggi minat baca akan semakin tinggi pula prestasi belajar

IPS. Pendekatan penelitian yang digunakan sama-sama kuantitatif. Kesamaan

tema yang diteliti membuat relevansinya cukup tinggi terhadap penelitian yang

dilakukan oleh peneliti saat ini. Selain persamaan, tentu terdapat perbedaannya

pada mata pelajaran yang diteliti dan jumlah sampelnya.

IAHN-TP Palangka Raya


9

Jurnal penelitian Retariandalas (2017) “Pengaruh Minat Baca dan Motivasi

Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa”. Analisis data yang dilakukan,

mendapatkan hasil bahwa minat baca dan motivasi belajar siswa secara

bersamaan mempengaruhi prestasi belajar IPA. Dalam hal ini sama-sama

meneliti pengaruh minat baca serta pengaruh terhadap prestasi belajar siswa

dalam satu mata pelajaran yang ditentukan. Perbedaannya terdapat pada mata

pelajaran yang diteliti, saat ini pada mata pelajaran PPKn sedangkan yang

sebelumnya pada mata pelajaran IPA. Penelitian Retariandalas ini tidak hanya

meneliti minat baca tetapi juga motivasi belajar siswa.

Jurnal penelitian Sari dkk (2020) dengan judul “Pengaruh Minat Baca Siswa

Terhadap Hasil Belajar Pada Pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri 1

Ciporang”. Hasil pada penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara minat baca terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia

siswa kelas tinggi di SDN 1 Ciporang kabupaten Kuningan. Didalam penelitian

Sari dkk juga menunjukkan bahwa minat baca mempunyai keterikatan dengan

hasil belajar siswa, hal tersebut didapatkan dari hasil persentase hasil belajar

mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa SD Negeri 1 Ciporang tersebut. Hal

yang relevan dengan penelitian saat ini adalah pemilihan spesifikasi mata

pelajaran yang ingin diteliti serta ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh

minat baca terhadap prestasi belajar. Perbedaannya terletak pada lokasi

penelitian, jenjang kelas yang di teliti, dan mata pelajaran yang ditekankan.

Pada penelitian saat ini menekankan pada mata pelajaran PPKn sedangkan

penelitian sebelumnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

IAHN-TP Palangka Raya


10

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya, maka peneliti menemukan beberapa kekosongan ilmu

pengetahuan yang belum terisi. Khususnya pada lokasi penelitian yang dipilih

oleh peneliti saat ini yaitu SDN 1 Menteng Palangka Raya. Oleh karena itu,

untuk mengisi kekosongan tersebut peneliti tertarik melaksanakan penelitian

terkait pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar PPKn pada siswa kelas V

(lima).

2.2 Konsep

Konsep merupakan suatu hal umum yang menjelaskan atau menyusun suatu

peristiwa, objek, situasi, ide, atau akal pikiran. Dengan tujuan untuk

memudahkan komunikasi antar manusia dan menyamakan persepsi. Dalam

penelitian ini terdapat beberapa konsep sebagai berikut:

2.2.1 Minat Baca

Minat merupakan rasa senang atau ketertarikan terhadap sesuatu kegiatan.

Ketertarikan tersebut akan berlangsung lama serta terus menerus dan menetap.

Berdasarkan kegiatan yang dilakukan akan memperoleh suatu kepuasan.

Menurut Prasetyono ( 2008:54) bahwa minat merupakan kondisi jiwa dan raga

yang berkesinambungan untuk menyenangi hal yang dikerjakan. Selanjutnya

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:916) minat adalah keinginan

hati yang tinggi terhadap sesuatu hal, baik itu pekerjaan, situasi, dan objek.

Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Rahmat (2018:161) yang

menyatakan bahwa minat kondisi ketika seseorang memiliki perhatian dan

ketertarikan yang lebih untuk dapat mempelajari, memahami, dan mengetahui

suatu hal.

IAHN-TP Palangka Raya


11

Baca atau membaca adalah aktivitas atau usaha untuk mendapatkan

informasi maupun pengetahuan dari tulisan (Dalman, 2014:5). Tulisan yang

dimaksud dapat berbentuk apa saja, seperti buku, koran, dan majalah. Dalam

bentuk apapun jika sudah berkaitan dengan tulisan, maka itu termasuk dalam

kegiatan membaca. Selanjutnya, dinyatakan oleh Nurhadi (2016:2) membaca

adalah kegiatan untuk memperoleh pemahaman dari bahan bacaan. Aktivitas

membaca tidak hanya dilakukan secara sekilas, namun bahan bacaan perlu

dipahami agar mendapatkan manfaat dari aktivitas tersebut. Menurut

Widyastuti (2017:2) membaca ini akan melibatkan dua hal yaitu pendengaran

dan juga pengamatan. Dengan kedua hal tersebut tergabung, maka akan mudah

dalam menggali informasi dari tulisan serta memahami apa yang sedang

dibaca. Membaca dapat juga berarti sedang mempelajari suatu hal.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa minat baca merupakan keadaan ketika

seseorang tertarik dan menyenangi kegiatan membaca secara terus-menerus.

Perasaan lebih suka dan lebih senang akan meningkat ketika adanya minat.

Antusias dalam memperbanyak bahan bacaan juga termasuk sebagai minat

baca. Minat baca juga berarti terdapat kecenderungan untuk memperhatikan

aktivitas membaca tanpa ada unsur paksaan, yang artinya kegiatan tersebut

dilakukan atas dasar kesadaran diri individu yang bersangkutan.

1. Tujuan Membaca

Menurut Nurhadi (Dalman, 2014:13) terdapat beberapa tujuan membaca,

sebagai berikut:

a. Mengerti secara rinci dan menyeluruh setiap isi bacaan.

IAHN-TP Palangka Raya


12

b. Menyerap ide pokok atau gagasan utama didalam buku secara tepat dan

cepat.

c. Menemukan informasi yang disampaikan penulis.

d. Memahami makna dari kata-kata.

e. Keinginan untuk mengetahui peristiwa-peristiwa penting yang terjadi

dimana pun (seluruh dunia).

f. Ingin mengetahui fenomena-fenomena yang ada dimasyarakat sekitar.

g. Ingin mendapatkan kepuasan dalam berimajinasi melalui karya-karya

fiksi.

h. Ingin mendapatkan pernyataan terkait pendapat-pendapat para ahli

maupun definisi suatu hal tertentu.

Dari penjelasan diatas, kesimpulannya adalah membaca bukan semata-

mata dilakukan tanpa tujuan. Terdapat berbagai macam tujuan dari aktivitas

membaca. Tujuan tersebut dapat berupa keinginan-keinginan untuk

menambah ilmu pengetahuan, update terhadap fenomena yang terjadi

dilingkungan sekitar, menemukan kepuasan dalam karya-karya fiksi, dan

mendapatkan informasi baru yang berguna.

2. Manfaat Membaca

Membaca memiliki peranan yang sangat penting didalam kehidupan. Baik

itu, kehidupan bermasyarakat terlebih kehidupan didalam dunia pendidikan

yaitu sekolah. Siswa tentunya harus dibiasakan rajin membaca sejak dini agar

ketika dewasa mudah untuk menyenangi aktivitas membaca tersebut.

Aktivitas yang dilakukan rutin dan terus-menerus akan menjadi kebiasaan

yang tidak akan ditinggalkan. Setidak-tidaknya dalam satu hari harus ada

IAHN-TP Palangka Raya


13

kegiatan membaca. Seperti yang ditetapkan oleh UNESCO bahwa dalam satu

hari minimal 4 sampai 6 jam untuk membaca buku (Arviana, 2021). Menurut

Anonim (2013) membaca memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Menambah kosakata.

b. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

c. Mengenal konsep baru.

d. Melatih kemampuan berpikir logis dan rasional.

e. Melatih konsentrasi.

f. Mengembangkan imajinasi serta kreativitas.

g. Meningkatkan prestasi akademik.

h. Membentuk pola perilaku dan nilai sosial.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca memiliki

banyak sekali manfaat. Beberapa manfaat tersebut dapat dijadikan sebagai

pedoman untuk terus meningkatkan minat baca. Dari beberapa manfaat

tersebut tidak akan ada ruginya untuk menyukai aktivitas membaca. Manfaat-

manfaat membaca sudah seharusnya dirasakan oleh siswa disekolah, mulai

dari peningkatan prestasi akademik, mudah berkonsentrasi, perubahan

perilaku sosial, bertambah skill komunikasi, mendapatkan pengetahuan dan

konsep baru, dan berkembangnya imajinasi serta kreativitas.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Meningkatkan minat baca seseorang tidak dapat dilakukan dengan cepat,

peningkatan tersebut memerlukan proses dan pembiasaan yang dilatih secara

terus menerus. Kegiatan membaca harus rutin dan berkelanjutan dilakukan,

sehingga akhirnya secara otomatis akan dapat menumbuhkan minat baca dan

IAHN-TP Palangka Raya


14

kesenangan terhadap bahan bacaan. Menurut Bangsawan (2018:4-15)

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat baca, sebagai berikut:

a. Minat

Hal utama yang mempengaruhi minat baca adalah minat itu sendiri. Minat

merupakan suatu keinginan dan dorongan internal dari dalam diri individu

tersebut untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, dalam hal ini yaitu aktivitas

membaca. Ketika minat dalam diri seseorang telah lebih dulu ada, maka

ketertarikannya terhadap bahan bacaan akan meningkat. Dengan begitu,

seseorang akan lebih rajin membaca serta giat mencari bahan bacaan terbaru

yang sesuai dengan minatnya. Setiap orang tentu akan memiliki topik dan

genre bacaan yang disukainya. Meskipun, terdapat beberapa topik saja yang

disukai tidak menjadi masalah, yang penting ada niat untuk rutin melakukan

aktivitas membaca.

b. Kemampuan

Kemampuan termasuk dalam faktor internal yang dapat mempengaruhi

minat baca seseorang. Maksudnya disini adalah kemampuan dalam membaca

serta memahami bahan bacaan yang ada. Ketika seseorang memiliki

kemampuan membaca dengan baik, maka akan lebih mudah juga dalam

mengerti makna dan menikmati bahan bacaan yang dibacanya. Sebaliknya,

ketika seseorang memiliki kemampuan membaca yang kurang baik, maka

seseorang lebih dominan merasa bosan dan jenuh saat melakukan ativitas

membaca.

IAHN-TP Palangka Raya


15

c. Motivasi

Seseorang yang memiliki motivasi untuk mengerjakan suatu hal

cenderung akan lebih sering melakukan hal tersebut, termasuk membaca.

Ketika motivasi tidak ada, maka seseorang akan lebih malas untuk

mengeksplore bahan bacaan dan melakukan aktivitas membaca. Maka,

motivasi ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap minat baca.

Motivasi ini bisa saja berasal dari berbagai hal, misalnya keinginan untuk

menambah ilmu pengetahuan, keinginan untuk mengetahui peristiwa penting

yang pernah terjadi, ketertarikan terhadap suatu tema atau topik, serta ingin

meningkatkan kemampuan berbahasa. Pada akhirnya, banyak alasan untuk

mampu meningkat motivasi dalam membaca.

d. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam

menumbuhkan minat baca anak. Karena, orang pertama yang akan dilihat dan

ditiru oleh anak adalah orang sekitar yaitu keluarga. Jika, lingkungan keluarga

mendukung minat baca anak dengan menyediakan berbagai bahan bacaan,

maka anak juga akan terbiasa untuk melihat buku-buku dan menyenangi

aktivitas membaca. Terlebih, ketika orang tua maupun anggota keluarga

lainnya menceritakan kepada anak pengalaman menyenangkan mereka ketika

membaca. Kemudian, mengajak anak untuk bersama-sama membaca.

Dengan begitu, anak akan memiliki mindset bahwa aktivitas membaca adalah

hal bermanfaat dan menyenangkan untuk dilakukan. Berasal dari pola pikir

akan mempengaruhi kebiasaan.

IAHN-TP Palangka Raya


16

e. Jenis Kelamin

Beberapa penelitian menyatakan bahwa perempuan cenderung lebih

banyak membaca daripada laki-laki. Hal tersebut kemungkinan disebabkan

oleh kondisi sosial dan budaya yang memperkuat pandangan masyarakat

bahwa membaca lebih cocok bagi perempuan. Meskipun jenis kelamin

termasuk dapat mempengaruhi minat baca, namun jenis kelamin tidak dapat

dilihat sebagai satu-satunya faktor. Terdapat faktor lain yang lebih memiliki

peran yang penting daripada faktor perbedaan jenis kelamin ini.

f. Usia

Dalam perkembangan usia tentu akan berbeda-beda topik bacaan yang

diminati. Misalnya pada usia anak-anak akan cenderung tertarik dengan

buku-buku cerita bergambar, kemudian ketika remaja novel akan menjadi

bacaan yang paling diminati, sementara diusia dewasa akan lebih kompleks

bahan bacaan yang disukai seperti buku yang berkaitan dengan pekerjaan

maupun hobi. Namun, perlu menjadi catatan bahwa minat baca seseorang

tidak selalu dibatasi pada jenis buku yang sesuai dengan usianya. Ada banyak

faktor lain yang akan mempengaruhi minat baca.

g. Pendidikan

Didalam pendidikan menjadi suatu keharusan untuk memperluas

wawasan dengan rajin membaca. Meningkatkan intelektual dalam proses

belajar tidak semata-mata didapatkan dari tenaga pendidik saja, melainkan

siswa diwajibkan membuka cakrawala pengetahuannya, dengan salah satu

caranya adalah mengembangkan minat dalam membaca. Semakin tinggi

pendidikan seseorang maka akan semakin besar kebutuhannya terhadap

IAHN-TP Palangka Raya


17

bahan bacaan. Berasal dari bacaan-bacaan yang terus dipelajari akan

membantu seseorang dalam memahami berbagai permasalahan dilingkungan

sekitar maupun lingkungan sekolahnya.

h. Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi sangat berpengaruh terhadap minat baca seseorang.

Pada umumnya, orang yang memiliki taraf ekonomi cukup tinggi akan mudah

dalam mengakses ataupun membeli buku-buku bacaan yang menarik.

Berbeda ketika ekonomi seseorang itu rendah, akan kesulitan untuk

menemukan bahan bacaan yang dapat menarik minatnya. Meskipun terdapat

perpustakaan umum yang gratis, namun koleksi buku-buku yang jarang di

upgrade akan membuat pembaca kurang tertarik dan bosan. Seseorang yang

ekonominya cukup rendah merasa bahwa prioritasnya bukan buku lagi,

melainkan kebutuhan kehidupan lainnya yang dirasa lebih penting, misalnya

untuk konsumsi, pakaian, dan lain sebagainya.

i. Teman Sebaya

Berbagai aktivitas yang dilakukan sehari-hari cenderung lebih sering

dilakukan bersama dengan teman sebaya. Maka ketika seseorang memiliki

teman sebaya yang suka membaca dan sering menceritakan pengalamannya

dalam membaca, seseorang akan lebih besar kemungkinannya untuk ikut

membaca juga. Terlebih, jika teman sebaya tersebut sering membicarakan

dan menunjukkan buku-buku menarik, otomatis minat baca seseorang akan

ikut bertumbuh.

Dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang akan mempengaruhi minat

baca seseorang. Maka, minat baca setiap orang tidak bisa disamakan. Faktor-

IAHN-TP Palangka Raya


18

faktor tersebut tidak hanya faktor dari luar melainkan ada yang berasal dari

dalam diri individu itu sendiri contoh faktor minat dan motivasi. Namun,

faktor dari luar seperti lingkungan, pendidikan, dan teman sebaya juga

memiliki pengaruh yang cukup besar dan tidak dapat disepelekan.

2.2.2 Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sesuatu yang dicapai berdasarkan usaha-usaha yang

telah dilakukan sebelumnya. Menurut Purwodarminto (Rosyid, 2019:6)

prestasi belajar adalah hasil akhir yang telah dicapai. Lebih lanjut Susanti

(2019:32-33) mengungkapkan bahwa prestasi belajar ini merupakan

kemampuan siswa untuk menyelesaikan hal sulit, mampu memahami,

menguasai, mengatasi hambatan, serta melampaui siswa lainnya. Dapat

diartikan ketika siswa berusaha untuk memahami dan menguasai suatu materi

akan membantu untuk mencapai prestasi. Prestasi belajar juga dapat diartikan

hasil yang diperoleh dari aktivitas belajar (Djamarah, 2012:23).

Berdasarkan beberapa pengertian prestasi belajar, dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar berarti segala pencapaian yang diraih selama proses

pembelajaran. Pencapaian tersebut didapatkan atas dasar usaha yang telah

dilakukan. Usaha tersebut dapat berupa belajar dengan tekun, rajin membaca,

dan lain sebagainya.

1. Aspek-Aspek Prestasi Belajar

Menurut Tohirin (2011:151) menyatakan bahwa pencapaian prestasi

belajar berkaitan dengan tiga aspek, antara lain:

a. Kognitif berarti segala macam kegiatan otak berkaitan dengan

pengetahuan, pemahaman, penerapan, serta penilaian.

IAHN-TP Palangka Raya


19

b. Afektif berarti lingkup yang berkaitan dengan sikap, termasuk watak

perilaku contohnya perasaan, minat, motivasi, dan emosi.

c. Psikomotorik berarti ranah yang berkaitan dengan keterampilan maupun

kemampuan dalam bertindak ketika seseorang telah mendapatkan

pengalaman belajar tertentu.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Muhibbin (2015:217) mengemukakan

bahwa aspek-aspek prestasi belajar, sebagai berikut:

a. Ranah cipta atau kognitif yaitu berkaitan dengan pengamatan, ingatan,

pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis.

b. Ranah rasa atau afektif yaitu meliputi penerimaan, sambutan,

penghargaan/apresiasi, internalisasi, dan karakterisasi.

c. Ranah karsa atau psikomotorik yaitu keterampilan bergerak serta

bertindak.

Selanjutnya menurut Wahab (2015:242) memberikan pendapat bahwa

aspek-aspek prestasi belajar tersebut, antara lain:

a. Perubahan dalam tingkah laku.

b. Tingkah laku yang baru.

c. Pencapaian proses pertumbuhan dan perkembangan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai aspek-aspek prestasi

belajar, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga aspek penting yang erat

kaitannya dengan prestasi belajar. Ketiga aspek tersebut menyatu sebagai

sebuah pencapaian yang utuh. Mulai dari aspek kognitif (pengetahuan), aspek

afektif (sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan). Aspek-aspek tersebut

harus berjalan beriringan dan dicapai secara bersamaan dalam satu waktu

IAHN-TP Palangka Raya


20

untuk bisa meraih sebuah prestasi dalam belajar. Karena prestasi bukan hanya

tentang pengetahuan, namun tentang keberhasilan perubahan tingkah laku ke

arah yang positif, serta keterampilan yang terasah.

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar ini terbagi menjadi dua

bagian, yaitu faktor internal dan juga faktor eksternal. Menurut Salsabila dan

Puspitasari (2020:284-287) faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Faktor Internal

Faktor yang satu ini merupakan faktor dari dalam diri siswa dan erat

kaitannya dengan segala kondisi siswa, meliputi:

1) Kesehatan fisik

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seseorang akan terhambat ketika

performa tubuhnya kurang sehat. Dalam hal ini aktivitas belajar di sekolah,

seseorang akan lebih bekonsentrasi ketika dalam keadaan fisik yang sehat.

Sebaliknya, ketika sedang sakit untuk fokus saja sulit apalagi untuk menerima

pembelajaran dengan baik. Maka, kesehatan fisik memiliki pengaruh

terhadap tercapai atau tidaknya prestasi belajar siswa.

2) Intelegensi

Taraf intelegensi setiap siswa tentu akan berbeda-beda. Siswa dengan taraf

intelegensi yang tinggi akan lebih mudah untuk menyelesaikan berbagai

permasalahan akademisnya. Kemampuan untuk memahami pelajaran juga

meningkat sesuai dengan kondisi taraf intelegensi siswa. Dengan intelegensi

yang tinggi akan membantu pencapaian prestasi belajar.

IAHN-TP Palangka Raya


21

3) Bakat

Bakat ini merupakan kemampuan potensial yang ada pada diri siswa.

Dengan demikian, siswa yang memiliki bakat akan berpotensi lebih tinggi

untuk meraih prestasi, baik itu dibidang akademiknya maupun non akademik.

Secara konsep, bakat ini mirip dengan intelegensi. Oleh sebab itu, anak yang

sangat cerdas biasanya disebut dengan sebutan anak berbakat (talented child).

4) Minat

Minat adalah sebuah ketertarikan yang ada secara internal yang

mendorong seseorang untuk menyukai, mengerjakan, atau gairah terhadap

suatu hal. Dalam hal ini ketika siswa suka belajar dan menyenangi proses

pembelajaran, maka kemungkinan untuk menyerap apa yang dipelajari akan

lebih maksimal. Penyerapan ilmu pengetahuan yang maksimal ini pada

akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa.

5) Kreativitas

Kemampuan siswa untuk mencari alternatif dalam pemecahan masalah

pada akademisnya sangat erat kaitannya dengan kreativitas. Semakin kreatif

siswa akan semakin banyak cara-caranya dalam menghadapi dan

menyelesaikan berbagai persoalan. Pola pikir yang kreatif adalah gudangnya

ide-ide cemerlang.

6) Motivasi

Motivasi ialah dorongan untuk melakukan suatu hal dengan sunguh-

sungguh dan berkelanjutan. Sikap tekun merupakan bagian dari motivasi

yang berasal dari dalam diri siswa masing-masing. Siswa yang memiliki

IAHN-TP Palangka Raya


22

motivasi tinggi untuk tekun belajar serta selalu bersunguh-sungguh dikelas

cenderung lebih berprestasi daripada siswa lainnya.

7) Kondisi emosi

Kondisi emosi ini berkaitan dengan suasana hati dan perasaan seseorang.

Hal ini biasanya disebabkan berbagai macam hal, misalnya ketika siswa tidak

berhubungan baik dengan orang tuanya, tentu perasaannya akan merasa

sedih, kurang bergairah, serta tidak semangat. Keadaan seperti itu tentu akan

mempengaruhi prestasinya di sekolah.

b. Faktor Eksternal

Faktor ini adalah faktor yang berasal dari luar. Bukan dari dalam diri

seseorang. Namun, cukup besar pengaruhnya dan faktor-faktor tersebut

meliputi:

1) Lingkungan Fisik Sekolah

Hal ini berkaitan dengan saran dan prasarana pendukung pembelajaran

yang tersedia disebuah instansi/sekolah. Sarana dan prasarana disekolah yang

memadai akan menambah gairah siswa dalam belajar. Sebagai contoh ketika

ruangan kelas terdapat LCD/Proyektor penyampaian materi akan lebih

mudah, serta pembelajaran juga akan lebih menarik. Kondisi kelas yang

nyaman, kelas dengan ventilasi ruangan yang baik, penerangan yang cukup,

dan lain sebagainya akan menambah konsentrasi siswa dalam belajar.

Sehingga kemungkinan meraih prestasi belajar akan lebih besar.

2) Lingkungan Sosial Kelas

Suasana sosial kelas ialah bagaimana kondisi interaksi antara siswa dengan

siswa maupun siswa dengan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

IAHN-TP Palangka Raya


23

Komunikasi yang berjalan dengan baik akan menjadikan suasana kelas lebih

kondusif. Keadaan kelas dengan iklim kondusif ini akan membuat siswa

semakin bergairah dalam belajar dan pemahaman terhadap ilmu pengetahuan

pun akan lebih mudah.

3) Lingkungan Sosial Keluarga

Lingkungan sosial keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.

Jika, anak berada dalam keluarga dengan pola asuh orang tua yang

memperkenalkan anak untuk patuh terhadap aturan serta dilatih untuk

bertanggung jawab akan berbeda perilakunya disekolah dengan anak yang

tidak mendapatkan pola asuh seperti hal tersebut. Pola asuh secara tidak

langsung akan membentuk karakter anak. Ketika anak terbiasa untuk

bertanggung jawab, maka dia akan merasakan bagaimana bertanggung jawab

untuk menyelesaikan berbagai hambatan dalam akademisnya. Sikap disiplin

dan taat terhadap aturan disekolah juga akan berdampak pada peningkatan

prestasi belajar.

Berdasarkan uraian diatas, maka disimpulkan bahwa prestasi belajar akan

dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor ini tidak hanya internal tetapi juga

berasal dari luar (eksternal). Berbagai faktor mulai dari kesehatan fisik,

intelegensi, minat, bakat, motivasi, kreativitas, kondisi emosi, lingkungan

fisik sekolah, lingkungan sosial kelas, dan lingkungan keluarga. Faktor-faktor

tersebut akan menjadi penghambat tercapainya prestasi belajar jika seseorang

tidak tekun dalam belajar maupun kurang berusaha dalam mengatasi berbagai

macam hal yang ditemuinya dalam proses akademis.

IAHN-TP Palangka Raya


24

2.2.3 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewargangeraan dinyatakan

dalam berbagai definisi. Menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

standar Isi Pendidikan Nasional, bahwa PPkn adalah mata pelajaran yang

menitikberatkan pada pembentukan warga negara yang paham dan mampu

untuk melaksanakan hak-hak serta kewajibannya. Proses pembentukan warga

negara ini diharapkan dapat mengarah pada suatu penciptaan masyarakat

Indonesia yang menjalankan aturan sesuai perundang-undangan yang berlaku,

serta hidup menetap dalam sebuah negara demokrasi. PPKn merupakan

pembelajaran yang mempunyai materi didalamnya terkait peranan warga

negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar dapat menjadi warga

negara bermanfaat bagi negera (Cholisin, 2000:9). Selanjutnya, menurut

Edmonson (Rozak dan Ubaedillah, 2011:5) PPKn diartikan sebagai suatu studi

tentang pemerintahan maupun kewarganegaraan yang berkaitan dengan hak-

hak, kewajiban, serta hak-hak istimewa sebagai warga negara.

Berdasarkan beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

mata pelajaran PPKn mempunyai fokus untuk membentuk warga negara

menjadi berkarakter, bermoral, taat aturan dan hidup damai sesuai yang

diamanatkan dalam Pancasila maupun Undang-Undang Dasar 1945.

1. Tujuan Pembelajaran PPKn

Menurut Depdiknas (2006: 49) tujuan dari pembelajaran PPKn adalah

untuk memberikan kompetensi kepada siswa sebagai berikut:

a. Berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak
secara sadar dalam kegiatan bermasyakat, berbangsa dan bernegara.

IAHN-TP Palangka Raya


25

c. Berkembang secara positif dan demokrastis untuk membentuk diri


berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PPKn memiliki tujuan yang

penting terhadap pembentukan warga negara yang berkarakter serta mampu

berpikir kritis, rasional, dan kreatif. Selain itu, pembelajaran PPKn ini

mempersiapkan warga negara menghadapi berbagai arus globalisasi yang

terjadi seiring berkembangnya jaman. Karakter bertanggung jawab, cerdas,

berpikiran positif yang sudah terbentuk akan menjadi pegangan dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Manfaat PPkn

Secara universal manfaat PPKn wajib diikuti oleh semua siswa maupun

pendidikan disetiap jenjang pendidikan. Mulai dari tingkat sekolah dasar

sampai pada perguruan tinggi, manfaat tersebut menurut Rahayu (2017:4-6)

sebagai berikut:

a. Menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila.

b. Membantu memahami makna Pancasila.

c. Membantu individu untuk mencintai Negara Indonesia.

d. Agar individu berperilaku sesuai isi butir-butir Pancasila.

e. Individu dapat mengamalkan Pancasila di segala situasi.

f. Pedoman menjadi warga negara yang baik.

g. Memahami ideologi bangsa Indonesia.

h. Membangun karakter warga negara yang bermartabat.

i. Mewujudkan kehidupan bermoral dalam kehidupan.

IAHN-TP Palangka Raya


26

3. Ruang Lingkup PPKn

Menurut lampiran Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar Isi

Pendidikan Nasional, ruang lingkup mata pelajaran PPKn meliputi aspek-

aspek berikut:

a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam


perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku dimasyarakat,
peraturan daerah, norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan
internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional
HAM, pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan negara meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai
warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri,
serta persamaan kedudukan warga negara.
e. Konstitusi negara meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, dan
hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasaan dan politik meliputi pemerintahan desa dan kecamatan,
pemerintah daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan
sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi, dan sistem
pemerintahan.
g. Pancasila meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, proses perumusan pancasila, pengamalan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan pancasila sebagai ideologi
terbuka.
h. Globalisasi meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan
internasional dan organisasi internasional, serta mengevaluasi
globalisasi.

Kesimpulan dari uraian diatas adalah ruang lingkup PPKn sangat luas.

Jangkauan PPKn ini tidak hanya sebatas pembentukan karakter warga negara,

namun juga terkait pengenalan terhadap sistem pemerintahan, otonomi,

peraturan, dan globalisasi. Pengembangan pengetahuan awal terkait negara

IAHN-TP Palangka Raya


27

Indonesia pada masa yang akan datang. Arus globalisasi pun turut menjadi

ruang lingkup, yang nantinya akan menjadi gambaran masyarakat dapat

bersaing di era yang semakin maju.

2.3 Teori

Teori merupakan seperangkat konstruk (konsep, definisi, dan proposi yang

berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematika, melalui spesifikasi

hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan

meramalkan fenomena. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa,

suatu teori adalah sebuah konseptualitas umum. Adapun landasan teori yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruktivisme.

Teori konstruktivisme merupakan teori belajar yang dimana siswanya

memperoleh informasi dengan cara membangun pengetahuannya sendiri.

Menurut Isti’adah (2020: 215) bahwa teori konstruktivisme berarti manusia

dapat menggali dan membangun pengetahuan dengan sendirinya. Teori ini erat

kaitannya dengan membaca, karena dengan membaca akan membantu siswa

untuk dapat meningkatkan serta membangun pengetahuannya. Sehingga,

sebaiknya minat membaca ditumbuhkan kepada siswa, agar terlatih untuk bisa

membangun pengetahuannya dan mengolah informasi yang didapatkan dengan

tepat. Dengan pengetahuan yang sudah didapatkan dan dibangun tentu akan

memiliki dampak pada peningkatan prestasi belajarnya.

Teori konstruktivisme dijadikan sebagai teori utama dalam penelitian ini.

Posisi teori ini hanya sebatas untuk membantu menjelaskan rumusan masalah,

tidak sebagai pengendali ataupun meramalkan. Peneliti menggunakan teori ini

IAHN-TP Palangka Raya


28

karena berdasarkan sisi perspektif dan pengertiannya sesuai dalam pemecahan

rumusan masalah.

2.4 Kerangka Berpikir

Minat baca yang rendah ini akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan

wawasan siswa. Siswa yang mempunyai intensitas membaca yang tinggi akan

memiliki tingkat pengetahuan dan wawasan yang luas. Seperti diungkap oleh

Akib dan Bahri (2022:96) bahwa membaca dapat memperluas ilmu

pengetahuan serta membantu mencapai prestasi. Dengan membaca siswa dapat

memperoleh lebih banyak informasi baru. Semakin sering membaca, maka

akan semakin banyak pula ilmu yang diserap. Sesuai dengan teori

konstruktivisme yang cenderung pada proses membangun pengetahuan dan

pengolahan informasi.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk mengetahui

pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, yang dimana dalam mata

pelajaran ini diharuskan siswa untuk suka dan sering membaca. Karena,

didalam pembelajaran PPKn bahan bacaan cenderung lebih banyak. Ketika

sering dilakukan, kegiatan membaca akan menjadi kebiasaan. Sebagai

gambaran atau alur peneliti dalam melaksanakan penelitian ini, maka peneliti

membuat kerangka berpikir sebagai berikut:

Prestasi Belajar PPKn


Minat Baca (X)
Siswa (Y)

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

IAHN-TP Palangka Raya


29

2.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis

Anggapan dasar dan hipotesis ini memiliki pengertian yang hampir sama,

yaitu terkait dengan jawaban sementara dari rumusan masalah yang diyakini

benar oleh seorang peneliti. Anggapan dasar dan hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

2.5.1 Anggapan Dasar

Menurut Arikunto (2014:63) bahwa anggapan dasar adalah sesuatu yang

diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal dan

dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan

penelitiannya. Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir, maka

anggapan dasar yang diajukan yaitu ada pengaruh yang signifikan minat baca

terhadap prestasi belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan siswa

kelas V SDN 1 Menteng Palangka Raya.

2.5.2 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara suatu rumusan masalah penelitian

(Sugiyono, 2017:95). Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Hipotesis Nol (H0):

Tidak ada pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar PPKn siswa

kelas V SDN 1 Menteng Palangka Raya.

2. Hipotesis Alternatif (Ha):

Adanya pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar PPKn siswa kelas

V SDN 1 Menteng Palangka Raya.

IAHN-TP Palangka Raya


30

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian


Pendekatan penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mencari data dan menentukan jawaban atas rumusan masalah (Arikunto,

2019:136). Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif

dengan metode penelitian ekspos fakto (expost facto research). Menurut Ismail

dan Farahsanti (2021: 175) penelitian ekspos fakto adalah penelitian yang

menyelidiki hubungan sebab akibat yang terjadi antar variabel serta tidak dapat

dimanipulasi oleh peneliti. Jenis penelitian ini dikenal juga dengan sebutan

penelitian kausalitas. Peneliti menggunakan metode ekspos fakto dikarenakan

penelitian ini ingin mencari pengaruh yang berarti sebab dan akibat antara

variabel minat baca dengan variabel prestasi belajar PPKn siswa. Dengan

rendahnya minat baca maka berakibat pada penurunan prestasi belajar PPKn

siswa kelas V.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Berdasarkan observasi/pengamatan yang telah dilakukan, maka peneliti

menentukan lokasi dan waktu penelitian sebagai berikut:

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palangka Raya, Kalimantan

Tengah. Penelitian diadakan pada Sekolah Dasar Negeri 1 Menteng, yang

terletak dijalan Yos Sudarso nomor 03 Kecamatan Jekan Raya Kelurahan

Menteng.

30
IAHN-TP Palangka Raya
31

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada semester I tahun ajaran 2023/2024.

Penelitian dimulai pada bulan juli sampai dengan bulan agustus pada tahun

2023.

3.3 Variabel Penelitian

Secara teoritis variabel penelitian dapat diartikan sebagai atribut, seseorang,

maupun obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya (Indra

& Cahyaningrum, 2019: 1). Selanjutnya dinyatakan oleh Ismayani (2019:18)

bahwa variabel penelitian adalah suatu objek yang menjadi fokus perhatian

yang akan diteliti. Maka, dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian

merupakan berbagai hal yang dijadikan sebagai obyek dalam suatu penelitian.

Indra dan Cahyaningrum (2019: 2-3) juga menyatakan bahwa terdapat dua

jenis variabel dalam penelitian kuantitatif, adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Variabel Independen diartikan sebagai variabel bebas yang sering disebut

sebagai pemberi stimulus. Variabel bebas ini akan mempengaruhi variabel

dependent (variabel terikat). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel

independen (X) adalah minat baca.

2. Variabel Dependent

Variabel dependent sering diartikan sebagai variabel output. Variabel ini

merupakan variabel terikat yang akan dipengaruhi atau yang menjadi akibat

dari adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel

dependent (Y) adalah prestasi belajar PPKn siswa kelas V.

IAHN-TP Palangka Raya


32

3.4 Populasi dan Sampel

Sebuah penelitian memiliki populasi dan sampel yang berperan sebagai

obyek yang akan diteliti. Supaya mudah untuk dipahami maka peneliti

menguraikan populasi dan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:

3.4.1 Populasi

Populasi adalah suatu keseluruhan subyek pada wilayah dan waktu

dengan kualitas tertentu yang akan diamati atau diteliti (Supardi, 2016: 101).

Populasi dalam penelitian bidang pendidikan dapat berasal dari kelompok

guru, siswa, maupun pihak yang berkaitan dengan sekolah lainnya. Menurut

Swarjana (2022: 4) populasi merupakan semua komponen yang dianggap

mempunyai satu atau lebih karakteristik dan ciri yang sama, sehingga

terkumpul menjadi satu kesatuan didalam kelompok. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa populasi adalah kelompok yang menjadi fokus peneliti serta kelompok

tersebut dapat digeneralisasikan didalam hasil penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V.a SDN 1 Menteng Palangka Raya

yang berjumlah 22 orang siswa.

Tabel 3.1
Jumlah Siswa Kelas V.a SDN 1 Menteng Palangka Raya
No. Kategori Jumlah Siswa
1. Siswa Laki-Laki 9
2. Siswa Perempuan 13
Jumlah Total Populasi 22
Sumber: Data Siswa Kelas V.a SDN 1 Menteng Palangka Raya

3.4.2 Sampel

Menurut Swarjana (2022: 12) sampel adalah bagian terpilih melalui

seleksi dan beberapa proses dari populasi yang bertujuan untuk menyelidiki

atau menganalisis sifat-sifat tertentu dari populasi induk. Sampel dapat

IAHN-TP Palangka Raya


33

diseleksi melalui metode sampling. Dalam penelitian ini peneliti tidak

menggunakan metode sampling karena menggunakan sampel jenuh. Menurut

Rosyidah dan Fijra (2021: 136) sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel

yang berarti peneliti menggunakan keseluruhan jumlah populasi. Sehingga,

sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V.a yang berjumlah 22

orang siswa.

Pada Sekolah Dasar Negeri 1 Menteng Palangka Raya ruang kelas V (lima)

terbagi menjadi tiga kelas diantaranya V.a, V.b, dan V.c. Jumlah siswa pada

masing-masing kelas berbeda-beda, di kelas V.a berjumlah 22 orang siswa, V.b

berjumlah 21 orang, serta V.c dengan jumlah siswa 19 orang. Namun, yang

dijadikan sampel pada penelitian ini hanyalah kelas V.a, dikarenakan diruang

kelas tersebut dominan siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan

Minimun (KKM) terkhusus pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn). Perbandingan siswa yang mencapai atau

mendapatkan nilai setara maupun lebih tinggi dari nilai KKM lebih sedikit,

dibandingkan dengan yang belum mampu mencapai nilai tersebut. Berdasarkan

permasalahan yang diuraikan diatas menjadi alasan kelas V.a ditetapkan

sebagai sampel pada penelitian ini.

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dalam penelitian ini peneliti tidak melaksanakan uji validitas dan

reliabilitas instrumen secara langsung, karena peneliti menggunakan instrumen

berupa angket minat baca dan tes prestasi belajar PPKn yang telah digunakan

peneliti sebelumnya. Instrumen tersebut telah di uji validitas dan reliabilitas

serta bersumber dari skripsi Arso Widyasmoro (2014) dengan judul Pengaruh

IAHN-TP Palangka Raya


34

Minat Baca Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas V SD di Desa

Pagergunung Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2013/2014. Berikut

merupakan uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan oleh Arso

Widyasmoro:

3.5.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen yang dilakukan oleh Arso Widyasmoro adalah

jenis validitas isi. Dalam menguji validitas instrumen minat baca dan prestasi

belajar PPKn Arso widyasmoro menggunakan rumus korelasi produk moment.

Menurut Arikunto (2006: 170) rumus korelasi produk moment sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 𝑁 ∑ KF−(∑ K) (∑ F)
=
√[𝑁 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥)2] [𝑁 ∑ 𝑦2−(∑ 𝑦)2]
Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

N = jumlah responden

∑XY = jumlah perkalian antara skor variabel X dan skor variabel Y

∑X = jumlah skor variabel X

∑Y = jumlah skor variabel Y

Masing-masing kuesioner dan tes prestasi belajar berjumlah 30 butir soal dan

diuji cobakan pada 24 orang siswa kelas V SD Negeri Pasangon. Proses

perhitungan yang dilakukan oleh Arso Widyasmoro dalam penelitiannya

menggunakan bantuan komputer dengan program anates versi 4.0.5. Berdasarkan

perhitungan tersebut didapatkan rangkuman hasil kesahihan item kuesioner dan

item soal yang dapat dilihat pada tabel 3.2:

IAHN-TP Palangka Raya


35

Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Instrumen Oleh Arso Widyasmoro
Variabel Jumlah Jumlah No butir Jumlah
(instrumen) butir soal butir yang yang gugur butir yang
gugur valid
Minat baca 30 2 9, 15 28
(kuesioner)
Prestasi 30 2 4, 24 28
belajar PPKn
(soal tes)
Sumber: Skripsi Arso Widyasmoro

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa terdapat butir soal pada kuesioner

maupun soal tes yang tidak valid dan dinyatakan gugur. Pada kuesioner yaitu

dengan nomor 9 dan nomor 15, sedangkan pada soal tes berada pada nomor 4 dan

nomor 24. Oleh sebab itu, butir-butir yang gugur tidak dapat digunakan sehingga

tersisa total 28 butir soal pada masing-masing instrumen.

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen penelitian tidak hanya harus valid tetapi juga harus memenuhi

standar reliabilitas. Maka dari itu, untuk menguji reliabilitas instrumen Arso

Widyasmoro menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha

adalah sebagai berikut (Arikunto, 2006: 196):

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

K = banyak butir

∑σb2 = jumlah varian butir

∑12 = varian total

IAHN-TP Palangka Raya


36

Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,89. Nilai

yang sama didapatkan pada masing-masing instrumen, baik itu kuesioner dan tes

prestasi belajar. Angka tersebut terletak pada 0,800 – 1,000 sehingga dapat

disimpulkan bahwa reliabilitasnya tinggi. Suatu instumen penelitian dinyatakan

reliabel jika koefisien reliabilitas minimal 0,6 (Sugiyono, 2012: 184).

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi,

kuesioner, tes prestasi belajar PPKn, dan dokumentasi. Instrumen penelitian

yang digunakan adalah lembar kuesioner/angket minat baca dan soal tes prestasi

belajar PPKn. Uraian tentang teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian

sebagai berikut:

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang akan digunakan oleh

peneliti untuk mendapatkan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang paling umum dan

paling dasar. Menurut Elfrianto dan Lesmana (2022) bahwa observasi adalah

teknik pengumpulan data dengan memperoleh informasi tentang apapun

berdasarkan hal yang diamati. Dalam teknik ini yang menjadi instrumennya

adalah peneliti itu sendiri. Maka, dapat disimpulkan bahwa teknik observasi ini

mengandalkan peneliti untuk terampil mengamati dan menemukan berbagai

informasi dari hal-hal yang diamati. Pada penelitian ini teknik observasi

IAHN-TP Palangka Raya


37

digunakan saat pertama turun kelapangan, untuk mengamati kebiasaan, tingkah

laku, maupun kegiatan siswa di SDN 1 Menteng.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan lembar yang berisikan daftar pertanyaan maupun

pernyataan yang telah disusun oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Wasis,

2008: 53). Selanjutnya menurut Syaodih (2010: 219) bahwa kuesioner adalah

sebuah teknik atau metode pengumpulan data secara tidak langsung, artinya

peneliti tidak langsung melakukan tanya jawab bersama responden. Sejalan

dengan pendapat Sugiyono (2012: 192), kuesioner juga merupakan cara

pengumpulan data yang dilakukan dengan meminta responden untuk menjawab

pertanyaann-pertanyaan berbentuk tertulis yang telah diberikan oleh peneliti.

Maka disimpulkan bahwa kuesioner merupakan seperangkat pertanyaan yang

telah dipersiapkan oleh peneliti guna mendapatkan data yang sesuai dengan

obyek penelitiannya. Dalam penelitian ini kuesioner berperan untuk

mendapatkan data mengenai variabel X yaitu minat baca.

3. Tes Prestasi Belajar

Tes prestasi belajar merupakan alat ukur untuk mengetahui tingkat

pengetahuan siswa. Dalam tes berisikan beberapa pertanyaan atau latihan yang

dapat mengukur keterampilan maupun intelegensi siswa (Arikunto, 2006: 150).

Sejalan dengan pendapat Syaodih (2010: 223) bahwa tes prestasi belajar adalah

alat ukur yang dapat memperoleh hasil belajar yang telah dicapai dalam jangka

waktu tertentu. Maka, dapat disimpulkan bahwa tes prestasi belajar ini adalah

sekumpulan pertanyaan atau latihan untuk mengetahui kemampuan pengetahuan

IAHN-TP Palangka Raya


38

siswa. Dalam penelitian ini tes prestasi belajar berperan untuk mendapatkan data

mengenai variabel Y yaitu prestasi belajar PPKn.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data pada

penelitian yang sering digunakan. Teknik ini membantu memperkuat dan

mendukung data hasil observasi. Adanya dokumentasi menjadi bukti validnya

data yang telah didapatkan dilapangan. Berbagai hal yang ditemui pada lokasi

penelitian, tidak hanya dideskripsikan tetapi diberikan suatu gambar sebagai data

pendukung. Menurut Sugiyono (2018: 476) dokumentasi merupakan sebuah

cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data serta informasi, baik itu

dalam bentuk arsip, dokumen, tulisan angka, maupun berupa gambar. Pada

penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data pada

gambaran umum serta foto-foto terkait objek penelitian.

3.6.2 Instrumen Penelitian

Alat atau instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti sebagai alat

pengumpulan data adalah lembar angket/kuesioner dan tes prestasi belajar yang

diadopsi dari skripsi Arso Widyasmoro tahun 2014, instrumen tersebut sebagai

berikut:

1. Lembar Kuesioner

Lembar kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar

kuesioner minat baca dengan total pertanyaan berjumlah 28 butir soal.

Kuesioner akan diberikan kepada siswa kelas V.a SDN 1 Menteng Palangka

Raya yang telah ditentukan sebagai sampel. Instrumen ini digunakan untuk

IAHN-TP Palangka Raya


39

mengukur minat baca pada siswa dengan menggunakan skala likert. Lembar

kuesioner dibuat berdasarkan kisi-kisi pada tabel 3.3:

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Lembar Kuesioner
No Butir Jumlah
No Indikator Kisi-Kisi
Positif Negatif Butir
1 Perasaan senang Semangat dalam 1, 2, 4 3 4
membaca buku membaca buku
2 Kebutuhan Kesadaran sebagai 5, 7 6 3
terhadap bacaan siswa untuk
buku membaca buku
Kesadaran akan 8, 10, 9 4
pentingnya buku 11
3 Ketertarikan Ketertarikan untuk 13, 14 12 3
terhadap buku membaca buku
Ketertarikan 15, 17 16, 18 4
terhadap buku
bacaan
4 Keinginan Memanfaatkan 19, 21, 23 5
membaca buku waktu untuk 20, 22
membaca buku
5 Keinginan Memilih buku 24, - 3
mencari bahan bacaan 25, 26
bacaan buku Keinginan mencari 27 28 2
sumber bacaan buku
Sumber: Skripsi Arso Widyasmoro

Penetapan skor dari kuesioner menggunakan skala likert yang berisi empat

tingkat jawaban. Pilihan jawaban telah disediakan oleh peneliti. Dalam

kuesioner ini, alternatif jawaban dan penentuan skor yang digunakan dapat

dilihat pada tabel 3.4:

Tabel 3.4
Alternatif Jawaban Positif
Alternatif jawaban positif Skor
SS (Sangat Sesuai) 4
S (Sesuai) 3
TS (Tidak Sesuai) 2
STS (Sangat Tidak Sesuai) 1

IAHN-TP Palangka Raya


40

Selain jawaban positif terdapat alternatif jawaban negatif. Berbeda dengan

alternatif jawaban positif, alternatif jawaban negatif ini akan semakin kecil

skornya jika responden memilih pilihan jawaban sangat sesuai dengan

pernyataan dikuesioner. Alternatif jawaban negatif dan penentuan skor dapat

dilihat pada tabel 3.5:

Tabel 3.5
Alternatif Jawaban Negatif
Alternatif jawaban negatif Skor
SS (Sangat Sesuai) 1
S (Sesuai) 2
TS (Tidak Sesuai) 3
STS (Sangat Tidak Sesuai) 4

2. Soal Tes Prestasi Belajar

Tes prestasi belajar digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan/kognitif

siswa. Pengukuran kognitif dilakukan untuk mendapatkan tahap kemampuan

berpikir setiap siswa yang telah terpilih sebagai sampel dalam penelitian. Soal

tes berbentuk pilihan ganda dengan jumlah soal 28 butir. Soal tes yang

digunakan adalah butir soal yang telah melewati uji validitas, sedangkan soal

yang gugur tidak digunakan. Kisi-kisi tes prestasi belajar PPKn yang digunakan

sebagai instrumen penelitian pada tabel 3.6:

Tabel 3.6
Kisi-Kisi Soal Tes Prestasi Belajar PPKn
Indikator Nomor Soal
Kompetensi Dasar Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4
Mendeskripsikan Menjelaskan 1 2, 3 3
pengertian pengertian
organisasi organisasi
Menyebutkan 4 5 2
syarat-syarat
mendirikan
sebuah
organisasi

IAHN-TP Palangka Raya


41

Menyebutkan 6, 7 2
ciri-ciri suatu
organisasi
Menjelaskan 8 9 2
tujuan
mendirikan
organisasi
Menyebutkan Memberikan 10, 2
contoh organisasi contoh 11
dilingkungan organisasi
sekolah dan dilingkungan
masyarakat sekolah
Menjelaskan 12 13 2
kegiatan
organisasi
dilingkungan
sekolah
Memberikan 14, 2
contoh 15
organisasi
dilingkungan
masyarakat
Menjelaskan 16, 2
kegiatan 17
organisasi
dilingkungan
masyarakat
Menjelaskan 18 19 2
peran serta
dalam
berorganisasi
Menampilkan Menjelaskan 20 1
peran serta dalam cara berperan
memilih serta dalam
organisasi di berorganisasi
sekolah di sekolah
Memberikan 21 22, 3
contoh cara 23
berperan
serta dalam
memilih
organisasi
sekolah
Menyebutkan 24 25, 3
manfaat 26
dalam
berorganisasi

IAHN-TP Palangka Raya


42

Memberikan 27, 2
contoh 28
bersikap
positif dalam
berorganisasi
Sumber: Skripsi Arso Widyasmoro

3.7 Teknik Analisis Data

Menurut Siyoto dan Sodik (2015: 109) analisis data ini disebut juga sebagai

pengolahan data dan penafsiran data, didalamnya terdapat serangkaian kegiatan

penelaahan, pengelompokkan, sistematisasi, penafsiran, dan verifikasi data agar

sebuah fenomena dapat mempunyai nilai sosial, akademis, maupun ilmiah. Jadi,

analisis data berasal dari hasil pengumpulan data serta harus diolah agar menjadi

data yang memiliki nilai dan dapat dikatakan ilmiah. Dalam analisis data

terdapat tekniknya, teknik ini berperan sebagai sebuah cara untuk membuktikan

kebenaran hipotesis. Sebagaimana dalam penelitian ini terdapat dua variabel

yaitu minat baca dan prestasi belajar PPKn siswa kelas V. Maka, teknik analisis

data akan membantu untuk mengetahui pengaruh minat baca terhadap prestasi

belajar PPKn siswa kelas V SDN 1 Menteng Palangka Raya. Proses analisis data

akan dibantu oleh program software yaitu Statistical Package For The Social

Sciences (SPSS) versi 26 for windows.

Dalam suatu penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan

berupa statistik. Ada dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data

penelitian, yang pertama adalah statistik deskriptif dan kedua statistik

inferensial. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

inferensial. Dalam hal ini teknik analisis datanya adalah sebagai berikut:

IAHN-TP Palangka Raya


43

3.7.1 Uji Prasyarat Analisis

Pengujian prasyarat analisis dilakukan jika peneliti nenggunakan analisis

parametrik, maka perlu dilakukan uji prasyarat analisis terhadap berbagai

asumsi-asumsinya (Riduwan, 2013: 119). Dalam uji prasyarat analisis terdapat

tiga langkah yang dapat dilakukan sesuai dengan analisis yang ditentukan oleh

peneliti, yaitu homogenitas sebagai uji perbedaan (komparatif), uji normalitas

dan juga uji linearitas untuk uji korelasi maupun regresi. Penelitian ini

menggunakan regresi untuk mencari pengaruh antar variabel satu dengan

variabel lainnya, sehingga uji prasyarat yang digunakan adalah uji normalitas

dan uji linearitas.

1. Uji Normalitas

Sutha (2021: 75) menyatakan bahwa uji normalitas data merupakan uji yang

dilakukan untuk mengukur data yang sudah didapatkan dari lapangan, apakah

memiliki distribusi normal agar dapat digunakan dalam statistik. Jika data belum

berdistribusi normal maka belum bisa dilakukan uji hipotesis, sehingga uji

normalitas ini terlebih dahulu dilakukan. Dalam uji normalitas rumus yang

digunakan adalah rumus chi kuadrat (X2). Rumus chi kuadrat (X2) adalah

sebagai berikut:

ƒ − ƒℎ2
X2 = ∑ 0
ƒℎ
Keterangan:

X2 = Chi kuadrat

f0 = Frekuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yang diharapkan

IAHN-TP Palangka Raya


44

Ketentuan pengujian dengan taraf signifikansi adalah 5%. Maka, jika

< berarti sebaran data bersifat normal sebaliknya jika > berarti

sebaran data tidak normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menyatakan apakah setiap variabel memiliki

persamaan yang linear atau persamaan yang berbentuk garis lurus

(Yudiaatmaja, 2013: 79). Maka, data yang akan dianalisis harus di uji linearitas

terlebih dahulu untuk melihat kecocokannya. Dalam menguji linearitas

menggunakan teknik uji – F yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan/persamaan linear ataupun

tidak. Rumus yang digunakan dalam uji linearitas adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Freg = harga F untuk regresi

Rkreg = rerata kuadrat regresi

Rkres = rerata kuadrat residu

Harga Fhitung dikonsultasikan dengaan Ftabel pada taraf signifikan 5%.

Hubungan dapat disebut linear jika diperoleh Fhitung > Ftabel. Dapat juga

dikatakan linear jika “p beda” sama atau lebih besar dari 0,05. Kedua variabel

dikatakan linear jika kenaikan skor pada variabel bebas (X) diikuti kenaikan

skor pada variabel terikat (Y) serta sebaliknya.

IAHN-TP Palangka Raya


45

3.7.2 Uji Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diperkirakan oleh

peneliti dan diyakini kebenarannya. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian

ini menggunakan analisis regresi linear sederhana dan koefisien determinasi.

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi adalah salah satu metode statistik yang dapat digunakan

untuk menentukan sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat

dalam suatu penelitian. Maka, dalam mengetahui pengaruh variabel minat baca

terhadap variabel prestasi belajar PPKn digunakan teknik analisis regresi linear

sederhana. Menurut Riduwan (2012: 270) rumus analisis regresi linear adalah

sebagai berikut:

Y = a + bX
Keterangan:

Y = subjek dalam variabel dependent yang diprediksi

a = harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b = angka arah

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Rumus harga a dan b, sebagai berikut:

∑𝑌 − 𝑏. ∑𝑋
𝑎 =
𝑛

𝑛 ∑𝑋𝑌 − ∑𝑋. ∑𝑌
b =
𝑛 𝑋2

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui

seberapa besar presentase pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat

IAHN-TP Palangka Raya


46

(Y). Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien determinasi adalah

sebagai berikut (Priyatno, 2014: 125):

KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD = nilai koefisien determinasi

r = nilai koefisien korelasi

Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima bila rhitung lebih besar

daripada rtabel, sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka berarti Ha

ditolak.

IAHN-TP Palangka Raya


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian yang ditentukan oleh peneliti adalah salah satu sekolah

dasar di Kota Palangka Raya yaitu Sekolah Dasar Negeri 1 Menteng Palangka

Raya. Sekolah ini berada pada pusat Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan

Tengah tepatnya di Jalan Yos Sudarso Nomor 03 Kelurahan Menteng,

Kecamatan Jekan Raya. Berdasarkan observasi peneliti, akses menuju sekolah

ini sangat mudah karena lokasinya yang strategis dan jalan yang bagus. Berbagai

jenis kendaraan dapat digunakan untuk dapat menuju sekolah ini, baik itu

kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Orang tua siswa/i di SDN 1

Menteng menggunakan kendaraan yang cukup beragam pada saat mengantar

anaknya untuk sekolah. Tidak hanya akses jalannya yang mudah, SDN 1

Menteng juga mempunyai lingkungan yang bersih, nyaman, aman, dan rapi.

Halamannya luas dan indah dihiasi berbagai jenis tanaman hijau.

Data profil Sekolah Dasar Negeri 1 Menteng menunjukkan bahwa sekolah

ini memiliki luas tanah 3.151 M2 dengan rerata ukuran ruang kelas/bangunan

818 M2. Seluruh bangunan di SDN 1 Menteng menggunakan bahan beton

sehingga lebih kokoh dan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

Hasil pengamatan peneliti, keamanan di sekolah ini juga terjamin dengan adanya

pos satpam/pos penjagaan di bagian depan sekolah ke arah samping gerbang

masuk. Keluar masuknya orang ke sekolah berdasarkan pantauan dari satpam

yang menjaga di dekat gerbang. Dapat dikatakan bahwa SDN 1 Menteng

merupakan sekolah dengan keamanan cukup tinggi serta disiplin.

47

IAHN-TP Palangka Raya


48

Gambar 4.1 Lingkungan SDN 1 Menteng Palangka Raya


Sumber: Dokumentasi Peneliti

4.1.1 Sejarah Singkat SDN 1 Menteng


SDN 1 Menteng merupakan sekolah negeri yang berada dibawah

naungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan data profil

sekolah ini diketahui sejarahnya, dimulai sejak awal berdirinya SDN 1 Menteng,

sudah mengalami beberapa kali pergantian nama sekolah. Pada tahun 1980 s/d

1987 SDN 1 Menteng disebut dengan Sekolah Dasar Inpres VI, kemudian pada

tahun 1988 s/d 1998 berganti nama menjadi SDN Palangka 11. Selanjutnya pada

tahun 1998 s/d 2005 dikenal dengan nama SDN Menteng 1, hingga sejak 2005

s/d sekarang berganti nama menjadi SDN 1 Menteng. Dalam setiap pergantian

nama sekolah tentunya terdapat sebuah perkembangan. Pada awalnya SDN 1

Menteng memiliki jumlah bangunan yang tidak terlalu banyak, serta jumlah

siswa yang sedikit dan sekarang telah menjadi salah satu sekolah terfavorit di

Kota Palangka Raya. Kondisi lingkungannya juga berangsur-angsur membaik

setiap tahunnya.

IAHN-TP Palangka Raya


49

4.1.2 Profil SDN 1 Menteng

Sebagai identitas suatu instansi tentunya memiliki sebuah profil. Dalam

profil ini dideskripsikan secara jelas hal-hal yang berkaitan dengan data suatu

instansi ataupun sekolah. Adapun profil Sekolah Dasar Negeri 1 Menteng

Palangka Raya, sebagai berikut:

Nama Sekolah : SDN 1 Menteng

NPSN : 30.20.35.97

Nomor Statistik Sekolah : 10. 1. 14. 60. 02. 017

Provinsi : Kalimantan Tengah

Kota : Palangka Raya

Kecamatan : Jekan Raya

Kelurahan : Menteng

Alamat : Jalan Yos Sudarso Nomor 03

Kode Pos : 73112

Email : sdn1menteng@gmail.com

Web Sekolah : http://sdn1menteng.sch.id

Status Sekolah : Negeri

Luas Tanah/Bangunan : 3.151 M2/818 M2

Akreditas : Amat Baik (A)

Nomor/Tanggal : 1388/BAN-SM/SK/2019

Tahun Berdiri : 1982

KBM : Pagi

Bangunan Sekolah : Milik Sendiri

IAHN-TP Palangka Raya


50

Perubahan Nama Sekolah : 1982-1987 SDN Inpres VI, 1988-1998 SDN

Palangka 11, 1998-2005 SDN Menteng 1, 2005

2023 SDN 1 Menteng

Rombongan Belajar : 14 Rombel

Jumlah Siswa : 318 orang siswa

Tenaga Pendidik/Guru : 22 orang

Status Gugus : SD Imbas

Luas Tanah : 3.151 M2

Jumlah Ruang Kelas : 14 Ruang

Ukuran Ruang Kelas : 818 M2

Kantin : Luas 7x5 M2

Perumahan : Luas 50 M2

Gambar 4.2 Tampak Depan SDN 1 Menteng


Sumber: Dokumentasi Peneliti

IAHN-TP Palangka Raya


51

4.1.3 Visi dan Misi SDN 1 Menteng

Adanya visi akan menjadi pengarah untuk mengambil keputusan misi

yang tepat sebagai langkah dalam mencapai tujuan yang telah diharapkan. Maka

dari itu, adapun visi misi di SDN 1 Menteng dapat dilihat pada gambar 4.3:

Gambar 4.3 Visi SDN 1 Menteng


Sumber: Dokumentasi Peneliti
Misi Sekolah:

1. Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman serta mendukung

perkembangan keterampilan sosial, emosional, fisik, dan intelektual.

2. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu

memotivasi peserta didik untuk selalu belajar dan menemukan pembelajaran.

3. Membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki

akhlak mulia melalui rutinitas kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran

agama melalui cara berinteraksi di sekolah.

4. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam kebhinekaan

global, mencintai budaya lokal dan menjunjung tinggi nilai gotong royong.

IAHN-TP Palangka Raya


52

5. Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang

memfasilitasi keragaman minat dan bakat peserta didik.

6. Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan cepat

tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk merancang inovasi.

7. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta didik sesuai

minat dan bakatnya melalui proses pendampingan dan kerjasama dengan

orang tua.

4.1.4 Struktur Organisasi SDN 1 Menteng

Secara umum setiap sekolah memiliki suatu struktur organisasi agar

mempermudah untuk melihat susunan jabatan didalamnya. Biasanya struktur ini

terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru bidang studi,

bagian kurikulum, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi

SDN 1 Menteng dapat dilihat pada gambar 4.4:

Gambar 4.4 Struktur Organisasi SDN 1 Menteng


Sumber: Data Profil SDN 1 Menteng

IAHN-TP Palangka Raya


53

4.1.5 Keadaan Jumlah Siswa SDN 1 Menteng

Jumlah siswa/i di SDN 1 Menteng tergolong cukup banyak yaitu

sebanyak 318 orang. Seluruh siswa/i terbagi kedalam beberapa ruangan dengan

rincian pada Tabel 4.1:

Tabel 4.1
Keadaan Jumlah Siswa/i SDN 1 Menteng
No Kelas Ruangan Jumlah Siswa/i
A 21
1 I B 21
C 19
A 24
2 II
B 26
A 28
3 III
B 27
A 21
4 IV
B 20
A 22
5 V B 21
C 19
A 26
6 VI
B 23
Jumlah 318 Siswa/i
Sumber: Data Profil SDN 1 Menteng

4.1.6 Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN 1

Menteng

Jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di setiap sekolah

berbeda-beda. Banyaknya tidak terdapat patokan yang mutlak, sehingga jumlah

tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di SDN 1 Menteng adalah 22 Orang.

Secara jelas dijabarkan dalam Tabel 4.2:

Tabel 4.2
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SDN 1 Menteng
No Tenaga Pendidik dan Tenaga Jumlah Kualifikasi
Kependidikan Pendidikan
1 Kepala Sekolah 1 S-2

IAHN-TP Palangka Raya


54

2 Wali Kelas 14 S-1


3 Guru Agama Kristen 2 S-1
4 Guru Agama Islam 2 S-1
5 Guru Agama Hindu 1 S-1
6 Guru Penjaskes 2 S-1
7 UKS 1 S-1
8 Tata Usaha 1 S-1
9 Pengelola Perpustakaan 1 S-1
10 Bendahara BOS 1 S-1
11 Bidang Kesiswaan 1 S-1
12 Bidang Kurikulum 1 S-1
13 Bidang Humas 1 S-1
14 Pengelola Aset 1 S-1
15 Koperasi 1 S-1
16 Dapodik 1 S-1
Sumber: Data Profil SDN 1 Menteng

4.1.7 Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 1 Menteng

Berdasarkan observasi/pengamatan yang telah dilakukan peneliti pada

SDN 1 Menteng mempunyai sarana dan prasarana yang dapat dilihat pada Tabel

4.3:

Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana di SDN 1 Menteng
Kondisi
No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah
Baik Rusak
1 Lapangan Sekolah 1 Lapangan ✓
2 Ruang Kepala Sekolah 1 Ruangan ✓
3 Ruang Perpustakaan 1 Ruangan ✓
4 UKS 1 Ruangan ✓
5 Ruang Kelas 14 Ruangan ✓
6 WC Guru/Pegawai 1 Buah ✓
7 WC Siswa 4 Buah ✓
8 Kantin 1 Buah ✓
9 Parkiran 1 Buah ✓
10 Pos Satpam 1 Buah ✓
11 Dapur Sekolah 1 Buah ✓
12 Bendera 2 Buah ✓
13 Bola 5 Buah ✓
Gambar Presiden dan Wakil 1 Pasang ✓
14
Presiden
15 Gawang Bola 2 Buah ✓
16 Hitachi 1 Buah ✓

IAHN-TP Palangka Raya

Anda mungkin juga menyukai