(Skripsi)
Oleh
TRI PUJIASIH
Oleh
TRI PUJIASIH
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Discovery Learning pada
materi interaksi mahluk hidup terhadap kemampuan literasi sains siswa kelas VII di
SMP Negeri 1 Kotaagung. Sampel terdiri dari 64 siswa kelas VII I dan VII J pada
tahun ajaran 2018/2019 yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster sampling.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal PISA 2006 diadaptasi dan
dikembangkan penulis, angket tanggapan siswa dan angket pendidik. Data kuantitatif
berupa peningkatan kemampuan literasi sains siswa diperoleh dari jawaban siswa
pada soal PISA 2006 dianalisis dengan perhitungan skor dan diinterpretasikan
kedalam tabel dan grafik kriteria. Data kualitatif diperoleh dari tanggapan peserta
didik pada model Discovery Leaning berupa angket dijawab peserta didik kemudian
ii
kemampuan literasi sains siswa meningkat sangat baik dengan skor rerata N-gain
aspek konten pada eksperimen 0,38 sedangkan kontrol 0,21. Pada aspek proses rerata
yang diperoleh yaitu eksperimen 0,40 sedangkan kontrol 0,24. Hasil menunjukkan
pengaruh terhadap peningkatan kemampuan literasi sains peserta didik lebih baik
iii
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI
EKOSISTEM TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS
PESERTA DIDIK
(Studi Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas VII
Semester Genap SMP Negeri 1 Kotaagung Tahun
Pelajaran 2018/2019)
Oleh
TRI PUJIASIH
Skripsi
Pada
SMP Negeri 1 Kotaagung tahun 2009 s.d 2012, dan melanjutkan studi di Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu dan lulus pada tahun 2012, Penulis diterima
organisasi bidang jurnalistik. Penulis juga pernah aktif menjadi asisten praktikum
pada tahun 2018 di Desa Gisting Bawah, Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus
PERSEMBAHAN
Kedua orang tuaku tercinta, Ayahku (Rohmadi) dan Ibuku (Suparti) yang selama
ini mendoakanku, menuntun ku di jalan-Nya, selalu memberikan cinta,kasih
sayang, materi serta dukungan yang tiada henti demi tercapainya asa dan
impianku. Cinta dan kasih mu tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan
selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Namun semoga ini
menjadi langkah awal ku untuk membuat simpul senyum dan kebahagiaan
untukmu ayah dan ibu
Kakak dan adikku tersayang Nur Prasetiyaningsih, Lailatul Khasanah dan M.
Kurniadi Hidayat. Tiada hal yang paling berharga selain berkumpul bersama
kalian, meskipun terkadang pertengkaran kecil mun cul diantara kita. Maafkan
aku yang belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tetapi percayalah aku akan
menjadi yang terbaik untuk kalian.
teman dan kakak senior terbaikku yang selama ini membantuku berproses menuju
kedewasaan dan menjadi pribadi yang baik,
Seluruh Dosen yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan hingga aku
berhasil
Almamater tercinta, Universitas Lampung
ix
MOTTO
“Kekayaan utama yang seharusnya dimiliki adalah kaya akhlak dan Ilmu.
Berilmu tanpa berakhlak itu kosong, berakhlak tanpa ilmu bohong”
(Cak Emir)
x
SANWACANA
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Discovery
Didik (Studi Kuasi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VII Semester Genap
terdapat banyak bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
akademik, dan Ketua Program Studi Pendidikan Biologi atas kesabarannya dalam
4. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., sebagai pembimbing II atas bimbingan, saran dan kritik
5. Drs. Darlen Sikumbang M.Biomed., selaku Pembahas terima kasih atas saran dan
xi
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Biologi dan Jurusan
terima kasih atas ilmu dan wawasan yang telah diberikan kepada penulis.
7. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kotaagung Eka Suryandi Bakti, S.Pd., dan Yuni Dwi
Marisa, S.Pd selaku guru IPA di SMP Negeri 1 Kotaagung. Terima kasih telah ikut
8. Seluruh guruku, terima kasih atas segala ilmu dan wawasan yang kalian ajarkan
9. Keluarga besar Pendidikan Biologi dari angkatan 2013 - 2015, terima kasih atas
10. Sahabat PPM Baitusshodiq, rekan KKN-PPL pekon Gisting Bawah, keluarga
11. Kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan mendapat pahala serta balasan dari
Tri Pujiasih
NPM 1513024008
xii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL................................................................................................ xv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8
E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 9
xiii
B. Populasi dan Sampel Penelitian................................................................. 25
C. Desain Penelitian ....................................................................................... 26
D. Prosedur Penelitian.................................................................................... 28
E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data................................................ 30
F. Uji Instrumen ............................................................................................ 35
G. Teknik Analisis Data.................................................................................. 38
A. Hasil Penelitian.......................................................................................... 44
B. Pembahasan ............................................................................................... 52
A. Simpulan ................................................................................................... 60
B. Saran.......................................................................................................... 60
LAMPIRAN ......................................................................................................... 66
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Gambar Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xvii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka agar kemampuan itu
Dikmen.
dan negara.
2
Ketika abad 21 perkembangan jaman semakin pesat dan sangat modern, oleh
karena itu untuk mengimbangi kondisi yang sudah modern pendidikan juga
harus ditingkatkan agar peserta didik semakin semangat ketika terlibat dalam
itu perlu adanya usaha yang dilakukan untuk membuat peserta didik semangat
aktivitas sehari- hari yaitu melalui pemahaman literasi sains. Literasi sains
merupakan kunci dari pembelajaran IPA. Wenning (dalam Arief, 2015: 167)
sains dan teknologi yang dikuasainya. Salah satu upaya untuk mampu
pembelajaran yang peserta didik lakukan. Hal itu akan menimbulkan rasa
antara teknologi dan sains sehingga mampu menuangkan ide dan solusi dalam
3
dalam kehidupan.
2009: 2). Gambaran umum tentang literasi sains dunia dapat diketahui
melalui penilaian PISA yang dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Setelah
diukur melalui tes PISA, beberapa negara yang tergabung OECD terbukti
2012 menunjukkan hanya 1 % peserta didik dari seluruh anggota OECD yang
tergabung sebagai negara peserta dengan skor 580 poin (Thomson, Hillman
Indonesia adalah salah satu negara yang rutin mengikuti PISA. Namun,
oleh Internasional. Laporan hasil PISA tahun 2012 dituliskan bahwa rata-rata
nilai sains yang diperoleh peserta didik Indonesia adalah 382, ini
negara peserta yang tergabung dalam PISA (OECD, 2014:37). Rerata skor
literasi sains peserta didik Indonesia ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
model dan metode dalam pengajaran oleh pendidik, sarana dan fasilitas
belajar, sumber belajar, bahan ajar, dan lain sebagainya (Kurnia, Zulherman,
peserta didik mampu menemukan konsep saat pembelajaran dari materi yang
dikaji. Peserta didik yang aktif dalam proses pembelajaran maka ia akan
melakukan proses pembelajaran yang bermakna. Salah satu faktor yang dapat
yaitu peserta didik diarahkan untuk mampu menemukan ide atau gagasan
belajar peserta didik yang telah dimiliki sebelumnya dan bimbingan dari
gagasan.
5
discovery yaitu: (1) stimulasi, (2) pernyataan atau identifikasi masalah, (3)
pengetahuan yang ada dalam literasi sains sehingga mampu memberi peluang
Kotaagung dengan sampel kelas tujuh yang berjumlah 64 peserta didik dari
mereka. Namun, dari total sampel 64 peserta didik sebanyak 57% peserta
butuhkan ketika hendak belajar, sebanyak 55% siswa membaca berulang kali
dan membaca teks dengan hati-hati, sebanyak 60% peserta didik mampu
dan 46% peserta didik menyatakan mereka mampu berpikir tentang informasi
pendidik yang mengampu mata pelajaran IPA kelas tujuh dan mengajar kelas
kesulitan karena faktor minat baca peserta didik mengenai materi IPA masih
secara mandiri serta masih perlu pengarahan dan hanya sebagian peserta didik
kelas tujuh jika mereka dilibatkan dalam proses pembelajaran yang tepat dan
Materi eksosistem termasuk materi pokok yang diajarkan pada peserta didik
dalam proses pembelajaran karena materi interaksi antara makhluk hidup dan
Literasi Sains Peserta Didik Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 1
B. Rumusan Masalah
kemampuan literasi sains siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1
C. Tujuan Penelitian
peserta didik kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Kotaagung pada
D. Manfaat Penelitian
SMP saat ini dan dapat dijadikan sebagai masukan dalam mengevaluasi
meningkat.
9
berdasarkan bukti- bukti yang akurat yang telah didapat dari lingkungan
secara nyata dan dari hasil pembelajaran yang diperoleh dari pendidik di
3. Subjek penelitian ini adalah peserta didik SMP kelas VII di SMP Negeri
4. Materi pokok yang digunakan dalam tes pada penelitian ini adalah materi
tersebut.
10
A. Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau dikenal dengan Sains merupakan salah
satu cabang ilmu yang wajib dipelajari oleh semua jenjang pendidikan. Ilmu
tentang sains diperoleh atas dasar penemuan atau hasil percobaan dari para
ilmuan. Banyak sekali definisi mengenai IPA atau Sains yang telah
dikemukakan oleh para ahli, antara lain menurut Yudianto (2005: 11) bahwa
pengertian sains adalah sebagai produk dan proses dalam membentuk sikap
menghargai pendapat orang lain, dan sebagainya. Sains tidak hanya sekedar
pengetahuan yang bersifat ilmiah saja melainkan terdapat pula dimensi ilmiah
yang menjadi bagian sains. Kubicek (dalam Ali, Suastra dan Sudiatmika,
2013: 2) menyatakan bahwa IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mata pelajaran IPA peserta didik SMP
pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan grafik yang sesuai, membuat
antar makhluk yang ada didalam ekosistem; 3) memahami sistem organ pada
partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat, perubahan, dan
memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya (BSNP,
2009: 5).
Sains sebagai ilmu memiliki sifat dan karakteristik unik yang membedakan
dengan ilmu lain. Keunikan sains itu sering disebut sebagai hakikat sains.
produk yaitu karena IPA sekumpulan pengetahuan dan konsep. IPA dikatakan
Sedangkan IPA dikatakan sebagai aplikasi karena penerapan dari teori dan
28) menyatakan bahwa hakikat IPA atau Sains meliputi tiga unsur utama,
sebagai berikut :
1. Sikap; yaitu berupa rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam,
benar.
3. Produk; melalui sikap dan proses maka akan didapatkan fakta, konsep,
Morrison dan Estes (2007) menyatakan bahwa aplikasi skenario dunia nyata
tujuan dari suatu kompetensi. Adapun proses pembelajaran terdiri dari tiga
yang telah dirancang dari awal sampai akhir proses pembelajaran yang
peserta didik. Membangun kemampuan literasi sains pada peserta didik dapat
menggunakan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang
akan diajarkan.
dari kata discovery yang memiliki arti penemuan dan learning yang berarti
proses menemukan. Sesuatu yang diperoleh secara langsung akan lebih lama
untuk diingat, (3) Dengan menemukan sendiri peserta didik akan merasa
didik ingin menemukan lagi sehingga minat belajarnya meningkat, (4) Peserta
melatih peserta didik untuk lebih banyak belajar sendri dan mandiri.
seperti yang telah dikemukakan oleh Kurniasih dan Sani (2014: 68-71).
Tahap ini yaitu peserta didik diberikan problem atau masalah yang akan
dimulai dan aktivitas lain yang mengarahkan peserta didik siap pada
pemecahan masalah.
Lalu salah satu dari hasil identifikasi tersebut dipilih untuk dirumuskan
Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan data dengan cara mencari
dibuat. Secara tidak langsung tahap ini peserta didik akan mengaitkan
5. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini penarikan kesimpulan dari permasalahan yang ada serta
peserta didik, karena kepercayaan yang diperoleh dari bekerja sama dengan
yang lainnya, (7) berpusat pada peserta didik, (8) menghilangkan rasa ragu
karena mengarah pada kebenaran yang final dan pasti, (9) konsep dasar dan
ide-ide yang ditemukan peserta didik dapat dipahami dengan baik, (10)
belajar yang baru, (11) mendorong peserta didik agar dapat menurumuskan
proses belajar menjadi lebih merangsang peserta didik untuk belajar, (14)
masalah, (3) Peserta didik mengumpulkan data, (4) peserta didik mengolah
17
data, (5) melalui data yang telah diperoleh, peserta didik membuktikan
kebenaran hasil yang diperoleh, dan (6) peserta didik dapat menarik
C. Literasi Sains
Ungkapan mengenai literasi sains yang pertama kali dikatakan oleh Hurd
(1958: 14) yaitu literasi sains sebagai pemahaman ilmu pengetahuan dan
berpendapat bahwa keputusan ekonomi, politik dan pribadi tidak dapat dibuat
teknologi.
PISA menetapkan tiga dimensi besar mengenai literasi sains, yakni konten
sains, proses sains, dan konteks sains. Tiga kompetensi ilmiah yang diukur
asumsi, bukti dan alasan dibalik kesimpulan yang dibuat, berkaca pada
Dari ketiga kompetensi yang diukur dalam literasi sians, peserta didik tidak
selalu dijelaskan suatu materi tertentu namun peserta didik diminta untuk
untuk menemukan suatu konsep materi tertentu (Bybee, McCrae dan Laurie
2009: 867).
kepekaan yang tinggi terhadap diri sendiri dan lingkungan dalam mengambil
sains jika memiliki tiga kompetensi yaitu (1) menjelaskan fenomena ilmiah,
data dan buktu ilmiah, pada kompetensi ini peserta didik mampu meganalisa
Kemampuan peserta didik dalam literasi sains terbagi menjadi empat kategori
tingkatan yaitu (1) tingkat nominal, peserta didik setuju dengan apa yang
yaitu peserta didik mampu mengingat informasi dari buku teks misalnya
berdasarkan pada teks atau grafik yang diberikan. Peserta didik bahkan
masalah, membenarkan jawaban dengan benar informasi dari teks, grafik atau
2011: 135).
sains dan teknologi melalui pengolahan sumber daya alam; (4) menyadari
membedakan antara fakta-fakta ilmiah dan opini pribadi; (9) mengakui asal
usul sains dan mengetahui bahwa pengetahuan ilmiah itu tentatif; (10)
dan; (13) mengetahui sumber-sumber informasi dari sains dan teknologi yang
Literasi sains peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya
peserta didik, dalam hal ini diukur dengan status pekerjaan dan tingkat
pendidikan orang tua, harta rumah, negara kelahiran dan bahasa yang
D. Kerangka Pikir
Hakikatnya sains merupakan ilmu yang sangat penting untuk mencari tahu
sistematik. Sains tidak hanya sekedar kumpulan fakta, teori, konsep atau
Pendidikan IPA pada hakikatnya merupakan ilmu untuk mencari tahu dan
menjadi sarana untuk mempelajari kejadian pada diri sendiri dan alam sekitar.
Ada tiga aspek yang dinilai pada saat terjadinya proses pembelajaran yaitu,
global dan masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat modern yang sangat
suatu program untuk membantu proses belajar peserta didik agar terbentuk
perkembangan tingkah laku dan pola pikir serta sikap peserta didik yang
model pembelajaran yang tepat maka pencapaian yang diinginkan akan tidak
satu faktor yang tidak dapat ditinggalkan. Ketika peserta didik mampu
Kegiatan belajar berlangsung terus menerus tiada henti atau biasa dikenal
dengan long life education. Maka dari itu, tidak hanya pendidik yang menjadi
yang dapat diterapkan orang tua yaitu memberikan perhatian dan mengawasi
disekolah. Peserta didik yang mendapat bimbingan belajar secara intensif dari
orang tua akan memiliki motivasi belajar yang lebih dibandingkan dengan
peserta didik yang kurang diperhatikan dan diawasi oleh orang tua di rumah.
24
yang tinggi peserta didik dapat memahami lingkungan hidup, kesehatan, isu
politik yang mengglobal, kabar hoax, dan masalah lain yang terjadi dalam
Pembelajaran IPA
Model Pembelajaran
discovery learning
Literasi sains
E. Hipotesis Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Negeri 1
2018/2019 yang berjumlah 285 peserta didik. Sampel dicuplik dari populasi
dengan teknik cluster random sampling yaitu dengan cara mengacak kelas
dari populasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Kotaagung yang terbagi
dengan unit populasi yang akan diacak bukan individu-individu dari anggota
sudah terbentuk dalam cluster berupa kelas-kelas yang telah ditentukan. Dua
kelompok sampel yang ditetapkan sebagai sampel, yaitu kelas VII I dan VIIJ.
Kelas VIII dan VIIJ adalah kelas yang memiliki kemampuan rata-rata
akademis yang relatif sama karena pendistribusian peserta didik yang tidak
26
dikelompokkan kedalam kelas unggulan atau tidak ada perbedaan antara kelas
yang satu dengan lainnya. Adapun jumlah sampel sebanyak 64 peserta didik.
C. Desain Penelitian
dengan teknik pretest postes dan non ekuivalen grup kontrol. Desain ini
dilakukan secara acak. Individu subyek sudah berada dalam kelompok yang
akan dibandingkan sebelum adanya penelitian. Desain ini sangat lazim dan
keadaan atau kondisinya. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada design ini digunakan dua
kelas, yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas
Keterangan:
Y1 = Pretest
E = Kelompok eksperimen
C = Kelompok kontrol
X = Perlakuan di kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran discovery learning
Y2 = Posttest
skor pretes dan postes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
28
D. Prosedur Penelitian
yaitu :
1. Tahapan persiapan
ketika KBM.
discovery learning
2. Tahap Pelaksanaan
(treatment).
3. Tahap Akhir
a. Mengolah data hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) dan
Secara singkat prosedur penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Persiapan
Pretest Pretest
Posttest Posttest
Analisis data
Kesimpulan
Jenis dan teknik pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut :
Data dalam penelitian ini adalah data kemampuan literasi sains peserta didik
yang didapat dari skor pretest dan skor posttest yang kemudian kedua data
data yang digunakan adalah teknik tes yaitu pretest dan posttest. Pertanyaan
pada soal tes pengetahuan tentang ekosistem dan dampaknya bagi ekosistem
berdasarkan materi dan luasannya yang disesuaikan dengan materi IPA kelas
Adapaun jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat
1. Jenis Penelitian
a) Data Kuantitatif
literasi sains yang berasal dari pretest dan posttes hasil belajar
antara nilai pretes dan postes dalam bentuk N-Gain. Nilai ini
siswa diperoleh melalui kuisioner yang diisi sendiri oleh guru dan
201):
% = n/N x 100
Keterangan:
% = persentase faktor yang mempengaruhi literasi sains
N = skor yang diperoleh
N = jumlah seluruh skor
berikut :
a. Tes
digunakan adalah tes tertulis aspek kognitif. Terdapat dua tes yang
33
yang disesuaikan dengan materi IPA kelas VII tahun ajaran 2018/2019
S = R/N x 100
Keterangan :
S = Nilai yang diharapkan (dicari)
R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar.
N = Jumlah skor maksimum dari tes tersebut.
(Purwanto, 2013 : 112).
A. KONTEN
1 C1
1. Mendifinisikan istilah yang 2
terdapat dalam materi 20 C1
2 C2
2. Mengklasifikasikan hal-hal yang 2
terdapat dalam materi 16 C2
3. Memahami fenomena alam
17 C2 1
tertentu berdasakan sejumlah
konsep kunci
4. Mengilustrasikan pemecahan
9 C4 1
masalah yang terdapat dalam
materi
B. PROSES
a) Mengidentifikasi pertanyaan
ilmiah
5. Menyebutkan kata kunci untuk 3 C2 1
mencari informasi ilmiah
6. Mengenal bentuk kunci 4 C4 1
penyelidikan ilmiah
34
12 C4
11. Mengidentifikasi asumsi, bukti 2
dan alasan dibalik kesimpulan 14 C4
sebagai berikut:
35
F. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Dimana:
rxy = Koefisien korelasi
ΣX = Jumlah skor item
ΣY = Jumlah skor total
N = Jumlah sampel
(Arikunto, 2003:70).
signifikan 5% dengan dk = n-1. Jika thitung > ttabel, maka butir soal
Dari hasil validitas soal terdapat 20 soal valid dan 10 soal tidak valid.
Butir soal yang termasuk dalam kriteria valid digunakan pada penelitian,
sedangkan butir soal yang termasuk dalam kriteria tidak valid tidak
digunakan.
2. Uji Reabilitas
Keterangan:
K = jumlah butir soal
M = mean (rata-rata skor soal)
SDt2 = varian skor total (Arikunto, 2009: 103).
berikut :
realiabel jika rII > rtabel dengan tarwaf signifikan 5% (Sugiyono, 2012 :
184).
Data penelitian diambil dari hasil belajar peserta didik yang meliputi data
kuantitatif yaitu data aspek kognitif (pretes, postes, dan N-Gain kognitif).
1. Data Kuantitatif
a. Uji Normalitas
sebagai berikut:
Keterangan:
t = Probabilitas kumulatif normal
s = Probabilitas kumulatif empiris
D = Selisih absolute terbesar
menggunakan rumus :
Xi ̅
X
zi =
Keterangan :
zi = angka notasi zi
= nilai variabel x ke i
̅ = nilai rata-rata variabel x
X
S = Standar deviasi
menghitung luas kurva z dari ujung kiri hingga notasi zi. Menentukan
40
jumlah data ke n
s=
jumlah total data
2) Hipotesis
3) Keputusan Uji
atau tidak, jika distribusi (sebaran) data normal, maka rumus uji
mewakili populasi.
b. Uji Homogenitas
1. Hipotesis
2. Kriteria Pengujian
H0 ditolak jika sig. < 0,05 atau Fhitung > Ftabel (Trihendradi, 2009 :
122-123).
c. Pengujian Hipotesis
SPSSTM 24.0.
Hipotesis
Kriteria Pengujian
2. Data Kualitatif
% = n/N x 100
Keterangan:
% = persentase kegiatan praktikum
n = skor yang diperoleh
N = jumlah seluruh skor
(Dimodifikasi dari Trianto, 2015: 256).
%= x
100%
pembelajaran.
3. Pengujian Hipotesis
dengan hasil yang berdistribusi norrmal dan homogen maka digunakan uji
kelompok kontrol.
44
A. Simpulan
signifikan terhadap kemampuan literasi sains peserta didik kelas VII semester
B. Saran
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Ali, L.U., A.A. Suastra, dan I.A.R. Sudiatmika. 2013. Pengelolaan Pembelajaran IPA
ditinjau dari Hakikat Sains pada SMP di Kabupaten Lombok Timur. E-
Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol.3,
No 1 Diunduh dari http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/ index.php/jurnal-
ipa/article/view/750/536. Pada tanggal 11 November 2018. Pukul 00.13
WIB.
Bybee, R., B. M. Crae dan R. Laurie. 2009. PISA 2006: an assessment of scientific
literacy. Journal of Research in Science Teaching. Vol. 46, No.8, Pp
865-883. Tersedia di onlinelibrary.wiley.com.doi/10.1002/tea.20333/ pdf.
Pada tanggal 10 Oktober 2018. Pukul 5:42 WIB.
Kharisma, E.M. 2015. Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa SD1 Payaman Mejobo Kudus tahun ajaran
2014/2015. Skripsi. UNS. Surakarta.
Kurnia, F., Zulherman., dan A. Fathurohman. 2014. Analisis Bahan Ajar Fisika SMA
Kelas IX di Kecamatan Indralaya Utara Berdasarkan Kategori Liteasi
Sains. Jurnal inovasi dan Pembelajaran Fisika. Vol 1, No 1. E.journal
Unsri. Diunduh dari Ac.id/index.php/jipf/article/download/ 1263/419.
Pada tanggal 11 November 2018. Pukul 09.00 WIB.
OECD. 2003. Programme for international student assessment and non OECD
countries. OECD Publishing (Online). Tersedia di http://www.oecd.
org/edu/school/programmeforinternationalstudentassessmentpisa/336905
91.p df. Pada tanggal 12 Oktober 2018. Pukul 10.21 WIB.
OECD. 2014. PISA 2012 Results in Focus: What 15-Year-Olds Know And What
They Can Do With What They Know. National Center for Education
64
OECD. 2015. PISA 2015 released field trial cognitive items. OECD Publishing
(Online). Tersedia di http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/
PISA2015- Released-FT-Cognitive-Items.pdf. Pada tanggal 10
Oktober 2018. Pukul 21.14 WIB.
Thomson, S., K. Hillman, dan L.D. Bortoli. 2013. A Teacher’s Guide To PISA
Scientific Literacy. ACER Press. Australian Council for Educational
Research Ltd 19 Prospect Hill Road, Camberwell, Victoria, 3124,
Australia. Diakses dari https://www.acer.org/files/PISA-Thematic
Report_-_Science_-_web.pdf Pada tanggal 13 Oktober 2018. Pukul
23.28 WIB.
Ulum, H. 2014. Studi Eksperimen Model Inkuiri Terbimbing Disertai Teknik Peta
Konsep Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII
Mtsn 2 Jember. Diunduh dari http://dspace.unej.ac.id/bitstream/handle/
123456789/64019/Hasanatul%20Ulum.pdf?sequence=1. Pada tanggal
20 November 2018. Pukul 22.11 WIB.