Anda di halaman 1dari 114

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

MATEMATIKA PADA MATERI SEGIEMPAT KELAS VII

SMP NEGERI 1 LEMITO

SKRIPSI

Diajukan sebagai Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan


Matematika pada Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

OLEH

INDRAWATI

NIM. 411 413 028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020

i
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo
Telepon (0435) 827213 Fax. (0435) 827213

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya nyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang

disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian akhir di

Universitas Negeri Gorontalo merupakan hasil karya saya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan ini yang saya kutip dari

hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya dengan jelas dan sesuai dengan

norma, kaidah, etika penulisan dan buku pedoman penulisan karya ilmiah

Universitas Negeri Gorontalo.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini

bukan hasil karya saya sendiri atau terdapat plagiat dalam bagian-bagian tertentu,

maka saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya

sandang dan sanksi lainnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Gorontalo, Desember 2019

INDRAWATI
NIM : 411 413 028

ii
ss

iii
iv
ABSTRAK

Indrawati, Nim. 411413028. Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif


Matematika Pada Materi Segiempat Kelas VII SMP Negeri 1 Lemito. Skripsi.
Gorontalo. Jurusan Matematika Prodi Pendidikan Matematika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo, 2019.

Pembimbing : (1) Dr. Tedy Machmud, M.Pd, (2) Dr. Abdul Djabar
Mohidin,M.Pd

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kemampuan berpikir kreatif


matematika pada materi segiempat, dengan menggunakan metode deskriptif.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lemito semester genap
tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 23 orang yang diambil. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa tes essay untuk memperoleh data
kemampuan berpikir kreatif matematika dan wawancara untuk melengkapi dan
memperkuat informasi yang berasal dari pemberian tes pada materi segiempat
yang telah divalidasi secara empirik. Teknik analisis data yang digunakan dalam
bentuk persentase. Hasil analisis kemampuan berpikir kreatif matematika pada
materi geometri bangun datar segiempat tergolong sedang dengan presentase dari
23 siswa terdapat 16 peserta didik atau 62,31 % yang berada pada kategori
sedang.

Kata kunci : Kemampun Berpikir Kreatif Matematika , Segiempat.

v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“ Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan
sholatmu sebagai penalongmu, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar”
(Al-Baqarah: 153)

“ TIADA KATA TERLAMBAT UNTUK MEMULAI, BEKERJA


DENGAN HATI
TANPA MENGELUH”
( Indrawati )

Dengan penuh rasa syukur Kepada Allah SWT SKRIPSI INI


KUPERSEMBAHKAN
KEPADA
YANG TERCINTA

ALMARHUMAH IBU NAPSIA RAHMAN


DAN AYAH ARJO KAMARUDIN

Yang selalu tulus dan ikhlas membimbing, mendidik, membesarkanku dengan


penuh kasih sayang serta selalu mendoakanku untuk keberhasilanku meraih
cita-cita dan impianku.

KELUARGA BESARKU
Yang selalu memberikan warna dalam hidupku dan selalu membantu dalam
perjalanan menemnpuh studiku

ALMAMATERKU TERCINTA
TEMPATKU MENIMBA ILMU
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas keHadirat Allah, karena atas kuasa dan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Kelas VII SMP Negeri 1 Lemito”.

Penyusunan skripsi ini sebagai persyaratan akademik guna menempuh ujian

sarjana pada Program Studi S1 Pendidikan Matematika Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak

dihadapkan pada berbagai macam kesulitan, namun berkat tekad, kerja keras,

usaha dari penulis serta bantuan doa dari orang tua, keluarga, dan juga arahan dan

bimbingan dari dosen-dosen pembimbing, sehingga segala hambatan dan

kesulitan dapat teratasi.

Dengan tersusunnya skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Yth. Dr. Tedy Machmud, M.Pd

selaku Pembimbing I dan Yth. Bapak Dr. Abdul Djabar Mohidin, M.Pd sebagai

dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta penuh

dengan kesabaran memberikan bimbingan, koreksi, saran dan motivasi kepada

penulis.

Dalam proses penyelesaian studi ini, penulis banyak mendapat bantuan

dan motivasi moral, spiritual, maupun material dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan terima

kasih kepada:

viii
1. Ibu Prof. Dr. Nurhayati Abbas, M.Pd, Ibu Lailany Yahya, M.Si Dan Ibu

Nursiya Bito, S.Pd, M.Pd selaku dosen penguji yang telah membimbing dan

memberi masukan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi..

2. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, Almarhumah Ibu Napsia Rahman dan

Ayah Arjo Kamarudin yang telah membesarkanku dengan penuh kesabaran

dan tiada hentinya mencurahkan kasih sayang.

3. Teristimewa untuk kedua orang tua sambungku, Bapak Suaib Salawati dan

Ibu Rohani yang tiada hentinya membantu dengan penuh kasih sayang dalam

menyelesaikan studiku.

4. Yth. Dr. Tedy Machmud, M.Pd selaku Ketua Jurusan Program Studi

Matematika Universitas Negeri Gorontalo dan Ibu Nursiya Bito, M.Pd selaku

Sekretaris Jurusan Matematika Universitas Negeri Gorontalo

5. Ibu Laswi selaku staf tata usaha yang telah memberikan banyak bantuan

kelengkapan administrasi demi kelancaran proses perkuliahan.

6. Yth. Ibu Prof. Dr. Astin Lukum, MS.i, selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo.

7. Bapak Dr. Eduart Wolok, ST, MT selaku Rektor Universitas Negeri

Gorontalo.

8. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Lemito, Ibu Irwilda Bay, S.Pd yang telah

memberikan izin dan motivasi untuk melakukan penelitian disekolah tersebut.

9. Ibu Mey Bumulo, S.Pd selaku guru pengajar mata pelajaran matematika, yang

telah membantu dalam proses penelitian.

10. Seluruh pihak sekolah SMP Negeri 1 Lemito khususnya kelas VII yang telah

ix
meluangkan waktu dalam proses penelitian.

11. Kepada Kakakku tersayang Yeyen, S.Pd yang selalu mengingatkan dan

memberikan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan studi.

12. Kepada semua pihak Keluarga Besarku yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, yang turut membantu dalam penyelesaian studiku.

13. Keluarga kecil penulis yang menjadi kawan susah senang dalam dunia

kampus SIGMA B 2013 (Arpan, Rusidy, Rima, Ain, Desi, Lala, Yayu,

Supandri, Jeje, Nur, Anggra, Tiro, Mba Siska, Frila, Arif, Ridel, Putri dll)

14. Kepada Sahabat Sri Agustina Hamzah dan Jihan Sahi yang selalu menjadi

patner terbaik dari awal masuk kuliah sampai saat menyelesaikan studiku.

15. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan, mahasiswa matematika angkatan

2013 (Sigma A, Sigma B, Sigma D, Statistika) yang tak dapat disebutkan satu

persatu.

16. Kepada Teman-temanku PPL 2 di SMA Negeri 1 Tapa yang tak dapat

disebutkan satu persatu.

17. Kepada rekan-rekan KKS Pengabdian UNG 2013 Desa Motilango,

Kecamatan Angrek yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

18. Kepada Keluarga Daruratku yang merasakan susah maupun senang bersama-

sama ( Paman, Kaka, Yugen, Pipila dan Acat).

19. Kepada Patnerku (Yahya, Kyko dan Inggrid) yang telah membantu dalam

menyelesaikan studi dengan penuh kasih sayang.

20. Kepada Keluraga Besar KPMIPMku.

x
21. Terimakasih Kepada semua pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan studi dan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang sifatnya membangun dari

semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan penelitian selanjutnya.

Semoga skripsi ini dapat meberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.

Gorontalo, Desember 2020


Penulis

Indrawati
411413028

xi
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN......................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................v
ABSTRACT...........................................................................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................................vii
KATA PENGANTAR......................................................................................viiiii
DAFTAR ISI........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xvivi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah...................................................................................5
1.4 Rumusan Masalah......................................................................................6
1.5 Tujuan Penelitian.................................................................................6
1.6 Manfaat Penelitian..............................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................7
2.1 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika................................................7
2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika...............................11
2.3 Tinjuan Materi Segi empat......................................................................13
2.3.1 Jenis-jenis Segi Empat.............................................................................13
2.3.2 Sifat-sifat segi empat...............................................................................13
2.3.3 Keliling dan Luas Segi Empat................................................................15
2.4 Penelitian Yang Relevan........................................................................17
2.5 Kerangka Berpikir....................................................................................19
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN...........................................................21
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................21
3.1.1 Tempat Penelitian....................................................................................21
3.1.2 Waktu Penelitian......................................................................................21
3.2 Metode Penelitian....................................................................................21
3.3 Subjek Penelitian.....................................................................................21

xii
3.4 Variabel Penelitian...................................................................................21
3.5 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................22
3.6 Pengembangan Instrumen Penelitian.......................................................23
3.6.1 Definisi konseptual.................................................................................23
3.6.2 Definisi Operasional................................................................................23
3.6.3 Kisi-kisi Instrument dan Rubrik Penilaian...............................................24
3.6.3. Validasi Instrumen...................................................................................26
3.6.4. Realibitas Tes...........................................................................................27
3.7 Teknik Analisis Data...............................................................................29
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................30
4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian...............................................................30
4.2 Hasil Penelitian........................................................................................31
4.3 Pembahasan.............................................................................................43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................50
5.1 Kesimpulan..............................................................................................50
5.2 Saran........................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................53
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................55
CURRICULUM VITAE

xiii
DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif....................................13


TABEL 2.2 Bangun Datar Segi Empat .......................................................17
TABEL 3.1 Kisi- kisi instrumen kemampuan berpikir kreatif.................... 25
TABEL.3.2 Rubrik Penilaian Berpikir Kreatif Matematika Siswa..............26
TABEL 3.3 Hasil Validasi Soal ..................................................................27
TABEL 3.4 Status Validitas Instrumen .......................................................28
TABEL 3.5 Kriteria Validitas Butir (rxy) ....................................................29
TABEL 3.6 Kriteria Pengkategorian Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematika ....................................................30
TABEL 4.1 Rekapitulasi Skor Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematika ....................................................31
TABEL 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematika ....................................................32
TABEL 4.2 Indikator Kefasihan..................................................................34
TABEL 4.3 Indikator keluwesan ................................................................35
TABEL 4.4 Indikator Terperinci ................................................................36
TABEL 4.5 Deskripsi Kemampuan
Berpikir Kreatif Matematika Berdasarkan kategori..................37

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hasil Kerja Siswa........................................................................4

Gambar 1.2 Hasil Kerja Siswa........................................................................4

Gambar 1.3 Hasil Kerja Siswa........................................................................4

Gambar 4.1 Histogram Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika.............32

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrument Soal..................................................................... 60


Lampiran 2 Insterument Wawancara..........................................................63
Lampiran 3 Marking Schame................................................................... 64
Lampiran 4 Kisi-kisi Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika...... 74
Lampiran 5 lembar validasi Instrument.................................................... 76
Lampiran 6 Validasi dan Realibilitas Tes................................................. 78
Lampiran 7 Perhitungan Validitas............................................................ 79
Lampiran 8 Realibilitas............................................................................. 80
Lampiran 9 Data hasil kemampuan berpikir kreatif Matematika..............81
Lampiran 10 Indikator Kefasihan.............................................................. 83
Lampiran 11 Indikator Keluwesan............................................................ 85
Lampiran 12 Indikator Keterincian............................................................87
Lampiran 13 Perhitungan Statistik Deskriptif............................................ 89
Lampiran 14 Klasifikasi Pengkategorian Data Hasil
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika........................... 92
Lampiran 14 Dokumentasi..........................................................................94

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting

untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena pentingnya,

matematika diajarkan mulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

perguruan tinggi. Matematika ilmu yang membekali peserta didik dengan

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Siswa harus

dididik untuk kreatif agar tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan tetapi

juga mampu menghasilkan pengetahuan baru. Bagi siswa, selain untuk

menunjang dan mengembangkan ilmu-ilmu lainnya, matematika juga

dipergunakan untuk bekal bersosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Kreativitas merupakan suatu potensi yang mempengaruhi aktivitas dan

perkembangan peserta didik, sehingga kreativitas merupakan suatu bidang yang

sangat menarik untuk dikaji namun cukup rumit.

Berpikir kreatif adalah suatu proses berpikir yang menghasilkan

bermacam-macam kemungkinan jawaban. Dalam pemecahan masalah apabila

menerapkan berpikir kreatif, akan menghasilkan banyak ide-ide yang berguna

dalam menemukan penyelesaian masalah. Siswono dan Novitasari,( 2007: 3)

mendefinisikan berpikir kreatif sebagai kombinasi antara berpikir logis dan

berpikir divergen yang didasarkan pada intuisi tapi masih dalam kesadaran.

Ketika seseorang menerapkan berpikir kreatif dalam suatu praktek pemecahan

1
2

masalah, pemikiran divergen menghasilkan banyak ide yang berguna dalam

menyelesaikan masalah. Dalam berpikir kreatif dua bagian otak akan sangat

diperlukan. Keseimbangan antara logika dan kreativitas sangat penting. Jika

salah satu menempatkan deduksi logis terlalu banyak, maka kreativitas akan

terabaikan. Dengan demikian untuk memunculkan kreativitas diperlukan

kebebasan berpikir tidak di bawah kontrol dan tekanan.

Menurut Mahmudi (2010:5) menungkapkan indikator–indikator

kemampuan kreatif matematik yaitu:

1. Aspek Kelancaran meliputi :


a. Menyelesaikan masalah dan memberikan banyak jawaban terhadap masalah
tersebut.
b. Memberikan banyak contoh atau pertanyaan terkait konsep atau situasi
matematika tertentu.
2. Aspek keluwesan meliputi :
Kemampuan menggunakan beragam strategi penyelesaian masalah., dan
kemampuan memberikan beragam contoh atau pertanyaan terkait konsep atau
situasi matematis tertentu.
3. Aspek kebaruan meliputi:
Menggunakan strategi yang bersifat baru, unik atau tidak biasa menyelesaikan
masalah dan memberikan contoh atau pertanyaan yang bersifat baru, unik atau
tidak biasa.
4. Aspek keterincian meliputi:
Kemampuan menjelaskan secara terperinci, Runtut, Koheren terhadap prosedur
matematis, Jawaban atau situasi matematis tertentu.

Berdasarkan uraian diatas menurut peneliti bahwa tujuan penelitian

indikator diatas dapat ditumbuh kembangkan melalui latihan soal yang tepat.

Materi segi empat adalah bagian dari pelajaran matematika yang

diajarkan pada siswa kelas VII semester genap. Berdasarkan hasil wawancara

dengan guru matematika SMP Negeri 1 Lemito untuk kelas VII yang tersebar

diempat kelas. Dari empat kelas tersebut bahwa peneliti mengambil satu kelas

untuk diteliti karena nilai matematika kelas tersebut lebih rendah dari kelas
3

lainnya. Kelas tersebut memiliki jumlah siswa 23 orang yaitu kelas V

IID nilai rata-rata untuk raport mata pelajaran matematikanya

hanya sekitar 60-65 siswa yang mencapai KKM.

Kenyataan yang dialami siswa SMP Negeri 1 Lemito dalam pembelajran

matematika, bahwa kurangnya pengetahuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal

matematika. disebabkan karena kebiasaan siswa sering menhghafal saat diberikan

pelajaran, membiasakan siswa hanya mengikuti contoh langkah penyelesaian yang

telah diberikan oleh guru, rasa takut untuk mencoba menjawab jika diberikan

pertanyaan ataupun mengerjakan tugas dipapan tulis, kemudian siswa seringkali

berpikir bahwa menyelesaikan soal matematika tersebut cukup sulit, sehingga

menimbulkan rasa malas pada siswa dalam mengerjakan soal matematika

terutama pada materi segiempat. Sesuai dengan fakta yang terjadi, dapat kita lihat

hasil dari pengerjaan soal geometri bangun datar segi empat pada siswa kelas VII

dalam mencari panjang dan lebar dari sebuah persegi panjang yang luasnya

24cm2.

Gambar 1.1 Hasil Kerja Siswa


4

Gambar 1.1 merupakan pekerjaan salah seorang siswa yang menunjukkan bahwa

siswa tersebut sudah cukup kreatif dengan memberikan banyak alternatif jawaban

walaupun ada yang dituliskan/disebutkan salah.

Gambar 1.2 Hasil Kerja Siswa

Gambar 1.3 Hasil Kerja Siswa

Sedangkan, pada Gambar 1.2 dan 1.3 yang dikerjakan oleh 2 orang siswa

lainnnya, terlihat bahwa kedua siswa dapat menyelesaiakan soal tetapi cenderung

memiliki pemikiran hanya memusat pada satu titik tanpa berani memikirkan

dengan lebih luas. Sehingganya siswa tidak kreatif dalam menyelesaikan soal

tersebut. Kemudian permasalahan yang ditemukan diantaranya guru masih

menggunakan metode konvesional yang berupa latihan-latihan soal dan kurang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan pola pikirnya

sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal tersebut mengakibatkan

kreativitas dan kemampuan berpikir siswa tidak dapat berkembang secara optimal.

Oleh karena itu guru perlu memilih cara mengajar atau metode yang dapat
5

membantu siswa mengembangkan pola pikir pada pembelajaran matematika. Dan

melihat dari cara siswa menyelesaikan soal matematika masih kurang paham

maka untuk kemampuan kreativitas siswa dalam matematika belum ternilai

adanya siswa kreatif dalam menyelesaikan soal matematika khusunya materi

segiempat.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas dan mengingat bahwa begitu

pentingnya kemampuan berpikir kreatif matematika, maka para guru harusnya

mengetahui sejauh mana kemampuan berpikir kreatif matematika siswa. Maka

peneliti tertarik mengkajinya dalam penelitian yang berjudul “Analisis

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Pada Materi Segiemoat di Kelas

VII SMP Negeri 1 Lemito”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat membuat identifikasi


masalah yang akan dikaji dalam penelitian. Adapun identifikasi masalah
tersebut yaitu.
1. Kurangnya pengetahuan siswa dalam pembelajran matematika.
2. Guru masih menggunakan metode konvensional.
3. Siswa cenderung mengikuti cara kerja guru dalam menyelesaikan soal.
4. Siswa cenderung tidak memahani bentuk dari soal cerita
5. .Siswa cenderung dalam menentukan hasilnya saja, tanpa mengerti
pentingnya proses dalam mendapatkan hasil.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah serta dapat mencapai tujuan yang telah
direncanakan sesuai dengan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian
ini permasalahan di batasi pada kemampuan berpikir kreatif matematika pada
materi segiempat.
6

1.4 Rumusan Masalah


Mengacu pada batasan masalah yang telah ditetapkan, maka peneliti dapat

merumuskan masalah dalam penelitian ini, yakni: Bagaimanakah

kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada materi segi

empat di Kelas VII SMP Negeri 1 Lemito?

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir

kreatif matematika siswa pada materi segi empat di Kelas VII

SMP Negeri 1 Lemito.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi kemajuan pembelajaran matematika. Berikut ini beberapa

manfaat dari penelitian ini, yaitu:

a. Untuk peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti

khususnya yang terkait dengan kemampuan berpikir kreatif

matematika siswa pada materi segi empat.

b. Untuk guru

Dapat memperoleh cara belajar matematika yang lebih

efektif dengan cara berpikir kreatif matematika siswa pada

materi segi empat. Agar dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam memahami materi yang diajarkan.


7

c. Manfaat bagi sekolah

Diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah

serta dan diaplikasikan dalam pembelajaran guna

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah terutama dalam

pembelajran matematika.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkang

untuk menjawab tantangan hidup tersebut adalah kemampuan untuk

berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif akan mampu membentuk

individu-individu kreatif yang dapat menjawab tantangan globalisasi

dunia. Individu yang kreatif akan mampu bersaing dalam kondisi apapun.

Suhendri (2011: 32) berpendapat bahwa “Matematika adalah ilmu tentang

bilangan, bangun, hubungan-hubungan konsep dan logika dengan menggunakan

bahasa lambang atau simbol dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam

kehidupan sehari-hari” Dari kutipan diatas dapat diuraikan bahwa Matematika

memiliki peran yang penting dalam pendidikan, karena matematika merupakan

ilmu dasar pengetahuan yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang

kehidupan. Melalui pembelajaran matematika siswa dapat mengembangkan

kemampuan berpikir kritis, kreatif, sistematis, logis, cermat, efektif, serta efisien

dalam memecahkan masalah.

Berpikir merupakan suatu aktivitas akal dan rohani yang berlaku

pada seseorang akibat adanya kecenderungan mengetahui dan mengalami.

Ia susun dengan teratur atas sistematis supaya lahirnya makna, fakta dan

pemahaman. Akal manusia berfungsi untuk mengingat. Manusia diberi

daya kognitif yang membolehkannya berpikir.

7
8

Kreatif berasal dari bahasa inggris create yang artinya mencipta,

sedangkan creative mengandung pengertian memiliki daya cipta, mampu

merealisasikan ide-ide dan perasaanya sehingga tercipta sebuah komposisi

dengan warna dan nuansa baru. Menurut Malaka(2011:67) mengemukakan

bahwa,”jangan berpikir bahwa kreatif itu hanya membuat hal-hal yang baru.

Justru salah, karena manusia tidak pernah membuat hal yang baru.manusia hanya

bisa menemukan apa yang belum ditemukan oleh orang lain, manusia hanya bisa

mengubah atau menggabungkan hal-hal yang sudah ada, sekali lagi bukan

menciptakan hal yang baru”.

Menurut (Maxwell 2004: 136)” berpikir kreatif berarti memikirkan apa

yang telah dipikirkan semua orang sehingga individu tersebut mampu

mengerjakan apa yang belum pernah dikerjakan oleh semua orang.” Dari kutipan

diatas dapat diuraikan bahwa Berpikir kreatif adalah kemampuan individu untuk

menciptakan ide atau gagasan baru sehingga membuatnya merasa mampuuntuk

bisa mencapai tujuan dalam hidupnya.

Berpikir kreatif merupakan salah satu kemampuan yang harus

dikembangkan dalam diri siswa melalui pembelajran matematika dikelas. Hal ini

dicantumkan dalam peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar

Nasional Pendidikan (Depdiknas, 2006) disebutkan bahwa pelajaran matematika

diberikan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,

analitis, sistematis, kristisdan kreatif, serta kemampuan bekerja sama

Menurut (Slameto, 2013 : 145). “Kreativitas adalah hasil belajar

dalam kecakapan kognitif, sehingga untuk menjadi kreatif dapat dipelajari


9

melalui proses belajar mengajar. Kreativitas merupakan istilah yang

banyak digunakan baik dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah. Pada

umumnya orang menghubungkan kreativitas dengan produk-produk

kreasi, dengan perkataan lain, produk-produk kreasi itu merupakan hal

yang penting untuk menilai kreativitas” dari kutipan diatas dapat diuraikan

bahwa dalam pembelajaran sekarang ini perlu adanya pembaharuan. Untuk

terciptanya pembaharuan tersebut diperlukan kreativitas. Kreativitas siswa

kurang diperhatikan dalam berbagai macam hal akan berdampak pada

kemampuan berpikir kreatif tidak berkembang dengan baik. Kemampuan

berpikir kreatif dapat dilihat dari proses menyelesaikan suatu masalah

dengan berbagai cara.

Satiadarma (2003: 109) “kreativitas merupakan kemampuan seseorang

untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata,

baik dalam bentuk ciri-ciri berpikir kreatif maupun berpikir efektif , baik dalam

karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada” dari kutipan diatas

dapat diuraikan kreativitas itu bukan semata-mata merupakan bakat kreatif atau

kemampuan kreatif yang dibawa sejak lahir, melainkan merupakan hasil dari

hubungan interaktif antara potensi kreatif individu dengan proses belajar dan

pengalaman dari lingkungannya.

Utami Munandar (1999). menyatakan berpikir kreatif adalah

kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu

masalah, dimana penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan

keberagaman jawaban berdasarkan data atau informasi yang tersedia.


10

Menurut Siswono (2005:4). Meningktkan kemampuan berpikir


kreatif artinya menaikkan skor kemampuan siswa dalam memahami
masalah kefasihan, fleksiblitas dan kebaruan penyelesaian masalah.” Dari
kutipan diatas bahwa dapat diuraikan siswa dapat memahami bila
menunjukkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, siswa yang
memiliki kefasihan dalam menyelesaikan masalah bila dapat
menyelesaikan dengan jawaban bermacam-macam yang benar secara
logika. Siswa memiliki fleksibilitas dalam menyelesaikan masalah
matematika bila dapat menyelesaikan soal dengan dua cara atau lebih yang
berbeda dengan benar. siswa memiliki kebaruan dalam menyelesaikan
masalah bila dapat membuat jawaban yang berbeda dari jawaban
sebelumnya atau yang umum diketahui siswa.

Sesuai dengan kriteria kemampuan berpikir kreatif (Munandar,2009:43)

yaitu kelancaran dalam berpikir, keaslian dalam berpikir dan elaborasi atau

keterperincian dalam mengembangkan gagasan.

Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu tujuan dalam


pembelajaran matematika. Kemampuan berpikir kreatif dalam matematika
mengarah pada kemampuan berpikir kreatif matematis. Menurut Marliani
(2015:19) menyatakan bahwa kreativitas dalam matematika lebih ditekankan pada
prosesnya yakni proses berpikir kreatif, sehingga dalam matematika lebih tepat
diistilahkan sebagai berpikir kreatif matematis. Kemampuan berpikir kreatif
matematis tidak dapat terjadnya dengan sendirinya tetapi dapat dikembangkan
dalam proses pembelajaran.
Maulida (2015) yang menyatakan bahwa “Kemampuan berpikir kreatif
harus dimiliki oleh siswa dalam menghadapi persoalan matematika bahkan juga
diperlu kan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari” dari
kutipan diatas dapat diuraikan bahwa melalui kemampuan berpikir kreatif
matematika memudahkan siswa untuk memecahkan masalah matematika.
Dalam usaha mendorong berpikir kreatif matematis siswa disajikan suatu

masalah yang harus diselesaikannya. Guru meminta siswa menghubungkan

informasi–informasi yang diketahui dan informasi tugas yang harus dikerjakan,

sehingga tugas ini merupakan sesuatu yang baru bagi siswa. Jika siswa dapat

mengenal tindakan atau cara–cara menyelesaikan tugas tersebut dengan cepat,

maka tugas tersebut merupakan tugas rutin baginya. Jika tidak, maka tugas
11

tersebut merupakan masalah bagi siswa. Jadi konsep masalah sangat tergantung

pada waktu dan individu yang menghadapinya.

Dapat disimpulkan bahwa Kemampuan berpikir kreatif matematika adalah

bagian kompetensi kognitif peserta didik yang mampu menghasilkan ide-ide yang

baru dan strategi-strategi baru dalam menemukan berbagai penyelesaian

(multiple-solution) dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

2.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Indikator–indikator untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif

matematika menurut beberapa ahli diantaranya:

Menurut Mahmudi (2010:5) menungkapkan indikator–indikator kemampuan

kreatif matematik yaitu:

1. Aspek Kelancaran meliputi :


a. Menyelesaikan masalah dan memberikan banyak jawaban terhadap
masalah tersebut. “Dari kutipan tersebut menurut peneliti bahwa siswa
tersebut mampu menyelesaiakan masalah dengan berbagai macam cara
dalam menyelesaikan soal-soal segiempat tersebut”.
b. Memberikan banyak contoh atau pertanyaan terkait konsep atau situasi
matematika tertentu.” Dari kutipan tersebut menerut peneliti siswa dapat
melatih diri untuk lebih memperdalam pengetahuan yang belum
dimilikinya dengan menimbulkan berbagai macam ide.
2. Aspek keluwesan meliputi: Kemampuan menggunakan beragam strategi
penyelesaian masalah., dan kemampuan memberikan beragam contoh atau
pertanyaan terkait konsep atau situasi matematis tertentu.” Dari kutipan
tersebut menurut peneliti bahwa agar peserta didik lebih luas lagi
pengetahuannya dalam menyelesaikan sesuatu yang akan dikerjakan terutama
dalam menyelesaiakn soal-soal segiempat dengan memperbanyak
menimbulkan suatu ide”.
3. Aspek kebaruan meliputi: Menggunakan strategi yang bersifat baru, unik atau
menyelesaikan masalah dan memberikan contoh atau pertanyaan yang bersifat
baru, dan unik.” Dari kutipan tersebut menurut peneliti bahwa siswa dapat
memberikan suatu cara penyelesaian dengan cara baru agar lebih menambah
luas wawasan yang dimiliki oleh siswa tersebut”.
4. Aspek keterincian meliputi: Kemampuan menjelaskan secara terperinci,
Runtut, Koheren terhadap prosedur matematis, Jawaban atau situasi matematis
tertentu. “ Dari kutipan tersebut menurut peneliti bahwa pada aspek keterincian
12

yaitu siswa mampu menyelesaikan soal segiempat sesuai prosedur matematis


dalam soal tersebut, agar dapat lebih dipahami dengan penjelasan yang secara
terperinci”.

Indikator menganalisis kreativitas dalam pemecahan masalah dijelaskan

oleh Siswono, (2007: 3) sebagai berikut:

1) Kefasihan (fluency), yaitu siswa mampu menyelesaikan masalah dengan


bermacam-macam solusi dan jawaban. “ Dari kutipan tersebut menurut
peneliti yaitu artinya agar siswa lebih luas lagi pengetahuannya dalam
berpikir meneyelesaikan soal dengan melatih pikiran agar mampu
memberikan banyak gagasan, jawaban atau penyelesaian masalah”.
2) Fleksibilitas (flexibility), yaitu siswa mampu menyelesaikan (menyatakan)
dalam satu cara kemudian dalam cara lain dan siswa mendiskusikan berbagai
metode penyelesaian.” Dari kutipan tersebut menurut peneliti, siswa mampu
menghasilkan jawaban yang bervariasi dan mampu mencari banyak alternatif
yang berbeda”.
3) Keterperincian (elaboration), yaitu siswa mampu menjelaskan secara
terperinci, koheran, runtut sesuai prosedur matematis.” Dari kutipan tersebut
menurut peneliti, siswa tersebut mampu mengembangkan penjelasan terhadap
suatu jawaban , atau memberikan jawaban secara detail.

Adapun 3 indikator berpikir kreatif menurut Silver (1997) dapat dilihat pada

tabel 2.1

Tabel 2.1 Indikator kemampuan berpikir kreatif(Silver, 1997)


Komponen berpikir kreatif Kemampuan siswa
Kefasihan Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan
bermacam-macam solusi dan jawaban, artinya
siswa tersebut mampu memberikan banyak
gagasan, jawaban atau penyelesaian masalah.
Fle ksibilitas Siswa dapat memecahkan masalah dalam satu
cara, kemudian dengan menggunakan cara lain.
Artinya siswa mampu menghasilkan jawaban
yang bervariasi dan mampu mencari banyak
alternatif yang berbeda.
Keterincian Siswa mampu menjelaskan secara terperinci,
runtut, dan koheran terhadap prosedur
matematis. Artinya siswa tersebut mampu
mengembangkan penjelasan terhadap suatu
jawaban , atau memberikan jawaban secara
detail.
13

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan, peneliti

mengambil ketiga indikator diatas yaitu kefasihan, fleksibilitas dan

keterincian. kefasihan yaitu Siswa dapat menyelesaikan masalah dengan

bermacam-macam solusi dan jawaban, sedangkan untuk indikator

fleksibilitas siswa dapat memecahkan masalah dalam satu cara, kemudian

dengan menggunakan cara lain dan keterincian yaitu Siswa mampu

menjelaskan secara terperinci, runtut, dan koheran terhadap prosedur

matematis.

2.3 Tinjuan Materi Segi empat

2.3.1 Jenis-jenis Segi Empat

Pada kegiatan belajar kali ini, kalian akan mendiskusikan tentang

jenis-jenis dan sifat-sifat dari segi empat. Sebelum kalian melakukan

kegiatan berikut alangkah lebih baiknya jika kalian mengetahui terlebih

dulu tentang apa yang dimaksud dengan segi empat. Segi empat adalah

poligon bidang yang dibentuk dari empat sisi yang saling berpotongan

pada satu titik.

2.3.2 Sifat-sifat segi empat

Menurut Sukino (2006:284) Segiempat merupakan bangun datar yang

memiliki empat sisi, empat titik sudut, empat sudut, dan dua diagonal.

Adapun sifat-sifat segi empat tersebut:

1. Persegi
14

Persegi adalah bangun segiempat yang memiliki empat titik sudut dan empat sisi

yang sama panjang. Pertemuan setiap dua sisi tersebut saling tegak lurus.

 Sifat – sifat persegi

a. Keempat sisinya sama panjang


b. Keempat sudutnya siku – siku
c. Diagonal–diagonalnnya saling tegak lurus dan sama panjang

2. Persegi panjang

Persegi panjang adalah bangun segiempat yang keempat sudutnya siku-siku dan

sisi-sisi berhadapannya sama panjang.

 Sifat – sifat persegi panjang

a. Memiliki dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang


b. Keempat sudutnya siku-siku
c. Diagonal-diagonalnya sama panjang dan saling membagi dua sama
panjang
d. Mempunyai dua sumbu simetri

3. Jajargenjang

Jajargenjang adalah bangun segiempat yang sisi-sisi berhadapannya sama panjang

dan sejajar.

 Sifat-sifat jajargenjang

a. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan saling sejajar 4.


b. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
c. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan sama dengan 180°
d. Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang

4. Trapesium

Trapesium adalah bangun segiempat yang tepat memiliki sepasang sisi

berhadapan yang sejajar. Secara umum, trapesium dikelompokkan dalam tiga

jenis, yaitu sebagai berikut.


15

1) Trapesium siku-siku, yaitu trapesium yang memiliki sepasang sudut siku-


siku.
2) Trapesium samakaki, yaitu trapesium yang memiliki sepasang sisi
berhadapan yang sama panjang.
3) Trapesium sebarang, yaitu trapesium yang keempat sisinya tidak sama
panjang.

 Sifat – sifat trapesium

a. Pada trapesium, sudut-sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajar


berjumlah 180°
b. Pada trapesium samakaki, kedua diagonalnya sama panjang
c. Pada trapesium samakaki, sudut-sudut pada sisi alasnya sama besar. Begitu
pula sudut-sudut pada sisi atasnya

5. Belah ketupat

Belahketupat adalah bangun segiempat dengan sisi yang berhadapan saling

sejajar, keempat sisinya sama panjang, dan sudut-sudut yang berhadapan sama

besar.

 Sifat – sifat bela ketupat

a. Semua sisinya sama panjang


b. Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri
c. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
d. Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan berpotongan
tegak lurus

6. Layang – layang

Layang-layang adalah bangun segiempat dengan dua pasang sisi yang

berdekatan masing-masing sama panjang.

 Sifat – sifat layang – layang

a. Memiliki dua pasang sisi yang berdekatan, masing-masing sama panjang


b. Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri
c. Memiliki sepasang sudut berhadapan yang sama besar
d. Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus

2.3.3 Keliling dan Luas Segi Empat


16

Pada topik sebelumnya, kamu sudah mempelajari sifat-sifat segiempat.

Segiempat merupakan bangun datar yang memiliki empat sisi, empat titik sudut,

empat sudut, dan dua diagonal.

Berikut disajikan rincian-rincian tentang berbagai bangun datar yang telah

disebutkan di atas.

Tabel 2.2 Bangun Datar Segi Empat Menurut Sukino(2006:290)

Nama Gambar Rumus Rumus Jumlah


Bangun Luas Keliling sisi
sxs 4xs 4
Persegi

Persegi Pxl 2(p + l) 4


Panjang

Jajar axt 2(p + l) 4


Genjang

Layang- ½ x d1 x d2 2A + 2B 4
layang
17

½ x (d1 x d2) AB + BC 4
Belah + CD +
Ketupat DA

Trapesium (A+B) x ½ t 2p + 2l 4

2.4 Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan topik ini, diantaranya dilakukan

oleh Ariska Yuliana Putri, Riyadi, dan Sri Subanti pada siswa kelas VIII SMPN 1

Arjosari Kabupaten Pacitan, yang termuat pada Jurnal Elektronik Pembelajaran

Matematika, Vol. 2, No. 10, Hal 1119-1130, Desember 2014, ISSN: 2339-1685

dengan judul penelitian: Kreativitas Dalam Memecahkan Masalah Geometri

Bangun Ruang Sisi Datar Siswa Kelas VIII SMPN 1 Arjosari Kabupaten Pacitan

Tahun Pelajaran 2013/1014 Ditinaju dari Gaya Kognitif dan Gendre.

Berdasarkan hasil penelitiannya yaitu dari keseluruhan data yang diperoleh,

maka dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki Field Dependent dalam

memecahkan masalah bangun ruang sisi datar memiliki tingkat kreativitas yang

cukup karena memenuhi satu aspek kreativitas yaitu aspek kelancaran. Siswa laki-

laki Field Independent dalam memecahkan masalah bangun ruang sisi datar
18

memiliki tingkat kreativitas yang cukup karena memenuhi dua aspek kreativitas

yaitu aspek kelancaran dan elaborasi. Siswa perempuan Field Dependent dalam

memecahkan masalah bangun ruang sisi datar memiliki tingkat kreativitas yang

cukup karena memenuhi dua aspek kreativitas yaitu aspek kelancaran dan

elaborasi. Siswa perempuan Field Independent dalam memecahkan masalah

bangun ruang sisi datar memiliki tingkat kreativitas yang cukup karena memenuhi

tiga aspek kreativitas yaitu aspek kelancaran, aspek fleksibilitas dan aspek

elaborasi. “ Menurut peneliti perbedaan penelitian ini terdapat pada kisi-kisi

instrumen. Pada penelitian ini menggunakan soal yang memuat pada ketiga

indikator tersebut sedangkan peneliti tidak memuat semua indikator pada soal

contohnya pada soal nomor dua tidak memuat indikator satu dan tiga ”

Persamaannya terletak pada jenjang sekolah yang diteliti yaitu sama-sama

meneliti di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Nur Inti Kana, dengan judul

Analisis Tingkat Kreativitas Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi

Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) Di SMP Islam Tanen

Rejotangan Tulungagung Kelas VIII A Tahun Pelajaran 2011/2012. Pada

penelitian tersebut, mendeskripsikan tingkat kreativitas siswa yang dijenjangkan

berdasarkan nilai. Untuk nilai 0-24 termasuk tingkat tidak kreatif, nilai 25-49

termasuk tingkat kurang kreatif, nilai 50-64 termasuk tingkat cukup kratif, nilai

65-79 termasuk tingkat kreatif, nilai 80-100 termasuk tingkat sangat kreatif.

Berdasarkan analisis tingkat kreativitas pada aspek kefasihan nilai yang diperoleh

340 untuk nilai maksimal 800, sehingga persentase kefasihan sebesar 42,5 %.
19

Berdasarkan analisis ting kat kreativitas pada aspek fleksibilitas nilai yang

diperoleh 345 untuk nilai maksimal 600, sehingga persentase fleksibilitas sebesar

57,5 %. Berdasarkan analisis tingkat kreativitas pada aspek kebaruan nilai yang

diperoleh 195 untuk nilai maksimal 600, sehingga persentase kefasihan sebesar

32,5 %. Nur Inti Kana membuat suatu kesimpulan bahwa aspek kreativitas

tertinggi dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linier dua variabel

(SPLDV) Di SMP Islam Tanen Rejotangan Tulungagung Kelas VIII A Tahun

Pelajaran 2011/2012 adalah aspek fleksibilitas. “ Menurut peniliti perbedaan

penelitian ini terdapat pada rubrik penelitian berpikir kreatif matematika.

Penelitian ini menggunakan tiga indikator yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan

kebaruan sedangkan peneliti menggunkan tiga indikator juga yaitu kefasihan,

fleksibilitas dan terperinci. Persamaannya terletak pada jenjang sekolah yang

diteliti yaitu sama-sama meneliti di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

2.5 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema dan

masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoretis. Dalam proses

pembelajaran matematika, diperlukan kemampuan berpikir kreatif matematika

untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal

berpikir kreatif. kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk

mewujudkan perkembangan pengetahuan dalam diri seseorang, agar mampu

menyelesaikan permasalahan dalam soal-soal.

Berdasarkan latar belakang yang menunjukkan masih kurangnya

pengetahuan siswa dalam menyelesaiakan soal-soal pada materi segiempat, maka


20

pembelajaran matematika perlu dirancang sedemikian sehingga dapat

menstimulasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini

diharapkan dapat mendorong siswa untuk mengembangkan berbagai gagasan

matematika secara kreatif serta membangun pengetahuannya. Dengan demikian

kemampuan berpikir kreatif siswa dapat dikembangkan secara optimal.

Kemampuan berpikir kreatif juga dapat dikembangkan melalui indikator-indikator

yaitu kefasihan, keluwesan dan keterperincian.

Materi segiempat adalah salah satu materi dalam geometri yang dipelajari

pada tingkat SMP. Walaupun materi segiempat sudah dipelajari di tingkat sekolah

dasar, namun pada kenyataannya kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi

ini masih rendah. Padahal untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif lebih

mudah menggunakan materi geometri karena geometri digunakan oleh setiap

orang dalam kehidupanyan sehari-hari. Dalam menyelesaikan masalah pada

materi segiempat dibutuhkan kemampuan dalam berpikir. Siswa yang mempunyai

kemampuan berpikir secara luas dapat menyelesaikan permasalahan dalam soal-

soal tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam proses pembelajaran matematika,

kemampuan berpikir kreatif matematika berperan sangat penting, karena dapat

mengembangkan jati diri siswa dalam menyelesaikan segala hal terutama

menyelesaiakan soal-soal pada materi segiempat.


21
BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lemito Kec.Lemito

Kab. Pohuwato.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2018/2019

pada semester genap selama satu bulan.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif karena dalam penelitian ini bertujuan untuk

menggambarkan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada

materi segi empat.

3.3 Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian berasal dari subyek penelitian

yang terdiri dari siswa yang berpikir kreatif dalam pembelajaran matematika yaitu

kelas VIID di SMP Negeri 1 Lemito yang berjumlah 23 siswa yang diperoleh

berdasarkan hasil tes siswa dan wawancara.

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:60) variabel penlitian adalah suatu atribut,

sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

21
22

tertentu yang ditetapkan oleh penliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya. Adapun variabel dalam penelitian ini hanya satu yaitu

kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada materi sigi empat.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

melalui pemberian tes dan wawancara.

a. Tes

Dalam penelitian ini akan diberikan tes essay kepada subjek yang akan diteliti

yaitu siswa kelas VIID di SMP Negeri 1 Lemito. Tes essay ini diberikan dengan

tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kemampuan berpikir kreatif

matematika siswa pada materi segiempat. Akan tetapi, tes yang digunakan terlebih

dahulu dilakukan verifikasi tes yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.

b. Wawancara

Untuk melengkapi informasi yang berasal dari hasil penelitian seteleh

dilakukannya tes essay kepada siswa, maka proses yang dilakukan selanjutnya

adalah wawancara. Wawancara adalah instrumen untuk mengumpulkan data

dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan. Subjek yang

diambil dalam wawancara ini terdiri dari enam siswa, yang memiliki kemampuan

nilai tertinggi, sedang dan rendah. Pada masing-masing kategori peneliti memilih

dua siswa. Tujuan utama dari wawancara yang akan dilakukan adalah untuk

mengetahui secara langsung bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematika

siswa pada materi segiempat di kelas VIID SMP Negeri 1 Lemito. Materi

wawancara akan disusun berdasarkan hasil yang diperoleh siswa dalam menjawab
23

tes yang diberikan sebelumnya. Dengan demikian, wawancara dapat

mengungkapkan data tentang kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada

materi segiempat VIID SMP Negeri 1 Lemito.

3.6 Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yakni untuk

mengukur kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada materi segi

empat yaitu dalam bentuk essay yang akan dikembangkan peneliti untuk

memperdalam mendapatkan informasi mengenai kemampuan berpikir

kreatif matematika pada materi segiempat di kelas VII SMP Negeri 1

Lemito.

3.6.1 Definisi konseptual

Kemampuan berpikir kreatif matematik adalah bagian kompetensi

kognitif peserta didik yang mampu menghasilkan ide-ide yang baru dan strategi-

strategi baru dalam menemukan berbagai penyelesaian (multiple-solution) dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran matematika.

Dan peneliti mengambil indikator yang diukur mencakup tiga indikator, yaitu: 1).

Kefasihan (fluency), 2). Keluwesan (flexibility) dan 3). keterperincian

(Elaboration).

3.6.2 Definisi Operasional

Secara operasional kemampuan berpikir kreatif matematika yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah total skor yang diperoleh siswa setelah

melakukan tes kemampuan berpikir kreatif matematika pada materi segiempat.

Total skor tersebut dinilai berdasarkan rubrik penilaian kemampuan berpikir


24

kreatif matematika yang mengacu pada indikatornya, yaitu kefasihan (fluency),

Keluwesan (flexibility) dan keterperincian (Elaboration).

3.6.3 Kisi-kisi Instrument dan Rubrik Penilaian

Sebagai panduan instrumen tes, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-

kisi instrumen penelitian berdasarkan definisi konseptual dan definisi

operasional mengenai kreativitas sebagai operasionalisasi dari variabel yang

selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat instrumen tes kemampuan berpikir

kreatif matematika siswa pada materi segiempat. Adapun rincian kisi-kisi untuk

instrument:

Indikator Kreatif Nomor Jumlah


Indikator
Soal
Pencapaian Kefasihan Keluwesan Keterperincian
Menggambarkan
jenis-jenis
segiempat √ 3,*6,7,*8 2
berdasarkan besar
sisi dan sudutnya
Menyelesaikan 1,2,4,5,*9 4

masalah yang
berkaitan dengan
luas bangun √ *10, 11 1
segiempat
Total 7

Tabel.3.1 Kisi – kisi instrumen kemampuan berpikir kreatif


Keterangan :

*= tidak valid
Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika: Kefasihan, Keluwesan
dan Keterperincian.
25

Kemudian hasil tes yang dikerjakan siswa dapat diklasifikasikan pada

kriteria sesuai dengan skor yang didapat dari masing-masing indikator kreativitas

pemecahan masalah yang disajikan pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel. 3.2 Rubrik Penilaian Berpikir Kreatif Matematika Siswa

Bobot Skor
No Indikator Deskripsi
skor maksimal
1. Kefasihan/kel Siswa dapat menunjukkan ide, 3
ancaran solusi, dan jawaban serta
(Fluency) ketepatan dalam menyelesaikan 3
soal dengan benar.

Siswa dapat menunjukkan ide,


solusi dan jawaban serta ketepatan
dalam menyelesaikan soal tetapi 2
ada sebagian yang
dituliskan/disebutkan salah.
Siswa dapat menunjukkan ide,
solusi dan jawaban serta ketepatan
1
dalam menyelesaikan soal tetapi
masih salah
Tidak ada jawaban 0
2. Keluwesan/lu Siswa dapat mengubah cara 3
wes menyelesaikan soal yang satu ke 3
(Flexibility) cara lain dengan benar.
Siswa dapat mengubah cara
menyelesaikan soal satu ke cara
lain dengan benar tetapi ada 2
sebagian cara yang
dituliskan/disebutkan salah.
Siswa dapat mengubah cara
menyelesaikan soal satu ke cara 1
lain tetapi masih salah
Tidak ada jawaban
0
3 Terperinci Siswa mampu menjelaskan secara 3
(Elaboration) terperinci, runtut, dan koheran
3
terhadap prosedur matematis
dengan benar.
Siswa mampu menjelaskan secara 2
terperinci, runtut, dan koheran
terhadap prosedur matematis
26

dengan benar tetapi ada sebagian


cara yang dituliskan/disebutkan
salah.
Siswa mampu menjelaskan secara
terperinci, runtut, dan koheran
1
terhadap prosedur matematis
tetapi masih salah
Tidak ada jawaban 0

3.6.3. Validasi Instrumen


Pertama dilakukan validasi ahli dengan tujuan untuk mendapatakan

masukan atau saran dari para pakar tentang kesesuaian antara indikator

pemahaman konsep dengan pertanyaan soal yang disusun. Sebelum uji coba

instrumen ini diminta penilaian para ahli, yakni dua dari dosen pendidikan

matematika dan satu guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Lemito.

Selanjutnya dilakukan validasi empirik dengan tujuan untuk mendapatkan alat

ukur yang valid atau sahih yang akan digunakan dalam penelitian, meliputi

validitas butir dan reliabilitas.

Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, instrumen

tersebut akan diujikan terhadap siswa di luar dari sampel penelitian. Hal

tersebut bertujuan agar mengetahui kualitas validitas atau kesahihan dan

reliabilitas atau keterhandalan instrumen.

Untuk menghitung validitas butir intrumen pemahaman konsep

matematika menggunakan rumus Korelasi produk momen (sundayana, 2015: 59-

60), yaitu:

r xy=n ∑ xy−¿¿ ¿¿

Keterangan :
27

rxy = Validitas butir tes


X = Skor item butir tes
Y = Jumlah skor total tiap butir tes
n = Jumlah responden

Dengan memperhatikan nilai rtabel dan membandingkannya dengan

rhitung dari masing-masing item soal diperoleh hasil bahwa dari sebelas soal

maka yang dinyatakan valid hanya tujuh soal. Jadi, semuanya cukup baik

digunakan sebagai alat pengumpul data. Koefisien dan status serta kriteria

validasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Perhitungan validitas instrumen sebagaimana tersaji pada lampiran

dengan memberikan 11 butir tes soal essay kepada 23 siswa kelas VIID, diperoleh

7 butir soal yang valid dan 4 butir soal yang tidak valid. Berikut disajikan status

validitas instrumen

Tabel 3.4 Status Validitas Instrumen


Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Soal
r hitung 0,87 0,58 0,78 0,49 0,69 0,29 0,44 0,25 0,20 0,18 0,41
r tabel 0,413
Status Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Tidak Tidak Valid
valid valid valid valid

3.6.4. Realibitas Tes

Menurut Sundayana (2015: 69) reliabilitas instrumen penelitian

adalah suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama (konsisten, ajeg).

Dalam menguji reliabilitas instrumen penelitian ini menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha, yaitu


28

|
:r 11 =
n
(n−1) ||∑s
1− 2 i
st |
Keterangan :

𝑟11 = reliabilitas instrumen


𝑛 = banyaknya butir pertanyaan
∑𝑠𝑖2 = jumlah varians item
𝑠𝑡2 = varians total

Klasifikasi besarnya koefisian reliabilitas berdasarkan kriteria dari Guilford

(Sundayana, 2015: 70), yaitu:

Tabel 3.5 Kriteria Realibilitas Butir (rxy)


Validitas Butir Tingkat Realibitas
0,00 < r ≤ 0,20 San gat rendah
0,20 ≤ 𝑟 < 0,40 Rendah
0,40 ≤ 𝑟 < 0,60 Sedang
0,60 ≤ 𝑟 < 0,80 Tinggi
0,80 ≤ 𝑟 < 1,00 Sangat Tinggi
Sumber Sundayana (2015: 60)

Untuk memperoleh jumlah varians butir dilakukan terlebih dahulu

menghitung varians setiap butir (dengan rumus seperti yang digunakan

dalam menghitung varians total), kemudian dijumlahkan seperti yang

tersaji pada lampiran 8. Berdasarkan nilai jumlah varians item dan varians

total diperoleh

7 23,20
𝑟11=r 11= [ ]
7
−1 [1−
67,56
]=( 1,16 ) ( 0,7 ) =0,8

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh reliabilitas

untuk instrumen tes kemampuan representasi mꞅꞅatematika yang terdiri

dari 7 butir soal sebesar 0,8 yang berarti bahwa tes memiliki tingkat
29

reliabilitas dalam kategori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa tes tersebut reliabel sehingga dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data dalam penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini kemampuan berpikir kreatif matematika siswa

secara keseluruhan dianalisis dalam bentuk presentase sebagai berikut:

skor perolehan
Presentase = x 100 %
skor maksimal

Untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif pada masing-masing siswa

pada setiap indikator kemampuan berpikir kreatif matematika digunakan kriteria

presentase kreatif yang disesuaikan dengan kriteria yang tercantum dalam tabel

berikut yang terdiri atas tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Nilai akhir

dalam skala 0 -100, sebagai berikut :

Tabel 3.6 Kriteria Pengkategorian Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

Kriteria Nilai
Tinggi Nilai ≥ 𝑥̅ + 𝑆𝐷
Sedang 𝑥̅ − 𝑆𝐷 ≤ Nilai < 𝑥̅ + 𝑆𝐷
Rendah Nilai < 𝑥̅ − 𝑆𝐷
Adaptasi dari (Machmud, 2013: 77)
Berdasarkan data dari skor yang diperoleh siswa kelas VIID SMP Negeri 1

Lemito (lampiran13), ternyata untuk nilai kemampuan berpikir kreatif pada materi

segiempat, rata-ratanya ( x ̅ )=13 dan standar deviasinya (SD)= 4,06. Dengan

demikian pengkategorian kemampuan berpikir kreatif matematika menggunakan

kriteria:

a. Tinggi : Nilai ≥ 17,26


30

b. Sedang : (8,74≤ Nilai ¿ 17,26

c. Rendah : Nilai ¿ 8,74


BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah data kemampuan

Berpikir kreatif matematika pada materi segiempat yang dideskripsikan dalam

bentuk rata-rata, median, modus, standar deviasi, dan memvisualisasikannya ke

dalam bentuk tabel dan histogram.

Data dalam penelitian ini merupakan data kemampuan berpikir kreatif

matematika kelas VII SMP Negeri 1 Lemito dalam menyelesaikan tes mengenai

segiempat. Adapun tes yang diberikan berjumlah 7 butir soal yang memuat

keempat indikator kemampuan berpikir kreatif matematika yang mengacu pada

rubrik penilaian kemampuan berpikir kreatif matematika dan pengkategorian

berdasarkan rata-rata dan standar deviasi. Rekapitulasi data disajikan dalam tabel

berikut (hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 13).

Tabel 41. Rekapitulasi Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika(Lamp.13)


Data
Skor Skor Media Standar
Range Mean Modus
Maksimum Minimum n Deviasi
20 5 15 13 13,3 10,9 4.06

Berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematika dari

23 siswa diperoleh skor maksimum 20, skor minimum 5, rata-rata (mean)

sebesar 13, median sebesar 13,3, modus sebesar 10,9 dan standar deviasi

sebesar 18,22. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data penelitian ini

cenderung rendah. Berikut dapat dilihat tabel distribusi frekuensi data hasil

penelitian.

30
31

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan berpikir kreatif Matematika


Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif
3-5 1 4,34 %
6-8 2 8,7 %
9-11 6 26,1 %
12-14 5 21,73%
15-17 5 21,73%
18-20 4 17,4%
Jumlah 23 100 %

Berdarkan tabel 4.2 terlihat bahwa terdapat 5 siswa atau 21,73 %

yang memiliki kemampuan berpikir kreatif matematika rata-rata, ada 9

orang siswa atau 39,13 % memiliki kemampuan berpikir kreatif

matematika diatas rata-rata, dan 9 siswa atau 39,13 % yang memiliki

kemampuan berpikir kreatif matematika dibawah rata-rata. Lebih jelasnya

sebaran data berdasarkan distribusi frekuensi diatas disajikan dalam

bentuk histogram sebagai berikut.

Gambar 4.1 Histogram Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika


4.2 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP Negeri 1 Lemito yang

berjumlah 23 siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

kemampuan berpikir kreatif matematika pada materi segiempat. Dan data-data


32

dalam penelitian ini merupakan data kemampuan berpikir kreatif matematika

dalam menyelesaikan tes mengenai materi segiempat. Adapun tes yang diberikan

berjumlah 7 butir soal yang memuat keempat indikator kemampuan berpikir

kreatif matematika yang mengacu pada rubrik penilaian. kemampuan berpikir

kreatif matematika dan pengkategorian berdasarkan rata-rata dan standar deviasi.

Setelah proses penelitian maka dilakukan perhitungan terhadap hasil tes yang

telah diberikan kepada 23 siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Lemito dengan

mengacu pada pedoman penskoran. Selanjutnya hasil tes ini dihitung tingkat

kemampuan berpikir kreatif matematika siswa berdasarkan indikator kemampuan

berpikir kreatif yakni Indikator kefasihan (Fluency), Indikator keluwesan

(Flexibility) dan Indikator Keterperincian (Elaboration). Hasil perhitungannya,

skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 20 dan skor terendah adalah 5 dari

rentang skor 0-21. Secara keseluruhan kemampuan representasi matematika siswa

berada pada kategori sedang dengan jumlah skor yang diperoleh sebesar 301 dari

skor ideal sebesar 483 atau berada pada tingkat persentase 62,31 % (lampiran 9).

Adapun hasil analisis tes seluruh siswa dari masing-masing

indikator mengenai kemampuan berpikir kreatif matematika dari 23 orang

siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Lemito dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Indikator 1 : Kefasihan (fluency)


Tabel 4.2 Indikator Kefasihan (Lamp.10)
No Soal Jumlah Siswa Total Presentase
Skor 3 Skor 2 Skor 1 Skor 0 Capaia (%)
n
2 8 9 1 5 43 62,31
5 4 14 1 4 41 59,42
6 11 2 1 9 38 55,07
Jumlah 23 25 3 18 122 58,93
33

Adapun hasil analisis kemampuan berpikir kreatif matematika

Pada indikator kefasihan (fluency) yang dilihat adalah kemampuan siswa

dapat menunjukkan ide, solusi dan jawaban serta kelancaran dan ketepatan

dalam menyelesaikan soal dengan benar. Yaitu sebagai berikut.

Dari 23 siswa skor yang diperoleh sebanyak 122 dari total skor 207,

artinya pada indikator kefasihan (fluency) capaian presentase sebesar 58,93

%. Hasil tes ini menunjukkan siswa masih merasakan kesulitan dalam

mengerjakan soal berpikir kreatf matemaxatika pada materi segi empat.

2. Indikator 2: Keluwesan (flexibility)


Tabel 4.3 Indikator keluwesan (Lamp.11)
No Soal Jumlah Siswa Total Presentase
Skor 3 Skor 2 Skor 1 Skor 0 Capaia (%)
n
1 5 17 1 0 50 72,46
3 7 11 4 4 47 68,11
4 11 7 1 1 48 69,56
Jumlah 23 35 6 5 145 70,04

Adapun hasil analisis kemampuan berpikir kreatif matematika Pada

indikator keluwesan (flexibility) yang dilihat adalah kemampuan siswa dalam

memberikan banyak jawaban dengan mengubah cara penyelesaian dari satu cara

ke-cara yang lain, dengan menyajikan suatu konsep penyelesaian dengan cara

yang berbeda-beda.

Dari 23 siswa skor yang diperoleh sebanyak 145 dari total skor 207, artinya

pada indikator keluwesan (flexibility) capaian presentase sebesar 70,04 %. Hasil

tes ini menunjukkan sebagian lebih siswa sudah mampu mengerjakan soal dengan

memberikan beragam jawaban dengan benar dan tepat.


34

3. Indikator 3: Keterrperincian (elaboration).

Tabel 4.4 Indikator Terperinci (Lamp.12)


No Soal Jumlah Siswa Total Presentase
Skor 3 Skor 2 Skor 1 Skor 0 Capaia (%)
n
7 4 9 4 6 34 49,27
Jumlah 4 9 4 6 34 49,27
4 11 7 1 1 48 49,27

Adapun hasil analisis kemampuan berpikir kreatif matematika pada

indikator keterperincian (elaboration) yang dilihat adalah kemampuan siswa

menjelaskan secara terperinci, runtut, dan koheran terhadap prosedur matematis

bernilai benar.

Dari 23 siswa skor yang diperoleh sebanyak 34 dari total skor 69, artinya

pada indikator keterperincian (elaboration) capaian presentase sebesari 49,27 %.

Dari hasil ini dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir kreatif matematika di

SMP Negeri 1 Lemito pada indikator keterperincian (elaboration) tergolong

rendah. Dalam hal ini, siswa belum mampu mengerjakan soal yang berpikir

kreatif. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa terlihat bahwa sangat kesulitan untuk

memberikan suatu cara penyelesaian secara terperinci yang bernilai benar.

Berikut ini dapat dilihat kemampuan berpikir kreatif matematika yang dilakukan

siswa pada tiap butir soal yang ditinjau berdasarkan pengkategorian siswa

terhadap indikator kemampuan berpikir kreatif matematika.

Tabel 4.5 Deskripsi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Berdasarkan


Kategori (Lamp.14)

Kategori Subjek Indikator Total Skor


1 2 3
Tinggi 4 34 29 10 73
Sedang 16 83 104 22 209
35

Rendah 3 5 12 2 19
Jumlah 23 122 145 34 301

1) Kategori Tinggi

Berdasarkan hasil skor yang diperoleh dari jumlah responden sebanyak 23

siswa hanya terdapat 4 siswa (17,39%) yang berada pada kategori tinggi. Total

skor yang diperoleh keempat siswa tersebut sebesar 73 yang terdiri atas Indikator

1 (Kefasihan) sebesar 34, Indikator 2 (Keluwesan) sebesar 29 dan Indikator 3

(Keterperincian) sebesar 10.

2) Kategori Sedang

Berdasarkan hasil skor yang diperoleh dari jumlah responden sebanyak 23

siswa terdapat 16 siswa (69,56%) yang berada pada kategori sedang. Total skor

dari 14 siswa tersebut adalah 155 yang terdiri atas Indikator 1 (Kefasihan) sebesar

83, Indikator 2 (Keluwesan) sebesar 104 dan Indikator 3 (Keterperincian) sebesar

22.

3) Kategori Rendah

Berdasarkan hasil skor yang diperoleh dari jumlah responden sebanyak 23

siswa hanya terdapat 3 siswa (13,04 %) yang berada pada kategori rendah. Total

skor yang diperoleh ketiga siswa tersebut sebesar 34 yang terdiri atas Indikator 1

(Kefasihan) sebesar 5, Indikator 2 (Keluwesan) sebesar 5 dan Indikator 3

(Keterperincian) sebesar 12.

Setelah selesai pelaksanaan tes, peneliti mengkoreksi jawaban siswa. Kemudian

dari 23 siswa yang mengikuti tes, peneliti mengambil sampel beberapa siswa

yang dianggap bisa mewakili seluruh hasil penelitian sebagai subjek wawancara.

Karena sebelumnya, pada bab III dikemukakan bahwa untuk pengumpulan data
36

dalam penelitian ini tidak hanya diperoleh dari hasil tes pekerjaan siswa tetapi

juga diperoleh dari hasil wawancara. Wawancara dilakukan untuk memperdalam

informasi mengenai kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada materi

geometri bangun datar segiempat.

Pertimbangan peneliti dalam pengambilan subjek wawancara ini adalah

berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada tes yang didasarkan pada pencapaian

siswa terhadap indikator kemampuan berpikir kreatif dan pertimbangan dari guru

mata pelajaran matematika seperti siswa yang berprestasi di kelas, mudah diajak

komunikasi dan bekerjasama. Subjek tersebut akan dilihat kemampuan berpikir

kreatif matematika yang selanjutnya akan dianalisis proses kreatifnya.

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti, maka peneliti

membatasi subjek yang akan diwawancarai hanya enam siswa yang terbagi atas

dua siswa yang memiliki nilai tinggi, dua siswa yang memiliki nilai sedang dan

dua siswa yang memiliki nilai rendah dalam tes wawancara tersebut. Hal ini

dilakukan, karena proses wawancara membutuhkan waktu ± 30 menit untuk 1

subjek dari soal 1 sampai dengan soal nomor 7. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

memilih 6 subjek yang merupakan perwakilan dari 23 siswa. Sedangkan untuk

materi wawancara, peneliti menggunakan hasil pekerjaan siswa terhadap tes yang

diberikan sebelumnya.

Kegiatan wawancara akan mengungkapkan cara siswa dalam

menyelesaikan soal dan apakah ada cara lain yang diketahui siswa selain yang ada

dilembar jawabannya, setiap langkah penyelesaian yang dikerjakan menitik

beratkan pada pertanyaan apa dan bagaimana. Hal ini disebabkan, karena biasanya
37

saat pemberian tes ada subjek yang tidak bisa menjawab tapi saat diwawancarai

subjek dapat memberikan penyelesaian dengan tepat. Ada juga subjek saat

pemberian tes dapat menyelesaikan dengan tepat, tetapi saat diwawancarai tidak

dapat menjelaskan langkah-langkah yang ditempuhnya dalam menyelesaikan soal

tersebut.

 Kategori Siswa Skor Tinggi

 Subjek Penelitian 1(SP1)

Hasil wawancara :

Untuk soal nomor 1,3, dan 4 (SP1) sesuai indikator siswa mampu memecahkan

soal dengan banyak cara pada soal segiempat, subjek mampu mengubah cara

pemecahan masalah lain, ketika diminta untuk mengubah menyelesaikan soal

satu ke cara yang lain. Sehingga SP1 memperoleh skor maksimal dengan hasil

wawancara melalui pemberian tes kepada siswa. Untuk soal nomor 2,5 dan 6

(SP1) sesuai dengan indikator bahwa siswa mampu memberikan jawaban serta

kelancaran dan ketepatan dalam menyelesaikan soal dengan benar. Subjek SP1 ini

mampu menyelesaikan soal sesuai indikator tersebut, sehingga SP1 mendapatkan

skor maksimal. Untuk soal nomor 7 (SP1) sesuai indikator bahwa siswa mampu

menjelaskan secara terperinci, runtut dan koheran terhadap prosedur matematis.

SP1 ini mampu menyelesaikan soal dengan singkat dan hasilnya benar, sehingga

tidak mengalami kesulitan.

Dari analisis tes diatas melalui tes wawancara bahwa subjek

tersebut mampu memberikan jawaban dengan benar sesuai indikator.

Maka dapat dinyatakan tergolong pada kategori tinggi.


38

 Subjek Penelitian 2(SP2)

Hasil wawancara :

Untuk soal nomor 1,3, dan 4 (SP2) sesuai indikator siswa mampu

memecahkan soal dengan banyak cara, subjek mampu mengubah cara

pemecahan masalah lain yang sesuai dengan hasil tes, ketika diminta untuk

mengubah menyelesaikan soal satu ke cara yang lain. Sehingga SP2

memperoleh skor maksimal. Untuk soal nomor 2,5 dan 6 (SP2) sesuai

dengan indikator bahwa siswa mampu memberikan jawaban serta

kelancaran dan ketepatan dalam menyelesaikan soal dengan benar. Pada

soal nomor 2 Subjek SP2 dapat menyelesaikan soal dengan menghitung

dan mambagi luas bangunan yang telah diarsir dengan benar. Untuk soal

nomor 5 yaitu SP2 dapat menghitung luas total kolam renang Pak Santo

dengan benar tetapi tidak menunjukkan gambar. Soal nomor 6 (SP2)

mampu memberikan gabungan bangun datar secara singkat dan benar.

Sehingga SP2 mendapatkan skor maksimal. Kemudian SP2 pada soal

nomor 7 yaitu sesuai indikator siswa mampu menjelaskan secara terperinci

pada soal tersebut. SP2 dapat menyelesaikan soal secara singkat dan benar.

sehingga SP2 tidak mengalami kesulitan seperti pada SP1.

Dari analisis tes diatas melalui tes wawancara bahwa subjek

tersebut mampu memberikan jawaban dengan benar sesuai indikator.

Maka dapat dinyatakan tergolong pada kategori tinggi..

 Kategori Siswa Skor Sedang

 Subjek Penelitian 3
39

Hasil wawancara :

Untuk soal nomor 1,3 dan 4 (SP3) sesuai indikator mampu memecahkan masalah

dengan banyak cara. Untuk soal nomor 1 (SP3) dapat menyelesaikan soal dengan

memberikan lebih dari satu cara penyelesaian sehingga SP3 mendapatkan skor

maksimal. Untuk soal nomor 3 (SP3) dapat menyelesaikan soal dengan benar

tetapi hanya dengan satu cara penyelesaiannya. Sehingga SP3 mendapatkan skor

yang kurang maksimal. Untuk soal nomor 4 (SP3) dapat menyelesaikan soal

dengan menghitung luas taman yang ditanami bunga dengan benar dan mampu

memberikan lebih dari satu cara penyelesaian. Sehingga, SP3 mendapatkan skor

maksimal. Untuk soal nomor 2, 5 dan 6 sesuai indikator siswa mampu

menunjukkan ide, solusi dan jawaban serta kelancaran dan ketepatan dalam

menyelesaikan soal dengan benar. untuk soal nomor 2 (SP3) dapat menyelesaikan

soal dengan menhitung dan membagi luas halaman yang ditanami bunga dengan

benar. sehingga SP4 mendapatkan skor maksimal. untuk soal nomor 5 (SP3) dapat

meyelesaikan soal dengan membagi luas kolam menjadi tiga bagian dengan benar

tetapi tidak menunjukkan contoh gambar kolam yang telah dibagi. Sehingga SP4

mendapatkan skor kurang maksimal. Untuk soal nomor 6 (SP3) dapat

menyelesaikan soal secara singkat dan jelas. Sehingga SP4 mendapatkan skor

maksimal. Untuk soal terakhir nomor 7 subjek penelitian 3 (SP3) mampu

menjelaskan secara terperinci sesuai pada indikator. Pada SP3 dapat

menyelesaikan soal secara singkat dan jelas sesuai pertanyaan pada soal dalam

menentukan bangun datar yang terbentuk ari skema tersebut. Sehingga, SP3

mendapatkan skor maksimal.


40

Dari analisis soal diatas melalui tes wawancara bahwa subjek

tersebut mampu memberikan jawaban dengan benar tetapi belum sesuai

dengan indikator yang telah dibahas sebelumnya, Maka tergolong pada

kategori sedang.

 Subjek Penelitian 4

Hasil wawancara :

Untuk soal nomor 1,3 dan 4 (SP4) sesuai indikator mampu memecahkan masalah

dengan banyak cara. Untuk soal nomor 1 (SP4) dapat menyelesaikan soal dengan

memberikan lebih dari satu cara penyelesaian sehingga SP4 mendapatkan skor

maksimal. Untuk soal nomor 3 (SP4) dapat menyelesaikan soal dengan benar

tetapi hanya dengan satu cara penyelesaiannya. Sehingga SP4 mendapatkan skor

yang kurang maksimal. Untuk soal nomor 4 (SP4) dapat menyelesaikan soal

dengan menghitung luas taman yang ditanami bunga dengan benar dan mampu

memberikan lebih dari satu cara penyelesaian. Sehingga, SP4 mendapatkan skor

maksimal. Untuk soal nomor 2, 5 dan 6 sesuai indikator siswa mampu

menunjukkan ide, solusi dan jawaban serta kelancaran dan ketepatan dalam

menyelesaikan soal dengan benar. untuk soal nomor 2 (SP4) dapat menyelesaikan

soal dengan menhitung dan membagi luas halaman yang ditanami bunga dengan

benar. sehingga SP4 mendapatkan skor maksimal. untuk soal nomor 5 (SP4) dapat

meyelesaikan soal dengan membagi luas kolam menjadi tiga bagian dengan benar

tetapi tidak menunjukkan contoh gambar kolam yang telah dibagi. Sehingga SP4

mendapatkan skor kurang maksimal. Untuk soal nomor 6 (SP4) dapat

menyelesaikan soal secara singkat dan jelas. Sehingga SP4 mendapatkan skor
41

maksimal. Untuk soal terakhir nomor 7 subjek penelitian empat (SP4) mampu

menjelaskan secara terperinci sesuai pada indikator. Pada SP4 dapat

menyelesaikan soal secara singkat dan jelas sesuai pertanyaan pada soal dalam

menentukan bangun datar yang terbentuk ari skema tersebut. Sehingga, SP4

mendapatkan skor maksimal.

Dari analisis soal diatas melalui tes wawancara, subjek tersebut dapat

menyelesaikan soal tetapi belum tepat dengan indikator yang sudah dibahas

sebelumnya.

 Kategori Siswa Skor Rendah

 Subjek Penelitian 5(SP5)

Hasil wawancara :

Untuk soal nomor 1,3 dan 4 sesuai indikator siswa mampu memecahkan masalah

dengan banyak cara. Untuk soal nomor 1 (SP5) dapat meyelesaikan soal tetapi

kurang jelas dan tidak dapat menyelesaikan soal satu kecara yang lain. Sehinggah

SP5 mendapatkan skor rendah. Untuk soal nomor 3 (SP5) dapat meyelesaikan

soal dengan benar tetapi tidak dpat menyelesaikan dengan cara lain. Sehingga SP5

mendapatkan skor kurang maksimal. Untuk soal nomor 4(SP5) dapat

meyelesaikan soal dengan menghitung panjang kali lebar pada persegi panjang

dan menghitung alas kali tinggi pada segitiga, namun penyelesaiannya salah

karena SP5 keliru tanpa menhitung luas dari segitga 1 dan 2. Sehingga SP5

mendapatkan skor kurang maksimal. Untuk soal nomor 2,5 dan 6 sesuai indikator

yaitu siswa mampu menunjukkan ide, solusi dan jawaban dengan benar. untuk

soal nomor 2(SP5) dapat menyelesaikan soal secara singkat tetapi kurang jelas
42

sehingga SP5 mendapatkan skor kurang maksimal. Untuk soal nomor 5(SP5)

dapat menyelesaikan soal dengan menghitung luastotal kolam ikan Pak Santo

tetapi masih salah, sehingga skor yang didapatkan rendah. Untuk soal nomor

6(SP5) tidak menjawab soal. Untuk soal nomor 7 sesuai indikator yaitu siswa

mampu menjelaskan secara terperinci. SP5 dapat menyelesaikan soal tetapi

kurang penjelasan dalam menyelesaikan soal tersebut. Sehingga SP5 mendapatkan

skor rendah.

Dari analisis soal diatas melalui wawancara pada tes, bahwa subjek belum

mampu dalam menyelesaikan apa yang mereka ketahui dalam soal segiempat

yang diberikan sehingga subjek tersebut memiliki kategori skor rendah

 Subjek Penelitian 6

Hasil wawancara :

Untuk soal nomor 1,3 dan 4 sesuai indikator siswa mampu memecahkan

masalah dengan banyak cara. Untuk soal nomor 1 (SP6) dapat

meyelesaikan soal tetapi kurang jelas dan tidak dapat menyelesaikan soal

satu kecara yang lain. Sehinggah SP6 mendapatkan skor rendah. Untuk

soal nomor 3 (SP6) dapat meyelesaikan soal dengan benar tetapi tidak dpat

menyelesaikan dengan cara lain. Sehingga SP6 mendapatkan skor kurang

maksimal. Untuk soal nomor 4(SP6) tidak menjawab soal. Untuk soal

nomor 2,5 dan 6 sesuai indikator yaitu siswa mampu menunjukkan ide,

solusi dan jawaban dengan benar. untuk soal nomor 2(SP6) dapat

menyelesaikan soal secara singkat tetapi kurang jelas sehingga SP6

mendapatkan skor kurang maksimal. Untuk soal nomor 5(SP6) dapat


43

menyelesaikan soal dengan menghitung luastotal kolam ikan Pak Santo

tetapi masih salah, sehingga skor yang didapatkan rendah. Untuk soal

nomor 6(SP6) tidak menjawab soal. Untuk soal nomor 7 sesuai indikator

yaitu siswa mampu menjelaskan secara terperinci. SP6 dapat

menyelesaikan soal tetapi kurang penjelasan dalam menyelesaikan soal

tersebut. Sehingga (SP6) mendapatkan skor rendah.

Dari analisis soal diatas melalui wawancara pada tes, subjek belum mampu

dalam menyelesaikan apa yang mereka ketahui dalam soal segiempat yang

diberikan sehingga subjek tersebut memiliki kategori skor rendah.

Dari hasil wawancara yang saya dapatkan bahwa keenam subjek yang terbagi atas

dua subjek kategori tinggi, dua subjek kategori sedang dan dua subjek kategori

rendah yaitu keenam subjek sudah mampu dalam menyelesaikan soal segiempat,

tetapi masih kurang pemahaman dalam menyelesaikan soal sesuai dengan

indikator yang telah dibahas sebelumnya.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil tes kreativitas yang diperoleh dari siswa kelas VII yang

sebelumnya sudah mendapatkan materi geometri bangun datar segiempat pada

kelas VII di SMP Negeri 1 Lemito, sebagian besar siswa berada pada kategori

sedang. Seperti yang telah dikemukakan pada Bab I, bahwa rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kemampuan berpikir kreatif

matematika pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Lemito. Sehingga tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematika

pada materi geometri bangun datar segiempat dikelas VII SMP Negeri 1 Lemito.
44

Hasil tes Kemampuan berpikir kreatif matematika ini dapat dijadikan acuan

untuk melihat bagaimanakh kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada

materi geometri bangun datar segiempat. Untuk mengetahui hasil tes siswa maka

perlu dilakukan suatu penilaian. Dalam penelitian ini, penilaianya mengacu pada

ketiga indikator kemampuan berpikir kreatif yaitu kefasihan (fluency), keluwesan

(flexibility), dan keterperincian (elaboration). Hasil tes kemampuan berpikir

kreatif matematika tersebut kemudian dilakukan penskoran sesuai dengan skor

pada rubrik penilaian dengan skor terendah 0 dan skor tertinggi 3. Pada penelitian

ini terdapat 7 soal essay yang pada masing-masing soal sudah terbagi dari ketiga

indikator, jawaban setiap siswa harus menunjukan sesuai dengan soal yang

memuat ketiga indikator kefasihan (fluency), keluwesan (flexibility), dan

keterperincian (elaboration) untuk mendapatkan skor maksimal yaitu 9 pada

setiap soal.

. Adapun dalam penelitian ini data hasil kemampuan berpikir kreatif

matematika untuk masing-masing indikator sebagai berikut:

1. Kefasihan (fluency)

Pada indikator pertama yaitu kefasihan, siswa mampu memberikan beragam

jawaban dengan benar dan tepat dalam soal yang diberikan. Berdasarkan hasil

penelitian kemampuan berpikir kreatif siswa pada indikator yang pertama ini

yaitu mencapai 58,93 %. Hal ini ditunjukkan dari salah satu hasil pekerjaan siswa

berikut:
45

yang terlihat kurang mampu dalam menyelesaikan soal tersebut. Artinya siswa

masih merasakan kesulitan dalam mengerjakan soal yang berpikir kreatif dengan

memberikan beragam jawaban dengan benar dan tepat. Pernyataan ini didukung

oleh Munandar menyatakan berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan

banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya

pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban berdasarkan data atau

informasi yang tersedia.

2. Keluwesan (flexibility)
Pada indikator kedua yaitu keluwesan siswa mampu memberikan jawaban

dengan mengubah cara penyelesaian dari satu cara ke cara yang lain dengan

menyajikan suatu konsep penyelesaian dengan cara yang berbeda-beda.

Berdasarkan hasil penelitian kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada

indikator ini mencapai 70,04%.

Hal ini ditunjukkan dengan salah satu hasil pekerjaan siswa tersebut :
46

yang terlihat mampu menyelesaikan soal dengan mengubah cara penyelesaian dari

satu cara kecara yang lain, dikarenakan siswa mampu berpikir kreatif sehingga

tidak merasakan kesulitan saat mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

tersebut. Pernyataan ini didukung oleh Satiadarma bahwa kreativitas merupakan

salah satu modal yang harus dimiliki untuk mencapai prestasi belajar.

3. Keterperincian (elaboration)

Pada indikator ketiga yaitu keterperincian siswa harus mampu

menjelaskan jawaban secara terperinci oleh siswa. Berdasarkan hasil

penelitian kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada indikator ini

yaitu mencapai 49,27%. Dengan menunjukkan hasil tes dan wawancara

siswa tersebut hampir semua siswa belum mampu menjelaskan jawaban

secara terperinci dalam menyelesaikan masalah dalam soal tersebut. Hal

ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa dalam pembelajaran

matematika, dan tidak ada kemauan untuk bertanya pada guru sehingga

siswa akan mengalami kesulitan saat mengerjakan soal yang diberikan

oleh guru matematika tersebut. Pernyataan ini didukung oleh Munandar


47

yaitu kelancaran dalam berpikir, keaslian dalam berpikir dan elaborasi atau

keterperincian dalam mengembangkan gagasan.

Kemudian akan dijelaskan karakteristik masing-masing kategori ditinjau dari

indikator kemampuan berpikir kreatif matematika, yaitu sebagai berikut:

1) Kategori Tinggi

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian, bahwa secara

keseluruhan

hanya terdapat 4 siswa yang berada pada kategori tinggi. Siswa yang berada pada

kategori tinggi bahwa siswa tersebut mampu menyelesaikan soal dengan benar

sesuai indikator – indikator kemampuan berpikir kreatif yang telah dibahas

sebelumnya.

Dalam menyelesaikan soal siswa mampu menjawab soal dengan menuliskan

informasi yang ada pada soal kedalam langkah-langkah penyelesaian matematika

yang berhubungan dengan segiempat. Dan siswa mampu menarik kesimpulan

dari penyelesaian yang telah

mereka buat.

2) Kategori Sedang

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian, bahwa secara

keseluruhan sebagian lebih siswa berada pada kategori sedang, yaitu

sebanyak 16 siswa. Artinya sebagian lebih siswa sudah mampu

mengerjakan soal kemampuan berpikir kreatif matematika, namun belum

dapat memenuhi ketiga capaian indikator kemampuan berpikir kreatif

matematika atau sebagian lebih siswa tersebut sudah dapat memenuhi


48

ketiga indikator, namun skor yang diperoleh pada keseluruhan indikator

belum mampu mencapai nilai standar pada kategori tinggi. Hal tersebut

ditunjukkan dengan kemampuan siswa pada saat mengerjakan soal

berpikir kreatif matematika, dimana siswa tersebut kesulitan dalam

menyelesaikan perhitungan yang berhubungan dengan segiempat.

3) Kategori Rendah

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian, bahwa secara keseluruhan

terdapat sebagian kecil siswa berada pada kategori rendah, yaitu sebanyak 3

siswa.

Dengan demikian, dapat diketahui secara jelas bahwa kemampuan berpikir kreatif

matematika siswa tergolong dalam kategori tinggi, dimana siswa mampu

menyelesaikan soal tetapi masih terdapat sedikit kekeliruan dalam

penyelesaiannya. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

matematika pada materi segiempat dibutuhkan latihan terus-menerus oleh siswa

tersebut dalam menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan materi segiempat.

Dan hal tersebut tentunya harus disertai dengan motivasi dari dalam diri siswa

agar dapatd mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya. Selain itu,

kepercayaan diri siswa dibutuhkan agar siswa percaya akan kemampuan yang

dimilikinya dalam menyelesaikan persoalan yang tanpa harus bertanya kepada

orang lain.

Berdasarkan hasil analisis diatas, terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi setiap indikator berpikir kreatif matematika, diantaranya

sebagai berikut:
49

1. Kebiasaan siswa menghafal

Kebiasaan siswa dalam mengahfal sangat mempengaruhi tingkat berpikir kreatif

matematika siswa. Hal ini menyebabkan siswa terbiasa menyelesaikan soal

berdasarkan contoh yang diberikan guru atau mengikuti langkah penyelesaian

yang tertera dibuku paket. Sehingga kurangnya rasa ingin tahu siswa dan

menyebabkan siswa cenderung malas untuk memikirkan atau mencoba

mengerjakannya menggunkan cara lain atau membuat penemuan lain yang dapat

menyelesaikan masalah tersebut.

2. Rasa takut siswa untuk mencoba

Kebanyakan siswa takut untuk sesuatu hal yang baru. Siswa

cenderung takut akan hasil yang salah. Hal ini menyebabkan siswa tidak

dapat mengembangkan kreativitas yang di milikinya. Siswa cenderung

mengerjakan soal hanya memusat pada satu titik atau satu cara

penyelesaian dalam mengerjakan soal. Walaupun sebenarnya banya soal

yang terbuka yang tidak hanya memiliki satu cara penyelesaian saja

melainkan banyak cara yang dapat dibuat untuk menyelesaikannya.

3. Kecenderungan rasa malas pada siswa untuk mengerjakan soal cerita

matematika.

Rasa malas pada siswa untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh

guru terutama soal cerita matematika disebabkan oleh rasa malas siswa

untuk membaca dan memahami apa yang dimaksutkan pada soal cerita

tersebut dan kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang
50

dijelaskan guru yang mengakibatkan siswa sulit memahami apa yang

dimaksutkan pada soal cerita tersebut.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada

bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif

matematika pada materi geometri bangun datar segiempat dikelas VII SMP

Negeri 1 Lemito tergolong sedang dengan presentase dari 23 siswa terdapat 16

peserta didik atau 62,31 % berada pada kategori sedang. Artinya sebagian besar

siswa sudah mampu menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kemampuan

berpikir kreatif matematika. Dan pada penelitian ini, subjek diwakilkan oleh siswa

kelas VIIA yang sebelumnya sudah mendapatkan materi geometri bangun datar

segiempat . Kemudian untuk capaian kemampuan masing-masing indikator

sebagai berikut :

1. Kemampuan berpikir kreatif matematika pada indikator kefasihan yaitu

mencapai 58,93%. Artinya dari ketujuh soal hanya 3 soal yang memuat indikator

kefasihan. Kemudian hanya sebagian lebih siswa dari banyaknya subjek tersebut

sudah mampu menghasilkan banyak ide, solusi dan jawaban serta kelancaran dan

ketepatan dalam menyelesaikan soal berpikir kreatif.

2. Kemampuan berpikir kreatif matematika pada indikator keluwesan yaitu

mencapai 70,04 %. Artinya dari ketujuh soal yang diberikan, soal yang memuat

indikator keluwesan hanya terdiri dari ketiga soal yaitu pada nomor 1,3 dan 4.

Sebagian dari subjek tersebut mampu memberikan banyak alternatif jawaban

50
51

dengan mengubah cara penyelesaian, dari satu cara ke-cara yang lain dan

menyajikan suatu konsep penyelesaian dengan cara yang berbeda-beda.

3. Kemampuan berpikir kreatif matematika pada indikator ketreperincian yaitu

hanya mencapai 49,27 %. Artinya dari ketujuh soal yang diberikan hampir semua

subjek kesulitan dan belum mampu menjelaskan soal secara terperinci.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diajukan peneliti sebagai

berikut:

1. Kepada Guru

Karena pentingnya kemampuan berpikir kreatif pada pembelajaran

matematika, maka sangat diperlukan upaya dari guru agar dapat memberikan

latihan-latihan soal berpikir kreatif matematika yang dapat meningkatkan kreatif

siswa terutama pada materi geometri bangun datar. Hal ini dimaksutkan agar

kemampuan berpikir kreatif matematika siswa dapat terlatih dan berkembang.

Selain itu, guru hendaknya menggunakan metode yang dapat mengembangkan

tingkat berpikir kreatif peserta didik dalam menyelesaikan masalah.

2. Kepada Peserta Didik

Agar peserta didik mendapatkan hasil belajar sebagaimana diharapkan

maka sebaiknya peserta didik meningkatkan semangat belajar dengan mencari

tambahan materi pelajaran dari berbagai sumber dan aktif dalam belajar baik

secara individu maupun kelompok. Selain itu peserta didik hendaknya lebih sering

mengerjakan latihan soal yang dapat mengembangkan kreativitas peserta didik

agar pada saat mengerjakan soal mampu menyelesaikan masalah. peserta didik
52

tidak hanya terfokus pada satu jawaban saja melainkan banyak ide, solusi, serta

jawaban yang dapat diberikan dengan satu masalah saja.

3. Peneliti yang akan datang

Diharapkan dapat mengembangkan hasil penelitian ini dalam lingkup yang

lebih luas. Peneliti berharap para peneliti lain dapat mengembangkan penelitian

ini untuk variabel-variabel lain yang lebih inovatif, sehingga dapat menambah

wawasan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam peningkatan

kemampuan berpikir kreatif peserta didik, khususnya pada pembelajaran

matematika.
53

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2006. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Kreatif Siswa Dalam Matematika. (Online). Tersedia: https://tatagyes.files.

wordpress.com/2007/10/tatag jurnal unej.pdf. (8 April 2016).

Malaka, S. 2011. 99 Tips Cerdas dan Efektif Berpikir Positif dan Berjiwa Besar.

Maulida, A. (2015). Keefektifan pembelajaran Matematika Model Taba Dengan

Strategi Concept Mapping Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan

Karakter Siswa Kelas-VIII. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Mahmudi, Ali. 2010. Mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis. Makalah

disajikan pada konferensi Nasional matematika XV UNIMA Manado,

30 juni-3 juli 2010

Marliani, Novi.2015. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui

Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project(Mmp).

Jakarta:Universitas Indraprasta PGRI.

Maxwell, J.C.2004. Berpikir Lain Dari Yang Biasanya (Thinkingfor

AChange).Batam:KarismaPress.

Satiadarma, Monty p. Dan Fidelis E.waruwu .2003.mendidik kecerdasan

Matematika.Malang: Universitas Negeri Malang (UM Press).

Suhendri, H. 2011. Pengaruh kecerdasan matematis-logis dan kemandirian belajar

terhadap hasil belajar matematika. Jurnal Formatif, 1 (1): 29-39.

Sundayana, R. (2015). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta


54

Silver, E, A. (1997). Fostering creativity through instrution rich in mathematical

problem solving an problem posing. USA: International Journal of

Mathematics Education(Online). 75-80. Retrieved from

https://www.emis.de/journals/ZDM/zd?m973a3.pdf

Slameto.2013.Belajar Dan Berjiwa Besar. Binarupa Aksara

Siswono, T.Y.E. 2005. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir kreatif siswa

melalui pengajuan masalah. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains

(JMPS).10(1):1-9.

Sugiyono.2013. pengantar statistika. Bandung: Alfabetha

Suherman, dkk. (2001). Common TexBook Strategi pembelajaran matematika

Sukino. Simangunsong Wilson.2006.Matematika SMP kelas VII.

Jakarta:Erlangga.

Utami Munandar (1999). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.

Jakarta:Rineka.Cipta
55

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

SOAL
1. Ibu Tirta membagikan sebuah kertas berbentuk persegi panjang kepada

setiap siswa. Kemudiam Ibu Tirta memerintahkan kepada setiap siswa untuk

melipat kertasnya menjadi dua bagian yang sama. Setiap siswa diminta

untuk menghitung luas kertas sebelum dan sesudah dilipat. Jelaskan

bagaimana cara memperoleh ukuran luas kertas sebelum dan sesudah

dilipat? (Berikan analisis jawabana/solusi minimal dengan 2 cara

penyelesaian)

2. Perhatikan gambar berikut!

Sebuah halaman rumah berbentuk persegi

dengan panjang sisi 24 m.

1 ´
AG=
´ EF
´ = EG=
´ HF=
´ AD .. Sebagian besar dari hala\man rumah tersebut
3

telah ditanami berbagai macam bunga. Halaman yang ditanami bunga tersebut

ditunjukan pada gambar yang diarsir. Hitunglah Luas halaman yang ditanami

bunga?
56

3. Dikamar Putri terdapat hiasan dinding yang berbentuk belah ketupat dengan

luas 32cm2 seperti pada gambar dibawah.


57

Gambarlah minimal 2 hiasan dinding berbentuk segiempat yang berbeda

ukurannya namun luasnya sama dengan luas dari hiasan dinding tersebut.

4. Sebuah taman berbentuk persegi panjang dengan bagian yang ditanami bunga

ditunjukan oleh daerah yang diwarnai seperti pada gambar.

Berapa luas total bagian taman yang ditanami bunga? (Berikan analisis

jawabana/solusi minimal dengan 2 cara penyelesaian)

5. Pak Santo adalah seorang pengusaha sukses. Ia mempunyai rumah serta

halaman yang sangat luas dan mewah. Halaman belakang rumah Pak Santo

luasnya berbentuk persegi dan terdapat kolam renang yang sangat bagus.

Kolam renang tersebut dapat kita lihat seperti pada gambar dibawah. Kolam

renang hanya ditunjukan oleh daerah yang diarsir pada gambar.

6. Gambarlah gabungan bangun datar yang memiliki keliling 128cm kemudian

sebutkan nama bangun datar penyusunnya beserta ukurannya!


58

7. Sebuah kapal penangkap ikan berlayar lurus ke arah barat sejauh 40

km dari suatu pelabuhan, kemudian berhenti dan berhasil menangkap ikan

sebanyak 2 ton. Kemudian kapal tersebut melanjutkan berlayar lurus ke

arah selatan sejauh 20 km dan berhenti untuk menangkap ikan disana.

Setelah berhasil menangkap ikan sebanyak 3 ton, kapal tersebut berlayar

lurus ke arah timur sejauh 40 km dan berhasil menangkap ikan sebanyak 4

ton. Setelah mendapat ikan yang cukup banyak, akhirnya kapal tersebut

kembali berlayar lurus menuju tempat semula yaitu ke pelabuhan. Dari cerita

tersebut, buatlah skema perjalanan kapal penangkap ikan. Bangun datar

apakah yang terbentuk dari skema tersebut? Mengapa? Jelaskan alasannya!


59

Lampiran 2
Instrumen Wawancara

1. Apa kamu paham dengan soal yang diberikan?

2. Dapatkah kamu menyebutkan hal-hal yang diketahui dan ditanyakan dalam

soal tersebut?

3. Bagaimana langkah kamu dalam menyelesaikannya?

4. Mengapa kamu memilih cara/metode tersebut?

5. Apakah kamu punya ide atau cara lain yang kamu gunakan selain yang ada

dilembar jawaban ini?


60

Lampiran 3
(MARKING SCHEME)
TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA

Pedoman Pemberian Skor :


1. Jika jawaban benar dan setiap langkah sesuai dengan jawaban maka skor
diberikan sesuai dengan skor setiap langkah pada jawaban.
2. Setiap kesalahan pada setiap langkah yang dilakukan, skor dikurangi sesuai
dengan skor yang diberikan untuk setiap langkah pada alternative jawaban.
3. Jika jawaban hampir benar atau ada yang disebtkan/dituliskan salah maka
diberi skor 1 pada setiap langkah yang dilakukan.
4. Jika tidak dikerjakan atau jawaban salah total maka diberi skor 0.

No Langkah penyelesaian Skor Skor


Soal untuk kemam
pengemba puan
ngan berpikir
instrumen kreatif
1 Indikator 2 : Siswa mampu mengubah cara 3
menyelesaikan soal yang satu ke cara lain dengan
benar (keluwesan).
Cara 1
Dik: Misalnya ukuran kertas berbentuk persegi 1
panjang sebelum dilipat
p = 6cm dan l = 3cm
Dit: Berapa ukuran luas kertas sebelum dan 1
sesudah dilipat ?
Penyelesaian:
Persegi panjang (sebelum dilipat)
p = 6cm 2
l = 3cm
61

Persegi (sesudah dilipat


p = 3cm
l = 3cm 2

Maka ukuran luas sebelum dan sesudah dilipat 1


adalah
 Persegi panjang (Luas sebelum dilipat)
= p x l = 6cm x 3cm = 18cm2 1
 Persegi (Luas sesudah dilipat)
= s2 = s x s = 3cm x 3cm = 9cm2
Cara 2
Dik: Misalnya ukuran kertas berbentuk persegi 1
panjang sebelum dilipat p = 8cm dan l = 4cm
Dit: Berapa ukuran luas kertas sebelum dan 1
sesudah dilipat ?
Penyelesaian:
Untuk cara kedua ini tidak perlu menggambarkan
dua bangun datar. Tetapi bisa memberikan garis 1
potong pada bangun persegi panjang yang
dimisalkan sebagai kertas.
Persegi panjang ( sebelum kertas dibagi)
p = 8cm
l = 4cm 2

Rumus luas persegi panjang = p x l = 8cm x 4cm = 1


32cm2
Persegi (sesudah bangun persegi panjang dibagi
menjadi dua bagian) 1
p = 4cm
l = 4cm
Rumus luas persegi = s2 = s x s = 4cm x 4cm = 1
62

16cm2
Maka ukuran luas sebelum dan sesudah dilipat 1
adalah 16cm2
Jumlah Skor 17

2 Indikator 1 : Mampu menunjukkan ide, solusi, 3


dan jawaban serta kelancaran dalam
menyelesaikan soal dengan benar. (kefasihan)
Diketahui: 1
Sisi (s) = 24 m
𝐴𝐺̅̅ = 𝐸𝐹̅̅ = 𝐸𝐺̅̅ = 𝐹𝐻̅̅ = ⅓ 𝐴𝐵̅̅ = ⅓ x 24 m = 8 m
´ + GD
AG ´ = AD
´
´ = 24 m
8cm + GD
´ = 24 m – 8 m = 16 m
GD
´ = 16 m
´ HC
GD=
Ditanya: Berapa Luas halaman yang ditanami 1
bunga?
Penyelesaian :
2

bangun yang diarsir = Luas trapesium1 + Luas


trapesium2 1
jumblah sisi sejajar
¿ x t1 +
2

jumblah sisi sejajar


x t2
2
24+8
=¿x8+ x 16) m2
2
63

32
=¿x8+ x 16) m2
2
= (16 x 8 + 16 x 16) m2
1
2 2
= (128 + 256) cm = 384 m
Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 384 m2
6

Jumlah Skor
3 Indikator 2 : Mampu mengubah cara 3
menyelesaikan soal yang satu ke cara lain dengan
benar.
Dik : hiasan dinding Putri yang berbentuk belah
ketupat dengan luas 32cm2 1
Dit : Gambarlah minimal 2 hiasan dinding 1
berbentuk segi empat yang berbeda ukurannya
namun luasnya sama dengan luas dari hiasan
dinding Putri?
Penyelesaian :
Cara 1 : 1

4cm 1
8 cm

Luas persegi panjang = p x l 1


= 8cm x 4cm = 32cm2
64

Cara 2: 1

16

2 cm luas persegi panjang= p x l


= 16 cm x 2 cm 7

= 32 cm2
Jumlah Skor
4 Indikator 2 : Mampu mengubah cara 3
menyelesaikan soal yang satu ke cara lain dengan
benar (keluwesan)
Cara 1 :
Dik : Persegi panjang : p = 28 m 1
l = 14 m
Segitiga 1 : a = 28 m
t = 14 m
Segitiga 2 : a = 28 m
t = 14 m
1
Dit : Berapa luas total bagian taman yang
ditanami bunga ?

Penyelesaian : 1
Rumus luas persegi panjang = p x l
= 28 x 14 = 392 m2 1
Jadi, luas total bagian taman yang ditanami bunga
adalah 392 m2.
65

Rumus luas segitiga = ½ x a x t


Segitiga 1 = ½ x 28 x 14 = 196 m2 1
Segitiga 2 = ½ x 28 x 14 = 196 m2
Jadi, luas total bagian taman yang ditanami bunga 1
adalah 392 + 196 + 196 = 784 m2.
Cara 2:
Dik : Persegi panjang : p = 42 m 1
l = 28 m
Dit : Berapa luas total bagian taman yang 1
ditanami bunga ?
Penyelesaian :
1

1
Dik : Persegi panjang : p = 42 m
l = 28 m 1
Dit : Berapa luas total bagian taman yang
ditanami bunga ?
Penyelesaian :
Misalkan kita menghitung semuanya ( luas semua
bagian taman yang ditanami bunga ataupun tidak)
dengan rumus luas persegi panjang 1
L. Persegi panjang = p x l
= ( 14 + 14 + 14)cm x (28) m 1
= 42cm x 28cm = 1176 m
Maka luas total bagian tanaman bunga adalah 1
1176 m
Lalu kita menghitung luas bagian taman yang
66

tidak ditanami bunga ( kita misalkan dengan


mencari salah satu dari bangun yang tidak diarsir) 1
dengan rumus luas segitiga
L.segitiga = ½ x a x t
= ½ x 14 m x 14 m 1
= 98 m
Jadi ; karena terdapat 4 bangun segitiga yang tidak
diarsir ( taman ya ng tidak ditanami bunga )
maka 4 x 98cm = 392 m
Maka, luas total bagian taman yang ditanami 1
bunga adalah 1176 m – 392 m = 784 m
18
Jumlah Skor
5 Indikator 1 : Mampu menunjukkan ide, solusi, 3
dan jawaban serta kelancaran dalam
menyelesaikan soal dengan benar.(kefasihan)
Dik: kita misalkan dengan membagi luas kolam 1
renang tersebut menjadi 3 bagaian :
L1 = p = 18 m
l= 5m
L2 = p = 8 m

l= 6m
L3 = p = 18 m
l= 5m
Dit : Berapa luas total kolam ikan Pak Santo? 1

Penyelesaian : 1
67

L1 = p x l = 18 m x 5 m
1
2
= 90 m
L2 = p x l = 8 m x 6 m
= 48 m2
L3 = p x l = 18 m x 5 m
= 90 m2
5
2
Jadi, luas total kolam renang Pak Santo = 90 m +
48 m2 + 90 m2 = 228 m2

Jumlah Skor
6 Indikator 1 : Mampu menunjukkan ide, solusi, 3
dan jawaban serta kelancaran dalam
menyelesaikan soal dengan benar.(kefasihan)

22 cm
A B
16 cm
16
2
F C
D 22 cm

26 cm
26 cm
68

´ + BC
Keliling = AB ´ +CD
´ + DE
´ + EF ´
´ + AF 1
= (22 + 16 + 22 + 26 + 26 + 16) cm
= 128 cm 1
Bangun datar diatas merupakan gabungan dari
layang-layang dengan jajar genjang. 4

Jumlah Skor
7 Indikator 3 : Menjelaskan secara terperinci, 3
runtut, dan koheran terhadap prosedur matematis.
Penyelesaian :
Diketahui: 1
kapal penangkap ikan berlayar lurus ke arah
barat sejauh 40 km dari suatu pelabuhan dan
berhasil menangkap ikan sebanyak 2 ton
Kemudianm melanjutkan berlayar lurus ke arah
selatan sejauh 20 km dan berhasil menangkap ikan
sebanyak 3 ton Selanjutnya
kapal berlayar lurus ke arah timur sejauh 40
km dan berhasil menangkap ikan sebanyak 4 ton
kapal kembali berlayar lurus menuju pelabuhan
Ditanya: 1
Skema perjalanan kapal penangkap ikan dan
tentukan jarak antar wilayah tangkapan ikan yang
letaknya sama dan sejajar?
Jawab:
Skema perjalanan kapal: 1
69

2 Ton Pelabuhan 1

40 km
20 km

3 Ton 4 Ton 1

Bangun datar yang terbentuk adalah bangun


persegi panjang.Karena pada gambar skema
tersebut tedapat sisi
-sisi yang berhadapannya sama panjang dan
sejajar serta
keempat sudutnya sama besar dan siku-siku. 5
Jumlah Skor
70

Lampiran 4

RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF


MATEMATIKA SISWA
No Indikator Deskripsi Bobot Skor
skor maksimal
1. Kefasihan/kelancaran Siswa dapat menunjukkan ide, 3 3
(Fluency) solusi, dan jawaban serta
kelancaran dan ketepatan dalam
menyelesaikan soal dengan
benar.
Siswa dapat menunjukkan ide, 2
solusi dan jawaban serta
kelancaran dan ketepatan dalam
menyelesaikan soal tetapi ada
sebagian yang
dituliskan/disebutkan salah.
Siswa dapat menunjukkan ide, 1
solusi dan jawaban serta
kelancaran dan ketepatan dalam
menyelesaikan soal tetapi masih
salah
Tidak ada jawaban 0
2. Keluwesan/luwes Siswa dapat mengubah cara 3 3
(Flexibility) menyelesaikan soal yang satu ke
cara lain dengan benar.
Siswa dapat mengubah cara 2
menyelesaikan soal satu ke cara
lain dengan benar tetapi ada
sebagian cara yang
dituliskan/disebutkan salah.
Siswa dapat mengubah cara 1
menyelesaikan soal satu ke cara
71

lain tetapi masih salah


Tidak ada jawaban 0
3 Keterperincian Siswa mampu menjelaskan 3 3
(Elaboration) secara terperinci, runturt dan
koheran terhadap prosedur
matematis dengan benar.
Siswa mampu menjelaskan 2
secara terperinci, runturt dan
koheran terhadap prosedur
matematis dengan benar tetapi
ada sebagian cara yang
dituliskan/disebutkan salah.
Siswa mampu menjelaskan 1
secara terperinci, runturt dan
koheran terhadap prosedur
matematis tetapi masih salah
Tidak ada jawaban 0
72

Lampiran 5
Lembar Validasi Instrumen

A. Petunjuk
1. Sebagai pedoman Bapak/Ibu untuk mengisi kolom-kolom Validasi Isi, Bahasa

soal dan kesimpulan, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut :

a. Validasi Isi

 Kesesuaian soal dengan tujuan pembelajaran tercermin dalam indikator

pencapaian kemampuan berpikir kreatif matematika siswa

 Kejelasan rumusan petunjuk pengerjaan soal

 Kejelasan maksud soal

b. Bahasa dan penulisan soal

 Kesesuaian bahasa yang digunakan pada soal dengan kaidah bahasa indonesia

 Kalimat soal tidak mengandung arti ganda

 Rumusan kalimat soal komutasif, menggunakan bahasa yang dikenal siswa

2. Berilah tanda cheklist (√) dalam kolom penilaian menurut pendapat

Bapak/Ibu:

Keterangan :
Validasi Isi Bahasa & penulisansoal Kesimpulan
V : Valid Sdp : Sangat dapat di pahami Tr : Dapat digunakan tanpa revisi
Cv : Cukup valid Dp : Dapat dipahami Dr : Dapat digunakan dengan sedikit
revisi
Kv : Kurang valid Kdp : Kurang dapat dipahami Br : Dapat digunakan dengan banyak
revisi
Tv: Tidak valid Tdp: Tidak dapat dipahami Pk : Belum dapat digunakan perlu
konsultasi

Tv: Tidak valid Tdp: Tidak dapat Pk : Belum dapat digunakan perlu
dipahami konsultasi
73

B. Penilaian Terhadap Validasi Isi, Bahasa dan Penulisan Soal serta


Rekomendasi

No Validasi Isi Bahasa & Penulisan Soal Kesimpulan


V Cv Kv Tv Sdp Dp Kdp Tdp Tr Rd Rb Pk
1

10

11

C. Komentar / Saran :
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...............
Gorontalo, 2019

Validator
................................................
................................................
74

Lampiran 6

VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES


Validitas Konstruk
Daftar Penilaian Validitas Konstruk Tes dan Wawancara

No. Validator Keterangan

1. Drs. Sumarno Ismail, M.Pd Dosen Jurusan Matematika

2. Nurwan S.Pd, M.Si Dosen Jurusan Matematika

3. Mey Bumulo S.Pd Guru Matematika


74

Skor yang diperoleh responden


Respon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 jumlah skor
No
den
X^ X^ X^ X^ X^ X^ X X^ X^ X X^ X X^ X X^ X
X XY X XY X XY X XY X XY X X XY X X X X Y Y^2
2 2 2 2 2 2 Y 2 2 Y 2 Y 2 Y 2 Y
15 15
1 1 8 64 312 5 25 195 4 16 156 5 25 195 3 9 117 1 1 39 4 16 156 0 0 0 4 16 1 1 39 4 16 39 1521
6 6
2 2 1 1 18 5 25 90 1 1 18 1 1 18 0 0 0 1 1 18 4 16 72 0 0 0 1 1 18 0 0 0 4 16 72 18 324
14
3 3 7 49 252 4 16 144 6 36 216 0 0 0 6 36 216 2 4 72 4 16 144 1 1 36 2 4 72 0 0 0 4 16 36 1296
4
12
4 4 6 36 186 4 16 124 4 16 124 4 16 124 2 4 62 4 16 2 4 62 1 1 31 2 4 62 0 0 0 2 4 62 31 961
4
5 5 5 25 150 4 16 120 4 16 120 4 16 120 3 9 90 3 9 90 4 16 120 1 1 30 0 0 0 0 0 0 2 4 60 30 900
6 6 6 36 180 3 9 90 6 36 180 5 25 150 3 9 90 0 0 0 4 16 120 0 0 0 0 0 0 1 1 30 2 4 60 30 900
7 7 7 49 231 4 16 132 6 36 198 5 25 165 5 25 165 0 0 0 2 4 66 0 0 0 0 0 0 2 4 66 2 4 66 33 1089
8 8 4 16 80 3 9 60 3 9 60 3 9 60 2 4 40 1 1 20 2 4 40 0 0 0 0 0 0 1 1 20 1 1 20 20 400
9 9 4 16 92 5 25 115 3 9 69 2 4 46 4 16 92 1 1 23 2 4 46 0 0 0 1 1 23 0 0 0 1 1 23 23 529
10 10 4 16 80 2 4 40 1 1 20 1 1 20 1 1 20 0 0 0 2 4 40 0 0 0 4 16 80 2 4 40 3 9 60 20 400
11 11 7 49 168 0 0 0 4 16 96 0 0 0 2 4 48 4 16 96 4 16 96 0 0 0 2 4 48 0 0 0 1 1 24 24 576
12 12 4 16 80 5 25 100 0 0 0 4 16 80 0 0 0 2 4 40 2 4 40 0 0 0 1 1 20 1 1 20 1 1 20 20 400
13 13 4 16 48 1 1 12 0 0 0 3 9 36 0 0 0 0 0 0 2 4 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 24 12 144
14 14 4 16 88 6 36 132 0 0 0 3 9 66 2 4 44 0 0 0 1 1 22 0 0 0 4 16 88 0 0 0 2 4 44 22 484
15 15 4 16 84 5 25 105 2 4 42 0 0 0 3 9 63 2 4 42 0 0 0 0 0 0 4 16 84 1 1 21 0 0 0 21 441
16 16 0 0 0 2 4 38 5 25 95 4 16 76 3 9 57 1 1 19 0 0 0 0 0 0 4 16 76 0 0 0 0 0 0 19 361
17 17 0 0 0 4 16 48 0 0 0 3 9 36 2 4 24 0 0 0 2 4 24 0 0 0 0 0 0 1 1 12 0 0 0 12 144
18 18 1 1 8 1 1 8 0 0 0 0 0 0 1 1 8 1 1 8 1 1 8 0 0 0 1 1 8 0 0 0 2 4 16 8 64
19 19 0 0 0 1 1 10 1 1 10 0 0 0 2 4 20 2 4 20 0 0 0 0 0 0 2 4 20 0 0 0 2 4 20 10 100
20 20 1 1 16 2 4 32 3 9 48 2 4 32 2 4 32 1 1 16 2 4 32 0 0 0 0 0 0 2 4 32 1 1 16 16 256
21 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 5 0 0 0 1 1 5 2 4 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 5 5 25
22 22 0 0 0 0 0 0 1 1 11 1 1 11 0 0 0 0 0 0 4 16 44 1 1 11 2 4 22 0 0 0 2 4 22 11 121
23 23 2 4 34 2 4 34 0 0 0 2 4 34 3 9 51 0 0 0 2 4 34 1 1 17 2 4 34 1 1 17 2 4 34 17 289
7 42 210 6 27 162 5 23 146 5 19 127 4 16 123 2 63 5 15 120 12 3 10 81 1 29 4 10 94
Jumlah 65 5 5 19
9 7 7 8 8 9 4 2 3 3 1 4 9 1 9 7 2 2 8 0 5 6 8 1 3 7 1 3 8
R hitung 0.877442133 0.58249138 0.781351012 0.492128258 0.691712219 0.291628485 0.446598758 0.251591894 0.209299725 0.187454112 0.417282981
R tabel 0.413 0.413 0.413 0.413 0.413 0.413 0.413 0.413 0.413 0.413 0.413
Status Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid
Lampiran 7
DATA UJI VALIDITAS EMPIRIK
TES KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA

Lampiran 8 DATA UJI RELIABILITAS


75

TES KEMAMPUAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA

Butir Soal Xt Butir Soal (Xt^2) Xt^2


No Responden
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 1 8 5 4 5 3 4 4 33 64 25 16 25 9 16 16 1089
2 2 1 5 1 1 0 4 4 16 1 25 1 1 0 16 16 256
3 3 7 4 6 0 6 4 4 31 49 16 36 0 36 16 16 961
4 4 6 4 4 4 2 2 2 24 36 16 16 16 4 4 4 576
5 5 5 4 4 4 3 4 2 26 25 16 16 16 9 16 4 676
6 6 6 3 6 5 3 4 2 29 36 9 36 25 9 16 4 841
7 7 7 4 6 5 5 2 2 31 49 16 36 25 25 4 4 961
8 8 4 3 3 3 2 2 1 18 16 9 9 9 4 4 1 324
9 9 4 5 3 2 4 2 1 21 16 25 9 4 16 4 1 441
10 10 4 2 1 1 1 2 3 14 16 4 1 1 1 4 9 196
11 11 7 0 4 0 2 4 1 18 49 0 16 0 4 16 1 324
12 12 4 5 0 4 0 2 1 16 16 25 0 16 0 4 1 256
13 13 4 1 0 3 0 2 2 12 16 1 0 9 0 4 4 144
14 14 4 6 0 3 2 1 2 18 16 36 0 9 4 1 4 324
15 15 4 5 2 0 3 0 0 14 16 25 4 0 9 0 0 196
16 16 0 2 5 4 3 0 0 14 0 4 25 16 9 0 0 196
17 17 0 4 0 3 2 2 0 11 0 16 0 9 4 4 0 121
18 18 1 1 0 0 1 1 2 6 1 1 0 0 1 1 4 36
19 19 0 1 1 0 2 0 2 6 0 1 1 0 4 0 4 36
20 20 1 2 3 2 2 2 1 13 1 4 9 4 4 4 1 169
21 21 0 0 0 1 0 2 1 4 0 0 0 1 0 4 1 16
22 22 0 0 1 1 0 4 2 8 0 0 1 1 0 16 4 64
23 23 2 2 0 2 3 2 2 13 4 4 0 4 9 4 4 169
Jumlah skor 79 68 54 53 49 52 41 396 6241 4624 2916 2809 2401 2704 1681 156816
Varians Butir 6.76749 3.34594 4.57467 2.99433 2.46125 1.75803 1.30057
Jumlah Varians 23.20226843
Varians total 67.56143667
reliabilitas 0.766004477
76

Lampiran 9

DATA HASIL KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA SISWA

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Total Skor
Responden 3 3 3 3 3 3 3 21

1 2 3 1 3 3 3 3 18
2 2 3 1 3 2 3 2 16
3 2 2 2 3 2 3 3 17
4 2 0 2 2 2 0 0 8
5 2 2 2 2 2 3 2 15
6 3 2 3 3 2 3 3 19
7 3 0 3 3 0 0 0 9
8 3 3 2 3 3 3 1 18
9 3 3 3 0 3 3 3 18
10 1 0 2 1 0 0 1 5
11 2 1 2 2 2 2 2 13
12 2 2 2 2 2 3 2 15
13 2 2 2 3 2 0 2 13
14 2 2 2 3 2 0 2 13
15 2 2 2 2 1 3 2 14
16 2 2 1 2 2 3 2 14
17 2 0 1 3 2 2 0 10
18 2 3 2 3 2 3 2 17
19 2 3 3 0 2 0 1 11
20 2 2 3 0 2 1 0 10
21 2 0 0 0 3 0 1 6
22 3 3 3 2 0 0 0 11
23 2 3 3 3 0 0 0 11
Jumblah 50 43 47 48 41 38 34 301
 Skor maksimum per indikator
 Indikator 1
Jumlah soal × Skor tertinggi rubrik × Jumlah responden = 3 × 3 × 23 = 207
 Indikator 2
Jumlah soal × Skor tertinggi rubrik × Jumlah responden = 3 × 3 × 23 = 207
 Indikator 3
Jumlah soal × Skor tertinggi rubrik × Jumlah responden = 1 × 3 × 23 = 69
 Skor maksimum untuk keseluruhan indikator adalah 483
77

 Persentase kemampuan berpikir kreatif matematika secara keseluruhan


skor yang diperoleh 301
x 100 %=¿ x 100 %=62,31 %
skor maksimum 483
78

Lampiran 10

Indikator 1 : Kefasihan

Nomor Soal
Total
Responden 2 5 6 skor
Skor Skor Skor (9)
(3) (3) (3)
1 3 3 3 9
2 3 2 3 8
3 2 2 3 7
4 0 2 0 2
5 2 2 3 7
6 2 2 3 7
7 0 0 0 0
8 3 3 3 9
9 3 3 3 9
10 0 0 0 0
11 1 2 2 5
12 2 2 3 7
13 2 2 0 4
14 2 2 0 4
15 2 1 3 6
16 2 2 3 7
17 0 2 2 4
18 3 2 3 8
19 3 2 0 5
20 2 2 1 5
21 0 3 0 3
22 3 0 0 3
23 3 0 0 3
Jumlah 43 41 38 122
Presentase 62,31 59,42 55,07 58,93
79

Keterangan :

Setiap soal yang terdapat pada skor 3, 2 1 dan 0 masig-masing


dikalikan sesuai dengan nilai rubrik pada masing-masing skor
tersebut, sehingga mendapat hasil total capaian siswa. Kemudian,
masing-masing total capaian pada soal dibahagi dengan total skor
persoal yaitu jumlah siswa dikalikan sesuai indikator nilai rubrik yang
maksimal (3), dan untuk mencari presentasenya ( 23 x 3=69 x 100 ) .
Untuk total capaian skor keseluruhan siswa pada indikator 1, yaitu
jumlah total capaian skor keseluruhan (122) dibagi dengan total skor
pada indikator yaitu 23 x 3 x 3 = 207.
80

Lampiran 11

Indikator 2 : Keluwesan

Total
Nomor Soal
skor
Responden (9)
1 3 4
Skor Skor Skor
(3) (3) (3)
1 2 1 3 6
2 2 1 3 6
3 2 2 3 7
4 2 2 2 6
5 2 2 2 6
6 3 3 3 9
7 3 3 3 9
8 3 2 3 8
9 3 3 0 6
10 1 2 1 4
11 2 2 2 6
12 2 2 2 6
13 2 2 3 7
14 2 2 3 7
15 2 2 2 6
16 2 1 2 5
17 2 1 3 6
18 2 2 3 7
19 2 3 0 5
20 2 3 0 5
21 2 0 0 2
22 3 3 2 8
23 2 3 3 8
Jumlah 50 47 48 145
81

Presentase 72,46 68,11 69,56 70,04

Keterangan :

Setiap soal yang terdapat pada skor 3, 2 1 dan 0 masig-masing


dikalikan sesuai dengan nilai rubrik pada masing-masing skor
tersebut, sehingga mendapat hasil total capaian siswa. Kemudian,
masing-masing total capaian pada soal dibahagi dengan total skor
persoal yaitu jumlah siswa dikalikan sesuai indikator nilai rubrik yang
maksimal (3), dan untuk mencari presentasenya ( 23 x 3=69 x 100 ) .
Untuk total capaian skor keseluruhan siswa pada indikator 2, yaitu
jumlah total capaian skor keseluruhan (145) dibagi dengan total skor
pada indikator yaitu 23 x 3 x 3 = 207.

Lampiran 12

Indikator 3 : Keterperincian
Nomor Soal
Total skor
Responden
7 (3)
Skor (3)
1 3 3
82

2 2 2
3 3 3
4 0 0
5 2 2
6 3 3
7 0 0
8 1 1
9 3 3
10 1 1
11 2 2
12 2 2
13 2 2
14 2 2
15 2 2
16 2 2
17 0 0
18 2 2
19 1 1
20 0 0
21 1 1
22 0 0
23 0 0
Jumlah 34 34
presentase 49,27 49,27

Keterangan :

Setiap soal yang terdapat pada skor 3, 2 1 dan 0 masig-masing


dikalikan sesuai dengan nilai rubrik pada masing-masing skor
tersebut, sehingga mendapat hasil total capaian siswa. Kemudian,
masing-masing total capaian pada soal dibahagi dengan total skor
persoal yaitu jumlah siswa dikalikan sesuai indikator nilai rubrik yang
maksimal (3), dan untuk mencari presentasenya ( 23 x 3=69 x 100 ) .
83
84

Lampiran 13

PERHITUNGAN STATISTIK DESKRIPTIF

Dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan untuk menyajikan data dalam besaran-

besaran statistik seperti rata-rata (mean), nilai tengah (median), frekuensi terbanyak (modus),

standar deviasi dan memvisualisasikannya kedalam bentuk tabel. Perhitungan statistik dasar

untuk data kemampuan berpikir kreatif matematika, yaitu sebagai berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑛) = 23

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 20

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 = 5

𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒) = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎 𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

= 20 − 5 = 15

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝑘) = 1 + 3,3log𝑛

= 1 + 3,3log23

= 1 + 3,3(1,3617)

= 1 + 4,4936

= 5,4936 = 6 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛)

range 15
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝑝) = = = 2,5 = 3 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛)
k 6
85

Daftar Distribusi Ferekuensi :

Kelas Frekuensi
F Fkum Xi FiXi xi−x́ 2
( xi− x́ ) 2
F( xi− x́ )
Interval Relatif
3-5 1 1 4 4 -9 81 81 4,34
6-8 2 3 7 14 -6 36 72 8,7
9-11 6 9 10 60 -3 9 54 26,1
12-14 5 14 13 65 0 0 5 21,73
15-17 5 19 16 80 3 9 45 21,73
18-20 4 23 19 76 6 36 144 17,4
Jumlah 23 299 401 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai mean, median, modus, varians dan standar deviasi,

sebagai berikut:

a. Rata-rata ( X́ )

𝑋̅=
∑ fixi = 299 = 13
fi 23

b. Median (ME)

0,5 ( n+1 )−F 0,5 ( 23+1 )−9 12−9


𝑀𝐸 = 𝑏 + 𝑝( ¿= 11,5 + 3 ( ¿= 11,5 + 3 ( ¿= 11,5 +
Fi 5 5

1,8 = 13,3

c. Modus (𝑀𝑂)

dI 4
𝑀𝑂 = 𝑏 + 𝑝(
dI + d 2
¿=8,5+ 3 ( )
4+ 1
=8,5+ 2,4=10,9

d. Varians

∑( f ( x i – X́ ) ¿¿ 2) 401 401
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 = = ¿= = 18,22
n– 1 23 – 1 22

e. Standar Deviasi (SD)


86

∑( f ( x i – X́ ) ¿¿ 2) 401
SD =
√ n–1 √ ¿=
22
= √ 18,22 = 4,26

Keterangan :

𝑏 : tepi bawah kelas Median dan kelas Modus

𝑝 : panjang kelas

𝐹 : frekuensi kumulatif sebelum kelas Median

𝑓 : frekuensi kelas Median

𝑑1: selisih frekuensi kelas Modus dengan frekuensi sebelum kelas modus

𝑑2: selisih frekuensi kelas Modus dengan frekuensi setelah kelas modus

Kategori kemampuan representasi matematika, yaitu sebagai berikut:

Tinggi (Nilai ≥ x ̅ + SD) ⇨ (Nilai ≥ 13 + 4, 26 )

⇨ (Nilai ≥ 17,26 )

Sedang (x ̅ - SD ≤ Nilai < x ̅ + SD) ⇨ (13 – 4,26 ≤ Nilai < 13 + 26)

⇨ (8,74 ≤ Nilai < 17,26)

Rendah (Nilai < x ̅ - SD) ⇨ (Nilai < 13 – 4,26)

⇨ (Nilai < 8,74)


87

Lampiran 14
Klasifikasi Pengkategorian Data
Hasil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Total Skor Kategori


Responden 3 3 3 3 3 3 3 21

1 2 3 1 3 3 3 3 18 Tinggi
2 2 3 1 3 2 3 2 16 Sedang
3 2 2 2 3 2 3 3 17 Sedang
4 2 0 2 2 2 0 0 8 Rendah
5 2 2 2 2 2 3 2 15 Sedang
6 3 2 3 3 2 3 3 19 Tinggi
7 3 0 3 3 0 0 0 9 Sedang
8 3 3 2 3 3 3 1 18 Tinggi
9 3 3 3 0 3 3 3 18 Tinggi
10 1 0 2 1 0 0 1 5 Rendah
11 2 1 2 2 2 2 2 13 Sedang
12 2 2 2 2 2 3 2 15 Sedang
13 2 2 2 3 2 0 2 13 Sedang
14 2 2 2 3 2 0 2 13 Sedang
15 2 2 2 2 1 3 2 14 Sedang
16 2 2 1 2 2 3 2 14 Sedang
17 2 0 1 3 2 2 0 10 Sedang
18 2 3 2 3 2 3 2 17 Sedang
19 2 3 3 0 2 0 1 11 Sedang
20 2 2 3 0 2 1 0 10 Sedang
21 2 0 0 0 3 0 1 6 Rendah
22 3 3 3 2 0 0 0 11 Sedang
23 2 3 3 3 0 0 0 11 Sedang
Jumlah 50 43 47 48 41 38 34 301
88
89

Lampiran 14

DOKUMENTASI

Pemberian Tes (Uji coba penelitian


90

Pemberian Tes (Penelitian)


91

Wawancara
92

CURRICULUM VITAE

Indrawati, Anak kedua dari pasangan ALmarhumah


Napsia Rahman Dan Arjo ini lahir di Taopa pada tanggal
06 Maret 1995. Penulis memulai pendidikan formal di
SDN INPRES TAOPA dan lulus pada tahun 2007. Pada
tahun yang sama penullis melanjutkan sekolahnya ke
SMP Negeri 1 Taopa dan dinyatakan lulus pada tahun 2010. Kemudian penulis
meneruskan langkahnya ke jenjang pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1
Lemito dan berhasil menyelesaikan studi tersebut pada tahun 2013. Selanjutnya
penulis melanjutkan pendidikannya pada jenjang Strata Indrawati, Anak kedua dari
pasangan ALmarhumah Napsia Rahman Dan Arjo ini lahir di Taopa pada tanggal 06
Maret 1995. Penulis memulai pendidikan formal di SDN INPRES TAOPA dan lulus
pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penullis melanjutkan sekolahnya ke SMP
Negeri 1 Taopa dan dinyatakan lulus pada tahun 2010. Kemudian penulis meneruskan
langkahnya ke jenjang pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Lemito dan
berhasil menyelesaikan studi tersebut pada tahun 2013. Selanjutnya penulis
melanjutkan pendidikannya pada jenjang Strata Indrawati, Anak kedua dari pasangan
ALmarhumah Napsia Rahman Dan Arjo ini lahir di Taopa pada tanggal 06 Maret
1995. Penulis memulai pendidikan formal di SDN INPRES TAOPA dan lulus pada
tahun 2007. Pada tahun yang sama penullis melanjutkan sekolahnya ke SMP Negeri 1
Taopa dan dinyatakan lulus pada tahun 2010. Kemudian penulis meneruskan
langkahnya ke jenjang pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Lemito dan
berhasil menyelesaikan studi tersebut pada tahun 2013. Selanjutnya penulis
melanjutkan pendidikannya pada jenjang Strata Satu (S1) Proram Studi Pendidikan
Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Gorontalo Melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN).
93

Selama mengikuti pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo, penulis telah


mengikuti kegiatan kemahasiswaan baik kegiatan formal maupun nonformal dan juga
terlibat dalam beragai kegiatan organisasi diantaranya :
1. Sebagai peserta masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB) baik di tingkat
Universitas, Fakultas, dan Jurusan tahun 2013
2. Mengikuti kegiatan pelatihan komputer dan internet dipusat Teknologi Informasi
dan Komunikasi (PUSTIKOM) pada tahun2013
3. Peserta dalam kegiatan pelatihan praktikum FMIPA tahun2013
4. Peserta seminar Nasional Matematika dan Sains tahun 2014
5. Peserta KKS di Desa Motilango, Kecamatan Angrek, Kabupaten Gorontalo Utara,
Provinsi Gorontalo tahun 2017
6. Peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II di SMA Negeri 1 Limboto Barat
tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai